• Tidak ada hasil yang ditemukan

PEMBAHASAN UH 3 SEJARAH INDONESIA KELAS

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "PEMBAHASAN UH 3 SEJARAH INDONESIA KELAS"

Copied!
27
0
0

Teks penuh

(1)

PEMBAHASAN UH 3 SEJARAH INDONESIA KELAS XII IPS

1. Sistem ekonomi Ali Baba yang diterapkan pada masa Kabinet Ali I adalah ….

E.Programkerjasama antar pengusaha Pribumi dan Tionghoa

 Pada masa pemerintahan Kabinet Ali Sastroamijoyo I( Agustus 1954 – Agustus 1955 ), menteri perekonomian Mr. Iskaq

Cokrohadisuryo memperekenalkan sistem ekonomi baru yang dikenal dengan Sistem Ali Baba. Artinya, bentuk kerjasama antara pengusaha Pribumi yang diindentikkan dengan Ali dan pengusaha Tionghoa yang diidentikkan dengan Baba.

2. Hal-hal yang menyebabkan ketidakstabilan situasi dan kondisi politik serta pemerintahan pada masa demokrasi liberal adalah….

D.sering terjadi pergantian dan perombakan Kabinet

 Republik Indonesia Serikat (RIS) resmi dibubarkan sejak tanggal 17 Agustus 1950 dan secara langsung Indonesia kembali menjadi negara kesatuan yang berbentuk Republik. Karena kembali ke bentuk Negara Kesatuan Republik Indonesia maka dasar negara yang digunakan adalah UUDS 1950 sampai terbentuknya konstitusi yang tetap.

Dalam UUDS 1950 ditetapkan bahwa sistem demokrasi yang digunakan adalah demokrasi liberal, sedangkan sistem pemerintahannya adalah kabinet

parlementer.

Prinsip utama dalam kabinet perlementer yaitu kekuasaan pemerintahan tertinggi suatu negara dipegang oleh perdana menteri sehingga presiden hanya

berkedudukan sebagai kepala negara. Nantinya seorang perdana menteri bersama dengan para menteri (kabinet) bertanggung jawab kepada parlemen (DPR).

Selama berlakunya UUDS 1950, pemerintah Republik Indonesia diwarnai dengan pergantian tujuh kabinet secara berturut-turut, yaitu sebagai berikut. 1. Kabinet Natsir (6 September 1950 – 21 Maret 1951)

2. Kabinet Sukiman (27 April 1951 – 3 April 1952) 3. Kabinet Wilopo (3 April 1952 – 2juni 1953)

4. Kabinet Ali Sastroamijoyo I (31 Juli 1953 – 12 Agustus 1955) 5. Kabinet Burhanuddin Harahap (12 Agustus 1955 – 3 Maret 1956) 6. Kabinet Ali Sastroamijoyo II (20 Maret 1956 – 14 Maret 1957) 7. Kabinet Djuanda (9 April 1957 – 5 Juli 1959)

Karena masa kerja atau usia kabine kerja yang hanya sesaat, pelaksanan program kerja kabinet tidak mungkin berjalan maksimal, tuntas dan merata. Pembangunan masyarakat, bangsa, dan negara di segala bidang tidak dapat terlaksana karena para pemimpin partai yang menjadi menteri hanya memikirkan kepentingan partainya.

3. Faktor penyebab kegagalan Dewan Konstituante dalam menyusun UUD baru adalah…

C. adanya perbedaan pendapat tentang masalah dasar Negara

 Usaha pemerintah untuk memecahkan persoalan politik yang cocok untuk diterapkan di Indonesia belum sepenuhnya

(2)

sampai dengan akhir tahun 1958 tidak menghasilkan putusan. Berikut ini sebab-sebab kegagalan penyusunan Undang-undang Dasar oleh Konstituante.

1. Berkaitan dengan dasar negara diantara anggota-anggota Konstituante terjadi tarik ulur antara partai-partai Islam yang menghendaki agar islam dijadikan sebagai dasar negara, berhadapan dengan partai-partai non-Islam yang lebih

menghendaki agar yang menjadi dasar negara adalah Pancasila. Golongan pendukung Pancasila mempunyai suara lebih besar daripada golongan islam tetapi belum mencapai mayoritas berdasar pada Pasal 137 UUDS 1950 untuk mengesahkan suatu keputusan tentang dasar negara.

2. Bentuk demokrasi yang akan dipraktikan di Indonesia, lebih-lebih setelah adanya Konsepsi Presiden dan dikemukakannya gagasan demokrasi terpimpin oleh Presiden Soekarno.

3. Persoalan baru yang ikut menentukan perkembangan politik di indonesia adalah dwi fungsi ABRI. Sepanjang sejarah ABRI selalu menunjukan sumbangan dan peranannya dalam

persoalan-persoalan nonmiliter. Dalam masa revolusi, ABRI telah

mengendalikan pemerintahan gerilya. Disamping itu, di kalangan perwira-perwira terdapat orang-orang yang memiliki kemampuan atau bakat di bidang nonmiliter yang bisa disumbangkan demi pembangunan. Pimpinan ABRI terutama Nasution, menyadari prestise yang menanjak sehingga memandang waktunya tepat untuk mendesak kepada pemerintah agar dalam kegiatan-kegiatan nonmiliter, para perwira diberi kesempatan juga. ABRI menghendaki ikut serta dalam pemerintahan atau lembaga-lembaga nonmiliter. Partai-partai politik banyak yang tidak setuju dengan upaya ABRI untuk terlibat dalam urusan nonmiliter dan menjadi salah satu anggota golongan fungsional. Pertentangan itu menjadi salah satu penyebab kegagalan konstituente dalam merumuskan Undang-Undang Dasar (UUD) yang baru.

4. Masing-masing anggota Konstituante lebih loyal kepada kelompoknya daripada memikirkan gagasan-gagasan yang konstruktif dalam rangka memecahkan persoalan negara yang makin pelik. Hal tersebut menyebabkan terjadinya perpecahan diantara anggota Konstituante.

(3)

2. Bubarkan Kabinet Dwikora 3. Bubarkan dewan Konstituante 4. Tidak berlakuknya UUDS 1950

5. Turunkan harga atau perbaikan ekonomi

Isi dekrit Presiden 5 juli 1959 terdapat pada nomor C. 1,3,4

 Isi Dekrit Presiden adalah: 1. Pembubaran konstituante 2. Berlakunya kembali UUD 1945 3. Pembentukan MPRS dan DPAS

5. Tonggak awal penerapan Sistem Demokrasi Terpimpin di Indonesia adalah….

C. Dikeluarkannya Dekrit Presiden 5 Juli 1959

 Latar belakang dicetuskannya sistem demokrasi terpimpin oleh Presiden Soekarno :

1. Dari segi keamanan nasional: Banyaknya gerakan separatis pada masa demokrasi liberal, menyebabkan ketidakstabilan negara.

2. Dari segi perekonomian : Sering terjadinya pergantian kabinet pada masa

demokrasi liberal menyebabkan program-program yang dirancang oleh kabinet tidak dapat dijalankan secara utuh, sehingga pembangunan ekonomi tersendat.

3. Dari segi politik : Konstituante gagal dalam menyusun UUD baru untuk menggantikan UUDS 1950.

Masa Demokrasi Terpimpin yang dicetuskan oleh Presiden Soekarno diawali oleh anjuran Soekarno agar Undang-Undang yang digunakan untuk menggantikan UUDS 1950 adalah UUD 1945. Namun usulan itu menimbulkan pro dan kontra di kalangan anggota konstituante. Sebagai tindak lanjut usulannya, diadakan pemungutan suara yang diikuti oleh seluruh anggota konstituante . Pemungutan suara ini dilakukan dalam rangka mengatasi konflik yang timbul dari pro kontra akan usulan Presiden Soekarno tersebut.

Hasil pemungutan suara menunjukan bahwa :

 269 orang setuju untuk kembali ke UUD 1945  119 orang tidak setuju untuk kembali ke UUD 1945

Melihat dari hasil voting, usulan untuk kembali ke UUD 1945 tidak dapat

direalisasikan. Hal ini disebabkan oleh jumlah anggota konstituante yang menyetujui usulan tersebut tidak mencapai 2/3 bagian, seperti yang telah ditetapkan pada pasal 137 UUDS 1950.

Bertolak dari hal tersebut, Presiden Soekarno mengeluarkan sebuah dekret yang disebut Dekret Presiden 5 Juli 1959. Isi Dekret Presiden 5 Juli 1959 :

(4)

2. Berlakunya kembali UUD 1945 3. Dibubarkannya konstituante 4. Pembentukan MPRS dan DPAS

6. Konsepsi yang direalisasikan Presiden Soekarno untuk menjawab keragaman aliran politik di Indonesia adalah…

D. Nasakom

 Pemikiran baru Soekarno tersebut untuk melengkapi doktrin revolusinya yang dikenal dengan NASAKOM (Nasionalis, Agama Dan Komunis). Nasakom adalah lambang persatuan atas

pencerminan golongan dalam masyarakat Indonesia yang meliputi golongan nasionalis, agama, dan komunis.

7. Salah satu bentuk penyimpangan pasa masa Demokrasi terpimpin terhadap Pancasila dan UUD 1945 adalah….

A. Kekuasaan Presiden tidak terbatas

 Lembaga-lembaga negara mempunya inti Nasionalisme Agama Komunis (Nasakom)

Prosedur pembentukan MPRS, karena anggota MPRS diangkat oleh presiden. Seharusnya dipilih melalui pemilu.  Prosedur pembentukan DPAS, karena lembaga ini

anggotanya ditunjuk oleh presiden dan diketuai oleh presiden. Padahal tugas DPAS adalah memberi jawaban atas pertanyaan presiden dan memberi usulan kepada pemerintah.

Prosedur pembentukan DPRGR, karena anggota DPRGR ditunjuk oleh presiden dan DPR hasil pemilu 1955 justru

dibubarkan oleh presiden. Padahal kedudukan DPR dan presiden adalah seimbang. Presiden tidak dapat membubarkan DPR, sebaliknya DPR tidak dapat memberhentikan presiden.

Penetapan Manifesto Politik Republik Indonesia sebagai GBHN. Seharusnya GBHN disusun dan ditetapkan oleh MPR.Pengangkatan presiden seumur hidup, karena tidak ada

aturan tentang jabatan presiden seumur hidup. Menurut pasal 7 UUD 1945 (sebelum diamandemen), presiden memegang

jabatan selama lima tahun dan sesudahnya boleh dipilih kembali.  Sidang MPRS dilaksanakan di luar ibu kota negara yaitu di

kota Bandung.

(5)

E. Poros Jakarta – Phonm Phen – Peking – Pyongyang

 Soekarno sendiri yang cenderung ke kiri, lebih dekat kepada PKI. Terutama setelah Dekrit Presiden pada 5 Juli 1959, politik luar negeri Indonesia semakin condong ke Blok Timur (Blok Komunis Uni Soviet). Indonesia lebih banyak melakukan kerja sama

dengan negara komunis seperti Uni Soviet, Kamboja, Vietnam, RRT, maupun Korea Utara. Beberapa langkah-langkah politik luar negeri yang dianggap ke kiri-kirian itu antara lain:

a. Presiden Soekarno menyampaikan pandangan politik dunia yang berlawanan dengan barat, yaitu OLDEFO (Old

Established Forces) dan NEFO (New Emerging Forces) b. Indonesia membentuk Poros Jakarta-Peking dan Poros

Jakarta-Phnompenh-Hanoi-Peking-Pyongyang yang membuat Indonesia terkesan ada di pihak Blok Timur

c. Konfrontasi dengan Malaysia yang berujung dengan keluarnya Indonesia dari PBB.

9. Dokumen Gilchrist merupakan dokumen duta besar…. D. Inggris

Dokumen Gilchrist (bahasa Inggris:Gilchrist document) adalah sebuah dokumen yang dahulu banyak dikutip surat kabar pada era tahun 1965 yang sering digunakan untuk mendukung argumen untuk keterlibatan blok Barat dalam penggulingan Soekarno di Indonesia. Namun dokumen tersebut kemungkinan besar palsu atau sebenarnya tidak ada. Dokumen ini konon sebenarnya berasal dari sebuah telegram dari Duta Besar Inggris di Jakarta yang bernama Andrew Gilchrist yang ditujukan kepada Kantor Kementerian Luar Negeri Inggris. Telegram ini mengacu pada rencana gabungan intervensi militer AS-Inggris di Indonesia.

10. Proses peralihan kekuasaan dari Soekarno (orla) ke Soeharto (orba) hingga kini masih merupakan misteri dunia perpolitikan Indonesia. hal ini disebabkan karena Sorharto naik pangkat ke kursi pemerintahan melalui….

B. Supersemar

Surat Perintah Sebelas Maret atau Surat Perintah 11

Maret yang disingkat menjadi Supersemar adalah surat perintah yang ditandatangani oleh Presiden Republik IndonesiaSoekarno pada tanggal 11 Maret1966.

(6)

Surat Perintah Sebelas Maret ini adalah versi yang dikeluarkan dari Markas Besar Angkatan Darat (AD) yang juga tercatat dalam buku-buku sejarah. Sebagian kalangan sejarawan Indonesia mengatakan bahwa terdapat berbagai versi Supersemar sehingga masih ditelusuri naskah supersemar yang dikeluarkan oleh Presiden Soekarno di Istana Bogor.

11. PKI menuding Angkatan Darat membentuk Dewan Jenderal, maka untuk mengimbanginya PKI membentuk….

C. Dewan Revolusi

Dewan Revolusi Indonesia adalah sebuah kelanjutan dari Gerakan 30 September pimpinan LetkolUntung Syamsuri dkk. Dewan Revolusi Indonesia dilahirkan melalui Dekret yang dikeluarkan oleh Untung di RRI pada 1

Oktober1965 .

12. Setelah peristiwa G 30 S/PKI rakyat menuntut dibubarkannya PKI, latar belakang penutupan ini adalah karena PKI ….

D. Melakukan kudeta serta ingin merubah dasar Negara Pancasila

13. Alasan Presiden Soekarno tidak bersedia membubarkan PKI adalah…

E. Inkonsestensi terhadap pelaksanaan prisnsip Nasakom yang telah menjadi dasar pemikiran politik Indonesia

 Pada artikel yang bertajuk " Nasionalisme,Islamisme dan Marxisme",Bung Karno mengatakan " Keinsjafan akan tragik inilah pula yang sekarang menjadi nyawa pergerakan rakyat di Indonesia- kita ,yang walaupun dalam maksudnya sama .ada mempunyai tiga sifat : Nasionalistis,Islamistis dan Marxistis -lah adanya.(Catatan:Ejaan telah disesuaikan dengan EYD yang berlaku sekarang ini).

Pandangan Bung Karno yang dikemukakannya pada tahun 1926 ini kemudian sesudah Indonesia Merdeka diwujudkannya dalam bentuk NASAKOM yaitu : Nasionalis,Agama dan Komunis.

Bung Karno melihat ketiga aliran ini dapat dan seharusnya dipersatukan menjadi sebuah kekuatan untuk terus memutar roda Revolusi Indonesia.

Kalaulah Bung Karno membubarkan PKI di tahun 1965, hal itu sama dengan menghilangkan atau membuang sebuah

komponen penting dalam revolusi yaitu Komunisme.Artinya Bung Karno akan mengingkari sendiri dalil revolusi yang telah lama ada dalam pikirannya.

(7)

Kemungkinan alasan kedua ,kenapa Sukarno tidak mau

membubarkan PKI karena kedekatannya dengan negara negara komunis terutama RRC dan Uni Sovyet. Pada masa menjelang 1965 ,Bung Karno masih terus menghantam negara negara yang disebutnya Neo Kolonialisme atau Nekolim.Negara negara

Nekolim yang dimaksudkannya ini adalah juga negara negara yang sangat dekat hubungannya bahkan dilindungi oleh negara negara Imperialis-Kapitalis.

Untuk menghadapi negara negara Nekolim ini maka dibutuhkan bantuan dari negara negara komunis seperti UNI Sovyet dan RRC.

Pada masa sebelum Oktober 1965 Bung Karno meningkatkan kerjasama dengan RRC dan Korea Utara.

Dengan hubungan erat yang demikian maka tidaklah mungkin Bung Karno membubarkan PKI yang pada masa itu merupakan partai Komunis terkuat di luar negara negara komunis.

14. Pada saat pelantikan Kabinet Seratus Menteri tanggal 24

Februari 1966 terjadi bentrokan anatara pasukan Cakrabirawa dengan mahasiswa yang mengakibatkan gugurnya seorang mahasiswa yang bernama….

D. Arif Rahman Hakim

 Arif Rahman Hakim (lahir di Padang, Sumatera Barat, 24 Februari 1943 – meninggal di Jakarta, 24 Februari 1966 pada umur 23 tahun) adalah mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia yang meninggal karena ditembak sewaktu

berlangsungnya demonstrasi mahasiswa yang menuntut Tritura atas pemerintahan Orde Lama di bawah Presiden Soekarno pada tanggal 24 Februari 1966. Namun menurut Maulwi Saelan,

penembak Arif Rahman Hakim bukanlah salah satu prajurit Resimen Tjakrabirawa tetapi beliau mendapat penjelasan dari anggota Polisi Militer Kodam Jaya, tembakan itu berasal dari salah satu anggota Pom Dam yang bertugas di garnizun ibu kota. Dari informasi itu, dia berusaha mendapatkan visum Arif

Rahman. "Namun hingga Resimen Tjakrabirawa dibubarkan saya tak mendapat visum Arif Rahman Hakim itu," kata Saelan.

Penyelidikan mendalam juga tak pernah dilakukan soal

penembakan itu. Tak ada seorang pun divonis bersalah dalam kasus penembakan Arif Rahman Hakim. Hanya nama

(8)

15. Para demonstran yang terdiri dari KAMI, KAPPI, KASI, KAGI menuntut Tritura yaitu tiga tuntutan rakyat yang terdiri atas A. Bubarkan PKI, turunkan harga, dan bentuk cabinet baru

 Tri Tuntutan Rakyat (atau biasa disingkat Tritura) adalah tiga tuntutan kepada pemerintah yang diserukan para mahasiswa yang tergabung dalam Kesatuan Aksi Mahasiswa Indonesia (KAMI). Selanjutnya diikuti oleh kesatuan-kesatuan aksi yang lainnya seperti Kesatuan Aksi Pelajar Indonesia (KAPI), Kesatuan Aksi Pemuda Pelajar Indonesia (KAPPI), Kesatuan Aksi Buruh Indonesia (KABI), Kesatuan Aksi Sarjana Indonesia (KASI),

Kesatuan Aksi Wanita Indonesia (KAWI), dan Kesatuan Aksi Guru Indonesia (KAGI), serta didukung penuh oleh Tentara Nasional Indonesia (TNI).

Ketika gelombang demonstrasi menuntut pembubaran PKI semakin keras, pemerintah tidak segera mengambil tindakan. Keadaan negara Indonesia sudah sangat parah, baik dari segi ekonomi maupun politik. Harga barang naik sangat tinggi terutama Bahan bakar minyak (BBM). Oleh karenanya, pada tanggal 12 Januari 1966, KAMI dan KAPPI memelopori kesatuan aksi yang tergabung dalam Front Pancasila mendatangi DPR-GR menuntut Tritura. Isi Tritura adalah:

1. Pembubaran PKI beserta ormas-ormasnya 2. Perombakan kabinet Dwikora

3. Turunkan harga pangan

16. Tujuan Presiden Soekarno menggelar pertemuan dengan unsur-unsur parpol dan ormas pada tanggal 10 Maret 1966adalah agar perpol dan ormas ….

C. Menolak dan mengecam aksi-aksi demonstrasi mahasiswa menuntut Tritura

 Pembubaran KAMI tidak menyurutkan tekat para mahasiswa, bahkan mahasiswa membentuk LASKAR ARIEF RAHMAN HAKIM yang bersama dengan kesatuan aksi lainnya pada 8 – 9 Maret 1966 menggelar aksi besar-besaran di depan kantor Waperdam I / MENLU, Departemen Pendidikan Dasar dan Kebudayaan dan Kedutaan Besar CINA, sebab ketiga tempat itu dianggap sebagai sumber dukungan yang utama terhadap PKI.

(9)

tindakan para demonstran, tetapi ditolak oleh para utusan partai yang tergabung dalam FRONT PANCASILA, sebab partai politik yang tergabung dalam front itu juga menuntut pembubaran PKI.

17. 1. NU 2. PKI 3. PSII 4. Masyumi

5. Parkindo

Partai-partai politik yang hadir dalam pertemuan yang digelar oleh Presiden Soekarno pada tanggal 10 Maret 1966 adalah nomor…. C. 1,3 dan 5

Kondisi politik Indonesia paska tragedi pemberontakn G30S/PKI sangatlah tegang. Hal itu ditanggapi oleh pemerintahan Presiden Soekarno dengan menggelar pertemuan pada 10 Maret 1966. Pertemuan itu di hadiri oleh berbagai partai politik, seperti PSII, NU, Perti, Partai Katolik, Parkindo dll. Presiden Soekarno

menyatakan pendapatnya agar partai-partai politik dan organisasi massa yang hadir pada waktu itu menolak dan mengecam aksi demonstrasi dan tuntutan Tritura . Pertemuan itu berakhir deadlock karena permintaan Front Pancasila berseberangan dengan keinginan Presiden Soekarno dalam hal pembubaran PKI.

18. Agenda rapat paripurna yang digelar pada tanggal 11 Maret 1966 adalah merumuskan langkah – langkah untuk…

B. Keluar dari krisis ekonomi, sosial, dan politik yang melanda Indonesia

 Pada 11 Maret 1966, digelar rapat sidang paripurna yang agendanya adalah merumuskan langkah-langkah keluar dari krisis ekonomi, social, dan politik Indonesia. Di tengah-tengah pidatonya Presiden Soekarno diberi tahu oleh Komandan Cakrabirawa, Brigjen Saboer, bahwa terdapat konsentrasi

pasukan tak dikenal yang berada di luar istana. Beliau kemudian pergi ke Istana Bogor didampingi oleh Dr. Subandrio dan Dr. Chairul Saleh. Dr. J. Leimena kemudian menutup rapat sidang paripurna pada 11 Maret 1966 tersebut. Lalu beliau menyusul Presiden Soekarno ke istana Bogor.

19. Dalam rapat paripurna yang digelar pada tanggal 11 Maret 1966 Mayjen Soeharto berhalanga hadir, untuk itu Mayjen Soeharto

(10)

e. Mayjen Basuki Rachmat, Brigjen Amir Machmoed dan Brigjen M.Yoesoef

 Tiga orang perwira tinggi TNI-AD , yaitu Mayjen TNI Basuki

Rachmat (Menteri Urusan Veteran dan Demobilisasi). Brigjen TNI M. Jusuf (Menteri Perindustrian), dan Brigjen TNI Amirmachmud (Pangdam V/Djakarta, yang atas perintah lisan Presiden

Soekarno berada dalam ruang Sidang Paripurna Kabinet), sepakat untuk menyusul Presiden Soekarno ke Bogor. Maksud kunjungan mereka kepada Presiden Soekarno adalah agar tidak merasa terpencil dan supaya yakin bahwa ABRI, khususnya TNI-AD, tidak ada masalah dengan Presiden Soekarno. Sebelum berangkat, ketiga perwira tinggi itu meminta izin kepada Men/Pangad, Letjen TNI Soeharto yang juga merangkap Pangkopkamtib yang berada waktu itu sedang sakit dan diharuskan beristirahat di kediamannya. Niat ketiga perwira tinggi tersebut untuk menyusul Presiden Soekarno ke Bogor disetujuinya. Ketika Mayjen TNI Basuki Rachmat bertanya, bahwa apakah ada pesan khusus dari beliau untuk Presiden Soekarno, Letjen TNI Soeharto menjawab “Sampaikan saja bahwa saya tetap pada kesanggupan saya, beliau akan mengerti”.

20. Sewaktu memimpin Sidang Pripurna tanggal 11 Maret 1966, komandan Cakrabirawa memberitahu Presiden Soekarno, bahwa di luar istana banyak berkeliaran pasukan tak dikenal, komandan Cakrabirawa tersebut adalah….

A. Brigjen Saboer

 Pada 11 Maret 1966, digelar rapat sidang paripurna yang agendanya adalah merumuskan langkah-langkah keluar dari krisis ekonomi, social, dan politik Indonesia. Di tengah-tengah pidatonya Presiden Soekarno diberi tahu oleh Komandan Cakrabirawa, Brigjen Saboer, bahwa terdapat konsentrasi

pasukan tak dikenal yang berada di luar istana. Beliau kemudian pergi ke Istana Bogor didampingi oleh Dr. Subandrio dan Dr. Chairul Saleh. Dr. J. Leimena kemudian menutup rapat sidang paripurna pada 11 Maret 1966 tersebut. Lalu beliau menyusul Presiden Soekarno ke istana Bogor.

21. 1. Orde Baru berhasil membangun Negara Pancasila 2. Presiden Soekarno terlibat Gerakan 30 September 1965

(11)

4. Supersemar adalah penyerahan kekuasaa dari presiden Soekarno kepada Letnan Jenderal Soeharto

5. Supersemar adalah surat perintah untuk memulihkan keamanan dan ketertiban serta menjaga kewibawan pemerintah dan Presiden

Soekarno

Dari kelima pernyataan di atas, pernyataan yang paling benar menurut sejarah adalah….

e. 5

 Presiden Soekarno setuju untuk itu dan dibuatlah surat perintah yang dikenal sebagai Surat Perintah Sebelas Maret yang populer dikenal sebagai Supersemar yang ditujukan kepada Mayjend Soeharto selaku panglima Angkatan Darat untuk mengambil tindakan yang perlu untuk memulihkan keamanan dan

ketertiban.

22. 1. Adam Malik 3. Mayjen Soeharto 5. Brigjen Amir

Machmoed

2. Brigjen M. Yusuf 4. Mayjen Basuki Rachmat Tiga tokoh pembawa supersemar adalah….

e. 2,4, dan 5

 Mayor Jendral Soeharto mengutus tiga orang perwira tinggi (AD) ke Bogor untuk menemui Presiden Soekarno di Istana Bogor yakni Brigadir Jendral M. Jusuf, Brigadir

Jendral Amirmachmud dan Brigadir Jendral Basuki Rahmat.

23. Ketetapan MPRS tentang pencabutan kekuasaan pemerintahan Negara dari presiden Soekarno dan mengangkat Mayjen Soeharto sebagai pejabat presiden RI adalah Tap MPRS No. …

e. XXXIII/MPRS/1967

Pada saat Presiden RI/Mandataris MPRS Soekarno menyampaikan pidato pertangungjawaban di depan Sidang Umum keempat MPRS Tahun 1966, rakyat yang merasa telah dikhianati oleh peristiwa pemberontakan G-30-S/PKI mengharapkan kejelasan pertangungjawaban Presiden Soekarno mengenai

pemberontakan G-30-S/PKI berikut epilognya serta kemunduran ekonomi dan akhlak. Namun pidato pertanggungjawaban

(12)

yang meminta Presiden Soekarno melengkapi pidato pertanggungjawabannya.

Walaupun kemudian Presiden Soekarno memenuhi permintaan MPRS dalam suratnya tertangal 10 Januari 1967 yang diberi nama "Pelengkap Nawaksara", tetapi ternyata tidak juga memenuhi harapan rakyat. Setalah membahas surat Presiden tersebut, Pimpinan MPRS berkesimpulan bahwa Presiden

Soekarno telah lalai dalam memenuhi kewajiban Konstitusional.

Sementara itu DPR-GR dalam resolusi dan memorandumnya tertanggal 9 Februari 1967 dalam menilai "Nawaksara" beserta pelengkapnya berpendapat bahwa "Kepemimpinan Presiden Soekarno secara konstitusional, politis/ideologis membahayakan keselamatan bangsa, negara, dan Pancasila".

Dalam kaitan itu, DPR-GR meminta kepada MPRS mengadakan Sidang Istimewa untuk memberhentikan Presiden Soekarno dari jabatan Presiden/Mandataris MPRS dan memilih/mengangkat Letnan Jenderal Soeharto sebagai Pejabat Presiden/Mandataris sesuai Pasal 3 Ketetapan MPRS Nomor IX/MPRS/1966, serta memerintahkan Badan Kehakiman yang berwenang untuk

mengadakan pengamatan, pemeriksaan, dan penuntutan secara hukum.

Berdasarkan permintaan dari DPR-GR, MPRS menyelenggarakan Sidang Istimewa MPRS di Istora Senayan Jakarta pada tanggal 7 hingga 12 Maret 1967.

Pada Sidang Istimewa ini MPRS menghasilkan empat ketetapan, yaitu :

1. Ketetapan MPRS Nomor XXXIII/MPRS/1967 tentang Pencabutan Kekuasaan Pemerintahan Negara dari Presiden Soekarno;

2. Ketetapan MPRS Nomor XXXIV/MPRS/1967 tentang peninjauan kembali Ketetapan MPRS Nomor I/MPRS/1960 tentang Manifesto Politik Republik Indonesia sebagai Garis-garis Besar Haluan Negara;

3. Ketetapan MPRS Nomor XXXV/MPRS/1967 tentang Pancabutan Ketetapan MPRS Nomor XVII/1966;

(13)

24. Soeharto diangkat menjadi pejabat Presiden Republik Indonesia menggantikan Soekarno pada tanggal….

d. 12 Maret 1967

 Jenderal Soeharto ditetapkan sebagai pejabat presiden pada 12 Maret 1967 setelah pertanggungjawaban Presiden Soekarno (NAWAKSARA) ditolak MPRS. Kemudian, Soeharto menjadi presiden sesuai hasil Sidang Umum MPRS (Tap MPRS No

XLIV/MPRS/1968) pada 27 Maret 1968. Selain sebagai presiden, ia juga merangkap jabatan sebagai Menteri

Pertahanan/Keamanan. Pada 1 Juni 1968 Lama. Mulai saat ini dikenal istilah Orde Baru. Susunan kabinet yang diumumkan pada 10 Juni 1968 diberi nama Kabinet Pembangunan "Rencana Pembangunan Lima Tahun" I.

25. Kelahiran Orde Baru pada mulanya dijiwai oleh semangat…. e. koreksi terhadap berbaigai penyimpangan yang dilakukan Orde Lama

26. Di bawah ini yang tergolong ke dalam ciri pokok kebijakan awal masa pemerintahan Orde Baruadalah sebagai berikut, kecual i …

B. Program wajib belajar 9 tahun

 Ciri Pokok Kebijakan Awal Masa Pemerintahan Orde Baru : 1. Melaksanakan Pembangunan di Segala Bidang

Pemerintah Orde Baru giat melaksanakan pembangunan di segala bidang. Pelaksanaan Pembangunan tersebut terbagi dalam dua tahap yaitu Pembangunan Jangka Panjang Tahap Pertama (PJPT I) dan Pembangunan Jangka Panjang Tahap Kedua (PJPT II).

Dalam setiap tahapan terbagi menjadi lima Pelita. PJPT I dimulai dengan Pelita I (1 April 1969) sampai dengan Pelita V (31 Maret 1994), sedangkan PJPT II dimulai dengan Pelita VI (tanggal 1 April 1994 sampai dengan Pelita X (31 Maret 2019).

(14)

pembangunan, maka presiden Soeharto kemudian mendapat julukan sebagai "Bapak Pembangunan". Hal ini dikukuhkan dalam ketetapan MPR No.V/MPR/1983.

Dengan adanya pembangunan di segala bidang, khususnya bidang ekonomi terutama pertanian maka Indonesia pada tahun 1988 berhasil mencapai predikat "swasembada pangan".

Itulah sebabnya ketika berlangsung Konferensi Pangan Sedunia di Paris tahun 1988, Presiden Soeharto mendapat penghargaan dari FAO, karena keberhasilan berswasembada pangan.

2. Mengadakan Penataran P-4

Pedoman Penghayatan dan Pengalaman Pancasila (P-4) atau Ekaprasetya Pancakarsa merupakan penuntun dan pegangan hidup dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara bagi setiap warga negara Indonesia, setiap penyelenggara negara serta setiap lembaga dan lembaga kemasyarakatan, baik di pusat maupun di daerah dan dilaksanakan secara bulat dan utuh.

Adanya penataran P4 ini dikukuhkan dalam Ketetapan MPR No. II/MPRS/1978. Pelaksanaan penataran dimulai dari jajaran pegawai negeri dari tingkat pusat hingga tingkat daerah.

3. Mencanangkan Pancasila sebagai Asas Tunggal

Pencanangan Pancasila sebagai asas tunggal dimulai dengan adanya penyederhanaan partai politik yang ada di Indonesia.

Seperti telah kita ketahui bersama bahwa ketika pemilihan umum tahun 1971 diikuti oleh 9 partai politik dan 1 Golongan Karya, maka pada pemilu tahun 1977 dari kesembilan partai politik dan satu Golongan Karya tersebut disederhanakan menjadi 2 partai politik, yakni Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Partai Demokrasi Indonesia (PDI) dan 1 Golongan Karya.

(15)

ABRI melaksanakan fungsi sebagai kekuatan pertahanan keamanan dan sebagai kekuatan sosial politik. Dalam rangka melaksanakan fungsi sosial politik maka pembinaan kemampuan ABRI diarahkan agar mampu berperan sebagai stabilisator dan dinamisator kehidupan nasional serta mampu melaksanakan fungsinya untuk secara aktif ikut berpartisipasi dalam

pembangunan nasional serta memperkuat kehidupan konstitusional, demokrasi nasional.

Di samping itu ABRI juga memiliki wakil dalam MPR yang dikenal dengan nama Fraksi ABRI. Dengan demikian kedudukan ABRI dalam pemerintahan Orde Baru sangat dominan.

5. Politik Sentralisasi

Pemerintah Orde Baru menjalankan politik sentralistik, semua bidang kehidupan berbangsa dan bernegara diatur secara

sentral dari pusat pemerintahan di Jakarta. Dalam bidang politik, ekonomi, dan sosial budaya, peran pemerintah pusat amat

menentukan.

Sebaliknya pemerintah daerah tidak diberi peran yang signifkan, terutama yang amat mencolok adalah di bidang ekonomi.

Sebagian besar kekayaan dari daerah diangkut ke pusat, pemerintahan daerah tidak dapat berbuat banyak karena dominasi pusat terhadap daerah amat kuat.

Masalah pembagian kekayaan yang tidak adil itulah yang

kemudian menimbulkan ketidakpuasan pemerintah dan rakyat di daerah. Akhirnya, mereka menuntut berpisah dari pemerintah pusat dan itu terjadi di daerah-daerah yang kaya akan sumber daya alam seperti Aceh, Riau, Kalimantan Timur, dan Irian Jaya.

27. Salah satu program jangka pendek Kabinet Ampera di bidang perekonomian adalah…

A. Menciptakan stabilitas ekonomi Negara

 Keadaan ekonomi yang kacau sebagai peninggalan masa Demokrasi Terpimpin,pemerintah menempuh cara :

(16)

-MPRS mengeluarkan garis program pembangunan, yakni

program penyelamatan, program stabilitas dan rehabilitasi, serta program pembangunan.

Program pemerintah diarahkan pada upaya penyelamatan ekonomi nasional terutama stabilisasi dan rehabilitasi ekonomi. Stabilisasi berarti mengendalikan infasi agar harga barang-barang tidak melonjak terus. Sedangkan rehabilitasi adalah perbaikan secara fsik sarana dan prasarana ekonomi. Hakikat dari kebijakan ini adalah pembinaan sistem ekonomi berencana yang menjamin berlangsungnya demokrasi ekonomi ke arah terwujudnya masyarakat adil dan makmur berdasarkan Pancasila.

Langkah-langkah yang diambil Kabinet AMPERA mengacu pada Tap MPRS No.XXIII/MPRS/1966 tentang Pembaruan Kebijakan ekonomi, keuangan dan pembangunan, adalah sebagai berikut: 1) Mendobrak kemacetan ekonomi dan memperbaiki sektor-sektor yang menyebabkan kemacetan, seperti :

rendahnya penerimaan negara

tinggi dan tidak efsiennya pengeluaran negara

terlalu banyak dan tidak produktifnya ekspansi kredit bank terlalu banyak tunggakan hutang luar negeri

penggunaan devisa bagi impor yang sering kurang berorientasi pada kebutuhan prasarana.

2) Debirokratisasi untuk memperlancar kegiatan perekonomian.

3) Berorientasi pada kepentingan produsen kecil

28. Seluruh program kerja Kabinet Ampera terdapat di dalam…. c. Caturkarya

 Program kerjanya disebut Catur Karya, yang isinya antara lain: 1. Memperbaiki kehidupan rakyat terutama sandang dan pangan,

2. Melaksanakan Pemilu,

3. Melaksanakan politik luar negeri yang bebas dan aktif untuk kepentingan nasional, dan

(17)

29. Nama prinsip kerja Kabinet Ampera adalah… c. Dwi Dharma

 Berdasarkan Ketetapan MPRS No. XIII/MPRS/1966 maka dibentuk Kabinet Ampera pada tanggal 25 Juli 1966. Pembentukan Kabinet Ampera merupakan upaya mewujudkan Tritura yang ketiga, yaitu perbaikan ekonomi. Tugas pokok Kabinet Ampera disebut Dwi Dharma yaitu menciptakan stabilitas politik dan stabilitas ekonomi.

30. Program pembangunan dan peningkatan perekonomian Indonesia pada masa Orde Baru disebut….

e.Trilogi Pembangunan

 Trilogi Pembangunan adalah wacana pembangunan nasional yang dicanangkan oleh pemerintahan orde baru di Indonesia sebagai landasan penentuan kebijakan politik, ekonomi, dan sosial dalam melaksanakan pembangunan negara.

Trilogi pembangunan terdiri dari 3 : 1. Stabilitas Nasional yang dinamis 2. Pertumbuhan Ekonomi Tinggi, dan

3. Pemerataan Pembangunan dan hasil-hasilnya.

31. MPR hasil Pemilu tahun 1971 telah berhasil memilih Soeharto sebagai presiden sedangkan wakil presiden yang terpilih pada saat itu adalah….

e. Sri Sultan Hamengkubuwono IX

(18)

tersusun dengan baik dan rapi, sehingga bisa terselengara

sampai dengan REPELITA ke 6, yang selalu diperbaharui setiap 5 tahun. Hal ini merupakan bukti pembangunan di bidang politik.

32. 1. NU 4. Partai Kristen Indonesia (Parkindo)

2. Partai Murba 5. Partai Pendukung Kemerdekaan Indonesia (IPKI) 3. Partai Katolik

Dari pernyataan di atas, partai politik yang melakukan fusi ke dalam Partai Persatuan pembangunan adalah nomor….

A. 1

 Fusi partai politik ini adalah proses menggabungkan diri beberapa partai politik menjadi satu partai politik dengan tentunya yang memiliki ideologi atau tujuan partai yang sama atau hampir sama. Partai politik yang memiliki nafas Islam melakukan fusi menjadi Partai Persatuan Pembangunan (PPP). Partai Islam yang melakukan fusi pada PPP sendiri adalah NU (Nahdlatul Ulama), Parmusi, PERTI dan PSII. Sehingga dari sini bisa kita simpulkan bahwa fusi partai Islam pada tahun 1973 adalah pada PPP (Partai Persatuan Pembangunan).

33. Di bawah ini adalah partai politik yang melakukan fusi ke dalam kelompok Partai Demokrasi Pembangunan yaitu….

B. PNI

 Partai berideologi nasionalis yang ber fusi menjadi Partai Demokrasi Indonesia. Partai yang bergabung atau melakukan fusi menjadi PDI adalah partai politik selain 4 partai politik Islam yaitu terdiri atas ( Partai Nasional Indonesia) PNI, Partai Murba, Partai Katolik, Parkindo dan IPKI. Partai-partai tersebut memiliki aliran yang hampir sama yaitu lebih mengegepankan sikap nasionalisme di atas apapun di dalam bernegara dan berbangsa.

34. 1. PPP 2. Golkar 3. PDI 4. PSII 5.

IPKI

Partai-partai yang merupakan hasil fusi beberapa partai politik di masa ORBA adalah nomor….

b. 1 dan 3

(19)

35. Dibawah ini yang tergolong ke dalam ciri pokok kebijakan Orde Baru adalah sebagai berikut, kecuali….

b. Program wajib belajar 9 Tahun  Soal ini sama kayak No. 26

36. Perwira tinggi TNI-AD yang lolos dari usaha penculikan atau pembunuhan yang dilakukan gerombolan G-30-S/PKI adalah…. c. Jenderal A.H. Nasution

 Pasti kalian tahu kan cerita G-30-S/PKI Jenderal yang berhasil lolos siapa hehe ^_^

37. Dampak menguatnya peran Negara dalam kehidupan politik Orba diantaranya sebagai berikut, kecuali….

d. Rakyat bebas menyalurkan hak suaranya

 Dampak positif dari kebijakan politik pemerintahan orde baru yaitu :

1. Pemerintah mampu membangun fondasi yang kuat bagi kekuasaan lembaga kepresidenan yang menyebabkan semakin kuatnya Negara dalam masyarakat.

2. Situasi keamanan relative aman dan terjaga dengan baik karena pemerintahan mampu mengatasi semua tindakan dan sikap yang dianggap bertentangan dengan Pancasila.

3. Dilakukan peleburan partai agar pemerintah dapat mengontrol parpol.

Dampak negetaif dari kebijakan politik pemerintahan orde baru yaitu :

1. Terbentuk pemerintahan yang bersifat otoriter, dominative dan sentralistis.

2. Otoritarianisme merambat segenap aspek

kehidupanbermasyarakat, berbangsa dan bernegara

termasuk kehidupan politik yang sangat merugikan rakyat. 3. Pemerintah gagal memberikan pelajaran berdemokrasi yang

baik dan benar kepada yakyat Indonesia.Golkar menjadi alat politik untuk mencapai stabilitas yang diinginkan, sementara dua partai lainnya hanya sebagai boneka agar tercipta citra sebagai Negara demokrasi.

(20)

5. Demokratisasi yang terbentuk didasarkan pada korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN) sehingga banyak wakil rakyat yang duduk di MPR/DPR yang tidak mengenal rakyat dan daerah yang diwakilinya.

6. Kebijakan politik teramat birokratis dan cenderung KKN. 7. Dwifungsi ABRI terlalu mengakar masuk ke sendir-sendiri

kehidupan berbangsa dan bernegara bahkan pada bidang-bidang yang seharusnya masyarakat yang berperan besar terisi oleh personil TNI dan Polri dan dunia bisnis tidak luput dari intervensi TNI/Polri.

8. Kondisi politik lebih payah adanya upaya penegakan hukum yang sangat lemah dan saat itu hukum hanya diciptakan untuk keuntungan pemerintah yang berkuasa sehingga tidak mampu mengadili para konglomerat yang telah

menghabiskan uang rakyat.

38. Di bidang komunikasi, dampak negative menguatnya peran Negara di masa orba terlihat seperti tertera di bawah ini, kecuali… b. banyak bermunculan stasiun televise swasta

39. Contoh dominasi politik Orba adalah…. d. didominasi oleh eksekutif

40. 1. Indonesia mengalami krisi multidimensi 2. Pemerintahan tidak menjalankan mandate 3. Tuntutan kemerdekaan dari berbagai daerah 4. Presiden Soeharto tidak melaksanakan GBHN 5. Tingginya kompetisi di kalangan pemerintahan

Dari kelima pernyataan di atas ynag merupakanpenyebab kejatuhan pemerintahan Orde Baru adalah nomor….

a. 1

1. Krisis Ekonomi dan Moneter

(21)

2. Utang Luar Negeri Indonesia

Utang Indonesia pada luar negeri tidak sepenuhnya adalah utang negara, namun sebagian adalah utang swasta.

3. Adanya Penyimpangan Pasal 33 UUD 1945

Sistem ekonomi yang berkembang pada masa Orde Baru adalah sistem ekonomi kapitalis yang dikuasai oleh para konglomerat dengan berbagai bentuk monopoli, oligopoly, dan diwarnai dengan korupsi dan kolusi.

4. Pola Pemerintahan Sentralistis

Pemerintahan pada Orde Baru untuk melaksanakan sistem pemerintahan yang bersifat secara sentralistis, maksudnya adalah semua bidang dalam kehidupan berbangsa dan juga bernegara ditata secara sentral berasal dari pusat pemerintahan yaitu Jakarta, yang oleh karena itu peran pemerintah pusat

amatt menentukan untuk semua bidang dalam kehidupan masyarakat.

5. Krisis Politik

Salah satu dari 10 faktor runtuhnya orde baru yaitu ketika Soeharto diminta untuk mundur sebab melemahnya dukungan politik untuknya, yang tampak pada pernyataan dari seorang politik, yaitu Kosgoro yang meminta agar Soeharto segera lengser dari jabatan presidennya.

6. Krisis Kepercayaan

Pada pemerintahan Orde Baru terdapat adanya perkembangan KKN yang dilakukan secara tersembunyi maupun secara terbuka. Dan hal tersebut menyebabkan timbulnya ketidakpercayaan rakyat pada pemerintah dan juga ketidakpercayaan luar negeri kepada Indonesia.

7. Krisis Sosial

Terdapat dua jenis aspirasi pada masyarakat, diantaranya

(22)

8. Krisis Hukum

Ada banyak ketidakadilan yang terjadi pada pelaksanaan hukum saat jaman pemerintahan orde baru mengakibatkan lemahnya hukum di Indonesia dan jugamenyebabkan runtuhnya orde baru 10-faktor-runtuhnya-orde-baru

9. Tragedi Trisakti

Aksi tuntutan yang melibatkan 10 ribu mahasiswa berikut dosen Trisakti ini menyebabkan anarkis dan saling melempar serangan seperti kaca,beling dan segala macam lainnya untuk saling baku hantam yang pada akhirnya menyebabkan beberapa mahasiswa meninggal.

10. Kerusuhan diberbagai kota

Tragedi Trisakti mengakibatkan terjadinya demo di beberapa daerah di Indonesia. Pada awalnya tuntutan yang mereka

gemakan sama, yang mana menuntut reformasi total. Dan Aksi yang di prakarsai oleh mahasiswa ini disusupi oleh banyaknya masa dari berbagai kalangan yang akhirnya menimbulkan kerusuhan dimana-mana.

41. Penyebab terjadinya krisis ekonomi di Indonesia salah satunya adalah….

e. Banyaknya investor asing yang menrik modalnya dari Indonesia

42. 1. Elang Mulya Lesmana

2. Heri Hertanto 3. Moses Gatotkaca 4. Hafdhin Royan 5. Yanto Harahap

Mahasiswa Universitas Trisakti yang tewas dalam perjuangan reformasi menuntut mundurnya Presiden Soeharto adalah nomor-nomor…

b. 1,2 dan 4

(23)

mahasiswa Universitas Trisakti di Jakarta,Indonesia serta puluhan lainnya luka.

Mereka yang tewas adalah Elang Mulia Lesmana (1978-1998), Heri Hertanto (1977 - 1998), Hafdin Royan (1976 - 1998), dan Hendriawan Sie (1975 - 1998). Mereka tewas tertembak di dalam kampus, terkena peluru tajam di tempat-tempat vital seperti kepala, tenggorokan, dan dada.

43. 1. Agenda Rformasi

2. Suksesi Pemerintahan

3. Pelaksanaan Agenda Reformasi 4. Berhenti dari posisi Presiden RI

5. Pernyataan berhenti sebagai Presiden RI

Dari kalimat-kalimat di atas yang merupakan judul pidato pengunduran diri Soeharto sebagai presiden adalah nomor

e. 5

PERNYATAAN BERHENTI

SEBAGAI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

Sejak beberapa waktu terakhir, saya mengukuti dengan cermat perkembangan situasi nasional kita, terutama aspirasi rakyat untuk mengadakan reformasi di segala bidang kehidupan berbangsa dan bernegara. Atas dasar pemahaman saya yang mendalam terhadap aspirasi tersebut, dan terdorong oleh keyakinan bahwa reformasi tersebut perlu dilaksanakan secara tertib, damai dan konstitusional demi terpeliharanya persatuan dan kesatuan bangsa serta kelangsungan pembangunan

nasional, saya telah menyatakan rencana pembentukan Komite Reformasi dan mengubah susunan Kabinet Pembangunan VII.

Namun demikian kenyataan hingga hari ini menunjukkan Komite Reformasi tersebut tidak dapat terwujud, karena tidak adanya tanggapan yang memadai terhadap rencana pembentukan

komite tersebut. Dalam keinginan untuk melaksanakan reformasi dengan cara yang sebaik-baiknya tadi, saya menilai bahwa

(24)

perubahan susunan Kabinet Pembangunan VII menjadi tidak diperlukan lagi.

Dengan memperhatikan keadaan di atas, saya berpendapat sangat sulit bagi saya untuk dapat menjalankan tugas

pemerintahan negara dan pembangunan dengan baik. Oleh karena itu, dengan memperhatikan ketentuan Pasal 8 UUD 1945, dan setelah dengan sungguh-sungguh memperhatikan

pandangan Pimpinan Dewan Perwakilan Rakyat dan Pimpinan Fraksi-Fraksi yang ada di dalamnya, saya memutuskan untuk menyatakan berhenti dari jabatan saya sebagai Presiden

Republik Indonesia, terhitung sejak saya bacakan Pernyataan ini, pada hari ini, kamis 21 Mei 1998.

Pernyataan saya berhenti dari jabatan sebagai Presiden Republik Indonesia, saya sampaikan di hadapan Saudara-saudara

Pimpinan Dewan Perwakilan rakyat Republik Indonesia yang juga adalah Pimpinan Majelis Permusyawaratan Rakyat.

Jakarta, 21 Mei 1998

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA SOEHARTO

44. Penyusun naskah pidato pengunduran diri Presiden Soeharto adalah

c. Yusril Ihza Mahendra

 Setelah 32 tahun memimpin Indonesia, H. M. Soeharto dituntut mundur dari pemerintahan oleh kaum reformis pada tahun 1998. Berikut Isi Pidato Pengunduran Diri Presiden Soeharto, yang ditulis oleh staf ahli penulis naskah beliau, Bapak Yusril Ihza Mahendra.

45. Ditinjau dari sudut ekonomi Negara, bantuan berupa pinjaman IMF menjelang kejatuhan Soeharto dari kursi kepresidenan mungkin dapat sedikit membantu Indonesia dari keterpurukan ekonomi, namun dari sudut pandang pertahanan sosial, bantuan dana IMF justru

(25)

adalah syarat-syarat pemberian dari IMF yang tercantum dalam Structural Adjustment Program yang mengabaikan rakyat yaitu…. b. penghapusan subsidi kepada rakyat

 Program penyesuaian struktural (bahasa Inggris: Structural adjustment programme; SAP) terdiri dari pinjaman yang

diberikan oleh Dana Moneter Internasional (IMF) dan Bank Dunia (WB) kepada negara-negara yang mengalami krisis ekonomi.Dua lembaga Bretton Woods mensyaratkan negara peminjam untuk menerapkan kebijakan-kebijakan tertentu supaya bisa

mendapatkan pinjaman baru (atau mengurangi bunga pinjaman pertama). Syarat pinjaman ini menuai kritik karena memiliki dampak besar terhadap sektor sosial.

 Syarat :

Kebijakan stabilisasi biasanya terdiri dari:

1. pengurangan defsit neraca pembayaran melalui devaluasi mata uang

2. pengurangan defsit anggaran dengan menaikkan pajak dan mengurangi anggaran belanja pemerintah (biasanya disebut austeritas)

4. restrukturisasi utang luar negeri

5. kebijakan moneter untuk menutup defsit pemerintah (biasanya dalam bentuk pinjaman dari bank sentral)

6. peningkatan harga pangan untuk memangkas beban subsidi 7. peningkatan harga pelayanan masyarakat

8. pemotongan upah

9. pemotongan nilai kredit dalam negeri.

46. Pernyataan di bawah ini yang bukan merupakan isi tuntutan agenda Reformasi mahasiswa adalah….

A. Membubarkan Golkar

 Agenda reformasi yang menjadi tuntutan para mahasiswa mencakup beberapa tuntutan, seperti:

1. Adili Soeharto dan kroni-kroninya, 2. Laksanakan amandemen UUD 1945, 3. Hapuskan Dwi Fungsi ABRI,

4. Pelaksanaan otonomi daerah yang seluas-luasnya, 5. Tegakkan supremasi hukum,

(26)

47. Tujuan mahasiswa melakukan long march menuju gendung DPR/ MPR adalah …

A. Menuntut turunnya harga

48. 1. Ampera 3. Pembangunan 5. Reformasi

Pembangunan

2. Reformasi 4. Persatuan pembangunan

Kabinet yang disusun oleh B.J. Habibie ketika beliau diangkat menjadi presiden RI ke-3 menggantikan Presiden Soeharto yang lengser adalah nomor….

E . 5

 Kabinet Reformasi Pembangunan adalah kabinet pemerintahan Presiden ke-3 Republik Indonesia, BJ Habibie. Kabinet ini

dibentuk pada 23 Mei 1998 dan masa baktinya berakhir pada 20 Oktober 1999.

49. Pemilu yang diikuti oleh 48 peserta partai politikdari berbagai golongan ideology diselenggarakan pada masa pemerintahan… a. Habibie

Pemilihan Umum Dewan Perwakilan Rakyat dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah 1999 diselenggarakan secara

serentak pada tanggal 7 Juni 1999 untuk memilih 462 anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) serta anggota Dewan

Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD Provinsi maupun DPRD Kabupaten/Kota) se-Indonesia periode 1999-2004.

Pemilihan Umum ini merupakan yang pertama kali

diselenggarakan setelah runtuhnya Orde Baru dan juga yang terakhir kalinya diikuti oleh Provinsi Timor Timur.

Pemilihan Umum ini diikuti oleh 48 partai politik, yang mencakup hampir semua spektrum arah politik (kecuali komunisme yang dilarang di Indonesia). Penentuan kursi dilakukan secara

(27)

Pemilihan Umum ini seharusnya diselenggarakan pada tahun 2002, namun atas desakan publik untuk mengadakan reformasi serta mengganti anggota-anggota parlemen yang berkaitan dengan Orde Baru, maka pemilihan umum dipercepat dari tahun 2002 ke tahun 1999 oleh pemerintah waktu itu.

50. Salah satu wujud reformasi yang dilakukan oleh B.J. Habibie adalah….

d. Pemisahan POLRI dari tubuh ABRI

Referensi

Dokumen terkait

Alamat : RECENT POST Cerita Humor Gokil Terbaru, Bikin Ngakak Puisi Cinta Romantis Terindah 2015

Pengambilan sampel data mengenai Kebiasaan Makan Keluarga dilakukan untuk memperoleh data sosial ekonomi keluarga, pendapatan keluarga, pengeluaran, food frequency

(2000) menyatakan bahwa keasaman susu baik yang dihasilkan oleh biakan bakteri starter maupun dengan pengasaman langsung terbukti mempengaruhi aktivitas protease dalam

Hartono, M.Si selaku Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret Surakarta yang telah memberikan kemudahan dan dukungan kepada penulis selama

Di antara permasalahan tersebut, keterbatasan ketersediaan bibit/induk ratu terutama lebah unggul menduduki urutan pertama, Dana menjadi persoalan yang sangat

Dilihat dari sudut pandang yang berbeda, keyakinan individual sesuai dengan keyakinan kolektif, sehingga terdapat dua proses yang menggambarkan terkait

Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) nilai variabel kompetensi dan komitmen kerja karyawan berada pada kategori sangat tinggi dan variabel kepemimpinan, budaya organisasi,

Oleh karena itu, setiap apa yang telah dilakukan dalam demokrasi seperti Pemilu menjadi penting untuk dilakukan evaluasi sehingga Pemilu yang dilakukan bukan semata