Eris Rizkian, 2013
Pengaruh Kepribadian Merek Terhadap Keputusan Pembelian (Survei Terhadap Pengguna Multivitamin Fatigon Di Sabuga Sport Center Bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
PENGARUH KEPRIBADIAN MEREK TERHADAP KEPUTUSAN
PEMBELIAN
(Survey terhadap Pengguna Multivitamin Fatigon di Sabuga Sport Center Bandung)
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Menempuh Ujian Sidang Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Manajemen Bisnis
Oleh: ERIS RIZKIANI
0708042
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MANAJEMEN BISNIS
FAKULTAS PENDIDIKAN EKONOMI DAN BISNIS
Eris Rizkian, 2013
Pengaruh Kepribadian Merek Terhadap Keputusan Pembelian (Survei Terhadap Pengguna Multivitamin Fatigon Di Sabuga Sport Center Bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
PENGARUH KEPRIBADIAN MEREK
TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN
(Survey terhadap Pengguna Multivitamin Fatigon di Sabuga
Sport
Center
Bandung)
Oleh Eris Rizkiani
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis
© Eris Rizkiani 2013 Universitas Pendidikan Indonesia
Juni 2013
Hak Cipta dilindungi undang-undang.
Eris Rizkian, 2013
Pengaruh Kepribadian Merek Terhadap Keputusan Pembelian (Survei Terhadap Pengguna Multivitamin Fatigon Di Sabuga Sport Center Bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu LEMBAR PENGESAHAN
PENGARUH KEPRIBADIAN MEREK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN
(Survey terhadap Pengguna Multivitamin Fatigon di Sabuga Sport Center Bandung)
Skripsi ini disetujui dan disahkan oleh:
Pembimbing I
Dr. H. Hari Mulyadi, M.Si NIP. 19590515 198601 1 001
Pembimbing II
Ridwan Purnama,SH.,M.Si
NIP.19600915 198803 1 003
Mengetahui,
Dekan Fakultas
Pendidikan Ekonomi dan Bisnis Universitas Pendidikan Indonesia
Dr. H. Edi Suryadi, M.S. NIP. 19600412 198603 1 002
Ketua Program Studi Pendidikan Manajemen Bisnis
Dr. Lili Adi Wibowo, S.Sos., S.Pd., M.M NIP. 19690404 199903 1 001
Tanggung Jawab Yuridis Ada Pada Penulis
i
Eris Rizkian, 2013
Pengaruh Kepribadian Merek Terhadap Keputusan Pembelian (Survei Terhadap Pengguna Multivitamin Fatigon Di Sabuga Sport Center Bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
ABSTRAK
Eris Rizkiani (0708042), “Pengaruh Kepribadian Merek Terhadap Keputusan Pembelian” (Survei Terhadap Pengguna Multivitamin Fatigon di Sabuga Sport Center
Bandung). Di bawah bimbingan Dr. H. Hari Mulyadi, M.Si. dan Ridwan Purnama, SH., M.Si.
Persaingan yang kompetitif dalam industri multivitamin ditandai dengan turun naiknya keputusan pembelian produk, khususnya pada multivitamin Fatigon. Untuk dapat bertahan di tengah persaingan, perusahaan dituntut untuk menciptakan strategi yang dapat
menciptakan keputusan pembelian karena keputusan pembelian menentukan
keberlangsungan sebuah perusahaan. Salah satu strategi yang dapat dilakukan adalah dengan strategi kepribadian merek.
Penelitian ini bertujuan 1) untuk memperoleh deskripsi mengenai kepribadian merek pada multivitamin Fatigon di Sabuga Sport Center Bandung, 2) untuk memperoleh deskripsi mengenai keputusan pembelian multivitamin Fatigon di Sabuga Sport Center Bandung, 3) untuk memperoleh temuan mengenai besarnya pengaruh kepribadian merek dapat berpengaruh pada keputusan pembelian multivitamin Fatigon di Sabuga Sport Center Bandung.
Objek dalam penelitian ini adalah pengunjung Sabuga Sport Center Bandung yang mengkonsumsi multivitamin. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah kepribadian merek (X) terhadap keputusan pembelian (Y). Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif verifikatif, dan metode yang digunakan adalah explanatory survey dengan teknik simple random sampling dengan jumlah sampel 80 responden. Teknik analisis data yang digunakan adalah regresi linier sederhana dengan alat bantu software komputer SPSS 20.0.Hasil yang diperoleh dalam penelitian menyatakan bahwa kepribadian merek memiliki pengaruh sebesar 69,9% terhadap keputusan pembelian. Hasil penelitian tersebut dalam pengujian hipotesis dapat diketahui bahwa, kepribadian merek memiliki pengaruh yang positif terhadap keputusan pembelian.
Dimensi kinerja kepribadian merek yang memiliki pengaruh terbesar terhadap keputusan pembelian, adalah ruggedness (81,5%), kemudian diikuti oleh competence (80,64%), sincerity (80,14), sophistication (77,83%) dan excitement (77,05%).
ii
Eris Rizkian, 2013
Pengaruh Kepribadian Merek Terhadap Keputusan Pembelian (Survei Terhadap Pengguna Multivitamin Fatigon Di Sabuga Sport Center Bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
ABSTRACT
Eris Rizkiani (0708042),"The Influence Of Brand Personality To Purchase decision " (Survey was executed to visitor that consumed multivitamin Fatigon at Sabuga Sport Center Bandung), under the guidance of Dr. H. Hari Mulyadi, M.Si. and Ridwan Purnama SH., M.Si.
Competition in the multivitamin industry is indicated by fluctuations in purchasing decisions of products especialy for multivitamin Fatigon. In order to stay ahead of the competition, the company must create strategies to strengthen purchasing decisions because only a product with a strong purchasing desicions will survive and even lead the market. One strategy is though brand personality.
The purpose of research are 1) to obtain a description of the brand personality on multivitamins Fatigon Sabuga Sport Center in Bandung, 2) to obtain a description of the purchase decision multivitamin Fatigon Sabuga Sport Center in Bandung, 3) to obtain findings on the influence of brand personality can affect purchasing decisions multivitamin Fatigon Sabuga Sport Center in Bandung.
The objects of this research are visitors of Sabuga Sport Center Bandung that consume multivitamin Fatigon. The independent variables in this research is brand positioning and purchasing decisions as dependent variables. The research is descriptive, verificative with an explanatory survey method though a systematic random sampling technique with 80 respondent. The data analysis technique used is simple linear regression supported by computer software SPSS 20.0. The result of the survey indicates that brand personality has a positive impact on purchasing decisions it’s about 69,9 %. The results of the hypothetical test shows that brand personality has a positive effect on purchasing decisions.
The dimensions of brand personality that has the greatest influence on purchasing decisions is the ruggedness (81,5%), followed by competence (80,64%), sincerity (80,14), sophistication (77,83%) and excitement (77,05%).
iii
Eris Rizkian, 2013
Pengaruh Kepribadian Merek Terhadap Keputusan Pembelian (Survei Terhadap Pengguna Multivitamin Fatigon Di Sabuga Sport Center Bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu DAFTAR ISI
ABSTRAK ... i
ABSTRACT ... ii
KATA PENGANTAR ... iii
UCAPAN TERIMA KASIH ... iv
DAFTAR ISI ... vii
DAFTAR TABEL ... xii
DAFTAR GAMBAR ... iii
BAB I PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang Penelitian ... 1
1.2Identifikasi masalah ... 10
1.3Rumusan Masalah ... 12
1.4Tujuan Penelitian ... 12
1.5Kegunaan Penelitian... 13
BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS 2.1Kajian Pustaka ... 14
2.1.1 Konsep Kepribadian Merek ... 14
2.1.1.1 Kepribadian Merek dalam Marketing Marketing Value ... 14
2.1.1.2 Definisi Kepribadian Merek ... 26
iv
Eris Rizkian, 2013
Pengaruh Kepribadian Merek Terhadap Keputusan Pembelian (Survei Terhadap Pengguna Multivitamin Fatigon Di Sabuga Sport Center Bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
2.1.1.4 Menciptakan Kepribadian Merek ... 28
2.1.2 Konsep Perilaku Konsumen ... 31
2.1.2.1 Definisi Perilaku Konsumen ... 31
2.1.2.2 Proses Pengambilan Keputusan Pembelian ... 37
2.2.2.3 Definisi Keputusan Pembelian... 39
2.1.2.4 Dimensi Keputusan Pembelian ... 41
2.1.3 Pengaruh Kepribadian Merek terhadap Keputusan Pembelian ... 44
2.1.4 Orisinalitas Penelitian ... 45
2.2Kerangka Pemikiran ... 49
2.3Hipotesis ... 57
BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1Objek Penelitian ... 59
3.2Metode Penelitian... 60
3.2.1 Jenis Penelitian dan Metode yang Digunakan ... 60
3.2.2 Operasionalisasi Variabel ... 61
3.2.3 Jenis dan Sumber Data ... 64
3.2.4 Populasi, Sampel, dan Teknik Sampel ... 66
3.2.4.1 Populasi ... 66
3.2.4.2 Sampel ... 66
3.2.4.3 Teknik Sampling... 66
3.2.5 Teknik Pengumpulan Data ... 69
3.2.6 Pengujian Validitas dan Reliabilitas ... 70
v
Eris Rizkian, 2013
Pengaruh Kepribadian Merek Terhadap Keputusan Pembelian (Survei Terhadap Pengguna Multivitamin Fatigon Di Sabuga Sport Center Bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
3.2.6.2Pengujian Reliabilitas ... 76
3.2.7 Teknik Analisis Data ... 78
3.2.7.1Analisis Deskriptif ... 79
3.2.7.2Analisis Verivikatif... 80
3.2.8 Pengujian Hipotesis ... 85
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1Profil dan Identitas Perusahaan ... 88
4.1.1 Profil Perusahaan ... 88
4.1.2 Identitas Perusahaan ... 90
4.1.3 Visi dan Misi Perusahaan ... 90
4.1.4 Divisi Perusahaan ... 91
4.1.5 Produk Multivitamin Fatigon ... 92
4.2Karakteristik Responden Multivitamin Fatigon ... 94
4.2.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 94
4.2.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia ... 94
4.2.3 Karakteristik Responden BerdasarkanPendidikan Terakhir ... 95
4.2.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan ... 96
4.2.5 Karakteristik Responden Berdasarkan Pendapatan ... 97
4.3Pengalaman Responden Multivitamin Fatigon ... 98
4.3.1 Pengalaman Responden Berdasarkan Lamannya mengkonsumsi Multivitamin Fatigon ... 98
vi
Eris Rizkian, 2013
Pengaruh Kepribadian Merek Terhadap Keputusan Pembelian (Survei Terhadap Pengguna Multivitamin Fatigon Di Sabuga Sport Center Bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
4.3.3 Pengalaman Responden Berdasarkan Tempat Pembelian
Multivitamin Fatigon ... 101
4.3.4 Pengalaman Responden Berdasarkan Alasan Memilih Multivitamin Fatigon ... 102
4.4Tanggapan dan Gambaran Responden Terhadap Variabel Kepribadian Merek ... 103
4.4.1 Tanggapan Respoden Terhadap Dimensi Sincerity ... 103
4.4.2 Tanggapan Respoden Terhadap Dimensi Excitement ... 108
4.4.3 anggapan Respoden Terhadap Dimensi Competence ... 113
4.4.4 Tanggapan Respoden Terhadap Dimensi Shopistication ... 119
4.4.5 Tanggapan Respoden Terhadap Dimensi Ruggedness ... 122
4.4.6 Gambaran Variabel Kepribadian Merek ... 124
4.5 Tanggapan dan Gambaran Responden Terhadap Keputusan Pembelian ... 131
4.5.1 Tanggapan Respoden Terhadap Dimensi Pilihan Produk ... 131
4.5.2 Tanggapan Respoden Terhadap Dimensi Pilihan Merek ... 135
4.5.3 Tanggapan Respoden Terhadap Dimensi Pilihan Penyalur ... 139
4.5.4 Tanggapan Respoden Terhadap Dimensi Waktu Pembelian ... 141
4.5.5 Tanggapan Respoden Terhadap Dimensi Junlah Pembelian ... 143
4.5.6 Gambaran Variabel Keputusan Pembelian ... 145
4.6Pengujian Hipotesis Pengaruh Kepribadian Merek Terhadap Keputusan Pembelian ... 150
4.6.1 Analisis regresi linier sederhana ... 152
4.6.2 Koefisien Determinasi ... 155
vii
Eris Rizkian, 2013
Pengaruh Kepribadian Merek Terhadap Keputusan Pembelian (Survei Terhadap Pengguna Multivitamin Fatigon Di Sabuga Sport Center Bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
4.7Implikasi Hasil Temuan Penelitian ... 158
4.7.1 Implikasi Hasil Temuan Penelitian Bersifat Teoritis ... 158
4.7.2 Implikasi Hasil Temuan Penelitian Bersifat Empiris ... 160
4.7.3 Implikasi Hasil Temuan Penelitian Bagi Pengembangan Manjemen Bisnis ... 163
BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI 5.1Kesimpulan ... 167
5.2Rekomendasi ... 168
DAFTAR PUSTAKA ... 170
viii
Eris Rizkian, 2013
Pengaruh Kepribadian Merek Terhadap Keputusan Pembelian (Survei Terhadap Pengguna Multivitamin Fatigon Di Sabuga Sport Center Bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu DAFTAR TABEL
No Judul Tabel Hal
1.1 Indeks Rata-rata Best Brand 2010-2011 Industri Farmasi 2
1.2 Top Brand Index Multivitamin 3
1.3 Market Share Multivitamin 4
1.4 Kinerja Merek Multivitamin di Indonesia Tahun 2009-2011 5
1.5 Penggunaan Produk Multivitamin Fatigon 6
1.6 Faktor yang Mempengaruhi keputusan Pembelian multivitamin
Fatigon 7
2.1 Fungsi Merek Bagi Konsumen 18
2.2 Definisi Kepribadian Merek 26
2.3 The Personality-Like Associations of Selected Colors 31
2.4 Definisi Keputusan Pembelian 39
2.5 Orisinalitas Penelitian 45
3.1 Operasional Variabel 62
3.2 Jenis Dan Sumber Data 65
3.3 Interprestasi Besarnya koefisien Korelasi 72
3.4 Hasil Pengujian Validitas Kepribadian Merek 73
3.5 Hasil Pengujian Validitas Keputusan Pembelian 75
3.6 Hasil Pengujian Reliabilitas 78
3.7 Kriteria Penafsiran Hasil Perhitungan Responden 80
3.8 Skor Alternative Jawaban Pertanyaan 81
ix
Eris Rizkian, 2013
Pengaruh Kepribadian Merek Terhadap Keputusan Pembelian (Survei Terhadap Pengguna Multivitamin Fatigon Di Sabuga Sport Center Bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
3.10 Pedoman Untuk Memberikan Interprestasi Koefisien Determinasi 85
4.1 Divisi Kalbe Group 91
4.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin 94
4.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia 95
4.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir 96
4.5 Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan 97
4.6 Karakteristik Responden Berdasarkan Pendapatan 97
4.7 Pengalaman Responden Berdasarkan Lamannya mengkonsumsi
Multivitamin Fatigon 99
4.8 Pengalaman Responden Berdasarkan Varian Multivitamin Fatigon
yang Dikonsumsi 100
4.9 Pengalaman Responden Berdasarkan Tempat Pembelian
Multivitamin Fatigon 101
4.10 Pengalaman Responden Berdasarkan Alasan Memilih Multivitamin
Fatigon 102
4.11 Tanggapan Responden Terhadap Kesesuaian Kualitas Yang
Diiklankan Multivitamin Dengan Kenyataan 104
4.12 Tanggapan Responden Terhadap Kejujuran Iklan Multivitamin
Fatigon 105
4.13 Tanggapan Responden Terhadap Daya Tarik Iklan Multivitamin
Fatigon 106
4.14 Tanggapan Responden Terhadap Daya Tarik Multivitamin Fatigon
Melalui Kampanye “Aksi Semangat” 107
4.15 Tanggapan Responden Terhadap Keunikan Acara Yang Disponsori
Oleh Multivitamin Fatigon 108
4.16 Tanggapan Responden Terhadap Keidentikan Multivitamin Fatigon
x
Eris Rizkian, 2013
Pengaruh Kepribadian Merek Terhadap Keputusan Pembelian (Survei Terhadap Pengguna Multivitamin Fatigon Di Sabuga Sport Center Bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
4.17 Tanggapan Responden Terhadap Daya Imajinatif Multivitamin Fatigon Dalam Menyampaikan Pesan Melalui Kegiatan Aksi
Semangat 111
4.18 Kecepatan Multivitamin Fatigon Dalam Melakukan Inovasi 112
4.19 Tanggapan Responden Terhadap Kepercayaan Konsumen
Terhadap Kualitas Endorser Multivitamin Fatigon 113
4.20 Tanggapan Responden Terhadap Kepercayaan Konsumen
Terhadap Pengalaman Endorser Multivitamin Fatigon 114
4.21 Tanggapan Responden Terhadap Kepercayaan Konsumen
Terhadap Kesuksesan Endorser Multivitamin Fatigon 116
4.22 Tanggapan Responden Terhadap Keberhasilan Fatigon Untuk Mendorong Konsumen Produktif Melaluli Kampanye “Aksi
Semangat” 117
4.23 Tanggapan Responden Terhadap Keberhasilan Multivitamin
Fatigon Untuk Membangkitkan Semangat Konsumen 118
4.24 Tanggapan Responden Terhadap Gengsi Yang Dirasakan
Konsumen Dari Penggunaan Multivitamin Fatigon 119
4.25 Tanggapan Responden Terhadap Perbedaan Citra Merek
Multivitamin Fatigon Dibanding Merek Lain 120
4.26 Tanggapan Responden Terhadap Manfaat Multivitamin Fatigon
Dalam Mendukung Aktifitas Konsumen 122
4.27 Tanggapan Responden Terhadap Kesesuaian Multivitamin Fatigon Untuk Menunjang Kebutuhan Konsumen
123
4.28 Rekapitulasi Tanggapan Responden Terhadap Kepribadian Merek 124
4.29 Tanggapan Responden Terhadap Konsumen Melakukan
Pembelian Karena Berdasarkan Varian Produk 132
4.30 Tanggapan Responden Terhadap Konsumen Melakukan Pembelian
Karena Berdasarkan Mutu Produk 133
4.31 Tanggapan Responden Terhadap Konsumen Melakukan Pembelian
xi
Eris Rizkian, 2013
Pengaruh Kepribadian Merek Terhadap Keputusan Pembelian (Survei Terhadap Pengguna Multivitamin Fatigon Di Sabuga Sport Center Bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
4.32 Tanggapan Responden Terhadap Tingkat Ketertarikan Terhadap
Merek Multivitamin Fatigon Dibandingkan Dengan Merek Lain 136
4.33 Tanggapan Responden Terhadap Pertimbangan Untuk Melakukan
Pembelian Berdasarkan Kepercayaan Terhadap Merek 137
4.34 Tanggapan Responden Terhadap Pertimbangan Melakukan Pembelian Produk Multivitamin Fatigon Berdasarkan Popularitas Merek
138
4.35 Tanggapan Responden Terhadap Konsumen Melakukan
Pembelian Berdasarkan Kemudahan Menjangkau Lokasi 140
4.36 Tanggapan Responden Terhadap Pendapatan Berpengaruh Pada
Rentang Waktu Pembelian Produk 141
4.37 Tanggapan Responden Terhadap Keuntungan Yang Anda
Rasakan Saat Mengkonsumsi Produk Fatigon 142
4.38 Tanggapan Responden Terhadap Membeli Produk Lebih Dari Satu
Sesuai Dengan Kebutuhan 144
4.39 Rekapitulasi Tanggapan Responden Terhadap Keputusan
Pembelian 145
4.40 Model Summary 151
4.41 Descriptive statistics 152
xii
Eris Rizkian, 2013
Pengaruh Kepribadian Merek Terhadap Keputusan Pembelian (Survei Terhadap Pengguna Multivitamin Fatigon Di Sabuga Sport Center Bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu DAFTAR GAMBAR
No Judul Gambar Hal
2.1 Model Positioning Differentiation Brand Triangle 20
2.2 Brand Identity Prism 23
2.3 Brand Identity Perspective 24
2.4 Model Lima Tahap Proses Keputusan Pembelian 38
2.5 Model Perilaku Pembeli 44
2.6 Kerangka Pemikiran Pengaruh Kepribadian Merek terhadap
Keputusan Pembelian 56
2.7 Paradigma Penelitian Pengaruh Kepribadian Merek terhadap
Keputusan Pembelian 57
4.1 Diagam Garis Liner Kepribadian Merek Terhadap Keputusan Pembelian Multivitamin Fatigon Pada Pengunjung Sabuga Sport
Center Bandung
1
Eris Rizkian, 2013
Pengaruh Kepribadian Merek Terhadap Keputusan Pembelian (Survei Terhadap Pengguna Multivitamin Fatigon Di Sabuga Sport Center Bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu BAB I
PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang Penelitian
Di tengah kondisi krisis keuangan global, Indonesia telah menunjukan
ekonomi yang cukup berkembang pada 2011. Pertama, Indonesia kembali
mendapatkan predikat investment grade level. Kedua, pendapatan perkapita yang
telah mencapai USD 3.000 dan ketiga, capaian pertumbuhan ekonomi yang cukup
tinggi sebesar 6,5 persen (triwulan III-2011). (Majalah Marketeers edisi desember
2011).
Hal ini menunjukan bahwa perekonomian Indonesia semakin membaik
dan diperkirakan akan meningkatkan persaingan di berbagai sektor industri
sebagai dampak dari perubahan perilaku konsumen dan meningkatnya permintaan
barang. Salah satu sektor industri yang potensial di Indonesia adalah industri
farmasi.
Industri farmasi saat ini berkembang pesat seiring dengan ditemukannya
berbagai ramuan obat-obatan modern untuk mengobati berbagai macam penyakit.
Di masyarakat terutama perkotaan, metode pengobatan mulai bergeser dari
pengobatan dengan cara tradisional menjadi cara yang lebih modern. Obat-obat
modern lebih disukai karena lebih mudah memperolehnya serta dikemas secara
Eris Rizkian, 2013
Pengaruh Kepribadian Merek Terhadap Keputusan Pembelian (Survei Terhadap Pengguna Multivitamin Fatigon Di Sabuga Sport Center Bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
Berdasarkan hasil riset MARS Indonesia tahun 2011, dari populasi yang
mengalami sakit, sebanyak 89,5% melakukan pengobatan secara modern.
Sementara itu, hasil riset BPS pada tahun 2010 di seluruh Indonesia
memperlihatkan bahwa sebanyak 59,6% masyarakat pernah menderita sakit.
(http://www.marsindonesia.com/)
Jumlah ini tentu merupakan pasar yang sangat potensial bagi produsen
produk-produk farmasi untuk memasarkan mereknya Produsen dalam industri
farmasi dituntut untuk melakukan terobosan bisnis yang baru agar dapat
mengungguli para pesaing, dengan menghasilkan produk yang diinginkan dan
dapat diterima oleh konsumen. Saat ini konsumen tidak hanya mengharapkan
kualitas yang tinggi dari produk, tapi mempertimbangkan manfaat yang akan
mereka terima dari produk tersebut.
Indeks rata-rata best brand industri farmasi dari tahun 2009-2011
menunjukan adanya kenaikan yang berarti bahwa industri ini mampu
menghasilkan produk yang memang diharapkan konsumen. Tabel 1.1 menunjukan
indeks rata-rata industri farmasi.
TABEL 1.1
INDEKS RATA-RATA BEST BRAND 2010-2011 INDUSTRI FARMASI
Tahun
Sumber : Swa edisi 15-28 juli 2011, Swa edisi 4-13 oktober 2010
Tabel 1.1 menunjukkan bahwa rata-rata kinerja produk farmasi pada tahun
Eris Rizkian, 2013
Pengaruh Kepribadian Merek Terhadap Keputusan Pembelian (Survei Terhadap Pengguna Multivitamin Fatigon Di Sabuga Sport Center Bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
indeks sebesar 20,5 pada tahun 2010 meningkat menjadi 30,7 dan pada tahun
2011 kenaikan indeks menjadi 38,3. Hal ini terjadi karena pemanasan global serta
perubahan iklim yang terjadi sehingga penurunan tingkat kesehatan masyarakat.
Diantara berbagai produk farmasi yang ada, industri multivitamin
berkembang begitu pesat, dapat dilihat dari Tabel 1.1 bahwa multivitamin
menunjukan peningkatan index rata- rata dari tahun-ketahunnya.
Industri ini diminati konsumen karena pasar di Indonesia yang cukup
potensial, baik dilihat dari jumlah produk dan tingginya konsumsi terhadap
produk ini serta mengingat produk farmasi merupakan kebutuhan sehari-hari yang
dibutuhkan oleh masyarakat untuk menjaga daya tahan tubuh yang pastinya hal
ini menjadi peluang berkembangnya industri ini.
Adapun dalam perkembangannya terdapat beberapa merek multivitamin di
Indonesia serta yang berhasil menjadi pemain besar dalam persaingan
multivitamin di Indonesia. Tabel dibawah ini merupakan top brand index
multivitamin.
TABEL 1.2
TOP BRAND INDEX MULTIVITAMIN
Merek Top Brand Index 2011 2010
Hemaviton 21.6 18.0
Fatigon 21.2 14.7
Enervon c 19.3 17.1
Sangobion 10.2 10.5
Redoxon 6.5 6.3
Neurobion 4.4 3.3
Cerebrofit 2.9 3.7
Sakatonik liver 1.6 2.5
Eris Rizkian, 2013
Pengaruh Kepribadian Merek Terhadap Keputusan Pembelian (Survei Terhadap Pengguna Multivitamin Fatigon Di Sabuga Sport Center Bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
Tabel 1.2 menunjukkan beberapa merek multivitamin yang bersaing di
Indonesia. Top brand peringkat pertama tahun 2011 adalah multivitamin merek
Hemaviton. Hemaviton mengalahkan pesaing utamanya yaitu Fatigon di peringkat
dua serta Enervon Cdiperingkat ketiga.
Fatigon menjadi peringkat kedua mengalahkan Enervon C yang pada
tahun sebelumnya berada di peringkat ketiga. Fatigon telah membuktikan bahwa
mereknya telah diakui memiliki kesadaran merek (brand awareness) yang tinggi
dalam masyarakat. Banyaknya merek-merek baru maupun merek lama dari
pesaing yang bersaing untuk meperebutkan konsumen merupakan masalah baru
bagi merek yang ingin menjadi market leader di pasar ini.
Setiap merek dalam industri multivitamin berkompetisi untuk meraih
pangsa pasar dengan menawarkan produk yang diharapkan mampu memenuhi
kebutuhan dan keinginan konsumen. Intensitas persaingan yang tinggi pada
industri ini menyebabkan konsumen dihadapkan pada beberapa jenis produk
dengan berbagai variasi, merek, kemasan, serta kualitas produknya untuk
mendominasi pasar guna merebutkan penguasaan market share yang nantinya
akan berpengaruh pada tingkat pembelian. Berikut ini pangsa pasar (market
share) industri produk multivitamin dapat dilihat pada Tabel 1.3.
TABEL 1.3
MARKET SHARE MULTIVITAMIN
Merek Market Share (%) 2011 2010 2009 2008
Hemaviton 27.0 24.0 28.5 29.4
Fatigon 17.8 20.0 16.4 16.0
Enervon c 12.9 11.3 15.0 11.6
Eris Rizkian, 2013
Pengaruh Kepribadian Merek Terhadap Keputusan Pembelian (Survei Terhadap Pengguna Multivitamin Fatigon Di Sabuga Sport Center Bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
Redoxon 5.0 6.3 - 14.0
Sumber : swa edisi 15-28 juli 2011, swa edisi 4-13 oktober 2010
Tabel 1.3 menunjukkan market share produk Fatigon pada tahun 2011
mengalami penurunan, penurunan market share ini menjadi sebuah ancaman bagi
Fatigon karena hal ini akan berdampak pada jumlah pelanggan yang dimiliki,
karena tidak dapat dipungkiri perpindahan ke merek pesaing pasti terjadi.
Perpindahan ke merek pesaing diakibatkan adanya kejenuhan atau ketidakpuasan
konsumen pada produk yang dikonsumsi. Berikut Tabel 1.4 menunjukkan data
kinerja merek multivitamin.
TABEL 1.4
KINERJA MEREK MULTIVITAMIN DI INDONESIA TAHUN 2009-2011
Merek Brand Value
2011 2010 2009 2008
Hemaviton 49.3 49.1 45.3 28.2
Fatigon 44.2 45.2 37.2 15.2
Enervon C 42.3 41.1 34.6 7.9
Natur E 38.8 - - -
Redoxon 38.6 37.5 36.4 11.5
Sumber : swa edisi 15-28 juli 2011, swa edisi 4-13 oktober 2010
Tabel 1.4 menunjukkan kinerja merek Fatigon pada tahun 2011
mengalami penurunan. Melihat kondisi seperti ini menunjukkan multivitamin
Fatigon belum mampu mempertahankan brand value sehingga hal ini akan sangat
berpengaruh pada menurunnya keputusan pembelian konsumen dan
mengindikasikan adanya perpindahan pelanggan lama multivitamin Fatigon ke
produk kompetitor.
Data penurunan pangsa pasar yang dilakukan oleh majalah SWA juga
diperkuat dengan temuan indikasi rendahnya pangsa pasar multivitamin merek
Eris Rizkian, 2013
Pengaruh Kepribadian Merek Terhadap Keputusan Pembelian (Survei Terhadap Pengguna Multivitamin Fatigon Di Sabuga Sport Center Bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
melalui survei pra penelitian yang dilakukan pada bulan Februari 2012. Survei ini
dilakukan terhadap pengunjung yang mengkonsumsi multivitamin Fatigon di
Sabuga Sport Center Bandung yang merupakan arena untuk aktivitas olahraga,
karena pada umumnya pembelian multivitamin dilakukan oleh masyarakat yang
sadar akan kebutuhan multivitamin untuk menjaga kesehatan dan daya tahan
tubuh karena tidak ingin mengganggu aktivitas sehari-harinya. Survei ini diajukan
terhadap 30 responden. Berikut Tabel 1.5 penggunaan produk terakhir
multivitamin.
TABEL 1.5
PENGGUNAAN PRODUK MULTIVITAMIN
Sumber : Pra penelitian terhadap 30 Responden pengunjung Sabuga Sport Center,2012
Berdasarkan Tabel 1.5 Penggunaan produk terakhir multivitamin,
menunjukan bahwa pengguna multivitamin Fatigon berada di urutan ketiga
dengan 20% berbeda dengan pesaing terdekatnya Hemaviton dan Enervon C yang
secara nasional mengalami kenaikan penjualan, pada penggunaan produk terakhir
berada di peringkat pertama dan kedua dengan 33% dan 23%. Data pangsa pasar
multivitamnin Fatigon dan rendahnya tingkat konsumsi multivitamnin Fatigon di
antara pengunjung Sabuga Sport Center Bandung, mengindikasikan rendahnya
tingkat keputusan pembelian, maka dapat diartikan bahwa keputusan pembelian
produk Fatigon mengalami permasalahan.
No. Merek Responden Presentase
1. Hemaviton 10 33%
2. Enervon C 7 23%
3. Fatigon 6 20%
4. Redoxon 4 14%
5. Natur E 3 10%
Eris Rizkian, 2013
Pengaruh Kepribadian Merek Terhadap Keputusan Pembelian (Survei Terhadap Pengguna Multivitamin Fatigon Di Sabuga Sport Center Bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
Keputusan untuk membeli timbul karena adanya penilaian yang objektif
atau dorongan emosi. Fandy Tjiptono (2008:156)menyatakan bahwa keputusan
pembelian didasari pada informasi tentang keunggulan suatu produk yang disusun
sehingga menimbulkan rasa menyenangkan yang akan merubah seseorang untuk
melakukan keputusan pembelian.
Setelah menganalisis Tabel 1.3 dan 1.4 dapat dikatakan bahwa Fatigon
mengalami penurunan pangsa pasar (market share) dan kinerja merek (brand
value). Hal ini menunjukkan bahwa terjadi suatu permasalahan yang
menyebabkan terjadinya penurunan penjualan Fatigon yang menggambarkan
adanya permasalahan perilaku konsumen pada saat proses keputusan pembelian.
Penurunan kinerja produk dialami oleh Fatigon menunjukkan bahwa
multivitamin Fatigon ini belum mampu memenuhi keinginan pelanggannya.
Perusahaan dituntut untuk melakukan strategi guna memuaskan konsumen. Sekali
konsumen melakukan pembelian, maka evaluasi pasca pembelian terjadi. Jika
kinerja produk sesuai dengan harapan konsumen, konsumen akan puas. Jika tidak,
kemungkinan pembelian akan berkurang. Apabila konsumen merasa puas, bukan
tidak mungkin mereka akan melakukan pembelian ulang dan mampu
memaksimalkan laba perusahaan. Berikut Tabel 1.6 faktor yang dapat
mempengaruhi keputusan pembelian terhadap merek multivitamin Fatigon.
TABEL 1.6
FAKTOR YANG DMEMPENGARUHI KEPUTUSAN PEMBELIAN MULTIVITAMIN FATIGON
Kategori Persentase (%)
Eris Rizkian, 2013
Pengaruh Kepribadian Merek Terhadap Keputusan Pembelian (Survei Terhadap Pengguna Multivitamin Fatigon Di Sabuga Sport Center Bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
Mutu 10
Harga 17
Merek 33
Komposisi 20
Kemasan 7
Jumlah 100
Sumber : Pra penelitian terhadap 30 Responden pengunjung Sabuga Sport Center,2012
Tabel 1.6 menunjukkan beberapa faktor yang dapat mempengaruhi
keputusan pembelian terhadap merek multivitamin Fatigon. Dari beberapa faktor
yang memiliki pengaruh cukup kuat adalah faktor merek sebesar 33%. Hal ini
berarti bahwa konsumen mempertimbangkan faktor merek sebagai pilihan
produknya.
Berbagai upaya dilakukann PT Kalbe Farma untuk meningkatkan
keputusan pembelian multivitamin Fatigon salah satu cara yang ditempuh untuk
menciptakan keputusan pembelian dengan cara menciptakan kepribadian merek,
karena menurut Schiffman & Kanuk (2007:134) Konsumen sering kali merasa
kesulitan ketika harus mengekpresikan identitasnya karena itu biasanya mereka
menggunakan merek yang mengandung simbol dan arti yang dapat
menggambarkan dirinya.
Oleh karena itu konsumen akan memiliki kecenderungan untuk membeli
merek yang memiliki kepribadian serupa konsep dirinya. Dengan kata lain
pemilihan merek merupakan cara individu untuk mengapresiasikan dirinya
tentunya dengan asumsi bahwa seseorang memiliki karakter-karakter yang stabil.
Kecenderungan ini mendorong pemilik merek untuk menyelaraskan gaya hidup
Eris Rizkian, 2013
Pengaruh Kepribadian Merek Terhadap Keputusan Pembelian (Survei Terhadap Pengguna Multivitamin Fatigon Di Sabuga Sport Center Bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
Strategi yang di lakukan oleh Fatigon untuk menciptakan kepribadian
merek antara lain menonjolkan sifat semangat yang dibangun melalui kampanye
“Fatigon Aksi Semangat Indonesia” secara offline maupun online. Pada kampanye
tersebut mengomunikasikan Fatigon dapat membantu menyiapkan performance
yang bagus dari awal aktivitas sampai akhir, jadi tetap terus „on‟ semangatnya.
Kegiatan ini diharapkan mampu membangkitkan semangat masyarakat
Indonesia untuk melakukan yang terbaik. Gerakan ini adalah sebuah gerakan
moral untuk membangkitkan semangat seluruh elemen masyarakat untuk bekerja
dengan semangat dan lebih produktif, dengan mengusung aktivitas-aktivitas
positif yang sarat inspirasi dan motivasi. Adapun kegiatan Aksi Semangat
Indonesia–Indonesia Produktif terdiri atas Aksi Semangat 1) Pemilihan Tokoh
Inspirational, Aksi Semangat 2) Jalan Sehat Produktif di 10 kota besar dan Bazaar
Produktivitas, Lomba Foto Produktivitas, Kompetisi Kisah Sosok Produktif, dan
Edukasi Kesehatan (Cek Kesehatan dan Pembagian multivitamin bekerjasama
dengan Kementrian Tenaga Kerja dan Transmigrasi) dan Aksi Semangat 3)
Penghargaan Sosok Aksi Semangat. Multivitamin Fatigon memotivasi masyarakat
Indonesia untuk memiliki semangat bekerja dan berusaha melakukan yang terbaik
dalam setiap aktivitas. (www.aksisemangat.com/
Upaya yang dilakukan Multivitamin Fatigon untuk membangun
kepribadian merek di benak konsumen yang ditonjolkan melalui gerakan dan
kampanye Aksi Semangat-Indonesia Produktif dapat mengajak masyarakat
Eris Rizkian, 2013
Pengaruh Kepribadian Merek Terhadap Keputusan Pembelian (Survei Terhadap Pengguna Multivitamin Fatigon Di Sabuga Sport Center Bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
produktif dengan slogan “Sehat dan Semangat Setiap Hari” diharapkan dapat
meningkatkan keputusan pembelian produk multivitamin Fatigon.
Menurut Anoraga dalam journal of bussiness strategy and excecution
(Eka Nurani S dan Jony Haryanto 2011:111) secara umum personalitas merek
merupakan pemanfaatan karakteristik manusia sebagai salah satu identitas dari
merek agar membangun hubungan emosional kepada konsumen dan dengan
personalitas merek dapat membedakan suatu merek terhadap merek pesaingnya.
Pendekatan menarik yang dilakukan oleh suatu perusahaan, maka konsumen
secara sengaja dipengaruhi untuk mulai mengevaluasi keuntungan-keuntungan
yang dapat diperoleh jika membeli produk yang ditawarkan dan dengan mudah
konsumen menemukan produk yang sesuai dengan kepribadiannya yang
diinginkan dan pada akhirnya akan menciptakan suatu proses pengambilan
keputusan yang dilakukan oleh konsumen yang bersangkutan sebelum
mengadakan pembeliatan atas produk tersebut.
Sasaran objek dalam penelitian ini adalah pengunjung Sabuga Sport
Center Bandung yang menggunakan multivitamin Fatigon. Alasan pemilihan
sasaran objek tersebut karena menyesuaikan dengan Target dari multivitamin
Fatigon adalah masyarakat yang sadar untuk menjaga kesehatan, bangkit, serta
bekerja dengan penuh semangat dan lebih produktif. Dan karena berdasarkan hasil
dari penelitian yang dilakukan di Sabuga Sport Center Bandung mengalami
permasalahan pada keputusan pembelian multivitamin Fatigon yang ditunjukkan
Eris Rizkian, 2013
Pengaruh Kepribadian Merek Terhadap Keputusan Pembelian (Survei Terhadap Pengguna Multivitamin Fatigon Di Sabuga Sport Center Bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
Berdasarkan data tersebut, terdapat permasalahan dari keputusan
pembelian multivitamin Fatigon pada pengguna multivitamin Fatigon di Sabuga
Sport Center Bandung. Berdasarkan uraian di atas penulis merasa perlu
mengadakan penelitian dengan judul : “Pengaruh Kepribadian Merek
Terhadap Keputusan Pembelian” (Survey terhadap Pengguna Multivitamin
Fatigon di Sabuga Sport Center Bandung ).
1.2 Identifikasi Masalah
Industri farmasi saat ini berkembang pesat seiring dengan ditemukannya
berbagai ramuan obat-obatan modern untuk mengobati berbagai macam penyakit.
Di masyarakat terutama perkotaan, metode pengobatan mulai bergeser dari
pengobatan dengan cara tradisional menjadi cara yang lebih modern. Obat-obat
modern lebih disukai karena lebih mudah memperolehnya serta dikemas secara
menarik dan higienis. Berdasarkan hasil riset MARS Indonesia tahun 2011, dari
populasi yang mengalami sakit, sebanyak 89,5% melakukan pengobatan secara
modern.
Diantara berbagai produk farmasi yang ada, industri multivitamin
berkembang begitu pesat, dapat dilihat dari Top Brand Index bahwa multivitamin
menunjukan peningkatan index rata-rata dari tahun ketahunnya. Industri ini
diminati konsumen karena pasar di Indonesia yang cukup potensial, baik dilihat
dari jumlah produk dan tingginya konsumsi terhadap produk ini serta mengingat
Eris Rizkian, 2013
Pengaruh Kepribadian Merek Terhadap Keputusan Pembelian (Survei Terhadap Pengguna Multivitamin Fatigon Di Sabuga Sport Center Bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
masyarakat untuk menjaga daya tahan tubuh yang pastinya hal ini menjadi
peluang berkembangnya industri ini.
Multivitamin Fatigon merupakan merek multivitamin yang memiliki
kesadaran merek (brand awareness) yang tinggi dalam masyarakat. Kesadaran
merek (brand awareness) tidaklah cukup untuk dapat menjaga kinerja suatu
merek agar dapat bersaing di pasar multivitamin Indonesia. Banyaknya
merek-merek baru maupun merek-merek lama dari pesaing yang bersaing untuk meperebutkan
konsumen merupakan masalah baru bagi merek yang ingin menjadi market leader
di industri multivitamin
Multivitamin Fatigon merupakan salah satu multivitamin yang cukup
dikenal oleh konsumen Indonesia. Multivitaminn Fatigon mengalami penurunan
tingkat keputusan pembelian. Hal ini diakibatkan dengan kehadiran merek-merek
baru pesaing yang memiliki kualitas dan kinerja yang lebih baik, sehingga banyak
pemain kategori multivitamin pada akhirnya dapat dengan mudah melakukan
perpindahan ke merek pesaing. Berdasarkan latar belakang dan identifikasi
masalah, maka yang menjadi tema sentral masalah dalam penelitian ini
dirumuskan sebagai berikut.
Eris Rizkian, 2013
Pengaruh Kepribadian Merek Terhadap Keputusan Pembelian (Survei Terhadap Pengguna Multivitamin Fatigon Di Sabuga Sport Center Bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
adalah melalui kepribadian merek. Strategi tersebut diharapkan dapat meningkatkan keputusan pembelian multivitamin Fatigon. 1.3 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang dan identifikasi permasalahan penelitian di
atas, maka dapat dirumuskan beberapa masalah untuk diteliti sebagai berikut :
1. Bagaimana gambaran kepribadian merek pada multivitamin Fatigon di
Sabuga Sport Center Bandung
2. Bagaimana gambaran keputusan pembelian multivitamin Fatigon di
Sabuga Sport Center Bandung
3. Seberapa besar pengaruh kepribadian merek terhadap keputusan
pembelian multivitamin Fatigon di Sabuga Sport Center Bandung
1.4 Tujuan peneltian
Adapun tujuan penelitian dari penelitian ini yang hendak dicapai, yaitu :
1. Memperoleh deskripsi mengenai kepribadian merek pada multivitamin
Fatigon di Sabuga Sport Center Bandung
2. Memperoleh deskripsi mengenai keputusan pembelian multivitamin
Fatigon di Sabuga Sport Center Bandung
3. Memperoleh deskripsi mengenai besarnya pengaruh kepribadian merek
dapat berpengaruh pada keputusan pembelian multivitamin Fatigon di
Eris Rizkian, 2013
Pengaruh Kepribadian Merek Terhadap Keputusan Pembelian (Survei Terhadap Pengguna Multivitamin Fatigon Di Sabuga Sport Center Bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu 1.5 Kegunaan Penelitian
Adapun yang menjadi kegunaan dari penelitian yaitu berupa kegunaan dan
praktis maupun teoritis :
1. Secara Teoritis/Akademik
Mengembangkan ilmu Manajemen Pemasaran, melalui pendekatan serta metode-metode
yang digunakan terutama dalam upaya menggali pendekatan-pendekatan baru dalam
aspek strategi pemasaran yang penggunaan kepribadian merek terhadap keputusan
pembelian multivitamin Fatigon sehingga diharapkan penelitian ini dapat memberikan
sumbangan bagi para akademisi dalam mengembangkan teori pemasaran.
2. Secara Praktis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat berguna bagi perusahaan-perusahaan
khususnya PT. Kalbe Farma dalam upaya meningkatkan penjualan multivitamin
Fatigon melalui strategi kepribadian merek dan memberikan gambaran tentang
59
Eris Rizkian, 2013
Pengaruh Kepribadian Merek Terhadap Keputusan Pembelian (Survei Terhadap Pengguna Multivitamin Fatigon Di Sabuga Sport Center Bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu BAB III
OBJEK DAN METODE PENELITIAN
3.1 Objek Penelitian
Penelitian ini menggunakan pendekatan manajemen pemasaran khususnya
mengenai pengaruh kepribadian merek terhadap keputusan pembelian. Adapun
yang menjadi objek penelitian sebagai variabel bebas atau independent variabel
adalah kepribadian merek (X) yang terdiri dari sincerity, excitement, competence,
sophistication dan ruggedness. Kemudian yang menjadi variabel terikat atau
dependent variabel ialah keputusan pembelian (Y) yang terdiri dari pilihan
produk, pilihan merek, pilihan penyalur/pemasok, waktu pembelian dan jumlah
pembelian.
Penelitian ini dilakukan di Sabuga Sport Center Bandung. Adapun yang
menjadi objek penelitian ini adalah tanggapan responden tentang kepribadian
merek dan keputusan pembelian multivitamin Fatigon, sedangkan yang dijadikan
subyek penelitian adalah pengguna multivitamin Fatigon di Sabuga Sport Center
Bandung.
Penelitian ini dilakukan pada kurun waktu kurang dari satu tahun, maka
metode pengembangan yang digunakan adalah cross sectional method
sebagaimana yang dikemukakan oleh Husein Umar (2008:45) cross sectional
method, yaitu metode penelitian dengan cara mempelajari objek dalam kurun
Eris Rizkian, 2013
Pengaruh Kepribadian Merek Terhadap Keputusan Pembelian (Survei Terhadap Pengguna Multivitamin Fatigon Di Sabuga Sport Center Bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
penelitian yang menggunakan metode ini, informasi dari sebagian populasi
dikumpulkan langsung di tempat kejadian secara empirik dengan tujuan untuk
mengetahui pendapat dari sebagian populasi terhadap objek yang sedang diteliti di
lapangan.
3.2 Metode Penelitian
3.2.1 Jenis Penelitian dan Metode yang Digunakan
Berdasarkan tingkat penjelasan dan bidang penelitian, maka jenis
penelitian ini adalah penelitian deskriptif dan verifikatif. Sugiyono (2010:11)
menjelaskan bahwa, “Penelitian deskriptif adalah penelitian yang dilakukan untuk
mengetahui nilai variabel mandiri, baik satu variabel atau lebih (independent)
tanpa membuat perbandingan atau menghubungkan antara satu dengan variabel
yang lain”. Penelitian deskriptif disini bertujuan untuk memperoleh deskripsi atau
gambaran secara keseluruhan mengenai kepribadian merek terhadap keputusan
pembelian multivitamin Fatigon.
Adapun Penelitian verifikatif diterangkan oleh Suharsimi Arikunto
(2009:8) “Penelitian verifikatif pada dasarnya ingin menguji kebenaran dari suatu
hipotesis yang dilaksanakan melalui pengumpulan data dilapangan. Dimana
pengujian hipotesis tersebut menggunakan perhitungan-perhitungan statistik”.
Dalam penelitian ini akan diuji mengenai kebenaran hipotesis melalui
pengumpulan data di lapangan, mengenai pengaruh kepribadian merek terhadap
keputusan pembelian multivitamin Fatigon. Berdasarkan jenis penelitian di atas
Eris Rizkian, 2013
Pengaruh Kepribadian Merek Terhadap Keputusan Pembelian (Survei Terhadap Pengguna Multivitamin Fatigon Di Sabuga Sport Center Bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
data di lapangan, maka metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah
explanatory survey. Menurut Ker Linger yang dikutip oleh Sugiyono (2010:17)
yang dimaksud dengan metode survei adalah:
Metode survei yaitu metode penelitian yang dilakukan pada populasi besar maupun kecil, tetapi data yang dipelajari adalah data dari sampel yang diambil dari populasi tersebut, sehingga ditemukan kejadian-kejadian relatif, distribusi dan hubungan-hubungan antara variabel sosiologis maupun psikologis.
Survei informasi dari sebagian populasi (sampel responden) dikumpulkan
langsung di tempat kejadian secara empirik, dengan tujuan untuk mengetahui
pendapat dari sebagian populasi terhadap objek yang sedang diteliti.
3.2.2 Operasionalisasi Variabel
Penelitian ini memiliki variabel-variabel yang akan diteliti yang bersifat
saling mempengaruhi. Dalam hal ini, variabel-variabel tersebut juga dapat disebut
sebagai objek penelitian. Suharsimi Arikunto (2009:96), menjelaskan bahwa,
“Variabel adalah objek penelitian atau apa yang akan menjadi titik perhatian suatu
penelitian”.
Sedangkan menurut Sugiyono (2010:58) “Variabel penelitian pada
dasarnya adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh
peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut,
kemudian ditarik kesimpulannya”.
Dalam suatu penelitian agar bisa dapat membedakan konsep teoritis
dengan konsep analitis maka perlu adanya penjabaran konsep melalui
operasionalisasi variabel. Variabel yang dikaji dalam penelitian ini meliputi
Eris Rizkian, 2013
Pengaruh Kepribadian Merek Terhadap Keputusan Pembelian (Survei Terhadap Pengguna Multivitamin Fatigon Di Sabuga Sport Center Bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
sophistication dan ruggedness terhadap keputusan pembelian (Y) yang meliputi
pilihan produk, pilihan merek, pilihan penyalur/pemasok, waktu pembelian dan
jumlah pembelian.
Secara lebih rinci operasionalisasi variabel dalam penelitian ini dapat
terlihat pada Tabel 3.1 berikut ini:
TABEL 3.1
Variabel Indikator Ukuran Skala
Eris Rizkian, 2013
Pengaruh Kepribadian Merek Terhadap Keputusan Pembelian (Survei Terhadap Pengguna Multivitamin Fatigon Di Sabuga Sport Center Bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu Tingkat kecepatan
Variabel Indikator Ukuran Skala
No
Eris Rizkian, 2013
Pengaruh Kepribadian Merek Terhadap Keputusan Pembelian (Survei Terhadap Pengguna Multivitamin Fatigon Di Sabuga Sport Center Bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
Pembelian
Variabel Indikator Ukuran Skala
No
Pilihan merek Tingkat Ketertarikan terhadap merek
Pilihan penyalur Tingkat pembelian berdasarkan
3.2.3 Jenis dan Sumber Data
Sumber data penelitian merupakan sumber data yang diperlukan dalam
kegiatan penelitian. Berdasarkan sumbernya data dibedakan menjadi dua, yaitu
data primer dan data sekunder. Sugiyono (2009:137) menjelaskan bahwa :
1. Data Primer
Eris Rizkian, 2013
Pengaruh Kepribadian Merek Terhadap Keputusan Pembelian (Survei Terhadap Pengguna Multivitamin Fatigon Di Sabuga Sport Center Bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
(Data Primer adalah data yang diperoleh dari hasil penelitian langsung
secara empirik kepada responden langsung dengan menggunakan teknik
pengumpulan data berupa observasi, wawancara maupun penyebaran
kuesioner kepada sumber data).
2. Data Sekunder
Sumber sekunder merupakan sumber data yang tidak langsung
memberikan data kepada pengumpul data, misalnya lewat orang lain atau
lewat dokumen.
(Data sekunder adalah data yang dikumpulkan atau hasil penelitian pihak
lain. Adapun data sekunder dari penelitian ini adalah data pendukung dari
buku lain yang diperoleh penulis yang dianggap relevan dengan topik
penelitian).
Secara lebih jelasnya mengenai data dan sumber data yang digunakan
dalam penelitian, maka peneliti mengumpulkan dan menyajikan dalam Tabel 3.2
berikut:
TABEL 3.2
JENIS DAN SUMBER DATA
Eris Rizkian, 2013
Pengaruh Kepribadian Merek Terhadap Keputusan Pembelian (Survei Terhadap Pengguna Multivitamin Fatigon Di Sabuga Sport Center Bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu Indeks Rata-Rata Best Brand 2010-2011
Industri Farmasi
modifikasi swa 15-28 juli 2011, swa 4-13 oktober 2010
Sekunder
Top Brand Index Multivitamin modifikasi majalah marketing edisi februari 2011, februari 2010
Sekunder
Market Share Multivitamin modifikasi swa 15-28 juli 2011, swa 4-13 oktober 2010
Sekunder
Kinerja Merek Multivitamin di Indonesia Tahun 2009-2011
modifikasi swa 15-28 juli 2011, swa 4-13 oktober 2010
Sekunder
Penggunan Produk Multivitamin Pra Penelitian Sekunder
Tanggapan Konsumen Mengenai
Sumber: Berdasarkan Hasil Pengolahan Data 2012
3.2.4 Populasi, Sampel dan Teknik Sampling 3.2.4.1Populasi
Populasi merupakan sekelompok objek yang dapat dijadikan sumber
penelitian. Menurut Sugiyono (2010:115), “Populasi adalah wilayah generalisasi
yang terdiri atas objek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan”.
Berdasarkan pengertian populasi tersebut maka yang menjadi populasi
sasaran pada penelitian ini adalah pengunjung yang menggunakan multivitamnin
Fatigon di Sabuga Sport Center Bandung dengan jumlah 341 orang per minggu
(hasil pra penelitian September 2012). Jumlah tersebut diperoleh dari hasil
perhitungan sebagai berikut:
Eris Rizkian, 2013
Pengaruh Kepribadian Merek Terhadap Keputusan Pembelian (Survei Terhadap Pengguna Multivitamin Fatigon Di Sabuga Sport Center Bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
b. Jumlah rata-rata pengunjung pada akhir pekan (Sabtu dan Minggu)
berkisar 149
c. Untuk ukuran populasi diperoleh dari rata-rata pengunjung yang
menggunakan multivitamnin Fatigon spirit di Sabuga Sport Center
Bandung, maka diperoleh populasi sebesar:
N= X Weekday + X Weekend
N= 192+149
N= 341
3.2.4.2Sampel
Menurut Suharsimi Arikunto (2010:131) “Sampel adalah sebagian atau
wakil populasi yang diteliti”. Agar memperoleh sampel yang representatif dari
populasi, maka setiap subjek dalam populasi diupayakan untuk memiliki peluang
yang sama untuk menjadi sampel. Dalam penelitian ini tidak mungkin semua
populasi dapat penulis teliti, hal ini disebabkan beberapa faktor, diantaranya
keterbatasan biaya, keterbatasan tenaga, dan keterbatasan waktu yang tersedia.
Maka dari itulah peneliti diperkenankan mengambil sebagian dari objek
populasi yang ditentukan, dengan catatan bagian yang diambil tersebut mewakili
yang lain yang tidak diteliti. Menurut Sugiyono (2010:116):
Eris Rizkian, 2013
Pengaruh Kepribadian Merek Terhadap Keputusan Pembelian (Survei Terhadap Pengguna Multivitamin Fatigon Di Sabuga Sport Center Bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
Agar memperoleh sampel yang representatif dari populasi, maka setiap
subjek dalam populasi diupayakan untuk memiliki peluang yang sama untuk
menjadi sampel. Adapun rumus yang digunakan untuk mengukur sampel,
digunakan rumus Slovin (Husein Umar, 2008:141), yakni ukuran sampel yang
merupakan perbandingan dari ukuran populasi dengan presentasi kelongaran
ketidaktelitian, karena dalam pengambilan sampel dapat ditolerir atau diinginkan.
Dalam pengambilan sampel ini digunakan taraf kesalahan sebesar 10%. Adapun
rumus yang digunakan yaitu sebagai berikut:
Dimana :
n = Ukuran Sampel
N = Ukuran populasi
e = Kelonggaran ketidaktelitian karen kesalahan sampel yang dapat ditolerir
Dalam mendapatkan populasi (N), maka dilakukan perhitungan dengan
menggunakan rata-rata. Berdasarkan rumus Slovin, maka ukuran sampel adalah
sebagai berikut :
(hasil pembulatan)
Jadi jumlah sampel minimal yang diteliti adalah 78 orang. Untuk
menghindari kesalahan dan hal yang tidak dikehendaki maka peneliti akan
menyebar angket sebesar 80 orang.
Eris Rizkian, 2013
Pengaruh Kepribadian Merek Terhadap Keputusan Pembelian (Survei Terhadap Pengguna Multivitamin Fatigon Di Sabuga Sport Center Bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu 3.2.4.3Teknik Sampling
Teknik sampling merupakan teknik pengambilan sampel untuk
menentukan sampel yang akan digunakan dalam penelitian, sehingga dapat
diperoleh nilai karakteristik perkiraan (estimate value). Sugiyono (2010:116)
mengemukakan bahwa: “Teknik sampling merupakan teknik pengambilan
sampel”. Menurut Suharsimi Arikunto (2010:111) teknik pengambilan sampel
harus dilakukan sedemikian rupa sehingga diperoleh sampel (contoh) yang
benar-benar dapat berfungsi sebagai contoh atau menggambarkan keadaan populasi yang
sebenarnya. Menurut Ulber Silalahi (2009:236):
Pemilihan sampel atau penarikan sampel (sampling) dapat diartikan sebagai proses memilih sejumlah unit, elemen, atau subjek dari dan yang mewakili populasi untuk dipelajari yang dengannya dapat dibuat generalisasi atau inferensi tentang karakteristik dari satu populasi yang diwakili.
Dalam penelitian ini penulis menggunakan teknik systematic random
sampling untuk populasi yang bergerak. Menurut Sugiyono (2008:73) “Metode
pengambilan acak sistematis dengan jarak tertentu dari suatu kerangkan sampel
yang telah diurutkan.” Dengan demikian, tersedianya suatu populasi sasaran yang
tersusun (ordered population target) merupakan prasyarat penting bagi
dimungkinkannya pelaksanaan pengambilan sampel dengan metode acak
sistematis.
Populasi dalam penelitian ini adalah populasi bergerak. Menurut Al Rasyid
(1994:66) cara sistematik memiliki kelebihan yaitu bisa dilakukan meskipun tidak
Eris Rizkian, 2013
Pengaruh Kepribadian Merek Terhadap Keputusan Pembelian (Survei Terhadap Pengguna Multivitamin Fatigon Di Sabuga Sport Center Bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
1. Tentukan populasi sasaran, dalam penelitian ini yang dijadikan populasi sasaran adalahpengguna multivitamin Fatigon di Sabuga Sport Center Bandung.
2. Tentukan tempat tertentu sebagai checkpoint adalah Arena Sport Center Sabuga Bandung.
3. Tentukan waktu yang akan digunakan untuk menentukan sampling. Dalam penelitian ini waktu kongkrit yang digunakan oleh peneliti adalah pukul 06.00-09.00 (untuk hari senin s.d jumat) dan pukul 06.00.10.00 (untuk hari sabtu dan minggu).
4. Melaksanakan orientasi lapangan secara cermat, terutama pada checkpoint. Orientasi ini akan dijadikan dasar untuk menentukan interval pemilihan pertama/dasar kepadatan pengunjung. Berdasarkan survei yang telah dilakukan sebelumnya, diketahui pengguna multivitamnin Fatigon di Sabuga Sport Center Bandung adalah 341 orang.
5. Tentukan ukuran sampel. Dalam penelitian ini berdasarkan rumus Slovin maka sampelnya berukuran 80 orang.
6. Data ini selanjutnya digunakan untuk menentukan interval pemilih pertama yang menggunakan rumus i=N/n jadi 341/80=4.26 4 orang. Setelah diketahui interval, maka penyebaran angket dilakukan secara randomisasi (acak). Pada hari yang telah ditentukan checkpoint, 4 orang konsumen (karena random dimulai dari konsumen ke 4) yang datang ke Sabuga Sport Center Bandung ditanya dan di beri kuesioner untuk diisi.
3.2.5 Teknik Pengumpulan Data
1. Kuesioner (angket)
Angket adalah alat pengumpul data yang berisi sejumlah pernyataan tertulis
untuk dijawab oleh responden. Hal ini sejalan dengan pendapat yang
diutarakan oleh Suharsimi Arikunto (2010:151) yang menyatakan bahwa
”Angket adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk
memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya,
atau hal-hal yang ia ketahui.”
Kuesioner berisi pertanyaan dan pernyataan mengenai karakteristik responden,
pengalaman responden pada produk multivitamin Fatigon. Langkah-langkah
penyusunan angket adalah sebagai berikut:
Eris Rizkian, 2013
Pengaruh Kepribadian Merek Terhadap Keputusan Pembelian (Survei Terhadap Pengguna Multivitamin Fatigon Di Sabuga Sport Center Bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
b. Merumuskan item-item pertanyaan alternatif jawabannya. Jenis instrumen
yang digunakan dalam angket merupakan instrumen yang bersifat tertutup
yaitu seperangkat daftar pertanyaan tertulis dan disertai alternatif jawaban
yang telah disediakan, sehingga responden hanya memilih alternatif jawab
yang tersedia.
c. Menetapkan pemberian skor untuk setiap item pertanyaan.
2. Studi Literatur
Studi literatur merupakan usaha pengumpulan informasi yang berhubungan
dengan teori-teori yang ada kaitannya dengan masalah dan variabel yang
diteliti yang terdiri dari kepribadian merek dan keputusan pembelian. Studi
literatur tersebut disapat dari berbagai sumber, yaitu:a) Perpustakaan UPI,
STMB TELKOM, Widyatama b) Skripsi, c) Jurnal ekonomi dan Bisnis, d)
Media cetak (majalah) e) media Elektronik (Internet).
3.2.6 Pengujian Validitas dan Reliabilitas 3.2.6.1 Pengujian Validitas
Data mempunyai kedudukan yang sangat penting dalam suatu penelitian
karena menggambarkan variabel yang diteliti dan berfungsi sebagai pembentuk
hipotesis. Oleh karena itu, perlu dilakukan pengujian data untuk mendapatkan
mutu yang baik. Akuratnya data tergantung dari instrumen pengumpulan data.
Sedangkan instrumen yang baik harus memenuhi dua persyaratan yaitu validitas
Eris Rizkian, 2013
Pengaruh Kepribadian Merek Terhadap Keputusan Pembelian (Survei Terhadap Pengguna Multivitamin Fatigon Di Sabuga Sport Center Bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
Pengujian validitas instrumen dilakukan untuk menjamin bahwa terdapat
kesamaan anatara data yang terkumpul dengan data yang sesungguhnya terjadi
pada objek yang diteliti. Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat
kevalidan dan kesahihan suatu instrumen. Suatu instrumen yang valid atau sahih
mempunyai validitas yang tinggi, sebaliknya instrumen yang kurang berarti
memiliki validitas yang rendah. Sugiyono (2010:177)
Suharsimi Arikunto (2009:168) mengemukakan bahwa:
Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen. Suatu instrumen yang valid atau sahih mempunyai validitas yang tinggi. Sebaliknya, instrumen yang kurang valid berati memiliki validitas yang rendah.
Uji validitas yang dilakukan bertujuan untuk menguji sejauh mana item
kuesioner yang valid dan mana yang tidak. Hal ini dilakukan dengan mencari
korelasi setiap item pertanyaan dengan skor total pertanyaan untuk hasil jawaban
responden yang mempunyai skala pengukuran ordinal. Adapun rumus yang dapat
digunakan adalah rumus Korelasi Product Moment yang dikemukakan oleh
Pearson sebagai berikut:
√
(Suharsimi Arikunto, 2009:170)
Keterangan:
rXY = Koefisien korelasi antara variabel X dan variabel Y, dua variabel
yang dikorelasikan.
X = Skor untuk pernyataan yang dipilih
Y = Skor total
Eris Rizkian, 2013
Pengaruh Kepribadian Merek Terhadap Keputusan Pembelian (Survei Terhadap Pengguna Multivitamin Fatigon Di Sabuga Sport Center Bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
∑X = Jumlah skor dalam distribusi X
∑Y = Jumlah skor dalam distribusi Y
∑X2
= Jumlah Kuadrat dalam skor distribusi X
∑Y2
= Jumlah Kuadrat dalam skor distribusi Y
Keputusan pengujian validitas responden menggunakan taraf signifikansi
sebagai berikut:
1. Item pertanyaan-pertanyaan responden penelitian dikatakan valid jika
rhitung lebih besar atau sama dengan rtabel (rhitung≥ rtabel).
2. Item pertanyaan-pertanyaan responden penelitian dikatakan tidak valid
jika rhitung lebih kecil dari rtabel (rhitung<rtabel).
Perhitungan validitas item instrumen dilakukan dengan bantuan program
SPSS 20.0 for windows. Besarnya koefisien korelasi diinterprestasikan dengan
menggunakan Tabel 3.3 dibawah ini:
TABEL 3.3
INTERPRESTASI BESARNYA KOEFISIEN KORELASI Interval Koefisien Tingkat Hubungan
Antara 0,700 sampai dengan 1,000 Sangat Tinggi Antara 0,600 sampai dengan 0,500 Tinggi
Antara 0,500 sampai dengan 0,400 Agak Tinggi Antara 0,400 sampai dengan 0,300 Sedang
Antara 0,300 sampai dengan 0,200 Agak Tidak Tinggi Antara 0,200 sampai dengan 0,100 Tidak Tinggi
Antara 0,100 sampai dengan 0,000 Sangat Tidak Tinggi
Sumber: Suharsimi Arikunto (2009:178)
Teknik perhitungan yang digunakan untuk menganalisa validitas tes ini
adalah teknik korelasional biasa, yakni korelasi antara skor-skor tes yang
Eris Rizkian, 2013
Pengaruh Kepribadian Merek Terhadap Keputusan Pembelian (Survei Terhadap Pengguna Multivitamin Fatigon Di Sabuga Sport Center Bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
Selanjutnya perlu diuji apakah koefisien validitas tersebut signifikan pada taraf
kesalahan tertentu, artinya adanya koefisien validitas tersebut bukan karena faktor
kebetulan, diuji dengan rumus statistik t sebagai berikut :
2
Keputusan pengujian validitas menggunakan taraf signifikansi dengan
kriteria sebagai berikut:
1. Nilai t dibandingkan dengan harga ttabel dengan dk = n-2 dan taraf
signifikasi α = 0,05.
2. Jika thitung > ttabel maka soal tersebut valid.
3. Jika thitung ≤ ttabel maka soal tersebut tidak valid.
Teknik perhitungan yang digunakan untuk menganalisa validitas tes ini
adalah teknik korelasional biasa, yakni korelasi antara skor-skor tes yang
divalidasikan dengan skor-skor tes tolak ukurnya dari peserta yang sama.
Pengujian validitas diperlukan untuk mengetahui apakah instrumen yang
digunakan untuk mencari data primer dalam sebuah penelitian dapat digunakan
untuk mengukur apa yang seharusnya terukur. Dari penelitian ini yang akan diuji
adalah validitas dari instrumen kepribadian merek variabel X dengan jumlah
pertanyaan 17 item dan Keputusan pembelian sebagai variabel Y dengan jumlah
pertanyaan 10 item berikut ini tabel 3.4 hasil pengujian validitas kepribadian
merek.
TABEL 3.4
HASIL PENGUJIAN VALIDITAS KEPRIBADIAN MEREK
No Pertanyaan rhitung rtabel KET
Kepribaian Merek
1. Sincerity (ketulusan)
1 Kesesuaian kualitas yang diiklankan multivitamin Fatigon dengan kenyataan