• Tidak ada hasil yang ditemukan

IMPLEMENTASI PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK DALAM PEMBELAJARAN PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN BILANGAN BULAT DI KELAS IV SD NEGERI CIKUYA 01 1

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "IMPLEMENTASI PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK DALAM PEMBELAJARAN PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN BILANGAN BULAT DI KELAS IV SD NEGERI CIKUYA 01 1"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

535

IMPLEMENTASI PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK DALAM PEMBELAJARAN PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN

BILANGAN BULAT DI KELAS IV SD NEGERI CIKUYA 01

1

Arifin Muslim

2

PGSD FKIP

Universitas Muhammdiyah Purwokerto ABSTRAK

Tujuan penyusunan penelitian ini yaitu untuk mengetahui pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan Pendekatan Matematika Realistik, aktivitas siswa, prestasi belajar siswa serta faktor yang mendukung dan menghambat siswa dalam memahami konsep penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat dengan Pendekatan Matematika Realistik. Adapun tehnik pengumpulan data yang digunakan meliputi penggunaan lembar wawancara, lembar observasi untuk guru dan siswa, catatan lapangan, foto, LKS dan soal-soal evaluasi. Data tersebut dianalisis dengan menggunakan deskripsi kualitatif. Hasil penelitian ini menunjukan adanya peningkatan prestasi belajar siswa yang cukup signifikan.

Hal ini terlihat dari hasil nilai kelompok mulai siklus I sampai siklus III yang mengalami kemajuan, dengan nilai rata-rata siklus I 8,9 siklus II 8,7 dan siklus III 9,6. Selain itu dapat disimpulkan bahwa pembelajaran matematika dengan menggunakan Pendekatan Matematika Realistik dapat meringankan tugas guru, karena siswa yang lebih aktif dalam pembelajaran, guru hanya berperan sebagai fasilitator, mediator, motivator serta evaluator. Serta pembelajaran dengan menggunakan pendekatan matematika realistik dapat meningkatkan hasil belajar secara signifikan.

Kata kunci : Pendekatan Matematika Realistik, Hasil belajar

1

Makalah disampaikan pada acara Seminar Nasional Menjadi Guru Inspirator “Kenali dan Kembangkan Kemampuan Intelegensi Emas untuk Indonesia Emas” di Prodi PGSD FKIP Universitas Muhammadiyah Purwokerto Tanggal 30 April 2016.

2

Koresponden mengenai isi makalah ini dapat dilakukan melalui: arifinmuslim0612@gmail.com

(2)

536 PENDAHULUAN

Berdasarkan Kurikulum Pendidikan Dasar (2001:8), bahwa mata pelajaran matematika di Sekolah Dasar selain dibekali pengetahuan dasar matematika untuk mengikuti pendidikan menengah, juga menumbuh dan mengembangkan keterampilan berhitung yang dapat digunakan dalam kehidupan sehari-hari serta membentuk sikap logis, kritis, cermat, kreatif dan disiplin. Sikap-sikap tersebut perlu dimiliki dan dimantapkan semenjak siswa duduk di Sekolah Dasar. Bila pondasi yang dimiliki siswa itu baik, maka akan mudah mengikuti pelajaran matematika dijenjang yang lebih tinggi.

Usaha untuk mencapai tujuan yang diuraikan diatas diperlukan proses pembelajaran yang diarahkan pada kegiatan-kegiatan yang mendorong siswa belajar yang serius dan aktif dalam memahami konsep-konsep matematika.

Sehingga siswa tertarik pada mata pelajaran matematika dan mau belajar untuk memperoleh hasil yang optimal serta dapat mengembangkan daya nalarnya.

Proses belajar mengajar perlu mendapatkan penanganan yang khusus untuk menghasilkan lulusan yang berkualitas. Dalam kenyataannya di lapangan menunjukan bahwa sebagian besar siswa di tingkat lanjutan menyatakan bahwa matematika sukar, karena itu perlu pengkajian untuk mencari penyebabnya.

Untuk mengatasi hal itu sejak awal, yakni sejak sekolah dasar kelas rendah diupayakan sedemikian rupa sehingga siswa terlatih pada matematika, mau belajar dan hasilnya seperti yang kita harapkan.

Pengetahuan tentang bilangan bulat mungkin pernah diperoleh siswa sebelum dipelajari secara formal di sekolah. Pengetahuan ini diperoleh dari pengalamannya sendiri atau informasi dari orang lain. Namun, apabila dalam pembelajarannya lebih bersifat prosedural dan keberhasilan siswa hanya dilihat dari kemampuan siswa dalam menyelesaikan soal-soal berdasarkan pada prosedur pengajaran saja. Hal ini, dinilai kurang berhasil dalam penerapan konsep bilangan bulat.

Berdasarkan pengalaman mengajar matematika di Sekolah Dasar, dan hasil tes khususnya pembelajaran penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat, materi ini dianggap siswa materi yang paling sulit dipahami, karena melihat hasilnya yang kurang memuaskan.

Sebagai gambaran pada semester pertama tahun ajaran 20014/2015, penulis memberikan materi tentang operasi penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat di kelas IV dengan jumlah siswa 20 orang. Adapun media yang saat itu penulis gunakan adalah garis bilangan, namun penulis hanya menggunakan pendekatan klasikal, dengan alasan penulis mengira cara tradisional atau klasikal akan lebih memudahkan siswa untuk memahami konsep tersebut. Kenyataannya sangat jauh dari apa yang diharapkan, melihat hasil tes akhir hanya beberapa orang siswa yang memperoleh nilai diatas 5 yang lainnya di bawah nilai 5.

Pada saat pembelajaran berlangsung penulis memberikan penjelasan

melalui media garis bilangan, dan siswa memperhatikan apa yang dijelaskan

(3)

537

guru (pembelajaran tradisional). Pada saat itu siswa tidak dilibatkan sama sekali untuk melakukan aktifitas didalam mempelajari konsep penjumlahaan dan pengurangan bilangan bulat tersebut. siswa hanya memperhatikan apa yang guru sampaikan. Dan ketika ditanya mengerti atau tidak materi yang sedang diajarkan, semua siswa mengangguk, menandakan sudah mengerti. Tetapi melihat hasil akhir dari soal latihan sungguh sangat jauh dari yang diharapkan.

Banyak siswa yang memperoleh nilai dibawah 5. Hal ini mendorong penulis untuk melakukan penelitian tindakan kelas (PTK) untuk memperbaiki pembelajaran. Salah satu caranya yaitu dengan menggunakan Pendekatan Matematika Realistik, dengan harapan bisa meningkatkan pemahaman dan prestasi siswa dalam operasi penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat.

Dalam Pendekatan Matematika Realistik, pembelajaran lebih difokuskan pada ketrampilan intelektual yang menuntut pada keterlibatan siswa secara aktif baik mental maupun motorik.

Pendekatan Matematika Realistik merupakan salah satu pendekatan dalam pembelajaran matematika yang di dalam pembelajarannya menempatkan realitas dan pengalaman siswa sebagai titik awal pembelajaran. Masalah-masalah realistik digunakan sebagai munculnya konsep-konsep matematika atau pengetahuan matematika formal. Salah satu yang menjadi alasan mengapa penulis mengajukan Pendekatan Matematika Realistik dalam penelitian tindakan kelas saat ini adalah melihat hasil penelitian yang dilakukan oleh Turmudi dkk (2000), yang menunjukan bahwa pembelajaran matematika dengan menggunakan Pendekatan Matematika Realistik telah mengubah minat siswa menjadi bersikap lebih positif dalam belajar matematika. Dan penulis pun ingin membuktikan sendiri keberhasilan siswa dalam belajar matematika dengan menggunakan Pendekatan Matematika Realistik.

METODOLOGI PENELITIAN 1. Metode Penelitian

Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode kualitatif dengan berfokuskan kepada situasi kelas, penelitian ini lebih dikenal dengan sebutan penelitian tindakan kelas (classroom action reseach). Penelitian tindakan kelas dapat didefinisikan sebagai suatu bentuk penelitian yang bersifat reflektif dengan melakukan tindakan-tindakan tertentu agar dapat memperbaiki atau meningkatkan praktek-praktek pembelajaran di kelas secara lebih profesional (Suyanto:1997:4)

2. Desain Penelitian

Prosedur yang dilaksanakan peneliti terdiri dari 3 siklus. Tiap siklus

terdiri dari 2 tindakan. Model PTK yang dilaksanakan adalah model kemmis dan

Mc. Taggart. Menurut model Kemmis dan Mc. Taggart (Suyanto, 1997:16) tahap

penelitian tindakan kelas terdiri dari 4 komponen, yaitu perencanaan, tindakan,

observasi dan refleksi.

(4)

538 3. Model Penelitian

Model yang digunakan dalam penelitian ini adalah model spiral yang dikemukakan oleh Kemmis dan Mc. Taggart (Suyanto 1997:16) model ini dilaksanakan dalam bentuk proses pengkajian berdaur (siklus) yang terdiri dari empat tahap, yaitu: (1) tahap perencanaan (planning), (2) tahap pelaksanaan tindakan (action) (3) tahap pengamatan (observation), dan (4) tahap refleksi (reflection).

4. Subjek Penelitian

Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di kelas IV SDN Cikuya 01 kecamatan Cicalengka Kabupaten Bandung. Subjek penelitian adalah siswa kelas IV dengan jumlah siswa sebanyak 28 orang yang terdiri dari 12 orang siswa laki- laki dan 16 orang siswa perempuan. Sedangkan materi yang difokuskan adalah tentang penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat.

5. Instrumen Penelitian

Data yang diperoleh dari penelitian ini adalah data tentang pembelajaran penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat dengan menggunakan Pendekatan Matematika Realistik. Untuk memperoleh data tersebut secara objektif, diperlukan instrumen yang tepat sehingga masalah yang diteliti akan terefleksi dengan baik. Instrumen penelitian yang digunakan untuk pengumpulan data seperti: lembar observasi, lembar wawancara, catatan lapangan, lembar kerja siswa (LKS), soal Evaluasi, dan kamera foto

HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Perolehan Nilai Kelompok

Berdasarkan hasil perolehan nilai dari tiap-tiap kelompok serta nilai individu pada tiap siklusnya. Di bawah ini adalah tabel rekapitulasi perolehan nilai masing-masing kelompok dalam setiap siklusnya.

Tabel 1 Perolehan Nilai Kelompok setiap Siklus

Dilihat dari tabel di atas, perolehan nilai kelompok dari siklus I sampai siklus III mengalami kemajuan yang cukup signifikan.

Kelompok Siklus I Siklus II Siklus III

1.1 1.2 2 3 1 2 3 1 2 3

1 8 10 9,5 10 10 9 8,5 10 10 10

2 10 7 8,5 10 10 8 9 9,5 10 8

3 8 10 9 9 8 8 8 10 9,5 8

4 9 10 9,5 7 9 7 7,5 10 10 10

5 10 6 9 10 10 8 10 9,5 9,5 10

6 8 8 9,5 10 10 8 9 9 9,5 9,5

Jumlah 53 51 55 56 57 48 52 58 58,5 55,5 Rata-rata 8,8 8,5 9,2 9,3 9,5 8 8,7 9,7 9,8 9,3

Rata-rata siklus 8,9 8,7 9,6

(5)

539

Berikut ini adalah tabel rekapitulasi perolehan nilai individu pada tiap-tiap siklus.

Tabel 2 Rekapitulasi Hasil Evaluasi Siswa setiap Siklus

No Keterangan Siklus I Siklus II Siklus III Rata-rata

1. Jumlah Siswa 27 28 28 6

2 Jumlah Skor 214 215 205,5 211,5

3 Rata-rata 7,64 7,67 7,34 7,55

Dari tabel di atas terlihat bahwa perolehan nilai rata-rata dari siklus I ke siklus II mengalami peningkatan, walaupun peningkatan tersebut tidak begitu signifikan. Adapun beberapa siswa mendapatkan nilai kurang, karena mereka tidak masuk sekolah sehingga tidak mengikuti evaluasi. Sedangkan dari siklus II ke siklus III mengalami penurunan, hal ini terjadi karena materi yang diberikan dari siklus I, siklus II kemudian siklus III tidaklah sama. Pada siklus ke I materi yang diberikan baru sebatas pengenalan konsep bilangan bulat. Sedangkan untuk materi pada siklus II dan III siswa dihadapkan pada operasi bilangan bulat, yang tentunya memerlukan pola pikir, pemahaman serta penguasaan konsep yang lebih mendalam. Yaitu pada siklus II materinya tentang penjumlahan bilangan bulat pada garis bilangan , sedangkan untuk materi pada siklus III yaitu tentang pengurangan bilangan bulat pada garis bilangan.

PENUTUP

1. Pembelajaran Penjumlahan dan Pengurangan Bilangan Bulat dengan menggunakan Pendekatan Matematika Realistik, dapat meringankan tugas guru, karena dalam pendekatan Matematika Realistik guru tidak lagi berperan mentransfer ilmu, melainkan peran guru hanyalah sebagai fasilitator, mediator, motivator, dan evaluator.

2. Dengan menggunakan Pendekatan Matematika Realistik, aktivitas siswa dalam pembelajaran menjadi aktif, siswa merasa tertarik dan senang dalam belajar, karena pembelajaran dilakukan di luar kelas yang berbeda dengan pembelajaran-pembelajaran sebelumnya.

3. Pembelajaran dengan menggunakan Pendekatan Matematika Realistik dapat

meningkatkan hasil belajar siswa (prestasi siswa), pada pembelajaran

penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat di kelas IV SDN Cikuya 01,

Siswa telah mampu memahami konsep penjumlahan dan pengurangan

bilangan bulat, sehingga dapat menerapkannya dalam kehidupan sehari-

hari. Hal ini terbukti dari hasil tes siswa pada siklus I, II dan siklus III.

(6)

540 DAFTAR PUSTAKA

Aqib, Z. (2006). Penelitian Tindakan Kelas. Bandung : Yrama Yuda.

Darhim, Dkk. (1991). Materi Pokok Pendidikan Matematika 2. Jakarta : Depdikbud.

Depdikbud. (2001). Kurikulum Pendidikan Dasar. Jakarta : Depdikbud.

Hidayat, A. (2005). Pendekatan Realistik untuk Meningkatkan Pemahaman Siswa Kelas VI Sekolah Dasar dalam Topik Perbandingan. Skripsi FIP UPI, Bandung : Tidak diterbitkan.

Khamim dan Supodo. (2004). Pintar Matematika 4. Jakarta : Cipta Prima Budaya.

Sumarno, U (2003). Pembelajaran Matematika Realistik untuk Mendukung Pelaksanaan Kurikulum Berbasis Kompetensi di Sekolah Dasar. FMIPA UPI, Bandung: Tidak diterbitkan.

Suyanto. (1997). Pedoman Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas. IKIP Yogyakarta : Depdikbud.

Tim MKPBM. (2001). Strategi Pembelajaran Matematika Kontemporer. UPI : Tidak diterbitkan.

Turmudi. (2003). Pengembangan Materi Ajar Matematika Realistik di Sekolah Dasar.

FMIPA UPI, Bandung : Tidak diterbitkan.

Turmudi, Dkk. (2000). Kumpulan Makalah Lokakarya Pembelajaran Matematika Realistik bagi Guru SD Labolatorium. UPI, Bandung : Tidak diterbitkan.

Windayana, Dkk. (2006). Modul Pendidikan Matematika I. Bandung : UPI Kampus

Cibiru.

Gambar

Tabel 1 Perolehan Nilai Kelompok setiap Siklus

Referensi

Dokumen terkait

Menentukan modus dari data yang disajikan dalam bentuk diagram, tabel, atau data acak. Modus dari data di atas

vonis yang berat terhadap pelaku kejahatan seksual tersebut sebagaimana yang. termaktub dalam Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-undang

Tujuan Penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan : (1) aktivitas metakognisi siswa dengan gaya belajar visual dalam memecahkan masalah matematika pada kelas V SD

PROGRAM BIMBINGAN BELAJAR UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BERPRESTASI SISWA Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu.. Nurihsan,

Sahabat MQ/ peringatan hari AIDS sedunia akan jatuh pada tanggal 1 Desember mendatang// Komisi Penanggulangan AIDS kota Yogyakarta/ bekerjasama dengan Lembaga

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas segala rahmat dan karunia-Nya karya tulis ilmiah yang berjudul “Karakteristik Penderita

Atas nama keluarga, mohon do’a agar anak kami menjadi anak yang sholeh, bertakwa. kepada Alloh SWT, berbakti kepada orang tua, berguna bagi

Salah satu iklan di media sosial instagram yang menawarkan produk bagi pria metroseksual adalah produk Minyak Rambut Pomade.. Dimana Pomade mengerti bahwa minyak rambut