i
ABSTRAK
Tujuan penelitian ini adalah menggambarkan
coping pria dewasa madya yang
single.
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan teknik
purposive sampling.
Metode pengambilan data penelitian ini adalah wawancara, dan observasi. Partisipan
dalam penelitian ini adalah tiga orang dewasa madya berusia 40 tahun sampai dengan
65 tahun yang belum menikah sejak muda, dan berdomisili di kota Salatiga. Hasil
penelitian menunjukkan seluruh partisipan mengalami bermacam-macam masalah yang
timbul dari status
single, dan menggunakan tipe
coping yang tepat, dan efektif untuk
mengatasi masalah status
single. Seluruh partisipan menggunakan dua tipe
coping,
namun cenderung lebih banyak menggunakan
emotional focused coping daripada
problem focused coping. Masalah status
single yang dialami P1 adalah masalah
keuangan, belum menemukan jodoh yang tepat, fokus pada perkerjaan yang
penghasilannya jelas, mendapatkan kebebasan, dan mencari pengetahuan astral.
Masalah status single yang dialami P2 adalah masalah keuangan, fokus pada perkerjaan,
menikah sesuai dengan keinginan orang tua, pengalaman pernikahan saudara tanpa restu
orang tua, pengalaman perceraian saudara, seks bebas, dan memutuskan single. Masalah
status single yang dialami P3 adalah masalah keuangan, belum menemukan jodoh yang
tepat, fokus pada perkerjaan, dan mendapatkan kebebasan. Faktor yang memengaruhi
coping partisipan adalah dukungan sosial, pendapatan bertambah, stressor sosial, belajar
dari pengalaman teman, kepribadian, jenis kelamin pria, usia, dan level pendidikan.
ii