• Tidak ada hasil yang ditemukan

RINGKASAN DISERTASI PENGEMBANGAN MASYARAKAT PESISIR BERDASARKAN KEARIFAN LOKAL DI PESISIR KABUPATEN BULELENG DI PROVINSI BALI SITI AMANAH

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "RINGKASAN DISERTASI PENGEMBANGAN MASYARAKAT PESISIR BERDASARKAN KEARIFAN LOKAL DI PESISIR KABUPATEN BULELENG DI PROVINSI BALI SITI AMANAH"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

RINGKASAN DISERTASI

PENGEMBANGAN MASYARAKAT PESISIR BERDASARKAN

KEARIFAN LOKAL DI PESISIR KABUPATEN BULELENG

DI PROVINSI BALI

SITI AMANAH

Komisi Pembimbing:

Ketua :

Dr. Ir. Basita G. Sugihen, M.A.

Anggota : Prof. Dr. H. Pang S. Asngari

Prof. Dr. Ign. Djoko Susanto, SKM, APU.

Dr. Ir. Sumardjo, M.S.

SEKOLAH PASCASARJANA

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR

2005

(2)

ABSTRACT

SITI AMANAH. Coastal Community Development based on Local Knowledge and Wisdom in Coastal Area of Buleleng Regency, in Province of Bali. Directed by BASITA GINTING SUGIHEN, PANG S. ASNGARI, DJOKO SUSANTO, and SUMARDJO.

Socio–economics and ecological aspects of community behavior are very complex, and relate to internal and external factors include local knowledge and wisdom. The community is still confronted to poverty problems and needs improvement. Therefore, the purpose of the study was to generate representative strategy for developing behavioral coastal community change to achieve better quality of life. The study was carried out at the coastal area of Buleleng Regency, North of Bali Province. A number of 168 out of 229 coastal community respondents, and 33 informants participated in the study. Interview techniques combined with semi-structured interview were utilised to study the research problems. Both qualitative and quantitative data analysis were utilised to explain the research findings. The evident showed that coastal community in Buleleng Regency still managed the resources traditionally. The community managed various activities includes catch– fishery, aquaculture, sea farming, fishery processing, marketing, and tourism. Local regulation (awig–awig) has been used to manage the coastal resources. The principle of tri hita karana or three sources of life (God, human, and nature) has been enriched the life of the community. Both awig–awig and tri hita karana are forms of local knowlwedge and wisdom. Research results indicated that all independents variables include socio–cultural dynamic of the community, informal leadership, respondent profile, empowerment programs, facilitators’ competency, and the law, regulation, policies, and infrastructure correlated significantly to community behavior (rs range from 0,174 to 0,816). Socio–cultural dynamic of the community and empowerment programs directly affected the community behavior with path coefficients value respectively were 0,117 and 0,718. The total determinant coefficient of the model was 0,98. This coefficient value means that 98 percent of variables used in the model were able to explain the community behaviour in managing the resources; and that two percent of the behavior were affected by other variables such as behavior of non-fishery communities in exploiting the resources and natural aspect of non-fishery and coastal resources.

The implementation of the coastal community development strategy as one of the research output, requires the dynamic of socio–economic condition and high quality of extension system. From Strengths, Weaknesses, Opportunities, and Threats (SWOT) analysis, it can be suggested that the fishery community model generated from this research can be implemented well through maximizing the strengths and opportunities. Developing the coastal community should combine multi-approaches includes maintaining socio–cultural values of the community through acknowledging indigenous knowledge and local wisdom; improving extension system that would help promote fishery quality of life; undertaking various productive activities; coordination amongst stakeholders; and law enforcement concerning coastal and marine resources exploitation.

(3)

RINGKASAN

SITI AMANAH. Pengembangan Masyarakat Pesisir berdasarkan Kearifan Lokal di Pesisir Kabupaten Buleleng, di Provinsi Bali. Dibimbing oleh BASITA GINTING SUGIHEN, PANG S. ASNGARI, DJOKO SUSANTO, dan SUMARDJO.

Pola kehidupan masyarakat pesisir sangat kompleks, dihadapkan pada kondisi sumber daya pesisir dan laut (disingkat SDP) yang khas dan sumber kehidupan yang bergantung secara langsung mau pun tidak langsung pada SDP. Fokus penelitian ini adalah perilaku masyarakat pesisir yang memanfaatkan SDP di bidang perikanan yakni nelayan, pembudidaya, pengolah, dan pemasar. Sejalan dengan itu, tujuan penelitian adalah mengungkap dan menjelaskan faktor–faktor yang berhubungan dengan perilaku mengelola SDP, dan perumusan strategi pengembangan masyarakat pesisir yang relevan. Penelitian dilakukan di tiga wilayah pesisir di Kabupaten Buleleng yakni di Kecamatan Gerokgak, Buleleng, dan Tejakula. Data primer diperoleh dari 229 orang responden masyarakat pesisir dan 33 informan, namun yang diolah secara statistik adalah 168 responden yang memiliki kegiatan usaha serupa di tiga lokasi pesisir. Analisis kuantitatif dan deksriptif kualitatif digunakan untuk menjelaskan temuan. Peubah penelitian adalah dinamika sosial budaya masyarakat (X1); kepemimpinan informal (X2); keragaan individu (X3); program pemberdayaan pada masyarakat (X4); kompetensi fasilitator program pemberdayaan (X5); kualitas pendukung kegiatan perikanan (X6); perilaku masyarakat pesisir terhadap SDP (Y1); kualitas SDP (Y2); dan kesejahteraan rumah tangga (Y3).

Nelayan, pembudidaya, pengolah, dan pemasar hasil perikanan di lokasi penelitian tergolong masyarakat pesisir tradisional yakni pemanfaatan SDP diutamakan untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga (subsisten). Komunitas tersebut memiliki kearifan lokal berupa awig–awig guna mengatur pemanfaatan SDP.

Awig–awig disusun bersama berdasarkan kesepakatan lokal, sekaligus menjadi

anggaran dasar dan anggaran rumah tangga kelompok nelayan. Pelanggaran terhadap

awig–awig dikenakan sanksi tegas. Prinsip tri hita karana atau keseimbangan tiga

sumber kehidupan yaitu antara Tuhan, alam, dan manusia dan penerapan awig-awig secara konsisten adalah pendorong bagi perilaku yang responsif terhadap pengelolaan SDP secara berkelanjutan. Penangkapan ikan hias menggunakan teknik ramah lingkungan dilakukan oleh nelayan di Kecamatan Tejakula. Nelayan di Kecamatan Tejakula aktif melakukan transplantasi karang. Intensitas pemanfaatan SDP paling tinggi untuk berbagai usaha dijumpai di Kecamatan Gerokgak. Selain karena kondisi biofisik Teluk Pemuteran yang mendukung, masyarakat pesisir di Kecamatan Gerokgak memiliki peluang yang besar mengakses informasi dan memanfaatkan hasil- hasil penelitian tentang budi daya laut (marine aquaculture) dari Balai Besar Riset Perikanan Budi Daya Laut, Badan Riset Kelautan dan Perikanan, Departemen Kelautan dan Perikanan. Kondisi permukiman nelayan di Kecamatan Buleleng tertata sebagai hasil kesepakatan antara nelayan dengan pengelola wisata bahari. Nelayan di Kecamatan Buleleng memiliki usaha sambilan yakni menawarkan jasa wisata bahari pada wisatawan berupa pengamatan perilaku lumba–lumba, diving, dan snorkeling.

Seluruh peubah bebas menunjukkan hubungan positif dan nyata dengan perilaku nelayan mengelola SDP. Kondisi sosial budaya yang menerapkan nilai- nilai

(4)

yang berpusat pada kepentingan masyarakat merupakan faktor determinan yang berpengaruh langsung terhadap peningkatan kualitas perilaku nelayan mengelola SDP secara optimal. Keterkaitan antar peubah dalam model pengembangan perilaku masyarakat pesisir mengelola SDP secara lestari menunjukkan adanya hubungan positif dan nyata antara dinamika sosial budaya, kepemimpinan informal, kondisi nelayan, kualitas program pemberdayaan, kompetensi fasilitator, serta dukungan fasilitas dan peraturan pemanfaatan SDP dengan perilaku nelayan mengelola SDP dengan nilai koefisien korelasi berkisar antara 0,174 hingga 0,816. Nilai koefisien lintas hubungan antara peubah kondisi sosial budaya yang dinamis dan kualitas program pemberdayaan dengan peubah perilaku nelayan mengelola SDP berturut-turut adalah sebesar 0,117 and 0,718. Koefisien determinasi total dari hubungan antar peubah pada model perilaku masyarakat mengelola SDP adalah sebesar 0,98. Artinya, keragaman data yang dapat dijelaskan pada model hubungan antar peubah tersebut adalah sebesar 98 persen. Sisanya sebesar dua persen dijelaskan oleh peubah lain yang tidak termasuk di dalam model seperti aktivitas pengelola SDP non masyarakat pesisir dan aspek alamiah SDP seperti abrasi dan migrasi ikan.

Evaluasi faktor internal dan eksternal model pengembangan masyarakat pesisir menunjukkan bahwa faktor penentu keberhasilan model pengembangan masyarakat pesisir adalah kekuatan berupa dinamika sosial budaya masyarakat yang tinggi; kelemahan yang paling menonjol adalah pendekatan penyuluhan belum berorientasi pada kebutuhan dan penyuluhan terlalu terfokus pada masalah teknis; peluang terbuka paling besar adalah kesempatan melakukan diversifikasi usaha di pesisir; dan ancaman terbesar adalah persaingan pasar hasil perikanan dengan produk yang lebih bervariasi. Kekuatan model pengembangan masyarakat pesisir tersebut berada pada Kuadran I (satu) atau wilayah Kekuatan dan Peluang (Strengths-

Opportunities, disingkat SO) yaitu memaksimumkan kekuatan dan peluang. Hal ini

menunjukkan model yang dihasilkan melalui penelitian ini kokoh (robust), sehingga layak untuk diterapkan secara nyata. Strategi pengembangan masyarakat pesisir untuk mewujudkan visi masyarakat pesisir yang sejahtera dan mandiri dapat dilakukan melalui mekanisme penyelenggaraan sistem penyuluhan yang didasarkan pada kondisi spesifik SDP, didukung nilai- nilai kearifan lokal, difokuskan pada peningkatan kualitas hidup nelayan dan keluarganya, dan berorientasi mutu. Keterpaduan antar lembaga dan keseimbangan pencapaian tujuan ekonomi, ekologi, dan sosial diperlukan bagi keberlanjutan sistem pengembangan masyarakat pesisir. Kata Kunci: masyarakat pesisir, kearifan lokal, dan perilaku pengelolaan SDP

(5)

PRAKATA

Puji syukur dipanjatkan ke hadirat Allah Yang Maha Kuasa, karena hanya atas limpahan petunjuk dan anugerah–Nyalah maka disertasi ini dapat diselesaikan. Disertasi ini merupakan hasil kajian teoritik dan empirik tentang pengembangan masyarakat pesisir mengelola sumber daya pesisir dan laut berdasarkan pada kearifan lokal. Penelitian dilakukan di wilayah pesisir utara Pulau Bali yang khas dengan kondisi masyarakat relatif lebih tradisional dibandingkan dengan Bali Selatan seperti Kawasan Pantai Kuta dan Jimbaran yang berkembang pesat oleh industri pariwisata yang sudah

mendunia. Dapat dikatakan, disertasi ini merupakan refleksi pembelajaran penulis

tentang perilaku masyarakat pesisir terhadap lingkungannya. Perilaku manusia merupakan hasil interaksi faktor internal dan eksternal, begitu pula dengan perilaku nelayan terhadap sumber daya pesisir dan laut. Diharapkan disertasi dapat memberikan sumbangsih yang besar bagi peningkatan kualitas hidup masyarakat pesisir.

Disertasi ini dipersembahkan kepada Suami tercinta H. Muhammad Akbar, M.Sc. Eng. dan ananda Deka Auliya Akbar dan Refo Ilmiya Akbar; orang tua kami Ayahanda H. Sukro Utomo SH (Alm), dan Ibunda Hj. Maimunah, A.Md.; Keluarga Besar Sukro Utomo dan Keluarga Besar Abubakar Hasan Malbari; atas dukungan yang tanpa mengenal lelah, baik moriil maupun spirituil, sehingga kami dapat melaksanakan tugas studi, pekerjaan dan tugas-tugas lainnya sebagai pengalaman berharga dalam hidup dan kehidupan. Ungkapan terima kasih diperuntukkan kepada Para Pendidik kami di berbagai lembaga pendidikan mulai Pra Sekolah hingga SMA di Singaraja Bali, Universitas Brawijaya, Universitas Padjadjaran, Indonesia-Australia Languange Foundation - Bali, University of Western Sydney, dan Program Studi Ilmu Penyuluhan Pembangunan Sekolah Pascasarjana IPB, yang memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengasah kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotorik. Penghargaan ditujukan kepada Penguji Disertasi yaitu Dr. Joko Purwanto, Prof. Dr. Rokhmin Dahuri, dan Dr. Sudirman Saad, para kolega di Departemen Sosial Ekonomi Perikanan – Kelautan FPIK, dan di Departemen Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat - FEMA semoga dapat me motivasi mahasiswa untuk lebih mencintai dunia bahari, aktif dalam memberdayakan keluarga nelayan dan masyarakat yang lebih luas, menuju tatanan kehidupan bangsa yang sejahtera dan bermartabat.

Kami menyadari bahwa tidak ada sesuatu pun yang sempurna termasuk ringkasan disertasi ini, atas saran dan masukan pembaca kami sampaikan terima kasih.

Bogor, 12 Desember 2005 Siti Amanah P 016014031

(6)

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Singaraja–Bali pada 03 September 1967 sebagai putri pertama Keluarga Bapak H. Sukro Utomo, S.H. (Almarhum), dan Ibu Hj. Maimunah, A.Md. Pada tahun 1985, melalui jalur Penelusuran Minat, Bakat, dan Kemampuan (PMDK), penulis diterima di Fakultas Pertanian (FAPERTA), Universitas Brawijaya (UNIBRAW) Malang. Penulis memilih Program Studi Penyuluhan dan Pembangunan Pertanian, Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian. Saat menempuh Program Sarjana, penulis aktif dalam kepengurusan HIMASEPA–FAPERTA UNIBRAW, dan menjadi asisten dosen pada mata kuliah Ekonomi Pertanian, Statistika, dan Sosiologi Pedesaan. Penulis lulus sebagai Sarjana Pertanian pada tahun 1989 dengan predikat cum laude. Judul skripsi yang disusun adalah “Pengaruh Kepemimpinan terhadap Partisipasi Petani dalam Pelaksanaan Kegiatan Lumbung Desa (Studi Kasus pada Dua Desa di Malang Selatan).”

Sejak tahun 1991, penulis bertugas sebagai dosen pada Politeknik Pertanian Universitas Jember (sekarang Politeknik Negeri Jember). Mata kuliah yang diasuh antara lain adalah Penyuluhan I dan II, Koperasi, Dasar–dasar Manajemen, Ekonomi Produksi, dan Dasar–dasar Perancangan Percobaan. Pada tahun 1991 hingga 1992, penulis mengikuti pendidikan dan latihan pada Polytechnic Education Consortium of

Agriculture (PEDCA) Universitas Padjadjaran dengan spesialisasi Penyuluhan

Pertanian. Pada tahun 1995, penulis menempuh Program Master pada University of Western Sydney dengan bea siswa dari Pemerintah Australia (AusAID, dulu AIDAB). Penulis menamatkan Program Master tersebut pada tahun 1997 dengan tesis berjudul A

Learner–centered Approach to Improve Teaching and Learning Process at an Agricultural Polytechnic in Indonesia. Penulis mulai bertugas pada Fakultas Perikanan

dan Ilmu Kelautan IPB sejak tahun 1998, dan membina Mata Kuliah Penyuluhan dan Pengembangan Masyarakat Pesisir, Komunikasi Pembangunan, Sosiologi Perikanan, Perubahan Sosial, dan Manajemen Umum. Hingga November 2005, penulis berhasil membimbing dan meluluskan lebih dari 23 mahasiswa Program Diploma III, 33 mahasiswa Program Sarjana, dan tiga mahasiswa Program Master. Juni 2005 hingga saat ini, penulis diberi amanah sebagai Ketua Divisi Kajian Gender dan Pembangunan, Pusat Studi Pembangunan Pertanian dan Pedesaan, Lembaga Penelitian dan Pemberdayaan Masyarakat, IPB.

Pada Semester Genap Tahun Ajaran 2001/2002, penulis mulai menempuh Program Doktoral pada Sekolah Pascasarjana IPB dengan Program Studi Ilmu Penyuluhan Pembangunan. Kegiatan ilmiah yang diikuti penulis dalam lima tahun terakhir antara lain, Pemakalah pada International Symposium of Agricultural Sciences (Bogor, 2000), Peserta Forum Riset Sosial Ekonomi Kelautan dan Perikanan (Jakarta, 2001), Panitia Symposium on Socio Economic Fisheries (JSPS–IPB, 2002), Pemakalah pada Seminar Penelitian Hibah Bersaing Perguruan Tinggi X (Jakarta, 2001 sampai dengan 2005), dan Peserta Lokakarya Multipihak sebagai Landasan Keterpaduan untuk Pengelolaan Lingkungan Hidup Kepulauan Seribu (2003). Penulis terpilih sebagai Penyaji Poster Terbaik Bidang Ilmu Sosial pada Presentasi Hasil Penelitian Hibah Bersaing IX tahun 2005 yang diselenggarakan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi DEPDIKNAS, dan Finalis Sayembara Karya Tulis “Menuju Indonesia Sejahtera: Upaya Konkret Pengentasan Kemiskinan” tahun 2005 yang diselenggarakan oleh

(7)

Penerbit Pustaka LP3ES Indonesia bekerja sama dengan Yayasan Dana Sejahtera Mandiri (Damandiri) dan Harian KOMPAS.

Tulisan ilmiah yang dipublikasikan dalam lima tahun terakhir antara lain adalah Metode RRA dan PRA dalam Pengelolaan Sumber Daya Pesisir Terpadu (Pusat Kajian Sumber Daya Pesisir dan Laut IPB, 2000), Pendekatan Participatory Action Research dalam Upaya Kemandirian Petani–Nelayan Kecil (Buletin Ekonomi Perikanan, 2000),

New Approach to Agricultural Extension (Prosiding CREATA, 2001), Strategi

Penyuluhan untuk Pengembangan Petambak Tradisional (Jurnal Ilmu Perairan, 2001), Perencanaan Program Penyuluhan di Desa Anturan, Buleleng, Bali (Buletin Ekonomi Perikanan, 2003), dan Perencanaan Strategis Pengelolaan Sumber Daya Pesisir dan Lautan Terpadu di Kepulauan Seribu (Buletin Ekonomi Perikanan, 2004). Artikel yang berjudul “Pengembangan Masyarakat Pesisir dalam Mengelola Sumber Daya Pesisir dan Laut: Kasus Kabupaten Buleleng, Provinsi Bali” sebagai bagian dari disertasi ini diterbitkan oleh Jurnal Pascasarjana IPB. Pada tanggal 27 Oktober 2005, penulis menempuh Sidang Ujian Tertutup; dan pada tanggal 12 Desember 2005, penulis menempuh Sidang Ujian terbuka dan dinyatakan lulus dari Studi Program Doktoral di IPB.

(8)

vii DAFTAR ISI

DAFTAR TABEL ... vi

DAFTAR GAMBAR ... vii

PENDAHULUAN ... 1

Latar Belakang ... ... 1

Masalah Penelitian ... ... 2

Tujuan Penelitian ... ... 2

Pengertian Istilah ... 3

KERANGKA BERPIKIR DAN HIPOTESIS ... 8

Kerangka Berpikir ... 8

Hipotesis Penelitian ... 15

METODE PENELITIAN ... 16

HASIL DAN PEMBAHASAN ... 19

Gambaran Umum Lokasi Penelitian ... 17

Gambaran Umum Responden ... 20

Perilaku Masyarakat Pesisir Mengelola SDP ... 22

Pengembangan Masyarakat Pesisir dalam Mengelola SDP ... 29

Hubungan antara Perilaku Nelayan dengan Kondisi SDP ... 32

Keterkaitan antara Perilaku, Kondisi SDP, dan Kesejahteraan Rumah Tangga ... 33

Sistem Pengembangan Masyarakat Pesisir Mengelola SDP bagi Kesejahteraan ... 40

Model Pengembangan Perilaku Masyarakat Pesisir dalam Mengelola SDP 48

Penerapan Model Pengembangan Masyarakat Pesisir dalam Mengelola SDP ... 49

KESIMPULAN DAN SARAN ... 54

Kesimpulan ... 54

Saran ... 56

DAFTAR PUSTAKA ... 58 Halaman

(9)

viii

DAFTAR TABEL

1. Pemikiran tentang Perilaku Masyarakat Pesisir Mengelola SDP... 8

2. Identifikasi Paradigma Pengembangan Masyarakat ... 10

3. Pemikiran tentang Nilai -nilai Sosial Budaya dalam Mengelola SDP ... 11

4. Pemikiran tentang Profil Individu Nelayan dalam Mengelola SDP ... 12

5. Pemikiran tentang Program Pemberdayaan dan Kemampuan Fasilitator Program ... 13

6. Pemikiran tentang Pendukung Kegiatan dalam Pengelolaan SDP ... 14

7. Pemikiran tentang Kondisi SDP dan Perannya bagi Kesejahteraan ... 14

8. Potensi dan Pemanfaatan Sumber Daya Perikanan Kabupaten Buleleng Tahun 2003 ... 19

9. Perkembangan Penggunaan Alat Tangkap Ikan di Lokasi Studi pada Tahun 2001-2003 ... 20

10. Produksi Beberapa Usaha Perikanan di Tiga Lokasi Penelitian pada Tahun 2000 dan 2003 ... 21

11. Sebaran Kelompok Nelayan Berdasarkan Kelasnya di Lokasi Penelitian Tahun 2003... 22

12. Ciri-ciri Responden di Tiga Kecamatan ... 23

13. Perbandingan Awig-awig di Tiga Lokasi Penelitian... 25

14. Sebaran Responden menurut Perilaku dalam Mengelola SDP ... 30

15. Hubungan antara Perilaku Masyarakat Pesisir dengan Berbagai Peubah Bebas ... 31

16. Pengaruh Langsung dan Tidak Langsung berbagai Peubah Bebas terhadap Perilaku Nelayan ... 33

17. Hasil Analisis Jalur antar Indikator Peubah Kualitas SDP terhadap Kondisi SDP ... 36

18. Hasil Analisis Jalur berbagai Indikator Perilaku dan Konsisi SDP terhadap Kesejahteraan ... 38

19. Hasil Analisis Jalur Hubungan antara Perilaku dengan Kondisi SDP dan Pengaruhnya terhadap Kesejahteraan ... 39

20. Analisis Jalur Hubungan antar Peubah dan Pengaruhnya terhadap Kesejahteraan Masyarakat Pesisir ... 42

(10)

ix

DAFTAR GAMBAR

1. Alur Berpikir Logik Lingkup yang Diteliti dan Proses Penelitian ... 9 2. Keterkaitan antar Peubah dalam Mendesain Model Pengembangan

Masyarakat Pesisir untuk Meningkatkan Kesejahteraan ... 17 3. Hubungan antar Peubah yang Mempengaruhi Perilaku Nelayan

dalam Mengelola SDP ... 35 4. Hubungan antar Peubah yang Berpengaruh terhadap Kualitas SDP... 37 5. Hubungan antara Peubah Perilaku Nelayan, Kualitas SDP, dan

Kesejahteraan Rumah Tangga ... 39 6. Pengaruh Peubah Perilaku dan Kualitas SDP terhadap Kesejahteraan

Rumah Tangga Pesisir ... 40 7. Keterkaitan antara Manusia, SDP, dan Perilaku Masyarakat

Mengelola SDP ... 41 8. Analisis Sistem Pengembangan Masyarajat Pesisir Mengelola SDP

secara Berkelanjutan ... 43 9. Model Pengembangan Perilaku Masyarakat Pesisir Mengelola SDP

secara Optimal ... 51 10. Keterkaitan antar Lembaga dalam Pengembangan Masyarakat Pesisir ... 52 11. Mekanisme Penerapan Sistem Pengembangan Masyarakat Pesisir

dalam Mengelola SDP ... 55 Halaman

Referensi

Dokumen terkait

fee audit merupakan pendapatan yang besarnya bervariasi karena tergantung dari beberapa faktor dalam penugasan audit seperti, ukuran perusahaan klien, kompleksitas jasa audit

Penelitian ini adalah penelitian survai dengan teknik komparatif untuk menjawab bertujuan penelitian, yaitu I mendeskripsikan kepuasan kezja antara guru SD yang berstatus Tetap

Media flipchart adalah media yang berisi bahan pelajaran atau materi ajar yang dicetak pada beberapa lembar kertas berukuran A3 yang tersusun sesuai kompetensi kemudian disatukan

Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa seseorang yang memiliki kecerdasan yang baik mempunyai kapasitas yang lebih besar untuk menyimpan konsep-konsep yang telah

Dari setiap nilai pada subindikator, didapatkan nilai keselamatan konstruksi pada pekerjaan pilar ditinjau terhadap dimensi keselarnatan publik adalah 49 %, nilai

Masalah kesehatan pada lansia tentu saja berbeda dengan jenjang umur yang lain karena pada penyakit pada lansia merupakan gabungan dari kelainan-kelainan yang timbul akibat

Dari hasil observasi terhadap kemampuan peneliti pada siklus I dalam merencanakan pembelajaran dengan menggunakan metode inkuiri dalam pembelajaran Ilmu

RKA - SKPD 2.2.1 Rincian Anggaran Belanja Langsung Menurut Program dan Per Kegiatan Satuan Kerja Perangkat Daerah. RKA - SKPD 3.1 Rincian Penerimaan Pembiayaan Daerah