• Tidak ada hasil yang ditemukan

NUTRISI DAN PAKAN TERNAK SAPI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "NUTRISI DAN PAKAN TERNAK SAPI"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

NUTRISI DAN PAKAN TERNAK SAPI

PAKAN TERNAK SAPI

Keberhasilan usaha ternak sapi sangat dipengaruhi oleh kualitas pakan. Pakan menjadi salah satu faktor utama keberhasilan usaha ternak, di samping faktor genetis dan manajemen. Oleh karena itu, bibit sapi yang baik dari jenis unggul hasil seleksi harus diimbangi dengan pemberian makanan yang baik pula. Sebab, bibit sapi yang secara genetis baik akan memiliki sifat-sifat keturunan yang baik pula apabila memperoleh makanan yang cukup dan memenuhi syarat. Namun, perlu disadari bahwa pemberian makanan yang cukup dan memenuhi syarat ini tidak berarti akan bisa mengubah sifat-sifat genetik sapi. Misalnya, bangsa sapi Madura besarnya tubuh tidak akan bisa berubah menyerupai bangsa sapi Hereford; bangsa sapi Hereford yang bertubuh besar, daya kerjanya tak akan bisa menyamai bangsa sapi Ongole, dan sebagainya. Tetapi paling tidak, pemberian makanan yang cukup dan memenuhi syarat pasti akan mampu memunculkan sifat-sifat pembawaan dari bangsa-bangsa sapi tersebut, misalnya: pertumbuhannya menjadi lebih sempurna dan lebih cepat, dan prosentase karkasnya pun menjadi

lebih baik.

Pemberian pakan terhadap ternak sapi harus dilakukan secara kontinu sepanjang waktu. Sebab, pemberian pakan yang tidak kontinu akan menimbulkan goncangan terhadap sapi-sapi tersebut sehingga pertumbuhannya terganggu. Hal ini sering terjadi pada sapi-sapi yang dipelihara di daerah tropis, termasuk di negara kita. Pertumbuhan sapi-sapi yang dipelihara di daerah tropis sering mengalami kurva naik-turun yang sangat tajam. Pada musim penghujan pertumbuhan dan pertambahan berat badannya sangat cepat, karena mendapat makanan yang cukup dan memenuhi syarat. Tetapi pada musim kemarau pertumbuhan berat badannya dapat menurun secara drastis. Sebab selama musim kemarau daya cerna hijauan/rerumputan berkurang. Hal ini terutama disebabkan oleh hilangnya energi, mineral dan protein yang terkandung dalam hijauan/rerumputan akibat kekurangan air. Dengan demikian hijauan/rerumputan yang diberikan kepada ternak tidak memenuhi syarat, bahkan volume pemberiannya pun seringkali sangat kurang. Akibatnya ialah pertumbuhan terhambat, sapi yang sudah dewasa berat badannya menurun/kurus, sebagai sapi potong tidak memenuhi syarat, perkembangbiakannya mundur karena fertilitasnya pun menurun, prosentase karkasnya juga sangat rendah.

Oleh karena itu para peternak sapi, harus berusaha memberikan makanan yang cukup dan memenuhi syarat sesuai dengan yang dibutuhkan oleh sapi-sapi tersebut. Makanan sapi yang memenuhi syarat ialah makanan yang mengandung: protein, karbohidrat, lemak, vitamin-vitamin, mineral, dan air. Kesemuanya itu bisa disediakan dalam bentuk hijauan dan konsentrat.

KEBUTUHAN ZAT-ZAT MAKANAN

a. Protein

Protein berfungsi untuk:

(2)

 Pertumbuhan atau pembentukan sel-sel tubuh, misalnya pada pedet.

 Keperluan berproduksi, misalnya bagi sapi-sapi dewasa.

 Diubah menjadi energi, misalnya pada sapi-sapi kerja.

Protein lebih banyak dibutuhkan oleh sapi-sapi muda yang sedang dalam pertumbuhan daripada sapi-sapi dewasa. Karena protein tidak bisa dibentuk oleh tubuh, padahal sangat mutlak diperlukan tubuh, maka sapi-sapi yang bersangkutan harus diberi makanan yang cukup

mengandung protein.

Sumber protein:

 Hijauan dari jenis leguminosa: centrosema pubescens, daun turi, lamtoro dan lain-lain.

 Makanan tambahan, berupa makanan penguat: bungkil kelapa, bungkil kacang tanah, katul, tepung darah, tepung ikan, tepung daging dan lain-lain.

Protein yang berasal dari hewan lebih baik, sebab mengandung asam amino essensial dan gizi yang lebih tinggi. Bahan makanan yang memiliki kadar protein yang tinggi mutunya ialah yang paling mendekati susunan protein tubuh. Protein yang berasal dari hewan dapat diproses menjadi protein jaringan tubuh kembali dengan risiko kerugian yang sangat kecil bila dibandingkan dengan pengolahan protein yang berasal dari tumbuh-tumbuhan seperti jagung, apalagi jerami

dan sebagainya.

Bagi ternak ruminansia, termasuk sapi, tidak membutuhkan protein yang bermutu tinggi di dalam makanannya, sebab di dalam rumen dan usus yang panjang telah banyak terjadi pengolahan oleh jasad renik. Namun, yang perlu diperhatikan ialah bahwa untuk membangun kembali protein yang telah usang dan terurai, maka protein dengan asam-asam aminonya harus di tingkatkan pula. Oleh karena itu jika sapi terpaksa hanya diberi makanan dari jerami, khususnya sapi penggemukan, maka untuk menutup kekurangan unsur-unsur yang tidak terdapat di dalam jerami tersebut harus diberi pakan tambahan yang banyak mengandung protein, lemak dan karbohidrat. Sebab jerami terlalu banyak mengandung serat kasar yang sulit dicerna, sedangkan unsur-unsur protein, lemak dan karbohidrat yang terkandung di dalamnya sangat sedikit.

b. Lemak

Lemak berfungsi untuk:

 Sumber energi (tenaga).

 Pembawa vitamin-vitamin yang larut di dalam lemak seperti vitamin A, D, E, dan K.

(3)

kelebihan lemak disimpan di sekitar buah pinggang, selaput penggantung usus dan di antara otot-otot.

Tubuh hewan terdiri dan tiga jaringan, yakni tulang, otot dan lemak. Di antara ketiga jaringan tersebut lemaklah yang terbentuk paling akhir. Pada ternak sapi potong yang digemukkan seperti sapi kereman misalnya, lemak itu menyelubungi serabut otot-otot sehingga otot atau daging menjadi lebih lembut. Lemak pada tubuh binatang mempunyai sifat yang berbeda-beda. Hal ini sangat tergantung dari jenis, umur, mutu makanan, aktivitas dan kesehatan hewan tersebut. Oleh karena itu sapi yang dipotong pada usia lanjut dagingnya akan liat, apalagi bila sapi tersebut intensitas kerjanya terlalu tinggi dan makanan tidak memenuhi syarat. Hewan ternak yang hanya memperoleh hijauan dari rumput melulu akan sangat rendah mencerna lemak, sebab rumput hanya mengandung 1% lemak kasar. Ransum ternak yang banyak mengandung sumber lemak adalah: bungkil kacang tanah, bungkil kelapa dan bungkil kacang kedelai. karbohidrat ialah serat kasar, BETN (yakni bahan-bahan yang banyak mengandung pati dan gula). Jagung dan makanan butiran lainnya juga banyak mengandung karbohidrat. Namun, kebutuhan karbohidrat ini juga bisa dipenuhi oleh bahan hijauan, sehingga dalam hal kebutuhan karbohidrat ini ternak tidak banyak mengalami kesulitan.

d. Mineral

Mineral berfungsi untuk:

 Pembentukan jaringan tulang dan urat.

 Keperluan berproduksi.

 Menggantikan mineral dalam tubuh yang hilang, dan memelihara kesehatan.

Mineral tidak banyak terdapat dalam tulang. Walaupun demikian, mineral dalam jaringan tubuh yang jumlahnya hanya sedikit itu, amat penting artinya bagi daya hidup hewan. Sebab mineral akan mempermudah proses pencernaan dan penyerapan zat-zat makanan. Pada anak hewan yang sedang tumbuh, ataupun bagi hewan dewasa yang perlu memperbaharui sel-selnya yang berlangsung terus-menerus, juga sangat membutuhkan mineral. Demikian pula pertumbuhan janin pun hanya mungkin bila tersedia unsur mineral.

(4)

banyak terdapat dalam ransum makanan. Namun demikian seringkali juga ada unsur-unsur mineral tertentu yang perlu ditambahkan. Unsur-unsur tersebut, terutama adalah garam dapur

(NaCl), kalsium (Ca) dan fosfor (P).

Bangsa padi-padian banyak mengandung fosfor, sedangkan makanan kasar lainnya banyak mengandung Ca. Sebagai tanda bahwa hewan ternak sapi kekurangan mineral ialah: sapi suka makan tanah. Akibat kekurangan mineral, bisa menimbulkan penyakit tulang, atau fertilitasnya (kesuburan) menurun. Sumber mineral terutama dapat dipenuhi dari hijauan, feed supplement-mineral.

e. Vitamin

Vitamin berfungsi untuk:

 Mempertahankan kekuatan tubuh.

 Memajukan kesehatan dalam berproduksi.

Dalam hal pemenuhan vitamin pada ternak tidak perlu menjadi perhatian khusus, karena unsur tersebut biasanya cukup tersedia dalam bahan-bahan pakan ternak. Dan kebanyakan vitamin dibentuk dalam usus hewan pemamah biak, terutama vitamin B kompleks. Tetapi pada musim kemarau panjang, ada kemungkinan bahan-bahan pakan itu kekurangan kadar vitamin A. Oleh karena itu ternak sapi yang dipiara secara intensif, atau dibatasi ruang geraknya, maka di dalam ransum perlu ditambahkan vitamin A. Kelebihan vitamin A bisa tersimpan lama di dalam hati.

Pada sapi vitamin tersebut bisa bertahan sampai 6 bulan, kambing 3 bulan. Pada umumnya bagian hijauan tanaman yang sedang tumbuh, atau pada bagian pucuknya banyak mengandung karotin, yang dalam tubuh hewan diubah menjadi vitamin A.

Proses pembentukan vitamin:

 Vitamin A dibentuk dari karotin.

 Vitamin B dapat dibentuk sepenuhnya di dalam tubuh hewan.

 Vitamin C dibentuk sendiri oleh semua jenis hewan yang telah dewasa

 Vitamin D terjadi dalam tubuh dengan bantuan sinar matahari.

Sumber vitamin: Terutama hijauan. Tetapi perlu juga diperhatikan bahwa kandungan vitamin dalam hijauan dipengaruhi oleh banyak faktor, seperti: tanah, iklim, waktu pemotongan dan penyimpanan. Vitamin A dan E banyak terdapat pada tanaman hijauan dan padi-padian.

f. Air

Air berfungsi untuk:

(5)

 Membantu proses pencernaan.

 Mengeluarkan bahan-bahan yang tidak berguna lagi di dalam tubuh yang berupa: keringat, air seni dan kotoran (80% air).

 Melumasi persendian dan membantu mata untuk dapat melihat.

Air merupakan bagian utama dari zat-zat di dalam tubuh. Komposisi tubuh hewan lebih dari 50% terdiri dari air, dan sebagian besar jaringan tubuhnya mengandung 70 — 90% air. Hewan yang kekurangan air biasanya lebih cepat mati daripada kekurangan makanan. lni suatu bukti bahwa air mempunyai fungsi yang sangat penting bagi ternak. Oleh karena itu para peternak harus sungguh-sungguh memperhatikan kebutuhan air bagi ternaknya.

Jumlah kebutuhan air minum bagi ternak sapi sangat bervariasi, hal ini dipengaruhi oleh berbagai faktor, seperti: jenis sapi, umur, suhu lingkungan, jenis bahan makanan dan volume makan yang masuk dalam tubuh, serta kegiatan sapi yang bersangkutan. Bagi sapi-sapi muda, sapi yang sedang bekerja, sapi yang berada dalam lingkungan suhu yang tinggi, sapi yang makan jenis makanan jerami dan dalam jumlah volume yang tinggi, tuntutan air minum yang dipergunakan

lebih tinggi daripada yang lain.

Kebutuhan air dalam tubuh sapi bisa dipenuhi dari air minum, air dalam bahan makanan dan air metabolik yang berasal dari glugosa, lemak dan protein. Sebagai pedoman, penyediaan air minum bagi sapi dewasa yang bekerja kira-kira 35 liter, dan sapi yang tidak bekerja cukup sekitar 25 liter.

BAHAN PAKAN TERNAK SAPI

Di dalam memilih bahan pakan ternak sapi, yang perlu dipertimbangkan bukan saja zat-zat yang terkandung di dalamnya, tetapi juga sifat biologis bahan-bahan yang akan disajikan, seperti: volume dan tekstur, palatabilitas (enak tidaknya) dan sifat bahan makanan itu sendiri. Sebab kesemuanya akan berpengaruh besar terhadap mutu bahan makanan yang masuk ke dalam tubuh hewan. Sebagai contoh, jagung yang digiling terlalu kasar tentu relatif lebih sukar dicerna daripada bahan makanan yang halus. Bahan-bahan makanan yang rusak, tengik ataupun kurang enak tentu akan tersisih. Kalaupun bahan makanan tersebut terpaksa dimakan, tentu akan merugikan ternak sapi yang bersangkutan. Demikian pula bahan-bahan makanan yang sukar diresapi oleh getah pencernaan, misalnya jerami, mutu makanan tersebut lebih rendah daripada bahan makanan lain. Sebab, sari makanan yang terkandung di dalam jerami tertutup oleh dinding-dinding sel yang sukar ditembus. Oleh karena itu, para peternak harus memberi perhatian secara khusus terhadap jenis makanan yang akan diberikan kepada ternaknya.

Bahan Pakan Ternak Sapi Dari Hijauan

(6)

lalah makanan hijauan yang diberikan dalam keadaan segar. Yang termasuk bahan hijauan segar ialah rumput segar, batang jagung muda, kacang-kacangan dan lain-lain yang masih segar serta silage. Jumlah hijauan yang diberikan kepada sapi di Indonesia 30 — 40 kg. Hal ini sangat tergantung dari berat badan sapi yang bersangkutan. Pada prinsipnya pemberian hijauan ini ialah 10% dari berat badan. Bahan makanan hijauan berfungsi sebagai pengenyang, sumber mineral, karbohidrat, vitamin-vitamin dan protein (terutama yang berasal dari kacang-kacangan). Hijauan segar dari rumput jenis unggul, seperti rumput gajah, nilai gizinya cukup terjamin, dan volumenya lebih banyak dibandingkan dengan rumput liar. Sebab, rumput gajah dapat tumbuh dengan cepat, dalam waktu 30 — 40 hari sudah dapat dipanen, sehingga pemberiannya dapat dilakukan secara rutin.

b. Bahan pakan hijauan kering

Ialah makanan yang berasal dari hijauan yang dikeringkan, misalnya jerami dan hay. Jerami ialah hasil ikutan pertanian seperti padi, kacang tanah, kedelai, jagung dan lain-lain yang berupa

batang daun ranting.

Cara meningkatkan mutu jerami

Telah dijelaskan bahwa jerami merupakan salah satu bahan makanan ternak yang mutunya rendah. Sebab, zat-zat yang terkandung di dalamnya, seperti sellulosa, terselubung oleh dinding yang keras, yakni silika dan lignin. Dengan demikian sellulosa yang sebenarnya dapat dimanfaatkan oleh hewan ruminansia (sapi) sulit ditembus oleh getah pencernaannya. Sapi yang makan 10 kg jerami kira-kira hanya 3 kg atau 30% saja yang dapat dicerna. Tetapi dengan adanya kemajuan teknologi di bidang makanan ternak, bahan makanan dari jerami yang semula hanya memiliki nilai cerna 30% dapat ditingkatkan menjadi 50 — 55%, yakni dengan mencampur jerami dengan urea. Sebab dengan pencampuran tersebut dapat menambah unsur nitrogen (N) pada jerami dan dapat mematahkan ikatan silika dan lignin yang menyelubungi sellulosa. Dengan demikian jerami menjadi lebih mudah dicerna.

Proses dan cara pencampuran

 Jerami yang akan dicampur harus ditimbang terlebih dahulu. Jerami tersebut bisa dalam keadaan basah atau kering.

 Urea yang digunakan untuk mencampur sebanyak 5% dari berat jerami.

 Untuk jerami kering, urea harus dilarutkan terlebih dahulu dengan air. Setiap 500 kg jerami kering mernbutuhkan 500 liter air untuk melarutkan urea. Tetapi untuk jerami basah (segar) urea tidak perlu dicampur dengan air, sebab jerami segar sudah mengandung air sebanyak 75% dari berat jerami.

 Caranya mencampur adalah sebagai berikut:

(7)

o Basahi dengan larutan urea (untuk jerami kering) atau taburi urea (untuk jerami basah) sedikit demi sedikit.

o Tebarkan jerami lagi di atas hamparan tebaran pertama, kemudian dihasahi lagi dengan larutan urea (untuk jerami kering) atau taburi dengan urea (untuk jerami basah) sedikit demi sedikit.

o Demikian seterusnya.

Sedangkan hay adalah hijauan dari. jenis rumput-rumputan yang sengaja ditanam, kemudian dipanen menjelang berbunga dan langsung dikeringkan. Jika ransum yang diberikan kepada ternak hanya dari hijauan kering, sebaiknya diberi bahan makanan penguat untuk mencegah terjadinya kekurangan vitamin dan zat-zat lain.

Konsentrat Sebagai Bahan Pakan Penguat Untuk Ternak

Sapi

Yang dimaksudkan dengan makanan konsentrat (penguat) ialah bahan makanan yang konsentrasi gizinya tinggi tetapi kandungan serat kasarnya relatif rendah dan mudah dicerna. Bahan tersebut berupa dedak, atau katul, bungkil kelapa, bungkil kacang tanah, ketela pohon/gaplek dan lain-lain. Pada umumnya para peternak di dalam menyajikan makanan penguat ini masih sangat sederhana. Mereka hanya membuat susunan atau campuran makanan yang terdiri dari 2 (dua) macam bahan saja, dan bahkan ada yang hanya satu macam bahan.

Contoh susunan makanan yang terdiri dari 2 macam bahan adalah 1 bahan bungkil kelapa dan 4

bagian dedak halus.

Bahan makanan penguat hanya diberikan kepada sapi sebanyak 2 — 3 kg/ekor/hari.

Bahan Pakan Tambahan Untuk Ternak Sapi

a. Vitamin

Vitamin diberikan dalam bentuk feed-supplement minyak ikan. Sapi yang kekurangan vitamin, terutama vitamin A (Pro-vit A) dan vitamin D dapat diberi feed-supplement atau minyak ikan.

b. Mineral

Untuk mencegah kekurangan unsur-unsur mineral, khususnya Ca, P dan NaCl, ternak sapi dapat diberi tepung tulang, tepung kapur tembok (CaCO3) dan garam dapur. Tepung tulang biasanya

mengandung Ca 23—33% dan P 10—18%.

c. Protein

(8)

 1% dari seluruh ransum, atau

 ± 20 gram/100 kg berat badan sapi.

Referensi

Dokumen terkait

Syarat khusus Tanda Kehormatan berupa Satyalancana Karya Satya adalah PNS yang telah bekerja dengan penuh kesetiaan kepada Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara Republik

Kadar deasetilasi kitosan bead dihitung dengan menggunakan metode base line dapat dilihat pada Gambar 11. Penelitian ini menggunakan kitosan dengan berat 12,5 gram

RINCIAN DOKUMEN PELAKSANAAN ANGGARAN BELANJA LANGSUNG PROGRAM DAN PER KEGIATAN SATUAN KERJA PERANGKAT

Pada penelitian ini dilakukan standardisasi F-18 menggunakan metode spektrometri gamma yang terkalibrasi dengan sumber standar yang mempunyai ketertelusuran ke sistem

cocok untuk senyawa yang bersifat termolabil (Tidak tahan proses pemanasan), tetapi memiliki kekurangan dalam penggunaan pelarut dengan jumlah yang sangat banyak dan ekstrak

kotoran ternak dan sisa pakan diproses menjadi kompos maka setidaknya dari setiap ekor sapi penggemukan dapat dihasilkan 1,5 ton kompos per 6 bulan. Memanfaatkan limbah sapi yang

Bukti dari peningkatan keterampilan menghitung volume bangun ruang siswa dapat diketahui dari nilai atau hasil tes keterampilan menghitung volume bangun ruang yang telah

55% dari ampas tebu dimanfaatkan oleh pabrik gula sebagai bahan bakar, bahan baku untuk kertas, bahan baku industri kanvas rem, industri jamur dan lain-lain.. Oleh karena