• Tidak ada hasil yang ditemukan

Metode penyuluhan pertanian penyuluhan pertanian

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Metode penyuluhan pertanian penyuluhan pertanian"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

I. DESKRIPSI

Dasar- dasar pertimbangan dalam menentukan metode penyuluhan yang efektif dan efisien di wilayah kerja penyuluhan desa Teluk Timbau Kecamatan Dusun Hilir Kabupaten Barito Selatan Provinsi Kalimantan Tengah adalah :

Pertimbangan dalam Memilih Metode Penyuluhan Dari sekian banyak metoda penyuluhan tidak mungkin untuk menggunakannya dalam satu waktu secara bersamaan. Oleh karena itu perlu pertimbangan yang matang sebelum memilih suatu metoda tertentu.

Alasan pemilihan kemampuan seseorang untuk mempelajari sesuatu berbeda-beda, demikian juga tahap perkembangan mental, keadaan lingkungan dan kesempatannya berbeda-beda, sehingga perlu ditetapkan suatu metode penyuluhan pertanian yang berdaya guna dan berhasil guna. Tahap perkembangan mental seseorang dapat digolongkan dalam tahap penumbuhan pertanian, tahap penumbuhan minat, tahap menilai, tahap mencoba dan tahap menerapkan.

Tujuan Pemilihan Meningkatkan efektifitas penyuluhan pertanian dengan pemilihan metode yang tepat, sesuai dengan kebutuhan dan kondisi sasarannya. Dasar-Dasar Pertimbangan Pemilihan metode Penyuluhan yang digunakan dapat digolongkan menjadi empat yaitu sasaran, sumberdaya, keadaan daerah, dan kebijaksanaan pemerintah.

1. Sasaran

Yang harus diperhatikan penyuluh dari segi sasaran antara lain:

a. Tingkat pengetahuan, ketrampilan dan sikap sasaran Tahap penerapan dari petani di suatu daerah bermacam-macam, demikian juga kecepatan, keterampilan dan sikap yang telah mereka miliki. Penyuluh harus mengetahui dalam tahap mana bagian besar dari sasaran itu berada. Setelah itu harus menghubungkannya dengan tujuan yang akan dicapai. Hal ini penting untuk dapat menentukan metode mana yang paling tepat. b. Sosial budaya, Penyuluh harus mengetahui adat kebiasaan sasaran,

norma-norma yang berlaku dan status kepemimpinan yang ada. Hal ini penting bukan saja dalam pemilihan metode penyuluhan tetapi juga dalam menentukan teknik-teknik penyuluhannya.

(2)

yang akan dicapai. Sumberdaya Penyuluhan yang perlu dipertimbangkan dalam hal ini antara lain:

2. Sumber Daya Penyuluh

Kemampuan penyuluh dan Pengalaman penyuluh yang meliputi :

a. Penguasaan ilmu dan keterampilan serta sikap yang dimilikinya perlu dipertimbangkan. Materi penyuluhan dalam menerapkan suatu metode penyuluhan perlu diperhatikan materi yang akan disampaikan. Untuk yang bersifat teknis biasanya dipilih metode yang memungkinkan adanya praktek di lapangan dan untuk materi yang bersifat non teknis, misalnya agar petani mau berkelompok dan mau memasarkan hasil usahanya, biasanya dipilih metode diskusi kelompok.

b. Sarana dan biaya penyuluhan; Keadaan peralatan alat-alat bantu pengajaran yang dipunyai, fasilitas yang ada serta biaya yang tersedia akan menentukan dalam pemilihan metode penyuluhan.

Contoh :

 Seandainya disuatu daerah belum ada listrik dan bahkan letaknya sukar untuk dicapai, maka daerah tersebut sulit untuk diadakan penyuluhan melalui pemutaran film walaupun biasanya cara ini bisa memberikan hasil yang efektif.

 Karena keterbatasan biaya maka penyuluh pertanian akan memilih metode diskusi kelompok daripada kursus tani, yang pada pelaksanaannya akan membutuhkan biaya yang relatif besar.

3. Keadaan Daerah

Dalam pemilihan metode penyuluhan para penyuluh perlu mempertimbangkan kondisi daerah pelaksanaan penyuluhan, antara lain: Musim pada musim kemarau tiap daerah berbeda-beda keadannya, ada yang panas sekali, ada yang tidak terlalu panas, ada daerah yang tidak biasa ditanami apa–apa, sebaliknya ada juga daerah yang justru pada musim kemarau akan lebih menguntungkan jika digunakan sebagai tempat usaha tani.

(3)

 Keadaan Usaha Tani

Musim sangat erat hubungannya dengan kedaan usaha tani, maka keadaan usaha tani suatu daerah turut mempengaruhi pemilihan metode penyuluhan. Misalnya untuk mengintensifkan suatu komonditi disuatu daerah maka dipilih metode demonstrasi, sedangkan untuk tujuan introduksi diterapkan metode karya wisata ke tempat lain.  Keadaan Lapangan

Keadaan lapangan seperti topografi, jenis tanah, sistem pengairan serta sarana perlu juga dipertimbangkan. Contoh: untuk perkampungan yang letaknya terpisah- pisah maka kegiatan penyuluhannya akan lebih efektif dilakukan di tempat tinggal petani atau di lahan usaha taninya.

4. Kebijaksanaan Pemerintah

(4)

II. ANALISA FAKTOR PENENTU

Untuk dapat menentukan metoda yang akan digunakan dalam pelaksanaan kegiatan penyuluhan, maka ada beberapa hal yang perlu dianalisa :

1. Analisa Keadaan Sasaran dan Sumber Daya :

Golongan umur, jenis kelamin, tingkat pendidikan, jumlah masing-masing golongan dan keseluruhan.

Adat kebiasaan, norma-norma dan pola kepemimpinan.

Bentuk-bentuk usaha tani sasaran.

Kesediaan mereka sebagai demonstrator dan jumlah petani maju

Penyuluh dan kelengkapannya

Jemampuan penyuluh

Jumlah penyuluh

Pengetahuan dan keterampilan penyuluh.

Materi penyuluhan/pesan.

Sarana dan prasarana penyuluhan

Biaya yang ada.

2. Keadaan daerah dan kebijaksanaan pemerintah : Musim/iklim.

Keadaan lapangan (topografi), jenis tanah, sistem pengairan dan pertanaman

Perhubungan jalan, listrik dan telepon

Kebijaksanaan pemerintah pusat, daerah dan setempat. Kegiatan selanjutnya adalah menetapkan sasaran dengan menganalisa dari sebagaian besar data dasar tersebut.

Apabila tahap penerapan sasaran sudah disiapkan dalam rangka penyusunan programa maka langkah berikutnya adalah mencoba menetapkan alternatif metode penyuluhan. Menetapkan Alternatif Metode Penyuluhan Pertanian Pemilihan metode penyuluhan pertanian secara umum adalah sebagai berikut :

(5)

2. Metode-metode dengan pendekatan kelompok biasanya dipergunakan untuk dapat memberikan informasi yang lebih rinci tentang suatu teknologi. Metode tersebut ditujukan untuk dapat membantu seseorang dari tahap menginginkan ke tahap mencoba atau bahkan sampai tahap menerapkan. 3. Metode-metode dengan pendekatan perorangan, biasanya sangat berguna

dalam tahap mencoba hingga menerapkan, karena adanya hubungan tatap muka antara penyuluh dan sasaran yang lebih akrab. Di sini perlu diperhatikan oleh penyuluh, bahwa metode pendekatan perorangan itu dilakukan apabila sasaran sudah hampir sampai ke tahap mencoba dan bersedia mencoba yang tentunya memerlukan bimbingan untuk memantapkan keputusannya.

4. Faktor lain yang memegang peranan dalam pemilihan metode adalah masa kerja penyuluh di suatu tempat. Penyuluh yang belum lama bekerja di suatu daerah perlu mengenal situasi dan kondisi daerah kerjanya. Dalam taraf permulaan ini metode penyuluhan yang terbaik adaah pendekatan perorangan. Apabila kemampuannya dalam pengenalan sasaran dan keadaan sudah ia miliki, maka metode penyuluhan yang efektif dalam menjangkau sasaran yang lebih besar adalah pendekatan kelompok atau massal.

Setelah menetapkan metode penyuluhan pertanian, barulah Kita pikirkan dengan matang-matang apakah metode-metode itu dapat dilaksanakan dan cocok dengan lapangan dan sasaran penyuluhan

Contoh:

(6)

III. KESIMPULAN

Dalam mencapai suatu tujuan perlu dilaksanakan pemecahannya dengan kombinasi metode tertentu, pertimbangan-pertimbangan tentang musim, keadaan usaha tani, permasalahan di lapangan, fasilitas, sasaran penyuluhan yang telah dikemukakan terdahulu, sangat diperlukan dalam menetapkan kombinasi metode penyuluhan pertanian.

Pertimbangan-pertimbangan paktor-paktor penentu ini akan menghasilkan pemilihan satu atau lebih metode penyuluhan. Apabila lebih dari satu metode penyuluhan yang tepilih, maka pelaksanaannya dapat dilakukan sebagai berikut:

1. Pengulangan; Misalnya kursus tani I diulangi dengan kursus tani II dan seterusnya dengan materi berlanjut

2. Urutan; Misalnya kursus tani diikuti karyawisata, perlombaan dan lain-lain. 3. Kombinasi Misalnya pada waktu demonstrasi usahatani sekaligus

(7)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur Saya Panjatkan Kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat dan rahmat-Nya sehingga penyusunan Dasar-dasar pertimbangan dalam pemilihan metode penyuluhan dapat saya selesaikan sebagaimana yang dharapkan.

Atas tersusunnya tulisan ini, saya tidak lupa juga mengucapkan terima kasih yang sebesarnya kepada Yth :

1. Dosen Mata Kuliah Sistim Perundang – undangan Pertanian Bapak Ir. SJECHNADARFUDDIN, MS

2. Kepala Desa dan Staf serta Petani yang sudah mendukung pelaksanaan kegiatan pengumpulan data lokasi kegiatan

3. Asisten Dosen Mata Kuliah Sistim Perundang-undangan

4. Rekan Mahasiswa dan semua pihak yang sudah membantu sehingga saya bisa menyusun laporan ini sebagaimana mestinya.

Saya sangat menyadari dalam penyusunan Tulisan ini masih sangat jauh dari sempurna, oleh sebab itu maka kritik dan saran yang bersifat membangun pemikiran saya kemasa depan sangat saya harapkan. Akhirnya semoga Tulisan ini bisa bermanfaat bagi pembaca terutama bagi pembangunan pertanian kita kearah yang lebih baik lagi, atas perhatiannya saya ucapkan terima kasih.

Penyusun,

RAPNIANTO NIRM. 07.1.2.11.1170

i

DAFTAR ISI

(8)

DAFTAR I SI ... I DESKRIPSI

A. Sasaran... B. Sumber Daya Penyuluh ... C. Keadaan Daerah... D. Kebijakan Pemerintah………

II. ANALISA FAKTOR PENENTU

A. Sasaran dan Sumber Daya Penyuluh ... B. Keadaan daerah dan Kebijakan Pemerintah………

III. KESIMPULAN ……….

ii

1 2 2 3

4 4

5

ii

(9)

Metode Penyuluhan Pertanian, dapat diartikan sebagai “Cara-cara penyampaian materi penyuluhan pertanian melalui media komunikasi oleh penyuluh kepada petani beserta keluarganya”

Pada prinsipnya metoda penyuluhan dapat digolongkan sesuai dengan macam-macam pendekatannya :

A. Dilihat Dari Segi Komunikasi

Metoda penyuluhan dapat digolongkan kedalam 2 (dua) golongan yaitu : 1. Metoda-metoda yang langsung (direct Communication/face to face

Communication) alam hal ini penyuluh langsung berhadapan muka dengan sasaran Umpannya: obrolan ditempat peternakan, dirumah, dibalai desa, di kantor, dalam kursus tani, dalam penyelenggaraan suatu demonstrasi dan lain-lain.

2. Metoda-metoda yang tidak langsung (indirect Communication)

dalam hal ini penyuluh tidak langsung berhadapan secara tatap muka dengan sasaran, tetapi dalam menyampaikan pesannya melalui perantara (media).

B. Penggolongan Berdasarkan Pendekatan Kepada Sasaran.

Penggolongan ini berdasarkan hubungan jumlah dan penggolongan dari pada sasaran adalah :

1. Metoda Berdasarkan Perorangan

Dalam hal ini para penyuluh berhubungan secara langsung maupun tidak langsung dengan sasaran secara perorangan.

Umpamanya :

a. Kunjungan ke rumah petani, ataupun petani berkunjung kerumah penyuluh dan kekantor.

b. Surat menyurat secara perorangan. c. Demonstrasi pilot.

a. pertemuan (contoh : di rumah, di saung, di balai desa, dan lain-lain.

(10)

c. Demonstrtasi cara/hasil.

d. Kursus tani.

e. Musyawarah/diskusi kelompok/temu karya.

f. Karyawisata.

g. Hari lapangan petani (farm field day). 3. Metode dengan pendekatan masal.

Dalam hal ini penyuluh menyampaikan pesannya secara langsung maupun tidak langsung kepada sasaran dengan jumlah banyak secara sekaligus.

1. Metode-metode yang dilakukan dengan jalan memperlihatkan Dalam hal ini pesan dilampirkan melalui penglihatan.

Umpamanya :

a. Pesan yang tertulis b. Pesan yang bergambar

c. Pesan yang terproyeksi : seperti film/slide tanpa penjelasan vocal/bisu 2. metode-metode yang disampaikan melalui pendengaran

Referensi

Dokumen terkait

dan materi yang diberikankan oleh petugas penyuluh di Kecamatan Dau Kabupaten Malang sebanyak 65% responden menyatakan bahwa program-program yang dilakukan dalam penyuluhan

Hipotesis 3 bagaimana pengaruh karakteristik penyuluh pertanian terhadap keberhasilan program penyuluhan di daerah penelitian berhasil dianalisis dengan regresi linear

• Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) atau lembaga lainnya yang mempunyai fungsi dan tugas yang sama, ditetapkan dengan Peraturan Daerah dan SK Bupati/Walikota. • Dalam

Kebijakan lain yang ada pada Dinas Perkebunan adalah programa penyuluhan pertanian tidak dibuat oleh koordinator penyuluh melainkan dibuat oleh masing-masing penyuluh sesuai

Petani Kalampangan telah mendapatkan kepuasan dari kegiatan penyuluhan pertanian yang dilakukan oleh para penyuluh pertanian.Kepuasan petani tersebut sangat terasa hasilnya

Beberapa masalah yang dihadapi dalam penyuluhan pertanian yaitu, kurangnya motivasi penyuluh, penyuluh melupakan tugas utama, kurangnya pengetahuan petani, kurangnya sumber

Simpulan penelitian ini adalah pengembangan Balai Penyuluhan Pertanian dan adaptasi Balai Penyuluhan Pertanian secara statistik berpengaruh terhadap kinerja penyuluh

Dengan adanya metode khusus dalam penyuluhan pertanian diharapkan petani tidak hanya mendengar informasi dan anjuran dari penyuluh dalam proses penyuluhan tersebut tetapi akan lebih