iv Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK
EFEK MINYAK SANDALWOOD (Santalum album Linn) DALAM MENINGKATKAN MEMORI JANGKA PENDEK TAHUN 2014 Mai Norryslla, 2014
Pembimbing : Roro Wahyudianingsih,dr.,SpPA
Latar Belakang Kekhawatiran terhadap beberapa efek samping berbahaya dari obat kimia serta bahan sintetik dalam kosmetik, membuat aromaterapi semakin populer di negara-negara maju. Aromaterapi telah menjadi bagian dalam kehidupan manusia modern sejalan dengan komitmen back to nature. Salah satu jenis aromaterapi yang sering digunakan adalah minyak sandalwood. Minyak
sandalwood yang mengandung santalol mempunyai banyak manfaat terutama
sebagai tonifying yang berperan dalam meningkatkan memori jangka pendek.
Tujuan Penelitian Ingin mengetahui apakah minyak sandalwood
meningkatkan memori jangka pendek.
Metode Penelitian Penelitian ini bersifat eksperimental quasi. Data yang diukur adalah skor memori jangka pendek. Subjek penelitian yaitu 15 orang mahasiswi yang berumur antara 18-25 tahun. Analisis data menggunakan uji t berpasangan dengan α = 0,05.
Hasil Rerata skor memori jangka pendek setelah menghirup minyak sandalwood adalah sebesar 46,27 poin, lebih besar dibandingkan rerata skor memori janka pendek sebelum menghirup minyak sandalwood yaitu 35,53 poin dengan p<0,01.
v Universitas Kristen Maranatha ABSTRACT
THE EFFECT OF SANDALWOOD (Santalum album Linn) OIL TO IMPROVE SHORT TERM MEMORY IN 2014
Mai Norryslla, 2014
Tutor : Roro Wahyudianingsih,dr.,SpPA
Background Concerning about dangerous side effect from chemical medicine and also synthetic materials in cosmetic makes aromatherapy increasingly popular in developed country. Aromatherapy has become a part in modern human life with back to nature commitment. Aromatherapy that often used is sandalwood oil. Sandalwood oil contain santalol and have many benefit especially as tonifying that improving short term memory.
Objectives Want to know that sandalwood improving short term memory.
Methods Study design using quasi-experimental design. Measured data is short term memory score. Participant of the research consist of 15 women aged between 18-25 years. Statistical analysis used paired t-test with α = 0,05.
Result Mean short term memory score after inhaling sandalwood oil is 46,27, which is higher than short term memory score before inhaling sandalwood oil 35,53(p<0,01)
Conclusion Sandalwood oil improve short term memory.
vi Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR ISI
Halaman
LEMBAR PERSETUJUAN ... ii
SURAT PERNYATAAN ... iii
ABSTRAK... iv
ABSTRACT ...v
KATA PENGANTAR ... vi
DAFTAR ISI ... viii
DAFTAR TABEL... xi
DAFTAR GAMBAR ... xii
DAFTAR LAMPIRAN ... xiii
BAB I. PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang ... 1
1.2Identifikasi Masalah ... 2
1.3Tujuan Penelitian... 2
1.4Manfaat Penelitian... 2
1.5Kerangka Pemikiran ... 2
1.6Hipotesis ... 4
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Memori... 5
2.1.1 Pengertian Memori ... 5
2.1.2 Klasifikasi Memori ... 6
2.1.3 Proses Konsolidasi Memori... 7
2.2 Aromaterapi ... 9
2.2.1 Pengertian Aromaterapi ... 9
2.2.2 Sejarah Aromaterapi ... 10
vii Universitas Kristen Maranatha
2.2.4 Cara Kerja Aromaterapi ... 11
2.2.5 Aplikasi Aromaterapi ... 12
2.2.6 Manfaat Aromaterapi... 14
2.3 Minyak Esensial ... 15
2.3.1 Minyak Esensial Berkualitas ... 15
2.3.2 Kontraindikasi,Toksisitas,dan Dosis Aromaterapi ... 16
2.4 Sandalwood ... 17
2.4.1 Taksonomi ... 17
2.3.2 Morfologi... 17
2.3.3 Definisi dan Sejarah Sandalwood ... 19
2.3.4 Kandungan Sandalwood ... 19
2.3.5 Kegunaan dan Efek Samping Sandalwood... 20
2.3.6 Mekanisme Kerja Sandalwood ... 21
BAB III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN 3.1Alat dan Bahan Penelitian ... 23
3.1.1 Alat Penelitian ... 23
3.1.2 Bahan Penelitian... 23
3.2Subjek Penelitian ... 23
3.3Besar Sampel Penelitian ... 23
3.4Metode Analisis... 24
3.5Metode Penelitian... 24
3.5.1 Desain Penelitian ... 24
3.5.2 Variabel Penelitian ... 25
3.5.3 Definisi Operasional... 25
3.5 Prosedur Kerja ... 25
3.6 Waktu dan Tempat Penelitian ... 26
3.7 Aspek Etik Penlitian... 27
viii Universitas Kristen Maranatha
4.2 Pembahasan ... 29
4.3 Pengujian Hipotesis Penelitian... 30
BAB V. SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan... 31
5.2 Saran ... 31
DAFTAR PUSTAKA ... 32
LAMPIRAN ... 33
ix Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
Tabel 4.1 Hasil Pengolahan Data Rata–Rata Sebelum dan Sesudah Menggunakan
Minyak Sandalwood... 27
Tabel 4.2 Hasil Pengolahan Data Skor Sebelum dan Sesudah Menggunakan
x Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
Gambar 1.1 Kerangka Pemikiran ... 4
xi Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
Lampiran 1. Lembar Soal Tipe A... 33
Lampiran 2. Lembar Soal Tipe B ... 34
Lampiran 3. Informed Consent... 35
Lampiran 4. Ethical Approval. ... 36
Lampiran 5. Analisis Statistik ... 37
1 Uni versitas Kristen Maranatha
BAB I PENDAHULUAN
I.1. Latar Belakang
Daya ingat atau memori merupakan hal yang penting bagi seseorang untuk
menjalani kehidupan dan menyelesaikan persoalan yang ada. Seseorang yang
mengalami penurunan daya ingat baik mengenai masalah yang penting maupun
yang sepele, seperti lupa di mana meletakkan barang, lupa akan membahas apa,
atau pun lainnya akan mengganggu kehidupan orang tersebut. Banyak cara yang
digunakan untuk meningkatkan memori, terutama dengan mengkonsumsi
obat-obatan kimia, namun tentunya dalam jangka waktu lama cara ini dapat
memberikan efek buruk bagi tubuh (Primadiati, 2002).
Tumbuhan aromatik telah dimanfaatkan sejak beribu-ribu tahun yang lalu di
berbagai belahan bumi. Walaupun saat itu pemahaman tentang mekanisme kerja
biokimiawinya belum diketahui, penggunaan berbagai macam tumbuhan untuk
kesejahteraan manusia tidaklah terhalang karenanya (Primadiati, 2002).
Aromaterapi telah menjadi bagian dalam kehidupan manusia modern sejalan
dengan komitmen back to nature. Walaupun demikian, terutama di Indonesia,
banyak orang belum memahami benar makna dan manfaat aromaterapi.
Aromaterapi lebih sering hanya dianggap sebagai pengharum ruangan serta tubuh
untuk menghasilkan efek tenang dan rileks. Padahal manfaat aromaterapi jauh
lebih luas (Primadiati, 2002).
Sejak zaman sebelum Masehi, aromaterapi telah digunakan dalam ilmu
perawatan kesehatan selain untuk perawatan kecantikan. Memasuki abad ke-21,
aromaterapi semakin diyakini bahkan diterapkan sebagai perawatan murni alami
untuk membantu memulihkan kesehatan dan kesejahteraan tubuh, suatu perawatan
yang aman, tidak menimbulkan efek samping yang merugikan seperti yang sering
timbul pada perawatan atau pengobatan dengan menggunakan zat kimiawi
2 Uni versitas Kristen Maranatha
Beberapa tahun belakangan ini khasiat tumbuhan aromatik kembali populer.
Meningkatnya biaya pengobatan konvensional dan kekhawatiran terhadap
beberapa efek samping berbahaya dari obat kimia dan bahan sintetik dalam
kosmetik, membuat aromaterapi semakin populer di negara-negara maju
(Primadiati, 2002).
Sandalwood atau lebih dikenal sebagai cendana merupakan salah satu jenis
minyak aromaterapi yang mempunyai efek stimulasi, tonifying sekaligus efek
relaksasi. Sandalwood berperan dalam meningkatkan memori jangka pendek.
Minyak ini juga sangat baik digunakan untuk mengatasi rasa cemas, tegang , dan
ketakutan karena efek relaksasinya (Primadiati, 2002).
I.2. Identifikasi Masalah
Apakah sandalwood meningkatkan memori jangka pendek.
I.3. Tujuan Penelitian
Ingin mengetahui apakah minyak sandalwood meningkatkan memori jangka
pendek.
I.4. Manfaat Penelitian
Sandalwood dapat digunakan sebagai alternatif untuk meningkatkan memori
jangka pendek dan membantu proses belajar, terutama dalam menghafal materi
pelajaran.
1.5. Kerangka Pemikiran
3 Uni versitas Kristen Maranatha Sandalwood yang mudah menguap ( terutama santalol ) akan kontak dengan silia
olfaktorius dan berikatan dengan protein reseptor, kemudian impuls akan
dihantarkan melalui terminal fasilitator (Sindhu, Upma, Kumar, & Arora, 2010).
Terjadi mekanisme fasilitasi saat terminal fasilitator presinaptik terangsang
bersamaan dengan perangsangan sensorik menyebabkan pelepasan serotonin pada
sinaps fasilitator. Serotonin kemudian mengaktifkan enzim adenililsiklase yang
menyebabkan terbentuknya enzim adenosin monofosfat siklik (cAMP). AMP
siklik mengaktifkan protein kinase yang menyebabkan fosforilasi protein yang
merupakan bagian dari kanal kalium di membran terminal sinaptik sensorik
tersebut, keadaan ini selanjutnya akan menghambat penjalaran kalium pada kanal
(Guyton & Hall, 2007).
AMP siklik menyebabkan terbukanya kanal ion kalium, sehingga terjadi
depolarisasi yang dapat merangsang nervus olfaktorius. Dari nervus olfaktorius,
impuls diteruskan ke bulbus olfaktorius dan traktus olfaktorius. Impuls tersebut
kemudian dilanjutkan menuju ke sistem limbik. Pada sistem limbik, molekul bau
akan dihantarkan melalui amigdala menuju hipotalamus. Di anterior hipotalamus,
seluruh unsur pada minyak esensial merangasang hipothalamus untuk
menghasilkan Corticotropin Releasing Factor (CRF). Proses selanjutnya yaitu
CRF merangsang kelenjar pituitary untuk menurunkan produksi ACTH sehingga
produksi endorfin meningkat yang kemudian juga menurunkan produksi kortisol
dan hormon-hormon stres lainnya (Guyton & Hall, 2007).
Ujung neuron yang badan selnya terletak dalam hipotalamus dan batang otak
juga akan mensekresi norepinefrin. Neuron-neuron penyekresi norepinefrin yang
terletak dalam lokus seruleus di dalam pons akan mengirimkan serabut-serabut
saraf ke daerah yang luas di dalam otak dan akan membantu pengaturan seluruh
aktivitas dan perasaan, seperti peningkatan kewaspadaan. Selain itu, ujung
presinaps juga akan mensintesis nitrat oksida yang nantinya akan berdifusi ke
dalam neuron post sinaps yang paling dekat dan mengubah fungsi metabolik
intraseluler yang kemudian mempengaruhi eksitabilitas neuron. Nitrit oksida
bertanggung jawab terhadap tingkah laku jangka panjang dan untuk memori
4 Uni versitas Kristen Maranatha
Gambar 1.1 Kerangka Pemikiran 1.6. Hipotesis
Sandalwood meningkatkan memori jangka pendek.
Sandalwood
(santalol) Inhalasi
Silia ofaktorius
Unsur aromatik berikatan dengan protein
reseptor
Impuls menuju terminal fasilitator (presinaptik) Fasilitasi Peransangan sensorik Pelepasan serotonin (di sinaps fasilitator)
Enzim adenililisiklase
cAMP Protein kinase Fosforilasi protein
Mempengaruhi kanal ion
kalium
Defosforilasi
nerfus olfaktorius terangsang
Impuls menuju bulbus &
traktus olfaktorius
Sistem limbik Amigdala & hipotalamus
Norepinefrin CRF - endorfin
Nitrat Oksida
31 Universitas Kristen Maranatha
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
5.1. Simpulan
Minyak sandalwood meningkatkan memori jangka pendek.
5.2. Saran
1. Minyak sandalwood dapat digunakan untuk membantu meningkatkan memori
jangka pendek dan konsentrasi.
2. Perlu penelitian lebih lanjut mengenai efek minyak sandalwood untuk terapi
1 Universitas Kristen Maranatha EFEK MINYAK SANDALWOOD (Santalum album Linn) DALAM
MENINGKATKAN MEMORI JANGKA PENDEK TAHUN 2014
THE EFFECT OF SANDALWOOD (Santalum album Linn) OIL TO IMPROVE SHORT TERM MEMORY IN 2014
Roro Wahyudianingsih1, Mai Norryslla2
1Bagian Patologi Anatomi, Fakultas Kedokteran, Universitas Kristen Maranatha,
2Fakultas Kedokteran, Universitas Kristen Maranatha
Jalan Prof. Drg. Suria Sumantri MPH No. 65 Bandung 40164 Indonesia
ABSTRAK
E FE K MINYAK SANDALWOOD (Santalum album Linn) DALAM MENINGKATKAN ME M ORI JAN GK A P E N DE K TAHU N 2 0 1 4
Latar Belakang Kekhawatiran terhadap beberapa efek samping berbahaya dari obat kimia serta bahan sintetik dalam ko smetik, membuat aromaterapi semakin populer di negara -negara maju. Aromaterapi telah me njadi bagian dalam kehidupan manusia modern sejalan dengan kom itmen
back to nature. Salah satu jenis aromaterapi yang sering digunakan adalah m inyak sandalwood. Minyak sandalwood yang m engandung santalo l mempunyai banyak manfaat terutama sebagai
tonifying yang berperan dalam meningkatkan memori jangka pendek.
Tujuan Penelitian Ingin mengetahui apakah m inyak sandalwood meningkatkan memori jangka pendek.
Metode Penelitian Penelitian ini bersifat eksperimental quasi. Data yang diukur adalah skor memori jangka pendek. Subjek penelitian yaitu 15 orang mahasiswi yang berumur antara 18 -25 tahun. Analisis data menggunakan uji t berpasangan dengan α = 0,05.
Hasil Rerata skor memori jangka pendek setelah menghirup m inyak sandalwood adalah sebesar 46,27 poin, lebih besar dibandingkan rerata skor memori janka pendek sebelum menghirup minyak sandalwood yaitu 35,53 poin dengan p<0,01.
Sim pulan Minyak sandalwood meningkatkan memori jangka pendek.
2 Universitas Kristen Maranatha
ABSTRACT
THE EFFECT OF SANDALWOOD (Santalum album Linn) OI L TO I M PROVE SHORT TE RM M E M ORY I N 2 0 1 4
Background Concerning about dangerous side effect from chem ical medicine and also synthetic materials in cosmetic makes aromatherapy increasingly popular in developed country. Aromatherapy has become a part in modern human life with back to nature commitment. Aromatherapy that often used is sandalwood o il. Sandalwood o il contain santalol and have many benefit especially as tonifying that improving short term memory.
Objectives Want to know that sandalwood improving short term memory.
Methods Study design using quasi-experimental design. Measured data is short term memory score. Participant of the research co nsist of 15 women aged between 18-25 years. Statistical analysis used paired t-test with α = 0,05.
Result Mean short term memory score after inhaling sandalwood oil is 46,27, which is higher than short term memory score before inhaling sandalwood oil 35,53(p<0,01)
Co nclusion Sandalwood oil improve short term memory.
Keywords : sandalwood oil, short term memory
P E N DAHU LU AN
Daya ingat atau memori merupakan hal yang penting bagi seseorang untuk menjalani kehidupan dan menyelesaikan persoalan yang ada. Seseorang yang mengalam i penurunan daya ingat baik m engenai masalah yang penting maupun yang sepele, seperti lupa di mana meletakkan barang, lupa akan m embahas apa, atau pun lainnya akan mengganggu kehidupan orang tersebut. Banyak cara yang digunakan untuk meningkatkan memori, terutama dengan mengkonsum si obat-obatan kimia, namun tentunya dalam jangka waktu lama cara ini dapat memberikan efek buruk bagi tubuh1.
Tumbuhan aromatik telah dimanfaatkan sejak beribu-ribu tahun yang lalu di berbagai belahan bumi. Walaupun
saat itu pemahaman tentang mekanisme kerja biokim iawinya belum diketahui, penggunaan berbagai macam tumbuhan untuk kesejahteraan manusia tidaklah terhalang karenanya1.
Aromaterapi telah menjadi bagian dalam kehidupan manusia modern sejalan dengan komitmen back to nature. Walaupun demikian, terutama di Indonesia, banyak orang belum memahami benar makna dan manfaat aromaterapi. Aromaterapi lebih sering hanya dianggap sebagai pengharum ruangan serta tubuh untuk menghasilkan efek tenang dan rileks. Padahal manfaat aromaterapi jauh lebih tua1.
3 Universitas Kristen Maranatha aromaterapi semakin diyakini bahkan
diterapkan sebagai perawatan murni alam i untuk membantu memulihkan kesehatan dan kesejahteraan tubuh, suatu perawatan yang aman, tidak menimbulkan efek samping yang merugikan seperti yang sering timbul pada perawatan atau pengobatan dengan menggunakan at kimiawi1.
Beberapa tahun belakangan ini khasiat tumbuhan aromatik kembali populer.
Meningkatnya biaya pengobatan
konvensio nal dan kekhawatiran terhadap beberapa efek samping berbahaya dari obat kim ia dan bahan sintetik dalam kosmetik, membuat aromaterapi semakin populer di negara-negara maju1.
Sandalwood atau lebih dikenal sebagai cendana merupakan salah satu jenis minyak aromaterapi yang mempunyai efek stimulasi,
tonifying sekaligus efek relaksasi.
Sandalwood berperan dalam meningkatkan memori jangka pendek. Minyak ini juga sangat baik digunakan untuk mengatasi rasa cemas, tegang , dan ketakutan karena efek relaksasinya1.
BAHAN DAN CARA
Bahan yang digunakan dalam
penelitian ini yaitu minyak sandalwood yang berasal dari NTT. Subjek penelitian yaitu 15 orang mahasiswi yang berumur antara 18-25 tahun. Penelitian ini bersifat eksperimental quasi dengan pre dan post test. Data yang diukur adalah skor memori jangka pendek.
AN ALI SI S DATA
Data yang dipero leh diolah secara manual dan disusun dalam bentuk skor pre dan post test.
HASI L DAN P E M BAHASAN
Dari Tabel 4.1. didapatkan bahwa rata-rata skor sebelum menggunakan minyak
sandalwood sebesar 35.53 (SD = 2.434)
sedangkan rata – rata skor sesudah menggunakan minyak sandalwood sebesar 46.27 (SD=1.062). Dengan demikian, didapatkan peningkatan rata – rata skor me mo ri jangka pendek setelah menghirup minyak sandalwood.
Tabel 4.1. Hasil Pengo lahan Data Rata – Rata Sebelum dan Sesudah Menggunakan Minyak
Sandalwood
12 Rata - rata N Std. Deviasi Rata – rata Std.
Error
Pair 1
Sebelum 35.53 15 9.425 2.434
4 Universitas Kristen Maranatha
Tabel 4.2. Hasil pengolahan data skor sebelum dan sesudah menggunakan minyak Sandalwood
Dari tabel 4.2. didapatkan hasil yang sangat signifikan (p<0.01) peningkatan hasil tes setelah m enggunakan minyak
sandalwood sebesar -10.733 (SD= 7.759)
Dari hasil penelitian, didapatkan:
Pada Tabel 4.1. didapatkan bahwa rata-rata skor sebelum menggu nakan minyak
sandalwood sebesar 35.53 (SD = 2.434) sedangkan rata – rata skor sesudah menggunakan m inyak sandalwood sebesar 46.27 (SD=1.062). Jum lah rerata skor sesudah penghirupan m inyak sandalwood lebih tinggi dibanding sebelum menggunakan minyak sandalwood.
Pada Tabel 4.2. didapatkan bahwa hasil skor sangat signifikan (p<0.01). Dari tabel 4.2. didapatkan hasil yang sangat signifikan (p<0.01) peningkatan hasil tes setelah menggunakan m inyak sandalwood
sebesar -10.733 (SD= 7.759).
Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan o leh William N Dember dan Joel S Warm dari Universitas Cincinnati pada tahun 1990 yang meneliti stres akibat kerja menggunakan komputer selama 40 menit terus menerus pada 36 orang dengan 18 pria dan 18 wanita. Pada ruangan tempat bekerja tersebut disebarkan pengharuman aromaterapi yang berasal dari sandalwood
(cendana). Setelah diamati terlihat bahwa tingkat kesigapan meningkat secara drastis. Subjek penelitian menunjukkan jawaban yang benar sebanyak 88% pada ruangan yang diberi aromaterapi dengan yang bekerja
di ruangan yang tidak diberi pewangi aromaterapi yaitu sebesar 65%.
Aromaterapi dapat meningkatkan daya ingat seseorang, mengurangi stres dan depresi, meningkatkan produktivitas kerja serta dapat m enenangkan kegelisahan pada anak–anak sebelum dioperasi sebagaimana hasil penelitian Trygg Engen dari Universitas Brown1.
Sandalwood terdiri dari 90% santalol (α-santalol dan β-santalo l). Saat inhalasi, unsur aromatik Sandalwood yang mudah menguap ( terutama santalo l ) akan kontak dengan silia o lfaktorius dan berikatan dengan protein reseptor, kem udian impuls akan dihantarkan melalui term inal fasilitator2.
Impuls tersebut kem udian dilanjutkan menuju ke sistem limbik. Pada sistem limbik, mo lekul bau akan dihantarkan melalui am igdala menuju hipotalamus. Di hipo talamus, seluruh unsur pada minyak esensial merangasang hipothalam us untuk menghasilkan Corticotropin Releasing Factor (CRF). Pro ses selanjutnya yaitu CRF merangsang kelenjar pituitary untuk menurunkan produksi ACTH sehingga produksi endorfin meningkat yang kemudian juga m enurunkan produksi kortisol dan hormon-hormon stres lainnya3.
Ujung neuro n yang badan selnya terletak dalam hipotalamus dan batang otak juga akan mensekresi norepinefrin. Neuro n-neuron penyekresi norepinefrin yang terletak dalam lokus seruleus di dalam pons akan mengirimkan serabut-serabut saraf ke Rata-
rata
Std. Deviasi T df Sig
(2-tailed)
5 Universitas Kristen Maranatha daerah yang luas di dalam o tak dan akan
membantu pengaturan seluruh aktivitas dan perasaan, seperti peningkatan kewaspadaan. Ujung presinaps juga akan mensintesis nitrat oksida yang nantinya akan berdifusi ke dalam neuron post sinaps yang paling dekat dan mengubah fungsi m etabolik intraseluler yang kemudian mempengaruhi eksitabilitas neuron. N itrit oksida bertanggung jawab terhadap tingkah laku jangka panjang dan untuk memori dalam3.
SI M P U LAN
Minyak sandalwood meningkatkan memori jangka pendek.
DAFTAR PUSTAKA
1. Primadiati, D. R., 2002. Aromaterapi perawatan alami untuk sehat dan cantik. Edisi 1 penyunt. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. Hal. 15-89.
2. Sindhu, R. K., U., Kumar, A. & Arora, S., 2010. Santalum album Linn: a review on morphology, phytochemistry and pharmacological aspect. International Journal of Pharmatech Research, Volume 2,Hal. 3-5.
3. Guyton, A. C. & Hall, J. E., 2007. Buku ajar fisiologi kedokteran. Edisi 11 Jakarta: Buku Kedokteran EGC. Hal, 759-762.
32 Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR PUSTAKA
Biradar, S. S., Rasal, V. P. & Ashok, P., 2009. Sandalwood oil treatment during growth spurt period. Department of Pharmacology, K.L.E.S College of Pharmacy.
Buckle, J., 2003. Clinical aromatherapy: essensial oil in practice. 2nd Edition. London: Churcill livingstone. Hal. 2-10.
Guyton, A. C. & Hall, J. E., 2007. Buku ajar fisiologi kedokteran. Edisi 11 . Jakarta: Buku Kedokteran EGC. Hal, 759-762.
Halligudi, N. & ojaili, M. A., 2013. The science and art of aromatherapy. Journal of Biomedical and Pharmaceutical Research, Hal. 5-7.
Herz, R. S., 2009. Aromatherapy facts and fiction: A scientific analysis of olfactory effects on mood, physiology and behavior. International Journal of Neuroscience, Hal. 2.
Lusyana, H., 2012. Pengaruh cokelat hitam dalam meningkatkan memori jangka
pendek. Bandung: Universitas Kristen Maranatha,Hal. 35-36.
Price, S. & Price, L., 1997. Aromaterapi bagi profesi kedokteran. Jakarta(Jawa Barat): EGC.Hal. 329-330.
Primadiati, D. R., 2002. Aromaterapi perawatan alami untuk sehat dan cantik. Edisi 1 penyunt. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. Hal. 15-89.
Rudjiman, 1987. Santalum album Linn. Taksonomi dan model arsitekturnya, Yogyakarta: s.n. Hal. 3-12.
Sherwood, L., 2007. Human Physiology : From Cells to Systems (Vol. VI). (P. Adams, Penyunt.) Belmont, CA, USA: Thomson Higher Education.
Sindhu, R. K., U., Kumar, A. & Arora, S., 2010. Santalum album Linn: a review on morphology, phytochemistry and pharmacological aspect. International Journal of Pharmatech Research, Volume 2,Hal. 3-5.