• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN KINERJA (PERFORMANCE ASSESSMENT) SISWA SMA PADA PRAKTIKUM HIDROLISIS GARAM.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN KINERJA (PERFORMANCE ASSESSMENT) SISWA SMA PADA PRAKTIKUM HIDROLISIS GARAM."

Copied!
35
0
0

Teks penuh

(1)

PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN KINERJA (PERFORMANCE ASSESSMENT) SISWA SMA PADA PRAKTIKUM

HIDROLISIS GARAM

SKRIPSI

Diajukan untuk memenuhi sebagian syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Kimia

Oleh

Hilda Khoirunnisa NIM 1101733

DEPARTEMEN PENDIDIKAN KIMIA

FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

(2)

PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN KINERJA (PERFORMANCE ASSESSMENT) SISWA SMA PADA PRAKTIKUM

HIDROLISIS GARAM

Oleh Hilda Khoirunnisa

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Fakultas Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan

Alam

© Hilda Khoirunnisa 2015 Universitas Pendidikan Indonesia

Oktober 2015

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

(3)

HILDA KHOIRUNNISA

PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN KINERJA (PERFORMANCE

ASSESSMENT) SISWA SMA PADA PRAKTIKUM HIDROLISIS GARAM

disetujui dan disahkan oleh pembimbing :

Pembimbing I

Dr. Nahadi, M.Pd., M.Si NIP. 197102041997021002

Pembimbing II

Dra. Wiwi Siswaningsih, M.Si NIP. 196203011987032001

Mengetahui

Ketua Departemen Pendidikan Kimia FPMIPA UPI

(4)

Hilda Khoirunnisa, 2015

PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN KINERJA (PERFORMANCE ASSESSMENT) SISWA SMA PADA PRAKTIKUM HIDROLISIS GARAM

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu i

ABSTRAK

Penelitian ini berjudul “Pengembangan Instrumen Penilaian Kinerja (Performance

Assessment) Siswa SMA pada Praktikum Hidrolisis Garam”. Penelitian bertujuan untuk mengembangkan instrumen penilaian kinerja berupa task (tugas) dan rubrik yang telah diuji coba dalam menilai kinerja siswa pada praktikum hidrolisis garam yang disajikan dalam bentuk lembar observasi. Penelitian dilakukan pada siswa kelas XII MIA D di salah satu SMA Swasta Kota Bandung. Metode yang digunakan adalah metode pengembangan dan validasi (development and validation) yang mengacu dan memodifikasi metode pengembangan dan validasi yang dilakukan oleh Adams dan Wieman (2010). Pengembangan instrumen mengikuti langkah pengembangan instrumen penilaian kinerja menurut Stiggins (1987). Instrumen tersebut divalidasi oleh ahli menggunakan pendekatan kuantitatif validasi isi CVR sebelum diujicobakan. Data diperoleh melalui observasi menggunakan instrumen penilaian kinerja. Hasil penelitian menunjukan bahwa instrumen penilaian kinerja yang dikembangkan berdasarkan hasil dari expert judgment dan pengolahan CVR dinyatakan valid dengan nilai CVR seluruh task 1,00, berdasarkan hasil pengolahan reliabilitas dengan metode inter-rater didapatkan nilai reliabilitas yang tinggi dengan nilai reliabilitas sebesar 0,941, dan instrumen yang dikembangkan feasibel atau layak untuk digunakan pada praktikum hidrolisis garam. Instrumen penilaian kinerja yang dikembangkan dapat mengukur kinerja siswa dan mengelompokkan kinerja siswa ke dalam kategori sangat baik, baik, cukup dan kurang. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa instrumen penilaian kinerja yang dikembangkan memenuhi syarat sebagai alat evaluasi yang baik sehingga layak digunakan sebagai instrumen penilaian untuk menilai kinerja siswa dalam praktikum hidrolisis garam dan dapat mengukur kinerja siswa dalam praktikum hidrolisis garam.

(5)

Hilda Khoirunnisa, 2015

ABSTRACT

This study entitled "Development of High School Students Performance Assessment In Salt Hydrolisis Practical Method". The purpose of this study to develop a performance assessment instrument, task and a rubric that has been tested in the laboratory to assess the students performance on salt hydrolisis practical which present in observation sheet. The study was conducted on students in XIIth Science class private SMA in Bandung. The method of this study is research and development method that refer and modify from research and development method by Adams and Wieman (2010). Development of performance assessment instrument following the development of the instrument according to Stinggis (1987). The instrument validation by judgement expert quantitative approach of content validity CVR before tested. The data obtained through observation using performance assessment instruments The results showed that the performance of the developed assessment instrument has high validity (1,00), reliability of is very high (0.941) and it has a high feasibility that cam be used in the lab reveal salt hydolisis. Performance assessment instrument that can be developed to assess the performance of the categories of excellent, good, quite and less. Based on the results it can be concluded that performance assessment instrument qualifies as a good tool for the evaluation of student performance in the lab reveal salt hydrolisis.

(6)

Hilda Khoirunnisa, 2015

PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN KINERJA (PERFORMANCE ASSESSMENT) SISWA SMA PADA PRAKTIKUM HIDROLISIS GARAM

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu vi

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan

skripsi dengan judul “Pengembangan Instrumen Penilaian Kinerja (Performance

Assessment) Siswa SMA pada Praktikum Hidrolisis Garam”. Skripsi ini

dipaparkan mengenai pendahuluan, tinjauan pustaka, metodologi penelitian, temuan dan pembahasan, serta kesimpulan dan saran. Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu persyaratan mengikuti ujian sidang dan memperoleh gelar Sarjana Pendidikan di Departemen Pendidikan Kimia Fakultas Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Pendidikan Indonesia.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini masih terdapat banyak kekurangan. Oleh karena itu penulis sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari semua pihak terkait untuk meningkatkan kualitas skripsi ini. Penulis berharap skripsi ini dapat bermanfaat bagi masyarakat pada umumnya serta pembaca sebidang ilmu pendidikan kimia pada khususnya.

Bandung, Oktober 2015 Penulis,

(7)

Hilda Khoirunnisa, 2015

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ... i

ABSTRACT ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

UCAPAN TERIMA KASIH ... iv

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ... viii

DAFTAR GAMBAR ... ix

DAFTAR LAMPIRAN ... xi

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Penelitian ... 1

B. Rumusan Masalah Penelitian ... 4

C. Batasan Masalah Penelitian ... 5

D. Tujuan Penelitian... 5

E. Manfaat Penelitian ... 5

F. Penjelasan Istilah ... 6

G. Struktur Organisasi Skripsi ... 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 9

A.Penilaian dalam Pembelajaran ... 9

B.Penilaian Kinerja ... 12

C.Task dalam Penilaian Kinerja ... 15

D.Rubrik dalam Penilaian Kinerja ... 17

E.Metode Praktikum ... 18

F. Kualitas Instrumen Penilaian Kinerja ... 19

G.Langkah Pengembangan Instrumen Penilaian Kinerja ... 25

H.Langkah Pengembangan Task Penilaian Kinerja ... 26

I. Langkah Pengembangan Rubrik Penilaian Kinerja ... 28

J. Tinjauan Materi Hidrolisis... 30

(8)

Hilda Khoirunnisa, 2015

PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN KINERJA (PERFORMANCE ASSESSMENT) SISWA SMA PADA PRAKTIKUM HIDROLISIS GARAM

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu viii

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 37

A. Metode Penelitian ... 37

B. Lokasi dan Subjek Penelitian ... 37

C. Instrumen Penelitian ... 37

D. Prosedur Penelitian ... 38

E. Teknik Analisis Data ... 42

BAB IV TEMUAN DAN PEMBAHASAN ... 46

A. Validitas Isi Instrumen Penilaian Kinerja ... 49

B. Reliabilitas Instrumen Penilaian Kinerja ... 51

C. Feasibilitas Instrumen Penilaian Kinerja ... 56

D. Hasil Penilaian Kinerja Siswa pada Tahap Uji Aplikasi ... 59

BAB V SIMPULAN DAN SARAN ... 87

A. Simpulan ... 87

B. Saran ... 88

DAFTAR PUSTAKA ... 89

LAMPIRAN ... 92

(9)

Hilda Khoirunnisa, 2015

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

2.1 Perbandingan Penilaian Kinerja dengan Penilaian Lain Menurut Stiggins .... 13

2.2 Perbandingan Antara Tugas Intruksi Tradisional dan Tugas Penilaian Kinerja ... 16

2.3 Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Hidrolisis Garam ... 30

3.1 Nilai Minimum CVR ... 43

3.2 Nilai CVR Kritis dari Lawsche ... 43

3.3 Kriteria Alpha Cronbach untuk Menetapkan Konsistensi Internal Reliabilitas ... 44

3.4 Skala Kategori Kemampuan Siswa ... 45

4.1 Kisi-Kisi Instrumen Penilaian Kinerja Siswa SMA dalam Praktikum Hidrolisis Garam ... 48

4.2 Hasil Validasi Isi Intrumen Penilaian Kinerja ... 50

4.3 Hasil Perhitungan Nilai Reliabilitas pada Kelompok 5 Orang ... 52

4.4 Hasil Perhitungan Nilai Reliabilitas pada Kelompok 6 Orang ... 53

4.5 Hasil Perhitungan Nilai Reliabilitas pada Kelompok 7 Orang ... 54

4.6 Hasil Tes Kinerja Siswa pada Tahap Uji Aplikasi ... 62

(10)

Hilda Khoirunnisa, 2015

PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN KINERJA (PERFORMANCE ASSESSMENT) SISWA SMA PADA PRAKTIKUM HIDROLISIS GARAM

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu x

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

2.1 Model Pengembangan untuk Tim Penskoran ... 24

3.1 Alur Penelitian ... 39

4.1 Perbandingan Reliabilitas untuk Ketiga Kelompok ... 54

4. 2 Nilai Reliabilitas Instrumen pada Tahap Uji Aplikasi ... 60

4.3 Rata-Rata Skor Setiap Task dalam Penilaian Kinerja pada Tahap Uji Aplikasi ... 61

4.4 Kinerja Siswa pada Tahap Merancang Percobaan ... 64

4.5 Hasil Penilaian Kinerja Siswa pada Tahap Menyusun Hipotesis ... 65

4.6 Hasil Penilaian Kinerja Siswa pada Tahap Menentukan Alat dan Bahan .... 66

4.7 Hasil Penilaian Kinerja Siswa pada Tahap Merancang Percobaan ... 67

4.8 Kinerja Siswa pada Tahap Mempersiapkan Praktikum ... 68

4.9 Hasil Penilaian Kinerja Siswa pada Tahap Mempersiapkan Alat dan Bahan... 69

4.10 Hasil Penilaian Kinerja Siswa pada Tahap Mencuci Seluruh Alat ... 70

4.11 Hasil Penilaian Kinerja Siswa pada Tahap Memberi Label pada Gelas Kimia ... 71

4.12 Kinerja Siswa pada Tahap Membuat Larutan Garam ... 72

4.13 Penilaian Kinerja Siswa pada Tahap Memasukkan Garam ke dalam Gelas Kimia ... 73

4.14 Penilaian Kinerja Siswa pada Tahap Menuangkan Aquades ke dalam Gelas Kimia ... 74

4.15 Penilaian Kinerja Siswa pada Tahap Melarutkan Garam ... 75

4.16 Kinerja Siswa pada Tahap Menentukan pH Larutan Garam ... 76

(11)

Hilda Khoirunnisa, 2015

4.18 Penilaian Kinerja Siswa pada Tahap Membanding Warna pada Kertas

Indikator Universal... 78

4.19 Penilaian Kinerja Siswa pada Tahap Mencatat Data Hasil Pengamatan ... 79

4.20 Kinerja Siswa pada Tahap Menjaga Kebersihan Setelah Praktikum ... 80

4.21 Penilaian Kinerja Siswa pada Tahap Membuang Limbah Praktikum ... 81

4.22 Penilaian Kinerja Siswa pada Tahap Membersihkan Meja Praktikum ... 82

4.23 Kinerja Siswa pada Tahap Kebersihan Setelah Praktikum ... 83

4.24 Penilaian Kinerja Siswa pada Tahap Menginterpretasikan Data Hasil Pengamatan ... 84

(12)

Hilda Khoirunnisa, 2015

PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN KINERJA (PERFORMANCE ASSESSMENT) SISWA SMA PADA PRAKTIKUM HIDROLISIS GARAM

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu xii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran A

A.1 Silabus ... 92

A.2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran... 95

A.3 Lembar Kerja Siswa (LKS) ... 105

Lampiran B B.1 Kisi-kisi Penilaian Kinerja ... 113

B.2 Instrumen Penilaian Kinerja (Lembar Observasi) ... 116

B.3 Lembar Validasi Isi ... 131

B.4 Hasil Validasi Isi ... 151

B.5 Hasil Pengolahan Nilai CVR ... 169

Lampiran C C.1 Nilai Reliabilitas Instrumen Penilaian Kinerja pada Uji Coba ... 186

C.2 Nilai Reliabilitas Instrumen Penilaian Kinerja pada Uji Aplikasi... 207

C.3 Rekapitulasi Skor Kinerja Siswa ... 214

C.4 Rekapitulasi Nilai Hasil Kinerja Siswa ... 216

C.5 Format Pedoman Wawancara Guru ... 217

C.6 Hasil Wawancara Guru... 218

Lampiran C C.1 Surat Izin Penelitian ... 220

C.2 Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian ... 221

(13)

Hilda Khoirunnisa, 2015

BAB 1 PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Hakikat ilmu kimia mencakup dua hal yang saling berhubungan satu sama lain yaitu kimia sebagai produk (pengetahuan kimia yang berupa fakta, konsep dan prinsip kimia) dan kimia sebagai proses yaitu berupa kerja ilmiah yang ditekankan pada pengamatan langsung oleh peserta didik agar dapat melihat dan mengamati sendiri keadaan alam sekitar. Kerja ilmiah dapat dilakukan melalui tahapan mengobservasi, menyusun hipotesis, melakukan eksperimen, menyusun data dan menarik kesimpulan. Salah satu kegiatan pembelajaran yang dapat menunjang dilakukannya kerja ilmiah untuk membangun pengetahuan kimia peserta didik yaitu melalui kegiatan praktikum kimia.

Praktikum merupakan salah satu pusat pengajaran dan pembelajaran sains termasuk kimia (Hofstein, 2004, hlm. 248). Kegiatan praktikum yang dilakukan dengan efektif dapat membantu peserta didik membangun atau menemukan pengetahuan mereka seputar konsep, prinsip maupun fakta kimia. Selain itu melalui kegiatan praktikum juga dapat membantu peserta didik mengembangkan kemampuan psikomotor atau keterampilan peserta didik (keterampilan memanipulasi alat dan mengamati) (Hofstein, 2004, hlm. 247). Firman (2013, hlm. 80) mengatakan kegiatan praktikum dapat dipakai untuk mengembangkan keterampilan-keterampilan proses, membangkitkan minat belajar, serta memberikan bukti-bukti bagi kebenaran teori. Dengan bahasa ilmu kependidikan dapat dikatakan bahwa kegiatan praktikum menjadi wahana pengembangan aspek kognitif, afektif, dan psikomotor sekaligus (Firman, 2013, hlm. 80).

(14)

Hilda Khoirunnisa, 2015

PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN KINERJA (PERFORMANCE ASSESSMENT) SISWA SMA PADA PRAKTIKUM HIDROLISIS GARAM

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 2

tentang penggunaan teknik eksperimen, prinsip serta prosedur kerja di laboratorium saja. Metode ini terbatas pada komponen kerja di laboratorium secara teoritis tidak memberikan bukti kegiatan yang memperlihatkan kinerja siswa selama praktikum.

Menurut Yuliana (2013, hlm. 3) aspek keterampilan kurang mendapat perhatian dalam proses penilaian dan pendidik lebih menitikberatkan pada penilaian pengetahuan. Hal ini bertolak belakang dengan tuntutan kurikulum 2013 yaitu penilaian hasil belajar peserta didik pada kegiatan pembelajaran kimia diarahkan untuk penilaian yang komprehensif mencakup ketiga aspek yaitu penilaian pengetahuan, sikap, dan keterampilan. Oleh karena itu, diperlukan instrumen penilaian yang dapat menilai kompetensi keterampilan peserta didik. Salah satu penilaian yang tepat untuk menilai atau mengamati kinerja siswa selama praktikum dan dapat menilai kemampuan keterampilan siswa yaitu menggunakan instrumen penilaian kinerja (performance assessment).

Penggunaan instrumen penilaian kinerja pun merupakan tuntutan dari kurikulum 2013 yang tertera pada Permendikbud No 66 Tahun 2013 yaitu bahwa pendidik menilai kompetensi keterampilan melalui penilaian kinerja, yaitu penilaian yang menuntut peserta didik mendemonstrasikan suatu kompetensi tertentu dengan menggunakan tes praktik, projek, dan penilaian portofolio. Instrumen yang digunakan berupa daftar cek atau skala penilaian (rating scale) yang dilengkapi rubrik.

(15)

3

kinerja siswa dalam kegiatan praktikum karena mampu memperlihatkan kinerja siswa secara jelas serta menunjukkan tingkatan kompetensi yang dimiliki siswa, sehingga melalui penggunaan penilaian kinerja dalam kegiatan praktikum dapat menilai keterampilan-keterampilan kinerja siswa selama proses kegiatan praktikum berlangsung (Anggita, 2014, hlm. 2). Hal yang sama dikemukakan oleh McTighe (1994, hlm. 11) bahwa dengan penilaian kinerja, guru dapat mengamati secara langsung penerapan keterampilan dan pengetahuan peserta didik yang diinginkan berdasarkan kompetensi yang telah ditetapkan.

Menurut Rudner (2002, hlm. 65) pendidik dapat mengintegrasikan penilaian kinerja ke dalam proses pembelajaran untuk memberikan tambahan pengalaman pembelajaran kepada peserta didik. Namun, berdasarkan penelitian yang telah dilakukan oleh Airasian (dalam Rudner, 2002, hlm. 65) pendidik masih ragu-ragu untuk menerapkan penilaian kinerja di dalam kelas, karena guru merasa tidak cukup tau tentang bagaimana menilai kinerja siswa dengan adil serta berdasarkan penelitian yang telah dilakukan oleh Stiggin (dalam Rudner, 2002, hlm. 65) berdasarkan pengalaman para guru sebelumnya ketika melaksanakan penilaian kinerja, eksekusinya tidak berhasil atau hasilnya tidak meyakinkan. Oleh karena itu, dalam pelaksanaan penilaian kinerja, diperlukan pedoman penskoran atau dapat berbentuk rubrik yang disertakan dengan skor sebagai acuan yang mendeskripsikan tingkatan kualitas kinerja peserta didik serta untuk memberikan nilai pada kinerja-kinerja tertentu yang diharapkan dilakukan oleh peserta didik selama kegiatan praktikum berlangsung.

(16)

4

disertai pedoman penskoran sebagai acuan. Selain itu, guru hanya menggunakan instrumen penilaian kinerja pada penilaian sumatif saja, padahal penilaian kinerja dapat diintegrasikan ke dalam proses pembelajaran.

Berdasarkan uraian diatas dapat diketahui bahwa penilaian kinerja sangat dibutuhkan untuk menilai kinerja siswa dalam menerapkan pengetahuan dan keterampilan dalam proses pembelajaran. Instrumen penilaian kinerja yang digunakan harus baik, artinya penilaian kinerja yang digunakan untuk menilai kompetensi keterampilan peserta didik harus valid dan reliabel serta dapat mengukur kemampuan peserta didik. Peneliti memfokuskan untuk mengembangkan instrumen penilaian kinerja pada salah satu materi kelas XI yaitu materi hidrolisis garam karena pada praktikum materi hidrolisis memiliki kompetensi keterampilan yang bisa dilakukan secara individual oleh peserta didik dan memiliki tahap-tahap keterampilan dasar yang harus dimiliki peserta didik dalam praktikum kimia.

B. Rumusan Masalah Penelitian

Berdasarkan latar belakang masalah yang diuraikan diatas, maka secara

umum masalah dari penelitian ini adalah “Bagaimana pengembangan instrumen

penilaian kinerja siswa SMA dalam praktikum hidrolisis garam?

Untuk memperjelas rumusan masalah, maka difokuskan beberapa pertanyaan penelitian sebagai berikut:

1. Apakah instrumen penilaian kinerja yang dikembangkan memenuhi syarat valid dalam menilai kinerja siswa SMA pada praktikum hidrolisis garam? 2. Apakah instrumen penilaian kinerja yang dikembangkan memenuhi syarat

reliabel dalam menilai kinerja siswa SMA pada praktikum hidrolisis garam? 3. Apakah instrumen penilaian kinerja yang dikembangkan memenuhi syarat

feasibel dalam menilai kinerja siswa SMA pada praktikum hidrolisis garam? 4. Apakah instrumen penilaian kinerja yang dikembangkan dapat mengukur

(17)

5

C. Batasan Masalah

Agar penelitian lebih terarah dan memberi gambaran yang jelas, maka batasan masalah dalam penelitian ini sebagai berikut:

1. Instrumen penilaian kinerja yang dikembangkan berupa task dan rubrik. 2. Hasil dari penilaian kinerja yang dikembangkan hanya menilai kompetensi

psikomotor siswa dalam kegiatan praktikum.

3. Objek penelitian adalah materi kimia SMA kelas XI dengan kompetensi dasar 4.12 tentang materi hidrolisis garam sesuai dengan yang terdapat dalam struktur kurikulum 2013.

D. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan, penelitian ini bertujuan untuk:

1. Menghasilkan instrumen penilaian kinerja yang valid untuk menilai kinerja siswa SMA pada praktikum hidrolisis garam.

2. Menghasilkan instrumen penilaian kinerja yang reliabel untuk menilai kinerja siswa SMA pada praktikum hidrolisis garam.

3. Menghasilkan instrumen penilaian kinerja yang feasibel untuk menilai kinerja siswa SMA pada praktikum hidrolisis garam.

4. Mengetahui apakah instrumen penilaian kinerja yang dikembangkan dapat mengukur kemampuan kinerja siswa SMA pada praktikum hidrolisis garam.

E. Manfaat Penelitian

Penelitian pengembangan instrumen penilaian kinerja ini diharapkan dapat memberikan manfaat antara lain:

1. Bagi guru

a. Memberikan contoh instrumen penilaian kinerja yang valid dan reliabel untuk menilai kinerja siswa pada praktikum hidrolisis garam.

b. Memberikan gambaran bagaimana mengembangkan instrumen penilaian kinerja siswa yang baik.

(18)

6

2. Bagi peneliti lainnya

Menjadi sumber masukan dan bahan referensi bagi penelitian selanjutnya, agar dapat mengembangkan instrumen penilaian kinerja yang lebih baik dan inovatif lagi, sehingga penelitian ini menjadi berkesinambungan.

F. Definisi Istilah

Penjelasan istilah memberikan definisi atau pengertian istilah-istilah yang berkaitan dengan penelitian ini yang dijelaskan sebagai berikut:

1. Instrumen penilaian kinerja adalah suatu penilaian yang mengharuskan siswa untuk mendemonstrasikan dan melihatkan keahliannya dalam memanipulasi keterampilan, seperti mengukur, menggunakan peralatan dan instrumen, membaca informasi dari grafik, diagram, tabel, dan mengamati serta mengikuti prosedur tertentu (Doran, 2002, hlm. 29).

2. Task kinerja adalah latihan penilaian yang diarahkan pada tujuan, terdiri dari

suatu kegiatan atau tugas yang diselesaikan oleh siswa dan kemudian dinilai oleh guru atau evaluator lainnya berdasarkan kriteria kinerja tertentu (Judy & Wiliam, 2004).

3. Rubrik skor adalah panduan penilaian yang menggambarkan kriteria yang digunakan guru dalam menskor atau memberi tingkatan dari hasil pekerjaan siswa. Rubrik perlu memuat daftar karakteristik yang diinginkan yang perlu ditunjukkan dalam suatu pekerjaan siswa disertai dengan panduan untuk menskor masing-masing karakteristik tersebut (Widodo, 2011, hlm. 15).` 4. Validitas adalah tingkat suatu penilaian dapat mengukur apa yang seharusnya

diukur untuk suatu populasi. Validitas isi berdasarkan perhitungan persen kesepakatan pendapat para ahli (Doran, 2002, hlm. 76).

5. Reliabilitas berkaitan dengan konsistensi (keajegan) hasil penilaian. Penilaian yang ajeg (reliable) memungkinkan perbandingan yang reliable, menjamin konsistensi, dan keterpercayaan (Poerwanti, 2008, hlm. 17).

G. Struktur Organisasi Skripsi

Skripsi yang berjudul “Pengembangan Instrumen Penilaian Kinerja

(19)

7

terdiri dari lima bab. Bab I Pendahuluan, bab II Kajian Pustaka, bab III Metode Penelitian, bab IV Temuan dan Pembahasan serta bab V Simpulan dan Saran.

Bab I merupakan pendahuluan yang memaparkan latar belakang penelitian, rumusan masalah penelitian, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan struktur organisasi skripsi. Pada latar belakang penelitian diuraikan masalah-masalah yang menjadi latar belakang dilakukannya penelitian terhadap pengembangan instrumen penilaian kinerja. Rumusan masalah penelitian menguraikan beberapa pertanyaan penelitian yang digunakan dalam penulisan skripsi. Batasan masalah merupakan kajian penelitian yang akan dilakukan agar penelitian lebih terarah pada tujuan yang ingin dicapai dalam menjawab rumusan masalah penelitian. Manfaat penelitian menguraikan manfaat instrumen penilaian kinerja yang dikembangan bagi guru dan peneliti. Struktur organisasi merupakan uraian singkat skripsi yang dimulai dari pendahuluan hingga simpulan.

Bab II merupakan tinjauan pustaka yang memaparkan kajian teori dan kedudukan masalah penelitian. Tinjauan pustaka berfungsi sebagai landasan teoritis dalam menyusun pertanyaan penelitian dan tujuan penelitian. Bab II membahas teori-teori mengenai penilaian dalam pembelajaran, penilaian kinerja,

task dalam penilaian kinerja, rubrik dalam penilaian kinerja, metode praktikum,

kualitas instrumen penilaian kinerja dilihat dari validitas, reliabilitas, dan feasibilitas, langkah pengembangan instrumen penilaian kinerja, langkah pengembangan task penilaian kinerja, langkah pengembangan rubrik penilaian kinerja, tinjauan materi hidrolisis garam, serta penelitian terkait.

Bab III merupakan metode penelitian yang memaparkan metode penelitian, lokasi dan subjek penelitian, instrumen penelitian, prosedur penelitian, alur penelitian dan teknik analisis data. Metode penelitian yang digunakan adalah metode pengembangan dan validasi (Development and Validation). Tahapan penelitian ini dimulai dari pengembangan kisi-kisi instrumen penilaian kinerja hingga tahap uji aplikasi instrumen penilaian kinerja. Subjek dari penelitian ini adalah siswa kelas XII semester I yang belum pernah melakukan praktikum hidrolisis garam. Teknik analisis data memaparkan data dari hasil yang diperoleh.

(20)

8

perbedaan antara temuan yang didapatkan dari penelitian yang dilakukan dengan teori yang ada. Temuan dan pembahasan ini terdiri dari pengembangan instrumen penilaian kinerja, kualitas penilaian kinerja yang memaparkan kualitas instrumen yang dilihat dari validitas isi, uji reliabilitas dengan metode inter-rater, dan uji feasibilitas melalui respon dan tanggapan dari para rater dan guru, serta mengukur kinerja siswa pada praktikum hidrolisis garam.

(21)

Hilda Khoirunnisa, 2015

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode Pengembangan dan Validasi (Development and Validation). Pengembangan dan validasi dilakukan dengan mengacu dan memodifikasi pada metode pengembangan dan validasi yang dilakukan oleh Adams dan Wieman (2010). Langkah-langkah metode pengembangan dan validasi menurut Adams dan Wieman terdiri dari, (1) pengembangan tujuan tes dan ruang lingkup dari konstruk atau tingkatan dari domain yang diukur; (2) pengembangan (desain) tes; (3) pengembangan, pelaksanaan tes, evaluasi, dan pemilihan butir soal dan pembuatan pedoman penilaian; dan (4) penggunaan dan evaluasi tes sesuai tujuan pembuatan tes. Secara garis besar langkah-langkah metode pengembangan dan validasi yang dilakukan pada penelitian ini terdiri dari (1) pengembangan (desain) instrumen; (2) uji validitas; (3) uji reliabilitas; (4) uji aplikasi instrumen.

B. Lokasi dan Subjek Penelitian

Penelitian dilaksanakan di Sekolah Menengah Atas (SMA) Angkasa Lanud Husein Sastranegara Bandung tahun ajaran 2015/2016. Lokasi penelitian dipilih berdasarkan kesesuaian dengan kurikulum yang digunakan untuk mengembangkan instrumen penilaian kinerja, yaitu kurikulum 2013. Partisipan yang terlibat dalam penelitian ini yaitu 18 orang siswa kelas XII MIA C dan 31 siswa kelas XII MIA D yang telah menerima materi hidrolisis, namun tidak pernah melakukan praktikum ataupun tes kinerja pada materi hidrolisis garam.

C. Instrumen Penelitian

(22)

38

Hilda Khoirunnisa, 2015

PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN KINERJA (PERFORMANCE ASSESSMENT) SISWA SMA PADA PRAKTIKUM HIDROLISIS GARAM

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 1. Lembar Validasi

Lembar validasi digunakan untuk mengetahui validitas isi dari instrumen penilaian kinerja yang dikembangkan dengan melihat kesesuaian kompetensi dasar dengan indikator, kesesuaian indikator dengan task, kesesuaian task dengan rubrik dan kesesuaian rubrik dengan skor. Lembar validasi dibuat sendiri oleh peneliti. Instrumen penilaian kinerja divalidasi oleh para ahli yang kompeten yaitu 5 dosen dari departemen pendidikan kimia UPI.

2. Lembar Observasi Penilaian Kinerja Siswa

Lembar observasi penilaian kinerja yang digunakan berupa tugas (task) dan rubrik berbentuk rating scale yang dikembangkan. Lembar observasi yang digunakan dibuat atau dikembangkan sendiri oleh peneliti. Tujuan penggunaan lembar observasi ini yaitu untuk memberikan penilaian kemampuan kinerja setiap siswa dengan task dan rubrik yang dikembangkan. Lembar observasi digunakan pada tahap uji coba dan tahap uji aplikasi.

3. Pedoman Wawancara

Pedoman wawancara ini digunakan untuk mengumpulkan data atau memperoleh informasi mengenai kualitas instrumen penilaian kinerja yang dikembangkan. Pedoman wawancara yang digunakan dibuat sendiri oleh peneliti. Wawancara dilakukan kepada beberapa orang guru untuk mengetahui persepsi mereka terhadap instrumen penilaian kinerja yang dikembangkan. Hasil wawancara dapat memberikan informasi tentang feasibilitas instrumen yang dikembangkan.

D. Prosedur Penelitian

(23)

39

menghasilkan menghasilkan menghasilkan menghasilkan

Tahap

dalam kimia Survei lapangan

Penentuan indikator

Penyusunan RPP dengan metode praktikum

Penyusunan kisi-kisi instrumen penilaian kinerja

Perancangan instrumen penilaian kinerja

Validasi isi instrumen penilaian kinerja

(24)

40

Hilda Khoirunnisa, 2015

PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN KINERJA (PERFORMANCE ASSESSMENT) SISWA SMA PADA PRAKTIKUM HIDROLISIS GARAM

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Tahap-tahap penelitian diuraikan sebagai berikut:

1. Tahap Pengembangan

a. Analisis KI dan KD

Analisis KI dan KD untuk SMA kelas XI semester II kurikulum 2013 bertujuan untuk menentukan materi pokok yang akan dijadikan bahan penelitian yang sesuai dengan metode praktikum dan menentukan materi yang di dalamnya membutuhkan aspek-aspek kinerja dalam materi tersebut. Dari hasil analisis KI dan KD, materi hidrolisis dipilih sebagai materi pokok. Selanjutnya diturunkan indikator umum dan indikator spesifik sesuai dengan kriteria kinerja siswa yang akan akan dinilai pada materi hidrolisis garam.

b. Analisis Materi Hidrolisis Garam

Analisis materi hidrolisis garam bertujuan untuk menentukan konsep-konsep penting pada materi tersebut yang perlu dikuasai siswa saat penilaian kinerja dilakukan.

c. Survei Lapangan

Survei lapangan bertujuan untuk mengetahui keadaan yang terjadi di lapangan yaitu bagaimana guru-guru kimia selama ini memberikan penilaian pada kinerja siswa pada suatu pembelajaran dengan metode praktikum. Survei dilakukan pada empat guru kimia di SMAN 4 Bandung, SMAN 6 Bandung, SMAN Kartika XIX-2 Bandung dan SMA Angkasa Lanud Husein Sastranegara Bandung. Data survei didapat melalui hasil wawancara.

d. Kajian Literatur

Kajian literatur dilakukan untuk memperdalam pengetahuan dan mengkaji teori yang ada mengenai penilaian kinerja dan proses pengembangan instrumen penilaian kinerja pada praktikum.

e. Penyusunan RPP dengan Metode Praktikum

Penyusunan RPP dengan metode praktikum ini dilakukan sebagai gambaran besar dari praktikum hidrolisis garam yang akan dilakukan.

f. Perancangan Instrumen Penilaian Kinerja

(25)

41

berisi kompetensi keterampilan-keterampilan siswa yang akan dinilai. Instrumen penilaian kinerja yang telah disusun kemudian dikonsultasikan kepada dosen pembimbing untuk dikoreksi dan dikaji lebih dalam sampai memperoleh persetujuan. Setelah itu, task dan rubrik yang disusun dioptimalisasi untuk memperoleh task dan rubrik yang benar.

2. Tahap Validasi

Tahap validasi yang dilakukan dalam penelitian ini diantaranya melakukan uji validitas isi dan reliabilitas terhadap instrumen penilaian kinerja yang dikembangkan.

a. Validitas Isi

Instrumen penilaian kinerja diuji validasi isinya oleh ahli yang kompeten. Tujuan dilakukan validasi isi instrumen penilaian kinerja adalah untuk mengetahui instrumen penilaian kinerja yang dikembangkan sudah tepat serta mengetahui kesesuaian KD dengan indikator, kesesuaian indikator dengan task, kesesuaia task dengan rubrik, dan kesesuaian rubrik dengan skor. Jumlah indikator yang dikembangkan yaitu 6 indikator dengan 16 task yang harus dilakukan oleh siswa.

Validitas isi instrumen penilaian kinerja dilakukan oleh 5 orang dosen departemen pendidikan kimia UPI sebagai validator. Hasil validasi isi dari ahli berupa saran yang menyatakan valid atau tidaknya instrumen serta perbaikan-perbaikan yang harus dilakukan terhadap instrumen yang dikembangkan. Hasil tersebut diolah dengan metode CVR. Berdasarkan jumlah validator, maka nilai CVR minimum untuk setiap task yang diterima atau valid menurut persamaan Lawshe yang dikembangkan oleh Wilson adalah 0,736. Suatu task beserta rubriknya dinyatakan valid jika nilai CVR ≥ 0,736, sementara suatu task beserta rubriknya dinyatakan tidak valid jika nilai CVR ≤ 0,736.

b. Tahap Uji Coba

(26)

42

Hilda Khoirunnisa, 2015

PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN KINERJA (PERFORMANCE ASSESSMENT) SISWA SMA PADA PRAKTIKUM HIDROLISIS GARAM

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

anggota tiap kelompok ada yang berjumlah 5 orang, 6 orang, dan 7 orang. Setiap kelompok melakukan praktikum dalam waktu yang terpisah/tidak bersamaan. Pada tahap ini digunakan metode inter-rater untuk mengetahui reliabilitas dari instrumen penilaian kinerja yang dikembangkan, Siswa dinilai kinerjanya oleh 6 orang observer yaitu mahasiswa pendidikan kimia UPI. Hasil coba sampel ini dianalisis untuk dilakukan perbaikan terhadap instrumen yang dikembangkan. c. Tahap Uji Aplikasi

Instrumen penilaian kinerja yang telah diperbaiki berdasarkan hasil analisis dari uji coba, kemudian digunakan pada tahap uji aplikasi. Instrumen diterapkan pada siswa kelas XII MIA D SMA Angkasa Lanud Husein Sastranegara Bandung yang berjumlah 31 orang. Pada tahap ini, dilakukan penilaian kinerja siswa oleh 2 orang obsever atau rater untuk tiap kelompok yang dilakukan secara bersamaan menggunakan instrumen penilaian kinerja yang telah diperbaiki untuk mengamati kinerja siswa dalam kegiatam praktikum hidrolisis garam.

d. Analisis Data

Data-data yang diperoleh dari penelitian ini, dikelompokkan menjadi data validitas, data hasil uji coba berupa data reliabilitas dan data nilai kinerja siswa serta data wawancara. Data-data tersebut dianalisis dan dikonsultasikan kepada dosen pembimbing, kemudian dibahas dalam pembahasan dan ditarik kesimpulan dari hasil penelitian, pengembangan dan validasi instrumen penilaian kinerja.

E. Teknik Analisis Data 1. Uji Validitas CVR

Validitas suatu alat ukur menunjukkan sejauh mana alat ukur itu mengukur apa yang seharusnya diukur oleh alat ukur. Validitas menunjukkan sejauh mana alat ukur memenuhi fungsinya (Firman, 2013, hlm. 95). Validitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis validitas isi (content validity ratio) atau CVR.

(27)

43

ne = jumlah validator yang menyatakan valid N = jumlah keseluruhan validator

Hasil perhitungan CVR untuk task kemudian dibandingkan dengan nilai minimum CVR. Yang disajikan pada Tabel 3.1.

Tabel 3.1. Nilai Minimum CVR. Tes Satu Pihak p=0,05

Jumlah Validator Nilai Minimum CVR

5 0,99

Tabel 3.2 Nilai CVR Kritis dari Lawsche

N

Level Signifikansi Tes Satu sisi

.1 .05 .025 .01 .005 .001

Level Signifikansi Tes Dua Sisi

(28)

44

Hilda Khoirunnisa, 2015

PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN KINERJA (PERFORMANCE ASSESSMENT) SISWA SMA PADA PRAKTIKUM HIDROLISIS GARAM

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Berdasarkan nilai kritis Lawsche yang dikembangkan oleh Wilson (2013) pada tes satu pihak 0,05 dengan jumlah validator 5 orang hanya task dengan nilai CVR lebih tinggi atau sama dengan nilai minimum CVR yang diterima, sementara task yang memiliki nilai di bawah nilai CVR minimum ditolak. Untuk validator berjumlah lima orang memiliki nilai minimum CVR sebesar 0,736.

2. Uji Reliabilitas

Reliabilitas adalah ukuran sejauh mana suatu alat ukur memberikan gambaran yang benar-benar dapat dipercaya tentang kemampuan seseorang (Firman, 2013, hlm. 97). Uji reliabilitas yang digunakan pada penelitian ini adalah dengan metode inter-rater. Uji reliabilitas dengan metode inter-rater dilakukan oleh dua orang atau lebih rater yang berbeda menilai tanggapan siswa yang sama untuk task yang sama.

Langkah awal untuk menentukan reliabilitas adalah melakukan penyekoran terhadap kinerja siswa untuk tiap task. Untuk menentukan nilai reliabilitas dengan metode inter-rater menggunakan perhitungan koefisien korelasi antara skor total dari dua rater harus mempunyai nilai reliabilitas diatas 0,75. Penentuan koefisien korelasi dapat dihitung dengan spss dengan menentukan Cronbach

Alpha (Doran, 2002, hlm. 70). Skor siswa tersebut diolah menggunakan IBM

SPSS Statistic 22 untuk menghitung nilai reliabilitas dengan menentukan

Cronbach Alpha.

Untuk mengetahui kriteria dari reliabilitas dapat digunakan pedoman kriteria penafsiran reliabilitas yang disajikan pada tabel 3.3 berikut:

(29)

45

3. Data lembar observasi penilaian kinerja untuk mengukur kemampuan kinerja siswa

a) Menghitung jumlah kriteria yang dilakukan oleh observer kemudian dihitung persentasenya menggunakan rumus:

Keterangan

%P = Nilai persen kinerja siswa

O = Jumlah penilaian yang dilakukan oleh observer SM = Jumlah total kriteria penilaian

(Anggita, 2014, hlm. 36) b) Mengkategorikan penilaian berdasarkan observer menggunakan skala

kategori kemampuan kinerja pada tabel 3.4 berikut:

Tabel 3.4 Skala kategori kemampuan kinerja

No. Skala Kemampuan Kategori

1. 86%-100% Sangat Baik

2. 76%-85% Baik

3. 60%-75% Cukup

4. 46%-59% Kurang

5. ≤45% Kurang Sekali

(Purwanto, 2006, hlm. 103)

c)

Menghitung persentase jumlah siswa dalam setiap kategori dengan menggunakan rumus:

Keterangan

% X = Presentase yang dicari

f = Banyaknya siswa pada tiap kemampuan N = Total jumlah siswa

(30)

46

Hilda Khoirunnisa, 2015

PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN KINERJA (PERFORMANCE ASSESSMENT) SISWA SMA PADA PRAKTIKUM HIDROLISIS GARAM

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

(31)

Hilda Khoirunnisa, 2015

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian, maka didapatkan temuan-temuan yang kemudian dideskripsikan dalam pembahasan. Dari temuan dan pembahasan tersebut dapat dirumuskan simpulan-simpulan yang akan menjawab rumusan masalah penelitian. Simpulan yang didapatkan berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan adalah sebagai berikut:

1. Berdasarkan hasil pengolahan CVR, dari 16 task instrumen penilaian kinerja yang dikembangkan, 16 task dapat dinyatakan valid setelah dilakukan revisi dengan nilai CVR 1,00

2. Instrumen penilaian kinerja yang dikembangkan memiliki reliaibilitas yang sangat tinggi dengan koefisien alpha dari nilai rata-rata total perolehan nilai siswa. Berdasarkan perbandingan nilai reliabilitas dari ketiga kelompok dan hasil wawancara, menunjukkan bahwa instrumen penilaian kinerja yang dikembangkan feasibel atau layak untuk digunakan dengan jumlah ideal siswa 5 orang dalam satu kali observasi.

(32)

88

Hilda Khoirunnisa, 2015

PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN KINERJA (PERFORMANCE ASSESSMENT) SISWA SMA PADA PRAKTIKUM HIDROLISIS GARAM

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu B. Saran

Beberapa hal yang harus diperhatikan untuk perbaikan pengembangan instrumen penilaian kinerja dalam menilai kinerja siswa pada praktikum hidrolisis garam, antara lain:

1. Untuk guru:

 Dapat menerapkan instrumen penilaian kinerja dalam pembelajaran praktikum kimia sebagai salah satu alat penilaian.

 Dapat mengembangkan instrumen penilaian kinerja pada materi kimia lainnya.

 Kriteria kinerja dibuat sejelas mungkin sehingga tidak ada salah tafsir dan memudahkan siswa dalam memahami dan melakukan penilaian.

 Penilaian kinerja tidak hanya digunakan untuk penilaian sumatif saja, tapi digunakan juga pada saat kegiatan pembelajaran (penilaian formatif).

 Memberikan pengetahuan yang benar kepada siswa tentang cara melarutkan suatu padatan menjadi larutan dan menganalisis data serta merumuskan kesimpulan.

2. Untuk peneliti lainnya:

 Instrumen penilaian kinerja yang dikembangkan sebaiknya digunakan unutk menilai individu.

 Rubrik yang dikembangkan harus lebih spesifik, singkat, padat dan jelas.

 Observer yang akan menilai kinerja siswa harus diberikan pengarahan dan pelatihan terlebih dahulu, agar persepsi semua observer terhadap deskripsi setiap kinerja yang dilakukan siswa sama.

Mencoba mengembangkan task penilaian kinerja dengan inovasi yang baru

 Diharapkan melakukan perbaikan-perbaikan terhadap instrumen penilaian kinerja pada pokok materi kimia lainnya.

(33)

Hilda Khoirunnisa, 2015

DAFTAR PUSTAKA

Anggita, D.S. (2014). Pengembangan Instrumen Penilaian Kinerja Siswa Sma

(Performance Assessment) Pada Praktikum Larutan Elektrolit Dan Non Elektrolit. (Skripsi). Jurusan Pendidikan Kimia, Universitas Pendidikan

Indonesia, Bandung.

Bhatnagar, Ruchi, Jihye Kim, and Joyce E. Many. (2014). Candidate Surveys on Program Evaluation: Examining Instrument Reliability, Validity and Program Effectiveness. American Journal of Educational Research, 2(8), 683-690.

Chang, R. & Overby, J. (2011). General chemistry. sixth edition. New York: Mc Graw Hill.

Cody, W.S. (1996). Designing an Effective Performance Task for Classroom. Kentucky: Kentucky Department of Education.

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan (2013). Peraturan Menteri Pendidikan

Dan Kebudayaan Nomor 66 Tahun 2013 Mengenai Standar Penilaian Pendidikan. Jakarta: Depdikbud.

Douglas. (2009). Performance Assessment: A Key Component Of A Balanced

Assessment System. Departement of Research, Evaluation, and Assessment.

Doran, R. dkk. (2002). Science Educator’s Guide to Laboratory Assessment.Virginia: NSTA Press.

Ellis, P. dkk. (1998). High school science performance assessments: an

examination of instruments for massachusetts._____: Education Development Center, Inc.

Espinosa, A. A. dkk. (2013). Career-oriented performance tasks in chemistr

Effects on students’ critical thinking skills. Hindawi Publishing Corporation

Education Research International. Volume 2013, hlm. 10.

Firman, H. (2013). Evaluasi Pembelajaran Kimia. Bandung: .Jurusan Pendidikan Kimia FPMIPA UPI.

Gronlund dan Lin. (1995). Measurement and assessment in teaching. 10th edition. New Jersey : Englewood Cliffs.

Hofstein, A. (2004). The Laboratory In Chemistry Education: Thirty Years Of Experience With Developments, Implementation, And Research.

(34)

90

Johnson, R. L. dkk. (2009). Assessing performance:designing, scoring and

validating performance tasks. New York: Guilford.

Jihad, A. & Haris, A. (2013). Evaluasi Pembelajaran. Yogyakarta: Multi Pressindo.

Klassen,S. (2006).Contextual assessment in science education: background,

issues, and policy. Canada : University of Winnipeg.

Lawshe, C.H. (1975). A Quantitative Approach To Content Validity. Personnel

Psychology, 28, 563-575.

McTighe, J. & Ferrara, S. (1994). Assessing Learning in The Classroom. Washington, DC: National Education Association.

Moskal, B.M. (2003). Recommendations for developing classroom performance

assessments and scoring rubrics. [Online]. Tersedia di: http://PAREonline.net/getvn.asp?v=8&n=14Diakses 30 September 2015]. Oberg. (2002). Guiding Classroom Instruction Through Performance Assessment.

Journal of Case Studies in Accreditation and Assessment.

Palm, T. (2008). Performance assessment and authentic assessment:a conceptual

analysis of the literature. Practical Assessment, Research & Evaluation.

Vol. 13, hlm. 4.

Parkes, K. A. (2010). Performance assessment: lessons from performers. International Journal Of Teaching And Learning In Higher Education.Vol. 22, nomor 1, hlm. 98-106.

Poerwanti, E. (2008). Konsep Dasar Asesmen Pembelajaran. UMM Press. Pratiwi, H. (2014). Pengembangan Instrumen Penilaian Kinerja Siswa Sma

(Performance Assessment) Pada Pembelajaran Titrasi Asam Basa Dengan Metode Praktikum. (skripsi). Jurusan Pendidikan Kimia, Universitas

Pendidikan Kimia, Bandung.

Purwanto, Ngalim. (2006). Prinsip-prinsip dan teknik evaluasi pengajaran. Bandung: PT Remaja Rosdakarya

Rudner, L.M. & Schafer, W.D. (2002). What Teacher Need to Know About

Assessment. Washington, DC: National Education Associaton.

Ruiz, P. M. & Shalvelson R. J. (1996). Rhetoric and reality in science

performance assessment: an update. Journal Of Research In Science

(35)

91

Slater, T. F. (1998). Performance assessment. Montana: Department of Physics Montana State University.

Stevens, E. & Wolf, K. (2007). The Role of Rubrics in Advancing and Assessing

Student Learning. Jounal of Effective Teaching, Vol.7, No. 1, 2007 3-14.

Stiggins, R. J. (1987). Design and development of performance assessments. Lincoln: NCME Instructional Module on University of Nebraska.

Surapranta, S. (2006). Analisis, Validitas, Reliabilitas, dan Interpretasi Hasil Tes

Implementasi Kurikulum 2004. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Uno, H.B. & Koni, S. (2012). Assessment Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara. Oberg. (2002). Guiding Classroom Instruction Through Performance Assessment.

Journal of Case Studies in Accreditation and Assessment.

Whitten. (2003). General Chemistry 7th Edition. New Jersey: Prentice Hall.

Widoyoko, E.P. (2012). Evaluasi Program Pembelajaran. Yogyakarta: Pustaka Belajar.

Wilson, F.R., Pan, W & Schumsky, D.A. (2013). Recalculation of Critical for Lawsche’s Content Validity Ratio. Measurement and Evaluation in Counseling and Development, 45(15), 197-210.

Wren, D.G. (2009). Performance Assessment: A Key Component Of A Balanced Assessment System. Department of Research, Evaluation, and

Assessment: Research Brief.

Yuliana, E. (2014). Instrumen Penilaian Kinerja untuk Menilai Kompetensi

Psikomotorik Siswa SMA pada Materi Hidrolisis Garam. (Tesis). Sekolah

Gambar

Gambar 3.1 Alur Penelitian
Tabel 3.2 Nilai CVR Kritis dari Lawsche Level Signifikansi Tes Satu sisi .05 .025 .01
Tabel 3.3 Kriteria Alpha Cronbach untuk Menetapkan Konsistensi Internal Reliabilitas

Referensi

Dokumen terkait

A replantasi kopi tunjang mutu

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat pengetahuan mahasiswa kepaniteraan klinik Departemen Bedah Mulut RSGMP FKG USU tentang cara penanganan dental

Tesis ini telah diterima sebagai salah satu persyaratan untuk. memperoleh gelar Magister

DINAS KETERTIBAN KOTA YOGYAKARTA SIANG TADI MELAKUKAN PEMANGGILAN TERHADAP 2 PEMILIK TEMPAT HIBURAN //. DARI PENYIDIKAN DINAS

Hambatan-Hambatan Yang Dihadapi Orang Tua Dalam Menanamkan Kemandirian Anak Usia Dini ... Bagi Orang

Sampel yang digunakan adalah tablet Tariflox ® (Lapi)... Rentang

Sebaliknya hadirnya anggota keluarga lain juga dapat memperlambat tumbuhnya kemandirian pada anak apabila anggota keluarga tersebut melakukan pengasuhan yang tidak sejalan

Ilmu Komputer Universitas Sumatera Utara yang telah memberikan kritik dan saran dalam penyempurnaan skripsi ini.. Andri Budiman, S.T., M.Comp.Sc., M.E.M selaku Dosen