• Tidak ada hasil yang ditemukan

T POR 1103346 Chapter 3

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "T POR 1103346 Chapter 3"

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

69 BAB III

PROSEDUR PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Penelitian merupakan proses ilmiah yang mencakup sifat formal dan intensif. Karakter formal dan intensif karena mereka terikat dengan aturan, urutan, maupun cara penyajiannya agar memperoleh hasil yang diakui serta bermanfaat bagi kehidupan manusia. Intensif dengan menerapkan ketelitian dan ketepatan dalam melakukan proses penelitian agar memperoleh hasil yang dipertanggungjawabkan, memecahkan problem melalui hubungan sebab dan akibat, dapat diulang kembali dengan cara yang sama. Penelitian menurut Darmadi (2011, hlm. 24) mengungkapkan bahwa usaha seseorang yang dilakukan secara sistematis, terkontrol, mendasarkan pada teori yang ada dan diperkuat dengan fakta dan gejala yang ada”. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Penggunaan metode eksperimen ini disesuaikan dengan tujuan penelitian, yaitu ingin mengetahui hasil yang diujicobakan, sehingga hubungan sebab akibat antara kelompok yang satu dengan yang lainnya akan menjawab masalah penelitian yang diajukan. Seperti yang dikemukakan oleh Arikunto (2002, hlm. 3) sebagai berikut:

Eksperimen adalah suatu cara untuk mencari hubungan sebab akibat (hubungan kausal) antara satu dua faktor yang sengaja ditimbulkan oleh peneliti dengan mengeliminir atau mengurangi atau menyisihkan factor-faktor lain yang bisa mengganggu. Eksperimen selalu dilakukan dengan maksud untuk melihat akibat dari suatu perlakuan.

Dalam penelitian eksperimen seorang peneliti sejauh mungkin harus dapat memastikan bahwa variasi atau perubahan yang terjadi pada variabel terikat benar-benat disebabkan oleh adanya manipulasi variabel bebas. Hal ini selaras seperti yang dikemukakan Maksum (2012, hlm. 65) sebagai berikut:

(2)

Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk mengungkapkan perbedaan pengaruh pendekatan pembelajaran taktis dan teknis terhadap hasil belajar keterampilan sepakbola siswa SMA Labschool UPI Kota Bandung. Untuk itu diperlukan data berupa skor yang menunjukkan taraf hasil belajar keterampilan sepakbola. Untuk mengetahui pengaruh pendekatan pembelajaran taktis dan teknis terhadap perubahan hasil belajar keterampilan sepakbola siswa maka dilakukan tes keterampilan sepakbola. Adapun tes tersebut, tes akhir untuk mengetahui hasilnya setelah diberikan perlakuan dengan menggunakan pendekatan pembelajaran taktis. Apabila pendekatan pembelajaran yang dilakukan dengan menggunakan pendekatan taktis dan teknis berpengaruh terhadap hasil belajar keterampilan sepakbola siswa, maka jelas dapat dikatakan bahwa skor perolehan itu diakibatkan oleh perlakuan kedua pendekatan pembelajaran tersebut. Prosedur ini digunakan dengan alasan bahwa hasil belajar kedua pendekatan pembelajaran dapat diobservasi dan dianalisis berdasarkan kemampuan yang dianggap melekat sesudah memperoleh perlakuan. Hal ini selaras dengan permasalahan penulis yang ingin mengetahui hubungan sebab akibat dari pengaruh pendekatan pembelajaran taktis dan teknis terhadap hasil belajar keterampilan sepakbola. Variabel-variabel dalam penelitian ini terdiri atas dua variabel bebas, yaitu pendekatan pembelajaran taktis dan pendekatan pembelajaran teknis (variabel bebas aktif). Adapun variabel terikat dalam penelitian ini adalah hasil belajar keterampilan sepakbola.

B. Populasi dan Sampel

1. Populasi

(3)

ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.” Jadi populasi bukan hanya orang, tetapi juga obyek dan benda-benda alam yang lain. Populasi juga bukan sekedar jumlah yang ada pada obyek atau subyek yang dipelajari, tetapi meliputi seluruh karakteristik atau sifat yang dimiliki oleh subyek atau obyek itu. Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah seluruh siswa SMA Labschool UPI Kota Bandung yang mengikuti ekstrakurikuler sepakbola yang berjumlah 60 orang. Alasan pemilihan populasi tersebut adalah antusias siswa yang tinggi ini diketahui pula dengan kehadiran siswa dalam aktivitas ekstrakurikuler cukup banyak dan selain itu keseriusan dalam mengikuti pembelajaran sepakbola.

2. Sampel

Sampel adalah objek yang akan diteliti, menurut Sugiyono (2010, hlm. 81), “Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut”.. Dalam proses penentuan jumlah sampel, tidak ada patokan yang standar untuk dijadikan patokan dalam melakukan penelitian dari populasi yang tersedia, untuk memilih sampel harus terdapat penyelidikan dari sifat populasi. Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik purposive sample. Menurut Arikunto (2002, hlm. 117), menjelaskan bahwa :

Teknik pengambilan sampel purposive ini dilakukan untuk menyempurnakan penggunaan teknik sampel yang tidak berstrata. Oleh karena itu, untuk memperoleh sampel yang representative, pengambilan subyek dari setiap sampel ditentukan berdasarkan tujuan tertentu dari masalah penelitian.

(4)

Teknik pengambilan sampelnya adalah sampel dibagi menjadi dua kelompok yaitu kelompok A dan kelompok B. Untuk menentukan kelompok A dan B yang masing-masing kelompok terdiri dari 30 orang. Dengan terlebih dahulu dilakukan tes awal yaitu tes keterampilam sepakbola setelah data tes awal diperoleh, langkah selanjutnya merangking skor dari yang tertinggi sampai yang terendah, kemudian membagi kelompok menjadi dua berdasarkan dengan teknik yaitu 30 orang untuk kelompok A dan 30 orang untuk kelompok B yang diberi perlakuan pembelajaran pendekatan taktis dan 30 orang kelompok B diberi pendekatan pembelajaran teknis.

C. Desain Penelitian

Dalam suatu penelitian eksperimen dipilih desain yang tepat dan sesuai dengan tuntutan variabel-variabel yang terkandung dalam penelitian dan hipotesis yang penulis ajukan dalam penelitian ini untuk mempermudah langkah-langkah yang harus dilakukan dalam suatu penelitian. Penggunaan desain penelitian ini disesuaikan dengan aspek penelitian serta pokok masalah yang ingin diungkapkan. Atas dasar hal tersebut, Penggunaan desain dalam penelitian ini adalah post only design, yakni suatu desain penelitian yang hanya melihat hasil tes akhirnya saja. Mengenai desain penelitian yang digunakan Arikunto (2002, hlm. 79) menjelaskan dalam pola sebagai berikut:

Tabel 3.1 Desain Penelitian

Sampel Variabel Bebas Variabel Terikat

A1 Pendekatan Pembelajaran

Taktis (A1)

Peningkatan Hasil Belajar Keterampilan

Sepak Bola (Y1)

A2 Pendekatan Pembelajaran

Teknis (A2)

Peningkatan Hasil Belajar Keterampilan

Sepak Bola (Y2)

Keterangan:

A1 adalah perlakuan melalui model pembelajaran Taktis

A2 adalah perlakuan melalui model pembelajaran Teknis

Y1 adalah peningkatan hasil belajar keterampilan sepak bola

(5)

D.Validitas Penelitian

a. Validitas Internal

Pengontrolan validitas internal adalah pengendalian terhadap variabel– variabel luar yang dapat menimbulkan interpretasi lain. Variabel–variabel yang dikontrol meliputi:

1) Pengaruh historis. Penelitian ini dikendalikan dengan cara mengatur rencana eksperimen dengan jelas dan terjadwal dengan baik, serta disarankan kepada sampel penelitian untuk tidak menggunakan waktu luangnya dengan melakukan aktivitas cabang olahraga sepakbola, artinya peneliti tidak mengizinkan subjek untuk melakukan aktivitas olahraga sepakbola di luar jam eksperimen kerana akan mempengaruhi tes.

2) Pengaruh kematangan. Perubahan dalam hasil eksperimen dapat terjadi karena berlalunya waktu dan perubahan alamiah sebagai akibat dari faktor pertumbuhan dan perkembangan sampel, oleh karena itu perlakuan tidak diberikan terlalu lama dan subyek penelitian, artinya peneliti harus bisa memastikan bahwa andai terjadi perubahan pada variabel terikat, bukan semata karena factor kematangan, melainkan karena perlakuan yang diberikan.

(6)

Februari 2014 lima hari setelah pertemuan akhir, artinya peneliti sama-sama memberikan dengan tes yang sama dengan yang sebelumnya.

4) Pengaruh instrumentasi. Instrumentasi menunjuk kepada perubahan pada hasil eksperimen sebagai akibat dari perubahan yang terjadi pada proses pengukuran yang dilakukan. Pengendalianya dilakukan dengan cara tidak mengubah proses pengukuran pada saat pengumpulan data dan tidak mengganti apapun yang ada hubungannya dengan instrumen yang digunakan. Petugas tes adalah dibantu oleh mahasiswa yang aktif dalam UKM sepakbola UPI sebanyak 4 orang yang diasumsikan memiliki tingkat keterampilan yang hampir sama, dan peneliti terlibat langsung dalam proses penelitian dan juga dalam proses pengumpulan data.

5) Pengaruh pemilihan sampel. Pemilihan sampel menunjuk kepada adanya komposisi kelompok sampel yang akan dikenai perlakuan yang berpeluang dapat mempengaruhi hasil eksperimen. Dikontrol dengan penempatan subjek yang memiliki kemampuan yang kurang lebih sama, subjek dibagi dua kelompok eksperimen. Dalam penelitian ini yang menjadi sampel adalah siswa putra kelas XI SMA Labschool UPI Kota Bandung yang berjumlah 60 siswa.

b. Validitas Eksternal

(7)

dapat digeneralisasikan. Ada dua kategori validitas eksternal menurut Donald (dalam Hamidi, 1999, hlm. 56) yaitu validitas populasi dan validitas ekologi yang masing-masing dijelaskan sebagai berikut:

1) Validitas populasi, bertujuan agar hasil penelitian dapat digeneralisasikan kapada populasi yang jauh lebih besar, walaupun populasi tersebut belum diteliti. Validitas populasi ini dikontrol dengan jalan : (a) mengambil sampel sesuai karakteristik populasi penelitian yakni mengambil siswa dengan tingkat belajarnya yang berada pada tingkat kelas yang sama, (b) memberikan hak yang sama kepada setiap sampel dalam penerimaan perlakuan penelitian. 2) Validitas ekologi, bertujuan agar hasil penelitian ini digeneralisasikan kepada

kondisi lingkungan yang lain. Dalam pengontrolannya digunakan teknik: (a) tidak memberitahukan kepada siswa bahwa mereka sedang dijadikan subyek penelitian dengan teknik perlakuan yang sengaja memakai luar jam pelajaran dan jadwal belajar yang biasa untuk menghindari pengaruh reaktif akibat proses penelitian, (b) mempergunakan guru mereka sendiri yang telah diberikan pengarahan pelaksanaan perlakuan tersebut, (c) tidak mengubah jadwal yang telah ditetapkan, dan (d) tidak menyatakan harapan khusus kepada guru pelaksana perlakuan tentang hasil penelitian dengan maksud untuk menghindari kecenderungan pembenaran hipotesis penelitian.

E. Instrumen Penelitian

1. Jenis Instrumen

a. Tes Keterampilan Sepakbola

Tes keterampilan ini bertujuan akan mengukur keterampilan (penguasaan) teknik dasar bermain olahraga sepakbola. pengukuran keterampilan tersebut berguna untuk mengelompokkan keterampilan siswa.

(8)

1) Tes Sepak Tahan Bola (Passing dan Stoping)

Tujuan: untuk mengukur keterampilan dan gerak kaki dalam menendang dan menahan bola.

Alat yang digunakan: bola 2 buah, stopwatch, bangku swedia 4 buah (papan ukuran 3 meter x 60 cm sebanyak 2 buah), dan kapur.

Pelaksanaan tes: orang coba berdiri di belakang garis tembak yang berjarak 4 meter dari sasaran/papan, boleh dengan posisi kaki kakan siap menembak maupun sebaliknya kaki kiri yang menembak. Pada aba-aba “ya”, orang coba mulai menendang bola kesasaran atau papan dan menahannya kembali dengan kaki di belakang garis tembak kaki yang akan menendang bola berikutnya yang arahnya berlawanan dengan tendangan pertama. Lakukan kegiatan ini bergantian antara kaki kiri dan kaki kanan selama 30 detik. Apabila bola keluar dari daerah yang sudah di tentukan, maka orang coba menggunakan bola cadangan yang telah disediakan.

Penskoran: jumlah menendang bola dan menehan bola yang sah, selama 30 detik, hitungan satu, diperoleh dari satu kali kegiatan menendang bola.

Gagal apabila:

a. Bola ditahan dan di tendang di depan garis tending yang akan menendang bola.

b. Hanya menahan dan menendang bola dengan satu kaki.

(9)

Gambar 3.5

Tes Sepak Tahan Bola (Passing dan Stoping) (Nurhasan dan Cholil, 2007, hlm. 209) 2) Tes memainkan bola dengan kepala bola (Heading)

Tujuan: untuk mengukur keterampilan dan gerak kaki dalam menendang dan menahan bola.

Alat yang digunakan: bola 2 buah, stopwatch, bangku swedia 4 buah (papan ukuran 3 meter x 60 cm sebanyak 2 buah), dan kapur.

Pelaksanaan tes: orang coba berdiri di belakang garis tembak yang berjarak 4 meter dari sasaran/papan, boleh dengan posisi kaki kakan siap menembak maupun sebaliknya kaki kiri yang menembak. Pada aba-aba “Ya”, orang coba mulai menendang bola kesasaran atau papan dan menahannya kembali dengan kaki di belakang garis tembak kaki yang akan menendang bola berikutnya yang arahnya berlawanan dengan tendangan pertama. Lakukan kegiatan ini bergantian antara kaki kiri dan kaki kanan selama 30 detik. Apabila bola keluar dari daerah yang sudah di tentukan, maka orang coba menggunakan bola cadangan yang telah disediakan.

(10)

Gagal apabila:

a. Bola ditahan dan di tendang di depan garis tending yang akan menendang bola.

b. Hanya menahan dan menendang bola dengan satu kaki.

Untuk lebih jelasnya mengenai tes memainkan bola dengan kepala bola (Heading) dapat dilihat pada gambar:

Gambar 3.2.

Tes Memainkan Bola dengan Kepala (Sucipto dkk, 2000, hlm. 33) 3) Tes menggiring bola (Dribbling)

Tujuan: Mengukur ketrampilan, kelincahan dan kecepatan kaki dalam memainkan bola.

Alat yang digunakan: bola, stopwatch, 6 buah rintangan (tngkat/lembing), tiang bendera, kapur.

(11)

kaki kiri bergantian, atau minimal salah satu kaki pernah menyentuh bola satu kali sentuhan.

Penskoran: Catatan waktu tempuh yang terbaik dari dua kali kesempatan diambil sebagai data penelitan. Waktu dicatat dalam satuan detik.

Gagal apabila:

a. Orang coba menggiring bola hanya dengan menggunakan satu kaki saja

b. Orang coba menggiring bola tidak sesuai arah panah.

c. Orang coba menggunakan anggota badan selain kaki pada saat menggiring bola.

Untuk lebih jelasnya mengenai tes memainkan bola dengan kepala bola (Heading) dapat dilihat pada Gambar 3.3

Gambar 3.3.

Tes Menggiring Bola (Dribbling) (Nurhasan dan Cholil, 2007, hlm. 212) 4) Tes Menendang Bola Kesasaran (Shooting)

Tujuan : Mengukur ketepatan dalam menendang bola kesasaran.

Alat yang digunakan : bola, gawang, nomor-nomor, dan tali.

(12)

Penskoran : jumlah skor bola masuk pada sasaran dalam tiga kali kesempatan. Bila bola hasil tendangan mengenai tali pemisah skor pada sasaran, maka diambil skor terbesar dari kedua sasaran.

 Gagal apabila bola keluar dari daerah sasaran dan menempatkan bola tidak pada jarak 16,5 meter dari sasaran. Untuk lebih jelasnya mengenai tes menembak atau menendang bola Gambar 3.4.

Gambar 3.4

Tes Menembak Bola ke Sasaran (Shooting) (Nurhasan dan Cholil, 2007, hlm. 214) 2. Tes Pemahaman Bermain Sepakbola

Tes Keterampilan Bermain sepakbola GPAI (Games Performance Assesment Instrument) yang dikutip dari Griffin, Mitchael, & Oslin (dalam

Hoedaya, 2001, hlm. 12).

Tabel 3.2

Pengamatan Penampilan Bermain

Tanggal : ……….. IPPB Kelompok: ………

Komponen Penampilan Bermain Kriteria

1. Keputusan yang Diambil (Decision Making)

Pemain Berusaha mengoper keteman yang berdiri bebas

2. Melaksanakan Keterampilan (Skill Execution)

Operan terkendali

Bola operan mengenai sasaran 3. Memberikan Dukungan

(Support)

(13)

No Nama Keputusan Yang Diambil

Melaksanakan Keterampilan

Memberikan Dukungan

T TT E TE T TT

1 2 Dst

Ket: T= Tepat TT= Tidak Tepat E= Efisien TE= Tidak Efisien F. Prosedur Penelitian

Untuk menganalisa dan menghasilkan kesimpulan yang jelas untuk itu penulis dapat membuat langkah-langkah penelitian dengan maksud untuk memperoleh data yang lebih akurat serta tidak adanya ketimpangan dalam penelitian.

A. Persiapan yang meliputi:

a. Mempersiapkan rancangan desain proposal penelitian.

b. Melakukan pengamatan dan wawancara untuk memperoleh data yang akan dijadikan sampel penelitian.

c. Mengumpulkan dokumen-dokumen yang diperlukan terkait dengan variabel penelitian.

1) Penentuan metode, populasi, sampel dan desain penelitian. 2) Penyusunan instrument penelitian.

3) Mempersiapkan tes untuk memperoleh data terkait dengan penelitian yang diteliti.

4) Melakukan pengumpulan data

5) Menganalisis data dengan menggunakan teknik analisis data yang tepat dan menguji hipotesis penelitiannya.

6) Mendeskripsikan hasil penelitian dalam bentuk laporan penelitian sebagai karya ilmiah.

(14)

G. Prosedur Pengolahan dan Analisis Data

Penghitungan dan analisis data dalam suatu penelitian dimaksudkan untuk mengetahui makna dari data yang diperoleh dalam rangka memecahkan masalah peneliti. Analisis data dilaksanakan dengan menggunakan program Statistical Product and Service Solution(SPSS) Serie 20. Adapun langkah-langkah yang

ditempuh adalah sebagai berikut: 1) Uji normalitas data

Uji normalitas data dilaksanakan dengan tujuan agar dapat memperoleh informasi mengenai kenormalan data yang diperoleh. Selain itu, uji normalitas data juga akan menentukan langkah yang harus ditempuh selanjutnya, yaitu analisis statistik apa yang harus digunakan, apakah statistik parametrik atau nonparametrik. Uji normalitas dari output yang dihasilkan program SPSS 20 terdapat lima uji analisis normalitas data, yaitu Kolmogorov Smirnov, Shapiro-Wilk, QQ Plots, Detrended Normal QQ Plots, da n Spread V.S Level Plot. Untuk

uji normalitas, penulis mengacu pada analisis Klomogorov Smirnov. Penulis beranggapan bahwa untuk jumlah sampel lebih atau di atas 30 orang atau termasuk pada kategori kelompok sampel besar, maka pengujian dengan Kolmogorov Smirnov sangat relevan. Dengan pengujian Kolmogorov Smirnov,

untuk jumlah sampel di atas 30 orang atau sampel besar memiliki derajat yang tinggi.

2) Uji homogenitas data

(15)

3) Uji hipotesis

Uji hipotesis data dilakukan guna mendapatkan kesimpulan dari data yang diperoleh. Dalam uji hipotesis ini penulis hanya mengambil tes akhir keterampilan sepakbola kelompok pendekatan pembelajaran taktis dan teknis. Selain itu juga membandingkan hasil belajar keterampilan sepakbola sebelum dan sesudah perlakuan (posttest) dengan menggunakan pendekatan taktis dan teknis. Dalam penelitian ini digunakan uji t yang ada dalam analisis statistik SPSS. Adapun output yang dihasilkan terdiri dari dekripsi data, uji homogenitas variansi, uji t, tes ini digunakan untuk melihat kelompok mana saja yang memiliki

perbedaan signifikan. Hasil-hasil tersebut dibandingkan dengan tabel dan probabilitas (Sig.).

4) Analisis dan deskripsi data

Dalam kegiatan analisis dan deskripsi data yang dilakukan adalah menganalisis serta mendeskripsikan angka-angka yang ada, hasil dari penghitungan statistik. Angka atau nilai yang dihasilkan bisa dibandingkan dengan angka tabel atau dideskripsikan secara langsung dengan berbagai pertimbangan. Analisis didasarkan pada hipotesis yang dibuat untuk dapat memaknai nilai dan angka yang dihasilkan dari penghitungan. Selain itu juga dibahas berbagai temuan selama pelaksanaan di lapangan selama penelitian berlangsung.

H. Hipotesis Statistik

Sesuai dengan masalah penelitian, hipotesis penelitian, maka hipotesis statistik yang dirumuskan dalam penelitian ini sebagai berikut:

Ho : µ1≤ µ2, Pembelajaran dengan pendekatan taktis dan pembelajaran dengan

pendekatan teknis dapat memberikan pengaruh yang sama terhadap hasil belajar keterampilan sepak bola.

HA : µ1 > µ2, Pembelajaran dengan pendekatan Taktis memberikan pengaruh

(16)

keterampilan sepak bola.

Tabel 3.3

Program Pembelajaran Taktis dan Teknis

Pertemuan Materi Pembelajaran Taktis Materi Pembelajaran Teknis 1 Tes awal keterampilan

Sepakbola

Tes awal Keterampilan sepakbola

2-4 Mengoper dan menerima bola dengan kaki bagian dalam dan luar

Melakukan teknik operan pendek dengan baik dan benar

5-7 Menerima bola dan segera menembak bola ke sasaran

Melakukan operan panjang dengan baik dan benar

8-10 Memberi dukungan agar pembawa bola dapat membongkar pertahanan

Melakukan teknik menyundul dengan baik dan benar

11-13 Mengoperkan bola ke pemain target dengan cepat dan tepat

Melakukan teknik menembak ke sasaran dengn baik dan benar 14-16 Membatasi ruang gerak lawan di daerah

pertahanan dan menutup gerak lawan yang sedang menguasai bola

Melakukan teknik menggiring bola dengan baik dan benar

17-19 Mengembangkan taktik kelompok dan individu untuk menyerang dan bertahan

Mengkombinasikan teknik operan, menggiring, menyundul dan menembak bola

20 Tes akhir Keterampilan sepakbola Tes akhir Keterampilan Sepakbola

Tabel 3.4

Skenario Pendekatan Pembelajaran Taktis Keterampilan Sepakbola

Bagian Pertemuan

Deskripsi Gambar Waktu

a.Pendahuluan

b.Inti Bentuk Permainan

Berbaris, berdoa, presensi, apersepsi, motivasi dan penjelasan tujuan pembelajaran. Siswa melakukan peregangan statis, dinamis, dan dilanjutkan dengan melakukan permainan berlari, (seperti kucing-kucingan, bola raja, dsb).

Posisi dasar dalam permainan sepak bola:

 Mengoper dan menerima bola ke teman dengan formasi 3 vs 3. Dengan memodifikasi ukuran lapangan di area 25 x 20 meter:

 Bola di oper kepada pasangannya dengan mengatur kecepatan bola dan

10 menit

(17)

langsung diarahkan kekaki kanan dan kaki kiri.

 Selanjutnya pemain melakukan operan ditujukan ketempat atau ruang kosong agar dapat dikejar oleh teman seregu

 Regu yang mampu melakukan operan enam kali menjadi pemenangnya

 Lakukan secara berulang-ulang dengan formasi 3 vs 3 dan ditandingakan dengan pasangan lainnya sampai waktu yang sudah ditentukan

 Bola dianggap mati apabila bola keluar dari garis lapangan atau dapat direbut regu lain

Posisi dasar dalam permainan sepak bola:

 Mengoper dan menerima bola ke teman dengan formasi 3 vs 3. Dengan memodifikasi ukuran lapangan di area 50 x 35 meter:

 bola di oper kepada pasangannya dengan mengatur kecepatan bola dan langsung diarahkan kekaki kanan dan kaki kiri.

 Pemain melakukan operan kepada pasangannya dan kembali meminta bola, membuka ruang gerak untuk menerima operan dari teman lainnya.

 Regu yang sanggup mengoper bola empat kali berturut-turut langsung cetak gol ke dua gawang yang tersedia

 Lakukan secara berulang-ulang dengan formasi 3 vs 3 dan ditandingkan dengan pasangan lainnya sampai hitungan tertentu.

(18)

Posisi dasar dalam permainan sepak bola:

 Mengoper dan menerima bola ke teman dengan formasi 4 vs 4. Dengan memodifikasi ukuran lapangan di area 50 x 40 meter:

 Bola di awali dari server kemudian Bola di oper kepada pasangannya dengan mengatur kecepatan bola dan langsung diarahkan kekaki kanan dan kaki kiri.

 Pemain melakukan operan kepada pasangannya dan kembali meminta bola, membuka ruang gerak untuk menerima operan dari teman lainnya.

 Regu yang sanggup memainkan bola selama dua puluh detik menjadi pemenangnya

 Lakukan secara berulang-ulang dengan formasi 4 vs 4 dan ditandingkan dengan pasangan lainnya sampai hitungan tertentu.

 Bola dianggap mati apabila bola keluar dari garis lapangan.

Posisi dasar dalam permainan sepak bola:

 Mengoper dan menerima bola ke teman dengan formasi 4 vs 4 . Dengan memodifikasi ukuran lapangan di area 50 x 40 meter:

 Pemain melakukan operan kepada pasangannya dan kembali meminta bola, membuka ruang gerak untuk menerima operan dari teman lainnya.

 Regu yang sanggup memainkan bola selama dua puluh detik dan

 Lakukan secara berulang-ulang dengan formasi 4 vs 4 dan ditandingkan dengan pasangan lainnya sampai hitungan tertentu.

(19)

Mengajar

Guru menghentikan permainan dan memberikan beberapa masalah kepada siswa:

 Apa anda dapat mengoper bola jarak dekat dan jauh dengan akurasi yang tepat?

 Bagaimana anda membuka ruang agar dapat menguasai bola selama mungkin dengan rekan se-tim?

 Bagaimana cara anda mempertahankan bola?

 Bagaimana cara anda mempersiapkan operan yang kuat dan akurat?

 Apa yang anda lakukan dalam permainan ini?

Setelah mengajukan pertanyaan guru memberikan arahan, bimbingan, umpan balik secara singkat bagaimana cara mengoper, menerima dan mempertahankan bola serta menugaskan siswa untuk berlatih secara perorangan, berpasangan atau berkelompok. Lama latihan dapat dimodifikasi disesuaikan dengan waktu yang ada.

Mengulangi dan mengembangkan kembali permainan sesuai dengan pola yang telah di instruksikan oleh guru.

(20)

Tabel 3.5

Skenario Pembelajaran Pendekatan Pembelajaran Teknis Keterampilan Sepakbola

Bagian Pertemuan

Deskripsi Gambar Waktu

a. Pendah

uluan

b.Inti Penyajian

Berbaris, berdoa, presensi, apersepsi, motivasi, penjelasan tujuan pembelajaran. Siswa melakukan peregangan statis, lari lima keliling dan lakukan gerakan samba.

A. Operan ke dinding

1. Siswa melakukan operan pendek kedinding dengan kaki bagian dalam

 Siswa melakukan operan pendek (passing pendek) menggunakan kaki bagian dalam kanan dan kiri dengan bola ke dinding.

 Kemudian menerima bola kembali dengan kaki bagian dalam kanan dan kiri

 Perhatikan dengan baik gerakan siswa mulai sikap awal seperti tumpuan, perkenaan, ayunan dan sikap akhir seperti gerak lanjut

 Dan lakukan secara berulang – ulang sampai waktu yang ditentukan guru

2. Siswa melakukan operan kedinding dengan kaki bagian luar

 Siswa melakukan operan pendek (passing pendek) menggunakan kaki bagian dalam kanan dan kiri dengan bola ke dinding.

 Kemudian menerima bola kembali dengan kaki bagian dalam kanan dan kiri

 Perhatikan dengan baik gerakan siswa mulai sikap awal seperti tumpuan, perkenaan, ayunan dan sikap akhir seperti gerak lanjut

 Dan lakukan secara berulang – ulang sampai waktu yang

10 menit

(21)

c.Penutup

ditentukan guru

3. Siswa melakukan operan berpasangan dengan kaki bagian luar

 Siswa melakukan operan pendek (passing pendek) menggunakan kaki bagian luar kanan dan kiri dengan bola ke dinding.

 Kemudian menerima bola kembali dengan kaki bagian luar kanan dan kiri

 Perhatikan dengan baik gerakan siswa mulai sikap awal seperti tumpuan, perkenaan, ayunan dan sikap akhir seperti gerak lanjut

 Dan lakukan secara berulang – ulang sampai waktu yang ditentukan guru

B. Permainan sederhana

 Siswa melakukan permainan sepakbola volleyball

 Permainan dilakukan dengan membentangkan net atau cones ditengah lapangan kira-kira 25 x 35 meter

 Bola harus dilambungkan melewati net dengan menggunakan kaki dan mendarat di bidang lawan. Bola hanya boleh dikembalikan tiga kali pukulan antara sesama rekan tim.

 Tim yang lebih dahulu mencapai dua puluh satu poin yang menjadi pemenang

Berbaris, guru menjelaskan kembali konsep operan pendek dengan kaki bagian dalam dan luar, dan melakukan Tanya jawab dengan siswa, berdoa

10 menit

Gambar

Tabel 3.1 Desain Penelitian
Gambar 3.2.  Tes Memainkan Bola dengan Kepala (Sucipto dkk, 2000, hlm. 33)
Gambar 3.3.  (Dribbling) (Nurhasan dan Cholil,  2007, hlm. 212)
Tabel 3.2 Pengamatan Penampilan Bermain
+3

Referensi

Dokumen terkait

say {Dewi Sukma}{Hai Nyai Emas Padmawati, beritahukanlah pada rajamu.} say {Dewi Sukma}{Utuslah seseorang untuk mengambil pusaka Lalayang Salaka Domas di Jabaning Langit}. say

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisa faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian sembelit pada ibu post partum 3 hari di Desa Margorejo

Keterkaitan konstruk kualitas jasa dan tujuh dimensi ini dapat dipahami melalui deskripsi berikut, yaitu ketika konsumen diminta untuk menjelaskan mengapa jasa e-banking

sebagai berikut: sebuah struktur yang sangat organik dengan minimal formalisasi; spesialisasi pekerjaan yang tinggi berdasar pendidikan formal; para spesialis akan memiliki

Meski ada perubahan kewenangannya yang luar biasa namun masih ada kewenangan-kewenangan yang masih perlu dibanggakan oleh MPR seperti Pasal 3 Ayat 1 berbunyi:

Didalam IDE Arduino terdapat library yang beberapa sudah ada menjadi dasar tersimpan di sistem, namun jika ada perangkat alat lainnya yang belum ada library , maka

Setelah itu pengguna tinggal memilih button yang tersedia untuk masuk ke menu utama.Setelah pengguna memasukkan nama ke menu login, akan muncul tampilan menu utama,

Pada tahun 1984 PT SUCOFINDO Medan mendapat tugas baru untuk pengawasan khusus dari pemerintah meliputi pemeriksaan terhadap barang-barang yang akan di eksport, jenis jasa ini