• Tidak ada hasil yang ditemukan

Post Bab 5

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Post Bab 5"

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

6

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, dapat disimpulkan bahwa

model pembelajaran kooperatif tipe dapat meningkatkan hasil

belajar IPS siswa kelas IV SD N Umbulwidodo Ngemplak Sleman. Hal tersebut

dibuktikan dari beberapa hasil sebagai berikut yaitu pada siklus I nilai rata – rata

kelas meningkat dari 57,41 pada saat pratindakan menjadi 61,79 kemudian pada

siklus II nilai rata – rata siswa meningkat lagi menjadi 72,69 nilai tersebut sudah

mencapai KKM dan telah mencapai kriteria keberhasilan dimana lebih dari 80%

siswa memperoleh nilai ≥ 65. Hasil pengamatan keaktifan, keberanian dan

kerjasama siswa dari siklus I ke siklus II mengalami peningkatan. Ini dibuktikan

dengan keaktifan siswa dalam menyampaikan ataupun menanggapi pendapat

temannya dan jumlah siswa yang berani bertanya apabila dia belum paham

mengalami peningkatan.

Keberhasilan mutlak tersebut terjadi karena adanya diterapkannya model

pembelajaran kooperatif tipe yaitu dengan penggunaan undian

dalam pembagian materi pembelajaran pada setiap kelompok dan penggunaan bola

(2)

117

oleh masing – masing siswa. Kemudian siswa melemparkan bola plastik yang

sudah ditempel pertanyaan tersebut kepada temannya yang lain.

. R

Berdasarkan hasil penelitian, peneliti menyampaikan saran sebagai berikut :

1. Bagi Guru

a. Diharapkan guru dapat menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe

dalam pembelajaran IPS khususnya pada materi

Koperasi.

b. Guru yang sudah memahami model pembelajaran kooperatif tipe

dapat membagi pengetahuannya kepada guru yang

lain, sehingga guru di sekolah tersebut dapat menerapkan model

pembelajaran kooperatif tipe .

2. Bagi Sekolah

a. Sekolah sebaiknya memberikan motivasi kepada guru untuk selalu

mengembangkan pembelajaran yang berkualitas salah satunya dengan

menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe

dalam pembelajaran.

b. Sekolah diharapkan memfasilitasi guru dalam mengembangkan

(3)

11

!

"

# $ % & ! ' ( ) *

*+ , & !

* , !

"## $ % #&'('#')# * +', %

'' %

-.! & $ !

, // - . /

0 0 * , 1 - ( '* 2.( !

3 ' ! . ) 4 % ' 244

5 * 6 ' & 0

5 * - ( '* -7!

2.(

8 ' 9 //: ; 8 '

8 8 % /// ! 1 ! 2

4 %* / < ;

4 8 % 3 4 5 6 7 !6

7

(4)

Referensi

Dokumen terkait

Nilai rata-rata kognitif pada siklus III meningkat menjadi 89,23 dari siklus II yang hanya 74,61; sedangkan nilai rata-rata motivasi meningkat menjadi 90,7% (termasuk

Setelah dilakukan penerapan Model Explicit Intruction (Pengajaran Langsung) pada siklus I nilai rata-rata hasil belajar siswa meningkat 9, 07% dari nilai awal menjadi 57, 22 %

Setelah dilakukan penerapan model Demonstrasi pada pokok bahasan Bermain bola Voly pada siklus I nilai rata-rata hasil belajar siswa meningkat 9,62% dari nilai awal menjadi

Pada kegiatan pratindakan Persentase ketuntasan siswa baru mencapai 33,3% saja, setelah dilakukan kegiatan siklus I hasil ketuntasan belajar siswa meningkat menjadi

Hasil belajar siswa mengalami peningkatan yang tampak pada nilai rata-rata kelas XI IPS.. 2 pra siklus adalah 73 meningkat pada siklus I mencapai 79, pada siklus

Peningkatan kecerdasan logika siswa dapat terlihat dari hasil tes yang menunjukkan peningkatan persentase dari siklus I sebesar 41% dari jumlah siswa dengan nilai

Kemudian meningkat pada siklus I dengan persentase ketuntasan menjadi 55,17 % dengan nilai rata-rata 74,31 dan mencapai ketuntasan pada siklus II dengan nilai

Kemudian dilakukan tindakan lagi perbaikan siklus 2 dengan perolehan rata-rata kelas 74,2 peningkatan nilai rata-rata dari siklus 1 ke siklus 2 sebesar 1,7% pada grafik