• Tidak ada hasil yang ditemukan

pengaruh motivasi dan pengembangan pegaw

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "pengaruh motivasi dan pengembangan pegaw"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Sejak awal 1990-an paradigma pemerintahan di berbagai negara bergeser dari pemerintah formal (ruling goverment), menuju ke tata pemerintahan yang baik (good governance), dalam rangka menempatkan administrasi pemerintahan menjadi lebih berhasil guna, berdaya guna, dan berkeadilan bagi setiap warga masyarakat (Bastian, 2006: 3). Good governance merupakan prinsip penyelenggaraan pemerintah yang universal, karena itu sudah seharusnya good goverment governance diterapkan dalam penyelenggaraan pemerintahan di Indonesia, baik di tingkat pusat maupun Daerah. Hal tersebut semakin didukung dengan telah diundangkannya Undang-Undang No. 32 tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah.

Salah satu syarat awal terciptanya good goverment governance yaitu adanya sumber daya manusia yang berkualitas dan berdaya guna. Badan Kepegawaian Daerah Kota Palu sebagai panutan atau contoh bagi pegawai kota Palu sudah sewajarnya memperhatikan prilaku pegawainya sehingga tercipta prestasi kerja pegawai yang mendukung terwujudnya tujuan pemerintah Kota Palu yaitu terlaksananya good goverment governance.

(2)

mempengaruhi prilaku manusia untuk mencapai tujuan organisasi yaitu dengan melaksanakan program pemberian motivasi dan pengembangan pegawai sehingga mencapai prestasi kerja yang maksimal. Motivasi merupakan suatu arahan bagi pegawai demi pencapaian keberhasilan organisasi. Sedangkan pengembangan pegawai merupakan kegiatan yang berkaitan dengan peningkatan kecakapan pegawai guna pertumbuhan yang berkesinambungan di dalam organisasi.

Kenyataan yang ada sekarang terlihat kurangnya pemberian motivasi dan pengembangan pegawai pada Badan Kepegawaian Daerah Kota Palu yang mengakibatkan semakin menurunnya prestasi kerja pegawai pada Badan Kepegawaian Daerah Kota Palu. Padahal berdasarkan fungsinya, Badan Kepegawaian Daerah Kota Palu merupakan pengelola kepegawaian daerah, yang secara langsung maupun tidak langsung berpengaruh terhadap prestasi kerja pegawai pada Satuan Kerja Perangkat Daerah Kota Palu.

(3)

hanya ditujukan bagi pejabat ESELON I, II, II, dan IV (Diklat PIM). Pelatihan selain diklat tersebut yang sebenarnya bertujuan untuk mengembangkan potensi pegawai terutama bagi staf sangat jarang terjadi. Padahal jika diteliti lebih jauh pemberian pendidikan dan pelatihan bagi pegawai secara langsung dapat memberikan kontribusi positif terhadap prestasi kerja pegawai tersebut.

Selain pendidikan dan pelatihan, pemindahan pegawai (mutasi, promosi, dan demosi) kurang lebih sama dengan pendidikan dan pelatihan. Promosi di lingkungan kota Palu pun diberikan kepada orang orang tertentu yang pada kenyataannya memiliki hubungan dekat dengan pejabat tertentu. Akibatnya terdapat beberapa pegawai yang sebenarnya berdasarkan masa jabatan, latar belakang pendidikan dan prestasi kerja seharusnya telah mendapat promosi jabatan, malah harus tetap duduk di kursi staf. Padahal salah satu upaya yang diharapkan dapat meningkatkan prestasi kerja pegawai adalah pemberian motivasi dan program pengembangan pegawai.

(4)

Penelitian lain yang dilakukan Triyono dan Arfan (2003), mengenai Pengaruh Strategik Kompetitif, Motivasi dan Budaya Kerja Terhadap Hubungan Antara Komitmen Organisasi Kepada Karyawan Dengan Kinerja Perusahaan. Hasil analis yang dilakukan menunjukkan bahwa motivasi kerja berdampak positif dan signifikan terhadap kinerja perusahaan. Sedangkan penelitian lain yang dilakukan oleh Riza (2003), mengenai Pengaruh Keadilan Distributif, Keadilan Prosedur, Komitmen Terhadap Tujuan, Dan Motivasi Terhadap Kinerja Manajerial Dalam Penyusunan Anggaran. Hasil Analisis menunjukkan bahwa partisipasi penyusunan anggaran memberi pengaruh terbesar terhadap keadilan prosedur dan kinerja manajerial dibandingkan terhadap keadilan distributif dan motivasi dalam kondisi downsizing.

Pegawai merupakan faktor penentu terciptanya Good Government Governance, pegawai juga merupakan makhluk dinamis yang memiliki potensi untuk diberi kesempatan berkembang melalui pemberian motivasi dan pengembangan pegawai, sehingga dapat meningkatkan prestasi kerjanya. Diharapkan semakin seringnya motivasi dan pengembangan pegawai dilakukan maka semakin tinggi prestasi kerja pegawai, dan secara langsung maupun tidak langsung berpengaruh terhadap prestasi pegawai sehingga diharapkan dapat mempercepat terwujudnya Good Goverment Governance sebagai tujuan akhir pemerintah Kota Palu.

(5)

diberikan variabel pengembangan pegawai terhadap prestasi kerja pegawai

sebesar 32,2% , sedangkan selebihnya yaitu 67,8% dipengaruhi oleh faktor lain

yang tidak diteliti dalam penelitian tersebut, faktor-faktor tersebut antara lain

pengalaman dan kesanggupan pegawai, motivasi, pembagian kerja, fasilitas yang

diberikan terhadap pegawai serta lingkungan fisik tempat bekerja dan kepuasan

kerja (Hasibuan 2000: 94). Penelitian ini dalam beberapa hal berbeda dari kedua penelitian sebelumnya antara lain meliputi variabel, sampel, metode analisis, tempat maupun waktu penelitian.

Mencermati latar belakang tersebut maka penulis mengangkat judul “Pengaruh Motivasi dan Pengembangan Pegawai Terhadap Prestasi

Kerja Pegawai Pada Badan Kepegawaian Daerah Kota Palu”

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian singkat di atas mengenai pengaruh pengembangan pegawai terhadap prestasi kerja pegawai pada Badan Kepegawaian Daerah Kota Palu, dapat dirumuskan masalah sebagai berikut :

1. Apakah Motivasi dan Pengembangan Pegawai berpengaruh terhadap Prestasi Kerja Pegawai Pada Badan Kepegawaian Kota Palu?

2. Apakah Motivasi berpengaruh terhadap Prestasi Kerja Pegawai Pada Badan Kepegawaian Kota Palu?

3. Apakah Pengembangan Pegawai berpengaruh terhadap Prestasi Kerja Pegawai Pada Badan Kepegawaian Kota Palu?

(6)

1. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh Motivasi dan Pengembangan Pegawai terhadap Prestasi Kerja Pegawai Pada Badan Kepegawaian Kota Palu

2. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh Motivasi terhadap Prestasi Kerja Pegawai Pada Badan Kepegawaian Kota Palu.

3. Untuk mengetahui dan menganalisis Pengembangan Pegawai terhadap Prestasi Kerja Pegawai Pada Badan Kepegawaian Kota Palu.

1.4 Kegunaan Penelitian 1. Kegunaan teoritis

(7)

Penelitian ini dapat digunakan sebagai gambaran akan pentingnya motivasi dan pengembangan pegawai terhadap prestasi kerja pegawai sehingga dapat dijadikan bahan pertimbangan bagi Badan Kepegawaian Daerah Kota Palu untuk pengambilan keputusan yang berhubungan dengan peningkatan prestasi kerja para pegawai. Bagi penulis, penelitian ini digunakan untuk mengetahui kondisi yang sebenarnya tentang motivasi, pengembangan pegawai dan prestasi kerja pegawai.

3. Kegunaan bagi Para Peneliti

Referensi

Dokumen terkait

Edisi Jantra kali ini memuat 9 (sembilan) artikel di bawah tema “Wayang: Media Pembangunan Karakter Bangsa” ini dipandang penting karena Indonesia memiliki aneka budaya yang

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

The main objective of this study is to examine if accounting ethics have much impact on the practice of accounting profession in Nigeria, the factors that make

Hasil penelitian ini di buat agar dapat dijadikan sebagai masukan bagi pengembangan ilmu pengetahuan ekonomi mikro terutama mengenai modal kerja dan perilaku kewirausahaan

permohonan grasi, maka Panitera tersebut dalam pasal 6 ajat (1) segera memberitahukan hal itu kepada Hakim atau Ketua pengadilan dan Djaksa atau Kepala kedjaksaan tersebut pada

Rumpun Arsiparis, Pustakawan dan yang berkaitan adalah rumpun jabatan fungsional Pegawai Negeri Sipil yang kegiatannya berhubungan dengan penelitian, peningkatan atau

[r]

Koordinasi dan Fasilitasi Pelaksanaan Peringatan Hari Kesadaran Nasional Serta hari - Hari Besar