12/02 /17
Transi 1
Suwardjono
Bab 11
12/02 /17
Transi 2
Suwardjono
• Menjelaskan pengertian ekuitas secara formal dan semantik. • Membedakan makna kewajiban dan ekuitas .
• Menyebutkan komponen-komponen ekuitas dan sumber perubahannya.
• Membedakan modal setoran dan modal bentukan.
• Menyajikan komponen-komponen ekuitas dalam statemen keuangan dan konsep-konsep yang mendasarinya.
• Menjelaskan aspek teoretis sumber-sumber penyebab perubahan ekuitas.
• Menjelaskan konsep laba komprehensif dan cara penyajiannya.
Tujuan Pembelajaran
12/02 /17
Transi 3
Suwardjono
Pengertian
Karena keperluan artikulasi, ekuitas didefinisi secara sintaktik sebagai berikut:
Hak residual atas aset perusahaan setelah dikurangi semua kewajiban.
12/02 /17
Transi 4
Suwardjono
Pengertian
Ekuitas berbeda dengan kewajiban dalam hal:
1. Penyelesaian klaim
12/02 /17
Transi 5
Suwardjono
Komponen Ekuitas Pemegang Saham
Ekuitas Pemegang Saham
Modal Setoran Modal Bentukan
Modal Setoran Lain Modal Yuridis
Lain-lain
• Penerbitan saham baru • Kapitalisasi laba ditahan • Dividen saham
• Konversi obligasi atau saham terkonversi • Pemesanan saham
• Premium modal saham • Penjualan saham treasuri • Penyerapan defisit
• Deklarasi dividen likuidasi • Restrukturisasi kapital • Revaluasi aset
• Laba atau rugi dari statemen laba-rugi • Dividen
• Rekapitalisasi • Defisit
• Koreksi
12/02 /17
Transi 6
Suwardjono
Beberapa Istilah
Modal setoran:
• Invested capital, original capital, original investment
Modal yuridis:
• Legal capital, formal capital, restricted capital, stated capital, capital stock
Modal setoran lain (agio saham):
12/02 /17
Transi 7
Suwardjono
Tujuan Penyajian Ekuitas
1. Efisiensi dan kepengurusan manajemen 2. Riwayat dan prospek investasi pemilik 3. Tanggung jawab yuridis pemilik
Untuk mencapainya harus tersedia informasi:
1. Sumber ekuitas
12/02 /17
Transi 8
Suwardjono
Modal Setoran dibedakan dengan Laba Ditahan
1. Untuk mencapai tujuan penyajian 2. Berbeda sumbernya
3. Berbeda kandungan informasinya (dana dasar versus daya melaba)
4. Penyebab perubahan berbeda esensinya (pendanaan versus produktif)
12/02 /17
Transi 9
Suwardjono
Modal Pemegang Saham Lain-Lain
Selain modal setoran dan laba ditahan:
1. Jumlah rupiah apresiasi/revaluasi aset fisis 2. Donasi dari nonpemegang saham
12/02 /17
Transi 10
Suwardjono
Modal Yuridis versus Modal Setoran Lain
Modal setoran dipisahkan menjadi modal yuridis dan
modal setoran lain (agio/premium) untuk menunjukkan:
Jumlah minimal yang harus disetor dan dipertahankan untuk menunjukkan perlindungan bagi pihak
nonpemegang saham khususnya kreditor.
12/02 /17
Transi 11
Suwardjono
Besarnya Modal Yuridis
Modal yuridis Modal setoran lain/agio
Karakteristik saham
Bernominal
Takbernominal/ bernilai nyataan
Takbernominal/ takbernilai nyataan
Cacah saham beredar X
nilai nominal per saham (disebut modal saham) Cacah saham beredar X
nilai nyataan per saham (disebut nilai nyataan) Seluruh penerimaan hasil penerbitan saham
Kelebihan di atas modal saham (paid-in capital in excess of capital stock)
Kelebihan di atas nilai nyataan (paid-in capital in excess of stated capital)
Tidak ada
12/02 /17
Transi 12
Suwardjono
Perubahan Modal Setoran dan Masalahnya
1. Pemesanan saham 2. Obligasi terkonversi
3. Saham istimewa terkonversi 4. Dividen saham
12/02 /17
Transi 13
Suwardjono
1. Pemesanan Saham
Jumlah rupiah pemesanan saham = cacah saham yang dipesan x harga yang disepakati.
Masalah: Apakah jumlah tersebut dapat diakui sebagai modal setoran?
Syarat:
1. Tidak dapat dibatalkan
12/02 /17
Transi 14
Suwardjono
2. Obligasi Terkonversi
Dapat diubah statusnya menjadi saham atas kehendak pemegang obligasi.
Masalah: Pada saat hak diambil, berapakah jumlah rupiah yang diakui sebagai modal setoran?
Alernatif:
12/02 /17
Transi 15
Suwardjono
3. Saham Istimewa Terkonversi
Dapat diubah statusnya menjadi saham biasa atas kehendak pemegang saham istimewa.
Masalah: Pada saat hak diambil, berapakah jumlah rupiah yang diakui sebagai modal setoran?
Alernatif:
12/02 /17
Transi 16
Suwardjono
4. Dividen Saham
Pembagian dividen nonkas dalam bentuk saham yang disertai kapitalisasi atau tidak.
Masalah: Bila dikapitalisasi, berapakah jumlah rupiah yang dikapitalisasi menjadi modal setoran?
Alernatif:
1. Atas dasar nilai nominal
12/02 /17
Transi 17
Suwardjono
5. Hak Beli Saham
Hak untuk membeli saham bagi pemegang saham lama.
Masalah: Kalau harga beli saham lebih rendah dari saham setara yang beredar, apakah hak beli
perlu dikapitalisasi?
12/02 /17
Transi 18
Suwardjono
5. Opsi Saham
Instrumen derivatif berupa hak untuk membeli atau menjual sejumlah saham. Opsi diterbitkan atau ditulis oleh investor dan dijual kepada investor lain.
Call: Opsi yang memberi hak kepada pemegang opsi untuk membeli saham dengan harga tertentu selama perioda tertentu. Orang membeli bila mengharapkan harga saham menaik.
Put: Opsi yang memberi hak kepada pemegang opsi untuk
12/02 /17
Transi 19
Suwardjono
Profil Laba-Rugi Pemegang/Pembeli
Call
Tanggal terbit opsi
Harga saham menaik
Waktu
0
Laba
Rugi
Premium/ harga opsi
Tanggal hak habis
•
12/02 /17
Transi 20
Suwardjono
Profil Laba-Rugi
Call
dan
Put
Harga saham Waktu
0
Pembeli call
0
Penerbit call
Waktu
0
Pembeli put
0
Penerbit put
P
P
P
12/02 /17
Transi 21
Suwardjono
Program opsi saham karyawan
(ESOP)
1. Imbalan atau bukan?
2. Bila imbalan, kapan diakui?
3. Perioda mana menikmati imbalan?
Hak opsi yang diberikan kepada karyawan untuk membeli sejumlah saham perusahaan.
12/02 /17
Transi 22
Suwardjono
Waran
1. Berbeda dengan hak beli saham atau opsi
2. Terdapat beberapa jenis: lepas, lekat, dan bebas.
3. Perlakuan akuntansi berbeda untuk tiap jenis
4. Isu akuntansi: Bila opsi diambil, apakah harga opsi dipisahkan dengan harga sekuritas terkait
(lihat PSAK No. 4).
Hak opsi saham yang dijual perusahaan kepada nonpemegang saham.
12/02 /17
Transi 23
Suwardjono
6. Saham Treasuri
Penarikan kembali saham yang beredar untuk sementara dan kemudian diterbitkan kembali.
Masalah:
1. Pos apa yang didebit pada saat penarikan (modal saham, agio saham, laba ditahan?)
12/02 /17
Transi 24
Suwardjono
Masalah Teoretis Selisih: Satu-Transaksi
Kas
Rp60.000 (“rugi”)
Rp90.000
Alternatif 1
Alternatif 2
Alternatif 3
12/02 /17
Transi 25
Suwardjono
Masalah Teoretis Selisih: Dua-Transaksi
Penerbitan
Akun Penarikan kembali Perubahan
(Debit) (Kredit)
Modal Saham 250,000 250,000 0
Agio Saham 150,000 90,000 (60,000)
Laba Ditahan
Modal Saham 250,000 250,000 0
Agio Saham 60,000 50,000 (10,000)
Laba Ditahan 90,000 40,000 (50,000)
Modal Saham 250,000 250,000 0
Agio Saham 50,000 50,000 0
12/02 /17
Transi 26
Suwardjono
Perubahan Laba Ditahan
1. Penyesuaian perioda-lalu 2. Koreksi kesalahan
3. Pengaruh perubahan akuntansi 4. Pengaruh kuasi-reorganisasi
Perubahan selain akibat transaksi modal yang dibahas sebelum ini:
Isu teoretis: Apakah perubahan tersebut merupakan
12/02 /17
Transi 27
Suwardjono
Prinsip Dasar Perlakuan
1. Transaksi operasi dalam arti luas (transaksi dengan nonpemilik)
2. Transaksi modal (transaksi dengan pemilik) Karakteristik transaksi:
Pendekatan statemen laba-rugi:
1. Kinerja normal (current operating performance)
2. Semua-termasuk (all-inclusive)
12/02 /17
Transi 28
Suwardjono
1. Penyesuaian Perioda-lalu
Menyesuikan laba ditahan awal perioda ditemukannya jumlah perubahan sehingga tia tidak tampak dalam
statemen laba-rugi perioda tersebut. Biasanya berkaitan dengan masalah ketidakpastian masa lalu.
1. Terdapat pro dan kontra
12/02 /17
Transi 29
Suwardjono
2. Koreksi Kesalahan
Kesalahan:
1. Kesalahan hitung (mathematical mistakes)
2. Kesalahan aplikasi prinsip akuntansi (mistakes in application of accounting principles)
3. Kelaian menggunakan atau menyalahgunakan fakta
(oversight or misuse of facts)
Perlakuan: 1. Penyesuai laba ditahan
12/02 /17
Transi 30
Suwardjono
3. Perubahan Akuntansi
Sumber: 1. Prinsip atau metoda 2. Taksiran
3. Kesatuan pelapor/pelaporan
Perlakuan: 1. Penyesuaian sekarang 2. Penyesuaian retroaktif
3. Penyesuaian sekarang dan retroaktif
12/02 /17
Transi 31
Suwardjono
4. Kuasi-reorganisasi
PASK No. 51:
Syarat:
1. Terdapat defisit yang cukup material 2. Prospek yang menjanjikan
3. Tidak dalam proses kepailitan 4. Tidak melanggar hukum
5. Ekuitas menjadi positif
12/02 /17
Transi 32
Suwardjono
Penyajian Ekuitas Pemegang Saham
Perlindungan yuridis dalam kebankrutan dan penyerapan defisit mendasari penyajian.
Kewajiban
Modal saham istimewa Agio saham istimewa
Modal saham biasa Agio saham biasa
Laba ditahan
Urutan
12/02 /17
Transi 33
Suwardjono
Perincian Laba Ditahan
1. Sumber: Pos-pos statemen laba-rugi merupakan
rincian sumber perubahan laba ditahan.
2. Tujuan: Untuk apa laba ditahan atau ke aset mana saja jumlah rupiah laba ditahan melekat? Dasar perincian:
Masalah teoretis:
Adakah manfaat merinci laba ditahan atas dasar tujuan, misalnya dengan memecahnya menjadi cadangan,
12/02 /17
Transi 34
Suwardjono
Laba Komprehensif
1. Pembedaan yang tegas antara transaksi operasi dan transaksi ekuitas.
2. Pemanfaatan aset versus aset kapital (pembedaan antara transaksi operasi dan investasi).
3. Adanya pos-pos luar biasa dan penerobos (by-passing items).
4. Implikasi terhadap komponen statemen laba-rugi (menganut semua-termasuk penuh).
Dasar pikiran:
12/02 /17
Transi 35
Suwardjono
Komponen potensial pembentuk statemen L-R
1. Pos operasi (pendapatan dan biaya)
2. Pos operasi tambahan (pendapatan dan biaya lain) 3. Pajak penghasilan
4. Operasi hentian 5. Pos luar biasa
6. Pengaruh perubahan prinsip/metoda akuntansi 7. Pengaruh perubahan estimat
8. Perubahan ekuitas nonpemilik
Komponen 4, 5, 6, 7, dan 8 disebut komponen takregular.
12/02 /17
Transi 36
Suwardjono
Komponen Statemen Laba-Rugi
KS = Kinerja sekarang, ST = Semua termasuk, LK = Laba komprehensif Lihat dasar dan contoh penyajian laba komprehensif dalam Gambar 11.5/11.4
SAK-IAI menganut ST, lihat Gambar 11.6
Komponen KS ST LK
(1) Pos operasi X X X
(2) Pos operasi tambahan X X X
(3) Pajak penghasilan X X X
(4) Operasi hentian X X
(5) Pos luar biasa X X
(6) Pengaruh perubahan prinsip/metoda X
(7) Pengaruh perubahan estimat X X
(8) Perubahan ekuitas nonpemilik lainnya
12/02 /17
Transi 37
Suwardjono
Komponen Antara dalam Statemen Laba-Rugi
Pendekatan Laba Komprehensif
1. Laba operasi utama (income from major operation)
2. Laba operasi berlanjut (income from continuing operations)
3. Laba perioda (earnings)
4. Laba perioda bersih (net earnings)
5. Laba komprehensif (comprehensif income)
12/02 /17
Transi 38
Suwardjono
Semua Termasuk versus Laba Komprehensif
Statemen laba-rugi
pendekatan semua-termasuk hanya sampai di sini.
Statemen laba-rugi pendekatan laba komprehensif Komponen pembeda
Lihat Gambar 11.4
Komponen Rupiah
Pendapatan/penjualan 51.680.000
Kos barang terjual (28.430.000)
Biaya penjualan dan administratif (12.500.000)
Laba dari operasi utama 10.750.000
Pendapatan lain dan untung 1.630.000
Biaya lain dan rugi (795.000)
Pajak penghasilan (2.225.000)
Laba operasi berlanjut 7.690.000
Operasi hentian (neto) (290.000)
Pos-pos ekstraordiner (neto) 150.000
Laba perioda 7.550.000
Pengaruh perubahan akuntansi (neto) 365.000
Laba perioda bersih 7.915.000
Perubahan ekuitas nonpemilik lainnya 371.000
12/02 /17
Transi 39
Suwardjono