Dea Widyani, 2013
Pengaruh Model Pembelajaran Inquiri Terhadap Hasil Pembelajaran Bola Basket Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INQUIRY TERHADAP HASIL
PEMBELAJARAN BOLA BASKET DI SMP KARTIKA XIX-2 BANDUNG
(Study Eksperimen Siswa SMP Kartika XIX-2 Bandung)
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Sebagai dari Syarat untuk Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan dan
Rekreasi
Oleh :
Dea Widyani
0901413
PRODI PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI
JURUSAN PENDIDIKAN OLAHRAGA DAN REKREASI
FAKULTAS PENDIDIKAN OLAHARAGA DAN KESEHATAN
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
BANDUNG
Dea Widyani, 2013
Pengaruh Model Pembelajaran Inquiri Terhadap Hasil Pembelajaran Bola Basket Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INQUIRY
TERHADAP HASIL PEMBELAJARAN BOLA BASKET
Oleh
Dea Widyani
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan
© Dea Widyani 2013
Universitas Pendidikan Indonesia
Agustus 2013
Hak Cipta dilindungi undang-undang.
Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian,
Dea Widyani, 2013
Pengaruh Model Pembelajaran Inquiri Terhadap Hasil Pembelajaran Bola Basket Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
LEMBAR PENGESAHAN
Nama Na: Dea Widyani
Nim : 0901413
Judul Skripsi : PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INQUIRY TERHADAP HASIL PEMBELAJARAN BOLA BASKET DI SMP KARTIKA XIX-2 BANDUNG
Disetujui dan disahkan oleh,
Pembimbing I
Dr. Hj. Tite Juliantine, M.Pd
NIP. 196807071992032001
Pembimbing II
Lukmannul Haqim Lubay, M.Pd
NIP. 197508122009121004
Mengetahui,
Ketua Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi
Drs. Mudjihartono, M.Pd.
Dea Widyani, 2013
Pengaruh Model Pembelajaran Inquiri Terhadap Hasil Pembelajaran Bola Basket Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INQUIRY TERHADAP HASIL PEMBELAJARAN BOLA BASKET
(Studi Eksperimen Siswa SMP Kartika XIX-2 Bandumg Tahun Ajaran 2012/2013)
Program Studi PJKR Jurusan Pendidikan Olahraga FPOK UPI. Pembimbing I: Dr. Hj. Tite Juliantine, M.Pd dan Pembimbing II: Lukmanul Hakim Lubay, M.Pd.
Oleh : Dea Widyani
ABSTRAK
Dalam rangka meningkatkan penguasaan keterampilan bermain dalam pembelajaran bola basket diperlukan model pembelajaran yang harus diterapkan oleh seorang pengajar. Salah satu model yang dapat digunakan adalah model Inquiry. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model Inquiry terhadap proses dan hasil pembelajaran bola basket.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa SMP Kartika XIX-2 Bandung tahun ajaran 2012/2013. Sampel dalam penelitian ini diambil secara acak menggunakan teknik random sampling sebanyak 60 mahasiswa yang dibagi ke dalam dua kelompok (eksperimen dan kontrol). Analisi statistic yang digunakan adalah analisis uji t dengan kesamaan dua rata-rata satu pihak.
Hasil pengujian menunjukan bahwa hipotesis diterima yaitu terdapat pengaruh yang signifikan pada model Inquiry terhadap proses dan hasil pembelajaran bola basket.
Dea Widyani, 2013
Pengaruh Model Pembelajaran Inquiri Terhadap Hasil Pembelajaran Bola Basket Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
ABSTRACT
Dea Widya i The i flue e of i ui y odel to Basket all lea i g out o e i SMP Kartika XIX-2 Bandung (An Experimental Study in SMP Kartika XIX-2 Bandung). Study program of PJKR Department of Physical Eduation FPOK UPI. Supervisor I: Dr. Hj. Tite Juliantine, M. Pd and Supervisor II: Lukmannul Haqim Lubay, M. Pd.
I i reasi g stude ts’ perfor a e skill i lear i g asket all, the tea her should apply an effective learning model. One of the models used is Inquiry
model. This study aimed to investigate the influence of Inquiry model to
Basketball learning process and learning outcome. Inquiry model is a learning a ti ity hi h de elops stude ts’ reati ity i solving problems in learning basketball.
Experimental method was employed and the design used in this study was
Group Pretest-Posttest Design. The population of this study was the students of SMP Kartika XIX-2 Bandung class VII with 60 students as the sample of this study. The data were collected through observation sheet, field record, and
documentation. The instrument of study was performance test included: dribble, passing, and shooting. The data were analyzed by using quantitative descriptive technique and statistics analysis was employed by using t-test.
DAFTAR ISI
v Dea Widyani, 2013
Pengaruh Model Pembelajaran Inquiri Terhadap Hasil Pembelajaran Bola Basket Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
ABSTRAK………...
KATA PENGANTAR………...
UCAPAN TERIMA KASIH………...
DAFTAR ISI………...
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang………...
B. Rumusan Masalah………
C. Tujuan Masalah………
D. Manfaat Penelitian………...
E. Batasan Masalah………... F. Definisi Oprasional.………...
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Model Pembelajaran………
1. Konsep Model Pembelajaran……….
2. Fungsi Penggunaan Model……….
3. Model-Model Pembelajaran………..
4. Karakteristik Model Pembelajaran………
B. Model Pembelajaran Inquiry………
1. Pengertian Inquiry……….
2. Konsep Model Pembelajaran Inquiry……… 3. Karakteristik Model Pembelajaran inquiry………
4. Model Pembelajaran Inquiry dalam Penjas………...
5. Langkah-Langkah Pembelajaran inquiry……….. 6. Langkah Pembelajaran Inquiry dalam Pembelajaran Bola
Basket……….
7. Kelebihan dan Kelemahan dari Model Inquiry………. C. Hasil Pembelajaran Bola Basket………...
1. Mengukur Hasil Belajar Bola Basket……….
2. Teknik Dasar Bermain Bola Basket………...
D. Permainan Bola Basket dalam Konteks Pendidikan
Jasmani……….
E. Model Inquiry terhadap Hasil Bermain Bola Basket………
F. Kerangka Pemikiran………
G. Hipotesis ………...
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
vi Dea Widyani, 2013
Pengaruh Model Pembelajaran Inquiri Terhadap Hasil Pembelajaran Bola Basket Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
DAFTAR ISI
vii Dea Widyani, 2013
Pengaruh Model Pembelajaran Inquiri Terhadap Hasil Pembelajaran Bola Basket Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
………...
H. Teknik Analisis Data………
BAB IV PENGOLAHAN DATA
A. Hasil Pengolahan Data……….
B. Pengujian Persyaratan Analisis………
C. Pembahasan Hasil Penelitian………...
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan………..
B. Saran………
DAFTAR PUSTAKA……….
LAMPIRAN-LAMPIRAN………
1. Lampiran A Program Pembelajaran 2. Lampiran B Lembar Observasi 3. Lampiran C Data Hasil Penelitian 4. Lampiran D Analisis Data
Dea Widyani, 2013
Pengaruh Model Pembelajaran Inquiri Terhadap Hasil Pembelajaran Bola Basket Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sejalannya perkembangan jaman pendidikan di Indonesia dilaksanakan oleh
dua lembaga pendidikan yang berbeda, namun memiliki tujuan yang sama. Lembaga
pendidikan nasional tersebut adalah pendidikan formal yang dilaksanakan di sekolah
dan pendidikan non formal yang dilaksanakan di luar sekolah. Pendidikan nasional
dalam undang-undang no.20 tahun 2003 dalam Dr.Sugiono (2010:42) yaitu:
Pendidikan diartikan sebagai usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagaman, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat bangsa dan Negara.
Pendidikan bisa disebut sebagai alat merubah sikap dan tata laku seseorang
atau kelompok sesuai apa yang diharapkan. Salah satu jenis pendidikan yang
dilakukan dalam lingkungan sekolah adalah pendidikan jasmani, dimana pendidikan
jasmani merupakan salah satu pelajaran yang wajib diikuti oleh siswa sebagai sarana
bagi siswa agar dapat mengembangkan potensi diri dan untuk merubah tingkah laku.
Pendidikan jasmani merupakan bagian integral dari sistem pendidikan secara
keseluruhan. Pendidikan sebagai proses pembinaan manusia yang berlangsung
seumur hidup, mempunyai peranan yang sangat penting yaitu memberi kesempatan
kepada siswa untuk terlibat langsung dalam aneka pengalaman belajar melalui
aktivitas jasmani. Menurut Depdiknas (2003:8) Pendidikan jasmani merupakan
2
Dea Widyani, 2013
Pengaruh Model Pembelajaran Inquiri Terhadap Hasil Pembelajaran Bola Basket Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
sistematik, bertujuan untuk meningkatkan individu secara organic, neuromuscular,
perceptual, kognitif, social dan emosional.
Berdasarkan uraian di atas pada hakikatnya pendidikan jasmani adalah upaya
yang dilakukan dengan memanfaatkan aktivitas jasmani yang bertujuan untuk-
meningkatkan individu baik dari segi kognitif, afektif maupun psikomotor. Kita tidak
dapat memacu pertumbuhan dan perkembangan anak sebagaimana diharapkan bila
pendidikan jasmani tidak dilaksanakan dengan sungguh-sungguh dan teratur, dengan
demikian ada beberapa ciri dari kegiatan yang bersifat mendidik, yaitu: berorientasi
kearah tujuan, dilaksanakan secara berencana, berlangsung dalam pengulangan yang
memadai, ada komunikasi antara pendidik dan peserta didik. Keempat unsur ini dapat
dijumpai dalam pendidikan jasmani yang sebenarnya. Pendidikan jasmani menurut
Agus Mahendra (2009:3) adalah “proses pendidikan yang memanfaatkan aktivitas
fisik untuk menghasilkan perubahan holistik dalam kualitas individu, baik dalam hal
fisik, mental serta emosional.” Selain itu pendidikan jasmani menurut Siedentop
(1991) dalam Toto, dkk (2008:69) memaparkan bahwa:
“Education though and of physical activities”. Permainan, rekreasi, olahraga, kompetisi, dan aktivitas-aktivitas fisik lainnya, merupakan materi-materi yang terkandung dalam pendidikan jasmani karena diakui mengandung nilai-nilai pendidikan yang hakiki.
Kegiatan pembelajaran pendidikan jasmani merupakan bagian dari proses
pendidikan di sekolah dan mempunyai peranan penting dalam pengembangan
komunikasi serta dalam pembentukan sikap peserta didik dalam pembelajaran penjas.
Tujuan pendidikan jasmani bukan hanya mengembangkan ranah jasmani, tetapi juga
mengembangkan aspek kesehatan, keterampilan berfikir kritis, stabilitas emosional,
Dea Widyani, 2013
Pengaruh Model Pembelajaran Inquiri Terhadap Hasil Pembelajaran Bola Basket Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
Pendidikan jasmani merupakan media untuk mendorong perkembangan motorik,
kemampuan fisik, pengetahuan dan penalaran, penghayatan nilai-nilai, serta
pembiasaan pola hidup sehat yang bermuara untuk pertumbuhan dan perkembangan.
Pendidikan jasmani memiliki peranan yang sangat penting dalam
mengintensifkan penyelenggaraan pendidikan sebagai suatu proses pembinaan
manusia yang berlangsung seumur hidup. Melalui pendidikan jasmani siswa
diharapkan dapat memperoleh berbagai pengalaman untuk mengungkapkan kesan
pribadi yang menyenangkan, kreatif, inovatif, terampil, meningkatkan dan
memelihara kebugaran jasmani serta pemahaman terhadap gerak manusia.
Dalam pendidikan jasmani ada tiga aspek yang menjadi bahan penilaian yaitu:
aspek kognitif, afektif dan psikomotor. Menurut Bambang Abduljabar, (2010:22)
menyatakan bahwa:
Dalam kurikulum tujuan pendidikan jasmani adalah untuk menyokong perkembangan Aspek kognitif, afektif dan psikomotor. Namun hal ini sangat bergantung pada bagaimana guru pendidikan jasmani mengorientasikan perkembangan didalam program-program pembelajarannya.
Ketiga aspek tersebut diharapkan bisa tercapai oleh siswa dalam pembelajaran
penjas dengan menggunakan permainan, namun dalam pelaksanaannya tidak mudah
untuk pencapaian tujuan yang mencakup tiga aspek tersebut. Guru harus memahami
dan memperhatikan karakteristik dan kebutuhan siswa untuk menyesuaikan
pembelajaran penjas dengan pendekatan yang membuat siswa tidak jenuh dan tetap
membangkitkan semangat siswa yang ditandai keseriusan siswa dalam mengikuti
pembelajaran penjas. Adapun ruang lingkup pendidikan jasmani melalui permainan
dan olahraga, aktivitas pengembangan dan uji diri atau melalui senam, aktivitas air
4
Dea Widyani, 2013
Pengaruh Model Pembelajaran Inquiri Terhadap Hasil Pembelajaran Bola Basket Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
Dalam pembelajaran penjas banyak materi yang harus diajarkan salah satunya
adalah permainan bola basket, kenyataan di lapangan banyak siswa-siswa yang
terlihat kurang menguasai keterampilan-keterampilan dasar yang menunjang terhadap
terjadinya proses bermain bola basket. Hal tersebut terjadi karena kurangnya
kemampuan siswa untuk mempelajari keterampilan-keterampilan dasar tersebut.
Untuk mengatasi hal tersebut seorang guru perlu berupaya untuk membuat siswa
terampil melalui cara-cara ajar tertentu dalam pembelajaran. Pelaksanaan
pembelajaran penjas banyak terdapat cara-cara ajar seperti gaya-gaya, metode-metode
dan model-model pembelajaran. Dalam penelitian ini penulis mencoba menerapkan
salah satu model mengajar yang diasumsikan dapat membantu untuk
mengembangkan keterampilan bola basket.
Salah satu model mengajar yang sedang berkembang untuk memenuhi
kebutuhan siswa dalam mengajar adalah model pembelajaran inquiry. Model inquiry
adalah model pembelajaran yang berfokus kepada siswa, sebagai alat untuk mencari
kebenaran, informasi atau pengetahuan dalam proses belajar mengajar. Menurut
Trianto (2007:135) dalam Tite, dkk (2011:79) menjelaskan bahwa: “Inquiry sebagai
suatu proses umum yang dilakukan manusia untuk mencari atau memahami
informasi. Selain itu Gulo, T,T, dalam Trianto, 2007 dalam Tite, dkk (2011:80)
menjelaskan “Inquiry berarti suatu rangkaian kegiatan belajar yang melibatkan secara maksimal seluruh kemampuan siswa untuk mencari dan menyelidiki secara
sistematis, kritis, logis, sehingga mereka dapat merumuskan masalah sendiri
penemuannya dengan penuh percaya diri.”
Ahli lain, Ellis (1977:74) dalam Tite, dkk (2011:80) menyatakan bahwa
inquiry adalah: “the process of selecting, gathering, and processing data related to a
particular problem in order to make inferences from those data.” Maksud dari
Dea Widyani, 2013
Pengaruh Model Pembelajaran Inquiri Terhadap Hasil Pembelajaran Bola Basket Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
mengumpulkan, dan memproses data yang berhubungan dengan suatu masalah
tertentu untuk menarik kesimpulan berdasarkan data-data tersebut.
Dengan model pembelajaran inquiry dapat mendukung siswa untuk terlibat
secara aktif dalam menyelesaikan masalah hingga sampai pada suatu kesimpulan.
Dengan alasan bahwa model pembelajaran inquiry sangat menekankan pada aktivitas
siswa dalam menyelesaikan suatu persoalan, maka peneliti berkeyakinan bahwa
model pembelajaran inquiry dapat digunakan untuk mengembangkan
keterampilan-keterampilan dasar bermain bola basket.
Permainan bola basket adalah permainan yang dimainkan dengan tangan,
dalam arti bola selalu dimainkan dari tangan ke tangan pemain dalam satu regu.
Permainan bola basket termasuk kategori permainan beregu yang dimainkan dengan
cara memantulkan bola, melempar menangkap bola, menangkap bola dan menembak
kekeranjang lawan. Selain itu, permainan bola basket memiliki gerakan yang lengkap,
seperti gerakan kaki pada saat berlari dan gerakan tangan pada saat menggiring bola
ke keranjang lawan. Hal ini senada dengan pendapat Sodikun (1991:50) dalam
Sucipto, dkk (2010:23) yang mengatakan bahwa: “Bola basket merupakan permainan
yang geraknya kompleks yaitu gabungan dari jalan, lari, lompat, dan unsur kekuatan,
kecepatan, kelentukan dan lain-lain.” Selain menurut Perbasi (1999) dalam Sucipto,
dkk (2010:23) yaitu permainan yang dimainkan oleh dua regu yang masing-masing
regu terdiri dari lima orang pemain. Tiap regu berusaha memasukan bola ke dalam
keranjang regu lawan dan mecegah regu lawan memasukan bola atau membuat
angka/skor.
Dalam proses pembelajaran bola basket di SMP Kartika XIX-2 Bandung
menunjukkan bahwa ditemukan adanya masalah-masalah, yaitu siswa merasa
kesulitan untuk menguasai keterampilan dasar bermain bola basket yang dilakukan
oleh siswa kelas VII. Salah satu penyebabnya diasumsikan karena model
6
Dea Widyani, 2013
Pengaruh Model Pembelajaran Inquiri Terhadap Hasil Pembelajaran Bola Basket Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
keterampilan dasar bermain bola basket, sehingga siswa sulit mengikuti pembelajaran
bola basket dan kurang maksimalnya hasil pembelajaran. Untuk meminimalisir hal
tersebut maka peneliti mencoba menggunakan model pembelajaran inquiry, yang
diterapkan dalam pembelajaran bola basket.
Berdasarkan uraian di atas, timbul permasalahan yang peneliti ingin ketahui
lebih jauh yaitu ingin mengetahui pengaruh model inquiry terhadap hasil belajar bola
basket.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka penulis
merumuskan masalah penelitian sebagai berikut: “Apakah ada pengaruh model
pembelajaran inquiry terhadap hasil pembelajaran bola basket pada siswa SMP
Kartika XIX- 2 Bandung?”
C. Tujuan Penelitian
Bertolak dari rumusan masalah di atas penulis menjabarkan bentuk tujuan
yang akan dicapai. Tujuan penelitian merupakan suatu hal yang akan dicapai setelah
melakukan penelitian ini. Sesuai dengan rumuskan masalah di atas, yang menjadi
tujuan penelitian ini adalah: “Untuk mengetahui apakah ada pengaruh dari model
pembelajaran inquiry terhadap hasil pembelajaran bola basket.”
D. Manfaat Penelitian
Dari penelitian diharapkan dapat memberikan manfaat baik secara teoritis
maupun implementasi.
Dea Widyani, 2013
Pengaruh Model Pembelajaran Inquiri Terhadap Hasil Pembelajaran Bola Basket Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
Dari segi teori, hasil penelitian ini memberi sumbangan yang sangat berharga
bagi pengembangan model-model pembelajaran dalam pendidikan jasmani yang
dilaksanakan di sekolah. Dijadikan masukan bagi pengkaji dan pelaksana proses
belajar mengajar pendidikan jasmani dan olahraga dalam memilih serta melaksanakan
proses belajar mengajar secara efektif dan efesien.
b. Secara Implementasi
1. Sebagai bahan masukan bagi guru pendidikan jasmani dalam proses
belajar mengajar keterampilan dasar bermain bola basket dalam bentuk
pembelajaran Inquiry yang efektif.
2. Bahan masukan bagi para peneliti cabang bola basket dalam memberikan
materi yang variatif, afektif dan efesien.
E. Batasan Penelitian
Untuk menghindari timbulnya penafsiran-penafsiran yang luas dan agar tidak
menyimpang dari permasalahan yang akan diteliti, maka yang akan menjadi fokus
penelitian adalah:
1. Variabel bebas (variable independent) merupakan variabel yang
mempengaruhi atau menjadi sebab perubahan atau timbulnya dependen
(variabel terikat) dan variabel bebas dalam penelitian ini adalah model
pembelajaran inquiry
2. Variabel terikat (variabel dependen) merupakan variabel yang dipengaruhi
atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas. Variabel terikat
dalam penelitian ini adalah hasil pada pembelajaran bola basket.
3. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII SMP Kartika XIX-2
Bandung.
4. Sampel dalam penelitian ini adalah 60 orang siswa kelasVII yang diambil
8
Dea Widyani, 2013
Pengaruh Model Pembelajaran Inquiri Terhadap Hasil Pembelajaran Bola Basket Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
5. Instrument dalam penelitian ini adalah menggunakan tes. Sedangkan tes
yang digunakan adalah keterampilan bermain bola basket (taktis).
Pendekatan taktis adalah pendekatan yang lebih menekankan pada
aktivitas permainan. Melalui pendekatan taktis penilaian permainan bola
basket secara spesifik diwujudkan dalam bentuk indicator keberhasilan
belajar seperti: melempar dan menangkap bola baik sambil diam maupun
bergerak, memantul-mantulkan bola sambil diam maupun bergerak,
melakukan tembakan dalam rangka mencetak skor. (Sucipto, 2010:56)
6. Lokasi penelitian di SMP Kartika XIX-2 Bandung.
F. Definisi Oprasional
Untuk lebih memahami dan memudahkan istilah-istilah penelitian, maka
penulis akan menjelaskan istilah-istilah yang ada dalam penelitian ini sebagai berikut:
1. Model Pembelajaran menurut Burden & Byrd dalam Tite, dkk (2011:8)
“Model Pembelajaran merupakan kerangka konseptual yang melukiskan prosedur yang sistematis dalam mengorganisasikan pengalaman belajar untuk
mencapai tujuan belajar.” Dalam penelitian ini yang dimaksud dengan model pembelajaran adalah sebuah rencana yang dimanfaatkan untuk merancang
pengajaran.
2. Model Inquiry menurut Beyer (1971) dalam Tite, dkk (2011:80)
menjelaskan “inquiry sebagai suatu pencaharian makna yang mensyaratkan
seseorang untuk melakukan sejumlah kegiatan intelektual untuk menciptakan
pengalaman.” Yang penulis maksud adalah sebuah pola pengajaran dimana seorang guru memberikan simulasi sebuah masalah dalam pembelajaran dan
siswa mencari pemecahan dari masalah tersebut, peran guru disini hanya
Dea Widyani, 2013
Pengaruh Model Pembelajaran Inquiri Terhadap Hasil Pembelajaran Bola Basket Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
3. Hasil Belajar Bola Basket, yang ingin peneliti capai disini adalah siswa
menunjukan kemajuan dalam permainan bola basket, setelah ia menerima
perlakuan yang diberikan oleh guru sehingga mengkontruksikan pengetahuan
itu dalam kehidupan sehari-hari. (http://aadesanjaya.blogspot.com/2011/03/).
4. Permainan Bola Basket menurut Perbasi (1999) dalam Sucipto, dkk
(2010:23) yaitu permainan yang dimainkan oleh dua regu yang
masing-masing regu terdiri dari lima orang pemain. Tiap regu berusaha memasukkan
bola ke dalam keranjang regu lawan dan mecegah regu lawan memasukkan
37
Dea Widyani, 2013
Pengaruh Model Pembelajaran Inquiri Terhadap Hasil Pembelajaran Bola Basket Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian eksperimen
diartikan sebagai metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh
perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang terkendalikan. Metode ini
digunakan atas dasar pertimbangan bahwa sifat penelitian eksperimental yaitu
mencoba sesuatu untuk mengetahui atau akibat dari suatu perlakuan atau treatment.
Di samping itu penulis ingin mengetahui pengaruh variable bebas terhadap variabel
terikat yang diselidiki atau diamati. Mengenai metode eksperimen ini Sugiono (2010:
3) mengemukakan bahwa: “secara umum metode penelitian diartikan sebagai cara
ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu.” Selain itu
mengenai eksperimen menurut Sugiono (2010:107) mengemukakan bahwa: “Metode
eksperimen dapat diartikan sebagai metode penelitian yang digunakan untuk mencari
pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang terkendalikan.”
Berdasarkan pemaparan di atas metode penelitian eksperimen merupakan
rangkaian kegiatan percobaan dengan tujuan untuk menyelidiki sesuatu hal atau
masalah sehingga diperoleh hasil. Jadi dalam metode eksperimen harus ada faktor
yang dicobakan, dalam hal ini faktor yang dicobakan dan merupakan variabel bebas
adalah model pembelajaran inquiry untuk diketahui pengaruhnya terhadap variabel
terikat yaitu hasil pembelajaran bola basket.
Untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran Inquiry terhadap hasil
Dea Widyani, 2013
Pengaruh Model Pembelajaran Inquiri Terhadap Hasil Pembelajaran Bola Basket Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
keterampilan bermain (taktis) yang mengandung unsur kecabangan olahraga
khususnya cabang olahraga bola basket.
B. Desain Penelitian
Menurut Nazir (2005) dalam Darsono (2011:56) desain penelitian adalah
“Semua proses yang diperlukan dalam perencanaan dan pelaksanaan penelitian.” Penelitian eksperimen mempunyai berbagai macam desain. Penggunaan desain
tersebut disesuaikan dengan aspek penelitian serta pokok masalah yang ingin di
ungkapkan.
Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pre-test pos-test
control group design yaitu kelompok diberikan tes awal untuk mengukur kondisi
awal. Selanjutnya pada kelompok eksperimen diberikan perlakuan model
pembelajaran inquiry (X1) dan pada kelompok control atau pembanding diberikan
perlakuan model pembelajaran yang berpusat pada guru (X2). Sesudah selesai
perlakuan kedua kelompok diberi tes lagi sebagai tes akhir. Dari penjelasan tersebut
menempatkan subjek penelitian ke dalam dua kelompok kelas yang terdiri dari
kelompok eksperimen dan kelompok control yang dipilih secara acak.
Mengenai desain Arikunto (2010:112) menggambarkan berikut ini :
Kelompok A O1 X1 O2
Kelompok B O3 X2 O4
Tabel 3.1
Desain Penelitian Pre-test and Post-test Control Group Desain Keterangan :
O1 : Tes awal kelompok model Inquiry (pre-test)
39
Dea Widyani, 2013
Pengaruh Model Pembelajaran Inquiri Terhadap Hasil Pembelajaran Bola Basket Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
X1 : Perlakuan model Inquiry
X2 : Perlakuan berupa pembelajaran dengan menggunakan model
pembelajaran yang berpusat pada guru (teacher centered)
O3 : Tes awal kelompok kontrol (pre-test)
O4 : Tes akhir kelompok kontrol (post-test)
Untuk memberikan kemudahan maka perlunya adaanya langkah-langkah kerja
penelitian. Dengan demikian penelitian ini, penulis menggambarkan langkah-langkah
penelitian sebagai berikut :
Table 3.2 Populasi
Sampel
Tes awal bola basket
Kelompok B : menggunakan model pembelajaran yang berpusat pada guru Kelompok A : menggunakan model
Inquiry
Tes akhir bola basket
Analisis data
Dea Widyani, 2013
Pengaruh Model Pembelajaran Inquiri Terhadap Hasil Pembelajaran Bola Basket Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
C. Populasi
Untuk memecahakan suatu masalah penelitian diperlukan data dan pada
umumnya sumber data itu disebut populasi dan sampel penelitian. Setiap penelitian
memerlukan sejumlah objek yang akan diteliti, populasi merupakan sumber daya
yang sangat penting. Populasi memegang peran penting dalam suatu penelitian,
karena populasi merupakan keseluruhan sumber daya atau objek yang akan diteliti.
Seperti yang dijelaskan oleh Sugiono (2010:117) populasi adalah wilayah generasi
yang terdiri atas: obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu
yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Adapun populasi menurut Arikunto (2010:173) adalah: “Keseluruhan subjek penelitian. Apabila seseorang ingin meneliti semua elemen yang ada dalam wilayah
penelitian, maka penelitian merupakan penelitian populasi.”
Atas dasar pendapat para ahli adalah data yang terkumpul akan diolah dan
dianalisa kemudian kesimpulannya atas dapat digambarkan bahwa yang dimaksud
dengan populasi adalah totalitas sumber data secara keseluruhan subjek penelitian,
oleh karena itu perlu ditetapkan secara digunakan untuk membuktikan kebenaran
hipotesis. Maka yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII
yang berjumlah 228 di SMP Kartika XIX-2 Bandung.
D. Sampel
41
Dea Widyani, 2013
Pengaruh Model Pembelajaran Inquiri Terhadap Hasil Pembelajaran Bola Basket Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
pada populasi, misalnya karena keterbatasan dana, tenaga dan waktu maka penliti
dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu.” Berdasarkan penjelasan
kutipan di atas, maka penulis simpulkan sampel adalah sebagaian dari populasi yang
mewakili seluruh populasi.
Mengenai sampel Sugiono (2010:56) menjelaskan bahwa: “Sampel adalah
sebagian dari jumlah dan jika subyeknya banyak (lebih dari 100 orang) sampel yang
diambil 10-15%, 20-25% atau lebih.” Pengambilan sampel dalam penelitian ini
dilakukan dengan cara random sampling. Random sampling dijelaskan oleh Sugiono
(2010:57) sebagai berikut : “dikatakan simple (sederhana) karena pengambilan
sampel anggota populasi dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada
dalam populasi.” Maka dari itu, peneliti mengambil sampel dengan cara mengundi
setiap kelasnya sebagai perwakilan kelas tanpa memperhatikan dari segi apapun.
Dari pendapat di atas adapun yang menjadi populasi dalam penelitian ini
siswa kelas VII SMP Kartika XIX-2 Bandung berjumlah 228 siswa, sedangkan
sampel penelitian ini ditetapkan oleh penulis sebanyak 60 siswa yang terbagi menjadi
30 siswa untuk kelompok eksperimen dan 30 siswa untuk kelompok kontrol.
E. Instrumen Penelitian
Dalam mengukur data dan sampel yang diteliti digunakan instrument.
Menurut Sugiono (2010:102) instrument penelitian adalah suatu alat yang digunakan
mengukur fenomena alam maupun sosial. Adapun pengertian instrument menurut
Arikunto (2010:192) adalah alat pada waktu penelitian menggunakan sesuatu metode.
Berdasarkan hal tersebut, untuk memperoleh data hasil penelitian yang berupa proses
belajar keterampilan bola basket pada permainan bola basket, digunakan instrument
penelitian berupa tes. Menurut Arikunto (2010:193) tes adalah serentetan pertanyaan
Dea Widyani, 2013
Pengaruh Model Pembelajaran Inquiri Terhadap Hasil Pembelajaran Bola Basket Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
pengetahuan inteligensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau
kelompok. Menurut Sucipto, dkk (2010:56) kompetensi yang diharapkan tercapai
oleh pembelajaran permainan bola basket, secara spesifik diwujudkan dalam bentuk
indikator keberhasilan belajar sebagai berikut:
1. Melempar dan menangkap bola baik sambil diam maupun bergerak. 2. Memantul-mantulkan/mendrible bola baik sambil diam maupun bergerak. 3. Melakukan tembakan dalam rangka mencetak skor.
4. Mengembangkan kerjasama tim dalam permainan.
5. Melakukan permainan bola basket dengan peraturan yang dimodifikasi.
Dalam penilaian permainan bola basket peneliti hanya mengambil tiga
indikator seperti: melempar dan menangkap bola, memantul-mantulkan/mendrible
bola dan melakukan tembakan mencetak skor, karena permasalahan dalam penelitian
ini sudah terjawab dengan menggunakan tiga indikator tersebut dan penelitian ini
hanya mencari hasil pembelajaran bola basket yang mengarah pada keterampilan
bermain bola basket.
Tujuan dari tes keterampilan bermain bola basket ini secara khusus peneliti
ingin mengetahui pengaruh pembelajaran inquiry terhadap hasil pembelajaran bola
basket. Secara umum untuk mengukur hasil belajar siswa melalui tes keterampilan
bermain bola basket.
Menurut Jon Oliver (2007:34) bentuk tes dan pemberian skor tes keterampilan
bermain bola basket dengan semua sampel bermain bola basket kemudian diberikan
skor sesuai penampilannya dalam bermain, adapun penilaiannya sebagai berikut:
Bila siswa mencapai atau dapat melakukan keterampilan bermain bola basket
seperti yang tercantum dalam lembar observasi maka setiap item butir tes diberi nilai
43
Dea Widyani, 2013
Pengaruh Model Pembelajaran Inquiri Terhadap Hasil Pembelajaran Bola Basket Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
Lembar Observasi
Untuk Mengukur Hasil Pembelajaran Bola Basket
(Jon Oliver, 2007:34)
Dea Widyani, 2013
Pengaruh Model Pembelajaran Inquiri Terhadap Hasil Pembelajaran Bola Basket Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
S TS S TS S TS S TS S TS S TS S TS S TS S TS tangan kanan maupun kiri -Menggunakan lengan dan hingga membentuk huruf L -Lompatan untuk
melakukan jump shot -Kaki,bahu dan tubuh menghadap ke ring basket (lurus kea rah ring basket) -Posisi tangan mengikuti
45
Dea Widyani, 2013
Pengaruh Model Pembelajaran Inquiri Terhadap Hasil Pembelajaran Bola Basket Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu Keterangan:
S : Sering dilakukan
TS : Tidak sering dilakukan
F. Pelaksanaan
1. Lokasi penelitian
Lokasi penelitian adalah tempat penelitian yang akan digunakan oleh peneliti,
lokasi penelitian ini yaitu di SMP Kartika XIX-2 Bandung. dekat dengan dada
-Sikap kaki dapat dilakukan sejajar atau kuda-kuda dengan jarak selebar bahu
-Bola di dorong ke depan dengan kedua tangan sambil meluruskan lengan dan diakhiri dengan lecutan pergelangan tangan sehingga telapak tangan menghadap keluar -Arah operan setinggi dada, atau antara pinggang dan bahu penerima -Lutut ditekuk, badan condong ke depan dan jaga keseimbangan
Dea Widyani, 2013
Pengaruh Model Pembelajaran Inquiri Terhadap Hasil Pembelajaran Bola Basket Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
2. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan dalam waktu 6 minggu, yaitu mulai dari tanggal 17
Juni – 20 Juli. Jadwal pemberian perlakuan dilakukan tiga kali dalam satu minggu,
jumlah pertemuan dalam penelitian ini adalah 14 kali pertemuan. Sehingga perlakuan
diberikan sebanyak 12 kali pertemuan, 2 kali pertemuan pre-test dan post-test. Habellinck (1978) dalam Agustan (2011:23) mengemukakan bahwa: “penelitian menyebutkan bahwa frekuwensi latihan paling sedikit 3 hari perminggu, baik untuk
olahraga kesehatan, olahraga pendidikan dan olahraga prestasi. Hal ini disebabkan
ketahanan seseorang akan menurun setelah 40 jam tidak melakukan latihan.” Dalam
penelitian ini, satu kali pertemuan berlangsung selama satu setengah jam sesuai
dengan jadwal pembelajaran 2 kali 40 menit di SMP kartika XIX-2 Bandung.
Pembelajaran yang dilakukan terdiri dari bagian yaitu: pemanasan/pembukaan, inti
materi, pendinginan. Adapun uraiannya adalah sebagai berikut:
1. Pemanasan/pembukaan
Sebelum melakukan materi inti dari kegiatan pembelajaran, peneliti yang
bertindak sebagai guru menjelaskan materi apa yang akan di bahas pada setiap
pertemuan, serta indikator apa saja yang hendak dicapai. Setelah penjelasan
dari guru, subyek diinstruksikan untuk melakukan pemanasan. Siswa harus
melakukan peregangan pada bagian-bagian tubuh yang akan digunakan dalam
pembelajaran, tidak mengalami cedera saat bermain. Cara terbaik untuk
meningkatkan kelenturan tubuh adalah dengan meregangkan otot dan
menahannya selama 5-7 detik. Peregangan yang baik ditandai, yaitu bila dapat
merasakan otot meregang pada bagian tangan, punggung, leher, dan kaki.
Adapun pemanasan melalui berbagai permainan seperti kucing-kucingan
47
Dea Widyani, 2013
Pengaruh Model Pembelajaran Inquiri Terhadap Hasil Pembelajaran Bola Basket Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
2. Inti materi
Materi inti dalam setiap kegiatan pembelajaran diberikan kepada siswa sesuai
dengan rencana pengajaran yang disusun sebelumnya. Materi dalam
pembelajaran tersebut meliputi dasar-dasar teknik dalam bermain bola basket
yaitu dribble, passing dan shooting.
3. Pendinginan/penutup
Ketika aktivitas bermain bola basket berakhir, subyek juga harus melakukan
pendinginan. Tidakan ini berguna untuk menurunkan detak jantung dan
meregangkan otot yang telah banyak dipergunakan selama bermain. Pada
pendinginan ini sebaiknya dibantu oleh teman karena perlu badanya
peregangan otot yang maksimal, biasanya guru atau pelatuh menyarankan
melakukan streaching pasif. Setelah itu diadakan evaluasi dan diskusi hasil
kegiatan pembelajaran tersebut.
G. Prosedur Pengolahan Data
Setelah tes dilakukan, langkah selanjutnya adalah mengumpulkan data dan
menganalisis data yang telah didapat agar memberikan informasi yang mampu
menggambarkan tujuan penelitian. Hasil dari pengumpulan data diharapkan mampu
menggambarkn pengaruh model pemberlajaran inquiry terhadap hasil belajar bola
basket.
Menurut Sudjana (2005:219) dalam penelitian ini, menggunakan uji liliefors
untuk uji normalitas data dan untuk uji homogenitas serta uji signifikansi sebagai
Dea Widyani, 2013
Pengaruh Model Pembelajaran Inquiri Terhadap Hasil Pembelajaran Bola Basket Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
1. Menghitung rata-rata kelompok sampel menggunakan rumus sebagai berikut:
̅
Arti dari tanda-tanda dalam rumus tersebut adalah:
̅= skor rata-rata yang dicari ∑xi = jumlah nilai data n = jumlah sampel
2. Menghitung simpangan baku dengan rumus sebagai berikut:
̅
Arti dari tanda-tanda dalam rumus tersebut adalah:
S = simpangan baku yang dicari
n = jumlah sampel
̅ = jumlah kuadrat nilai data dikurangi rata-rata
3. Uji normalitas data dengan menggunakan uji normalitas liliefors
a. Pengamatan X1, X2,…….Xn dijadikan bilangan baku Z1, Z2,……Zn dengan
menggunakan rumus:
Z
1= ̅( ̅ dan S masing-masing merupakan rata-rata dan simpangan baku dari
sampel)
b. Untuk bilangan baku ini digunakan daftar distribusi normal baku
kemudian dihitung peluang F(Z1) = P(Z11).
c. Selanjutnya menggunakan porsi hitung z1, z2, ……zn ∑ zi. jika proposi ini
49
Dea Widyani, 2013
Pengaruh Model Pembelajaran Inquiri Terhadap Hasil Pembelajaran Bola Basket Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
S(zi) =
d. Menghitung selisih F(Zi) – S(Zi) kemudian tentukan harga mutlaknya.
e. Ambil harga yang paling besar diantara harga-harga mutlak selisih
tersebut. Untuk menolak atau menerima hypothesis, kita bandingkan Lo
dengan nilai kritis L yang diambil dari daftar untuk taraf nyata yang
dipilih. Kriteria adalah: tolak hipotesis nol jika Lo diperoleh dari data
pengamatan melebihi L dari daftar table. Dalam hal lainnya nol diterima.
4. Uji homogenitas
Untuk menguji kesamaan menggunaka uji homogenitas
F=
Kriteria pengujian adalah: terima hipotesis jika F hitung lebih kecil
dari F table distribusi dengan derajat kebebasan = (v1,v2) dengan taraf
nyata ( = 0,01.
5. Uji signifikansi
Untuk menguji signifikansi hasil eksperimen, maka dilakukan t-test
menggunakan uji satu pihak rumus sebagai berikut:
t
Keterangan :
M : Nilai rata-rata hasil perkelompok
N : Banyaknya subyek
x : Deviasi setiap nilai x2 dan x1
Dea Widyani, 2013
Pengaruh Model Pembelajaran Inquiri Terhadap Hasil Pembelajaran Bola Basket Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
H. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji kesamaan
dua rata-rata satu pihak atau uji satu arah (Sudjana, 1992:242), yang terlebih dahulu
dilakukan satu pihak atau uji persyaratan analisis. Uji persyaratan analisis yang
digunakan adalah uji normalitas populasi dengan uji liliefors (Sudjana, 1992:249).
56
Dea Widyani, 2013
Pengaruh Model Pembelajaran Inquiri Terhadap Hasil Pembelajaran Bola Basket Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Permainan bola basket merupakan salah satu permainan bola besar yaitu
permainan yang menggunakan bola berukuran besar. Dalam permainan ini
terdapat tiga keterampilan bermain bola basket seperti: passing, dribble dan
shooting. Untuk memperoleh hasil pembelajaran yang lebih baik model
pembelajaran inquiry merupakan salah satu pendekatan yang dapat digunakan
dalam pembelajaran bola basket. Hal ini sesuai dengan hasil penelitian yang
penulis lakukan. Berdasarkan hasil pengolahan dan analisis data, diperoleh
kesimpulan bahwa proses pembelajaran dengan menggunakan model inquiry
memberikan pengaruh yang signifikan terhadap hasil pembelajaran bola basket
pada siswa SMP Kartika XIX-2 Bandung.
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan dari hasil penelitian yang telah penulis
kemukakan, ada beberapa hal yang dapat disampaikan sebagai saran atau masukan
yaitu, sebagai berikut:
1. Proses bembelajaran dengan model pembelajaran inquiry memberikan
pengaruh yang lebih besar dibandingkan dengan model pembelajaran
berpusat pada guru (teacher centered) terhadap hasil pembelajaran
bola basket pada siswa SMP Kartika XIX-2 Bandung. Berdasarkan hal
tersebut disarankan bagi para guru pendidikan jasmani untuk
menggunakan model inquiry dalam pembelajaran bola basket.
2. Melalui model pembelajaran inquiry ini siswa akan lebih bersemangat
Dea Widyani, 2013
Pengaruh Model Pembelajaran Inquiri Terhadap Hasil Pembelajaran Bola Basket Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
3. Bagi lembaga sekolah dan dina pendidikan, perlu adanya publikasi dan
pemahaman tentang model pembelajaran inquiry dalam proses
pembelajaran.
4. Bagi rekan mahasiswa yang akan melakukan penelitian yang berkaitan
dengan model inquiry, penulis menyarankan agar menggunakan
media-media yang lain seperti video dan gambar, agar siswa mudah
mengerti mengenai permasalahan-permasalahan yang dihadapi dalam
suatu permainan.
Demikian kesimpulan dan saran yang dapat penulis paparkan, semoga
58
Dea Widyani, 2013
Pengaruh Model Pembelajaran Inquiri Terhadap Hasil Pembelajaran Bola Basket Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
DAFTAR PUSTAKA
Abduljabar, B. (2010). Landasan Ilmiah Pendidikan Intelektual Dalam Pendidikan Jasmani. RIZQI Press, Bandung.
Agustan (2011). Teori Latihan. Kementrian Negara Pemuda dan Olahraga.
Ahmad, N. (2007). Permainan Bola Basket. Yogyakarta: Fakultas Ilmu Keolahragaan. Universitas Negeri Yogyakarta.
Arikunto (2010). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.
Darsono (2011). Metode Penelitian Kuantitatif. Klaten: PT. Intan Sejati.
Depdiknas (2003) Kurikulum Pembelajaran.
Mahendra, A. (2009). Asas dan filsafah pendidikan jasmani. Prodi PJKR Jurusan Pendidikan Olahraga Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan Universitas Pendidikan Indonesia.
Metzler, W., M. (2000). Instructional Models For Physical Education. Georgia State Unversity.
Oliver, J. (2007). Dasar-dasar bola basket: Eastern Illinois University: Pakar Raya
Sanjaya, W. (2010). Strategi pembelajaran Berorientasi Standar Proses pendidikan. Jakarta : Kencana 2010 .
Subroto, T., Carsiwan, dan Supriyatna, A. (2008) Teori Bermain. Prodi PJKR Jurusan Pendidikan Olahraga Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan Universitas Pendidikan Indonesia.
Sucipto, Budiana, D., Lubay, H. L. dan Drajat. J. (2010). Permainan Bola Basket. Prodi PJKR Jurusan Pendidikan Olahraga Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan Universitas Pendidikan Indonesia.
Sudjana (2005) Metoda Statistika. Bandung: PT. Tarsito.
Sugiono (2010). Metode Penelitian Pendidikan. Penerbit Alfabeta Bandung.
Dea Widyani, 2013
Pengaruh Model Pembelajaran Inquiri Terhadap Hasil Pembelajaran Bola Basket Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
Wina, M. (2011). Strategi Pembelajaran Inovatif kontemporer. Jakarta: Prenada Media Group.
Yudi, H. dan Nuryadi (2012). Perencanaan Pengajaran. Bandung; Prodi PJKR Jurusan Pendidikan Olahraga Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan Universitas Pendidikan Indonesia.
Tersedia Online: (http://aadesanjaya.blogspot.com/2011/03)
Tersedia Online:
(http://sertifikasiguruindonesia.blogspot.com/2012/02/karakteristik-mata-pelajaran-penjas.html)