• Tidak ada hasil yang ditemukan

4. PENGOLAHAN DAN ANALISA DATA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "4. PENGOLAHAN DAN ANALISA DATA"

Copied!
38
0
0

Teks penuh

(1)

4. PENGOLAHAN DAN ANALISA DATA

Data awal yang diperlukan dalam penelitian ini adalah data alamat pelanggan dan jumlah spon atau busa permintaan pelanggan. Data awal yang digunakan terdiri dari 126 customer. Data lain yang dibutuhkan adalah jumlah kendaraan, kapasitas kendaraan dan ukuran dari spon atau busa yang diminta oleh customer. Perusahaan memiliki enak jenis kendaraan yang berbeda dan masing- masing kendaraan tersebut memiliki kapasitas muatan barang yang berbeda juga.

Jenis kendaraan yang digunakan adalah pick-up dan truk. Semua kendaraan diasumsikan bisa digunakan dan dalam keadaan baik.

4.1 Profil Perusahaan

CV. Prima Maju Jaya merupakan perusahaan yang memproduksi spon atau busa dan juga eva. Spon yang diproduksi berbentuk lembaran dan balok (kasur). Produksi yang dilakukan hingga saat ini adalah spon berbentuk lembaran.

Spon awalnya berbentuk silinder dengan diameter 2 meter. Spon berbentuk silinder tersebut kemudian dipotong sehingga menjadi spon berbentuk lembaran.

Perusahaan melakukan produksi spon berbentuk lembaran dengan panjang dan ketebalan yang berbeda-beda sesuai dengan permintaan konsumen. Jenis spon yang diproduksi, yaitu 301, 501, 801, 329, P1A, dan P2A.

4.2 Data Tipe Barang

Perusahaan memiliki varian barang yang sangat besar. Barang yang ditawarkan berupa spon dengan tambahan spanbond atau kain atau tricot. Spon pada perusahaan ini juga memiliki beberapa tipe, di antaranya adalah : 301, 501, 329, 801, P1A, P2A. Semua tipe tersebut memiliki ukuran yang bervariasi karena disesuaikan dengan permintaan csutomer. Ukuran-ukuran yang dapat diubah berupa ketebalan dan lebar daripada spon tersebut. Spon ini awalnya berbentuk tabung dan akan dipotong dengan ketebalan tertentu menjadi berbentuk lembaran.

Jenis ketebalan dan lebar daripada spon ini dapat ditunjukkan pada Tabel 4.1

(2)

Tabel 4.1 Jenis Ketebalan dan Lebar Spon Produk Tebal (mm) Tinggi (cm)

1 2 140

2 3 140

3 4 140

4 4 100

5 5 100

6 5 140

7 2 150

8 3 150

9 4 150

10 5 150

11 6 150

12 7 150

13 8 150

14 10 150

15 2 160

16 2,5 160

17 3 160

18 3,5 160

19 4 160

20 4,5 160

21 5 160

22 6 160

23 7 160

24 8 160

25 9 160

26 10 160

27 12 160

28 15 160

29 4 112

30 5 112

31 9 112

32 10 112

33 20 112

34 8 140

35 10 140

(3)

4.3 Data Tipe Kendaraan

CV. Prima Maju Jaya memiliki enam armada kendaraan yang digunakan untuk mengirim barang pada customer. Kendaraan yang dimiliki terdiri dari empat buah truk dan dua buah pick-up. Kendaraan-kendaraan tersebut memiliki dimensi yang berbeda-beda dan memiliki kapasitas yang berbeda pula. Dimensi daripada kendaraan tersebut dapat dilihat pada Tabel 4.2.

Tabel 4.2 Dimensi Kendaraan

Kendaraan Panjang (m) Lebar (m) Tinggi (m) Volume (m3)

A 6 2,2 3,5 46,2

B 4,26 2,2 3 28,11

C 4,5 2 2,7 24,3

D 4,36 1,94 2 16,9168

E 2,5 1,7 3 12,75

F 1,97 1,6 2,5 7,88

4.4 Pembuatan Matriks Jarak

Matriks jarak menunjukkan jarak antara toko-toko dengan depo dan juga jarak antar toko ke toko. Jarak ini diperoleh melalui google map yang diasumsikan jarak tersebut sudah sesuai dengan kenyataannya. Sifat dari matriks jarak ini adalah asymetric, karena terdapat jalan yang hanya dapat dilalui dengan satu arah dan harus mencari jalan alternatif lain untuk melanjutkan rute berikutnya. Matriks jarak ini terbagi menjadi dua bagian yaitu, matriks jarak dalam kota dan matriks jarak di luar Surabaya. Matriks jarak di luar kota Surabaya meliputi luar kota dan bahkan luar pulau, seperti Bali. Matriks jarak untuk dalam dan luar kota Surabaya dapat dilihat pada Lampiran 1 untuk matriks jarak dalam kota dan Lampiran 2 untuk matriks jarak antar kota.

4.5 Perhitungan Matriks Penghematan

Perhitungan ini dilakukan untuk mencari nilai penghematan antara depot dengan customer dan antara customer dengan customer lainnya. Nilai penghematan ini didapat berdasarkan dari matriks jarak yang telah dibuat sebelumnya. Matriks penghematan ini juga bersifat asymmetric, karena perhitungan nilai ini berdasarkan jarak yang asymmetric pula. Penghematan ini

(4)

dilakukan dengan memilih angka penghematan terbesar hingga terkecil pada matriks penghematan saat akan melakukan pengiriman. Matriks penghematan jarak terhadap seluruh lokasi dapat dilihat pada Lampiran 3. Contoh perhitungan untuk nilai penghematan pengiriman ke Kapasan dan Kramat Gantung dapat dilihat sebagai berikut:

SKrangganBongkaran = (SDepotKranggan + SKrangganDepot + SDepotBongkaran + SbongkaranDepot) – (SDepotKranggan + SKrangganBongkaran + SBongkaranDepot)

SKrangganBongkaran =SKrangganDepot + SDepotBongkaran – SKrangganBongkaran

SKrangganBongkaran = 20,5 + 25,7 – 2,7 SKrangganBongkaran = 43,5

4.6 Pengoptimalan Muatan Barang pada Bak Truk

Kendaraan yang digunakan terdapat enam jenis kendaraan, di mana empat kendaraan merupakan truk dan dua kendaraan merupakan pick-up. Keenam kendaraan tersebut memiliki dimensi bak yang berbeda-beda. Bak akan diisi sesuai dengan kapasitas yang ada berdasarkan pengiriman yang akan dilakukan pada saat itu. Barang yang akan dikirimkan memiliki beberapa bentuk, yaitu bentuk silinder atau tabung, parabola, guling dan lembaran. Barang yang sering dipesan oleh customer yaitu bentuk silinder yang berasal dari lembaran yang digulung sepanjang yang diminta oleh customer. Barang tersebut memiliki ukuran yang berbeda-beda satu sama lainnya dikarenakan oleh permintaan customer dan akan menghasilkan volume yang berbeda-beda. Bak akan diisi sesuai dengan rute yang telah dibuat sebelumnya, sehingga barang yang akan dikirim mengikuti rute tersebut. Rute terjauh akan didahulukan karena barang akan diletakkan di bagian paling depan bak dan seterusnya sampai pada akhir rute terpendek dan posisi barang yang berada pada rute terpendek akan berada di bagian belakang.

Barang yang berupa silinder tersebut berasal dari lembaran yang digulung. Ketebalan dan panjang dari lembaran tersebut berpengaruh besar pada

(5)

mendapatkan angka diameter dari gulungan tersebut dapat dicari menggunakan Persamaan 4.1.

(4.1)

Di mana: D = diameter gulungan (meter) T = tebal dari lembaran (meter) P = panjang dari lembaran (meter)

Pengisian bak akan dilakukan berdasarkan dimensi barang yang dipesan.

Bentuk barang berupa silinder atau tabung yang berarti hanya memiliki dimensi diameter dan tinggi. Diameter dari silinder tersebut akan diperhitungkan untuk mendapatkan angka paling besar untuk penataan barang. Data diameter barang akan digunakan untuk memperhitungkan berapa banyak tumpukan ke atas dan ke samping, yang berarti berada pada sumbu x dan sumbu y pada bak truk, sedangkan ukuran tinggi digunakan untuk mengetahui berapa banyak tumpukan pada panjang bak yaitu sumbu z.

Posisi barang yang akan ditempatkan pada bak truk hanya bisa dalam posisi tidur memanjang untuk kendaraan truk dan posisi tidur menyamping untuk kendaraan pick-up karena posisi seperti ini merupakan posisi yang paling baik dan dapat menaikkan barang lebih banyak daripada posisi yang lain. Posisi yang paling baik untuk menaikkan barang pada kendaraan pickup yaitu posisi tidur menyamping, karena kendaraan pickup hanya memiliki dimensi lebar yang minim. Posisi penempatan barang sangat berpengaruh untuk melakukan penataan yang baik dan juga dapat menghasilkan angka, serta utilitas yang lebih besar pula untuk sekali pengiriman.

Penempatan barang pada bak truk dimulai dari posisi tidur memanjang pada baris pertama ke sumbu x berdasarkan permintaan customer dan diteruskan ke sumbu y hingga mencapai ketinggian maksimum. Penempatan pada baris pertama akan berpindah ke sumbu z kedua apabila baris pertama telah mencapai titik optimalnya, dan dilakukan berulang seperti awal dan seterusnya sampai permintaan pada hari itu telah selesai dimuat semua. Penempatan barang dapat dilihat pada Gambar 4.1 untuk kendaraan truk dan Gambar 4.2 untuk kendaraan pick-up.

(6)

Gambar 4.1 Visualisasi Penataan Barang pada Bak Truk

Gambar 4.1 merupakan visualisasi dari penempatan barang untuk pengiriman barang pada truk. Barang disusun secara berurutan terbalik dimulai dari rute yang paling terjauh berada pada bagian dalam hingga rute terdekat yang berada pada bagian depan di bak truk tersebut. Barang disusun secara horisontal terlebih dahulu, setelah bagian horisontal telah mencapai batas maksimal, maka barang akan ditempatkan ke atas. Barang yang telah memenuhi di bagian horisontal dan vertikal (sumbu x dan sumbu y), akan dipindahkan ke baris yang lebih depan (sumbu z) dan akan mengulangi langkah awal seperti yang telah dijelaskan sebelumnya.

(7)

Gambar 4.2 Visualisasi Penataan Barang pada Pick-Up

Gambar 4.2 merupakan visualisasi untuk penempatan barang pada kendaraan pick-up. Barang disusun sesuai dengan urutan rute yang telah disusun dan dimulai dari rute terpanjang hingga rute terpendek sama halnya dengan penataan barang pada kendaraan truk. Kendaraan pick-up memiliki dimensi yang lebih kecil sehingga penataan barang tidak dapat disamakan dengan penataan pada bak truk. Posisi tidur menyamping merupakan posisi terbaik untuk penataan barang pada kendaraan ini, karena dapat memuat lebih banyak daripada posisi yang lain. Penataan barang hanya menggunakan 2 sumbu saja, yaitu sumbu x dan sumbu y. Penataan barang dimulai dari rute terpanjang terlebih dahulu sehingga barang akan ditempatkan di dalam dan memanjang ke depan sampai batas panjang dari kendaraan, lalu dilanjutkan ke atas dan seterusnya hingga semua barang untuk kelompok rute tersebut telah dimuat.

(8)

Contoh pengiriman barang pada tanggal 11 Desember 2015 ditunjukan pada Tabel 4.3.

Tabel 4.3 Data Pengiriman Tanggal 11 Desember 2015

Customer Kota Kode Tipe Ukuran Qty (m)

Agiuk Tulungagung K501P Busa Putih +TC 2X160 2000 Polista Surabaya K501P Busa Putih +TC 4X160 490 Polista Surabaya K501P Busa Putih +TC 5X160 245 Menang Surabaya K301P Busa Putih +TC 4X160 100 Agung Jaya Tulungagung K301P Busa Putih +TC 3X160 500

Mmln Makasar P329U Busa Ungu +SPB 4X160 1097

Mmln Makasar P329A Busa Abu +SPB 10X160 682

Diana Solo K501P Busa II Putih +TC 3X160 720

Asia Malang K329P Busa Putih +TC 4X160 150

Asia Malang P329P Busa Putih +TC 10X160 600

Nining Malang K801P Busa Putih +TC 5X100 203

Burhani Surabaya K501P Busa Putih +TC 4X160 500

Tabel 4.4 Perhitungan Volume Pesanan Barang Tanggal 11 Desember 2015 Tinggi

(m)

Ketebalan (m)

Panjang (m)

Diameter 1 roll

(m) Roll m3

1,6 0,002 50 0,370540146 40 8,7872

1,6 0,004 49 0,509419277 10 4,152128

1,6 0,005 50 0,57293106 4 2,1008

1,6 0,004 25 0,370540146 4 0,87872

1,6 0,003 50 0,448274469 10 3,2152

1,6 0,004 100 0,720555341 10 8,3072

1,6 0,01 100 1,132695899 6 12,3168

1,6 0,003 50 0,448274469 14 4,50128

1,6 0,004 50 0,514392846 3 1,27008

1,6 0,01 50 0,804052237 12 12,4128

1 0,005 50 0,57293106 4 1,313

1,6 0,004 50 0,514392846 10 4,2336

1,6 0,004 97 0,709876046 1 0,8062784

(9)

Tabel 4.4 Perhitungan Volume Kiriman Barang Tanggal 11 Desember 2015 (Lanjutan)

Tinggi (m)

Ketebalan (m)

Panjang (m)

Diameter 1 roll

(m) Roll m3

1,6 0,01 82 1,026576836 1 1,686176

1,6 0,003 20 0,293904746 1 0,138208

1,6 0,005 45 0,544449263 1 0,47428

Tabel 4.4 menunjukkan bahwa volume total muatan barang mencapai 66,59 m3 yang berarti tidak dapat menggunakan satu kendaraan saja untuk mengirim. Pengiriman akan dilakukan dengan menggunakan dua kendaraan agar efektif, karena terdapat truk yang memiliki kapasitas 46,2 m3 dan 28,11 m3. Total muatan dari kedua kendaraan tersebut masih dapat menampung semua muatan sehingga tidak perlu menggunakan kendaraan yang lain untuk meminimalkan biaya pengiriman.

Setiap customer memiliki permintaan sendiri-sendiri dan berbeda spesifikasi muali dari panjang tiap gulungan, dan ketebalan yang diminta.

Perhitungan volume dilakukan untuk setiap customer untuk dapat mengetahui apakah bak masih dapat diisi dengan barang customer lain atau tidak apabila kondisi bak sudah hampir penuh. Volume total digunakan untuk dapat mengetahui apakah semua barang tersebut dapat dinaikkan hanya dengan menggunakan satu kendaraan atau tidak, tergantung dari rute yang akan dilewati. Pemilihan kendaraan akan disesuaikan dengan berapa besar volume barang yang akan dikirim dan juga jalan yang akan dilewati. Dimensi bak dapat dilihat pada Tabel 4.2 sebelumnya. Data perhitungan volume untuk tanggal 7 Desember 2015 sampai dengan 10 Desember 2015 dapat dilihat pada Lampiran 7.

4.7 Penetuan Rute dan Jadwal Kendaraan Berdasarkan Nilai Penghematan

Matriks penghematan yang telah diperoleh akan digunakan untuk melakukan pengelompokan rute. Pengelompokan rute akan dilakukan berdasarkan nilai penghematan terbesar hingga terkecil sampai semua tujuan telah dilewati.

Tujuan yang tidak memiliki kelompok rute dan apabila semua perhitungan telah

(10)

selesai dilakukan maka toko atau tujuan tersebut dapat diletakkan di manapun karena tidak akan mengganggu rute yang lain, dan rute tersebut dapat diletakkan pada awal pengiriman. Pengelompokan rute ini tidak tentu terdapat rute untuk mengirim ke luar kota tiap harinya. Hasil pengelompokan rute untuk tanggal 7 – 10 Desember dapat dilihat pada Lampiran 4 sampai dengan Lampiran 6.

Pengelompokan rute untuk tanggal 11 Desember 2015 sebagai contoh dapat dilihat pada Tabel 4.5 sampai dengan Tabel 4.12.

Tabel 4.5 Matriks Penghematan untuk Pesanan pada Tanggal 11 Desember 2015

Kranggan Bongkaran Pasar Turi Gembong Waspada Margomulyo Permai Kalimas Baru

Kranggan 43,5 48,2 48,6 42,7 29,8 40,2 Bongkaran 40 49,7 49,6 47,5 31,3 44,6 Pasar Turi 40,8 45,3 50 44,4 31,3 41,9 Gembong 41,6 50 51,8 49,6 33,2 47,5 Waspada 40,1 48,22 49,8 53,2 31,3 44,7 Margomulyo Permai 29,1 32,2 36,5 36,7 31,3 30,9 Kalimas Baru 39,9 47,5 46,9 53,3 46,9 33,4

Matriks penghematan ini akan digunakan untuk melakukan pengelompokan rute. Langkah-langkah yang akan dilakukan untuk mendapatkan rute yang paling optimal untuk melakukan pengiriman adalah sebagai berikut:

1. Membuat matriks penghematan sesuai dengan data pengiriman untuk tanggal 11 Desember 2015. Pilih angka penghematan terbesar yaitu 53,3. Gabungkan Kalimas Baru dengan Gembong menjadi satu rute. Coret baris Kalimas Baru dan kolom Gembong. Hasil pengelompokan ini dapat dilihat pada Tabel 4.4 dan diperoleh kelompok A = {Kalimas Baru - Gembong}.

(11)

Tabel 4.6 Iterasi 1 Pengelompokan Rute Usulan Berdasarkan Pesanan Tanggal 11 Desember 2015

Kranggan Bongkaran Pasar Turi Gembong Waspada Margomulyo Permai Kalimas Baru

Kranggan 43,5 48,2 48,6 42,7 29,8 40,2

Bongkaran 40 49,7 49,6 47,5 31,3 44,6

Pasar Turi 40,8 45,3 50 44,4 31,3 41,9

Gembong 41,6 50 51,8 49,6 33,2 47,5

Waspada 40,1 48,22 49,8 53,2 31,3 44,7

Margomulyo Permai 29,1 32,2 36,5 36,7 31,3 30,9 Kalimas Baru 39,9 47,5 46,9 53,3 46,9 33,4

2. Pilih angka penghematan terbesar berikutnya, yaitu 51,8. Gabungkan Gembong dengan Pasar Turi menjadi satu rute. Coret baris Gembong dan kolom Pasar Turi. Hasil pengelompokan ini dapat dilihat pada Tabel 4.5. Kelompok A = {Kalimas Baru – Gembong – Pasar Turi}.

Tabel 4.7 Iterasi 2 Pengelompokan Rute Usulan Berdasarkan Pesanan Tanggal 11 Desember 2015

Kranggan Bongkaran Pasar Turi Gembong Waspada Margomulyo Permai Kalimas Baru

Kranggan 43,5 48,2 48,6 42,7 29,8 40,2

Bongkaran 40 49,7 49,6 47,5 31,3 44,6

Pasar Turi 40,8 45,3 50 44,4 31,3 41,9

Gembong 41,6 50 51,8 49,6 33,2 47,5

Waspada 40,1 48,22 49,8 53,2 31,3 44,7

Margomulyo Permai 29,1 32,2 36,5 36,7 31,3 30,9 Kalimas Baru 39,9 47,5 46,9 53,3 46,9 33,4

(12)

3. Pilih angka penghematan terbesar berikutnya, yaitu 48,22. Gabungkan Waspada dengan Bongkaran menjadi satu rute. Coret baris Waspada dan kolom Bongkaran. Hasil pengelompokan ini dapat dilihat pada Tabel 4.6 dan menghasilkan kelompok A = {Kalimas Baru – Gembong – Pasar Turi} dan kelompok B = {Waspada – Bongkaran}. Kelompok B ini berdiri sendiri karena rutenya tidak ada yang bersangkutan dengan kelompok A.

Tabel 4.8 Iterasi 3 Pengelompokan Rute Usulan Berdasarkan Pesanan Tanggal 11 Desember 2015

Kranggan Bongkaran Pasar Turi Gembong Waspada Margomulyo Permai Kalimas Baru

Kranggan 43,5 48,2 48,6 42,7 29,8 40,2

Bongkaran 40 49,7 49,6 47,5 31,3 44,6

Pasar Turi 40,8 45,3 50 44,4 31,3 41,9

Gembong 41,6 50 51,8 49,6 33,2 47,5

Waspada 40,1 48,22 49,8 53,2 31,3 44,7

Margomulyo Permai 29,1 32,2 36,5 36,7 31,3 30,9 Kalimas Baru 39,9 47,5 46,9 53,3 46,9 33,4

4. Pilih angka penghematan terbesar berikutnya, yaitu 47,5. Gabungkan Bongkaran dengan Waspada menjadi satu rute. Coret baris Bongkaran dan kolom Waspada. Hasil pengelompokan ini dapat dilihat pada Tabel 4.7 dan menghasilkan kelompok A = {Kalimas Baru – Gembong – Pasar Turi} dan kelompok B = {Waspada – Bongkaran - Depot}.

(13)

Tabel 4.9 Iterasi 4 Pengelompokan Rute Usulan Berdasarkan Pesanan Tanggal 11 Desember 2015

Kranggan Bongkaran Pasar Turi Gembong Waspada Margomulyo Permai Kalimas Baru

Kranggan 43,5 48,2 48,6 42,7 29,8 40,2

Bongkaran 40 49,7 49,6 47,5 31,3 44,6

Pasar Turi 40,8 45,3 50 44,4 31,3 41,9

Gembong 41,6 50 51,8 49,6 33,2 47,5

Waspada 40,1 48,22 49,8 53,2 31,3 44,7

Margomulyo Permai 29,1 32,2 36,5 36,7 31,3 30,9 Kalimas Baru 39,9 47,5 46,9 53,3 46,9 33,4

5. Pilih angka penghematan terbesar berikutnya, yaitu 41,9. Gabungkan Pasar Turi dengan Kalimas Baru menjadi satu rute. Coret baris Pasar Turi dan kolom Kalimas Baru. Hasil pengelompokan ini dapat dilihat pada Tabel 4.8 dan menghasilkan kelompok A = {Kalimas Baru – Gembong – Pasar Turi – Depot } dan kelompok B = {Waspada – Bongkaran - Waspada}.

Tabel 4.10 Iterasi 5 Pengelompokan Rute Usulan Berdasarkan Pesanan Tanggal 11 Desember 2015

Kranggan Bongkaran Pasar Turi Gembong Waspada Margomulyo Permai Kalimas Baru

Kranggan 43,5 48,2 48,6 42,7 29,8 40,2

Bongkaran 40 49,7 49,6 47,5 31,3 44,6

Pasar Turi 40,8 45,3 50 44,4 31,3 41,9

Gembong 41,6 50 51,8 49,6 33,2 47,5

Waspada 40,1 48,22 49,8 53,2 31,3 44,7

Margomulyo Permai 29,1 32,2 36,5 36,7 31,3 30,9 Kalimas Baru 39,9 47,5 46,9 53,3 46,9 33,4

6. Pilih angka penghematan terbesar berikutnya, yaitu 29,8. Gabungkan Kranggan dengan Margomulyo Permai menjadi satu rute. Coret baris Kranggan dan kolom Margomulyo Permai. Hasil pengelompokan ini dapat dilihat pada Tabel 4.9 dan menghasilkan kelompok A = {Kalimas Baru – Gembong – Pasar Turi –

(14)

Depot} dan kelompok B = {Waspada – Bongkaran - Depot} dan kelompok C = {Kranggan – Margomulyo Permai}. Kelompok C ini berdiri sendiri karena tidak ada rute yang bersamaan dengan kelompok A maupun kelompok B sehingga lebih baik mengeluarkan kendaraan lain.

Tabel 4.11 Iterasi 6 Pengelompokan Rute Usulan Berdasarkan Pesanan Tanggal 11 Desember 2015

Kranggan Bongkaran Pasar Turi Gembong Waspada Margomulyo Permai Kalimas Baru

Kranggan 43,5 48,2 48,6 42,7 29,8 40,2

Bongkaran 40 49,7 49,6 47,5 31,3 44,6

Pasar Turi 40,8 45,3 50 44,4 31,3 41,9

Gembong 41,6 50 51,8 49,6 33,2 47,5

Waspada 40,1 48,22 49,8 53,2 31,3 44,7

Margomulyo Permai 29,1 32,2 36,5 36,7 31,3 30,9 Kalimas Baru 39,9 47,5 46,9 53,3 46,9 33,4

7. Pilih angka penghematan terbesar terakhir, yaitu 29,1. Gabungkan Margomulyo Permai dengan Kranggan menjadi satu rute. Coret baris Margomulyo Permai dan kolom Kranggan. Hasil pengelompokan ini dapat dilihat pada Tabel 4.10 dan menghasilkan kelompok A = {Kalimas Baru – Gembong – Pasar Turi – Depot } dan kelompok B = {Waspada – Bongkaran - Depot } dan kelompok C = {Kranggan – Margomulyo Permai - Depot }.

(15)

Tabel 4.12 Iterasi 7 Pengelompokan Rute Usulan Berdasarkan Pesanan Tanggal 11 Desember 2015

Kranggan Bongkaran Pasar Turi Gembong Waspada Margomulyo Permai Kalimas Baru

Kranggan 43,5 48,2 48,6 42,7 29,8 40,2

Bongkaran 40 49,7 49,6 47,5 31,3 44,6

Pasar Turi 40,8 45,3 50 44,4 31,3 41,9

Gembong 41,6 50 51,8 49,6 33,2 47,5

Waspada 40,1 48,22 49,8 53,2 31,3 44,7

Margomulyo Permai 29,1 32,2 36,5 36,7 31,3 30,9 Kalimas Baru 39,9 47,5 46,9 53,3 46,9 33,4

Pengelompokan rute untuk tanggal 11 Desember 2015 ini telah selesai dilakukan. Setiap toko telah dilewati dan sudah berdasarkan nilai penghematan terbesar hingga terkecil sehingga pengelompokan ini telah dilakukan dengan benar dan optimal berdasarkan Savings Method.

4.8 Pembuatan Software Routing

Penentuan rute pengiriman dapat dibantu dengan software untuk memberikan hasil yang lebih cepat. Software yang digunakan merupakan software yang berbasis web. Software ini akan membantu untuk perhitungan secara otomatis. Perhitungan dilakukan dengan memilih rute mana saja yang akan dilalui dan konfirmasi untuk mengetahui hasilnya. Hasil dari perhitungan software ini akan langsung ditampilkan secara rinci.

4.9 Validasi Perhitungan Software dengan Perhitungan Manual

Validasi dilakukan untuk dapat mengetahui apakah perhitungan dengan menggunakan software sudah benar atau belum yang akan disesuaikan dengan perhitungan manual. Validasi ini dilakukan dengan memilih customer ABC, Ami, Andre, Awi, Anugerah SPB, Burhani, dan Fenny. Software yang digunakan dapat menghitung secara otomatis dan akan memunculkan hasil kelompok rute.

Software juga akan menampilkan hasil perhitungan waktu untuk kendaraan

(16)

kembali ke depot sesuai dengan perhitungan yang telah dilakukan. Perhitungan software untuk beberapa rute tersebut dapat dilihat pada Gambar 4.3 hingga Gambar 4.10.

Gambar 4.3 Iterasi 1 Penentuan Kelompok Rute Berdasarkan Software

Gambar 4.4 Iterasi 2 Penentuan Kelompok Rute Berdasarkan Software

(17)

Gambar 4.5 Iterasi 3 Penentuan Kelompok Rute Berdasarkan Software

Gambar 4.6 Iterasi 4 Penentuan Kelompok Rute Berdasarkan Software

Gambar 4.7 Iterasi 5 Penentuan Kelompok Rute Berdasarkan Software

(18)

Gambar 4.8 Iterasi 6 Penentuan Kelompok Rute Berdasarkan Software

Gambar 4.9 Iterasi 7 Penentuan Kelompok Rute Berdasarkan Software

(19)

Gambar 4.10 Hasil Akhir Penentuan Kelompok Rute

Perhitungan manual dilakukan dengan menggunakan Microsoft Excel untuk mempermudah perhitungan. Perhitungan manual akan memperhitungkan untuk mencapai rute optimal dan juga waktu untuk kendaraan tiba kembali pada depot. Validasi untuk perhitungan manual dapat dilihat pada Tabel 4.13 sampai dengan Tabel 4.20.

Tabel 4.13 Matriks Penghematan untuk Validasi

Kapasan Kramat Gantung Kalijudan Darmo Permai Selatan Margomulyo Kranggan Darmo Permai Timur

Kapasan 56,9 50,4 33,9 33,7 41,7 34,3 Kramat Gantung 56,0 46,3 34,5 32,1 42,7 35,0 Kalijudan 60,4 55,5 34,8 32,1 40,6 34,9 Darmo Permai Selatan 42,8 42,2 34,4 28,5 31,2 38,3 Margomulyo 45,2 44,4 36,4 31,4 31,0 30,4 Kranggan 53,1 52,3 41,7 33,1 30,2 33,5 Darmo Permai Timur 53,3 50,5 39,1 39,4 28,4 37,2

(20)

Tabel 4.14 Iterasi 1 Penentuan Kelompok Rute

Kapasan Kramat Gantung Kalijudan Darmo Permai Selatan Margomulyo Kranggan Darmo Permai Timur

Kapasan 56,9 50,4 33,9 33,7 41,7 34,3 Kramat Gantung 56 46,3 34,5 32,1 42,7 35

Kalijudan 60,4 55,5 34,8 32,1 40,6 34,9 Darmo Permai Selatan 42,8 42,2 34,4 28,5 31,2 38,3 Margomulyo 45,2 44,4 36,4 31,4 31 30,4 Kranggan 53,1 52,3 41,7 33,1 30,2 33,5 Darmo Permai Timur 53,3 50,5 39,1 39,4 32,2 37,2

A Kalijudan - Kapasan

Tabel 4.15 Iterasi 2 Penentuan Kelompok Rute

Kapasan Kramat Gantung Kalijudan Darmo Permai Selatan Margomulyo Kranggan Darmo Permai Timur

Kapasan 56,9 50,4 33,9 33,7 41,7 34,3 Kramat Gantung 56 46,3 34,5 32,1 42,7 35

Kalijudan 60,4 55,5 34,8 32,1 40,6 34,9 Darmo Permai Selatan 42,8 42,2 34,4 28,5 31,2 38,3 Margomulyo 45,2 44,4 36,4 31,4 31 30,4 Kranggan 53,1 52,3 41,7 33,1 30,2 33,5 Darmo Permai Timur 53,3 50,5 39,1 39,4 28,4 37,2

A Kalijudan - Kapasan - Kramat Gantung

(21)

Tabel 4.16 Iterasi 3 Penentuan Kelompok Rute

Kapasan Kramat Gantung Kalijudan Darmo Permai Selatan Margomulyo Kranggan Darmo Permai Timur

Kapasan 56,9 50,4 33,9 33,7 41,7 34,3 Kramat Gantung 56 46,3 34,5 32,1 42,7 35

Kalijudan 60,4 55,5 34,8 32,1 40,6 34,9 Darmo Permai Selatan 42,8 42,2 34,4 28,5 31,2 38,3 Margomulyo 45,2 44,4 36,4 31,4 31 30,4 Kranggan 53,1 52,3 41,7 33,1 30,2 33,5 Darmo Permai Timur 53,3 50,5 39,1 39,4 28,4 37,2

A Kalijudan - Kapasan - Kramat Gantung – Depot

Tabel 4.17 Iterasi 4 Penentuan Kelompok Rute

Kapasan Kramat Gantung Kalijudan Darmo Permai Selatan Margomulyo Kranggan Darmo Permai Timur

Kapasan 56,9 50,4 33,9 33,7 41,7 34,3 Kramat Gantung 56 46,3 34,5 32,1 42,7 35

Kalijudan 60,4 55,5 34,8 32,1 40,6 34,9 Darmo Permai Selatan 42,8 42,2 34,4 28,5 31,2 38,3 Margomulyo 45,2 44,4 36,4 31,4 31 30,4 Kranggan 53,1 52,3 41,7 33,1 30,2 33,5 Darmo Permai Timur 53,3 50,5 39,1 39,4 32,2 37,2

A Kalijudan - Kapasan - Kramat Gantung – Depot B Darmo Permai Selatan - Darmo Permai Timur

(22)

Tabel 4.18 Iterasi 5 Penentuan Kelompok Rute

Kapasan Kramat Gantung Kalijudan Darmo Permai Selatan Margomulyo Kranggan Darmo Permai Timur

Kapasan 56,9 50,4 33,9 33,7 41,7 34,3 Kramat Gantung 56 46,3 34,5 32,1 42,7 35

Kalijudan 60,4 55,5 34,8 32,1 40,6 34,9 Darmo Permai Selatan 42,8 42,2 34,4 28,5 31,2 38,3 Margomulyo 45,2 44,4 36,4 31,4 31 30,4 Kranggan 53,1 52,3 41,7 33,1 30,2 33,5 Darmo Permai Timur 53,3 50,5 39,1 39,4 28,4 37,2

A Kalijudan - Kapasan - Kramat Gantung – Depot

B Darmo Permai Selatan - Darmo Permai Timur – Depot

Tabel 4.19 Iterasi 6 Penentuan Kelompok Rute

Kapasan Kramat Gantung Kalijudan Darmo Permai Selatan Margomulyo Kranggan Darmo Permai Timur

Kapasan 56,9 50,4 33,9 33,7 41,7 34,3 Kramat Gantung 56 46,3 34,5 32,1 42,7 35

Kalijudan 60,4 55,5 34,8 32,1 40,6 34,9 Darmo Permai Selatan 42,8 42,2 34,4 28,5 31,2 38,3 Margomulyo 45,2 44,4 36,4 31,4 31 30,4 Kranggan 53,1 52,3 41,7 33,1 30,2 33,5 Darmo Permai Timur 53,3 50,5 39,1 39,4 28,4 37,2

A Kalijudan - Kapasan - Kramat Gantung – Depot B Darmo Permai Selatan - Darmo Permai Timur - Depot C Margomulyo - Kranggan

(23)

Tabel 4.20 Iterasi 7 Penentuan Kelompok Rute

Kapasan Kramat Gantung Kalijudan Darmo Permai Selatan Margomulyo Kranggan Darmo Permai Timur

Kapasan 56,9 50,4 33,9 33,7 41,7 34,3 Kramat Gantung 56 46,3 34,5 32,1 42,7 35

Kalijudan 60,4 55,5 34,8 32,1 40,6 34,9 Darmo Permai Selatan 42,8 42,2 34,4 28,5 31,2 38,3 Margomulyo 45,2 44,4 36,4 31,4 31 30,4 Kranggan 53,1 52,3 41,7 33,1 30,2 33,5 Darmo Permai Timur 53,3 50,5 39,1 39,4 28,4 37,2

A Kalijudan - Kapasan - Kramat Gantung – Depot B Darmo Permai Selatan - Darmo Permai Timur - Depot C Margomulyo – Kranggan - Depot

Perhitungan manual untuk menentukan kelompok rute memiliki hasil yang sama dengan perhitungan software. Hasil yang sama ini dapat membuktikkan bahwa perhitungan yang dilakukan telah tervalidasi. Validasi yang telah dilakukan dapat dijadikan sebagai kunci bahwa perhitungan yang dihasilkan telah benar sesuai dengan perhitungan manual.

4.10 Pengolahan Rute Kendaraan

Pengelompokan rute yang telah dilakukan akan digunakan sebagai data untuk dilakukan analisa. Analisa data rute tersebut berupa hasil pengelompokan rute dan banyaknya barang yang akan dibawa untuk melakukan pengiriman.

Banyak barang akan diperhitungkan berdasarkan volume dan akan diperhitungkan dengan batas kondisi truk yang ada. Berat atau beban barang untuk spon tidak diperhitungkan secara rinci karena beban spon tidak terlalu berat dan dapat diasumsikan tidak mungkin melebihi batas berat dari kendaraan. Cara untuk melakukan pengelohaan rute ini dapat dijelaskan sebagai berikut:

Pesanan untuk tanggal 11 Desember 2015 ini menghasilkan tiga buah kelompok rute yang berarti akan menggunakan tiga kendaraan untuk melakukan pengiriman. Setiap kelompok A, B, dan C memiliki rute masing-masing dan

(24)

berbeda-beda. Barang pesanan untuk tanggal 11 Desember mencapai volume 66,59 m3 yang berarti melebihi batas kendaraan terbesar, yaitu 46,2 m3 . Kondisi ini membutuhkan kendaraan lebih dari satu, karena tidak mungkin semua barang dapat dimasukkan dalam satu kendaraan. Kelompok rute A memiliki tiga tujuan yang akan dituju yaitu, Kalimas Baru, Gembong, Pasar Turi. Kelompok rute A ternyata hanya membutuhkan 39,509 m3 saja untuk ruang penempatan barang, maka akan digunakan kendaraan A dengan volume maksimum yang dapat ditampung adalah 42,24 m3 agar semua barang dapat dimuat dalam satu kali pengiriman.

Kelompok rute B memiliki dua tujuan yang akan dituju yaitu, Waspada dan Bongkaran. Kelompok rute B ternyata hanya membutuhkan 7,84 m3 saja untuk ruang penempatan barang, maka akan digunakan kendaraan F dengan volume maksimum yang dapat ditampung adalah 7,88 m3 agar kendaraan yang digunakan bisa efektif dan efisien.

Kelompok Rute C memiliki dua tujuan yang akan dituju yaitu, Kranggan dan Margomulyo Permai. Kelompok rute C membutuhkan 19,22 m3 untuk ruang penempatan barang, maka akan digunakan kendaraan C dengan volume maksimum 24,3 m3 agar semua barang dapat dimuat.

4.11 Penjadwalan Kendaraan

Penjadwalan kendaraan akan dimulai pada pukul 08.30, dikarenakan perusahaan baru dibuka pada pukul 08.00 dan harus memanasi mesin untuk seluruh kendaraan. Pemuatan barang diasumsikan selama 20 menit untuk semua barang yang akan dimuat pada kendaraan dan waktu untuk penurunan barang pada lokasi diasumsikan 15 menit tiap tempatnya. Penjadwalan kendaraan akan dilakukan setelah pemilihan rute dibentuk seperti sebelumnya yang dijelaskan pada subbab 4.6. Kendaraan akan diisi dengan barang dengan memperkirakan batas maksimal muatan dan biasanya tidak tentu sampai penuh dikarenakan

(25)

diperhitungkan lama kendaraan akan sampai pada tempat tujuan dan kembali pada depot sesuai dengan perkiraan waktu yang telah diperhitungkan. Perhitungan waktu untuk tanggal 11 Desember 2015 dapat dilihat pada Tabel 4.21, Tabel 4.22, Tabel 4.23, dan Tabel 4.24.

Tabel 4.21 Matriks Jarak untuk Pengiriman 11 Desember 2015

Depot Kranggan Bongkaran Pasar Turi Gembong Waspada Margomulyo Permai Kalimas Baru

Depot 20,5 25,7 28,9 31,1 24,8 16,3 26,6

Kranggan 20,5 2,7 1,2 3 2,6 7 6,9

Bongkaran 22,9 3,4 2,1 4,4 0,2 7,9 4,9 Pasar Turi 21,5 1,2 1,9 2,6 1,9 6,5 6,2

Gembong 25,3 4,2 1 2,4 0,5 8,4 4,4

Waspada 22,8 3,2 0,28 1,9 0,7 7,8 4,7 Margomulyo Permai 16,6 8,0 10,1 9 11 10,1 12,3

Kalimas Baru 27 7,6 5,2 9 4,8 4,9 9,9

Tabel 4.22 Matriks Waktu Tempuh untuk Pengiriman 11 Desember 2015

Depot Kranggan Bongkaran Pasar Turi Gembong Waspada Margomulyo Permai Kalimas Baru

Depot 0,68 0,86 0,96 1,04 0,83 0,54 0,89 Kranggan 0,68 0,00 0,09 0,04 0,10 0,09 0,23 0,23 Bongkaran 0,76 0,11 0,00 0,07 0,15 0,01 0,26 0,16 Pasar Turi 0,72 0,04 0,06 0,00 0,09 0,06 0,22 0,21 Gembong 0,84 0,14 0,03 0,08 0,00 0,02 0,28 0,15 Waspada 0,76 0,11 0,01 0,06 0,02 0,00 0,26 0,16 Margomulyo Permai 0,55 0,27 0,34 0,30 0,37 0,34 0,00 0,41 Kalimas Baru 0,90 0,25 0,17 0,30 0,16 0,16 0,33 0,00

(26)

Tabel 4.23 Rute dan Waktu Tempuh untuk Pengiriman 11 Desember 2015

A Jam Menit

Depot - Kalimas 0,9 54

Kalimas- Gembong 0,16 9,6

Gembong – Pasar

Turi 0,08 4,8

B

Depot - Waspada 1 60

Waspada-

Bongkaran 0,00933 0,5598

Bongkaran - Depot 0,76 45,6

C

Depot-Kranggan 0,7 42

Kranggan -Margomulyo

Permai 0,233 13,98

Margomulyo Permai - Depot 0,55 33

Tabel 4.24 Estimasi Waktu Kendaraan Kembali di Depot

A

8.30 + 0.20 = 08.50 C

08.50+54 = 09.44 8.30 + 0.20 = 08.50 9.44+0.15 = 09.59 08.50+00.42 = 09.32 9.59+9.6 = 10.09 9.32+0.15 = 09.47 10.09+0.15 = 10.24 9.47+0.14 = 10.01 10.24+4.8 = 10.29 10.01+0.15 = 10.16 10.29+0.15 = 10.44 10.16+0.33 = 10.49

10.44+0.43 = 11.27

B

8.30 + 0.20 = 08.50

08.50+01.00 = 09.50

09.50+0.15 = 10.05

10.05+0.1 = 10.06

10.06+0.15 = 10.21

10.21+ 0.23 = 10.44

(27)

4.12 Modifikasi Model Clarke and Wright dengan Memperhitungkan Kapasitas Muatan Kendaraan

Metode Clarke and Wright digunakan hanya untuk menentukan rute dan tidak dapat menentukan berapa banyak kendaraan yang akan digunakan. Jumlah kendaraan yang digunakan akan muncul dengan sendirinya pada metode ini dikarenakan rute satu dengan yang lain tidak memiliki hubungan. Subbab 4.12 ini akan membahas dan mengubah sedikit dari model Clarke and Wright tersebut dengan memperhitungkan kapasitas terlebih dahulu. Kapasitas yang masih memungkinkan barang untuk dimuat pada kendaraan yang sama akan dimuat bersamaan dengan kendaraan tersebut sehingga tidak menggunakan kendaraan yang lain terlebih dahulu. Rute yang telah terbentuk dengan menggunakan Savings Method akan diubah sedikit dengan menggabungkan kelompok rute sesuai dengan kapasitas yang ada. Penentuan rute untuk model modifikasi ini dapat dilakukan dengan beberapa tahap yang diberikan juga contoh dalam setiap langkahnya, yaitu

1. Buat matriks jarak.

2. Gunakan data pengiriman.

Data pengiriman untuk tanggal 11 Desember 2015 secara rinci dapat dilihat pada Tabel 4.25.

Tabel 4.25 Data Pengiriman 11 Desember 2015

11/12/15 AGIUK TULUNGAGUNG K501P BUSA PUTIH +TC 2X160 2000 M

POLISTA SURABAYA K501P BUSA PUTIH +TC 4X160 490 M

POLISTA SURABAYA K501P BUSA PUTIH +TC 5X160 245 M

MENANG SURABAYA K301P BUSA PUTIH +TC 4X160 100 M

AGUNG JAYA TULUNGAGUNG K301P BUSA PUTIH +TC 3X160 500 M

MMLN MAKASAR P329U BUSA UNGU +SPB 4X160 1097 M

MMLN MAKASAR P329A BUSA ABU +SPB 10X160 682 M

DIANA SOLO K501P BUSA II PUTIH +TC 3X160 720 M

ASIA MALANG K329P BUSA PUTIH +TC 4X160 150 M

ASIA MALANG P329P BUSA PUTIH +TC 10X160 600 M

NINING MALANG K801P BUSA PUTIH +TC 5X100 203 M

BURHANI SURABAYA K501P BUSA PUTIH +TC 4X160 500 M

(28)

3. Hitung volume total muatan.

Total volume didapat dari perkalian diameter dengan tinggi dan jumlah roll. Secara rinci volume muatan barang untuk pengiriman 11 Desember 2015 dapat dilihat pada Tabel 4.26.

Tabel 4.26 Perhitungan Volume Total Muatan Barang

Tinggi (m)

Ketebalan (m)

Panjang

@ (m)

Diameter 1

roll (m) Roll m3

11-Des-15 1,6 0,002 50 0,370540146 40 8,7872

1,6 0,004 49 0,509419277 10 4,152128

1,6 0,005 50 0,57293106 4 2,1008

1,6 0,004 25 0,370540146 4 0,87872

1,6 0,003 50 0,448274469 10 3,2152

1,6 0,004 100 0,720555341 10 8,3072

1,6 0,01 100 1,132695899 6 12,3168

1,6 0,003 50 0,448274469 14 4,50128

1,6 0,004 50 0,514392846 3 1,27008

1,6 0,01 50 0,804052237 12 12,4128

1 0,005 50 0,57293106 4 1,313

1,6 0,004 50 0,514392846 10 4,2336

1,6 0,004 97 0,709876046 1 0,8062784

1,6 0,01 82 1,026576836 1 1,686176

1,6 0,003 20 0,293904746 1 0,138208

1,6 0,005 45 0,544449263 1 0,47428

66,5937504

4. Tentukan jumlah kendaraan yang akan digunakan sesuai dengan total muatan yang ada.

Penggunaan kendaraan untuk pengiriman 11 Desember 2015 digunakan kendaraan A dan B, karena kapasitas kendaraan tersebut yang memungkinkan digunakan untuk memuat semua barang yang dipesan.

Total kapasitas kendaraan A dan B mencukupi untuk pesanan 11 Desember 2015, dan untuk kendaraan yang lain tidak. Secara rinci data tipe dan dimensi kendaraan dapat dilihat pada Tabel 4.27.

(29)

Tabel 4.27 Tipe dan Dimensi Kendaraan

Kendaraan Panjang (m) Lebar (m)

Tinggi (m)

Volume (m3)

A 6 2,2 3,2 42,24

B 4,26 2,2 3 28,11

C 4,5 2 2,7 24,3

D 4,36 1,94 2 16,9168

E 2,5 1,7 3 12,75

F 1,97 1,6 2,5 7,88

5. Buat matriks penghematan sesuai dengan data pengiriman.

Matriks penghematan untuk pengiriman 11 Desember 2015 dapat dilihat pada Tabel 4.5.

6. Pilih angka penghematan terbesar pada matriks penghematan dan tempatkan

pada kelompok rute. Coret baris dan kolom yang berhubungan dengan angka penghematan tersebut.

Pemilihan angka penghematan terbesar pertama dapat dilihat pada Tabel 4.6. Tabel 4.6 menunjukkan bahwa angka penghematan terbesar adalah 53,3 dan membentuk rute Kalimas Baru – Gembong.

7. Cek ketersediaan kapasitas kendaraan, jika masih cukup lanjutkan langkah ke 6, jika tidak lanjutkan langkah ke 8.

Bandingkan total muatan barang dengan kapasitas kendaraan, apabila masih terdapat ruang untuk barang maka rute akan dilanjutkan.

(30)

A Depot-Kalimasbaru-Gembong = 29,84 m3 dengan kapasitas 42,24 m3

Dengan mengikuti langkah 6 maka didapat angka penghematan terbesar kedua adalah 51,8 dengan rute yang terbentuk Kalimas Baru- Gembong- Pasar Turi.

A Depot-Kalimasbaru-Gembong-Pasarturi-Depot = 39,5 m3 dengan kapasitas 42,24 m3

Dengan mengikuti langkah 6 maka didapat angka penghematan terbesar ketiga adalah 48,22 dengan rute yang terbentuk Waspada- Gembong. Rute yang terbentuk ini tidak dapat dimasukkan di rute awal karena muatan barang yang melebihi kapasitas kendaraan, maka dari itu akan dilanjutkan pada langkah 8.

8. Gunakan kendaraan selanjutnya apabila kapasitas kendaraan sebelumnya telah terpenuhi. Penentuan rute selanjutnya dilakukan pada langkah 9.

Penggunaan kendaraan kedua dapat dilihat pada contoh berikut:

A Depot-Kalimasbaru-Gembong-Pasarturi-Depot = 39,5 m3 dengan kapasitas 42,24 m3

B Depot-Waspada-Bongkaran = 7,85 m3 dengan kapasitas 28,11m3 9. Pilih angka penghematan terbesar selanjutnya tanpa memperhatikan

kelompok rute yang telah dialokasikan seperti yang telah dijelaskan pada langkah 6 dan tetap cek ketersediaan kapasitas kendaraan.

Pemilihan angka penghematan pada kendaraan baru dapat dilihat pada Tabel 4.32.

(31)

Tabel 4.32 Iterasi Keempat Penentuan Rute 11 Desember 2015 dengan Modifikasi Model

Kranggan Bongkaran Pasar Turi Gembong Waspada Margomulyo Permai Kalimas Baru

Kranggan 43,5 48,2 48,6 42,7 29,8 40,2

Bongkaran 40 49,7 49,6 47,5 31,3 44,6

Pasar Turi 40,8 45,3 50 44,4 31,3 41,9

Gembong 41,6 50 51,8 49,6 33,2 47,5

Waspada 40,1 48,22 49,8 53,2 31,3 44,7

Margomulyo Permai 29,1 32,2 36,5 36,7 31,3 30,9

Kalimas Baru 39,9 47,5 46,9 53,3 46,9 33,4

A Depot-Kalimasbaru-Gembong-Pasarturi-Depot = 39,5 m3 dengan kapasitas 42,24 m3

B Depot-Waspada-Bongkaran = 7,85 m3 dengan kapasitas 28,11m3 10. Jika terdapat kendaraan yang telah memiliki kelompok rute dan ternyata

masih terdapat rute yang tidak berhubungan, maka rute tersebut akan disisipkan pada kendaraan yang sudah ada sesuai dengan kapasitas kendaraan yang masih ada dan melihat angka penghematan yang paling besar pada rute yang telah dibentuk dan apabila terdapat rute yang berada pada luar kota, maka rute tersebut akan dikelompokkan pada kendaraan yang lain meskipun kapasitas kendaraan sebelumnya masih memungkinkan. Pilih angka terbesar untuk rute selanjutnya seperti langkah 6.

Referensi

Dokumen terkait

Saat ini kerap terjadi pelanggaran privasi di media sosial berbasis ojek online, timbulnya pelanggaran privasi pada ojek online ini karena aplikasi

Sorgum merupakan tanaman serealia yang memiliki beberapa kelebihan dibandingkan tanaman serealia lain diantaranya mempunyai daya adaptasi yang relatif luas, tanaman sorghum

Hambatan di tepi jalan tersebut sering kali terkait dengan adanya aktivitas sosial dan ekonomi, yaitu adanya parkir di badan jalan (on street parking) yang dikarenakan

Tujuan dari penelitian adalah untuk mengetahui penerapan pembelajaran biologi dengan model PBI dapat meningkatkan motivasi belajar siswa.. METODE PENELITIAN

Pergerakan gigi pada pemberian OAINS selektif cox 1, selektif cox 2, dan non OAINS tidak berpe-ngaruh pada jumlah sel osteoklas dan osteoblas tulang alveolus rahang

SeaWorld Indonesia sebagai komplek wahana pertama di Indonesia yang berusaha memberikan konsep “edutainment” dalam visi dan misinya, dengan harapan masyarakat dapat menyaksikan

Berdasarkan latar belakang di atas maka masalah yang akan di bahas dan dicari jawabannya dalam penelitian ini adalah (1) Bahan ajar akuntansi apa saja yang saat ini

lebih sedikit (40%) jika dibandingkan dengan kinerja guru dengan kriteria sedang (60%); (2) secara keseluruhan pada aspek pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan