• Tidak ada hasil yang ditemukan

REKONSTRUKSI MODEL PERLINDUNGAN HUKUM PASIEN KLINIK KECANTIKAN ESTETIKA DALAM PERSPEKTIF HAK KONSTITUSIONAL WARGA NEGARA DISERTASI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "REKONSTRUKSI MODEL PERLINDUNGAN HUKUM PASIEN KLINIK KECANTIKAN ESTETIKA DALAM PERSPEKTIF HAK KONSTITUSIONAL WARGA NEGARA DISERTASI"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

i

REKONSTRUKSI MODEL PERLINDUNGAN HUKUM PASIEN KLINIK KECANTIKAN ESTETIKA

DALAM PERSPEKTIF HAK KONSTITUSIONAL WARGA NEGARA

DISERTASI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Doktor Ilmu Hukum

Oleh:

SISKA DIANA SARI NIM. T311508018

PROGRAM DOKTOR ILMU HUKUM PASCASARJANA FAKULTAS HUKUM

UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA

2019

(2)

REKONSTRUKSI MODEL PERLINDUNGAN HUKUM PASIEN KLINIK KECANTIKAN ESTETIKA

DALAM PERSPEKTIF HAK KONSTITUSIONAL WARGA NEGARA

Disusun oleh:

SISKA DIANA SARI NIM. T311508018

Surakarta, Juli 2019 Ujian Terbuka

Telah Disetujui Oleh Tim Promotor

Promotor

Prof. Dr. Hj. I.G. Ayu Ketut Rachmi H, S.H., M.M NIP. 19721008 200501 2 0001

Co Promotor

Dr. Pujiyono, S.H., M.H NIP. 19791014 200312 1 0001

Mengetahui,

Ketua Program Studi Doktor Ilmu Hukum

Prof. Dr. Hartiwiningsih, S.H., M.Hum.

NIP. 19570203 198503 2 001

(3)

iii

(4)
(5)

v MOTTO

“Sesungguhnya Allah tidak merubah keadaan suatu kaum sehingga mereka merubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri.”

(Ar-Ra’d:11).

"La Tahzan, Innallaha Ma'ana"

Janganlah engkau bersedih, Sesungguhnya Allah bersama kita.

(At-Taubah :40)

(6)

ABSTRAK

Siska Diana Sari, 2018, Rekonstruksi Model Perlindungan Hukum Pasien Klinik Kecantikan Estetika Dalam Perspektif Hak Konstitusional Warga Negara.

Promotor: Prof. Dr. I G. Ayu Ketut Rachmi H., S.H., M.M., Co Promotor : Dr.

Pujiyono, S.H.,M.H., Disertasi, Surakarta: Program Doktor Ilmu Hukum Fakultas Hukum Universitas Negeri Sebelas Maret.

Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui dan menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi implementasi model perlindungan hukum bagi pasien klinik kecantikan estetika dalam perspektif perlindungan hak konstitusional warga negara saat ini untuk mengusulkan rekonstruksi model perlindungan hukum bagi pasien klinik kecantikan estetika dalam perspektif perlindungan hak konstitusional warga negara.

Penelitian ini merupakan socio-legal research. Analisis data menggunakan metode kualitatif, menganalisis data yang didasarkan pada pemahaman dan pengolahan data secara sistematis yang diperoleh dari inventarisasi perundang- undanga, observasi lapangan, hasil wawancara dan penelitian kepustakaan. Hasil penelitian menunjukkan faktor-faktor yang mempengaruhi implementasi model perlindungan hukum bagi Pasien klinik kecantikan estetika dalam Perspektif perlindungan hak konstitusional warga negara saat ini yaitu secara implementation content, pengaturan tentang obat dan tenaga pelaksana kurang lengkap perlu untuk diperbaiki. Secara Context of implementation Faktor Struktur, Kementerian Kesehatan dan Pemerintah daerah selaku leading sector dalam pelayanan klinik kecantikan estetika kurang peka dalam menyikapi pelanggarannya dan banyak klinik kecantikan estetika memperkerjakan tenaga pelaksana dan penggunaan obat dan bahan kimia berbahaya yang melanggar pedoman. Pengaturan dan pengawasan Kementerian Kesehatan dan Pemerintah Daerah belum optimal, pengawasan penyidik aparat hukum belum maksimal, Peranan IDI sangat minim dan pemahaman Pasien kurang atas hak dan perlindungan hukumnya. Rekonstruksi model perlindungan hukum bagi pasien klinik kecantikan estetika dalam perspektif perlindungan hak konstitusional warga negara seharusnya menggunakan teori implementasi kebijakan Grindle.

Rekomendasi yaitu pemerintah sebagai regulator lebih detail mengatur hak dan perlindungan hukum pasien klinik kecantikan, harus ada pembenahan struktural terkait penyelenggaraannya dan edukasi kosmetik sehat dan aman serta budaya konsumtif masyarakat agar tidak menjadi korban klinik kecantikan yang melanggar hukum.

Kata Kunci: Perlindungan Hukum, Pasien, Klinik Kecantikan Estetika, Hak Konstitusional Warga Negara.

(7)

vii ABSTRACT

Siska Diana Sari, 2018, The Reconstruction of Law Protection Model for Esthetic Beauty Clinic‘s Patients in Citizen‘s Constitutional Right Perspective Promoter:

Prof. Dr. I G. Ayu Ketut Rachmi H., S.H., M.M., Co Promoter: Dr. Pujiyono, S.H., M.H., Dissertation, Surakarta: Doctorate Program of Law Science, Faculty of Law of Sebelas Maret University.

The objectives of research were to find out and to analyze the factors affecting the implementation of law protection model for esthetic beauty clinic‘s patients in citizen‘s constitutional right protection perspective. This study was a Socio Legal Studies research. Data analysis was conducted using a qualitative method, i.e.

analyzing data based on systematic understanding and processing of data obtained from legislation inventorying, and results of field observation, interview and library research. The result of research showed the factors affecting the implementation of legal protection model to aesthetic clinic‘s patients viewed from the protection of citizen‘s constitutional right perspective today indicating that implementation content, and drug and executor regulations are still less completed and need improvement. Viewed from the Context of Implementation, the structure factor, in this case Ministry of Health and Local Government, as leading sector in esthetic beauty clinic service responded to the violation less sensitively and many esthetic beauty clinics employ executing officers and use medicines and dangerous chemicals inconsistently with the specified guideline.

Regulation and Supervision conducted by Ministry of Health, Local Government, and Law Enforcer have not run optimally and maximally yet. IDI played very limited role, and patients had poor understanding on their right and law protection.

The reconstruction of law protection model for esthetic beauty clinic‘s patients in citizen‘s constitutional right protection perspective should use Grindle‘s Policy Implementation theory. As a regulator, the government is recommended to govern the right and the law protection of beauty clinic‘s patients in more detailed;

structural reform should be conducted in relation to its implementation; education should be given to the people about healthy and safe cosmetics, and about consumptive culture to prevent them from being the victim of beauty clinics that break the law.

Keywords: Law Protection, Patient, Esthetic Beauty Clinic, Citizen‘s Constitutional Right

.

(8)

KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Alloh SWT yang telah memberikan kekuatan lahir batin, mulai dari persiapan awal perkuliahan hingga akhirnya sampai ujian terbuka yang merupakan salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan Program Doktor Ilmu Hukum Program Pascasarjana Universitas Negeri Sebelas Maret Surakarta. Penulis menyadari bahwa Disertasi dengan judul ―Rekonstruksi Model Perlindungan Hukum Pasien Klinik Kecantikan Estetika Dalam Perspektif Hak Konstitusional Warga Negara ― ini masih jauh dari persyaratan karya ilmiah yang berkualitas namun demikian dengan kemampuan yang terbatas ini Penulis berharap dapat bermanfaat bagi perkembangan ilmu, khususnya Ilmu Hukum yang terkait dengan penyelenggaraan klinik kecantikan estetika di Indonesia.

Penulis sengaja mengkaji tentang klinik kecantikan estetika, karena bisnis ini sedang berkembang pesat dan sangat lekat sekali dengan kehidupan wanita masa kini yaitu perawatan wajah dan tubuh, hal ini diikuti juga dengan fenomena banyaknya laki-laki metroseksual yang sangat memperhatikan penampilan dan juga melakukan perawatan. Hal ini sangat menarik karena tren kecantikan global menyebabkan adanya kebutuhan dan tuntutan untuk tampil cantik, menarik dan terawat sesuai dengan standar yang berkembang, yaitu kulit putih, berkilau, wajah tirus dan tubuh proporsional bahkan seksi. Kondisi inilah yang dibaca para pemilik modal dan mereka yang berkompetensi (dokter umum maupun dokter spesialis terkait) untuk membuka bisnis klinik kecantikan estetika termasuk di Indonesia. Setelah bisnisnya berdiri dan berjalan, mereka akan gencar untuk mempromosikan segala perawatan dan produk yang ditawarkan. Para pengikut tren sekaligus korban provokasi iklan tersebut akan berusaha semaksimal mungkin agar bisa mengikuti standar penampilan yang paripurna. Geliat bisnis dan industri kecantikan ini idealnya diikuti oleh pengaturan regulasi dan perlindungan hukum berdasarkan perspektif hak konstitusional warga negara khususnya pasien klinik kecantikan estetika.

Indonesia sebagai negara hukum, sesuai Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, dalam Perubahan Keempat pada tahun 2002,

(9)

ix

konsepsi Negara Hukum atau ―Rechtsstaat‖ dirumuskan dengan tegas dalam Pasal 1 ayat (3) yang menyatakan, ―Negara Indonesia adalah Negara Hukum.‖ Dalam konsep Negara Hukum itu, diidealkan bahwa yang harus dijadikan panglima dalam dinamika kehidupan kenegaraan adalah hukum, bukan politik ataupun ekonomi.

Konsepsi negara hukum dan konstitusionalisme ini berkonsekuensi bahwa Indonesia harus memberikan perlindungan dan penegakan hukum tanpa terkecuali. Selain itu dari konstitusi juga lahir hak-hak konstitusional yang kewajiban pemenuhannya ada pada negara. Diantara hak konstitusional tersebut adalah dalam Bab XIA terkait hak sipil dan politik yaitu Pasal 28D ayat (1) yaitu hak atas pengakuan, jaminan, perlindungan, dan kepastian hukum yang adil serta perlakuan yang sama di hadapan hukum dan Pasal 28H ayat (1) terkait hak sosial, ekonomi dan budaya yaitu hak hidup sejahtera lahir dan batin, bertempat tinggal, dan mendapatkan lingkungan hidup yang baik dan sehat. Penulis menekankan pada dua pasal tersebut karena berkaitan dengan praktek penyelenggaraan klinik kecantikan estetika. Pasien yang datang dan menggunakan paket perawatan dan produk klinik kecantikan harus dilindungi hak konstitusionalnya yaitu perlindungan dan jaminan hukum dan hak atas kondisi sehat dan layanan kesehatan yang harus sesuai dengan standar pelayanan medik.

Inti dari penelitian ini adalah untuk mengkaji tentang implementasi model perlindungan hukum pasien dalam praktek klinik kecantikan estetika, sejauh mana negara hadir dalam pengaturan dan perlindungan hukumnya. Hal ini menjadi sangat penting karena negara wajib memenuhi hak konstitusional warganegara, sekalipun layanan kesehatan di klinik kecantikan estetika ini merupakan kebutuhan tersier bagi seseorang, akan tetapi negara wajib menjamin perlindungan hukum dan layanan kesehatannya agar dapat menciptakan kondisi sehat bagi pasien yang menjalani perawatan di klinik kecantikan estetika.

Penulisan disertasi ini merupakan hasil kerjasama dengan berbagai pihak, oleh sebab itu perkenankan saya menyampaikan ucapan terimakasih yang tak terhingga kepada :

(10)

1. Prof. Dr. Jamal Wiwoho, S.H., M.Hum., selaku Rektor Universitas Negeri Sebelas Maret Surakarta sekaligus penguji disertasi.

2. Prof. Drs. Sutarno, M.Sc., Ph.D., selaku Direktur Program Pascasarjana Universitas Negeri Sebelas Maret Surakarta sekaligus penguji disertasi.

3. Prof. Dr. Hj. I G. Ayu Ketut Rachmi H., S.H., M.M., selaku Dekan Fakultas Hukum Universitas Negeri Sebelas Maret Surakarta sekaligus Promotor yang telah banyak mencurahkan waktu, pemikiran, perhatian ,tenaga dan bimbingan sejak proposal hingga ujian terbuka ini ditengah kesibukannya dengan penuh kesabaran.

4. Prof. Dr. Hartiwiningsih,S.H., M.Hum., selaku Ketua Program Doktor Ilmu Hukum Pasca Sarjana Fakultas Hukum Universitas Negeri Sebelas Maret Surakarta sekaligus penguji disertasi.

5. Dr. Pujiyono, S.H.,M.H., selaku Co Promotor yang telah banyak mengarahkan penulisan disertasi ini, serta memberikan pemikiran, tenaga dan bimbingan serta segala dukungannya.

6. Prof. Dr. Hj. Ni‘ matul Huda, S.H., M.Hum., selaku dosen Mata Kuliah Pendukung Disertasi dan penguji eksternal disertasi yang telah banyak menyumbangkan pemikiran dengan penuh kesabaran membimbing penulis guna penyempurnaan disertasi ini.

7. Dr. Isharyanto, S.H., M.Hum., Dr. Agus Riwanto, S.H., S. Ag., M. Ag. dan Moch. Najib Imanullah, S.H., M.H., Ph.D selaku penguji disertasi, yang banyak memberi masukan guna penyempurnaan disertasi ini.

8. Seluruh Dosen Pasca Sarjana Fakultas Hukum Universitas Negeri Sebelas Maret Surakarta yang telah memberikan banyak ilmu guna membuka wawasan Penulis.

9. Seluruh staf Pasca Sarjana Fakultas Hukum Universitas Negeri Sebelas Maret Surakarta.

10. Pengurus Yayasan PPLP PGRI Madiun dan Rektor Universitas PGRI Madiun yang telah memberi kesempatan Penulis untuk menempuh studi di Program Doktor Ilmu Hukum Pasca Sarjana Fakultas Hukum Universitas Negeri Sebelas Maret Surakarta.

(11)

xi

11. Dr. H. Parji, M.Pd., rektor Universitas PGRI Madiun yang telah memberikan ijin dan dukungan untuk melanjutkan Pendidikan Doktor Ilmu Hukum ini.

12. Dekanat FKIP Unversitas PGRI Madiun yang telah memberi kesempatan Penulis studi Program Doktor Ilmu Hukum.

13. Dosen FKIP, khususnya Program Studi PPKn Universitas PGRI Madiun yang banyak memberi masukan disertasi pada diskusi akademik.

14. Para Responden yaitu, Ketua BPKn Ir. Ardiansyah Parman, dr. Yanti Herman., S.H., M.H.Kes., Kepala Subperaturan Bidang Pelayanan Kesehatan, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, dr. H.N. Nazar, Sp.B., M.H.Kes, Kabag Hukum dan Pembinaan Anggota IDI, Pakar Hukum Perlindungan Konsumen Dr. Yusuf Shofie, Dr. Roberia, S.H., M.H. Kepala Subdirektorat Harmonisasi Peraturan Perundang-Undangan I Bidang Sumber Daya Manusia, Kelembagaan dan Kesejahteraan Rakyat pada Direktorat Harmonisasi Peraturan Perundang-Undangan I Direktorat Jenderal Peraturan Perundang-Undangan Kementerian Hukum dan HAM, Kepala Sub Bagian Penyuluhan Hukum BPOM RI Tiodora M. Sirait, S.H., M.H., Pemilik dan tenaga pelaksana, Pasien dan mantan Pasien klinik kecantikan estetika dan Pemerintah Daerah di Jakarta Selatan, Jakarta Pusat, Karawang, Bandung, Semarang, Surakarta, Yogyakarta, Sleman, Madiun dan Surabaya dan semua pihak yang telah bersedia meluangkan waktu untuk wawancara dan memberikan data guna melengkapi disertasi ini.

15. Ahmad Sofian, pakar hukum Pidana yang telah memberikan ilmu yang menambah berisinya disertasi ini.

16. Edriyos, Ph.D atas diskusi hukum kesehatan yang sangat berharga.

17. Dr. Sc. Agr. Rahayu Abdullah, SP., MP. atas segala bimbingan dan motivasinya.

18. Dr. Argyo Demartoto, M.Si., atas segala bimbingan penulisan jurnal ini.

19. Hj. Meti Rumiati, S.Sos dan H. M. Jamil, S.H atas limpahan kasih sayang, segala doa, semangat dan dukungan yang tak terhingga. Mohon maap pernah mengecewakan sebagai anak, Promovenda memang tidak akan pernah bisa menjadi Dokter, tapi atas ijin Alloh bisa jadi Doktor.

(12)

20. H. Danang Novianto, S.STP., M.H telah memberikan ijin dan dukungan untuk menempuh studi Program Doktor Ilmu Hukum Pasca Sarjana Fakultas Hukum Universitas Negeri Sebelas Maret Surakarta.

21. Abdullah Al-Fath dan Aisyah Azka, anak-anak yang sangat luar biasa pengertian, memberikan semangat, mendoakan dan mendukung studi.

22. Keluarga besar Abdullah Ismail atas segala doa dan dukungannya.

23. Keluarga besar Suwito, S.H yang selalu memperhatikan dan mendukung dalam penyelesaian studi ini.

24. Ade Hasballah, S.E., M.Sc atas segala dukungan moril dan materiilnya selama perjalanan studi ini.

25. Warsino, S.H., M.H atas segala dukungan dalam penyelesaian penelitian disertasi di wilayah Surakarta.

26. Sahabat-Sahabat seperjuangan PDIH 2015 atas kebersamaan, suka duka dan hikmah yang luar biasa.

27. Semua pihak yang tidak dapat Penulis sebut satu persatu yang telah memberikan data, pemikiran dan bantuan berupa apa saja hingga tersusun disertasi ini, terimakasih banyak. Semoga Alloh membalas segala kebaikannya. Aamiin. InsyaAlloh.

Akhirnya kritik dan saran untuk penyempurnaan Disertasi ini sangat diharapkan dan mohon maaf atas segala kekurangan dan kesalahan dalam penulisan Disertasi ini.

Surakarta, Juli 2019 Penulis,

(13)

xiii DAFTAR ISI

halaman

HALAMAN JUDUL ... i

LEMBAR PERSETUJUAN... ii

HALAMAN PENGESAHAN ... iii

PERNYATAAN ... iv

MOTTO ... v

ABSTRAK ... vi

ABSTRACT ... vii

KATA PENGANTAR ... viii

DAFTAR ISI ... xiii

DAFTAR TABEL ... xvii

DAFTAR BAGAN ... xviii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Permasalahan ... 24

C. Tujuan Penelitian ... 24

D. Manfaat Penelitian... 24

BAB II LANDASAN TEORI DAN TINJAUAN PUSTAKA ... A. Landasan Teori ... 26

1. Teori Perlindungan Hukum ... 26

2. Teori Implementasi Kebijakan ... 36

3. Teori Rekonstruksi Hukum ... 46

4. Teori Keadilan ... 49

5. Konstitusi dan Konstitusionalisme ... 70

a. Konstitusi ... 70

b. Konstitusionalisme ... 75

B. Tinjauan Pustaka ... 84

(14)

1. Hukum Kesehatan ... 84

a. Konsep Hukum Kesehatan ... 84

b. Sumber Hukum Kesehatan ... 86

c. Hak Atas Kesehatan ... 87

d. Standar Pelayanan Medis ... 93

e. Konsep Sehat ... 96

f. Pelayanan Kesehatan Tanggungjawab Pemerintah ... 96

g. Jenis Perikatan Antara Dokter Dan Pasien ... 104

h. Informed Concent ... 110

i. Rekam Medis ... 113

j. Sistem Kesehatan Nasional ... 116

2. Hukum Perlindungan Konsumen ... 122

a. Pengertian Perlindungan Hukum ... 122

b. Pengertian Konsumen ... 123

c. Pengertian Perlindungan Konsumen ... 125

d. Pengertian Pelaku Usaha ... 126

e. Hak-Hak Pelaku Usaha ... 128

f. Kewajiban Pelaku Usaha ... 128

g. Hak dan Kewajiban Konsumen ... 129

h. Kedudukan Hukum Pasien selaku Konsumen Jasa dan Pelaku Usaha ... 131

i. Hubungan Hukum Pelaku Usaha dan Pasien Selaku Konsumen Jasa Pelayanan Medis ... 136

j. Hak Dan Kewajiban Pasien Dan Pelaku Usaha Pelayanan Medis ... 139

k. Hak dan Kewajiban Pelaku Usaha sebagai Bentuk Perlindungan Hukum bagi Konsumen ... 147

l. Legalitas Pelaku Usaha ... 155

m. Bentuk Usaha ... 155

n. Kegiatan Usaha ... 156

3. Klinik Kecantikan Estetika ... 157

(15)

xv

a. Pengertian Klinik Kecantikan Estetika ... 157

b. Tipe-Tipe Klinik Kecantikan Estetika ... 157

c. Kepemilikan Klinik Kecantikan Estetika ... 158

d. Hubungan Hukum Antara Klinik Kecantikan Estetika Dan Pasien ... 159

e. Produk-Produk Pada Klinik Kecantikan Estetika ... 161

f. Konsep Kecantikan ... 163

4. Penelitian yang Relevan ... 167

5. Kerangka Pemikiran ... 176

BAB III METODE PENELITIAN ... 177

A. Jenis penelitian ... 179

B. Bentuk Penelitian ... 182

C. Sifat Penelitian ... 182

D. Lokasi Penelitian ... 183

E. Pendekatan Penelitian ... 184

F. Jenis dan Sumber Data ... 187

G. Teknik Pengumpulan Data ... 192

H. Teknik Validasi Data ... 192

I. Teknik Analisis Data ... 195

J. Batasan Operasional Variabel Penelitian ... 198

BAB IV IMPLEMENTASI MODEL PERLINDUNGAN HUKUM PASIEN KLINIK KECANTIKAN ESTETIKA SAAT INI ... 200

A. Model Perlindungan Hukum Bagi Pasien Klinik Kecantikan Estetika Yang Berlaku Saat Ini ... 200

B. Faktor-Faktor Penyebab Implementasi Model Perlindungan Hukum Bagi Pasien Klinik Kecantikan Estetika Yang Berlaku Saat Ini Belum Memenuhi Hak Konstitusional Warga Negara .... 245

(16)

BAB V REKONSTRUKSI MODEL PERLINDUNGAN HUKUM

BAGI PASIEN KLINIK KECANTIKAN ESTETIKA ... 258

A. Urgensi Perlindungan Hukum Bagi Pasien Klinik Kecantikan Estetika ... 258

B. Urgensi Perlindungan Hak Konstitusional Warga Negara Dalam Penyelenggaraann Klinik Kecantikan Estetika ... 263

C. Perlindungan Hukum Pasien Klinik Kecantikan Estetika Di Beberapa Negara ... 270

D. Rekonstruksi Model Perlindungan Hukum Bagi Pasien Klinik Kecantikan Estetika Dalam Perspektif Perlindungan Hak Konstitusional Warga Negara ... 313

BAB VI PENUTUP ... 369

A. Kesimpulan ... 369

B. Implikasi ... 374

C. Rekomendasi ... 375

DAFTAR PUSTAKA ... 379 LAMPIRAN

(17)

xvii

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Pengaturan Hak Kesehatan di Indonesia... 91 Tabel 2. Penelitian yang relevan ... 167 Tabel 3. Model Perlindungan Hukum berparadigma kemitraan yang

berkeadilan Pada Penyelenggaraan Klinik Kecantikan Estetika ... 335

(18)

DAFTAR BAGAN

Bagan 1. Implementation as a Political and Administrative Process ... 44 Bagan 2. Kerangka pemikiran ... 176 Bagan 3. Alur analisis data interaktif ... 197 Bagan 4. Model perlindungan hukum pasien klinik kecantikan estetika saat

ini ... 312 Bagan 5. Rekomendasi rekonstruksi model Perlindungan hukum pasien

klinik kecantikan estetika ... 360 Bagan 6. Rekonstruksi Content Of Implementation ... 361

Referensi

Dokumen terkait

Pada MPPT Fuzzy perubahan duty cycle memiliki pola yang hampir sama, hanya saja pada MPPT Fuzzy perubahan duty cycle bervariasi, sehingga saat sistem berada

Bahwa berdasarkan fakta-fakta hukum diatas telah nyata-nyata terjadi politik uang yang bersifat sistematis, terstruktur, dan masif yang merusak sendi-sendi

Selama setahun terakhir (Agustus 2013-Agustus 2014), TPT pada tingkat pendidikan SMA Umum dan Kejuruan mengalami penurunan yang sama yaitu sebesar 1,69 persen, sementara

Menjelang dan pasca perayaan hari raya Idul Fitri tahun 2016, pasokan dan distribusi bahan bakar minyak dan gas di Provinsi Jawa Tengah dalam kondisi yang

o 1979 : Institution of Parking Act(parking attached to a building) o 1982 : Policy inducing underground parking around Station Area and CBD o 1988 : Development Plan of

Skripsi tersebut membahas mengenai permasalahan perlindungan hukum atas hasil penelitian yang dilakukan oleh pengajar pada Perguruan Tinggi menurut regime

bagaimana Islam datang ke wilayah Asia dan Asia Tenggara, Ricci lebih tertarik untuk melihat proses komunikasi, kontak, jaringan, diaspora, interaksi, dan transmisi yang terjadi

Dengan kata lain, yang berlaku sejak tahun 1950 sampai saat ini adalah sistem peradilan dan peraturan hukum acara dari zaman kolonial khusus bagi Bangsa Indonesia yang