• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN TERHADAP KINERJA PERUSAHAAN PT. BAMBANG DJAJA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENGARUH SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN TERHADAP KINERJA PERUSAHAAN PT. BAMBANG DJAJA"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN TERHADAP

KINERJA PERUSAHAAN PT. BAMBANG DJAJA

SUPIATUN yantosofie@yahoo.co.id

Bambang Suryono

Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia (STIESIA) Surabaya

ABSTRACT

This research is meant to find out the influence of sales accounting information system to the company performance. This research is a census research of PT. Bambang Djaja’s employees in the accounting department, financial department, and sales department with the number of employees as much as 30 people. The data analysis in this research is conducted by using simple linier regression model through SPSS 19 program. Based on the result of analysis it can be concluded that the sales accounting information system has significant influence to the company performance of PT Bambang Djaja Surabaya. The influence is as much as 43.5%.

Keywords: Sales accounting Information System, Company Performance, Simple Linier Regression Analysis.

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan, untuk mengetahui pengaruh sistem informasi akuntansi penjualan terhadap kinerja perusahaan. Penelitian ini merupakan penelitian sensus pada karyawan PT. Bambang Djaja bagian akuntansi, keuangan, dan bagian pemasaran sejumlah 30 orang. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan model regresi linier sederhana melalui program SPSS 19. Berdasarkan hasil analisis dapat disimpulkan bahwa sistem informasi akuntansi penjualan mempunyai pengaruh signifikan terhadap kinerja perusahaan pada PT. Bambang Djaja Surabaya. Pengaruh tersebut adalah sebesar 43.5%.

Kata kunci: Sistem informasi akuntansi penjualan, kinerja perusahaan. Analisis regresi linier sederhana.

PENDAHULUAN

Dalam akivitas perusahaan yang berbasis pengetahuan dan teknologi informasi, sistem informasi memegang peranan yang sangat penting. Saat ini banyak perusahaan yang menginvestasikan dananya untuk teknologi informasi agar dapat mendukung produktivitas pegawainya dalam melakukan pemrosesan data dan laporan dengan cepat. Sehingga perusahaan tidak perlu lagi mengeluarkan biaya yang tidak seharusnya dikeluarkan oleh pihak perusahaan, seperti dengan merekrut pegawai baru. Pada umumnya, suatu perusahaan ingin melakukan penghematan atau menekan biaya seminimal mungkin untuk memperoleh hasil yang maksimal dalam menyelenggarakan kegiatan perusahaan.

Sistem informasi membantu manajer dalam mengkomunikasikan dan menyebarkan informasi. Sehingga sebuah keharusan bagi sebuah perusahaan untuk dapat mengatur informasi sebaik-baiknya agar menghasilkan informasi yang berkualitas, yang nantinya informasi tersebut akan dapat digunakan dalam proses pengambilan keputusan oleh

(2)

manajemen. Sistem informasi membantu manajer dalam mengkomunikasikan dan menyebarkan informasi.

Untuk membangun sistem informasi, manajer mempunyai beberapa alasan rasional baik menyangkut umum ataupun khusus. Alasan yang paling pokok bagi manajer untuk memilih menggunakan sistem adalah mencapai alasan-alasan ekonomi, menyediakan pelayanan yang baik, atau menyediakan tempat kerja yang lebih baik. Sebagai akibat dari perkembangan teknologi komputer dan informasi, maka masalah etika dalam penggunaan komputer menjadi masalah ikutan. Di samping pengaruh positif, terdapat pula pengaruh negatif. Di samping masalah pembajakan perangkat lunak yang mengakibatkan penurunan penjualan, moral, hukum dan pengaruh negatif lainnya.

Suatu sistem informasi bersifat strategik jika sistem itu mampu mengubah dan mendukung perubahan produk atau jasa, atau cara organisasi bersaing dalam industrinya. Seiring dengan berkembangnya ekonomi, maka bekembang pula cara manusia bertransaksi. Sekarang banyak perusahaan yang mengandalkan sistem informasi sebagai alat untuk mengambil keputusan. Keunggulan dalam hal teknologi informasi ini dijadikan alat untuk memenangkan persaingan atau sebagai pemimpin pasar. Manajemen membutuhkan informasi, baik informasi keuangan maupun informasi nonkeuangan, yang informasi keuangan tersebut dihasilkan oleh sistem informasi yang berupa informasi akuntansi keuangan dan informasi akuntansi manajemen.

Sistem Informasi Akuntansi Keuangan menghasilkan informasi akuntansi. Informasi akuntansi itu dibedakan menjadi dua, yaitu informasi akuntansi keuangan (berbentuk laporan keuangan yang ditujukan pada pihak eksternal) dan informasi akuntansi manajemen (berfungsi bagi manajemen untuk mengambil keputusan). Menurut Winarno, Wing Wahyu (2006: 1.9) Sistem informasi akuntansi (SIA) adalah sekumpulan perangkat sistem yang berfungsi untuk mencatat data transaksi, mengolah data, dan menyajikan informasi akuntansi kepada pihak internal (manajemen perusahaan) dan pihak eksternal (pembeli, pemasok, pemerintah, kreditur, dan sebagainya). Sedangkan menurut Diana dan Setiawati (2011:4) Sistem Informasi Akuntansi adalah Sistem yang bertujuan untuk mengumpulkan dan memproses data serta melaporkan informasi yang berkaitan dengan transaksi keuangan.

Setiap perusahaan memiliki lini bisnis yang berbeda-beda. Bagi perusahaan yang lini bisnis utamanya adalah perdagangan barang dan jasa, kegiatan penjualan menjadi hal paling utama yang harus diperhatikan, karena tanpa adanya kegiatan penjualan maka tidak akan terjadi pemindahan barang atau jasa dari produsen kepada konsumen, yang berarti tidak akan terjadi penambahan nilai bagi keuangan perusahaan. Kegiatan penjualan merupakan salah satu sumber pendapatan utama bagi perusahaan. Penjualan merupakan tulang punggung kegiatan perusahaan dan sebagai sumber pendapatan untuk menutupi biaya-biaya yang dikeluarkan perusahaan. Oleh karena itu, apabila ingin memberikan keuntungan yang maksimal bagi perusahaan, maka pemasukan atau pendapatan dari kegiatan penjualan harus dapat dijaga dan dimaksimalkan. Dalam kegiatan penjualan diperlukan informasi-informasi yang secara lengkap, akurat dan juga dapat dipercaya. Informasi-informasi tersebut nantinya oleh pihak manajemen akan dipergunakan dalam merumuskan kebijakan suatu perusahaan sehingga diharapkan tujuan penjualan yang telah ditetapkan oleh perusahaan dapat dicapai. Mengingat pentingnya pasokan informasi penjualan bagi manajemen, maka data keuangan yang berhubungan dengan kegiatan penjualan harus dikelola dengan efektif dan efisien melalui penerapan sistem informasi akuntansi penjualan secara efektif dan efisien. Penerapan sistem informasi akuntansi penjualan yang baik akan dapat menghindarkan dari kesalahan-kesalahan yang mungkin terjadi.

(3)

Pendapatan yang berhubungan dengan transaksi penjualan merupakan masalah yang penting. Adanya kesalahan dalam pencatatan, ataupun penyelewengan dan kecurangan yang terjadi dapat berakibat kerugian bagi perusahaan. Sehingga untuk mengantisipasinya dibutuhkan perhatian yang besar. Perusahaan sebagai salah satu bentuk organisasi pada umumnya memiliki tujuan tertentu yang ingin dicapai dalam usaha untuk memenuhi kepentingan para anggotanya. Keberhasilan dalam mencapai tujuan perusahaan merupakan prestasi manajemen. Penilaian prestasi atau kinerja suatu perusahaan diukur karena dapat dipakai sebagai dasar pengambilan keputusan baik pihak internal maupun eksternal.

Persaingan bisnis yang meningkat menuntut perusahaan untuk memanfaatkan kemampuan yang ada semaksimal mungkin, agar unggul dalam persaingan. Keunggulan daya saing dapat diciptakan oleh perusahaan dengan salah satu cara, yaitu meningkatkan kinerja manajerial. Kinerja perusahaan merupakan suatu gambaran tentang kondisi keuangan suatu perusahaan yang dianalisis dengan alat-alat analisis keuangan , sehingga dapat diketahui baik buruknya kondisi keuangan suatu perusahaan yang mencerminkan prestasi kerja dalam periode tertentu. Pada umumnya, orang menilai baiknya kinerja keuangan suatu perusahaan dari tingginya angka penjualan per tahun ataupun dengan melihat pada tingginya angka pendapatan perusahaan tersebut. Oleh sebab itu, seringkali manajer perusahaan berpacu untuk mencetak angka penjualan perusahaan setinggi-tingginya sehingga kinerja keuangan perusahaan dapat terlihat baik dimata para investornya.

PT. Bambang Djaja merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang industri manufaktur dan memproduksi beragam jenis transformer untuk industri dan utility. Dimana fungsi dari transformator tersebut sangat diperlukan dalam rangkaian elektronika, karena transformator berfungsi untuk menyalurkan tenaga/daya listrik dari tegangan tinggi ke tegangan rendah atau sebaliknya, dengan frekuensi sama. Transformator atau yang biasa disebut trafo adalah suatu peralatan listrik yang termasuk dalam klasifikasi mesin listrik statis. Banyak perusahaan-perusahaan yang berskala besar maupun kecil membutuhkan alat transformer tersebut guna menunjang operasional mereka, sehingga dari banyaknya kebutuhan alat tersebut akan meningkatkan penjualan perusahaan, maka dibutuhkan sistem informasi yang efekif dan efisien. Dengan demikian sistem informasi akuntansi penjualan yang baik menjadi salah satu hal yang penting dalam operasional usaha untuk mencapai tujuan dan sasaran perusahaan yang ditargetkan, agar dapat meningkatkan kinerja perusahaan. Salah satu sistem informasi yang diterapkan perusahaan adalah sistem informasi akuntansi penjualan.

TINJAUAN TEORETIS DAN HIPOTESIS Pengertian Sistem

Pengertian sistem banyak dinyatakan oleh pengarang dengan devinisinya masing-masing, tetapi meskipun berbeda-beda devinisi tentang sistem namun tetap mempunyai pengertian yang sama yakni sama-sama merupakan suatu kumpulan yang bertujuan mencapai suatu tujuan tertentu.

Menurut Winarno, Wing Wahyu (2004:1), Sistem adalah sekumpulan komponen yang saling bekerja sama untuk mencapai suatu tujuan. Sedangkan Mulyadi (2001:5) sistem adalah suatu jaringan prosedur yang dibuat menurut pola yang terpadu untuk melaksanakan tugas pokok perusahaan. Widjajanto, Nugroho (2001:2) menyatakan bahwa sistem adalah sesuatu yang memiliki bagian-bagian yang penting yang saling berinteraksi untuk mencapai tujuan tertentu melalui tiga tahapan, yaitu input, proses dan output.

(4)

Tujuan sebuah sistem harus melayani setidaknya satu tujuan, tetapi ia dapat juga melayani beberapa tujuan. Apakah suatu sistem memberikan pengukuran waktu, daya listrik, atau informasi, memberikan tujuan bagi justifikasi dasarnya. Ketika sebuah sistem tidak lagi dapat memenuhi tujuan, ia harus diganti. Kemampuan suatu sistem untuk mencapai tujuannya bergantung pada efektivitas fungsi dan interaksi yang harmonis diantara subsistemnya. Jika sebuah subsistem yang vital gagal atau rusak dan tidak lagi dapat memenuhi tugasnya, keseluruhan sistem akan gagal memenuhi tujuannya.

Sistem informasi

Informasi merupakan sumber data yang sangat penting bagi perusahaan, karena dengan adanya informasi maka perusahaan dapat melaksanakan kegiatan operasionalnya sesuai dengan perencanaan perusahaan. Menurut Hall, James A. (2001:6) Sistem informasi adalah sebuah rangkaian prosedur formal dimana data dikumpulkan, diproses menjadi informasi, dan didistribusikan kepada para pemakai. Sistem informasi menurut Bodnar, GH dan Hopwood, WS (2004:6) adalah data yang berguna yang dapat diolah sehingga dapat dijadikan dasar untuk mengambil keputusan secara tepat.

Berdasarkan perkembangannya, sistem informasi dapat dikelompokan kedalam empat tingkatan (Winarno, Wing Wahyu 1994:9), yaitu: Pertama, Sistem pemrosesan transaksi (transaction processing system), adalah sistem informasi komputerisasi yang dirancang untuk mengolah data dalam jumlah besar. Karena jumlah data dan proses perhitungan meliputi jumlah yang sangat besar, maka sistem ini memerlukan komputer. Sistem pemrosesan data hanya bertugas memroses data dan menghasilkan laporan yang tidak ditujukan untuk mengambil keputusan, yang mana data diperoleh dari dalam perusahaan sendiri.

Kedua, Sistem informasi manajemen (management information system) merupakan sistem

pemrosesan data, karena sudah meliputi interaksi atau komunikasi antara manusia dengan komputer. Laporan yang dihasilkan sistem ini biasanya menyangkut penyimpangan-penyimpangan dari proses yang rutin dan memang dirancang untuk membantu pengambilan keputusan.

Ketiga, Sistem pendukung keputusan (decision support system) merupakan informasi

yang dirancang untuk mendukung pengambilan keputusan oleh manajer. Sistem ini memungkinkan pimpinan untuk mendapatkan informasi yang sesuai dengan kebutuhannya.

Keempat, Sistem pakar dan kepandaian buatan (expert system and artifical intelligence)

adalah sistem informasi yang dirancang sesuai dengan akal pikiran manusia. Setiap ada masalah baru (dan jalan keluar yang telah dipilih) dimasukan ke dalam komputer dan komputer akan mengingatnya dalam jangka waktu yang tidak terbatas. Semakin banyak masalah yang dianalisis dengan sistem ini, semakin pintar pula sistem ini. Sistem pakar juga memungkinkan penggabungan data pikir satu orang dengan orang lain, oleh karena itu sistem ini juga disebut dengan knowledge baset system.

Sistem Informasi Akuntansi

Dewasa ini kelangsungan hidup perusahaan sangat ditentukan kemampuannya untuk bersaing di pasar. Kemampuan bersaing memerlukan strategi yang dapat memanfaatkan semua kekuatan dan peluang yang ada, diantaranya adalah dengan sistem informasi akuntansi. Hal tersebut menimbulkan kebutuhan akan informasi yang semakin akurat. setiap perusahaan memiliki sistem informasi akuntansi yang disesuaikan dengan kebutuhan dan kebijakan manajemen.

Beberapa definisi sistem informasi akuntansi dikemukakan oleh para ahli. “Sistem Informasi Akuntansi (SIA) adalah sebuah struktur yang digabungkan dalam sebuah entitas, yang mempekerjakan sumberdaya-sumberdaya dan komponen lainnya untuk mengubah

(5)

data ekonomi menjadi informasi akuntansi, dengan tujuan untuk memenuhi informasi para pengguna yang bermacam-macam” (Wilkinson, 2000:7).

Sedangkan Widjajanto, Nugroho (2001:4) mendefinisikan sistem informasi akuntansi adalah susunan berbagai formulir catatan, peralatan, termasuk komputer dan perlengkapannya serta alat komunikasi, tenaga pelaksananya, dan laporan terkoordinasikan secara erat yang didisain untuk mentransformasikan data keuangan menjadi informasi yang dibutuhkan manajemen.

Dari definisi-definisi diatas, dapat disimpulkan bahwa sistem informasi akuntansi adalah kumpulan sumberdaya yang digunakan untuk mengubah data keuangan menjadi informasi akuntansi yang dibutuhkan oleh pihak-pihak yang berkepentingan dalam poses pengambilan keputusan.

Komponen Sistem Informasi Akuntansi

Menurut Wilkinson (2000:4), Sistem informasi akuntansi memiliki komponen sebagai berikut, Pertama: Sumber Daya Manusia meliputi perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan. Kedua: Alat yang digunakan meliputi alat masukan, proses, alat keluaran, basis data,teknologi dan kontrol. dan Ketiga, Sistem dan prosedur yang digunakan merupakan langkah-langkah penting yang dilakukan dalam satu atau lebih fungsi sistem informasi akuntansi, baik secara manual maupun terkomputerisasi.

Tujuan dan Fungsi Sistem Informasi Akuntansi

Tujuan sistem informasi setiap organisasi harus menyesuaikan sistem informasinya dengan kebutuhan pemakaiannya. Oleh karena itu, tujuan sistem informasi yang spesifik dapat berbeda dari satu perusahaan ke perusahaan lain. Namun demikian, tiga tujuan utama yang umum bagi semua system menurut Hall, James A (2001:6), yaitu:

Untuk mendukung fungsi kepengurusan (stewardship) manajemen. Kepengurusan merujuk

ke tanggung jawab manajemen untuk mengatur sumber sumber daya perusahaan secara benar. Sistem informasi menyediakan informasi tentang kegunaan sumber daya ke pemakai eksternal melalui laporan keuangan tradisional dan laporan – laporan yang di minta lainnya. Secara internal, pihak manajemen menerima informasi kepengurusan dari berbagai laporan pertanggungjawaban.

Untuk mendukung pengambilan keputusan manajemen. Sistem informasi memberikan para

manajer informasi yang mereka perlukan untuk melakukan tanggung jawab pengambilan keputusan.

Untuk mendukung kegiatan operasi perusahaan hari demi hari. Sistem informasi

menyediakan informasi bagi personel operasi untuk membantu mereka melakukan tugas mereka setiap hari dengan efisien dan efektif.

Setiap sistem informasi akuntansi melaksanakan lima fungsi utama, yaitu: Pertama, pengumpulan data, merupakan tahap operasional pertama dalam sistem informasi. Tujuannya adalah untuk memastikan bahwa data-data peristiwa yang memasuki sistem itu sah (valid), lengkap dan bebas dari kesalahan material. Terdapat dua aturan yang mengatur desain prosedur pengumpulan data: relevan dan efisiensi.

Kedua, Pemrosesan data yaitu data biasanya perlu diproses untuk menghasilkan

informasi, tugas dalam tahap pemrosesan data bervariasi dari yang sederhana sampai kompleks. Pemrosesan data terdiri atas proses pengubahan input menjadi input.

Ketiga, Manajemen data yaitu Manajemen data memiliki tiga tugas mendasar, yaitu

penyimpanan, perbaikan (retrieval), dan penghapusan. Tugas penyimpanan menetapkan kunci-kunci untuk record-record yang baru dan menyimpannya dalam lokasi yang benar dalam database. Perbaikan merupakan tugas untuk menempatkan dan menyarikan suatu

(6)

record yang ada dari database untuk diproses. Setelah pemrosesan selesai,tugas penyimpanan menyimpan kembali data yang sudah diperbarui itu untuk ditempatkan dalam database.

Keempat, Pengendalian data yaitu Fungsi pengendalian data mempunyai dua tujuan

dasar, yaitu untuk menjaga dan menjamin keamanan aset perubahan, dan untuk menjamin bahwa data yang diperoleh akurat dan lengkap serta diproses dengan benar.

Kelima,Penghasil informasi merupakan proses mengumpulkan, mengatur, memformat,

dan menyajikan informasi untuk para pemakai. Informasi dapat berupa dokumen opersional seperti pesanan penjualan, suatu laporan yang terstruktur, atau pesan dilayar komputer.

Sistem Informasi Akuntansi Penjualan

Akuntansi penjualan perlu diselenggarakan dalam suatu sistem informasi akuntansi yang baik karena aktivitas penjualan merupakan sumber pendapatan utama bagi sebuah perusahaan. Kegiatan penjualan yang tidak dikelola dengan baik akan memberikan dampak yang merugikan perusahaan, karena selain sasaran penjualan tidak dapat tercapai, juga pendapatan perusahaan dari kegiatan penjualan tidak dapat diperoleh dengan maksimal.

Aktivitas penjualan merupakan suatu aktivitas yang sangat berperan dalam menciptakan pendapatan, sehingga memerlukan pengawasan dan pengendalian yang ketat. Untuk menjamin adanya pengendalian intern dalam aktivitas penjualan, maka perlu adanya pemisahan fungsi antara fungsi penyimpanan, pencatatan, operasional dan pengawasan.

Sistem penjualan digunakan untuk menangani transaksi penjualan barang dan jasa, baik secara tunai maupun kredit. “Sistem penjualan terdiri dari keputusan dan proses yang dibutuhkan dalam perpindahan kepemilikan atas barang dan jasa kepada pembeli setelah dilakukan transaksi” (Arens et al, 2011:486). Lebih lanjut dijelaskan bahwa dalam transaksi penjualan kredit, jika pesanan dari pelanggan telah dipenuhi dengan pengiriman atau penyerahan barang atau jasa, maka untuk jangka waktu tertentu perusahaan memiliki piutang kepada pelanggan tersebut. Sedangkan dalam transaksi penjualan tunai, barang dan jasa baru diserahkan oleh bagian pengiriman kepada pembeli jika bagian kas telah menerima uang dari pembeli.

Dari penjelasan tersebut dapat disimpulkan bahwa sistem informasi akuntansi penjualan adalah alat untuk dapat memberikan informasi kepada manajemen dalam pengambilan keputusan khususnya dalam kaitannya dengan kegiatan penjualan melalui laporan penjualan.

Kinerja Perusahaan

Sebagai salah satu bentuk organisasi pada umumnya memiliki tujuan tertentu yang ingin dicapai dalam usaha memenuhi kepentingan para anggotanya. Keberhasilan dalam mencapai tujuan perusahaan merupakan prestasi manajemen. penilaian karena dapat dipakai sebagai dasar pengambilan keputusan baik internal maupun eksternal.

Dalam pengelolaan suatu perusahaan, kinerja perusahaan merupakan suatu gambaran tentang kondisi keuangan suatu perusahaan yang dianalisis dengan alat-alat analisis keuangan, sehingga dapat diketahui mengenai baik dan buruknya keadaan keuangan suatu perusahaan yang sudah pasti mencerminkan prestasi kerja dalam periode tertentu. Hal ini sangat penting agar sumber daya digunakan secara optimal dalam menghadapi perubahan lingkungan.

Kinerja perusahaan adalah suatu tampilan keadaan secara utuh atas perusahaan selama periode waktu tertentu, merupakan hasil atau prestasi yang dipengaruhi oleh kegiatan operasional perusahaan dalam memanfaatkan sumber daya-sumber daya yang dimiliki. (Helfert, 1996 dalam Ceacilia Srimindarti, fokus ekonomi, 2004:53).

(7)

Pengukuran Kinerja Perusahaan

Berdasarkan tujuan pengukuran kinerja, maka suatu metode pengukuran kinerja harus dapat menyelaraskan tujuan organisasi perusahaan secara keseluruhan. Menurut Vincent, Gaspersz (2005;68), tujuan dari pengukuran kinerja adalah untuk menghasilkan data, yang kemudian apabila data tersebut dianalisis secara tepat akan memberikan informasi yang akurat bagi pengguna data tersebut. Ukuran-ukuran kinerja perusahaan sangat penting harus cara kerja perusahaan dalam kaitannya dengan mencapai strategi dan sasaran-sasaran bisnisnya, perusahaan harus mengembangkan cara-cara mengukur kinerja. Bagian ini menyajikan kriteria yang mendasari ukuran-ukuran kinerja pekerjaan. Menurut Noe, Raymond A. (2008:461) kriteria yang digunakan untuk mengevaluasi sistem manajemen kinerja yaitu:

Pertama,Kesesuaian strategis Merupakan sejauh apa sistem manajemen kinerja

menampilkan kinerja pekerjaan yang sejalan dengan strategi, sasaran, dan budaya organisasi. Jika perusahaan menekankan pada pelayanan pelanggan, sistem manajemen kinerja harus menilai seberapa baik para karyawan dalam melayani para pelanggan perusahaan. Kesesuaian strategis menekankan pentingnya sistem manajemen kinerja untuk menuntun para karyawan agar dapat berkontribusi terhadap keberhasilan organisasi. Ini memerlukan sistem-sistem yang cukup fleksibel untuk menyesuaikan diri dengan berbagai perusahaan pendirian strategis perusahaan.

Kedua, Keabsahan adalah sejauh mana ukuran kinerja menilai seluruh dan hanya

aspek-aspek kinerja yang penting. Hal ini sering disebut “keabsahan isi”. Agar ukuran kinerja menjadi absah, ukuran kinerja tidak boleh kurang atau tercemar. Perusahaan-perusahaan harus menggunakan beberapa ukuran kinerja, seperti peringkat kinerja pengawasan pada serangkaian dimensi atau ukuran dari hasil-hasil pekerjaan yang objektif.

Ketiga, Keandalan mengacu pada keadaan ukuran kinerja yang tidak berubah-ubah.

Salah satu kendalan yang penting adalah keandalan antar penilai: keadaan tidak berubah-ubah diantara individu yang melakukan evaluasi kinerja karyawan. Ukuran kinerja memiliki keandalan antar penilai jika dua individu memberikan evaluasi yang sama (atau hampir sama) terhadap kinerja pekerjaan seseorang. Contohnya, jika tenaga penjualn dievaluasi berdasarkan volume penjualan aktualnya selama bulan tertentu, hal itu akan penting untuk mempertimbangkan keadaan tidak berubah-ubahnya disepanjang waktu penjualan bulanan.

Keempat, Penerimaan mengacu pada apakh individu yang menggunakan ukuran

kinerja akan dapat menerimanya. Banyak ukuran kinerja yang rumit sangat absah dan dapat diandalkan, tetapi menghabiskan begitu banyak waktu manajer sehingga mereka menolak menggunakannya. Mereka yang dievaluasi dengan menggunakan ukuran mungkin tidak dapt menerimanya. Penerimaan dipengaruhi oleh sejauh apa para karyawan yakin bahwa sistem manajemen kinerjanya adil, ada tiga kategori keadilan yang dirasakn: keadilan prosedural, antar pribadi, dan hasil.

Kelima, Kekhususan merupakan sejauh mana ukuran kinerja memberitahukan kepada

karyawan tentang hal-hal yang mereka harapkan dan cara mereka memenuhi harapn-harapan itu. Kekhususan penting dalam tujuan-tujuan strategis dan pengembangan manajemen kinerja. Jika ukuran tidak menentukan hal-hal yang harus dilakukan karyawan agar dapat membantu perusahaan dalam mencapai sasaran-sasaran srategisnya, perusahaan tidak dapat mencapai tujuan strategisnya. Selain itu, jika ukuran gagal menunjukan masalah-masalah kinerja kepada karyawan, hampir mustahil bagi karyawan untuk memperbaiki kinerjanya.

(8)

Hubungan Sistem Informasi Akuntansi Penjualan dengan Kinerja Perusahaan

Banyak perusahaan yang menggunakan teknologi informasi untuk menyimpan dan juga memproses transaksi-transaksi perusahaan mereka, baik perusahaan skala kecil, menengah maupun besar. Sebagai hasil dari ledakan perkembangan dalam teknologi informasi, banyak entitas yang menggunakan komputer dengan perangkat lunak akuntansi dalam menjalankan prosedur akuntansinya (Arens et al, 2011:392). Sistem informasi akuntansi yang diaplikasikan dalam perusahaan memiliki beberapa subsistem, salah satu dari subsistem tersebut adalah sistem informasi akuntansi penjualan. Adanya kegiatan penjualan yang merupakan sumber pendapatan utama sebuah perusahaan menjadikan sistem informasi akuntansi penjualan mempunyai peran yang sangat penting. Komponen sistem informasi akuntansi penjualan memiliki komponen yang sama dengan yang dimiliki sistem informasi akuntansi, yaitu sumber saya manusia, alat yang digunakan, dan sistem dan prosedur yang digunakan. Sistem informasi akuntansi penjualan penting diaplikasikan dalam perusahaan guna membantu manajemen dalam memaksimalkan pendapatan serta meningkatkan efektivitas dan efisiensi kegiatan penjualan.

Sistem informasi akuntansi penjualan bertujuan untuk menghimpun informasi yang bermanfaat bagi pimpinan dalam hubungannya dengan kegiatan penjualan. Hasil akhir dari pengolahan sistem informasi akuntansi dalam kaitannya dengan kegiatan penjualan yang dilakukan oleh perusahaan adalah berupa laporan, yang salah satunya adalah laporan keuangan yang bisa ditujukan untuk semua tingkatan manajemen sesuai dengan kebutuhan sebagai alat pengawasan. Menurut Munawir (2000:31) “Laporan keuangan merupakan alat yang sangat penting untuk memperoleh informasi sehubungan dengan posisi keuangan dan hasil-hasil yang telah dicapai oleh perusahaan.” Dengan melihat laporan keuangan suatu perusahaan akan tergambar didalamnya aktivitas perusahaan tersebut. Oleh karena itu, laporan keuangan perusahaan merupakan hasil dari suatu proses akuntansi yang dapat digunakan sebagai alat untuk komunikasi dan juga digunakan sebagai alat pengukur kinerja perusahaan.

Hipotesis

Hipotesis merupakan jawaban sementara atas masalah yang telah dirumuskan. Oleh karena itu, masih dibutuhkan pengujian lebih lanjut untuk membuktikan kebenarannya. Hipotesis yang dirumuskan adalah:

H1 : Sistem Informasi akuntansi penjualan berpengaruh terhadap kinerja perusahaan.

METODE PENELITIAN

Populasi dan Sampel Penelitian

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan pada bagian akuntansi, keuangan, dan bagian pemasaran pada PT. Bambang Djaja. Teknik penarikan sampel yang digunakan adalah non probability sampling dengan pendekatan teknik sampling jenuh atau sensus. Non Probability Sampling adalah teknik pengambilan sampel yang tidak memberi peluang atau kesempatan sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel (Anshori dan Iswati, 2009:105). Sedangkan teknik sampling jenuh atau sensus adalah teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel (Anshori dan Iswati, 2009:106). Teknik sampling jenuh atau sensus sering digunakan apabila jumlah populasi relatif kecil atau kurang dari 30 orang. Sampel yang dipilih untuk penelitian ini adalah seluruh karyawan pada bagian-bagian yang berhubungan langsung dengan sistem informasi akuntansi penjualan dan kinerja perusahaan.

(9)

Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel Variabel Independen

Sistem Informasi Akuntansi Penjualan

Sistem penjualan digunakan untuk menangani transaksi penjualan barang atau jasa, baik secara kredit maupun tunai. Hasil dari sistem penjualan adalah laporan penjualan. Sehingga sistem informasi akuntansi penjualan adalah alat untuk dapat memberikan informasi kepada manajemen dalam pengambilan keputusan khususnya dalam kaitannya dengan kegiatan penjualan melalui laporan penjualan. Dalam penelitian ini, indikator penelitian yang digunakan adalah komponen-komponen sistem informasi akuntansi yaitu sumber daya manusia, alat yang digunakan dan sistem atau prosedur yang digunakan dan ditunjukan dalam item-item pernyataan yang terdapat dalam kuisioner.

Variabel Dependen Kinerja Perusahaan

Kinerja Perusahaan merupakan sesuatu yang dihasilkan oleh suatu perusahaan dalam periode tertentu dengan mengacu pada standar yang ditetapkan. Kinerja perusahaan hendaknya merupakan hasil yang dapat diukur dan menggambarkan kondisi empirik suatu perusahaan dari berbagai ukuran yang disepakati. Untuk mengetahui kinerja yang dicapai maka dilakukan penilaian kinerja.

Indikator penelitian untuk mengukur kinerja perusahaan yang digunakan adalah kriteria untuk mengevaluasi manajemen kinerja yakni kesesuaian strategis, keabsahan, keandalan, penerimaan, kekhususan. Tiap indikator tersebut ditunjukan dalam item-item pernyataan kuisioner.

Metode Pengumpulan Data

Prosedur pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan cara dengan menyebarkan kuisioner kepada responden guna mendapatkan data kuantitatif

untuk kemudian diolah dalam penelitian

.

Teknik Analisis Data

Uji Validitas dan Realibilitas

Uji validitas dilakukan dengan korelasi product moment Pearson pearson dengan kriteria valid nilai r pearson correlation di atas 0,37. Uji Realibilitas data dilakukan dengan cara diuji dengan uji statistik Cronbach Alpha dengan kriteria realibilitas alpha ≥ 0,60 (Anshori dan Iswati, 2009).

Uji Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji normalitas. Pengujian normalitas dilakukan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel dependen dan variabel independen keduanya mempunyai distribusi normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah mempunyai distribusi yang nomal atau mendekati normal. Pengujian ini dilakukan dengan menggunakan grafik normal plot dan uji one sample

Kolmogorov-Smirnov. Uji Hipotesis

Analisis statistik yang digunakan adalah analisis regresi linier sederhana. Analisis regresi linier sederhana dilakukan dengan menggunakan model analisis yang telah

(10)

ditentukan sebelumnya. Analisis regresi linier sederhana digunakan untuk mengetahui hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikatnya.

(1) Menilai koefisien korelasi (R), merupakan cara yang digunakan untuk melihat derajat hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat. Jika R=0 atau mendekati 0 maka hubungan antar variabel bebas dengan variabel terikat sangat lemah atau tidak terdapat hubungan sama sekali. Jika R=+1 atau mendekati +1 maka hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikatnya sangat kuat, dan dapat diartikan bahwa terjadi hubungan positif.

(2) Menilai koefisien regresi (r2 ), merupakan cara yang digunakan untuk menjelaskan seberapa besar variabel independen mempunyai kontribusi terhadap variabel dependen. r2 tidak pernah bernilai negatif dan besarnya antara 0 dan 1. Jika r2=1 artinya kontribusi variabel bebas terhadap variabel terikat adalah 100%, dimana pendekatan model yang digunakan tepat. Jika r2 mendekati 0, artinya tidak ada kontribusi dari variabel bebas terhadap variabel terikat.

(3) Uji t pada dasarnya menunjukan seberapa jauh pengaruh variabel-variabel bebas terhadap variabel terikatnya. Dalam pengujian ini tingkat signifikansi variabel bebas (sig t) dibandingkan dengan (alpha) 5%. Jika sig t < 5% maka H0 ditolak dan Hα diterima, artinya variabel independen berpengaruh terhadap variabel dependen.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Uji Validitas dan Realibilitas

Tabel 1

Uji Validitas Variabel Sistem Informasi Akuntansi Penjualan

Variabel Indikator R hitung Nilai kritis Keterangan

Sistem Informasi Akuntansi Penjualan ( X ) X1 0,62 0,37 Valid X2 0,62 Valid X3 0,55 Valid X4 0,43 Valid X5 0,42 Valid X6 0,59 Valid X7 0,82 Valid X8 0,59 Valid X9 0,75 Valid X10 0,83 Valid X11 0,75 Valid X12 0,57 Valid X13 0,73 Valid X14 0,73 Valid X15 0,85 Valid X16 0,43 Valid X17 0,42 Valid X18 0,64 Valid

(11)

Tabel 2

Uji Validitas Variabel Kinerja Perusahaan

Variabel Indikator R hitung Nilai kritis Keterangan

Kinerja Perusahaan ( Y ) Y1 0,62 0,37 Valid Y2 0,49 Valid Y3 0,54 Valid Y4 0,71 Valid Y5 0,89 Valid Y6 0,90 Valid Y7 0,51 Valid Y8 0,71 Valid Y9 0,59 Valid Y10 0,75 Valid Y11 0,71 Valid Y12 0,92 Valid Y13 0,69 Valid Y14 0,74 Valid Y15 0,80 Valid Y16 0,75 Valid Y17 0,79 Valid Y18 0,86 Valid Y19 0,93 Valid Y20 0,75 Valid Y21 0,93 Valid Y22 0,65 Valid Y23 0,92 Valid Y24 0,61 Valid Y25 0,90 Valid Y26 0,69 Valid Y27 0,82 Valid Y28 0,81 Valid Y29 0,91 Valid Y30 0,42 Valid

Sumber: Pengolahan Data

Dari tabel 1 dan tabel 2, diketahui hasil uji validitas instrumen menunjukan nilai Pearson

Correlation diatas 0,37. Hal ini bermakna bahwa seluruh instrumen yang digunakan dalam

(12)

Tabel 3

Uji Realibilitas Variabel Penelitian

Variabel Cronbach’s Alpha Kritis Nilai Keterangan

Sistem Informasi Akuntansi

Penjualan ( X ) 0,91 0,6 Reliabel

Kinerja Perusahaan ( Y ) 0,97 0,6 Reliabel

Sumber: Pengolahan Data

Hasil uji realibilitas dari tabel 3, menunjukan bahwa Cronbach Alpha diatas 0,6 berarti instrumen dikatakan telah reliabel.

Uji Asumsi Klasik

Tabel 4 Hasil Uji Normalitas

Indikasi Residual

N 30

Kolmogorov-Smirnov Z 0,70

Signifikansi 0,70

Sumber: Pengolahan Data

Pada tabel 4, dari hasil uji normalitas diperkuat dengan hasil uji one sample

Kolmogorove-Smirnov dimana nilai p value hasil ujinya adalah 0,70 yang lebih besar dari

tingkat signifikan α = 0,05. Maka dapat disimpulkan bahwa residual memenuhi asumsi distribusi normal.

Uji Hipotesis

Tabel 5

Hasil Analisis Regresi

Variabel Koefisien t Sig. T

Konstanta 29,059 Sistem Informasi Akuntansi Penjualan (X) 1,284 4,643 0.000 R R Square = 0,660 = 0,435

Variabel Terikat: Kinerja Perusahaan (Y)

Sumber: Pengolahan Data

(13)

Dari tabel 5, diketahui bahwa nilai konstanta (α) adalah 29,059. Artinya bahwa apabila variabel bebas sistem informasi akuntansi penjualan konstan, maka diprediksikan kinerja perusahaan pada PT. Bambang Djaja Surabaya adalah 29,059. Sedangkan nilai koefisien regresi adalah sebesar 1,284. Artinya jika sistem informasi akuntansi penjualan naik satu satuan, maka kinerja perusahaan pada PT. Bambang Djaja Surabaya akan mengalami peningkatan sebesar 1,284.

Analisis koefisien determinasi yaitu analisis koefisien parsial untuk mencari nilai R2 yaitu nilai yang menggambarkan besar kecilnya perubahan atau baik buruknya kinerja perusahaan yang dipengaruhi oleh sistem informasi akuntansi penjualan. Koefisien R2 menunjukan variasi perubahan dalam variabel terikat yang dijelaskan oleh variabel bebas. Semakin tinggi nilai R2 maka semakin baik model tersebut. Nilai R2 berkisar antara 0 sampai 1. Semakin mendekati 1 maka semakin baik kemampuan variabel bebas dalam menjelaskan variabel terikat dalam model tersebut. Berdasarkan hasil analisis yang terangkum pada tabel 5, diketahui bahwa nilai R2 sebesar 0,435 yang berarti variabel sistem informasi akuntansi penjualan mampu menjelaskan kinerja perusahaan pada PT. Bambang Djaja sebesar 43,5%, dan sisanya sebesar 56.5% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti.

Nilai koefisien korelasi (R) menunjukan hubungan variabel bebas dengan variabel terikat. Dari hasil penelitian diperoleh nilai R sebesar 0,660. hasil tersebut menunjukan bahwa hubungan variabel sistem informasi akuntansi penjualan terhadap kinerja perusahaan pada PT. Bambang Djaja Surabaya adalah cukup kuat.

Uji t pada dasarnya menunjukan seberapa jauh pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikatnya. Uji t pada model dalam penelitian ini digunakan untuk mengetahui apakah sistem informasi akuntansi penjualan mempunyai pengaruh kinerja perusahaan. Dilihat tabel 5, didapatkan nilai t hitung sebesar 4,643 dengan nilai signifikansi uji t sebesar 0.000. Nilai signifikansi tersebut lebih kecil dari tingkat signifikansi α = 0.05. Dengan demikian sistem informasi akuntansi penjualan memiliki pengaruh yang signifikansi terhadap kinerja perusahaan pada PT. Bambang Djaja Surabaya. Hal ini berarti peningkatan atau penurunan sistem informasi akuntansi penjualan berpengaruh besar terhadap kinerja perusahaan PT. Bambang Djaja Surabaya.

SIMPULAN DAN SARAN Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh, maka simpulan yang dapat diambil dalam penelitian mengenai pengaruh sistem informasi akuntansi penjualan terhadap kinerja perusahaan pada PT. Bambang Djaja Surabaya adalah; (1)

Indikator-indikator sistem

informasi akuntansi penjualan yang memberikan kontribusi besar terhadap kinerja

perusahaan adalah sumber daya manusia, alat yang digunakan, serta sistem dan

prosedur yang digunakan;

(2)

Sistem informasi akuntansi penjualan memiliki

pengaruh yang signifikan terhadap kinerja perusahaan pada PT. Bambang Djaja.

Pengaruh tersebut sebesar 43,5%, sedangkan 56,5% dipengaruhi oleh faktor-faktor

lain yang tidak diteliti.

Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan simpulan yang diperoleh, maka saran-saran yang

dapat diberikan adalah; (1)

PT. Bambang Djaja hendaknya tetap memberikan

perhatian yang lebih besar dalam pengelolaan dan peningkatan sistem informasi

akuntansi, khususnya informasi akuntansi penjualan. Hal tersebut dapat dilakukan

(14)

melalui penerimaan pegawai yang memiliki kompetensi dan kualitas yang lebih

baik; (2) Perusahaan yang mengharapkan kinerja individual yang tinggi disarankan

untuk meningkatkan efektivitas sistem informasi akuntansi dan penggunaan

teknologi informasi dengan menyediakan teknologi informasi yang selalu

diperbaharui dan sesuai dengan kebutuhan pemakai sehingga mempercepat

penyelesaian pekerjaan, menyediakan output yang dapat dipercaya dan dapat

menilai kinerja perusahaan; (3) Bagi peneliti lain yang tertarik untuk melakukan

penelitian mengenai bahasan ini, disarankan untuk menambahkan variabel-variabel

lain dan memperluas lingkup penelitian agar hasil dan kesimpulan yang diperoleh

dapat lebih sempurna.

DAFTAR PUSTAKA

Anshori, M. dan S. Iswati. 2009. Metodologi Penelitian Kuantitatif. Fakultas Ekonomi Universitas Airlangga. Surabaya.

Arens, A. dan R. J. Elder, M. S. Beasley. 2011. Auditing and Assurance Services an Integrated

Approach. 14th Edition. New jersey: Prentice Hall. Englewood Cliffs.

Bodnar, G. H. dan W. S. Hopwood. 2004. Accounting Information System.Edisi kesembilan. New Jersey: Pearson Education Limited.

Destarani, N. 2012. Pengaruh Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Terhadap Struktur Pengendalian Intern Penjualan pada Koperasi Warga Semen Gresik. Skripsi. Program Sarjana Universitas Airlangga. Surabaya.

Diana, A. dan L. Setiawati. 2011. Sistem Informasi Akuntansi. Edisi pertama. Penerbit ANDI. Yogyakarta.

Ghozali, I. 2002. Aplikasi Analisis Multivariate dengan SPSS. Edisi satu. Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Semarang.

Hall, J. A. 2001. Accounting Information System, 3rd Ed.Thomson Learning. America.

Helfert, E. A. 1996. Teknik Analisis Keuangan (Petunjuk Praktis Untuk Mengelola dan Mengukur

Kinerja Perusahaan), Edisi 8, Erlangga. Jakarta.

Husein, M. F. Dan A. Wibowo. 2006. Sistem Informasi Manajemen. Penerbit UPP STM YKPN. Yogyakarta.

Husein, M. F. 2003. Sistem Informasi Akuntansi. Penerbit Unit Penerbit dan Percetakan Akademi Manajemen Perusahaan YKPN. Yogyakarta.

Krismiaji. 2005. Sistem Informasi Akuntansi. Penerbit Unit Penerbit dan Percetakan Akademi Manajemen Perusahaan YKPN. Yogyakarta.

Laudon, K. C. dan J. P. Laudon. 2004. Management Information System. Eighth edition. Pearson Education, Inc. England.

Mahsun, M. 2011. Pengukuran Kinerja Sektor Publik.

http://mohmahsun.blogspot.com/2011/04/konsep-dasar-pengukuran-kinerja.html. Diakses

tanggal 28 Oktober 2012 (15:45).

Mulyadi. 2001. Sistem Akuntansi. Edisi ketiga. Penerbit Salemba empat. Jakarta.

Mulyadi. dan J. Setyawan. 2002. Sistem Perencanaan dan Pengendalian Manajemen. Universitas Gajah Mada. Yogyakarta.

Noe, R. A. 2008. Human Resource Management: Gaining A Competitive Advantage, 6th ed. McMcGraw-Hill. America.

(15)

Romney, M. B. dan P. Steinbart. 2006. Accounting Information System. Edisi kesepuluh. New Jersey: Pearson Education, Inc.

Munawir, S. 2000. Analisa Laporan Keuangan. Liberty. Yogyakarta.

Widjajanto, N. 2001. Sistem Informasi Akuntansi. Penerbit Erlangga. Jakarta.

Wilkinson, J. W. 2000. Accounting Information System. Essential Concept and Application. Edisi keempat. New York. John Wiley and Sons Inc.

Wilkinson, J. W. dan M. Sinaga. 1990. Sistem Akuntansi dan Informasi. Edisi kedua. Penerbit Erlangga. Jakarta.

Winarno, W. W. 2006. Sistem Informasi Akuntansi. Edisi kedua. Penerbit: UPP(Unit Penerbit dan Percetakan) STIM YKPN. Yogyakarta.

__________________. 2004. sistem informasi manajemen. Edisi satu. Penerbit UPP AMP YKPN. Yogyakarta.

__________________. 1994. Sistem Informasi Akuntansi. Edisi kesatu. Penerbit Bagian Penerbitan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi YKPN. Yogyakarta.

Referensi

Dokumen terkait

Dari data rakapitulasi Puskesmas di Kota Medan, penderita kanker payudara sebanyak 449 kasus, disusul kanker prostat sebanyak 99 kasus, kanker serviks sebanyak 75

Terkait data dari hasil wawancara yang dilakukan mengenai kesulitan yang dihadapi oleh siswa kelas II dalam hal membaca yaitu; kesulitan pengucapan huruf yang dialami

Based on these inventories, understory species richness normalized to a total area sampled of 1.13 ha was signi®cantly greater in plots under plantation (80 species) and shelterwood

Hasil penelitian pengaruh jarak tanam dan penggunaan mulsa menunjukan interaksi yang tidak nyata terhadap sebagian besar komponen pertumbuhan dan hasil tanaman kedelai yang

Kegiatan yang dilakukan dalam Program PKM ini diawali dengan Koordinasi terlebih dahulu dengan Mitra Ibu-ibu yang berminat berwirausaha di bidang batik yang terdiri dari

Putusan akhir adalah suatu pernyataan hakim, sebagai pejabat negara yang diberi wewenang untuk diucapkan dalam persidangan dan bertujuan untuk mengakhiri atau

Jadi ketika menemukan ketidaksesuaian, maka akan dibahas pada saat meeting yang diikuti oleh seluruh anggota dari tiap unit dan pihak-pihak yang terkait, dimana program

4.3 Persepsi Karyawan Food and Beverage Department Terhadap Sistem Manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja di Hard Rock Hotel Bali ... 120 DAFTAR PUSTAKA DAFTAR INFORMAN