iv Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK
ATM adalah alat elektronik berbasis komputer yang membantu nasabah melakukan transaksi keuangan tanpa harus datang ke bank. Sebagian besar nasabah memilih menggunakan ATM daripada mendatangi bank, sehingga kualitas ATM baik layanan maupun kondisi fisiknya harus ditingkatkan. Kondisi fisik ATM harus dapat memberikan rasa nyaman dan aman kepada nasabah. ATM BNI Setrasari, Bandung merupakan salah satu ATM dengan kondisi fisik yang kurang memadai sehingga perlu dirancang sesuai dengan ilmu ergonomi.
Data-data yang dikumpulkan dalam melakukan perancangan ATM BNI di Setrasari, Bandung berupa data umum perusahaan, desain mesin aktual, bagian-bagian dari mesin aktual, desain screen/layar monitor aktual, desain
keypad/tombol numerik aktual,kondisi ruangan ATM,ukuran ruangan ATM,tata letak ruangan ATM aktual, lingkungan fisik ruangan ATM seperti temperatur, kelembaban, pencahayaan, sirkulasi udara, bau-bauan dan warna, tempat sampah, fasilitas keamanan dan keselamatan nasabah dan mesin ATM, desain mesin dan ruangan ATM lain disekitar ATM BNI, pengumpulan data kuesioner, wawancara dengan pihak bank, data anthropometri yang digunakan serta kecelakaan yang pernah terjadi di ATM milik BNI.
Data desain mesin aktual, bagian-bagian dari mesin aktual, desain
screen/layar monitor aktual, desain keypad/tombol numerik aktual, kondisi ruangan ATM,ukuran ruangan ATM,tata letak ruangan ATM aktual, lingkungan fisik ruangan ATM seperti temperatur, kelembaban, pencahayaan, sirkulasi udara, bau-bauan dan warna, tempat sampah, fasilitas keamanan dan keselamatan nasabah dan mesin ATM, desain mesin dan ruangan ATM lain disekitar ATM BNI dianalisis apakah sesuai dengan ilmu ergonomi, hasil wawancara dengan pihak bank digunakan untuk mengetahui perawatan yang dilakukan terhadap mesin ATM dan ruangannya, data anthropometri diolah untuk mengetahui ukuran yang sesuai dengan masyarakat Indonesia dan menganalisis kecelakaan yang pernah terjadi serta kecelakaan yang berpotensi terjadi di ATM BNI Setrasari, Bandung agar dapat dihindari.
Kelemahan yang terdapat pada kondisi fisik ATM BNI Setrasari, Bandung adalah warna tulisan pada screen/layar monitor, tinggi screen/layar monitor,
keypad/tombol numerik yang tidak terlihat dengan jelas, letak cash dispenser/tempat pengambilan uang yang terlalu kebawah, tempat sampah dan
ruangan yang sempit.
Usulan yang diberikan adalah mengganti warna tulisan pada screen/layar monitor menjadi putih, mengganti desain penutup tombol numerik pada lokasi ATM yang sepi atau membuka penutup tombol numerik pada lokasi ATM yang ramai, merelokasi letak tempat pengambilan uang, mengganti tempat sampah, mengganti
handle pintu, dan merancang ulang tata letak ruangan. Sedangkan letak layar
viii Universitas Kristen Maranatha 2.2.6 Aplikasi Data Antropometri dalam Perancangan Produk
atau Fasilitas Kerja...2-13 2.4.3 Karakteristik dari Teknik Perancangan dan
Karakteristik Perancang...2-26 2.4.4 Prosedur Perancangan...2-27 2.4.5 Hal-hal yang Perlu Diperhatikan dalam Membuat
Suatu Rancangan...2-28 2.5 Analisis Penilaian Konsep...2-28 2.6 Sistem Manusia Dan Mesin...2-30 2.5.1 Pengertian Sistem Manusia-Mesin...2-30 2.5.2 Perbandingan Manusia dan Mesin...2-31 2.7 Display and Control...2-33
2.6.1 Pengertian Display & Control...2-33 2.6.2 Mekanisme Display & Control...2-33 2.6.3 Prinsip Perancangan Display...2-34 2.8 Kesehatan dan Keselamatan Kerja...2-35 2.9 ATM...2-35
2.9.1 Sejarah ATM (Automatic Teller Machine atau Anjungan
ix Universitas Kristen Maranatha 2.9.2 Definisi ATM (Automatic Teller Machine atau Anjungan
Tunai Mandiri...2-37 2.8.3 BNI ATM...2-38 BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Diagram Alir (Flowchart) ...3-1 3.2. Keterangan Flowchart...3-4 3.2.1 Menentukan Perusahaan Yang Akan Diamati...3-4 3.2.2 Latar Belakang Masalah...3-5 BAB 4 PENGUMPULAN DATA DAN ANALISIS
x Universitas Kristen Maranatha 4.8 Tata Letak Ruangan ATM Aktual... 4-17 4.9 Lingkungan Fisik Ruangan ATM...4-18 4.9.1 Temperatur, Kelembaban, dan Pencahayaan...4-18 4.9.2 Bau-bauan...4-22 4.9.3 Warna Ruangan...4-22 4.10 Fasilitas yang Disediakan oleh Pihak Bank yang Menunjang
Keamanan Mesin ATM dan Fasilitas Lainnya Saat Ini...4-22 4.11 Fasilitas yang Disediakan oleh Pihak Bank dalam Menunjang
Keselamatan Nasabah pada ATM BNI di Setrasari,Bandung
Saat Ini...4-23 4.12 ATM Lain di Sekitar ATM BNI Setrasari, Bandung...4-24 4.13 Penyusunan Kuesioner...4-25 4.14 Pembagian dan Pengumpulan Data Kuesioner...4-29 4.15 Wawancara dengan Pihak Bank...4-30 4.16 Ukuran Anthropometri yang Digunakan...4-30 4.17 Kecelakaan Yang Sudah Terjadi...4-33 BAB 5 PENGOLAHAN DATA DAN ANALISIS
5.1 Pengolahan Tabel Temperatur, Kelembaban dan Pencahayaan
xi Universitas Kristen Maranatha 5.3 Rangkuman Keunggulan Mesin dan Ruangan ATM berdasarkan
Hasil Kuesioner...5-29 5.4 Rangkuman Kelemahan Mesin dan Ruangan ATM berdasarkan
Hasil Kuesioner...5-30 5.5 Pengolahan Data Anthropometri...5-31 5.5.1 Data Anthropometri untuk Mesin ATM...5-31 5.5.2 Data Anthropometri untuk Ruangan ATM...5-34 5.6 Kesehatan dan Keselamatan Kerja...5-38 BAB 6 PERANCANGAN DAN ANALISIS
6.1 Latar Belakang Perancangan...6-1 6.2 Batasan-batasan Dalam Perancangan...6-2 6.3 Perancangan...6-3 6.3.1 Mesin ATM...6-3 6.3.2 Ruangan ATM...6-16 BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN
7.1 Kesimpulan...7-1 7.2 Saran...7-7 DAFTAR PUSTAKA...xix LAMPIRAN
xii Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR TABEL
Tabel Judul Halaman
Tabel 2.1 Tabel Macam Percentile dan Cara Perhitungan Dalam
Distribusi Normal 2-12
Tabel 2.2 Tabel Standar Sistem Pencahayaan Yang Digunakan 2-16
Tabel 2.3 Tabel Efek Psikologis Warna 2-23
Tabel 2.4 Tabel Kondisi Suara dan Batas Tingkat Kebisingannya 2-24
Tabel 2.5 Analisis Penilaian Konsep 2-29
Tabel 2.6 Perbandingan Manusia dan Mesin 2-32
Tabel 3.1 Tabel Analisis Penilaian Konsep 3-16
Tabel 4.1 Tabel Perilaku Utama Insan BNI 4-6
Tabel 4.2 Tabel Temperatur, Kelembaban dan Pencahayaan di dalam
Ruangan ATM Aktual 4-21
Tabel 4.3 Tabel Pengumpulan Data Kuesioner 4-29
Tabel 4.4 Tabel Pengumpulan Data Dimensi Tubuh Yang Digunakan
(satuan mm) 4-31
Tabel 5.1 Tabel Rangkuman Rata-rata Suhu, Kelembaban dan
Pencahayaan di dalam Ruangan ATM 5-1
Tabel 5.2 Tabel Persentase Data Kuesioner Variabel Ruangan ATM 5-6 Tabel 5.3 Tabel Persentase Data Kuesioner Variabel Mesin ATM 5-7 Tabel 5.4 Tabel Persentase Data Kuesioner Variabel Mesin ATM 5-7 Tabel 5.5 Tabel Data Anthropometri untuk Mesin ATM 5-31 Tabel 5.6 Tabel Rangkuman Ukuran Anthropometri untuk Mesin ATM 5-34 Tabel 5.7 Tabel Data Anthropometri untuk Ruangan ATM 5-34 Tabel 5.8 Tabel Rangkuman Ukuran Anthropometri untuk Ruangan ATM 5-38 Tabel 6.1 Tabel Perbaikan/Perancangan Yang Dilakukan Berdasarkan
xiii Universitas Kristen Maranatha Tabel 6.2 Tabel Perbandingan Ukuran Anthropometri Mesin ATM
Aktual dengan Ukuran Anthropometri Masyarakat Indonesia 6-4 Tabel 6.3 Tabel Konsep Scoring untuk Letak Tempat Pengambilan Uang 6-10 Tabel 6.4 Tabel Perbandingan Ukuran Anthropometri Ruangan ATM
xiv Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR GAMBAR
Gambar Judul Halaman
Gambar 2.1 Distribusi Normal dengan Data Antropometri 95-th
Percentile 2-11
Gambar 3.1 Metodologi Penelitian 3-1
Gambar 3.2 Diagram Alir (Flowchart) Analisis 3-14
Gambar 4.1 Gambar Huruf BNI 4-4
Gambar 4.2 Gambar Simbol “46” 4-4
Gambar 4.3 Gambar Palet Warna 4-5
Gambar 4.4 Struktur Organisasi PT. Bank Negara Indonesia (PERSERO)
TBK. 4-7
Gambar 4.5 Gambar Fitur-fitur yang Tersedia pada Mesin ATM BNI 4-8
Gambar 4.6 Gambar Fitur Ganti Pin 4-9
Gambar 4.7 Gambar Fitur Penarikan Tunai 4-9
Gambar 4.8 Gambar Fitur Transfer 4-10
Gambar 4.9 Gambar Fitur Pembayaran 4-10
Gambar 4.10 Desain Mesin ATM Aktual 4-11
Gambar 4.11 Gambar Autocad Mesin ATM Aktual 4-12
Gambar 4.12 Bagian-bagian dari Mesin ATM 4-13
Gambar 4.13 Screen/Layar Monitor Saat Ini 4-14
Gambar 4.14 Keypad/Tombol Numerik ATM Saat Ini 4-15 Gambar 4.15 Penutup Keypad/Tombol Numerik ATM Saat Ini 4-15
Gambar 4.16 Kondisi Ruangan ATM Aktual 4-16
Gambar 4.17 Tata Letak Ruangan ATM Aktual 4-17
Gambar 4.18 Lokasi Pengukuran Temperatur dan Kelembaban 4-19
Gambar 4.19 Lokasi Pengukuran Pencahayaan 4-20
xv Universitas Kristen Maranatha Gambar 5.1 Gambar Diagram Kenari (Kelembaban Relatif berbanding
dengan Temperatur) 5-3
Gambar 5.2 Gambar Pie Chart Pernyataan 1 Variabel Ruangan ATM 5-8 Gambar 5.3 Gambar Pie Chart Pernyataan 2 Variabel Ruangan ATM 5-9 Gambar 5.4 Gambar Pie Chart Pernyataan 3 Variabel Ruangan ATM 5-10 Gambar 5.5 Gambar Pie Chart Pernyataan 4 Variabel Ruangan ATM 5-11 Gambar 5.6 Gambar Pie Chart Pernyataan 5 Variabel Ruangan ATM 5-12 Gambar 5.7 Gambar Pie Chart Pernyataan 6 Variabel Ruangan ATM 5-13 Gambar 5.8 Gambar Pie Chart Pernyataan 7 Variabel Ruangan ATM 5-14 Gambar 5.9 Gambar Pie Chart Pernyataan 8 Variabel Ruangan ATM 5-15 Gambar 5.10 Gambar Pie Chart Pernyataan 1 Variabel Mesin ATM 5-16 Gambar 5.11 Gambar Pie Chart Pernyataan 2 Variabel Mesin ATM 5-17 Gambar 5.12 Gambar Pie Chart Pernyataan 3 Variabel Mesin ATM 5-18 Gambar 5.13 Gambar Pie Chart Pernyataan 4 Variabel Mesin ATM 5-19 Gambar 5.14 Gambar Pie Chart Pernyataan 5 Variabel Mesin ATM 5-20 Gambar 5.15 Gambar Pie Chart Pernyataan 6 Variabel Mesin ATM 5-21 Gambar 5.16 Gambar Pie Chart Pernyataan 7 Variabel Mesin ATM 5-22 Gambar 5.17 Gambar Pie Chart Pernyataan 8 Variabel Mesin ATM 5-23 Gambar 5.18 Gambar Pie Chart Pernyataan 9 Variabel Mesin ATM 5-24 Gambar 5.19 Gambar Pie Chart Pernyataan 10 Variabel Mesin ATM 5-25 Gambar 5.20 Gambar Pie Chart Pernyataan 11 Variabel Mesin ATM 5-26 Gambar 5.21 Gambar Pie Chart Pernyataan 1 Variabel Layar Monitor
Mesin ATM 5-27
Gambar 5.22 Gambar Pie Chart Pernyataan 2 Variabel Layar Monitor
Mesin ATM 5-28
Gambar 5.23 Gambar Pie Chart Pernyataan 3 Variabel Layar Monitor
Mesin ATM 5-29
Gambar 5.24 Gambar Fishbone Kecelakaan Yang Sudah Terjadi
(Penggandaan Kartu ATM) 5-39
Gambar 5.25 Gambar Fishbone Kecelakaan Yang Sudah Terjadi
xvi Universitas Kristen Maranatha Gambar 5.26 Gambar Fishbone Kecelakaan Yang Sudah Terjadi
(Pencurian Uang & Mesin ATM) 5-40
Gambar 5.27 Gambar Fishbone Kecelakaan Yang Sudah Terjadi
(Pembobolan Mesin ATM) 5-40
Gambar 5.28 Gambar Card Reader/Mesin Pembaca Kartu Yang
Dipasangi Skimmer 5-41
Gambar 5.29 Gambar Kamera Yang Dipasang Pada Mesin ATM 5-42 Gambar 5.30 Gambar Ledakan ATM BNI di area Toko Muslim
Rabbani, Bandung 5-44
Gambar 5.31 Gambar Pembobolan Mesin ATM Bank BNI 46 di Graha
Kresna Pratama, Jatiwaringin, Bekasi 5-46
Gambar 5.32 Gambar Anti Skimmer 5-47
Gambar 5.33 Gambar Tangga Menuju Ruangan ATM BNI Setrasari,
Bandung 5-50
Gambar 5.34 Gambar Fishbone Kecelakaan Yang Berpotensi
Terjadi (Terpeleset) 5-50
Gambar 5.35 Gambar Fishbone Kecelakaan Yang Berpotensi Terjadi
(Nasabah Dirampok) 5-51
Gambar 5.36 Gambar Fishbone Kecelakaan Yang Berpotensi
Terjadi (Kebakaran) 5-51
Gambar 6.1 Gambar Tampak Samping Perancangan Penutup
Keypad/Tombol Numerik 6-7 Gambar 6.2 Gambar Tampak Belakang Perancangan Penutup
Keypad/Tombol Numerik 6-7 Gambar 6.3 Gambar Alternatif 1 Letak Tempat Pengambilan Uang 6-8 Gambar 6.4 Gambar Alternatif 2 Letak Tempat Pengambilan Uang 6-9
Gambar 6.5 Gambar Desain Layar Monitor 6-12
Gambar 6.6 Gambar Perancangan Mesin ATM 6-13
Gambar 6.7 Gambar Perancangan Mesin ATM 6-14
xvii Universitas Kristen Maranatha Gambar 6.10 Gambar Kondisi Kebersihan Ruangan ATM BNI Setrasari,
Bandung 6-20
Gambar 6.11 Gambar Tempat Sampah Di Dalam Ruangan ATM BNI
Setrasari, Bandung 6-21
Gambar 6.12 Gambar Tampak Belakang Perancangan Tempat Sampah 6-21 Gambar 6.13 Gambar Tampak Depan Perancangan Tempat Sampah 6-22 Gambar 6.14 Gambar Tampak Atas Perancangan Tempat Sampah 6-22 Gambar 6.15 Perancangan Desain Tata Letak Ruangan ATM 6-26 Gambar 6.16 Gambar Handle Pintu Ruangan ATM BNI Setrasari,
Bandung 6-27
Gambar 6.17 Gambar Desain Alternatif 1 Handle Pintu 6-28 Gambar 6.18 Gambar Desain Alternatif 2 Handle Pintu 6-28 Gambar 6.19 Gambar Desain Alternatif 3 Handle Pintu 6-29 Gambar 6.20 Gambar Contoh Kaca Yang Diberi Stiker 6-32
Gambar 7.2 Gambar Perancangan Mesin ATM 7-3
xviii Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Judul Halaman
1. Surat Izin Penelitian dari BNI L1-1
2. Distribusi Normal dan Perhitungan Percentil
(Nurmianto, 1991) L2-1
3. Tabel Anthropometri Masyarakat Indonesia
(Nurmianto, 1991) L3-1
LAMPIRAN 1
LAMPIRAN 2
DISTRIBUSI NORMAL
DAN
PERHITUNGAN PERCENTIL
LAMPIRAN 3
TABEL ANTHROPOMETRI MASYARAKAT
INDONESIA
LAMPIRAN 4
GAMBAR 3 DIMENSI MESIN DAN RUANGAN ATM
DATA PENULIS
Nama : Dewi Christina Syamsir
Alamat di Bandung : Jl. Sukakarya III No.16, Bandung
Alamat asal : Jl. Frans Karangan No.112e Rantepao, Toraja Utara, Sulawesi Selatan
Tempat, Tanggal Lahir : Long Beluah, 23 April 1988 Nomor Handphone : 081320207088
Alamat Email : dewichristinasyamsir@live.com Pendidikan : SMU Negeri 1 Rantepao
Jurusan Teknik Industri, Universitas Kristen Maranatha Nilai Tugas Akhir : A
1-1 Universitas Kristen Maranatha
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Pada masa sekarang, hampir semua kegiatan manusia berhubungan dengan transaksi keuangan. Tingginya kebutuhan masyarakat akan layanan keuangan menyebabkan persaingan yang tinggi diantara bank sebagai salah satu penyedia jasa layanan keuangan. Bank dituntut untuk meningkatkan kualitas layanannya baik berupa kemudahan dan keamanan dalam bertransaksi maupun fasilitas fisiknya. Salah satu fasilitas yang disediakan oleh bank dalam memudahkan transaksi nasabah yaitu ATM (Automated
Teller Machine).
ATM yang dalam bahasa Indonesia dikenal dengan nama Anjungan Tunai Mandiri adalah sebuah alat elektronik berbasis komputer yang membantu nasabah dalam melakukan transaksi keuangan tanpa harus datang ke bank. Kemudahan akses keuangan yang ditawarkan oleh ATM serta lokasi yang mudah dijangkau membuat sebagian besar nasabah lebih memilih menggunakan ATM daripada harus mendatangi bank itu sendiri. Hal ini menyebabkan ATM menjadi perwakilan bank yang lebih dekat ke masyarakat daripada kantor bank. Oleh karena itu, bank harus meningkatkan kualitas ATM baik berupa layanan maupun tampilan fisiknya sehingga kebutuhan nasabah dalam bertransaksi dapat terpenuhi dan dapat menampilkan kepada masyarakat luas standar kualitas layanan yang lebih tinggi dibanding bank lain.
Bab 1 Pendahuluan 1-2
Tugas Akhir Universitas Kristen Maranatha
kebersihan di dalam ruangan ATM serta fasilitas yang menunjang keselamatan dan keamanan nasabah pada saat menggunakan ATM. Apabila hal-hal tersebut tidak dirancang dengan baik maka nasabah akan mengalami kesulitan dalam mengoperasikan mesin ATM dan merasa tidak nyaman menggunakan ATM. Ketidaknyamanan tersebut mengakibatkan sering terjadi kesalahan pada saat melakukan transaksi di ATM seperti salah menekan tombol karena tombol yang tidak terlihat jelas atau kartu ATM tertinggal/tertelan. Pada akhirnya, hal ini menyebabkan tingkat kepuasan nasabah terhadap bank tersebut menurun sehingga nasabah beralih ke bank lain yang dapat memberikan pelayanan yang lebih baik.
1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah, dapat diketahui bahwa peningkatan kualitas ATM dari segi fasilitas fisik merupakan hal yang sangat penting. Adapun masalah-masalah yang ditemui pada ATM BNI di Setrasari, Bandung adalah sebagai berikut:
Tombol numerik pada mesin ATM tidak dapat terlihat dengan jelas. Nasabah merasa letak tempat pengambilan uang pada mesin ATM terlalu
ke bawah sehingga harus menunduk pada saat pengambilan uang. Nasabah merasa temperatur di dalam ruangan ATM sangat rendah. Sampah struk berserakan dimana-mana.
Nasabah merasa ruang gerak di dalam ruangan ATM sangat sempit terutama pada saat akan keluar dari dalam ruangan ATM.
Letak ruangan ATM yang lebih rendah daripada sekitarnya menyebabkan nasabah merasa kurang aman pada saat melakukan transaksi karena dapat terlihat dengan jelas dari luar.
Bab 1 Pendahuluan 1-3
Tugas Akhir Universitas Kristen Maranatha
1.3 Pembatasan Masalah
1.3.1 Batasan
Agar masalah yang dibahas tidak terlalu luas dan pemecahan masalah dapat tepat pada sasaran, maka permasalahan dibatasi sebagai berikut :
1. Studi kasus di ATM BNI di Setrasari, Bandung.
2. Data anthropometri yang dipakai dalam perancangan ini diambil dari buku “Ergonomi, Konsep Dasar, dan Aplikasinya” karangan Eko Nurmianto 2004.
3. Hasil perancangan tidak ditujukan untuk anak-anak.
4. Perancangan mesin ATM hanya mencakup kondisi fisik seperti desain serta ukuran dari monitor, tombol, dan mesin ATM serta ruangan ATM.
5. Lingkungan fisik yang diamati meliputi temperatur, kelembaban, pencahayaan, sirkulasi udara, bau-bauan, dan warna.
6. Tidak membahas mengenai kebisingan karena ruangan ATM BNI Setrasari, Bandung telah menggunakan kaca kedap suara. 7. Tidak membahas mengenai getaran mekanis karena di sekitar
ATM BNI Setrasari, Bandung tidak terdapat peralatan yang menimbulkan getaran mekanis.
8. Analisa tentang hasil perancangan tidak membahas mengenai analisa ekonomi, analisa legalisasi, analisa pemasaran, dan
software yang digunakan pada mesin ATM.
1.3.2 Asumsi
Asumsi-asumsi yang digunakan dalam perancangan ini adalah sebagai berikut :
Bab 1 Pendahuluan 1-4
Tugas Akhir Universitas Kristen Maranatha
2. Kemampuan nasabah dalam melakukan setiap transaksi pada mesin ATM dianggap baik.
3. Mesin ATM beroperasi dengan baik.
1.4 Perumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah pada ATM BNI di Setrasari, Bandung dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut :
1. Bagaimana desain mesin ATM BNI di Setrasari, Bandung saat ini bila ditinjau berdasarkan ilmu ergonomi?
2. Bagaimana desain ruangan ATM BNI di Setrasari, Bandung saat ini bila ditinjau berdasarkan ilmu ergonomi?
3. Bagaimana fasilitas yang disediakan oleh pihak bank yang menunjang keamanan mesin ATM dan fasilitas lainnya saat ini?
4. Bagaimana fasilitas yang disediakan oleh pihak bank dalam menunjang keselamatan nasabah pada ATM BNI di Setrasari, Bandung saat ini?
5. Bagaimana rancangan desain monitor pada mesin ATM yang sesuai dengan aspek ergonomi?
6. Bagaimana rancangan desain bentuk dan ukuran tombol pada mesin ATM yang sesuai dengan aspek ergonomi?
7. Bagaimana rancangan desain mesin ATM yang sesuai dengan aspek ergonomi?
8. Bagaimana rancangan pengaturan temperatur dan pencahayaan di dalam ruangan ATM yang dapat memberikan rasa nyaman kepada nasabah?
9. Bagaimana perancangan tata letak fasilitas di dalam ruangan ATM yang menunjang kebersihan ruangan?
10. Bagaimana perancangan tata letak ruangan ATM yang sesuai dengan aspek ergonomi?
Bab 1 Pendahuluan 1-5
Tugas Akhir Universitas Kristen Maranatha
12. Bagaimana standar keselamatan yang dirancang bagi nasabah dalam menunjang kegiatan nasabah di dalam ATM?
1.5 Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian yang ingin dicapai pada perancangan mesin ATM dan ruangan ATM yaitu :
1. Menganalisa desain mesin ATM BNI di Setrasari, Bandung saat ini berdasarkan ilmu ergonomi.
2. Menganalisa desain ruangan ATM BNI di Setrasari, Bandung saat ini berdasarkan ilmu ergonomi.
3. Menganalisa fasilitas yang disediakan oleh pihak bank yang menunjang keamanan mesin ATM dan fasilitas lainnya saat ini.
4. Menganalisa fasilitas yang disediakan oleh pihak bank dalam menunjang keselamatan nasabah pada ATM BNI di Setrasari, Bandung saat ini.
5. Merancang desain monitor pada mesin ATM yang sesuai dengan aspek ergonomi.
6. Merancang desain bentuk dan ukuran tombol pada mesin ATM yang sesuai dengan aspek ergonomi.
7. Merancang desain mesin ATM yang sesuai dengan aspek ergonomi. 8. Mengatur temperatur dan pencahayaan di dalam ruangan ATM yang
dapat memberikan rasa nyaman kepada nasabah.
9. Merancang tata letak fasilitas di dalam ruangan ATM yang menunjang kebersihan ruangan.
10. Merancang tata letak ruangan ATM yang sesuai dengan aspek ergonomi.
11. Memperbaiki standar keamanan bagi mesin ATM pada ATM BNI di Setrasari, Bandung.
Bab 1 Pendahuluan 1-6
Tugas Akhir Universitas Kristen Maranatha
1.6 Sistematika Penulisan
BAB I Pendahuluan
Bab Pendahuluan berisi tentang latar belakang masalah, identifikasi masalah, batasan dan asumsi, perumusan masalah, tujuan penelitian, dan sistematika penulisan laporan tugas akhir.
BAB II Tinjauan Pustaka
Bab Tinjauan Pustaka menguraikan tentang landasan-landasan teori yang mendukung dan berkaitan langsung dengan permasalahan yang dibahas dalam perancangan. Tinjauan Pustaka diambil dari berbagai sumber seperti buku, jurnal penelitian, internet, dan studi terhadap penelitian terdahulu.
BAB III Metodologi Penelitian
Pada bab ini dijelaskan mengenai tahapan dalam melakukan perancangan secara umum secara terstruktur dan sistematis mulai yang digambarkan melalui flowchart dan disertai dengan penjelasan singkat.
BAB IV Pengumpulan Data
Bab Pengumpulan Data berisi tentang proses pengumpulan data yang diperlukan dalam menganalisis dan melakukan perancangan.
BAB V Pengolahan Data dan Analisis
Bab Pengolahan Data dan Analisis berisi tentang proses pengolahan data yang diperlukan dalam menganalisis dan melakukan perancangan serta menguraikan tentang analisis hasil dari pengolahan data dan analisis hasil dari perancangan yang telah dilakukan.
BAB VIPerancangan dan Analisis
Bab 1 Pendahuluan 1-7
Tugas Akhir Universitas Kristen Maranatha
BAB VII Kesimpulan dan Saran
6-1 Universitas Kristen Maranatha
BAB VI
PERANCANGAN DAN ANALISIS
6.1 Latar Belakang Perancangan
Berdasarkan hasil kuesioner, diperoleh 9 point yang menjadi kelemahan dari ATM BNI di Setrasari, Bandung sekarang ini. Kelemahan-kelemahan ini seringkali menyebabkan konsumen mengalami kesulitan dalam mengoperasikan mesin ATM dan merasa tidak nyaman menggunakan ATM. Ketidaknyamanan tersebut mengakibatkan sering terjadi kesalahan pada saat melakukan transaksi di ATM seperti salah menekan tombol karena tombol yang tidak terlihat jelas atau kartu ATM tertinggal/tertelan. Hal ini bisa saja menyebabkan tingkat kepuasan nasabah terhadap bank tersebut menurun sehingga nasabah beralih ke bank lain yang dapat memberikan pelayanan yang lebih baik. Oleh karena itu diperlukan adanya rancangan ulang bagi mesin dan ruangan ATM BNI di Setrasari, Bandung agar dapat menambah kenyamanan bagi para konsumen.
Kelemahan mesin dan ruangan ATM berdasarkan hasil kuesioner:
1. Nasabah merasa tidak leluasa pada saat keluar dari dalam ruangan ATM. 2. Nasabah merasa tidak nyaman dengan temperatur di dalam ruangan
ATM.
3. Nasabah merasa ruangan ATM belum bersih.
4. Nasabah merasa fasilitas keamanan di dalam ruangan ATM belum cukup. 5. Nasabah merasa fasilitas keselamatan di dalam ruangan ATM belum
cukup.
6. Letak layar monitor terlalu ke bawah.
Bab 6 Perancangan dan Analisis 6-2
Tugas Akhir Universitas Kristen Maranatha Tabel 6.1
Tabel Perbaikan/Perancangan Yang Dilakukan Berdasarkan Hasil Kuesioner
6.2 Batasan-batasan Dalam Perancangan
Bab 6 Perancangan dan Analisis 6-3
Tugas Akhir Universitas Kristen Maranatha yang menyebabkan hasil rancangan tidak dapat memenuhi semua aspek yang dibutuhkan manusia. Adapun batasan-batasan dalam perancangan ini adalah : Luas ruangan ATM
Tinggi ruangan ATM Ukuran pintu
Tinggi layar monitor mesin ATM
6.3 Perancangan
6.3.1 Mesin ATM
Bab 6 Perancangan dan Analisis 6-4
Bab 6 Perancangan dan Analisis 6-5
Tugas Akhir Universitas Kristen Maranatha 1. Letak Layar Monitor Pada Mesin ATM
Berdasarkan hasil pengolahan data kuesioner, diketahui bahwa konsumen pengguna ATM BNI Setrasari, Bandung merasa perlu menunduk pada saat membaca layar monitor. Hal ini disebabkan karena konsumen merasa letak layar monitor agak kebawah. Tinggi titik pusat layar monitor saat ini adalah 1,12 m dengan ukuran monitor 24 x 18 cm.
Penempatan layar monitor yang agak kebawah dimaksudkan agar layar monitor dapat tertutup oleh badan konsumen pada saat melakukan transaksi sehingga tidak mudah terlihat oleh orang lain yang berada di belakang konsumen.
Data antropometri yang digunakan untuk menentukan tinggi layar monitor adalah tinggi bahu dan lebar bahu, hal ini dimaksudkan agar layar monitor dapat tertutup oleh badan pengguna mesin ATM. Data yang digunakan adalah data masyarakat Indonesia jenis kelamin wanita dengan persentil 5 adalah 1,214 m. Hal ini berarti bahwa tinggi maksimum dari monitor bagian atas adalah 1,214 m.
Dengan tinggi titik pusat layar monitor saat ini yaitu 1,12 m ditambah dengan setengah tinggi layar monitor yaitu 9 cm, maka tinggi bagian atas layar monitor adalah 1,21 m.
Bab 6 Perancangan dan Analisis 6-6
Tugas Akhir Universitas Kristen Maranatha 2. Letak Card Reader/Mesin Pembaca Kartu
Data antropometri yang digunakan untuk menentukan letak card
reader/mesin pembaca kartu adalah tinggi siku, hal ini dimaksudkan agar
nasabah dapat dengan mudah memasukkan kartu ke dalam mesin ATM. Data yang digunakan adalah data masyarakat Indonesia jenis kelamin wanita dengan persentil 50 adalah 987 mm sedangkan tinggi aktual dari card reader/mesin pembaca kartu adalah 980 mm. Hal ini berarti bahwa tinggi card reader/mesin pembaca kartu perlu dinaikkan sebanyak 7 mm.
3. Letak Tombol Numerik Pada Mesin ATM
Maraknya penggandaan kartu yang dilakukan oleh oknum tertentu beberapa waktu yang lalu membuat pihak pengelola bank menambahkan penutup pada tombol numerik pada mesin ATM agar pada saat mengetik pin ATM tidak terlihat oleh kamera yang dipasang pada bagian tertentu. Penambahan penutup tombol numerik mesin ATM ini seringkali menyebabkan sebagian nasabah mengalami kesusahan dalam melihat tombol-tombol angka sehingga harus menunduk pada saat menekan tombol dan menyebabkan kesalahan pengetikan oleh nasabah.
Letak tombol numerik ini tidak dapat diubah karena mengikuti tinggi layar monitor dimana letak tombol numerik dibawah letak layar monitor. Usulan yang dapat diberikan adalah:
Alternatif 1
Bab 6 Perancangan dan Analisis 6-7
Tugas Akhir Universitas Kristen Maranatha Alternatif 2
Mengganti desain penutup keypad/tombol numerik. Desain penutup
keypad/tombol numerik yang dirancang ditujukan agar tidak menghalangi
pandangan nasabah pada menggunakan keypad/tombol numerik tetapi dapat menunjang keamanan nasabah dalam bertransaksi.
Gambar 6.1
Gambar Tampak Samping Perancangan Penutup Keypad/Tombol Numerik
Gambar 6.2
Bab 6 Perancangan dan Analisis 6-8
Tugas Akhir Universitas Kristen Maranatha Sedangkan desain dan ukuran keypad dan ukuran tombol pada layar monitor pada mesin ATM BNI Setrasari, Bandung telah sesuai dengan data antropometri orang Indonesia yaitu 2,2 x 1,5 cm.
4. Letak Tempat Pengambilan Uang Pada Mesin ATM
Berdasarkan hasil pengolahan data kuesioner, diketahui bahwa konsumen pengguna ATM BNI Setrasari, Bandung merasa perlu menunduk pada saat mengambil uang dari mesin ATM. Letak tempat pengambilan uang yang agak jauh dari jangkauan mata konsumen dan sedikit menjorok ke dalam menyebabkan konsumen seringkali harus menunduk pada saat akan mengambil uang.
Beberapa desain letak tempat pengambilan uang yang disarankan:
Desain Alternatif 1 Letak Tempat Pengambilan Uang
Gambar 6.3
Bab 6 Perancangan dan Analisis 6-9
Tugas Akhir Universitas Kristen Maranatha Pada perancangan letak tempat pengambilan uang alternatif 1, tempat pengambilan uang diletakkan diantara layar monitor dan tombol numerik.
Kelebihan dari desain perancangan letak tempat pengambilan uang alternatif 1:
Letak tempat pengambilan uang mudah terlihat oleh konsumen sehingga tidak perlu menunduk pada saat mengambil uang.
Meminimalisir kesalahan konsumen yang seringkali lupa mengambil uang Menghindari orang lain melihat kemungkinan jumlah uang yang ditarik.
Desain Alternatif 2 Letak Tempat Pengambilan Uang
Gambar 6.4
Bab 6 Perancangan dan Analisis 6-10
Tugas Akhir Universitas Kristen Maranatha Pada perancangan letak tempat pengambilan uang alternatif 2, tempat pengambilan uang diletakkan langsung di bawah tombol numerik dan tidak menjorok ke dalam.
Kelebihan dari desain perancangan letak tempat pengambilan uang alternatif 2: Letak tempat pengambilan uang mudah terlihat oleh konsumen sehingga
tidak perlu menunduk pada saat mengambil uang.
Meminimalisir kesalahan konsumen yang seringkali lupa mengambil uang
Tabel 6.3
Tabel Konsep Scoring untuk Letak Tempat Pengambilan Uang
Parameter Penilaian Bobot
Bab 6 Perancangan dan Analisis 6-11
Tugas Akhir Universitas Kristen Maranatha Parameter yang digunakan dalam konsep scoring adalah parameter keamanan dan kenyamanan. Keamanan dipilih menjadi bobot pertama karena letak tempat pengambilan uang harus dapat memberikan rasa aman bagi pengguna dari resiko terlihat mengambil uang oleh orang lain. Kenyamanan dipilih menjadi bobot ketiga karena letak tempat pengambilan uang harus dapat memberikan rasa nyaman pada pemakainya seperti tidak harus membungkuk pada saat mengambil uang.
Desain alternatif letak tempat pengambilan uang yang terpilih adalah alternatif 1. Alternatif ini diusulkan karena kelebihan yang dimiliki yaitu letak tempat pengambilan uang mudah terlihat oleh konsumen sehingga tidak perlu menunduk pada saat mengambil uang, meminimalisir kesalahan konsumen yang seringkali lupa mengambil uang, dan menghindari orang lain melihat kemungkinan jumlah uang yang ditarik.
5. Letak Receipt Printer/Pencetak Resi
Data antropometri yang digunakan untuk menentukan letak receipt
printer/pencetak resi adalah tinggi siku, hal ini dimaksudkan agar nasabah
dapat dengan mudah mengambil bukti transaksi dari mesin ATM. Data yang digunakan adalah data masyarakat Indonesia jenis kelamin wanita dengan persentil 50 adalah 987 mm sedangkan tinggi aktual dari card reader/mesin pembaca kartu adalah 1.050 mm, tetapi tinggi dari receipt printer/pencetak resi akan disesuaikan dengan tinggi card reader/mesin pembaca kartu karena letaknya diatas card reader/mesin pembaca kartu.
6. Warna Tulisan Layar Monitor Pada Mesin ATM
Bab 6 Perancangan dan Analisis 6-12
Tugas Akhir Universitas Kristen Maranatha Berdasarkan hasil pengolahan data kuesioner, diketahui bahwa konsumen pengguna ATM BNI Setrasari, Bandung merasa warna tulisan dari layar monitor mesin ATM belum baik. Hal ini dapat disebabkan karena penggunaan warna kuning pada warna tulisan di layar monitor yang tidak tepat sering memberikan efek menyilaukan terutama pada siang hari. Disamping itu warna
background yang cenderung terang juga dapat menjadi faktor yang membuat
mata silau pada siang hari karena memantulkan cahaya.
Warna background pada layar monitor yang diusulkan adalah warna biru yang agak gelap. Warna gelap tidak memantulkan cahaya dan warna tulisan pada layar monitor yang diusulkan yaitu warna putih karena warna tulisan yang cenderung terang akan terlihat dengan jelas apabila digabungkan dengan warna
background yang sedikit gelap.
Gambar 6.5
Bab 6 Perancangan dan Analisis 6-13
Tugas Akhir Universitas Kristen Maranatha 7. Tempat Barang Bawaan Nasabah
Pengguna ATM pada umumnya membawa barang-barang ke dalam ruangan ATM. Barang-barang bawaan tersebut dapat berupa tas, botol minuman, dan lain-lain. Pengguna ATM membutuhkan tempat yang dapat digunakan untuk menaruh barang-barang tersebut agar lebih mudah dalam melakukan transaksi. Oleh karena itu diberikan usulan desain tempat menaruh barang bawaan nasabah.
Gambar 6.6
Gambar Perancangan Desain Tempat Menaruh Barang
Ukuran dari tempat barang bawaan ini menggunakan ukuran rata-rata tas tangan wanita yaitu 30 × 15 cm dengan bentuk melengkung agar aman bagi nasabah.
Kelebihan dan Kelemahan Desain Tempat Menaruh Barang
Bawaan:
Kelebihan :
Bentuknya tidak tajam
Terletak di depan nasabah sehingga barang nasabah tidak mudah tertinggal.
Kelemahan :
Bab 6 Perancangan dan Analisis 6-14
Tugas Akhir Universitas Kristen Maranatha 8. Desain Perancangan Mesin ATM
Gambar 6.7
Gambar Perancangan Mesin ATM
Tinggi Bagian-bagian Mesin ATM dari Lantai :
Card Reader/Mesin Pembaca Kartu : 1,12 m
Screen/Layar Monitor : 1,03 – 1,21 m
Keypad/Tombol Numerik : 0,92 m
Cash Dispenser/Tempat Pengambilan Uang : 0,97 m
Receipt Printer/Pencetak Resi : 1,05 m Warna background Screen/Layar Monitor : Biru Warna tulisan Screen/Layar Monitor : Putih Ukuran Tulisan Screen/Layar Monitor : Font 36
Ukuran Screen/Layar Monitor : 24 x 18 cm
Ukuran Screen Button/Tombol untuk Layar Monitor : 2,5 x 1,5 cm Jarak antara Screen Button/Tombol untuk Layar Monitor : 0,7 cm
Ukuran Keypad/Tombol Numerik : 2,2 x 1,5 cm
Bab 6 Perancangan dan Analisis 6-15
Tugas Akhir Universitas Kristen Maranatha 9. Perbandingan ATM Aktual dengan ATM Usulan
1 1
2
2
3 3
4
Mesin ATM Aktual Mesin ATM Usulan
Gambar 6.8
Gambar Perbandingan ATM Aktual dengan ATM Usulan Keterangan :
1. Letak cash dispenser/tempat pengambilan uang direlokasi 2. Penggantian penutup keypad/tombol numerik
Bab 6 Perancangan dan Analisis 6-16
Tugas Akhir Universitas Kristen Maranatha 6.3.2 Ruangan ATM
Bab 6 Perancangan dan Analisis 6-17
Bab 6 Perancangan dan Analisis 6-18
Tugas Akhir Universitas Kristen Maranatha 1. Temperatur
Suhu normal yang disarankan oleh Dr. Suma’mur bagi orang Indonesia berkisar antara 200C sampai 260C. Diluar suhu tersebut tubuh manusia masih dapat mempertahankan keadaan normal terhadap perubahan yang terjadi diluar tubuh. Tetapi kondisi yang terlalu dingin akan mengakibatkan rasa malas untuk beristirahat, yang mana akan mengurangi kewaspadaan dan konsentrasi sedangkan kondisi yang terlalu panas akan mengakibatkan rasa letih dan kantuk, mengurangi kestabilan dan meningkatkan jumlah angka kesalahan kerja.
Berdasarkan hasil perbandingan antara pengolahan data dan teori dapat ditarik kesimpulan bahwa rata-rata suhu di dalam ruangan ATM masih berada dalam batas normal.
Berdasarkan hasil wawancara dengan pihak bank BNI, tidak terdapat perlakuan khusus pada AC yang terdapat di ATM BNI di Setrasari, Bandung. Temperatur diatur sekali dan tidak menggunakan standar tertentu dan tidak diukur, hanya berdasarkan kenyamanan yang dirasakan oleh petugas yang mengatur pada saat itu. Pengecekan atau perbaikan baru dilakukan apabila terjadi kerusakan pada AC.
Beberapa hal yang perlu dilakukan oleh pihak bank agar dapat memaksimalkan penggunaan AC yaitu:
Apabila udara tidak terlalu panas, contohnya pada malam hari usahakan untuk mematikan sekitar satu atau dua jam dalam sehari. Bila perlu gunakan reminder atau timer yang terdapat dalam fasilitas AC. Ketika AC sudah dimatikan, buka lebar-lebar jendela dan pintu agar terjadi pertukaran udara. Pendingin ruangan (AC) yang bekerja selama 24 jam harus diberikan
Bab 6 Perancangan dan Analisis 6-19
Tugas Akhir Universitas Kristen Maranatha Pemeriksaan AC pada komponen saringan (filter) udara setidaknya
dilakukan setiap satu bulan sekali.
Penyaring udara yang kotor akan menghambat proses sirkulasi udara dan menjadi tempat yang nyaman bagi kuman, bakteri maupun jamur. Bakteri inilah yang akan mengalir ke bagian evaporator coil kemudian tersebar ke seluruh ruangan. Selain itu komponen pendingin ruangan yang kotor dapat memengaruhi kinerja sistem pendinginnya menjadi lebih berat, tidak menghasilkan dingin secara maksimal dan boros. Dan disamping itu biaya atau beban penggunaan listrik juga semakin meningkat.
Pastikan alat kondensor atau Outdoor AC yang terletak di luar rumah bersih dari debu, semak-semak atau dedaunan.
Sebelum membersihkan, matikan pendingin ruangan terlebih dahulu. Dapat membersihkan debu dari kondensor tersebut dengan menggunakan vacum
cleaner atau dengan alat cuci atau cleaning AC.
Gambar 6.9
Bab 6 Perancangan dan Analisis 6-20
Tugas Akhir Universitas Kristen Maranatha 2. Fasilitas Penunjang Kebersihan Ruangan ATM
Tempat sampah merupakan fasilitas utama yang menunjang kebersihan di dalam ruangan ATM. Letak tempat sampah yang seringkali berpindah-pindah dan tidak terlihat oleh konsumen menjadi penyebab utama konsumen malas mencari tempat sampah dan langsung membuang struk transaksi di sembarang tempat. Selain itu lubang tempat pembuangan sampah yang hanya didesain untuk sampah struk transaksi seringkali menyebabkan konsumen yang akan membuang sampah lain ke dalamnya menaruh sampah tersebut di sembarang tempat.
Gambar 6.10
Bab 6 Perancangan dan Analisis 6-21
Tugas Akhir Universitas Kristen Maranatha Gambar 6.11
Gambar Tempat Sampah Di Dalam Ruangan ATM BNI Setrasari, Bandung (Sumber ATM BNI Setrasari, Bandung)
Desain Perancangan Tempat Sampah
Gambar 6.12
Bab 6 Perancangan dan Analisis 6-22
Tugas Akhir Universitas Kristen Maranatha Gambar 6.13
Gambar Tampak Depan Perancangan Tempat Sampah
Gambar 6.14
Gambar Tampak Atas Perancangan Tempat Sampah
Bab 6 Perancangan dan Analisis 6-23
Tugas Akhir Universitas Kristen Maranatha Kelebihan tempat sampah yang dirancang:
Letaknya selalu tetap dan berada di sebelah mesin ATM sehingga pada saat selesai melakukan transaksi konsumen dapat langsung membuang struknya di tempat pembuangan sampah.
stainless steel agar tidak mudah terbakar.
Kelemahan tempat sampah yang dirancang:
Tujuan utama dari tempat sampah di dalam ruangan ATM adalah untuk menampung sampah struk transaksi yang sangat tipis tetapi seringkali digunakan konsumen untuk membuang sampah lain seperti botol minuman, bungkus makanan kecil, dll. Ukuran tempat sampah yang tidak terlalu besar dapat cepat penuh, sehingga pembersihan secara rutin satu minggu satu kali juga perlu dilakukan oleh pihak bank.
3. Fasilitas Penunjang Keamanan Mesin dan Ruangan ATM
Hal-hal yang perlu diperhatikan oleh nasabah dan pihak bank dalam menunjang keamanan mesin dan ruangan ATM meliputi:
Pemilihan lokasi mesin ATM sebaiknya tidak di tempat-tempat yang sepi. Hal ini bertujuan agar keselamatan nasabah dan keamanan mesin serta fasilitas yang ada di dalam ruangan ATM dapat diawasi.
Bab 6 Perancangan dan Analisis 6-24
Tugas Akhir Universitas Kristen Maranatha Pengecekan rutin satu minggu satu kali terhadap fasilitas-fasilitas keamanan
yang ada, seperti berfungsinya sensor-sensor yang ada pada mesin ATM, berfungsinya kamera CCTV, dll.
Pemeriksaan rutin satu minggu satu kali untuk membersihkan kamera pengintai atau alat-alat lainnya yang dipasang oleh pihak tertentu.
Bank tidak terlalu tergantung kepada pihak kepolisian dalam hal pengamanan mesin ATM.
Bank bekerjasama dengan aparat kepolisan melakukan patroli untuk mengawasi mesin-mesin ATM yang letaknya terpisah dengan kantor.
Bank menggabungkan mesin ATM menjadi milik bersama agar penjagaannya lebih efisien.
4. Fasilitas Penunjang Keselamatan Nasabah Ruangan ATM
Hal-hal yang perlu diperhatikan oleh pihak bank dalam menunjang keselamatan konsumen dalam bertransaksi menggunakan mesin ATM meliputi: Menyediakan petunjuk-petunjuk yang jelas mengenai prosedur-prosedur
yang harus dilakukan oleh konsumen apabila terjadi kesalahan dalam menggunakan mesin ATM.
Kunci slot yang dapat digunakan oleh konsumen dari dalam ruangan ATM pada saat menggunakan mesin ATM.
Bel yang pengeras suaranya terdapat di luar ruangan yang dapat digunakan oleh nasabah ketika berada dalam keadaan terdesak yang berfungsi untuk meminta bantuan kepada orang lain.
Bab 6 Perancangan dan Analisis 6-25
Tugas Akhir Universitas Kristen Maranatha Bank bekerjasama dengan aparat kepolisan melakukan patroli untuk
mengawasi mesin-mesin ATM yang letaknya terpisah dengan kantor.
5. Tata Letak Ruangan ATM
Karena adanya keterbatasan luas ruangan ATM, maka alternatif perancangan desain tata letak ruangan ATM juga sangat terbatas. Salah satu yang menjadi penghalang dalam melakukan perancangan desain tata letak ruangan ini adalah kotak perkakas yang berada di dalam ruangan ATM.
Bab 6 Perancangan dan Analisis 6-26
Tugas Akhir Universitas Kristen Maranatha Perancangan Desain Tata Letak Ruangan ATM
AC
Bab 6 Perancangan dan Analisis 6-27
Tugas Akhir Universitas Kristen Maranatha Kelebihan desain tata letak ruangan ATM yang dirancang bila dibandingkan dengan tata letak ruangan ATM yang sekarang adalah: Memberikan efek luas pada ruangan ATM
Memberikan rasa nyaman kepada pengguna ATM karena tidak perlu memiringkan badan agar pintu dapat terbuka pada saat akan keluar dari dalam ruangan ATM.
Lebih memberikan rasa aman kepada pengguna ATM karena tidak mudah terlihat pada saat melakukan transaksi.
Selain itu ditambahkan beberapa perancangan ulang pada ruangan ATM BNI di Setrasari, Bandung yang lain agar dapat menambah kenyamanan dan keamanan bagi para nasabah.
6. Handle Pintu
Gambar 6.16
Bab 6 Perancangan dan Analisis 6-28
Tugas Akhir Universitas Kristen Maranatha Desain handle pintu yang terdapat pada ATM BNI Setrasari, Bandung pada saat ini memiliki beberapa kekurangan yaitu:
Tidak nyaman pada saat digenggam karena bentuknya yang tipis. Desain handle pintu seperti ini akan mudah patah.
Beberapa contoh desain handle pintu yang disarankan: Desain Alternatif 1 Handle Pintu
Gambar 6.17
Gambar Desain Alternatif 1 Handle Pintu
Desain Alternatif 2 Handle Pintu
Gambar 6.18
Bab 6 Perancangan dan Analisis 6-29
Tugas Akhir Universitas Kristen Maranatha Desain Alternatif 3 Handle Pintu
Gambar 6.19
Gambar Desain Alternatif 3 Handle Pintu
Kelebihan dan Kelemahan Desain Alternatif Handle Pintu:
Desain Alternatif 1 Handle Pintu
Kelebihan :
Ujung tidak tajam
Dapat dipegang di segala bidang Nyaman digenggam
Sangat mudah dibersihkan Kelemahan :
Licin saat digenggam pada bagian lekukan
Desain Alternatif 2 Handle Pintu
Kelebihan :
Bab 6 Perancangan dan Analisis 6-30
Tugas Akhir Universitas Kristen Maranatha Kelemahan :
Bagian ujung tajam
Tidak nyaman pada saat menggenggam bagian ujung
Desain Alternatif 3 Handle Pintu
Dapat menyebabkan barang bawaan (tas atau jaket) tersangkut pada bagian ujungnya.
Tabel 6.5
Tabel Konsep Scoring untuk Handle Pintu
Parameter Penilaian Bobot
Konsep Produk Yang Dibandingkan
Bab 6 Perancangan dan Analisis 6-31
Parameter yang digunakan dalam konsep scoring adalah parameter kemudahan perawatan, keamanan, dan kenyamanan. Kemudahan perawatan dipilih menjadi bobot pertama karena mencakup kemudahan dalam membersihkan handle pintu jika terkena debu atau kotoran. Keamanan dipilih menjadi bobot kedua karena handle pintu harus dapat menghindarkan pengguna dari resiko jatuh pada saat menggenggam handle pintu. Kenyamanan dipilih menjadi bobot ketiga karena handle pintu harus dapat memberikan rasa nyaman pada pemakainya.
Desain Alternatif Handle Pintu Yang Terpilih
Desain alternatif handle pintu yang terpilih adalah alternatif 1. Alternatif ini diusulkan karena kelebihan yang dimiliki yaitu bagian ujung tidak tajam sehingga tidak mudah melukai pengguna, dapat dipegang di segala bidang dan nyaman digenggam sehingga memberikan rasa nyaman bagi penggunanya. Selain itu sangat mudah saat dibersihkan.
Spesifikasi Desain Alternatif Handle Pintu Yang Terpilih
Diameter : 4 cm
Panjang Handle Pintu : 13 cm
Jarak antara Daun Pintu dan Handle Pintu : 6 cm
Bab 6 Perancangan dan Analisis 6-32
Tugas Akhir Universitas Kristen Maranatha 7. Sisi Ruangan ATM
Pada sisi ruangan ATM yang berbatasan dengan ruangan ATM disebelahnya, sebaiknya diberi stiker yang tidak transparan untuk menghindari orang lain melihat kegiatan nasabah pada saat menggunakan ATM.
Gambar 6.20
Gambar Contoh Kaca Yang Diberi Stiker
8. Penambahan Kunci Slot dan Bel Di Dalam Ruangan ATM
Bab 6 Perancangan dan Analisis 6-33
7-1 Universitas Kristen Maranatha
BAB VII
KESIMPULAN DAN SARAN
7.1 Kesimpulan
7.1.1 Desain Mesin ATM BNI di Setrasari, Bandung Saat Ini
Desain mesin ATM BNI di Setrasari, Bandung saat ini bila ditinjau berdasarkan ilmu ergonomi yaitu masih terdapat beberapa bagian mesin ATM yang belum sesuai dengan ilmu ergonomi. Hal ini dapat disebabkan karena mesin ATM yang digunakan oleh BNI adalah mesin ATM tipe yang lama sehingga dalam pembuatannya belum terlalu memperhitungkan ilmu ergonomi. Selain itu, mesin ATM tidak dibuat khusus bagi masyarakat Indonesia.
7.1.2 Desain Ruangan ATM BNI di Setrasari, Bandung Saat Ini
Desain ruangan ATM BNI di Setrasari, Bandung saat ini bila ditinjau berdasarkan ilmu ergonomi yaitu masih terdapat banyak aspek yang belum sesuai dengan ilmu ergonomi. Hal ini dapat disebabkan karena pihak bank kurang memahami pentingnya ilmu ergonomi dan adanya keterbatasan ruangan.
7.1.3 Fasilitas Yang Menunjang Keamanan Mesin ATM Saat Ini
Bab 7 Kesimpulan dan Saran 7-2
Tugas Akhir Universitas Kristen Maranatha 7.1.4 Fasilitas Yang Menunjang Keselamatan Nasabah Saat Ini
Fasilitas yang disediakan oleh pihak bank dalam menunjang keselamatan nasabah pada ATM BNI di Setrasari, Bandung saat ini belum memberikan rasa aman bagi para konsumen. Selain terkendala masalah biaya untuk menyediaan fasilitas keselamatan bagi nasabah, pihak bank juga tidak bertanggungjawab atas keselamatan nasabah karena itu merupakan tanggungjawab pihak kepolisian.
7.1.5 Desain Screen/Monitor Saat Ini
Warna background pada layar monitor sudah baik kecuali warna tulisan yang masih sering memberikan efek silau terutama pada siang hari. Sedangkan untuk tinggi layar monitor, pengguna mesin ATM harus menunduk pada saat menggunakannya.
7.1.6 Desain Keypad/Tombol Numerik Saat Ini
Rancangan desain bentuk dan ukuran tombol pada mesin ATM yang sesuai dengan aspek ergonomi sudah terpenuhi pada desain tombol numerik yang ada sekarang. Yang menjadi masalah pada
keypad/tombol numerik saat ini adalah penutup keypad/tombol
Bab 7 Kesimpulan dan Saran 7-3
Tugas Akhir Universitas Kristen Maranatha 7.1.7 Rancangan Desain Mesin ATM Yang Sesuai Dengan Aspek
Ergonomi
Gambar 7.1
Gambar Perancangan Mesin ATM
Tinggi bagian-bagian mesin ATM dari lantai:
Card Reader/Mesin Pembaca Kartu : 1,12 m
Screen/Layar Monitor :1,03–1,21 m
Keypad/Tombol Numerik : 0,92 m
Cash Dispenser/Tempat Pengambilan Uang : 0,97 m
Receipt Printer/Pencetak Resi : 1,05 m Warna background Screen/Layar Monitor : Biru Warna tulisan Screen/Layar Monitor : Putih Ukuran Tulisan Screen/Layar Monitor : Font 36
Ukuran Screen/Layar Monitor : 24 x 18 cm
Ukuran Screen Button/Tombol untuk Layar Monitor : 2,5 x 1,5 cm Jarak antara Screen Button/Tombol untuk Layar Monitor : 0,7 cm
Ukuran Keypad/Tombol Numerik : 2,2 x 1,5 cm
Bab 7 Kesimpulan dan Saran 7-4
Tugas Akhir Universitas Kristen Maranatha 7.1.8 Temperatur Dan Pencahayaan
Berdasarkan KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1405/MENKES/SK/XI/2002 produktivitas manusia akan mencapai tingkat yang paling tinggi pada temperatur sekitar 18 – 28o C. Sedangkan kelembaban yang memberikan kenyamanan berkisar antara 45% – 75%. Pencahayaan yang dibutuhkan di dalam ruangan ATM berkisar antara 200-300 lux.
7.1.9 Tata Letak Fasilitas Yang Menunjang Kebersihan Ruangan
Tempat sampah merupakan salah satu faktor penting dalam menunjang kebersihan di dalam ruangan ATM. Tempat sampah sebaiknya dapat menampung sampah-sampah lain selain resi transaksi karena seringkali digunakan oleh pengguna ATM untuk membuang sampah selain resi transaksi. Selain itu, letak tempat sampah seharusnya berada di satu tempat yang pasti agar dapat selalu terlihat oleh pengguna ATM. Tempat sampah sebaiknya diletakkan tepat di sebelah mesin ATM agar setelah menggunakan mesin ATM, nasabah dapat langsung membuang resi transaksi di tempat sampah sehingga dapat menjaga kebersihan ruangan ATM.
7.1.10 Perancangan Tata Letak Ruangan ATM Yang Sesuai Dengan
Aspek Ergonomi
Bab 7 Kesimpulan dan Saran 7-5
Tugas Akhir Universitas Kristen Maranatha AC
0,8 m
1,5 m
2
m
Skala 1 : 12
M
es
in
A
T
M
Gambar 7.2
Perancangan Desain Tata Letak Ruangan ATM
7.1.11 Perancangan Standar Keamanan Bagi Mesin ATM Pada ATM
BNI di Setrasari, Bandung
Bab 7 Kesimpulan dan Saran 7-6
Tugas Akhir Universitas Kristen Maranatha melakukan perawatan atau pengecekan rutin terhadap fasilitas-fasilitas tersebut sehingga fasilitas-fasilitas tersebut dapat bekerja secara optimal.
7.1.12 Perancangan Standar Keselamatann Bagi Nasabah Pada ATM
BNI di Setrasari, Bandung
Bab 7 Kesimpulan dan Saran 7-7 fasilitas keamanan yang ada, seperti berfungsinya sensor-sensor yang ada pada mesin ATM, berfungsinya kamera CCTV, dll. Pemeriksaan rutin setiap satu minggu satu kali untuk membersihkan
kamera pengintai atau alat-alat lainnya yang dipasang oleh pihak tertentu.
Bank tidak terlalu tergantung kepada pihak kepolisian dalam hal pengamanan mesin ATM.
Jika memungkinkan, Bank bekerjasama dengan aparat kepolisan melakukan patroli untuk mengawasi mesin-mesin ATM yang letaknya terpisah dengan kantor.
Jika memungkinkan, Bank menggabungkan mesin ATM menjadi milik bersama agar penjagaannya lebih efisien.
Kunci slot yang dapat digunakan oleh konsumen dari dalam ruangan ATM pada saat menggunakan mesin ATM.
Bab 7 Kesimpulan dan Saran 7-8
Tugas Akhir Universitas Kristen Maranatha 7.2.2 Saran Bagi Nasabah
Tidak mengunjungi lokasi-lokasi ATM yang sepi.
Gunakan ATM yang berada di lokasi sekitar halaman bank, atau tempat ramai dan terang tetapi tertutup untuk meminimalisir risiko. Jika memungkinkan, gunakan ATM di lokasi yang sama sesering
mungkin sehingga akan terlihat jika terjadi perubahan.
Perhatikan fisik mesin ATM sebelum memasukkan kartu ATM. Jika menemukan perubahan atau keganjilan pada ATM, laporkan
pada pihak Bank dan tunda/jangan lakukan transaksi.
Tutup atau halangi tangan yang mengetik PIN di keypad/tombol numerik dengan tangan lain.
Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR PUSTAKA
1. Nurmianto, Eko. Ergonomi: Konsep Dasar dan Aplikasinya. Surabaya: Teknik Industri ITS. 2008.
2. Anggawisastra, R., Sutalaksana, I. Z, dan Tjakraatmadja, J. H, (1979). Teknik
Tata Cara Kerja. Departemen Teknik Industri ITB : Bandung.
3. Peranan-ergonomi dalam perencanaan pembangunan di Indonesia, A. Manuaba, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, 1981.
4. Chapanis, A. 1985. Some Reflections on Progress. Proceedings of the
Human.
5. Suma’mur, P. K. 1987. Keselamatan Kerja dan Pencegahan Kecelakaan,
Cetakan Pertama. CV. Haji Mas Ahung. Jakarta. 6. Pheasant, S., 1991. Ergonomics, Work and Health.
7. Corlett, E. N. and Clark, T. S. 1995. The Ergonomics of Workspaces and Machines. A Design Manual. Taylor & Francis, 2nd erds. USA
8. Occupational Safety and Health Administration, 2000.
9. Bridger, R, S. 2003. Introduction to Ergonomics.2nd Edition. London: Taylor & Francis.
10. Tarwaka, dkk, 2004. Ergonomi Untuk Keselamatan, Kesehatan Kerja dan Produktifitas. Penerbit Uniba Press, Surakarta.
11. Pemanfaatan Citra Dua Dimensi pada Perancangan Sistem Pengukuran Antropometri Secara Digital oleh Dito J. Teknik Industri UGM
12. Suyono, Meningkatkan Produktifitas Dengan Ergonomi
13. Elty Sarvia, ST., MT., Wawan Yudiantyo, ST., MT. & Novi, ST., MT. 14. Kumpulan Teori Diktat Kuliah APK & E II; Dosen & Team Asisten
Laboratorium APK & E; halaman 7-9 15. Wignjosoebroto, 1995, hal. 83
16. Zulmiar, 1999 17. Moekijat 2002
Universitas Kristen Maranatha 19.
http://www.scribd.com/doc/57414465/Ergonomi-Bab-5-Analisis-Modul-3- Laboratorium-Perancangan-Sistem-Kerja-Dan-Ergonomi-Data-Praktikum-Risalah-Muhammad-Ahlan-Munajat-Univers
20. http://www.ergonomimakmur.co.cc/search/label/Ergonomi%20lingkungan%2 0%3A%20thermal
21. http://izzmail.blogspot.com/2009/10/deskripsi-atm-automatic-teller-machine.html
22. http://pk.datacrux.org/module.php?module=publisher&op=viewarticle&artid =36