• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN. persaingan pada setiap jenis usaha. Hal ini menuntut perusahaan dapat

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN. persaingan pada setiap jenis usaha. Hal ini menuntut perusahaan dapat"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Perkembangan perekonomian ditunjukkan dengan semakin meningkatnya persaingan pada setiap jenis usaha. Hal ini menuntut perusahaan dapat mempertahankan diri dan meningkatkan kinerjanya. Kemampuan bersaing perlu di dukung oleh strategi yang dapat memanfaatkan peluang dan menutup kelemahan serta menetralisir hambatan yang akan di hadapi, hal ini dapat dilakukan dengan menerapkan berbagai macam strategi bisnis serta melakukan efisiensi dan efektivitas kerja. Semua akan dapat berjalan sesuai dengan yang diharapkan jika manajemen mampu mengambil keputusan yang tepat. Keputusan harus didukung oleh informasi yang lengkap dan akurat dengan keterbatasan waktu yang dimiliki. Informasi yang memadai hanya dapat dihasilkan oleh sistem informasi yang mampu menghasilkan dan mengolah data informasi internal dan eksternal secara efektif.

Perusahaan merupakan suatu organisasi yang umumnya bertujuan untuk mencari laba atau keuntungan dengan mengerahkan seluruh kemampuan dan sumber daya yang dimilikinya. Segala informasi yang berkaitan dengan perusahaan sangat penting dan dibutuhkan oleh pihak manajemen perusahaan maupun oleh masyarakat umum yang berkepentingan terhadap perusahaan.

Kebutuhan akan informasi terkait dengan keputusan serta sikap yang akan di ambil baik oleh pihak manajemen maupun oleh masyarakat umum yang

(2)

berkepentingan terhadap perusahaan tersebut dalam menyikapi berbagai permasalahan yang ada secara tepat sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai.

Faktor yang dapat mengefektifkan atau melancarkan jalannya informasi dari satu bagian ke bagian yang lain dalam suatu perusahaan adalah komunikasi yang baik. Komunikasi yang baik akan mampu memberikan pelayanan yang memadai, hal ini juga merupakan salah satu strategi bisnis dalam menciptakan pelayanan unggul dan prima untuk para pelanggan. Komunikasi ini pun dalam penyampaiannya bisa dengan berbagai cara, yang belakangan ini banyak digunakan adalah komunikasi menggunakan teknologi. Teknologi yang tersedia pun amat banyak jumlahnya. Teknologi yang sama dapat memiliki keunggulan yang berbeda tergantung kebutuhan pemakainya.

Kebutuhan akan informasi khususnya bagi intern perusahaan akan semakin meningkat seiring dengan perkembangan perusahaan tersebut, makin besar dan kompleks perusahaan maka informasi yang dibutuhkannya akan semakin besar pula untuk dapat mendukung dan membantu manajemen dalam penyediaan operasional, oleh karenanya perusahaan membutuhkan sistem informasi yang memadai. Pengguna komputer dalam sistem informasi merupakan komponen sistem informasi yang dewasa ini telah menggeser proses manual yang memerlukan biaya yang lebih besar dan waktu yang lebih lama, untuk mengolah data dibandingkan dengan penggunaan komputer, Wilkinson (1994:289 ).

PT. PLN (Persero) merupakan perusahaan yang menyelenggarakan jasa pelayanan ketenagalistrikan untuk semua masyarakat Indonesia. PT. PLN (Persero) yang merupakan salah satu bentuk BUMN sebagai agen pembangunan, merupakan perusahaan yang berorientasi kepada profit atau laba, dengan tetap

(3)

mengutamakan pelayanan, sehingga PLN dikatakan sebagai BUMN yang mengarah pada perusahaan public service. Perusahaan pun dituntut untuk lebih efisien, produktif dan profesional.

PT. PLN terbagi atas dua bagian utama, yaitu PLN Area Pelayanan dan PLN Area Jaringan. Masing-masing kantor tersebut memiliki tugas yang berbeda namun tetap saling berkaitan. PLN Area Jaringan lebih banyak melayani proses penyambungan listrik di lokasi atau lapangan. PLN Area Jaringan bertanggung jawab atas tarikan sambungan rumah (SR), jarak penyambungan, serta mengawasi penggunaan inventaris tiang beton maupun besi, juga secara rutin melakukan pemeliharaan dan perluasan gardu untuk memenuhi permintaan calon pelanggan sehingga dapat memanfaatkan aliran tenaga listrik untuk keperluan sehari-hari.

PLN Area Pelayanan lebih banyak menekankan pada proses pelayanan terhadap konsumen yang hendak melakukan permohonan pasang baru, tambah daya, reposisi APP meter, dan sambungan sementara. PLN Area Pelayanan memberikan berbagai jenis pilihan produk bagi calon pelanggan yang hendak melakukan proses pasang baru, antara lain: produk pascabayar dan prabayar dengan 6 (enam) jenis tarif berbeda sesuai kebutuhan: Tarif Rumah Tangga, Industri, Bisnis, Publik, Multiguna dan Sosial. Jenis produk yang paling banyak digunakan dan diperlukan masyarakat adalah produk pascabayar dengan tarif rumah tangga, karena di Bali jumlah perusahaan industri besar sangat terbatas.

Kantor-kantor Area Pelayanan ini juga melayani pembayaran tagihan rekening listrik yang terbit setiap bulan.

Pembayaran rekening listrik di PT. PLN Bali menggunakan System Online Payment Point, dimana masyarakat melunasi biaya pemakaian listrik pada awal

(4)

periode yang jangka waktu pembayarannya telah ditentukan. Ini berlaku untuk produk listrik pascabayar, pembayaran dimulai pada tanggal 6–20 setiap bulannya. Bagi pelanggan yang melakukan pembayaran melewati batas waktu yang ditentukan maka akan dikenakan denda dan akan dilakukan penyegelan pada bagian Mini Circuit Breaker (MCB) sehingga listrik akan padam seketika itu juga.

Dalam melunasi pembayaran, masyarakat pengguna listrik dapat melakukannya di bank-bank yang telah ditunjuk oleh PT. PLN, PT. Pos Indonesia, Payment Centre yang telah menggunakan System Online Payment Point (SOPP). Pelanggan diharapkan senantiasa membawa rekening listrik sebelumnya atau membawa kartu ID pelanggan untuk memperlancar pelayanan, hal ini untuk mempermudah petugas melakukan entry data, sehingga tidak terjadi pelanggan salah bayar atau petugas salah entry.Adanya rekening atau kartu ID pelanggan yang ditunjukkan saat melakukan pembayaran, diharapkan mampu menekan tingkat kesalahan, terutama salah entry data oleh petugas, ini merupakan salah satu cara yang efektif, efesian dan cepat dalam melakukan pelayanan bagi pelanggan.

PT. PLN berupaya untuk dapat mempertahankan tingkat efektivitas tersebut dengan menggunakan SOPP sejak tahun 2005. Berkembangnya kemajuan di berbagai sektor dan seiring dengan kemajuan jaman PT. PLN tentu tidak mau kalah, sehingga sistem manual ditinggalkan dan memilih untuk menggunakan SOPP sebagai sarana pembayaran listrik. Penggunaan SOPP yang berbasis teknologi informasi, diharapkan mampu memberi dampak positif dan kemudahan bagi PT. PLN dalam melayani pembayaran listrik Ini pun merupakan suatu strategi bisnis yang dapat di tempuh oleh PT. PLN Area Pelayanan Gianyar, seiring pesatnya pertumbuhan calon pelanggan setiap bulannya. Jaman penuh

(5)

teknologi, harus dihadapi pula dengan kemampuan teknologi, agar kita tetap dapat bertahan bahkan mampu lebih maju dari sebelumnya. Dipilihnya SOPP sebagai salah satu sistem pelunasan rekening listrik, karena SOPP memiliki kemampuan yang andal dalam pembacaan tagihan, mudah di akses, penggunaanya tidak rumit, dan memiliki sistem pengaman yang baik.

SOPP merupakan salah satu sistem aplikasi komputer yang dapat digunakan sebagai cara cepat, mudah dan praktis dalam melakukan pembayaran.

Aplikasi ini dirancang untuk mempermudah pekerjaan dalam melayani banyaknya jumlah pelanggan. Aplikasi ini digunakan oleh karyawan-karyawati yang berada pada posisi front office untuk melakukan pelunasan tagihan baik secara perorangan maupun kolektif.

Pendapatan PT. PLN Area Pelayanan Gianyar berasal dari penjualan rekening listrik, sehingga untuk mempermudah dan memperlancar pelunasan rekening listrik PT. PLN Area Pelayanan Gianyar menggunakan System Online Payment Point. SOPP merupakan sistem aplikasi pembayaran listrik, yang di

gunakan di loket-loket pembayaran dengan cara mengakses data billing dari host computer PT. PLN secara online sehingga memungkinkan pelanggan dapat

membayar listrik di loket pembayaran yang dikehendaki, sepanjang tempat tersebut sudah menjadi pelaksana SOPP.

Semakin meningkatnya jumlah masyarakat yang menggunakan listrik menyebabkan jumlah loket pembayaran pun semakin bertambah, sehingga diperlukan jaringan sistem yang luas. Apabila terjadi gangguan pada sistem, maka dapat menimbulkan perbedaan transaksi antara loket dengan PT. PLN Area Pelayanan Gianyar, dimana hal ini akan berdampak pada kepuasan pelanggan

(6)

yaitu lamanya waktu yang diperlukan untuk melakukan proses pelunasan apabila perbedaan ini tidak ditindak lanjuti secara tepat. Namun hal ini tidak sering terjadi karena semua itu tergantung dari sistem yang dipergunakan pada loket pembayaran.

Kemampuan SOPP untuk mengakses data billing dari host komputer PLN.

dapat memudahkan pelunasan rekening listrik, sehingga pembayaran listrik bisa dilakukan dimanapun, asalkan tempat tersebut memiliki sarana SOPP bertanda/berlogo Bayar Listrik On Line (BALON). Informasi atau kemudahan lain yang didapat dari sistem ini adalah, bahwa dengan aplikasi ini kita bisa megakumulasikan jumlah tagihan rekening listrik yang sudah terlunasi untuk wilayah Gianyar sampai pada hari pemantauan, meskipun pelunasan dilakukan di SOPP berbeda maupun langsung di kantor PT. PLN Area Pelayanan Gianyar.

Seiring perkembangan jaman dan kemajuan teknologi, pertumbuhan pelanggan listrik pun selalu mengalami penambahan. Ini dikarenakan kebutuhan hidup manusia makin tergantung pada penggunaan teknologi khususnya alat-alat elektronik, dimana penggunaan alat-alat tersebut tentunya memerlukan tenaga listrik. Bertambahnya jumlah pelanggan tentu membawa dampak baik bagi PT.

PLN khususnya di wilayah Gianyar, karena makin banyak pelanggan diharapkan mampu membuka kesempatan kerja dan peningkatan kesejahteraan.

Bertambahnya jumlah pelanggan memungkinkan tumbuhnya tempat-tempat pelunasan rekening listrik yang baru, sehingga diharapkan mampu mengurangi konsentrasi pelunasan hanya di satu lokasi saja. Namun kurangnya pengetahuan maupun keterampilan sumber daya manusia juga merupakan suatu kendala bagi tempat pelunasan maupun bagi PT. PLN, karena tanpa pengetahuan yang

(7)

memadai seputar SOPP justru sering kali menimbulkan proses batal bayar. Hal ini dapat dilihat pada Tabel 1.1 jumlah pelanggan listrik dan koreksi batal bayar pada PT. PLN Area Pelayanan Gianyar tahun 2007 sebagai berikut.

Tabel 1.1 Jumlah Pelanggan Listrik dan Koreksi Batal Bayar PT. PLN Area Pelayanan Gianyar tahun 2007

Tahun Bulan Jumlah Pelanggan

(orang)

Koreksi Batal Bayar(%)

2007 Januari 83.902 17,4

2007 Februari 84.009 21,7

2007 Maret 84.125 21,7

2007 April 84.167 43,5

2007 Mei 84.217 52,2

2007 Juni 84.350 47,8

2007 Juli 84.513 43,5

2007 Agustus 84.662 60,9

2007 September 84.750 26,1

2007 Okteber 84.815 52,2

2007 November 84.931 56,5

2007 Desember 85.152 30,4

Sumber : Gabungan Laporan (TUL III-09, TUL IV-04, TUL IV-06) PT. PLN Area Pelayanan Gianyar, 2007

Pada Tabel 1.1 tersebut terlihat terjadinya penambahan jumlah pelanggan listrik setiap bulan. Hanya saja penambahan pelanggan tersebut juga seiring dengan bertambahnya tingkat koreksi batal bayar yang terjadi pada bulan-bulan tertentu, khususnya di bulan Agustus yang bahkan persentasenya lebih dari 50%.

Hal ini tentunya akan berdampak buruk bagi perusahaan, karena pendapatan utama PT. PLN berasal dari penjualan rekening listrik. Citra PLN sebagai perusahaan public service pun semakin buruk di mata masyarakat, karena tidak mampu memberikan pelayanan terbaik khususnya bagi pelanggan pengguna listrik.

(8)

Begitu juga dalam melakukan kerjasama dengan rekanan atau pihak lain PLN akan di anggap tidak selektif dalam memilih dan menentukan rekan kerja, karena koreksi batal bayar tersebut tidak hanya terjadi di kantor PLN tapi juga terjadi di kantor rekanan, dalam hal ini adalah beberapa LPD di wilayah Gianyar.

Koreksi batal bayar ini juga berdampak pada laporan penjualan rekening listrik, sehingga setiap bulan sering timbul selisih antara laporan penjualan rekening yang ada pada staff komersial dengan setoran yang diterima dari LPD.

Berdasarkan uraian pada latar belakang masalah diatas, maka yang menjadi pokok permasalahan dalam penelitian ini adalah: apakah System Online Payment Point (SOPP) sebagai sistem pembayaran listrik di wilayah Gianyar sudah efektif.

1.2. Tujuan dan Kegunaan Penelitian 1.2.1 Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk menilai efektivitas System Online Payment Point (SOPP) sebagai sistem pembayaran listrik di wilayah Gianyar.

1.2.2. Kegunaan Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memeberikan manfaat sebagai berikut.

1) Segi Teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat memperluas pengetahuan dan menambah wawasan khususnya mengenai efektivitas penerapan System Online Payment Point (SOPP) dalam pengaplikasian sistem informasi berbasis komputer sebagai sistem pembayaran listrik pada PT. PLN Area Pelayanan Gianyar.

(9)

2) Segi Praktis

Penelitian ini diharapkan dapat memberi masukan bagi PT. PLN Area Pelayanan Gianyar dalam upaya peningkatan efektivitas penerapan System Online Payment Point (SOPP) sebagai sistem pembayaran listrik pada PT.

PLN. Diharapkan PLN mampu menciptakan pelayanan yang tepat, cepat, akurat, baik dalam hal pembayaran listrik, maupun dalam penyampaian serta penyajian informasi kepada pihak yang berkepentingan.

1.3 Sistematika Penyajian

Pembahasan skripsi ini terdiri dari beberapa bab, dimana antara bab yang satu dengan yang lainnya mempunyai hubungan yang erat. Adapun sistematika penyajiannya adalah sebagai berikut.

BAB I : Pendahuluan

Bab ini menguraikan tentang latar belakang masalah, pokok permasalahan yang akan diteliti, tujuan penelitian, kegunaan penelitian, dan sistematika penyajian.

BAB II : Kajian Pustaka

Bab ini menguraikan landasan teoritis yang mendasari dan berhubungan dengan pembahasan dalam penulisan skripsi ini, yang meliputi pengertian efektivitas, pengertian sistem, pengertian informasi, sistem informasi akuntansi, pengertian akuntansi dan proses pengolahan datanya, pengertian sistem informasi berbasis

(10)

komputer, dan pengertian SOPP serta hasil penelitian sebelumnya yang relevan dengan penulisan skripsi ini.

BAB III : Metode Penelitian

Bab ini memuat cara pemecahan masalah yang digunakan dalam penelitian, baik dalam mengumpulkan data maupun menganalisis data. Bab ini terdiri dari lokasi penelitian, objek penelitian, identifikasi variabel, definisi operasional, jenis dan sumber data, metode pengumpulan data, serta teknik analisis data.

BAB IV : Pembahasan Hasil Penelitian

Bab ini menjelaskan tentang gambaran umum perusahaan dan analisa kuantitatif tentang efektifitas System Online Payment Point (SOPP), yang berdasarkan hasil kuisioner yang disebarkan pada pengguna SOPP baik secara langsung maupun tidak langsung, serta hasil pengolahan data sehingga diperoleh suatu simpulan tentang efektivitas penggunaan SOPP sebagai sistem pembayaran listrik di wilayah Gianyar.

BAB V : Simpulan dan Saran

Bab ini mengemukakan simpulan yang mencakup seluruh hasil penelitian dan juga memberikan saran yang yang dipandang perlu atas simpulan yang telah diperoleh.

Gambar

Tabel  1.1  Jumlah  Pelanggan  Listrik  dan  Koreksi  Batal  Bayar  PT.  PLN  Area  Pelayanan Gianyar tahun 2007

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil observasi dan analisis data, diperoleh informasi tentang keterlaksanaan pembelajaran membaca teks pendek dengan menggunakan media gambar adalah

Dengan mengucapkan Alhamdullilah, penulis panjatkan kehadiran Allah SWT dan juga Nabi Muhammad SAW atas berkat dan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan

kalimat opini. Jadi dapat simpulkan pada penelitian ini bahwa peserta didik kelas XI SMA Negeri 4 Gorontalo belum mampu membedakan kalimat fakta dan opini pada sebuah editorial

pada penelitian ini data yang digunakan ialah tuturan guru terhadap peserta didik dalam hal menasihati.. Bentuk dan strategi menasihati yang dikaji pada penelitian

Investor asing mencatatkan net buy terhadap obligasi berdenominasi rupiah sebesar Rp9,69 triliun setelah mencatatkan net sellers sebesar Rp8,61 triliun sovereign debts pada dua

Ini berarti bahwa : variabel kredibilitas pegawai dapat menjelaskan setiap variasi perubahan kepuasan masyarakat sebesar 0,147 dengan asumsi bahwa variabel lainnya

Kesimpulan dari hasil penelitian dari 4 variabel yamg diteliti memiliki hubungan antara umur, paritas, anemia dan jarak kehamilan dengan kejadian BBLR pada bayi baru lahir

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan yang telah menunjukkkan kemurahan, hikmat, dan kekuatanNya sehingga penulis dapat menyelesaikan tanggung jawab penulisan skripsi