• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis konflik dan penyelesaian konfli

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Analisis konflik dan penyelesaian konfli"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

Analisis konflik dan penyelesaian konflik berdasarkan alur.

Bagian Pertama

N o

Alur Konflik dan Penyelesaian

1 Alur Nyata

Pada alur ini belum terjadi konflik, masih dalam tahap perkenalan tokoh dan menceritakan tentang kebiasaan baru anaknya “aku” yaitu bercerita dalam keadaan tidur, bisa dikatakan mengigau.

2 Alur Mimpi Bagian alur ini belum terjadi konflik. Bagian ini bercerita tentang suasana duka yang dialami sultan atas meninggalnya ayahandanya Yusuf Al-Ahmadi

3 Alur Nyata

Masih belum terjadi konflik. Masih menceritakan tentang mimpi anaknya “Aku” kali ini kelihatannya lebih panjang dibandingkan mimpi-mimpi sebelumnya.

4 Alur Mimpi Konflikk 1 :

“Mengapa ananda sultan, mengapa? Mengapa ananda menangis seperti ini? Tidakkah anand ingat pesan ayahanda? Ingatkah ananda? Ingatkah?” (hal 7-8)

Konflik ini merupakan konflik antara individu dengan individu. Yaitu konflik antara Tengku Embong dengan anaknya sultan. Ia sangat marah kepada anaknya mengapa sebagai sultan ia tidak bisa tampak tegar bak seorang pemimpin, sebagaimana yang dipesan ayahandanya agar tetap tegar supaya rakyatnya tidak ikut larut dalam kesedihan atas kepergiannya.

Penyelesaian 1:

“Ampun bunda, jangan risaukan adinda. Biarkan ia menangis agar beban berat yang berada di pundaknya sekarang setelah ayahanda wafat, bersebati dengan seluruh bagian tubuhnya, sehingga semakin cintalah ia kepada rakyat” (hal 9)

Datanglah Ali Bukit, abang dari Sultan memberikan pengertian kepada bundanya agar tidak mempermasalahkan apa yang dilakukan Sultan.

“Tiga anak beranak itu kemudian berangkulan, seolah-olah berusaha menyatukan kesedihan mereka menjadi suatu kekuatan.”(hal 9)

Akhirnya mereka berpelukan untuk melepaskan rasa kesedihan yang ada pada diri mereka masing-masing dan menyatukan kekuatan untuk melajutkan kehidupan kedepan

Konflik 2 :

“Tidak sedikit orang yang menolaknya sebagai Sultan”(hal 9)

(2)

Muzafar syah yang sangat berjasa untuk riau. Konflik 3:

“Belum habis rasanya kalimat tersebut menyeruak dari benaknya, lukisan kegundahan lain muncul pula di hadapan matanya yakni tentang bagaimana Hindia Belanda terus-menerus menekan kerajaan” (hal 10)

Konflik yang terjadi adalah konflik antara individu dengan individu yang mana antara residen belanda dengan Sultan, residen belanda berusaha menguasai riau, tampak dari sebagian hak cukai dan kebijaksanaan negeri tidak lagi dikuasai kerajaan.

5 Alur Nyata Pada alur ini beluum ada konflik, hanya tentang menjelaskan mimpi anaknyayang bukan mimpi biasa. Mimpi ananknya ini merupakan suatu cerita yang jalan ceritanya lurus seperti tertulis jelas.

6 Alur Mimpi

Pada alur ini tidak terjadi konflik, hanya menceritakan bagaimana proses pemakaman Yusuf Al-ahmadi dilaksanakan bak raja pada umumnya. Walau sebelum beliu meninggal pernah perpesan agar janazahnya dimakamkan seperti Raja Abdullah Mursyid yang tidak memakai permadani yang indah, bunga tujuh rupa, payung kuning, tembakan kehormatan dan jenazah pun di bungkus dengan kain putih biasa 3 lapis.

7 Alur Nyata

Alur ini menceritakan tentang pendapat istri “aku” untuk mengambil alat perekam suara yang akan digunakan untuk merekam cerita yang terlontar dari mulut anaknya yang sedang dalam keadaan tidur. Agar dapat didengan saat diperlukan

8 Alur mimpi

Konflik 4:

“Beberapa hari setelah pemakaman Yusuf Al-ahmadi, Residen A.L. Van Hasselt datang ke Daik dikawal 10 orang tentara yang bersenjata lengkap. Hanya satu kalimat Van Hasselt saja yang diingat Sultan bahwa ia diminta menunda pemengkatan Yang Dipertuan Muda atau Yamtuan untuk menggantikan pejebat lama yakni Yusuf Al-Ahmadi yang baru saja meninggal.”(Hal 21)

Residen belanda itu datang hanya meminta kepada Sultan agar menunda pengangkatan jabatan Yang Dipertuan Muda atau Yamtuan untuk menggantikan jabatan ayahandanya.

9 Alur Nyata

Pada alur ini menceritakan anak “Aku” terbangun dan meminta minum kepada ibunya. Setelah itu anak “Aku” teringat akan sesuatu dan

memberitahu ayahnya bahwa tadi siang ia mendapat pesan dari oom boi yang lupa ia sampaikan kepada ayahnya.

Bagian Kedua

No Alur Konflik dan Penyelesaian

1 Alur Mimpi Penyelesaian 2:

“Sudah puas hati orang Daik sekarang?, kata Sultan. Sedikit kemarahan terlempar sebagaimana ia melihat orang-orang Daik lainnya akhir-akhir ini.” (Hal 29)

(3)

keturunan Melayu dari ibu, maka tidak sedikit masyarakat yang menolaknya menjadi Sultan atau Yang Dipertuan Besar. Akhirnya Sultan pindah ke Penyengat dan memimpin di sana.

2 Alur Nyata Alur ini menceritakan tentang “Aku”, istri, dan anaknya menyaksikan berita di TV tentang Kahar yang mempertahankan tanahnya. Pikir “Aku” saat menonton tak ubah halnya cerita dalam mimpi anaknya yang mana Sultan dan kawan-kawan yang mempertahankan Riau dari Hiindia Belanda.

Bagian Ketiga

No Alur Konflik da Penyalesaian

1 Alur Mimpi

Pada alur ini menceritakan tentang peniknya Khalid Hitam yang merupakan penyelia pengawas sekaligus penanggung jawab perpustakaan, saat melihat sebuah buku hilang. Ternyata buku yang hilang adalah buku “Wustan wal-Qubra”, buku yang ditulis Raja Ali Haji.

2 Alur Nyata

Konflik 1:

”Inilah pak,” kata Sudin sambil terbatuk-batuk.

”Jasa baik Bapak, tidak akan kami lupakan. Cuma saja...” “Cuma saja bagaimana?”

“Cuma saja, Pak Kahar dan orang-orang kampung minta agar Bapak meralat tulisan itu?” (Hal 60)

Konflik yang terjadi antara Individu dengan individu yaitu “Aku” dengan Sudin, salah satu penduduk desa Kahar yang datang ke rumah “Aku” yang merupakan seorang wartawan yang menulis masalah sengketa tanah yang terjadi di desa Kahar yang merupakan desa Sudin juga. Sudin datang dengan maksud tujuan meminta “Aku” untuk meralat tulisannya tentang laporan kasus sengketa tanah antara masyarakat desa Kahar dengan perusahaan nasional yang merebut paksa tanah rakyat. Sudin meminta atas dasar permintaan Kahar dan orang-orang kampung. Dan mencoba

menyogok “Aku” dengan sejumlah uang.

Penyelesaian 1:

“Din, dengarkan perkataan saya. Tinggalkan rumah ini segera!” kataku sambil berdiri,

“Tinggalkan rumah ini segera!” (Hal 65)

Melihat sudin yang mengeluarkan sejumlah uang dari kantongnya, yang bertujuan untuk menyogak. “Aku” menjadi geram dan sangat marah. Akhirnya Sudin enyah dari hadapan “Aku” setelah diusir “Aku” berkali-kali. Saat Sudin pergi dari rumah “Aku” , ia memperhatikan Sudin yang sampai masuk ke sebuah mobil yang di parkir sekitar 100 meter dari rumah “Aku”. “Aku” berpikir bahwa sudin dan kawan-kawannya telah

mendapatkan tekanan dari perusahaan nasional iit, sehingga ia dipaksa melakukan hal seperti ini.

(4)

dari orang-orangnya Hindia Belanda. Dalam pesta tersebut Sultan melihat bayangan orang berjubah putih dan bersorban putih yang sering beliau lihat melintas di depan Istana kantor.

4 Alur Nyata

Alur ini menjelaskan tentang ciri-ciri orang yang berjubah putih dan

bersorban putih dalam cerita mimpi anaknya itu sama persis dengan ciri-ciri orang yang berjubah putih dan bersorban putih yang sering “Aku” lihat lewat di depan rumahnya, sama-sama memiliki tahi lalat berbulu didagunya.

Bagian Empat

No Alur Konflik dan Penyelesaian

1 Alur Mimpi

Pada alur ini menceritakan tentang sultan menaikan bendera Riau di atas Kapal “Sri Daik” tanpa bendera Belanda. Dan tentang semangatnya rakyat yang bersatu dan siap untuk berperang serta meminta kepada Sultan untuk memberi perintah berperang dengan Hindia Belanda. Namun Sultan

mengatakan hal itu mustahil kita lakukan saat ini dan bukan sekarang waktu yang tepat untuk berperang, karena kita tidak memiliki tentara, bahkan peralatan perang. Sedangkan Belanda punya segalanya. Sultan suatu cara melawan Belanda, yaitu dengan mengatakan keberadaan kita. Mengibarkan bendera Riau itu di dalam pikiran dan hati kita.

2 Alur nyata Alur ini menceritakan bagaimana anak “Aku” tidur dengan gelisah dan tidakbercerita dua hari setelah bercerita tentang pengibaran bendera Riau di kapal “Sri Daik”.

3 Alur Mimpi

Pada alur ini mencerikan tentang seorng tauke gambir dan arang yang bernama Ong mengundang Raden Cedo, Cik Sul, dan Raja Bakir yang merupakan anggota mahkamah untuk membantunya menyelesaikan masalah kria sebagai orang pribumi yang tidak mau membayar hutang kepada ong dan masalah hak mlik tanah warisan ayah Ong yang di klem oleh Tan A Bie.

Bagian Lima

No Alur Konflik dan Penyelesaian

1 Alur Mimpi

(5)

2 Alur Nyata

Konflik 2:

“Seharusnya saudara memikirkan kepentingan negara terlebih dahulu sebelum menulis seperti ini”.

“Maksud Bapak?”

“Kita sekarang kan sedang membangun, kita menggalakkan ekspor nonmigas, ya kelapa sawit. Jadi kebun-kebun berskala besar dibuka untuk itu, termasuk di sekitar 60.000 hektar sawit perkebunan swasta yang saudara tulis tidak adil itu”.

“Tidak adil bagaimana?”(Hal 117-118)

“Saudara menuduh perusahaan itu mengambil hutan ulayat”.

Datanglah pagi-pagi dua orang yang mengaku oknum petugas yang mengancam “Aku” agar tidak menulis tentang perusahan yang merampas tanah rakyat. Kalau “Aku” tidak melakukannya maka sesuatu hal yang buruk akan terjadi pada “Aku”. Dua orang oknum itu diduga orang suruhan perusahaan nasional.

Penyelesaiaan 2:

“Saya sudah siap,” kataku. “Bapak sudah dengar kalimat dari anak saya tadi. Kami sekeluarga sudah siap.”

“Tanganku lincah menekan nomor telepon. Tetapi belum sempat menekan nomor terakhir, kedua okmun tersebut sudah meninggalkan aku dan anakku.”(Hal 123)

Tidak takut dengan ancaman dua oknum yang mengaku petugas. “Aku” menceritkan asal usul tanah dan sedikit menceritakan kisah Sultan yang didengarnya saat anaknya bercerita dalam tidur beberapa malam ini. Saat”Aku” menjelaskan cerita itu kepada dua orang oknum itu, tiba-tiba anaknya datang dari belakang yang mendukung papanya agar tidak takut dengan ancaman dua orang oknum itu. Dan memberikanku gagang telepon agar aku menelpon Brigjen Katamso. Pada akhirnya dua oknum itu takut dan meninggalkan “Aku” dan anaknya.

3 Alur Mimpi

Alur ini menceritakan tentang diskusi yang dilaksanakan di Rusydiah Klab yang membahas tentang keberadaan Turki dan membandingkan masalah yang dihadapi Turki dengan masalah yang dihadapi Riau. Turkilah satu-satunya yang memperjuangkan islam. Membandingkan hukum islam dengan hukum dinasti Usmaniah serta membahas tentang undangan sultan untuk rapat. Membahas tentang kedatangan Residen ke Penyengat.

Bagian Enam

No Alur Konflik dan Penyelesaian

(6)

“Aku” teringat akan cerita anaknya yang dia dengar terakhir kalinya yaitu tentang bagaimana penyambutan Residen Hindia Belanda yang

dipersiapkan sultan. Saat ia tertidur, ia bermimpi bagaimana suasana penyambutan kedatangan Residen oleh Sultan. Paginya “Aku” mendapat telepon dari istrinya. Dalam telepon istrinya menceritakan bagaimana kelanjutan cerita dalam mimpi anaknya. Yang mana mimpi anaknya itu sama persis dengan mimpi “Aku” tadi malam.

2 Alur Mimpi

Konflik 5:

“Adakah yang salah?, tanya Sultan”

“Apakah bukan suatu kesalahan kalau Riau menaikkan benderanya lebih tinggi dari bendera Hindia Belanda sendiri?”(Hal 145)

Residen marah kepada Sultan karena telah berani menaikan bendera Riau lebih tinggi dari bendera Hindia Belanda. Lalu terjadilah penangkapan sejumlah orang seperti Ali Bukit dan Khalid Hitam, karena Hindia Belanda menyimpulkan kedua orang ini provokator atau penghasut yang menghasut Sultan untuk melakukan penaikan bendera Riau yang lebih tinggi dari bendera Hindia Belanda.

Penyelesaian 5:

“Baik, Residen menyentapkan tubuhnya dan segera keluar dari ruangan itu”

“Naik kapal api dan menuju Tanjung Pinang.”

Setelah berdebat dengan Sultan tentang perjanjian pengibaran bendera Riau yang di naikkan harus bawah bendera Hindia belada. Namun Sultan tetap pada pendirian mengibarkan lebih tinggi dari bendera Hindia Belanda dengan alasan Sultan mengibarkan bendera Riau di atas kapal kami dan di kedaton kami. Karena geram dengan pernyataan sultan akhirnya Residen pergi dari Penyengat menuju Tanjung Pinang.

3 Alur Nyata

Setelah sampai di kampung Kahar, “Aku” tidak dapat bertemu dengan Kahar karena beberapa pekan terakhir Kahar selalu pergi dari rumah selepas shalat subuh bahkan istrianya tidak tahu ia kemana dan taka tahu kapan kapan pulangnya. Kadang-kadang sehari dua hari tidak pulang. Orang-orang kampung pun mengunci mulutnya rapat-rapat karena ada suatu desakan. “Aku” pun tak mendapatkan apa-apa.

4 Alur Mimpi Alur ini menceritakan tentang Rusydiah Klab mengadakan pertemuan antar anggotanya dan memutuskan untuk menubuhkan tentara suka rela yang di komandani oleh Abdulrahman Kecik dengan pangkat Lednan

Bagian Tujuh

No Alur Konflik dan Penyelesaian

(7)

menunggu Kahar sampai pulang.

2 Alur Mimpi

Pada alur ini menceritakan nakhoda Ninggal menghantarkan empat orang yang sudah lebih sebulan di riau, ke pelabuahan menunggu kapal “Delfi” yang menuju ke Singapura. Mereka bercerita sedikit tentang suasana penyengat yang semakin panas. Karena sana sini banyak orang berkumpul membicarakan soal perjuangan melawan hindia Belanda.

Alur ini juga menceritakan khalid Hitam yang baru pulang dari pertemuan di Rusydiah Klab di sambut hangat istrinya yang sedang asyik menulis tadinya. Mereka makan sambil berbicara soal hasil pertemuan dan sedikit cerita tentang sikap Sultan yang selalu dekat dengan noni-noni belanda dan sikapnya yang plin-plan. Namun kekurangan itu dapat dinilai sebagai kelebihan. Paling tidak Sultan termasuk orang yang sulit ditebak. Mereka juga bercerita tentang rencana meraka yang ingin ke Singapura. Yang mana Khalid Hitam ingin berdagang dan istrinya ingin menyewa buku di Bandar.

Selain itu alur ini meceritakan kedatangan Van Ophuysen yang merupakan pegawai bahasa Hindia Belanda, yang tertarik meneliti bahasa Melayu

Bagian Delapan

No Alur Konflik dan Penyelesaia

1 Alur Nyata

“Aku” yang masih berada di rumah Kahar, sekitar pukul 04.15 mendengar suara Kahar sedang menyanyikan syair. Sedangkan istri dan anak

bungsunya Sulaiman sibuk membentangkan alas sembahyang. Setelah shalat, Kahar langsung bangkit dan pergi, “Aku” pun ikut walau awalnya ditolak Kahar mengikutinya. “Aku” ingin tahu apa yang dilakukan Kahar sehingga ia tidak pulang berhari-hari. Sampai di Tengah hutan Kahar duduk dan berbicara dengan burung-burung. Kahar mengatakan “Kami telah dikalahkan”.

Setelah siang Kahar mengantarkan “Aku” sampai ke ujung jalan. “Aku” harus pulang sendiri ke kampung. Sesampai di rumah Kahar, Kadir telah menunggu “Aku” dengan sebuah bungkusan yang berisi kaset rekaman cerita mimpi anaknya yang ia minta kirimkan tadi malam dpada istrinya.

2 Alur Mimpi

Alur ini menceritakan bagaimana rasa penyesalan sultan karena telah menanda tangani kontrak politik baru dari Belanda. Untung saja para menteri belum menandatangani sehingga kontrak politik baru tersebut tidak sah. Dan juga bercerita tentang rencana pengiriman orang-orang Riau ke Jepun, bekerjasama dengan Jeun-Turki untuk mempersiapkan menghalau Hindia Belanda.

(8)

orang Riau yang pernah menjadi perwakilan Rusydiah Klab di Makkah dan tokoh-tokoh baru dalam mimpi anaknya yaitu Jamaludin yang pernah menjadi guru agama islam di Riau, kedua tokoh ini memberikan semangat di Riau lewat tulisan-tulisannyadan bersama Ali Bukit berniat untuk

mendirikan Majalah Al Imam dan sekolah pribumi di Singapura. Setelah itu istri “Aku” bercerita tentang berdirinya di Singapura serikat dagang yang bernama Asyarkatul Ahmadiah.

Konflik 3:

“ada apa ini, ada apa?” tanyaku sambil berusaha melepaskan pegangan Kadir dari lenganku.

“Pak, Bapak harus keluar dari penginapan malam ini juga.” “Ada apa?”

“Harus, Pak. Harus. Nanti saya jelaskan.” “Mengapa?” tanyaku lagi””

“Begitulah kata Wustan Wal-Qubra.” “Siapa?”

“Orang-orang perusahan mengerahkan lima preman untuk menghajar Bapak,”katanya kemudian (Hal 216-217)

Konflik yang terjadi antara individu dengan kelompok yaitu Tokoh “Aku” dalam cerita dengan lima orang suruhan perusahaan. “Aku” akan dihajar oleh lima orang preman yang telah di bayar oleh perusahan.

Penyelesaian 3:

“Entah bagaimana kemudian, aku menurut permintaannya.” (Hal 217)

Kadir menceritakan bahwa ada seseorang yang mengenakan sorban dan jubah putih bernama Wustan Wal_Qubra datang ke rumahnya

menyuruh Kadir supaya “Aku” yang merupakan wartawan pergi drai penginapan kerna Wustan Wal-Qubra mengatakan bahwa ada lima orang preman suruhan perusahaan yang ingin menghajar wartawan itu habis-habisan. Wartawan itu kaget karena orang yang bersorban dan berjubah putih sering mucul dalam mimpi anakku yang sering mwlintas di depan Istana Kantor . dan sering lewat di depan rumah “Aku” yang dianggap ia dan istrinya sebagai orang tabligh. Setahu wartawan itu nama Wustan Wal-Qubra dalam mimpi anaknya merupakan nama sebuah buku, sedangkan Wustan Wal-Qubra yang di ceritakan Kadir merupakan nama orang. Dengan kejadian tersebut wartawan itu pun menuruti perkataan Kadir dan wartawan itu dititipkan di rumah temannya yang bernama Suib.

Bagian Sembilan

No Alur Konflik dan Penyelesaian

(9)

wartawan dalam tertidur ternyata juga bercerita seperti hal yang dilakukan anaknya selama ini.

2 Alur Mimpi

Konflik 6:

“Sahaya begitu khawatir karena keinginan tersebut juga keinginan banyak orang, kata Abu Muhammad Adnan.”

“Ini adalah taruhan sebagai bangsa yang bermarwah, balas Khalid Hitam” (Hal 228)

Terjadi konflik antara individu dengan individu yakni antara Abu Muhammad Adnan dengan Khalid Hitam. Abu Muhammad Adnan tidak setuju dengan keinginan khalid Hitam dan keluarganya untuk pidah ke Singapura. Menurut Abu Muhammad Adnan, Khalid Hitam melarikan diri dan ingin menyelamatkan diri tanpa memikirkan rakyat.

3 Alur Nyata

Alur ini menceritaka tentang Kadir dan Suib menjelaskan bagaimana situasi “Aku” bercerita dalam tidurnya. Saat “Aku” berhenti bercerita, tampak suatu gerakan yang amat aneh. “Aku” seperti sangat gelisah. Setelah lama berhenti bercerita dengan gambar kegelisahan, tak lama “Aku” punvercerita kembali.

4 Alur Mimpi

Alur ini menceritakan Abu Muhammad Adnan yang sedang duduk di tebing menghadap ke Selat Setemu menikmati pantai sehingga bersatulah

kekeruhan di wajahnya dengan suasana alam yang muram dan Abu

Muhammad Adnan melihat istrinya Khatijah terong yang sedang menulis di meja dekat jemdela yang menghadap ke laut.

5 Alur Nyata

Menceritakan keheranan “Aku”, mengapa bisa bertutur seperti yang dilakukan anaknya selama ini? “Aku” juga sangat tercengang dengan pernyataan Kadir yang mengatakan bahwa anaknya Mansur juga pernah bertutur dalam tidurnya dengan topik yang sama. Ternyata yang bertutur dalam tidur bukan terjadi pada “Aku” dan anaknya saja, tetapi juga terjadi pada anak Kadir yang bernama Mansur.

6 Alur Mimpi

Menceritakan tentang Ali Bukit dan Rusydiah Klab serta Sultan mendapatkan sepucuk surat dari Khalid Hitam yang memberi tentang keberangkatan Khalid Hitam bersama istrinya ke Jepun untuk memperoleh dukungan bagi kemerdekaan Riau.

Dan diceritakan tentang kunjungan Raja Ahmad dan Tengku Bilik bersama suaminyaTuan Said yang datang dari singapura. Mereka menyampaikan salam darii Khalid Hitam serta pesan dari Jamaludin tentang dihentikannya sementara penerbitan majalah Al-Imam karena belanda yang selalu berusaha menghancurkan penerbit.lalu Raja Ahmad bercerita tentang Asyarkatul Ahmadiah berencana membuka cabang usaha dagang di singapura, agar penyalur hasil dagangan Asyarkatul Ahmadiah tidka jatuh pada pihak lain terutama kalangan cina. Raja Ahmad juga meminta persetujuan Ali Bukit karena sultan pun telah menyetujuinya

7 Alur Nyata

(10)

Bagian Sepuluh

No Alur Konflik dan Penyelesaian

1 Alur Nyata

Pada alur ini menceritakan tentang “Aku” datang ke tempat prakter Dr Kamel dan menceritakan yang terjadi pada “Aku” dan anaknya. Ternyata kasus yang di alami “Aku” dan anaknya ini bukan kasus yang

pertamakalinya yang dihadapi Dr Kamel. Sebelumnya sudah ada 51 kasus yang sama telah dihadapi Kamel. Kamel juga memperlihatkan transkipsi cerita dalam tidur Burhan salah satu pasien Kamel yang terakhir datang kepada Kamel dengan topik yang sama dengan diceritakan “Aku”.

2 Alur Mimpi

Konflik 7:

“Kini ia tidak mau menandatangani perjanjian baru”

“Hanya tindakan militer yang dapat menghancurkan Riau, kata Letnan Bern”(Hal 262)

Konflik ini terjadi antara Sultan dengan Residen Belanda. Sultan tidak mengakui perjanjian politik antara Hindia Belanda. Dan sekarang Sultan tidak mau menandatangani perjanjian politik baru yang dibuat Belanda. Hal ini membuat Residen Belanda geram dan membuat Letnan Bern mengusulkan untuk menghancurkan Riau dengan tindakan militer.

Penyelesaian 7:

“ya, ya. Berkaitan dengan hal ini, Rabu nanti Residen akan pergi ke Batavia, terutama berhubungan langsung dengan program khusus Hindia Belanda terhadap krpulauan ini dalam rangka tujuan yang lebih besar tadi, kata Letnan Bern” (Hal 264)

Akhirnya Residen menerima usulan Letnan Bern dan pergi ke Batavia untuk membicarakan tentang program khusus Hindia Belanda.

3 Alur Nyata Konflik 4:

“Apa yang Saudara lakukan dengan masyarakat?” “Tidak ada,” kata ku”

“Mana mungkin. Saudara mengajak masyarakat menyerang perusahan dengan cara membakar dan mebunuh orang, kan?”

“Aku” dipanggil oleh Brigjen Katamso ke kantornya. Sampai di sana ia malah bertemu dengan orang yang berpangkat Mayor, Letnan Kolonel, dan Kolonel di sebuah ruangan pelacakan. Di sana “Aku” mendapatkn tuduhan bahwa ia orang yang menghasut masyarakat Kahar melakukan penyerangan terhadap perusahaan.

Penyelesaian 4:

“Tiba-tiba saja Brigjen Katamso masuk ke dalam ruangan ini yang langsung aku bom dengan kalimat, “Bagaimana ini Pak?”

“Lelaki berbintang satu di atas pundaknya hanya menggelengka kepala seraya memandang Kolonel Haraharap dengan mata tajam”

Begini caranya anak buah Bapak menangkap orang?”

(11)

Akhirnya Brigjen Katamso datang dan menbawa “Aku” ke Ruangannya. Setelah berbincang “Aku” pun minta diri dan pulang.

Bagian Sebelas

No Alur Konflik dan Penyelesaian

1 Alur Mimpi

Konflik 8:

“Tetapi belum sempat orang bener-bener paham dengan isi selebaran maupun pengumuman tersebut, tak kurang dari 500 orang tentara mendarat di Penyengat dengan sanapan terpampang.”

Konflik yang terjadi antara Riau dengan Hindia Belanda.

Datangnya Hindia Belanda ke penyengat dan akhirnya penyengat diduduki.

“Dikawal puluhan tentara, baru kemudian Residen datang ke istana. Dengan amat sombong ia menyodorkan kertas yang disebutkan surat pemberhentian Sultan dan Tengku Besar, sekaligus surat mengembalikan kerajaan kepada Hindia Belanda itu kepada Sultan untuk ditandatangani.”

Selain itu Residen membacakan surat pemberhentian Sultan dan Tengku Besar dari jabatannya masing-masing.

2 Alur Nyata

Alur ini menceritakan kamel dan “Aku” di kantornya mengamati berita-berita atau tulisan-tulisan “Aku” yang selama ini diklipingnya. Rata-rata kasus dalam tulisan ini 98% kasus sengketa tanah. Tak lama datang seorang perempuan yang bernama Rofi yang merupakan pasien Kamel mengeluh dengan kejadian yang dialami suaminya. Dua pekan terakhir suami Rofi sering bercerita dalam tidurnya dengan topik yang sama dengan cerita dalam tidur “Aku” dan anaknya. Rofi pun memberikan rekaman cerita dalam tidur suaminya yang sempat ia rekam.

3 Alur Mimpi

Penyelesaian 8:

“Tak seorang pun yang sadar kalau Sultan dan pembesar kerajaan

meinggalkan Penyengat tadi malam?, tanyanya sendiri. Jadi, kata Residen, siapa yang akan menandatangani surat penyerahan kerajaan dan

pemberhentian Sultan maupun Tengku Besar dari jabatannya yang dijanjikan sultan pada pagi ini?”

Akhirnya Sultan meninggalkan Penyengat tanpa di ketahui seorang pun dari orang-orang Belanda termasuk tentara yang berjaga di istana. Sultan juga brpesan kepada masyarakat penyengat agar menghancurkan istana dari pada diambil Hindia Belanda. Sultan juga menyuruh penduduk menggambil alih tanah di atas bagunan istana itu.

4 Alur Nyata Alur ini menceritakan tentang Kadir menelpon “Aku” untuk mengatakan bahwa Kahar dan semua anggota keluarga Kahar menghilang entah kemana.

(12)

Rusli. Rusli inilah ayahnya Kadir. Kadir juga menceritakan bahwa orang yang memakai sorban dan jubah putih serta memiliki tahi lalat berbulu yang bernama Wustan Wal-Qubra datang ke rumah Kadir. Kadir menyampaikan pesan Wustan Wal-Qubra untuk “Aku”. Wustan Wal-Qubra mengatakan bahwa sebagai buku yang belum selesai ditulis, ia meminta “Aku” yang berprofesi wartawan penyalur ini, menyelesaikannya.

Referensi

Dokumen terkait

Permasalahan umum operasional Sera SMS Service saat ini dapat dilihat dari tiga sudut pandang, yaitu dari sudut pandang nasabah, sudut pandang pihak bank, dan sudut pandang

“Sekarang Sistem Manajemen Kinerja kita, beralih menjadi berdasarkan kinerja (hasil kerja) individu sesuai sasaran kerja individu yang selaras dengan sasaran kerja

Menurut pasal 2 ayat (1) Undang-undang Kepailitan dan PKPU di atas, supaya pasal 1131 dan 1132 KUHP berlaku sebagai jaminan pelunasan utang Kreditur, maka pernyataan pailit

Jika kuitansi sudah langsung diserahkan sekalian dengan invoice dan faktur pajak, maka dari bagian keuangan mengeluarkan tanda terima atas penye rahan kwitansi dan

Eksperimen mengenai kekuatan pelet maupun briket bijih besi berbinder organik dan inorganik telah banyak dilakukan, namun pengaruh binder terhadap sifat metalurgis

Radon adalah unsur Gas Mulia yang paling stabil karena jari-jari atomnya paling besar.. Argon adalah unsur Gas Mulia yang paling mudah bereaksi dengan

pengaruh secara simultan antara variabel persepsi nilai yang terdiri dari keterlibatan, loyalitas merek, persepsi harga, persepsi kualitas, pengenalan dan persepsi

Jadi simpulannya adalah dari ketujuh puisi yang terdapat pada buku paket “Inilah Bahasa Indonesiaku” semuanya terdapat nilai pendidikan dan hal ini sangat aik