Direktorat Pembinaan Tenaga Pendidik Dikdasmen
Direktorat Pembinaan Tenaga Pendidik Dikdasmen
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Rujukan dan Sumber Bacaan
• Pasal 31 UUD 1945mengenai mengenai
pendidikan dan kebudayaan
• Peraturan Menteri Pendidikan Nasional RI No.26
Tahun 2008 tgl 11 juni 2008 tentang standar
tenaga laboratorium sekolah/Madrasah
• Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan
Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
No. 03 Tahun 2010 tentang Jabatan
Fungsional PLP dan Angka Kriditnya
• SNI ISO/IEC 17025:2008 Standar
Out Line
I. Pendahulua
II. Penjelasan Umum PERMEN PAN-RB No. 03 Thn 2010 III. Pemeliharaan dan Perawatan Alat dan Bahan
3. 1. Proses Pemeliharaan/Perawatan Peralatan dan Bahan
1.1. Unsur-unsur kegiatan Pemeliharaan/ Perawatan Peralatan dan Bahan laboratorium yang harus dikerjakan oleh
Laboran/Teknisi/PLP
1.2. Maintenance Concept
1.3. Maintenance Strategy
3.2. Penataan Peralatan dan Bahan 3.3. Inventarisasi Alat dan Bahan
3.4. Keamanan Kerja dan Tata Tertib di Laboratorium IV. Kesimpulan
V. Evaluasi
Pendahuluan
1. Latar Belakang
Pendahuluan
2.
Tujuan Umum
Pendahuluan
3.
Tujuan Khusus
• Memahami
pengertian
tentang
apa
dan
bagaiamana kegiatan Pemeliharaan/Perawatan
Peralatan dan Bahan yang merupakan bagian
tugas dari Laboran/Teknisi/PLP
• Memahami cara Pemeliharaan/Perawatan
Peralatan dan Bahan di laboratorim
• Memahami
tentang
mendokumentasi
hasil
Penjelasan Umum
Pengertian laboratorium
Pendidikan
Laboratorium Pendidikan selanjutnya disebut
laboratorium, adalah unit penunjang akademik
pada lembaga pendidikan, berupa ruangan
tertutup atau terbuka, bersifat permanen atau
bergerak, dikelola secara sistematis untuk
kegiatan pengujian, kalibrasi, dan/atau produksi
dalam skala terbatas, dengan
menggunakan
peralatan dan bahan
berdasarkan
metode
keilmuan tertentu
dalam rangka melayani
•
Peralatan laboratorium
:
mesin, perkakas,
perlengkapan, dan alat-alat kerja lain yang secara
khusus dipergunakan untuk pengujian, kalibrasi dan
produksi dalam skala terbatas.
•
Bahan laboratorium
:
segala sesuatu yang
diolah/digunakan untuk pengujian, kalibrasi dan
produksi dalam skala terbatas.
•
Metode keilmuan
:
kerangka berpikir berdasarkan
teori keilmuan dalam mengelola laboratorium.
KLASIFIKASI LABORATORIUM
Indikator
Tipe Laboratorium
I II III IV
Nama dan Kedudukan Lab.Ilmu Dasar Ada di Sekolah Lab.Ilmu Dasar Ada di PT
Tingkat I
Lab.bidang Keilmuan
Ada di Jurusan
Lab.Terpadu Ada di
Fakultas/Univ.
Fungsi
Utama Praktikum Siswa Praktikum Mahasiswa
Praktikum Penelitian (mhs, dosen) Praktikum Penelitian (mhs, dosen) PPM
Peralatan Kategori I
Kategori II Kategori I Kategori II Kategori I Kategori II Kategori III Kategori I Kategori II Kategori III Bahan Bahan
Umum Bahan Umum Bahan Umum Bahan Khusus
Pengelompokan Peralatan Dalam
Pengelolaan Laboratorim
Kriteria
Pengelolaan
Kategori 1 Kategori 2 Kategori 3
Pengoperasian Mudah Sedang Sulit
Perawatan Mudah Sedang Sulit
Resiko Rendah Sedang Tinggi
Pengukuran Kecermatan/ akurasi rendah Kecermatan/akurasi sedang Kecermatan/akurasi tinggi
Persyaratan
Pengoperasian Dengan panduan Dengan pelatihan Dengan Pelatihan khusus
Contoh Alat
berdasarkan Kategorinya
Kategori 1
Pengelompokan Bahan Dalam
Pengelolaan Laboratorim
Bahan
Penanganan
Umum (1) Khusus (2)
Penyimpanan Tidak memerlukan persyaratan khusus Memerlukan persyaratan khusus
Sifat Fisik Tidak eksplosif, tidak korosif, tidak iritant, stabil
Eksplosif, korosif, iritant, labil
Sifat Kimia Non Toksik, tidak berbahaya Toksik, berbahaya
LANGKAH PERTAMA
Unsur Kegiatan pemeliharaan/perawatan peralatan dan bahan Yang Harus Dikerjakan oleh Laboran/Teknisi/PLP
NO URAIAN KEGIATAN PELAKU
1 Menyusun jadwal pemeliharaan/perawatan peralatan dan bahan:
a. Peralatan kategori 1 Pelaksana
b. Bahan
1) khusus Penyelia
2) umum Pelaksana
2 Membersihkan, menata, dan menyimpan peralatan:
a. kategori 3 Penyelia
b. kategori 2 Pelaksana Lanjutan
c. kategori 1 Pelaksana
3 Membersihkan sarana penunjang Pelaksana
4 Menata dan menyimpan sarana penunjang Pelaksana
5 Membersihkan, menata dan menyimpan bahan:
a. khusus Pelaksana
b. umum Pelaksana
1. Menyusun jadwal pemeliharaan/perawatan alat/bahan
• Kegiatan yang dimaksud adalah menetapkan jadwal pemeliharaan dan perawatan yang harus dilakukan secara berkala terhadap seluruh peralatan kategori 1 yang ada di laboratorium, agar alat tersebut terjaga kinerjanya sera bahan yang tersedia terjaga kualitasnya.
• Jadwal yang disusun akan berlaku untuk satu semester kedepan dan didalamnya mencantumkan
a. frekuensi pemeliharaan,
b. bagian bahan yang dipelihara dan c. cara pemeliharaannya,
d. alat/bahan pembantu yang digunakan, e. serta indikator hasil pemeliharaannya.
Contoh schedule program
perawatan
2. Membersihkan, menata, dan menyimpan peralatan kategori 1 (Pelaksana)
• Kegiatan ini dilakukan secara periodik sesuai jadwal terhadap seluruh peralatan kategori 1 yang ada di laboratorum/bengkel, pasca pemakaian dalam rangka memfasilitasi kegiatan pendidikan, penelitian atau pengabdian kepada masyarakat, dan merupakan bagian dari kegiatan pemeliharaan peralatan
Lanjutan...Membersihkan, menata, dan menyimpan peralatan kategori 1 (Pelaksana)
• Hasil kegiatan ini adalah seluruh peralatan yang tidak/telah digunakan harus bersih dari kotoran/sisa bahan yang menempel, disimpan, dan tertata kembali seperti semula sedemikian rupa sehingga siap untuk digunakan kembali pada kegiatan laboratorium selanjutnya.
3.
Membersihkan Sarana Penunjang (Pelaksana)
• Substansi kegiatan ini sama seperti kegiatan membersihkan peralatan dan bahan, yang berbeda adalah objek yang dibersihkannya yaitu seluruh sarana penunjang yang ada di laboratorium tempatnya bekerja.
4. Menata dan menyimpan sarana penunjang
5.
Membersihkan, menata, dan menyimpan bahan umum• Substansi
Kegiatan ini dilakukan secara periodik terhadap seluruh bahan umum yang ada di laboratorum/bengkel pasca pemakaian agar kualitasnya tetap terjaga, dan merupakan bagian dari kegiatan pemeliharaan bahan.
6.
Menyususn Jadwal kalibrasi peralatan
Kalibrasi atau tera adalah kegiatan untuk
mengetahui dan menetapkan status kelayakan
fungsi kerja dari suatu alat ukur (misalnya
presisi, akurasi, bias) menggunakan acuan
Contoh Daftar dan Jadwal
Kalibrasi Alat Laboratorium Kimia
Maintenance Concept
Pengertian Maintenance
Suatu aktivitas yang diperlukan untuk menjaga atau mempertahankan fasilitas agar fasilitas tersebut dapat tetap berfungsi dengan baik dan dalam kondisi siap pakai
Alasan pentingnya maintenance
– Agar fasilitas siap pakai pada saat diperlukan
– Adanya penurunan kinerja baik secara teknis maupun secara ekonomis.
Menjamin fasilitas (mesin/peralatan) dalam kondisi siap
pakai dan mampu memberikan keuntungan
Menjamin safety bagi operator/ pengguna
Memperpanjang umur pakai
Agar peralatan laboratorium selalu prima, siap dipakai
secara optimal
Menjamin kelancaran kegiatan pembelajaran
Menjamin keamanan dan kenyamanan bagi para
pemakai
Mengetahui kerusakan secara dini atau gejala kerusakan
Menghindari terjadinya kerusakan secara mendadak
Menghindari terjadinya kerusakan fatal
Tujuan Maintenance :
Maintenance Concept
3 Cara untuk antisipasi
kerusakan
1. Perbaikan (repair),
2. Perbaikan secara menyeluruh (overhaul)
KEGAGALAN/KERUSAKAN
indikator kegagalan/kerusakan alat/instrumen diartikan sebagai berikut :
– Sistem tidak dapat digunakan sama sekali
– Sistem masih dapat digunakan tetapi tidak menunjukkan hasil yang memuaskan
– Sistem maupun komponen sistem mengalami kemerosotan / penurunan fungsi maupun kinerja secara serius
Faktor yang dapat
mempengaruhi kerusakan
•
Desain / Model
•
Perencanaan
– Penentuan material, metoda, tenaga kerja dll
•
Konstruksi / Pembuatan
•
Assembly
•
Pemasangan / instalasi
•
Pengendalian kualitas
Penyebab utama kerusakan
mesin/Peralatan
• Lalai memenuhi perawatan dasar yang dibutuhkan mesin seperti: pelumasan, kebersihan, dll.
• Salah menjaga kondisi operasi mesin secara benar dalam hal: temperatur, getaran, tekanan, kecepatantorsi, dll.
• Kurang keterampilan
• Kondisi mesin sudah tua / komponen usang, roda gigi aus, bantalan terjadi aus, dll.
• Terjadi penyimpangan baik: dimensi, material, dll.
Contoh :
• Mesin: kotor, pelumas kotor atau bocor, panas, bising, bergetar, dll.
• Operator : mengabaikan, salah operasi, tidak punya pengetahuan mesin, tidak mampu merawat sederhana, dll.
FAKTOR PENDUKUNG
MAINTENANCE & REPAIR
MAINTENACE & REPAIR
FUNGSI TEKNOLOGI DALAM SISTEM
PERAWATAN
BERFUNGSI SEBAGAI ALAT ATAU INSTRUMEN DALAM :
– Mengatasi keterbatasan sumber daya
– Mengurangi ongkos
– Memanfaatkan waktu secara efisien
– Menghasilkan hasil kerja yang bermutu
– Menciptakan lebih banyak pilihan
– Menguasai, memanfatkan dan melestarikan alam
– Memungkinkan kenyamanan
– Meningkatkan pelayanan dan kualitas hidup
Strategi Pemeliharaan
Skema Strategi Pemeliharaan
41
PEMELIHARAAN
Pemeliharaan Terencana Pemeliharaan tak terencana
Pemeliharaan darurat Pemeliharaan pencegahan Pemeliharaan korektif
Reperasi minor yang tidak ditemukan saat pemeriksaan
Over houl terencana Pemeriksaan termasuk
penyetelan dan pelumasan
Lihat, rasakan,dengar
Maintenance Strategy
• Faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan strategi
pemeliharaan/perawatan antara lain:
– Umur peralatan/mesin produksi
– Tingkat kapasitas pemakaian mesin/instrumen
– Kesiapan suku cadang/
spare part
PLANNING & SCHEDULING
MAINTENANCE
PENJADWALAN
Pengertian penjadwalan :
penjadwalan dalam sistem kerja merupakan rencana kerja yang tersusun dan saling terkait satu sama lain dengan berbasis waktu guna mengefektifkan kerja, sehingga akan diperoleh hasil yang optimal
Tujuan dari penjadwalan :
Meningkatkan utilitas sumber yang dimiliki ; meningkatnya
utilitas berarti berkurangnya waktu menganggur sumber tersebut.
Mengurangi jumlah pekerjaan yang menunggu dan jumlah
pekerjaan yang terlambat.
Pengurangan
frekuensi kerusakan
Pengurangan akibat kerusakan
Pemeliharaan/perbaikan dapat
direncanakan
Keselamatan kerja terjamin Kondisi mesin terjaga
BAR CHARTS
• Model jadwal pekerjaan konstruksi banyak
menggunakan Bar Charts atau Gant
Charts
• Pengertian ; sekumpulan daftar kegiatan
yang disusun dalam kolom arah vertikal,
dan skala waktu dalam kolom arah
BAR CHARTS (lanjutan)
• Langkah penyusunan :
– Tentukan daftar item kegiatan
– Urutan pekerjaan
2. Preventive Maintenenance,
Corrective Maintenance,
Preventive Maintenance
DEFINISI
• Preventive Maintenance adalah salah satu komponen penting dalam aktivitas perawatan (maintenance).
Pekerjaan-pekerjaan Dasar Pada Preventif Maintenace
a. Inspeksi.
• Pekerjaan inspeksi dibagi atas inspeksi bagian luar dan inspeksi bagian dalam.
• Inspeksi bagian luar dapat ditujukan untuk mengamati dan mendeteksi kelainan-kelainan yang terjadi pada mesin yang sedang beroperasi, misalnya: timbul suara yang tidak normal, getaran, panas, asap dan lain-lain.
Pekerjaan-pekerjaan Dasar
Pada Preventif Maintenace
• Frekuensi inspeksi perlu ditentukan secara sangat hati-hati, • Terlalu kurangnya inspeksi dapat menyebabkan mesin
kerusakan yang sulit untuk diperbaiki dengan segera.
• Sedangkan terlalu sering diadakan inspeksi dapat menyebabkan mesin kehilangan waktu produktivitasnya.
• Dengan demikian frekuensi pelaksanaan inspeksi harus benar-benar ditentukan berdasarkan pengalaman, dan jadwal program untuk inspeksi perlu dipertimbangkan dengan matang.
Pekerjaan-pekerjaan Dasar
Pada Preventif Maintenace
b.
Pelumasan.• Komponen-komponen mesin yang bergesekan seperti roda gigi, bantalan dsb, harus diberi pelumasan secara benar agar dapat bekerja dengan baik dan tahan lama. Dalam pemberian pelumas yang benar perlu
diperhatikan jenis pelumasnya, jumlah pelumas, bagian yang diberi pelumas dan waktu pemberian pelumasnya ini.
Pekerjaan-pekerjaan Dasar
Pada Preventif Maintenace
c. Perencanaan dan Penjadwalan.
•
Suatu jadwal program perawatan perlu disiapkan dan harus ditaati dengan baik. Program perawatan harusdibuat secara lengkap dan teperinci menurut spesifikasi yang diperlukan, seperti adanya jadwal harian,
mingguan, bulanan, tiap tiga bulan, tiap setengah tahun, setiap tahun dan sebagainya.
Pekerjaan-pekerjaan Dasar
Pada Preventif Maintenace
d.
Pencatatan dan Analisis.Catatan-catatan yang perlu dibuat untuk membantu kelancaran pekerjaan perawatan ini adalah:
1. Manual SOP (Standard Operational Procedure). 2. Manual Instruksi Kerja (IK) perawatan.
3. Formulir/Kartu riwayat alat/instrumen. 4. Formulir Daftar permintaan suku cadang. 5. Formulir/Kartu inspeksi .
6. Catatan kegiatan harian (dalam Log Book). 7. Catatan kerusakan (dalam Log Book),
8. Dan lain-lain.
Pekerjaan-pekerjaan Dasar
Pada Preventif Maintenace
Analisis yang dibuat berdasarkan catatan-catatan tersebut akan membantu dalam hal:– Melakukan pencegahan kerusakan daripada memperbaiki kerusakan yang terjadi.
– Mengetahui tingkat kehandalan mesin. – Menentukan umur mesin.
– Memperkirakan kerusakan mesin dan merencanakan untuk memperbaikinya sebelum terjadi kerusakan.
– Menentukan frekuensi pelaksanaan inspeksi.
– Menentukan untuk pembelian mesin yang lebih baik dan cocok berdasarkan pengalaman masa lalu.
Keuntungan-keuntungan dari Preventive
Maintenance
• Waktu terhentinya produksi menjadi berkurang.
• Berkurangnya pembayaran kerja lembur bagi tenaga perawatan.
• Berkurangnya waktu untuk menunggu peralatan yang dibutuhkan.
• Berkurangnya pengeluaran biaya untuk perbaikan.
• Penggantian suku cadang yang direncanakan dapat dihemat kebutuhannya, sehingga suku cadang selalu tersedia di
gudang setiap waktu.
• Keselamatan kerja operator lebih tinggi karena berkurangnya kerusakan.
• Umur pakai fasilitas/mesi menjadi lebih panjang
Contoh Preventive
Maintenance
Perawatan Korektif
• Perawatan korektif adalah tindakan perawatan yang dilakukan untuk mengatasi kerusakan-kerusakan atau kemacetan yang terjadi berulang kali.
• Prosedur ini diterapkan pada peralatan atau mesin yang sewaktu-waktu dapat rusak.
• Dalam kaitan ini perlu dipelajari penyebabnya-penyebabnya, perbaikan apa yang dapat dilakukan, dan bagaimanakah
tindakan selanjutnya untuk mencegah agar kerusakan tidak terulang lagi.
Usaha untuk mengatasi
kerusakan
1.Merubah proses
2.Merancang kembali komponen yang gagal
3.Mengganti dengan komponen baru atau yang lebih baik 4.Meningkatkan prosedur perawatan preventif. Sebagai
contoh, melakukan pelumasan sesuai ketentuannya atau mengatur kembali frekuensi dan isi daripada pekerjaan inspeksi
5.Meninjau kembali dan merubah sistem pengoperasian
mesin. Misalnya dengan merubah beban unit, atau melatih operator dengan sistem operasi yang lebih baik, terutama pada unit-unit khusus.
Perawatan Berjalan dan
Prediktif
• Perawatan Berjalan
Dimana pekerjaan perawatan dilakukan ketika fasilitas atau peralatan dalam keadaan bekerja. Perawatan berjalan diterapkan pada peralatan-peralatan yang harus beroperasi terus dalam melayani proses produksi.
• Perawatan Prediktif
Perawatan prediktif ini dilakukan untuk mengetahui terjadinya perubahan atau kelainan dalam kondisi fisik maupun fungsi dari sistem peralatan. Biasanya perawatan prediktif dilakukan dengan bantuan panca indra atau alat-alat monitor yang canggih.
Perawatan Tidak Terencana
• Perawatan tidak terencana merupakan perawatan yang bersifat perbaikan terhadap kerusakan yang tidak diperkirakan
sebelumnya. Perawatan ini tidak dijadwalkan dan tingkat kerusakan dapat terjadi pada tingkat kerusakan ringan sampai berat. Karena tidak direncanakan sebelumnya, sehingga disebut perawatan darurat.
Unplanned Maintenance
Spare Part
• Perbedaan barang umum dan spare parts
– Barang umum penggunaannya tidak tergantung peralatan tertentu, frekuensi dan jumlah penggunaan yang relatif tetap,kebutuhannya mudah diprediksi, jenisnya banyak, dapat distandarisasi, dapat saling dipertukarkan.
– Spare part penggunaannya tergantung dari fasilitas tertentu, pembuatnya terbatas, tidak tersedia dalam bentuk siap ada dipasaran kecuali jenis-jenis standard, frekuensi dan penggunaan bervariasi, relatif sulit untuk memprediksi kebutuhannya, sulit distandarisasi dan dipertukarkan.
Klasifikasi
Spare Part
[1]
• Spare part habis pakai (consumable parts atau routine spare part)
– Spare part untuk pemakaian biasa yang akan cepat rusak dan atau aus
– Perlu ada persediaan, karena kerusakan akan terjadi sewaktu-waktu, misal: seal, v-belt, bearing, filter, dll.
• Spare part pengganti (replacement parts atau overhaul Spare part )
– Penggantianya diperlukan pada saat overhaul atau repair – Biasanya tidak melakukan persediaan, kecuali untuk yang
vital. Contoh: gasket, piston, dll.
Klasifikasi
Spare Part
[2]
• Spare part jaminan (
insurance parts)
– Jenis :
• Extended Spare part
• Major failure Spare part
– Spare part yang jarang rusak, bila rusak akan
vatal
Prinsip
• Spare part pengganti dan spare part
overhaul tidak perlu dilakukan persediaan,
kecuali untuk peralatan vital dan penting.
• Pengendalian
persediaan
dilakukan
tergantung jadwal atau rencana yang telah
ditetapkan baik waktu, jumlah maupun
jenisnya.
Klasifikasi
Equipment
• Vital equipment, peralatan utama produksi, peralatan
penting yang terkait dengan safety, dll.
• Essential equipment, peralatan bantu utama, peralatan
yang tidak termasuk dalam katagori vital equipment.
• Suport equipment, peralatan pendukung.
• Operating equipment, bukan equipment utama
industri, sesuai kebijaksanaan.
Matrik Penyediaan
Consumable
parts Replacement parts Insurance parts Vital
equipment disediakanPerlu disediakanPerlu disediakanPerlu
Essential
equipment disediakanPerlu Sebagian
Suport
equipment disediakanPerlu
Operating
equipment disediakanPerlu
Perbedaan
• Spare part khusus
– Hanya digunakan pada satu jenis equipment. – Pembuat terbatas (biasanya hanya satu pabrik).
– Merek spare part adalah pabrik pembuat equipment
– Tidak distandarisasi.
• Spare part umum
– Dapat digunakan oleh berbagai equipment.
– Pembuatan dilakukan oleh banyak pabrik.
– Ada standarisasi material, bentuk, ukuran maupun jenis.
Definisi Maintenance
Reliability
Untuk menentukan kemungkinan peralatan atau
sistem untuk tetap beroperasi secara terus
menerus menjalankan fungsinya (pada kondisi
lingkungan secara spesifik dan dalam jangka waktu
tertentu) tanpa mengalami kerusakan adalah
Maintenance Reliability
Fogel and Petersen (1996) menjelaskan ada 5 cara agar
reliability tetap baik, yaitu: 1.Efektifitas peralatan di maksimalkan
2.Pemeliharaan alat
melibatkan operator alat. 3.Meningkatkan efisiensi pemeliharaan
4.Memberi pelatihan untuk meningkatkan keahlian laboran/teknisi
5.Penekanan pada
Pengembangan Keandalan
1. Bertambahnya kompleksitas dan kerumitan
sistem.
2.
Kesadaran dan harapan masyarakat tentang
kualitas suatu produk.
3.
Hukum dan aturan mengenai kerusakan produk.
4.
Kebijaksanaan pemerintah tentang spesifikasi
kemampuan keandalan dan perawatan.
5.
Perhitungan keuntungan yang menurun akibat
timbulnya biaya tinggi dari kegagalan peralatan,
perbaikan peralatan dan program jaminan.
Prinsip Penataan
Mudah dilihat
Mudah dijangkau
Aman untuk alat
Sumber: Permen LH No. 6/2009
Pemeliharaan & Penyimpanan
Alat
1. Alat gelas dibersihkan dengan sabun detergen dengan menggunakan sikat yang sesuai. (dapat dilihat di bawah).
2. Alat plastik bersihkan gunakan spons agar tidak tergores. 3. Alat gelas yang telah bersih terlihat jika seluruh alat menjadi
basah. Bila belum bersih tampak kumpulan air (titik-titik air) pada permukaan alat.
4. Minyak atau kerak dapat dihilangkan dengan cara merendam selama satu malam dalam:
Asam sulfat (pekat) + Kalium dikromat (3 % aq)
1bagian : 9 bagian
Pemeliharaan & Penyimpanan
Alat
5. Alat gelas yang telah bersih perlu dikeringkan terlebih dahulu pada rak pengering sbb:
Penyimpanan
• Alat gelas dipisahkan dengan alat logam,
• Alat gelas seperti tabung reaksi, pipet, dan pipa
buret dapat ditempatkan pada rak khusus.
• Termometer dibersihkan dengan air, kemudian
dikeringkan dan biarkan pada suhu ruangan, baru
masukkan pada tempatnya untuk disimpan.
• Alat logam misalnya statif, batang statif tidak perlu
dilepas dari dasar statif, dan diletakkan di atas meja.
• Alat logam yang sejenis disimpan pada tempat yang
1. Meninkatkan efisiensi dengan mengatasi kesemrawutan.
2. Memudahkan dalam mengidentifikasi peralatan maupun dokumen yang diperlukan .
3. Setup time berkurang karena organisasi peralatan secara jelas diberi label dan sangat terlihat secara visual.
4. Meningkatkan semangat kerja dengan melibatkan karyawan menciptakan pekerjaan mereka lebih mudah .
5. Menghidupkan budaya melakukan perbaiakan secara terus menrus (kaizen) ditempat kerja.
6. Peralatan maupun dokumen yang benar selalu berada di tempat kerja dalam keadaan rapih dan bersih.
7. Peningkatan efisiensi penghematan dan memeperpanjang umr teknis peralatan yang digunakan.
8. Meningkatkan keselamatan dalam lingkungan kerja.
9. Meransang ide dalam meningkatkan lingkungan kerjanaya. 10.Meningkatkan disiplin dalam mengontrol lingkungan kerjanya.
DEFINISI INVENTORY
Inventarisasi adalah sutu kegiatan dan usaha
Administrasi
Spare Part
• Kebutuhan dalam
pemesanan/pengadaan : – Umur equipment
– Standard – Spesifikasi
– Sumber pembelian – Dapat dipertukarkan
Penyimpanan :
Nomor Idenditas equipment Tingkat kritis pengunaan Jenis spare part
Deskripsi
Spesifikasi material Nomor suku cadang
Gambar dan nomor gambar Model dan type
Nomor seri
Nama pabrik pembuat
Jumlah
Kode, harga,waktu pesan, failure rate,
Administrasi Alat dan Bahan
• Buku Inventaris • Kartu Stok
• Buku Catatan Harian
• Kartu Kerusakan alat dan bahan • Kartu Perbaikan • Label
• Formulir Persiapan Praktikum Administrasi alat
memuat informasi: Nama alat, secara
➢ alphabetis Fungsi ➢ Spesifkasi ➢ Spare part ➢ Negara asal ➢ Kondisi ➢ Jumlah ➢ Keterangan ➢ Administrasi bahan memuat informasi 1.Nama bahan secara alphabetis,
2.dilengkapi rumus
molekul bila bahan kimia 3.wujud bahan: padat, cair, gas.
4.kategori: pa
(pro-analysis) atau teknis atau bahan khusus atau umum 5.konsentrasi
Contoh penggunaan buku
harian
laboratoriumB
Kartu Perbaikan
No Jenis kerusakan Komponen Harga
• Sekolah : ……….
• Nama alat : ……….
• Merk/type : ………
• Produsen : ………
Keselamatan Kerja
di Laboratorium/Bengkel
Sebelum Bekerja
(perlu diketahui): 1. Bahaya material dan bahanserta prosedur keselamatan yang telah ditentukan
2.Prosedur darurat, cairan tumpahan, penggunaan adsorben dan
disinfektan
3. Petunjuk/rute penyelamatan diri 4. Lokasi APAR, cuci mata, shower,
Lanjutan...
[
Mengidentifikasi
limbah
dengan
benar dan membuangnya pada
tempat yang tepat (B3, Non B3)
[
Amankan
dan tandai peralatan
yang rusak
[
Bersihkan
perlengkapan kerja dan
lanjutan ...
• Telepon darurat, dan prosedur pelaporan
Untuk keadaan darurat yang membutuhkan bantuan panggilan internal:
Sampah
Setiap laboratorium/Bengkel harus memiliki tempat sampah yang khusus., sampah cair tidak dibuang di saluran air hujan atau saluran saptiktang.
• tempat sampah cair bahan kimia • tempat sampah reaktif
• sampah radioaktif • sampah biasa
Perlengkapan kerja di
Lab/Bengkel
1. Sepatu kerja tertutup
2. Pelindung mata/muka yg tepat, sarung tangan (bila perlu)
Sebelum Meninggalkan
Lab/Bengkel
:
Matikan (
Turn off
):
[
Gas
[
Air
(Water)
[
Pusat Listrik
(Power Supplies)
[
Vacuum lines
(Jalur Vacum)
[
Compression
lines
( Jalur kompresor)
Lanjutan...
[
Mengembalikan peralatan yang
tidak digunakan, perlengkapan,
dll
[
Tinggalkan jas lab di
laboratorium/Bengkel
[
Membersihkan (Wash)
Mengevaluasi Bahaya Lab
•
Penelaahan terhadap
jenis bahaya
•
Kimia (chemical)
• Fisik (physical )
• Biologis (biological)
• Ergonomi (ergonomic)
1. Berdasarkan Peraturan Menteri PAN-RB No. 3 Tahun 2010, bahwa alat dikelompokkan dalam 3 kategori dan bahan dikelompokkan menjadi bahan khusus dan umum. Buatlah daftar alat dan bahan sesuai kategori alat dan jenis bahan yang tersedia di laboratorium anda!
2. Buatlah contoh program pemeliharaan alat yang tersedia di laboratorium sekolah anda!
3. Buatlah formulir inventarisasi kemudiian lakukan pendataan (inventarisasi) terhadap alat yang ada dilaboratorium sekolahmu sesuai formulir inventarisasi yang sudah anda dibuat.!
4. Buatlah daftar bahan yang ada di laboratorium/bengkel sekolahmu, kemudian kelompokkan berdasarkan ujud dan jenis bahayanya!
5. Uraikanlah strategi pemeliharaan alat di laboratorium anda!
DAFTAR PUSTAKA
Departemen Pendidikan Nasional, Dirjen. Pendidikan Dasar dan Menengah. 2004. Tentang Cara Menata Alat dan Bahan di Laboratorium Kimia.
Emha, H., 2002,Pedoman Penggunaan Laboratorium Sekolah. Bandung: PT Remaja Roesda Karya.
Hendro. 2012. Cara Memelihara Alat Laboratorium. Diakses pada tanggal 12 Juli 2017, dari http://analisbantul.blogspot.co.id/2012/09/cara-memelihara-alat-laboratorium.html
Kancono. 2010. Manajemen Laboratorium IPA. Bengkulu. Universitas Bengkulu
Koballa & Chiapetta. 2010. Science Instruction in the Middle and Secondary
Schools.Pearson: USA.
Manufacturing Chemists' Association, Guide for Safety in the Chemical Laboratory, pp. 215-217, Van Nostrand Reinhold
Nyeneng, I Dewa Putu. 2011. Materi pokok Pengelolaan Laboratorium IPA.Bandar Lampung.Universitas Lampung
Pasal 31 UUD 1945, Mengenai Pendidikan dan Kebudayaan
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional RI No.26 Tahun 2008, Tanggal 11 juni 2008 tentang Standar Tenaga Laboratorium Sekolah/Madrasah.
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 145 tahun 2014, Tentang Petunjuk Teknis Jabatan Fungsional Pranata Laboratorium Pendidikan (PLP) dan Angka Kreditnya
DAFTAR PUSTAKA
Peraturan Menteri Negara Lingkungan hidup No. 6 Tahun 2009 Tentang Laboratorium Lingkungan.
Sari, AR. 2013. Manajemen Laboratorium. Universitas Negeri Yogyakarta. Yogyakarta.
SNI ISO/IEC 17025:2008 Standar Manajemen Laboratorium Pengujian dan Kalibrasi
Sukarso. 2005. Pengertian dan Fungsi Laboratorium. Di akses tanggal 12 Juli 2017 dari http://wanmustafa.wordpress.com/2011/06/12/pengertian-dan-fungsi-laboratorium/,
Soejitno. 1983. Desain dan Fasilitas Laboratorium SMA. Diambil pada tanggal 12 Juli 2017, dari http://desain labortaorium.com.