• Tidak ada hasil yang ditemukan

malam. Dia mengaku tidak paham basis data mana yang dipakai pemerintah, dalam hal ini Kementerian Perhubungan, untuk memutuskan tidak melarang

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "malam. Dia mengaku tidak paham basis data mana yang dipakai pemerintah, dalam hal ini Kementerian Perhubungan, untuk memutuskan tidak melarang"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

KEPALA DAERAH DITUNJUK PRESIDEN

HARUS TAAT ATURAN

KHAWATIR ALIH LAHAN SAWAH

3 5 7

INFO eksekutIF

INFO NasIONal INFO OtONOmI

Makin Terjebak di Kelas Menengah

Seperti disampaikan Men teri Perhubungan, Budi Karya Su­

madi, pemerintah berencana tidak melarang masyarakat melakukan perjalanan mudik atau pulang kampung pada masa libur Idulfitri 1422 Hijriah.

Hal ini dikatakannya dalam rapat kerja dengan Komisi V DPR RI, di Jakarta, Selasa (16/3/2021) lalu.

“Terkait dengan mudik pada 2021, pada prinsipnya peme­

rintah melalui Kementerian Per hubungan tidak melarang,”

kata Budi Karya.

Padahal, pada tahun lalu, Presiden Jokowi menetapkan aturan larangan mudik Le­

baran bagi seluruh masyarakat Indonesia untuk menekan arus pergerakan masyarakat ke daerah­daerah demi pencega­

han penularan COVID­19.

Menurut pengamat kebijakan publik, Agus Pambagio, keputu­

san tidak melarang mudik meru­

pakan kebijakan pemerintah yang paling menyesatkan.

“Itu keputusan pemerintah paling kurang jelas dan menye­

satkan. Di negara­negara lain, ada satu­dua orang terkena saja bisa lockdown wilayah. Ini sudah jutaan kena (virus co­

rona) malah diizinkan mudik,”

sesal Agus kepada Info In­

donesia, Rabu (17/3/2021) malam.

Dia mengaku tidak paham basis data mana yang dipa­

kai pemerintah, dalam hal ini Kementerian Perhubungan, untuk memutuskan tidak me­

larang mudik Lebaran.

Dia juga ingat bagaimana Menteri Kesehatan, Budi Gu­

nadi Sadikin, mengeluhkan data yang dimiliki kementeri­

annya dalam program vaksi­

nasi COVID­19.

Kamis, 18 Maret 2021

JAKARTA - Sebanyak 57 Per­

wira Tinggi TNI menerima ke­

naikan pangkat satu tingkat lebih tinggi dari pangkat semula.

Kenaikan pangkat berdasar­

kan Surat Perintah Panglima TNI Nomor Sprin/615/III/2021 tanggal 15 Maret 2021.

Ke­57 Perwira Tinggi (Pati) TNI itu terdiri dari 16 Pati TNI AD, 23 Pati TNI AL dan 18 Pati TNI AU. Laporan Korps Kenaikan Pangkat bertempat di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Rabu (17/3/2021).

Enam belas Pati TNI AD yaitu Letjen TNI Dr. Sudirman, S.H., M.H., M.M. (Dankodiklat TNI);

Letjen TNI Bakti Agus Fadjari, S.I.P., M.Si. (Wakasad); Letjen

TNI Agus Rohman, S.I.P., M.I.P.

(Pangkogabwilhan III); Mayjen TNI Dr. Joni Widjayanto, S.Sos., M.M., CIQnR., CIQaR. (Ketua LP2M Unhan); Mayjen TNI Mochamad Syafei Kasno, S.H. (Pati Sahli Tk.

III Bid Komsos Panglima TNI); dan Brigjen TNI Ahmad Suprianto, S.Sos. (Irben Itjen TNI).

Kemudian Brigjen TNI Gre­

gorius Suharso (Ir Pusterad);

Brigjen TNI Terry Tresna Pur­

nama, S.I.Kom., M.M. (Kadislit­

bangad); Brigjen TNI Joko Su­

paryoto (Asintel Kaskogabwilhan III); Brigjen TNI Dwi Wahyudi, S.A.N., M.M. (Dirjianbang Akmil);

Brigjen TNI Niko Fahrizal, M.Tr.

(Han) (Irdam IM); Brigjen TNI Moch. Zamroni (Kapusdiklat BIN); Brigjen TNI Mujahidin, S.H. (Karoum Settama BIN);

Brigjen TNI Enang Rusdiana Wongso (Pa Sahli Tk. II Wassus Sahli Bid. Wassus dan LH Pang­

lima TNI); Brigjen TNI Ineldi, S.I.P., M.A.P. (Direktur Rekayasa Deputi Bidang Intelijen Teknologi BIN); dan Brigjen TNI I Nyoman Suparta, S.H., M.H. (Sekretaris LP2M Unhan).

Harga Koran EcEran :

Rp.5.000.- Langganan : Rp.55.000,- (Jabodetabek) Luar JabodEtabEK : Rp. 7.500,-

4HOTLI NE RE DAKSI: 021 278 123 97 4 WE bSITE: @i nfoi ndonesia.id 4 FAcE bOOK :@i nfoi ndonesia 4 T WITTE R :@_i nfoi ndonesia 4 IG :@i nfo_i ndonesia.id

`

57 Perwira Tinggi Naik Pangkat INFO

SUARARAKYAT

JAKARTA - Pandemi menjadi ‘kambing hitam’ dalam pertumbuhan ekonomi di Tanah Air. Tahun lalu saja, ekonomi na­

sional terkontraksi 2,07 persen akibat COVID­19 tersebut.

Kondisi itu kian membuat Indonesia, masuk dalam jebakan ruang kelas me­

nengah, atau lebih dikenal dengan istilah middle income trap. Nah, agar bisa terlepas dari jebakan tersebut, Menteri Perencanaan Pembangu­

nan Nasional (PPN)/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Na­

sional (Bappenas) Suharso Mono­

arfa mengungkapkan penanganan COVID­19 dan, perbaikan ekonomi harus berjalan beriringan.

JAKARTA - Vaksinasi CO­

VID­19 tidak akan membatalkan ibadah puasa yang dijalankan umat Islam selama Ramadhan 1442 Hijriah pada April­Mei mendatang.

Penegasan itu disampaikan Wakil Presiden Maruf Amin usai menjalani vaksinasi COVID­19 dosis kedua di kediaman resmi Wapres, Jalan Diponegoro, Ja­

karta, Rabu (17/3/2021).

Menurut Wapres, vaksinasi aman dan tidak membatalkan ibadah puasa selama calon penerima vaksin memiliki kondi­

si fisik yang kuat.

“Fatwa MUI (Majelis Ulama Indonesia) sudah keluar, vak­

sinasi di bulan Ramadhan itu tidak membatalkan puasa,” kata Maruf Amin.

Maruf menjelaskan, vaksi­

nasi tidak membatalkan ibadah puasa umat Islam karena vaksin tidak masuk ke tubuh manusia melalui lubang di tubuh.

“Itu karena (vaksin) tidak masuk dari lubang yang ter­

sedia. Yang membatalkan itu yang masuk dari hidung, mulut,

telinga atau lubang yang lain.

Tapi karena vaksin ini disuntik­

kan bukan dari lubang­lubang itu, maka itu tidak membatalkan puasa,” jelas Maruf yang juga menjabat Ketua Dewan Pertim­

bangan MUI.

Sebelumnya, Komisi Fatwa MUI mengeluarkan fatwa bahwa vaksinasi tak membatalkan pua­

sa. Keputusan itu melalui rapat pleno yang membahas pelak­

sanaan vaksinasi COVID­19 saat Ramadhan, pada Selasa (16/3/2021).

JAKARTA - Kementerian Hukum dan HAM sudah me­

nerima berkas kepengurusan Partai Demokrat hasil Kon­

gres Luar Biasa (KLB) di Deli Serdang, Sumatera Utara, yang menetapkan Kepala Staf Kepresidenan (KSP), Moel­

doko, sebagai ketua umum tandingan.

Dalam Rapat Kerja dengan Komisi III DPR RI di Se nayan, Jakarta, kemarin (Rabu, 17/3/2021), Menteri Hukum dan HAM, Yasonna Laoly, menyatakan berkas­berkas itu diterima Direktorat Jenderal Administrasi Hukum Umum (Ditjen AHU) pada Senin (15/3/2021) sore dan sedang dalam tahap penelitian.

Sebelumnya, Anggota Komi­

si III DPR dari Fraksi Partai Demokrat, Benny Kabur Har­

man, sempat menyinggung soal sengketa yang terjadi di tu­

buh partainya. Benny menyam­

paikan aspirasi dari para kader Demokrat kubu Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) yang mem­

inta Menkumham bisa meneg­

akkan aturan hukum terkait ke­

absahan kepengurusan Partai Demokrat.

“Kami semua berdoa lintas agama, lintas kultural, su­

paya beliau sehat jauh dari COVID­19 sehingga pikiran tetap terang, cerdas, bisa sele­

saikan semua masalah bang­

sa tetap tegak lurus dengan hukum. Kalau ada masalah

yang berkaitan dengan kami (Demokrat), ya tentu itu juga doanya,” ujar Benny di dalam rapat kerja.

Merespons pernyataan Ben­

ny, Menteri Yasonna banyak berkelakar.

Bingung Kalau Kubu

Moeldoko Sesuai Aturan

4 BeRsamBung ke hal 11 kol. 1

JAKARTA - Kebijakan untuk tidak me- larang masyarakat mudik pada libur Lebaran tahun ini bisa jadi keputusan pemerintah yang paling tidak masuk akal selama pandemi COVID-19.

4 BeRsamBung ke hal 11 kol 4

Vaksinasi Malam, Siapa Mau Datang?

4 BeRsamBung ke hal 11 kol. 1

4 BeRsamBung ke hal 11 kol. 1 4 BeRsamBung ke hal 11 kol. 4

“Menkes saja katakan data kita

enggak jelas.

Katakanlah data (kasus) CO VID­19

sekarang lagi turun, tapi kan angka ujinya juga turun­naik enggak

jelas”

menteri hukum dan ham, Yasonna laoly Rapat kerja dengan komisi III DPR RI di se nayan, Jakarta, kemarin (Rabu, 17/3/2021).

Wakil Presiden maruf amin disuntik vaksin CoVID-19 dosis kedua di kedia- man resmi Wapres di Jakarta, Rabu (17/3/2021). Foto: asdep kIP setwapres menteri Perhubungan Budi karya sumadi

4IzIN MuDIK TAK BerBASIS DATA IlMIAh

KAlAu MASIh

WArAS, BATAlKAN!

menteri PPn/kepala Bappenas suharso monoarfa.

(2)

Melalui PP Nomor 3 Tahun 2021 tentang Peratu­

ran Pelaksan­

aan Undang­

Undang Nomor 23 Tahun 2019 tentang Pengelolaan Potensi Sumber Daya Nasional (PSDN), pemerintah Indonesia akhirnya membentuk komponen cadan­

gan (komcad).

Adapun basis formulasi ke­

bijakan yang digunakan oleh pemerintah adalah objek­

tif untuk memperbesar dan memperkuat kapasitas dan kemampuan Tentara Nasional Indonesia (TNI) sebagai kom­

ponen Uuama (komput) dalam sistem pertahanan negara se­

mesta yang dianut.

Kebijakan ini menuai pro dan kontra, serta menjadi diskursus panjang di mimbar­mimbar aka­

demik dalam satu tahun terakhir pascadisahkannya UU PSDN.

Seberapa relevankah pemben­

tukan komcad ini dalam men­

dukung pertahanan negara?

Tolok ukur

Untuk menakar urgensi dan relevansi pembentukan kom­

cad ini bagi pertahanan negara, setidaknya ada tiga tolok ukur yang bisa digunakan.

Pertama, perlu dilakukan pembedahan terhadap unsur­

unsur intrinsik kebijakan serta kesinambungannya dengan pencapaian objektif dari difor­

mulasikannya kebijakan.

Kedua, perlu analisis secara mendalam dan jujur menge­

nai postur dan kapasitas TNI sebagai komput yang disinya­

lir “kurang besar” dan “kurang

kuat” dalam menjalankan tugas pertahanan negara, sehingga menjadi raison d’etre mun­

culnya komcad.

Ketiga, dibutuhkan pemetaan derajat ancaman, gangguan, hambatan, dan tantangan (AGHT, singkat saja sebagai ancaman) yang dihadapi oleh Indonesia sebagai objek tu­

gas yang harus direspons baik oleh Komput maupun Komcad dalam sistem pertahanan ne­

gara.

Kita masuk pada analisa un­

sur intrinsik dari kebijakan ini.

Dalam UU PSDN disebutkan bahwa yang termasuk ke dalam komcad adalah warga negara, sumber daya alam, sumber daya buatan, serta sarana dan prasarana nasional.

Artinya, sekup komcad san­

gatlah luas, meskipun banyak pihak yang melakukan simpli­

fikasi komcad hanya sebatas pada sumber daya manusia saja.

Setiap warga negara yang memenuhi syarat bisa men­

jadi komcad dengan batas usia minimal 18 tahun dan maksimal 35 tahun. Aparatur Sipil Negara (ASN), mahasiswa, pekerja dan buruh, juga dimungkinkan un­

tuk menjadi Komcad selama memenuhi persyaratan dalam Pasal 33 Ayat (2) UU PSDN.

Poin yang menarik pada lev­

el unsur intrinsik kebijakan ini ada pada dua hal, yakni pem­

bekalan kompetensi sebagai komcad dan mekanisme pelak­

sanaan tugas atau masa peng­

abdian.

Sebagai peserta program Komcad, mereka akan menda­

patkan pendidikan dasar kemi­

literan selama tiga bulan. Jika lulus, mereka akan ditetapkan dan diangkat sebagai komcad.

Pelaksanaan tugas Komcad dikelompokkan ke dalam dua masa, yakni masa aktif dan masa tidak aktif.

Masa aktif merujuk pada pelatihan penyegaran dan keg­

iatan mobilisasi (operasi militer perang/operasi militer selain perang), sedangkan masa tidak aktif adalah periode ke­

tika mereka kembali ke profesi semula.

Tolok ukur selanjutnya ada­

lah terkait dengan postur dan kapasitas TNI. Pemilihan frasa

“memperbesar” dan “mem­

perkuat” dalam UU PSDN ten­

tulah secara sederhana mem­

buat siapapun yang membaca UU tersebut akan mengang­

gap bahwa TNI dalam situ­

asi dan kondisi “kurang atau tidak besar” dan

“kurang atau tidak kuat”.

Pada hemat saya, ada semacam cara pandang atau me­

kanisme berfikir yang kurang presisi di sini.

Persoalan TNI hari ini adalah pada kurang tangguhnya kualitas dan kapasitas.

Berbicara kualitas dan kapasitas, secara umum sangat terkait dengan kom­

petensi personel, p r o f e ­

sion­

al­

isme personel dalam pelaksanaan tugas, kesiapan dan ketangguhan alat utama sistem persenjataan (Alutsista), penguasaan teknologi dalam kerja­kerja institusional, kese­

jahteraan prajurit, hingga corak dan wujud kerja sama yang di­

jalin dengan institusi nasional lainnya, termasuk kerja sama eksternal dengan pihak lain dalam mengamankan perta­

hanan negara.

Kurang tangguhnya kualitas dan kapasitas TNI akan bertaut dengan tolok ukur ketiga, yakni postur ancaman yang dihadapi oleh Indonesia sebagai sebuah entitas politik dan sosial budaya yang berdaulat.

Pada level domestik, Indone­

sia ban­ yak sekali meng­

h a d a p i anca­

man non­militer, baik yang sifatnya laten maupun nyata.

Hingga saat ini Papua masih bergejolak menuntut ketidakadi­

lan politik dan ekonomi yang dihadapi oleh sebagian besar masyarakat. Persoalan lain­

nya, paham ekstremisme dan aksi radikalisme dan terorisme berkembang sangat cepat dari sisi metode dan taktik yang di­

gunakan.

Celakanya, mereka tumbuh dan berkembang dalam kehidu­

pan masyarakat sehari­hari, berbaur, sehingga menimbul­

kan efek kontaminasi yang masif. Terlebih lagi situasi pan­

demi COVID­19 yang menim­

bulkan kerentanan sosial dan ekonomi menjadi bahan bakar kebencian terhadap negara dan pemerintah.

Kemajuan di bidang teknologi informasi dan komunikasi yang menghadirkan digitalisasi di segala lini hingga disrupsi tak sepenuhnya positif karena masih membawa ekses negatif seperti kejahatan transnasional di ranah siber, berkembangnya hoaks, berita palsu, dan ujaran kebencian yang menimbulkan segregasi nasional.

Pada level eksternal, major states seperti AS dan Tiongkok masih terpancing untuk men­

jalankan kebijakan luar negeri yang unilateral dan ekspansion­

is sehingga memicu ketegan­

gan dan konflik dengan ne­

gara lain, khususnya

di Laut Cina Selatan di mana In­

donesia juga terkena imbasnya.

Pada tataran Asia Tenggara, Indonesia masih disibukkan oleh pengawasan wilayah pe­

rairan yang luas yang sangat mungkin dilanggar oleh pihak asing, termasuk pelanggaran wilayah perbatasan darat, laut, dan udara oleh negara­negara jiran Asia Tenggara seperti Ma­

laysia, Filipina, Singapura, dan Timor Leste.

Pandangan

Dengan melakukan pem­

etaan melalui ketiga tolok ukur tersebut, setidaknya ada beberapa benang merah dan kesimpulan yang bisa diam­

bil. Pertama, AGHT yang dih­

adapi oleh Indonesia sifatnya adalah militer dan non­militer, baik dari domestik maupun eksternal.

Kedua, kompleksitas dan tingginya derajat AGHT terse­

but menjadi tugas dan tang­

gung jawab yang harus di­

tuntaskan oleh TNI sebagai Komput, yang mana pada hari ini, kualitas dan kapasitas TNI belum cukup memadai. TNI belum memenuhi Minimum Essential Forces (MEF) khu­

susnya dari sisi anggaran, alutsista yang dimiliki masih tertinggal, teknologi yang be­

lum mutakhir, serta bentang geografis yang sangat luas sebagai wilayah pertahanan yang harus diamankan.

etiga, Pemerintah Indonesia merespons kompeksitas dan tingginya derajat AGHT, serta kurang tangguhnya kapasitas TNI dalam sistem pertahanan

negara melalui pembentukan Komcad sebagai salah satu respons kebijakan terhadap sir­

kumstansi permasalahan terse­

but.Dengan berpijak pada pem­

etaan masalah sedemikian, pada hemat saya, pemben­

tukan Komcad terasa kurang tepat. Merespons berbagai macam AGHT tersebut melalui mobilisasi komcad yang hanya dilatih selama tiga bulan ada­

lah blunder fatal, terlebih lagi mereka juga masih disibukkan dengan profesi asal mereka.

Akan lebih tepat apabila pemer­

intah melakukan penguatan secara terpadu, terencana, dan berkesinambungan pada TNI sebagai Komput.

Pembenahan militer adalah sebuah kerja jangka panjang, apalagi merujuk pada fakta historis, militer Indonesia telah sekian lama digunakan sebagai alat penguasa pada masa Orde Baru. Melepaskan mindset dan culture set dari tentara politik dan bisnis menjadi tentara pro­

fesional tidak bisa dilakukan se­

cara instan.

Tentunya untuk mewujudkan hal tersebut, perlu didukung oleh program terukur, komitmen presiden sebagai panglima tertinggi, anggaran yang me­

madai, serta pengawasan yang ketat dari kalangan masyarakat.

Memperkuat pertahanan ne­

gara dengan memobilisasi Komcad hanya akan menimbul­

kan persoalan baru yang akan berdampak buruk terhadap pro­

fesionalisme militer yang terus terang masih terseok­seok hingga hari ini. l

Kata ’development’ atau

‘pembangunan’ tentu tidak asing di telinga kita. Sejak di bangku SD hingga universitas kata ini selalu menjadi salah satu topik utama dalam pengajaran.

Kata pembangunan lebih meng­Indonesia sejak Pres­

iden Soeharto pada tahun 1983 diangkat menjadi Bapak Pem­

bangunan sebagai apresiasi atas keberhasilannya dalam membangun Indonesia melalui Pembangunan Lima Tahun atau lebih dikenal dengan Pelita.

Pertanyaannya, apakah model pembangunan yang kita pahami selama ini sudah benar pada jalurnya? Bagaimana pen­

dapat ahli utamanya Gustavo Esteva dalam mengartikulasi­

kan “development” ini?

Tulisan ini bermaksud un­

tuk mengulas tentang asal usul pembangunan, pendapat substansi dari ahli (utamanya Gustavo Esteva), dan mencoba memberikan kritik atau pandan­

gan atas pemikiran tersebut.

Kata pembangunan atau development muncul pada era Presiden AS, Harry S. Truman pada tahun 1949. Pascabera­

khirnya perang dunia II, negara­

negara bekas jajahan Amerika dan Eropa mengalami ketert­

inggalan akibat terkurasnya semua sumber daya yang ada, untuk mengembalikan kondisi tersebut.

Truman bersedia untuk mel­

akukan perbaikan dan pertum­

buhan daerah tertinggal untuk memperbaiki dan meningkatkan kemajuan ilmiah dan kemajuan industri. Kebijakan Truman ini kemudian oleh para filosof dika­

takan sebagai upaya “penebusan dosa” dari negara penjajah ke­

pada negara jajahannya.

Melalui kebijakan tersebut, Amerika dan sekutunya mulai melancarkan paham dan ide­

ologi yang disebarkan ke se­

luruh negara melalui program pembangunan, yang sejatinya agenda ini merupakan propa­

ganda untuk melanjutkan pen­

jajahan melalui kata “develop­

ment”.

Oleh karenanya, perlu di­

pahami bahwa “development”

yang muncul pada era ini bu­

kan hanya semata­mata ke­

bijakan untuk merekonstruksi ketertinggalan negara­negara jajahannya, namun juga seba­

gai pertarungan ideologi antara AS dan sekutu yang menga­

nut paham kapitalisme dengan negara sosialis, dengan kata lain, “development” merupakan bungkus baru dari paham kapi­

talisme.

Tentu saja, agar konsep development ini bisa dengan cepat berkembang dan men­

jadi “ideologi” baru di seluruh dunia, maka dijadikan kajian ilmu pengetahuan di universitas terkemuka di Amerika, Eropa, dan negara sekutu lainnya agar kemudian menjadi bahan ru­

jukan kebijakan bagi kaum in­

telektual, teknokrat, Lembaga­

lembaga kemanusiaan, bahkan Lembaga donor internasional sekelas World Bank dan Inter­

national Monetary Fund (IMF) untuk memuluskan paradigma pembangunan.

Konsepsi Development berkembang di seluruh dunia karena banyak negara­negara Dunia Ketiga seperti India, Bangladesh, Negara Afrika, dan Amerika Latin diidentikkan dengan masalah kemiskinan,

korupsi dan sederat permasala­

han lainya yang menyeret ne­

gara tersebut kepada jurang keterbelakangan.

Hingga akhirnya mereka ber­

lomba­lomba untuk mengim­

plementasikan konsepsi de­

velopment atau modernisasi melalui perjanjian atau kesepa­

katan internasional. Akibatnya, development atau pembangu­

nan atau modernisasi hanya menguntungkan bagi negara­

negara maju dan menjadi me­

lapetaka bagi negara­negara yang tertinggal.

Kritik dan Kecamatan terha­

dap paradigma “development”

terus bermunculan. Gustavo Esteva (1992) menyatakan bahwa keterbelakangan Dunia Ketiga diakibatkan oleh proses penjajahan dan eksploitasi sumber daya alam. Pemban­

gunan dengan tolak ukur yang dirumuskan oleh negara maju tersebut dalam penerapan­

nya tidak sesuai dengan kondisi dan dinamika lokal karena pem­

bangunan yang diusung hanya mengedepankan dari pertum­

buhan ekonomi.

Sementara keadilan dan ke­

berlanjutan yang diharapkan oleh masyarakat luas tidak

diperhitungkan, artinya, pem­

bangunan yang dinyatakan dalam angka­angka tidak da­

pat dijadikan sebagai patokan untuk menggambarkan pem­

erataan yang diharapkan oleh sebuah negara.

Pemikiran Gustavo pada intinya adalah menolak teori development yang selalu men­

jadi pedoman sebuah negara dalam melakukan pemban­

gunan di negaranya. Pada dasarnya menurut Gustavo, strategi dan konsep pemban­

gunan tidak dapat digenerali­

sir dan diterapkan pada suatu negara tanpa mengetahui latar belakang sejarah negara, latar belakang sosial budaya, dan latar belakang ekonomi suatu negara yang akan melakukan proses pembangunan. Ber­

dasarkan pemikiran tersebut, maka penulis merangkum be­

berapa pandangan Gustavo terkait Development:

Development atau pemban­

gunan adalah kondisi yang tidak bermartabat yang akan menimbulkan keterbelakangan.

Development hanya berpu­

sat pada manusia dengan cara mengeksploitasi sumber daya alam guna mencapai kemak­

muran generasi masa kini.


Teori pembangunan secara tidak langsung bertujuan untuk mengendalikan dan menguasai pemikiran­pemikiran negara berkembang.


Pembangunan dinilai hanya akan membuat negara berkem­

bang semakin terpuruk dan miskin, karena pembangunan di negara barat tidak dapat dit­

erapkan secara serta merta ke negara berkembang


Teori development dianggap menciptakan garis­garis kesen­

jangan baru antara negara maju dengan negara berkembang.

Di sini timbul pemikiran bahwa negara berkembang pada akh­

irnya merasa dirugikan dan bahkan dieksploitasi.

Selain itu, dari kondisi ini sangat memungkinkan adanya praktik­praktik kolonialisme pada negara­negara berkem­

bang tersebut. Contoh, lum­

bung sumber daya alam negara berkembang yang dikuras oleh

negara­negara maju dengan berkedok pembangunan.

Satu hal yang sering terlupa dalam teori development ada­

lah, tidak selamanya pemban­

gunan dari atas dan diukur dari pertumbuhan eokonomi semata.

Pembangunan juga dapat di­

lakukan dari bawah dengan pemberdayaan lokal, penguatan kapasitas dalam membangun masyarakat dan daerahnya.

Oleh karena itu, Gustavo Esteva berusaha menawarkan solusi baru dari pembangunan, yaitu mendengarkan suara negara­negara dunia ketiga/ne­

gara pinggiran yang selama ini hanya dieksploitasi.

Konsep ini bukan untuk menghentikan pembangunan yang terjadi, melainkan meru­

bah metode pembangunan agar tidak berlandaskan pada pertumbuhan semata, namun keadilan merata dan berlandas­

kan pluralisme tatanan sosial sosial budaya lokal.l

iNFOINDONESIA.ID adalah media massa cetak di bawah payung

PT. DUA SATU PRO

2

Kamis, 18 Maret 2021

tAjUk OPINI

lPenDIRI Waherman St. Mangkuto, H. Zainuddin lDIReKTuR Usman Rizal lPemImPIn PeRusAhAAn Kiki Ibrahim lKuAsA huKum: M Kamel Fahresy, S.H. lPemImPIn ReDAKsI Aldi Gultom lWAKIL PemImPIn ReDAKsI Rio Taufiq Adam ReDAKTuR PeLAKsAnA Widya Victoria ReDAKTuR Aprilia Rahapit, Hesti Dimalia, Rusdiyono, Benni Martha Daya, Yuliani lRePORTeR Rifky Ilmi, Pras Budi Presetya, Ahmad Yani, Yuni Watiana, Mario Ananta, Khoirur Rozi, Rahmad KR, Iwan Fals, Heni Elsa Wulandari, Dedy Sagita, Nina Iskandar, Jifran, Dian Taresa (Kalimantan Tengah), Zaki (Kalimantan Timur), Basri (Kalimantan Utara), Rizky Ananda (Nusa Tenggara Barat), Abu Bakar Usman (Kepulauan Bangka Belitung) lKePALA BIRO InfO suLAWesI Wulandari D lKePALA BIRO InfO BALI-LOmBOK Anugrah Dani lKePALA BIRO InfO PAPuA Nurmanto W lKePALA BIRO InfO BATAm Abu Bakar lKePALA BIRO InfO KALImAnTAn Zaki DD lKePALA BIRO InfO JAWA Adji Sumarno lKePALA BIRO InfO sumATeRA Raden Mohd Solehin lfOTOgRAfeR M. Iqbal lDesAIn VIDeO gRAfIs Al Amin lKeuAngAn DAn ADmInIsTRAsI Niken lseKReTARIs ReDAKsI Niken lDIVIsI PengemBAngAn IT Oemar lDIsTRIBusI Abdul Muhctar lBAnK ACCOunT A/n PT. DUA SATU PRO BCA : No Rek : 553­068­2121 KCP Otista Jakarta Timur lALAmAT Jalan Raya Kalibata No. 8 Jakarta Selatan (12750) lTeLP 021­27812397 lfAx 021­79196786 lhARgA IKLAn fC : Rp 45.000/mm lBW Rp 40.000/mm lTWITTeR @_infoindonesia lfACeBOOK infoindonesia.id lInsTAgRAm@info_indonesia.id lemAIL redinfoindonesia@gmail.com, redaksi@infoindonesia.id lPeRCeTAKAn PT MEDIA NYATA GRAFIKA

”Pembangunan juga da­

pat dilakukan dari bawah, dengan pemberdayaan lokal, penguatan kapasi­

tas dalam membangun masyarakat dan daer­

ahnya”

Mahasiswa Doktoral Ilmu

Pembangunan Universitas Hasanuddin Wahyudi

Punya Pemikiran menarik yang Bisa Diterbitkan di Koran info indonesia Kirim materi Tulisan Kamu

ke redaksi@infoindonesia.id

Tulisan dibuat dalam bentuk microsoft, minimal 600 kata berserta profil diri

ProBleMATIKA PeMBeNTuKAN KoMPoNeN CADANgAN

Pandangan Terhadap Pemikiran gustavo Tentang Development

OLeh: WAhyuDI Mahasiswa Doktoral Ilmu Pembangunan Universitas

Hasanuddin

OLeh: BOy AnugeRAh Direktur Eksekutif Literasi Unggul School of Research

(3)

3

Kamis, 18 Maret 2021

NASIONAL INFO

4Kepala Daerah Ditunjuk Presiden

KeKuASAAN KIAN TerPuSAT

”Target kami hingga akhir Juni, vaksinasi COVID­19 bagi lima juta pendidik dan tenaga pen­

didik selesai. Sehingga pada tahun ajaran baru 2021/2022 atau pada minggu kedua dan ketiga Juli, pembelajaran dapat dilakukan secara tatap muka”

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan nadiem makarim

JAKARTA - Komisi Per­

lindungan Anak Indonesia (KPAI) meminta pemerintah agar pembelajaran tatap muka (PTM) didasarkan pada kesiapan infrastruktur kebiasaan baru dan protokol kesehatan.

”Kami menganggap pem­

bukaan sekolah tidak hanya guru di vaksin, tapi didasar­

kan pada kegiatan dengan penyiapan infrastruktur ke­

biasaan baru dan protokol kesehatan,” ujar Komisioner KPAI, Bidang Pendidi­

kan, Retno Listyarti di sela acara survei singkat ten­

tang “Persepsi Guru Atas Program Vaksinasi” secara daring di Jakarta, Rabu (17/3/2021).

Menurut dia, perilaku ke­

biasaan baru dan protokol kesehatan di lingkungan sekolah harus benar­benar diperhatikan agar tidak me­

nambah kasus. ”Dengan begitu tidak ada kluster sekolah. Kita tetap ber­

harap tidak terjadi,”

ucapnya.

Dalam kesempatan itu, ia juga meng­

harapkan agar vak­

sin untuk anak­

anak. Terutama usia sekolah dapat segera t e r s e d i a agar dapat m e m e n ­ uhi keke­

b a l a n imunitas di lingkun­

gan se­

kolah.

”Berharap vak­

sin untuk anak­anak segera ada dan bisa divaksin untuk dapat memenuhi kekebalan komunitas,” katanya.

Sebelumnya, Menteri Pen­

didikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Anwar Makarim menargetkan se­

mua sekolah sudah melaku­

kan kegiatan belajar menga­

jar secara tatap muka mulai Juli 2021.

”Target kami hingga akhir Juni, vaksinasi COVID­19 bagi lima juta pendidik dan tenaga pendidik selesai. Se­

hingga pada tahun ajaran baru 2021/2022 atau pada minggu

k e d ­ u a

dan ketiga Juli pembelajaran dapat dilakukan secara tatap muka,” ujarnya.

Pembelajaran tatap muka dilakukan dengan sistem ro­

tasi yang mana baru sekitar 50 persen siswa yang mas­

uk dan sisanya melakukan pembelajaran daring. Pemb­

elajaran dilakukan dengan menerapkan protokol kes­

ehatan yang ketat.

Pada tahun ini, pihaknya masih menerapkan fleksi­

bilitas untuk pengelolaan dana BOS, yang mana dapat digunakan untuk memper­

siapkan pembelajaran tatap muka.

”Jadi dana BOS bisa digunakan untuk me­

menuhi daftar periksa pembelajaran tatap

muka. Sekarang harus sudah dimulai, ketika vaksinasi su­

dah bergulir pasti sekolah didorong

untuk membuka s e k o l a h , ”

k a t a dia.l

Minta Anak Juga Divaksin

komisioner kPaI, Bidang Pendidikan, Retno listyarti.

JAKARTA - Pengamat kebijakan publik Agus Pambagio menyambut baik kemung­

kinan limbah abu terbang dan abu padat (FABA) hasil batu bara pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) dapat diolah kembali dengan teknologi baru.

”FABA itu jumlahnya banyak dan su­

lit dikendalikan sehingga dimasukkan ke dalam kategori limbah B3. Tetapi seiring berkembangnya teknologi, FABA ternyata bisa diolah kembali menjadi sesuatu yang berguna,” kata Agus dalam pernyataan di Jakarta, Rabu (17/3/2021).

Ia menilai kebijakan untuk mengeluarkan limbah FABA menjadi kategori bukan ba­

han berbahaya dan beracun (non B3) da­

pat menjadi peluang ekonomi baru, karena limbah dapat diolah sebagai bahan baku infrastruktur.

Selain itu, pencabutan FABA dari daftar limbah B3, juga bisa mempersempit ruang gerak mafia yang “bermain” dalam pen­

gelolaan limbah dan berpotensi merugikan pengelola PLTU.

“Tempat pengelolaan limbah di Jawa, jika PLTU di Papua atau Sulawesi, dibutuhkan ongkos yang banyak. Padahal, untuk men­

gelola FABA juga dibutuhkan pembuatan dokumen Analisis Dampak Lingkungan (AMDAL) dengan biaya hingga Rp400 jutaan, di sini timbul praktik mafia,” katanya.

Peneliti FABA dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya Janu­

arti Jaya Ekaputri menambahkan, kebija­

kan pencabutan FABA dari daftar limbah B3 dapat membuka pemanfaatan limbah untuk infrastruktur maupun pertanian.

Menurut dia, FABA yang di­

olah dengan baik sesuai standar pemerintah dapat dijadikan sebagai ba­

han baku pembua­

tan batu b a t a , s e ­

men, corn block, dan sejenisnya, bahkan menjadi pupuk di beberapa negara maju.

Namun, ia mengakui regulasi maupun pengawasan FABA masih memerlukan pemeriksaan secara ketat karena limbah ini mempunyai efek bahaya apabila dikelo­

la dalam jumlah banyak dan tidak terkontrol kualitasnya.

”Misalnya, kita anggapannya nasi. Nasi tidak berbahaya. Tetapi kita dipaksa makan sekali duduk 50 kilogram, itu menjadi ber­

bahaya. Sekarang pertanyaannya apakah nasi itu beracun? Nasi itu tidak beracun.

Tetapi kalau dalam jumlah besar mungkin berbahaya,” katanya.

Sebelumnya, Dirjen Pengelolaan Sampah, Limbah dan Bahan Beracun Ber­

bahaya (PSLB3), R o s a V i v i e n

Ratnawati memas­

t i k a n

adanya penegakan hukum jika terjadi pel­

anggaran dalam pengelolaan limbah abu batu bara PLTU.

“Kalau memang terjadi pelangga­

ran, bisa dilakukan penegakan hukum.

Masyarakat tetap bisa melakukan guga­

tan ganti kerugian, karena itu dilindungi negara,” kata Dirjen PSLB3 Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Vivien dalam konferensi pers virtual dipan­

tau dari Jakarta, Senin (17/3).

Vivien menegaskan bahwa masuknya fly ash (abu terbang) dan bottom ash (abu pa­

dat) atau yang dikenal sebagai FABA dari hasil pembakaran batu bara di PLTU dalam kategori non­B3 tidak akan menghilangkan standar pengaturan dan pengelolaan.

KLHK telah menyusun pengaturan lim­

bah non­B3 yang meliputi pengurangan limbah, penyimpanan, pemanfaatan, pen­

imbunan, penanggulangan pencemaran lingkungan hidup dan pelaporan kegia­

tan limbah non­B3.

Terkait rencana pengelolaan non­

B3, dalam aturan baru dapat meru­

juk kepada penetapan Menteri LHK yang selanjutnya dituangkan dalam Persetujuan Lingkungan. Limbah non­B3 juga wajib didaftarkan secara rinci dalam persetujuan itu, meski

pengelolaannya tidak memerlukan persetujuan teknis.l

Awas Permainan Mafia limbah

Pengamat kebijakan publik agus Pambagio.

Ratusan daerah akan dip­

impin oleh penjabat (Pj) kepala daerah, yang ditunjuk pemer­

intah pusat pada 2022­2024.

Para pakar menilai sistem ini akan menguntungkan orang­

orang dekat Presiden Joko Widodo dan partai tertentu jel­

ang Pemilu 2024.

Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian menyatakan pres­

iden akan menunjuk langsung posisi Pj gubernur. Sementara itu, wali kota atau bupati diaju­

kan oleh gubernurnya ke Ke­

mendagri.

”Saya juga laporkan ke istana ke Presiden,” kata Tito saat menggelar rapat dengar pen­

dapat dengan Komisi II DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (15/3).

Tito menyebut kemungkinan Jokowi akan membentuk Tim Penilai Akhir (TPA) untuk me­

nilai para birokrat yang nantinya akan diangkat.

”Untuk gubernur, sesuai un­

dang­undang kita serahkan ke­

pada Presiden. Mungkin pres­

iden juga akan lakukan TPA, melibatkan pejabat lain sebagai

JAKARTA - Akibat dari Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak digelar 2024, imbasnya sejumlah daerah pun terjadi kekosongan jabatan. Dikarenakan ban- yaknya kepala daerah yang habis masa jabatannya pada 2022-2023.

tim penilai akhir yang selama ini untuk menentukan. Karena masa jabatan yang panjang,”

kata Tito.

Tito optimistis tak ada per­

soalan terhadap penunjukan Pj kepala daerah di 2022 dan 2023 mendatang. Hal itu berkaca pada pengisian Pj kepala daerah di berbagai wilayah yang tak mengalami kendala pada 2020 lalu.

Mantan Kapolri itu menye­

but kriteria orang­orang yang ditunjuk sebagai Pj gubernur dari Kemendagri pada 2020 lalu merupakan birokrat tulen.

Oleh karena itu, kata Tito, kin­

erja mereka banyak diapresiasi warga di daerah yang dipimpin­

nya.

“Kemarin sama ada sejum­

lah Pj gubernur, 9 kalau enggak salah dari Kemendagri dan mereka dapat apresiasi karena profesional. Saya menekankan kepada mereka untuk tak ber­

pihak. Dia bisa memperbaiki semasa jadi Pj dan netral,”

ujarnya.

Tito lantas menjelaskan mekanisme pengangkatan

Pj kepala daerah untuk level provinsi berada di bawah ke­

wenangan Kemendagri. Kemu­

dian Kemendagri akan menga­

jukan para kandidat tersebut kepada presiden untuk kemu­

dian dipilih.

Sementara untuk level kabupaten/kota, lanjut Tito, gubernur bisa mengajukan kandidat Pj kepala daerah ke­

pada Kemendagri.

”Nah ini kita lakukan secara berjenjang dari bawah dengan li­

hat masukan juga apakah kemungkinan ada potensi konflik kepentingan. Jadi bukan nanti yang di bupati, wali kota di

drop dari Kemendagri, tidak,”

katanya.

Meski demikian, Tito men­

egaskan pihaknya tak asal me­

nerima kandidat Pj bupati/wali kota yang diajukan oleh guber­

nur. Ia mengata­

kan pihakn­

ya pasti melihat

krite­

r i a d a n

potensi konflik yang bisa mele­

tus bila kandidat tertentu terpilih menjadi Pj.

”Ketika ada pro kontra tinggi, kemarin kita ambil dari Ke­

mendagri, level direktur es­

elon II. Kita pesan juga netral,”

ujarnya.

Sejumlah kepala daerah ting­

kat provinsi akan habis masa jabatannya pada 2022 dan 2023. Beberapa kepala dae­

rah yang habis antara lain, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, hingga Gubernur Jawa Timur

Khofifah Indar Parawansa.

Menanggapi hal ini, ang­

gota Komisi II DPR RI Fraksi PKS Mardani Ali Sera menga­

takan, hal ini sama saja merampas hak

rakyat. Sebab penentuan k e p a l a d a e r a h b u k a n d a r i

Pilka­

d a .

Apalagi kurang lebih bisa dua tahun jabatan tersebut kosong.

“Ini yang dinamakan meram­

pas hak rakyat untuk menentu­

kan kepala daerahnya diambil oleh pemerintah,” kata Marda­

ni kepada wartawan, Rabu (17/3/2021).

Tidak digelarnya Pilkada 2022 dan 2023, kata Mardani, juga semakin menegaskan kekuasaan semakin terpusat.

PKS menilai semakin jelas bahwa Pilkada 2022 dan 2023 penting untuk digelar.

”Ini kian menegaskan bahwa peniadaan Pilkada 2022 dan 2023 membuat kekuasaan kian terpusat pada satu orang,”

ucapnya.

Maka dari itu, PKS terus men­

dorong perlunya perubahan un­

dang­undang agar menormalisa­

si Pilkada. ”PKS tetap menuntut agar revisi UU Pemilu dijalankan termasuk menyelenggarakan Pilkada 2022 dan 2023,” tegas Mardani.

Sementara, peneliti politik Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Wasisto Jati menilai sistem ini akan men­

guntungkan lingkaran Jokowi.

Sebab Jokowi punya we­

wenang super besar menentu­

kan orang yang akan duduk di kursi kepala daerah.

Dia menyebut partai­partai bisa untung jika bisa mem­

pengaruhi keputusan Jokowi.

Sebab mereka bisa menga­

mankan posisi kepala daerah tanpa repot­repot ikut pilkada.

”Secara politis, aktor yang diuntungkan adalah koalisi pemerintahan nasional karena mereka bisa fokus sepenuhnya di pemilu 2024 tanpa harus ber­

susah payah di level lokal,” kata Wasisto

Dia menuturkan sistem ini juga akan berdampak pada pemenangan di Pemilu 2024.

Menurutnya, partai punya po­

sisi lebih baik di pemilu jika berhasil menguasai pilkada se­

belumnya.

Wasisto berpendapat PDIP jadi pihak yang paling diuntung­

kan jelang 2024. Sebab partai ini punya kedekatan dengan Jokowi dibanding partai­partai lainnya.

”Saya pikir PDIP khususn­

ya lebih diuntungkan dengan kebijakan ini dibanding ang­

gota partai koalisi lainnya.

Karena beberapa daerah strategis dalam pemilukada itu rata­rata adalah daerah suara mengambang dengan jumlah suara besar,” tuturn­

ya.Jika ditotal, bakal ada 271 daerah yang akan dipimpin oleh Pj kepala daerah. Se­

banyak 101 kepala daerah hasil pilkada 2017 habis masa jabatannya pada 2022, dan 170 kepala daerah hasil pilkada 2018 habis masa jabatannya pada 2023.l

menteri Dalam negeri Tito karnavian.

Referensi

Dokumen terkait

Pertumbuhan ekonomi menjadi melambat bahkan sempat mengalami pertumbuhan minus, nilai utang luar negeri meningkat tajam karena pemerintah mengambil alih utang luar negeri

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan anemia gizi, body image dan perilaku kontrol berat badan dengan kejadian kurang gizi pada remaja putri di

Sedangkan pada sediaan emulgel tidak mengandung etanol 95% sehingga daya proteksi yang dihasilkan oleh sediaan emulgel tidak mengalami penurunan yang drastis karena minyak akar

Sesuai dengan hasil penelitian menunjukkan bahwa jumlah spesies kumbang elaterid yang ditemukan di kawasan hutan pada lanskap TNBD lebih tinggi dibandingkan dengan di Hutan

M eteorologi mengenal sistem skala dalam melakukan sebuah analisis. Skala global merupakan skala meteorologi yang paling luas. Skala global dapat mempengaruhi fenomena meteorologi

Untuk semua pihak yang telah membantu penulis baik dari segi moril maupun materil dalam penyusunan skripsi ini, penulis mengucapkan banyak terima kasih, mohon maaf jika saya

ƒ Diagenesis ketiga terjadi dalam lingkungan fresh water phreatic, yang ditandai oleh pelarutan butiran, matriks dan semen yang membentuk porositas vuggy dan moldic; pelarutan

Dari pembahasan dan analisis dapat disimpulkan bahwa dengan menggunakan model pembelajaran role playing yang telah dilaksanakan, prestasi belajar siswa kelas II