• Tidak ada hasil yang ditemukan

STUDI TENTANG PERTANIAN JERUK DI DESA KUBU SIMBELANG KECAMATAN TIGAPANAH KABUPATEN KARO.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "STUDI TENTANG PERTANIAN JERUK DI DESA KUBU SIMBELANG KECAMATAN TIGAPANAH KABUPATEN KARO."

Copied!
25
0
0

Teks penuh

(1)

STUDI TENTANG PERTANIAN JERUK

DI DESA KUBU SIMBELANG KECAMATAN TIGAPANAH

KABUPATEN KARO

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh:

PRIMSA SEMBIRING NIM. 308131076

FAKULTAS ILMU SOSIAL

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)
(4)

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Primsa Sembiring

NIM : 308131076

Jurusan : Pendidikan Geografi

Fakultas : Ilmu Sosial

Menyatakan dengan sebenarnya bahwa skripsi yang saya tulis ini benar-benar merupakan

hasil karya sendiri; bukan merupakan pengambilalihan tulisan atau pikiran orang lain yang

saya akui sebagai hasil tulisan atau pikiran saya sendiri.

Apabila kemudian hari terbukti atau pun dapat dibuktikan hasil jiplakan/ plagias, maka

saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan tersebut.

Medan, Juli 2012

Saya yang membuat pernyataan,

(5)

vi

ABSTRAK

Primsa Sembiring, NIM 308131076. Studi Tentang Pertanian Jeruk Di Desa Kubu

Simbelang Kecamatan Tiga Panah Kabupaten Karo. Medan: Jurusan Pendidikan Geografi Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan 2012.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana faktor-faktor produksi tanaman jeruk di Desa Kubu Simbelang, bagaimana pedapatan petani jeruk di Desa Kubu Simbelang dan faktor-faktor apa yang melatarbelakangi petani tetap menanam jeruk di Desa Kubu Simbelang.

Penelitian ini dilakukam di Desa Kubu Simbelang Kecamatan Tigapanah Kabupaten Karo. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh masyarakat petani jeruk di Desa Kubu Simbelang sebanyak 390 kk dengan sampel sebanyak 15% atau sebanyak 58 kk yang di ambil secara acak terhadap petani yang memiliki lahan jeruk produktif. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan angket yang mana teknik analisa data yang digunakan adalah deskriptif kualitatif.

Hasil penelitian menunjukkan, (1) Dalam peneilitian ini diperoleh luas lahan yang dimiliki petani di Desa Kubu Simbelang adalah kurang dari 1 Ha, modal yang di butuhkan petani dalam pengadaan bibit jeruk sebesar Rp2000.000 – Rp6000.000, tenaga kerja yang digunakan petani berasal dari keluarga dan tenaga kerja upahan di butuhkan pada saat panen buah jeruk, pemeliharaan meliputi pemupukan dan penyemprotan hama dimana pupuk yang digunakan adalah pupuk kimia dan pupuk kandang dan pemberantasan hama yang dilakukan menggunakan pestisida yang intensitas penggunaan sebanyak 2x sampai 3x dalam setahun, pemasaran buah jeruk yang dilakukan petani paling dominan melalui agen dengan harga antara Rp1500 – Rp3600 /Kg, dan jumlah produksi petani di desa kubu simbelang bervariasi antara 4 – 12 ton /Ha /Tahun. (2) pendapatan yang diperoleh petani dari pertanian jeruk di Desa Kubu Simbelang sebesar kurang dari Rp14.000.000, (3) faktor-faktor yang melatar belakangi petani tetap menanam jeruk di Desa Kubu Simbelang bervariasi. Untuk kebutuhan hidup dan pemasaran buah jeruk yang mudah merupakan faktor yang paling dominan menjadi alasan petani tetap menanam jeruk.

(6)

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kepada Tuhan yang Maha Esa, karena atas kasih setia dan

rahmat-Nya, skripsi ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Skripsi ini disusun untuk

memenuhi sebagian persyaratan untuk meraih gelar sarjana (S-1) program pendidikan

Geografi Fakultas Ilmu Sosial UNIMED.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini masih jauh dari

kesempurnaan, karena keterbatasan dan kurangnya pengetahuan penulis untuk itu penulis

mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun. Pada kesempatan ini saya

ucapan terima kasih kepada:

4. Ibu Dra.Asnidar,M.Si selaku Sekretaris Jurusan Pendidikan Geografi Unimed

5. Ibu Dra. Rosni, M.Pd sebagai Dosen Pembimbing, yang telah meluangkan banyak

waktu untuk membimbing dan mengarahkan hingga penyelesaian skripsi ini.

6. Bapak /Ibu dosen Jurusan Pendidikan Geografi yang telah membekali penulis

dalam ilmu pengetahuan selama masa perkuliahan

7. Bapak Kepala Desa Kubu Simbelang yang telah memberikan izin untuk melakukan

penelitian sehingga penulisan skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik

8. Kedua orang tua saya yang tercinta yang telah membesarkan, mendidik, mengasihi,

mendoakan, dan selalu memberi semangat kepada saya hingga menyelesaikan

kuliah ini

9. Saudara-saudari saya dan seluruh keluarga besar sembiring yang telah memberikan

dukungan moral dan material kepada saya hingga perkuliahan ini selesai.

10.Kepada semua teman-teman saya yang telah memberikan dukungan dan semangat

(7)

Akhir kata penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi setiap pembaca

terutama kepada yang tertarik dengan masalah pertanian

Medan, Juli 2012

Penulis,

Primsa Sembiring

(8)

vii

DAFTAR ISI

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING... i

LEMBAR PERSETUJUAN DAN PENGESAHAN... ii

KATA PENGANTAR... iii

C. Variabel Penelitian Dan Defenisi Oprasional... 38

D. Teknik Pengumpulan Data... 41

(9)

viii

BAB IV DESKRIPSI DAERAH PENELITIAN... 42

A. Keadaan Fisik...42

B. Keadaan Non-fisik... 44

BAB V HASIL PENELITIAN... 53

A. Hasil Penelitian... 53

B. Pembahasa... 63

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN... 69

A. Kesimpulan... 69

B. Saran... 70

DAFTAR PUSTAKA... 72

LAMPIRAN... 74

(10)

ix

DAFTAR TABEL

No. Uraian Hal

1. Program Pemupukan Tanaman Jeruk Yang Belum Menghasilkan ... .20

2. Komposisi Penduduk Menurut Kelompok Umur ... 45

3. Komposisi Penduduk Menurut Tingkat Pendidikan ... 46

4. Komposisi Penduduk Menurut Mata Pencaharian ... 47

5. Komposisi Penduduk Menurut Agama dan Kepercayaan ... 47

6. Sarana dan Prasarana Transportasi ... 49

7. Sarana Kesehatan ... 50

8. Tingkat Usia Petani ... 52

9. Alasan Petani Menanam Jeruk ... 53

10.Luas Lahan Tanaman Jeruk Petani ... 53

11.Jumlah Modal Yang Dipergunakan Petani Dalam Pembelian Bibit... 54

12.Jumlah Tenaga Kerja Upahan Petani ... 55

13.Intensitas Pemupukan Dalam Setahun ... 57

14.Pemasaran Buah Jeruk Petani ... 58

15.Harga Pemasaran Buah Jeruk Petani ... 59

16.Jumlah Produksi Buah Jeruk Petani ... 60

(11)

x

DAFTAR GAMBAR

No Uraian Hal

1. Kerangka Berpikir...37

2. Peta Kecamatan Tiga Panah...44

(12)

xi

DAFTAR LAMPIRAN

No Lampiran Hal

1. Angket Penelitian... 72

2. Tabulasi Data Mentah Angket... 74

3. Tabulasi Data Harga Jeruk Petani... 75

(13)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Indonesia merupakan negara agraris, dimana sektor pertanian dalam tatanan

pembangunan nasional memegang peranan penting dalam menyediakan pangan bagi

seluruh penduduk. selain itu sektor pertanian merupakan andalan sebagai

penyumbang devisa negara, termasuk pertanian di bidang usahatani jeruk.

Pembangunan pertanian merupakan bagian dari pembangunan ekonomi dan

masyarakat secara umum. Pembangunan pertanian memberikan sumbangan kepada

masyarakat serta menjamin bahwa pembangunan yang menyeluruh itu mencakup

penduduk yang hidup dari bertani, yang jumlahnya besar dan untuk tahun-tahun

mendatang (Krisnandhi, 1991).

Sektor pertanian banyak memiliki manfaat bagi masyarakat dan negara selain

karena mayoritas masyarakat indonesia bermata pencaharian sebagai petani,

komoditas pertanian berpengaruh terhadap status gizi dan kesehatan penduduk

terutama melalui produksi pangan yang dikonsumsinya. Pangan yang dimaksud

meliputi nabati (dari tumbuhan) dan hewani. Dengan kata lain komoditas pertanian

merupakan sumber pangan bagi manusia yang akan memberi zat gizi yang bermanfaat

bagi pertumbuhan dan kesehatan manusia (Rachmawan, 2001).

Jeruk merupakan salah satu tanaman buah tahunan yang berasal dari asia. Di

Indonesia sendiri, jeruk sudah tumbuh subur sejak ratusan tahun yang lalu. Bangsa

belanda yang pertama kali membawa dan mengembangbiakkan jeruk di indonesia.

Mereka mendatangkan jeruk manis dan jeruk keprok dari Amerika dan Itali sehingga

(14)

2

seluruh indonesia. Dengan semakin berkembangnya pengetahuan dan teknologi,

manusia mencoba untuk mengembangbiakkan jeruk secara besar-besaran. Hal ini

dilakukan karena buah jeruk banyak disukai masyarakat dan banyak mengandung

vitamin bagi masyarakat serta pemasaran buah jeruk yang cukup baik dan

menguntungkan bagi patani jeruk.

Indonesia merupakan salah satu negara penghasil jeruk terbesar di Asia

tenggara. Tanaman jeruk di usahakan petani dan menyebar mulai dari dataran rendah

hingga dataran tinggi dengan varietas/spesies komersial yang berbeda dan dapat

dikonsumsi oleh masyarakat berpendapatan rendah hingga yang berpenghasilan

tinggi. Sentra penanamannya hampir keseluruh pelosok negeri, mulai dari provinsi

Sumatera Utara, Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, Jawa Timur dan Sulawesi

Selatan. Sekitar 70-80% jenis jeruk yang dikembangkan petani masih merupakan

jeruk siam, sedangkan jenis lainnya merupakan jeruk keprok dan pamelo unggulan

daerah seperti keprok Garut dan Jawa Barat, keprok Tejakula dari Bali, pamelo

Numbangan dari Jawa Timur dan Pangkajeje dari Sulawesi Selatan sedangkan jeruk

nipis banyak diusahakan di Jawa Timur dan Kalimantan Timur.

Nilai ekonomis tanaman jeruk dapat dilihat dari tingkat kesejahteraan

petaninya yang relatif tinggi. Keuntungan usahatani jeruk biasanya mulai diperoleh

pada tahun ke-4, dengan besar yang bervariasi tergantung jenis maupun

lokasi.walaupun produksi usahatani jeruk nasional cukup tinggi namun pada

prakteknya dilapangan, pedagang jeruk terkendala oleh buruknya pemasaran. Apalagi

petani memanen secara bersamaan sehingga harga buah jeruk menjadi jatuh. Itu juga

dikarenakan buah jeruk yang merupakan tanaman musiman dan juga pengaruh musim

panen buah lain seperti mangga, rambutan, dan lainnya mengakibatkan harga buah

(15)

3

Produksi buah-buahan Indonesia masih belum mencapai hasil yang

memuaskan. produksi buah jeruk nasional memang cukup tinggi. namun nilai ekspor

komoditas buah-buahan nasional masih rendah. Mungkin dikarenakan pengelolaan

yang masih banyak bersifat tradisional. Namun Produksi buah-buahan nasional dapat

ditingkatkan dengan penguasaan IPTEK (Ashari, 2004).

Produktivitas usahatani jeruk nasional cukup tinggi, yaitu berkisar 17-25

ton/ha dari potensi 25-40 ton/ha. Walaupun data impor buah jeruk segar dan olahan

terus meningkat, dan sebagian besar produksi dalam negeri terserap oleh pasar

domestik, namun ekspor buah jeruk jenis tertentu seperti lemon, grapefruit dan

pamelo juga terus meningkat sekaligus memberikan peluang pasar yang menarik.

Pada tahun 2004, impor buah jeruk segar mencapai 94.696 ton sedangkan ekspor

sebesar 1.261 ton , atau sejak tahun 1998 masing-masing meningkat sebesar 16.6%

dan 5.6% pertahun ( Dalam Prospek dan Arah Pengembangan Agribisnis.

www.litbang.deptan.go.id ). Diakses tanggal 10 februari 2012.

Jeruk merupakan komoditas buah-buahan yang mempunyai nilai ekonomis

yang penting dan nilai kesehatan yang sangat berarti. Buah jeruk dapat dikonsumsi

langsung sebagai buah segar atau juice dan dapat juga diolah menjadi sirup.

Kabupaten Karo merupakan salah satu daerah penghasil jeruk di Indonesia khususnya

untuk wilayah Sumatera Utara. Kualitas buah jeruk di daerah ini cukup bagus namun

masih kalah bersaing dengan buah jeruk impor di pasar domestik.

Produktivitas jeruk di daerah ini masih rendah, sekitar 14-16 ton/ha/tahun,

sementara potensi hasil bisa lebih dari 25 ton/ha/tahun. Lagi pula ada indikasi bahwa

tanaman jeruk akan mengalami penurunan produksi pada umur 8 tahun. Kemunduran

produktivitas diduga karena kondisi tanah, hama, penyakit, kurangnya modal,

(16)

4

harga yang tidak stabil dan berpengaruh terhadap rendahnya keinginan petani untuk

meningkatkan produksi komoditas pertaniannya.

Pertumbuhan penduduk yang sangat tinggi akan mempengaruhi permintaan

akan kebutuhan buah jeruk dan keterbatasan dan penyempitan luas lahan akan

melibatkan penggunaan lahan yang terus menerus digunakan tanpa ada masa untuk

mengistirahatkannya. Diperkirakan permintaan buah jeruk akan terus meningkat

sehingga untuk memenuhi kebutuhan tersebut perlu adanya peningkatan produksi

buah jeruk pada lahan yang sudah ada. Untuk menghasilkan produksi yang tinggi,

perlu diperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan tanaman jeruk

yaitu:

1. faktor lingkungan termasuk iklim dan topografi

2. faktor modal dan tenaga kerja

3. faktor kultur teknis adalah paling besar pengaruhnya terhadap pertumbuhan

produtivitasnya antara lain pemeliharaan dan manajemen pertanian jeruk .

Ketiga faktor tersebut saling berkaitan dan saling mempengaruhi satu sama

lain dalam menunjang pertumbuhan dan produksi tanaman jeruk (Tarigan, Fauzia,

2006 ).

Dalam peningkatan produksi tanaman jeruk, perlu diperhatikan faktor-faktor

produksi tanaman jeruk itu sendiri. Seperti luas lahan, pemodalan, tenaga kerja,

pemeliharaan, dan pemasarannya. Dengan tersedianya faktor-faktor diatas dengan

baik maka hasil produksi akan baik dan berpengaruh terhadap kehidupan petaninya.

Kita misalkan pemasaran, luasnya wilayah pemasaran dan tingginya permintaan buah

jeruk akan berdampak pada tingginya harga. Hal ini akan berpengaruh pada

peningkatan produksi yang dilakukan oleh petani jeruk. Intinya ketika kita ingin

(17)

5

yang menguntungkan bagi petani itu sendiri. Dengan demikian petani akan

termotivasi untuk meningkatkan produktivitas pertaniannya.

Banyak hal yang melatarbelakangi petani dalam memilih dan menanam

tanaman jeruk sebagai komoditas yang mereka usahakan. Selain tanaman jeruk dapat

memberikan keuntungan yang tinggi, ada hal lain yang mendorong petani menanam

jeruk. Seperti masalah harga yang tinggi, pemasaran yang mudah, permintaan akan

buah jeruk yang tinggi, manfaat jeruk yang banyak, hingga masalah budaya artinya

tanaman jeruk merupakan tanaman khas suatu daerah ataupun dikarenakan tanaman

jeruk merupakan tanaman turun temurun yang diusahakan oleh para petani di suatu

daerah. Mungkin ada hal lain yang melatarbelakangi petani tetap menanam jeruk ,

namun yang pasti hal tersebut merupakan hal yang dapat memberikan keuntungan

atau dampak positif bagi petani itu sendiri sehingga petani memilih untuk menanam

tanaman jeruk sebagai tanaman unggulan mereka.

Pertanian jeruk memang dapat memberi keuntungan yang relatif besar bagi

para petaninya. Namun dari pengalaman peneliti, pertanian jeruk terkendala oleh

buruknya pemasaran khususnya masalah harga. Apalagi petani terkadang memanen

bersamaan sehingga harga jatuh. Ketidak stabilan harga buah jeruk juga dipengaruhi

oleh musim panen dari jenis buah lain yang bersaing di pasaran. tidak hanya itu

besarnya impor buah jeruk juga sangat berdampak bagi menurunnya harga buah jeruk

di Kabupaten Karo yang mana buah jeruk dalam negeri masih kalah bersaing dengan

buah impor di pasar domestik. Dan itu akan sangat berdampak bagi pendapatan petani

jeruk khususnya bagi masyarakat Desa Kubu Simbelang yang mayoritas sebagai

petani jeruk. Luas Desa Kubu Simbelang seluas 700ha yang mana kurang lebih 85%

(18)

6

Besarnya modal pada penanaman jeruk dan tingginya harga pupuk dan

pestisida mengakibatkan tingginya biaya pemeliharaan tanaman jeruk. Namun

demikian petani jeruk di Desa Kubu Simbelang tetap menanam jeruk walaupun

kenyataannya antara modal dan tingginya pemeliharaan tanaman jeruk tidak seimbang

dengan harga buah jeruk yang sangat tidak stabil. Ketidak stabilan harga buah jeruk

sangat berpengaruh terhadap pendapatan masyarakat di desa tersebut.

Oleh karena itu perlu dilihat mengenai faktor-faktor produksi jeruk ( luas

lahan, modal, tanaga kerja, pemeliharaan, pemasaran ) dan pendapatan petani jeruk

serta faktor-faktor apa yang melatarbelakangi penduduk tetap menanam tanaman

jeruk di Desa Kubu Simbelang Kecamatan Tiga Panah Kabupaten Karo. Penelitian ini

dilakukan pada saat tanaman jeruk telah berproduksi dan dalam kurun waktu satu

tahun atau dua kali masa panen jeruk yang telah berproduksi.

B. Indentifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas maka yang menjadi indentifikasi masalah

dalam penelitian ini adalah faktor-faktor produksi pertanian jeruk di Desa Kubu

Simbelang Kecamatan Tiga Panah Kabupaten Karo. Faktor-faktor produksi yang

dimaksud adalah luas lahan, modal, tanaga kerja, pemeliharaan mencakup pemupukan

dan pemberantasan hama, produksi, pemasaran, dan pendapatan petani jeruk di desa

tersebut . Modal dan pemeliharaan tanaman jeruk sangat tinggi sedangkan harga buah

jeruk yang sangat tidak setabil dan ditambah dengan masalah harga pupuk dan

pestisida yang tinggi sehingga berdampak pada tingginya pemeliharaan jeruk. Namun

petani di desa ini tetap menanam jeruk walaupun dari pengalaman peneliti antara

(19)

7

juga dikaji mengenai faktor-faktor apa yang melatarbelakangi petani tetap menanam

tanaman jeruk di Desa Kubu Simbelang Kecamatan Tiga Panah Kabupaten Karo.

C. Pembatasan Masalah

Dari identifikasi masalah perlu dilakukan pembatasan masalah agar diperoleh

analisis yang lebih mendalam, maka penulis membatasi masalah dalam penelitina ini

yaitu studi tentang pertanian jeruk di Desa Kubu Simbelang Kecamatan Tiga Panah

Kabupaten Karo yang mencakup faktor-faktor produksi (luas lahan, modal, tenaga

kerja, pemeliharaan, produksi, pemasaran, dan pendapatan) serta hal yang

melatarbelakangi petani tetap menanam tanaman jeruk yang mana dari pengalaman

peneliti membutuhkan modal dan pemeliharaan yang besar sedangkan masalah harga

yang sangat tidak stabil.

D. Perumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan masalah diatas maka dapat dirumuskan masalah

sebagai berikut:

1. Bagaimana faktor-faktor produksi (luas lahan, modal, tenaga kerja,

pemeliharaan, pemasaran, jumlah produksi) jeruk di Desa Kubu Simbelang

2. Bagaiman pendapatan petani jeruk di Desa Kubu Simbelang

3. Faktor-faktor apa yang melatarbelakangi petani tetap mananam jeruk di di

(20)

8

E. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah diatas maka tujuan penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui faktor-faktor produksi dari tanaman jeruk di Desa Kubu

Simbelang

2. Untuk mengetahui berapa pendapatan petani di Desa Kubu Simbelang

3. Untuk mengetahui faktor-faktor yang melatarbelakangi petani tetap menanam

jeruk di Desa Kubu Simbelang

F. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat penelitian yang diharapkan adalah:

1. Sebagai informasi bagi pemerintah setempat dalam merumuskan kebijaksanaan

meningkatkan produktivitas jeruk serta perluasan daerah pemasaran jeruk bagi

kesejahteraan penduduk.

2. Sebagai informasi yang dapat menunjang untuk mata kuliah geografi pertanian.

3. Sebagai studi perbandingan bagi penulis lainnya yang mempunyai objek

penelitian yang sama pada waktu dan tempat yang berbeda untuk mendapatkan

kesimpulan yang lebih baik.

4. Sebagai bahan masukan kepada petani jeruk yang ada di daerah penelitian.

(21)

67

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Sesuai dengan penelitian maka penulis mengambil beberapa kesimpulan

sebagai berikut :

1. Faktor-faktor Produksi Jeruk

Faktor-faktor produksi memiliki peranan yang sangat penting dalam pertanian

jeruk. Baik buruknya faktor-faktor produksi tanaman jeruk akan sangat bepengaruh

terhadap kualitas dan kuantitas dari hasil panen buah jeruk itu sendiri. Faktor-faktor

produksi yang dimaksud dalam pertanian jeruk adalah luas lahan, modal, tenaga kerja,

pemeliharaan, pemasaran dan hasil produksi.

Dalam peneilitian ini diperoleh luas lahan yang dimiliki petani di Desa Kubu

Simbelang adalah kurang dari 1 Ha, modal yang di butuhkan petani dalam pengadaan

bibit jeruk sebesar Rp2000.000 – Rp6000.000, tenaga kerja yang digunakan petani

berasal dari keluarga dan tenaga kerja upahan di butuhkan pada saat panen buah jeruk,

pemeliharaan meliputi pemupukan dan penyemprotan hama dimana pupuk yang

digunakan adalah pupuk kimia dan pupuk kandang dan pemberantasan hama yang

dilakukan menggunakan pestisida yang intensitas penggunaan sebanyak 2x sampai 3x

dalam setahun, pemasaran buah jeruk yang dilakukan petani paling dominan melalui

agen dengan harga antara Rp1500 – Rp3600 /Kg, dan jumlah produksi petani di desa

(22)

68

2. Pendapatan

Pendapatan adalah semua hasil yang diperoleh kepala keluarga melalui

kegiatan jenis usaha ekonomi. Dari hasil penelitian di Desa Kubu Simbelang

diperoleh pendapatan petani sebesar kurang dari Rp.14.000.000. Pendapatan ini

dapat digolongkan pada pendapatan lebih dari cukup menurut teori Sayogya (1996).

3. Latar Belakang Petani Tetap Menanam Jeruk

Faktor-faktor yang melatar belakangi petani tetap menanam jeruk di Desa

Kubu Simbelang kecamatan tiga panah kabupaten karo yang paling dominan adalah

untuk kebutuhan hidup dan pemasaran buah jeruk yang mudah.

B. Saran

1. Luas lahan petani di Desa Kubu Simbelang tergolong kedalam luas lahan sempit,

oleh karena itu perlu peningkatan luas lahan agar ada peningkatan jumlah

produksi, pembuatan bibit juga sebaiknya dilakukan sendiri agar dapat menekan

penggunaan modal pada pembibitan tanaman jeruk, pemasaran buah jeruk

sebaiknya langsung ke konsumen karena harga yang lebih menguntungkan.

2. Perlu adanya perluasan lahan dan peningkatan perawatan pada tanaman jeruk agar

meningkatkan produksi buah jeruk dan berdampak positif pada pendapatan petani.

Perlu adanya tumpang sari pada lahan jeruk sebagai sumber tambahan pendapatan

(23)

69

3. Peran serta pemerintah juga sangat penting dan besar pengaruhnya, tidak hanya

masalah harga dan pemasaran yang melatarbelakangi petani tetap menanam jeruk.

Dengan adanya campur tangan pemerintah, diharapkan petani akan lebih giat

membudidayakan tanaman jeruk sehingga akan berpengaruh positif pada

kehidupan petani.

(24)

72

DAFTAR PUSTAKA

Ali, Muhammad. 2000, Kamus Lengkap Bahasa Indonesia Modern. Jakarta;

Pustaka Amani

Angelina Manalu. 2011, Hubungan Faktor Produksi Dengan Produksi Nenas Di Desa Siabal-Abal II Kecamatan Sipahutar Kabupaten Tapanuli Utara. Skripsi

Medan: Jurusan Pendidikan Geografi FIS - UNIMED

Balitbang Pertanian. 2009, Prospek dan Arah Pengembangan Agribisnis.

www.litbang.deptan.go.id. Diakses tanggal 10 Februari 2012.

BPS Kab.Karo. 2011, Kecamatan Tiga Panah Dalam Angka. Kabanjahe; BPS

Kabupaten Karo.

2009, Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Karo. Kabanjahe;

BPS Kabupaten Karo.

Dionysius Munthe. 2010, Studi Tentang Petani Salak Di Desa Pakkat Hauagong Kecamatan Pakkat Kabupaten Humbang Hasudutan. Skripsi.

Medan: Jurusan Pendidikan Geografi FIS - UNIMED.

Elfayetti. 2010, Diktat Perkuliahan Geografi Pertanian. Universitas Negeri Medan

ILEIA. 1999, Pertanian Masa Depan. Yogyakarta; Kanisius.

Krisnandhi, Samad. 1991. Menggerakkan dan Membangun Pertanian. Jakarta;

C.V. Yasaguna.

Lucky Amos P. 2010, Studi Tentang Produksi Dan Pemasaran Jeruk Di Kecamatan Simpang Empat Kabupaten Karo. Skripsi. Medan: Jurusan Pendidikan Geografi FIS - UNIMED.

Mantogu, 1965. Buku pedoman modal pertanian. Yogyakarta; LP3ES

Mubyarto. 1977, Pengantar Ekonomi Pertanian. Jakarta; LP3ES

(25)

73

Petani. Yogyakarta; Penebara Swadaya

Naharsari. 2007, Bercocok Tanam Jeruk. Jakarta; Azka Press.

Rayes. 2006, Metode Inventarisasi Sumber Daya Alam. Yogyakarta; ANDI

yogyakarta.

Rachmawan. 2001, Komoditas Pertanian Sebagai Sumber Gizi. Bandung;

SMK Pertanian.

Rumapea. 2010, Analisis Usahatani Jeruk (Studi Kasus: Desa Suka, Kecamatan Tiga Panah, Kabupaten Karo). Skripsi. Medan: Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara Medan.

Sayogya. 1998, Pengaruh Luas Lahan Pada Pendapatan. Jakarta; LP3ES

Sitorus. 1985, Evaluasi Sumber Daya Alam. Bandung; Tarsisto Bandung.

Soekartawi. 1994, Pembangunan Pertanian. Jakarta; PT. Raja Grafindo Persada.

1989, Manajemen Pemasaran Hasil-Hasil Pertanian. Jakarta; PT. Raja

Grafindo Persada.

Sri Yanthi Lumbantoruan. 2007, Analisis Pemasaran Jeruk Manis (Studi Kasus: Desa Beganding, Kecamatan Simpang Empat, Kabupaten Karo). Skripsi.

Medan: Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara Medan.

Tarigan, Fauzia. 2006, Esensi Ekonomi Pertanian. Medan; USU Press.

Tarigan, 2010. Senin, 18 Feberuari. Petani Jeruk Karo Diambang Kehancuran. Sumut

Pos. Medan.

Wie, The Kian. 1989.Pembangunan Ekonomi Dan Pemerataan. Jakarta; LP3ES

http://sulhadi.com/2010/05/26/7-sumber-modal-atau-dana-untuk-bisnis.html diakses

tanggal 20 Januari 2012 pukul 20:50 WIB

http://id.wikipedia.org/wiki/Faktor_produksi. di akses tanggal 20 Januari 2012 pukul

Referensi

Dokumen terkait

Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan penyakit demam akut dengan ciri-ciri demam manifestasi perdarahan dan bertendasi mengakibatkan kejang yang dapat menyebabkan

Hvis det er slik at partisjon og vekt- konfigurasjonen fra et søk i en deterministisk produksjonsimulering presterer opp i mot eller bedre enn det en konfigurasjon fra et søk i

Adapun hal yang demikian itu mendorong saya untuk menulis dan memilih judul "PERANAN BADAN PERENCANAAN PEM BANGUNAN DAERAH DALAM BIDANG PEMBANGUNAN DI KOTA MADYA TINGKAT

Otras tecnologías incluyen NAT, DHCP, el routing estático y predeterminado, EIGRP para IPv4, el routing entre VLAN y la configuración de VLAN.. Las configuraciones de seguridad

Sehingga perbuatan terdakwa telah cakap dalam melakukan perbuatan hukum dengan pengertian lain mampu membedakan mana yang baik dan yang tidak baik, termasuk hal

Saya yang bertanda tangan dibawah ini menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi saya yang berjudul “Pengaruh Pengetahuan Investasi Terhadap Minat Mahasiswa Berinvestasi di

Tujuan penelitian ini adalah mengetahui bagaimana perspektif lansia terhadap aktivitas fisik yang dilakukan oleh lansia dan kaitanya dengan kesejahteraan jasmaninya

Studi ini mengkaji dilemma manajemen tentang sejauhmana menyeleksi partner dengan mempertimbangkan karakteristik partner yakni interdependensi, kesesuaian budaya