• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG"

Copied!
45
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Tahun 2020 merupakan pelaksanaan program kegiatan tahap ke III terhadap Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Banten Tahun 2017-2022 yang di implementasikan pada Rencana Strategis (Renstra) Inspektorat Provinsi Banten Tahun 2017-2022 untuk mengukur hasil kinerja SKPD Provinsi Banten selama kurun waktu 5 tahun kedepan, salah satunya yang menjadi harapan keberhasilan dapat membangun penerapan dari Good Governance bagi setiap instansi pemerintah dengan membuat Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah pada setiap akhir tahun anggaran oleh Satuan Kerja Perangkat Daerah dengan menuangkan segala informasi mengenai pelaksanaan seluruh kegiatan instansi pemerintah yang merupakan wujud pertanggungjawaban terhadap keberhasilan dan kegagalan tingkat kinerja yang dicapai, disusun secara jujur, obyektif, akurat dan transparan.

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah berfungsi diantaranya untuk mengetahui dan mengukur tingkat keberhasilan atau kegagalan dari setiap pimpinan instansi/ unit kerja dalam menjalankan misi, tugas/ jabatan, sehingga dapat dijadikan faktor utama dalam evaluasi kebijakan, program kerja, struktur organisasi, dan penetapan alokasi anggaran setiap tahun bagi setiap instansi/ unit kerja.

Tata kepemerintahan yang baik (good governance) memiliki 3 landasan utama yaitu: transparansi, akuntabilitas dan partisipasi. Akuntabilitas dalam hal ini merupakan perwujudan kewajiban seseorang atau unit organisasi untuk mempertanggungjawabkan pengelolaan sumber daya dan pelaksanaan kebijakan yang dipercayakan kepadanya dalam rangka pencapaian tujuan yang telah ditetapkan. Terselenggaranya Good Governance merupakan prasyarat bagi setiap pemerintahan untuk mewujudkan pemerintahan yang baik, transparan dan sesuai dengan aspirasi masyarakat, sehingga diperlukan pengembangan dan penerapan sistem pertanggungjawaban yang tepat, jelas, terukur dan legitimate sehingga penyelenggaraan pemerintahan dapat berdaya guna dan berhasil guna serta bebas dari Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme. Prinsip-prinsip Good Governance dapat diupayakan diantaranya dengan pengelolaan kegiatan yang solid dan bertanggung jawab, penghindaran salah alokasi anggaran, dan pencegahan korupsi baik secara

(2)

politik maupun administratif, menjalankan disiplin anggaran serta penciptaan legal and political framework bagi tumbuhnya aktivitas usaha.

Oleh karena itu Inspektorat Provinsi Banten telah menyusun Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun Anggaran 2019 berdasarkan pengukuran kinerja tingkat keberhasilan pelaksanaan kegiatan yang berorientasi pada pencapaian visi dan misi Inspektorat Provinsi Banten serta peningkatan hasil dan manfaat dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

1.2 DASAR HUKUM

Dasar hukum dalam penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Inspektorat Provinsi Banten Tahun 2020 adalah :

1. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2000 Tentang Pembentukan Provinsi Banten;

2. Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 Tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional;

3. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 Tentang Pedoman Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah;

4. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 Tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah;

5. Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 2007 Tentang Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kepada Pemerintah, Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah Kepada Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, dan Informasi Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kepada Masyarakat;

6. Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 Tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah;

7. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 23 Tahun 2007 Tentang Pedoman Tata Cara Pengawasan Atas Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 8 Tahun 2009 Tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 23 Tahun 2007 Tentang Pedoman Tata Cara Pengawasan Atas Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah;

8. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 Tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabiitas Kinerja Instansi Pemerintah;

(3)

9. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 Tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah;

10. Surat Keputusan Kepala Lembaga Administrasi Negara (LAN) RI Nomor 239/IX/6/8/2003 tentang Perbaikan Pedoman Penyusunan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah;

1.3 MAKSUD DAN TUJUAN

Maksud dari penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah adalah sebagai pertanggungjawaban Inspektur Provinsi Banten kepada masyarakat melalui Gubernur Banten atas pelaksanaan dan kinerja dari kegiataan-kegiatan yang telah dilaksanakan selama kurun waktu satu tahun. Sementara tujuan dari penyusunan laporan ini sendiri adalah sebagai bahan pendukung bagi penyusunan laporan Gubernur baik berupa LKPJ Gubernur maupun LKIP Provinsi Banten untuk Tahun Anggaran 2020. Disamping itu maksud dan tujuannya adalah :

a. Sebagai bagian dari tugas pokok dan fungsi Instansi dalam penyusunan laporan akhir atau tahunan;

b. Sebagai sarana penyebarluasan informasi pelaksanaan program dan kegiatan bidang pengawasan di Provinsi Banten;

c. Sebagai instrumen alat pengukur tingkat keberhasilan pencapaian program dan kegiatan bidang pengawasan pada tahun 2020.

1.4 DATA UMUM INSPEKTORAT PROVINSI BANTEN

Inspektorat Provinsi Banten merupakan salah satu organisasi dari Pemerintah Provinsi Banten yang mempunyai tugas membantu Gubernur dalam melaksanakan tugas-tugas Desentralisasi, Dekonsentrasi, dan tugas-tugas pembantuan lainnya.

Dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 8 Tahun 2016 tentang Pembentukan, Susunan Organisasi dan Tata Kerja Inspektorat Provinsi Banten, pada tahun 2012 mengalami perubahan dalam struktur organisasi yang disesuaikan dengan terbentuknya beberapa jabatan fungsional maka dibentuk kembali Struktur Organisasi Baru berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 8 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Provinsi Banten

Untuk menjalankan tugas pokok dikeluarkan Peraturan Daerah baru yang lama Peraturan Daerah Nomor 4 Tahun 2008 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata

(4)

SEKRETARIS

SUB BAGIAN UMUM DAN KEPEGAWAIAN

INSPEKTUR

SUB BAGIAN KEUANGAN

SUB BAGIAN PROGRAM, EVALUASI

DAN PELAPORAN

INSPEKTUR

PEMBANTU WILAYAH I INSPEKTUR

PEMBANTU WILAYAH II INSPEKTUR

PEMBANTU WILAYAH III INSPEKTUR PEMBANTU WILAYAH IV

PEJABAT FUNGSIONAL KHUSUS

Kerja Lembaga Teknis Daerah Provinsi Banten, pembentukan Inspektorat Provinsi Banten ditindaklanjuti dengan Peraturan Gubernur Banten Nomor 83 Tahun 2016 tentang Kedudukan, Tugas Pokok, Fungsi, Tipe, Susunan Organisasi dan tata Kerja Perngkat Daerah Provinsi Banten yang Baru Peraturan Daerah Nomor 8 tahun 2016 tentang Perangkat Daerah Provinsi Banten Inspektorat Povinsi Banten masuk dalam tipe A.

Dalam Susunan Organisasi dan Tata Kerja Inspektorat secara jelas digambarkan jenjang-jenjang struktural yang terdiri dari Inspektur sebagai unsur pimpinan sampai kepada jenjang yang berada dibawahnya sebagai unsur pelaksana.

Inspektorat Provinsi Banten mempunyai tugas pokok sebagai berikut :

a. Melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan urusan pemerintahan provinsi, pelaksanaan dan pembinaan atas penyelenggaraan pemerintahan daerah kabupaten/ kota dan pelaksanaan urusan pemerintahan di daerah kabupaten/ kota.

b. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh gubernur sesuai dengan bidang tugasnya.

Untuk melaksanakan tugas tersebut, maka Inspektorat Provinsi Banten menyelenggarakan fungsi sebagai berikut :

a. Pengumpulan, pengelolaan dan pengendalian data berbentuk data base serta analisa data untuk menyusun program kegiatan;

b. Perencanaan strategis pada Inspektorat Provinsi;

c. Perumusan kebijakan teknis bidang pengawasan;

Gambar 1 STRUKTUR ORGANSASI DAN TATA KERJA INSPEKTORAT PROVINSI BANTEN

(5)

d. Penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum bidang pengawasan;

e. Pelaksanaan pengawasan, pengendalian serta evaluasi dan pelaporan penyelenggaraan bidang pengawasan;

f. Pelaksanaan standar pelayanan minimal yang wajib dilaksanakan dalam bidang pengawasan;

g. Penyelenggaraan urusan kesekretariatan pada Inspektorat Provinsi;

h. Pembinaan dan pelaksanaan tugas bidang pengawasan;

i. Pemeriksaan, pengusutan, pengujian dan penilaian tugas pengawasan;

j. Pengkoordinasian, pengintegrasian dan sinkronisasi pelaksanaan kegiatan pengawasan dilingkungan Pemerintah Daerah;

k. Pelaksanaan, monitoring, pendayagunaan dan dampak pengawasan serta pelaporannya;

l. Penggunaan dan pelaksanaan kerjasama dengan masyarakat lembaga pemerintah dan lembaga lainnya.

1. Kondisi Sumber Daya Manusia (SDM)

Dukungan ketersediaan sumber daya manusia yang berkualitas dalam mengelola lembaga agar dapat berjalan secara optimal merupakan hal yang sangat diperlukan. Baik atau buruknya kinerja organisasi akan sangat ditentukan oleh kinerja sumber daya manusia yang ada didalamnya, kualitas dan kuantitas SDM yang tersedia sangat menentukan tingkat keberhasilan organisasi. Dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya, Inspektorat Provinsi Banten didukung oleh Sumber Daya Aparatur Pengawasan yang terdistribusi menurut Irbanwil dan Kesekretariatan. Pada tahun 2020, jumlah pegawai Inspektorat Provinsi Banten adalah sebanyak 124 orang PNS, jumlah dan komposisi pegawai Inspektorat Provinsi Banten menurut Status dan golongan dapat dilihat pada tabel berikut ini :

Tabel 1.1

Jumlah dan Distribusi Pegawai menurut Golongan

NO STATUS GOLONGAN

JUMLAH I II III IV

1. Pegawai Negeri Sipil 1 7 100 16 124

JUMLAH 124

(6)

1 6

100 16

Gol I Gol II Gol III Gol IV

Grafik 1.1

Jumlah dan Distribusi Pegawai menurut Golongan

Berdasarkan tingkat golongan, keberadaan jumlah pegawai yang berstatus PNS dengan tingkat golongan I berjumlah 1 orang, Gol II berjumlah 7 orang , Gol. III berjumlah 100 orang dan Gol. IV 16 orang. Penyelenggaraan tugas pokok dan fungsi Inspektorat Provinsi Banten didukung oleh kapasitas pegawai bidang pengawasan dan bersertifikat JFA (Jabatan Fungsional Auditor berjumlah 66 orang, P2UPD berjumlah 27 orang dan Audiwan berjumlah 3 orang jadi total Fungsional berjumlah 96 orang.

Sedangkan berdasarkan tingkat pendidikannya, pada tahun 2020 aparat berstatus Pegawai Negeri Sipil yang memiliki pendidikan terakhir Pasca sarjana (S2) berjumlah 47 orang dan Sarjana (S1) berjumlah 66 orang, Diploma berjumlah 6 orang, SLTA berjumlah 2 orang, SLTP berjumlah 1 orang Total Pegawai berjumlah 124 orang.

Tabel 1.2

Jumlah dan Distribusi Pegawai Menurut Tingkat Pendidikan

Komposisi Jabatan

Tingkat Pendidikan

Jumlah

S2 S1 D-III SMA SMP

Inspektur 1 - - - 1

Sekretaris 1 - - - 1

Irbanwil 3 - - - 3

Kepala Sub Bagian 3 - - - 3

Auditor 26 35 5 - 66

P2UPD 14 13 - 27

Auditor kepegawaian 1 2 - - 3

Staf Pelaksana 16 1 2 1 20

Total 48 66 6 2 2 124

(7)

0 10 20 30 40 50 60 70

S2 S1 D3 SLTA SLTP

48

66

6 2 2

Grafik 1.2

Jumlah dan Distribusi Pegawai Menurut Tingkat Pendidikan

a. Peningkatan Kemampuan Pegawai

Dengan tingkat kemampuan serta tingkat kompetensi yang baik pada setiap pelaksanaan tugas pokok dan fungsi diharapkan mampu tercapai secara optimal, Untuk itu diperlukan adanya suatu peningkatan kemampuan serta kompetensi baik secara administratif maupun teknis secara berkelanjutan. Salah satu kegiatan untuk menopang hal tersebut adalah dengan melakukan pengiriman atau penugasan pegawai untuk mengikuti pendidikan maupun pelatihan baik yang bersifat struktural, fungsional, administrasi maupun teknis seperti Diklat Jabatan Fungsional Auditor maupun Pengawas Penyelenggaraan Urusan Pemerintah Daerah (P2UPD).

b. Kekosongan Jabatan Struktural

Tahun 2020 Inspektorat Provinsi Banten terdapat beberapa Jabatan Struktural yang kosong pada Eselon III yaitu Inspektur Pembantu Wilayah I sejak bulan April 2019 dan eselon IV kasubag Umum dan Kepegawaian dinonaktifkan sementara pada bulan desember 2019, jabatan tersebut untuk Eselon III di Plt oleh Sekretaris dan Eselon IV oleh Plt. A. Furqon, S.Sos,M.Si.

(8)

PERIODE NO NAMA

LAMA BARU

April 1 Drs. H. E. Kusmayadi, M.Si Pembina Utama Muda (IV/c)

Pembina Utama Madya (IV/d)

00049/KEP/AA/15001/20 01 April 2020 30 Maret 2020 2 Sandika Jaya, ST, M.Ak Penata Tk.I (III/d) Pembina (IV/a) 823.4/KEP.35-BKD/2020 01 April 2020 22 April 2020 3 Meda Yulianti, SE, M.Ak, Ak Penata Tk.I (III/d) Pembina (IV/a) 823.4/KEP.35-BKD/2020 01 April 2020 22 April 2020 4 Hasbi Asidiqi, S.Kom Penata (III/c) Penata Tk.I (III/d) 823.4/KEP.35-BKD/2020 01 April 2020 22 April 2020 5 Yodi Ero Qodriyat, SE, M.Ak Penata Muda Tk.I (III/b) Penata (III/c) 823.4/KEP.35-BKD/2020 01 April 2020 22 April 2020 6 Achmad Muchlis, S.AP Pengatur Tk.I (II/d) Penata Muda (III/a) 823.4/KEP.35-BKD/2020 01 April 2020 22 April 2020

Oktober 1 Drs. Dedi Maulana, M.Si Pembina Tk.I (IV/b) Pembina Utama Muda (IV/c)

00071/KEP/AA/15001/20 01 Oktober 2020 07 September 2020 2 Hj. Ratu Syafitri Muhayati, SE Penata (III/c) Penata Tk.I (III/d) 823.4/KEP.134-BKD/2020 01 Oktober 2020 23 November 2020 3 Tb. Abdul Gani, SE, MM Penata (III/c) Penata Tk.I (III/d) 823.4/KEP.134-BKD/2020 01 Oktober 2020 23 November 2020 4 Vera Nur Hayati, S.Sos, M.Si Penata (III/c) Penata Tk.I (III/d) 823.4/KEP.134-BKD/2020 01 Oktober 2020 23 November 2020 5 Hj. Ida Ruaida, S.Sos, M.Si Penata (III/c) Penata Tk.I (III/d) 823.4/KEP.134-BKD/2020 01 Oktober 2020 23 November 2020

GOLONGAN

NOMOR SK TMT SK TANGGAL SK

NO NAMA GOLONGAN NILAI PAK JABATAN LAMA JABATAN BARU

1 Shauwama Kusuma Dewi, SH Penata Muda Tk.I (III/b) 305,64 Pengawas Pemerintahan Pertama Pengawas Pemerintahan Muda

1 Dwy Astuti Siswandari, S.Sos, MM Penata Tk.I (III/d) Auditor Pertama Auditor Muda

2 Muhamad Qusyairi, ST Penata Tk.I (III/d) 431,686 Auditor Muda Auditor Madya

3 Agussalim, SE Penata Muda Tk.I (III/b) 213,379 Auditor Pertama Auditor Muda

c. Pegawai yang mendapatkan Kenaikan Pangkat

Dalam tahun berjalan 2020 ada beberapa pegawai yang mendapatkan kenaikan pangkat berjumlah 6 orang di periode April dan 5 orang di periode Oktober.

Tabel 1.3

Pegawai yang mendapat Kenaikan Pangkat

d. Pegawai yang mendapatkan masa akhir tugas (Pensiun)

Pada tahun 2020 di Inspektorat Provinsi Banten tidak ada pegawai yang berakhir masa tugas nya atau memasuki masa pensiun.

e. Jabatan Fungsional yang mendapatkan kenaikan Jabatan

Pada tahun 2020, ada beberapa Jabatan Fungsional Khusus yang telah mendapatkan kenaikan Jabatan, sebagai berikut :

Tabel 1.4

Jabatan Fungsional yang Mendapatkan Kenaikan Jabatan

(9)

BULAN NO NAMA GOL NO KGB TGL KGB TMT KGB MKG Januari 1 Boy Roni Risnandi, SE, Ak III/c 822.3/947-Inspektorat/2019 5 Desember 2019 01 Januari 2020 10 Tahun 00 Bulan

2 Sylvia Nurmawanti, SE III/c 822.3/948-Inspektorat/2019 5 Desember 2019 01 Januari 2020 10 Tahun 00 Bulan 3 Noviyanto, SE III/c 822.3/949-Inspektorat/2019 5 Desember 2019 01 Januari 2020 10 Tahun 00 Bulan 4 Leli Purnama Lestari, SE, M.Si III/b 822.3/950-Inspektorat/2019 5 Desember 2019 01 Januari 2020 10 Tahun 00 Bulan 5 Rizki, SE III/b 822.3/951-Inspektorat/2019 5 Desember 2019 01 Januari 2020 10 Tahun 00 Bulan 6 Mumu Muhajirin, SE III/b 822.3/952-Inspektorat/2019 5 Desember 2019 01 Januari 2020 10 Tahun 00 Bulan 7 Achmad Haelani, SE III/b 822.3/953-Inspektorat/2019 5 Desember 2019 01 Januari 2020 10 Tahun 00 Bulan 8 Rendra Prasetya, SE III/b 822.3/955-Inspektorat/2019 5 Desember 2019 01 Januari 2020 10 Tahun 00 Bulan 9 Indra Suprianto, SH III/b 822.3/955-Inspektorat/2019 5 Desember 2019 01 Januari 2020 10 Tahun 00 Bulan 10 Ido Rohmanullah, A.Md III/b 822.3/956-Inspektorat/2019 5 Desember 2019 01 Januari 2020 08 Tahun 00 Bulan 11 Moon Marko, A.Md III/a 822.3/957-Inspektorat/2019 5 Desember 2019 01 Januari 2020 08 Tahun 00 Bulan 12 Nita Ratna Siti Aminah, A.Md III/a 822.3/1027-Inspektorat/2019 23 Desember 2019 01 Januari 2020 08 Tahun 00 Bulan 13 Kotiah, A.Md II/d 822.2/959-Inspektorat/2019 5 Desember 2019 01 Januari 2020 13 Tahun 00 Bulan 14 Tb. Fahrul Suhandinata II/b 822.2/960-Inspektorat/2019 5 Desember 2019 01 Januari 2020 15 Tahun 00 Bulan 15 Arisandi I/b 822.1/961-Inspektorat/2019 5 Desember 2019 01 Januari 2020 16 Tahun 00 Bulan

Februari 1 Drs. Sugiyono, MM IV/b

2 Suhirman, S.Pd, M.Pd IV/a 822.4/794-BKD/2020 25 Desember 2019 1 Februari 2020 22 Tahun 00 Bulan

Maret 1 Drs. H. Kukuh Suharso, M.Si IV/b

3 Yan Jungjung, ST, MPA IV/b 822.4/1083-BKD/2020 25 Januari 2020 1 Maret 2020 22 Tahun 00 Bulan

April 1 H. Al Maa'rif, S.IP III/c 822.3/397-Inspektorat/2020 30 April 2020 01 April 2020 32 Tahun 00 Bulan 2 Ade Permanik, S.AP, MM III/d 822.3/398-Inspektorat/2020 30 April 2020 01 April 2020 16 Tahun 00 Bulan 3 Nani Yuliani, SE III/b 822.3/399-Inspektorat/2020 30 April 2020 01 April 2020 12 Tahun 00 Bulan

Mei 1 Oktafredi, A.Md III/b 822.3/749-Inspektorat/2020 19 Agustus 2020 01 Mei 2020 18 Tahun 00 Bulan

Juni 1 Rohyati, SE, MM IV/a

Agustus 1 Shauwama Kusuma Dewi, SH III/b 822.3/727-Inspektorat/2020 13 Agustus 2020 01 Agustus 2020 14 Tahun 00 Bulan

September 1 Mieke Kurniawati, SE III/d 822.3/726-Inspektorat/2020 13 Agustus 2020 01 September 2020 24 Tahun 00 Bulan

Oktober 1 Mohamad Iqbal, S.Sos III/c 822.3/831-Inspektorat/2020 15 September 2020 01 Oktober 2020 14 Tahun 00 Bulan

November 1 Sunarto, S.Sos III/c

2 Ade Supriatna, S.Ip, M.Si III/c 822.3/843-Inspektorat/2020 17 September 2020 01 November 2020 26 Tahun 00 Bulan

Desember 1 Drs. H. Bahrudin, M.Si IV/b 2 Raden Sanny Maryudi, ST, MT IV/a

3 Irfan Kurniawan, ST, MM III/d 822.3/2846-BKD/2020 25 Oktober 2020 1 Desember 2020 18 Tahun 00 Bulan

4 R. Indra, SE IV/a

5 Hj. Emut Mutiah, SE, M.Si III/d 822.3/2847-BKD/2020 25 Oktober 2020 1 Desember 2020 16 Tahun 00 Bulan 6 Dwy Astuti Siswandari, S.Sos, MM III/d

7 Rd. Adi Lesmana, S.Sos III/d 8 Aman Maruf, S.Sos, M.Si III/c 9 Ira Rohmayanti, S.Sos III/d 10 Hj. Ida Ruaida. S.Sos III/c 11 Akhmad Yani, SE, M.Si III/b

12 Ita Munawaroh, SH III/b

13 Ade Subhan, S.Sos III/b

14 Hj. Arlin Mega Yhuvita, SE III/b 15 Iman Atqiyyadi, S.AP, M.Si III/c

16 Farid Wazdi, SE III/b 822.3/2845-BKD/2020 25 Oktober 2020 1 Desember 2020 14 Tahun 00 Bulan

f. Pegawai yang mendapatkan Kenaikan Gaji Berkala

Inspektorat Provinsi Banten Tahun 2020 ada beberapa pegawai yang mendapatkan kenaikan Gaji Berkala seperti pada table dibawah ini :

Tabel 1.5

Pegawai yang Mendapat Kenaikan Gaji Berkala

(10)

(Rp) %

1 2 3 4

A BELANJA TIDAK LANGSUNG 35,489,000,000 34,834,128,665 98.15 1 Gaji dan Tunjangan Pegawai 8,219,276,176 8,074,382,465 98.24 2 Tambahan Penghasilan PNS 27,269,723,824 26,759,746,200 98.13

B. BELANJA LANGSUNG 15,299,538,000 14,290,063,717 93.40

1 Penyusunan Laporan Kinerja Keuangan dan Neraca Aset

24,569,000

24,569,000 100.00

2 Perencanaan Evaluasi dan Pelaporan 52,860,000 46,401,000 87.78 3 Penyediaan Barang dan Jasa Perkantoran 5,717,447,900 5,185,176,417 90.69 4 Peningkatan Kapasitas Aparatur 136,000,000 88,236,700 64.88 5 Penyusunan Kebijakan Sistem dan Prosedur

Pengawasan

156,750,000

122,250,000 77.99

6 Evaluasi Hasil Pembinaan dan Pengawasan Provinsi Banten

189,156,000

138,512,000 73.23

7 Pengawasan Internal Bidang Pendapatan 4,702,919,600 4,497,424,600 95.63 8 Pengawasan Internal Bidang Belanja Modal dan

Barang Milik Daerah

1,333,253,000

1,313,332,000 98.51

9 Pengawasan Perencanaan Pembangunan Daerah dan Pengendalian Kepegawaian Daerah

1,201,485,000

1,197,185,000 99.64

10 Pengawasan Internal Bidang Belanja Barang dan Jasa dan Bantuan Keuangan Daerah

1,002,870,000

935,420,000 93.27

11 Pelaksanaan Pencegahan dan pemberantasan Korupsi dilingkungan Provinsi Banten

442,017,500

422,828,000 95.66

12 Pemantauan dan Tindak Lanjut Hasil Pemeriksaan BPK-RI, BPKP dan Itjen kementerian

235,210,000

220,529,000 93.76

13 Peningkatan Pengelolaan Kerarsipan dan pelayanan Perpustakaan

105,000,000

98,200,000 93.52 TOTAL ANGGARAN A DAN B 50,788,538,000 49,124,192,382 96.72

No. KEGIATAN

PAGU ANGGARAN

(Rp.)

REALISASI ANGGARAN 2. Realisasi Belanja Menurut Jenis Belanja

Realisasi anggaran sampai dengan Triwulan IV Tahun 2020 pada Belanja Tidak Langsung (BTL) sebesar Rp.34.834.128.665,00 atau 98,15% dari total pagu anggaran Rp.35.489.000.000,00 yang kegunaannya untuk anggaran rutin tiap bulan seperti gaji dan tunjangan pegawai. Sedangkan realisasi anggaran pada Belanja Langsung (BL) sampai dengan Triwulan IV sebesar Rp.14.290.063.717,00 atau 93,40%

dari total pagu anggaran Rp.15.299.538.000,00.

Tabel 1.6

Anggaran dan Realisasi Belanja TA 2020

(11)

- 5,000,000,000 10,000,000,000 15,000,000,000 20,000,000,000 25,000,000,000 30,000,000,000 35,000,000,000 40,000,000,000

Belanja Tidak Langsung Belanja Langsung 35,489,000,000

15,299,538,000 34,834,128,665

14,290,063,717

Anggaran Realisasi Grafik 1.1

Anggaran dan Realisasi Belanja Tahun 2020

1.5 SISTIMATIKA PENULISAN

Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Inspektorat Provinsi Banten Tahun 2020 disusun dengan sistematika penulisan sebagai berikut:

EXECUTIVE SUMMARY (IKHTISAR EKSEKUTIF) BAB I : PENDAHULUAN

Bab ini berisikan tentang: Latar belakang, dasar hukum pembentukan instansi, struktur organisasi instansi, uraian singkat tentang tugas dan fungsi instansi, formasi pegawai Inspektorat Provinsi Banten, maksud dan tujuan penyusunan LAKIP, serta sistematika penulisan dalam penyusunan LAKIP Inspektorat Provinsi Banten

BAB II : PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

Bab ini menyajikan tentang: uraian singkat tentang rencana jangka menengah organisasi mulai dari visi, misi, tujuan, sasaran, kebijakan dan program serta memuat data IKU , RKT dan Tapkin yang telah ditetapkan dalam bentuk Peraturan Gubernur.

BAB III : AKUNTABILITAS KINERJA

Bab ini menyajikan tentang Memuat metodologi pengukuran pencapaian sasaran kinerja yang

(12)

mengklasifikasi capaian kinerja sebanyak 5 predikat yaitu:

sangat baik, baik, sedang, kurang baik dan buruk(disarankan menggunakan metode keputusan LAN nomor 239/IX/6/8/2003).

menyajikan capaian kinerja setiap sasaran secara keseluruhan dan masing-masing sasaran, mengungkapkan anggaran dan realisasi program yang menunjang sasaran serta menganalisa capaian kinerja setiap sasaran, pembandingan data kinerja, faktor penyebab keberhasilan atau kegagalan pencapaian sasaran, hambatan atau kendala, dan permasalahan yang dihadapi serta langkah- langkah antisipatif yang akan diambil.

Menyajikan sub Bab tentang akuntabilitas keuangan yang berisikan LRA dan Neraca periode tahun sebelum penyusunan LAKIP.

BAB IV : PENUTUP

Bab ini merupakan penutup dari seluruh laporan dengan menyampaikan tinjauan secara umum tentang keberhasilan/kegagalan, permasalahan dan kendala utama yang berkaitan dengan kinerja instansi serta strategi pemecahan masalah

(13)

BAB II

PERENCANAAN KINERJA

2.1 RENCANA STRATEGIS

Renstra Inspektorat merupakan manifest komitmen Inspektorat dalam mendukung visi dan misi Pemerintah Provinsi Banten tahun 2017-2022. Sebagai bentuk pembangunan berkelanjutan, perumusan Renstra Inspektorat Provinsi Banten tahun 2017-2022 tidak terlepas dari RPJMD Provinsi Banten yang merupakan dokumen landasan atau acuan pokok penyelenggaraan pemerintahan di Provinsi Banten.

Dalam menjawab amanat dan tantangan sebagaimana diuraikan pada komponen rencana strategis, serta dengan mempertimbangkan kedudukan, tugas dan fungsinya, maka Inspektorat Provinsi Banten menetapkan Visi Misi tahun 2017-2022 sebagai keadaan yang diinginkan oleh Gubernur dan Wakil Gubernur Banten terpilih.

Visi yang merupakan rumusan umum mengenai keadaan yang diinginkan pada akhir periode perencanaan harus menggambarkan bagaimana wujud akhir yang diinginkan oleh suatu daerah/ organisasi pada akhir periode perencanaan. Visi memegang peranan penting dalam menentukan ke mana arah yang akan dituju oleh suatu daerah/ organisasi pada masa mendatang.

Inspektorat Provinsi Banten terbentuk atas dasar Peraturan Gubernur Banten Nomor 83 Tahun 2016 tentang Kedudukan, Tugas Pokok, Fungsi, Tipe, Susunan Organisasi dan tata Kerja Perngkat Daerah Provinsi Banten yang Baru Peraturan Daerah Nomor 8 tahun 2016 tentang Perangkat Daerah Provinsi Banten Inspektorat Povinsi Banten masuk dalam tipe A. Inspektorat Provinsi Banten merupakan salah satu Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Provinsi Banten yang memiliki otoritas pada urusan Pembinaan dan Pengawasan.

2.2 VISI DAN MISI

Berdasarkan visi daerah, pencapaian pembangunan pada tahapan konstruksi 2017–2022 yang akan dilaksanakan oleh seluruh OPD Provinsi Banten, termasuk Inspektorat, diharapkan mampu mewujudkan kondisi daerah dimana keberdayaan dan kemampuan pemerintah daerah untuk memenuhi pelayanan umum dan pelayanan publik yang berkualitas serta penyelenggaraan pemerintahaan dapat

(14)

meningkat. Seiring dengan upaya tersebut, maka visi Inspektorat Provinsi Banten adalah sebagai berikut :

Provinsi Banten yang Maju berarti adanya perubahan dan kondisi semula kearah yang lebih baik. Cara-cara lama dalam mengelola pemerintahan di tinggalkan, selanjutnya cara baru dalam mengelola pemerintahan yang menerapkan prinsip- prinsip good governance.

Beberapa indikator-indikator pengelolaan pemerintahan yang lebih maju adalah adanya inovasi dalam tata kelola pemerintahan (lebih efisien, efektif, transparan, akuntabel disertai perbaikan hubungan kelembagaan dengan kabupaten/ kota), dan adanya perubahan mindset atau perubahan budaya lama yang tidak sesuai dengan tuntunan masyarakat.

Provinsi Banten yang Mandiri mengacu pada kemampuan keuangan daerah untuk mendukung dan menjalankan pembangunan daerah. Suatu daerah dikatakan mandiri bila pendapatan asli daerahnya dalam APBD cukup dominan, sehingga tidak tergantung oleh bantuan atau subsidi pemerintah pusat. Beberapa indikator Mandiri disini menunjukan kemampuan fiscal yang cukup untuk merealisasikan berbagai program pemerintah daerah.

Provinsi Banten yang Berdaya Saing berarti kemampuan daerah mengelola dan mengembangkan segenap potensi yang dimiliki serta menghilangkan berbagai hambatan sehingga berhasil menjadi tujuan investasi dibandingkan dengan daerah lainya. Beberapa parameter berdaya saing ini, berupa kemudahan,fasilitasi dan daya tarik investasi di Provinsi Banten seperti infrastruktur yang memadai, keamanan yang terjamin, pelayanan perijinan yang mudah dan berkepastian hokum, sumber daya manusia yang berkualitas, serta ketersediaan energy.

Provinsi Banten yang Sejahtera berarti kemampuan daerah dalam rangka aspek manusia yang diukur dengan pencapaian angka indeks pembangunan manusia (IPM).

Berbagai parameter sejahtera, diukur dengan angka indeks pembangunan manusia yaitu pencapaianya melalui kontribusi tiga indikator utama yaitu pencapaian indikator pendidikan, pencapaian indikator kesehatan dan pencapaian indikator daya beli masyarakat.

Provinsi Banten yang Akhlakul Karimah berarti harapan daerah dalam menekankan pada perilaku kehidupan masyarakat dan pemerintah yang

Visi

BANTEN YANG MAJU, MANDIRI, BERDAYA SAING, SEJAHTERA DAN BERAKHLAKUL KARIMAH

(15)

mencerminkan penerapan nilai-nilai agama, yaitu nilai-nilai yang sesuai dengan hakikat ketuhanan, keberadaan manusia beserta alam seisinya.

Beberapa Parameter ahlakul karimah ini, tingkat kerukunan umat beragama pada masyarkat, implementasi terhadap rumusanya pada lingkungan aparatur pemerintahan daerah, dan lingkungan pendidikan denga partisipasi tokoh masyarakat dan alim ulama di Provinsi Banten.

Peran Inspektorat Provinsi Banten diarahkan untuk mendukung pencapaian visi dan misi daerah Provinsi Banten pada urusan pengawasan. Seiring dengan upaya tersebut dan berpijak pada kedudukan, tugas pokok dan fungsinya serta isu strategis yang dihadapi dalam urusan pengawasan dalam kurun waktu tahun 2017-2022.

Untuk mewujudkan visi yang telah ditetapkan, setiap instansi pemerintah harus memiliki misi yang jelas. Misi adalah rumusan kegiatan yang akan dilakukan untuk mewujudkan visi. Misi merupakan pernyataan yang menetapkan tujuan instansi pemerintah dan sasaran yang ingin dicapai dalam kurun waktu tertentu melalui penerapan strategi yang telah dipilih. Proses perumusan misi harus memperhatikan masukan pihak-pihak yang berkepentingan (stakeholder) dan memberikan peluang untuk perubahan/ penyesuaian sesuai dengan tuntutan perkembangan lingkungan strategik.

Berkaitan dengan perumusan Misi Inspektorat Provinsi Banten Tahun 2017- 2022 maka perlu diperhatikan relevansi dan dukungannya terhadap pencapaian Misi Daerah Provinsi Banten Tahun 2017-2022 sebagaimana tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Banten Tahun 2017-2022.

Berdasarkan hasil identifikasi, terdapat 1 (satu) rumusan Misi Daerah Provinsi Banten Tahun 2017-2022 yang perlu mendapat dukungan dan aktualisasi oleh Inspektorat Provinsi Banten, yaitu :

Misi 1 : MENCIPTAKAN TATAKELOLA PEMERINTAH YANG BAIK

Misi ini memiliki tujuan mewujudkan aparatur yang bersih, profesional, bertanggungjawab serta untuk menciptakan birokrasi yang efisien dan efektif agar dapat memberikan pelayanan yang bermutu.

Sejalan dengan Visi Inspektorat Provinsi Banten serta mendukung Misi daerah, maka Misi yang diemban oleh Inspektorat Provinsi Banten ditetapkan sebagai berikut :

Misi

MENCIPTAKAN TATAKELOLA PEMERINTAH YANG BAIK

(16)

Misi ni memiliki tujuan mewujudkan aparatur yang bersih, profesional, bertanggungjawab serta untuk menciptakan birokrasi yang efesien dan efektif agar dapat memberikan pelayanan yang bermutu. Sejalan dengan Visi dan Misi Gubernur Banten dan Wakil Gubernur Banten, maka Misi yang diemban oleh Inspektorat Provinsi Banten ditetapkan sebagai berikut :

SASARAN

1. Tercapainya kinerja penyelenggaraan Pemerintah yang berkualitas

2. Tercapainya Maturitas SPIP.

Indikator Kinerja Utama Inspektorat tahun 2020 : - Tingkat Capaian Nilai SAKIP pada Nilai 85;

- Tingkat Capaian Leveling Maturitas SPIP pada Level 3;

- Tingkat Capaian Kapabilitas APIP Level 3.

2.3 KEBIJAKAN DAN PROGRAM KEGIATAN

Untuk mewujudkan visi dan misi yang telah ditetapkan, maka haruslah didukung dengan strategi pencapaian visi dan misi. Pemilihan strategi adalah proses pembuatan keputusan untuk memilih alternatif terbaik dalam upaya pencapaian tujuan dan sasaran dengan cara yang paling baik. Strategi ini akan memperjelas makna dan hakekat suatu rencana strategis khususnya sasaran tahunan dengan identifikasi rincian yang sifatnya spesifik.

Kebijakan :

Untuk mencapai tujuan dan sasaran organisasi, maka strategi memerlukan persepsi dan tekanan khusus dalam bentuk kebijakan. Kebijakan merupakan pedoman pelaksanaan tindakan-tindakan tertentu. Pemilihan kebijakan secara hati-hati dapat mempertajam arti strategi dan menjadi pedoman bagi keputusan-keputusan dalam suatu arah yang mendukung strategi.

Kebijakan yang diambil oleh Inspektorat Provinsi Banten adalah sebagai berikut:

1. Melakukan standarisasi bisnis proses pada setiap perangkat daerah dan mendetailkannya pada standar operasional dan prosedur (SOP) pelayanan, serta meminta respon angket langsung untuk menuju pelyanan prima;

2. Peningkatan pengawasan kebijakan kepala daerah dan program-program prioritas Pemerintah daerah;

(17)

3. Peningkatan kualitas SPIP Perangkat daerah;

4. Peningkatan peran APIP dalam Pembinaan Penyelenggaraan Pemerintah;

5. Peningkatan Capaian Nilai SAKIP.

6. Kebijakan Inspektorat Provinsi Banten untuk tahun 2017-2022 yang disusun, harus selaras (sinkron) dengan Arah Kebijakan Umum Pembangunan Daerah pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Banten 2017- 2022 yaitu bidang otonomi daerah, pemerintahan umum, administrasi keuangan, perangkat daerah, kepegawaian dan persandian serta meningkatkan dan mengembangkan kualitas setiap unit kerja dalam pelayanan publik untuk mewujudkan clean governance dan good government.

Dalam mencapai tujuan yakni mengembangkan birokrasi yang semakin profesional dan akuntable dan mewujudkan kehidupan demokrasi dan terpeliharanya semangat kebangsaan dan sasaran yaitu meningkatkan kinerja dan disiplin aparatur yang berbasis kompetensi, maka diperlukan suatu perumusan kebijakan dengan mempertimbangkan berbagai kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman yang dihadapi oleh Inspektorat Provinsi Banten. Kebijakan yang dirumuskan berorientasi kepada upaya pencapaian sasaran Inspektorat Provinsi Banten untuk periode tahun 2017-2022, sehingga setiap sasaran memuat kebijakan.

Untuk memberikan arahan pencapaian yang jelas pada setiap Misi yang diemban Inspektorat Provinsi Banten untuk periode 5 (lima) tahun kedepan, maka dirumuskan Tujuan sebagai penjabaran atau implementasi dari pernyataan Misi, dan Sasaran sebagai penjabaran dari Tujuan. Tujuan dan sasaran yang akan dicapai oleh Inspektorat Provinsi Banten Tahun 2019 berdasarkan rumusan Misi adalah sebagai berikut:

1. Misi. Satu Capaian Leveling Maturitas SPIP level 3

Tujuan Terwujudnya Kelembagaan pemerintah Daerah yang berakhlaqul karimah dengan efektif, efesien, Transparan, akuntable dan Sumber daya aparatur berintegritas, berkopetensi serta melayani masyarakat Sasaran Tercapainya akuntabilitas kinerja Pembangunan

melalui optimalisasi SPIP

Strategis Meningkatkan kualitas SPIP Perangkat daerah

(18)

2. Misi. Dua Capaian Nilai SAKIP nilai BB

Tujuan Terwujudnya Kelembagaan pemerintah Daerah yang berakhlaqul karimah dengan efektif, efesien, Transparan, akuntable dan Sumber daya aparatur berintegritas, berkopetensi serta melayani masyarakat Sasaran Tercapainya akuntabilitas kinerja Pembangunan

melalui optimalisasi SPIP

Strategis Meningkatnya SAKIP Perngkat Daerah

3. Misi. Tiga Capaian Opini Laporan keuangan pada Opini WTP Tujuan Terwujudnya Kelembagaan pemerintah Daerah yang

berakhlaqul karimah dengan efektif, efesien, Transparan, akuntable dan Sumber daya aparatur berintegritas, berkopetensi serta melayani masyarakat Sasaran Tercapainya akuntabilitas kinerja Pembangunan

melalui optimalisasi SPIP

Strategis Meningkatkan Pembinaan penyelenggaraan pemerintah oleh perangkat daerah

4. Misi. Empat Nilai Indikator Kepuasan Masyarakat (IKM) nilai 70 Tujuan Terwujudnya Kelembagaan pemerintah Daerah yang

berakhlaqul karimah dengan efektif, efesien, Transparan, akuntable dan Sumber daya aparatur berintegritas, berkopetensi serta melayani masyarakat Sasaran Tercapainya kinerja penyelenggaraan Pemerintah yang

berkualitas

Strategis Meningkatkan pelayanan publik yang dilakukan setiap perangkat daerah yang melayani langsung kepada masyarakat

(19)

2.4 PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

Perencanaan pembangunan tahunan daerah dalam Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 Tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, diwujudkan melalui penyusunan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) dan Rencana Kerja Satuan Kerja Perangkat Daerah (Renja-SKPD). RKPD merupakan dokumen perencanaan pembangunan untuk jangka waktu 1 (satu) tahun sebagai penjabaran dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD). RKPD memuat kerangka ekonomi daerah, prioritas pembangunan daerah, rencana kerja, dan pendanaannya, baik yang dilaksanakan langsung oleh pemerintah daerah maupun yang ditempuh dengan mendorong partisipasi masyarakat. RKPD menjadi pedoman penyusunan RAPBD dan ditetapkan dengan Peraturan Kepala Daerah. Sedangkan Renja-SKPD merupakan dokumen perencanaan untuk jangka 1 (satu) tahun, disusun dengan berpedoman kepada Rencana Strategis Satuan Kerja Perangkat Daerah (Renstra-SKPD) dan mengacu kepada RKPD. Renja-SKPD memuat kebijakan, program dan kegiatan pembangunan baik yang dilaksanakan langsung oleh pemerintah Daerah maupun yang ditempuh dengan mendorong partisipasi masyarakat. Penyusunan dan penetapan Renja-SKPD merupakan suatu proses yang sejalan dan timbal balik dengan penyusunan dan penetapan RKPD.

Terkait dengan kewajiban perangkat daerah dalam penyiapan rencana kerja untuk jangka waktu tahunan (Renja-SKPD) yang pada prinsipnya merupakan pelaksanaan tahunan dari rencana kerja lima tahunan (Renstra-SKPD) maka Undang- Undang Nomor 25 Tahun 2004 pada pasal 1 Ayat 11 mengamanatkan bahwa Rencana Pembangunan Tahunan Satuan Kerja Perangkat Daerah (Renja-SKPD) sebagai dokumen perencanaan Satuan Kerja Perangkat Daerah untuk periode 1 (satu) tahun.

Sebagai salah satu perangkat daerah, Inspektorat Provinsi Banten berkewajiban untuk menyiapkan Rencana Kerja sebagai acuan dan pedoman penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan yang menjadi tugas pokok dan fungsinya dalam jangka waktu tahunan sebagai pelaksanaan tahunan dari rencana kerja lima tahunan (Rencana Strategis). Sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya, tantangan pembangunan di bidang pengawasan yang diemban oleh Inspektorat Provinsi Banten pada tahun 2019 pada prinsipnya tertuju pada upaya untuk memantapkan, meningkatkan dan memperkuat kualitas pengawasan daerah Provinsi Banten.

(20)

2.5 KOMPONEN RENCANA KERJA A. Sasaran

Sasaran adalah hasil yang akan dicapai secara nyata dalam rumusan yang lebih spesifik, terinci, dapat diukur, dan dapat dicapai serta dalam kurun waktu yang lebih pendek dari tujuan. Adapun sasaran yang akan dicapai oleh Inspektorat Provinsi Banten berdasarkan rumusan Misi adalah Tercapainya kinerja Penyelenggaraan Pemerintah dan Tercapainya Akuntabilitas Kinerja Pembangunan melalui optimalisasi SPIP.

1) Tujuan :

Terwujudnya kelembagaan Pemerintah Daerah yang berakhlaqul karimah dengan efektif, efesien, transparan, akuntable dan Sumber Daya Aparatur , berintegritas, berkopetensi serta melayani masyarakat.

2) Sasaran :

a. Sasaran RPJMD Meningkatnya Penyelenggaraan Pemerintahan yang akuntabel, efektif dan efisien

b. Sasaran Renstra Inspektorat Provinsi Banten : Meningkatnya Penyelenggaraan Pemerintahan yang akuntabel, efektif dan efisien

3) Indikator Sasaran :

a. Indikator sasaran RPJMD : Tercapainya Penyelenggaraan Pemerintahan

b. Indikator Sasaran Renstra : Tercapainya Penyelenggaraan Pemerintahan Yang Akuntabel.

4). Indikator Kinerja Sasaran :

a. RPJMD adalah Capaian Maturitas SPIP

b. Renstra adalah Capaian Maturitas SPIP, Capaian Nilai SAKIP, Capaian Integritas, Opini Laporan keuangan

B. Kebijakan

Dalam mencapai tujuan dan sasaran maka diperlukan suatu perumusan kebijakan dengan mempertimbangkan berbagai kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman yang dihadapi oleh Inspektorat Provinsi Banten. Kebijakan yang dirumuskan berorientasi kepada upaya pencapaian sasaran untuk periode 2017-2022, sehingga setiap sasaran memuat kebijakan. Elemen penting dalam menyiapkan kebijakan adalah kemampuan untuk menjabarkan strategi kedalam kebijakan-kebijakan yang sesuai. Meskipun jumlah kebijakan yang akan disusun pada setiap instansi pemerintah berbeda, akan tetapi kebijakan minimal yang akan dikembangkan meliputi :

(21)

1. Melakukan standarisasi bisnis proses pada setiap perangkat daerah dan mendetailkannya pada SOP pelayanan serta meminta respon angket langsung untuk menuju pelayanan prima.

2. Peningkatan pengawasan kebijakan kepala daerah dan program-program priorotas Pemerintah Daerah.

3. Peningkatan kualitas SPIP Perangkat Daerah

4. Peningkatan peran APIP dalam pembinaan Penyelenggaraan Pemerintah.

5. Peningkatan capaian nilai SAKIP.

a. Rencana Kerja Tahunan (RKT)

Rencana Kerja Tahunan (RKT) memuat indikator kinerja yang merupakan uraian ringkas yang menggambarkan suatu kinerja yang akan diukur dalam pelaksanaan suatu program terhadap tujuannya, indikator kinerja menyampaikan secara spesifik apa yang akan diukur untuk menentukan apakah tujuan telah tercapai. Rencana Kegiatan tahunan (RKT) dalam lampiran LKIP.

b. Indikator Kinerja Utama

Inspektorat Provinsi Banten Tahun 2020 ditetapkan sebagai berikut : INDIKATOR KINERJA UATAMA ( IKU ) TAHUN 2017-2022

INSPEKTORAT PROVINSI BANTEN

No. Tujuan Sasaran Indikator

Tujuan/Sasaran

Target Kinerja Sasaran Pada tahun Ke-

1 2 3 4 5

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)

1. Mewujudkan kelembagaan pemerintah daerah yang berahlakul karimah dengan efektif, efesien, transparan, akuntable dan sumber daya aparatur berintegritas, berkompetensi serta melayani masyarakat

Tercapainya Penyelenggaraan Pemerintah yang berkualitas

Indikator Tujuan 1. Capaian Indeks

Kepuasan Masyarakat (Satuan : %)

2.80 3.00 3.20 3.60 3.80

Indikator Sasaran 1. Capaian Laporan

kinerja pemerintah Provinsi Banten (Satuan:Nilai)

70 75 85 88 90

Tercapainya Akuntabilitas kinerja Pembangunan melalui

Optimalisasi SPIP

1. Capaian Maturitas SPIP

2. Capaian Integritas 3. Capaian Nilai SAKIP 4. Opini Laporan

Keuangan

2

2 BB WTP

3

3 BB WTP

3

3 A WTP

4

3 A WTP

4

3 A WTP

(22)

c. Capaian Indikator Kinerja Utama (IKU) Tahun 2020

No. Tujuan Sasaran Indikator Tujuan/Sasaran

Target dan Capaian Kinerja Target Realisasi

(1) (2) (3) (4) (5) (6)

1. Mewujudkan kelembagaan pemerintah daerah yang berahlakul karimah dengan efektif, efesien, transparan, akuntable dan sumber daya aparatur berintegritas, berkompetensi serta melayani masyarakat

Tercapainya Penyelenggaraan Pemerintah yang berkualitas

Indikator Tujuan

1. Capaian Indeks Kepuasan Masyarakat (Satuan : %)

3.00 3.00

Indikator Sasaran

1.Capaian Laporan kinerja pemerintah Provinsi Banten (Satuan:Nilai)

85 85

Tercapainya Akuntabilitas kinerja Pembangunan melalui Optimalisasi SPIP

1. Capaian Maturitas SPIP 2. Capaian Level Kapabilitas APIP

3 3

3 3

(23)

BELANJA HASIL KELUARAN

ANGGARAN RENCANA

3 4

A BELANJA TIDAK LANGSUNG 35,489,000,000.00

1. Gaji dan Tunjangan Pegawai 8,219,276,176.00 14

2. Tambahan Penghasilan PNS 27,269,723,824.00 14

B BELANJA LANGSUNG 15,117,109,000.00

I Program Tatakelola Pemerintahan

1 Penyusunan Laporan Kinerja Keuangan dan Neraca Aset 24,569,000.00

1 Penyusunan Dokumen Laporan Keuangan 19,529,000.00 6

2 Penyusunan Laporan Dokumen Pajak 5,040,000.00 1

2 Perencanaan Evaluasi dan Pelaporan 52,860,000.00 1 Penyusunan Laporan Evaluasi Program dan Kegiatan 2,582,000.00 4 2 Penyusunan Laporan Evaluasi dan Pengendalian 330,000.00 1 3 Penyusunan Perencanaan Program dan Kegiatan

Tahunan

45,792,000.00

10

4 Penyediaan Data Dan Informasi Pembangunan 4,156,000.00 3

3 5,717,447,900.00

a Penyediaan Barang dan Jasa Perkantoran 3,415,809,400.00 5

b Pengadaan Sarana dan Prasarana kantor 908,650,000.00 10

c. Pemeliharanaan sarana dan prasarana kantor 1,070,372,500.00 12 d Rapat Koordinasi dan Konsultasi kedalam dan keluar

Daerah

322,616,000.00

112

Pelayanan Administrasi Umum PROGRAM

2

Penyediaan, Pemeliharaan dan Pengadaan Sarana dan Prasarana Perkantoran

BAB III

AKUNTABILITAS KINERJA

Akuntabilitas kinerja merupakan perwujudan kewajiban suatu instansi untuk menyampaikan pertanggungjawaban atas pelaksanaan kinerja sebagaimana yang telah ditetapkan dalam dokumen perjanjian kinerja yang telah ditandatangani bersama. Selain itu, dalam tataran ideal, akuntabilitas tersebut sebagai pengukuran atas tingkat pencapaian sasaran ataupun tujuan sebagai penjabaran visi, misi, rencana strategi Inspektorat Provinsi Banten dengan sistem penyampaian pertanggungjawaban secara periodik.

Selanjutnya, berdasarkan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi RI Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Review Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah, Kinerja Inspektorat Provinsi Banten diukur berdasarkan tingkat capaian Kinerja Sasaran dan Kinerja Kegiatan. Untuk mengetahui tingkat pencapaian Kinerja Sasaran dilakukan dengan cara membandingkan target dan realisasi tahun anggaran.

3.1 CAPAIAN KINERJA ORGANISASI

A. Target Kinerja dalam Perjanjian Kinerja

(24)

BELANJA HASIL KELUARAN

ANGGARAN RENCANA

3 4

4 1,333,253,000.00

a Audit Kinerja Bidang Belanja Modal dan Barang Milik Daerah

1,081,785,000.00

8

b Reviu Bidang Belanja Modal dan Barang Milik Daerah 96,244,000.00 4 c Monitoring dan Evaluasi Bidang Belanja Modal dan

Barang Milik Daerah

155,224,000.00

3

5 1,201,485,000.00

a 581,385,000.00 4

b 186,400,000.00 2

c 389,650,000.00 10

d 44,050,000.00 4

6 1,002,870,000.00

a Audit kinerja bidang belanja barang dan jasa, dan bantuan keuangan

823,345,000.00

11

b Monitoring kinerja bidang belanja barang dan jasa, dan bantuan keuangan

179,525,000.00

4

7 442,017,500.00

1 Pelaksanaan Pemeran Anti Korupsi Tingkat Nasional 197,250,000.00 2 2 Pelaksanaan kegiatan unit pengendalian geratipikasi

(UPG) Provinsi Banten

19,950,000.00 2

3 Pelaksanaan kegiatan komite integritas provinsi Banten

18,105,000.00 6 4 Pelaksanaan kegiatan renca aksi PPK Daerah provinsi

Banten

14,625,000.00 1

5 Pelaksanaan Kegiatan Tim Saber Pungli Provinsi Banten Tahun 2020

192,087,500.00

2

8 235,210,000.00

1 Pemantauan Dan Tindak Lanjut Hasil Pengawasan BPK - RI

42,434,000.00 1

2 Pemantauan Dan Tindak Lanjut Hasil Pengawasan Iitjen Kementrian

43,510,000.00 1

3 Pembahasan TLHP BPKP RI atas Kerugian Daerah/Negara

5,960,000.00 1

4 Pembahasan TLHP Inspektorat Provinsi Banten 143,306,000.00 1

J U M L A H 50,788,538,000.00

PROGRAM

Pelaksanaan Pencegahan dan pemberantasan Korupsi dilingkungan Provinsi Banten

2

Pemantauan dan Tindak Lanjut Hasil Pemeriksaan BPK-RI, BPKP dan Itjen kementerian

Pengawasan Internal Bidang Belanja Barang dan Jasa dan Bantuan Keuangan Daerah

Reviu Penyelenggaraan Pemerintah Daerah

Audit Tujuan Tertentu dan Pengawasan Pengendalian Kepegawaian daerah

Pengawasan Urusan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah Monitoring dan Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintah Daerah

Pengawasan Perencanaan Pembangunan Daerah dan Pengendalian Kepegawaian Daerah

Pengawasan Internal Bidang Belanja Modal dan Barang Milik Daerah

Gambar

Gambar 1  STRUKTUR ORGANSASI DAN TATA KERJA   INSPEKTORAT PROVINSI BANTEN

Referensi

Dokumen terkait

Dari gambar 8 pengguna kendaraan mengirim perintah ON dengan tujuan untuk mengetahui status dari perintah-perintah apa saja yang digunakan alat ini ke nomor yang

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Tahun 2020 ini merupakan perwujudan akuntabilitas penyelenggaraan kegiatan dinas untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan

Sebaliknya jika suku bunga diluar negeri lebih tinggi dari pada suku bunga dalam negeri, maka akan terjadi aliran modal keluar yang menyebabkan naiknya permintaan valuta

Berdasarkan uraian-uraian dan penelitian empiris di atas, maka rumusan hipotesis penelitian ini adalah: (1) tidak terdapat perbedaan yang signifikan pada profitabilitas

Seiring perkembangan perbankan syariah di Indonesia, kajian-kajian dan penelitian-penelitian mengenai perbankkan syariah umumnya dan perilaku kinerja keuangan secara

Upaya peningkatan return tahu agar menjadi nilai tambah untuk produk maupun perusahaan melalui inovasi dengan cara memberikan pembaharuan terhadap return tahu agar

Aplikasi paclobutrazol melalui daun dilakukan dengan cara menyemprot daun tanaman, paclobutrazol akan diserap oleh daun yang dewasa, penyerapan melalui daun ini

Untuk mengatasi kelemahan tersebut, diperlukan solusi dalam bentuk surveilans dengan pemodelan matematis Susceptible, Infected, Recovered (SIR). Model ini dibangun berdasarkan