Tuti Haryati, 2013
PENERAPAN STRATEGI CONCEPT MAPPING UNTUK
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA KONSEP
TEKNOLOGI PRODUKSI KOMUNIKASI DAN
TRANSPORTASI DI KELAS IV SDN CIMANUK 2
KECAMATAN CIMANUK KABUPATEN PANDEGLANG
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari
Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Oleh Tuti Haryati
0909131
PROGRAM PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
KAMPUS SERANG
Tuti Haryati, 2013
PENERAPAN STRATEGI CONCEPT MAPPING UNTUK
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA KONSEP
TEKNOLOGI PRODUKSI KOMUNIKASI DAN TRANSPORTASI DI
KELAS IV SDN CIMANUK 2 KECAMATAN CIMANUK KABUPATEN
PANDEGLANG
Oleh
Tuti Haryati
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Ilmu Pendidikan
© Tuti Haryati 2013
Universitas Pendidikan Indonesia
Juni 2013
Hak Cipta dilindungi undang-undang.
Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian,
Tuti Haryati, 2013
ABSTRAK
“Penerapan Strategi Concept Mapping Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Konsep Teknologi Produksi, Komunikasi, dan Transportasi di Kelas IV SDN Cimanuk 2 Kecamatan Cimanuk Kabupaten Pandeglang”. Tuti Haryati, 2013.
i
Tuti Haryati, 2013
PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa Skripsi yang berjudul “PENERAPAN
STRATEGI CONCEPT MAPPING UNTUK MENINGKATKAN HASIL
BELAJAR SISWA PADA KONSEP TEKNOLOGI PRODUKSI,
KOMUNIKASI DAN TRANSPORTASI DI KELAS IV SDN CIMANUK 2
KECAMATAN CIMANUK KABUPATEN PANDEGLANG” ini dan seluruh
isinya adalah benar-benar karya saya sendiri, dan saya tidak melakukan
penjiplakan atau pengutipan dengan cara-cara tidak sesuai dengan etika ilmu yang
berlaku dalam masyarakat keilmuan. Atas peryataan tersebut,saya siap
menanggung resiko yang dijatuhkan kepada saya apabila dikemudian hari
ditemukan adanya pelanggaran terhadap etika keilmuan dalam karya saya ini, atau
ada klaim dari pihak lain terhadap keaslian karya saya.
Serang, Juni 2013
Yang membuat pernyataan,
ii
Tuti Haryati, 2013
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah
melimpahkan rahmat dan ridha-Nya kepada penulis sehingga dapat
menyelesaikan skripsi yang berjudul “Penerapan Strategi Concept Mapping
Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Konsep Teknologi Produksi
Komunikasi dan Transportasi di Kelas IV SDN Cimanuk 2 Kecamatan Cimanuk
Kabupaten Pandeglang”.
Penyusunan skripsi ini sebagai salah satu syarat untuk menempuh ujian
sarjana pada program studi S1 Pendidikan Sekolah Dasar di Universitas
Pendidikan Indonesia Kampus Serang.
Dalam penyusunan skripsi ini penulis banyak mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak. Untuk itu pada kesempatan ini penulis menghaturkan ucapan
terima kasih kepada yang terhormat :
1. Bapak Prof. Dr. Abdul Somad,M.Pd selaku Direktur UPI Kampus Serang
2. Bapak H.Drs. Effendi Zulkifli, M.Pd. selaku sekertaris UPI Kampus Serang.
3. Bapak Drs. Ajo Sutarjo, M.Pd. selaku Ketua Program S1 PGSD
4. Ibu Dra. Hj. Nur’aini, M.Pd selaku Dosen Pembimbing I yang senantiasa
membimbing dengan baik dalam menyelesaikan penelitian ini sehingga
skripsi ini dapat selesai dengan baik.
5. Bapak Drs. Eddy Yusnandar, M.Pd selaku Dosen Pembimbing II yang
iii
Tuti Haryati, 2013
6. Seluruh dosen UPI Kampus Serang yang telah memberikan pengetahuan
dan ilmunya.
7. Staf administrasi dan karyawan UPI Kampus Serang.
8. Ibu Mujiyati, S.s, selaku Kepala Sekolah SDN Cimanuk 2 serta guru-guru
yang telah memberikan izin mengadakan penelitian disana.
9. Bapak Rojudin, S.Pd.I, selaku guru mitra yang telah membantu dalam
proses PTK di SDN Cimanuk 2.
10. Teman – teman di UPI Kampus serang angkatan 2009 pada umumnya, dan
khususnya Desi Setiawati, Wawah Charifatul A, Elis Apriyanti, Windi Eka
Destiani, Siti Rohanah, Randi Martian R, Rahayu Fuzi Lestari dan Fazriah
Ramdhani.
11. Sahabat – sahabatku tercinta Desi Fitriyani, Rifa Yulianti, Fitriyani,
Septiani, Rani Kurniawati dan Lilis Suryani yang telah banyak memberikan
motivasi.
Secara pribadi penulis menyampaikan terima kasih yang setulus – tulusnya
kapada “Mamah Ipah tercinta” atas segala doa dan restunya, kakak - adikku
Neni Andriani, Syarif H, Dadi satya Nugraha, Rahmat Satya Dharma, Laila
Hayati serta Abu Hasim yang selalu memberikan motivasi dan perhatian yang
begitu besar pada penulis. Semoga segala bantuan yang diberikan mendapat
balasan yang setimpal dari Allah SWT, amin.
Akhirnya penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi semua
pihak yang berkepentingan, serta menambah wawasan pengetahuan ilmiah di
iv
E. Definisi operasional ... 4
BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Teoritis ... 7
B. Kajian Hasil penelitian ... 13
C. Kerangka Berpikir ... 15
D. Hipotesis Tindakan... 15
BAB III METODELOGI PENELITIAN A. Metode penelitian ... 17
B. Proses penelitian... 20
C. Instrumen Penelitian... 22
D. Pengolahan Data... 33
E. Subyek dan Lokasi penelitian ... 34
v
Tuti Haryati, 2013
A. Pelaksanaan ... 36
B. Rekapitulasi Hasil Penelitian ... 64
C. Pembahasan Hasil Penelitian ... 66
D. Jawaban Hipotesis ... 71
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 72
B. Saran ... 73
DAFTAR PUSTAKA ... 75
vi
Tuti Haryati, 2013
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Pedoman Aktivitas Siswa... 24
Tabel 3.2 Kriteria Penilaian Aktivitas Siswa ... 25
Tabel 3.3 Kisi – kisi Soal ... 29
Tabel 3.4 Soal Tes Hasil Belajar Siswa ... 30
Tabel 4.1 Hasil Belajar Pra siklus ... 37
Tabel 4.2 Hasil Aktivitas Siswa Siklus I ... 47
Tabel 4.3 Hasil Belajar Siswa Siklus I ... 49
Tabel 4.4 Hasil Aktivitas Siswa Siklus II ... 59
Tabel 4.5 Hasil Belajar Siswa Siklus II ... 61
Tabel 4.6 Rekapitulasi Hasil Aktivitas Siswa Siklus I s/d Siklus II ... 64
Tabel 4.7 Rekapitulasi Hasil Belajar Siswa Pra Siklus s/d Siklus II ... 64
Tabel 4.8 Peningkatan Hasil Aktivitas Siswa Siklus I s/d Siklus II... 69
vii
Tuti Haryati, 2013
DAFTAR GAMBAR
viii
Tuti Haryati, 2013
DAFTAR GRAFIK
Grafik 4.1 Rekapitulasi Hasil Aktivitas Siswa Siklus I s/d Siklus II ... 65
Grafik 4.2 Rekapitulasi Hasil Belajar Siswa Pra Siklus s/d Siklus II ... 65
Grafik 4.3 Peningkatan Hasil Aktivitas Siswa Siklus I s/d Siklus II ... 70
ix
Tuti Haryati, 2013
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Foto Kegiatan ... 77
Lampiran 2 Rangkuman Materi ... 81
Lampiran 3 Soal Tes Hasil Belajar ... 83
Lampiran 4 Hasil Siswa ... 88
Lampiran 5 Surat – Surat ... 100
1
Tuti Haryati, 2013
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Dalam keseluruhan proses pendidikan, kegiatan belajar dan mengajar
merupakan kegiatan yang paling pokok. Hal ini berarti bahwa berhasil
tidaknya pencapaian tujuan pendidikan banyak bergantung kepada bagaimana
proses belajar mengajar dirancang dan dijalankan secara profesional. Setiap
belajar mengajar selalu melibatkan dua pelaku aktif, yaitu guru dan murid.
Dalam pembelajaran IPS kelas IV siswa di harapkan tidak hanya mampu
menguasai teori saja akan tetapi siswa juga harus mampu menerapkan dan
menjalani kehidupan nyata.
Salah satu pernyataan dalam teori Ausubel adalah bahwa faktor yang paling penting yang mempengaruhi pembelajaran adalah apa yang diketahui siswa (pengetahuan awal). Jadi, supaya belajar jadi bermakna, maka konsep baru harus dikaitkan dengan konsep-konsep yang ada dalam struktur kognitif siswa (Dahar dalam Trianto 2010:148).
Berbagai metode, strategi, dan pendekatan dalam pembelajaran telah
banyak dikemukakan oleh para ahli agar siswa mudah dalam memahami
konsep, terutama konsep dalam ilmu pengetahuan sosial (IPS). Salah satu
cara yang dapat digunakan untuk mempermudah dalam memahami
2
Tuti Haryati, 2013
Dalam proses pembelajaran, peta konsep dapat digunakan untuk semua
jenjang pendidikan.
Berkenaan dengan itu Novak dan Gowin dalam Dahar (1988:149) dan
Trianto (2010:148) mengemukakan bahwa:
"Cara untuk mengetahui konsep-konsep yang telah dimiliki siswa, supaya belajar bermakna berlangsung dapat dilakukan dengan pertolongan peta konsep".
Adapun yang dimaksud peta konsep menurut Martin (1994) dalam
Trianto (2010:158) yaitu :
"Peta konsep adalah ilustrasi grafis konkret yang mengindikasikan bagaimana sebuah konsep tunggal dihubungkan ke konsep – konsep lain pada kategori yang sama".
Namun kenyataan di kelas IV SD Negeri Cimanuk 2 Kecamatan
Cimanuk, Kabupaten Pandeglang menunjukkan bahwa selama ini proses
pembelajaran di tingkat sekolah dasar, terutama pembelajaran ilmu
pengetahuan sosial (IPS) masih belum sesuai dengan harapan. Masih banyak
diantara guru yang melaksanakaan proses pembelajaran hanya menekankan
pada aspek kognitif, tanpa menekankan aspek yang lain sehingga siswa
menjadi pasif. Adapun metode yang digunakan dalam proses belajar
mengajar yaitu menggunakan metode ceramah.
Dampak dari hal tersebut, siswa kurang termotivasi dan aktif untuk
belajar IPS, yang akibatnya kemampuan siswa dalam memahami
pembelajaran menjadi rendah. Untuk mengatasi permasalahan tersebut
hendaknya guru dapat melakasanakan proses pembelajaran IPS sesuai dengan
3
Tuti Haryati, 2013
Oleh karena itu, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan
judul “Penerapan Strategi Concept Mapping Untuk Meningkatkan Hasil
Belajar Siswa Pada Konsep Teknologi Produksi, Komunikasi dan
Transportasi di Kelas IV SDN Cimanuk 2 Kecamatan Cimanuk Kabupaten
Pandeglang”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka permasalahan dalam
penelitian ini adalah :
1. Apakah Strategi Concept Mapping dapat meningkatkan aktivitas siswa
pada konsep Teknologi Produksi, Komunikasi dan Transportasi?
2. Apakah Strategi Concept Mapping dapat meningkatkan hasil belajar
siswa pada konsep teknologi produksi, komunikasi dan transportasi ?
C. Tujuan Masalah
Tujuan penelitian ini adalah :
1. Untuk meningkatkan aktivitas siswa pada Teknologi Produksi,
Komunikasi dan Transportasi melalui Strategi Concept Mapping.
2. Untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada konsep Teknologi Produksi,
Komunikasi dan Transportasi melalui Strategi Concept Mapping.
4
Tuti Haryati, 2013
Secara umum penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi
pengembangan ilmu pengetahuan dan peningkatan kualitas pembelajaran IPS,
namun secara khusus hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi
segala golongan, diantaranya :
1. Bagi peneliti: untuk memeberikan bekal ilmu pengetahuan, wawasan
serta pengalaman baru mengenal pengkajian berbagai masalah yang
dihadapi siswa. Dalam rangka pencapaian keberhasilan belajar melalui
penelitian yang dilakukan secara langsung dengan menggunakan Strategi
Concept Mapping.
2. Bagi siswa: dengan diterapkannya Strategi Concept Mapping dalam
pembelajaran IPS diharapkan dapat meningkatkan motivasi belajar siswa
menguji kemampuan intelektual dan membiasakan belajar aktif.
3. Bagi guru: untuk menambah wawasan dan pengetahuan sehingga akan
menetapkan keprofesionalan guru disekolah dasar yang dapat dijadikan
bahan atau alat untuk perubahan pengajaran yang akurat praktis dan
dapat dipertanggungjawabkan.
E. Definisi Operasional
Definisi operasional dalam penelitian ini berdasarkan beberapa
pendapat ahli adalah sebagai berikut :
1. Strategi Concept Mapping
5
Tuti Haryati, 2013
Konsep sebagai suatu abstraksi dari serangkaian pengalaman yang
didefinisikan sebagai suatu kelompok objek atau kejadian (Carrol, dalam
Trianto, 2010 :158).
Peta konsep adalah ilustrasi grafis konkret yang mengindikasikan
bagaimana sebuah konsep tunggal dihubungkan ke konsep-konsep lain
pada kategori yang sama (Martin, dalam Trianto 2010 : 158).
2. Hasil Belajar
Gronlund (1973:26) mengemukakan hasil belajar, yaitu :
Result of learning is any measurable or observable pupil response
in the cognitive, afective, or psychomotor.
Yang lebih kurang artinya demikian :
Hasil belajar adalah setiap respon siswa terukur atau diamati dalam
kognitif, afektif atau pisikomotor.
3. Teknologi Produksi, Komunikasi dan Transportasi
Teknologi ada hubungannya dengan kata “teknik”. Kata teknik
artinya cara atau metode. Teknologi disini berarti keseluruhan sarana atau alat yang digunakan manusia untuk menghasilkan barang dan jasa yang diperlukan manusia. Misalnya, manusia membutuhkan hiburan. Televisi menyediakan hiburan yang dibutuhkan manusia tersebut. Televisi yang ditonton menghasilkan gambar dan suara. Ada bermacam-macam teknologi yang diciptakan manusia yakni : teknologi produksi, transportasi dan komunikasi (Tantya Hisnu P dan Winardi, 2008 : 170).
Produksi adalah kegiatan yang dilakukan untuk membuat
barang-barang yang kita pakai. Kegiatan produksi disebut juga proses produksi
6
Tuti Haryati, 2013
Komunikasi adalah pengiriman atau penerimaan pesan di antara
dua orang atau lebih (Adnan, 2004 : 39).
Transportasi adalah saran perhubungan yang dapat membawa dan
memudahkan perpindahan manusia atau barang dari satu tempat ke
tempat lain. Saran pengangkutan disebut juga alat transportasi (Adnan,
17
Tuti Haryati, 2013
BAB III
METODELOGI PENELITIAN
A. Metode Penelitian
Dalam penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas
(PTK) model Kemmis dan MC Taggart. Metode ini beranjak dari adanya
masalah yang dihadapi guru didalam kelas. Metode inipun menghendaki
adanya perbaikan dari salah satu sisi yakni perbaikan terhadap metode
pengajaran.
“Penelitian tindakan kelas adalah suatu bentuk refleksi diri kolektif yang dilakukan oleh peserta-pesertanya dalam situasi sosial untuk meningkatkan penalaran dan keadilan praktik-praktik” (Kemmis dan Mc.Taggart dalam buku Basuki, 2003 : 7).
Kemmis dan MC Taggart ( Yusnandar, 2012: 24) menjelaskan bahwa
komponen-komponen dalam penelitian tindakan kelas yaitu:
1. Perencanaan
Pada tahap ini merencanakan tindakan apa yang dilakukan untuk memperbaiki, meningkatkan atau perubahan prilaku dan sikap sebagai solusi.
2. Tindakan
Pada tahap ini, apa yang dilakukan oleh guru atau penelitian sebagai upaya perbaikan, peningkatan atau perubahan yang diinginkan.
3. Observasi
Pada tahap ini, mengamati atas hasil atau dampak dari tindakan yang dilaksanakan atau dikenakan terhadap siswa.
4. Refleksi
18
Tuti Haryati, 2013
Dengan demikian ini terjadi suatu siklus rencana, tindakan, observasi,
refleksi dan seterusnya, sehingga tercapai tujuan yang diinginkan dengan
tindakan yang paling efektif.
Teknik penelitian yang dilakukan peneliti yaitu cara penelitian
tindakan kelas ini seperti yang digambarkan dalam bagan berikut ini yang
dimodifikasi dari model Kemmis dan MC Taggart.
Dalam penelitian ini akan dilakukan 3 siklus yang diawali dengan pra
19
Tuti Haryati, 2013
Alur penelitian tindakan kelas dalam pembelajaran IPS konsep
Teknologi Produksi, Komunikasi dan Transportasi dengan
menggunakan Strategi Concept Mapping.
Gambar 3.1 Rangkaian siklus PTK dimodifikasi dari model Kemmis dan MC
Taggart REFLEKSI
Peneliti dan guru kelas menganalisis permasalahan yang ada dalam proses pembelajaran dan membuat rencana tindakan untuk menggunakan strategi
concept mapping
OBSERVASI
Mengamati kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh guru dan siswa sesuai dengan situasi nyata sebelum dilakukan penelitian
SIKLUS I
PERENCANAAN
Membuat RPP IPS pada konsep teknologi produksi, komunikasi dan transportasi dalam menggunakan strategi concept mapping
TINDAKAN
Peneliti mengamati guru yang sedang melaksanakan KBM dari rencana yang telah dibuat
REFLEKSI
Peneliti serta guru kelas menganalisis hasil penelitian, apakah ada kemajuan. Jika hasil tindakan belum mencapai maksimal maka dilanjutkanke siklus berikutnya
OBSERVASI
Peneliti bekerja sama dengan guru kelas untuk mengamati kegiatan pembelajaran IPS pada konsep teknologi produksi, komunikasi dan transportasi dalam menggunakan strategi concept mapping
Dilanjutkan ke siklus selanjutnya
20
Tuti Haryati, 2013
B. Proses penelitian
1. Pra Siklus
a. Observasi
Kegiatan ini dimaksudkan untuk mengamati kegiatan
pembelajaran IPS berdasarkan kondisi nyata sebelum diadakan
penelitian yang meliputi :
1) Pengamatan terhadap kreativitas dan keterampilan guru.
2) Pengamatan terhadap keterampilan dan aktivitas siswa dalam
kegiatan pembelajaran dengan memberikan tes evaluasi.
b. Refleksi
Pada tahap ini peneliti dan guru merumuskan tindakan
perencanaan yang akan dilakukan dalam penelitian tentang
permasalahan yang diperoleh pada saat observasi. Berdasarkan hasil
diskusi antara guru kelas dan peneliti dalam melakukan tindakan
selanjutnya menerapkan Strategi Concept Mapping.
2. Siklus I
a. Perencanaan
Kegiatan perencanaan ini untuk mendapatkan rancangan
kegiatan yang akan dilakukan seperti :
1) Merancang pembelajaran dengan menggunakan penerapan
Strategi Concept Mapping dalam pembelajaran IPS dengan
konsep teknologi produksi, komunikasi dan transportasi.
21
Tuti Haryati, 2013
3) Membuat instrumen penelitian
4) Menyiapkan bahan alat bantu dengan menggunakan Strategi
Concept Mapping.
b. Tindakan
Tahap ini peneliti melakukan tindakan yang telah dirumuskan
pada tahap sebelumnya, yaitu dengan melakukan aktivitas
pembelajaran sesuai dengan RPP yang telah dibuat. Peneliti
melakukan pembelajaran dengan RPP yang dilengkapi dengan
Strategi Concept Mapping yang meliputi :
1) Langkah 1 : setiap siswa memilih suatu bacaan dari buku
pelajaran.
2) Langkah 2 : setiap siswa diminta untuk menderetkan atau
menyusun konsep-konsep yang terdapat dalam suatu topic secara
sederhana dari yang inklusif sampai tidak inklusif sesuai dengan
kemampuannya masing-masing.
3) Langkah 3 : selanjutnya siswa-siswa tersebut diminta untuk
menghubungkan konsep-konsep yang telah ia susun sebelumnya
di kertas menggunakan kata penghubung.
4) Langkah 4 : review peta konsep yang telah dibuat oleh setiap
siswa dalam sebuah kelompok kecil.
5) Langkah 5 : diskusikanlah peta konsep yang telah direview dalam
kelompok kecil tadi dengan kelmpok lain untuk mendapatkan peta
22
Tuti Haryati, 2013
c. Observasi
Kegiatan observasi dilakukan oleh peneliti selama proses
belajar mengajar berlangsung, yaitu dengan mengamati aktivitas
siswa pada saat pembelajaran IPS dengan konsep teknologi produksi,
komunikasi dan transportasi. Hal ini dimaksudkan untuk mengetahui
apakah aktivitas siswa sudah sesuai dengan apa yang telah tercantum
dalam lembar observasi atau tidak, sehingga hasil observasi dapat
diperbaiki pada siklus berikutnya.
d. Refleksi
Refleksi merupakan pengkajian hasil data yang telah diperoleh
saat observasi oleh peneliti dan guru. Refleksi berguna untuk
memberikan makna terhadap proses dan hasil perubahan yang telah
dilakukan. Hasil refleksi yang ada dijadikan bahan pertimbangan
untuk membuat perencanaan tindakan dalam siklus selanjutnya yang
berkelanjutan sampai pembelajaran dinyatakan berhasil.
C. Instrumen Penelitian
"Instrument merupakan alat yang dapat digunakan untuk mengukur
tingkat ketercapaian kompetensi" (Trianto, 2010 : 271).
Sesuai dengan tahapan penelitian diatas maka digunakan instrument
23
Tuti Haryati, 2013
1. Observasi
"Observasi adalah suatu teknik yang dilakukan dengan cara
mengadakan pengamatan secara teliti serta pencatatan secara sistematis"
(Arikunto, 2002 : 30).
Secara umum, observasi dapat diartikan sebagai penghimpunan bahan-bahan keterangan yang dilakukan dengan mengadakan pengamatan dan pencatatan secara sistematik terhadap berbagai fenomena yang dijadikan objek pengamatan. Untuk melaksanakan observasi bisa dilakukan secara langsung oleh observer, bisa melalui perwakilan atau perantara, baik teknik maupun alat tertentu dan bisa dilakukan observasi partisipasi, yaitu observasi yang dilakukan dengan cara ikut ambil bagian atau melibatkan diri dalam situasi objek yang diteliti (Pupuh Faturohman dan M.sobry S, 2007 : 86).
Observasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah untuk
mengamati prilaku siswa selama proses belajar mengajar berlangsung.
Dimana, dalam kegiatan belajar mengajar ini menggunakan
langkah-langkah Strategi Concept Mapping pada konsep teknologi produksi,
komunikasi dan transportasi di kelas IV ( Empat ). Hal-hal yang diamati
24
Tuti Haryati, 2013
Tabel 3.1 Pedoman Observasi Aktivitas Siswa dengan Menggunakan
Strategi Concept Mapping pada Konsep Teknologi Produksi, Komunikasi
dan Transportasi
Siswa menyusun / menderetkan
konsep dari yang inklusif ke tidak
inklusif.
3.
Siswa menghubungkan konsep di
kertas mengunakan kata
penghubung.
4.
Meriview peta konsep dalam
sebuah kelompok kecil.
5.
Siswa berdiskusi dengan
kelompok lain untuk
mendapatkan peta konsep yang
benar.
Keterangan : Baik diberi Skor 3
Cukup diberi Skor 2
25
Tuti Haryati, 2013
Tabel 3.2 Kriteria Penilaian Observasi Aktivitas Siswa dengan
Menggunakan Strategi Concept Mapping pada Konsep Teknologi
Produksi, Komunikasi dan Transportasi
No. Aspek yang diamati Kategori
1.
Siswa memilih suatu bacaan
dari buku pelajaran
Baik
Jika sebagian besar siswa memilih
salah satu bacaan dari buku.
Cukup
Jika sebagian kecil siswa memilih
suatu bacaan dari buku pelajaran.
Kurang
Jika siswa tidak memilih suatu
bacaan dari buku pelajaran.
2.
Siswa menyusun / menderetkan
konsep dari yang inklusif ke
tidak inklusif.
Baik
Jika sebagian besar siswa
menyusun konsep dari yang
termasuk sampai ke tidak termasuk
dalam konsep tersebut.
Cukup
Jika sebagian kecil siswa tidak
menyusun dari yang termasuk
sampai tidak termasuk dalam
konsep tersebut.
Kurang
Jika siswa tidak terlihat menyusun
dari yang termasuk sampai tidak
termasuk dalam konsep tersebut.
3.
26
Tuti Haryati, 2013
di kertas mengunakan kata
penghubung.
Jika sebagian besar siswa
menghubungkan konsep di kertas
dengan menggunakan kata
penghubung.
Cukup
Jika sabagian kecil siswa
menghubungkan konsep di kertas
denan menggunakan kata
penghubung.
Kurang
Jika siswa tidak mampu
menghubungkan konsep di kertas
dengan menggunakan kata
penghubung.
4.
Meriview peta konsep dalam
sebuah kelompok kecil.
Baik
Jika sebagian besar siswa meriview
peta konsep dalam kelompok kecil.
Cukup
Jika sebagian kecil siswa dapat
meriview peta dalam kelompok.
Kurang
Jika siswa tidak meriview peta
dalam kelompok kecil.
5.
Siswa berdiskusi dengan
kelompok lain untuk
mendapatkan peta konsep yang
benar.
Baik
Jika sebagian besar siswa
berdiskusi dengan kelompok lain.
Cukup
Jika sebagian kecil siswa Jika
sebagian besar siswa berdiskusi
27
Tuti Haryati, 2013
Kurang
Jika siswa tidak berdiskusi dengan
kelompok lain.
Tes (sebelum adanya ejaan yang disempurnakan dalam bahasa
Indonesia ditulis dengan test).
Tes adalah merupakan alat atau prosedur yang digunakan untuk mengetahui atau mengukur suatu dalam suasana dengan cara dan aturan-aturan yang sudah ditentukan. Untuk mengerjakan tes ini tergantung dari petunjuk yang diberikan: misalnya melingkari salah satu huruf didepan pilihan jawaban menerangkan mencoret jawaban yang salah melakukan tugas atau suruhan, menjawab secara lisan dan sebagainya (Arikunto,2002:53).
“Tes adalah alat pengukuran berupa pertanyaan, perintah, dan
petunjuk yang ditujukan kepada testee untuk mendapatkan respon sesuai
dengan petunjuk” (Pupuh Faturohman dan M.sobry S, 2007:77).
Dari beberapa pendapat di atas dapat di simpulkan bahwa tes
merupakan suatu alat pengumpulan informasi untuk mengukur siswa dan
untuk mengukur keberhasilan program pengajaran. Dalam bagian ini
hanya akan dibicarakan tes untuk mengukur keberhasilan siswa.
28
Tuti Haryati, 2013
memilih jawaban yang sudah tersedia sehingga peserta didik menampilkan keseragaman data, baik bagi yang menjawab benar maupun mereka yang menjawab salah. Tes objektif ini menuntut peserta didik untuk memilih jawaban yang benar di antara kemungkinan jawaban yang telah disediakan, memberi jawaban singkat, dan melengkapi pertanyaan atau pernyataan yang belum sempurna (Pupuh Faturohman dan M.sobry S, 2007:81).
“Tes pilihan ganda merupakan bentuk tes objektif yang paling
banyak digunakan karena banyak sekali materi yang mencakup”
(Suharsimi arikunto, 2002:168).
Dari beberapa pendapat di atas dapat di simpulkan bahwa tes
objektif sangat cocok untuk mengevaluasi kemampuan siswa yang
menuntut proses mental yang tidak begitu tinggi, seperti mengingat
kembali, kemampuan mengenal kembali, dan kemampuan pengertian.
Adapun bentuk tes objektif jenis pilihan ganda berjumlah 15 soal
yang diberikan kepada siswa untuk mengukur keberhasilan belajar, yang
mencerminkan keberhasilan pembelajaran dengan menerapkan Strategi
Concept Mapping pada Pembelajaran Teknologi Produksi, Komunikasi
dan Transportasi dilihat dari hasil belajar siswa. Kisi-kisi soal dijelaskan
29
n jenis teknologi Produksi,
Komunikasi dan Transportasi
pada masa lalu dan masa
sekarang
2. Menyebutkan macam-macam
alat produksi, komunikasi dan
transportasi masa lalu dan
masa kini
3. Cara menggunakan secara
sederhana teknologi
produksi, komunikasi dan
transportasi masa lalu dan
30
Tuti Haryati, 2013
Keterangan :
Aspek Intelektual
C1 : Ingatan C2 : Pemahaman C3 : Aplikasi
Tabel 3.4 Soal Tes Hasil Belajar Siswa
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial
Hari / Tanggal :
Nama :
Kelas :
Nilai
I. Pilihlah satu jawaban yang paling tepat, dengan memberikan
tanda silang (x) pada huruf a, b, c, atau d !
1. Proses mengolah bahan baku menjadi barang jadi disebut …
a. Memasak b. Produksi c. Proyeksi d. Prosesi
2. Alat transportasi udara yang lebih modern yaitu …
a. Pesawat udara c. Baling-baling
31
Tuti Haryati, 2013
3. Alat komunikasi lisan yang memungkinkan kita berbicara dari
jarak jauh adalah…
a. Surat kabar c. majalah
b. Brosur d. telepon
4. Suatu komunikasi yang terjadi bila dua orang atau lebih berbincang
–bincang dengan saling berhadapan muka disebut …
a. Komunikasi langsung c. Komuikasi modern
b. Komunikasi tidak langsung d. Komunikasi sederhana
5. Suatu cara untuk meringankan pekerjaan dengan menggunakan
alat-alat tapi bukan mesin yaitu…
a. Teknologi sederhana c. Teknologi modifikasi
b. Teknologi serba guna d. Teknologi super
6. Dibawah ini yang termasuk dalam teknologi komunikasi zaman
modern adalah …
a. Pager b. Telik sandik c. Kentongan d. Kurir
7. Orang yang diutus raja untuk menyampaikan pesan khusus dan
rahasia ke kerajaan lain adalah …
a. Pak pos b. kurir c. kusir d. pramugari
8. Di bawah ini adalah alat-alat komunikasi isyarat, kecuali …
a. Kentongan b. Asap c. Bedug c. Handphone
9. Alat transportasi udara modern untuk mengangkut penumpang
adalah …
32
Tuti Haryati, 2013
b. Pesawat terbang d. Pesawat ulang-alik
10.Dibawah ini bermacam-macam transportasi laut, yang termasuk
kapal untuk memandu kapal-kapal besar waktu masuk atau keluar
pelabuhan adalah…
a. Kapal riset c. kapal tunda
b. Kapal barang d. kapal ikan
11.Pengolahan bahan-bahan di pabrik yang besar digunakan teknologi
…
a. Sederhana b. Kuno c.Modern d. Super
12.Cara tradisional untuk mengolah padi menjadi beras dilakukan
dengan cara …
a. Mencuci b. Menubuk c. Menjemur d. Membakar
13.Alat tradisional untuk memanen padi adalah ..
a. Traktor b. Sabit c. bajak d. Pestisida
14.Untuk mengangkut minyak mentah umumnya menggunakan jenis
kapal …
a. Kapal tanker c. Kapal Selam
b. Kapal Feri d. Kapal Layar
15.Untuk memudahkan setiap wilayah di Indonesia dapat menangkap
siaran televise pemerintah menggunakan jasa …
a. Telepon c. Antena
33
Tuti Haryati, 2013
Kunci Jawaban
1. B 6. A 11. C
2. A 7. B 12. B
3. D 8. D 13. B
4. A 9. B 14. A
5. A 10. C 15. B
D. Pengolahan Data
Adapun data yang dikumpulkan melalui instrument penelitian tersebut
adalah sebagai berikut:
1. Data tentang aktivitas siswa dalam Kegiatan Belajar Mengajar (KBM)
Data ini diperoleh dari hasil observasi.Observasi dilakukan pada
saat berlangsungnya kegiatan belajar mengajar di kelas berupa lembar
observasi. Lembar observasi ini digunakan untuk mengetahui aktivitas
belajar siswa dalam pembelajaran IPS pada konsep teknologi produksi,
komunikasi dan transportasi dengan Strategi Concept Mapping. Adapun
penilaian dalam observasi ini yaitu dengan rumus :
Prosentase (%) = �� � � ℎ
� � � x 100
= ...
2. Data Tentang Hasil Belajar Siswa
Data tentang hasil belajar siswa diperoleh dari hasil tes tertulis, tes
ini dilaksanakan setelah berlangsungnya kegiatan pembelajaran.
34
Tuti Haryati, 2013
membantu untuk mengetahui hasil belajar siswa yang telah dicapai
setelah melakukan kegiatan belajar mengajar IPS pada konsep teknologi
produksi, komunikasi dan transportasi dengan Strategi Concept
Mapping.
Adapun langkah-langkah dalam melaksanakan tes hasil belajar
yaitu:
a. Membuat kisi-kisi soal
b. Membuat soal
c. Memperbanyak soal
d. Membagikan soal
e. Memberikan penilaian
Na = ⅀ yang diperoleh siswa x 100 = ...
Skor maksimal
Rata – rata = ⅀ nilai seluruh siswa = ..
Jumlah Siswa
Keterangan
Na : Nilai akhir
Skor maksimal : 15
E. Subjek dan Lokasi Penelitian
1. Subjek Penelitian
Subjek dalam penelitian ini adalah kegiatan pembelajaran dengan
Strategi Concept Mapping pada konsep teknologi produksi, komunikasi
dan transportasi dengan jumlah siswa 37 orang, diataranya siswa laki-laki
35
Tuti Haryati, 2013
2. Lokasi penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Cimanuk 2 dengan alamat
di jalan Pariwisata cikoromoy Km 1,5 Kp. Cimanuk Desa Cimanuk
Kecamatan Cimanuk Kabupaten Pandeglang. Lokasi ini dipilih dengan
alasan letak sekolah yang dekat dengan tempat tinggal peneliti, sehingga
akses untuk mengontrol kegiatan penelitian kelas mempermudah peneliti
72
Tuti Haryati, 2013
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan pelaksanaan dan pembahasan hasil penelitian, maka dapat
disimpulkan sebagai berikut:
1. Aktivitas Belajar Siswa
Aktivitas siswa pada pra siklus (belum dikenai tindakan) diperoleh
gambaran keadaan aktivitas siswa masih pasif, cenderung hanya
menerima informasi satu arah dari guru. Tetapi, setelah diadakan
tindakan penelitian dengan menerapkan Strategi Concept Mapping pada
konsep Teknologi Produksi, Komunikasi dan Transpostasi di kelas IV,
siswa menjadi aktif dalam kegiatan pembelajaran. Hal ini berdasarkan
pada hasil perolehan data aktivitas siswa, dimana pada siklus I
memperoleh nilai 53%, yang artinya siswa masuk kategori kurang aktif.
Kemudian pada siklus II sebesar 86%, yang menunjukkan siswa sudah
masuk kategori baik atau aktif. Dengan demikian aktivitas pembelajaran
dari siklus I sampai siklus II mengalami peningkatan.
2. Hasil Belajar Siswa
Dari hasil penelitian mulai dari pra siklus (sebelum penelitian),
siklus I dan II (setelah tindakan penelitian), diperoleh hasil belajar siswa
yang mengalami peningkatan. Hal ini berdasarkan data hasil belajar
73
Tuti Haryati, 2013
memperoleh nilai 45.08 atau 45%, pada siklus I memperoleh nilai 64.97
atau 65% dan pada siklus II memperoleh nilai 80.19 atau 80%, ini
menunjukkan sudah memenuhi target batas lulus penelitian dan bahkan
sudah mencapai diatas KKM. Dengan demikian hasil belajar siswa pada
siklus I sampai siklus II pada pembelajaran teknologi produksi,
komunikasi dan transportasi dengan menggunakan strategi Concept
Mapping mengalami peningkatan, ini disebabkan karena pada
pembelajaran ini siswa dipicu untuk berpartisipasi dalam belajar melalui
aktivitas membuat suatu peta konsep dan diskusi kelompok sehingga
siswa memaksimalkan dalam pembelajarannya.
Dengan demikian, berdasarkan hasil PTK ini, maka pembelajaran
teknologi produksi, komunikasi dan transportasi menggunakan Strategi
Concept Mapping di kelas IV SD Negeri Cimanuk 2 dapat meningkatkan
aktivitas dan hasil belajar siswa.
B. Saran
Hasil Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang telah dilakukan pada
pembelajaran masalah sosial dengan menggunakan Strategi Concept Mapping
dapat direkomendasikan kepada :
1. Guru
Untuk mencapai keberhasilan pembelajaran IPS hendaknya guru
menyampaikan suatu konsep atau materi IPS tidak hanya mampu
74
Tuti Haryati, 2013
konsep tersebut. Agar guru dapat memahami kemampuan siswa dan
menyesuaikannya dengan tahap perkembangan mental siswa tersebut dan
harus kreatif dalam pemilihan baik metode, pendekatan, model atau
strategi yang sesuai dengan pembelajaran seperti strategi Concept
Mapping. Serta alat peraga yang menunjang materi pembelajaran,
Sehingga pembelajaran IPS lebih meningkat dan bermakna. Selain itu
juga dapat memperkenalkan Strategi Concept Mapping kepada guru lain
di sekolahnya.
2. Gugus Sekolah
Gugus sekolah dapat menjadikan strategi Concept Mapping sebagai
bahan pembinaan profesional guru dalam wadah kegiatan
kelompok kerja guru (KKG).
3. Kepala Sekolah
Sebagai pemangku kebijakan dan pemimpin sekolah, hendaknya
dapat menjadikan strategi Concept Mapping sebagai bahan pembinaan
profesional bagi guru-guru dalam rangka peningkatan mutu
pembelajaran di kelas.
4. Peneliti Berikutnya
Agar dapat menjadikan suatu perbandingan untuk meningkatkan
kualitas pembelajaran yang lebih baik. Dikarenakan penelitian ini masih
terbatas, sehingga diharapkan dapat disempurnakan menjadi lebih baik
75
75
Tuti Haryati, 2013
DAFTAR PUSTAKA
Adnan,Warsito.(2004).Pengetahuan Sosial Menuju Indonesia Baru.Solo:PT. Tiga Serangkai Pustaka Mandiri
Arikunto, Suharsimi. (2002).Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan.Jakarta:Bumi Aksara
Dahar, Ratna Wilis.(2011).Teori-Teori Belajar & Pembelajaran.Jakarta:Erlangg
Depdikbud.(1989).Kamus Besar Bahasa Indonesia.Jakarta.Balai Pustaka
Depdiknas.(2006).Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Mata Pelajaran. Pusat Kurikulum Badan Penelitian dan pengembangan
Febriani,Lisnawati.(2012). Upaya Peningkatan Hasil Belajar Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial dengan Penerapan Strategi Pembelajaran Peta Konsep (Concept mapping).Skripsi Universitas pakuan.[Online].Tersedia: http://unpak.ac.id/ejournal/download.php?filemahasiswa&id520.
[Diakses tanggal 1 Februari 2013]
Gronlund,Norman E.(1973).Measurementand Evaluation in Teaching.London:ColliermacmilLan Publishing
Novitasari,Niken V.(2011). Penerapan Model Concept Mapping Untuk
Meningkatkan Prestasi IPS Pada Siswa Kelas 3 SDN 1 Pucung Kidul Kab. Tulung Agung.Skripsi Universitas Negeri Malang.[Online].Tersedia: http://library.um.ac.id/ptk/indek.php?mod=detail&id=52598.
[Diakses tanggal 1 februari 2013]
Nurhidayat.(2011).Penerapan Model Pembelajaraan peta konsep
(Concept Mapping) Untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar IPS Siswa Kelas IV SDN Nguling 3 Kabupaten Pasuruan.Skripsi Universitas Negeri Malang.[Online].
Tersedia:http://library.um.ac.id/ptk/indek.php?mod=detail&id=51502 [Diakses tanggal 14 Maret 2013]
Pupuh, Fathurrohman dan M.Sobry Sutikno.(2007).Strategi BelajarMengajar :strategi Mewujudkan Pembelajaran Bermakna Melalui Penanaman Konsep Umum & islami.Bandung:PT. Refika Aditama
76
Tuti Haryati, 2013
Tantya H.P dan Winardi.(2008).Ilmu Pengetahuan Sosial Kelas 4.Jakarta:PT.Jepe Press Media Utama
Trianto,M.Pd.(2010).Mendesain Model Pembelajaran Inovatitif Progesif:Konsep, Landasan, dan Implementasinya pada kurikulum tingkat satuan
pendidikan.Jakarta:Kencana
Wibawa,Basuki.(2003).Penelitian Tindakan Kelas.Jakarta.Depdiknas
Yarmi,Gusti,.dkk.(2009).MODUL Pendidikan dan LatihanProfesi
Guru:PenelitianTindakan Kelas.Jakarta:Universitas Negeri Jakarta