• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. A. Sejarah Singkat PT. Jasa Marga (Persero) Tbk Cabang Belmera.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB II PROFIL PERUSAHAAN. A. Sejarah Singkat PT. Jasa Marga (Persero) Tbk Cabang Belmera."

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

12

BAB II

PROFIL PERUSAHAAN

A. Sejarah Singkat PT. Jasa Marga (Persero) Tbk Cabang Belmera.

PT. Jasa Marga (Persero) adalah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang didirikan didirikan di Jakarta berdasarkan akte notaris Kartini Mulyadi,SH Nomor 1 tanggal 1 Maret 1978. PT. Jasa Marga (Persero) mendirikan cabang- cabang di daerah di mana jalan tol dibangun. Dalam perkembangan usahanya, PT.

Jasa Marga (Persero) mendapat kepercayaan pemerintah untuk mengelola dan memelihara jalan dan jembatan tol antara lain jalan tol Belmera (Belawan, Medan - Tanjung Morawa).

Proyek jalan tol Belmera dengan panjang 33,892 km (jalan utama), ini merupakan jalan yang menghubungkan pelabuhan Belawan ke Kota Medan. PT.

Jasa Marga (Persero) Cabang Belmera Medan yang termasuk ke dalam kelompok cabang type B ini didirikan berdasarkan surat keputusan Direksi PT. Jasa Marga (Persero) No. 093/KPTS/JM/XII/1986 tanggal 8 Desember 1986, sedangkan dasar penetapan operasional jalan tersebut sebagai jalan tol Belmera adalah surat Keputusan Presiden Nomor 61 tahun 1986, dan ditetapkan berkedudukan di Tanjung Mulia, Kelurahan Tanjung Mulia, Kecamatan Medan Deli Kota Madya Medan, Propinsi Sumatera Utara. Kantor PT. Jasa Marga (Persero) Cabang Belmera Medan hingga saat ini berkedudukan di jalan Simpang Tanjung No. 1A Medan.

4

(2)

13

Dengan ditetapkannya mas jalan tol sesuai dengan Undang-Undang Republik Indonesa No. 13 tahun 1980 tentang hak penyelenggaraan jalan tol tersebut meliputi : pembangunan, pengoperasian dan pemeliharaannya oleh pemerintah, wewenangnya diserahkan kepada Badan Hukum Milik Negara dalam hal ini adalah PT. Jasa Marga (Persero) Cabang Belmera Medan dengan mendapat pembinaan dari Direktorat Jendral Bina Marga Departemen Pekerjaan Umum.

Pada awalnya PT. Jasa Marga (Persero) Cabang Belmera Medan hanya mempunyai lima gerbang tol, yaitu Belawan, Tanjung Mulia, Bandar Selamat, Amplas dan Tanjung Morawa. Namun dengan adanya perkembangan Kodya Medan yang begitu pesat pada tahun 1992 tanggal 9 Juli 1992, telah dibangun atau ditetapkan satu lagi yaitu gerbang tol mabar. Untuk melayani/melancarkan lalu lintas distribusi barang dan jasa dari Kawasan Industri Medan (KIM). Dan mungkin berkembang terus sejalan perkembangan di Indonesia. Adapun bidang usaha PT. Jasa Marga (Persero) Cabang belmera adalah sebagai perusahaan yang mengkhususkan diri pada bidang usaha jasa yang memiliki usaha pokok yakni mengelola jalan dan jembatan secara maksimal demi kelancaran dan teraturnya jalan, yang kesemuanya ini diatur dalam program kerja perusahaan.

Adapun tujuan dan sasaran perusahaan, menurut pasal 14 undang-undang No. 13 tahun 1980 tentang jalan, sangat diharapkan peran serta PT. Jasa Marga (Persero) dalam mengembangkan jaringan jalan nasional terutama guna tercapainya sasaran berikut:

1. Pemerataan pengembangan wilayah agar perkembangan antara daerah menjadi seimbang.

5

(3)

14

2. Pemerataan hasil pembangunan.

3. Pemantapan pertahanan dan keamanan nasional.

Dalam usaha mencapai sasaran tersebut PT. Jasa Marga (Persero) cabang Belmera melaksanakan fungsi

:

a. Pengoperasian tol usaha lain yang dipandang sesuai dengan tujuan perusahaan.

b. Pemeliharaan jalan dan jembatan tol beserta fasilitasnya.

c. Pengembangan jaringan jalan tol.

B. Jenis Usaha / Kegiatan PT. Jasa Marga (Persero) Tbk Cabang Belmera.

Adapun bidang usaha PT. Jasa Marga (Persero)Tbk adalah sebagai perusahaan yang mengoperasikan jasa jalan tol. Jalan Tol Belmera memiliki panjang 33,982 km (Jalan Utama) yang menghubungkan antara Belawan, Medan dan Tanjung Morawa.

1. Visi dan Misi Perusahaan a) Visi

Menjadi Perusahaan modern dalam bidang pengembangan dan pengoperasian jalan tol, menjadi pemimpin (leader) dalam industri jalan tol dengan mengoperasikan mayoritas jalan tol di Indonesia serta memiliki daya saing yang tinggi di tingkat Nasional dan Regional.

6

(4)

15

b) Misi

Menambah panjang jalan tol secara berkelanjutan, sehingga perusahaan menguasai paling sedikit 50% panjang tol di Indonesia dan usaha terkait lainnya, dengan memaksimalkan pemanfaatan potensi keuangan perusahaan serta meningkatkan mutu dan efisiensi jasa pelayanan jalan tol melalui penggunaan teknologi yang optimal dan penerapan kaidah-kaidah manajemen perusahaan modern dengan tata kelola yang baik.

C. Struktur Organisasi.

Struktur organisasi adalah suatu pola kerangka tetap yang menunjukkan hubungan, tugas, wewenang dan tanggung jawab yang dimiliki oleh masing- masing jabatan PT. Jasa Marga (Persero)Tbk memiliki struktur organisasi garis dan staf. Dengan demikian semua perintah-perintah operasional dari Kepala berjalan menurut garis vertikal dari atas ke bawah melalui tangga-tangga jabatan yang telah ditetapkan. Atasan dapat berkomunikasi/berinteraksi langsung dengan bawahan, sehingga bawahan dapat melakukan pekerjaannya dengan baik.

Dalam kegiatan ini Kepala/pimpinan akan menentukan jenis-jenis kerja yang harus dilakukan dan menetukan orang yang akan yang melakukan masing- masing pekerjaan. langkah ini dilakukan dalam spesialisasi kerja (Job Specialization) menentukan pembagian kerja. Dengan struktur organisasi yang baik akan tercipta kelancaran dan keberhasilan setiap aktivitas yang dijalankan

11

7

(5)

16

oleh perusahaan, mendorong terciptanya kepada peningkatan efisiensi kegiatan uasaha merupakan suatu fungsi penting yang perlu dilaksanakan

Dalam situasi seperti ini kewajiban dan wewenang masing-masing pegawai pada setiap jenjang jabatan dapat dimengerti dengan mudah oleh pihak- pihak yang berkepentingan. Setiap jenjang jabatan yang menerima perintah dapat membuat inisiatif agar perintah tersebut dapat dievaluasi pada akhir masa perolehan yang merupakan prestasi kerja si penerima tersebut.

Dengan organisasi garis dan staf ini, jalur pertanggung jawaban kepada atasan juga merupakan garis vertikal yaitu mendapat perintah dari satu orang dan bertanggung jawab kepada satu orang pula. Struktur organisasi yang baik harus mampu berfungsi sebagai alat pengatur maupun pengawas usaha pelaksanakan pencapaian tujuan organisasi pemerintahan. Adapun struktur organisasi PT. Jasa Marga (Persero)Tbk sabagai berikut :

8

(6)

17

Struktur Organisasi Gambar 2.1

Sumber : PT. Jasa Marga (Persero)Tbk Cabang Belmera.

9

(7)

18

PT. Jasa Marga (Persero) terdiri fungsionaris-fungsionaris dalam susunan jabatan sebagai berikut :

a. Kepala Cabang, membawahi :

1. Kepala Bagian Sumber Daya Manusia dan Umum 2. Kepala Bagian Keuangan

3. Kepala Bagian Operasi 4. Staf

b. Kepala Bagian Sumber Daya Manusia dan Umum, membawahi : 1. Kepala Sub Bagian Sumber Daya Manusia dan Sekretariat.

2. Kepala Sub Bagian Logistik

3. Kepala Sub Bagian Pengembangan Usaha dan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan.

4. Staf

c. Kepala Bagian Keuangan , membawahi :

1. Kepala Sub Bagian Anggaran yang membawahi Bendahara dan Juru Tata Usaha /Pelaksana.

2. Kepala Sub Bagian Akuntansi dan Perpajakkan membawahi Juru Tata Usaha / Pelaksana.

3. Staf

d. Kepala Bagian operasi, membawahi:

1. Kepala gerbang tol, membawahi Shift pengumpulan tol 2. Kepala Sub Bagian Pengumpulan tol.

10

(8)

19

3. Kepala Sub Bagian dan pelayanan Lalu Lintas dan Keamanan ketertiban Lintas membawahi shift patroli

4. Kepala Sub Bagian Pemeliharaan Fasilitas Operasi 5. Staf

D. Uraian Tugas dan Tanggung Jawab.

Adapun fungsi pokok tugas dan tanggung jawab atau job description masing-masing pejabat akan penulis uraikan secara garis besar, yaitu :

a. Kepala Cabang

Fungsi pokok Kepala Cabang adalah menyelenggarakan kegiatan operasional cabang yang meliputi: pengelolaan sumber daya manusia, pelayanan umum, keuangan, operasional pengumpulan tol, pelayanan lalu lintas, keamanan ketertiban, dan pemeliharaan jalan tol beserta sarana pendukungnya, dengan memperhatikan sistem, prosedur, dan ketentuan yang berlaku, agar manajemen cabang dapat memenuhi target yang telah ditetapkan perusahaan.

Tanggungjawab Kepala Cabang adalah : terciptanya kondisi jalan tol yang aman, tertib dan lancar dan tersedianya sarana pendukung kegiatan operasional cabang.

b. Bagian Sumber Daya Manusia

Fungsi pokok Kepala Bagian Sumber Daya Manusia dan Umum adalah melaksanakan kegiatan pengelolahan sumber daya manusia, ketatausahaan, kerumah tanggaan, pengadministrasian/pengamanan/pemanfaatan aset perusahaan, serta pembinaan usaha, kemitraan dan bina lingkungan dikantor

11

(9)

20

cabang, dengan memperhatikan ketentuan yang ditetapkan, agar operasional cabang dapat berjalan lancar dan memenuhi ketentuan perundang-undangan yang berlaku.

Tanggung Jawab Kepala Sumber Daya Manusia adalah : terlaksananya pelaksanaan program fungsi kegiatan sumber daya manusia dan umum, terlaksananya kegiatan administrasi dan kekaryawanan tentang pengelolahan sumber daya rnanusia sesuai dengan ketentuan yang berlaku..

c. Bagian Keuangan

Fungsi pokok kepala Bagian Keuangan adalah melaksanakan kegiatan di bidang keuangan dan akuntansi serta perpajakkan untuk mendukung kelancaran operasional cabang sesuai dengan tata laksana, peraturan dan tingkat kewenangan yang telah ditetapkan .

Tanggung Jawab Kepala Bagian Keuangan adalah terlaksananya pengendalian dan pelaporan keuangan serta perpajakkan sesuai aturan yang berlaku.

d. Bagian Operasi

Fungsi pokok Kepala Bagian Operasi adalah melaksanakan kegiatan pengendalian pengumpulan tol, melaksanakan kegiatan pelayanan lalu lintas serta keamanan dan ketertiban, melaksanakan program pemantauan dan pengendalian, fasilitas operasi yang meliputi jalan, jembatan, bangunan sarana operasi dan transaksi serta fasilitas lainnya.

12

(10)

21

E. Kinerja Terkini PT. Jasa Marga (Persero) Tbk Cabang Belmera.

Memberikan Service Excellent merupakan hal penting bagi setiap perusahaan. Baik interen (hubungan antar karyawan) maupun eksteren (hubungan antara perusahaan dengan pengguna jasa). Service Excellent ini erat kaitannya dengan interaksi antar manusia. Hubungan timbal balik yang ada di dalamnya yakni pengharapan untuk ingin selalu dihargai merupakan kebutuhan setiap individu.

Jasa Marga akan terus berkomitmen untuk memberikan pelayanan yang senantiasa selalu ditingkatkan. Berpedoman pada Standar Pelayanan Minimum (SPM) yang ditetapkan melalui Keputusan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 370 KPTS/M/2007 tertanggal 31 Agustus 2007. SPM tersebut memuat substansi pelayanan yang menyangkut aspek-aspek minimal yang harus dicapai pengelola jalan tol, yang di antaranya menyangkut kondisi jalan tol, kecepatan tempuh rata-rata, aksesibilitas, mobilitas, keselamatan, Unit Pertolongan/Penyelamatan dan Bantuan Pelayanan.

Untuk menangani masalah dan keadaan darurat yang mungkin terjadi di sepanjang jalan tol, Jasa Marga melakukan patroli rutin untuk membantu pengguna jalan jika terjadi masalah antara lain gangguan mesin kendaraan, dan juga memberikan fasilitas derek gratis sampai ke bengkel terdekat. Menyangkut unit pertolongan/penyelamatan dan bantuan pelayanan, Jasa Marga mengoperasikan ambulan yang mampu merespon cepat, dilengkapi dengan peralatan untuk pertolongan pertama dan evakuasi serta petugas lapangan yang mampu membersihkan jalan tol dari sisa-sisa benda akibat kecelakaan, kebakaran,

13

(11)

22

tumpahan muatan maupun hewan mati di jalur utama maupun di bahu jalan.

Dalam upaya menghadirkan layanan informasi yang cepat dan akurat mengenai kondisi jalan, Jasa Marga memiliki beberapa sistem informasi lalu lintas seperti panel elektronik di sepanjang jalan tol, layanan informasi tol 24 jam, serta kamera CCTV di tempat-tempat strategis guna memantau situasi jalan terkini.

F. Rencana Kegiatan.

Untuk mencapai tujuan perusahaan untuk meningkatkan pelayanan terhadap konsumen dan dilakukan suatu rencana kerja sebagai berikut :

1. Peningkatan / Pembangunan Jalan.

Bagaimana perusahaan mampu melakukan peningkatan pembangunan jalan dan pemeliharaan, perawatan, agar terciptanya suatu peningkatan konektivitas dalam meningkatkan pengguna jalan tol, dan mengurangi angka kecelakaan dengan desing jalan tol yang mengutamakan keselamatan penggunanya.

2. Pembangunan Drainase Pada Jalan Tol.

pembangunan drainase dan pemasangan gorong-gorong guna menghidari terjadinya aliran air yang tidak normal di badan jalan akan teratasi dengan adanya pemasangan drainase dan pemasangan gorong- gorong sehingga dapat meminimalisir angka kecelakaan yang ada selama ini dan menghindari kerusakan pada badan jalan sehingga dapat memperkecil resiko akan terjadinya kecelakaan.

14

Referensi

Dokumen terkait

Dari penelitian tersebut dapat diketahui bahwa hipotesis yang diangkat atas dasar teori-teori yang digunakan disebutkan bahwa faktor kualitas produk dan promosi

metode SOM menjadi anggota cluster 4, namun pada metode Fuzzy C-Means menjadi anggota cluster 2 dengan anggota lain yaitu Kabupaten Purbalingga, Kabupaten Banjarnegara,

Dari hasil analisis sidik ragam menunjukkan bahwa pemberian POME berbeda nyata terhadap serapan P tanaman, sedangkan pemberian pupuk SP-36 maupun interaksi antara

Viability and Temperature Effect to Conidia Germination

Tidak sedikit kejahatan dilakukan oleh bocah, sesungguhnya acara kekerasan yang mulanya sebagai media hiburan dan pendidikan dengan efek jeranya, justru menjadi

PEJABAT PENGADAAN BARANG/JASA BIDANG TK, SD DAN SLB DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN SUKOHARJO.. Alamat

Monitoring dan dan evaluasi terhadap penempatan pegawai rekrutmen untuk memenuhi kebutuhan jabatan dalam organisasi telah memberikan perbaikan terhadap kinerja unit kerja. Pola Mutasi

Hasil penelitian menunjukkan terdapat perbedaan harga saham sebelum dan sesudah peristiwa stock split, adanya perbedaan abnormal return sebelum dan sesudah stock split dan