• Tidak ada hasil yang ditemukan

PKM P Stabilitas atas tanah lunak

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "PKM P Stabilitas atas tanah lunak"

Copied!
27
0
0

Teks penuh

(1)

i PENGARUH BUBUK POPOK BAYI SEBAGAI

STABILISATOR TANAH LEMPUNG EKSPANSIF

BIDANG KEGIATAN : PKMPENELITIAN

Diusulkan Oleh :

Ketua Kelompok : Bagus Bayu Utomo 1403010075 (2014) Anggota Kelompok : Nadia Rohadatul Aisyah 1403010081 (2014) Iqbal Jatmiko Putra 1403010049 (2014) Nesti Maryani 1403010036 (2014)

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO PURWOKERTO

(2)
(3)

iii

HALAMAN PENGESAHAN...ii

DAFTAR ISI... iii

DAFTAR TABEL... iv

RINGKASAN ... v

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 1

1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian... 1

1.4 Urgensi Penelitian ... 2

1.5 Luaran yang Diharapkan ... 2

1.6 Manfaat Penelitian... 2

BAB II TINJAUAN PUSTAKA... 2

2.1.Tanah Lempung Ekspansif……….2

2.2 Stabilisasi Tanah... 3

2.3 Sodium Polyacrylate... 4

2.4 Penelitian yang pernah dilakukan... 4

BAB III METODOLOGI PENELITIAN... 4

3.1 Rancangan Penelitian ... 5

3.2 Variabel Penelitian ... 5

3.3 Tahapan Penelitian ... 5

3.4 Indikator Pencapaian ... 7

3.5 Analisa Data Hasil Penelitian... 9

BAB IV BIAYA DAN JADWAL PENELITIAN ... 9

4.1 Anggaran Biaya ... 9

4.2 Jadwal Kegiatan ... 9

DAFTAR PUSTAKA ... 10

LAMPIRAN

Lampiran 1 : Biodata Ketua, Anggota dan Dosen Pembimbing

Lampiran 2 : Justifikasi Anggaran

Lampiran 3 : Susunan Organisasi Tim dan Pembagian Tugas

(4)
(5)

v Tanah merupakan dasar dari suatu struktur atau konstruksi, baik itu konstruksi bangunan maupun konstruksi jalan, yang sering menimbulkan masalah bila memiliki sifat-sifat yang buruk. Sifat-sifat tanah yang buruk dan kurang menguntungkan bila digunakan sebagai dasar suatu bangunan atau kontruksi, antara lain plastisitas yang tinggi, kekuatan geser yang rendah, kemampatan atau perubahan volume yang besar dan potensi kembang susut yang besar. Berbagai cara digunakan untuk memperbaiki kekuatan dari tanah lempung ekspansif, diantaranya dengan penambahan bahan kimia (stabilisasi secara kimiawi).

Guna mengatasi permasalahan yang ada pada tanah lempung ekspansif maka diadakan penelitian dengan menggunakan bubuk popok bayi / Sodium Polyacrilate [-CH2-CH(CO2Na)-]n sebagai bahan stabilisasinya. Sampel tanah lempung ekspansif diambil dari tanah sekitar Jalan Gunung Tugel, Banyumas yang dimana pada tahun 2015 mengalami amblas, sedangkan sampel Sodium Plyacrilate dibeli dari toko kimia daerah Banyumas. Komposisi campuranSodium Polyacrilate

[-CH2-CH(CO2Na)-]n sebesar 0%, 2%, 4%, 6%, 8% dan 10% dengan masa perawatan 7 hari.

Dengan sifat Sodium Polyacrilate [-CH2-CH(CO2Na)-]n yang memiliki daya serap tinggi diharapkan dapat memperbaiki sifat fisik dan mekanik tanah lempung ekspansif seperti sifat fisik : berat volume, kadar air, berat jenis, dan batas-batas Atterberg dan sementara pada sifat mekanik tanah lempung ekspansif menjadi semakin baik.

Penelitian eksperimental ini menggunakan dasar rancangan acak lengkap. Data hasil diameter zona hambat akan dimasukkan kedalam data base komputer dan dianalisis menggunakan uji Anova atau uji Kruskal Wallis atau uji Post-Hoc LSD dalam program SPSS (Statistical Package for the Social Sciene) versi 22.

(6)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Tanah sebagai dasar perletakan suatu struktur harus mempunyai sifat dan daya dukung yang baik, karena kekuatan suatu struktur secara langsung akan dipengaruhi oleh kemampuan tanah dasar dalam menerima dan meneruskan beban yang bekerja. Tidak semua tanah di alam ini mempunyai sifat dan daya dukung yang baik. Beberapa lokasi sering dijumpai tanah jelek yaitu tanah yang tidak mempunyai sifat dan daya dukung yang baik.

Tanah yang akan dipergunakan dalam pekerjaan Teknik Sipil memiliki beberapa kriteria,diantaranya haruslah mempunyai indeks plastisitas <17% (Hardiyatmo HC, 2006), karena tanah yang mempunyai indeks plastisitas >17% dapat mempengaruhi masalah teknis, sifat tanah ini mudah menyerap air dan menyebabkan kembang susut yang besar.

Tanah dengan IP>17% dikategorikan sebagai tanah lempung (Hardiyatmo HC, 2006). Lempung merupakan jenis tanah berbutir halus yang sangat dipengaruhi oleh kadar air dan mempunyai sifat yang cukup rumit. Kadar air mempengaruhi sifat kembang susut dan kohesi pada tanah berbutir halus jenis lempung. Lempung yang mempunyai fluktuasi kembang susut yang tinggi disebut lempung ekspansif. Tanah lempung ekspansif ini sering menimbulkan kerusakan pada bangunan seperti jalan bergelombang, retaknya dinding, dan terangkatnya pondasi.

Penelitian mengenai stabilisasi tanah lempung telah banyak dilakukan, antara lain penelitian Rosyidi dan Sucriana (2000) pada tanah lempung ekspansif dengan penambahan kapur dan abu sekam padi dan penelitian Agung Prihanto (2001) pada tanah lempung dengan penambahan kerak ketel. Dari penelitian di atas dijelaskan bahwa dengan penambahan zat aditif (kapur, abu sekam padi, kerak ketel) akan mampu memperbaiki sifat-sifat mekanik tanah dan meningkatkan daya dukung tanah lempung ekspansif.

Pada penelitian ini akan dicoba memperbaiki tanah lempung ekspansif yang diambil dari lokasi sekitar Jalan Raya Gunung Tugel, Banyumas yang dimana pada tahun 2015 mengalami amblas, maka diperlukan adanya penelitian mengenai stabilisasi tanah menggunakan bahan kimia bubuk popok bayi (Sodium Polyacrylate) untuk meningkatkan nilai kuat tekan bebas ( Unconfined Compressive Strength)dan daya dukung tanah.

1.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimana pengaruh penambahan sodium polyacrylate untuk menstabilkan tanah lempung ekspansif?

1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian

(7)

diharapkan dari hasil penelitian ini adalah untuk memberikan sumbangan pengetahuan kepada masyarakat bahwa penggunaan sodium polyacrylate dapat sebagai alternatif bahan tambah untuk menstabilkan tanah lempung ekspansif. Manfaat praktis yang diharapkan adalah mengetahui bagaimana pengaruh penambahan sodium polyacrylate sebagai bahan tambah pada tanah lempung ekspansif terhadap peningkatan daya dukung tanah.

1.4 Urgensi Penelitian

Urgensi dari penelitian ini yaitu untuk meningkatkan nilai utilitas bubuk popok bayi (Sodium Polyacrylate) sebagai bahan potensi di dunia konstruksi. Selain itu, penelitian ini dapat menjadi pemacu penelitian –penelitian lain dalam usaha mengimplementasikan bahan stabilisator tanah dengan sumber bahan kimia yang lazim dijumpai dalam kehidupan sehari–hari.

1.5 Luaran yang Diharapkan

Luaran yang diharapkan dari penelitian ini yaitu sediaan bahan stabilisator tanah dari bubuk popok bayi (sodium polyacrylate) yang dapat digunakan untuk memstabilkan tanah lempung ekspansif.

1.6 Manfaat Penelitian

1. Bagi masyarakat, hasil penelitian dapat menjadi informasi yang edukatif mengenai prospek bubuk popok bayi (Sodium Polyacrylate) sebagai solusi efektif dalam menstabilkan tanah lempung

2. Bagi mahasiswa, program penelitian ini dapat menambah ilmu dan praktek penelitian ilmiah, menyalurkan ide yang inovatif, mengembangkan kreatifitas dan memecahkan masalah dalam pelaksanaan konstruksi.

3. Bagi peneliti, penelitian ini dapat menjadi penelitian pendahuluan dan menjadi bekal penelitian selanjutnya.

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tanah Lempung Ekspansif

Tanah lempung ekspansif adalah tanah lempung yang memiliki aktifitas yang tinggi dalam perubahan volume akibat adanya perubahan kadar air. Dalam permasalahan teknik sipil, partikel lempung akan senantiasa bersentuhan dengan air. Interaksi antara partikel lempung, air, dan bermacam-macam bahan yang terlarut dalam air menjadi faktor penentu yang utama bagi sifat-sifat tanah yang tersusun dari partikel-partikel tersebut.

(8)

nilai stabilitas tanah tersebut sehingga dapat merusak bagian bangunan yang dibangun di atasnya. Apabila suatu bangunan teknik sipil dibangun di atas tanah lempung ekspansif tanpa memperbaiki tanah dasarnya maka bangunan itu akan mengalami kerusakan. Kerusakan itu terjadi pada saat tanah

tersebut mengalami aktifitas mengembang yang dipengaruhi oleh air dan mengalami penurunan pada nilai stabilitasnya dalam mendukung bangunan di atasnya.

Potensi pengembangan yang dimiliki suatu tanah lempung ekspansif dalam kapasitas/tingkat pengembangan perlu diketahui. Hal ini penting karena potensi bahaya yang diakibatkan oleh pengambangan tanah dapat menyebabkan kerusakan pada konstruksi bangunan. Sejumlah usaha/percobaan telah dilakukan untuk mendapatkan metoda identifikasi yang dapat diandalkan. Hubungan antara potensi pengembangan tanah lempung ekspansif dengan indeks plastisitasnya ditunjukkan pada Tabel 3. Tabel 1. Hubungan potensi pengembangan dengan indeks plastisitas.

(Sumber : Hardiyatmo, 1992).

2.2 Stabilisasi Tanah

Stabilisasi tanah adalah usaha untuk memperbaiki sifat-sifat tanah yang ada, sehingga didapakan sifat-sifat tanah yang memenuhi syarat-syarat teknis untuk lokasi konstruksi bangunan. Tujuan lain dari stabilisasi tanah ini yaitu untuk memperbaiki kondisi tanah tersebut, kemudian mengambil tindakan yang tepat terhadap masalah-masalah yang dihadapi. Stabilisasi tanah dapat dilakukan dengan salah satu atau gabungan pekerjaan-pekerjaan berikut :

a. Secara mekanis, yaitu stabilisasi dengan berbagai macam peralatan mekanis seperti mesin gilas (roller), benda-benda berat yang dijatuhkan (ponder), peledakan dengan alat peledak (eksplosif), tekanan statis, pembekuan dan pemanasan.

b. Bahan pencampur/tambahan (additive) yaitu kerikil untuk tanah kohesif (lempung), lempung untuk tanah berbutir kasar, dan pencampur kimiawi seperti semen, gamping/kapur, abu batubara, semen aspel, abu sekam padi,

(9)

2.3 Sodium Polyacrylate

Sodium Polyacrylatejuga dikenal sebagai waterlock, adalah polimer dengan rumus kimia [-CH 2-CH (COONa) -] n banyak digunakan dalam produk konsumen. Ia memiliki kemampuan untuk menyerap sebanyak 200 sampai 300 kali massa dalam air. Polyacrylate natrium digunakan secara luas dalam industri pertanian dan ditanamkan dalam tanah tanaman pot banyak untuk membantu mereka mempertahankan kelembaban, berperilaku sebagai reservoir jenis air. Akrilat polimer umumnya dianggap memiliki muatan anionik. Sementara natrium dinetralkan poliakrilat adalah bentuk yang paling umum digunakan di industri, ada juga garam lain yang tersedia termasuk kalium, lithium dan amonium. Polyacrylate natrium terutama digunakan sebagai agen penebalan karena kemampuan unik untuk menyerap dan memegang molekul air, sehingga ideal untuk digunakan dalam popok dan gel rambut. Hal ini juga digunakan dalam proses industri untuk melarutkan sabun dengan menyerap molekul air. Bahan pengental, seperti natrium poliakrilat, meningkatkan viskositas air berbasis senyawa, yang meningkatkan stabilitas mereka.

2.4 Penelitian yang pernah dilakukan

Hatmoko (2003) melaporkan bahwa abu ampas tebu : menurunkan indeks plastisitas, meningkatkan kepadatan, dan meningkatkan nilai CBR tanah lempung. Kadar optimum abu ampas tebu terhadap tanah dalam keadaan kering sebesar 12,5%. Pada kadar abu ampas tebu tersebut, kenaikan nilai CBR cukup signifikans, namun demikian kenaikan kuat tekan bebasnya tidak cukup berarti.

Hatmoko dan Lulie (2007)mengatakan abu ampas tebu dan kapur: menurunkan potensi pengembangan dari 12% pada tanah asli menjadi 1,12% pada tanah dengan kadar kapur 10%. Dengan naiknya kadar abu ampas tebu , kuat tekan bebas selalu naik sampai dengan kadar abu 10% dengan prosentase kenaikan 43,84% kemudian menurun pada kadar abu yang lebih tinggi 12,5% (31,54%) dan 15% (27,49%). Dengan bertambahnya waktu pemeraman kuat tekan bebas tanah + kapur + abu selalu mengalami kenaikan kuat tekan bebas.

Takaendengan, dkk., (2013)mengatakan semen: meningkatkan nilai daya dukung tanah dan menurunkan indeks plastisitas yang cukup signifikan pada tanah lempung ekspansif. Pada campuran semen sebesar 20% terjadi peningkatan nilai daya dukung yang cukup tinggi yakni 767,01% dari daya dukung tanah asli, dan pada campuran semen sebesar 20% juga terjadi penurunan indeks plastisitas sebesar 56,4%.

BAB III

(10)

3.1 Rancangan Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Mekanika Tanah Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Purwokerto selama 4 bulan. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dengan menggunakan dasar rancangan acak lengkap. Bahan stabilisator tanah lempung ekspansif yang digunakan pada penelitian ini adalah bubuk popok bayi (Sodium Polyacrylate). Pada penelitian ini dibagi menjadi 7 kelompok, yaitu kontrol negatif yang tidak berisi bubuk popok bayi (Sodium Polyacrylate) serta kontrol positif menggunakan 6 formula dengan masing-masing formula berisi bubuk popok bayi (Sodium Polyacrylate) dengan bobot 2%, 4%, 6%, 8%, 10%, 12%.

3.1.1 Alat

Peralatan yang digunakan adalah sebagai berikut : cawan petri, alat batas cair casagrande, seperangkat alat uji proktor, piknometer, oven listrik, termometer, cawan petri, spatel, desikator, ayakan, alat pembarut (grooving tool), alat kuat tekan bebas, Caliofornia Bearing Ratio (CBR) dan alat-alat lain yang dapat digunakan.

3.1.2 Bahan

Bubuk popok bayi (Sodium Polyacrylate), tanah lempung ekspansif, aquades.

3.2 Variabel Penelitian

Variabel terikat adalah penggunaanlempung ekspansifsebagai bahan uji . Variabel bebas adalah CBR, Swelling, Unconfined Comperession.

Variable control adalah kalibrasi alat.

3.3 Tahapan Penelitian

3.3.1 Pengumpulan bahan

Bahan yang digunakan pada penelitian ini adalah bubuk popok bayi (Sodium Polyacrylate) yang diperoleh didaerah Purwokerto dan tanah lempung ekspansif yang diperoleh didaerah jalan raya gunung tugel, Purwokerto.

3.3.2 Pencampuran bahan

Tanah lempung ekspansif dicampurkan dengan bubuk popok bayi (sodium polyacrylate) sebanyak 0%, 2%, 4%, 6%, 8%, 10%, 12% dari berat total benda uji.

3.3.3 Pemeraman campuran bahan

Bahan yang telah dicampur dieramkan selama 7 hari. 3.3.4 Pengujian campuranSodium Polyacrylatedengan tanah

3.3.4.1 Pengujian batas cair tanah

(11)

cassagrande sampai alur tanah kembali menyatu sepanjang 1-2 cm, apabila dari hasil ketukan sudah sesuai maka diambil dari ¼ tanah yang ada di cassagrande lalu dimasukan dalam cawan, pada cawan yang sudah berisi tanah dari cassagrande di timbang dahulu setelah itu di masukan ke oven selama 24 jam, Selanjutnya tanah yang sudah di oven selama 24 jam kemudian ditimbang. Pengujian ini menggunakan standar ASTM D4318-00. 3.3.4.2 Pengujian batas plastis tanah

Timbang campuran tanh sebanyak ± 35 gram dan dimasukkan dalam mangkuk porselen dan beri air sampai campuran tanah kalis, kemudian letakkan diatas kaca dan menggelintirnya sampai berdiameter 3 mm, jika sampai diameter 3 mm sudah mulai retak, lalu masukkan ke dalam cawan dan timbang setiap cawan yang telah berisi tanah sebanyak 15 gram, setelah itu campuran tanah di oven selama 24 jam pada suhu 110 0C, lalu di timbang kembali. Pengujian ini menggunakan standar ASTM D 4318-00.

3.3.4.3 Pengujian berat jenis tanah

Sampel tanah lempung yang sudah kering oven itu lalu masukkan ayak pada saringan no.40, lalu dimasukkan dalam piknometer dengan diisi 1/3 dari volume piknometer, selanjutnya ditimbang kembali dan di isi air sampai batas bawah leher piknometer, lalu didiamkan selama 24 jam dalam keadaan piknometer tertutup, lalu goyang-goyang piknometer itu sampai gelembung udara dalam air tanah tersebut hilang, setelah jernih kembali lalu timbang kembali dan mengukur suhunya. Berat jenis tanah dihitung sesuai dengan rumus standar ASTM D654-92 (1994).

3.3.4.4 Pengujian kepadatan tanah

(12)

dilakukan dalam 6 kali dengan proses yang sama. Pengujian ini menggunakan standar ASTM D698-00a. 3.3.4.6 California Bearing Ratio

Letakkan keping pemberat di atas permukaan benda uji seberat minimal 5 kg, yakni pemberat 1,25 kg sebanyak 4 buah, atur torak penetrasi pada permukaan benda uji sehingga arloji beban menunjukkan beban permulaan sebesar 5 kg, pembebanan permulaan ini diperlukan untuk menjamin bidang sentuh yang sempurna antara torak dengan permukaan benda uji, lalu arloji penunjuk beban dan arloji pengukur penetrasi dinolkan, berikan pembebanan dengan teratur sehingga kecepatan penetrasi mendekati kecepatan 1,27 mm/menit. Catat pembacaan pembebanan pada penetrasi 31,75 mm; 63,50 mm; 127 mm; 190,50 mm; 254 mm; 381 mm; 508 mm; 762 mm; 1016 mm; dan 1270 mm, catat pembebanan maksimum dan penetrasinya bila pembebanan maksimum terjadi sebelum penetrasi 12,5 mm, keluarkan benda uji dari cetakan dan tentukan kadar air dari lapisan atas, tengah dan bawah benda uji, kemudian rata-ratakan

3.3.4.7 Pengujian kuat tekan bebas tanah

Pemeriksaan tekan bebas dengan cara mengontrol tegangan, timbang benda uji dengan ketelitatian 0,1 gram, letakkan benda uji pada mesin tekan bebas secara centris atau mesin diatur sehingga plat atas menyentuh permukaan benda uji, kemudian atur jarum arloji regangan dan tegangan pada angka nol, pembacaan beban dilakukan pada regangan-regangan 0,5% , 1%, 2% dan seterusnya dengan kecepatan regangan sebesar ½ s/d 2 % permenit (biasanya diambil 1% permenit), percobaan ini dilakukan terus sambal mengamati benda uji mengalami keruntuhan, keruntuhan ini dapat dilihat dari makin kecilnya beban walaupun renggangan semakin besar, jika renggangan telah mencapai 20% tetapi benda uji belum runtuh, maka pekerjaan dihentikan

3.4 Indikator Pencapaian

No Kegiatan Luaran dan Indikator

Ketercapaian Waktu Pelaksanaan

1. Pencampuran bahan

Mencampurkan tanah lempung ekspansif dengan

(13)

bubuk popok bayi (sodium

Bahan yang telah dicampur dieramkan selama 7 hari

Bulan ke–1 Minggu ke - 2

3.. Pengujian batas cair tanah

Menguji kadar air pada batas antara keadaan cair dan plastis pada tanah lempung ekspansif dan bubuk popok bayi (Sodium Polyacrylate) yang telah tercampur

Bulan ke- 1 Minggu ke - 3

4.

Pengujian batas plastis tanah

Menguji kadar air pada campuran tanah lempung ekspansif dan bubuk popok bayi (Sodium Polyacrylate) pada batas atas pada daerah plastis

Bulan ke- 2 Minggu ke- 1

5.

Pengujian berat jenis tanah

Menguji berat jenis pada campuran tanah lempung ekspansif dan bubuk popok bayi (Sodium Polyacrylate)

Bulan ke- 2 Minggu ke- 2

6. Pengujian kepadatan tanah

Menguji kadar air optimum pada campuran tanah lempung ekspansif dan bubuk popok bayi (Sodium Polyacrylate) dengan gaya tertentu serta mengetahui angka pori dan porositas pada campuran tanah tersebut

Bulan ke- 2 Minggu ke- 3

7. California Bearing Ratio

Menentukan CBR tanah dasar dan campuran tanah lempung ekspansif yang dipadatkan di laboratorium pada kadar air tertentu.

(14)

8. Pengujian kuat tekan bebas tanah

Pemeriksaan ini dimaksudkan untuk menentukan besarnya kekuatan tekan bebas campuran tanah lempung ekspansif bersifat kohesif dalam keadaan asli (undistrub) maupun terganggu (remolded).

Bulan ke-3

9. Analisis data Menganalisis data dan penulisan laporan

Bulan ke-4

3.5 Analisa Data Hasil Penelitian

Data diameter zona hambat yang dihasilkan dianalisis menggunakan program SPSS versi 22. Apabila data terdistribusi normal analisis yang digunakan adalah uji Anova, sedangkan apabila data tidak terdistribusi normal analisis menggunakan uji Kruskal Walli. Selanjutnya apabila dari data tersebut diperoleh hasil perbedaan yang signifikan antar kelompok maka dilanjutkan dengan uji Post-Hoc LSD.

BAB IV

BIAYA DAN JADWAL PENELITIAN 4.1 Anggaran Biaya

No Jenis Pengeluaran Biaya (Rp) 1 Peralatan penunjang Rp2,409,000.00 2 Bahan habis pakai Rp1,075,000.00

3 Perjalanan Rp1,526,000.00

4 Lain-lain Rp1,490,000.00

Jumlah Rp6,500,000.00

4.2 Jadwal Kegiatan

Tabel 2 Waktu Penelitian

No Jenis Kegiatan Bulan

1 2 3 4

1. Pengumpulan bahan

2. Pencampuran bahan 3. Pemeraman campuran

bahan

(15)

5. Pengujian batas plastis tanah

6. Pengujian berat jenis tanah 7. Pengujian kepadatan tanah 8. California Bearing Ratio

9. Pengujian kuat tekan bebas tanah

10. Analisis data

DAFTAR PUSTAKA

Arief, T.D, 2006,Dimensi Teknik, volume 8, No. 1, 2006,Universitas Kristen Petra, Surabaya.

Anonim, 2014, Uji Tekan Bebas. Tersedia : http://www.distrodoc.com/23869-uji-tekan-bebas diakses pada tanggal 25 Mei 2016

Bowles, J.E, 1993,Sifat-sifat fisik dan Geoteknis Tanah, Erlangga, Jakarta. Craig, R.F, 1987,Mekanika Tanah, Erlangga, Jakarta.

Das, B.M, 1985,Mekanika Tanah (Prinsip-prinsip Rekayasa Geoteknis), Erlangga, Jakarta

Das, B.M ,1997,Advanced Soil Mechanics, Taylor & Francis, New York

Hardiyatmo, HC, 2001,Prinsip-prinsip Mekanika Tanah dan Soal-Penyelesaian I,

Beta Offset, Yogyakarta.

Hardiyatmo, HC, 1992,Mekanika Tanah 1, Edisi Keempat, Gajah Mada University Press, Yogyakarta.

Hardiyatmo, HC, 2006,Mekanika Tanah 1, Edisi Keempat, Gajah Mada University Press, Yogyakarta.

Hardiyatmo, H.C, 2010, Stabilisasi Tanah Untuk Perkerasan Jalan, Gajah Mada University Press, Yogyakarta.

Hatmoko, J.T, 2000, Jurnal Tenik Sipil, Volume 8, No.1, 2007, Universitas Atma Jaya, Jogjakarta.

Herman, 2016, Bahan Ajar Mekanika Tanah II. Tersedia : https://sisfo.itp.ac.id/bahanajar/BahanAjar/Herman/Kuat%20geser.pdf diakses pada tanggal 25 Mei 2016

Jusron Azhar Basyir, 2013, (Coolen Pad Bantalan Gel ”Sodium

Polyacrylate”Pendingin dan Penyerap Zat Cair Pada Kursi Mobil).Tersedia

: https://www.scribd.com/doc/169887053/Coolen-Pad-Sip diakses pada tanggal 30 Mei 2016

Ramdhana, Muhammad, 2015, Makalah Kuat Geser Tanah. Tersedia : http://dokumen.tips/documents/kuat-geser-tanah-55f7e137e116e.html diakses tanggal 19 Mei 2016

(16)
(17)
(18)
(19)
(20)
(21)
(22)
(23)

Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan

Sampel 2 Rp50,000.00 Rp100,000.00

Cetok Pengambilan

Sampel 5 Rp25,000.00 Rp125,000.00

Ember Pengambilan

Sampel 2 Rp55,000.00 Rp110,000.00

Sepatu Boot Pengambilan

Sampel 2 Rp48,000.00 Rp96,000.00 Sarung

Tangan

Pengambilan

Sampel 5 pack Rp45,000.00 Rp225,000.00 Cawan Petri Penelitian 6 Rp40,000.00 Rp240,000.00 Seperangkat

Alat Uji Proktor

Penelitian 1 set -

-Timbangan Penelitian 1 -

-Pisau perata Penelitian 2 Rp20,000.00 Rp40,000.00

Ayakan Penelitian 1 set -

-Oven Listrik Penelitian 1 -

-Alat pencampur

sampel

Penelitian 1 Rp15,000.00 Rp15,000.00

Alat Batas

Penelitian 3 set Rp50,000.00 Rp150,000.00

Spatel Penelitian 3 -

-Piknometer

(24)

Desikator Penelitian 1 - -Alat Kuat

Tekan Bebas Penelitian 1 -

-Caliofornia

Bearing Ratio Penelitian 1 -

-Jas

Laboratoium Penelitian 4 Rp60,000.00 Rp240,000.00

Sub Total Rp2,409,000.00

2. Bahan Habis Pakai Material Justifikasi

Penelitian 5 Kg Rp. 50.000/Kg Rp250,000.00

Tanah

(aquades) Penelitian 15 liter

Rp.

Satuan (Rp) Jumlah (Rp)

Bensin

120 liter Rp. 7.000/ L Rp840,000.00

Bensin

98 liter Rp. 7.000/ L Rp686,000.00

(25)

4. Lain-lain

laboratorium Rp.300.000/lab Rp 600,000.00 Kertas Penelitian 1 rim Rp.40.000/rim Rp 40,000.00 Pulsa

Modem Penelitian 3 bulan Rp.100.000/bln Rp 300,000.00 Block

Note/agenda Arsip data 4 Rp. 10.000 Rp 40,000.00 Flashdisk 8

Gb Arsip data 2 Rp. 60.000 Rp 120,000.00 Fotokopi dan

jilid proposal Arsip data 4 Rp. 20.000 Rp 60,000.00 Publikasi

Jurnal 1 Rp. 330.000 Rp 330,000.00

Sub Total Rp1,490,000.00

TOTAL (Keseluruhan) Rp6,500,000.00 \

Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Kegiatan dan Pembagian Tugas

(26)

Membeli alat dan bahan

3

Iqbal Jatmiko Putra / 1403010049

Teknik Sipil S1

Teknik Sipil

8 jam /minggu

Sebagai sekertaris 2

Sebagai Humas Membeli alat

dan bahan

4 Nesti Maryani / 1403010036

Teknik Sipil S1

Teknik Sipil

8 jam /minggu

Sebagai bendahara Sebagai seksi perlengkapan Membeli alat

(27)

Gambar

Tabel 2 Waktu Penelitian

Referensi

Dokumen terkait

Tadi  malam  indeks  Dow  Jones  sempat  menembus  level  psikologis  15.000  dimana  Dow  Jones  ditutup  menguat  sebesar  0,58%  ke  level  15.056  yang 

Tujuan penelitian ini adalah (1) Untuk mengkaji peningkatan kemampuan literasi sains siswa melalui pembelajaran bervisi SETS , (2) Untuk menganalisis perbedaan literasi sains

Hasil penelitian Goris et al ., (2000) yang menguji mengenai komunikasi langsung sebagai pemoderasi pengaruh kesesuaian individu-pekerjaan pada kinerja dan kepuasan kerja

terdakwa dan teman-temannya tersebut hingga masing-masing memperoleh 20 (dua puluh ) lembar kartu remi / joker, setelah kartu remi / joker dibagikan

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allh SWT yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, taufiq serta inayah-NYA yang sangat

giro milik Bukan Penduduk yang digunakan untuk kegiatan investasi di Indonesia yang meliputi penyertaan langsung, pembelian saham, pembelian obligasi korporasi

Selain itu faktor mekanik lain yang turut berperan adalah faktor regangan kulit akibat daya luncur kebawah pada pasien dengan posisi setengah duduk dengan alas tempat tidurnya

Pada Tabel 2 hasil uji LSD diperoleh nilai yang berbeda bermakna adalah antara nilon termoplastis yang direndam dalam akuades selama 7 hari dengan nilon termoplastis