• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERSEPSI MAHASISWA TERHADAP MINAT BERKARIR SEBAGAI AKUNTAN PUBLIK (STUDI PADA MAHASISWA AKUNTANSI DI UNIVERSITAS SWASTA : UKSW, UNIKA, UKDW DAN UAJY)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PERSEPSI MAHASISWA TERHADAP MINAT BERKARIR SEBAGAI AKUNTAN PUBLIK (STUDI PADA MAHASISWA AKUNTANSI DI UNIVERSITAS SWASTA : UKSW, UNIKA, UKDW DAN UAJY)"

Copied!
68
0
0

Teks penuh

(1)

PERSEPSI MAHASISWA TERHADAP MINAT BERKARIR SEBAGAI AKUNTAN PUBLIK

(STUDI PADA MAHASISWA AKUNTANSI DI UNIVERSITAS SWASTA : UKSW, UNIKA, UKDW DAN UAJY)

Oleh:

WILLIANI ROSEMERI NIM : 232012133

KERTAS KERJA

Diajukan kepada Fakultas Ekonomika dan Bisnis Guna Memenuhi Sebagian dari

Persyaratan-Persyaratan untuk Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi

FAKULTAS : EKONOMIKA DAN BISNIS PROGRAM STUDI : AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA

SALATIGA 2016

(2)

ii

(3)

iii

(4)

iv

(5)

v

(6)

vi

HALAMAN MOTTO

“I can do all things through Christ who strengthens me”

(Philippians 4:13)

(7)

vii

ABSTRACT

This research aims to describe the college student’s perception toward career interests as Certified Public Accountants (CPAs) in terms of professional recognition and labor market reasoning. The data have been received from the interviews result and distributed questionnaires in some private universities in Satya Wacana Christian University, Duta Wacana Christian University, Atma Jaya University and Catholic University of Soegijapranata with 154 respondents.

Analysis technique in this research is descriptive statistics by using mean calculation to verify the data which have been collected from the questionnaires.

The result of this research showed that college students have high interest as the CPAs based on professional recognition and labor market reasoning aspects.

Key Word: Professional recognition, labor market reasoning, and career interest as Certified Public Accountants (CPAs)

(8)

viii

SARIPATI

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan persepsi mahasiswa terhadap minat berkarir sebagai akuntan publik jika dilihat dari segi pengakuan profesional dan pertimbangan pasar kerja. Data diperoleh dari hasil wawancara dan penyebaran kuesioner pada beberapa universitas swasta di Universitas Kristen Satya Wacana, Universitas Kristen Duta Wacana, Universitas Atma Jaya dan Universitas Katolik Soegijapranata dengan responden yang berjumlah 154 orang.

Teknik analisis dalam penelitian ini adalah statistika deskriptif dengan menggunakan perhitungan mean atau rata-rata untuk menguji data-data kuesioner yang diperoleh. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mahasiswa memiliki minat yang tinggi untuk berkarir sebagai akuntan publik berdasarkan aspek pengakuan profesional dan pertimbangan pasar kerja.

Kata Kunci: Pengakuan profesional, pertimbangan pasar kerja, dan minat berkarir sebagai akuntan publik.

(9)

ix

KATA PENGANTAR

Akuntan Publik adalah salah satu profesi akuntansi yang memberikan jasanya untuk melayani kebutuhan masyarakat. Jenis pekerjaan yang biasanya dilakukan oleh akuntan publik adalah pemeriksaan laporan keuangan (auditing), bantuan dibidang perpajakan dan konsultasi manajemen. Namun dalam pekerjaanya ada beberapa akuntan publik yang menyalahgunakan prefesinya dengan melakukan manipulasi laporan keuangan yang menyebabkan menurunnya kepercayaan masyarakat terhadap profesi akuntan publik. Sementara itu minat mahasiswa akuntansi berkurang untuk berkarir sebagai akuntan publik sehingga dilakukan penelitian dengan judul “Persepsi Mahasiswa Terhadap Minat Berkarir sebagai Akuntan Publik untuk melihat bagaimana persepsi mahasiswa terhadap minat berkarir sebagai akuntan publik jika dilihat dari segi pengakuan profesional dan pertimbangan pasar kerja

Penelitian ini bermanfaat untuk dapat menambah wawasan dan ilmu pengetahuan serta dapat menjadi bahan pertimbangan bagi mahasiswa dalam memutuskan untuk berkarir menjadi seorang akuntan publik.

Salatiga, 12 April 2016

Penulis

(10)

x

UCAPAN TERIMA KASIH

Pujian dan ucapan syukur penulis haturkan kepada Tuhan Yesus Kristus untuk setiap anugerah terindah serta berkat terbaik yang telah diberikan kepada penulis, sehingga tugas akhir ini dapat terselesaikan dengan baik. Penulis menyadari adanya keterbatasan yang terjadi selama proses penyusunan tugas akhir ini dari awal hingga akhir, sehingga dengan setiap anugerah dan berkat dari Tuhan Yesus Kristus serta peran dari berbagai pihak, tugas akhir ini dapat terselesaikan dengan baik. Pada kesempatan ini, penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua pihak yang selama ini turut membantu dalam memberikan bimbingan, motivasi, doa serta dukungan hingga selesainya tugas akhir ini:

1. Keluarga terkasih Papa I Wayan Mikawidana, Mama Ni Nyoman Wiari, Adik Resa Saputri yang telah memberikan segala dukungan dalam menyelesaikan penulisan tugas akhir ini.

2. Ibu Dr. Intiyas Utami, SE., M.Si., Ak., CA, CMA, QIA selaku dosen pembimbing yang telah memberi kan bantuan, kesabarannya dalam membimbing, serta dukungan bagi penulis dalam penyelesaian tugas akhir ini.

3. Dosen penguji Marwata, SE., M.Si., Ak., CA., Ph.D dan Hans Hananto Andreas, SE., Msi yang sudah memberikan saran untuk perbaikan proposal.

4. Ibu Christina Novita, SE., M.Si (dosen dari Universitas Kristen Duta Wacana) dan Ibu Tabitha Indah Iswari, SE., M. Acc. Ak (dosen dari Universitas Atma Jaya Yogyakarta) yang telah membantu dalam proses pengumpulan data.

5. Ibu Birgitta Dian Saraswati, SE., M.Si selaku wali studi.

6. Seluruh Dosen Fakultas Ekonomika dan Bisnis Jurusan Akuntansi Universitas Kristen Satya Wacana yang telah mengajar dan membagikan ilmu pengetahuan dalam kegiatan perkuliahan.

7. Sahabat terbaik yang selalu memberikan semangat dalam penyusunan tugas akhir ini, yang selalu memberikan bantuan dalam segala hal. Terima

(11)

xi

kasih atas setiap dukungan kalian, Roby Irwandi, Fendy, Iga, Arum, Lucia, Priska, Widy, Desy, Tessa, Chacha, Erika, Erina, Naomi, Chika, Henokh, Titi Ramba.

8. Kakak-kakak dan adik-adik kos yang juga selalu menyemangati untuk membuat skripsi, Zefania, Arfil, Ivana, Ruth, Hanna, Stella, Melisa, Gina, Dwi, Ajeng, Anggi Taula, Yoko, Spicah, Anggi Sinaga, Geby, Angel, Cindy bulamei, Sindy Mergina, Yuki, Ester, Nancy, Dina dan sahabat – sahabat yang tidak bisa disebutkan seluruhnya. See you on the top! Keep Believing, Keep Praying and Keep Dreaming!

9. Teman-teman seperjuangan angkatan 2012 yang sangat banyak dan tidak dapat disebutkan satu per satu.

10. Teman-teman Tim Kampus Ministry yang sudah boleh menjadi teman yang baik selama berkuliah di Universitas Kristen Satya Wacana.

11. Kepada seluruh responden (Mahasiswa Universitas Kristen Satya Wacana, Mahasiswa Universitas Kristen Duta Wacana, Mahasiswa Universitas Katolik Soegijapranata dan Mahasiswa Atma Jaya Yogyakarta) yang telah bersedia membantu kelancaran penelitian ini.

Dan untuk seluruh pihak yang telah membantu hingga kertas kerja ini dapat terselesaikan. Semoga Tuhan Yesus Kristus senantiasa melimpahkan anugerah-Nya.

Williani Rosemeri

(12)

xii

DAFTAR ISI

Halaman Judul... i

Pernyataan Keaslian Kertas Kerja ... ... ii

Halaman Persetujuan ... iii

Halaman Motto ... iv

Abstract ... vi

Saripati ... vii

Kata Pengantar ... viii

Ucapan Terima Kasih ... ix

Daftar Isi ... x

Daftar Tabel ... xii

Daftar Gambar ... xiii

Daftar Lampiran ... xiv

Pendahuluan ... 1

Kerangka Teori... 4

Teori Pengharapan / Motivasi ... 4

Pengakuan Profesional ... 5

Pertimbangan Pasar Kerja ... 5

Pengakuan Profesioanal Terhadap Minat Berkarir Sebagai Akuntan Publik .. 6

Pertimbangan Pasar Kerja Terhadap Minat Berkarir Seabagai Akuntan Publik ... 6

Kerangka Penelitian ... 8

Metode Penelitian... 9

Desain Penelitian ... 9

Data dan Sumber Data ... 9

Definisi Variabel dan Operasioanl Variabel Penelitian ... 10

Teknik dan Langkah Analisis Data ... 10

(13)

xiii

Hasil dan Pembahasan... 11

Karakteristik Demografi Responden ... 12

Deskripsi Variabel Penelitian ... 13

Pengakuan Profesioanl ... 14

Pertimbangan Pasar Kerja ... 23

Simpulan, Saran, dan Keterbatasan Penelitian ... 32

Daftar Pustaka ... 33

Daftar Riwayat Hidup ... 36

Lampiran-Lampiran ... 38

(14)

xiv

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Karakteristik Demografi Responden ... 12 Tabel 2. Deskripsi Variabel Penelitian... 13 Tabel 3.Deskripsi Minat Atas Pengakuan Profesional Berdasarkan Kelompok Universitas ... ... 14 Tabel 4.Deskripsi Minat Atas Pengakuan Profesional Berdasarkan Kelompok

Jenis Kelamin ... 16 Tabel 5. Deskripsi Minat Atas Pengakuan Profesional Berdasarkan Kelompok Angkatan ... 19 Tabel 6. Deskripsi Minat Atas Pengakuan Profesional Berdasarkan Kelompok IPK ... 21 Tabel 7. Deskripsi Minat Atas Pertimbangan Pasar Berdasarkan Kelompok Universitas ... 23 Tabel 8. Deskripsi Minat Atas Pertimbangan Pasar Berdasarkan Kelompok Jenis Kelamin... .... 26 Tabel 9. Deskripsi Minat Atas Pertimbangan Pasar Berdasarkan Kelompok Angkatan ... 28 Tabel 10. Deskripsi Minat Atas Pertimbangan Pasar Berdasarkan Kelompok IPK ... 31

(15)

xv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Kerangka Penelitian ... 8

(16)

xvi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Kuesioner Penelitian ... 38

Lampiran 2 Data Kuesioner. ... 40

Lampiran 3 Pertanyaan Wawancara... 44

Lampiran 4 Jawaban Wawancara... 44

(17)

1

PENDAHULUAN

Karir adalah rangkaian posisi atau kedudukan yang ditempati seseorang sepanjang masa kerjanya. Orang-orang memilih karir untuk memenuhi kebutuhan individual secara mendalam. Dalam memilih karir yang akan dijalani, mahasiswa akuntansi memiliki berbagai macam pertimbangan untuk memilih karir apa yang akan dijalaninya. Ada beberapa profesi akuntansi dalam dunia kerja yang dapat dijalankan oleh sarjana akuntansi, misalnya akuntan publik, akuntan perusahaan, akuntan pendidik dan akuntan pemerintah. Khususnya untuk berkarir sebagai akuntan publik, memiliki keistimewaan karena bisa memperluas lapangan pekerjaan dengan cara membuka jasa konsultan (Kantor Akuntan Publik), selain itu akuntan publik adalah salah satu tenaga ahli yang masih banyak dicari oleh perusahaan klien oleh sebab itu profesi akuntan publik dapat menjadi salah satu pilihan profesi yang penting bagi mahasiswa. Namun disisi lain banyak mahasiswa ataupun masyarakat yang sangat mempertimbangkannya dengan baik karena banyak terjadi skandal-skandal yang menyebabkan kepercayaan masyarakat menurun terhadap akuntan publik (Zaid 2015). Setiap terjadi suatu skandal yang melibatkan suatu profesi akan membuat reputasi profesi tersebut menjadi negatif di mata publik.

Kasus skandal akuntansi bukanlah hal yang baru lagi dalam dunia bisnis.

Salah satu kasus terbaru adalah kasus manipulasi laporan keuangan Raden Motor.

Seorang akuntan publik yang membuat laporan keuangan perusahaan Raden Motor untuk mendapatkan pinjaman modal senilai Rp 52 Miliar dari BRI Cabang Jambi pada 2009, diduga terlibat kasus korupsi dalam kredit macet. Hasil pemeriksaan dan konfrontir keterangan tersangka Zein Muhamad dengan saksi Biasa Sitepu terungkap ada kesalahan dalam laporan keuangan perusahaan Raden Motor dalam mengajukan pinjaman ke BRI serta terungkap ada dugaan kuat keterlibatan dari Biasa Sitepu sebagai akuntan publik dalam kasus ini. Semestinya data laporan keuangan Raden Motor yang diajukan ke BRI saat itu harus lengkap, namun dalam laporan keuangan yang diberikan tersangka Zein Muhamad sebagai

(18)

2 pimpinan Raden Motor ada data yang diduga tidak dibuat semestinya dan tidak lengkap oleh akuntan publik.

Kasus kredit macet yang menjadi perkara tindak pidana korupsi itu terungkap setelah kejaksaan mendapatkan laporan adanya penyalahgunaan kredit yang diajukan tersangka Zein Muhamad sebagai pimpinan Raden Motor (Kompas 2010). Hal ini mengakibatkan menurunnya kepercayaan publik dan pemerintah terhadap akuntan publik Biasa Sitepu karena telah menimbulkan pernyataan yang menyesatkan. Kejadian ini menimbulkan dampak yang sangat luas, sehingga kepercayaan masyarakat terhadap profesi akuntan publik menjadi menurun.

Menurut data terakhir yang dilansir dari situs Institut Akuntan Publik Indonesia (IAPI), menunjukkan saat ini terdapat 510 Kantor Akuntan Publik (KAP) yang beroperasi di Indonesia dan jumlah akuntan yang sudah lulus ujian sertifikasi dan terdaftar sebagai anggota IAPI berjumlah 1411 orang. Jika dilihat dari data tersebut jumlah akuntan publik di Indonesia sangat minim, sementara itu akuntan-akuntan publik yang ada saat ini lebih terpusat di Pulau Jawa terutama di Jakarta dan sekitarnya. Jika generasi muda tidak mau menjadi penerus untuk menjadi akuntan publik di masa yang akan datang, maka bangsa ini akan kesulitan dengan langkanya profesi ini.

Penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Stole (1976) dalam Setiyani (2005), pengakuan profesional dipertimbangkan oleh mahasiswa yang memilih profesi akuntan publik. Hal ini menunjukkan bahwa dalam memilih profesi tidak hanya mencari penghargaan finansial, tetapi juga ada keinginan untuk pengakuan berprestasi dan mengembangkan diri. Profesi akuntan publik merupakan profesi yang dipandang menjanjikan prospek yang cerah karena profesi ini memberikan tantangan intelektual dan pengalaman belajar yang tidak ternilai (Wheeler, 1983)

Pertimbangan pasar kerja meliputi keamanan kerja dan tersedianya lapangan kerja atau kemudahan mengakses lowongan kerja (Chan 2012).

Keamanan kerja merupakan faktor yang menyebabkan karir yang dipilih dapat bertahan dalam jangka waktu yang cukup lama dan jauh dari kasus pemutusan

(19)

3 hubungan kerja (PHK). Hasil penelitian Rasmini (2007) menunjukkan bahwa mahasiswa menganggap karir sebagai akuntan publik mampu memberikan keamanan kerja yang lebih terjamin. Keamanan kerja merupakan faktor yang menyebabkan karir yang dipilih dapat bertahan dalam jangka waktu yang cukup lama dan jauh dari kasus PHK (Rahayu et al., 2003).

Jumlah akuntan publik di Indonesia masih minim sedangkan kebutuhan akan akuntan publik tinggi, sementara itu dari kasus manipulasi laporan keuangan yang dilakukan oleh akuntan publik menyebabkan menurunnya kepercayaan masyarakat terhadap profesi akuntan publik. Dengan reputasi akuntan publik yang menurun menyebabkan adanya kemungkinan minat mahasiswa untuk berkarir sebagai akuntan publik menurun. Oleh karena itu penelitian ini ingin melihat bagaimanakah minat mahasiswa untuk berkarir sebagai akuntan publik, sehingga penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan persepsi mahasiswa akuntansi di perguruan tinggi swasta terhadap minat untuk berkarir sebagai akuntan publik dilihat dari aspek pengakuan profesional dan pertimbangan pasar kerja. Tempat penelitian ini hanya dipilih pada Perguruan Tinggi Swasta untuk membandingkan antara perguruan tinggi yang satu dengan yang lain yang memiliki karakteristik yang sama seperti dibawahi oleh yayasan kristen (katolik). Penelitian tentang minat berkarir menjadi akuntan publik penting dan relevan untuk dilakukan sampai saat ini bahkan di masa yang akan datang mengingat adanya krisis etika profesi karena banyak terjadi kasus dimana akuntan publik melakukan tindak kecurangan.

Manfaat penelitian ini yakni bagi dunia akademik dapat menambah wawasan dan ilmu pengetahuan dan dapat menjadi bahan pertimbangan dalam berkarir menjadi seorang akuntan publik, serta bagi praktisi dapat menjadi bahan masukan dan pertimbangan bagi lembaga yang telah mempekerjakan tenaga akuntan, sehingga dapat mengerti apa yang diinginkan oleh calon akuntan dalam memilih untuk berkarir sebagai akuntan publik dan untuk lebih memotivasi mereka yang sudah bekerja di lembaganya.

(20)

4

TINJAUAN PUSTAKA

Teori Pengharapan/Motivasi

Dalam memilih suatu karir berkaitan erat dengan teori pengharapan.

Penjelasan yang paling diterima secara luas mengenai motivasi adalah teori pengharapan dari Victor H. Vroom (1964) dalam Suyono (2014). Menurut teori ini, motivasi merupakan akibat dari suatu hasil yang ingin dicapai oleh seseorang dari perkiraan yang bersangkutan bahwa tindakannya akan mengarah kepada hasil yang diinginkannya. Artinya, apabila seseorang sangat menginginkan sesuatu dan jalan nampaknya terbuka untuk memperolehnya, maka yang bersangkutan akan berupaya mendapatkannya. Dalam istilah yang lebih praktis, teori pengharapan mengatakan bahwa karyawan akan berupaya lebih baik jika karyawan tersebut meyakini upaya itu menghasilkan penilaian kinerja yang baik. Penilaian kinerja yang baik akan mendorong imbalan organisasi seperti bonus, kenaikan penghargaan finansial/gaji atau promosi. Selanjutnya, imbalan tersebut akan memenuhi sasaran pribadi karyawan. Oleh karena itu, teori ini berfokus pada 3 hubungan (Robbins 2006 dalam widyasari 2010): yang pertama hubungan upaya- kinerja, probabilitas yang dipersepsikan oleh individu yang mengeluarkan sejumlah upaya tertentu itu akan mendorong kinerja. Kedua hubungan kinerja- imbalan, sampai sejauh mana individu itu meyakini bahwa berkinerja pada tingkat tertentu akan mendorong tercapainya kinerja yang diinginkan. Ketiga hubungan imbalan-sasaran pribadi, sampai sejauh mana imbalan-imbalan organisasi memenuhi sasaran atau kebutuhan pribadi individu serta potensi daya tarik imbalan tersebut bagi individu tersebut.

Kunci dari teori pengharapan adalah pemahaman sasaran individu dan keterkaitan antara upaya dan kinerja, antara kinerja dan imbalan (Aprilyan 2011).

Dengan demikian, pemilihan karir mahasiswa akuntansi ditentukan oleh pengharapan akan karir yang akan mereka pilih apakah karir tersebut dianggap dapat memenuhi kebutuhan individu mereka dan apakah karir tersebut mempunyai daya tarik bagi mereka, misalnya apakah karir tersebut dapat

(21)

5 memberikan imbalan organisasi yang layak seperti bonus, kenaikan penghargaan finansial/gaji atau promosi. Sehubungan dengan itu, mahasiswa yang mempunyai pengharapan terhadap karir yang dipilihnya dapat memberikan apa yang inginkan ditinjau dari faktor-faktor pengakuan profesional dan pertimbangan pasar kerja.

Pengakuan Profesional

Pengakuan profesional adalah penghargaan bukan dalam bentuk finansial melainkan yang berhubungan dengan pengakuan terhadap prestasi. Pengakuan profesional diberikan kepada karyawan dengan kualitas kerja yang baik. Ada kepuasan tersendiri ketika memperoleh pengakuan profesional dalam karir mengingat usaha yang dilakukan untuk memperoleh prestasi kerja. Pengakuan profesional ini meliputi adanya kemungkinan bekerja dengan ahli yang lain, kesempatan untuk berkembang dan pengakuan prestasi (Rahayu et al., 2003).

Trirorania (2004) menyatakan bahwa pengakuan profesional dipertimbangkan oleh mahasiswa yang memilih profesi sebagai akuntan publik. Hal ini berarti bahwa dalam memilih profesi tidak hanya bertujuan mencari penghargaan finansial atau gaji, melainkan juga ada keinginan untuk berprestasi dan mengembangkan diri dalam berkarir. Pengakuan profesional yang akan diuji dalam penelitian ini meliputi kesempatan untuk berkembang, adanya pengakuan apabila berprestasi, cara untuk kenaikan pangkat dan keahlian untuk mencapai sukses (Rahayu et al., 2003).

Pertimbangan Pasar Kerja

Pertimbangan pasar kerja berhubungan erat dengan pekerjaan yang dapat diakses di masa yang akan datang. Akuntan publik sebagai salah satu jenis profesi yang mampu memberikan peluang dalam dunia kerja. Menurut Suyono (2014) pekerjaan yang memiliki pasar kerja yang lebih luas akan lebih diminati daripada pekerjaan yang pasar kerjanya kecil. Hal ini karena peluang pengembangan dari pekerjaan dan imbalan yang diperoleh akan lebih banyak. Pertimbangan pasar kerja dapat menjadi alasan atau faktor bagi seseorang dalam menentukan karirnya.

Hasil penelitan Rahayu et al. (2003) menunjukkan bahwa mahasiswa yang

(22)

6 memilih profesi akuntan pemerintah dan akuntan pendidik menganggap keamanan kerja dan profesinya lebih aman dibandingkan dengan perofesi akuntan lainnya.

Mahasiswa yang memilih profesi akuntan publik menganggap pekerjaannya kurang aman tetapi masih lebih aman dibandingkan profesi akuntan perusahaan.

Keamanan kerja dipertimbangkan untuk mengetahui seberapa lama pekerjaan yang dipilih mampu bertahan dan memberikan jaminan untuk tidak di PHK (Iswahudin 2015). Oleh karena itu pertimbangan pasar kerja dapat menjadi salah satu faktor yang dipertimbangkan untuk berkarir sebagai akuntan publik.

Menurut Wheeler (1983) pertimbangan pasar kerja (job market consideration) meliputi, tersedianya lapangan kerja, keamanan kerja, fleksibilitas karir dan kesempatan promosi.

Pengakuan Profesional Terhadap Minat Berkarir Sebagai Akuntan Publik.

Pengakuan profesional meliputi kesempatan untuk berkembang, adanya pengakuan apabila berprestasi, cara untuk kenaikan pangkat dan keahlian untuk mencapai sukses (Rahayu et al., 2003). Menurut Stole (1976) dalam Setiyani (2005), pengakuan profesional dipertimbangkan oleh mahasiswa yang memilih profesi akuntan publik. Hal ini berarti ketika seseorang memilih profesi dan berkeinginan untuk berkarir di bidang tersebut, tidak hanya bertujuan mencari pengharapan finansial, tetapi juga ada keinginan untuk pengakuan berprestasi dan mengembangkan diri, karena ketika prestasi seseorang telah diakui dalam pekerjaannya maka dapat meningkatkan kualitas pekerjaan yang dihasilkan dan dapat menjadi motivasi dalam pencapaian karir yang lebih baik. Pengakuan profesional yang diberikan kepada seseorang dalam karir dapat menjadi modal untuk kepercayaan diri berkarir sebagai akuntan publik.

Pertimbangan Pasar Kerja Terhadap Minat Berkarir Sebagai Akuntan Publik.

Pertimbangan pasar kerja meliputi keamanan kerja, tersedianya lapangan kerja atau kemudahan mengakses lowongan kerja, fleksibilitas karir dan kesempatan promosi (Wheeler 1983). Pertimbangan pasar kerja merupakan faktor

(23)

7 yang dapat mempengaruhi minat mahasiswa akutansi untuk berkarir menjadi akuntan publik. Hasil penelitian Rasmini (2007) menunjukkan bahwa mahasiswa menganggap karir sebagai akuntan publik mampu memberikan keamanan kerja yang lebih terjamin. Seperti yang dilansir dari situs IAPI bahwa jumlah akuntan publik di Indonesia 1411, ini merupakan jumlah yang sedikit dibandingkan dengan jumlah KAP di Indonesia berjumlah 510 KAP. Hal ini menyebabkan peluang untuk berkarir menjadi akuntan publik masih sangat terbuka lebar karena di Indonesia sendiri jumlah akuntan publik masih sangat minim. Jika peluang seseorang dalam berkarir dalam suatu profesi sangat sedikit dikarenakan persaingan yang ketat, ditambah lagi ketersediaan lapangan kerja yang sedikit pula maka minat seseorang untuk berkarir dalam profesi itu akan berkurang juga.

Saat ini jumlah kebutuhan akan jasa akuntan publik terus meningkat, tetapi belum bisa diimbangi dengan jumlah akuntan publik yang ada. Mahasiswa akuntansi yang cenderung memilih akuntan publik sebagai pemilihan karirnya karena dengan informasi semakin banyak perusahaan-perusahaan yang berdiri baik dalam perseorangan maupun perusahaan berbentuk badan hukum, jasa seorang akuntan publik akan semakin banyak dicari dan hal ini menyebabkan semakin banyak peluang kerja yang ditawarkan (Aprilyan 2011).

Kerangka Penelitian

Gambar 1 ini menjelaskan tentang kerangka penelitian atas minat untuk berkarir sebagai akuntan publik. Minat tersebut diukur dengan variabel pengakuan profesional dan pertimbangan pasar kerja.

(24)

8

Latar Belakang :

Karir adalah rangkaian posisi yang berkaitan dengan kerja yang ditempati seseorang sepanjang hidupnya. Khususnya untuk berkarir sebagai akuntan publik, banyak mahasiswa ataupun masyarakat yang sangat mempertimbangkannya dengan baik karena banyak terjadi skandal-skandal yang menyebabkan kepercayaan masyarakat hilang terhadap akuntan publik. Setiap terjadi suatu skandal pada suatu profesi akan membuat reputasi profesi tersebut menjadi negatif di mata publik.

Identifikasi Masalah :

Menurunnya kepercayaan masyarakat terhadap profesi akuntan publik karena adanya kasus-kasus kecurangan yang telah melibatkan akuntan publik. Sementara itu jumlah akuntan publik di Indonesia masih minim sedangkan kebutuhan akan akuntan publik tinggi.

Tujuan Penelitian :

Mendeskripsikan persepsi mahasiswa terhadap minat berkarir sebagai akuntan publik jika dilihat dari segi pengakuan profesional dan pertimbangan pasar kerja.

Manfaat Penelitian :

Bagi dunia akademik dapat menambah wawasan dan ilmu pengetahuan dan dapat menjadi bahan pertimbangan dalam berkarir menjadi seorang akuntan publik, serta bagi praktisi dapat menjadi bahan masukan dan pertimbangan bagi lembaga yang telah mempekerjakan tenaga akuntan.

Landasan Teori :

Dalam memilih karir berkaitan erat dengan teori pengharapan. Teori ini menjelaskan bahwa karyawan akan berupaya lebih baik jika karyawan tersebut meyakini upaya itu menghasilkan penilaian kinerja yang baik. Minat berkarir sebagai akuntan publik diukur dengan variabel pengakuan profesional dan pertimbangan pasar kerja.

Metode Penelitian :

Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif. Data yang digunakan adalah data primer yang diperoleh dari menyebarkan kuesioner dan wawancara. Teknik analisis dalam penelitian ini adalah statistika deskriptif dengan menggunakan perhitungan mean.

Gambar 1 Kerangka Penelitian

(25)

9

METODA PENELITIAN

Desain Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif, dirancang untuk memotret persepsi mahasiswa terhadap minat berkarir sebagai akuntan publik dari aspek pengakuan profesional dan pertimbangan pasar kerja. Penelitian ini akan dilakukan pada Universitas Kristen Satya Wacana, Universitas Kristen Duta Wacana, Universitas Atma Jaya dan Universitas Katolik Soegijapranata.

Pemilihan empat Universitas swasta ini karena universitas tersebut memiliki reputasi yang baik di Jawa Tengah dan D.I. Yogyakarta. Kriteria mahasiswa yang akan menjadi responden penelitian adalah mahasiswa akuntansi yang telah mengambil matakuliah pengauditan dan proposal atau tugas akhir (skripsi).

Alasan dipilihnya mahasiswa akuntansi dengan kriteria tersebut karena mahasiswa telah memiliki pengetahuan yang memadai tentang profesi akuntansi khususnya akuntan publik sehingga dapat memberikan jawaban sesuai minat mahasiswa serta telah memiliki pemikiran atau rencana mengenai alternatif apa yang akan dipilih ketika lulus nanti. Pemilihan sampel dalam penelitian ini menggunakan metode convinience sampling.

Data dan Sumber Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer. Data primer diperoleh melalui pengisian kuesioner dan wawancara langsung kepada beberapa narasumber yaitu mahasiswa jurusan akuntansi.

Wawancara dilakukan untuk memperoleh informasi tambahan atau untuk menggali informasi lebih dalam tentang penelitian ini, sehingga memperoleh data yang lebih relevan. Wawancara akan dilakukan pada beberapa mahasiswa akuntansi di setiap Universitas Swasta.

Definisi Variabel dan Operasionalisasi Variabel Penelitian

Dalam penelitian ini, variabel minat berkarir sebagai akuntan publik diukur dari aspek pengakuan profesional dan pertimbangan pasar kerja. Variabel

(26)

10 diukur menggunakan skala likert. Skala likert berisi 5 tingkatan preferensi jawaban dengan pilihan sebagai berikut: 1 = Sangat tidak berminat, 2 = Tidak berminat, 3 = Kurang berminat, 4 = Berminat, dan 5 = Sangat berminat. Definisi dan operasional masing-masing variabel sebagai berikut.

Pertama, minat berkarir sebagai akuntan publik diukur dari aspek pengakuan profesional. Pengakuan profesional adalah penghargaan yang tidak berwujud finansial (Stolle 1976 dalam Aprilyan 2011). Indikator-indikator yang digunakan dalam penelitian ini sebagai berikut: kesempatan untuk berkembang, adanya pengakuan apabila berprestasi, cara untuk kenaikan pangkat dan keahlian untuk mencapai sukses (Rahayu et al., 2003).

Kedua, minat berkarir sebagai akuntan publik diukur dari aspek pertimbangan pasar kerja. Menurut Astuti (2014) pertimbangan pasar kerja meliputi keamanan kerja dan tersedianya lapangan kerja atau kemudahan mengakses lowongan kerja. Keamanan kerja merupakan fakor dimana karir yang dipilih dapat bertahan dalam jangka waktu yang cukup lama dan jauh dari kasus PHK. Karir yang diharapkan bukan pilihan karir sementara, akan tetapi harus dapat terus berlanjut sampai seseorang nantinya akan pensiun (Rahayu et al., 2003). Indikator-indikator yang digunakan sebagai berikut: keamanan kerja, tersedianya lapangan kerja atau kemudahan mengakses lowongan kerja, fleksibilitas karir dan kesempatan promosi (Wheeler 1983).

Teknik dan Langkah Analisis Data

Teknik analisis dalam penelitian ini adalah statistik deskriptif dengan menggunakan perhitungan mean atau rata-rata untuk mendeskripsikan data kuesioner yang diperoleh. Langkah analisis yang akan dilakukan adalah mengolah data-data kuesioner ke dalam perhitungan statistika yaitu perhitungan mean, kemudian menganalisis hasil perhitungan mean, dan menarik kesimpulan berdasarkan data yang diperoleh dengan menyajikan informasi dalam bentuk uraian tertulis. Analisis data akan dibagi menjadi beberapa kelompok yaitu berdasarkan universitas, jenis kelamin, angkatan dan indeks prestasi kumulatif

(27)

11 (IPK) responden untuk melihat apakah ada perbedaan minat responden untuk berkarir sebagai akuntan publik jika dilihat dari setiap karakteristis responden.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Jumlah kuesioner yang diperoleh sebanyak 154 kuesioner. Kuesioner disebarkan pada mahasiswa jurusan akuntansi Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW), Universitas Katolik Soegijapranata (UNIKA), Universitas Kristen Duta Wacana (UKDW) dan Universitas Atma Jaya Yogyakarta (UAJY). Selain kuesioner yang dibagikan kepada responden dilakukan pula wawancara kepada beberapa responden untuk memperoleh informasi tambahan.

(28)

12

Tabel 1

Karasteristik Demografi Responden

Karakteristik Universitas

UKSW UNIKA UKDW UAJY Total

Jenis Kelamin Perempuan

Laki-Laki

Total

41 82%

9 18%

50 100%

25 80,64%

6 19,36%

31 100%

24 70,59%

10 29,41%

34 100%

26 66,67%

13 33,33%

39 100%

116

38

154 Angkatan

2013

2012

2011

Total

0

47 94%

3 6%

50 100%

2 6,45%

29 93,54%

0

31 100%

29 85,30%

5 14,70%

0

34 100%

4 10,26%

35 89,74%

0

39 100%

35

116

3 154

IPK

< 2,75

>2,75

Total

4 8%

46 92%

50 100%

2 6,45%

29 93,54%

31 100%

2 5,90%

32 94,10%

34 100%

3 7,7%

36 92,3%

39 100%

11

143

154

Sumber: Data Primer yang Diolah (Februari, 2016)

Responden masing-masing universitas dikelompokkan berdasarkan jenis kelamin, angkatan dan indeks prestasi kumulatif (IPK). Jenis kelamin terdiri dari laki-laki dan perempuan. Responden dalam penelitian ini yang memenuhi persyaratan sebagai responden, terdiri dari angkatan 2013, 2012 dan 2011. Selain itu responden juga dikelompokkan berdasarkan IPK < 2,75 dan IPK > 2,75. Tabel 1 di atas menjelaskan tentang karakteristik responden. Tabel ini menunjukkan bahwa berdasarkan kelompok jenis kelamin, mayoritas responden berjenis

(29)

13 kelamin perempuan dengan jumlah 116 responden dan 38 responden berjenis kelamin laki-laki. Responden tersebut terdiri dari 3 angkatan, sebagian besar responden yaitu mahasiswa angkatan 2012 dengan jumlah 116. Dalam penelitian ini hampir seluruh responden menunjukkan tingkat intelektual yang tinggi terbukti 143 responden memiliki IPK > 2,75.

Pengakuan profesional dan pertimbangan pasar kerja merupakan dua aspek pengukur minat yang digunakan dalam penelitian ini. Setelah kedua aspek diuji memiliki nilai rata-rata di atas nilai tengah skala teoritis Likert antara 1 sampai 5, yang artinya semakin tinggi skor yang diberikan responden pada setiap pertanyaan masing-masing aspek pengukur minat, maka semakin tinggi minat untuk berkarir sebagai akuntan publik. Berdasarkan uji statistik deskriptif, rata- rata jawaban setiap variabel berada di atas nilai tengah yang menunjukkan arti bahwa responden berminat untuk berkarir sebagai akuntan publik.

Tabel 2

Deskripsi Variabel Penelitian Variabel Kisaran

Teoritis

Min Max Means Standard

Deviations

Nilai Tengah Pengakuan

Profesional

4 – 20 4 19 15,53 2,036 12

Pertimbangan Pasar Kerja

4 – 20 8 20 14,92 2,082 12

Sumber: Data Primer yang Diolah (Februari, 2016)

Deskripsi mengenai pengakuan profesional secara rata-rata diperoleh sebesar 15,53 yang berada di atas nilai tengah sebesar 12. Hal ini berarti secara umum responden memiliki minat yang tinggi untuk berkarir sebagai akuntan publik dilihat dari aspek pengakuan profesional. Sehubungan dengan itu, deskripsi variabel pertimbangan pasar kerja juga menunjukkan rata-rata sebesar 14,92 yang berada di atas nilai tengah, artinya secara umum responden juga memiliki minat yang tinggi untuk berkarir sebagai akuntan publik dilihat dari aspek pertimbangan

(30)

14 pasar kerja. Skor rata-rata dari kedua variabel pengakuan profesional dan pertimbangan pasar kerja menunjukkan bahwa responden pada penelitian ini memiliki keinginan untuk berkarir sebagai akuntan publik dan memiliki penilaian yang positif atas pekerjaan tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa responden akan bekerja dengan baik sehingga akan memperoleh pengakuan atas prestasi kerja.

Pengakuan Profesional

Minat Atas Pengakuan Profesional Berdasarkan Kelompok Universitas Tabel 3 menunjukkan bahwa dari 154 responden dari berbagai universitas seperti UKSW, UNIKA, UKDW dan UAJY, mayoritas responden memiliki minat atas pengakuan profesional yang tinggi yaitu sejumlah 142 dan 12 responden memiliki minat atas pengakuan profesional yang rendah. Hal ini menunjukkan bahwa pengakuan profesional dipertimbangkan oleh mahasiswa ketika ingin memilih untuk berkarir sebagai akuntan publik.

Tabel 3

Deskripsi Minat Atas Pengakuan Profesional Berdasarkan Kelompok Universitas

Universitas

Minat Berkarir sebagai Akuntan Pulik atas

Pengakuan Profesioanl Total (Responden) Tinggi (Responden) Rendah (Responden)

UKSW 47 3 50

UNIKA 30 1 31

UKDW 30 4 34

UAJY 35 4 39

Total 142 12 154

Sumber: Data Primer yang Diolah (Februari, 2016)

Pengakuan profesional adalah hal-hal yang berhubungan dengan pengakuan terhadap prestasi. Dalam penelitian ini sebagian besar responden memiliki minat yang tinggi untuk berkarir sebagai akuntan publik dilihat dari aspek pengakuan profesional. Wawancara juga dilakukan kepada beberapa responden yang memiliki minat yang tinggi dari setiap universitas untuk

(31)

15 mengetahui alasan dan pandangan responden tentang minatnya yang tinggi untuk berkarir sebagai akuntan publik. Responden 6 (laki-laki berasal dari UKSW, angkatan 2012 dan IPK > 2,75) ketika ditanyai mengenai berminatkah berkarir sebagai akuntan publik jika memperoleh pengakuan atas prestasi? Menurut responden 6, pengakuan prestasi sebagai daya tarik utama ketika ingin memilih untuk berkarir sebagai akuntan publik.

“Berminat, karena pengakuan prestasi ini adalah hasil dari kerja keras yang diperoleh sebagai pekerja dan juga sebagai daya tarik utama.”

Hal yang senada juga diungkapkan oleh responden 16 (perempuan berasal dari UNIKA, angkatan 2012 dan IPK < 2,75). Menurut responden 16, pengakuan prestasi itu penting dan dapat menjadi motivasi untuk bekerja dengan baik.

“ Iya berminat, pengakuan prestasi itu penting sebagai imbalan atas pekerjaan yang telah saya lakukan, itu akan memotivasi saya untuk bekerja dengan baik.”

Apa yang diungkapkan oleh responden 6 dan 16 tidak jauh berbeda dengan responden lainnya. Responden 4 (perempuan yang berasal dari UKDW, angkatan 2013 dan IPK > 2,75) dan responden 26 (perempuan dari UAJY, angkatan 2012 dan IPK > 2,75) juga berpendapat yang sama bahwa memang seyogyanya prestasi tersebut memperoleh pengakuan atau penghargaan seperti kenaikan pangkat, bonus dan sertifikat yang menunjang karir.

“Berminat, karena jika prestasi saya diakui maka saya akan merasa puas dalam pekerjaan saya, dan saya akan berusaha bekerja dengan baik lagi agar bisa menjadi orang yang sukses”

Dari berbagai pendapat masing-masing responden, kesimpulannya bahwa pengakuan prestasi sangat penting diberikan kepada karyawan sebagai penghargaan dan sebagai motivasi untuk bekerja lebih baik, bahkan pengakuan prestasi yang diperoleh akan menjadi modal awal kepercayaan diri berkarir sebagai akuntan publik. Kesimpulan tersebut didukung oleh teori pengharapan atau motivasi yang mengatakan bahwa karyawan akan berupaya lebih baik jika karyawan tersebut meyakini upaya itu menghasilkan penilaian kinerja yang baik.

(32)

16 Penelitian ini juga didukung oleh penelitian Sembiring (2009) yang menyatakan bahwa pengakuan profesional berpengaruh terhadap minat menjadi akuntan publik. Penelitian Sembiring ini juga menyatakan hal yang sama bahwa jika seseorang memilih karir yang akan digelutinya mahasiswa akan mempertimbangan tentang pengakuan profesional, karena hal tersebut akan memicu responden untuk bekerja dengan lebih baik karena termotivasi dengan penghargaan yang akan diperoleh dari kerja keras yang dilakukan.

Minat Atas Pengakuan Profesional Berdasarkan Kelompok Jenis Kelamin Hasil penelitian yang digambarkan pada tabel 4 menunjukkan bahwa mayoritas responden perempuan maupun laki-laki yang berasal dari masing- masing universitas memiliki minat atas pengakuan profesional yang tinggi sebesar 142 responden dan 12 responden yang memiliki minat atas pengakuan profesioanl yang rendah. Hal ini menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan terhadap minat responden baik perempuan maupun laki-laki untuk berkarir sebagai akuntan pulik.

Tabel 4

Deskripsi Minat Atas Pengakuan Profesional Berdasarkan Kelompok Jenis Kelamin

Jenis Kelamin

Minat Berkarir sebagai Akuntan

Publik atas Pengakuan Profesional Total (Responden) Tinggi

(Responden)

Rendah (Responden)

UKSW Perempuan

Laki-Laki

39 2 41

8 1 9

UNIKA Perempuan

Laki-Laki

24 1 25

6 0 6

UKDW Perempuan

Laki-Laki

21 3 24

9 1 10

UAJY Perempuan

Laki-Laki

25 1 26

10 3 13

Total 142 12 154

Sumber: Data Primer yang Diolah (Februari, 2016)

(33)

17 Dari wawancara yang telah dilakukan kepada beberapa responden baik itu responden perempuan maupun responden laki-laki yang memiliki minat yang tinggi untuk berkarir sebagai akuntan publik, kedua responden sama-sama memiliki pertimbangan untuk berkarir sebagai akuntan publik yaitu ingin memperoleh pengakuan prestasi dan kesempatan untuk berkembang. Ketika ditanya mengenai berminatkah berkarir sebagai akuntan publik jika profesi tersebut memberi kesempatan untuk berkembang? Responden 26 (perempuan dari UAJY, angkatan 2012 dan IPK > 2,75) menyatakan bahwa melalui kesempatan berkembang dapat menambah wawasan dan pengetahuan.

”Iya berminat, karena dengan memberikan kesempatan berkembang dapat memberikan saya kesempatan untuk memperluas wawasan saya.”

Pendapat ini didukung oleh responden 6 (Laki-laki yang berasal dari UKSW, angkatan 2012 dan IPK > 2,75). Menurut responden 6, dengan adanya kesempatan berkembang maka akan menambah wawasan dan pengalaman dalam berkarir serta akan meningkatkan kualitas dan produktivitas kerja menjadi lebih baik.

“Iya saya berminat alasannya karena dapat menambah wawasan dan pengalaman, serta ketika profesi tersebut memberikan kesempatan saya untuk lebih berkembang sehingga dalam pembangunan sumber daya manusia (SDM) akan meningkatkan produktivitas kerja yang berpengaruh terhadap peningkatan pertumbuhan ekonomi.”

Jawaban dari kedua responden tersebut sama bahwa dengan adanya kesempatan berkembang yang ditawarkan oleh akuntan publik, dapat menambah wawasan dan pengetahuan yang diperoleh. Di zaman sekarang ini ilmu pengetahuan dan teknologi sudah semakin maju dan modern, sehingga pengetahuan dan wawasan yang dimiliki respondenpun harus demikian. Wawasan yang diperoleh secara terus-menerus akan meningkatkan pembangunan SDM menjadi lebih maju seiring dengan kualitas pekerjaan akan menjadi lebih baik.

Responden laki-laki dari UKSW juga menekankan pada pengalaman yang akan diperoleh. Melalui kesempatan berkembang yang ditawarkan tentunya pengalaman yang baru akan diperoleh. Pengalaman tersebut akan didapat dari pelatihan-pelatihan yang dilakukan guna meningkatkan kualitas dan produktivitas

(34)

18 kerja karyawan serta bekerja dengan ahli lainnya (progremer, konsultan dan sebagainya). Dari situlah pengalaman-pengalaman yang berharga diperoleh dan membuat responden menjadi lebih berkembang. Penelitian ini sejalan dengan penelitian Wheeler (1983) bahwa profesi akuntan publik merupakan profesi yang dipandang menjanjikan prospek yang cerah karena profesi ini memberikan tantangan intelektual dan pengalaman belajar yang tidak ternilai.

Penelitian ini didukung oleh penelitian Zaid (2015) bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan pengaruh gender terhadap minat mahasiswa akuntansi untuk berkarir menjadi akuntan publik. Mahasiswa laki-laki maupun perempuan memiliki minat yang sama untuk berkarir sebagai akuntan publik.

Minat Atas Pengakuan Profesional Berdasarkan Kelompok Angkatan

Angkatan responden dalam penelitian ini terdiri dari angkatan 2013, 2012, dan 2011. Berdasarkan tabel 5 menunjukkan bahwa sebagian besar responden memiliki minat yang tinggi atas pengakuan profesional yaitu sebesar 142 responden dan 12 responden memiliki minat yang rendah.

(35)

19

Tabel 5

Deskripsi Minat Atas Pengakuan Profesional Berdasarkan Kelompok Angkatan

Angkatan

Minat Berkarir sebagai Akuntan

Publik atas Pengakuan Profesional Total (responden) Tinggi

(responden)

Rendah (responden)

UKSW

2013 0 0 0

2012 45 2 47

2011 2 1 3

UNIKA

2013 2 0 2

2012 28 1 29

2011 0 0 0

UKDW

2013 25 4 29

2012 5 0 5

2011 0 0 0

UAJY

2013 4 0 4

2012 31 4 35

2011 0 0 0

Total 142 12 154

Sumber: Data Primer yang Diolah (Februari, 2016)

Dalam berkarir sebagai akutan publik memberikan pengakuan profesional terhadap karyawan merupakan hal yang penting baik itu melalui pengakuan prestasi, kesempatan berkembang, cara untuk kenaikan pangkat dan keahlian untuk mencapai sukses.

Melalui wawancara yang dilakukan kepada responden 12 (Laki-laki yang berasal dari UKSW, angkatan 2011 dan IPK > 2,75) dan Responden 4 ( perempuan yang berasal dari UKDW, angkatan 2013 dan IPK > 2,75) ketika ditanyai tentang minat berkarir sebagai akuntan publik, jika profesi tersebut memberi kesempatan untuk berkembang. Menurut responden 12 dan 4, melalui kesempatan berkembang memungkinkan untuk terus belajar hal-hal baru dan mendapat pengalaman baru, hal ini akan menghilangkan kejenuhan ketika bekerja.

(36)

20

“Ya berminat. Karena dapat berkembang dalam karir tersebut membuat saya tidak bosan dalam bekerja, sehingga saya dapat terus belajar hal baru dan mendapat pengalaman baru.”

Jawaban yang sedikit berbeda diberikan oleh responden 43 (Perempuan dari UKSW, angkatan 2012 dan IPK > 2,75) menyatakan bahwa:

“Iya saya berminat karena melalui kesempatan berkembang bisa menambah pengetahuan saya, tapi profesi akuntan publik merupakan pekerjaan yang berat dan membutuhkan tanggung jawab yang sangat besar. Kita harus jujur dan bahkan tidak boleh melakukan kesalahan karena akibatnya fatal.”

Responden 12 dan responden 4 lebih mengarah pada pandangan bahwa dengan kesempatan berkembang yang ditawarkan membuat karyawan tidak bosan bekerja karena akan memperoleh suasana-suasana baru dengan pelatihan- pelatihan yang mungkin diberikan. Hal ini dapat meningkatkan wawasan dan pengetahuan serta memperoleh pengalaman yang baru. Hasil wawancara tersebut juga didukung oleh penelitian Trirorania (2004) menyatakan bahwa pengakuan profesional dipertimbangkan oleh mahasiswa yang memilih profesi sebagai akuntan publik.

Pernyataan yang diberikan oleh responden 43 memiliki pandangan yang agak berbeda. Hal ini karena responden 43 memiliki minat yang rendah untuk berkarir sebagai akuntan publik. Responden menganggap pekerjaan akuntan publik pekerjaan yang berat dan butuh tanggung jawab yang besar. Responden merasa belum mampu untuk menanggung resiko yang berat. Seperti yang diketahui pekerjaan sebagai akuntan publik dituntut untuk bersikap sesuai dengan prinsip Good Corporate Governance (GCG) yang meliputi kewajaran, akuntabilitas, transparansi dan responsibilitas dengan resiko tinggi yang dimiliki.

Pemikiran inilah yang membuat responden memiliki minat yang rendah berkarir sebagai akuntan publik karena pemikiran pesimis yang telah dimiliki.

(37)

21 Minat Atas Pengakuan Profesional Berdasarkan Kelompok Indeks Prestasi Kumulatif (IPK)

Tabel 6 menunjukkan bahwa Indek Prestasi Kumulatif pada masing- masing universitas menunjukan sebagian besar responden memiliki IPK di atas 2,75, sebesar 142 responden dan 12 responden yang memiliki IPK < 2,75.

Responden yang memiliki IPK < 2,75 dan yang > 2,75 sama-sama memiliki minat yang tinggi terhadap pengakuan profesioanl.

Tabel 6

Deskripsi Minat Atas Pengakuan Profesional Berdasarkan Kelompok IPK

Indek Prestasi Kumulatif

Minat Berkarir sebagai Akuntan

Publik atas Pengakuan Profesional Total (responden) Tinggi

(responden)

Rendah (responden)

UKSW < 2,75 4 0 4

> 2,75 43 3 46

UNIKA < 2,75 2 0 2

> 2,75 28 1 29

UKDW < 2,75 1 1 2

> 2,75 29 3 32

UAJY < 2,75 1 2 3

> 2,75 34 2 36

Total 142 12 154

Sumber: Data Primer yang Diolah (Februari, 2016)

Responden yang memiliki IPK >2,75 maupun IPK < 2,75 memiliki pertimbangan yang sama untuk berkarir sebagai akuntan publik sama-sama ingin memperoleh pengakuan profesional. Wawancara yang dilakukan dengan responden 6 (laki-laki dari UKSW yang berusia 20 tahun, angkatan 2012 dengan IPK > 2,75) ketika ditanya mengenai apakah anda memperhitungkan nilai semasa kuliah ketika berkarir sebagai akuntan publik sehingga anda mendapatkan pengakuan profesional nantinya? Responden 6 menyatakan melalui nilai yang diperoleh semasa kuliah menjadi modal awal responden melakukan self

(38)

22 improvemnet ketika bekerja sebagai akuntan publik sehingga memperoleh pengakuan profesional.

“Ya. Karena pengetahuan yang saya peroleh semasa kuliah terbukti dengan nilai yang tinggi dapat membuat saya berkembang ketika saya berarir. Saya dapat melakukan self improvement sesuai dengan tuntutan pekerjaan dan karir sehingga memperoleh pengakuan profesional.”

Alasan yang berbeda diberikan oleh responden 16 (perempuan yang berasal dari UNIKA, angkatan 2012, yang berusia 21 tahun dengan IPK < 2,75).

“Karena nilai yang tinggi belum tentu menunjukkan banyaknya ilmu pengetahuan yang diperoleh dari suatu matakuliah. Menurut saya pengalaman itu lebih bisa digunakan saat bekerja daripada nilai yang tinggi. Maka jika bekerja sebagai akuntan publik dengan pengalaman yang saya miliki dapat membuat saya berkembang sehingga dapat memperoleh pengetahuan yang lebih luas maka saya berminat.”

Berdasarkan kedua jawaban responden, untuk responden yang memiliki IPK > 2,75 lebih menekankan pada ilmu pengetahuan saat kuliah untuk menjadi modal awal berkarir sebagai akuntan publik. Sedangkan responden dengan IPK <

2,75 lebih menekankan pengalaman dan soft skill sebagai modal dasar dalam berkarir. Walapun jawaban kedua responden berbeda karena perbedaan IPK yang dimiliki namun minat kedua responden sama yakni memiliki minat yang tinggi untuk berkarir sebagai akuntan publik terbukti dengan wawancara yang telah dilakukan kepada kedua responden laki-laki dan perempuan yang memiliki minat yang tinggi. Pengakuan profesional diberikan kepada karyawan dengan kualitas kerja yang baik. Ketika berkarir disuatu bidang tertentu pengetahuan dan pengalaman diperlukan untuk dapat bekerja dengan baik, jika seseorang mempunyai pengetahuan dan pengalaman yang baik dalam berkarir maka kualitas pekerjaannya yang dihasilkan baik.

Penelitian ini juga didukung oleh Stole (1976) dalam Setiyani (2005), pengakuan profesional dipertimbangkan oleh mahasiswa yang memilih profesi akuntan publik. Hal ini menunjukkan bahwa ketika ingin berkarir sebagai akuntan publik pengakuan profesional adalah hal utama yng diperhitungkan. Pengakuan

(39)

23 profesional dapat menjadi motivasi seseorang untuk meningkatkan kualitas kerjanya.

Pertimbangan Pasar Kerja

Minat Atas Pertimbangan Pasar Kerja Berdasarkan Kelompok Universitas Berdasarkan tabel 7 menunjukkan bahwa 154 responden dalam penelitian ini berasal dari berbagai universitas seperti UKSW, UNIKA, UKDW dan UAJY.

Mayoritas responden memiliki minat atas pengakuan profesional yang tinggi sebesar 134 responden dan 20 memiliki minat atas pengakuan profesional yang rendah.

Tabel 7

Deskripsi Minat Atas Pertimbangan Pasar Berdasarkan Kelompok Universitas

Universitas

Minat Berkarir sebagai Akuntan Pulik atas

Pengakuan Profesioanl Total (Responden) Tinggi (Responden) Rendah (Responden)

UKSW 49 1 50

UNIKA

23 8 31

UKDW 29 5 34

UAJY 33 6 39

Total 134 20 154

Sumber: Data Primer yang Diolah (Februari, 2016)

Pertimbangan pasar kerja adalah hal-hal yang dipertimbangkan oleh seseorang dalam memilih sebuah pekerjaan, karena setiap pekerjaan mempunyai peluang dan kesempatan yang berbeda-beda. Hasil wawancara dengan responden 4 (perempuan yang berasal dari UKDW, angkatan 2013 dan IPK > 2,75) ketika ditanya tentang minatkah berkarir sebagai akuntan publik jika memberikan keamanan kerja yang lebih terjamin (tidak mudah di PHK). Menurut responden 4

Referensi

Dokumen terkait

terhadap minat mahasiswa akuntansi berkarir menjadi Akuntan Publik. Untuk menguji dan menganalisis pengaruh nilai-nilai sosial

pasar kerja, sifat pekerjaan profesi akuntan publik terhadap minat mahasiswa. akuntansi untuk berkarir menjadi akuntan

Dalam penelitian ini menggunakan empat variabel sebagai faktor yang memengaruhi minat mahasiswa dalam memilih berkarir menjadi akuntan publik diantaranya adalah pengakuan

Persoalan penelitian yang akan dikaji dalam penelitian ini adalah : apakah penghargaan finansial, pengakuan profesional, nilai-nilai sosial, pertimbangan pasar

Judul skripsi mengenai “FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MINAT MAHASISWA AKUNTANSI BERKARIR SEBAGAI AKUNTAN PUBLIK (Studi Epiris pada Perguruan Tinggi dengan Program

Dalam penelitian kali ini diteliti mengenai beberapa faktor yang mempengaruhi minat mahasiswa akuntansi untuk berkarir menjadi akuntan publik, faktor-faktor tersebut

Pelatihan Profesional, Pertimbangan Pasar Kerja, Personalitas dan Lingkungan Kerja terhadap Minat Mahasiswa Akuntansi Berkarir Menjadi Akuntan Publik Berdasarkan hasil uji F

Tujuan Peneliti Dalam penelitian berjudul “Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Minat Mahasiswa Akuntansi Untuk Berkarir Sebagai Akuntan Publik Studi Kasus Pada Mahasiswa