1 BAB III
METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian
Penelitian yang dilakukan peneliti merupakan penelitian tindakan sekolah (PTS). Penelitian ini disusun untuk memecahkan suatu masalah serta
melakukan perubahan yang berfungsi sebagai
peningkatan kinerja guru. Upaya perbaikan ini dilakukan dengan melaksanakan tindakan untuk mencari jawaban atas permasalahan yang diangkat dari kegiatan sehari-hari di sekolah.
Penelitian tindakan sekolah adalah merupakan penelitian reflektif yang dilakukan kepala sekolah, pengawas terhadap kurikulum, pengembangan sekolah, meningkatkan prestasi belajar, pengembangan keahlian mengajar, dan sebagainya. Dalam PTS kepala sekolah,
pengawas secara reflektif dapat menganalisis,
mensistesis terhadap apa yang telah dilakukan di sekolah. Dalam hal ini berarti dengan melakukan PTS, kepala sekolah, pengawas dapat memperbaiki praktik-praktik pembelajaran sehingga menjadi lebih efektif. Misalnya bagi guru, demi peningkatan profesi anaknya dan bagi pesera didik peningkatan prestasi belajarnya. Bisa juga antara guru dan sekolah, kerjasama kolaboratif ini dengan sendirinya juga partisipasi setiap
tim secara langsung mengambil bagian dalam
pelaksanaan PTS dari tahap awal sampai akhir.
Penelitian tindakan ini dilaksanakan oleh Kepala Sekola SD Negeri 1 Banyuurip Kecamatan Temanggung.
2
3.1.1 Subyek Penelitian
Subyek penelitian adalah seluruh guru di SDN 1 Banyuurip, dengan jumlah guru 8 orang guru. Namun peneliti menfokuskan pada guru kelas yang berjumlah 6 orang guru kelas I sampai dengan kelas 6. Guru di SD Negeri 1 Banyuurip sebagian besar belum mendapatkan supervisi kunjungan kelas, maka dari itu observer mengadakan penelitian lewat kepala sekolah SD Negeri 1 Banyuurip.
3.1.2 Sumber Data
Sumber data dalam penelitian ini adalah subyek dari mana data dapat diperoleh. Beberapaa data diperoleh melalui wawancara atau kuesoner dengan responden, merupakan orang yang meresponden atau menjawab pertanyaan yang disampaikan peneliti, baik secara lisan maupun tertulis. Selain itu. Peneliti menggunakan instrumen supervisi pengajaran dan didukung dengan data dokumen saat dilaksanakan supervisi pengajaran. Responden penelitian ini adalah guru-guru SDN 1 Banyuurip yang memiliki kelas yaitu
6 guru kelas. Pelaksanaan supervisi meliputi,
perencanaan pengajaran, pelaksanaan pengajaran, evaluasi pengajaran dan tindak lanjut pengajaran.
Data yang kami peroleh dari Kepala Sekolah SD Negeri 1 Banyuurip melalui supervisi akademik kunjungan kelas banyak peningkatan terutama model dan sistem pembelajarannya. Bagi guru dengan adaanya supervisi akademik melalui kunungan kelas sangat membantu bagi guru dalam pembelajaran yang
3 administrasi kelas, administrasi pembelajaran, sampai pada evalusi siswa, sekarang sudah melaksanakannya. Siswa merasa senang terhadap guru yang telah dilaksanakan supervisi akademik, siswa menjadi ada perhatian khusus oleh guru dalam pembelajaran ataupun dalam evaluasi.
3.1.3 Prosedur Penelitian
Prosedur yang ditetapkan dalam penelitian ini adalah terdiri dari dua siklus.Hal ini sesuai persyaratan dalam penelitian tindakan sekolah, yaitu dalam
penelitian tindakan sekolah harus memenuhi
sekurang-kurangnya terdiri dua siklus. Setiap siklus terdiri dari tahapan perencanaan, persiapan tindakan, pengamatan atau observasi, dan refleksi dalam kegiatan pembelajarannya. Sebelum pada kegiatan pokok, peneliti melakukan perenungan sebagai refleksi awal untuk penentuan masalah.
Pada tahap refleksi awal, peneliti mengadakan
observasi terhadap guru untuk mengidentifikasi
masalah, merumuskan masalah, dan menentukan permasalahan yang akan dipecahkan dengan skenario supervisi yang akan diterapkan terhadap guru. Kegiatan tersebut meliputi:
1. Guru dan peneliti berdiskusi untuk
mengidentifikasi masalah kinerja guru.
2. Menetapkan permasalahan paling serius dan perlu penanganan dengan tindakan sebagai alternatifnya. 3. Mencari dari mana permasalahan yang terjadi.
4. Merencanakan penanganan sebagai solusi terhadap permasalahan tersebut.
4
Langkah-langkah yang dilakukan untuk setiap kegiatan dalam prosedur penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Tahap Perencanaan
Pada tahapan ini dilakukan rencana kegiatan dengan menyesuaikan model yang akan diterapkan sebagai berikut:
a. Menyusun rencana supervisi sebagai acuan pelaksanaan penelitian tindakan sekolah. b. Menyusun lembar kinerja guru.
c. Menyusun lembar observasi aktivitas guru 2. Tahap Tindakan
Pada tahapan ini pelaksanaannya didasarkan rencana supervisi yang disusun sebelumnya dengan kegiatan sebagai berikut:
a. Melaksanakan supervisi di kelas 1 sampai 6 b. Peneliti dalam hal ini bekerjasama dengan mitra
mengamati dengan menggunakan lembar observasi c. Observer bertugas mengamati sambil mengerjakan
lembar observasi yang dibuat untuk merekam aktivitas guru
3. Observasi
Dalam kegiatan ini observer melaksanakan
pengamatan, pencatatan, dan menginterpretasi
terhadap berlangsungnya supervisi. Pada tahap ini pula ketelitian dan kecermatan dalam mencatat dan mengamati sangat diperlukan.
Pada tahap ini, selain pengerjaan lembar observasi untuk membuktikan pengamatan yang
dilaksanakan, perlu bukti dokumentasi berupa
5 penginterpretasian data dapat lebih jelas dan cermat.
4. Refleksi
Pada tahap ini data yang diperoleh dari tiap siklus dikumpulkan untuk dianalisis selanjutnya diadakan refleksi terhadap hasil analisis sehingga dapat diketahui ada tidaknya peningkatan hasil supervisi sebelum tindakan dan sesudah tindakan.
KISI – KISI INSTRUMEN PENELITIAN
Supervisi Akademik melalui Kunjungan Kelas untuk meningkatkan Kinerja Guru SD Negeri 1 Banyuurip
VARIABEL INDIKATOR SUMBER
DATA ALAT/ INSTRUM EN Supervisi Akademik melalui Kunjungan Kelas 1) Pra Observasi
a. SK,KD,dan indikator yang akan digunakan
b. Metode dan pendekatan yang akan dipilih
c. Alat dan bahan (sumber belajar) yang dipesiapkan; d. Rancangan Pembelajaran; e. Persiapan Khusus;
f. Prediksi materi yang akan sulit dipahami;
g. Kometensi akhir yang akan diperoleh siswa;
h. Perlakuan khusus yang akan dipersiapkan; Guru Rencan a Pelaksa naan Pembel ajaran Silabus 1. Wawan cara 2. pengam atan 2) Observasi a. Persiapan Mengajar b. Kegiatan Pendahuluan; c. Kegiatan Inti; d. Kegiatan Penutup 1. Guru 2. Kepala Sekola h 1.Lembar Observasi 3) Pasca Observasi
a. Kesan guru setelah melaksanakan
pembelajaran;
b. Kesan positif dan negatif selama pembelajaran;
1. Guru 2. Siswa
1. Wawan cara
6
c. Perkiraan ketercapaian kompetensi oleh siswa; d. Kesulitan yang dialami guru
dan siswa;
e. Pemecahan masalah yang dilakukan;
f. Rancangan pertemuan selanjutnya (tindak lanjut); 1) Memahami karakteristik
peserta didik dari aspek fisik, moral, spiritual, sosial, kultural emosional, dan intelektual; 1. Guru 1. Kuesion er 2. Wawan cara KOMPETENSI Kinerja guru di SD Negeri 1 Banyuurip Temanggung 1) Memahami Karakteristik peserta didik dari aspek fisik, moral, spiritual, sosial, kultural emosional, dan intelektual;
2) Menguasai teori belajar dan prinsip-prinsip pembelajaran yang mendidik;
3) Mengembangkan kurikulum yang terkait dengan mata pelajaran yang diampu; 4) Menyelenggarakan
pembelajaran yang mendidik; 5) Memanfatkan tehnologi
informasi dan komunkasi untuk pembelajaran; 6) Memfasilitasi pengembangan
potensi peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimiliki; 7) Berkomukasi secara efektif,
empatik, dan santun dengan peserta didik;
8) Menyelenggarakan penilaian dan evaluasi proses hasil belajar;
9) Memanfaatkan hasil
penilaian dan evaluasi untuk kepentingan pembelajaran; 10) Melakukan tindakan reflektif
untuk peningkatan kualitas pembelajaran.
1. Guru 1. Kuesio ner 2. Wawan
7 3.2 Tehnik Pengumpulan Data
Tehnik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi langsung. Peneliti mengikuti pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan oleh guru, sehingga akhirnya pada akhir minggu dilaksanakan supervisi pengajaran oleh kepala sekolah. Selain itu peneliti ikut serta dalam merumuskan
instrumen supervisi pengajaran yang akan
dilaksanakan melalui: Wawancara, observasi,
dokumentasi. 3.2.1 Wawancara
Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu. Percakapan itu dilakukan oleh dua pihak yaitu pewawancara yang mengajukan pertanyaan dan yang diwawancarai yang memberikan jawaban atas pertanyaan itu. Wawancara untuk mengungkap data
dilakukan dengan teknik wawancara kombinasi
terbuka dan tertutup, yaitu dilakukan wawancara bebas dipadukan dengan wawancara yang draf pertanyaannya sudah disiapkan. Wawancara dilakukan secara bervariasi dan melihat momen, kapan dan di mana akan dilakukan wawancara secara informal, wawancara dengan menggunakan petunjuk umum wawancara, dan wawancara baku terbuka. Materi wawancara mengacu pada implementasi supervisi guru.
Penetapan wawancara terhadap subjek-subjek penelitian dilakukan atas pertimbangan bahwa subjek penelitian tersebut lebih memahami dan terkait dengan tujuan atau informasi yang akan dikumpulkan.
8
guru yang disupervisi. 3.2.2 Observasi
Menurut Riyanto (2001: 96) mengatakan bahwa “observasi merupakan metode pengumpulan data yang menggunakan pengamatan terhadap objek penelitian”. Apabila diikhtisarkan alasan secara metodologis dengan menggunakan metode pengamatan atau observasi ini adalah pengamatan yang mengoptimalkan kemampuan peneliti dari segi motif, kepercayaan, perilaku tak sadar, kebiasaan, dan lain-lain.
Adapun pelaksanaan observasi ini digunakan untuk mendapatkan data tentang aktivitas guru selama pengajaran berlangsung. Instrumennya berupa lembar observasi yang telah dirancang bersama oleh peneliti. 3.2.3 Dokumentasi
Metode dokumentasi yaitu “mencari data
mengenai hal-hal yang berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah agenda, dan sebagainya”. Hasil dari dokumentasi akan diguna kan sebagai
pelengkap dan penguat dari data-data yang
didokumentasikan.
Metode ini penulis gunakan untuk mendapatkan data rekapitulasi tentang; RPP, silabus, absensi siswa, dokumen gambar/foto selama kegiatan pembelajaran.
3.3 Keabsahan data
Validasi merupakan derajat ketepatan antara data yang terjadi pada obyek penelitian data yang dilaporkan pada peneliti. Sehingga data yang valid
9 adalah data yang tidak berbeda antara data yang terjadi pada obyek penelitian dengan data yang dilaporkan oleh peneliti. Pengujian kredibilitas data yang dilakukan dengan teknik triangulasi yaitu triangulasi sumber data dan triangulasi pengumpulan data.
3.3.1 Teknis Analisis Data
Data hasil analisis untuk mengetahui katagori tinggi rendahnya guru dalam pembelajaran pendidikan di Sekolah Dasar berdasarkan jawaban wawancara yang diperoleh dari responden. Setiap indikator diukur melalui diskriptor dari tiap aspek yang diukur.
Analisis data kualitatif menurut Miles dan Huberman dilakukan secara interaktif melalui proses data reduction, data display, dan verification.Adapun langkah-langkah analisis data menurut Miles dan Huberman adalah sebagai berikut:
3.3.2 Pengumpulan data, merupakan proses pencarian data yang dilakukan dengan jalan pengamatan atau observasi, wawancara, dan dokumentasi. Data-data lapangan itu dicatat dalam catatan lapangan berbentuk diskripsi tentang apa yang dilihat, apa yang didengar, dan apa yang dialami oleh subjek penelitian. Catatan diskriptif adalah catatan data alami apa adanya dari lapangan tanpa adanya komentar atau tafsiran dari peneliti tentang fenomena yang dijumpai. Dari catatan lapangan tersebut peneliti perlu membuat catatan refleksi yang berisi komentar, kesan pendapat dan penafsiran terhadap fenomena yang ditemukan.Data yang peneliti kumpulkan adalah data-data tentang
10
keadaan sekolah yang meliputi sejarah sekolah, situasi umum, letak geografis, visi dan misi sekolah, struktur organisasi sekolah, keadaan guru, karyawan dan siswa, keadaan sarana dan prasarana. Juga data tentang proses pelaksanaan penilaian, sarana dan prasarana penilaian, bentuk-bentuk penilaian, teknik/alat-alat penilaian yang digunakan, pemanfaatan dan pelaporan
hasil penilaian (pengelolaan hasil penilaian,
pemanfaatan hasil penilaian, pelaporan hasil penilaian, penentuan kenaikan kelas dan kelulusan).
3.3.3 Reduksi data (data reduction)
Reduksi data yaitu proses pemilihan, pemusatan perhatian pada penyederhanaan, pengabstrakan dan transformasi data kasar yang muncul dari catatan-catatan tertulis di lapangan. Mereduksi data bisa berarti merangkum, memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting dicari tema dan polanya. Setelah data hasil penelitian di lapangan terkumpul, maka dilakukan proses reduksi yaitu dengan cara memisahkan atau memilih catatan antara data yang mendukung dan sesuai dengan data yang tidak sesuai dari tujuan penelitian. Reduksi data ini peneliti lakukan dengan memilih semua data yang terkumpul untuk selanjutnya dipilah dan dipilih yang sesuai dengan masalah penelitian.
3.3.4 Display data
Display data atau penyajian data adalah menyajikan sekumpulan informasi yang tersusun yang memberikan kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan
11 pengambilan tindakan. Peneliti melakukan display data dalam penelitian ini dengan penyajian data melalui ringkasan-ringkasan penting dari data yang telah direduksi. Data yang telah dipilih-pilih kemudian disajikan oleh peneliti. Dari hasil pemilihan data maka data itu dapat disajikan seperti data tentang keadaan sekolah dan data implementasi penilaian kelas di SD Negeri 1 Banyuurip dari segi proses pelaksanaan penilaian, sarana dan prasarana penilaian, bentuk-bentuk penilaian, teknik/alat-alat penilaian yang digunakan, pemanfaatan dan pelaporan hasil penilaian.
3.3.5 Verifikasi data dan penarikan kesimpulan (conclutio drawing/ verification). Kesimpulan yang dikemukakan pada tahab awal, didukung oleh bukti-bukti yang valid dan konsisten saat peneliti kembali ke lapangan mengumpulkan data, maka kesimpulan merupakan kesimpulan yang kredibel. Kesimpulan dalam penelitian kualitatif ini adalah merupakan temuan baru yang sebelumnya belum pernah ada. Temuan dapat berupa diskripsi atau gambaran suatu obyek yang sebelumnya masih remang-remang atau gelap sehingga setelah diteliti menjadi jelas.