• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN"

Copied!
100
0
0

Teks penuh

(1)

BAB 4

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Gambaran Umum Perusahaan

The Body Shop berdiri pada tanggal 26 maret 1976 di Brighton, Pantai Selatan Inggris. The Body Shop International plc adalah suatu perusahaan umum yang sudah mendunia dan juga mendapatkan suatu inspirasi secara alami, memproduksi produk kecantikan dan produk kosmetik. Ditemukan atau diciptakan oleh Dame Anita Roddick, sekarang mereka sudah mempunyai lebih dari 2100 toko di 55 negara seluruh dunia, dengan jarak lebih 1200 produk, semua produk bebas dari kekerasan terhadap binatang, dan banyak bahan-bahan yang alami dalam pembuatannya. Menjadi kosmetik international pertama yang menghimbau terhadap Standar Kosmetik untuk Manusia untuk memberantas terhadap uji- coba kepada binatang.

The Body Shop di Indonesia berdiri pada tanggal 12 Desember 1992. Untuk pemegang hak Waralaba untuk di Indonesia dari The Body Shop International adalah PT.

MONICA LESTARI dan PT. MONICA HIJAU LESTARI. Bergerak mengusahakan jaringan gerai retail yang menyediakan produk kosmetik dan perawatan tubuh dengan menggunakan nama dagang The Body Shop. The Body Shop Indonesia mendapatkan hak tersebut dari The Body Shop International untuk khusus wilayah Asia Pasifik yang berpusat di The Body Shop Singapura. Pertama kali The Body Shop membuka tokonya di aerah Pondok Indah Mall pada tanggal 12 desember 1992. Dan sampai saat ini The Body Shop terus membuka gerainya untuk wilayah Indonesia.

(2)

Gambar 4.1. Logo The Body Shop

Sumber : www.thebodyshop.com

The Body Shop Indonesia mengeluarkan produk yang sama dengan The Body Shop yang terdapat di Internasional. Produk-produk The Body Shop yang terdapat di Indonesia tersebut memiliki kesamaan dengan yang terdapat di The Body Shop Internasional. Kesamaan tersebut antara lain: dengan kemasan yang sama dengan di Internasional, bahan formula yang sama, macam-macam rasa atau pilihan yang sama dan lain-lain. Produk The Body Shop dibagi menjadi beberapa kategori, yaitu Accessories, Every Bath dan Body, Every Wellbeing, Fragrance, Gifts, Hair, Home Fragrance, Make-up, Men’s, Skin Care.

Untuk program komunikasi pemasaran di luar toko The Body Shop umumnya dilaksanakan melalui kegiatan hubungan masyarakat, iklan layanan masyarakat dan pengiriman informasi ke pelanggan. Komunikasi pemasaran di dalam toko dilakukan melalui visual merchandising, poster, leaflet dan penawaran khusus.

The Body Shop sebagai perusahaan komestik ternama di dunia telah memiliki visi untuk selalu berusaha melakukan perubahan sosial dan lingkungan ke arah yang lebih baik. Salah satunya adalah melaksanakan kebijakkan minimal packaging untuk semua produknya. The Body Shop Internasional juga telah menggunakan plastik daur ulang pada

(3)

setiap kemasan produk The Body Shop. Kebijakkan ini diikuti dengan program Bring Back Our Bottle yang mengajak pelanggan mengembalikan kemasan kosong ke gerai The Body Shop. The Body Shop juga telah mengeluarkan Bio Bag, kantong belanja yang ramah lingkungan karena 30% terbuat dari tepung singkong.

Berikut merupakan beberapa contoh kegiatan Corporate Social Responsibility yang dilakukan oleh The Body Shop hasil kerja sama dengan pihak lain :

1. Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) The Body Shop Indonesia bersama bersama LSM Children on the Edge (COTE) ikut membantu pembangunan pusat kegiatan warga korban bencana alam gempa bumi dan tsunami di Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam (NAD).

2. The Body Shop bekerja sama dengan Green Peace dan aliansi perduli Bumi terhadap Global Warming, GloW Alliance melakukan kampanye edukasi mengenai global warming di Senayan City, 22 April 2007.

3. The Body Shop Indonesia dan mengadakan KISAH (Kontes Inspirasi dan Harapan) berupa lomba penulisan naskah dengan tema kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) pada 5 September 2007 di Universitas Indonesia 4. The Body Shop bekerja sama dengan Dewan Kesenian Jakarta

mengadakan “Think – Act – Change” kompetisi film dokumenter mengenai HIV–AIDS, global warming dan domestic violance yang berakhir di bulan Oktober 2007

5. Pameran Lukisan dan Seni Rupa “Karya untuk Kawan” yang diselenggarakan oleh Komisi Anti Kekerasan terhadap Perempuan (Komnas Perempuan) bekerja sama dengan The Body Shop dan Fakultas Seni Rupa IKJ di Galeri Nasional Gambir pada tanggal 3 Desember 2007

(4)

6. The Body Shop mengadakan “Think – Act – Change” kompetisi film dokumenter mengenai HIV–AIDS, global warming dan domestic violance, bekerja sama dengan Dewan Kesenian Jakarta

4.1.1. Visi dan Misi Perusahaan 4.1.1.1. Visi Perusahaan

Visi yang terdapat pada The Body Shop adalah sebagai berikut:

“The Body Shop: A leading global branded retailer of personal care and well- being products … for the whole body … born from natural ingredients … delivering functional effectiveness and personal benefit and pleasure … at the masstige level … marketed creatively … with an element of surprise and good humour … and always with good service across several channels … by a bussines with a deep focused conscience and commitment to it’s value … targeted at customers of all ages … who seek function and indulgence … who self assured … who wish to care for themselves”

4.1.1.2. Misi Perusahaan

Misi yang terdapat pada The Body Shop adalah sebagai berikut:

1. To energetically grow 2. To be up with the best

3. Through strong customer focus 4. Communicated with passion 5. Stakeholder commitment 6. Through great people 7. Social responsibilities

(5)

4.1.2 Kondisi Bisnis Perusahaan

Gambar 4.2. Model Lima Kekuatan Porter

Sumber : Fred R. David (2006,p131)

Untuk mengetahui kondisi bisnis perusahaan dari The Body Shop dapat diketahui dengan menganalisa dengan menggunakan analisis Porter yang terdiri dari persaingan antarperusahaan sejenis, kemungkinan masuknya pesaing baru, potensi pengembangan produk subtitusi, kekuatan tawar-menawar penjual dan kekuatan tawar- menawar pembeli.

Berikut merupakan uraian analisis lima kekuatan Porter The Body Shop : 1. Persaingan antarperusahaan sejenis

Persaingan antarperusahaan sejenis biasanya merupakan kekuatan terbesar dalam lima kekuatan kompetitif. Strategi yang dijalankan oleh

Potensi pengembangan produk subtitusi

Persaingan antarperusahaan sejenis

Kemungkinan masuknya pesaing baru

Kekuatan tawar-menawar

pembeli Kekuatan

tawar-menawar pemasok

(6)

suatu perusahaan dapat berhasil hanya jika mereka memberikan keunggulan kompetitif dibanding strategi yang dijalankan perusahaan pesaing, terutama pada industri komestik dan perawatan tubuh impor mengingat banyak merek-merek lain yang juga menawarkan produk yang sama dengan kualitas yang hampir sama. Antara lain The Face Shop, Mischa, Green House, Mark and Spencer, dan Lush. Dalam industri ini perusahaan harus memiliki ciri khas yang berbeda, seperti The Body Shop yang memposisikan diri sebagai merek yang ramah lingkungan.

2. Kemungkinan masuknya pesaing baru

Hambatan masuk bagi pesaing baru The Body Shop dapat dikatakan cukup mudah, karena pesaing dapat dengan mudah mengikuti jejak The Body Shop, terutama untuk beberapa hal berikut teknologi dan pengetahuan khusus, kebutuhan akan modal, peraturan pemerintah, tarif, akses terhadap bahan mentah. Di Indonesia peluang dan permintaannya cukup tinggi untuk bisnis ini, karena jumlah pemainnya masih sedikit untuk kategori produk komestik dan perawatan tubuh impor dengan harga premium.

3. Potensi pengembangan produk subtitusi

Potensi pengembangan produk subtitusi di produk komestik dan perawatan tubuh impor adalah berkembangnya merek lokal, seperti Martha Tilaar.

4. Kekuatan tawar-menawar pemasok

Barang-barang yang dijual di gerai retail The Body Shop Indonesia 100%

diimpor dari The Body Shop International PLC. UK.

(7)

5. Kekuatan tawar-menawar pembeli

Adanya kecenderungan konsumen untuk membeli produk hanya ketika ada program penawaran khusus, misalnya program diskon, program buy one get one, program produk yang dijual dalam bentuk paket, dan sebagainya

4.1.3. Struktur Organisasi

Struktur organisasi The Body Shop seperti yang digambarkan pada gambar 4.3.

Gambar 4.3. Struktur Organisasi Chief

Business Officer

Operations Director Org. & Process Dev.

Manager

L & G Support Manager

Secretary

S&E Values and Costumer Loyalty Mgr.

Sales Force Dev.

Manager Acting

MarComm.

Manager

General Manager

Retail Operations General

Manager Product Category

(8)

Berikut ini job description secara umum dari masing-masing posisi yang terdapat dalam struktur organisasi diatas adalah sebagai berikut :

1. Chief Business Office

Orang yang menentukan arah dan strategi-strategi perusahaan untuk jangka pendek, jangka menengah, dan jangka panjang.

2. Operations Director

Orang yang memimpin seluruh kegiatan operasional yang berada didalam perusahaan dengan mengimplementasikan arah dan strategi yang telah ditetapkan oleh Chief Business Officer untuk pencapaian sasaran perusahaan dalam jangka waktu 1 – 3 tahun kedepan.

3. Org. & Process Dev. Mgr.

Orang yang membantu suatu kelancaran didalam sistem, proses, prosedur, dan juga pelaksana Operations Director. Dan bertugas juga mengatur keseluruhan jadwal meeting, menyusun dan memperbaiki SOP, mengontrol schedule, membuat data pencapaian dalam suatu perencanaan.

4. L & G Support Mgr.

Orang yang bertanggung jawab atas peningkatan suatu kualitas sumber daya manusia yang berada didalam organisasi tersebut. Dengan cara menentukan suatu pelatihan-pelatihan yang dibutuhkan atau yang masih kurang didalam organisasi tersebut.

5. Secretary

Orang yang membantu seluruh kegiatan operasional untuk kelancaran didalam suatu sistem, proses, dan prosedur yang dibutuhkan Operations Director dalam melakukan suatu tugas-tugas yang dilakukannya.

(9)

6. General Manager Product Category

Orang yang bertanggung jawab untuk memilih, menetukan, dan mengelola produk-produk yang memiliki kualitas yang terbaik agar dapat memberikan suatu kontribusi penjualan dan keuntungan bagi perusahaan.

General Manager Product Category menetukan sales atau penjualan yang paling tinggi dengan margin yang tinggi, dan juga menentukan unique selling point atau kelebihan-kelebihan yang terdapat pada produk tersebut untuk dikomunikasikan kepada konsumen.

7. Acting MarComm. Mgr.

Orang yang bertanggung jawab untuk membuat suatu strategi, program dan implementasi yang mengkomunikasikan produk-produk, serta juga memberitahukan brand atau merek kepada calon konsumen. Tugas-tugas Acting MarComm. Mgr. yang lain, antara lain: Dengan menentukan prioritas USP atau Unique Selling Point dan desain massage atau key massage, dengan menentukan komunikasi mix dan intensitas atau takaran yang ada dalam memasarkan produk, dan dengan menetukan suatu media dalam memasarkan suatu produk.

8. S & E Values and Customer Loyalty Mgr.

Orang yang bertanggung jawab dalam menyusun suatu strategi program dan pelaksanaan dari kegiatan perusahaan dalam menciptakan suatu kepedulian terhadap isu-isu sosial yang sedang berkembang saat-saat ini dan membuat lebih bertanggung jawab atas lingkungan yang ada disekitar kita. Dan juga bertanggung jawab dalam pembuatan suatu strategi agar konsumen tersebut tetap loyal kepada perusahaan yang mengeluarkan produk tersebut.

(10)

9. Sales Force Dev. Mgr.

Orang yang bertanggung jawab dalam pengadaan dan pengembangan suatu armada penjualan atau stock yang terdapat ditiap-tiap toko tersebut. Dengan dimulai dari pelatihan dan pengembangan, evaluasi kompetensi dan kinerja suatu perusahaan, serta sampai pada menyarankan suatu promosi tiap-tiap produk.

10. General Manager Retail Operations

Orang yang bertanggung jawab dalam pengolahan serta perencanaan atas seluruh oprasional yang terdapat pada toko-toko tersebut. Dengan melakukan suatu penyiapan-penyiapan keperluan yang dibutuhkan oleh toko tersebut, penyiapan sumber daya manusianya, pelaksanaan suatu pelayanan kepada konsumen, pengolahan hasil penjualan yang didapat, dan juga pengelolaan-pengelolaan pelaksanaan produk atau barang yang ada.

4.2. Screening Data

Sebelum melakukan analisis Struktural Equation Modeling , sangat dianjurkan melakukan screening data untuk memberikan gambaran mengenai deskriptif data (mean, standar deviasi, dan juga yang terpenting adalah untuk memastikan terpenuhinya asumsi- asumsi SEM seperti normalitas)

Berikut merupakan gambar output variabel deskriptif yang memberikan informasi mengenai mean (rata-rata), standar deviasi skewness dan kurtosis sampai nilai yang paling kecil (minimum) dan nilai yang paling besar (maksimum) yang terdapat pada suatu variabel.

(11)

Gambar 4.4. Screening Data

4.3. Uji Normalitas

Dari output di bawah ini, diketahui bahwa data tidak memenuhi asumsi univariate normality. Hal tersebut dapat dilihat dengan nilai yang signifikan pada bagian Test of Univariate Normality terutama pada kolom Skewness dan Kurtosis, di mana p-value <

0,05. Suatu data dikatakan terbebas dari univariate normality apabila memiliki p-value Skewness dan Kurtosis yang tidak signifikan (lebih besar dari 0,05).

Demikian juga dengan asumsi multivariate normality, yang jauh lebih penting daripada univariate normality, yang menunjukkan bahwa data tidak normal secara simultan.

Hal tersebut diketahui dengan signifikannya p-value (kurang dari 0,05) pada kolom Skewness dan Kurtosis pada tabel Test of Multivariate Normality.

(12)

Oleh karena itu, dalam perhitungan selanjutnya peneliti menggunakan asymptotic covariance matrix untuk mengkoreksi biasnya chi-square dan standar error akibat tidak terpenuhinya asumsi normalitas data.

Gambar 4.5. Uji Normalitas

(13)

4.4. Konseptualisasi Model

Gambar 4.6. Konseptualisasi Model

Gambar 4.7. Indikator Reflektif Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Gambar 4.8. Indikator Reflektif Sikap Kognitif

ε

1

Afektif

Konatif

ε

2

ε

3

Sikap Lingkungan

Produk

ε

1

ε

2

Tanggung jawab sosial perusahaan e

Tanggung jawab sosial perusahaan (X1)

Loyalitas Merek

(Y)

Sikap (X2)

e

(14)

Gambar 4.9. Indikator Reflektif Loyalitas Merek

4.5. Penyusunan Diagram Alur Di mana :

Tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) yang diukur dengan 5 item pertanyaan berskala likert 1-5 mengindikasikan :

CR1 : Produk yang ramah lingkungan CR2 : Produk yang aman digunakan

CR3 : Produk yang memberikan manfaat sesuai dengan yang dikatakan dalam kemasannya

CR4 : Kemasan produk dapat didaur ulang

CR5 : Kantung belanja produk yang ramah lingkungan

Sikap konsumen (ATTITUDE), yang merupakan total evaluasi konsumen terhadap penerapan program tanggung jawab sosial perusahaan, diukur dengan 5 item pertanyaan berskala likert 1-5 :

Switcher

ε

1

Habitual Buyer

Satisfied Buyer

ε

2

ε

3

Liking the Brand

Committed Buyer

ε

4

ε

5

Loyalitas Merek

(15)

SKP1 : program CSR sesuai dengan kebutuhan lingkungan

SKP2 : program CSR hanya bertujuan meningkatkan volume penjualan

SKP3 : program CSR sesuai dengan citra perusahaan SKP4 : Perasaan senang tidaknya terhadap program CSR SKP5 : Ada tidaknya keterlibatan dalam program CSR

Loyalitas merek (LOYALTY), yang merefleksikan komitmen konsumen untuk membeli ulang produk yang disukai secara konsisten di masa mendatang, sehingga menimbulkan pembelian merek yang sama secara berulang; diukur dengan 5 item pertanyaan berskala likert 1-5 yang terdiri dari :

LOY1 : Faktor harga tidak dapat membuat saya beralih ke produk merek lain

LOY2 : Saya menggunakan produk hanya karena kebiasaan LOY3 : Adanya kepuasan dalam menggunakan produk

LOY4 : Produk The Body Shop yang saat ini digunakan merupakan produk favorit

LOY5 : Kesediaan untuk mempromosikan produk, karena faktor ramah lingkungannya

(16)

Gambar 4.10. Konseptualisasi model dalam bentuk diagram alur CSR (

ξ

1)

CR1

CR2

CR3

CR4

CR5

LOY1 LOY2 LOY3 LOY4 LOY5 ATTITUDE

(

η

1)

δ

1

δ

2

δ

3

δ

4

δ

5 LOYALTY(

η

2)

SKP1 SKP2 SKP3 SKP4 SKP5

ε

6

ε

7

ε

8

ε

9

ε

10

ζ

1

ζ

2

+ +

+

λ

11

ε

1

ε

2

ε

3

ε

4

ε

5

λ

21

λ

31

λ

41

λ

51

λ

12

λ

22

λ

32

λ

42

λ

52

λ

11

λ

21

λ

31

λ

41

λ

51

β

21

γ

11

γ

12

(17)

4.6. Spesifikasi Model

Berdasarkan teori yang telah dipaparkan sebelumnya, dihipotesiskan bahwa terdapat hubungan dan pengaruh simultan antara variabel eksogen (Program Tanggung Jawab Sosial Perusahaan) dengan variabel-variabel endogennya (Sikap Konsumen dan Loyalitas Merek), beserta indikator-indikatornya.

Konteks penelitian ini adalah confirmatory dengan sedikit variabel untuk pembelajaran dengan teori pendukung yang kuat. Hubungan antar variabel ditunjukkan dalam tabel 4.1 dibawah ini.

Tabel 4.1. Hubungan Antar Variabel

Laten Variabel Manifest

Program Tanggung Jawab Sosial

Perusahaan (CSR)

Eksogen Independen

CSR1 Produk ramah lingkungan

CSR2 Produk aman digunakan

CSR3 Produk memberikan manfaat yang sesuai dengan yang dikatakan dalam kemasannya

CSR4 Produk menggunakan kemasan yang dapat didaur ulang

CSR5 Produk menggunakan kantung belanja yang ramah lingkungan

Sikap (ATTITUDE)

Endogen Independen

SKP1 Program CSR sesuai dengan kebutuhan lingkungan

SKP2 Program CSR tidak hanya bertujuan meningkatkan volume penjualan

SKP3 Program CSR sesuai dengan citra perusahaan

(18)

Laten Variabel Manifest

SKP4 Perasaan senang tidaknya terhadap program CSR SKP5 Ada tidaknya keterlibatan dalam program CSR

Loyalitas Merek (LOYALTY)

Endogen Dependen

LOY1 Faktor harga dapat membuat saya beralih ke produk merek lain

LOY2 Saya menggunakan produk hanya karena kebiasaan

LOY3 Adanya kepuasan dalam menggunakan produk

LOY4 Produk The Body Shop yang saat ini digunakan merupakan produk favorit

LOY5 Kesediaan untuk mempromosikan produk, karena faktor ramah lingkungannya

Berikut merupakan format input simplis dalam LISREL:

SIMPLIS AWAL

Observed Variables

CR1 CR2 CR3 CR4 CR5 SKP1 SKP2 SKP3 SKP4 SKP5 LOY1 LOY2 LOY3 LOY4 LOY5

Covariance Matrix from file 'E:\INPUT\datakov.cov' Asymptotic Covariance Matrix from file

E:\INPUT\asympcov.acm Sample Size = 150

Latent Variables CSR ATTITUDE LOYALTY Method: Maximum Likelihood

Relationships CR1 -CR5=CSR

SKP1 -SKP5 =ATTITUDE LOY1 -LOY5 =LOYALTY ATTITUDE =CSR

LOYALTY =ATTITUDE CSR Options: SS SC EF MI RS Path Diagram

End of Problem

(19)

Baris pertama pada input diatas menunjukkan judul, yaitu SIMPLIS AWAL. Baris kedua menunjukkan indikator-indikator yang terdapat dalam penelitian yaitu CR1, CR1, CR2, CR3, CR4, CR5, SKP1, SKP2, SKP3, SKP4, SKP5, LOY1, LOY2, LOY3, LOY4, dan LOY5.Matriks kovarians yang digunakan dalam estimasi berasal dari folder data dengan nama file covariance dalam format COV, dan asymptotic covariance matrix yang disimpan pada file asympcov dalam format ACM. asymptotic covariance matrix digunakan, karena data dalam penelitian ini tidak normal. Sample size menginformasikan bahwa banyaknya data yang digunakan dalam model adalah 150 data. Variabel laten yang digunakan adalah CSR, ATTITUDE, LOYALTY yang mewakili Tanggung jawab Sosial Perusahaan, Sikap Konsumen dan Loyalitas Merek.

Hubungan-hubungan yang dihipotesiskan antara variabel laten maupun hubungan antara variabel laten dengan variabel manifest (observed) ditulis pada bagian Relatioships.

Variabel manifest CR1 sampai CR5 merupakan variabel yang merepresentasikan variabel laten CSR, variabel manifest SKP1 sampai SKP5 merepresentasikan variabel laten ATTITUDE, sedangkan variabel manifest LOY1 sampai LOY5 merepresentasikan variabel laten LOYALTY. Baris OPTIONS ditulis untuk meminta informasi tambahan berupa Residual Analysis (RS), Modification Indices (MI), Standardized Solutions (SS), Completely Standardized Solutions (SC), dan Effect Decomposition (EF). Perintah Path Diagram meminta LISREL untuk menampilkan diagram jalur yang tidak hanya dapat menampilkan hubungan antara variabel-variabelnya, tetapi juga dapat menampilkan estimasi parameter dan nilai t- nya. Input SIMPLIS diakhiri dengan perintah End of Problem yang digunakan untuk menginstruksikan program bahwa input file telah selesai.

Model konseptual dalam diagram alur dapat dinyatakan dalam bentuk persamaan- persamaan sebagai berikut :

1. Persamaan struktural

(20)

1 1 1 1 =γ ξ +ζ η

2 1 21 2

2 =γ ξ+β η +ζ η

2. Persamaan model pengukuran (Measurement Model) pada variabel laten CSR

1 1

X1 =λ ξ+δ

2 2

X2 =λ ξ+δ

3 3

X3 =λ ξ+δ

4 4

X4 =λ ξ+δ

5 5

X5 =λ ξ+δ

3. Persamaan model pengukuran (Measurement Model) pada variabel laten ATTITUDE

1 1 11

Y1=λ η +ε

2 1 21

Y2 =λ η +ε

3 1 31

Y3=λ η +ε

4 1 41

Y4 =λ η +ε

5 1 51

Y5=λ η +ε

4. Persamaan model pengukuran (Measurement Model) pada variabel laten LOYALTY

6 2 62

Y6 =λ η +ε

7 2 72

Y7 =λ η +ε

8 2 82

Y8 =λ η +ε

(21)

9 2 92

Y9 =λ η +ε

10 2 102

Y10 =λ η +ε

Dari persamaan-persamaan di atas dapat diketahui bahwa jumlah parameter yang diestimasi sebanyak 33 parameter.

4.7. Identifikasi Model

Pada tahap ini akan dilakukan identifikasi untuk mengetahui model yang dispesifikasikan merupakan under-identified, just-identified atau over-identified.

t ≤ 2 s

di mana :

t : jumlah parameter yang diestimasi

s : jumlah varians dan kovarians antara variabel manifes p : jumlah indikator variabel endogen

q : jumlah indikator variabel eksogen

Dalam model ini diketahui terdapat 5 parameter faktor loadings dari variable manifest X terhadap variable eksogen CSR; 5 error variance dari variabel manifest X. 5 parameter factor loading dari variable manifest Y terhadap variable endogen SKP; 5 error variance dari variabel manifest Y. 5 parameter factor loading dari variable manifest Y terhadap variable endogen LOYALTY; 5 error variance dari variabel manifest Y. Masing- masing 1 parameter factor loading dari variable eksogen CSR terhadap variable endogen SKP, variable eksogen CSR terhadap variable endogen LOYALTY, serta antara variabel endogen SKP dan LOYALTY.

(22)

Berikut merupakan perhitungan untuk mengetahui keadaan model:

2

s = (10+5)(10+5+1)

2 s = 240

s= 120

Dengan jumlah parameter dalam model ini (t) adalah 33, asumsi 2 t< s, yang

merupakan syarat model over-identified dapat terpenuhi. Berarti, model memiliki informasi yang cukup untuk mengestimasi parameter tersebut.

4.8. Estimasi

Dalam penelitian ini dicirikan

1. Tipe variable manifest adalah ordinal

2. Jumlah keseluruhan variable manifest adalah 15 variabel 3. Banyaknya data adalah 150 responden

Berdasarkan hal tersebut dalam model ini digunakan estimasi Maximum Likelihood.

4.9. Penilaian Model Fit

Berdasarkan input SIMPLIS di atas, sebagian hasil output-nya sebagai berikut

Goodness of Fit Statistics Degrees of Freedom = 87

(23)

Minimum Fit Function Chi-Square = 510.18 (P = 0.0)

Normal Theory Weighted Least Squares Chi-Square = 422.56 (P = 0.0) Satorra-Bentler Scaled Chi-Square = 421.38 (P = 0.0)

Chi-Square Corrected for Non-Normality = 4393.88 (P = 0.0) Estimated Non-centrality Parameter (NCP) = 334.38 90 Percent Confidence Interval for NCP = (274.16 ; 402.14)

Minimum Fit Function Value = 3.42

Population Discrepancy Function Value (F0) = 2.24 90 Percent Confidence Interval for F0 = (1.84 ; 2.70) Root Mean Square Error of Approximation (RMSEA) = 0.16 90 Percent Confidence Interval for RMSEA = (0.15 ; 0.18)

P-Value for Test of Close Fit (RMSEA < 0.05) = 0.00 Expected Cross-Validation Index (ECVI) = 3.27 90 Percent Confidence Interval for ECVI = (2.87 ; 3.73)

ECVI for Saturated Model = 1.61 ECVI for Independence Model = 15.48

Chi-Square for Independence Model with 105 Degrees of Freedom = 2276.05

Independence AIC = 2306.05 Model AIC = 487.38 Saturated AIC = 240.00 Independence CAIC = 2366.21

Model CAIC = 619.74 Saturated CAIC = 721.28 Normed Fit Index (NFI) = 0.78 Non-Normed Fit Index (NNFI) = 0.76 Parsimony Normed Fit Index (PNFI) = 0.64

Comparative Fit Index (CFI) = 0.81 Incremental Fit Index (IFI) = 0.81

Relative Fit Index (RFI) = 0.73 Critical N (CN) = 36.22

Root Mean Square Residual (RMR) = 0.057 Standardized RMR = 0.11

Goodness of Fit Index (GFI) = 0.73 Adjusted Goodness of Fit Index (AGFI) = 0.62 Parsimony Goodness of Fit Index (PGFI) = 0.53

Berikut ini merupakan pembahasan ouput dari Goodness of Fit

1. Model pada penelitian ini memiliki nilai chi-square sebesar 510.18 dengan 87 degrees of freedom. Probabilitas chi-square adalah signifikan (p=0.00)

(24)

yang berarti bahwa model tidak fit. Demikian juga dengan Normal Theory Weighted Least Square Chi-Squares yang juga signifikan, yang berarti bahwa model tidak fit. Model yang memiliki fit yang sempurna ditunjukkan dengan nilai chi-square sebesar 0 dan nilai p lebih besar dari 0.05.

2. Rasio (X2/df) model penelitian ini adalah 510.18/87 = 5.864137931.

Hasil tersebut lebih tinggi dari cut-off model fit yang disarankan oleh Wheaton (Imam Ghozali,2005,p 31), yaitu 5, yang berarti bahwa model tidak fit

3. Estimasi NCP pada model di atas adalah 334.38, yang dapat dikatakan besar, serta confidence intervalnya adalah 274.16 - 402.14, berarti 90%

dari nilai NCP akan jatuh pada range tersebut, yang tentu saja besar, sehingga model kurang baik

4. RMSEA model adalah 0.16, yang mengindikasikan bahwa model memiliki model fit yang sangat buruk, karena batas fitnya adalah 0.1. Interval keyakinan berkisar antara 0.15 sampai dengan 0.18 yang juga besar.

Namun nilai probabilitas uji kedekatan terhadap model fit yang jauh lebih kecil daripada 0.5, sebagaimana yang disarankan oleh Joreskog dan Sorbom dalam buku SEM (Imam Ghozali, 2005)

5. Expected Cross Validation Index pada model di atas adalah sebesar 3.27, sedangkan ECVI for saturated model adalah 1.61 dan ECVI for independence model sebesar 1.48. Karena, nilai ECVI yang jauh lebih besar daripada ECVI for saturated dan Independence dapat disimpulkan

(25)

bahwa model tidak fit dan tidak dapat direpplikasi untuk penelitian berikutnya

6. Output di atas menunjukkan bahwa model AIC (487.38) lebih kecil dari Independence AIC (2306.05), namun lebih besar daripada Saturated AIC (240.00). Sedangkan model CAIC (619.74) lebih kecil dari Independence CAIC (2366.21) dan Saturated CAIC (721.28). Berarti dapat dikatakan model masih belum cukup fit

7. Model di atas menunjukkan bahwa nilai NFI lebih kecil dari pada 0.9 (0.78), berarti model masih belum fit. Demikian juga CFI (0.81), IFI (0.81) dan RFI (0.73) yang lebih kecil daripada 0.9. Jadi, model belum fit.

8. Nilai GFI (0.73) dan AGFI (0.62) pada model di atas masih lebih kecil daripada 0.9. Sedangkan nilai PGFI (0.53) cukup mendekati, namun masih kurang dari 0.6, berarti model belum fit.

Setelah melihat keseluruhan hasil dari Goodness of Fit, dapat disimpulkan model tidak fit, di mana diharuskan untuk melakukan modifikasi atas model yang dibentuk dengan melakukan koreksi atas beberapa bias yang mungkin timbul.

4.10. Modifikasi Model 4.10.1. Modifikasi 1

Output saran penambahan parameter dari LISREL berdasarkan INPUT SIMPLIS awal, yaitu

The Modification Indices Suggest to Add an Error Covariance Between and Decrease in Chi-Square New Estimate

SKP3 SKP1 21.4 0.20 SKP4 SKP3 73.9 -0.24 SKP5 SKP1 21.1 -0.10

(26)

LOY2 LOY1 11.4 -0.08 LOY3 LOY1 21.9 0.11 LOY3 LOY2 16.9 0.10 LOY4 LOY3 11.9 -0.11 LOY5 LOY1 8.5 -0.06 LOY5 LOY3 8.8 -0.07 CR2 SKP5 12.1 0.05 CR2 CR1 12.0 -0.08 CR3 LOY5 9.3 -0.06 CR3 CR1 32.7 0.14 CR5 SKP2 11.0 -0.07 CR5 CR3 19.0 -0.10 CR5 CR4 52.6 0.16

Estimasi yang dilakukan pada model ini yaitu

The Modification Indices Suggest to Add an Error Covariance Between and Decrease in Chi-Square New Estimate

SKP4 SKP3 73.9 -0.24

Estimasi parameter dilakukan satu-per-satu, karena menambah suatu hubungan akan berpengaruh terhadap kemungkinan fit parameter kedua. Dengan mengkovarianskan SKP4 dan SKP3 maka akan menurunkan chi-square sebesar 73.9 dan estimasi baru yang diperoleh adalah sebesar 0.24. Estimasi baru yang menghubungkan antara SKP4 dan SKP3 tersebut merupakan kasus yang terdapat pada “skenario 1”, karena akan memiliki menurunkan nilai chi-square dengan sangat besar dan menghasilkan estimasi baru yang terbesar pula.

Berdasarkan hal tersebut, maka input SIMPLISnya adalah sebagai berikut MODIF A

Observed Variables

CR1 CR2 CR3 CR4 CR5 SKP1 SKP2 SKP3 SKP4 SKP5 LOY1 LOY2 LOY3 LOY4 LOY5

Covariance Matrix from file 'E:\INPUT\datakov.cov'

Asymptotic Covariance Matrix from file E:\INPUT\asympcov.acm Sample Size = 150

Latent Variables CSR ATTITUDE LOYALTY Method: Maximum Likelihood

Relationships CR1 -CR5 =CSR

SKP1 -SKP5 =ATTITUDE LOY1 -LOY5 =LOYALTY ATTITUDE =CSR

(27)

LOYALTY =ATTITUDE CSR

Set the errors of SKP4 and SKP3 correlate Options: SS SC EF MI RS

Path Diagram End of Problem

Dan penilaian model fit berdasarkan output goodness of fit dari input SIMPLIS di atas yaitu

Tabel 4.2. Hasil Modifikasi 1 Fit

Measure

FIT

OUTPUT Kesimpulan GOOD PERFECT

Minimum Fit Function Chi-Square

= 334.05 (P = 0.0) Tidak fit

Chi-Square 0,00

Normal Theory Weighted Least Squares Chi-Square = 290.02 (P

= 0.0)

Tidak fit

p value > 0,05 Satorra-Bentler Scaled Chi-Square

= 296.01 (P = 0.0) Tidak fit

Chi-Square Corrected for Non-

Normality = 1214.47 (P = 0.0) Tidak fit

NCP smkn kecil

smkn baik

Estimated Non-centrality

Parameter (NCP) = 211.01 Tidak fit

SNCP smkn kecil

smkn baik

90 Percent Confidence Interval

for NCP = (162.38 ; 267.24) Tidak fit

RMSEA 0,08 - 1,00 < 0,05 Root Mean Square Error of Approximation (RMSEA) = 0.13

Sangat buruk

(28)

Fit Measure

FIT

OUTPUT Kesimpulan GOOD PERFECT

Confidence

Interval close to RMSEA

90 Percent Confidence Interval for RMSEA = (0.11 ; 0.15)

p value > 0,05

P-Value for Test of Close Fit

(RMSEA < 0.05) = 0.00 Tidak fit

ECVI

ECVI model < saturated model and independence

model

Expected Cross-Validation Index (ECVI) = 2.46

Belum fit 90 Percent Confidence Interval

for ECVI = (2.13 ; 2.83)

ECVI for Saturated Model = 1.61 ECVI for Independence Model = 15.48

AIC

AIC model < saturated model and independence

model

Independence AIC = 2306.05

Belum fit Model AIC = 366.01

Saturated AIC = 240.00

CAIC

CAIC model < saturated model and independence

model

Independence CAIC = 2366.21 Model CAIC = 506.38 Fit

Saturated CAIC = 721.28

NFI > 0,9 Normed Fit Index (NFI) = 0.85 Belum fit

NNFI >1,00 Non-Normed Fit Index (NNFI) =

0.86 Belum fit

(29)

Fit Measure

FIT

OUTPUT Kesimpulan GOOD PERFECT

CFI > 0,9 Comparative Fit Index (CFI) =

0.89 Belum fit

IFI > 0,9

Incremental Fit Index (IFI) =

0.89 Belum fit

RFI >0,9 Relative Fit Index (RFI) = 0.82 Belum fit

GFI 0,90 - 0,95 1,00 Goodness of Fit Index (GFI) =

0.79 Belum fit

AGFI > 0,06 0,09 Adjusted Goodness of Fit Index

(AGFI) = 0.71 Cukup fit

Setelah melihat keseluruhan hasil dari Goodness of Fit, dapat disimpulkan model belum cukup fit, di mana diharuskan untuk melakukan modifikasi lanjutan atas model yang dibentuk dengan melakukan koreksi atas beberapa bias yang mungkin timbul.

4.10.2. Modifikasi 2

Berdasarkan modifikasi 1, output saran penambahan parameter dari LISREL, yaitu

The Modification Indices Suggest to Add an Error Covariance Between and Decrease in Chi-Square New Estimate

SKP3 SKP1 11.0 0.09 SKP5 SKP1 18.3 -0.10 LOY2 SKP2 10.1 -0.08 LOY2 LOY1 11.3 -0.08 LOY3 LOY1 20.2 0.11 LOY3 LOY2 16.1 0.09

(30)

LOY4 LOY3 13.6 -0.12 CR2 CR1 15.1 -0.09 CR3 LOY5 8.9 -0.06 CR3 CR1 30.7 0.14 CR4 SKP1 8.1 0.08 CR5 SKP2 11.8 -0.07 CR5 CR3 16.8 -0.09 CR5 CR4 51.9 0.15

Estimasi yang dilakukan pada model ini berdasarkan “skenario 1”, yaitu modifikasi menghasilkan penurunan chi-square yang besar, juga diikuti dengan estimasi baru yang besar pula. Estimasi yang dilakukan pada model ini, yaitu

The Modification Indices Suggest to Add an Error Covariance Between and Decrease in Chi-Square New Estimate

CR5 CR4 51.9 0.15 Berdasarkan hal tersebut, maka input SIMPLISnya adalah sebagai berikut MODIF B

Observed Variables

CR1 CR2 CR3 CR4 CR5 SKP1 SKP2 SKP3 SKP4 SKP5 LOY1 LOY2 LOY3 LOY4 LOY5

Covariance Matrix from file 'E:\INPUT\datakov.cov' Asymptotic Covariance Matrix from file

E:\INPUT\asympcov.acm Sample Size = 150

Latent Variables CSR ATTITUDE LOYALTY Method: Maximum Likelihood

Relationships CR1 -CR5 =CSR

SKP1 -SKP5 =ATTITUDE LOY1 -LOY5 =LOYALTY ATTITUDE =CSR

LOYALTY =ATTITUDE CSR

Set the errors of SKP4 and SKP3 correlate Set the errors of CR5 and CR4 correlate Options: SS SC EF MI RS

Path Diagram End of Problem

Dan penilaian model fit berdasarkan output goodness of fit dari input SIMPLIS di atas yaitu

(31)

Tabel 4.3. Hasil Modifikasi 2 Fit

Measure

FIT

OUTPUT Kesimpulan GOOD PERFECT

Minimum Fit Function Chi-Square

= 334.05 (P = 0.0) Tidak fit

Chi-Square 0,00

Normal Theory Weighted Least Squares Chi-Square = 290.02 (P

= 0.0)

Tidak fit

p value > 0,05 Satorra-Bentler Scaled Chi-Square

= 296.01 (P = 0.0) Tidak fit

Chi-Square Corrected for Non-

Normality = 1214.47 (P = 0.0) Tidak fit

NCP smkn kecil

smkn baik

Estimated Non-centrality

Parameter (NCP) = 211.01 Tidak fit

SNCP smkn kecil

smkn baik

90 Percent Confidence Interval for NCP = (162.38 ; 267.24)

Tidak fit

RMSEA 0,08 - 1,00 < 0,05

Root Mean Square Error of

Approximation (RMSEA) = 0.13 Sangat buruk Confidence

Interval close to RMSEA

90 Percent Confidence Interval for RMSEA = (0.11 ; 0.15)

p value > 0,05 P-Value for Test of Close Fit

(RMSEA < 0.05) = 0.00 Tidak fit

(32)

Fit Measure

FIT

OUTPUT Kesimpulan GOOD PERFECT

ECVI

ECVI model < saturated model and independence

model

Expected Cross-Validation Index (ECVI) = 2.46

Belum fit 90 Percent Confidence Interval

for ECVI = (2.13 ; 2.83)

ECVI for Saturated Model = 1.61 ECVI for Independence Model = 15.48

AIC

AIC model < saturated model and independence

model

Independence AIC = 2306.05

Belum fit Model AIC = 366.01

Saturated AIC = 240.00

CAIC

CAIC model < saturated model and independence

model

Independence CAIC = 2366.21 Model CAIC = 506.38 Fit

Saturated CAIC = 721.28

NFI > 0,9 Normed Fit Index (NFI) = 0.85 Belum fit

NNFI >1,00 Non-Normed Fit Index (NNFI) = 0.86

Belum fit

CFI > 0,9

Comparative Fit Index (CFI) =

0.89 Belum fit

IFI > 0,9 Incremental Fit Index (IFI) = 0.89 Belum fit RFI >0,9 Relative Fit Index (RFI) = 0.82 Belum fit

(33)

Fit Measure

FIT

OUTPUT Kesimpulan GOOD PERFECT

GFI 0,90 - 0,95 1,00 Goodness of Fit Index (GFI) =

0.79 Belum fit

AGFI > 0,06 0,09 Adjusted Goodness of Fit Index

(AGFI) = 0.71 Cukup fit

Setelah melihat keseluruhan hasil dari Goodness of Fit, dapat disimpulkan model belum fit, di mana diharuskan untuk melakukan modifikasi lanjutan atas model yang dibentuk dengan melakukan koreksi atas beberapa bias yang mungkin timbul.

4.10.3. Modifikasi 3

Berdasarkan modifikasi 2, output saran penambahan parameter dari LISREL, yaitu

The Modification Indices Suggest to Add an Error Covariance Between and Decrease in Chi-Square New Estimate

SKP3 SKP1 11.9 0.09 SKP5 SKP1 17.9 -0.09 SKP5 SKP2 1536.4 6.65 LOY2 SKP2 10.4 -0.08 LOY2 LOY1 11.9 -0.08 LOY3 LOY1 19.7 0.10 LOY3 LOY2 15.8 0.09 LOY4 LOY3 14.0 -0.12 CR2 CR1 37.5 -0.16 CR3 LOY5 8.3 -0.06 CR3 CR1 31.4 0.18 CR5 SKP2 11.1 -0.06 CR5 CR2 18.7 0.08

Estimasi yang dilakukan pada model ini berdasarkan “skenario 1”, yaitu modifikasi menghasilkan penurunan chi-square yang besar, juga diikuti dengan estimasi baru yang besar pula. Estimasi yang dilakukan pada model ini, yaitu

(34)

The Modification Indices Suggest to Add an Error Covariance Between and Decrease in Chi-Square New Estimate

SKP5 SKP2 1536.4 6.65 Berdasarkan hal tersebut, maka input SIMPLISnya adalah sebagai berikut MODIF C

Observed Variables

CR1 CR2 CR3 CR4 CR5 SKP1 SKP2 SKP3 SKP4 SKP5 LOY1 LOY2 LOY3 LOY4 LOY5

Covariance Matrix from file 'E:\INPUT\datakov.cov' Asymptotic Covariance Matrix from file

E:\INPUT\asympcov.acm Sample Size = 150

Latent Variables CSR ATTITUDE LOYALTY Method: Maximum Likelihood

Relationships CR1 -CR5 =CSR

SKP1 -SKP5 =ATTITUDE LOY1 -LOY5 =LOYALTY ATTITUDE =CSR

LOYALTY =ATTITUDE CSR

Set the errors of SKP4 and SKP3 correlate Set the errors of CR5 and CR4 correlate Set the errors of SKP5 and SKP2 correlate Options: SS SC EF MI RS

Path Diagram End of Problem

Dan penilaian model fit berdasarkan output Goodness of Fit dari input SIMPLIS di atas yaitu

Tabel 4.4. Hasil Modifikasi 3 Fit

Measure

FIT

OUTPUT Kesimpulan GOOD PERFECT

Chi-Square 0,00 Minimum Fit Function Chi-Square

= 314.63 (P = 0.0) Tidak fit

p value > 0,05

Normal Theory Weighted Least Squares Chi-Square = 276.82 (P

= 0.0)

Tidak fit

(35)

Fit Measure

FIT

OUTPUT Kesimpulan GOOD PERFECT

Satorra-Bentler Scaled Chi-Square

= 282.47 (P = 0.0) Tidak fit

Chi-Square Corrected for Non-

Normality = 841.30 (P = 0.0) Tidak fit

NCP smkn kecil

smkn baik

Estimated Non-centrality Parameter (NCP) = 198.47

Tidak fit

SNCP smkn kecil

smkn baik

90 Percent Confidence Interval

for NCP = (151.21 ; 253.33) Tidak fit

RMSEA 0,08 - 1,00 < 0,05 Root Mean Square Error of

Approximation (RMSEA) = 0.13 Sangat buruk Confidence

Interval close to RMSEA

90 Percent Confidence Interval for RMSEA = (0.11 ; 0.14)

p value > 0,05 P-Value for Test of Close Fit

(RMSEA < 0.05) = 0.00 Tidak fit

ECVI

ECVI model < saturated model and independence

model

Expected Cross-Validation Index (ECVI) = 2.38

Belum fit 90 Percent Confidence Interval

for ECVI = (2.06 ; 2.75)

ECVI for Saturated Model = 1.61 ECVI for Independence Model = 15.48

(36)

Fit Measure

FIT

OUTPUT Kesimpulan GOOD PERFECT

AIC

AIC model < saturated model and independence

model

Independence AIC = 2306.05

Belum fit Model AIC = 354.47

Saturated AIC = 240.00

CAIC

CAIC model < saturated model and independence

model

Independence CAIC = 2366.21 Model CAIC = 498.85 Fit

Saturated CAIC = 721.28

NFI > 0,9 Normed Fit Index (NFI) = 0.86 Belum fit

NNFI >1,00 Non-Normed Fit Index (NNFI) =

0.87 Belum fit

CFI > 0,9 Comparative Fit Index (CFI) =

0.89 Belum fit

IFI > 0,9 Incremental Fit Index (IFI) = 0.89 Belum fit RFI >0,9 Relative Fit Index (RFI) = 0.83 Belum fit

GFI 0,90 - 0,95 1,00 Goodness of Fit Index (GFI) =

0.80 Belum fit

AGFI > 0,06 0,09 Adjusted Goodness of Fit Index (AGFI) = 0.72

Cukup fit

Setelah melihat keseluruhan hasil dari Goodness of Fit, dapat disimpulkan model belum fit, di mana diharuskan untuk melakukan modifikasi lanjutan atas model yang dibentuk dengan melakukan koreksi atas beberapa bias yang mungkin timbul.

(37)

4.10.4. Modifikasi 4

Berdasarkan modifikasi 3, output saran penambahan parameter dari LISREL, yaitu

The Modification Indices Suggest to Add an Error Covariance Between and Decrease in Chi-Square New Estimate

SKP3 SKP2 8.9 0.17 SKP4 SKP2 67.8 0.51 SKP5 SKP1 16.3 -0.10 LOY2 SKP2 9.0 -0.07 LOY2 LOY1 12.4 -0.08 LOY3 LOY1 20.0 0.11 LOY3 LOY2 15.4 0.09 LOY4 LOY3 14.7 -0.13 LOY5 LOY2 8.0 0.06 CR2 SKP2 10.5 -0.08 CR2 CR1 36.8 -0.16 CR3 LOY5 7.9 -0.06 CR3 CR1 30.5 0.17 CR5 SKP2 12.7 -0.06 CR5 CR2 18.3 0.07

Estimasi yang dilakukan pada model ini berdasarkan “skenario 1”, yaitu modifikasi menghasilkan penurunan chi-square yang besar, juga diikuti dengan estimasi baru yang besar pula. Estimasi yang dilakukan pada model ini, yaitu

The Modification Indices Suggest to Add an Error Covariance Between and Decrease in Chi-Square New Estimate

SKP4 SKP2 67.8 0.51 Berdasarkan hal tersebut, maka input SIMPLISnya adalah sebagai berikut MODIF D

Observed Variables

CR1 CR2 CR3 CR4 CR5 SKP1 SKP2 SKP3 SKP4 SKP5 LOY1 LOY2 LOY3 LOY4 LOY5

Covariance Matrix from file 'E:\INPUT\datakov.cov' Asymptotic Covariance Matrix from file

E:\INPUT\asympcov.acm Sample Size = 150

Latent Variables CSR ATTITUDE LOYALTY Method: Maximum Likelihood

Relationships CR1 -CR5 =CSR

SKP1 -SKP5 =ATTITUDE LOY1 -LOY5 =LOYALTY ATTITUDE =CSR

(38)

LOYALTY =ATTITUDE CSR

Set the errors of SKP4 and SKP3 correlate Set the errors of CR5 and CR4 correlate Set the errors of SKP5 and SKP2 correlate Set the errors of SKP4 and SKP2 correlate Options: SS SC EF MI RS AD=OFF

Path Diagram End of Problem

Dan penilaian model fit berdasarkan output Goodness of Fit dari input SIMPLIS di atas yaitu

Tabel 4.5. Hasil Modifikasi 4 Fit

Measure

FIT

OUTPUT Kesimpulan GOOD PERFECT

Chi-Square 0,00 Minimum Fit Function Chi-Square

= 302.87 (P = 0.0) Tidak fit

p value > 0,05

Normal Theory Weighted Least Squares Chi-Square = 268.81 (P

= 0.0)

Tidak fit

Satorra-Bentler Scaled Chi-Square

= 277.98 (P = 0.0) Tidak fit

Chi-Square Corrected for Non-

Normality = 961.00 (P = 0.0) Tidak fit

NCP smkn kecil

smkn baik

Estimated Non-centrality

Parameter (NCP) = 194.98 Tidak fit

SNCP smkn kecil

smkn baik

90 Percent Confidence Interval for

NCP = (148.14 ; 249.42) Tidak fit

(39)

Fit Measure

FIT

OUTPUT Kesimpulan GOOD PERFECT

RMSEA 0,08 - 1,00 < 0,05 Root Mean Square Error of

Approximation (RMSEA) = 0.13 Sangat buruk Confidence

Interval

close to RMSEA

90 Percent Confidence Interval for RMSEA = (0.11 ; 0.14)

p value > 0,05 P-Value for Test of Close Fit

(RMSEA < 0.05) = 0.00 Tidak fit

ECVI

ECVI model < saturated model and independence

model

Expected Cross-Validation Index (ECVI) = 2.36

Belum fit 90 Percent Confidence Interval for

ECVI = (2.05 ; 2.73)

ECVI for Saturated Model = 1.61 ECVI for Independence Model = 15.48

AIC

AIC model < saturated model and independence

model

Independence AIC = 2306.05

Belum fit Model AIC = 351.98

Saturated AIC = 240.00

CAIC

CAIC model < saturated model and independence

model

Independence CAIC = 2366.21

Fit Model CAIC = 500.37

Saturated CAIC = 721.28

NFI > 0,9 Normed Fit Index (NFI) = 0.87 Belum fit

(40)

Fit Measure

FIT

OUTPUT Kesimpulan GOOD PERFECT

NNFI >1,00 Non-Normed Fit Index (NNFI) =

0.87 Belum fit

CFI > 0,9 Comparative Fit Index (CFI) =

0.90 Cukup fit

IFI > 0,9 Incremental Fit Index (IFI) = 0.90 Cukup fit RFI >0,9 Relative Fit Index (RFI) = 0.83 Belum fit

GFI 0,90 - 0,95 1,00 Goodness of Fit Index (GFI) = 0.81

Belum fit

AGFI > 0,06 0,09 Adjusted Goodness of Fit Index

(AGFI) = 0.72 Cukup fit

Setelah melihat keseluruhan hasil dari Goodness of Fit, dapat disimpulkan model masih belum cukup fit, di mana diharuskan untuk melakukan modifikasi lanjutan atas model yang dibentuk dengan melakukan koreksi atas beberapa bias yang mungkin timbul.

4.10.5. Modifikasi 5

Berdasarkan modifikasi 4, output saran penambahan parameter dari LISREL, yaitu

The Modification Indices Suggest to Add an Error Covariance Between and Decrease in Chi-Square New Estimate

SKP2 SKP1 8.7 0.10 SKP5 SKP1 26.5 -0.12 LOY2 LOY1 12.0 -0.08 LOY3 LOY1 20.2 0.10 LOY3 LOY2 14.3 0.09 LOY4 LOY3 12.6 -0.11

(41)

CR2 SKP2 8.4 -0.07 CR2 CR1 36.1 -0.15 CR3 CR1 31.4 0.16 CR5 SKP2 9.0 -0.05 CR5 CR2 15.3 0.07

Estimasi yang dilakukan pada model ini, yaitu

The Modification Indices Suggest to Add an Error Covariance Between and Decrease in Chi-Square New Estimate

CR2 CR1 36.1 -0.15 Berdasarkan hal tersebut, maka input SIMPLISnya adalah sebagai berikut MODIF E

Observed Variables

CR1 CR2 CR3 CR4 CR5 SKP1 SKP2 SKP3 SKP4 SKP5 LOY1 LOY2 LOY3 LOY4 LOY5

Covariance Matrix from file 'E:\INPUT\datakov.cov' Asymptotic Covariance Matrix from file

E:\INPUT\asympcov.acm Sample Size = 150

Latent Variables CSR ATTITUDE LOYALTY Method: Maximum Likelihood

Relationships CR1 -CR5 =CSR

SKP1 -SKP5 =ATTITUDE LOY1 -LOY5 =LOYALTY ATTITUDE =CSR

LOYALTY =ATTITUDE CSR

Set the errors of SKP4 and SKP3 correlate Set the errors of CR5 and CR4 correlate Set the errors of SKP5 and SKP2 correlate Set the errors of SKP4 and SKP2 correlate Set the errors of CR2 and CR1 correlate Options: SS SC EF MI RS AD=OFF

Path Diagram End of Problem

Dan penilaian model fit berdasarkan output Goodness of Fit dari input SIMPLIS di atas yaitu

(42)

Tabel 4.6. Hasil Modifikasi 5 Fit

Measure

FIT

OUTPUT Kesimpulan GOOD PERFECT

Chi-Square 0,00 Minimum Fit Function Chi-Square

= 259.20 (P = 0.0) Tidak fit

p value > 0,05

Normal Theory Weighted Least Squares Chi-Square = 227.27 (P

= 0.00)

Tidak fit

Satorra-Bentler Scaled Chi-Square

= 233.64 (P = 0.00) Tidak fit

Chi-Square Corrected for Non-

Normality = 916.47 (P = 0.0) Tidak fit

NCP smkn kecil

smkn baik

Estimated Non-centrality

Parameter (NCP) = 151.64 Tidak fit

SNCP smkn kecil

smkn baik

90 Percent Confidence Interval for NCP = (109.75 ; 201.17)

Tidak fit

RMSEA 0,08 - 1,00 < 0,05

Root Mean Square Error of

Approximation (RMSEA) = 0.11 Sangat buruk Confidence

Interval close to RMSEA

90 Percent Confidence Interval for RMSEA = (0.095 ; 0.13)

p value > 0,05 P-Value for Test of Close Fit

(RMSEA < 0.05) = 0.00 Tidak fit

(43)

Fit Measure

FIT

OUTPUT Kesimpulan GOOD PERFECT

ECVI

ECVI model < saturated model and independence

model

Expected Cross-Validation Index (ECVI) = 2.08

Belum fit 90 Percent Confidence Interval for

ECVI = (1.80 ; 2.41)

ECVI for Saturated Model = 1.61 ECVI for Independence Model = 15.48

AIC

AIC model < saturated model and independence

model

Independence AIC = 2306.05

Belum fit Model AIC = 309.64

Saturated AIC = 240.00

CAIC

CAIC model < saturated model and independence

model

Independence CAIC = 2366.21

Fit Model CAIC = 462.04

Saturated CAIC = 721.28

NFI > 0,9 Normed Fit Index (NFI) = 0.89 Belum fit

NNFI >1,00

Non-Normed Fit Index (NNFI) =

0.90 Belum fit

CFI > 0,9 Comparative Fit Index (CFI) =

0.92 Fit

IFI > 0,9 Incremental Fit Index (IFI) = 0.92 Fit RFI >0,9 Relative Fit Index (RFI) = 0.85 Belum fit

(44)

Fit Measure

FIT

OUTPUT Kesimpulan GOOD PERFECT

GFI 0,90 - 0,95 1,00 Goodness of Fit Index (GFI) =

0.83 Belum fit

AGFI > 0,06 0,09 Adjusted Goodness of Fit Index

(AGFI) = 0.75 Cukup fit

Setelah melihat keseluruhan hasil dari Goodness of Fit, dapat disimpulkan model masih belum cukup fit, di mana diharuskan untuk melakukan modifikasi lanjutan atas model yang dibentuk dengan melakukan koreksi atas beberapa bias yang mungkin timbul.

4.10.6. Modifikasi 6

Berdasarkan modifikasi 5, output saran penambahan parameter dari LISREL, yaitu

The Modification Indices Suggest to Add an Error Covariance Between and Decrease in Chi-Square New Estimate

SKP3 SKP1 8.6 0.08 SKP5 SKP1 25.5 -0.11 LOY2 LOY1 12.2 -0.08 LOY3 LOY1 19.9 0.10 LOY3 LOY2 14.2 0.09 LOY4 LOY3 12.4 -0.11 CR5 SKP2 9.6 -0.05

Estimasi yang dilakukan pada model ini berdasarkan “skenario 1”, yaitu modifikasi menghasilkan penurunan chi-square yang besar, juga diikuti dengan estimasi baru yang besar pula. Estimasi yang dilakukan pada model ini, yaitu

The Modification Indices Suggest to Add an Error Covariance Between and Decrease in Chi-Square New Estimate

SKP5 SKP1 25.5 -0.11

(45)

Berdasarkan hal tersebut, maka input SIMPLISnya adalah sebagai berikut MODIF F

Observed Variables

CR1 CR2 CR3 CR4 CR5 SKP1 SKP2 SKP3 SKP4 SKP5 LOY1 LOY2 LOY3 LOY4 LOY5

Covariance Matrix from file 'E:\INPUT\datakov.cov' Asymptotic Covariance Matrix from file

E:\INPUT\asympcov.acm Sample Size = 150

Latent Variables CSR ATTITUDE LOYALTY Method: Maximum Likelihood

Relationships CR1 -CR5 =CSR

SKP1 -SKP5 =ATTITUDE LOY1 -LOY5 =LOYALTY ATTITUDE =CSR

LOYALTY =ATTITUDE CSR

Set the errors of SKP4 and SKP3 correlate Set the errors of CR5 and CR4 correlate Set the errors of SKP5 and SKP2 correlate Set the errors of SKP4 and SKP2 correlate Set the errors of CR2 and CR1 correlate Set the errors of SKP5 and SKP1 correlate Options: SS SC EF MI RS AD=OFF

Path Diagram End of Problem

Dan penilaian model fit berdasarkan output Goodness of Fit dari input SIMPLIS di atas yaitu

Tabel 4.7. Hasil Modifikasi 6 Fit

Measure

FIT

OUTPUT Kesimpulan GOOD PERFECT

Chi-Square 0,00 Minimum Fit Function Chi-Square

= 233.63 (P = 0.00) Tidak fit

p value > 0,05

Normal Theory Weighted Least Squares Chi-Square = 208.12 (P

= 0.00)

Tidak fit

(46)

Fit Measure

FIT

OUTPUT Kesimpulan GOOD PERFECT

Satorra-Bentler Scaled Chi-Square

= 214.80 (P = 0.00) Tidak fit

Chi-Square Corrected for Non-

Normality = 878.49 (P = 0.0) Tidak fit

NCP smkn kecil

smkn baik

Estimated Non-centrality Parameter (NCP) = 133.80

Tidak fit

SNCP smkn kecil

smkn baik

90 Percent Confidence Interval for

NCP = (94.15 ; 181.12) Tidak fit

RMSEA 0,08 - 1,00 < 0,05 Root Mean Square Error of

Approximation (RMSEA) = 0.11 Sangat buruk Confidence

Interval close to RMSEA

90 Percent Confidence Interval for RMSEA = (0.088 ; 0.12)

p value > 0,05 P-Value for Test of Close Fit

(RMSEA < 0.05) = 0.00 Tidak fit

ECVI

ECVI model < saturated model and independence

model

Expected Cross-Validation Index (ECVI) = 1.97

Belum fit 90 Percent Confidence Interval for

ECVI = (1.70 ; 2.28)

ECVI for Saturated Model = 1.61 ECVI for Independence Model = 15.48

(47)

Fit Measure

FIT

OUTPUT Kesimpulan GOOD PERFECT

AIC

AIC model < saturated model and independence

model

Independence AIC = 2306.05

Belum fit Model AIC = 292.80

Saturated AIC = 240.00

CAIC

CAIC model < saturated model and independence

model

Independence CAIC = 2366.21

Fit Model CAIC = 449.22

Saturated CAIC = 721.28

NFI > 0,9 Normed Fit Index (NFI) = 0.90 Fit

NNFI >1,00 Non-Normed Fit Index (NNFI) =

0.91 Belum fit

CFI > 0,9 Comparative Fit Index (CFI) =

0.93 Fit

IFI > 0,9 Incremental Fit Index (IFI) = 0.93 Cukup fit RFI >0,9 Relative Fit Index (RFI) = 0.87 Belum fit

GFI 0,90 - 0,95 1,00 Goodness of Fit Index (GFI) =

0.84 Belum fit

AGFI > 0,06 0,09

Adjusted Goodness of Fit Index

(AGFI) = 0.77 Cukup fit

Setelah melihat keseluruhan hasil dari Goodness of Fit, dapat disimpulkan model belum fit, di mana diharuskan untuk melakukan modifikasi lanjutan atas model yang dibentuk dengan melakukan koreksi atas beberapa bias yang mungkin timbul.

(48)

4.10.7. Modifikasi 7

Berdasarkan modifikasi 6, output saran penambahan parameter dari LISREL, yaitu

The Modification Indices Suggest to Add an Error Covariance Between and Decrease in Chi-Square New Estimate

LOY2 LOY1 11.3 -0.08 LOY3 LOY1 19.8 0.10 LOY3 LOY2 14.4 0.09 LOY4 LOY3 11.0 -0.11 LOY5 SKP5 10.0 0.04 CR1 SKP2 8.4 0.06 CR5 SKP2 10.0 -0.05

Estimasi yang dilakukan pada model ini, yaitu

The Modification Indices Suggest to Add an Error Covariance Between and Decrease in Chi-Square New Estimate

LOY3 LOY1 19.8 0.10 Berdasarkan hal tersebut, maka input SIMPLISnya adalah sebagai berikut MODIF G

Observed Variables

CR1 CR2 CR3 CR4 CR5 SKP1 SKP2 SKP3 SKP4 SKP5 LOY1 LOY2 LOY3 LOY4 LOY5

Covariance Matrix from file 'E:\INPUT\datakov.cov' Asymptotic Covariance Matrix from file

E:\INPUT\asympcov.acm Sample Size = 150

Latent Variables CSR ATTITUDE LOYALTY Method: Maximum Likelihood

Relationships CR1 -CR5 =CSR

SKP1 -SKP5 =ATTITUDE LOY1 -LOY5 =LOYALTY ATTITUDE =CSR

LOYALTY =ATTITUDE CSR

Set the errors of SKP4 and SKP3 correlate Set the errors of CR5 and CR4 correlate Set the errors of SKP5 and SKP2 correlate Set the errors of SKP4 and SKP2 correlate Set the errors of CR2 and CR1 correlate Set the errors of SKP5 and SKP1 correlate Set the errors of LOY3 and LOY1 correlate Options: SS SC EF MI RS AD=OFF

Path Diagram End of Problem

(49)

Dan penilaian model fit berdasarkan output Goodness of Fit dari input SIMPLIS di atas yaitu

Tabel 4.8. Hasil Modifikasi 7 Fit

Measure

FIT

OUTPUT

GOOD PERFECT Kesimpulan

Chi-Square 0,00 Minimum Fit Function Chi-

Square = 213.74 (P = 0.00) Tidak fit

p value > 0,05

Normal Theory Weighted Least Squares Chi-Square = 199.02 (P

= 0.00)

Tidak fit

Satorra-Bentler Scaled Chi-

Square = 207.37 (P = 0.00) Tidak fit

Chi-Square Corrected for Non-

Normality = 849.06 (P = 0.0) Tidak fit

NCP smkn kecil

smkn baik

Estimated Non-centrality

Parameter (NCP) = 127.37 Belum fit

SNCP smkn kecil

smkn baik

90 Percent Confidence Interval

for NCP = (88.59 ; 173.82) Belum fit

RMSEA 0,08 - 1,00 < 0,05

Root Mean Square Error of Approximation (RMSEA) = 0.10

Sangat buruk Confidence

Interval close to RMSEA

90 Percent Confidence Interval for RMSEA = (0.086 ; 0.12)

p value > 0,05 P-Value for Test of Close Fit

(RMSEA < 0.05) = 0.00 Tidak fit

(50)

Fit Measure

FIT

OUTPUT

GOOD PERFECT Kesimpulan

ECVI

ECVI model < saturated model and independence

model

Expected Cross-Validation Index (ECVI) = 1.93

Belum fit 90 Percent Confidence Interval

for ECVI = (1.67 ; 2.24) ECVI for Saturated Model = 1.61

ECVI for Independence Model = 15.48

AIC

AIC model < saturated model and independence

model

Independence AIC = 2306.05

Belum fit Model AIC = 287.37

Saturated AIC = 240.00

CAIC

CAIC model < saturated model and independence

model

Independence CAIC = 2366.21

Fit Model CAIC = 447.79

Saturated CAIC = 721.28

NFI > 0,9 Normed Fit Index (NFI) = 0.91 fit

NNFI >1,00 Non-Normed Fit Index (NNFI) =

0.92 fit

CFI > 0,9 Comparative Fit Index (CFI) = 0.94

fit

IFI > 0,9

Incremental Fit Index (IFI) =

0.94 fit

(51)

Fit Measure

FIT

OUTPUT

GOOD PERFECT Kesimpulan

RFI >0,9 Relative Fit Index (RFI) = 0.88 Belum fit

GFI 0,90 - 0,95 1,00 Goodness of Fit Index (GFI) =

0.85 Belum fit

AGFI > 0,06 0,09 Adjusted Goodness of Fit Index

(AGFI) = 0.77 Cukup fit

Setelah melihat keseluruhan hasil dari Goodness of Fit, dapat disimpulkan model belum fit, di mana diharuskan untuk melakukan modifikasi lanjutan atas model yang

dibentuk dengan melakukan koreksi atas beberapa bias yang mungkin timbul.

4.10.8. Modifikasi 8

Berdasarkan modifikasi 7, output saran penambahan parameter dari LISREL, yaitu

The Modification Indices Suggest to Add an Error Covariance Between and Decrease in Chi-Square New Estimate

LOY2 LOY1 21.4 -0.10 LOY3 LOY2 32.1 0.12 LOY4 LOY3 12.9 -0.11 LOY5 SKP5 8.9 0.04 CR1 SKP2 8.8 0.06 CR5 SKP2 9.8 -0.05 Estimasi yang dilakukan pada model ini berdasarkan “skenario 1”, yaitu

modifikasi menghasilkan penurunan chi-square yang besar, juga diikuti dengan estimasi baru yang besar pula. Estimasi yang dilakukan pada model ini, yaitu

The Modification Indices Suggest to Add an Error Covariance Between and Decrease in Chi-Square New Estimate

LOY3 LOY2 32.1 0.12

(52)

Berdasarkan hal tersebut, maka input SIMPLISnya adalah sebagai berikut MODIF I

Observed Variables

CR1 CR2 CR3 CR4 CR5 SKP1 SKP2 SKP3 SKP4 SKP5 LOY1 LOY2 LOY3 LOY4 LOY5

Covariance Matrix from file 'E:\INPUT\datakov.cov' Asymptotic Covariance Matrix from file

E:\INPUT\asympcov.acm Sample Size = 150

Latent Variables CSR ATTITUDE LOYALTY Method: Maximum Likelihood

Relationships CR1 -CR5 =CSR

SKP1 -SKP5 =ATTITUDE LOY1 -LOY5 =LOYALTY ATTITUDE =CSR

LOYALTY =ATTITUDE CSR

Set the errors of SKP4 and SKP3 correlate Set the errors of CR5 and CR4 correlate Set the errors of SKP5 and SKP2 correlate Set the errors of SKP4 and SKP2 correlate Set the errors of CR2 and CR1 correlate Set the errors of SKP5 and SKP1 correlate Set the errors of LOY3 and LOY1 correlate Set the errors of LOY3 and LOY2 correlate Options: SS SC EF MI RS AD=OFF

Path Diagram End of Problem

Dan penilaian model fit berdasarkan output goodness of fit dari input SIMPLIS di atas yaitu

Tabel 4.9. Hasil Modifikasi 8 Fit

Measure

FIT

OUTPUT Kesimpulan GOOD PERFECT

Chi-Square 0,00 Minimum Fit Function Chi-

Square = 177.39 (P = 0.00) Tidak fit

p value > 0,05

Normal Theory Weighted Least Squares Chi-Square = 165.26 (P = 0.00)

Tidak fit

(53)

Fit Measure

FIT

OUTPUT Kesimpulan GOOD PERFECT

Satorra-Bentler Scaled Chi-

Square = 169.42 (P = 0.00) Tidak fit

Chi-Square Corrected for Non-

Normality = 704.04 (P = 0.0) Tidak fit

NCP smkn kecil

smkn baik

Estimated Non-centrality

Parameter (NCP) = 90.42 Tidak fit

SNCP smkn kecil

smkn baik

90 Percent Confidence Interval

for NCP = (56.74 ; 131.86 Tidak fit

RMSEA 0,08 - 1,00 < 0,05 Root Mean Square Error of Approximation (RMSEA) = 0.088

Cukup fit Confidence

Interval close to RMSEA

90 Percent Confidence Interval for RMSEA = (0.069 ; 0.11)

p value > 0,05 P-Value for Test of Close Fit (RMSEA < 0.05) = 0.00065

Belum fit

ECVI

ECVI model < saturated model and independence

model

Expected Cross-Validation Index (ECVI) = 1.69

Belum fit 90 Percent Confidence Interval

for ECVI = (1.46 ; 1.97) ECVI for Saturated Model = 1.61

(54)

Fit Measure

FIT

OUTPUT Kesimpulan GOOD PERFECT

ECVI for Independence Model =

15.48

AIC

AIC model < saturated model and independence

model

Independence AIC = 2306.05

Belum fit Model AIC = 251.42

Saturated AIC = 240.00

CAIC

CAIC model < saturated model and independence

model

Independence CAIC = 2366.21

Fit Model CAIC = 415.86

Saturated CAIC = 721.28

NFI > 0,9 Normed Fit Index (NFI) = 0.92 Fit

NNFI >1,00 Non-Normed Fit Index (NNFI) =

0.94 Belum fit

CFI > 0,9 Comparative Fit Index (CFI) =

0.95 Fit

IFI > 0,9

Incremental Fit Index (IFI) =

0.96 Fit

RFI >0,9 Relative Fit Index (RFI) = 0.90 Cukup fit

GFI 0,90 - 0,95 1,00 Goodness of Fit Index (GFI) =

0.87 Belum fit

AGFI > 0,06 0,09 Adjusted Goodness of Fit Index

(AGFI) = 0.80 Cukup fit

(55)

Setelah melihat keseluruhan hasil dari Goodness of Fit, dapat disimpulkan model masih belum cukup fit, namun sudah lebih baik dari sebelumnya. Oleh karena itu, melakukan modifikasi lanjutan atas model yang dibentuk dengan melakukan koreksi atas beberapa bias yang mungkin timbul masih harus dilakukan.

4.10.9. Modifikasi 9

Berdasarkan modifikasi 8, output saran penambahan parameter dari LISREL, yaitu

The Modification Indices Suggest to Add an Error Covariance Between and Decrease in Chi-Square New Estimate

LOY5 LOY2 14.9 0.07 CR1 SKP2 8.2 0.06 CR5 SKP2 9.9 -0.05

Estimasi yang dilakukan pada model ini berdasarkan “skenario 1”, yaitu modifikasi menghasilkan penurunan chi-square yang besar, juga diikuti dengan estimasi baru yang besar pula. Estimasi yang dilakukan pada model ini, yaitu

The Modification Indices Suggest to Add an Error Covariance Between and Decrease in Chi-Square New Estimate

LOY5 LOY2 14.9 0.07 Berdasarkan hal tersebut, maka input SIMPLISnya adalah sebagai berikut MODIF J

Observed Variables

CR1 CR2 CR3 CR4 CR5 SKP1 SKP2 SKP3 SKP4 SKP5 LOY1 LOY2 LOY3 LOY4 LOY5

Covariance Matrix from file 'E:\INPUT\datakov.cov' Asymptotic Covariance Matrix from file

E:\INPUT\asympcov.acm Sample Size = 150

Latent Variables CSR ATTITUDE LOYALTY Method: Maximum Likelihood

Relationships CR1 -CR5 =CSR

SKP1 -SKP5 =ATTITUDE LOY1 -LOY5 =LOYALTY ATTITUDE =CSR

LOYALTY =ATTITUDE CSR

Gambar

Gambar 4.4. Screening Data
Gambar 4.5. Uji Normalitas
Gambar 4.6. Konseptualisasi Model
Gambar 4.9.  Indikator Reflektif Loyalitas Merek
+7

Referensi

Dokumen terkait

12.5 Dengan tidak mengurangi ketentuan Pasal 12.1 Perjanjian ini, HSBC dapat membekukan sementara Rekening Kartu, mengakhiri hak Pemegang Kartu (dan/atau Pemegang

yang penting karena memungkinkan pergerakan hormone pelepasan dari hypothalamus ke kelenjar hipofisis , sehingga memungkinkan hypothalamus mengatur fungsi hipofisis.

Dengan demikian berdasarkan hasil temuan dan analisis data penelitian tindakan bimbingan konseling maka dapat disimpulkan bahwa layanan bimbingan kelompok

Anak membutuhkan stimulus dalam meningkatkan kemampuan motorik halus seperti melakukan senam otak, yang bertujuan memfasilitasi bagian otak kanan dan otak kiri agar dapat

Dari kedua persamaan yang diperoleh terlihat suhu berpengaruh terhadap kecepatan reaksi yang dinyatakan dengan (k 1 ) dan transfer massa yang diwakili dengan

Selain kendala yang dialami oleh Jaksa penyidik, pihak Kejaksaan Negeri Malang telah melakukan sarana perbaikan atau serangkaian upaya yang dilakukan untuk

Semoga kasih setia Allah Bapa membimbing dan meneguhkan orang-orang yang sedang tertimpa musibah sehingga mampu bangkit kembali dan menyadari bahwa musibah yang menimpa mereka

Salah satu bukti bentuk lemahnya perlindungan pemerintah Arab Saudi terhadap Tenaga Kerja Indonesia yaitu melalui mekanisme penanganan yang buruk. Hampir setiap