• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perbedaan Interaksi sosial antara Mahasiswa S1 yang Mengikuti dan Tidak Mengikuti Organisasi Kampus di Fakultaas Ilmu Pendidikan universitas Negeri Semarang Tahun Akademik 2004/2005.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Perbedaan Interaksi sosial antara Mahasiswa S1 yang Mengikuti dan Tidak Mengikuti Organisasi Kampus di Fakultaas Ilmu Pendidikan universitas Negeri Semarang Tahun Akademik 2004/2005."

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

ABSTRAK

Anik Widayanti. 2005. Perbedaan Interaksi sosial antara Mahasiswa S1 yang Mengikuti dan Tidak Mengikuti Organisasi Kampus di Fakultaas Ilmu Pendidikan universitas Negeri Semarang Tahun Akademik 2004/2005. Bimbingan dan Konseling. Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Semaranng.

Organisasi merupakan tempat berlatih berinteraksi sosial, kegiatan yang dilaksanakan menuntut individu untuk saling berhubungan. Interaksi sosial sangat penting dalam kehidupan untuk memenuhi kebutuhan. Berdasarkan pengamatan pendahuluan diperoleh temuan bahwa mahasiswa S1 FIP UNNES baik yang mengikuti maupun tidak mengikuti organisasi kampus ada yang kemampuan interaksinya baik tetapi ada yang mengalami kesulitan dalam berinteraksi. Melihat fenomena yang ada penulis tertarik meneliti apakah interaksi sosial mahasiswa S1 yang mengikuti organisasi lebih baik dari mahasiswa S1 yang tidak mengikuti organisasi kampus. Tujuan dari penelitian ini untuk mendiskripsikan interaksi sosial antara mahasiswa S1 yang mengikuti dan tidak mengikuti organisasi kampus serta untuk mengetahui apakah interaksi sosial mahasiswa S1 yang mengikuti organisasi lebih baik dari mahasiswa S1 yang tidak mengikuti organisasi kampus di FIP UNNES tahun akademik 2004/2005.

Populasi penelitian adalah mahasiswa S1 semester III, V dan VII FIP UNNES tahun akademik 2004/2005 sebanyak 562 mahasiswa terdiri dari 155 mahasiswa mengikuti organisasi kampus dan 407 mahasiswa tidak mengikuti organisasi kampus. Pengambilan sampel dengan teknik Stratified Proporsional Random Sampling. Berdasarkan tujuan penelitian diperoleh 236 mahasiswa sebagai sampel dengan rincian 66 mahasiswa yang ikut organisasi kampus dan 170 mahasiswa tidak ikut organisasi kampus. Variabel dalam penelitian adalah organisasi sebagai variabel bebas dan interaksi sosial sebagai veriabel terikat. Metode pengumpulan data dengan skala psikologi yaitu skala interaksi sosial. Analisis data hasil penelitian menggunakan tes U Mann-Whidney.

Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa interaksi sosial mahasiswa S1 yang mengikuti organisasi termasuk dalam kategori baik dengan rata-rata skor 3,85 sedangkan yang tidak mengikuti organisasi dalam kategori cukup baik dengan rata-rata skor 3,36. bedasarkan uji Mann-Whidney diperoleh harga Z 10,416 dengan signifikansi 0,00. Harga signifikansi yang peroleh lebih besar dari batas kesalahan yang digunakan (5%), maka menunjukkan bahwa interaksi sosial mahsiswa S1 yang mengikuti organisasi kampus lebih baik dari mahasiswa S1 yang tidak mengikuti organisasi kampus di FIP UNNES tahun akademik 2004/2005.

(2)

Referensi

Dokumen terkait

Website dari toko parsel ini menyajikan banyak jenis parsel berikut keterangan harga dan gambarnya, pengunjung dapat memesan parsel yang dinginkannya, dapat melihat berita

[r]

(2) Jalan nasional sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan jalan arteri dan jalan kolektor dalam sistem jaringan jalan primer yang menghubungkan antaribukota provinsi, dan

Dokumen data isian kualifikasi (asli dan copy/rekaman) seperti yang sudah diisikan dalam isian kualifikasi pada aplikasi SPSE (copy/rekaman diserahkan kepada Pokja

Berdasarkan uraian diatas dan mengingat beberapa faktor yang mempengaruhi auditor switching pada perusahaan go public, maka penulis memilih judul penelitian ini adalah ”PENGARUH

Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Akhlaq Dosen Pengampu: Ust. Ena

signifikan dan positif terhadap Prestasi Belajar dan variable Faktor Ekternal tidak berpengaruh secara signifikan terhadap Prestasi belajar, sedangkan secara

Dengan sifat hukum adat, pada umumnya berlandaskan pola pikir yang konkrit/ tidak abstak, maka soal pembagian harta warisan biasanya nerupakan penyerahan barang warisan tertentu