1
PERKEMBANGAN SOFT SKILLS SISWA PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK SEPEDA MOTOR MELALUI APLIKASI MODEL PEMBELAJARAN TEACHING FACTORY 6 LANGKAH (TF-6M) PADA
KOMPETENSI DASAR SERVIS RINGAN
DRAFT SKRIPSI
DiajukanuntukMemenuhiSebagianDari SyaratuntukMemperoleh Gelar Sarjana Program Studi Pendidikan Teknik Mesin
Oleh
IMAM BUDIARMANTO 0808594
JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK MESIN
FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA BANDUNG
ii
IMAM BUDIARMANTO
PERKEMBANGAN SOFT SKILLS SISWA KOMPETENSI KEAHLIAN TEKNIK SEPEDA MOTOR MELALUI APLIKASI MODEL PEMBELAJARAN TEACHING FACTORY 6 LANGKAH (TF-6M)
DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH
Pembimbing I
Dr. H. DadangHidayat M., M.Pd NIP. 194904271976031001
Pembimbing II
Dr. AmaySuherman, M.Pd NIP. 195903251986011001
Mengetahui
KetuaJurusanPendidikanTeknikMesin FakultasPendidikanTeknologidanKejuruan
i
PERNYATAAN
DenganinisayamenyatakanbahwaSkripsi yang berjudul“Perkembangan Soft Skills Siswa Program Keahlian Teknik Sepeda Motor Melalui Aplikasi Model Pembelajaran Teaching Factory 6 Langkah (TF-6M) Pada Kompetensi Dasar Servis Ringan” inidanseluruhisinyaadalahbenar-benarkaryasayasendiri,
dansayatidakmelakukanpenjiplakanataupengutipandengancara-cara yang tidaksesuaidenganetikailmu yang berlakudalammasyarakatkeilmuan. Ataspernyataantersebut, sayasiapmenanggungrisiko yang
dijatuhkankepadasayaapabiladikemudianhariditemukanadanyapelanggaranterhada petikakeilmuandalamkaryaini, atauadaklaimdaripihak lain terhadapkaryasaya.
Bandung, Juni 2014 Yang membuatpernyataan,
ii
ABSTRAK
Imam Budiarmanto (2014). Perkembangan Soft Skills Siswa Keahlian Keahlian Teknik Sepeda Motor Melalui Aplikasi Model Pembelajaran Teaching Factory 6(Model TF-6M) Pada Kompetensi Dasar Servis Ringan.
Bandung: JurusanPendidikanTeknikMesin FPTK UPI.
Penelitianinidilatarbelakangiolehkeluhan dan kebutuhan industri mengenai soft skills. Keluhan Industri pada lulusan SMK mengenai soft skills antara lain tidak bisa bekerja sama dengan baik, ketahanan kerja kurang, jenuh dalam bekerja, kurang baiknya berkomunikasi maupun motivasi rendah. kurikulum yang selama ini dipakai kurang mempunyai tingkat keluwesan dan terlalu terstruktur sehingga kurang peka terhadap tuntutan kebutuhan lapangan kerja secara luas dan kurang
berorientasi ke pasar kerja.
Tujuandilaksanakannyapenelitianiniadalahuntukmemberi pengetahuan mengenai dunia industri yang di terapkan dengan model pembelajaran dan mengetahuiapakahterjadipeningkatankemampuansoft skills yang dimilikisiswadalammengerjakanorder service ringan. Objekdaripenelitianiniadalahsiswakelas XI TSM B SMK Negeri 1 MajalengkaKompetensiKeahlianTeknikSepeda Motor yang berjumlah 34 siswa.PenelitianinidilakukandenganmenggunakanmetodePre-ekperimen
dengandesainone-group pretest-posttest design.Instrumen yang digunakanpadapenelitianiniberupatesunjukkerja yang direkampadalembarpengamatanatauobservasi.Kemampuansoft skills siswadalampembelajaran TF-6M meliputi bagaimana menerima order, menyatakan kesanggupan menerima order, dan menyerahkan order kepada pelanggan. mengalamipeningkatansetelahmendapatkanpembelajaran Model TF-6M. Rata-rata peningkatannilain-gain masing-masingkegiatantersebutadalah0,63, 0,51, dan 0,56. Berdasarkan hasil penelitian disarankan sekolah lebih mempersiapkan diri dalam implementasi model TF-6M agar berjalan lebih baik dan dapat meningkat soft skills lebiha baik.