~ibD
Jabar
123
17
18
19
.8 Jan
0
Peb
o
Se/asa
0
Rabu456
7
20@22
o
Mar OApr
OMel
.
Kamls
0
Jumat
8
9
10
11
23
24
25
26
OJun
OJul
0
Ags
o
Sabtu
12
13
27
28
OSep
OOkt
o
Minggu
14
15
16
29
30
31
ONov
ODes
~
Menyoal
Etil~a
Berbicara
Anggota Pansus Century
- -;;;;,--- I'" --- _ _ __ALMARHUM mantan pre-siden Abdurahman Wahid pemah berkata bahwa lem-baga DPR tidak ubahnya seperti taman kanak-kanak karena selalu meributkan pepesan kosong. Kini agak-nya ucapan fenomenal be-liau tersebut terwujud dari cekcoknya para anggota Pansus Century.
Tim yang dibentuk untuk mengusut bail0l!tBank Cen~ tury tersebut kini menjadi sorotan publik. Bukan ka-rena kinerja, melainkan perang argumentasi di an-tara sesama anggota. Ironis memang ketika pansus yang dibentuk untuk meng-ungkapkan kebenaran ter-nyata lebih meributkan si-apa yang paling keras ber-bicara dan argumen yang paling benar.
Mereka tidak menyadari bahwa adu mulut antara sesama anggota mereka diekspos oleh media elek-tronik yang sangat mudah diakses oleh setiap orang. Selain itu, anggota pansus sendiri dikritik karena tidak mempunyai etika dalam menyampaikan pendapat. Bangsa Indonesia adalah bangsa beradab yang men-junjung tinggi keharmoni-san. Sayangnya, asas kema-nusiaan yang adil dan ber-adab tersebut tidak tampak ketika mereka menyampai-kan pendapat. Apakah pan-tas anggota pansus mencaci anggota lainnya di depan publik? Sudabkah mereka beretika ketika men yam-paikan pendapatnya di depan narasumber yang salah satunya adalah man-tan orang nomor dua di~108
referat
IQBAL RAMADHAN Alumnus FISIP Universitas Padjadjaran Bandung
negeri ini?
.Filsuf Yunani bernama Isokrates pernah berkata bahwa ucapan yang disam-paikan secara sopan dan beretika mencerminkan peradaban yang sangat tinggi. Setidaknya, jika ber-kaca pada kasus tersebut, ini menunjukkan bahwa bangsa ini masih jauh dari kata beradab. Seyogianya, sebagai anggota dewan yang terhormat, mereka menunjukkan perilaku dan etika berbicara yang ber-pendidikan dan beretika. Mereka sepatutnya sadar bahwa anggota dewan ada-lah representasi dari rakyat Indonesia.
Lebih lanjut menurut IS9krates bahwa ketika seseorang mengucapkan perkataan yang tidak dida-sari kesopanan dan etika maka peradaban mereka adalah adab barbar. Ten-tunya kita sebagai rakyat Indonesia tidak ingin Pan-sus Century didasari per-adaban barbar. Karena tidak adanya etika ber-bicara yang ditunjukkan oleh beberapa anggotanya akan mencemarkan nama baik institusi sehingga citra buruk DPR akan tetap
me-lekat selamanya.
Berbicara adalah media berkomunikasi. Sedangkan komunikasi mengandung pesan. Substansi dari pesan itulah yang ujungnya hams dapat dipertanggungja-wabkan secara. moral dan etika karena semua itu bermuara ke sana. Sebagai tim yang akan mengung-kapkan kebenaran, anggota Pans us Century harus memposisikan. saksi seba-gai narasumber dan bukan objek cacian. Teknik berbi-cara yang interogatif dan menjilat sebaiknya jangan ditampilkan karena akan menghambat kesaksian yang akan berguna di ke-mudian hari. Di antara ang-gota pansus sendiri hams ada kekompakan dan kesa-maan visi untuk meng-ungkap bailoutCentury dan bukan menjadi ajang siapa yang paling kuat dan hebat. Hal paling penting dalam etika berbicara sesungguh-nya adalah kejujuran. Jur-gen Habermas mengklasi-fikasi kompetensi bahasa dalam etika berkomunikasi menjadi tiga hal. Pertama adalah bahasa dan ucapan yang disampaikan harus mempunyai
-
muatan-
keju--Kliping Humas Unpad 2010
---juran. Kedua adalah adanya regulatif yang mengarah pad a norma aturan yang berlaku. Terakhir, partisipan harus menetapkan maksud yang akan diucapkannya tersebut.
Dengan demikian, untuk mengungkap informasi dari narasumber, anggota pan-sus harus jujur dalam ber-bicara. Menyanjung terlalu berlebihan ataupun mencaci dengan gay a interogatif tidak akan menye1esaikan masalah. Selanjutny<\, ang-gota pansus pun harus me-mikirkan muatan moral dan etika yang terkandung karena cara mereka ber-pendapat dan berbicara harus bisa dipertanggung-jawabkan. Tentunya me-reka pun harus mempunyai maksud dari ucapan me-rEika. Apakah bermaksud
menampilkan egosentris-me atauk~ mencari kebe-naran dari narasumber tersebut.