• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS HUBUNGAN POLITIK DOMESTIK DENGA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "ANALISIS HUBUNGAN POLITIK DOMESTIK DENGA"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

HUBUNGAN POLITIK DOMESTIK DENGAN

KEBIJAKAN LUAR NEGERI DALAM

ANALISIS

Disusun Oleh:

1. Aviesta Dessy Christanti (135120418113013 2. Della Nabiilah Pramudita (135120407113021) 3. Gatot Hernawan (135120400113001) 4. Lukas Jalu (135120418113004)

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Universitas Brawijaya

(2)

DAFTAR ISI

COVER

DAFTAR ISI...2 BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang...3 1.2 Rumusan Masalah...4 1.3 Tujuan...4 BAB II PEMBAHASAN

2.1 Hubungan Antara Birokrasi Pemerintah Dengan Pembuatan Kebijakan Luar Negeri...5 2.2 Dampak Domestik Pada Pembuatan Kebijakan Luar Negeri...6 2.3 Peran Media Dalam Memfokuskan Perhatian Publik Pada Kebijakan Luar

Negeri...7 2.4 Sejarah Nasional dan Budaya Mempengaruhi Pembuatan Kebijakan Luar

Negeri...8 2.5 Pengaruh Demokrasi Pada Pembuatan Kebijakan Luar Negeri...9 BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan………... B. Saran………..………. C. Daftar Pustaka………...………...

(3)

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Setiap negara di dunia ini pasti memiliki kepentingan nasional, namun tidak semua negara memiliki kepentingan nasional yang sama. Masing-masing negara memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing dalam setiap bidangnya. Ada negara yang mempunyai kelebihan di bidang pendidikan, ekonomi, militer, sumber daya manusia, teknologi, dan sebagainya. Ditambah dengan adanya globalisasi pada masa sekarang, menuntut setiap negara untuk dapat melengkapi kekurangan dari negaranya.

Maka dari itu, setiap negara perlu melakukan interaksi dengan negara yang lain salah satu bentuknya adalah kebijakan luar negeri. Kebijakan luar negeri adalah kepanjangan tangan dari kepentingan nasional. Kebijakan luar negeri dilakukan untuk memenuhi kepentingan negaranya. Dalam hal ini, aktor yang berperan dalam pembuatan kebijakan luar negeri adalah Presiden selaku kepala negara.

Ketika membuat kebijakan luar negeri, presiden sebagai kepala negara harus tau apa yang benar-benar dibutuhkan untuk mewujudkan kepentingan negaranya. Saat membuat kebijakan luar negeri, Presiden tidak dapat memasukan kepentingan individunya dan harus memikirkan kepentingan negaranya. Kebijakan luar negeri dapat mencakup banyak bidang, seperti ekonomi; keamanan; pendidikan; sumber daya manusia; dan sebagainya.

Namun, dalam prosesnya Presiden tidak dapat langsung melaksanakan kebijakan luar negeri yang telah dibuat. Presiden harus mendapatkan persetujuan dari lembaga-lembaga pemerintahan yang ada di masing-masing negara. Jika kebijakan yang dibuat oleh Presiden tidak disetujui, kebijakan tersebut tidak dapat direalisasikan. Tidak hanya persetujuan dari lembaga negara yang perlu diperhatikan oleh Presiden, tetapi juga respon masyarakat domestik dalam menerima kebijakan luar negeri yang dibuat oleh Presiden.

(4)

1 Apakah ada hubungan antara birokrasi pemerintah terhadap pembuatan kebijakan luar negeri?

2 Apa saja yang dapat mempengaruhi pembuatan kebijakan luar negeri? 3 Bagaimana peran media dalam pembuatan kebijakan luar negeri?

4 Apakah sejarah nasional dan budaya mempengaruhi pembuatan kebijakan luar negeri?

5. Apakah dalam pembuatan kebijakan luar negeri pemerintah menerapkan sistem demokrasi?

1.4 Tujuan

1. Mengetahui apakah ada hubungan antara birokrasu pemerintah dengan pembuatan kebijakan luat negeri

2. Mengetahui faktor apa saja yang dapat mempengaruhi kebijakan luar negeri 3. Mengetahui peran media dalam pembuatan kebijakan luar negeri

4. Mengetahui apakah sejarah nasional dan budaya mempengaruhi pembuatan kebijakan luar negeri

5. Mengetahui bagaimana proses pemerintah dalam pembuatan kebijakan luar negeri

BAB II PEMBAHASAN

(5)

Struktur politik dalam suatu negara pasti mempengaruhi dalam pembuatan kebijakan luar negerinya. Perlu diketahui bahwa di dalam struktur politik terdapat dua sistem yang berbeda. Dua sistem ini yang akan membedakan perilaku negara-negara dalam mengambil keputusan untuk membuat kebijakan luar negeri, dua sistem tersebut adalah sistem demokrasi dan sistem otoriter.

Dalam sistem demokrasi, pemerintah dalam suatu negara tidak dapat

membuat kebijakan luar negeri dengan kehendaknyanya sendiri. Namun, pemerintah harus menampung dan memperhitungkan suara bangsanya. Hal ini dikarenakan sistem demokrasi dalam membuat kebijakan luar negeri berasal dari kepentingan bangsanya. Salah satu negara yang menganut sistem demokrasi adalah Indonesia. Pemerintah Indonesia dalam membuat kebijakan luar negeri tidak dapat mengambil keputusan secara sepihak, namun pemerintah Indonesia harus memperhitungkan suara bangsanya.

Sedangkan dalam sistem otoriter, pemerintah negara dapat mengambil keputusan untuk membuat kebijakan luar negeri secara sepihak yang dianggap dapat mewujudkan kepentingan negaranya. Hal ini dikarenakan, dalam sistem otoriter pemerintah tidak menampung opini dari bangsanya. Salah satu negara yang

menganut sistem otoriter adalah Republik China. Pemerintah Republik China dalam mengambil keputusan untuk membuat kebijakan luar negeri hanya melibatkan lembaga negara saja tanpa memperhatikan opini bangsanya. Namun, kebijakan luar negeri yang dibuat tetap untuk mewujudkan kepentingan domestik negaranya.

Tidak hanya sistem di suatu negara yang mempengaruhi dalam pembuatan kebijakan luar negeri. Namun, terdapat pula lembaga-lembaga yang dapat

mempengaruhi dalam membuat kebijakan. Lembaga-lembaga tersebut dapat dikelompokan menjadi dua macam, yaitu embedded institusi dan insulated intitusi.

(6)

membantu pemerintah dalam membuat kebijakan. Contoh dari insulated institusi

adalah ICW

2.2 Dampak Domestik Pada Pembuatan Kebijakan Luar Negeri

Dalam pembuatan keputusan kebijakan luar negeri, untuk mencapai tujuan kebijakan politik luar negeri tersebut tidak hanya dipengaruhi oleh pembuat kebijakan saja, melainkan juga oleh domestik. Karakteristik dari suatu negara lebih diperhatikan daripada kekuatan relatif yang lain. Misalnya dalam politik dari suatu negara apakah negara tersebut menganut system demokrasi ataukah yang lain. Selain itu tekanan dari peristiwa-peristiwa yang terjadi di domestik memepengaruhi pembuatan kebijakan luar negeri.

Variabel politik domestik negara-negara yang mengembangkan pola dictator lebih mengedepankan maslah pemeliharaan ketertiban internal sehingga kebijakan yang dihasilkan bersifat sangat hati-hati dan merupakan konsensus diantar aktor domestik. Aktor dalam politik domestic berperan dalam pembuatan kebijakan, jumlah orang yang dipresentasikan aktor, kondisi aktor politik dalam negeri, tingkat perbedaan sudut pandang aktor domestik dengan rezim yang berkuasa, dan tingkat keaktifan aktor dalam isu politik luar negeri. Tidak hanya bentuk dan system pemerintahan, koalisi dan oposisi pemerintahan juga memegang peranan dalam merumuskan kebijakan. Negara memiliki atribut nasional yang juga merupakn variabel pembentukan keputusan kebijakan luar negeri, Atribut nasional ini meliputi luas negara, sumber daya alam yang dimiliki, geografi, demografi, sistem politik, kapabilitas militer, dan kapabilitas ekonomi.

(7)

publik cenderung menjadi acuan dalam pembuatan keputusan kebijakan politik luar negeri.

Dampak lebih jauh lagi, kebijakan luar negeri negara tersebut juga akan berakar pada budaya dan identitas nasionalnya, terkait dengan pemenuhan tujuan dan kepentingan nasional. Pembuatan keputusan kebijakan luar negeri dapat terwujud jika mengahasilkan kebijakan yang dapat memenuhi kepentingan dan tujuan nasional (domestik).

2.3 Peran Media Dalam Memfokuskan Perhatian Publik Pada Kebijakan Luar Negeri.

Media Massa, Publik, Pemerintah adalah sebuah rangkaian yang tidak dapat dipisahkan dalam sebuah sistem pemerintahan .dalam ketiga unsur diatas istilahnya terdapat sebuah pembagian tanggung jawab antar satu sama lain. Dalam hal ini kami membahas bagaimana peran sebuah media massa dapat mempengaruhi kebijakan luar negeri. Media massa adalah sebuah komoditas yang mampu membentuk opini publik sehingga seringkali media diarahkan untuk membentuk satu isu-isu yang tidak objektif demi satu kepentingan tertentu 1

Dalam sebuah pemertintahan,media menjadi salah satu sektor yang penting bagi teciptanya good governance, yakni ,bagaimana terjadinya interaksi antara pemerintah dengan masyarakat demokratis Dalam pengambilan keputusan , pemerintah selalu harus melihat bagaimana dukungan dari publik .Keterlibatan media memang bisa membantu dalam membingkai isu-isu yang berhubungan dengan poitik luar negeri yang berkaitan erat dengan kepentingan nasional suatu negara dan juga memperoleh dukungan dari publik . Suatu media independen yang terampil dan hidup juga dipandang merupakan sarana yang paling menjanjikan untuk menyajikan informasi yang dibutuhkan publik maupun pemerintah untuk membuat kebijakan luar negeri yang akan dibuat dan juga melaksanakanya

Dalam menentukan kebijakan luar negeri sebuah pemerintahan mengamati bagaimana reaksi publik terhadap kebijakan ataupun rencana yang akan dibuat. Mereka melihat bagaimana reaksi dari publik dalam negeri melihat

(8)

kebijkaan yang akan dibuat , apakah mereka menerima kebijakan yang akan dibuat atau apakah mereka menolaknya. Pemerintah dalam melihat bagaimana reaksi dari publik atau masyarakat melalui peran media massa baik cetak maupun elektronik. Media massa ini dapat juga berperan sebagai pengkritisi kebijakan,mereka membuat opini – opini tentang kebijakan kebijakan yang akan diambil oleh pemerintah dan mengajak publik untuk berfikir kiritis bagaimana mereka melihat kebijakan yang telah dibuat,apakah mereka melihat kebijakan yang dikeluarkan itu akan pro ataupun tidak terhadap publik ataupun masyarakat

Media melakukan pengupasan terhadap kebijakan yang akan dibuat dan menyampaikanya kepada publik. Sehingga publik tahu bagaimana kebijakan itu nantinya. Hal ini dilakukan media untuk meminimalisir kemungkinan kesalahan dalam mengambil keputusan yang akan dilakukan oleh pembuat kebijakan dan juga agar bisa dapat dijadikan patokan oleh pembuat kebijakan apakah kebijkan yang akan mereka buat itu nantinya dapat diterima oleh publik. Sebagimana kebijakan luar negeri yang dilakukan oleh pemerintah indonesia yang akan melakukan kerjasama dibidang ekonomi dengan israel. Media menyoroti kebijakan tersebut karena mengganggap selama ini israel adalah negara yang kejam dan tidak patut untuk diajak bekerja sama .

Jadi dalam hal ini peran media sangat berpengaruh dalam membuat persepsi publik terhadap suatu kebijakan luar negeri yang akan dibuat oleh pemerintah. Mereka mempengaruhi dan juga mengajak publik untuk lebih kritis terhadap kebijakan luar negeri yang akan dikeluarkan oleh pemerintah. Sehingga para pembuat kebijakan luar negeri akan berfikir dua kali dalam membuat kebijakan.

2.4 Sejarah Nasional dan Budaya Mempengaruhi Pembuatan Kebijakan Luar Negeri

(9)

kebijakan yang tidak sependapat maupun sependapat antara pemerintah atau pembuat kebijakan dengan masyarakat.

Budaya sangat erat kaitanya dengan sejarah nasional, budaya menunjukkan nilai yang ditularkan melalui pengajaran sejarah nasional dan sikap terhadap perilaku negara lain.2Dalam proses pembuatan kebijakan, pembuat kebijakan harus

menyesuaikan apakah kebijakan tersebut akan di terima oleh masyarakatnya atau akan menjadi masalah bagi negara itu sendiri, pembuatan kebijakan bertujuan untuk tercapainya suatu maksud tertentu dengan tujuan untuk mencapai suatu kepentingan.

Proses pembuatan kebijakan juga akan dipengaruhi oleh individu dan karakteristik pembuat kebijakan. Pengaruh domestic terhadap suatu kebijakan dapat menjadikan proses pembuatan kebijakan menjadi lebih demokratis.

2.5 Pengaruh Demokrasi Pada Pembuatan Kebijakan Luar Negeri

Demokrasi adalah suatu bentuk pemerintahan dimana didalamnya rakyat memiliki peran yang sangat kuat. Demokrasi sendiri dapat diartikan sebagai pemerintahan yang dijalankan oleh rakyat , untuk rakyat dan kepada rakyat . Dalam pembuatan kebijakan luar negeri, dengan sistem demokrasi tentunya rakyat/publik akan memiliki peran yang sangat besar dalam proses pembuatanya. Sebelum membahas bagaimana demokrasi dapat mempengaruhi kebijakan , ada baiknya kita mengetahui bagaimana didalam sistem demokrasi itu dalam menyelesaikan permasalahan yang ada . dalam sistem demokrasi publik sudah terbiasa menggunakan cara–cara seperti kompromi,toleransi dan juga pembagian kekuasaan dalam menyelesaikan suatu masalah.Hal itu sangat berbeda jika dibandingkan dengan bagaimana cara sistem non demokrasi yang akan lebih mengandalkan cara koersif . Dalam menghadap suatu masalah.

Dalam sistem demokrasi dikenal dengan teori pembagian kekuasaan yang dikemukakan oleh John Locke dan Montesque dimana kekuasaan suatu negara itu dibagi menjadi tiga yakni kekuasaan eksekutif yang berperan sebagai pembuat dan juga pelaksana kebijakan , kekuasaan legislatif yang berfungsi sebagai

(10)

pengesahan kebijakan dan juga kekuasaan yudikatif yang memiliki fungsi mengadili3. Pembuatan kepustusan dalam sistem demokrasi dilakukan oleh badan

eksekutif, mereka merancang dan juga membuat bagaimana kebijakan yang mereka buat nanti akan bisa mengakomodir dari kepentingan nasional suatu negara, rancangan kebijakan yang dibuat itu kemudian diserahkan kepada badan legislatif , disini adalah letak bagaimana sebuah sistem demokrasi dapat mempengaruhi kebijakan luar negeri yang akan dibuat , rancangan kebijakan yang telah dibuat itu bisa disetuji ataupun ditolak oleh badan legislatif yang merupakan representasi dari suara publik. kekuatan dari badan eksekutif ini sangat kuat dalam proses penentuan kebijakan luar negeri yang akan diambil. Seperti contohnya, bagaimana indonesia yang berencana membuat perjanjian ekstradisi dengan singapura namun akhirnya rencana tersebut ditolak oleh badan legislatif karena singapura menginginkan pulau natuna dijadikan base camp latihan tentara singapura

Selanjutnya adalah bagaimana kondisi geografis sebuah negara juga dapat mempengaruhi sebuah kebijakan luar negeri,kondisi geografis dalam hal ini mengacu pada bagaimana sistem yang dianut oleh negara – negara sekitar , apakah mereka juga menggunakan sistem demokratis, jika mereka menggunakan sistem demokratis tentunya bagaimana sebuah negara akan lebih merasa aman jika nantinya terjadi konflik , karena mereka juga akan menggunakan cara yang demokratis pula .

DAFTAR PUSTAKA

 Budiarjo, Prof.Miriam. (2008). Dasar-Dasar Ilmu Politik. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama

(11)

 Robinson, Piers. (2008). The Role Of Media And Public Opinion, in, Steve Smith, Amelia Hadfield & Tim Dunne Oxford.

 Breuning, Marijke, Foreign Policy Analysis: A Comparative Introduction, 2007

Referensi

Dokumen terkait

Kebutuhan system pencahayaan alami (matahari) dan buatan pada suatu ruangan harus di pertimbangkan karena berkaitan erat dengan kegiatan yang di

Sebuah aktivitas penyelamatan lingkungan yang kreatif dan bermanfaat bila kita dapat memanfaatkan limbah untuk dijadikan benda berguna. Limbah atau sampah, sering

Model persamaan penawaran ekspor gaharu Indonesia memiliki koefisien de- terminasi (R 2 ) sebesar 0,982 (Tabel 1), artinya bahwa 98,2% keragaman ekspor gaharu

Hasil penelitian menunjukkan bahwa sosis dengan fortifikasi β-caroten dari labu kuning sebagai substitusi filler sampai level 100% berpengaruh sangat nyata (P<0,01)

Dalam rangka mendukung pencapaian prioritas nasional sebagaimana telah ditetapkan dalam visi dan misi Presiden dan Wakil Presiden terpilih yang dijabarkan dalam RPJMN periode

Setelah 3 minggu pasca boosting kemudian dilakukan pengambilan serum darah guna pemeriksaan antibodi terhadap ND dengan metoda Bradford serta dilakukan boosting

Waktu Spesifikasi Teknis Spesifikasi Teknis Spesifikasi Teknis Spesifikasi Teknis Personil Inti Personil Inti Personil Inti Personil Inti KEPADA PESERTA (IKP).

permukaan lapisan tipis seng oksida yang dideposisi dengan teknik spin coating dan di-annealing pada temperatur 700 0 C dengan durasi waktu penahanan yang