STUDI TENTANG PERTANIAN JERUK
DI DESA KUBU SIMBELANG KECAMATAN TIGAPANAH
KABUPATEN KARO
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh
Gelar Sarjana Pendidikan
Oleh:
PRIMSA SEMBIRING NIM. 308131076
FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN
Saya yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : Primsa Sembiring
NIM : 308131076
Jurusan : Pendidikan Geografi
Fakultas : Ilmu Sosial
Menyatakan dengan sebenarnya bahwa skripsi yang saya tulis ini benar-benar merupakan
hasil karya sendiri; bukan merupakan pengambilalihan tulisan atau pikiran orang lain yang
saya akui sebagai hasil tulisan atau pikiran saya sendiri.
Apabila kemudian hari terbukti atau pun dapat dibuktikan hasil jiplakan/ plagias, maka
saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan tersebut.
Medan, Juli 2012
Saya yang membuat pernyataan,
vi
ABSTRAK
Primsa Sembiring, NIM 308131076. Studi Tentang Pertanian Jeruk Di Desa Kubu
Simbelang Kecamatan Tiga Panah Kabupaten Karo. Medan: Jurusan Pendidikan Geografi Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan 2012.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana faktor-faktor produksi tanaman jeruk di Desa Kubu Simbelang, bagaimana pedapatan petani jeruk di Desa Kubu Simbelang dan faktor-faktor apa yang melatarbelakangi petani tetap menanam jeruk di Desa Kubu Simbelang.
Penelitian ini dilakukam di Desa Kubu Simbelang Kecamatan Tigapanah Kabupaten Karo. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh masyarakat petani jeruk di Desa Kubu Simbelang sebanyak 390 kk dengan sampel sebanyak 15% atau sebanyak 58 kk yang di ambil secara acak terhadap petani yang memiliki lahan jeruk produktif. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan angket yang mana teknik analisa data yang digunakan adalah deskriptif kualitatif.
Hasil penelitian menunjukkan, (1) Dalam peneilitian ini diperoleh luas lahan yang dimiliki petani di Desa Kubu Simbelang adalah kurang dari 1 Ha, modal yang di butuhkan petani dalam pengadaan bibit jeruk sebesar Rp2000.000 – Rp6000.000, tenaga kerja yang digunakan petani berasal dari keluarga dan tenaga kerja upahan di butuhkan pada saat panen buah jeruk, pemeliharaan meliputi pemupukan dan penyemprotan hama dimana pupuk yang digunakan adalah pupuk kimia dan pupuk kandang dan pemberantasan hama yang dilakukan menggunakan pestisida yang intensitas penggunaan sebanyak 2x sampai 3x dalam setahun, pemasaran buah jeruk yang dilakukan petani paling dominan melalui agen dengan harga antara Rp1500 – Rp3600 /Kg, dan jumlah produksi petani di desa kubu simbelang bervariasi antara 4 – 12 ton /Ha /Tahun. (2) pendapatan yang diperoleh petani dari pertanian jeruk di Desa Kubu Simbelang sebesar kurang dari Rp14.000.000, (3) faktor-faktor yang melatar belakangi petani tetap menanam jeruk di Desa Kubu Simbelang bervariasi. Untuk kebutuhan hidup dan pemasaran buah jeruk yang mudah merupakan faktor yang paling dominan menjadi alasan petani tetap menanam jeruk.
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur kepada Tuhan yang Maha Esa, karena atas kasih setia dan
rahmat-Nya, skripsi ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Skripsi ini disusun untuk
memenuhi sebagian persyaratan untuk meraih gelar sarjana (S-1) program pendidikan
Geografi Fakultas Ilmu Sosial UNIMED.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini masih jauh dari
kesempurnaan, karena keterbatasan dan kurangnya pengetahuan penulis untuk itu penulis
mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun. Pada kesempatan ini saya
ucapan terima kasih kepada:
4. Ibu Dra.Asnidar,M.Si selaku Sekretaris Jurusan Pendidikan Geografi Unimed
5. Ibu Dra. Rosni, M.Pd sebagai Dosen Pembimbing, yang telah meluangkan banyak
waktu untuk membimbing dan mengarahkan hingga penyelesaian skripsi ini.
6. Bapak /Ibu dosen Jurusan Pendidikan Geografi yang telah membekali penulis
dalam ilmu pengetahuan selama masa perkuliahan
7. Bapak Kepala Desa Kubu Simbelang yang telah memberikan izin untuk melakukan
penelitian sehingga penulisan skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik
8. Kedua orang tua saya yang tercinta yang telah membesarkan, mendidik, mengasihi,
mendoakan, dan selalu memberi semangat kepada saya hingga menyelesaikan
kuliah ini
9. Saudara-saudari saya dan seluruh keluarga besar sembiring yang telah memberikan
dukungan moral dan material kepada saya hingga perkuliahan ini selesai.
10.Kepada semua teman-teman saya yang telah memberikan dukungan dan semangat
Akhir kata penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi setiap pembaca
terutama kepada yang tertarik dengan masalah pertanian
Medan, Juli 2012
Penulis,
Primsa Sembiring
vii
DAFTAR ISI
LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING... i
LEMBAR PERSETUJUAN DAN PENGESAHAN... ii
KATA PENGANTAR... iii
C. Variabel Penelitian Dan Defenisi Oprasional... 38
D. Teknik Pengumpulan Data... 41
viii
BAB IV DESKRIPSI DAERAH PENELITIAN... 42
A. Keadaan Fisik...42
B. Keadaan Non-fisik... 44
BAB V HASIL PENELITIAN... 53
A. Hasil Penelitian... 53
B. Pembahasa... 63
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN... 69
A. Kesimpulan... 69
B. Saran... 70
DAFTAR PUSTAKA... 72
LAMPIRAN... 74
ix
DAFTAR TABEL
No. Uraian Hal
1. Program Pemupukan Tanaman Jeruk Yang Belum Menghasilkan ... .20
2. Komposisi Penduduk Menurut Kelompok Umur ... 45
3. Komposisi Penduduk Menurut Tingkat Pendidikan ... 46
4. Komposisi Penduduk Menurut Mata Pencaharian ... 47
5. Komposisi Penduduk Menurut Agama dan Kepercayaan ... 47
6. Sarana dan Prasarana Transportasi ... 49
7. Sarana Kesehatan ... 50
8. Tingkat Usia Petani ... 52
9. Alasan Petani Menanam Jeruk ... 53
10.Luas Lahan Tanaman Jeruk Petani ... 53
11.Jumlah Modal Yang Dipergunakan Petani Dalam Pembelian Bibit... 54
12.Jumlah Tenaga Kerja Upahan Petani ... 55
13.Intensitas Pemupukan Dalam Setahun ... 57
14.Pemasaran Buah Jeruk Petani ... 58
15.Harga Pemasaran Buah Jeruk Petani ... 59
16.Jumlah Produksi Buah Jeruk Petani ... 60
x
DAFTAR GAMBAR
No Uraian Hal
1. Kerangka Berpikir...37
2. Peta Kecamatan Tiga Panah...44
xi
DAFTAR LAMPIRAN
No Lampiran Hal
1. Angket Penelitian... 72
2. Tabulasi Data Mentah Angket... 74
3. Tabulasi Data Harga Jeruk Petani... 75
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Indonesia merupakan negara agraris, dimana sektor pertanian dalam tatanan
pembangunan nasional memegang peranan penting dalam menyediakan pangan bagi
seluruh penduduk. selain itu sektor pertanian merupakan andalan sebagai
penyumbang devisa negara, termasuk pertanian di bidang usahatani jeruk.
Pembangunan pertanian merupakan bagian dari pembangunan ekonomi dan
masyarakat secara umum. Pembangunan pertanian memberikan sumbangan kepada
masyarakat serta menjamin bahwa pembangunan yang menyeluruh itu mencakup
penduduk yang hidup dari bertani, yang jumlahnya besar dan untuk tahun-tahun
mendatang (Krisnandhi, 1991).
Sektor pertanian banyak memiliki manfaat bagi masyarakat dan negara selain
karena mayoritas masyarakat indonesia bermata pencaharian sebagai petani,
komoditas pertanian berpengaruh terhadap status gizi dan kesehatan penduduk
terutama melalui produksi pangan yang dikonsumsinya. Pangan yang dimaksud
meliputi nabati (dari tumbuhan) dan hewani. Dengan kata lain komoditas pertanian
merupakan sumber pangan bagi manusia yang akan memberi zat gizi yang bermanfaat
bagi pertumbuhan dan kesehatan manusia (Rachmawan, 2001).
Jeruk merupakan salah satu tanaman buah tahunan yang berasal dari asia. Di
Indonesia sendiri, jeruk sudah tumbuh subur sejak ratusan tahun yang lalu. Bangsa
belanda yang pertama kali membawa dan mengembangbiakkan jeruk di indonesia.
Mereka mendatangkan jeruk manis dan jeruk keprok dari Amerika dan Itali sehingga
2
seluruh indonesia. Dengan semakin berkembangnya pengetahuan dan teknologi,
manusia mencoba untuk mengembangbiakkan jeruk secara besar-besaran. Hal ini
dilakukan karena buah jeruk banyak disukai masyarakat dan banyak mengandung
vitamin bagi masyarakat serta pemasaran buah jeruk yang cukup baik dan
menguntungkan bagi patani jeruk.
Indonesia merupakan salah satu negara penghasil jeruk terbesar di Asia
tenggara. Tanaman jeruk di usahakan petani dan menyebar mulai dari dataran rendah
hingga dataran tinggi dengan varietas/spesies komersial yang berbeda dan dapat
dikonsumsi oleh masyarakat berpendapatan rendah hingga yang berpenghasilan
tinggi. Sentra penanamannya hampir keseluruh pelosok negeri, mulai dari provinsi
Sumatera Utara, Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, Jawa Timur dan Sulawesi
Selatan. Sekitar 70-80% jenis jeruk yang dikembangkan petani masih merupakan
jeruk siam, sedangkan jenis lainnya merupakan jeruk keprok dan pamelo unggulan
daerah seperti keprok Garut dan Jawa Barat, keprok Tejakula dari Bali, pamelo
Numbangan dari Jawa Timur dan Pangkajeje dari Sulawesi Selatan sedangkan jeruk
nipis banyak diusahakan di Jawa Timur dan Kalimantan Timur.
Nilai ekonomis tanaman jeruk dapat dilihat dari tingkat kesejahteraan
petaninya yang relatif tinggi. Keuntungan usahatani jeruk biasanya mulai diperoleh
pada tahun ke-4, dengan besar yang bervariasi tergantung jenis maupun
lokasi.walaupun produksi usahatani jeruk nasional cukup tinggi namun pada
prakteknya dilapangan, pedagang jeruk terkendala oleh buruknya pemasaran. Apalagi
petani memanen secara bersamaan sehingga harga buah jeruk menjadi jatuh. Itu juga
dikarenakan buah jeruk yang merupakan tanaman musiman dan juga pengaruh musim
panen buah lain seperti mangga, rambutan, dan lainnya mengakibatkan harga buah
3
Produksi buah-buahan Indonesia masih belum mencapai hasil yang
memuaskan. produksi buah jeruk nasional memang cukup tinggi. namun nilai ekspor
komoditas buah-buahan nasional masih rendah. Mungkin dikarenakan pengelolaan
yang masih banyak bersifat tradisional. Namun Produksi buah-buahan nasional dapat
ditingkatkan dengan penguasaan IPTEK (Ashari, 2004).
Produktivitas usahatani jeruk nasional cukup tinggi, yaitu berkisar 17-25
ton/ha dari potensi 25-40 ton/ha. Walaupun data impor buah jeruk segar dan olahan
terus meningkat, dan sebagian besar produksi dalam negeri terserap oleh pasar
domestik, namun ekspor buah jeruk jenis tertentu seperti lemon, grapefruit dan
pamelo juga terus meningkat sekaligus memberikan peluang pasar yang menarik.
Pada tahun 2004, impor buah jeruk segar mencapai 94.696 ton sedangkan ekspor
sebesar 1.261 ton , atau sejak tahun 1998 masing-masing meningkat sebesar 16.6%
dan 5.6% pertahun ( Dalam Prospek dan Arah Pengembangan Agribisnis.
www.litbang.deptan.go.id ). Diakses tanggal 10 februari 2012.
Jeruk merupakan komoditas buah-buahan yang mempunyai nilai ekonomis
yang penting dan nilai kesehatan yang sangat berarti. Buah jeruk dapat dikonsumsi
langsung sebagai buah segar atau juice dan dapat juga diolah menjadi sirup.
Kabupaten Karo merupakan salah satu daerah penghasil jeruk di Indonesia khususnya
untuk wilayah Sumatera Utara. Kualitas buah jeruk di daerah ini cukup bagus namun
masih kalah bersaing dengan buah jeruk impor di pasar domestik.
Produktivitas jeruk di daerah ini masih rendah, sekitar 14-16 ton/ha/tahun,
sementara potensi hasil bisa lebih dari 25 ton/ha/tahun. Lagi pula ada indikasi bahwa
tanaman jeruk akan mengalami penurunan produksi pada umur 8 tahun. Kemunduran
produktivitas diduga karena kondisi tanah, hama, penyakit, kurangnya modal,
4
harga yang tidak stabil dan berpengaruh terhadap rendahnya keinginan petani untuk
meningkatkan produksi komoditas pertaniannya.
Pertumbuhan penduduk yang sangat tinggi akan mempengaruhi permintaan
akan kebutuhan buah jeruk dan keterbatasan dan penyempitan luas lahan akan
melibatkan penggunaan lahan yang terus menerus digunakan tanpa ada masa untuk
mengistirahatkannya. Diperkirakan permintaan buah jeruk akan terus meningkat
sehingga untuk memenuhi kebutuhan tersebut perlu adanya peningkatan produksi
buah jeruk pada lahan yang sudah ada. Untuk menghasilkan produksi yang tinggi,
perlu diperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan tanaman jeruk
yaitu:
1. faktor lingkungan termasuk iklim dan topografi
2. faktor modal dan tenaga kerja
3. faktor kultur teknis adalah paling besar pengaruhnya terhadap pertumbuhan
produtivitasnya antara lain pemeliharaan dan manajemen pertanian jeruk .
Ketiga faktor tersebut saling berkaitan dan saling mempengaruhi satu sama
lain dalam menunjang pertumbuhan dan produksi tanaman jeruk (Tarigan, Fauzia,
2006 ).
Dalam peningkatan produksi tanaman jeruk, perlu diperhatikan faktor-faktor
produksi tanaman jeruk itu sendiri. Seperti luas lahan, pemodalan, tenaga kerja,
pemeliharaan, dan pemasarannya. Dengan tersedianya faktor-faktor diatas dengan
baik maka hasil produksi akan baik dan berpengaruh terhadap kehidupan petaninya.
Kita misalkan pemasaran, luasnya wilayah pemasaran dan tingginya permintaan buah
jeruk akan berdampak pada tingginya harga. Hal ini akan berpengaruh pada
peningkatan produksi yang dilakukan oleh petani jeruk. Intinya ketika kita ingin
5
yang menguntungkan bagi petani itu sendiri. Dengan demikian petani akan
termotivasi untuk meningkatkan produktivitas pertaniannya.
Banyak hal yang melatarbelakangi petani dalam memilih dan menanam
tanaman jeruk sebagai komoditas yang mereka usahakan. Selain tanaman jeruk dapat
memberikan keuntungan yang tinggi, ada hal lain yang mendorong petani menanam
jeruk. Seperti masalah harga yang tinggi, pemasaran yang mudah, permintaan akan
buah jeruk yang tinggi, manfaat jeruk yang banyak, hingga masalah budaya artinya
tanaman jeruk merupakan tanaman khas suatu daerah ataupun dikarenakan tanaman
jeruk merupakan tanaman turun temurun yang diusahakan oleh para petani di suatu
daerah. Mungkin ada hal lain yang melatarbelakangi petani tetap menanam jeruk ,
namun yang pasti hal tersebut merupakan hal yang dapat memberikan keuntungan
atau dampak positif bagi petani itu sendiri sehingga petani memilih untuk menanam
tanaman jeruk sebagai tanaman unggulan mereka.
Pertanian jeruk memang dapat memberi keuntungan yang relatif besar bagi
para petaninya. Namun dari pengalaman peneliti, pertanian jeruk terkendala oleh
buruknya pemasaran khususnya masalah harga. Apalagi petani terkadang memanen
bersamaan sehingga harga jatuh. Ketidak stabilan harga buah jeruk juga dipengaruhi
oleh musim panen dari jenis buah lain yang bersaing di pasaran. tidak hanya itu
besarnya impor buah jeruk juga sangat berdampak bagi menurunnya harga buah jeruk
di Kabupaten Karo yang mana buah jeruk dalam negeri masih kalah bersaing dengan
buah impor di pasar domestik. Dan itu akan sangat berdampak bagi pendapatan petani
jeruk khususnya bagi masyarakat Desa Kubu Simbelang yang mayoritas sebagai
petani jeruk. Luas Desa Kubu Simbelang seluas 700ha yang mana kurang lebih 85%
6
Besarnya modal pada penanaman jeruk dan tingginya harga pupuk dan
pestisida mengakibatkan tingginya biaya pemeliharaan tanaman jeruk. Namun
demikian petani jeruk di Desa Kubu Simbelang tetap menanam jeruk walaupun
kenyataannya antara modal dan tingginya pemeliharaan tanaman jeruk tidak seimbang
dengan harga buah jeruk yang sangat tidak stabil. Ketidak stabilan harga buah jeruk
sangat berpengaruh terhadap pendapatan masyarakat di desa tersebut.
Oleh karena itu perlu dilihat mengenai faktor-faktor produksi jeruk ( luas
lahan, modal, tanaga kerja, pemeliharaan, pemasaran ) dan pendapatan petani jeruk
serta faktor-faktor apa yang melatarbelakangi penduduk tetap menanam tanaman
jeruk di Desa Kubu Simbelang Kecamatan Tiga Panah Kabupaten Karo. Penelitian ini
dilakukan pada saat tanaman jeruk telah berproduksi dan dalam kurun waktu satu
tahun atau dua kali masa panen jeruk yang telah berproduksi.
B. Indentifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas maka yang menjadi indentifikasi masalah
dalam penelitian ini adalah faktor-faktor produksi pertanian jeruk di Desa Kubu
Simbelang Kecamatan Tiga Panah Kabupaten Karo. Faktor-faktor produksi yang
dimaksud adalah luas lahan, modal, tanaga kerja, pemeliharaan mencakup pemupukan
dan pemberantasan hama, produksi, pemasaran, dan pendapatan petani jeruk di desa
tersebut . Modal dan pemeliharaan tanaman jeruk sangat tinggi sedangkan harga buah
jeruk yang sangat tidak setabil dan ditambah dengan masalah harga pupuk dan
pestisida yang tinggi sehingga berdampak pada tingginya pemeliharaan jeruk. Namun
petani di desa ini tetap menanam jeruk walaupun dari pengalaman peneliti antara
7
juga dikaji mengenai faktor-faktor apa yang melatarbelakangi petani tetap menanam
tanaman jeruk di Desa Kubu Simbelang Kecamatan Tiga Panah Kabupaten Karo.
C. Pembatasan Masalah
Dari identifikasi masalah perlu dilakukan pembatasan masalah agar diperoleh
analisis yang lebih mendalam, maka penulis membatasi masalah dalam penelitina ini
yaitu studi tentang pertanian jeruk di Desa Kubu Simbelang Kecamatan Tiga Panah
Kabupaten Karo yang mencakup faktor-faktor produksi (luas lahan, modal, tenaga
kerja, pemeliharaan, produksi, pemasaran, dan pendapatan) serta hal yang
melatarbelakangi petani tetap menanam tanaman jeruk yang mana dari pengalaman
peneliti membutuhkan modal dan pemeliharaan yang besar sedangkan masalah harga
yang sangat tidak stabil.
D. Perumusan Masalah
Berdasarkan pembatasan masalah diatas maka dapat dirumuskan masalah
sebagai berikut:
1. Bagaimana faktor-faktor produksi (luas lahan, modal, tenaga kerja,
pemeliharaan, pemasaran, jumlah produksi) jeruk di Desa Kubu Simbelang
2. Bagaiman pendapatan petani jeruk di Desa Kubu Simbelang
3. Faktor-faktor apa yang melatarbelakangi petani tetap mananam jeruk di di
8
E. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah diatas maka tujuan penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui faktor-faktor produksi dari tanaman jeruk di Desa Kubu
Simbelang
2. Untuk mengetahui berapa pendapatan petani di Desa Kubu Simbelang
3. Untuk mengetahui faktor-faktor yang melatarbelakangi petani tetap menanam
jeruk di Desa Kubu Simbelang
F. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat penelitian yang diharapkan adalah:
1. Sebagai informasi bagi pemerintah setempat dalam merumuskan kebijaksanaan
meningkatkan produktivitas jeruk serta perluasan daerah pemasaran jeruk bagi
kesejahteraan penduduk.
2. Sebagai informasi yang dapat menunjang untuk mata kuliah geografi pertanian.
3. Sebagai studi perbandingan bagi penulis lainnya yang mempunyai objek
penelitian yang sama pada waktu dan tempat yang berbeda untuk mendapatkan
kesimpulan yang lebih baik.
4. Sebagai bahan masukan kepada petani jeruk yang ada di daerah penelitian.
67
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Sesuai dengan penelitian maka penulis mengambil beberapa kesimpulan
sebagai berikut :
1. Faktor-faktor Produksi Jeruk
Faktor-faktor produksi memiliki peranan yang sangat penting dalam pertanian
jeruk. Baik buruknya faktor-faktor produksi tanaman jeruk akan sangat bepengaruh
terhadap kualitas dan kuantitas dari hasil panen buah jeruk itu sendiri. Faktor-faktor
produksi yang dimaksud dalam pertanian jeruk adalah luas lahan, modal, tenaga kerja,
pemeliharaan, pemasaran dan hasil produksi.
Dalam peneilitian ini diperoleh luas lahan yang dimiliki petani di Desa Kubu
Simbelang adalah kurang dari 1 Ha, modal yang di butuhkan petani dalam pengadaan
bibit jeruk sebesar Rp2000.000 – Rp6000.000, tenaga kerja yang digunakan petani
berasal dari keluarga dan tenaga kerja upahan di butuhkan pada saat panen buah jeruk,
pemeliharaan meliputi pemupukan dan penyemprotan hama dimana pupuk yang
digunakan adalah pupuk kimia dan pupuk kandang dan pemberantasan hama yang
dilakukan menggunakan pestisida yang intensitas penggunaan sebanyak 2x sampai 3x
dalam setahun, pemasaran buah jeruk yang dilakukan petani paling dominan melalui
agen dengan harga antara Rp1500 – Rp3600 /Kg, dan jumlah produksi petani di desa
68
2. Pendapatan
Pendapatan adalah semua hasil yang diperoleh kepala keluarga melalui
kegiatan jenis usaha ekonomi. Dari hasil penelitian di Desa Kubu Simbelang
diperoleh pendapatan petani sebesar kurang dari Rp.14.000.000. Pendapatan ini
dapat digolongkan pada pendapatan lebih dari cukup menurut teori Sayogya (1996).
3. Latar Belakang Petani Tetap Menanam Jeruk
Faktor-faktor yang melatar belakangi petani tetap menanam jeruk di Desa
Kubu Simbelang kecamatan tiga panah kabupaten karo yang paling dominan adalah
untuk kebutuhan hidup dan pemasaran buah jeruk yang mudah.
B. Saran
1. Luas lahan petani di Desa Kubu Simbelang tergolong kedalam luas lahan sempit,
oleh karena itu perlu peningkatan luas lahan agar ada peningkatan jumlah
produksi, pembuatan bibit juga sebaiknya dilakukan sendiri agar dapat menekan
penggunaan modal pada pembibitan tanaman jeruk, pemasaran buah jeruk
sebaiknya langsung ke konsumen karena harga yang lebih menguntungkan.
2. Perlu adanya perluasan lahan dan peningkatan perawatan pada tanaman jeruk agar
meningkatkan produksi buah jeruk dan berdampak positif pada pendapatan petani.
Perlu adanya tumpang sari pada lahan jeruk sebagai sumber tambahan pendapatan
69
3. Peran serta pemerintah juga sangat penting dan besar pengaruhnya, tidak hanya
masalah harga dan pemasaran yang melatarbelakangi petani tetap menanam jeruk.
Dengan adanya campur tangan pemerintah, diharapkan petani akan lebih giat
membudidayakan tanaman jeruk sehingga akan berpengaruh positif pada
kehidupan petani.
72
DAFTAR PUSTAKA
Ali, Muhammad. 2000, Kamus Lengkap Bahasa Indonesia Modern. Jakarta;
Pustaka Amani
Angelina Manalu. 2011, Hubungan Faktor Produksi Dengan Produksi Nenas Di Desa Siabal-Abal II Kecamatan Sipahutar Kabupaten Tapanuli Utara. Skripsi
Medan: Jurusan Pendidikan Geografi FIS - UNIMED
Balitbang Pertanian. 2009, Prospek dan Arah Pengembangan Agribisnis.
www.litbang.deptan.go.id. Diakses tanggal 10 Februari 2012.
BPS Kab.Karo. 2011, Kecamatan Tiga Panah Dalam Angka. Kabanjahe; BPS
Kabupaten Karo.
2009, Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Karo. Kabanjahe;
BPS Kabupaten Karo.
Dionysius Munthe. 2010, Studi Tentang Petani Salak Di Desa Pakkat Hauagong Kecamatan Pakkat Kabupaten Humbang Hasudutan. Skripsi.
Medan: Jurusan Pendidikan Geografi FIS - UNIMED.
Elfayetti. 2010, Diktat Perkuliahan Geografi Pertanian. Universitas Negeri Medan
ILEIA. 1999, Pertanian Masa Depan. Yogyakarta; Kanisius.
Krisnandhi, Samad. 1991. Menggerakkan dan Membangun Pertanian. Jakarta;
C.V. Yasaguna.
Lucky Amos P. 2010, Studi Tentang Produksi Dan Pemasaran Jeruk Di Kecamatan Simpang Empat Kabupaten Karo. Skripsi. Medan: Jurusan Pendidikan Geografi FIS - UNIMED.
Mantogu, 1965. Buku pedoman modal pertanian. Yogyakarta; LP3ES
Mubyarto. 1977, Pengantar Ekonomi Pertanian. Jakarta; LP3ES
73
Petani. Yogyakarta; Penebara Swadaya
Naharsari. 2007, Bercocok Tanam Jeruk. Jakarta; Azka Press.
Rayes. 2006, Metode Inventarisasi Sumber Daya Alam. Yogyakarta; ANDI
yogyakarta.
Rachmawan. 2001, Komoditas Pertanian Sebagai Sumber Gizi. Bandung;
SMK Pertanian.
Rumapea. 2010, Analisis Usahatani Jeruk (Studi Kasus: Desa Suka, Kecamatan Tiga Panah, Kabupaten Karo). Skripsi. Medan: Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara Medan.
Sayogya. 1998, Pengaruh Luas Lahan Pada Pendapatan. Jakarta; LP3ES
Sitorus. 1985, Evaluasi Sumber Daya Alam. Bandung; Tarsisto Bandung.
Soekartawi. 1994, Pembangunan Pertanian. Jakarta; PT. Raja Grafindo Persada.
1989, Manajemen Pemasaran Hasil-Hasil Pertanian. Jakarta; PT. Raja
Grafindo Persada.
Sri Yanthi Lumbantoruan. 2007, Analisis Pemasaran Jeruk Manis (Studi Kasus: Desa Beganding, Kecamatan Simpang Empat, Kabupaten Karo). Skripsi.
Medan: Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara Medan.
Tarigan, Fauzia. 2006, Esensi Ekonomi Pertanian. Medan; USU Press.
Tarigan, 2010. Senin, 18 Feberuari. Petani Jeruk Karo Diambang Kehancuran. Sumut
Pos. Medan.
Wie, The Kian. 1989.Pembangunan Ekonomi Dan Pemerataan. Jakarta; LP3ES
http://sulhadi.com/2010/05/26/7-sumber-modal-atau-dana-untuk-bisnis.html diakses
tanggal 20 Januari 2012 pukul 20:50 WIB
http://id.wikipedia.org/wiki/Faktor_produksi. di akses tanggal 20 Januari 2012 pukul