• Tidak ada hasil yang ditemukan

TUGAS AKHIR ANALISIS PERAN DAN FUNGSI PUBLIC RELATION DALAM MENGOMUNIKASIKAN NILAI PERUSAHAAN KEPADA KARYAWAN DI PT BANK SUMUT KANTOR PUSAT MEDAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "TUGAS AKHIR ANALISIS PERAN DAN FUNGSI PUBLIC RELATION DALAM MENGOMUNIKASIKAN NILAI PERUSAHAAN KEPADA KARYAWAN DI PT BANK SUMUT KANTOR PUSAT MEDAN"

Copied!
68
0
0

Teks penuh

(1)

KARYAWAN DI PT BANK SUMUT KANTOR PUSAT MEDAN

OLEH :

RENTHA LYONIE SIMANJUNTAK 152103023

GunaMemenuhi Salah SatuSyaratUntukMenyelesaikan Pendidikan pada Program Diploma III

PROGRAM STUDI DIPLOMA III KESEKRETARIATAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN

2018

(2)
(3)

dengan judu l“Analisis Peran dan Fungsi Public Relation Dalam Mengomunikasikan Nilai Perusahaan Kepada Karyawan Di PT Bank SUMUT Kantor Pusat Medan”. Tugas Akhir ini merupakan syarat wajib bagi setiap mahasiswa agar dapat menyelesaikan pendidikan pada Program Studi Diploma III Kesekretariatan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

Dalam Penyusunan Tugas Akhir ini, penulis banyak mendapat bimbingan dan arahan dari berbagai pihak yang sehingga pada kesempatan ini peneliti mengucapkan terimakasih kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Ramli SE,MS, Selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis USU

2. Ibu Dra. Marhayanie, M.Si, Selaku Ketua Program Studi DIII Kesekretariatan

3. Ibu Inneke Qamariah, SE, M.Si, Selaku Sekretaris Program Studi DIII Kesekretariatan dan juga berperan sebagai Dosen Pembimbing Peneliti 4. Ibu Yasmin Chairunisa Muchtar, SP, MBA. Selaku Dosen Penguji peneliti.

5. Bapak dan Ibu Dosen yang mengabdikan dirinya di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara

6. Kak Aena Putri Anggita yang telah membantu selaga keperluan administrasi selama proses Tugas Akhir.

(4)

Abang JP Siburian, Adik, dan seluruh Keluarga peneliti.

9. Trisan Reinhard Purba, Azrina Rizky, Ayu, Dinda, Fry, Nuel, Maretha, FPM, Kabinet Romantika Karya, Sekret Grup A 2015.

Semoga Tuhan membalas semua kebaikan anda semua. Penulisan ini juga tidak luput dari kesalahan, maka dari itu kritik dan saran yang membangun sangat peneliti harapkan.Akhir kata peneliti ucapkan terimakasih.

Medan, 27Agustus2018 Peneliti

RenthaLyonie S 152103023

(5)

DAFTAR ISI ... iii

DAFTAR TABEL... v

DAFTAR GAMBAR ... vi

DAFTAR LAMPIRAN ... vii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 3

1.3 Tujuan Penulisan ... 4

1.4 Manfaat Penulisan ... 4

1.5 Jadwal Kegiatan ... 5

1.6 Sistematika Penulisan ... 5

BAB II PROFIL PERUSAHAAN... 7

2.1 Sejarah Singkat... 7

2.2 Visi, Misi Perusahaan... 11

2.3 Struktur Organisasi... 12

2.4 Job Description ... 13

2.5 Jaringan Usaha Terkini ... 20

2.6 Kinerja Usaha Terkini ... 21

2.7 Rencana Kegiatan... 24

BAB III PEMBAHASAN ... 26

3.1 Sekretaris ... 26

3.1.1 Definisi Sekretaris ... 26

3.1.2 Tugas Sekretaris ... 27

3.2 Komunikasi ... 29

3.2.1 Definisi Komunikasi ... 29

3.2.2 Teori Komunikasi... 30

3.2.3 Fungsi Komunikasi ... 33

3.3 Public Relation ... 34

3.3.1 Definisi Public Relation ... 34

3.3.2 Jenis Public Relation ... 35

3.3.3 Fungsi Public Relation ... 36

3.3.4 Faktor Yang Mempengaruhi Public Relation ... 37

3.4 Nilai Perusahaan... 38

3.4.1 Definisi Nilai Perusahaan ... 38

3.4.2 Nilai Perusahaan PT Bank SUMUT ... 38

3.4.3 Faktor Yang Mempengaruhi Nilai Perusahaan ... 40

3.5 Peran Public Relation PT Bank SUMUT ... 41 3.6 Peran dan Fungsi Public Relation Dalam Mengomunikasikan Nilai

(6)

3.9.2 Distribusi Frekuensi Nilai Perusahaan ... 47

3.10 Korelasi Antara Public Relation Dengan Nilai Perusahaan... 48

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN... 50

4.1 Kesimpulan ... 50

4.2 Saran ... 50

DAFTAR PUSTAKA ... 52

LAMPIRAN ... 54

(7)

2.1 Rincian Rekapitulasi Jaringan Kantor ... 21

3.1 Distribusi Frekuensi Public Relation ... 45

3.2 Distribusi Frekuensi Nilai Perusahaan ... 47

3.3 Korelasi Antara Public Relation dengan Nilai Perusahaan... 49

(8)

2.2 Bank SUMUT Medan (1975- 1989) ... 9

2.3 Bank SUMUT Medan (1989- 2003) ... 9

2.4 Bank SUMUTMedan (2003 Sekarang) ... 9

2.5 Logo Pertama BPDSU (1961 – 1974) ... 10

2.6 Logo Kedua BPDSU (1974 – 1986) ... 10

2.7 Logo Ketiga PT Bank SUMUT (1986 – 2003) ... 10

2.8 Struktur Organisasi PT Bank SUMUT ... 13

(9)

2. Jawaban Responden Untuk Variabel Nilai Perusahaan ... 55 3. Kuesioner ... 57 4. Surat Riset ... 59

(10)

Perkembangan dunia bisnis di Indonesia sekarang ini, menuntut korporasi untuk memiliki, mempertahankan dan meningkatkan kualitas pelayanannya melalui karyawan atau yang biasa dikenal sebagai sumber daya manusia dalam sebuah perusahaan. Hal ini dimaksudkan agar perusahaan dapat bersaing dengan perusahaan lain, baik pada tingkat nasional maupun tingkat internasional. Tidak dipungkiri bahwa keberlangsungan hidup perusahaan tidak pernah bisa lepas dari peran karyawannya untuk mencapai keberhasilan perusahaan.

Dewasa ini, sejumlah perusahaan baik perusahaan skala besar, perusahaan dengan skala kecil, perusahaan jasa ataupun perusahaan manufaktur menciptakan berbagai strategi demi mendapatkan citra yang baik, penghargaan dan keuntungan bagi perusahaannya dari masyarakat ataupun stakeholders perusahaan. Hal ini semata dilakukan untuk eksistensi perusahaan tersebut agar kedepannya dapat mengekspansi usahanya selebar mungkin demi kepentingan bisnis. Tetapi, dibalik keseluruhan penghargaan, keuntungan dan citra yang diraih perusahaan, ada oknum besar yang dikenal sebagai karyawan atau sumber daya manusia dalam perusahaan yang terlibat didalamnya untuk mendorong niatan perusahaan agar terus berkembang kearah yang lebih positif.

Secara umum, karyawan adalah mereka yang menggunakan tenaga dan kemampuannya untuk mendapatkan balasan berupa uang maupun bentuk lainnya.

Karyawan adalah Human Capital yang artinya karyawan adalah modal terpenting

(11)

untuk menghasilkan nilai tambah bagi perusahaan terkhusus pada lingkup eksternal perusahaan. (www.Djajendra.com).

Untuk mencapai tujuan organisasi, perusahaan perlu memperlakukan karyawannya seperti partner atau mitra kerja perusahaan sehingga terjadi suasana organisasi yang harmonis dan dinamis. Untuk mampu memperlakukan karyawan seperti mitra kerja atau partner kerja, perusahaan perlu memperhatikan tools yang tepat untuk digunakan sebagai sarana komunikasi kepada sesama karyawan untuk mencapai tujuan organisasi. Dalam hal ini sekretaris perusahaan memiliki kewenangan untuk mengomunikasikan nilai perusahaan kepada karyawan karena pada dasarnya sekretaris perusahaan adalah citra dari perusahaan yang artinya untuk menumbuhkan citra perusahaan, sekretaris perusahaan perlu mengomunikasikan nilai – nilai perusahaan kepada karyawan. Secara umum sekretaris tidak hanya membenahi berbagai berkas administrasi, namun lebih dari itu, sekretaris perusahaan juga memiliki tujuan dan peran yang mempunyai pengaruh besar dalam penerapan etika dan disiplin dalam perusahaan yang dapat memperkuat citra perusahaan. Dalam hal ini,cakupan kegiatan tersebut tertuang pada peran Public Relation yang garis pendelegasian wewenangnya ada dibawah sekretaris perusahaan seperti yang ditemukan pada struktur organisasi PT Bank SUMUT Kantor Pusat Medan.

Public Relation tidak hanya berperan untuk menjalin komunikasi dengan

lingkungan eksternal perusahaan, tetapi juga harus terus memperhatikan komunikasi antar sesama karyawan didalam perusahaan untuk mengomunikasikan, menanamkan, dan membangun nilai perusahaan. Penanaman

(12)

nilai perusahaan kepada karyawannya semata untuk menuntun karyawan menggerakkan roda perusahaan melakukan aksi korporasi yang positif. Nilai perusahaan merupakan petunjuk perilaku yang ideal bagi para karyawannya.

Tidak hanya itu, nilai perusahaan juga dapat menjadi guide praktik tata kelola perusahaan yang baik atau dikenal dengan good corporate governance.

Berdasarkan pra-survei yang dilakukan oleh peneliti, ditemukan perbedaan peran dan fungsi Public Relation dalam mengomunikasikan nilai perusahaan kepada karyawan. Perbedaan yang ditemukan adalah dalam mengomunikasikan nilai perusahaan kepada karyawan, divisi sumber daya manusia memiliki peran dominan dibanding divisi Public Relation.

Berdasarkan latar belakang yang sudah dijelaskan diatas, penulis memilih judul :

“Analisis Peran dan Fungsi Public Relation Dalam Mengomunikasikan Nilai Perusahaan Kepada Karyawan di PT Bank Sumut Kantor Pusat Medan”.

1.2 Rumusan Masalah

Adapun rumusah masalah pada penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Bagaimana Peran dan Fungsi Public Relation Dalam mengomunikasikan nilai perusahaan kepada karyawan di PT Bank SUMUT Kantor Pusat Medan?

2. Apakah Terdapat Hubungan Antara Public Relation Dengan Nilai Perusahaan?

3. Apa Strategi Dan Program Kerja Public Relation PT Bank SUMUT Untuk Mengkomunikasikan Nilai Perusahaan Kepada Karyawan?

(13)

1.3 Tujuan Penelitian

Maka adapun tujuan penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui peran dan Fungsi Public Relation dalam mengomunikasikan nilai perusahaan kepada karyawan di PT Bank SUMUT Kantor Pusat Medan.

2. Untuk mengetahui hubungan antara Public Relation dengan nilai perusahaan.

3. Untuk mengetahui strategi dan program kerja Public Relation PT Bank SUMUT.

1.4 Manfaat Penelitian

Maka, adapun manfaat dari penulisan Tugas Akhir ini adalah : 1. Bagi Peneliti

Salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan pada program studi Diploma III Kesekretariatan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara dan untuk menambah wawasan penulis tentang peran dan fungsi Public Relation dalam sebuah perusahaan untuk meningkatkan nilai perusahaan terkhusus pada PT Bank SUMUT Kantor Pusat Medan.

2. Bagi Perusahaan

Penulis berharap dengan adanya tulisan ini dapat menjadi bahan masukan (referensi) yang membantu.

3. Bagi Peneliti Selanjutnya

Penulisan Tugas Akhir ini akan memberikan informasi yang berguna bagi peneliti selanjutnya dan sebagai bahan masukan bagi penulis - penulis

(14)

lainnya yang ingin mengetahui tentang Peran dan Fungsi Public Relation dalam mengomunikasikan nilai perusahaan kepada karyawannya, terkhusus di PT. Bank SUMUT Kantor Pusat Medan.

1.5 Jadwal Kegiatan

Tabel 1.1

Jadwal Penelitian dan Penulisan Tugas Akhir NO Kegiatan

Bulan Pelaksanaan

April Mei Juni

III IV I II III IV I II

1 Persiapan

2 Pengumpulan Data

3 Penelitian Laporan 4 Penulisan Tugas

Akhir

Sumber: Peneliti (2018)

1.6 Sistematika Penulisan

Tugas akhir ini dibagi atas 4 (empat) bab dan setiap bab dibagi atas beberapa sub bab, antara lain :

BAB I Pendahuluan

Bab ini berisi Latar Belakang, Rumusan Masalah, Tujuan Penelitian, Manfaat Penelitian, Jadwal Kegiatan dan Sistematika Penulisan.

BAB II Profil Perusahaan

Bab ini berisikan Sejarah Singkat Perusahaan, Visi dan Misi, Struktur Organisasi , Job Description, Jaringan Usaha, Kinerja Usaha Terkini, dan Rencana Kegiatan Perusahaan.

(15)

BAB III Pembahasan

Bab ini berisikan pembahasan tentang penelitian yang dilakukan penulis pada PT Bank SUMUT Kantor Pusat Medan yang berkaitan dengan Analisis Peran Dan Fungsi Public Relation Dalam Mengomunikasikan Nilai Perusahaan Kepada Karyawan.

BAB IV Kesimpulan Dan Saran

Bab ini berisikan kesimpulan berdasarkann pembahasan dan penelitian yang dilakukan di PT Bank SUMUT Kantor Pusat Medan dan beberapa saran yang bermanfaat dikemudian hari serta daftar pustaka yang berisi Daftar Buku, Jurnal, Internet atau Sumber lain yang dijadikan rujukan dalam penelitian.

(16)

BAB II

PROFIL PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Singkat PT Bank SUMUT

Terbitnya Peraturan Pemerintah No.1 Tahun 1955 merupakan awal dari berdirinya Bank Pembangunan Daerah (BPD) diseluruh Indonesia, dimana dinyatakan bahwa di daerah - daerah provinsi dapat didirikan Bank Pembangunan Daerah (BPD). Pada Tanggal 4 November 1961 hadir 3 orang warga Sumatera Utara mengahadap Notaries Roesli di Medan, yaitu Adnan Nur, James Warren Harahap dan H. Abu Bakar Hasibuan, yang membawa Surat Kuasa Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Sumatera Utara, Radja Djunjungan Lubis.

Secara Yuridis, dengan Akta Roesli No.22 Tanggal 4 November 1961 Tentang PT BPDSU (Bank Pembangunan Daerah Sumatera Utara) yang merupakan gabungan antara Pemda dan Swasta, kemudian pada Tanggal 20 Februari 1962, terbit Surat Izin dari Menteri Keuangan RI No. BUM 9-1-25/II Tentang Izin Usaha Bank Pembangunan Daerah Sumatera Utara (BPDSU).

Terhitung mulai 15 Maret 1962, BPDSU (Bank Pembangunan Daerah Sumatera Utara) mulai menjalankan kegiatan usahanya dengan menyewa satu lantai dari rumah Gedung Tua di Jalan Palang Merah No. 62 Kota Medan. Pada saat itu, papan merk yang menujukkan bahwa tempat tersebut adalah benar Bank Pembangunan Daerah Sumatera Utara (BPDSU), hanya berupa papan tulis yang ditulis dengan kapur „BPDSU (Bank Pembangunan Daerah Sumatera Utara)‟.

Namun, setalah beroperasi, BPDSU (Bank Pembangunan Daerah Sumatera Utara)

(17)

memperoleh laba yang cukup besar untuk mengekspansi usahanya ke 2 ruko yang bersebelahan, maka dibelilah ruko No. 64 dan 66 dijalan Palang Merah Medan.

Pada tahun 1975 kantor BPDSU (Bank Pembangunan Daerah Sumatera Utara) dipindahkan ke gedung baru yang berada dijalan Imam Bonjol No. 7 dengan alasan untuk mencari tempat strategis, namun pada bulan April 1989 BPDSU (Bank Pembangunan Daerah Sumatera Utara) kembali dipindahkan ke jalan Imam Bonjol No. 18 Medan dengan alasan gedung tersebut adalah gedung yang letaknya sangat strategis, Terletak diperempatan jalan, kemudian bangunan tersebut diresmikan oleh Ruhidin, Menteri Dalam Negeri pada waktu itu. Sejalan dengan Undang - Undang Nomor 13 Tahun 1962 tentang Ketentuan - Ketentuan Pokok Bank Pembangunan Daerah, berdasarkan keputusan DPRD – GR Tingkat I Sumatera Utara Nomor 21/K/1965 ditetapkan Perda Nomor 5 Tahun 1965 dimana status BPDSU (Bank Pembangunan Daerah Sumatera Utara) diubah dan dilebur menjadi Perusahaan Daerah Bank Pembangunan Daerah Sumatera Utara dengan modal dasar sebesar Rp. 100 juta uang lama dan saham dimiliki oleh Pemda Tingkat I Sumatera Utara dan Pemda Tingkat II se - Sumatera Utara.

Selama berdiri dan beroperasi sebagai lembaga keuangan, PT Bank SUMUT telah mengalami 3 kali perpindahan lokasi dengan maksud untuk mengekspansi usahanya dan mencari lokasi strategis, seiring berpindahnya gedung PT Bank SUMUT, maka logo juga ikut mengalami perubahan. Hingga saat ini, PT Bank SUMUT telah 4 kali mengganti logo Perseroan Terbatas ini.

Adapun tampak gedung dan logo PT Bank SUMUT, sebagai berikut:

(18)

Sumber: Majalah Bank SUMUT (2003)

Gambar 2.1

Gedung Bank SUMUT di Jl. Palang Merah Medan (1961 – 1974)

Sumber: Majalah Bank SUMUT (2003)

Gambar 2.2

Gedung Bank Sumut di Jl. Imam Bonjol No. 7 Medan (1975- 1989)

Sumber: Majalah Bank SUMUT (2003)

Gambar 2.3

Gedung Bank SUMUT di Jl. Imam Bonjol No. 18 Medan (1989- 2003)

Sumber: Majalah Bank SUMUT (2003)

Gambar 2.4

(19)

Gedung Bank SUMUT Jl. Imam Bonjol No. 18 Medan (2003 - Sekarang)

Sumber: Majalah Bank SUMUT (2003)

Gambar 2.5

Logo Pertama BPDSU (1961 – 1974)

Sumber: Majalah Bank SUMUT (2003)

Gambar 2.6

Logo Kedua BPDSU (1974 – 1986)

Sumber: Majalah Bank SUMUT (2003)

Gambar 2.7

Logo Ketiga PT Bank SUMUT (1986 – 2003)

Sumber: Majalah Bank SUMUT (2003)

Pada tanggal 16 April 1999, berdasarkan Perda Tingkat I Sumatera Utara Nomor 2 Tahun 1999 Bentuk Perusahaan Daerah BPDSU (Bank Pembangunan

(20)

Daerah Sumatera Utara) diubah menjadi Perseroan Terbatas (PT) dengan sebutan PT Bank SUMUT. Perubahan tersebut dituangkan ke dalam Akte Pendirian Perseroan Terbatas No. 38 Tahun 1999 Notaris Alina Hanum Nasution, SH dan telah mendapat pengesahan dari Menteri Kehakiman RI dengan Nomor 54 Tanggal 6 Juli 1999.

Presiden Direktur PT Bank SUMUT yang pertama kali menjabat adalah Drs. Diapari Panusunan Siregar dengan Ketua Dewan Pengurus dijabat oleh Radja Djunjungan Lubis. Kemudian untuk posisi Pimpinan Berganti menjadi James Warren Harahap (1964-1965), Drs. Baginda Pane (1965-1966), W.M.D Hutabarat (1966-1967), Drs Ihutan Ritonga (1967-1984), Drs. Yahfin Siregar (1984-1991), Drs. Armyn (1991-1999), Drs. Abdul Rahman (1999-2000), Gus Irawan Pasaribu (2000-2013), sekarang Direktur Utama PT Bank SUMUT dijabat oleh Edie Rizliyanto sejak tahun 2015 hingga saat ini. Dewan Pengurus juga berganti seiring dengan pergantian Gubernur Sumatera Utara yaitu Ulung Sitepu ( 1964-1965), P.R. Sinambela (1966-1967), Marah Halim Harahap ( 1967- 1978), Raja Inal Siregar ( 1978-1998), Tengku Rizal Nurdin (1998-2001), Drs Kasim Siyo ( 2001- 2009), Djaili Azwar (2009-2015). Dan saat ini Dewan Pengurus diganti dengan sebutan Komisaris Utama yang di pimpin oleh Rizal Fahlevi Hasibuan sebagai Komisaris Utama PT Bank SUMUT sejak tahun 2016 sampai sekarang.

2.2 Visi dan Misi PT Bank SUMUT Visi PT Bank SUMUT

Menjadi bank andalan untuk membantu dan mendorong pertumbuhan perekonomian dan pembangunan daerah di segala bidang serta sebagi

(21)

salah satu sumber pendapatan daerah dalam rangka peningkatan taraf hidup rakyat.

Misi PT Bank SUMUT

Mengelola dana pemerintah dan masyarakat secara professional yang didasarkan pada prinsip – prinsip compliance.

2.3 Struktur Organisasi

Pada umumnya, sebuah perusahaan baik dalam perusahaan skala besar maupun perusahaan dengan skala kecil tentunya sangat memerlukan dan membutuhkan adanya struktur organisasi perusahaan, yang menerangkan kepada seluruh karyawan untuk mengerti akan tugas, tanggung jawab, wewenang bahkan dengan batasan-batasan tugas yang sedang dilaksanakan atau yang akan dilaksanakanya. Sehingga pada akhirnya aktifitas karyawan dalam sebuah korporasi atau perusahaan akan berjalan dengan baik, sistematis dan terkordinir.

Adapun struktur organisasi perusahaan pada PT. Bank SUMUT Kantor Pusat Medan dapat dilihat dibawah ini:

(22)

Sumber: www.Banksumut.com(2018)

Gambar 2.8

Struktur Organisasi PT Bank SUMUT Kantor Pusat 2.4 Job Description

1. Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS)

Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) merupakan pemegang kekuasaan tertinggi perseroan yang diadakan setiap tahunnya. Pada rapat tersebut, Dewan Komisaris dan Direksi melaporkan dan mempertanggungjawabkan kinerja perseroan kepada pemegang saham.

Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) terdiri dari Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahunan dan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Luar Biasa. Mekanisme, tata cara dan pelaksanaan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) diatur sesuai dengan peraturan perundang- undangan yang berlaku.

(23)

2. Dewan Komisaris

Dewan Komisaris dipilih dan diangkat oleh RUPS. Dewan Komisaris bertanggung jawab kepada pemegang saham dalam mengawasi kebijakan Direksi terhadap operasional bank secara umum yang mengacu kepada rencana bisnis yang telah disetujui Dewan Komisaris dan Bank Indonesia serta memastikan kepatuhan terhadap seluruh peraturan dan perundangan yang berlaku. Dewan Komisaris terdiri dari Komisaris Utama dan Komisaris Independen. Dalam melaksanakan tugasnya, Dewan komisaris dibantu oleh Komite-Komite yang terdiri dari Komite Audit, Komite Pemantau Risiko, dan Komite Remunerasi & Nominasi. Dewan Komisaris dapat menerima saran dan pertimbangan dari Penasehat Dewan Komisaris. Untuk Tugas-Tugas Administrasi, Dewan Komisaris dibantu oleh seorang Sekretaris Dewan Komisaris.

3. Dewan Pengawas Syariah

Dewan Pengawas Syariah dipilih dan diangkat oleh RUPS.

Bertugas melakukan pengawasan secara khusus terkait bisnis dan Usaha Syariah sesuai dengan anggaran dasar serta memberi nasihat kepada Direksi. Dewan Pengawas Syariah Nasional (DSN) pada Bank, sehubungan dengan Unit Usaha Syariah.

4. Direksi Bank

Direksi Bank terdiri dari Direktur Utama, Direktur Kepatuhan, Direktur Operasional, Direktur Pemasaran, serta Direktur Bisnis &

Syariah. Masing-masing Direktur memimpin, mengawasi dan membawahi

(24)

Satuan Kerja Bank sesuai dengan bidang tugasnya. Semua Direktur telah lulus Fit and Proper Test, mengelola kekayaan bank dengan penuh tanggung jawab dan mematuhi peraturan perundang-undangan dan ketentuan yang berlaku. Direktur Kepatuhan membawahi Divisi Perencanaan dan Divisi Kepatuhan dalam rangka untuk memastikan proses pengambilan keputusan tidak bertentangan dengan peraturan dan perundangan yang berlaku. Dalam melaksanakan tugasnya Direksi Bank juga dibantu oleh Komite-Komite yang terdiri dari Komite Manajemen Resiko, Komite ALCO, Komite Kredit, Komite Pengarah Teknologi informasi (TI), dan Komite Sumber Daya Manusia (SDM).

5. Sekretaris Perusahaan

Sekretaris Perusahaan berada di bawah Direktur Utama serta dipimpin oleh seorang Pemimpin Sekretaris Perusahaan. Pemimpin Sekretaris Perusahaan dibantu oleh Pejabat Struktural setingkat Bidang dan Pejabat Fungsional serta Pegawai. Fungsi Sekretaris Perusahaan adalah merencanakan, mengarahkan, dan mengontrol pengelolaan kesekretarian Perusahaan, hukum, dan komunikasi Perusahaan dalam rangka menjaga hubungan kemitraan dan meningkatkan image Perusahaan.

6. Divisi Perencanaan

Divisi Perencanaan berada di bawah Direktur Utama serta dipimpin oleh seorang Pemimpin Divisi. Pemimpin Divisi Perencanaan dibantu oleh Pejabat Struktural setingkat Bidang dan Pejabat Fungsional

(25)

serta Pegawai. Fungsi Divisi Perencanaan adalah mengarahkan dan mempersiapkan strategi dan perencanaan bisnis bank dalam rangka meningkatkan pengembangan jaringan dan kinerja bank.

7. Divisi Sumber Daya Manusia

Divisi Sumber Daya Manusia berada di bawah Direktur utama serta dipimpin oleh seorang Pemimpin Divisi. Divisi Sumber Daya Manusia terdiri dari 2 (dua) bidang yaitu bidang tenaga kerja dan bidang pendidikan dan latihan. Fungsi Divisi SDM adalah mengarahkan, merencanakan, dan mengembangkan sistem manajemen SDM untuk memastikan produktivitas dan pengembangan Human Asset Value.

8. Divisi Pengawasan

Divisi Pengawasan berada di bawah Direktur Utama serta dipimpin oleh seorang pemimpin Divisi. Dalam melaksanakan fungsi pengawasannya, Divisi Pengawasan menempatkan staf sebagai Kontrol Intern di Kantor Cabang Koordinator dan Kantor Cabang Konvensional maupun Kantor Cabang Syariah. Fungsi Divisi Pengawasan adalah menyelamatkan dan mengamankan harta bank dan mengawasi dan membina seluruh unit kerja Bank untuk mencapai efisiensi dan efektivitas.

9. Divisi Kepatuhan

Divisi Kepatuhan berada di bawah Direktur Kepatuhan serta dipimpin oleh seorang Pemimpin Divisi. Fungsi Divisi Kepatuhan adalah mewujudkan terlaksananya budaya kepatuhan, mengelola risiko kepatuhan, memastikan agar kebijakan, ketentuan, sistem, dan prosedur

(26)

serta kegiatan usaha bank telah sesuai dengan ketentuan BI/OJK serta peraturan perundang-undangan yang berlaku serta memastikan kepatuhan terhadap komitmen yang dibuat bank pada BI/OJK dan atau otoritas pengawas lainnya.

10. Divisi Manajemen Risiko

Divisi Manajemen Risiko berada di bawah Direktur Kepatuhan serta dipimpin oleh seorang Pemimpin Divisi. Fungsi Divisi Manajemen Risiko adalah mengarahkan dan merencanakan manajemen risiko bank (enterprise risk management) dalam rangka pengendalian risiko yang efektif dan selaras dengan ketentuan Bank Indonesia.

11. Divisi Akuntansi dan Pajak

Divisi Akuntansi dan Pajak berada di bawah Direktur Operasional serta dipimpin oleh seorang Pemimpin Divisi. Fungsi Divisi Akuntansi dan Pajak ini adalah merencanakan, mengarahkan, dan mengontrol aktivitas data keuangan dan perpajakan atas pencatatan dan pelaporan untuk memastikan kelancaran proses operasional unit kerja.

12. Divisi Operasional

Divisi Operasional berada di bawah Direktur Operasional serta dipimpin oleh seorang Pemimpin Divisi. Fungsi Divisi Operasional ini adalah mengarahkan dan mengontrol proses monitoring, rekonsiliasi dan settlement dilakukan sesuai dengan SOP (Standar Operasional Prosedur) guna mendukung kelancaran proses operasional.

(27)

13. Divisi Teknologi Informasi

Divisi Teknologi Informasi berada di bawah Direktur Operasional serta dipimpin oleh seorang Pemimpin Divisi. Fungsi Divisi Teknologi Informasi ini adalahmembangun, mengarahkan, dan mengontrol sistem teknologi informasi untuk menjamin kelancaran kegiatan Bank.

14. Divisi Umum

Divisi Umum berada di bawah Direktur Operasional serta dipimpin oleh seorang Pemimpin Divisi. Divisi umum terdiri dari 2 (dua) bidang, yaitu bidang logistik dan bidang rumah tangga. Fungsi divisi umum yaitu merencanakan, mengarahkan dan mengontrol pengelolaan infrastruktur, fasilitas kerja, dan logistik untuk memastikan kelancaran operasional seluruh unit kerja.

15. Divisi Dana dan Jasa

Divisi Dana dan Jasa berada di bawah Direktur Pemasaran serta dipimpin oleh seorang Pemimpin Divisi. Fungsi Divisi ini adalah mengimplementasikan, memonitor, dan mengevaluasi pemasaran produk dan jasa bank untuk mencapai target bisnis dan laba.

16. Divisi Ritel

Divisi Ritel berada di bawah Direktur Pemasaran serta dipimpin oleh seorang Pemimpin Divisi. Fungsi divisi ini adalah mengkordinir pertumbuhan produk kredit ritel yang sehat dan mengelola skim kredit untuk meraih potensi dan memperluas pangsa pasar kredit ritel Bank Sumut.

(28)

17. Divisi Treasury

Divisi Treasury berada di bawah Direktur Pemasaran serta dipimpin oleh seorang Pemimpin Divisi. Divisi Treasury terdiri dari 2 (dua) bidang, yaitu bidang treasury dan bidang pemasaran produk dan jasa. Fungsi divisi treasury adalah mengelola sumber dana Bank untuk mendapatkan hasil yang optimal, mengevaluasi sasaran dibidang sumber dana, mereview skim produk dan jasa yang ada untuk meraih potensi pasar, memperluas pangsa pasar produk dan jasa dan melaksanakan penerapan manajemen risiko dengan ketentuan yang berlaku.

18. Divisi Kredit

Divisi Kredit berada di bawah Direktur Bisnis dan Syariah serta dipimpin oleh seorang Pemimpin Divisi. Divisi kredit terdiri dari 2 (dua) bidang yaitu bidang kredit dan bidang supervisi kredit. Fungsi divisi kredit adalah mengevaluasi sasaran dibidang perekreditan, reviewskim kredit yang ada untuk meraih potensi pasar dan memperluas pangsa pasar kredit.

19. Divisi Penyelamatan Kredit

Divisi Penyelamatan Kredit berada di bawah Direktur Bisnis dan Syariah serta dipimpin oleh seorang Pemimpin Divisi. Fungsi Divisi Penyelamatan Kredit ini adalah mengarahkan dan mengontrol strategi dan sistem penyelesaian kredit bermasalah dalam rangka menurunkan kredit bermasalah.

(29)

20. Divisi Risiko Kredit

Divisi Risiko Kredit berada di bawah Direktur Bisnis dan Syariah serta dipimpin oleh seorang Pemimpin Divisi. Pemimpin Divisi Risiko Kredit dibantu oleh Pejabat Struktural setingkat Bidang dan Pejabat Fungsional serta Pegawai. Struktur dan Profil jabatan Pemimpin Divisi Risiko Kredit beserta Satuan Kerja di bawahnya diatur dalam Ketentuan Bank tersendiri.

2.5 Jaringan Usaha Kegiatan

Sejak berdiri pada tanggal 04 November 1961, Bank SUMUT sampai saat ini telah memiliki 3 Kantor Cabang Koordinator, 33 Kantor Cabang Konvensional dan 5 Kantor Cabang Syariah. Selain itu tersebar di seluruh Provinsi Sumatera Utara dan DKI Jakarta sebanyak 97 KCP Konvensional, 17 KCP Syariah, 34 Kantor Kas, 65 gerai Payment Point. Untuk melayani daerah yang tidak terjangkau oleh kantor tersebut, Bank SUMUT membuka layanan Kas Mobil sebanyak 29 Unit yang mencapai daerah terpencil untuk melayani kebutuhan masyarakat.

Bank SUMUT juga memiliki 239 unit jaringan Anjungan Tunai Mandiri yang terkoneksi online antar sesama Bank SUMUT selama 24 jam, sekaligus terintegrasi dengan jaringan ATM Bersama sehingga dapat melakukan transaksi antar Bank kapan saja dan dimana saja di lebih 40.000 ATM yang tersebar di seluruh Indonesia.

(30)

Tabel 2.1

Rincian Rekapitulasi Jaringan Kantor PT. Bank SUMUT

No Unit Kantor 2016 2017 Pertumbuhan

1 Kantor Pusat 1 1 0

2 Kantor Cabang Konvensional

36 36 0

3 Kantor Cabang Syariah 5 5 0

4 Kantor Capem Konvensional

97 98 1

5 Kantor Capem Syariah 17 17 0

6 Kantor Kas Konvensional

34 34 0

7 Kas Mobil Konvensional 29 29 0

8 Payment Point Konvensional

65 65 0

9 ATM Konvensional 239 276 37

Jumlah 523 561

Office Channeli ng

121 121 0

Sumber: PT Bank SUMUT (2017)

2.6 Kinerja Usaha Terkini

Pada tahun 2017 berdasarkan hasil RUPS (Rapat Umum Pemegang Saham) dan RUPSLB (Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa) PT Bank SUMUT pada tanggal 29 Maret 2018 berdasarkan Tahun buku 2017, PT Bank SUMUT telah berhasil mencatatkan laba yang diperolehnya sebesar Rp. 630.01 miliar yang dalam artian PT Bank SUMUT berhasil menaikkan perolehan labanya sekitar kurang lebih 7.79% dari laba sebelumnya pada tahun 2016 adalah Rp. 584, 5 miliar dan laba pada tahun 2017 adalah perolehan laba tertinggi yang berhasil diperoleh oleh Bank Pembangunan Daerah Sumatera Utara (BPDSU) yang saat ini dikenal dengan call name PT Bank SUMUT.

(31)

Per 2017, Asset PT Bank SUMUT meningkat lumayan tajam hingga mencapai kenaikan 10.55% dari 2016 atau Rp. 28.93 T. Kemudian untuk DPK (Dana Pihak Ketiga) pun juga meningkat hingga mencapai 8.75% atau 23.48 Triliun. Dan untuk kredit juga mengalami peningkatan hingga 5.69% atau Rp.

20.64 Triliun.

Selain itu untuk tahun 2017, PT Bank SUMUT telah berhasil memperluas jaringan pelayanannya dengan cara membuka Kantor Cabang, Kantor Cabang Pembantu, dan Kantor Kas dengan perincian:

1. Membuka Kantor Cabang Pembantu di Pulau Tello, Nias

2. Membuka Kantor Kas Pasar Glugur di Kabupaten Labuhan Batu 3. Membuka Kantor Kas Sarulla di Kabupaten Tapanuli Utara 4. Membuka Kantor Kas Parsoburan di Toba Samosir

5. Membuka Kantor Kas Lahusa di Teluk Dalam Nias

Tidak hanya itu, PT Bank SUMUT juga telah melakukan pengembangan terkini dari produk dan layanan nya seperti halnya :

1. Peluncuran Layanan Bank Sumut Prioritas

2. Layanan E-Samsat Online dan Tax Online termasuk MPN G2 Via ATM.

Kemudian, penghargaan yang telah berhasil diraih, selama tahun 2017 terakhir PT Bank SUMUT telah banyak menerima penghargaan seperti halnya:

1. TOP BPD Buku II yang dimaut dalam majalah Bussines News tanggal 24 Mei 2017.

2. TOP CEO BUMD yang dimuat dalam majalah Bussines News tanggal 24 Mei 2017.

(32)

3. TOP Pembina BUMD yang dimuat dalam majalah Bussines News tanggal 24 Mei 2017.

4. The Best Bank Kategori Penyaluran Kredit UMKM Terbesar yang dimuat dalam Majalah Investor tanggal 13 Juni 2017.

5. Digital Inovation Award yang dimuat dalam Majalah Warta Ekonomi tanggal 16 Juni 2017.

6. Info bank Awards 2017 kategori Sangat Bagus atas kinerja keuangan Tahun 2016 yang dimuat dalam Majalah Info Bank tanggal 10 Agustus 2017.

7. Anugerah Perbankan Indonesia/ BPD Terbaik Peringkat I Kategori Buku II Asset diatas Rp.25 Trilyun yag dimuat dalam Majalah Economic Review tanggal 25 Agustus 2017.

8. The Best CEO Bank Indonesia yang dimuat dalam Majalah Economic Review tanggal 25 Agustus 2017.

9. Pembina BPD Terbaik di Indonesia yang dimuat dalam Majalah Economic Review tanggal 25 Agustus 2017..

Dan untuk tahun 2018, PT Bank SUMUT telah berhasil memperluas jaringan pelayanannya dengan perincian :

1. Mendirikan Kantor Cabang di Batam, Kepulauan Riau 2. Bekerjasama (Co-Branding) dengan PT Bank Mandiri,

3. Bank SUMUT juga telah meluncurkan uang elektronik dengan nama SEPP untuk Bank SUMUT Konvensional dan e-Martabe Card untuk Bank Sumut Syariah.

(33)

2.7 Rencana Kegiatan

PT. Bank SUMUT akan menggelar ekspansi bisnis pada tahun 2018.

Untuk mendukung ekspansi tersebut, Bank SUMUT mempersiapkan dana belanja modal atau capital expenditure (capex) dengan perkiraan mencapai Rp 1,2 Triliun.Anggaran tersebut meningkat dibandingkan capex pada tahun 2017.

Realisasi capex tahun 2017 sebesar Rp 1,1 Triliun. Sedangkan tahun 2018, Rp 1.2 Triliun direncanakan untuk pengembangan jaringan kantor dan bisnis Bank serta investasi. Selain untuk menambah jaringan, Bank SUMUT akan menggunakan capex untuk memperkuat lini bisnis Bank serta investasi.

PT. Bank SUMUT akan mengubah sasaran bisnis pada tahun 2018.Salah satunya dengan meningkatkan jumlah penyaluran kredit ke sektor produktif mencapai 50,68% dari total kredit tahun ini. Jumlah tersebut, meningkat bila dibandingkan dengan capaian penyaluran kredit sektor produktif akhir tahun 2017 yang mencapai 49,5% dari total kredit.Selain itu, beberapa inovasi juga telah dipersiapkan oleh Bank SUMUT.

Salah satunya, Bank SUMUT akan mengeluarkan produk kartu debit untuk nasabah Bank SUMUT. Dengan tujuan mendorong kredit modal kerja transaksional, kredit beragunan deposito dan kredit kepada anggota apex (pengayom) dan non apex. Bank SUMUTjuga akan mulai berfokus pada pembiayaan infrastruktur proyek pemerintah. Outstanding kredit infrastruktur di perseroan masihrendah yaitu di bawah 10% pada akhir tahun 2017.Secara jangka panjang, Bank SUMUT berharap dapat meningkatkan perhitungan tersebut hingga sekitar 20% dari total outstanding kredit.

(34)

Berdasarkan laporan keuangan Desember 2017, penyaluran kredit Bank SUMUT masih sangat sedikit. Tercatat penyaluran kredit perseroan baru naik 5,05% secara tahunan atau year on year (yoy) menjadi Rp 18,46 Triliun.

Sementara itu, dana pihak ketiga (DPK) naik sebesar 10,37% yoy akhir tahun 2017 menjadi Rp 21,18 Triliun. Dari sisi profitabilitas, laba bersih Bank SUMUT juga masih tumbuh satu digit menjadi Rp 630,47 Miliar atau naik 7,9%. PT. Bank SUMUT menetapkan rencana tahun ini pertumbuhan kredit dapat meningkat hingga ke level 13% dibanding capaian tahun 2017.

(35)

BAB III PEMBAHASAN 3.1 Sekretaris

3.1.1 Definisi Sekretaris

Era globalisasi, informasi dan kemajuan ilmu pengetahuan teknologi menuntut setiap orang yang menggeluti profesi sekretaris untuk selalu menyesuaikan diri dan memperlebar wawasan.Dewasa ini, seluruh korporasi atau organisasi tidak luput dari kehadiran sekretaris di dalamnya.Hal ini menandakan bahwa sekretaris memiliki andil yang cukup besar dalam pergerakan korporasi atau perusahaan untuk mencapai tujuan perusahaan yang telah ditetapkan sebelumnya.Sekretaris memegang peranan yang penting dan dapat menentukan berhasil tidaknya tujuan perusahaan.Pentingnya peranan seorang sekretaris tentunya sesuai dengan jabatan sekretaris pada masing-masing organisasi.

Secara umum, sekretaris dikenal sebagai seseorang yang membantu seorang pemimpin atau badan pimpinan ataupun suatu perusahaan, terutama untuk penyelenggaraan kegiatan administratif yang akan menunjang kegiatan manajerial seorang pemimpin atau kegiatan operasional perusahaan.

Istilah Sekretaris berasal dari kata “secretum” yaitu bahasa latin yang artinya rahasia. Kata “secretum” kemudian berubah menjadi kata“secretarius”

yaitu dalam bahasa Perancis, lalu “secretary” dalam bahasa Inggris, dan akhirnya menjadi kata “secretaries” dalam bahasa Belanda, dan masuk ke Indonesia yang kemudian dikenal dengan istilah “Sekretaris”. (Gemilang, 2013: 13).

(36)

3.1.2 Tugas Sekretaris

Dalam seluruh korporasi atau perusahaan, sudah jelas bahwa sekretaris memiliki peran penting dalam perusahaan untuk membantu pimpinan. Oleh karenanya, menurut Gaol (2015: 482), sekretaris memiliki tugas – tugas yang dapat digolongkan sebagai berikut:

1. Tugas-Tugas Rutin

Yaitu tugas – tugas yang harus diselesaikan setiap harinya tanpa menunggu perintah atau perhatian khusus maupun pengawasan khusus diantaranya adalah membuka surat – surat yang masuk, menerima tamu, menyimpan surat / arsip, menangani telepon, menyusun dan membuat jadwal pimpinan.

2. Tugas-Tugas Khusus

Yaitu tugas – tugas dari pimpinan yang membutuhkan penyelesaian secara khusus dengan dimintai pendapat, pertimbangan, dan pengalamannya. Tugas tersebut biasanya diberikan karena ada unsur kepercayaan bahwa sekretaris dapat menyimpan kerahasiaan tugas. Misalnya membuat konsep surat perjanjian antara perusahaan dengan rekanan, menyusun surat – surat rahasia, menyusun acara pertemuan bisnis, pembelian cindera mata, mengurus perjalanan dinas pimpinan dan sebagainya.

3. Tugas-Tugas Istimewa

Yaitu tugas yang menyangkut keperluan pimpinan diantaranya:

Membetulkan letak alat tulis pimpinan beserta perlengkapan yang diperlukan, Bertindak sebagai penghubung untuk meneruskan informasi kepada relasinya,

(37)

Menghadiri rapat- rapat dinas sebagai pedamping selama mengadakan pertemuan bisnis, Mengadakan pemeriksaan peralatan kantor yang perlu diperbaiki atau penambahan alat – alat dan sarana kantor.

4. Tugas Keuangan

Yaitu tugas mengelola keuangan meliputi: Menangani urusan keuangan pimpinan dengan baik, Membayar rekening – rekening pajak, sumbangan dana atas namapimpinan, Mengurus kas kecil, yaitu mencatat dan menyediakan dana untuk pengeluaran rutin sehari – hari yang jumlahnya relatif kecil.

5. Tugas Insidental

Yaitu tugas yang dilaksanakan pada waktu dan keadaan tertentu antara lain:

Menyiapkan agenda rapat, meyiapkan laporan, pidato atau pernyataan pimpinan, Membuka ikhtisar dari berita atau karangan yang termuat dalam surat kabar, majalah, brosur yang ada kaitannya dengan perusahaan, Mengoreksi bahan – bahan cetakan seperti brosur, undangan, prospectus, Mewakili pimpinan dalam berbagai resepsi atau pertemuan, Membantu penerbitan intern organisasi.

6. Business Meeting

Yaitu tugas Sekretaris dalam mengorganisir suatu pertemuan bisnis adalah sebagai berikut: Seorang sekretaris harus mempunyai komitmen terhadap pencapaian superioritas kinerja kantor dan pengaruhnya terhadap kinerja perusahaan, Seorang Sekretaris harus berusaha untuk terus meningkatkan pengetahuan, meluaskan wawasan dan jalinan perusahaan, Seorang Sekretaris

(38)

harus bertanggung jawab atas berhasilnya perusahaan tempat ia bekerja, sekretaris sebagai perantara pimpinan dalam transaksi.

3.2 Komunikasi

3.2.1 Definisi Komunikasi

Secara garis besar, komunikasi merupakan suatu ilmu yang memiliki cakupan yang luas dan perlintasan ilmu – ilmu lain, seperti halnya psikologi, sosoiologi, antropologi, linguistik, ilmu politik dan sebaginya. Kata atau istilah komunikasi berasal dari bahasa latin yaitu Communicatus yang berarti berbagi atau menjadi miliki bersama.

Menurut Lasswell dalam Fajar (2009: 28) menyatakan bahwa

“Komunikasi pada dasarnya merupakan suatu proses yang menjelaskan “siapa”

mengatakan “ apa” dengan saluran “apa” kepada siapa” dan “dengan akibat apa “ atau “ hasil apa”.

Trenholm dan Jensen dalam Fajar (2009: 31) juga menyatakan bahwa

“Komunikasi adalah suatu proses dimana sumber mentransmisikan pesan kepada kepada penerima melalui beragam saluran”.

Bahkan menurut Miller dalam Surip (2011 : 28) menyatakan bahwa

“komunikasi merupakan sebuah komponen dasar dari sebuah hubungan, manusia hidup dengan membangun percakapan dengan orang lain yang melibatkan proses psikologi didalamnya untuk mencapai kesamaan makna dalam komunikasi”.

Walaupun istilah komunikasi sudah sangat akrab didengar, namun untuk membuat definisi mengenai komunikasi ternyata tidaklah mudah, seperti menurut Littlejohn dalam Morrisan (2009 : 4) menyatakan bahwa “Komunikasi sulit untuk

(39)

didefinisikan.Kata komunikasi bersifat abstrak seperti kebanyakan istilah, memiliki banyak arti”.

3.2.2 Teori Komunikasi

Didalam perkembangannya, teori komunikasi selalu terperbaharui oleh para ahli dan para pengamat dan pemerhati komunikasi. Seperti menurut Littlejohn dalam Morrisan (2009 : 8) menyatakan bahwa teori komunikasi di klasifikasikan atau diorganisasikan kedalam dua kelompok, yaitu :

1. Teori komunikasi berdarkan jenis

Ditinjau dari jenisnya, maka teori komunikasi berdasarkan jenis dapat dibagi menjadi lima jenis, :

a. Teori Struktural dan Fungsional.

Pada teori ini, komunikasi sebagai suatu proses di mana individu menggunakan bahasa sebagai alat untuk menyampaikan makna kepada orang lain. Mereka menilai bahwa proses komunikasi yang sangat baik sangat bergantung pada penggunaan bahasa atau simbol secara baik dan tepat. Teori ini lebih menekankan kepada akibat tindakan yang tidak disengaja daripada hasil atau akibat yang disengaja.

b. Teori Kognitif dan Tingkah Laku.

Pada teori ini, lebih cendrung memusatkan kepada struktur sosial dan kebudayaan, maka teori kognitif dan tingkah laku lebih memusatkan perhatiannya pada individu dan karenanya ilmu psikologi menjadi sumber utama teori ini.Teori ini memfokuskan usahanya untuk mempelajari bagaimana orang berpikir dan teori ini juga memberikan

(40)

perkiraan jenis – jenis pesan atau informasi yang berpengaruh pada bagaimana orang berpikir.

c. Teori Interaksi

Teori interaksi memandang kehidupan social sebagai suatu proses interaksi. Dengan demikian, komunikasi merupakan bentuk interaksi.

Komunikasi adalah kendaraan atau alat yang digunakan untuk bertingkah laku dan untuk memahami serta memberi makna terhadap segala sesuatu disekitar kita. Fokus perhatian pada teori ini adalah bagaimana bahasa digunakan untuk membentuk struktur sosial dan bagaimana bahasa dan sistem simbol lainnya diproduksi, dipelihara, dan diubah selama penggunaannya. Interaksi akan mengarah pada makna yang dipahami bersama dan sekaligus memperkuat makna itu sendiri. Interaksi juga membangun berbagai konvensi yang merupakan stamdart makna dan tindakan, seperti peraturan, peran orang – orang tertentu, serta norma yang memungkinkan terjadinya interaksi yang lebih jauh.

d. Teori Interpretasi

Teori ini mencoba menemukan makna dari tindakan dan teks, mulai dari makna yang terdapat pada dokumen tua hingga tingkah laku remaja.

Teori interpretasi menjelaskan proses dimana pemahaman terjadi. Tujuan dari teori ini mengungkapkan bagaimana orang memahami pengalamannya sendiri.

(41)

e. Teori Kritis

Teori ini merupakan sekumpulan gagasan yang disatukan oleh kepentingan bersama untuk memajukan atau meningkatkan kualitas komunikasi dan kualitas kehidupan manusia. Teori kritis memiliki orientasi struktural dan fungsional karena mereka memberikan perhatian pada struktur sosial yang mempengaruhi kelas social dan hubungan gender dalam masyarakat.

2. Teori Komunikasi Berdasarkan Tingkatan

Cara lain untuk mengelompokkan komunikasi atau melakukan klasifikasi terhadap berbagai teori komunikasi adalah dengan cara menentukan level atau tingaktan komunikasi. Pembagian paling umum dalam mengklasifikasikan teori komunikasi adalah dengan menggunakan level seperti komunikasi interpersonal, komunikasi kelompok, komunikasi organisasi dan komunikasi massa.

a. Teori Komunikasi Inti

Teori inti memberikan pengertian dan wawasan kepada kota mengenai proses yang berjalan ketika komunikasi berlangsung. Teori komunikasi inti memiliki unsur- unsur yang mencakup pembentukan pesan, pembentukan makna, struktur pesan, dinamika intekasi, dan dinamika sosial.

b. Teori Komunikasi Struktur Intelektual

Menurut Power dalam Morrisan (2009: 16) membuat suatu model struktur komunikasi yang berupaya menggabungkan seluruh teori

(42)

komunikasi yang sudah dibahas, mulai dari teori berdasrkan jenis, berdasarkan level, dan teori komunikasi inti. Model yang diajukan terdiri atas empat tingkat yang dapat dirangkum sebagai berikut:

1. Tingkat 1 yaitu isi dan bentuk pesan

2. Tingkat 2 yaitu komunikator sebagai individu, peserta dalam hubungan sosial, anggota masyarakat budaya.

3. Tingkat 3 yaitu komunikasi, termasuk komunikasi publik, komunikasi kelompok kecil, komunikasi interpersonal.

4. Tingkat 4 yaitu konteks dan situasi komunikasi berlangsung seperti bidang kesehatan, organisasi, agama, pengadilan dan masih banyak lainnya.

c. Teori Elemen Komunikasi

Menurut Dominick dalam Morissan (2009: 17) “Setiap peristiwa komunikasi akan melibatkan elemen komunikasi yang meliputi: sumber, encoding, pesan, saluran, decoding, penerima, umpan balik, dan

gangguan.

3.2.2 Fungsi Komunikasi

Menurut Scheidel dalam Fajar (2009: 1) mengemukakan bahwa “Kita berkomunikasi terurama untuk menyatakan dan mendukung identitas diri untuk membangun kontak sosial dengan orang disekitar kita dan memengaruhi orang lain, merasa berpikir atau berperilaku seperti yang kita inginkan. Tujuan utama berkomunikasi adalah untuk mengendalikan lingkungan fisik dan psikologi”.

(43)

Kemudian, menurut Gorden dalam mulyana (2014:5-10) “Komunikasi memiliki empat fungsi, yaitu sebagai fungsi komunikasi social, fungsi komunikasi ekspresif, ritual dan fungsi komunikasi instrumental”.

3.3 Public Relation

3.3.1 Definisi Public Relation

Menurut Harlow yang dikutip oleh Nova (2011: 44) menyebutkan bahwa

“Public Relations adalah fungsi manajemen yang khas yang membantu pembentukan dan pemeliharaan garis komunikasi dua arah, saling pengertian, penerimaan, dan kerjasama antara organisasi dan masyarakatnya yang melibatkan manajemen problem atau masalah, membantu manajemen untuk selalu mendapatkan informasidan merespon pendapat umum, mendefinisikan dan menekankan tanggung jawab manajemen dalam melayani kepentingan masyarakat, membantu manajemen mengikuti dan memanfaatkan perubahan dengan efektif, berfungsi sebagai sistem peringatan awal untuk membantu antisipasi kecenderungan dan menggunakan riset serta komunikasi yang masuk akal dan etis sebagai sasaran utamanya.”

Dari pengertian ini jelas terlihat bahwa peran seorang public relation yaitu memberikan informasi kepada publik atau anggotanya , dengan tujuan mengajak publik atau anggotanya agar mau mengubah tindakan dan sikap sesuai denganyang diinginkan oleh seorang public relation. Pengertian tersebut menegaskan bahwa public relations merupakan proses yang kontinyu dari usaha- usaha manajemen untuk memperoleh nama baik, citra dan pengertian dari para pelanggannya, pegawainya dan publik pada umumnya.

(44)

Maka dapat disimpulkan bahwa pengertian public relations adalah suatu aktivitas yang dilakukan dengan cara menjalin hubungandalam bentuk komunikasi antara organisasi dengan, atau keseluruhan publik baik eksternal maupun internal yang tujuannya untuk menumbuhkan saling pengertian, goodwill, dan kerjasama antar publik dengan jalan komunikasi timbal balik untuk mencapai tujuan bersama yang hendak dicapai.

3.3.2 Jenis Public Relation

Menurut Danandjaja (2011:22), tujuan dari adanya public relations dibagi berdasarkan kegiatannya. Adapun pembagian dari kegiatan public relation yaitu:

1. Internal public relation mencakup:

a. Mengadakan suatu penilaian terhadap sikap tingkah laku dan opini publik terhadap perusahaan, terutama sekali ditujukan kepada kebijaksanaan perusahaan yang sedang dijalankan.

b. Mengadakan suatu analisa dan perbaikan terhadap kebijaksanaan yang sedang dijalankan, guna mencapai mencapai tujuan yang ditetapkan perusahaan dengan tidak melupakan kepeningan publik.

c. Memberikan penerangan kepada publik karyawan mengenai suatu kebijaksanaan perusahaan yang bersifat obyektif serta menyangkut kepada berbagai aktivitas rutin perusahaan, juga menjelaskan mengenai perkembangan perusahaan tersebut. Dimana pada tahap selanjutnya diharapkan publik karyawan tetap well inform.

d. Merencanakan bagi penyusunan suatu staff yang efektif bagi penugasan yang bersifat internal public relations dalam perusahaan

(45)

2. Eksternal Public Relation

a. Menyelenggarakan komunikasi yang efektif dimana yang memiliki sifat informatif dan persuasif, guna memperoleh dukungan publik ataupun juga merubah pendapat publik sesuai dengan yang diinginkan oleh komunikator.

b. Untuk mengubah citra umum di mata khalayak/masyarakat sehubungan dengan adanya kegiatan-kegiatan baru yang dilakukan oleh perusahaan.

c. Untuk meyakinkan khalayak bahwasanya perusahaan mampu bertahan atau bangkit kembali setelah terjadinya suatu krisis

3.3.3 Fungsi Public Relation Secara Umum

Seorang public relation sebelum menjalankan tugas-tugasnya di organisasi, terlebih dahulu harus mengetahui apa fungsi public relations dalam organisasi. Menurut Nova (2011:49), “Fungsi utama Public Relation adalah menumbuhkan dan mengembangan hubungan baik antar-lembaga (organisasi) dengan publiknya, internal maupun eksternal dalam rangka menanamkan pengertian, nilai organisasi/ perusahaan, menumbuhkan motivasi dan partisipasi publik dalam upaya menciptakan iklim pendapat (opini publik) yang menguntungkan lembaga organisasi”.

Bahkan Menurut Cutlip dan Canfield dalam Utomo dan Yuniwati (2012:

17) “Fungsi Humas adalah untuk menunjang aktivitas utama manajemen dalam mencapai tujuan bersama dan biasanya fungsi ini melekat pada organisasi atau korporasi. Membina hubungan yang harmonis antara badan / organisasi dengan

(46)

publiknya yang merupakan khalayak sasaran, mengidentifikasi segala sesuatu yang berkaitan dengan opini, persepsi dan tanggapan masyarakat terhadap badan/

organisasi yang diwakilinya, melayani keinginan publiknya dan memberikan sumbangan saran kepada pimpinan manajernya demi tujuan dan manfaat bersama, menciptakan komunikasi dua arah timbal balik dan mengatur arus informasi, publikasi serta pesan dari badan atau organisasi ke publiknya atau sebaliknya demi tercapainya citra positif bagi kedua pihak.

3.3.4 Faktor Yang Mempengaruhi Public Relation

Menurut Veric, Grunic dan Grunic dikutip dalam Meyga (2011: 11).

Menyatakan bahwa Humas atau public relation dipengaruhi oleh empat hal yang saling keterkaitan.

1. Komunikasi

Komunikasi merupakan bagian keseharian dari public relation dan merupakan bagian dari kajian ilmu komunikasi.Keseluruhan kegiatan public relation adalah komunikasi terkhusus komunikasi organisasi.

2. Publik dan Opini Publik

Kepentingan publik terhadap organisasi bersifat khusus dan spesifik.Karenanya humas harus selalu mampu menciptakan brand image yang baik terhadap publik sehingga humas mampu menggiring opini publik yang positif terhadap keberlangsungan hidup organisasi.

3. Manajemen

Kegiatan kehumasan sangat bersifat mengevaluasi sikap dan opini publik, mengidentifikasi sesuatu, merencanakan dan melaksanakan

(47)

program kehumasan agar dapat mencapai saling pengertian serta keberadaannya diterima oleh publik.

4. Organisasi

Dalam sebuah organisasi, humas berfungsi untuk memberikan saran kepada pihak manajemen mengenai kebijakan dan keterkaitannya kepada publik, mengkordinir kegiatan komunikasi organisasi, menjalin hubungan antara organisasi dengan publik.

3.4 Nilai Perusahaan

3.4.1 Definisi Nilai Perusahaan

Nilai perusahaan merupakan prinsip - prinsip dasar yang memberi jalan tentang bagaimana segenap karyawan dan jajaran manajemen bertindak setiap hari, berkembang hingga berhubungan, baik di internal perusahaan maupun eksternal perusahaan (Kasali, 2012: 12).

3.4.2 Nilai Perusahaan PT Bank SUMUT

Pada umumnya, setiap organisasi atau korporasi pasti memiliki nilai perusahaan guna diaplikasikan sebagai guide praktik tata kelola perusahaannya yang dikenal dengan good corporate governance.Demikian pula dengan PT Bank SUMUT yang jugamemiliki nilai perusahaan yang harus dan mutlak dilakukan oleh para karyawannya.

PT Bank SUMUT memiliki Nilai (budaya) Perusahaan yang dikenal dengan taglineTERBAIK. Adapun penjabaran nilai perusahaan tersebut adalah sebagai berikut:

(48)

T :Memiliki pengertian Terpercaya. Yang kemudian dijabarkankembali bahwa seorang pegawai PT Bank SUMUT harus dan mutlak melakukan tindakan yang meliputi: sikap jujur,handal, memiliki karakter dan etika yang baik kemudian didukung dengan pribadi yang dapat dipercaya.

E : Memiliki pengertian Energik. Yang kemudian dijabarkankembali bahwa seorang pegawai PT Bank SUMUT harusdan mutlak melakukan tindakan yang meliputi: bersemangatdalam bekerja, disiplin, selalu berpenampilan rapi danmenarik, selalu berpikir positif, kreatif dan inovatif. Yangkesemuanya itu ditujukan untuk kepuasan nasabah.

R: Memiliki pengertian Ramah. Yang kemudian dijabarkan

kembali bahwa seorang pegawai PT Bank SUMUT harus dan mutlak melakukan tindakan yang meliputi: Bertingkah laku sopan dan santun, dan senantiasa membantu dan melayani nasabah.

B:Memiliki pengertian Bersahabat. Yang kemudian dijabarkan kembali bahwa seorang pegawai PT Bank SUMUT harus dan mutlak melakukan tindakan yang meliputi: Memperhatikan dan menjaga hubungan dengan nasabah, selalu memberikan solusi yang paling menguntungkan.

A :Memiliki pengertian Aman. Yang kemudian dijabarkan kembali bahwa seorang pegawai PT Bank SUMUT harus dan mutlak melakukan tindakan yang meliputi: Menjaga rahasia perusahaan dan nasabah sesuai dengan kentuan, menjamin kecepatan layanan yang memuaskan dan tidak melakukan kesalahan dalam transaksi.

(49)

I :Memiliki pengertian Integritas Tinggi. Yang kemudian dijabarkan kembali bahwa seorang pegawai PT Bank SUMUT harus dan mutlak melakukan tindakan yang meliputi: Bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan menjalankan ajaran agama, memiliki akhlak mulia, jujur, menjunjung kode etik profesi dan memiliki visi untuk maju.

K :Memiliki pengertian Komitmen. Yang kemudian dijabarkan kembali bahwa seorang pegawai PT Bank SUMUT harus dan mutlak melakukan tindakan yang meliputi: Senantiasa menepati janji yang telaah diucapkan, bertanggung jawab atas seluruh tugas, pekerjaan dan tindakan.

3.4.3 Faktor Yang Mempengaruhi Nilai Perusahaan

Menurut Milton dalam bagia (2015:23) menyatakan nilai perusahaan sangat dipengaruhi oleh lingkungan eksternal dan internal perusahaan. “Nilai perusahaan dipengaruhi oleh: keyakinan, filosofi, moralitas, dan etika. Ketika nilai-nilai perusahaan sudah berfungsi dalam menggerakkan karyawan untuk mencapai strategi yang ditetapkan, maka budaya perusahaan yang kuat terbentuk.Nilai-nilai di dalam perusahaan harus mampu mengkomunikasikan visi, sehingga setiaporang didalam perusahaan dengan mudah bergerak menuju visi.

Nilai-nilai harus mampu memproyeksikan visi dan misi ke masa depan, kemudian dapat menggambarkan bagaimana setiap orang dapat bergerak menuju masa depan dengan kreatif dan produktif”, (www.Djajendra.com).

(50)

3.5 Peran Public Relation pada PT Bank SUMUT

Secara garis besar, public relation pada PT Bank SUMUT memiliki peran vital dalam menjalankan perannya sebagai public relation.Adapun peran vital yang dimiliki public relation PT Bank SUMUT adalah sebagai berikut:

1. Public relation PT Bank SUMUT berperan serta dalam mengomunikasikan nilai perusahaan termasuk kinerja dan kegiatan bisnis bank yang akan dijalankan baik kepada pihak stakeholders maupun pihak shareholders. Hal ini dilakukan dengan maksud agar terjadi transparansi

yang jelas dari perusahaan kepada berbagai pemangku kepentingan menyangkut tentang nilai atau budaya perusahaan, kinerja perusahaan dan kegiatan bisnis seperti apa yang terus dijalankan oleh perusahaan yang secara jelas sangat bersangkutan dengan PT Bank SUMUT. Selain itu hal ini dilakukan untuk membantu PT Bank SUMUT meraih citra positif dari kalangan stakeholders maupun shareholders.dan hal ini mempermudah PT Bank SUMUT untuk menanamkan brain positioning pada benak publik.

2. Memberikan masukan kepada manajer dalam rangka komunikasi perusahaan atau komunikasi bisnis. Hal ini dimaksudkan agar manajer dapat bertindak sesuai dengan nilai perusahaan yang dimiliki oleh PT Bank SUMUT. Dalam hal ini public relation PT Bank SUMUT selaku penyambung lidah antara PT Bank SUMUT dengan pihak eksternal maka public relation PT Bank SUMUT, contoh: memberikan konsep pidato yang sesuai dengan nilai perusahaan yang di konsep selaras dengan tema

(51)

dan sub tema acara sehingga. Apabila seorang manajer melakukan pidato, perjalanan bisnis yang melibatkan komunikasi bisnis atau melakukan arahan, tidak menyimpang dan tidak keluar dari nilai perusahaan yang ditanamkan oleh PT Bank SUMUT.

3. Public relation PT Bank SUMUT berperan dalam mendukung pencapaian kinerja bisnis perusahaan melalui penciptaan reputasi atau brand image yang baik yang didapatkan dari eksternal perusahaan

dengan terus menanamkan nilai atau budaya perusahaan yang dikenal dengan tagline TERBAIK, yang juga diharapkan mendapat posisi pada benak publik.

3.6 Peran dan Fungsi Public Relation Dalam Mengomunikasikan Nilai Perusahaan Pada Karyawan di PT Bank SUMUT

Secara garis besar, public relation pada PT Bank SUMUT melakukan perannya sebagai public relation eskternal yang memiliki arti bahwa public relation PT Bank SUMUT melakukan kegiatan yang berhubungan dengan publik,

media, pihak stakeholders dan pihak shareholders, dan untuk peran pengomunikasian nilai perusahaan pada internal PT Bank SUMUT, sangat intens dilakukan oleh Divisi Sumber Daya Manusia dengan cara mengeluarkan berbagai peraturan yang selaras dengan nilai atau budaya yang ditanamkan oleh PT Bank SUMUT, mengingatkan kepada seluruh karyawan PT Bank SUMUT melalui aplikasi e-BEST PT Bank SUMUT yang didalamnya adalah keseluruhan pengumuman yang dapat menguatkan nilai perusahan untuk di-implementasikan oleh sesama karyawan pada PT Bank SUMUT. Namun, hal tersebut tidak

(52)

menghalangi public relation PT Bank SUMUT untuk menjalankan peran dan fungsi internalnya untuk mengingatkan tentang nilai perusahaan kepada karyawan, memastikan dan berupaya untuk terus meningkatkan nilai perusahaan di masyarakat dan kalangan internal dengan terus mendukung karyawan untuk mengimplementasikan nilai perusahaan atau budaya perusahaan dengan berbagai cara, seperti melakukan gathering dengan sesama karyawan PT Bank SUMUT, buka puasa bersama dengan sesama karyawan, mengingatkan sesama karyawan apabila melakukan hal yang menyimpang dari nilai perusahaan PT Bank SUMUT, memberikan contoh nyata dalam pengimplementasian nilai perusahaan seperti :

Contoh: nilai perusahaan PT Bank SUMUT pada poin T (Terpercaya) memiliki penjabaran bersikap jujur, handal, dapat dipercaya, memiliki karakter dan etika yang baik. Dalam implementasinya pihak public relation yang selalu berhubungan dengan eksternal perusahaan harus mampu mengimplementasikan poin T tersebut sehingga citra positif atau brand image dari publik dapat diraih oleh PT Bank SUMUT melalui public relationnya yang diharapkan dapat diikuti dan implementasikan oleh sesama karyawan PT Bank SUMUT.

3.7 Program Kerja Public Relation Pada PT Bank SUMUT Kantor Pusat Medan

Public relation PT Bank SUMUT memiliki beberapa program kerja antara

lain:

1. Menjalankan Media Relation

Bagi public relation PT Bank SUMUT, yang dimaksud kedalam media relationadalah :

(53)

a. Buka bersama dengan media

b. Melakukan gathering dengan media dan blogger

c. Membuat ucapan selamat ulang tahun kepada media yang menjalin kerja sama dengan PT Bank SUMUT.

d. Membuat workshop dengan wartawan.

2. Melakukan Pengiklanan di media cetak

a. Melakukan publikasi laporan keuangan pada koran nasional, koran lokal yang bekerja sama dengan PT Bank SUMUT, koran lokal yang tidak bekerja sama dengan PT Bank SUMUT,

b. Membuat pengumuman SDB pada koran lokal dan koran nasional.

c. Membuat pengumuman pembukaan kantor baru, baik kantor cabang maupun kantor cabang pembantu, kantor kas dan kantor syariah.

d. Pencetakan annual report

e. Pencetakan laporan berkelanjutan f. Penerbitan majalan PT Bank SUMUT

3. Melakukan publikasi kegiatan kerja atau kegiatan bisnis a. Melakukan press conference/release

b. Membuat undangan kepada media

c. Memberikan dukungan kegiatan sosial pemerintah daerah d. Memberikan dukungan atau donasi proposal kegiatan e. Melakukan branding

f. Sponsorship

g. Melakukan literasi dan inklusi keuangan

(54)

h. Membuat pameran bank SUMUT pada event Pekan Raya Sumatera Utara 2018.

3.8 Metode Penelitian

Menurut Sugiyono (2014: 32) “ Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu”. Pada penelitian ini, peneliti menggunakan metode penelitian kuantitatif untuk membantu menyelesaikan penelitian ini. Menurut Sugiyono (2014: 36)

“Metode penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada sample positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi/sample tertentu, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/ statisti, dengan tujuan menguji hipotesis yang telah ditetapkan”.

3.9 Distribusi Frekuensi

3.9.1 Distribusi Frekuensi Public Relation Tabel 3.1

Distribusi Frekuensi Jawaban Responden Variabel Public Relation

Sumber: Hasil Pengolahan (2018)

1. Berdasarkan hasil jawaban responden pada setiap pernyataan yang telah diajukan dan telah yang telah diolah, ditemukan bahwa: Tidak ada responden yang menjawab Sangat Tidak Setuju. Responden yang Tangg

apan Respo nden

Sangat Tidak Setuju

Tidak Setuju

Netral Setuju Sangat Total

F % F % F % F % F % F %

1 0 0 1 4.0 10 40.0 5 20.0 9 36.0 25 100 2 0 0 1 4.0 3 12.0 18 72.0 3 12.0 25 100 3 0 0 1 4.0 5 20.0 4 56.0 5 20.0 25 100

(55)

menjawab Tidak Setuju sebanyak 1 responden (4%). Responden yang menjawab pernyataan Netral sebanyak 10 responden (40%). Responden yang menjawab Setuju sebanyak 5 responden (20%). Responden yang menjawab Sangat Setuju sebanyak 9 responden (36%).

2. Berdasarkan hasil jawaban responden pada setiap pernyataan yang telah diajukan dan telah yang telah diolah, ditemukan bahwa: Tidak ada responden yang menjawab Sangat Tidak Setuju. Responden yang menjawab Tidak Setuju sebanyak 1 responden (4%). Responden yang menjawab pernyataan Netral sebanyak 3 responden (12%). Responden yang menjawab Setuju sebanyak 18 responden (72%). Responden yang menjawab Sangat Setuju sebanyak 3 responden (12%).

3. Berdasarkan hasil jawaban responden pada setiap pernyataan yang telah diajukan dan telah yang telah diolah, ditemukan bahwa: Tidak ada responden yang menjawab Sangat Tidak Setuju. Responden yang menjawab Tidak Setuju sebanyak 1 responden (4%). Responden yang menjawab pernyataan Netral sebanyak 5 responden (20%). Responden yang menjawab Setuju sebanyak 14 responden (20%). Responden yang menjawab Sangat Setuju sebanyak 5 responden (20%).

Referensi

Dokumen terkait

Hal ini berarti bahwa berdasarkan uji determinan tunjangan finansial mampu menjelaskan kinerja karyawan sebesar 63,5% pada PT Bank Sumut Kantor Cabang Utama Medan sedangkan

Hasil penelitian dengan uji t (secara parsial) menunjukkan bahwa motivasi dan pelatihan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai Kantor Pusat PT.. Bank

Artinya terdapat pengaruh yang signifikan antara human relation secara parsial terhadap kinerja karyawan pada PT.. Pelabuhan Indonesia I (Persero) Kantor Pusat

Sistem Informasi Akuntansi Pajak Penghasilan (PPh) Pasal 21 pada pegawai PT Bank Sumut Kantor Pusat Medan telah sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan oleh Direktorat Jenderal

INFORMASI AKUNTANSI PAJAK PENGHASILAN (PPh) PASAL 21 PADA PEGAWAI PT BANK SUMUT KANTOR PUSAT MEDAN” ini telah selesai dikerjakan4. Secara khusus penulis ingin menyampaikan rasa

Bank Sumut Kantor Pusat Imam Bonjol Medan, bagaimana peranan corporate sosial responsibility dalam mengimplementasikan tata kelola perusahaan perbankan yang baik di PT8. Bank

Bank Sumut Kantor Pusat Imam Bonjol Medan, bagaimana peranan corporate sosial responsibility dalam mengimplementasikan tata kelola perusahaan perbankan yang baik di PT.. Bank

Perekrutan karyawan pada BMT L-Risma Kantor Pusat Pekalongan dilakukan setiap tahun mengikuti keputusan dan kebijakan dari pimpinan perusahaan. Kegiatan tersebut