• Tidak ada hasil yang ditemukan

Modul Perilaku Konsumen Lingkup Perilaku

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Modul Perilaku Konsumen Lingkup Perilaku"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

MODUL PERILAKU KONSUMEN

(I Nyoman Wirya Artha)

Pertemuan 1 (Rabu 19 Maret 2014)

9 Costumer Behavior Trends (Sembilan Tren Perilaku Konsumen Indonesia)

1. I hunt deal  Tren konsumen yang mengejar deal.

Konsumen cenderung "berjuang" dalam memperoleh produk

yang harganya lebih murah, meskipun selisihnya sedikit.

Konsumen juga pandai dalam menimbang-nimbang nilai

lebih dari sebuah tawaran, meskipun produk yang dijual

sama, tapi mereka rela memilih tempat yang memberikan

benefit lebih.

2. I dare to buy  Tren Konsumen yang suka mencoba sesuatu

yang baru dan berani membayar lebih dalam membeli apa

yang mereka inginkan dan butuhkan yang didasari oleh

kepercayaan diri.

3. I want it NOW!  Konsumen yang tidak sabaran dan menyukai produk instan. Apa yang ia

inginkan, sebisa mungkin harus mereka miliki secepat mungkin. Proses instan seperti Tren serba

cepat, serba mudah, dan terjangkau menjadi momentum di pasar.

4. I do care  Konsumen yang memiliki idealisme sebagai konter-penyeimbang arus

konsumerisme, yakni konsumen masih bisa memelihara jiwa sosialnya, sehingga bila ada masalah

yang sensitif menyinggung kehidupan sosial, konsumen bangkit menunjukkan dukungannya.

5. I’m Proud Indonesia Konsumen merasakan sifat lokal sebagai sesuatu yang unik, bagus, baru

dan berfikir bahwa dengan mencintai produk dalam negeri konsumen membantu memajukan

perekonomian Indonesia.

6. Yoohoo.. I’m here!  Konsumen yang ingin senantiasa terhubung satu sama lain. "I connect,

therefore I am" yakni melibatkan suatu media sosial dan membentuk suatu komunitas.

7. I prepare for rainy day  Kesadaran konsumen akan kehidupan masa depan karena

kekawatiran bahwa akan ada sesuatu yang hilang sehingga banyak konsumen yang membeli

emas, saham, dan sebagainya.

8. I want it my way  Konsumen makin mampu menentukan pilihan sehingga kemampuan ini

dapat membuat mereka merasa nyaman dalam hidup, seperti membeli asuransi jiwa, pendidikan,

dan sebagainya.

9. I want to get back into shape  Konsumen yang cenderung ingin bergaya hidup lebih baik

(2)

Maketing Mix dan Perbedaan pada Barang dan Jasa

Barang (Konsep 4P)

1) Product  Produk apa yang dijual oleh perusahaan, sehingga dapat memberikan manfaat,

memenuhi kebutuhan konsumen, dan dapat memuaskan konsumen.

2) Price  Bagaimana penetapan harga di suatu perusahaan. Dilakukan dengan penuh

pertimbangan, karena penetapan harga akan mempengaruhi pendapatan total dan biaya.

3) Place  Tempat atau lokasi dimana perusahaan tersebut berdiri akan sangat mempengaruhi

keuntungan bagi perusahaan.

4) Promotion  Bagaimana perusahaan memasarkan produk apa saja yang dijualnya kepada

konsumen, sehingga dapat menarik konsumen baru, meningkatkan jumlah konsumen dan

memotivasi konsumen agar memilih atau membeli suatu produk.

Jasa (Konsep 7P); hal diatas ditambah dengan:

5) People  Mengarah kepada bagaimana kinerja karyawan di dalam suatu perusahaan. Adapun

unsur penting pada karyawan adalah performance tinggi, loyal, dan mampu melayani

konsumen dengan baik.

6) Process  mencakup bagaimana cara perusahaan melayani permintaan tiap konsumennya.

Mulai dari konsumen tersebut memesan (order) hingga akhirnya mereka mendapatkan apa

yang mereka inginkan.

7) Physical Evidence  menjelaskan bagaimana penataan building dari suatu perusahaan.

Bangunan harus dapat menciptakan suasana yang menyenangkan, sehingga memberikan

pengalaman kepada pengunjung dan dapat memberikan nilai tambah bagi pengunjung seperti

interior yang unik, lightning system yang menarik, desain ruangan yang menarik perhatian

konsumen, dan lain sebagainya.

Perbedaan Barang dan Jasa

BARANG JASA

Berwujud, memiliki sifat fisik tertentu Tidak berwujud, dan tidak memiliki sifat fisik

Dapat disimpan Tidak dapat disimpan

Proses produksinya banyak menggunakan mesin Proses produksinya lebih banyak menggunakan

faktor manusia

Proses produksi dan konsumsi tidak berlangsung

dalam waktu yang sama

Proses produksi dan konsumsi berlangsung di

waktu yang sama

Kontak dengan konsumen rendah Kontak dengan konsumen/pengguna jasa tinggi

Kualitas produk objektif, karena ada

ukuran-ukurannya

Kualitas produk bersifat subjektif, diantara

pengguna jasa

(3)

Pertemuan 2 (Rabu, 26 Maret 2014)

1. Pengertian

Perilaku Konsumen Merupakan tindakan-tindakan yang dilakukan oleh individu, kelompok

atau organisasi yang berhubungan dengan proses pengambilan keputusan dalam mendapatkan,

menggunakan barang-barang atau jasa ekonomis yang dapat dipengaruhi lingkungan.

2. Teori Kebutuhan

A. Hierarki kebutuhan menurut Abraham Maslow

1) Physiological (Fisiologi)  Kebutuhan dasar berada pada tataran paling rendah dalam

teori hirarki kebutuhan Maslow, antara lain meliputi sandang, pangan, papan dan

kebutuhan biologis lainnya.

2) Safety (Rasa Aman)  Kebutuhan akan keamanan dan perlindungan dari gangguan,

baik gangguan yang bersifat fisik maupun emosional.

3) Social (Sosial)  Kebutuhan akan cinta kasih (affection), rasa memiliki, penerimaan

sosial (acceptance) dan perkawanan (friendship).

4) Esteem (Penghargaan). Kebutuhan akan penghargaan terdiri dari dua jenis, yaitu

 Penghargaan internal antara lain self-respect (menghargai diri sendiri), autonomy

(kewenangan mengatur diri sendiri), dan achievement (prestasi).

 Penghargaan eksternal antara lain berupa status, pengakuan dan perhatian.

5) Self-actualization (Aktualisasi Diri)  Kebutuhan untuk menjadi orang yang capable

(memiliki kemampuan handal), yaitu terkait dengan kebutuhan berkembang (growth),

pencapaian potensi diri maupun pemenuhan keinginan.

B. Teori Kebutuhan menurut David McClelland

Pengembangan dari Teori Kebutuhan Maslow, sbb:

1) Need for achievement (nAch)  Kebutuhan untuk berprestasi dan meraih kesuksesan

(Kebutuhan penghargaan dan aktualisasi diri)

2) Need for power (nPow)  Kebutuhan memiliki kekuasaan atau kebutuhan untuk

memiliki dampak, pengaruh dan kontrol terhadap orang lain

(4)

3. Teori Motif dan Motivasi

Motif  Sebagai suatu kecenderungan untuk beraktivitas, dimulai dari dorongan dalam diri

(drive) dan diakhiri dengan penyesuaian diri. (Abraham Sperling)

 Kebutuhan yang distimulisi yang dicari oleh individu yang berorientasi pada rujukan

untuk mencapai rasa puas. (William J. Stanton)

Motivasi  Sebagai suatu kondisi yang menggerakkan manusia ke arah suatu tujuan tertentu.

(Fillmore H. Stanford)

Teori Motivasi:

a. Teori Insting  tindakan refleks dan instingtif yang diwariskan. Tidak direncanakan

sebelumnya dan dapat dikontrol oleh pikiran.

b. Teori Drive  Motivasi seseorang sangat ditentukan oleh kebutuhan dalam dirinya (drive)

dan factor kebiasaan (habit) pengalaman belajar sebelumnya.

c. Teori Lapangan  merupakan fungsi dari seseorang dengan lingkungannya pada momen

waktu.

d. Teori Prestasi dan Motif-Motif Sosial  perilaku tidaklah hanya merupakan proses kognitif

saja, tetapi juga merupakan fungsi dari lingkungan sosial.

Pertemuan 2 sesi akhir dan 3 (Rabu, 3 April 2014)

4. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen (Kesimpulan)

a) Faktor Budaya  Budaya, sub-budaya, dan kelas sosial sangat penting bagi perilaku

pembelian. Budaya merupakan penentu keinginan dan perilaku pembentuk paling dasar.

Ketika sub-budaya menjadi besar dan cukup makmur, biasanya perusahaan akan sering

merancang program pemasaran yang cermat disana.

b) Faktor Sosial Perilaku konsumen di pengaruhi oleh faktor-faktor sosial, seperti keluarga,

peran, dan status sosial dan kelompok acuan (semua kelompok yang memiliki pengaruh

langsung atau tidak langsung terhadap sikap atau perilaku orang tersebut)

c) Faktor Pribadi  Keputusan membeli juga di pengaruhi oleh karakteristik pribadi, meliputi

usia dan tahap dalam siklus hidup, pekerjaan, keadaan ekonomi, kepribadian dan konsep diri,

juga nilai dan gaya hidup pembeli.

d) Faktor Psikologis  Ada empat proses psikologis (motivasi, persepsi, ingatan dan

pembelajaran) yang mempengaruhi tanggapan konsumen terhadap rangsangan pemasaran.

Tugas pemasar adalah memahami apa yang terjadi dalam kesadaran konsumen antara

(5)

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen (PENJELASAN)

a) Faktor Budaya

 Budaya  Kumpulan nilai-nilai persepsi, keinginan dan tingkah laku yang dipelajari

oleh seorang anggota masyarakat dari keluarga dan lembaga penting lainnya.

 Sub Budaya  Sekelompok orang yang mempunyai sistem nilai sama berdasarkan pada

pengalaman hidup dan situasi (nasionalisme, agama, kelompok ras dan wilayah

geografis)

 Kelas Sosial  Divisi masyarakat yang relatif permanen dan teratur dengan para

anggotanya menganut nilai-nilai, minat, dan tingkah laku yang serupa.

b) Faktor Sosial

Kelompok Acuan  Berfungsi sebagai titik perbandingan atau acuan langsung atau

tidak langsung dalam membentuk sikap atau tingkah laku seseorang

o Kelompok Aspirasional kelompok yang diincar oleh seseorang agar dapat

masuk kedalamnya.

o Pemuka Pendapat Orang yang dalam kelompok acuan yang karena

ketrampilannya, pengetahuan, kepribadian yang spesial memberi pengaruh pada

yang lain.

Keluarga Organisasi pembelian konsumen yang paling penting dalam masyarakat.  Peran dan Status

o Peran Aktivitas yang diharapkan dilakukan seseorang menurut orang-orang

yang ada disekitarnya.

o Status Mencerminkan penghargaan yang diberikan oleh masyarakat

c) Faktor Pribadi

 Umur dan Tahap Daur Hidup  tahap-tahap yang mungkin dilalui oleh keluarga sesuai

dengan kedewasaannya.

 Pekerjaan seseorang akan mempengaruhi pembelian barang dan jasa.  Situasi Ekonomi  pendapatan pribadi, tabungan

 Gaya Hidup  Pola kehidupan seseorang yang diwujudkan dalam aktivitas, minat dan

opini.

 Kepribadian dan Konsep Diri

o Karakteristik psikologi unik yang menyebabkan respon yang relatif konsisten dan

bertahan lama terhadap lingkungan dirinya sendiri

o Dasar Pemikiran Konsep diri : apa yang dimiliki seseorang memberikan kontribusi

(6)

d) Faktor Psikologis

 Motivasi  Kebutuhan yang cukup menekan untuk mengarahkan seseorang mencari

cara untuk memuaskan kebutuhan tadi.

 Persepsi  Proses yang dilalui seseorang dalam memilih, mengorganisasikan dan

menginterpretasikan informasi guna membentuk gambaran yang berarti mengenai dunia.

o Perhatian Selektif Kecenderungan bagi manusia untuk menyaring sebagian besar

informasi yang mereka hadapi

o Distorsi Selektif Kecenderungan seorang untuk menginterpretasikan informasi

dengan cara yang akan mendukungapa yang telah mereka yakini.

o Ingatan Selektif kecenderungan untuk mengingat informasi yang mendukung

sikap dan keyakinan mereka.

 Pengetahuan  Perubahan dalam tingkah laku individual yang muncul dari pengalaman  Keyakinan dan Sikap

o Keyakinan Pemikiran deskriptif yang dimiliki seseorang mengenai sesuatu

o Sikap Evaluasi Perasaan dan kecenderungan dari seseorang terhadap suatu obyek

atau ide yang relatif konsisten

5. Model Perilaku Konsumen (howard-sheth)

Model ini digunakan untuk membantu menerangkan dan memahami perilaku konsumen

meskipun tidak bisa digunakan untuk meramalkannya secara tepat.

Model ini mempunyai empat elemen pokok:

a. Input (rangsangan), terbagi menjadi:

 Dorongan komersial  berupa marketing strategy meliputi Barang, Harga, Periklanan

dan Distribusi yang mendorong konsumen dalam proses pengambilan keputusan.

 Dorongan sosial  komunikasi yang terjadi dalam kelas sosial, pengaruh kondisi

ekonomi, teknologi, politik, atau budaya yang merupakan input yang sangat efektif untuk

sebuah keputusan pembelian.

b. Proses Perilaku (kotak hitam pembeli), adalah proses intern konsumen yang menggambarkan proses hubungan antara input dan output pembelian. terdiri dari:

 Karakteristik pembeli  stimulus berupa sikap/karakeristik, pengamatan dan

(7)

 Proses pengembilan keputusan  keputusan yang dipengaruhi oleh motif, pemahaman

merek, kriteria pemilihan, maksud atau tujuan untuk membeli, keyakinan dan kepuasan.

c. Output (tanggapan pembeli)  Kecenderungan konsumen untuk membeli produk yang paling diminati, merek yang paling disukai, serta kecenderungan waktu dan jumlah

pembelian.

6. Peran dalam keputusan pembelian

Initiator (pemrakarsa)  Orang pertama yang menyarankan atau mencetuskan gagasan

membeli produk atau jasa tertentu

Influencer (Pemberi Pengaruh)  Orang yang pandangan dan sarannya mempengaruhi

keputusan membeli

Decider (Pengambil Keputusan)  Orang yang akhirnya mengambil keputusan membeli Buyer (Pembeli)  Orang yang benar- benar melakukan pembelian

User ( Pengguna)  Orang yang mengkonsumsi atau menggunakan produk atau jasa

7. Proses Keputusan Pembelian

a) Pengenalan Kebutuhan  Konsumen mengenal adanya masalah/kebutuhan yang dipengaruhi

oleh rangsangan internal dan rangsangan eksternal

b) Pencarian Informasi  konsumen meningkatkan perhatian dengan aktif mencari informasi

lebih banyak dari bebagai sumber informasi seperti: Sumber pribadi (Keluarga, temen,

tetangga), Sumber komersial (Iklan, wiraniaga, agen, kemasan), Sumber Publik (Media masa),

maupun Sumber Pengalaman (Pemeriksaan, menggunakan produk)

c) Evaluasi Alternatif  Tahap dimana konsumen menggunakan informasi untuk mengevaluasi

merek alternatif dalam perangkap pilihan

Tahap 1 Konsumen melihat produk sebagai kumpulan atribut produk

Tahap 2 Konsumen akan memberikan tingkat arti penting berbeda terhadap atribut

berbeda menurut kebutuhan dan keinginan unik masing-masing

Tahap 3 Konsumen mungkin akan mengembangkan satu himpunan keyakinan merek

mengenai dimana posisi setiap merek pada setiap atribut.

Tahap 4 Harapan kepuasan produk total konsumen akan bervariasi pada tingkat atribut

yang berbeda.

Tahap 5 Konsumen sampai pada sikap terhadap merek berbeda lewat beberapa prosedur

evaluasi

d) Keputusan Membeli  Ketika konsumen benar-benar membeli produk

e) Tingkah Laku Pasca Pembelian  Ketika konsumen mengambil tindakan lebih lanjut setelah

(8)

Pertemuan 4 (Kamis, 17 April 2014)

Karakter 3S Sales: 1) Senyum 2) Sapa 3) S.M.A.R.T (Semangat, Menarik, Andal, Rapi, Tanggap)

QUANTUM SELLING:

a. I Love My Job, Tujuan : Membangun karakter yang totalitas terhadap pekerjaan dan profesi

serta Brand dimulai dari kata CINTA, dan jika tidak memilikinya kita tidaka akan pernah

menjadi yan terbaik.

 Kekuatan CINTA: (1) Energi positif (2) Belajar mengenal diri dan orang lain (3)

Mengalahkan ketakutan (4) Sederhana (5) Mendatangkan Manfaat (6)Melayani

b. Setting Your Dream, Tujuan : Membangkitkan kepercayaan diri melalui mimpi yang akan

dituju, dengan adanya tujuan tersebut akan mengarahkan daya upaya untuk mencapainya.

Tujuan harus SMART: (1) Spesific (2) Measurable (3) Achievable (4) Realistic (5) Timebound

c. Selling is an Art, Tujuan : Memberikan pemahaman terkait filosofis menjual dan bagaimana

melakukannya dalam kegiatan praktis dimana ada nilai artstik dan kreativitas.

d. Loving People, Tujuan : Memberikan pemahaman dan ketrampilan untuk memberikan

pelayanan yang terbaik untuk pelanggan.

e. Commit to first integrity, Tujuan : Memberikan pemahaman terkait dengan pentingnya

integritas dalam membangun kepercayaan kepada pelanggan untuk menjadi yang pertama.

5 Karakter Pembeli di Indonesia

a. BERPIKIR JANGKA PENDEK  Produk instant, Discount dan hadiah langsung. Survei

menunjukkan 76% pembeli menyukai diskon harga dan 18% menyukai hadiah langsung.

b. TIDAK TERENCANA  Ternyata 85% pembelanja ritel modern cenderung untuk

berbelanja sesuatu yang tidak direncanakan. Dengan Display menarik dan SPG dapat

membantu meningkatkannya.

c. MINIM MENCERNA INFORMASI  Konsumen Indonesia mencerna informasi lebih

sedikit, cenderung emosional, dan sangat percaya word of mouth (info dari mulut ke mulut).

d. MENILAI TAMPILANNYA  •Konsumen cenderung menilai dan memilih sesuatu dari

tampilan luarnya. •Tiga ciri spesifik konsumen indo dalam menyerap informasi: Malas Baca,

memilih karena iklan menarik, mudah diubah persepsinya.

e. SUKA DENGAN BERHUBUNGAN LUAR NEGERI  SPG perlu menjelaskan

mengenai produk ini sudah diekspor ke berbagai negara.

(9)

Keputusan pembelian dalam keluarga

3 Kunci Sukses Menjual

Pertemuan 5 dan 6 (Kamis, 23 April 2014)

Mengapa loyalitas pelanggan penting?

Karena Pelanggan yang loyal memiliki karakteristik yang menguntungkan :

1. Melakukan pembelian ulang

2. Cross selling dan up selling

3. Memberikan customer feedback

4. Menjaga moralkaryawan

5. Lebih murah mempertahankan pelanggan

daripada mencari pelanggan baru

6. Rekomendasi kepada teman dan keluarga (benefit:

iklan gratis dan lebih terpercaya)

(10)

Bagaimanakah cara membangun Loyalitas Pelanggan ?

1.

Orientasi Kepada Pelayanan Pelanggan

Memiliki

kesadaran

perlunya memberikan

pelayanan kepada pelanggan

Membuat

standar Prosedur

Pelayanan

Melakukan

audit

proses pelayanan secara

internal

2.

Kepuasan Pelanggan

dimensi kualitas pelayanan di mata pelanggan yaitu:

Reliability (andal):

kemampuan untuk memberikan jasa dengan segera

dan memuaskan.

Responsiveness (responsif):

kemampuan untuk memberikan jasa dengan tanggap.

Assurance (terjamin):

kemampuan, kesopanan, dan sifat dapat dipercaya

yang dimiliki oleh para staf, bebas dari bahaya, resiko dan keragu-raguan.

Emphaty (empati):

kemudahan dalam melakukan hubungan komunikasi yang baik

dan memahami kebutuhan pelanggan.

Tangibles (terlihat):

fasilitas fisik, perlengkapan, pegawai dan sarana komunikasi.

3.

Aktivitas Hubungan Dengan Pelanggan:

Membuka

jalur komunikasi yang lebih luas

untuk pelanggan

Menangani inquiry & komplain

pelanggan secara responsif dan tuntas

Menjadikan

Suara Pelanggan

sebagai dasar perbaikan

Meningkatkan

citra perusahaan

dan memberikan

informasi yang tepat

kepada

pelanggan guna mendukung aktifitas penjualan & purna jual

4.

Pengalaman Pelanggan

di stumlasi dari berbagai aspek seperti indra, perasaan,

pikiran, tindakan dan hubungan

5.

Loyalitas Pelanggan

Pelanggan bukan hanya satu dimensi, sehingga perusahaan harus

membeikan perhatian kepada jaringan/komunitas pelanggan.

Pertemuan 7 (Kamis, 1 Mei 2014)

Pemasaran Sosial

Pemasaran yang dilakukan oleh suatu lembaga nirlaba yang merupakan

desain, implementasi dan kendali program

2

yang dirancang untuk

mempengaruhi perilaku konsumen dengan cara yang dipercaya oleh

(11)

*)Tujuan

Mempengaruhi

konsumen

untuk

mengubah

perilaku

mereka

demi

meningkatkan kesehatan, mencegah kecelakaan, atau menjaga lingkungan.

Prinsip pemasaran sosial: (1) Menerima perilaku yang baru

(2) Menolak perilaku potensial (perilaku negatif)

(3) Memodifikasi beberapa perilaku

(4) Meninggalkan perilaku lama

Perbedaan Pemasaran Sosial dan Komersial

Komersial

Sosial

Yang dijual adalah barang dan jasa

Yang dijual adalah perubahan perilaku.

Bertujuan

mencari

laba

atau

keuntungan

Bertujuan mengubah perilaku individu

atau komunitas

Berkompetisi

untuk

menawarkan

barang dan jasa yang sama atau

memenuhi kepuasan akan kebutuhan

yang sama

Yang di promosikan adalah perilaku dan

mengapa perilaku itu dilakukan

Prinsip dan tekniknya dalam memberi

perlakuan kepada konsumen sama

Perubahan yang diharapkan dari pemasaran sosial:

a)

Perubahan kognitif

Setelah pemberian informasi secara terus-menerus, maka

kelompok sasaran paham dan mengganti konsep lama yang keliru dengan konsep

yang baru.

b)

Perubahan perilaku

Perubahan perilaku yang di pengaruhi oleh tujuan dan

kemauan individu untuk mengimplementasikan pengetahuannya.

c)

Perubahan nilai

Perubahan yang paling diharapkan karena individu tersebut tidak

akan kembali ke perilaku lama yang telah ditinggalkan.

Bentuk Produk Sosial:

Tangible Product

produk yang bisa dilihat.

Misal pemberian vaksin imunisasi,

3M untuk pencegahan DB, pembagian kondom, dll.

Intangible product

produk yang tak nyata.

Misal program penyadaran HAM, anti

(12)

Tipe produk sosial berhubungan dengan kebutuhan atau permintaan target:

1.

Latent Demand

Muncul ketika sejumlah besar orang perlu pelayanan produk yang

efektif, yang tidak tersedia. Misal penghentian merokok, pengendalian penduduk,

pencegahan kebakaran hutan, penghematan energi.

2.

Underfilled Demand

Terdapat gap antara produk dan kepuasan terhadap kebutuhan

target. Misal: kampanye Stop Merokok, menghentikannya bagaimana?. Social Marketer

perlu ciptakan produk baru untuk mengatasi gap.

3.

Unwholesome Demand

Kebutuhan target terhadap hal-hal yang membahayakan. Perlu

kampanye sosial untuk melawan kebutuhan tersebut. Misal, kampanye anti kekerasan,

bahaya miras, bahaya seks bebas, pornografi, dll

4.

Dual and Single Demand

kebutuhan yang harus dipenuhi, seperti

idea product

,

tangible product

, atau keduanya. Misal:

Kampanye pengendalian penduduk

ide keluarga berencana atau pemakaian alat

kontasepsi?

Kampanye menurunkan angka kematian di jalan raya

pemakaian helm atau

kesadaran berlalu lintas?

5.

Irreguler Demand

Kebutuhan yang diperlukan hanya sekejap saja, sehingga perlu

kampanye untuk menarik target. Misal: kampanye donor darah.

6.

Faltering Demand

Kebutuhan yang berganti-ganti. Misal:

Kampanye hidup sederhana

hemat energi

hemat BBM

...?

Kampanye hidup sehat

olah raga, lingkungan

stop merokok…?

Positioning dari Produk Sosial:

Positioning produk bisa dimulai dengan melakukan segmentasi target / konsumen:

1.

Demografi

jenis kelamin, usia, asal daerah, status ekonomi.

2.

Geografi

tempat berkumpul (hal ini berpengaruh karena perilaku kelompok sasaran

tergantung juga pada karekteristik wilayah)

3.

Psikografik

karakteristik individu, ketertarikan individu, gaya hidup

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan data yang disajikan pada Tabel 2 dapat dilihat bahwa lokasi areal reklamasi Arboretum memiliki nilai rata-rata karbon tegakan yang paling besar, yaitu

Telah terjadi bencana kapal tenggelam yaitu Kapal Teratai Prima II yang berangkat dari Pare-Pare tanggal 10 Januari 2009 pukul 19.00 Wita menuju Samarinda, Kalimantan Timur,

[r]

Hasil penelitian menunjukkan bahwa ketinggian dan kesuburan dari tanaman kacang hijau yang di rawat pada suhu tinggi, suhu rendah dan suhu normal berbeda – beda. Untuk lebih

Data diperoleh melalui wawancara terhadap dokter kepala puskesmas dan bidan pelaksana KB/ KIA mengenai program skrining kanker serviks yang pernah atau masih dilaksanakan, jumlah

Industri Peralatan: Peralatan Pemboran: Onshore Rig, Offshore Rig, Drilling Jar, Drilling Bit, Drill Collar, Drill Pipe, Kelly, Stabilizer, Top Drive, Mud Motor, Mud Pump,

Ekstrak daun gaharu (Aquilaria malaccensis) dengan konsentrasi 30 % menghasilkan aktivitas antibakteri yang paling kuat terhadap Pseudomonas aeruginosa dan

Jika Anda ingin memotivasi karyawan Anda dan menarik pelanggan dan investor dengan mudah, salah satu hal paling vital yang dapat Anda lakukan adalah memberi