• Tidak ada hasil yang ditemukan

DOKUMEN RENCANA KERJA PEMBANGUNAN ZONA INTEGRITAS MENUJU WBK / WBBM LEMBAGA PEMASYARAKATAN NARKOTIKA KELAS IIA TANJUNGPINANG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "DOKUMEN RENCANA KERJA PEMBANGUNAN ZONA INTEGRITAS MENUJU WBK / WBBM LEMBAGA PEMASYARAKATAN NARKOTIKA KELAS IIA TANJUNGPINANG"

Copied!
41
0
0

Teks penuh

(1)

KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA KANTOR WILAYAH KEPULAUAN RIAU

LEMBAGA PEMASYARAKATAN NARKOTIKA KELAS IIA TANJUNGPINANG

Jalan Dr.Sahrdjo,SH No.03 Kp.Banjar Km.18 Kijang – Bintan Laman : http://www.lapasnarkotikakepri.or.id

Surel : lapasnarkotikatpi@gmail.com

DOKUMEN RENCANA KERJA

PEMBANGUNAN ZONA INTEGRITAS MENUJU WBK / WBBM

LEMBAGA PEMASYARAKATAN NARKOTIKA KELAS IIA TANJUNGPINANG TAHUN 2021

LEMBAGA PEMASYARAKATAN NARKOTIKA KELAS IIA TANJUNGPINANG Pastika Tanjungpinang PASTI BERMARWAH

Berintegritas-Bermartabat-Berwawasan-Humanis

(2)

KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA KANTOR WILAYAH KEPULAUAN RIAU

LEMBAGA PEMASYARAKATAN NARKOTIKA KELAS IIA TANJUNGPINANG

Jalan Dr.Sahrdjo,SH No.03 Kp.Banjar Km.18 Kijang – Bintan Laman : http://www.lapasnarkotikakepri.or.id

Surel : lapasnarkotikatpi@gmail.com

DOKUMEN PENGESAHAN RENCANA KERJA

PEMBANGUNAN ZONA INTEGRITAS MENUJU WBK / WBBM

LEMBAGA PEMASYARAKATAN NARKOTIKA KELAS IIA TANJUNGPINANG TAHUN 2021

Disusun Oleh :

TIM KERJA PEMBANGUNAN ZONA INTEGRITAS MENUJU WBK / WBBM LEMBAGA PEMASYARAKATAN NARKOTIKA KELAS IIA TANJUNGPINANG

TAHUN 2021

Tanjungpinang, 18 Januari 2021 Disahkan Oleh,

Ketua Pembangunan Zona Integritas Kepala

Wahyu Prasetyo Eka Sari Dewi

NIP.197101051993031002 NIP.197305241994032001

(3)

KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA KANTOR WILAYAH KEPULAUAN RIAU

LEMBAGA PEMASYARAKATAN NARKOTIKA KELAS IIA TANJUNGPINANG

Jalan Dr.Sahrdjo,SH No.03 Kp.Banjar Km.18 Kijang – Bintan Laman : http://www.lapasnarkotikakepri.or.id

Surel : lapasnarkotikatpi@gmail.com

DOKUMEN RENCANA KERJA

PEMBANGUNAN ZONA INTEGRITAS MENUJU WBK / WBBM

LEMBAGA PEMASYARAKATAN NARKOTIKA KELAS IIA TANJUNGPINANG TAHUN 2021

BAB I PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Reformasi Birokrasi pada hakikatnya merupakan upaya untuk melakukan pembaharuan dan

perubahan mendasar terhadap sistem penyelenggaraan pemerintahan terutama menyangkut aspek-aspek Kelembagaan (organisasi), Ketatalaksanaan dan Sumber Daya Manusia Aparatur.

Reformasi mengandung arti mengubah atau membuat sesuatu menjadi lebih baik daripada yang sudah ada.

Reformasi Birokrasi yang masih berlangsung pada Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia merupakan upaya pembaharuan dan perubahan mendasar terhadap sistem penyelenggaraan pemerintahan terutama menyangkut aspek-aspek Kelembagaan, Tata Laksana atau Business Process, Sumber Daya Manusia Aparatur, Pengawasan, Akuntabilitas, Pelayanan Publik, Perubahan Pola Pikir (Mind Set) dan Budaya Kerja (Culture Set). Untuk meningkatkan sistem penyelenggaraan pemerintahan dalam pencapaian dan implementasi reformasi birokrasi Kementerian yang baik perlu ada komunikasi tentang Reformasi Birokrasi tidak hanya dijajaran Pusat namun menyeluruh sampai Kantor Wilayah dan Unit Pelaksana Teknis, maka perlu panduan Reformasi Birokrasi.

Mengingat Reformasi Birokrasi menjadi suatu kebutuhan utama atas tuntutan dari segenap elemen masyarakat yang mengharapkan agar kinerja birokrasi dan aparatur menjadi lebih baik dan lebih berkualitas. Keberhasilan reformasi birokrasi bukan dinilai pada dokumentasi semata, namun harus mampu dirasakan manfaatnya secara internal oleh organisasi maupun eksternal yaitu masyarakat yang dilayani untuk dapat merasakan dampak perubahan yang lebih baik dalam rangka mewujudkan suatu pemerintahan yang bersih, professional, dan akuntabel diperlukan suatu perubahan yang mendasar pada sendi-sendi dan sistem pada birokrasi dijajaran kepemerintahan.

Perubahan yang dilakukan dalam suatu reformasi harus terukur, dengan perencanaan, pengendalian dalam pelaksanaan serta evaluasi dan penilaian yang pasti terhadap hasil pelaksanaan Reformasi Birokrasi melalui Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokarsi Nomor 30 Tahun 2018 tentang Perubahan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 14 Tahun 2014 tentang Pedoman Evaluasi Reformasi Birokrasi Instansi Pemerintah dan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokarsi Nomor 10 Tahun 2019 tentang Pedoman Pembangunan Zona Integritas Menuju WBK dan WBBM di Lingkungan Instansi Pemerintah.

Lembaga Pemasyarakatan Narkotika Kelas IIA Tanjungpinang merupakan salah satu Unit Pelaksana Teknis (UPT) di bidang Pemasyarakatan yang berada dibawah dan bertanggung jawab

langsung kepada Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Kepulauan Riau.

Lembaga Pemasyarakatan Narkotika Kelas IIA Tanjungpinang secara subtantif dan fasilitatif telah berjalan secara optimal dengan memanfaatkan segala sumber daya yang dimiliki. Dalam memberikan pelayanan pubik bagi masyarakat Lembaga Pemasyarakatan Narkotika Kelas IIA Tanjungpinang

(4)

berupaya untuk lebih berperan aktif sebagai pelopor dalam perubahan-perubahan yang cerdas, inovatif serta bermartabat dalam peningkatan pelayanan publik yang semakin dinamis, kompleks dan didukung dengan keterbukaan komunikasi dan informasi.

Lembaga Pemasyarakatan Narkotika Kelas IIA Tanjungpinang dalam pelaksanaan Reformasi Birokrasi berupaya untuk selalu berpandangan secara visioner dalam merumuskan langkah-langkah strategis sebagai upaya yang terencana dan sistematis peningkatkan kinerja organisasi. Dalam menjalanan tugas dan fungsi Lembaga Pemasyarakatan Narkotika Kelas IIA Tanjungpinang berkomitmen untuk melakukan perubahan dalam pola pembinaan, penataan, perbaikan, penyempurnaan dan pembaharuan terhadap sistem dan kebijakan termasuk pembinaan terhadap akhlak dan perilaku aparatur serta pengawasan,pengendalian manajemen, yang sangat berkaitan erat dengan pelayanan masyarakat.

Dalam rangka Pembangunan Zona Integritas menuju Wilayah Birokrasi Bebas dari Korupsi dan Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani Pembangunan Zona Integritas Menuju Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK) dan Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBBM) Lembaga Pemasyarakatan Narkotika Kelas IIA Tanjungpinang melakukan proses perubahan secara sistematis dalam penerapan segala aturan dan peningkatan kepuasan pelayanan publik dengan memiliki etos kerja melayani bukan untuk dilayani namun melayani dengan sepenuh hati. Kecepatan dan ketepatan serta transparansi dalam memberikan pelayanan kepada publik sangat menjadi prioritas dalam perbaikan dan pemutakhiran pelayanan.

Proses perubahan secara sistematis yang harus segera dilakukan oleh Lembaga Pemasyarakatan Narkotika Kelas IIA Tanjungpinang dalam menyusun dokumen rencana pembangunan zona integritas yang difokuskan pada 6 Area Perubahan, antara lain :

a. Manajemen Perubahan;

b. Penataan Tata Laksana;

c. Penataan Sistem Manajemen Sumber Daya Manusia;

d. Penguatan Akuntabilitas Kinerja;

e. Penguatan Pengawasan;

f. Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik.

2. Maksud dan Tujuan

Penyusunan dokumen rencana pembangunan zona integritas tahun 2021 pada Lembaga Pemasyarakatan Narkotika Kelas IIA Tanjungpinang merupakan upaya nyata untuk perubahan dalam penataan aparatur sipil Negara yang berkinerja secara PASTI sesuai dengan tata nilai Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia dalam mewujudkan satuan kerja instansi pemerintah yang mendapatkan predikat satker “Wilayah Bebas dari Korupsi” yang mempunayi maksud dan tujuan antara lain :

a. Dokumen rencana kerja Pembangunan Zona Integritas ini dimaksudkan sebagai acuan bagi Lembaga Pemasyarakatan Narkotika Kelas IIA Tanjungpinang dalam membangun Zona Integritas Menuju Wilayah Bebas Korupsi (WBK)/ Wilayah Birokrasi Bersih Melayani (WBBM);

b. Dokumen rencana kerja Pembangunan Zona Integritas ini bertujuan memberikan keseragaman pemahaman dan tindakan dalam membangun Zona Integritas menuju WBK/WBBM pada Lembaga Pemasyarakatan Narkotika Kelas IIA Tanjungpinang.

3. Pengertian Umum

Dalam dokumen rencana kerja pembangunan zona integritas tahun 2021 pada Lembaga Pemasyarakatan Narkotika Kelas IIA Tanjungpinang, yang dimaksud dengan:

a. Zona Integritas (ZI) adalah predikat yang diberikan kepada instansi pemerintah yang pimpinannya dan jajarannya mempunyai komitmen untuk mewujudkan WBK/WBBM melalui

(5)

reformasi birokrasi, khususnya dalam hal pencegahan korupsi dan peningkatan kualitas pelayanan publik;

b. Menuju Wilayah Bebas dari Korupsi (Menuju WBK) adalah predikat yang diberikan kepada suatu unit kerja yang memenuhi sebagian besar manajemen perubahan, penataan tata laksana, penataan sistem manajemen SDM, penguatan pengawasan, dan penguatan akuntabilitas kinerja;

c. Menuju Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (Menuju WBBM) adalah predikat yang diberikan kepada suatu unit kerja yang memenuhi sebagian besar manajemen perubahan, penataan tatalaksana, penataan system manajemen SDM, penguatan pengawasan, dan penguatan akuntabilitas kinerja, dan penguatan kualitas pelayanan publik;

d. Instansi Pemerintah adalah instansi pusat dan instansi daerah; Unit Kerja adalah Unit/satuan Kerja di instansi Pemerintah yang menyelengarakan fungsi pelayanan;

e. Tim Penilai Internal (TPI) adalah tim yang dibentuk oleh pimpinan instansi pemerintah yang mempunyai tugas melakukan penilaian unit kerja dalam rangka memperoleh predikat Menuju WBK/Menuju WBBM;

f. Tim Penilai Nasional (TPN) adalah tim yang dibentuk oleh Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi yang mempunyai tugas melakukan penilaian unit kerja dalam rangka memperoleh predikat Menuju WBK/Menuju WBBM.

4. Dasar Hukum

a. Undang-Undang 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme (Lembaran Negara Republik Indoneia Tahun 1999 Nomor 75, dan Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3851);

b. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 81 Tahun 2010 tentang Grand Design Reformasi Birokrasi Tahun 2010-2025;

c. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 54 Tahun 2018 tentang Strategis Nasional

Pencegahan Korupsi Jangka Panjang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2018 Nomor 108);

d. Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Nomor 29 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 1473) sebagaimana telah beberapa kali, diubah terakhir dengan peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Nomor 24 Tahun 2018 tentang Perubahan ketiga atas peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Nomor 29 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementereian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2018 Nomor 1135);

e. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokarsi Nomor 10

Tahun 2019 tentang Pedoman Pembangunan Zona Integritas Menuju WBK dan WBBM di Lingkungan Instansi Pemerintah;

f. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2020 tentang Road Map Reformasi Birokrasi 2020-2025 (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2020 Nomor 441);

g. Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Nomor M.HH- 19.0T.03.01 Tahun 2020

tentang Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Tahun 2020-2024;

(6)

BAB II

RENCANA KERJA

PEMBANGUNAN ZONA INTEGRITAS TAHUN 2021

1. Pencanangan Pembangunan Zona Integritas

a. Pencanangan Pembangunan Zona Integritas adalah dengan deklarasi/ pernyataan dari pimpinan suatu instansi pemerintah bahwa instansinya telah siap membangun Zona Integritas;

b. Pencanangan Pembangunan Zona Integritas dilakukan oleh pimpinan dan seluruh atau sebagian besar pegawainya telah mendatangani Dokumen Pakta Integritas. Pendatanganan dokumen Pakta Integritas dapat dilakukan secara massal/ serentak pada saat pelantikan, baik sebagai CPNS, PNS, maupun pelantikan dalam rangka mutasi kepegawaian horizontal dan vertikal. Bagi instansi pemerintah yang belum seluruh pegawainya menandatangani Dokumen Pakta Integrtas, dapat melanjutkan/ melengkapi setelah pencanangan pembangunan Zona Integritas;

c. Pencanangan pembangunan Zona Integritas dilaksanakan secara terbuka dipublikasikan secara luas dengan maksud agar semua pihak termasuk masyarakat dapat memantau, mengawal, mengawasi dan berperan serta dalam program kegiatan reformasi birokrasi khususnya dibidang pencegahan korupsi dan peningkatan kualitas pelayanan publik.

2. Proses Pembangunan Zona Integritas

Proses Pembangunan Zona Integritas pada Lembaga Pemasyarakatan Narkotika Kelas IIA Tanjungpinang difokuskan pada penerapan program Manajemen Perubahan, Penataan Tata Laksana, Penataan Manajemen SDM, Penguatan Pengawasan, Penguatan Akuntabilitas Kinerja, dan Peningkatann Kualitas Pelayanan Publik yang bersifat konkrit merupakan tindak lanjut pencanangan yang telah dilakukan oleh pimpinan .

Adapun tahapan-tahapan pada proses pembangunan zona integritas menuju WBK/WBBM Tahun 2021 akan dilaksanakan oleh Tim Kerja Pembangunan Zona Integritas menuju WBK/WBBM

pada satuan kerja Lembaga Pemasyarakatan Narkotika Kelas IIA Tanjungpinang sesuai dengan

Surat Keputusan Kepala Lembaga Pemasyarakatan Narkotika Kelas IIA Tanjungpinang Nomor : W32.PAS.PAS.3.KP.08.01-0061 TAHUN 2021 tanggal 11 Januari 2021 dan melibatkan seluruh

unsur Aparatur Sipil Negara pada Lembaga Pemasyarakatan Narkotika Kelas IIA Tanjungpinang sebagai pelopor agen perubahan pelayanan publik.

3. Pembentukan Tim Kerja Pembangunan Zona Integritas

Tim Kerja Pembangunan Zona Integritas menuju WBK/WBBM pada Lembaga Pemasyarakatan

Narkotika Kelas IIA Tanjungpinang untuk Tahun 2021 sesuai dengan Surat Keputusan

Kepala Lembaga Pemasyarakatan Narkotika Kelas IIA Tanjungpinang Nomor : W32.PAS.PAS.3.KP.08.01-0061 TAHUN 2021 tanggal 11 Januari 2021 memiliki tugas dan

tanggung jawab dalam Pembangunan Zona Integritas pada penerapan 6 Area perubahan yaitu : Manajemen Perubahan, Penataan Tata Laksana, Penataan Manajemen SDM, Penguatan Pengawasan, Penguatan Akuntabilitas Kinerja, dan Peningkatann Kualitas Pelayanan Publik antara lain :

a. Menyusun dokumen rencana pembangunan zona integritas;

b. Menyusun Rencana Kerja yang memuat rencana aksi dan target prioritas;

c. Melakukan internalisasi dan implementasi pembangunan zona integritas menuju WBK dan WBBM;

d. Melakukan monitoring dan evaluasi atas pelaksanaan pembangunan zona integritas menuju WBK dan WBBM;

(7)

e. Melaksanakan pembangunan zona integritas sesuai dengan dokumen rencana pembangunan zona integritas yang telah ditetapkan;

f. Melakukan penilaian mandiri pembangunan zona integritas;

g. Mengupayakan terpenuhinya seluruh dokumen pendukung pembangunan zona integritas;

h. Melakukan monitoring dan evaluasi terhadap capaian target yang telah ditetapkan melalui penilaian mandiri;

(8)

BAB III

RENCANA AKSI DAN TARGET PRIORITAS PEMBANGUNAN ZONA INTEGRITAS

MENUJU WILAYAH BEBAS DARI KORUPSI (WBK) DAN BIROKRASI BERSIH DAN MELAYANI (WBBM) LEMBAGA PEMASYARAKATAN NARKOTIKA KELAS IIA TANJUNGPINANG

TAHUN 2021

1. MANAJEMEN PERUBAHAN

Manajemen Perubahan berdasarkan Permen PAN dan RB Nomor 10 Tahun 2019 tentang Pedoman Pembangunan Zona Integritas Menuju WBK dan WBBM di Lingkungan Instansi Pemerintah, bertujuan untuk mengubah secara sistematis dan konsisten suatu Mekanisme Kerja, Pola Pikir, serta Budaya Kerja individu pada suatu

Unit Kerja menjadi lebih baik sesuai dengan tujuan dan sasaran pembangunan Zona Integritas. Oleh karena itu suatu Program, Kegiatan, Inovasi dalam Rencana Aksi dan Target Prioritas Pembangunan ZI menuju WBK/WBBM pada Lembaga Pemasyarkatan Narkotika Kelas IIA Tanjungpinang terkait Manajemen Perubahan dapat digambarkan sebagai berikut :

PROGRAM

KEGIATAN

INOVASI

SISTEMATIS DAN KONSISTEN

POLA PIKIR

BUDAYA KERJA

MEKANISME KERJA

SETIAP INDIVIDU

MENJADI LEBIH BAIK

SESUAI TUJUAN ZI

SESUAI SASARAN ZI

(9)

NO PROGRAM RENCANA AKSI KEGIATAN DATA DUKUNG TARGET WAKTU PELAKSANAAN TARGET PRIORITAS

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

I. Pembentukan Tim Kerja 1. Pembentukan Tim Kerja

Pembangunan Zona Integritas menuju WBK;

a. Membuat Surat Undangan / Nota dinas Rapat Pengarahan Kepala Satker Pembangunan ZI menuju WBK

 Nota Dinas;

 Notulen;

 Daftar Hadir;

 Dokumentasi.

V Terbentuknya Tim Kerja

Pembangunan Zona Integritas menuju WBK Pada Lembaga

Pemasyarakatan Narkotika Kelas IIA Tanjungpinang melalui prosedur/mekanisme yang jelas

b. Melaksanakan Rapat Pembentukan Tim Kerja ZI menuju WBK

 Nota Dinas;

 Notulen;

 Daftar Hadir;

 Dokumentasi;

 Penyusunan SOP Seleksi Tim Kerja;

 Diagram Seleksi Tim Kerja.

V

2. Penentuan anggota Tim Kerja dipilih melalui prosedur/

mekanisme yang jelas

a. Seleksi Tim Kerja

(kompetensi,memahami tusi, berdedikasi, tidak

bermasalah, tidak pernah melakukan tindak pidana serta pelanggaran kode etik dan Kode Perilaku) guna

Pemilihan & Penentuan Tim Kerja sesuai kompetensi dan bidang tugas

 Berita Acara Seleksi Tim Kerja;

 Laporan Pelaksanaan Seleksi;

 Rekomendasi Tim Kerja;

 Daftar Riwayat Hidup Tim Kerja;

 Dokumentasi.

V

b. Pengesahan dan Penetapan Hasil Pemilihan Tim Kerja ZI menuju WBK

 SK Pembentukan Tim Kerja;

 Surat Rekomendasi Pembentukan Tim Kerja oleh Kepala Satker;

 Surat Persetujuan Tim Kerja oleh Kepala Kanwil

Kemenkumham Kepulauan Riau

V

(10)

II. Dokumen Rencana Pembangunan Zona Integritas menuju WBK

1. Penyusunan Rencana Aksi dan Target Prioritas Pembangunan Zona Integritas menuju WBK

a. Rapat Penyusunan Rencana Aksi Pembangunan Zona Intergitas menuju WBK

 Nota Dinas;

 Notulen;

 Daftar Hadir;

 Dokumentasi.

V Dokumen Rencana Aksi

dan Target Prioritas Pembangunan Zona Integritas Lembaga Pemasyarakatan Narkotika Kelas IIA Tanjungpinang dalam mewujudkan Satker berpredikat WBK b. Penetapan Rencana Aksi

Pembangunan Zona Intergitas menuju WBK

 Dokumen Rencana Aksi;

 Laporan Penyusunan Rencana Aksi;

 SK Rencana Aksi;

 Dokumentasi.

V

c. Rapat Penyusunan Target Prioritas Pembangunan Zona Intergitas menuju WBK

 Nota Dinas;

 Notulen;

 Daftar Hadir;

 Dokumentasi.

V

d. Penetapan Target Prioritas Pembangunan Zona Intergitas menuju WBK

 Dokumen Target Prioritas;

 SK Target Prioritas;

 Dokumentasi.

V

2. Sosialisasi dan Internalisasi

Pembangunan Zona Integritas menuju WBK

a. Sosialisasi dan Internalisasi yang dilaksanakan oleh Satker dalam Pembangunan Zona Integritas menuju WBK

 Nota Dinas;

 Notulen;

 Daftar Hadir;

 Dokumentasi;

 Laporan.

V V V V V V V V V V V V Terdapat Mekanisme atau media pelaporan sosialisasi dan

Internalisasi pada Lembaga

Pemasyarakatan Narkotika Kelas IIA Tanjungpinang dalam mensosialisaikan Pembangunan Zona Integritas

b. Pendampingan/Pembinaan Pembangunan Zona

Integritas menuju WBK dari Tingkat Pusat dan Kantor Wilayah

 Nota Dinas;

 Notulen;

 Daftar Hadir;

 Dokumentasi;

 Laporan.

V V V V

c. Pencanangan Pembangunan

Zona Integritas  Laporan Pelaksanaan Pencanangan

Pembangunan Zona Integritas;

V

(11)

 Piagam Fakta Integritas;

 Piagam Komitmen Bersama;

 Piagam Perjanjian Kinerja.

3. Sosialisasi melalui Media Sosial dan Media Cetak Pembangunan Zona Integritas menuju WBK

a. Pemberitaan melalui media

sosial dan media cetak  Capture Website;

 Capture Media Sosial

 Media Cetak.

 Laporan Kegiatan.

V V V V V V V V V V V V Terdapat Mekanisme atau media pelaporan Media Sosial dan Media Cetak pada Lembaga Pemasyarakatan Narkotika Kelas IIA Tanjungpinang dalam mensosialisaikan Pembangunan Zona Integritas

b. Pemasangan

Spanduk/banner  Laporan Kegiatan

 Dokumentasi

V

III. Pemantaun dan Evaluasi Pembangunan Zona Intergitas

1. Pelaksanaan kegiatan

Pembangunan Zona Integritas menuju WBK telah sesuai dengan Rencana Aksi dan Target Prioritas

a. Monitoring Perkembangan Pembangunan ZI menuju WBK

 Laporan Kegiatan Monitoring

 Dokumentasi

V V V V V V V V V V V V Terdapat Penyusunan Laporan Monitoring dan Evaluasi dan Tindak Lanjut atas

Perkembangan dan Capaian dari

Pembangunan ZI secara berkala dan

berkelanjutan untuk Tahun 2021

b. Pelaporan hasil

Pembangunan ZI menuju WBK

 Laporan Hasil Pembangunan ZI

 Dokumentasi

V V V V V V V V V V V V

2. Monitoring dan evaluasi

Pembangunan Zona Integritas menuju WBK

a. Rapat Monitoring dan Evaluasi Pembangunan ZI menuju WBK secara berkala dan berkelanjutan

 Nota Dinas;

 Notulen;

 Daftar Hadir;

 Dokumentasi;

 Laporan Monev.

V V V V V V V V V V V V

3. Tindak Lanjut Hasil Monitoring dan Evaluasi

Pembangunan Zona Integritas

a. Rapat Tindak Lanjut Hasil Monitoring dan Evaluasi Pembangunan Zona Integritas

 Nota Dinas;

 Notulen;

 Daftar Hadir;

 Dokumentasi;

 Laporan Tindak Lanjut Monev.

V V V V V V V V V V V V

(12)

IV. Perubahan Pola Pikir Dan

Budaya Kerja 1. Pimpinan menjadi

role model a. Dokumentasi Pimpinan

sebagai Pembina Apel  Dokumentasi Apel

Pegawai V V V V V V V V V V V V Pimpinan / Pejabat

Struktural sebagai Role Model mampu

memotivasi dan mempunyai pengaruh besar bagi seluruh pegawai dalam proses perubahan pola pikir dan budaya kerja

b. Dokumentasi Jurnal Harian

Pimpinan/Pejabat Struktural  Jurnal Harian Pimpinan dan Pejabat Strukrural

V V V V V V V V V V V V

c. Rekapitulasi Absensi

Pimpinan/Pejabat Struktural  Rekapitulasi Absensi

Pimpinan/Pejabat V V V V V V V V V V V V

2. Penetapan Agen

Perubahan a. Rapat Pembentukan

Penetapan Agen Perubahan  Nota Dinas;

 Notulen;

 Daftar Hadir;

 Dokumentasi;

V Terbentuknya agen

perubahan pada Lembaga Pemasyarakatan Narkotika Kelas IIA Tanjungpinang dalam Pembangunan Zona Integritas

b. Penetapan Agen Perubahan  SK Penetapan Agen Perubahan

 DRH Agen Perubahan

V

3. Pembangunan Budaya Kerja dan Pola Pikir

a. Workshop/Pelatihan Budaya

Kerja  Nota Dinas;

 Notulen;

 Daftar Hadir;

 Dokumentasi;

 Laporan Kegiatan.

V V V V Terdapat Perubahan

Budaya Kerja dan Pola Pikir Pegawai secara sistemis kea rah yang lebih baik sesuai tujuan dan sasaran

pembangunan zona integritas

b. Sosialisasi dan Internalisasi Tata Nilai Kemenkumham PASTI oleh Pimpinan

 Dokumetasi Pemasangan Spanduk/Banner/

Poster

V V V V V V V V V V V V

c. Penerapan Reward dan

Punishment  Dokumenasi

Penerapan Reward dan Punishment

 Laporan Kegiatan

V V V V

d. Peningkatan Kapasitas dan Karakter Pegawai dalam perubahan Pola Pikir dan Budaya Kerja

 Kegiatan JUMANJI (Jum’at Mengaji)

 Kegiatan BERTALI (Bersama Kita Peduli)

 Kegiatan Olahraga (Kesehatan Jasmani)

V V V V V V V V V V V V

(13)

4. Keterlibatan seluruh pegawai dalam Pembangunan Zona Integritas menuju WBK

a. Penunjukan Anggota Tim Kerja Pembangunan Zona Integritas yang mewakili seluruh bidang kerja

 SK Tim Kerja WBK/WBBM;

 SK Agen Perubahan;

 SK Tim Pengawas Internal;

 SK Tim UPG;

 SK Tim SPIP;

 SK Tim WBS;

 SK Tim Pengelolaan Pengaduan

Masyarakat;

 SK Tim Survei IPK dan IKM.

V Pegawai Lembaga

Pemasyarakatan Narkotika Kelas IIA Tanjungpinang mendapat kepercayaan diri untuk terlibat dalam

Pembangunan Zona Integritas merevolusi mental dari Culture dan Mindset seluruh pegawai

b. Dokumentasi

Apel/pengarahan/Kerja bhakti / Yel-Yel

 Nota Dinas;

 Notulen;

 Daftar Hadir;

 Dokumentasi;

V V V V V V V V V V V V

Ditetapkan di : Tanjungpinang Pada Tanggal : 18 Januari 2021 Koordinator Pokja Manajemen Perubahan

FATUR RAHMANI,S.AP NIP.198410132006041001

Ketua Pembangunan ZI

EKA SARI DEWI, SH.,MH NIP.197305241994032001

Kepala,

WAHYU PRASETYO,Bc.IP.,S.Sos NIP.197101051993031002

(14)

2. PENATAAN TATA LAKSANA

Penataan Tatalaksana berdasarkan Permen PAN dan RB Nomor 10 Tahun 2019 tentang Pedoman Pembangunan Zona Integritas Menuju WBK dan WBBM di Lingkungan Instansi Pemerintah, bertujuan untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas sistem, proses, dan prosedur kerja yang jelas, efektif, efisien, dan terukur

pada ZI menuju WBK/ WBBM. Oleh karena itu suatu Program, Kegiatan, Inovasi dalam Rencana Aksi dan Target Prioritas Pembangunan ZI menuju WBK/WBBM pada Lembaga Pemasyarkatan Narkotika Kelas IIA Tanjungpinang terkait Penataan Tatalaksana dapat digambarkan sebagai berikut :

SISTEM

PROSES

PROSEDUR

PEMANFATAAN TEKNOLOGI INFORMASI

EFEKTIFITAS

EFISIENSI

MANAJEMEN PEMERINTAHAN

PENINGKATAN KINERJA

(15)

NO PROGRAM RENCANA AKSI KEGIATAN DATA DUKUNG TARGET WAKTU PELAKSANAAN

TARGET PRIORITAS

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

I. Prosedur Operasional Tetap (SOP) Kegiatan Utama

1. SOP Kegiatan

Utama; a. Menyusun Prosedur Operasional Tetap (SOP) pada Satker yang mengacu pada peta proses instansi

 Nota Dinas;

 Notulen;

 Daftar Hadir;

 Dokumentasi;

Prosedur Operasional Tetap (SOP) pada Satker :

 18 SOP Bimkesmaswat

 7 SOP Poliklinik

 8 SOP Regisrtrasi

 12 SOP KPLP

 6 SOP Administrasi Kamtib

 4 SOP Kegiatan Kerja

 4 SOP Tata Usaha

V V Terbentuknya Prosedur

Operasional Tetap (SOP) Kegiatan Utama sesuai dengan situasi dan kondisi saat ini dengan mengacu pada Peta Proses Instansi

2. Penerapan SOP

Kegiatan Utama; a. Penerapan Prosedur Operasional Tetap (SOP) pada Satker yang mengacu pada peta proses instansi

 18 SOP Bimkesmaswat

 7 SOP Poliklinik

 8 SOP Regisrtrasi

 12 SOP KPLP

 6 SOP Administrasi Kamtib

 4 SOP Kegiatan Kerja

 4 SOP Tata Usaha

 Nota Dinas;

 Notulen;

 Daftar Hadir;

 Dokumentasi;

 Laporan Kegiatan.

V V V V V V V V V V V V Penerapan Prosedur Operasional Tetap (SOP) Kegiatan Utama sesuai dengan situasi dan kondisi saat ini dengan mengacu pada Peta Proses Instansi

3. Evaluasi SOP

Kegiatan Utama: a. Rapat Evaluasi Penerapan Prosedur Operasional Tetap (SOP) pada Satker yang mengacu pada peta proses instansi

 18 SOP Bimkesmaswat

 7 SOP Poliklinik

 8 SOP Regisrtrasi

 12 SOP KPLP

 6 SOP Administrasi Kamtib

 4 SOP Kegiatan Kerja

 4 SOP Tata Usaha

 Nota Dinas;

 Notulen;

 Daftar Hadir;

 Dokumentasi;

 Laporan Evaluasi SOP

V V V V V V V V V V V V Adanya Laporan Evaluasi atas Penerapan Prosedur Operasional Tetap (SOP) Kegiatan Utama sesuai dengan situasi dan kondisi saat ini dengan mengacu pada Peta Proses Instansi tersebut perlu dilakukan revisi atau tidak.

(16)

4. Tindak Lanjut atas Hasil Evaluasi SOP Kegiatan Utama

a. Tindak Lanjut atas Hasil Evaluasi Penerapan Prosedur Operasional Tetap (SOP) pada Satker yang mengacu pada peta proses instansi :

 17 SOP Bimkesmaswat

 18 SOP Poliklinik

 7 SOP Regisrtrasi

 12 SOP KPLP

 6 SOP Administrasi Kamtib

 4 SOP Kegiatan Kerja

 10 SOP Tata Usaha

 Laporan Tindak Lajut atas Hasil Evaluasi SOP Kegiatan Utama.

V V V V V V V V V V V V Adanya Laporan Tindak Lanjut atas evaluasi dari

Penerapan Prosedur Operasional Tetap (SOP) Kegiatan Utama sesuai dengan situasi dan kondisi saat ini dengan mengacu pada Peta Proses Instansi tersebut perlu dilakukan revisi atau tidak

5. Inovasi SOP pada

SATKER a. Implementasi Inovasi SOP pada Satker

 SOP Indeks Kepuasan Layanan Berbasis IT

 SOP Alat Bantu Disabilitas

 SOP Layanan Informasi Wbp Berbasis IT

 SOP Penggunaan Invisible Stamp

 SOP Layanan Tatap Muka Pakai Online (SITAMPOL)

 SOP Penitipan Barang Makanan Masa Pandemi Covid 19

 SOP Inovasi Berbagi Infromasi (SI BRO)

 SOP Sistem

Telekomunikasi antar Petugas Lapas (SITUANPAS)

 Dokumen SOP Inovasi

Satker V V Adanya Inovasi SOP

Satker yang memberikan kemudahan akses layanan bagi public sesuai dengan kondisi dan situasi saat ini

II. E-Office 1. Pengukuran Kinerja berbasis Teknologi informasi;

a. Dokumentasi aplikasi pengukuran kinerja :

 E-Performance;

 SIMPEG;

 SDP Ditjenpas;

 SISUMAKER;

 Capture E-Performance;

 Capture SIMPEG;

 Capture SDP Ditjenpas;

 Capture SISUMAKER;

V V V V V V V V V V V V Terdapat sistem Pengukuran Kinerja berbasis Kinerja Informasi yang cepat dan tepat guna pemanfaatan teknologi informasi

(17)

2. Operasional Manajemen SDM berbasis Teknologi Informasi

a. Dokumentasi aplikasi manajemen SDM :

 SIMPEG.

 Capture SIMPEG. V V V V V V V V V V V V Implementasi

Penerapan Teknologi informasi dalam operasional Manajemen SDM 3. Pemberian

Pelayanan Publik berbasis Teknologi Informasi

a. Penerapan Aplikasi Layanan Kunjungan berbasis IT SDP DITJENPAS;

b. Pemasangan Alur/Prosedur Layanan di Website , Media Sosial dan Media Cetak

 Capture Layanan SDP Ditjenpas

 Laporan dan

Dokumentasi Layanan Website , Media Sosial dan Media Cetak

V V V V V V V V V V V V Pemberian Layanan Publik di Lembaga Pemasyarakatan Narkotika Kelas IIA Tanjungpinang berbasis teknologi informasi

4. Monitoring dan evaluasi

penggunaan E-Office

a. Rapat monitoring dan

evaluasi penggunaan E-Office

 Nota Dinas;

 Notulen;

 Daftar Hadir;

 Dokumentasi;

 Laporan Monev.

V V V V V V V V V V V V Monitoring dan Evaluasi Penggunaan E-Office secara berkala dan berkelanjutan

III. Keterbukaan Informasi

Publik 1. Penerapan

kebijakan Keterbukaan Informasi Publik

a. Pemasangan Informasi (Banner/Leflet) Pelayanan pada Ruang-Ruang Layanan Publik

 Laporan Kegiatan;

 Dokumentasi

V V V V V V V V V V V V Terdapat Keterbukaan Informasi Publik baik secara langung maupun tidak langsung dalam pemanfaatan teknologi informasi

b. Penerapan Keterbukaan Informasi Publik pada Website , Media Sosial dan Media Cetak

 Capture publikasi layanan public pada Website, Instagram, Facebook, Twitter

V V V V V V V V V V V V

2. Monitoring dan Evaluasi implementasi kebijakan Keterbukaan Informasi Publik

a. Rapat Monitoring dan Evaluasi implementasi kebijakan Keterbukaan Informasi Publik

 Nota Dinas;

 Notulen;

 Daftar Hadir;

 Dokumentasi;

 Laporan Monev.

V V V V V V V V V V V V

Ditetapkan di : Tanjungpinang Pada Tanggal : 18 Januari 2021 Koordinator Pokja Penataan Tata Laksana

IRWAN SOPIAN, SH NIP.196406011983031001

Ketua Pembangunan ZI

EKA SARI DEWI, SH.,MH NIP.197305241994032001

Kepala,

WAHYU PRASETYO,Bc.IP.,S.Sos NIP.197101051993031002

(18)

3. PENATAAN SISTEM MANAJEMEN

Penataan Sistem Manajemen SDM berdasarkan Permen PAN dan RB Nomor 10 Tahun 2019 tentang Pedoman Pembangunan Zona Integritas Menuju WBK dan WBBM di Lingkungan Instansi Pemerintah, bertujuan untuk meningkatkan profesionalisme SDM aparatur pada ZI menuju WBK/ WBBM. Oleh karena itu suatu

Program, Kegiatan, Inovasi dalam Rencana Aksi dan Target Prioritas Pembangunan ZI menuju WBK/WBBM pada Lembaga Pemasyarkatan Narkotika Kelas IIA Tanjungpinan terkait Penataan Sistem Manajemen SDM dapat digambarkan sebagai berikut :

KETAATAN

TRANSPARANSI

AKUNTABILITAS

PENGELOLAAN SDM

DISIPLIN

PROFESIONAL

EFEKTIFITAS MANAJEMEN SDM

(19)

NO PROGRAM RENCANA AKSI KEGIATAN DATA DUKUNG TARGET WAKTU PELAKSANAAN

TARGET PRIORITAS

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

I. Perencanaan Kebutuhan

Pegawai; 1. Penyusunan

Kebutuhan Pegawai berdasarkan peta jabatan dan analisis beban kerja

a. Rapat Penyusunan Kebutuhan Pegawai berdasarkan peta jabatan dan analisis beban kerja

 Nota Dinas;

 Notulen;

 Daftar Hadir;

 Dokumentasi;

V V V V Perencanaan

Kebutuhan Pegawai berdasarkan peta jabatan dan analisis beban kerja sesuai dengan kebutuhan organisasi

b. Penetapan Peta Jabatan dan Analisis Beban Kerja (ABK)

 Dokumen Peta Jabatan dan Analisis Beban Kerja;

 Nota Dinas dan Usulan Kebutuhan Pegawai.

V V

2. Penempatan pegawai hasil rekrutmen

a. Penempatan Pegawai  SK CPNS

 Surat Pengantar

Penempatan dari Kanwil ke UPT;

 SPMT;

 Dokumen Persetujuan MenPAN-RB dan BKN

V

3. Monitoring dan Evaluasi Penempatan Pegawai

a. Rapat Monitoring dan Evaluasi Penempatan Pegawai

 Nota Dinas;

 Notulen;

 Daftar Hadir;

 Dokumentasi;

V V V V

b. Penyusunan Laporan Monitoring dan Evaluasi Penempatan Pegawai

 Laporan Evaluasi dan Tindak Lanjut atas hasil Monitoring dan Evaluasi Penempatan Pegawai

V V V V

II. Pola Mutasi Internal 1. Mutasi/Rotasi

Pegawai a. Rapat Internal

Pimpinan  Nota Dinas;

 Notulen;

 Daftar Hadir;

 Dokumentasi;

V V V V Pola Muasi Internal

dilakukan sesuai dengan Kebutuhan analisis beban kerja pada setiap bidang kerja

b. Penempatan Rotasi

Pegawai  SK Rotasi Pegawai;

 SK Kemenkumham tentang Pemberian Kuasa

V V V V

2. Pelaksanaan mutasi pegawai antar jabatan telah memperhatikan Kompetensi Jabatan.

a. Profile Assesment

pegawai  DRH V V V V

(20)

3. Monitoring Dan evaluasi kegiatan mutasi dalam kaitannya dengan perbaikan kinerja.

a. Rapat Monitoring Dan evaluasi kegiatan mutasi dalam kaitannya dengan perbaikan kinerja

 Nota Dinas;

 Notulen;

 Daftar Hadir;

 Dokumentasi;

V V V V

b. Penyusunan Laporan Monitoring Dan evaluasi kegiatan mutasi dalam kaitannya dengan perbaikan kinerja.

 Laporan Monitoring Dan evaluasi kegiatan mutasi dalam kaitannya dengan perbaikan kinerja.

V V V V

III. Pengembangan Pegawai

berbasis Kompetensi 1. Melakukan Training

Need Analysis a. Rapat penyusunan

Training Need Analysis  Nota Dinas;

 Notulen;

 Daftar Hadir;

 Dokumentasi;

V V V V V V V V V V V V Terbentuknya

Pegawai Lembaga Pemasyarakatan Narkotika Kelas IIA Tanjungpinang yang berkualitas dan memahmi tugas dan fungsinya masing masing sehingga dapat dapat melaksanakan tugasnya secara profesional, akuntabel, sinergi, transparant dan inovasi.

b. Penetapan dokumen

Training Need Analysis  Dokumen Penetapan Nota Dinas;

 Surat Permintaan Peserta Diklat dan Pelatihan;

 Data Peserta Diklat;

 Surat Usulan Training Need Analysis dari UPT ke Unit Utama/ Kanwil.

V V V V V V V V V V V V

2. Pengembangan Kompetensi pegawai

mempertimbangkan hasil pengelolaan kinerja

a. Rapat Penyusunan Rencana

Pengembangan Kompetensi Pegawai

 Nota Dinas;

 Notulen;

 Daftar Hadir;

 Dokumentasi;

V V V V V V V V V V V V

b. Penetapan Rencana Pengembangan Kompetensi Pegawai

 Dokumen Penetapan Rencana

Pengembangan Kompetensi Pegawai

V V V V V V V V V V V V

3. Pemetaan kesenjangan kompetensi pegawai dengan standar kompetensi jabatan

a. Pengelolaan Aplikasi SIMPEG secara tepat dan terukur

 Capture Kompetensi

pada Aplikasi SIMPEG V V V V

(21)

4. Pemberian kesempatan/hak yang sama untuk mengikuti diklat

a. Diklat Pegawai  Surat pemanggilan diklat

 dari BPSDM/Kanwil;

 Surat perintah mengikuti diklat;

 Sertifikat/ Piagam Telah Mengikuti Diklat;

 Rekapitulasi data pegawai yang telah mengikuti diklat;

 Surat edaran kepala BPSDM dan pedoman pelaksanaan diklat;

 Surat Kanwil ke UPT tentang edaran BPSDM perihal diklat.

V V V V V V V V V V V V

5. Pengembangan Kompetensi Pegawai

a. Data Pelatihan dan pengembangan Kompetensi Pegawai

 Surat permohonan;

 Surat perintah

mengikuti pelatihan;

 Daftar Hadir;

 Laporan Kegiatan;

Dokumentasi.

V V V V V V V V V V V V

6. Monitoring dan evaluasi hasil pengembangan kompetensi pegawai

a. Rapat Monitoring dan evaluasi hasil

pengembangan kompetensi pegawai

 Nota Dinas;

 Notulen;

 Daftar Hadir;

 Dokumentasi;

V V V V V V V V V V V V

b. Penyusunan Laporan Monev Pengembangan Kompetensi Pegawai

 Dokumen Laporan Monev Pengembangan Kompetensi Pegawai

V V V V V V V V V V V V

IV. Penetapan Kinerja

Individu 1. Penetapan Kinerja Individu berkaitan dengan kinerja organisasi;

a. Dokumentasi SKP

Pegawai  Dokumen SKP Pegawai

 Dokumen Kinerja Satker

 Capture penetapan Kinerja dari E- Performance

V V V V V V V V V V V V 1. Adanya

Rekapitulasi penilaian Kinerja individu setiap pegawai

2. Terselenggaranya beban kerja yang sesuai dengan target kinerja yang telah disepakati;

3. Adanya rekapitulasi penilian Kinerja individu 2. Ukuran Kinerja

pegawai telah memiliki kesesuain dengan indikator kinerja individu atasan langsung

a. Menyiapkan Kompilasi

SKP secara berjenjang  Dokumen Kompilasi SKP Pegawai pada SIMPEG

V V V V V V V V V V V V

(22)

3. Pengukuran kinerja

periodik a. Melakukan

pengukuran kinerja secara rutin dan berkelanjutan setiap bulan

 Dokumen Pengukuran

Kinerja Pegawai V V V V V V V V V V V V 4. Pemberian Reward and Punishment Pegawai mengacu pada hasil evaluasi penilaian Kinerja Pegawai.

4. Pemberian Reward and Punishment Pegawai

a. Pembetukan Tim Penilai Kinerja Pegawai

 Nota Dinas;

 Notulen;

 Daftar Hadir;

 Dokumentasi;

 SK Tim Penilai Kinerja.

V

b. Rapat Pemberian Reward (pegawai teladan) dan

Punishment (pegawai yang melanggar disiplin)

 Nota Dinas;

 Notulen;

 Daftar Hadir;

 Dokumentasi;

V V V V

c. Pemberian Reward and Punishment bagi Pegawai

 SK Pemberian Reward and Punishment

 Sertifikat

 Dokumentasi

V V V V

5. E- Kinerja Pegawai a. Penilaian Kinerja berdasarkan SKP dan Absensi Kehadiran Pegawai

 Capture SKP

 Capture PPKP

 Capture Absensi Pegawai

V V V V V V V V V V V V

V. Penegakan aturan disiplin/kode etik/kode perilaku pegawai

1. Sosialisasi dan Internalisasi Penegakan aturan disiplin/kode etik/kode perilaku pegawai

a. Penyebaran dokumen Penegakan aturan disiplin/kode etik/kode perilaku pegawai pada setiap meja kerja pegawai

 Permenkumham No.23 Tahun 2016

 Permenkumham No.20 Tahun 2017

 Peraturan dan Aturan mengenai Penegakan aturan disiplin/kode etik/kode perilaku pegawai

V V V V Penegakan aturan

disiplin/kode etik/kode perilaku pegawai sesuai dengan aturan dan peraturan yang berlaku

b. Pemasangan Informasi (Banner/Leflet) Penegakan aturan disiplin/kode etik/kode perilaku pegawai

 Dokumentasi V V V V V V V V V V V V

(23)

2. Implementasi Penegakan aturan disiplin/kode etik/kode perilaku pegawai

a. Monev Absensi

Kehadiran Pegawai  Dokumenasi Absensi V V V V V V V V V V V V b. Monev Kerapian

Pakaian Dinas dan Kebersihan ruangan kerja

 Dokumetasi Pelaksanaan Apel

 Dokumentasi Ruang Kerja setiap pegawai

V V V V V V V V V V V V

c. Monev dan Evaluasi Pelaksanaan Apel Pegawai

 Dokumentasi Pelaksanaan Apel Pegawai

V V V V V V V V V V V V

d. Penegakan aturan disiplin/kode etik/kode perilaku pegawai

 SK Sanksi Penegakan aturan disiplin/kode etik/kode perilaku pegawai (jika ada)

V V V V V V V V V V V V

VI. Sistem Informasi

Kepegawaian 1. Pemutakhiran data infromasi

kepegawaian secara berkala dan berkelanjutan

a. Membuat Laporan hasil pemutakhiran data pegawai (setiap bulan)

 Dokumen Laporan SIMPEG

 Capture KPO dan PPO pada SIMPEG

 Capture data Pegawai pada SIMPEG

V V V V V V V V V V V V

Ditetapkan di : Tanjungpinang Pada Tanggal : 18 Januari 2021 Koordinator Pokja Penataan Sistem Management SDM

ADE FRIATI, SE

NIP.199102192010122001

Ketua Pembangunan ZI

EKA SARI DEWI, SH.,MH NIP.197305241994032001

Kepala,

WAHYU PRASETYO,Bc.IP.,S.Sos NIP.197101051993031002

(24)

4. PENGUATAN AKUNTABILITAS

Penguatan Akuntabilitas berdasarkan Permen PAN dan RB Nomor 10 Tahun 2019 tentang Pedoman Pembangunan Zona Integritas Menuju WBK dan WBBM di Lingkungan Instansi Pemerintah, bertujuan untuk meningkatkan kapasitas dan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah Oleh karena itu suatu Program, Kegiatan,

Inovasi dalam Rencana Aksi dan Target Prioritas Pembangunan ZI menuju WBK/WBBM pada Lembaga Pemasyarkatan Narkotika Kelas IIA Tanjungpinan terkait Penguatan Akuntabilitas dapat digambarkan sebagai berikut :

KAPASITAS

TRANSPARANSI

AKUNTABILITAS

PERTANGGUNG JAWABAN

BERHASIL

GAGAL

VISI,MISI DAN TUJUAN ORGANISASI

ATAU

(25)

NO PROGRAM RENCANA AKSI KEGIATAN DATA DUKUNG TARGET WAKTU PELAKSANAAN

TARGET PRIORITAS

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

I. Keterlibatan Pimpinan 1. Pimpinan terlibat langsung saat penyusunan perencanaan kinerja;

a. Rapat penyusunan Rencana Kerja

 Nota Dinas;

 Notulen;

 Daftar Hadir;

 Dokumentasi;

V V V V V V V V V V V V Unsur pimpinan terlibat dalam penggelolaan akuntabilitas kinerja didalam organisasi

2. Penetapan

Rencana Kerja a. Rapat Penetapan Rencana Kerja

 Nota Dinas;

 Notulen;

 Daftar Hadir;

 Dokumentasi;

V

b. Penetapan Rencana Kinerja

Tahunan (RKT)

 Perjanjian Kinerja

 RKA-KL Satker

 Rencana Kerja Tahunan (RKT)

V V V V

3. Pemantauan

Kinerja a. Rapat

Pemantauan Kinerja

 Nota Dinas;

 Notulen;

 Daftar Hadir;

 Dokumentasi;

V V V V

b. Penyusunan

Laporan Monev  Laporan Monev

Pemantauan Kinerja V V V V V V V V V V V V

II. Pengelolaan Akuntabilitas

Kinerja 1. Adanya Dokumen

Perencanaan a. Pengarsipan Dokumen Perencanaan

 Dokumen Perencanaan

Rencana Strategis 2020 -2025

V Terwujudnya

pengelolaan

akuntabilitas Kinerja yang tepat sasaran dan tepat guna yang dapat dipertanggung

jawabkan 2. Dokumen

perencanaan yang berorientasi hasil

Turunan Rencana Kinerja yang mendukung peningkatan pelayanan publik : a. Membuat

Standar Pelayanan

 Dokumen Standar Pelayanan

V V V V V V V V V V V V

(26)

b. Membuat SOP

Pelayanan  Dokumen SOP

Pelayanan V V V V V V V V V V V V

c. Pelatihan Pelayanan Budaya Prima

 Dokumentasi Pelatihan Pelayanan Budaya Prima

V V V V V V V V V V V V

d. Survei Kepuasan Masyarakat

 Dokumen Hasil Survei

IKM V V V V V V V V V V V V

Turunan Rencana Kinerja yang mendukung kegiatan anti korupsi : a. Public

Campaign Pengendalian gratifikasi

 SK Tim UPG

 Dokumentasi

V V V V V V V V V V V V

b. Membangun

SPIP  SK Tim SPIP

 Dokumentasi

V V V V V V V V V V V V

c. Pengelolaan Pengaduan Masyarakat

 SK Tim Pengelolaan Pengaduan

Masyarakat

 Rekapitulasi Laporan

V V V V V V V V V V V V

d. Penerapan

WBS  SK Tim WBS

 Laporan WBS

V V V V V V V V V V V V

3. Adanya Indikator Kinerja Utama (IKU)

a. Dokumen IKU  Dokumen IKU V

b. Membuat IKU

tambahan  Dokumen Perjanjian Kinerja yang

membuat IKU Tambahan

V

4. IKU yang SMART a. Membuat IKU

tambahan  Dokumen IKU

Tambahan V

5. Pelaporan Kinerja a. Menyusun Laporan Kinerja dan Persentase capaian Kinerja

 Laporan Kinerja V V V V V V V V V V V V

(27)

6. Peningkatan Kapasitas SDM yang menangani akuntabilitas kinerja

a. Membuat laporan kegiatan bimtek/sosialis asi terkait Penyusunan LKIP

 laporan kegiatan bimtek/sosialisasi terkait Penyusunan LKIP

 Dokumentasi

V

b. Mengusulkan pegawai mengikuti BIMTEK / sosialisasi penyusunan LKIP

 Surat pemanggilan kegiatan

 Surat Perintah mengikuti Kegiatan

V

7. Pengelolaan akuntabilitas kinerja

dilaksanakan SDM yang kompeten

a. Menempatkan SDM yang memiliki kemampuan sesuai pada bidang Pengelolaan Akuntabilitas

 Daftar Pegawai yang telah mengikuti Bimtek/Sosialisasi

 Sertifikat atau bukti mengikuti

Bimtek/sosialisasi

V V V V V V V V V V V V

Ditetapkan di : Tanjungpinang Pada Tanggal : 18 Januari 2021 Koordinator Pokja Penguatan Akuntabilitas Kinerja

JONET RUSENO,S.Sos NIP.197508251997031001

Ketua Pembangunan ZI

EKA SARI DEWI, SH.,MH NIP.197305241994032001

Kepala,

WAHYU PRASETYO,Bc.IP.,S.Sos NIP.197101051993031002

(28)

5. PENGUATAN PENGAWASAN

Penguatan Pengawasan berdasarkan Permen PAN dan RB Nomor 10 Tahun 2019 tentang Pedoman Pembangunan Zona Integritas Menuju WBK dan WBBM di Lingkungan Instansi Pemerintah, bertujuan untuk meningkatkan penyelenggaraan pemerintahan yang bersih dan bebas KKN pada masing-masing instansi pemerintah.

Oleh karena itu suatu Program, Kegiatan, Inovasi dalam Rencana Aksi dan Target Prioritas Pembangunan ZI menuju WBK/WBBM pada Lembaga Pemasyarkatan Narkotika Kelas IIA Tanjungpinang terkait Penguatan Pengawasan dapat digambarkan sebagai berikut :

KEPATUHAN

EFEKTIVITAS

PENGELOLAAN KEUANGAN

NEGARA

(+) OPINI BPK

( - )

PENYALAHGUNAAN WEWENANG

ORGANISASI BERSIH & BEBAS DARI KKN

(29)

NO PROGRAM RENCANA AKSI KEGIATAN DATA DUKUNG TARGET WAKTU PELAKSANAAN TARGET PRIORITAS

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

I. Pengendalian Graifikasi 1. Public Campaign a. Sosialisasi dan

Internalisasi Pengendalian Gratifikasi

 Nota Dinas;

 Notulen;

 Daftar Hadir;

 Dokumentasi;

V Terciptanya sistem

kerja yang bebas dari perilaku korupsi, Korupsi dan Nepotisme dalam setiap pelayanan di Satker Lembaga Pemasyarakatan Narkotika Kelas IIA Tanjunpinang b. Pemasangan

Banner/Spanduk Pengendalian Gratifikasi

 Laporan Kegiatan

 Dokumentasi

V V V V V V V V V V V V

2. Implementasi

Public Campaign a. Rapat Pembentukan Tim

UPG  Nota Dinas;

 Notulen;

 Daftar Hadir;

 Dokumentasi;

V

b. Pengesahan dan

Penetapan Tim UPG  SK Tim UPG V

c. Laporan Pengendalian

Gratifikasi  Laporan Pengendalian UPG secara berkala dan berkelanjutan

V V V V

II. Penerapan SPIP 1. Pembangunan lingkungan pengendalian

a. Rapat Pembentukan Tim

SPIP  Nota Dinas;

 Notulen;

 Daftar Hadir;

 Dokumentasi;

V Semua program

kebijakan dapat terlaksana sesuai dengan rencana tanpa ada hambatan/

resiko yang berakibat beresiko terhadap petugas.

b. Pengesahan dan

Penetapan Tim SPIP  SK Tim SPIP V

c. Monitoring dan Evaluasi

Pelayanan  Laporan Pengendalian UPG secara berkala dan berkelanjutan

V V V V

2. Penilaian Resiko Pelaksanaan Kebijakan

a. Identifikasi Manajemen

Resiko  Matriks Identikifikasi

Manajemen Resiko V b. Analisis Resiko terhadap

kemungkinan dan dampak  Dokumen Identifikasi

Manajemen Resiko V

(30)

3. Penerapan pengendalian resiko

a. Pengendalian Manajemen

Resiko Laporan Kegiatan

Dokumentasi V

4. Sosialisasi SPIP ke

Pihak terkait a. Sosialisasi SPIP  Nota Dinas;

 Notulen;

 Daftar Hadir;

 Dokumentasi;

 Laporan Kegiatan

V V V V

III. Pengaduan Masyarakat 1. Implementasi kebijakan pengaduan

a. Rapat Pembentukan Tim Pengelola Pengaduan Masyarakat

 Nota Dinas;

 Notulen;

 Daftar Hadir;

 Dokumentasi;

V Meminimalisir

pengaduan dari Masyarakat yang merasa tidak puas atas kinerja dan Pelayanan Petugas Pemasyarakatan Lembaga Pemasyarakatan Narkotika Kelas IIA Tanjunpinang dalam memberikan

pelayanan.

b. Penetapan dan

pengesahan Tim Pengelola Pengaduan Masyarakat

 SK Tim Pengelola

Pengaduan Masyarakat V

c. Menyediakan Ruang Layanan Pengaduan Masyarakat

 Dokumentasi Ruang Layanan Pengaduan bagi masyarakat

V V V V V V V V V V V V

d. Membuat Sarana Informasi Pengaduan Masyarakat

 Dokumentasi Pemasangan sarana Infromasi Pengaduan Masyarakat seperti Banner,Spanduk dan Kotak Pengaduan

V V V V V V V V V V V V

e. Mengelola pengaduan masyarakat melalui media sosial,website,email,telepo n/sms pengaduan

 Capture pengelolaan pengaduan masyarakat melalui media

sosial,website,email, telepon / sms pengaduan

 Respon dari Petugas atas pengelolaan pengaduan

V V V V V V V V V V V V

(31)

2. Tindak Lanjut pengaduan masyarakat

a. Merespon pengaduan

masyarakat  Capture respon

pengaduan;

 Nota Dinas terkait Pengaduan pada masing-masing bidang terkait;

 Rekapitulasi Laporan Pengaduan

V V V V V V V V V V V V

3. Monitoring dan evaluasi pengaduan masyarakat

a. Rapat Evaluasi Pengaduan

Masyarakat  Nota Dinas;

 Notulen;

 Daftar Hadir;

 Dokumentasi;

V V V V V V V V V V V V

b. Penyampaian hasil

evaluasi  Nota dinas

penyampaian ke bidang terkait

 Laporan Monev

V V V V V V V V V V V V

4. Tindak Lanju hasil monitoring dan evaluasi

a. Melakukan perbaikan layanan dari hasil evaluasi pengaduan

 Laporan perbaikan layanan dari hasil evaluasi pengaduan

V V V V V V V V V V V V

IV. Whisle-Blowing System 1. Internalisasi WBS a. Rapat pembentukan Tim

WBS  Nota Dinas;

 Notulen;

 Daftar Hadir;

 Dokumentasi;

V Menumbuhkan

Kesadaran Kepada Setiap Petugas ASN di Lingkungan Lembaga Pemasyarakatan Narkotika Kelas IIA Tanjungpinang Untuk Menjadi Seorang Whistle Blower Demi Terciptanya Satker yang Bebas Dari Korupsi, Korupsi Dan Nepotisme Dalam Setiap Pelayanan

b. Pengesahan Tim WBS  SK Tim WBS V

c. Sosialisasi dan

Internalisasi WBS  Nota Dinas;

 Notulen;

 Daftar Hadir;

 Dokumentasi;

 Laporan Kegiatan

V V V V V V V V V V V V

2. Penerapan WBS a. Penerapan Aplikasi WBS  Capture Aplikasi WBS V V V V V V V V V V V V

3. Evaluasi WBS a. Menyusun Laporan

Evaluasi WBS dari Internal dan Eksternal

 Laporan Hasil Evaluasi

WBS V V V V

(32)

4. Tindak Lanjut Hasil Evaluasi WBS

a. Menyusun Laporan Tindak Lanjut Hasil Evaluasi WBS dari Internal dan Eksternal

 Laporan Tindak Lanjut

Hasil Evaluasi WBS V V V V

V. Penanganan Benturan

Kepentingan 1. Melakukan

identifikasi/

pemetaan Benturan Kepentingan

a. Idenifikasi Benturan

Kepentingan  Laporan Identifikasi Pemetaan Benturan Kepentingan

 Permenkumham Nomor 38 Tahun 2015

V V V V Terciptanya

pelayanan prima di Lembaga

Pemasyarakatan Narkotika Kelas IIA Tanjungpinang yang tidak merugikan pihak lain tanpa berpihak sehingga

meningkatkan indeks positif kepercayaan publik.

2. Internalisasi Penanganan Benturan Kepentingan

a. Sosialisasi Benturan

Kepentingan  Nota Dinas;

 Notulen;

 Daftar Hadir;

 Dokumentasi;

 Laporan Kegiatan

V V V V

3. Implementasi Benturan Kepentingan

a. Membuat Surat Pernyataan bebas kepentingan untuk seluruh pegawai

 Surat Pernyataan Bebas Benturan Kepentingan V

4. Evaluasi Penanganan Benturan Kepentingan

a. Menyusun Laporan Evaluasi Penanganan Benturan Kepentingan

 Laporan Monev Penanganan Benturan Kepentingan

V V V V

5. Tindak Lanjut

hasil evaluasi a. Menyusun Laporan Hasil

Benturan Kepentingan  Laporan Tindak Lanjut

hasil evaluasi V V V V

Ditetapkan di : Tanjungpinang Pada Tanggal : 18 Januari 2021 Koordinator Pokja Penguatan Pengawasan

SYAFRI NUR EFFENDI,S.Sos NIP.197211011993031001

Ketua Pembangunan ZI

EKA SARI DEWI, SH.,MH NIP.197305241994032001

Kepala,

WAHYU PRASETYO,Bc.IP.,S.Sos NIP.197101051993031002

(33)

6. PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN PUBLIK

Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik berdasarkan Permen PAN dan RB Nomor 10 Tahun 2019 tentang Pedoman Pembangunan Zona Integritas Menuju WBK dan WBBM di Lingkungan Instansi Pemerintah, merupakan suatu upaya untuk meningkatkan kualitas dan inovasi pelayanan publik pada masing- masing instansi pemerintah secara berkala sesuai kebutuhan dan harapan masyarakat. Disamping itu, peningkatan kualitas pelayanan publik dilakukan untuk membangun kepercayaan masyarakat terhadap penyelenggara pelayanan publik dalam rangka peningkatan kesejahteraan masyarakat dengan menjadikan keluhan masyarakat sebagai sarana untuk melakukan perbaikan pelayanan publik. Oleh karena itu suatu Program, Kegiatan, Inovasi dalam Rencana Aksi dan Target Prioritas Pembangunan ZI menuju WBK/WBBM pada Lembaga Pemasyarkatan Narkotika Kelas IIA Tanjungpinang terkait Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik dapat digambarkan sebagai berikut :

LEBIH CEPAT

LEBIH MUDAH DIJANGKAU

INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT LEBIH MURAH

TANPA BIAYA

LEBIH AMAN

STANDARISASI PELAYANAN PUBLIK

(34)

NO PROGRAM RENCANA AKSI KEGIATAN DATA DUKUNG TARGET WAKTU PELAKSANAAN

TARGET PRIORITAS

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

I. Standar Pelayanan 1. Membuat Standar

Pelayanan a. Rapat Penyusunan Standar

Pelayanan  Nota Dinas;

 Notulen;

 Daftar Hadir;

 Dokumentasi;

V Menerapkan kebijakan

standar pelayanan yang telah ditetapkan dan membuat inovasi terkait standar pelayanan yang sesuai dengan

karakteristik wilayah , membuat SOP standar pelayanan dan

disosialisasikan/dipublisi kan melalui berbagai media serta mereview SOP dan melaksanakan tindak lanjutnya b. Penetapan Standar

Pelayanan  Dokumen Standar

Pelayanan V

2. JARGON

Penetapan Jargon-Jargon - PASTIKA

TANJUNGPINANG PASTI BERMARWAH : Lapas Narkotika

Tanjungpinang PASTI Berintergitas,Bermartabat, Berwawasan, dan Humanis - SITAMPOL : Sistem Tatap

Muka Pakai Online - SIBRO : Sharing Berbagi

Informasi

- NGOPI BERWARNA : Ngobrol Pagi Bersama Keluarga Warga Binaan - PANGLING : Penitipan

Barang Keliling

- JUMANJI : Jum’at Mengaji - BERTALI : Bersama Kita

Peduli

- SI DUGONG NONO : Siap Mendukung Gerakan No Pungli No Gratifikasi

 Dokumentasi Internalisasi Jargon

 Dokumentasi Pemasangan Poster Jargon

V V V V V V V V V V V V

a. Internalisasi jargon melalui

pengarahan Kepala UPT  Nota Dinas;

 Notulen;

 Daftar Hadir;

 Dokumentasi;

V V V V

(35)

b. Pemasangan Poster Jargon

disetiap ruangan  Dokumentasi V V V V V V

3. Terdapat Maklumat

Pelayanan a. Membuat Maklumat

Pelayanan  Piagam Maklumat

Pelayanan V

b. Pemasangan Maklumat Pelayanan di Area Pelayanan

 Dokumentasi Maklumat

Pelayanan di Area Pelayanan

V V V

4. Terdapat SOP

Pelayanan a. Membuat SOP Pelayanan  Dokumen SOP

Pelayanan V V V

5. Monitoring dan Evaluasi Perbaikan atas Standar Pelayanan

a. Me-Review perbaikan

Standar Pelayanan  Dokumen Review Perbaikan Standar Pelayanan

V V V V V V V V V V V V

II. Budaya Pelayanan Prima 1. Sosialisasi/pelatihan Budaya Pelatihan Prima

a. Sosialisasi Budaya

Pelayanan Prima  Nota Dinas;

 Notulen;

 Daftar Hadir;

 Dokumentasi;

 Laporan Kegiatan.

V V V V Sosialisasi/pelatihan

dalam upaya penerapan budaya pelayanan prima dan memberikan akses secara luas melalui berbagai media serta memberikan reward dan punishment bagi pelaksana

pelayanan dalam rangka peningkatan kualitas layanan terpadu/ terintegritas, serta membuat berbagai Inovasi pelayanan publik.

2. Penyebaran

informasi pelayanan yang mudah

a. Pemasangan

spanduk/banner/leafle alur dan mekanisme pelayanan

 Dokumentasi V V V V V V V V V V V V

b. Pemasangan konten- konten pelayanan di Website dan media sosial

 Capture konten pelayanan di Website dan Media Sosial

V V V V V V V V V V V V

c. Penyebaran Pelayanan Sangat BAIK melalui banner dan media cetak

 Dokumentasi Pemasangan Banner;

 Capture media cetak

V V V V V V V V V V V V

d. Pemasangan Video testimony masyarakat di Area Pelayanan

 Dokumentasi V V V V V V V V V V V V

Referensi

Dokumen terkait

DFD level 2 proses ganti pengaturan terdiri dari enam proses utama, yaitu penggantian mazhab, penggantian ketinggian sudut matahari sholat Subuh, penggantian ketinggian sudut

pada hari senin tanggal 10 Agustus 2015, diperoleh hasil dari 39 responden pada kelompok eksperimen sebelum dilakukan perlakuan maka responden diberi pre test

Rencana Kerja Pembangunan Zona Integritas Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK) menuju Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBBM) Tahun 2021 23. Media/sarana

71 Keterangan ini juga dibenarkan oleh Abdullah Najih (Kepala KUA Kec. Tayu), bahwa syarat administrasi pengajuan nikah dari kedua mempelai sudah terpenuhi, tetapi wali dari

1) Kementerian/Lembaga/Satuan Kerja Perangkat Daerah/Institusi, yang selanjutnya disebut K/L/D/I adalah instansi/institusi yang menggunakan Anggaran Pendapatan dan

Berdasarkan hasil penelitian dapat diambil kesimpulan bahwa asam oleat dapat digunakan sebagai zat tambahan dalam pembuatan gel piroksikam basis aqupec 505 HV dengan

Rencana Kerja Pembangunan Zona Integritas Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK) menuju Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBBM) Tahun 2021 2.. Media/sarana

Melakukan upaya perbaikan terhadap kebijakan, program dan kegiatan yang tertuang dalam rencana kerja pembangunan zona integritas Politeknik Negeri Media Kreatif