7
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1. Konsep Dasar Sistem 2.1.1. Sistem
Suatu sistem dapat terdiri dari sistem-sistem bagian (subsistem). Masing- masing subsistem terdiri dari subsistem-subsistem yang lebih kecil lagi atau terdiri dari komponen-komponen. Subsistem-subsistem saling berinteraksi dan berhubungan membentuk satu kesatuan sehingga tujuan atau sasaran dari sistem tersebut dapat tercapai. Interaksi dari subsistem-subsistem sedemikian rupa, sehingga dicapai suatu kesatuan yang terpadu atau terintegrasi.
Menurut Hutahaean (2014:2) “Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan kegiatan atau untuk melakukan sasaran yang tertentu”. Sistem juga merupakan suatu kesatuan yang teridiri dari dua atau lebih komponen atau subsistem yang berinteraksi untuk mencapai tujuan. Ada beberapa pakar yang berlainan pendapat dalam mendefinisikan suatu sistem namun tetap pada satu tujuan.
Model umum sebuah sistem adalah input, process dan output. Hal ini merupakan konsep sebuah sistem yang sederhana, sebab sebuah sistem dapat mempunyai beberapa masukan dan keluaran sekaligus. Selain itu sebuah sistem memliki karakteristik atau sifat-sifat tertentu yang berarti bahwa hal tersebut bisa diartikan sebagai suatu sistem. Adapun unsur-unsur karakteristik sistem terdiri dari :
1. Komponen Sistem (Components)
Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen-komponen yang saling berinteraksi, yang artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan.
Komponen sistem terdiri dari komponen yang berupa subsistem atau bagian- bagian dari sistem.
2. Batasan Sistem (Boundary)
Batasan sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang lain atau dengan lingkungan luarnya. Batasan sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai suatu kesatuan. Batasan suatu sistem menunjukkan ruang lingkup dari sistem tersebut.
3. Lingkungan Luar Sistem (Environment)
Lingkungan luar sistem adalah diluar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan dapat bersifat menguntungkan yang harus tetap dijaga dan yang merugikan yang harus dijaga dan dikendalikan, kalau tidak akan mengganggu kelangsungan hidup dari sistem.
4. Penghubung Sistem (Interface)
Merupakan media penghubung antara satu subsistem dengan subsistem lainnya. Melalui penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari subsistem ke subsistem lain. Keluaran (output) dari subsistem akan menjadi masukkan (input) untuk subsistem lain melalui penghubung.
5. Masukkan Sistem (Input)
Masukkan adalah energi yang dimasukkan kedalam suatu sistem, yang dapat berupa perawatan (maintenance input), dan masukkan sinyal (signal input).
Maintenance input yaitu energi yang dimasukkan agar sistem dapat
beroperasi. Signal input yaitu energi yang diproses untuk didapatkan keluaran.
6. Keluaran Sistem (output)
Keluaran sistem adalah hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna. Keluaran dapat merupakan masukkan untuk subsistem yang lain.
7. Pengolahan Sistem (process)
Suatu sistem menjadi bagian pengolah yang akan merubah masukkan menjadi keluaran. Sistem produksi akan mengolah bahan baku menjadi bahan jadi, sistem akuntansi akan mengolah data menjadi laporan-laporan keuangan.
8. Sasaran Sistem (objective)
Suatu sistem mempunyai tujuan (goal) atau sasaran (objective). Sasaran dari sistem sangat menentukan input yang dibutuhkan sistem dan keluaran yang akan dihasilkan sistem.
Sistem merupakan suatu bentuk integrasi antara satu komponen dengan komponen lainnya, karena suatu sistem memiliki sasaran yang berbeda-beda untuk setiap kasus yang terjadi didalam sistem tersebut. Oleh karena itu sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang, diantaranya adalah sebagai berikut:
1. Sistem Abstrak (Abstract System) dan sistem fisik (Physical System)
Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik. Sedangkan sistem fisik adalah sistem yang ada secara fisik.
2. Sistem Alamiah (Natural System) dan Sistem Buatan Manusia (Human Made System)
Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak dibuat oleh manusia. Misalnya sistem perputaran bumi (rotasi bumi), sedangkan sistem buatan manusia merupakan sistem yang dirancang oleh manusia yang melibatkan interaksi antara manusia dengan mesin atau human-machine system.
3. Sistem Tertentu (Deterministic System) dan Sistem Tak Tentu (Probabilistic System)
Sistem tertentu adalah sistem yang beroperasi dengan tingkah laku yang dapat diprediksi. Sedangkan sistem tak tentu adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilitas.
4. Sistem Majemuk (Close System) dan Sistem Terbuka (Open System)
Sistem tertutup merupakan sistem yang tidak berhubungan dan tidak berpengaruh dengan lingkungan luarnya, sistem ini bekerja secara otomatis tanpa adanya campur tangan dari pihak luar. Sedangkan sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan luar atau subsistem yang lainnya.
2.1.2. Basis Data
Menurut Lubis (2016:3) “Basis Data adalah tempat berkumpulnya data yang saling berhubungan dalam suatu wadah (organisasi/perusahaan) bertujuan agar dapat mempermudah dan mempercepat untuk pemanggilan atau pemanfaatan kembali data tersebut.” Pada kehidupan sehari-hari di dunia komputer, basis data
akan menggunakan media penyimpanan (storage), yaitu berkaitan dengan setiap alat yang dapat menerima data yang dapat disimpan, dan dapat dipanggil kembali data itu pada waktu berikutnya atau setiap alat yang dapat digunakan untuk menyimpan data. Adapun media penyimpanan yang dapat digunakan terdiri dari harddisk, diskette atau floppy disk, tape maupun dengan compact disk (CD) atau
DVD dan kini juga dapat digunakan flashdisk.
Dengan bantuan basis data ini diharapkan bahwa sistem informasi yang dibuat dapat terintegrasi antara bagian yang satu dengan yang lainnya, sehingga pada akhirnya tidak ada pembatas area dalam perusahaan. Dalam pembuatan dan penggunaan basis data, terdapat 4 (empat) komponen dasar sistem basis data, yaitu :
1. Data
Data yang digunakan dalam sebuah basis data, haruslah mempunyai ciri sebagai berikut :
a. Data disimpan secara integrasi, yaitu database merupakan kumpulan dari berbagai macam file dari aplikasi-aplikasi yang berbeda yang disusun dengan cara menghilangkan bagian-bagian yang rangkap.
b. Data dapat dipakai secara bersama-sama, yaitu masing-masing bagian dari database dapat diakses oleh pemakai dalam waktu yang bersamaan, untuk aplikasi yang berbeda.
2. Hardware
Terdidiri dari semua peralatan perangkat keras komputer yang digunakan untuk pengelolaan sistem database, seperti :
a. Peralatan untuk penyimpanan, disk, drum dan lain-lain.
b. Peralatan input dan output.
c. Peralatan komunikasi data.
3. Software
Berfungsi sebagai perantara antara pemakai dengan data fisik pada database, dapat berupa :
a. Database Management System (DBMS).
b. Program-program aplikasi dan prosedur-prosedur yang lain, seperti Oracle, SQL Server, MySQL.
MySQL adalah salah satu jenis database server yang sangat terkenal dan banyak digunakan untuk membangun aplikasi web yang menggunakan database sebagai sumber dan pengolahan datanya. MySQL dikembangkan oleh perusahaan swedia bernama MySQL AB yang pada saat ini bernama Tcx DataKonsult AB sekitar tahun 1994-1995.
MySQL merupakan database yang pertama kali didukung oleh bahasa pemograman script untuk internet (PHP dan Perl). MySQL dan PHP dianggap sebagai pasangan software pembangun aplikasi web yang ideal.
MySQL lebih sering digunakan untuk membangun aplikasi berbasis web, umumnya pengembangan aplikasinya menggunakan bahasa pemograman script PHP. Adapun kelebihan-kelebihan dari MySQL yaitu :
1) Source MySQL dapat diperoleh dengan mudah dan gratis.
2) Sintaksnya lebih mudah dipahami dan tidak rumit.
3) Pengaksesan basis data dapat dilakukan dengan mudah.
4) MySQL merupakan program yang multithreaded, sehingga dapat dipasang pada server yang memiliki multi CPU.
5) Didukung program-program umum seperti C, C++, Java, Perl, PHP, Python, dsb.
6) Bekerja pada berbagai platform. (tersedia berbagai versi untuk berbagai sistem operasi).
7) Memiliki jenis kolom yang cukup banyak sehingga memudahkan konfigurasi sistem database.
8) Mendukung ODBC untuk sistem operasi Windows.
9) Mendukung record yang memiliki kolom dengan panjang tetap atau panjang bervariasi.
4. User
Terbagi menjadi 3 klasifikasi :
a. Database Administrator, yaitu orang yang bertugas mengelola sistem database secara keseluruhan.
b. Programmer, yaitu orang yang membuat program aplikasi yang mengakses database dengan menggunakan bahasa pemograman.
c. End User, orang yang mengakses database melalui terminal dengan menggunakan query language atau program aplikasi yang dibuat oleh programmer.
Penggunaan data pada basis data mempunyai peran yang kuat pada masing-masing bagian, yang dikelompokkan dalam 3 jenis data pada sistem basis data, yaitu :
1. Data operasional dari suatu organisasi, berupa data yang disimpan di dalam basis data.
2. Data masukan (input data), data dari luar sistem yang dimasukkan melalui peralatan input yang dapat mengubah data operasional.
3. Data keluaran (output data), berupa laporan melalui peralatan output sebagai hasil dari dalam sistem yang mengakses data operasional.
2.1.3. Model Pengembangan Perangkat Lunak
Metode yang digunakan pada pengembangan perangkat lunak ini menggunakan model waterfall. Menurut Rosa A.S dan M. Shalahuddin (2013:28) menjelaskan bahwa “ Model waterfall sering juga disebut model sekuensial linier atau alur hidup klasik.” Model air terjun menyediakan pendekatan alur hidup perangkat lunak secara sekuensial atau terurut dimulai dari analisis, desain, pengodean, pengujian dan tahap pendukung.
Pengkodean Pengkodean Desain
Desain PengujianPengujian
Analisis
Sistem/ Relayasa Informasi
Sumber : Sukamto dan M. Shalahuddin (2013:29)
Gambar II.1. Gambar Tahapan model waterfall 1. Analisis kebutuhan perangakat lunak
Proses pengumpulan kebutuhan dilakukan secara intensif untuk
menspesifikasikan kebutuhan perangkat lunak agar dapat dipahami perangkat lunak seperti apa yang dibutuhkan oleh user. Spesifikasi kebutuhan perangkat lunak pada tahap ini perlu untuk didokumentasikan.
2. Desain
Desain perangkat lunak adalah proses multi langkah yang fokus pada desain pembuatan program perangkat lunak termasuk struktur data, arsitektur perangkat lunak, representasi antar muka, dan prosedur pengodean. Tahap ini mentranslasi kebutuhan perangkat lunak dari tahap analisis kebutuhan ke representasi desain agar dapat diimplementasikan menjadi program pada tahap selanjutnya. Desain perangkat lunak yang dihasilkan pada tahap ini juga perlu didokumentasikan.
3. Pembuatan kode program
Desain harus ditranslasikan ke dalam program perangkat lunak. Hasil dari tahap ini adalah program komputer sesuai dengan desain yang telah dibuat pada tahap desain.
4. Pengujian
Pengujian fokus pada perangkat lunak secara segi logic dan fungsional dan memastikan bahwa semua bagian sudah diuji. Hal ini dilakukan untuk meminimalisir kesalahan (error) dan memastikan keluaran yang dihasilkan sesuai dengan yang diinginkan.
5. Pendukung (support) atau pemeliharaan (maintenance)
Tidak menutup kemungkinan sebuah perangkat lunak mengalami perubahan ketika sudah dikirimkan ke user. Perubahan bisa terjadi karena adanya kesalahan yang muncul dan tidak terdeteksi saat pengujian atau perangkat lunak harus beradaptasi dengan lingkungan baru. Tahap pendukung atau pemeliharaan dapat mengulangi proses pengembangan mulai dari tahap analisis spesifikasi untuk perubahan perangkat lunak baru.
2.2. Teori Pendukung
2.2.1. Data Flow Diagram (DFD)
Menurut E. Kendall dan Julie E. Kendal (2010:263) mengemukakan “Data Flow Diagram adalah grafik yang menggambarkan pandangan sejauh mungkin
mengenai masukan, proses dan keluaran sistem,yang berhubungan dengan masukan, proses, dan keluaran dari model sistem umum. Serangkaian Data Flow Diagram berlapis juga bisa digunakan untuk mempresentasikan dan menganalisis
prosedur-prosedur mendetail dalam sistem yang lebih besar tersebut.”
1. Simbol-simbol yang digunakan dalam DFD A. Proccess
Proses adalah kegiatan yang dilakukan oleh orang, mesin, atau komputer dari hasil suatu data yang masuk ke dalam proses untuk menghasilkan data yang keluar dari proses.
B. External Entity (kesatuan luar) atau boundary (batas sistem)
Untuk mempresentasikan sebuah external entity sebagai sebuah elemen sistem, misalnya hardware, orang (user) atau program lain.
C. Data Flow (arus data)
Panah mempresentasikan data atau lebih objek data (arus data).
D. Data Store
Simpanan data merupakan simpanan dari data yang dapat berupa : 1) Suatu file atau database dalam komputer.
2) Suatu arsip atau catatan manual.
3) Suatu kontak tempat data di meja seseorang.
4) Suatu label acuan seseorang.
5) Suatu agenda atau buku.
2. Aturan Main Menggambar DFD
a. Dalam DFD tidak boleh menghubungkan antara External Entity dengan External Entity secara langsung.
b. Dalam DFD tidak boleh menghubungkan antara Data Store dengan Data Store secara langsung.
c. Dalam DFD tidak boleh menghubungkan antara Data Store dengan External Entity secara langsung (atau sebaliknya).
d. Setiap Proses harus ada Data Flow yang masuk dan ada Data Flow yang keluar.
3. Langkah-langkah Mengembangkan DFD
a. Membuat sebuah daftar tentang kegiatan-kegiatan bisnis dan digunakan untuk menentukan berbagai macam :
1) Entitas Eksternal 2) Aliran Data 3) Proses-proses 4) Penyimpanan Data
b. Menciptakan sebuah diagram yang menunjukkan entitas-entitas eksternal dan aliran-aliran data menuju system.
c. Menggambarkan diagram nol yang menunjukkan proses-proses dan penyimpanan data.
d. Menciptakan diagram anak untuk setiap proses dalam diagram 0.
e. Mengecek kesalahan dan memastikan label-label yang ditetapkan untuk setiap proses dan aliran data.
4. Tahapan Proses Pembuatan DFD a. Diagram Konteks
Menggambarkan satu lingkaran besar yang dapat mewakili seluruh proses yang terdapat didalam suatu sistem. Merupakan tingkatan tertinggi dalam DFD dan biasanya diberi nomor 0 (nol). Semua entitas eksternal yang ditunjukkan pada diagram konteks berikut aliran-aliran data utama menuju dan dari system. Diagram ini sama sekali tidak memuat penyimpanan data dan tampak sederhana untuk diciptakan.
b. Diagram Nol
Merupakan satu lingkaran besar yang mewakili lingkaran-lingkaran kecil yang ada di dalamnya. Merupakan pemecahan dari diagram konteks ke diagram nol. Didalam diagram ini memuat penyimpanan data.
c. Diagram Rinci (detail)
Merupakan diagram yang menguraikan proses apa yang ada dalam diagram nol.
2.2.2. Kamus Data
Menurut Puspitawati dan Sri Dewi Anggadini (2011:127) mengemukakan bahwa “Kamus data adalah penjelasan secara tertulis mengenai data yang berada di dalam basis data.” Kamus data dibuat berdasarkan arus data yang ada pada diagram alir data. Arus data yang mengalir didalam diagram alir data umumnya bersifat global dan hanya menunjukkan nama arus datanya saja. Keterangan lebih lanjut mengenai struktur dari suatu arus data yang mengalir didalam diagram alir data dapat dilihat pada kamus data. Fungsi dari kamus data itu sendiri adalah sebagai suatu katalog yang menjelaskan lebih detail tentang diagram alir data yang mencakup proses, alir data dan simpanan data. Selain itu kamus data dapat digunakan untuk menghindari penggunaan kata-kata yang sama, oleh karena itu kamus data dapat disusun berdasarkan abjad.
1. Hal Yang Harus Dimuat dalam Kamus Data a. Nama Arus Data
Kamus data dibuat berdasarkan arus data yang mengalir di diagram alir data, maka nama dari arus data juga harus dicatat di kamus data, sehingga mereka yang membaca diagram alir data dan memerlukan penjelasan lebih lanjut tentang suatu arus data tertentu yang terdapat didalam diagram alir data dapat langsung menemukan dengan mudah pada kamus data.
b. Alias
Alias atau nama lain dari data dapat dituliskan bila nama lain ada atau ditulis apabila ada data yang sama tetapi mempunyai nama berbeda. Alias perlu ditulis karena data yang sama mempunyai nama yang berbeda untuk orang atau departemen yang satu dengan departemen yang lainnya.
c. Bentuk data
Data yang mengalir dari hasil suatu proses ke proses lainnya biasanya dibentuk dalam bentuk laporan serta hasil cetakan dari komputer. Dengan demikian bentuk dari data yang mengalir dapat berupa dokumen dasar atau formulir. Dokumen hasil catatan computer, laporan tercetak, tampilan di layar komputer, variabel dan item data (field). Bentuk data seperti ini perlu dicatat didalam kamus data, karena dapat dikelompokkan sesuai dengan kegunaannya sewaktu dilakukan perancangan sistem. Bentuk data dari beberapa arus data yang mengalir didalam diagram alir data biasanya dapat mengalir seperti berikut :
1) Dari kesatuan luar ke suatu proses, data yang mengalir ini dicatat disuatu dokumen atau formulir.
2) Hasil dari suatu proses ke satuan luar, data yang mengalir ini biasanya terdapat di media laporan atau tampilan layar atau dokumen hasil cetakan komputer.
3) Hasil dari suatu proses ke proses yang lain, data yang mengalir ini biasanya dalam bentuk variabel yang dibutuhkan oleh proses penerimanya.
4) Hasil dari suatu proses yang direkamkan ke simpanan data, data yang mengalir ini biasanya dalam bentuk variabel.
5) Dari simpanan data dibaca oleh suatu proses, data yang mengalir ini biasanya berupa suatu item data (field).
d. Arus Data
Arus data menunjukkan dari mana data mengalir dan kemana data tersebut akan dialirkan. Keterangan arus data ini perlu dicatat dalam kamus data untuk memudahkan saat mencari arus data dalam diagram alir data.
e. Penjelasan
Untuk lebih memperjelas tentang makna dari arus data yang dicatat didalam kamus data, maka bagian penjelasan dapat diisi dengan keterangan-keterangan tentang arus data tersebut.
f. Periode
Periode ini menujukkan kapan terjadinya arus data tersebut berlangsung.
Periode perlu dicatat didalam kamus data karena suatu saat data tersebut akan digunakan untuk mengidentifikasi data masukan yang harus dimasukkan kedalam sistem, kapan proses dari program harus dilakukan dan kapan laporan-laporan harus segera dihasilkan.
g. Volume
Volume yang perlu dicatat didalam kamus data adalah tentang volume rata-rata dan volume puncak dari arus data. Volume rata-rata menunjukkan banyaknya rata-rata arus data yang mengalir dalam satu periode tertentu dan volume puncak menunjukkan volume yang terbanyak. Volume ini digunakan untuk mengidentifikasi besarnya simpanan luar yang akan
digunakan, kapasitas dan jumlah dari alat masukan, alat pemprosesan serta digunakan sebagai alat keluaran.
h. Struktur Data
Struktur data menunjukkan arus data yang dicatat pada kamus data yang terdiri dari elemen-elemen data
2. Notasi Tipe Data
Notasi tipe data bisa digunakan untuk membuat spesifikasi format formulir input maupun formulir output dari suatu data, notasi yang umum digunakan diantaranya sebagai berikut :
Tabel II.1. Notasi Tipe Data
Notasi Keterangan
9 Angka numeric
A Karakter alphabet atau huruf X Setiap alphanumeric atau karakter
Z Angka nol ditampilkan sebagai spasi kosong . Titik sebagai pemisah ribuan
, Koma sebagai pemecah pecahan - Hypen sebagai tanda penghubung / Slash sebagai tanda pembagi Sumber : Kendall (2010:344)
3. Notasi Struktur Data
Notasi struktur data biasanya digunakan untuk membuat spesifikasi elemen- elemen data yang ada, dimana penggunaan notasi struktur data yang umum
digunakan khususnya dalam proses perancangan sebuah system diantaranya adalah sebagai berikut :
Tabel II.2. Notasi Struktur Data
Notasi Keterangan
= Terdiri dari
+ Dan (and)
( ) Pilihan (boleh ya atau tidak) { } Iterasi / pengulangan proses
[ ] Pilih salah satu pilihan
* Keterangan atau catatan
@ Petunjuk (key)
| Sebagai pemisah pilihan dalam [ ] Sumber : Kendall (2010:338)
2.2.3. Entity Relationship Diagram
Menurut Fathansyah (2012:79) menyatakan bahwa “Entity Relationship Diagram merupakan model Entity Relationship yang berisi komponen-komponen
entitas dan himpunan relasi yang masing-masing dilengkapi dengan atribut-atribut yang mempresentasikan seluruh fakta dari dunia nyata yang kita tinjau.”
ERD dikembangkan berdasarkan teori himpunan dalam bidang matematika. ERD digunakan untuk pemodelan basis data relasional. Sehingga jika penyimpanan basis data menggunakan OODBC MS maka perancangan basis data tidak perlu menggunakan ERD. ERD memiliki beberapa aliran notasi seperti Chen (dikembangkan oleh Peter Chen), Barker (dikembangkan oleh Richard
Barker, Ian Palmer, Harry Ellis), notasi Crow’s Foot, dan notasi lain. Namun yang banyak digunakan adalah notasi Chen.
Entity Relationship Diagram (ERD) terdiri dari beberapa komponen
diantaranya sebagai berikut : 1. Entittas
Entitas merupakan individu yang mewakili sesuatu yang nyata dan dapat dibedakan dari sesuatu yang lain. Sederhananya entitas menunjuk pada individu suatu objek, sedang himpunan entitas menunjuk pada rumpun (family) dari individu tersebut.
2. Atribut
Setiap entitas pasti memiliki atribut yang mendeskripsikan karakteristik (properti) dari entitas tersebut. Penentuan atau pemilihan atribut-atribut yang relevan bagi sebuah entitas merupakan hal yang penting lainnya dalam pembentukan model data.
3. Relasi
Relasi menunjukkan adanya hubungan diantara sejumlah entitas yang berasal dari himpunan entitas yang berbeda.
4. Garis
Sebagai penghubung antara himpunan relasi dengan himpunan atributnya.
Entity Relationship Diagram (ERD) memiliki kardinalitas relasi
diantaranya sebagai berikut : 1. Satu ke satu (One to One)
Yang berarti setiap entitas pada himpunan entitas A berhubungan dengan paling banyak dengan satu entitas pada himpunan entitas B, dan begitu juga sebaliknya setiap entitas pada himpunan entitas B berhubungan dengan paling banyak dengan entitas A.
Entitas 1
Entitas 1 1 Relationship Relationship 1 Entitas 2Entitas 2
Sumber : Fathansyah, (2012:80)
Gambar II.2. Gambar One to One Relationship 2. Satu ke banyak (One to Many)
Yang berarti setiap entitas pada himpunan entitas A dapat berhubungan dengan banyak entitas pada himpunan entitas B, tetapi tidak sebaliknya, dimana setiap entitas pada himpunan B berhubungan dengan paling banyak satu entitas pada himpunan B.
Entitas 1
Entitas 1 1 Relationship Relationship M Entitas 2Entitas 2
Sumber : Fathansyah, (2012:80)
Gambar II.3. Gambar One to Many Relationship 3. Banyak ke banyak (many to many)
Yang berarti setiap entitas pada himpunan entitas A dapat berhubungan dengan banyak entitas B, dan demikian juga sebaliknya, dimana setiap entitas
pada himpunan entitas B dapat berhubungan dengan banyak entitas pada himpunan entitas A.
Entitas 1
Entitas 1 M Relationship Relationship M Entitas 2Entitas 2
Sumber : Fathansyah, (2012:80)
Gambar II.4. Gambar Many to Many Relationship
2.2.4. Logical Record Structure (LRS)
Menurut Hasugian dan Shidiq (2012:608) memberikan batasan bahwa LRS adalah “sebuah model sistem yang digambarkan dengan sebuah diagram-ER akan mengikuti pola atau aturan permodelan tertentu dalam kaitannya dengan konvensi ke LRS”. Perubahan yang terjadi yaitu mengikuti aturan-aturan sebagai berikut :
1. Setiap entitas akan diubah kebentuk kotak.
2. Sebuah atribut relasi disatukan dalam sebuah kotak bersama entitas jika hubungan yang terjadi pada diagram-ER 1:M (relasi bersatu dengan cardinality M) atau tingkat hubungan 1:1 (relasi bersatu dengan cardinality
yang paling membutuhkan referensi).
3. Sebuah relasi dipisah dalam sebuah kotak tersendiri (menjadi entitas baru) jika tingkat hubungannya M:M (many to many) dan memiliki foreign key sebagai primary key yang diambil dari kedua entitas yang sebelumnya saling berhubungan.
2.2.5. Pengkodean
Fathansyah (2015:34) mengemukakan bahwa “Struktur kode bertujuan untuk mengklasifikasikan data, memasukkan data kedalam komputer dan untuk mengambil bermacam-macam informasi yang berhubungan dengan data tersebut.
Kode data dibentuk dari kumpulan angka, huruf dan karakter-karakter khusus.”
Dalam merancang kode yang baik ada beberapa hal yang harus diperhatikan, yaitu sebagai berikut :
a. Harus mudah diingat
Agar kode mudah diingat, maka dapat dilakukan dengan cara menghubungkan kode tersebut dengan obyek yang diwakili dengan kodenya.
b. Harus unik
Kode harus unik untuk masing-masing item yang diwaliki. Unik berarti tidak ada kode yang kembar.
c. Harus fleksibel
Kode harus fleksibel sehingga memungkinkan perubahan-perubahan atau penambahan item baru tetap dapat diwakili oleh kode.
d. Harus efisien
Kode harus sependek mungkin, sehingga mudah diingat dan juga akan efisien bila direkam atau disimpan didalam komputer.
e. Harus konsisten
Kode harus konsisten dengan kode yang telah digunakan.
f. Harus distandarisasi
Kode harus distandarisasi untuk seluruh tingkatan dan departemen dalam organisasi. Kode yang tidak standard akan mengakibatkan kebingungan, salah
pengertian dan cenderung dapat terjadi kesalahan pemakai begitu juga dengan yang menggunakan kode tersebut.
g. Harus menghindari spasi
Spasi dalam kode sebaiknya dihindari, karena dapat menyebabkan kesalahan dalam menggunakannya. Karakter-karakter yang hampir serupa bentuk dan bunyi pengucapannya sebaiknya tidak digunakan dalam kode.
Ada beberapa macam tipe kode yang dapat digunakan dalam sistem informasi, antara lain :
1. Kode Mnemonik
Bertujuan supaya mudah diingat, dibuat dengan dasar singkatan atau mengambil sebagian karakter dari item yang akan diwakili dengan kode ini.
2. Kode Urut
Disebut juga dengan kode seri, merupakan kode yang nilainya urut antara satu kode dengan kode berikutnya.
3. Kode Blok
Mengklasifikasikan item kedalam kelompok blok tertentu yang mencerminkan satu klasifikasi tertentu atas dasar pemakaian maksimum yang diharapkan.
4. Kode Grup
Kode yang berdasarkan field-field dan tiap-tiap field kode mempunyai arti tertentu.
5. Kode Desimal
Mengklasifikasikan kode atas dasar 10 unit angka desimal dimulai dari angka 0 sampai dengan angka 9 atau dari angka 00 sampai dengan angka 99 tergantung dari banyaknya kelompok.
2.2.6. Struktur Navigasi
Menurut Binanto (2010:268) “Struktur navigasi adalah gabungan dari struktur referensi informasi situs web dan mekanisme link yang mendukung pengunjung untuk melakukan penjelajahan situs”.
1. Struktur Navigasi Linier
Struktur navigasi linier hanya mempunyai satu rangkaian cerita yang menampilkan satu demi satu tampilan layar secara berurut menurut urutannya. Tampilan yang dapat ditampilkan pada struktur jenis ini adalah satu halaman sebelumnya atau satu halaman sesudahnya, tidak dapat dua halaman sebelumnya atau dua halaman sesudahnya, pengguna akan melakukan navigasi secara berurutan, dalam frame atau byte informasi satu ke yang lainnya.
Sumber : Binanto, (2010:269)
Gambar II.5. Struktur Navigasi Linier 2. Struktur Navigasi Hirarki
Struktur dasar ini disebut juga struktur linier dengan percabangan karena pengguna melakukan navigasi disepanjang cabang pohon struktur yang terbentuk oleh logika isi.
Sumber : Binanto (2010:269)
Gambar II.6. Struktur Navigasi Hirarki
3. Struktur Navigasi Non-Linier
Struktur navigasi non-linier merupakan pengembangan dari struktur navigasi linier. Pada struktur ini diperkenankan membuat navigasi bercabang.
Percabangan yang dibuat pada struktur non-linier ini berbeda dengan percabangan pada struktur hirarki, karena pada percabangan non-linier walaupun terdapat percabangan tetap tiap-tiap tampilan mempunyai kedudukan yang sama yaitu tidak ada Master Page dan Slave Page, pengguna akan melakukan navigasi dengan bebas melalui isi proyek dengan tidak terkait dengan jalur yang sudah ditentukan sebelumnya.
Sumber : Binanto (2010:270)
Gambar II.7. Struktur Navigasi Non-Linier 4. Struktur Navigasi Campuran
Struktur navigasi campuran dapat melakukan navigasi dengan bebas (secara non linier), tetapi terkadang dibatasi presentasi linier film atau informasi
penting dan pada data yang paling terorganisasi secara logis pada suatu hirarki.
Sumber : Binanto (2010:270)
Gambar II.8. Struktur Navigasi Campuran