• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH MOODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM GAMES TOURNAMENT (TGT) TERHADAP HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN EKONOMI KELAS X SMK SWASTA KESATUAN MERANTI TAHUN PEMBELAJARAN 2013/2014.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH MOODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM GAMES TOURNAMENT (TGT) TERHADAP HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN EKONOMI KELAS X SMK SWASTA KESATUAN MERANTI TAHUN PEMBELAJARAN 2013/2014."

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM GAMES TOURNAMENT (TGT) TERHADAP HASIL BELAJAR

EKONOMI SISWA SMK SWASTA KESATUAN MERANTI T.P 2013/2014

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan

Oleh :

NUR’AINI 7101341003

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)
(4)
(5)

ABSTRAK

Nur’aini, NIM. 7101341003. Pengaruh Moodel Pembelajaran Kooperatif

Tipe Team Games Tournament (TGT) Terhadap Hasil Belajar Pada Mata Pelajaran Ekonomi Kelas X SMK Swasta Kesatuan Meranti Tahun Pembelajaran 2013/2014. Skripsi Jurusan Pendidikan Ekonomi, Program Studi Pendidikan Ekonomi, Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Medan Tahun Pembelajaran 2014.

Permasalahan dalam penelitian ini adalah rendahnya nilai hasil belajar ekonomi siswa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe Team Games Tournament (TGT) terhadap hasil belajar ekonomi siswa kelas X SMK Swasta Kesatuan Meranti Tahun Pembelajaran 2013/2014.

Penelitian ini dilaksanakan di SMK Swasta Kesatuan Meranti yang beralamat di Jl. Jendral Sudirman No. 47 Kisaran. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X SMK Swasta Kesatuan Meranti yang berjumlah 112 siswa yang terdiri dari 3 kelas. Sedangkan sampel dalam penelitian ini terdiri dari 2 kelas, yaitu kelas X-1 yang berjumlah 36 orang pada kelas eksperimen dan X-2 yang berjumlah 36 orang pada kelas kontrol. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah random sampling. Instrumen atau teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah tes hasil belajar dalam bentuk pilihan berganda sebanyak 20 soal. Data yang diperoleh dianalisa melalui uji normalitas, homogenitas dan uji hipotesis yang dijadikan acuan untuk membuat kesimpulan.

Hasil penelitian menunjukan bahwa hasil belajar yang diajarkan dengan model pembelajaran kooperatif tipe Team Games Tournament (TGT) lebih tinggi dari hasil belajar siswa yang diajarkan dengan model pembelajaran konvensional. Hasil uji statistik menunjukan hasil belajar siswa dengan model pembelajaran kooperatif tipe Team Games Tournament (TGT) adalah pre test sebesar 42,36 dan post test sebesar 73,88 sedangkan hasil belajar siswa yang diajarkan dengan model pembelajaran konvensional adalah pre test sebesar 39,58 dan post test sebesar 65,27. Hasil pengujian hipotesis diperoleh ℎ� �� > �� yaitu 3,572 > 1,6678 pada taraf signifikan 95% dan �= 0,05. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh yang positif dan signifikan antara penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe Team Games Tournament (TGT) terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi kelas X SMK Swasta Kesatuan Meranti T.P 2013/2014.

(6)

ABSTRACT

Nur’aini, NIM. 7101341003. Influence Model Cooperative Learning Tipe

Team Games (TGT) Againts Learning Result of Economy Student In Grade X SMK Swasta Kesatuan Meranti Academic Year 2013/2014. Thesis Majoring Economy Education. Study Program of Economy Education. Economy Faculty. State University of Medan 2014.

The problem in this research was the value of the students of economy. This study to determine the influence of cooferative learning Tipe Team Games Tournament (TGT) againts learning outcomes of economy student in grade X SMK Swasta Kesatuan Meranti Academic Year 2013/2014.

The research was conducted in SMK Swasta Kesatuan Meranti located on Jendral Sudirman street number 47 Kisaran. The population in this study were all student in grade X SMK Swasta Kesatuan Meranti totaling 112 students consisting of 3 classes. While the sampel in this study consisted of two classes, namely X-1 which are 36 people in classroom experiments and X-2 amounting to 36 people in control class. The sample technique used was random sampling. Instruments or techniques of data collection in this study is to test learning outcomes in the form of 20 multiple-choice questions. The data obtained were analyzed through the test of normality, homogeneity that made reference to a conclusion.

The result of this research showed that the result study which was taught of cooferative learning Tipe Team Games Tournament (TGT) was higher than conventional teaching model. The result of statistic test showed the student result study of cooferative tipe Team Games Tournament (TGT) was the pre test (42,36) and post test (73,88) while the students result study which was taught by using conventional teaching model was the pre test (39,58) and post test (65,27). The result of the analysis show that ℎ� �� > �� namely 3,572 > 1,6678 at the level significance 95% and � = 0,05. Therefore, it can be concluded that “ There is a positive and asignificance effect by using of cooferative learning Tipe Team Games Tournament (TGT) on the student result of economy in SMK Swasta Kesatuan Meranti Academic Year 2013/2014.

(7)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

(8)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan hal yang sangat berperan penting bagi manusia, hal

tersebut dikarenakan pendidikan merupakan investasi sumber daya manusia dalam

jangka panjang. Pendidikan juga merupakan wahana untuk meningkatkan dan

mengembangkan kualitas sumber daya manusia. Untuk mencapai tujuan tersebut

sekolah-sekolah sebagai lembaga pendidikan formal diharapkan untuk berusaha

meningkatkan kualitas belajar mengajar agar tujuan pendidikan dapat dicapai.

Namun kenyataannya mutu pendidikan di Indonesia belum memuaskan hal ini

dapat dilihat dari masih rendahnya hasil belajar siswa.

Banyak faktor yang mempengaruh tinggi redahnya hasil belajar siswa,

baik itu secara internal maupun eksternal. Faktor internal adalah yang berasal dari

dalam diri siswa itu sendiri, seperti minat, motivasi, dan tingkat inteligensi.

Sementara faktor eksternal adalah hal-hal yang berasal dari luar diri siswa, seperti

keluarga, lingkungan, waktu dan yang tidak kalah pentingnya adalah peran guru.

Guru dalam proses pembelajaran memegang peranan yang sangat penting.

Peran guru dalam proses belajar mengajar sebagai kegiatan utama di

sekolah. Guru merupakan tokoh penting dalam menentukan keberhasilan siswa

dalam menerima pembelajaran di sekolah. Dalam malaksanakan kegiatan

pembelajaran para guru di samping menguasai bahan atau materi ajar, perlu pula

(9)

karakteristik peserta didik yang menerima materi tersebut. Kegagalan guru dalam

menyampaikan materi ajar selalu bukan karena kurang menguasai bahan, tetapi

karena ia tidak tahu bagaimana cara menyampaikan materi pelajaran dengan baik

dan tepat sehingga peserta didik dapat belajar dengan suasana yang

menyenangkan dan mengasikkan, maka guru perlu mengetahui tentang

teknik-teknik pembelajaran dengan memahami teori-teori belajar dan teknik-teknik mengajar

yang baik dan tepat.

Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan oleh peneliti di SMK

Swasta Kesatuan Meranti menunjukan masih banyaknya hasil belajar siswa mata

pelajaran ekonomi yang kurang maksimal. Selain karena minat belajar siswa yang

kurang untuk memepelajari pelajaran tersebut ternyata masih banyak guru yang

menggunakan model pembelajaran konvensional sehingga banyak siswa yang

kurang menyukai pelajaran ekonomi dengan menganggap belajar ekonomi ini

menjenuhkan dan membosankan.

Hal tersebut dapat terlihat dari rendahnya nilai rata-rata kelas untuk

pelajaran ekonomi kelas X yang kurang maksimal. Sesuai dengan KKM yang

telah ditetapkan oleh sekolah apabila hasil belajar siswa <70 maka siswa tersebut

tidak memenuhi KKM. Dari jumlah 82 orang siswa yang terdiri dari 2 kelas yaitu

kelas X-2 dan kelas X-3, untuk kelas X-1 yang berjumlah 36 orang siswa yang

memperoleh nilai ≥70 (tuntas) adalah sebanyak 35% dan 65% siswa lainnya

memperoleh nilai ≤70 dan harus mengikuti remedial. Dan untuk kelas X-2 yang

berjumlah 36 orang siswa hanya 25% yang dinyatakan sudah tuntas dan 75%

(10)

Dengan demikian disinilah kehadiran pembaruan pendidikan khususnya

dalam penggunaan model pembelajaran menepati posisi penting yang dapat

menggairahkan dan mendorong siswa aktif dalam belajar. Model pembelajaran

kooperatif dapat diterapkan untuk memotivasi siswa berani mengemukakan

pendapat teman, dan saling memberikan pendapat. Selain itu, dalam belajar

biasanya siswa dihadapkan pada latihan soal atau pemecahan masalah.

Salah satu alasan terpenting mengapa pembelajaran kooperatif tipe TGT

ini perlu dikembangkan adalah bahwa para guru telah mengetahui pengaruh

merusak dari persaingan individu yang sering digunakan di dalam kelas. Hal ini

bukan mengatakan bahwa persaingan itu salah tetapi jika diatur dengan baik,

persaingan antar pesaing dapat menjadi sarana efektif dan tidak berbahaya untuk

memotivasi orang melakukan yang terbaik. Namun bentuk-bentuk persaingan

yang biasanya digunakan di dalam kelas jarang sekali bersifat efektif dan sehat

karena sifat mengutamakan dan memikirkan diri sendiri (egois) yang ada di dalam

individu siswa. Para siswa ingin mendapat perhatian dari guru dan dilakukan

hanya dengan mengorbankan teman sekelasnya.

Dalam hal seperti inilah membuat siswa yang kurang mampu merasa siswa

yang menonjol terlihat lebih baik dari mereka. Persaingan di dalam kelas seperti

ini juga dapat memotivator yang buruk bagi siswa-siswa yang berprestasi rendah,

bahkan bisa menjadi penderitaan mental psikologi yang menetap bagi siswa.

Untuk itu perlu ditanamkan motivasi setiap siswa agar saling bekerja sama dan

membantu satu sama lain dalam proses belajar mengajar di kelas. Dan membuat

(11)

dalam model pembelajaran kooperatif tipe TGT ini para siswa akan duduk

bersama dalam kelompok yang beranggotakan 4-6 orang untuk menguasai materi

yang disampaikan oleh guru, apabila para siswa ingin agar timnya berhasil, maka

mereka akan mendorong timnya untuk lebih baik dan mereka akan melakukannya

sebaik mungkin. Siswa juga lebih mudah memahami penjelasan dari teman

sebayanya dibandingkan dengan guru.

Dengan demikian, jelas bahwa keberhasilan akademis bukanlah suatu yang

membuat siswa dapat diterima diantara teman sebayanya, khususnya untuk

sekolah menengah. Yang paling penting adalah bagaimana siswa itu bisa saling

bekerja sama dalam menyelesaikan persoalan yang diberikan oleh guru secara

bersama-sama.

”Pembelajaran kooperatif lebih tepat digunakan pada pelajaran IPS (Isjoni,

2009:15)”. Mata pelajaran ekonomi merupakan salah satu mata pelajaran IPS.

Pada mata pelajaran ekonomi sangat diperlukan ketelitian, keterampilan dan

pemahaman dalam pengajarannya. Mata pelajaran ekonomi juga membutuhkan

metode yang tepat agar siswa memahami materi yang diajarkan. Pernyataan ini

dapat menjadi salah satu tindakan yang dapat dilakukan untuk mengatasi

pemecahan masalah di atas, yaitu dengan menggunakan model pembelajaran

kooperatif tipe TGT.

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, peneliti merasa tertarik untuk

meneliti bagaimana pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe TGT terhadap

hasil belajar siswa, maka penulis mengangkat judul penelitian ini “ Pengaruh

(12)

Terhadap Hasil Belajar Ekonomi (IPS Terpadu) Siswa SMK Swasta Kesatuan Meranti Tahun Pembelajaran 2013/2014”.

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas, maka dapat

diidentifikasi masalah dalam penelitian ini yakni :

1. Rendahnya hasil belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi karena masih

banyak siswa yang belum mencapai KKM.

2. Guru cenderung menggunakan model konvensional dalam proses belajar

mengajar di kelas.

3. Adanya rasa pesimis dalam diri siswa sehingga tidak ada kerjasama antar

siswa dan memacu persaingan yang tidak sehat dalam kelas.

4. Siswa kurang aktif dalam kegiatan pembelajaran ekonomi mengakibatkan

rendahnya hasil belajar.

1.3 Pembatasan Masalah

Mengingat luasnya permasalahan yang terdapat pada penelitian ini, maka

peneliti membatasi masalah yang akan diteliti. Adapun batasan masalah dalam

penelitian ini adalah :

1. Model pembelajaran yang digunakan dalam penelitian ini adalah model

pembelajaran kooperatif tipe TGT.

2. Hasil belajar yang diteliti adalah hasil belajar ekonomi siswa kelas X SMK

(13)

3. Siswa yang diteliti adalah siswa kelas X SMK Swasta Kesatuan Meranti

Tahun Pembelajaran 2013/2014.

1.4 Rumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan masalah yang telah dikemukakan di atas, maka

yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah,”Apakah ada

pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe TGT terhadap hasil belajar

ekonomi siswa kelas X SMK Swasta Kesatuan Meranti Tahun Pembelajaran

2013/2014? ”.

1.5 Tujuan Penelitian

Sesuai dengan rumusan masalah di atas, maka yang menjadi tujuan dalam

penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran kooperatif

tipe TGT terhadap hasil belajar ekonomi siswa kelas X SMK Swasta Kesatuan

Meranti Tahun Pembelajaran 2013/2014.

1.6 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang ingin dicapai dalam melakukan penelitian ini adalah:

1. Menambah pengetahuan, wawasan dan kemampuan penulis dalam

menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TGT terhadap hasil

belajar ekonomi siswa SMK Swasta Kesatuan Meranti Tahun

Pembelajaran 2013/2014.

2. Sebagai bahan pertimbangan dan masukan bagi guru SMK Swasta

Kesatuan Meranti dalam menerapkan model pembelajaran kooperatif

(14)

3. Sebagai informasi dan sumber referensi bagi peneliti lain yang ingin

mengadakan penelitian lebih lanjut.

4. Sebagai bahan masukan, sumbangan pikiran dan referensi ilmiah bagi

jurusan, fakultas, perpustakaan, di Universitas Negeri Medan

(15)

1

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

1. Hasil belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran TGT pada

materi permintaan dan penawaran kelas X SMK Swasta Kesatuan Meranti

diperoleh nilai rata-rata pretes 42,36 dan post test 73,88 dengan standar

deviasi pretes 10,11 dan post test 9,86 dimana nilai varians pre test 102,2

dan post test 97,21.

2. Hasil belajar siswa yang mengguanak model pembelajaran konvensional

pada materi permintaan dan penawaran kelas X SMK Swasa Kesatuan

Meranti diperoleh nilai rata-rata pre test 39,58 dan post test 65,27 dengan

standar ddeviasi pre test 9,58 dan post test 10,61 dimana nilai varians pre

test 91,77 dan post test 112,57. Dari uji hipotesis diperoleh ℎ� ��= 3,572

pada taraf � = 0,05 dan dk =(n+ n -2)= 70, diperoleh �� = 1,6678.

Dengan demikian ℎ� �� > �� (3,572 > 1,6678). Sehingga dapat

disimpulkan bahwa dari uji hipotesis hasil belajar ekonomi siswa ada

penngaruh yang signifikan model pembelajaran Team Games Tournament

(TGT) terhadap hasil belajar siswa pada materi pokok permintaan dan

penawaran di kelas X SMK Swasta Kesatuan Meranti Tahun Pembelajaran

(16)

5.2 Saran

Berdasarkan kesimpulan di atas maka dapat disarankan :

1. Dalam kegiatan belajar mengajar hendaknya guru ekonomi menjadikan

model pembelajaran TGT sebagai salah satu alternatif dalam proses belajar

mengajar ekonomi khususnya dalam materi permintaan dan penawaran

karena dapat meningkatkan hasil balajar siswa.

2. Perlu dilakukan penelitian lanjutan sebagai bahan perbandingan dan

(17)

1

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S. 2007. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara

Azis, R, Raharjo dan Afrimaetty. 2013. Upaya Meningkatkan Pemahaman Siswa Melalui Model Pembelajaran Cooperatif Learning Tipe TGT Pada Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan Kelas X SMA Negeri 76 Jakarta Timur. Jurnal PPKN UNJ Online. Vol. 1 No. 2. ISSN : 2337-5205 Diakses tanggal 30 Juni 2014

Hamalik, Oemar. 2004. Proses Belajar Mengajar. Jakarta : PT. Bumi Aksara

Hamdani. 2011. Strategi Belajar Mengajar. Bandung : CV Pustaka Setia

Isjoni, H. 2009. Pembelajaran Kooperatif. Yogyakarta :PustakaPelajar

Istarani. 2012. 58 Model Inovatif. Medan : Media Persada

Julaiha, Siti, Sri Buwono dan Bambang Genjik S. 2012. Efektivitas model pembelajaran teams games tournament (TGT) terhadap hasil belajar siswa kelas XI IPS. Jurnal Pendidikan Ekonomi FKIP Untan.(http://jurnal.untan.ac.id/index.php/jpdpb/article/download/469/506 ). Diakses tanggal 26 April 2014

Margono, S. 2009. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Ngalimun. 2012. Strategi dan Model Pembelajaran. Banjarmasin :Aswaja Pressindo

Purwanto. 2011. Evaluasi Hasil Belajar. Yogyakarta : Pustaka Belajar.

Riduwan dan Sunarto. 2012. Pengantar Statistik. Bandung: Alfabeta

Rohendi Dedi, Sutarno Heri, Nopiyanti. 2010. Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Games Tournament Berbasis Multimedia dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi. Jurnal Pendidikan Teknologi Informasi dan Komunikasi (PTIK). Vol. 3. No. 1. ISSN: 1979-9462. Diakses 30 Juni 2014

(18)

Sani, A, Ridwan, dkk. 2013. Penelitian Tindakan Kelas. Medan : Citapustaka

Sari Kurnia Ervina, Hadi Syamsu, Prishardoyo Bambang. 2012. Upaya Peningkatan Hasil Belajar Dengan Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Team Games Tournament (TGT) Siswa Kelas VIII SMP Negeri 26 Semarang. Economic Education Analysis Journal. Vol. 1 No.1. ISSN: 2252-6544. Diakses tanggal 30 Juni 2014

Slavin, Robert. 1995.Cooperative Learning Theory, Research and Practise. Dalam Nurulita. 2005. Coopreative Learning, Teory, Riset and Praktik. Bandung: Penerbit Nusa Media

Sudijiono, Anas. 2009. Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta :Rajawali Pers

Sudjana. 2005. Metoda Statistik. Bandung : PT. Tarsito Bandung

Susanto, Ahmad. 2013. Teori Belajar Dan Pembelajaran di Sekolah Dasar.Jakarta: Kencana Prenada Media Group

Susiyanto, Wardani Sulistya Naniek. 2011. Pengaruh Penggunaan Model pembelajaran Kooperatif Tipe TGT Terhadap Hasil Belajar IPS Siswa SD Negeri Wadaslintang Wonosobo. Jurnal UKSW. Vol. 1 No. 1. ISBN: 978—979-1098-07-4. Diakses pada 30 Juni 2014

Trianto. 2011. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif- Progresif. Jakarta: Kencana Prenada Media Group

Wena, Made. 2011. Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer. Jakarta : Gramedia

Gambar

Gambar 2.1    : Penempatan Pada Meja Tournamen  ......................................

Referensi

Dokumen terkait

Karena terus terang saya belum pernah mempunyai teman sangat dekat seperti itu, kecuali yang memang sudah sama-sama punya prinsip untuk menolak

Luaran kegiatan IbM ini adalah adanya kemampuan guru dalam melaksanakan atau merintis program pendidikan inklusif bagi Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) di sekolah

Visi Poros Maritim Dunia yang dicanangkan pemerintah sejak tahun 2014 membutuhkan dukungan pemangku kepentingan terkait, termasuk Ikatan Perusahaan Industri Kapal dan Sarana

American Shoulder dan Elbow Surgeons mendefinisikan frozen shoulder sebagai kondisi etiologi yang ditandai dengan keterbatasan yang signifikan dari gerak aktif dan

174 Tahun 1999 adalah 1/2 (satu per dua) dari remisi umum yang diperoleh pada tahun yang bersangkutan bagi Narapidana dan Anak Pidana yang berbuat jasa kepada negara atau

maka Pokja Pengadaan Barang, Jasa Konsultansi dan Jasa Lainnya Pada Unit Layanan Pengadaan Barang/Jasa Kabupaten Aceh Barat Daya Tahun Anggaran 2014 mengumumkan Paket tersebut di

meganalisis harga saham.. peneliti menggunakan analisis fundamental. 392) dalam Alifa Widiastuti Nugroho (2016) mengungkapkan bahwa informasi yang dipublikasikan

kinerja mengingat pada siswa yang menggunakan metode pengelompokan kata-kata secara kategoris lebih baik secara signifikan daripada kinerja mengingat pada siswa yang tidak