• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH MOTIVASI KERJA TERHADAP PRODUKTIFITAS PEGAWAI (Studi pada pegawai Dinas PU Kabupaten Kepulauan Selayar)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "PENGARUH MOTIVASI KERJA TERHADAP PRODUKTIFITAS PEGAWAI (Studi pada pegawai Dinas PU Kabupaten Kepulauan Selayar)"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

Vol 3, No. 005 (2016) Rosdiana 50 PENGARUH MOTIVASI KERJA TERHADAP

PRODUKTIFITAS PEGAWAI

(Studi pada pegawai Dinas PU Kabupaten Kepulauan Selayar)

Diajukan oleh :

Prodi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Bosowa

ABSTRACK

High Motivation Job can reach by if entire/all element - existing element in institution integrated better and can run its role as according to requirement and desire of officer. On that account needed by support with existence of interest utilize to improve officer productivity. Interest and high motivation wigwag that organization managed better and basal sevcara will yield behavior of effective manajeen. Target of this research is to analyse and know influence motivate to officer productivity.

Research method the used[is method of survey, namely and descriptive of explanatory survey, and to Research method the used [is] method of survey, namely and descriptive of explanatory survey, and to test research hypothesis used by multivariate statistika by means of . Structural test of Equation Model ( SEM), while for data processing to use program of LISREL 8,30 ( Linear of Structural Relationship )

Result of Research Indicate that (1) Interest [job/activity] motivation covering intellectual interest, emotional interest and social interest [at] officer On duty Public Work Of Sub-Province archipelago of [Screen/Sail] of[is included in high category. ( 2) Productivity officer On duty public work of Sub-Province Archipelago of Screen of[ s included in category of tetinggi . Accuracy of time of menyelesaiakan work obtain;get high score compared to the quality of result of officer job. ( 3) Result of examination of second hypothesis showing the existence of.

---

(2)

Vol 3, No. 005 (2016) Rosdiana 51 PENDAHULUAN

Di era globalisasi telah bergulir, dominasi teknologi informasi sebagai

infrastruktur menjadi sahabat para pelaku bisnis. Ekonomi akan labih berbasis

pada pengetahuan, bukan tanah, atau mesin-mesin tradisional. Aset ekonomi

semakin tidak lagi bersifat fisik, seperti gedung, mesin atau properti lainnya,

tetapi bersifat mental intelektual, seperti persepsi pasar, hubungan, citra

perusahaan, citra merek, hak paten, kredibilitas, visi, dan pengetahuan khusus.

Dalam suatu sistem operasi instansi, potensi Sumber Daya Manusia pada

hakekatnya merupakan salah satu modal dan memegang suatu peran yang paling

penting dalam mencapai tujuan perusahaan. Oleh karena itu sebuah Instansi perlu

mengelola Sumber Daya Manusia sebaik mungkin. Sebab kunci sukses suatu

instansi bukan hanya pada keunggulan teknologi dan tersedianya dana saja tetapi

faktor manusia merupakan faktor yang terpenting pula. Sumber daya manusia

salah satu faktor produksi yang digunakan dalam instansi. MSDM adalah faktor

produksi yang hidup, dinamis dan sekaligus merupakan kesatuan ekonomis,

psikologis dan sosial, hal ini berarti bahwa MSDM tersebut memiliki keinginan,

emosi, rasio atau akal, dan lingkungan, karena itulah manusia tidak patut

disamakan dengan faktor produksi lainnya. Untuk itu perlu membentuk tenaga

kerja yang berkualitas demi kelangsungan hidup instansi untuk mencapai tujuan

diantaranya adalah motivasi.

Motivasi sebagaimana diungkapkan Wursanto (1988: 132) adalah alasan,

dorongan yang ada di dalam diri manusia yang menyebabkan manusia melakukan

sesuatu atau berbuat sesuatu. Motivasi pegawai dapat dipengaruhi faktor minat,

gaji yang diterima, kebutuhan akan rasa aman, hubungan antar personal dan

kesempatan untuk bekerja.

Dengan adanya motivasi dapat merangsang pegawai untuk lebih

menggerakan tenaga dan pikiran dalam merealisasikan tujuan instansi. Apabila

kebutuhan akan hal ini terpenuhi maka akan timbul kepuasan dan kelancaran

terhadap peningkatan produktivitas kerja pegawai. Produktivitas kerja akan

terwujud jika para pegawai mempunyai kemampuan dalam menyelesaikan

(3)

Vol 3, No. 005 (2016) Rosdiana 52 Berangkat dari latar belakang masalah diatas, maka peneliti tertarik untuk

meninjau lebih dalam mengenai tata cara pelaksanaa produktivitas pegawai dari

segi motivasi khususnya pada Dinas Pekerjaan Umum. Dalam penilitian ini yang

berjudul "Pengaruh Motivasi Kerja Terhadap Produktivitas Pegawai Pada

Dinas Pekerjaan Umum Kab.Kep. Selayar .

TINJAUAN PUSTAKA

1. Pengertian Sumber Daya Manusia

Menurut Handari Nawawi (2008: 37), Sumber Daya Manusia adalah

manusia atau orang yang bekerja atau menjadi anggota suatu organisasi yang disebut personil, karyawan, pegawai, tenaga kerja dan lain – lain.

Dengan demikian yang dimaksud dengan sumber daya manusia adalah

keseluruhan kemampuan personal dalam menyelesaikan tugas dan kegiatannya

sehingga dapat mencapai tujuan yang efektif efisien. Ini mengandung pengertian

bahwa efesiensi yaitu pencapaian hasil yang maksimal dengan mempergunakan

sumber daya yang minimal atau terbatas.

2. Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia

Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) menurut Marwansyah (2010:

3), manajemen sumber daya manusia dapat diartikan sebagai pendayagunaan

sumber daya manusia di dalam organisasi, yang akan dilakukan melaului

fungsi-fungsi perencanaan sumber daya manusia, rekrutmen dan seleksi, pengembangan

sumber daya manusia, perencanaan dan pengembangan karir, pemberian

kompensasi dan kesejahteraan, keselamatan dan kesehatan kerja dan hubungan

industrial.

3. Pengertian Motivasi Kerja

Menurut Reksohadiprojo dan Handoko (dalam Aditya Embi Satriyadi)

mendefinisikan motivasi merupakan keadaan dalam pribadi seseorang yang

mendorong keinginan individu untuk melakukan kegiatan-kegiatan tertentu guna

(4)

Vol 3, No. 005 (2016) Rosdiana 53 Motivasi didefenisikan oleh Fillmore H. Stanford (1969: 173) bahwa “motivation as an energizing condition of the organism that serves to direct that organism toward the goal of a certain class”. Motivasi sebagai suatu kondisi yang menggerakkan manusia ke arah suatu tujuan tertentu.

Dari definisi diatas, maka motivasi dapat didefinisikan sebagai masalah

yang sangat penting dalam setiap usaha kelompok orang yang bekerja sama

untuk mencapai tujuan organisasi, masalah motivasi dapat dianggap simpel

karena pada dasarnya manusia mudah dimotivasi, dengan memberikan apa yang

diinginkannya. Masalah motivasi, dianggap kompleks, karena sesuatu dianggap

penting bagi orang tertentu.

4. Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Motivasi Kerja

Faktor-fator Motivasi Kerja menurut Wahjosumidjo ada tuju yaitu :

1) Promosi

Promosi adalah kemajuan seorang pegawai pada suatu tugas yang lebih

baik, baik dipandang dari sudut tenggung jawab yang lebih berat, martabat

atau status yang lebih tinggi, kecakapan yang lebih baik, dan terutama

tambahan pembayaran upah atau gaji.

2) Prestasi Kerja

Tanpa prestasi kerja yang memuaskan, sulit bagi seorang pegawai untuk

diusulkan oleh atasannya agar dipertimbangkan untuk dipromosikan ke

jabatan atau pekerjaan yang lebih tinggi di masa depan. Padahal tanpa

usulan atasan langsung, bagian kepegawaian akan tidak memiliki bahan

yang cukup untuk memproyeksikan suatu bentuk promosi bagi pekerja

yang bersangkutan.

3) Pekerjaan itu sendiri

Tanggung jawab dalam dalam karier terletak pada masing-masing

pegawai, semua pihak seperti pemimpinan, atasan langsung hanya

(5)

Vol 3, No. 005 (2016) Rosdiana 54 4) Penghargaan

Pemberian motivasi melalui kebutuhan penghargaaan seperti penghargaan

atas prestasinya, pengakuan atas keahliannya dan sebagainya. Hal ini

sangat diperlukan untuk memacu gairah kerja bagi para karyawan.

5) Tanggung jawab

Pertanggungjawaban atas tugas yang diberikan perusahaan kepada para

pegawai merupakan timbal balik atas kompensasi yang diterimanya. Pihak

instasnsi memberikan apa yang diharapakan oleh para pegawai, namun di

sisi lain para pegawai pun memberikan kontribusi penyelesaian pekerjaan

dengan baik pula dan penuh tanggung jawab sesuai bidangnya

masing-masing.

6) Pengakuan

Pengakuan atas kemampuan dan keahlian bagi pegawai dalam pekerjaan

merupakan suatu kewajiban oleh instasi.

7) Keberhasilan dalam bekerja

Keberhasilan dalam bekerja dapat memotivasi para pegawai untuk lebih

bersemangat dalam melaksanakan tugas-tugas yang diberikan oleh

instansi. Dengan keberhasilan tersebut setidaknya dapat memberikan rasa

bangga dalam perasaan para pegawai bahwa mereka telah mampu

mempertanggungjawabkan apa yang ditugaskannya.

5. Pengertian Produktifitas

Dikutip oleh Rusli Syarif (1991: 1) mengatakan bahwa "Definisi

produktivitas secara sederhana adalah hubungan antara kualitas yang dihasilkan

dengan jumlah kerja yang dilakukan untuk mencapai hasil itu. Sedangkan secara

umum adalah bahwa produktivitas merupakan ratio antara kepuasan atas

kebutuhan dan pengorbanan yang dilakukan".

Payman J. Simanjuntak, (1987: 34-35) produktivitas pada dasarnya

mencakup sikap mental yang selalu mempunyai pandangan bahwa kehidupan hari

kemarin harus lebih baik dari hari ini. Cara kerja hari ini harus lebih baik dari hari

kemarin dan hasil kerja yang dicapai esok hari harus lebih baik dari yang

(6)

Vol 3, No. 005 (2016) Rosdiana 55 Dari pendapat di atas, dapat menyimpulkan bahwa produktivitas adalah

suatu kemampuan untuk melakukan kegiatan yang menghasilkan suatu produk

atau hasil kerja sesuai dengan mutu yang ditetapkan dalam waktu yang lebih

singkat dari seorang tenaga kerja.

6. Hubungan Motivasi Kerja dan Produktivitas Pegawai

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Listianto dan Setiaji (2007)

menyatakan bahwa motivasi kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap

produktifitas. Selain itu juga penelitian yang dilakukan oleh Prasetyo dan

Wahyuddin (2003) mendukung penelitian sebelumnya yang menyatakan bahwa

motivasi berpengaruh posotif dan signifikan terhadap produktifitas pegawai.

Dalam penelitian ini juga menyatakan motivasi merupakan fakto dominan yang

mempengaruhi produktivitas. Dari penelitian terdahulu, hubungan antara motivasi

dan produktivitas berbanding lurus, artinya bahwa semakin tinggi motivasi dalam

bekerja maka produktifitas yang dihasilkan juga tinggi.

METODOLOGI PENELITIAN

Kab. Kep. Selayar bertempat di Jalan Kemiri No.2 Adapun waktu penelitian

kurang lebih selama 2 bulan. Adapun metode pengumpulan data menggunakan

studi lapangan dan studi kepustakaan. Jenis data yang digunakan adalah data

kualitatif dan data kuanritatif yang bersumber dari data primer yang didapat

langsung dari data interen perusahaan dan data sekunder yaitu data yang diperoleh

dari internet, BPS, asosiasi,dan jurnal penelitian.

Adapun analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisa

kualitatif yaitu suatu analisis dimana data yang di peroleh mengenai objek

penelitian yang merupakan data kualitatif analisis berdasarkan perbandingan

antara teori dan literatur dengan kenyataan yang diperoleh penulis selama

penelitian dilakukan dan Metode kuantitatif adalah ilmu dan seni yang berkaitan

dengan tata cara (metode) pengumpulan data, analisis data dan interprestasi hasil

analisis untuk mendapatkan informasi guna penarikan kesimpulan dan

(7)

Vol 3, No. 005 (2016) Rosdiana 56 Hubungan matematis dapat digambarkan sebagai berikut :

HASIL DAN PEMBAHASAN

Untuk melihat pengaruh Motivasi Kerja Terhadap Produktifitas Pegawai

Dinas Pekerjaan Umum, maka digunakan analisa regresi berganda. Berdasarkan

hasil pengelolahan data dengan bantuan Pimpinan SPSS 21 dan dapat dilihat

rangkuman hasil empris penelitian sebagai berikut :

Tabel 2

RANGKUMAN HASIL EMPIRIS PENELITIAN Variabel Bebas Koefisien Regresi Konstansa Promosi(X1)

Dari data diatas dapat dibuat persamaan regresi berganda sebagai berikut :

Y = a+b1X1+b2X2+b3X3+b4X4

Y= 10,038+(-0,2170)X1+0,358X2+(-0,97)X3+0,406X4

(8)

Vol 3, No. 005 (2016) Rosdiana 57 Dari persamaan tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa :

a. Konstanta sebesar 10,038 menyatakan bahwa jika Promosi(X1), Prestasi

kerja (X2), Pengargaan (X3),Tanggung Jawab (X4) Maka Produktivitas

Kerja Pegawai Pada Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Kepulauan

Selayar adalah sebesar 10,038

b. Koefisien regresi Promosi(X1) sebesar -0,2170 setiap penambahan

(karena tanda posotif) 1 point Produktifitas Pegawai akan meningkatkan

produktifitas pegawai Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Kepulauan

Selayar adalah sebesar -0,2170 dengan anggapan Prestasi kerja (X2),

Penghargaan (X3),Tanggung Jawab (X4) tetap.

c. Koefisien regresi Prestasi kerja (X2) sebesar 0,358 setiap penambahan

(karena tanda posotif) 1 point Produktifitas Pegawai akan meningkatkan

produktifitas pegawai Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Kepulauan

Selayar adalah sebesar 0,358 dengan anggapan Promosi(X1),

Penghargaan (X3),Tanggung Jawab (X4)

d. Koefisien regresi sebesar Penghargaan (X3) sebesar -0,97setiap

penambahan (karena tanda posotif) 1 point Produktifitas Pegawai akan

meningkatkan produktifitas pegawai Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten

Kepulauan Selayar adalah sebesar -0,97 dengan anggapan Promosi(X1),

Prestasi kerja (X2), Tanggung Jawab (X4) tetap

e. Koefisien regresi sebesar Tanggung Jawab (X4) sebesar 0,406 setiap

penambahan (karena tanda posotif) 1 point Produktifitas Pegawai akan

meningkatkan produktifitas pegawai Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten

Kepulauan Selayar adalah sebesar -0,97 dengan anggapan Promosi(X1),

Prestasi kerja (X2), Penghargaan (X3) tetap

Jadi Koefisien regresi yang bertanda positif (+) menandakan arah

hubungan yang searah, sedangkan apabila koefisien regresi bertanda (-)

menunjukkan arah hubungan yang berbanding terbalik antara variabel

(9)

Vol 3, No. 005 (2016) Rosdiana 58 2. Uji Simultan dengan F-Tes ( Anovab)

Tabel 3

Hasil Pengujian Hipotesis Untuk Uji Stimultan Dengan F-Tes Anova b

Sumber : data primer diolah

a. Devenden Variabel : Motivasi

b. Predictors: (contant), Produktifitas Pegawai

Uji signifikan simultan/ bersama (uji statistic F) menghasilkan nilai F hitung

sebesar 2,200 pada derajat bebas (df1) – jumlah variabel -1 = 2-1 = 1, dan derajat

bebasss 2s (dfss2) n-k -1 = 30 -1-1=28, dimana n = jumlah responden, k = jumlah

variabel independen, nilai F tabel pada taraf signifikansi 0,05 adalah 3,35 dengan

demikian F hitung =2,200 < F table = 3,35 tingkat signifika 0,098 karena

probabilitas signifikan jauh lebih besar dari sig <0,05, maka model regresi dapat

dipergunakan untuk memprediksi Produktifitas Pegawai pada Dinas Pekerjaan

Umum Kabupaten Kepulauan Selayar.

Model Sum Of

Square

Df Mean

Square

f Sig

1 Regresion Residual Total

19,961 56,705 76,667

4 25 29

4,990 2,268

(10)

Vol 3, No. 005 (2016) Rosdiana 59 KESIMPULAN

Berdasarkan uraian dan penjelasan yang telah dikemukakan pada bab-bab

sebelumnya, maka dapat di tarik kesimpulan sebagai berikut :

1. Nilai R adalah 0,510 jadi secara parsial motivasi kerja berpengaruh

signifikan terhadap produktifitas pegawai Dinas Pekerjaan Umum

Kabupaten Kepulauan Selayar

2. Variabel Motivasi terhadap Produktifitas koefisien regresi bertanda positif

(+) menandakan hubungan yang searah, dengan kata lain kepuasan

terhadap kebijakan pegawai Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten

Kepulauan Selayar.

3. Korelasi/hubungan mengenai pengaruh motivasi terhadap produktifitas

(11)

Vol 3, No. 005 (2016) Rosdiana 60 DAFTAR PUSTAKA

Deesler, Gary, 2007. Manajemen Sumber Daya Manusia. Penerbit: PT.Indeks, Jakarta, Indonesia

Hasibuan, Malayu SP.2008. Manajemen Sumber Daya Manusia. Cetakan Keenam.Penerbit: Bumi Aksara Jakarta

Hakim, Abdul. 2006. Analisis Pengaruh Motivasi,Komitmen Organisasi dan Iklim Organisasi Terhadap Kinerja pegawai pada Dinas Perhubungan dan Telekomunikasi Provinsi Jawa Tengah. Jurnal.Vol. 2. No. 2. Hal:165-180

Mangkunegara, Anwar Prabu.2013. Manajemen Sunber Daya Manusia. Bandung; PT Remaja Rosdakarya

Masrukhidan Waridin, 2004. Pengaruh motivasi kerja,Kepuasan Kerja, Budaya Organisasi dan Kepemimpinan terhadap Kinerja Pegawai. Jurnal.Vol 7.No.2. Hal: 197-209.

Simamora, Henry, 1997. Manajemen Sumber Daya Manusia.Yogyakarta: STIE YKPN

Sugiyono, 2009. Metode Penelitian kuantitatf,kualitatif dan R&D. Alfabeta Bandung.

Sutoyo, Danang 2015.Penelitian Sumber Daya Manusia, Teori Kuesioner dan Contoh Riset. Penerbit: PT BUKU SERU Jakarta

Rivai, Veithzal.2004, Manajemen Sumber Daya Manusia untuk perusahaan. Penerbit PT. Raja Grafindo Persada setiawan

Gambar

Tabel 2 RANGKUMAN HASIL EMPIRIS PENELITIAN

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, didapatkan waktu inkubasi kapang Aspergillus niger pada medium kelapa parut yang menghasilkan enzim lipase

Edisi Jantra kali ini memuat 9 (sembilan) artikel di bawah tema “Wayang: Media Pembangunan Karakter Bangsa” ini dipandang penting karena Indonesia memiliki aneka budaya yang

Alat ini digunakan untuk menghisap udara panas dari lorong udara yang posisinya berada di bawah kolektor pelat datar. Udara panas tersebut di alirkan ke ruang

RKA - SKPD 2.2.1 Rincian Anggaran Belanja Langsung Menurut Program dan Per Kegiatan Satuan Kerja Perangkat Daerah.. RKA - SKPD 3.1 Rincian Penerimaan Pembiayaan Daerah

Edi

Penataan/Peningkatan Infrastruktur Permukiman RSH Jrengkik dan Sraseh 2 Kawasan 2018 170 200 √.. Penyediaan Infrastruktur Primer Bagi MBR Bagi Kawasan RSH Jrengkik dan

Pada dasarnya, falsafah sains al-Qur’an mempunyai kesepaduan antara kategori utama ilmu iaitu ilmu ketuhanan, ilmu sosial dan ilmu sains tabii yang

 Setelah melihat video pembelajaran, orang tua menstimulasi anak untuk bertanya tentang macam-macam buah yang dapat dijadikan jus.  Setelah melihat video