• Tidak ada hasil yang ditemukan

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA RISALAH RAPAT RAPAT DENGAR PENDAPAT KOMISI V DPR RI DENGAN KEPALA BMKG DAN KEPALA BNPP (BASARNAS)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA RISALAH RAPAT RAPAT DENGAR PENDAPAT KOMISI V DPR RI DENGAN KEPALA BMKG DAN KEPALA BNPP (BASARNAS)"

Copied!
41
0
0

Teks penuh

(1)

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

RISALAH RAPAT

RAPAT DENGAR PENDAPAT KOMISI V DPR RI DENGAN KEPALA BMKG DAN KEPALA BNPP (BASARNAS) Tahun Sidang : 2020-2021

Masa Persidangan : IV Rapat ke- : 7

Jenis Rapat : Rapat Dengar Pendapat Sifat Rapat : Terbuka

Hari, Tanggal : Senin, 22 Maret 2021 Waktu : 13.05 s.d. 15.40 WIB

Tempat : Ruang Rapat Komisi V DPR RI (KK V) Gedung Nusantara DPR RI, Jakarta

Ketua Rapat : H. Andi Iwan Darmawan Aras, S.H., M.Si./Wakil Ketua Komisi V DPR RI/F-P.Gerindra

Sekretaris Rapat : Nunik Prihatin Budiastuti, S.H.

Acara : 1. Membahas Hasil Pemeriksaan BPK RI Semester I Tahun 2020;

2. Membahas dan Menetapkan Refocusing Program/Kegiatan T.A. 2021;

3. Membahas mengenai Prediksi Cuaca dan Skema Rencana Penanganan Pencarian dan Pertolongan Tahun 2021.

Hadir Anggota : 39 Anggota hadir dari 54 Anggota Komisi V DPR RI dengan rincian sebagai berikut:

A. Anggota DPR RI: PIMPINAN :

1. Lasarus, S.Sos., M.Si/F-PDIP

2. H. Andi Iwan Darmawan Aras.,SE.,M.Si/ F-GERINDRA

3. H.Syarif Abdullah Alkadrie.,SH.,MH/ F-NASDEM

1. FRAKSI PARTAI DEMOKRASI INDONESIA PERJUANGAN:

7 orang Anggota dari 10 Anggota: 1. Bob Andika Mamana Sitepu.,SH 2. Mochamad Herviano

3. Hj. Sadarestuwati.,SP.,M.MA 4. Ir. Sudjadi

(2)

5. Sarce Bandaso Tandiasik.,SH 6. Sri Rahayu

7. H.Irmadi Lubis

2. FRAKSI PARTAI GOLKAR: 4 orang Anggota dari 7 Anggota: 1. Drs. Hamka B.Kady.,MS

2. Cen Sui Lan

3. H. Tubagus Haerul Jaman, SE 4. Bambang Hermanto.,SE 3. FRAKSI PARTAI GERINDRA:

4 orang Anggota dari 6 Anggota: 1. Sudewo,ST, MT

2. Ir. Eddy Santana Putra.,MT 3. Drs.H.Mulyadi.,M.MA 4. Ir Sumail Abdullah 4. FRAKSI NASDEM:

3 orang Anggota dari 4 Anggota: 1. Drs.H.Soehartono.,M.Si 2. Drs.H.Tamanuri.,MM 3. Sri Wahyuni

5. FRAKSI PARTAI KEBANGKITAN BANGSA

5 orang Anggota dari 6 Anggota: 1. H. Ruslan M Daud

2. Sofyan Ali.,SH 3. H. Syafiuddin.,S.Sos 4. H.Sukamto.,SH

5. H. An’im Falachuddin Mahrus 6. FRAKSI PARTAI DEMOKRAT: 5 orang Anggota dari 5 Anggota:

1. Dr.H. Irwan, S.IP, MP 2. Willem Wandik.,S.Sos 3. Drh. Jhoni Allen Marbun 4. Lasmi Indaryani.,SE 5. Ir. H.Ishak Mekki.,MM

7. FRAKSI PARTAI KEADILAN SEJAHTERA:

3 orang Anggota dari 5 Anggota: 1. H. Suryadi Jaya Purnama.,ST 2. Ir.H.Sigit Sosiantomo

3. KH. Toriq Hidayat.,Lc

8. FRAKSI PARTAI AMANAT

(3)

4 orang Anggota dari 5 Anggota: 1. H.A.Bakri H.M.,SE

2. Athari Ghauthi Ardi 3. Hj. Hanna Gayatri.,SH 4. H. Boyman Harun.,SH

9. FRAKSI PARTAI PERSATUAN PEMBANGUNAN:

1 orang Anggota dari 1 Anggota: 1. Dr.H. Muh Aras, S.Pd,MM

B. PEMERINTAH :

1. Kepala BMKG (Dwikorita Karnawati M.Sc.,Ph.D)

2. Kepala BNPP (Marsekal Muda TNI Henri Alfiandi)

KETUA RAPAT/WAKIL KETUA KOMISI V DPR RI (H. ANDI IWAN DARMAWAN ARAS, S.H., M.Si./F-P.GERINDRA):

Bismillaahirrahmaanirrahiim.

Rapat Dengar Pendapat Komisi V DPR RI dengan Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika BMKG dan Kepala Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan BNPP atau BASARNAS, pada hari Senin, 22 Maret 2021, pukul 13.00 Waktu Indonesia Barat, dengan agenda, yang pertama adalah membahas Hasil Pemeriksaan BPK RI Semester I Tahun 2020.

Yang kedua Membahas dan Menetapkan Refocusing Program Kegiatan Tahun Anggaran 2021. Ketiga, membahas Prediksi Cuaca Ekstrem dan Skema Rencana Penanganan Pencarian dan Pertolongan. Empat, dan lain-lain. Assalaamu'alaikum Warrahmatullaahi Wabarakatuh,

Selamat siang dan salam sejahtera bagi kita semua. Yang terhormat Pimpinan dan Anggota Komisi V DPR RI, Yang terhormat Saudara Kepala BMKG,

Kepala BNPP BASARNAS beserta seluruh jajarannya, Dan Hadirin yang kami hormati.

Mengawali Rapat Dengar Pendapat ini, marilah kita panjatkan puji syukur ke hadirat Allah Subhanahu Wa Ta'ala yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya kepada kita semua, sehingga pada hari ini kita dapat bertemu untuk melaksanakan tugas dan tanggung jawab kita dalam keadaan sehat walafiat, baik secara fisik maupun virtual dari tempat masing-masing.

Sebelumnya kami ingin menyampaikan adanya perubahan dan pergantian keanggotaan Komisi V DPR RI dari Fraksi Partai Golkar dan Fraksi

(4)

Partai Fraksi PKS yaitu dari F-PG yaitu Pak Ilham Pangestu Nomor Anggota A-266 Dapil Aceh II, ya beliau belum hadir sepertinya. Dari Fraksi PKS adalah Drs. Hamid Noor Yasin, M.M., Nomor Anggota A-441, Dapil Jateng IV. Yang kedua adalah Kyai Haji Toriq Hidayat L.C., Nomor Anggota A-439, Dapil Jabar XI. Sedangkan Haji Ahmad Syaikhu Nomor Anggota A-435 pindah ke Komisi I. Berdasarkan informasi dari sekretariat, Daftar Hadir Anggota Komisi V DPR RI telah ditandatangani sebanyak 25 orang dari 54 Anggota Komisi V DPR RI, yang terdiri dari lebih separuh unsur Fraksi, sehingga telah memenuhi kuorum. Oleh karena itu sebagaimana ketentuan yang diatur dalam Pasal 281 Peraturan DPR RI tentang Tata Tertib, izinkanlah kami membuka Rapat Dengar Pendapat pada hari ini dan sesuai ketentuan Pasal 276 Ayat (1) Rapat Dengar Pendapat Komisi V DPR RI pada hari ini kami nyatakan terbuka untuk umum.

(RAPAT DIBUKA PUKUL 13.05 WIB)

Kami ucapkan terima kasih kepada Kepala BMKG, Kepala BNPP BASARNAS beserta jajarannya yang telah memenuhi undangan kami dalam Rapat Dengar Pendapat pada hari ini.

Saudara Kepala BMKG, Kepala BNPP BASARNAS,

Pimpinan dan Anggota Komisi V DPR RI yang kami hormati.

Sesuai dengan mekanisme yang diatur dalam Undang-undang Nomor 17 Tahun 2014 Tentang MPR, DPR, DPD, dan DPRD, Pasal 98 Ayat (3) huruf b serta Peraturan Tata tertib DPR RI Pasal 59 Ayat (3) huruf b dinyatakan bahwa “Tugas Komisi dalam bidang pengawasan meliputi diantaranya membahas dan menindaklanjuti hasil pemeriksaan BPK yang berkaitan dengan ruang lingkup tugasnya”. Untuk itu pada hari ini Komisi V DPR RI mengadakan RDP dengan BMKG dan BNPP (BASARNAS) yang salah satu agendanya untuk membahas Hasil Pemeriksaan BPK RI Semester I Tahun 2020.

Pertama untuk BMKG, berdasarkan Laporan Hasil Pemeriksaan BPK terhadap Laporan Keuangan 2019, BMKG mendapatkan opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dan dari pemeriksaan BPK tersebut terdapat 11 temuan dan 28 rekomendasi. Sedangkan realisasi keuangan BMKG pada Tahun 2019 adalah sebesar Rp2,408 triliun atau sebanyak 89,49% dari total anggaran sebanyak Rp2,691 triliun. Oleh karena itu dalam RDP hari ini kami ingin mendapatkan penjelasan yang komprehensif sampai sejauh mana temuan-temuan dari Hasil Pemeriksaan BPK RI Semester I Tahun 2020 tersebut sudah ditindaklanjuti oleh BMKG, serta langkah-langkah preventif apa yang telah dilaksanakan agar temuan-temuan tersebut tidak terulang lagi di tahun-tahun mendatang.

Terkait dengan Refocusing Program Kegiatan Tahun Anggaran 2021 di BMKG, kami hendak mendengar penjelasan bagaimana penghematan dilaksanakan, utamanya untuk program-program prioritas yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat. Kami ingin melihat apakah refocusing ini

(5)

berdampak pada pengurangan capaian output prioritas yang telah ditetapkan sebelumnya, utamanya terhadap program Padat Karya Tunai, Sekolah Lapang Iklim, Sekolah Lapang Cuaca Nelayan, Sekolah Lapang Geofisika dan lain-lain. Selanjutnya terkait dengan prediksi cuaca ekstrim, kami hendak mendapatkan penjelasan dari BMKG antara lain yang berhubungan dengan proyeksi perubahan iklim global dan dampaknya serta bagaimana cara mengantisipasinya.

Berdasarkan pengawasan yang dilakukan oleh Komisi V DPR RI, terdapat sejumlah permasalahan yang layak mendapat perhatian BMKG antara lain, yang pertama perlunya upaya peningkatan yang lebih antisipatif untuk adaptasi terhadap perubahan iklim global guna mencegah dan mengurangi dampaknya terhadap lingkungan. Yang kedua, ini kenapa ini? Maaf Bapak Ibu, ya maklum barang tua Bu. Pak Ketua sudah complain ini kenapa tidak diremajakan sudah sekian lama dipakai ya.

Saya lanjut ya. Berdasarkan pengawasan yang dilakukan oleh Komisi V DPR RI terdapat sejumlah permasalahan yang layak mendapat perhatian BMKG antara lain, yang pertama, perlunya upaya peningkatan yang lebih antisipatif atau untuk adaptasi terhadap perubahan iklim global guna mencegah dan mengurangi dampaknya terhadap lingkungan. Yang kedua, perlu peningkatan sosialisasi, diseminasi dan distribusi informasi BMKG yang lebih merata, utamanya terkait dengan prediksi cuaca ekstrim. Yang ketiga, perlu peningkatan dan pengoptimalan peralatan dan instrumen kalibrasi bencana BMKG, termasuk early warning system sebagai bagian dari upaya mitigasi bencana sejak dini.

Yang kedua, untuk BNPP BASARNAS. Berdasarkan Laporan Hasil Pemeriksaan BPK terhadap Laporan Keuangan 2019, BNPP BASARNAS mendapatkan opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dan dari pemeriksaan tersebut terdapat 7 temuan dan 38 rekomendasi. Sedangkan realisasi keuangan BNPP BASARNAS pada Tahun Anggaran 2019 adalah sebesar Satu Triliun Sembilan Ratus Delapan Puluh Sembilan Rupiah atau sebanyak 98,68% dari total anggaran Rp2,015 triliun.

Oleh karena itu dalam kesempatan ini kami ingin mendapatkan penjelasan yang komprehensif sampai sejauh mana temuan-temuan dari Hasil Pemeriksaan BPK RI Semester I Tahun 2020 tersebut sudah ditindaklanjuti oleh BNPP BASARNAS serta langkah-langkah preventif apa yang telah dilaksanakan agar temuan-temuan tersebut tidak terulang di tahun-tahun mendatang.

Terkait dengan Refocusing Program Kegiatan Tahunan Anggaran 2021 di BNPP BASARNAS, kami hendak mendengarkan penjelasan bagaimana penghematan dilaksanakan, utamanya untuk program-program prioritas yang sangat dibutuhkan. Kami ingin melihat apakah refocusing ini berdampak pada pengurangan capaian output prioritas yang telah ditetapkan sebelumnya, utamanya program-program yang banyak melibatkan partisipasi masyarakat.

(6)

Selanjutnya terkait dengan skema penanganan pencarian dan pertolongan, kami hendak memperoleh penjelasan antara lain tentang sejauh mana koordinasi BNPP BASARNAS sebagai koordinator klaster SAR pada masa tanggap darurat bencana khususnya dalam upaya pencarian pertolongan dan evakuasi korban.

Berdasarkan pengawasan yang dilakukan oleh Komisi V DPR RI, terdapat sejumlah permasalahan yang layak mendapatkan perhatian BNPP BASARNAS antara lain, yang pertama perlunya peningkatan ketersediaan kemampuan sumber daya manusia (SDM) yang handal serta sarana dan prasarana SAR dengan teknologi yang memadai untuk berbagai situasi di lapangan, sehingga dapat mengoptimalkan upaya pencarian dan pertolongan. Yang kedua adalah perencanaan penempatan Kantor SAR dan Pos SAR di titik-titik strategis, sehingga memudahkan untuk mengakses dan menjangkau lokasi yang membutuhkan upaya pencarian dan pertolongan dalam rangka meningkatkan quick response times. Yang ketiga adalah meningkatkan partisipasi dan pelatihan terhadap segenap potensi SAR daerah untuk membantu berbagai upaya penyelamatan dan evakuasi.

Saudara-saudara yang kami hormati.

Demikian pengantar dari kami. Selanjutnya kami berikan kesempatan kepada Kepala BMKG dan Kepala BNPP (BASARNAS) untuk menyampaikan paparan dan penjelasannya.

Kami persilakan dimulai oleh Ibu Kepala BMKG, silakan Bu. KEPALA BMKG (Prof.Ir. DWIKORITA KARNAWATI, M.Sc.,Ph.D.): Bismillaahirrahmaanirrahiim,

Assalaamu'alaikum Warrahmatullaahi Wabarakatuh.

Yang terhormat Bapak Ketua Komisi V DPR RI dan Bapak Wakil Ketua Komisi V DPR RI,

Serta yang kami banggakan para Anggota Komisi V DPR RI,

Juga yang saya hormati Bapak Kepala Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (BASARNAS) beserta Sekretaris Utama,

Serta Bapak Ibu sekalian yang berbahagia.

Perkenankan kami menyampaikan laporan yang terkait dengan tiga hal yang telah disampaikan oleh Pimpinan Komisi V tadi, yaitu Hasil Pemeriksaan BPK RI Semester I Tahun Anggaran 2020. Kemudian juga Refocusing Program Kegiatan Tahun Anggaran 2021 serta Prediksi Cuaca Ekstrim beserta Analisis Pengaruh Perubahan Iklim termasuk Upaya Antisipasi atau Mitigasinya.

Kami mohon izin tidak membacakan semua apa yang kami laporkankami pilih yang poin-poinnya. Langsung ke slide Nomor 5. Di sini kami mohon izin menyampaikan Hasil Pemantauan Semester I Tahun 2020 terkait Temuan Pemeriksaan sampai dengan Semester I Tahun 2020 sebanyak 18 LHP dengan 190 temuan senilai Rp157,302 miliar, dengan rekomendasi terdiri

(7)

dari 395 rekomendasi senilai Rp136,685 miliar dan telah kami tindak lanjuti sebanyak 368 rekomendasi dengan nilai kurang lebih Rp125,727 miliar. Sehingga saat ini statusnya ada 27 rekomendasi ini per Semester I 27 rekomendasi senilai kurang lebih Rp10,958 miliar. Namun diantara 27 ini terlampir dalam laporan ini telah ditindaklanjuti ada masih tersisa, jadi sudah ditindaklanjuti dalam proses yang masih tersisa dalam proses ada 4 rekomendasi. Jadi yang 23 rekomendasi telah tuntas, itu kami mohon izin kami lampirkan di bagian belakang.

Kemudian mohon izin, kami melompat di slide nomor karena slide Nomor 6 ini kurang lebih sama. Kemudian Nomor 7 di sini rekomendasi yang perlu tindak lanjut sejak tahun 2015 yaitu temuan pemeriksaan di tahun 2015 ada 1 rekomendasi 1, tindak lanjut 1. Kemudian 2016 ada 1 rekomendasi 1, tindak lanjut 1. 2019 ada 4, rekomendasinya 6 dan telah ditindaklanjuti semua. Kemudian 2020 awalnya ada 11 Bapak, tetapi yang 1 baru saja diselesaikan. Mohon maaf diselesaikan di Semester I, sehingga saat ini perlu kami laporkan dengan pemeriksaan menjadi 10 dengan rekomendasi 19 dan tindak lanjut 19, sehingga jumlah temuan pemeriksaan ada 16, rekomendasi 27, tindak lanjut 27. Dari 27 ini per hari ini perlu kami sampaikan 23 tuntas dan 4 masih dalam proses, yakni terkait dengan umumnya adalah tanah sewa apa tentang administrasi dalam sewa tanah atau pembelian tanah. Nah ini masih di dalam proses. Jadi mohon izin itulah yang dapat kami sampaikan secara singkat tentang...(rekaman suara terputus).

Berdasarkan Surat Menteri Keuangan tanggal 12 Januari 2021, refocusing dan realokasi belanja kementerian lembaga tahun 2021 kami lakukan, nah terutama penghematan belanja kami fokuskan pada belanja honorarium, kemudian perjalanan dinas, paket meeting, belanja jasa, pembangunan gedung kantor, pengadaan kendaraan dan peralatan mesin. Kemudian anggaran dari kegiatan yang belum dikontrakkan atau yang tidak memungkinkan untuk dilaksanakan serta kegiatan yang tidak mendesak atau dapat ditunda, bahkan dapat dibatalkan.

Nah jadi dari refocusing tersebut awal Pagunya anggaran kami adalah Rp3,274 triliun. Kemudian kami lakukan sesuai arahan Menteri penghematan sebesar Rp181,684 miliar dan akhirnya Pagu akhir menjadi Rp3,092 triliun. Jadi itulah refocusing-nya dan pos-pos yang kami kurangi sudah kami sebutkan.

Nah kemudian di slide berikutnya, saya rasa ini pendetailan dari yang sudah kami sampaikan. Jadi total apa distribusinya refocusing terbesar adalah untuk program meteorolgi, klimatologi dan geofisika, kami menghemat sebesar Rp149,511 miliar penghematan yang kami lakukan. Dan untuk program dukungan manajemen penghematan sebesar Rp32,173 miliar. Akhirnya total Rp181,684 miliar dan Pagu akhir Rp3,092 triliun.

Mohon izin rincian dari penghematan tersebut tertera pada slide Nomor 11 antara lain untuk penyelenggaraan pendidikan program diploma. Kemudian untuk layanan hukum, kerja sama organisasi dan Humas, serta peningkatan koordinasi penyusunan rencana dan tarif dan seterusnya. Kemudian

(8)

pengelolaan dan pembinaan sumber daya manusia, serta pengawasan internal BMKG dan pendidikan, serta pelatihan SDM. Kemudian juga penghematan dalam hal penelitian dan pengembangan meteorologi, klimatologi dan geofisika.

Kemudian untuk program meteorologi, tadi pesan dari Pimpinan Komisi V jangan sampai refocusing ini mempengaruhi capaian operasional utama sehingga ini kami jaga. Tadi sudah kami sampaikan untuk hal-hal yang tidak signifikan atau tidak strategis. Semuanya ini refocusing-nya tertera rinciannya di sini, terbesar adalah untuk pengelolaan gempa bumi dan tsunami, ini kami melakukan penghematan dan terbesar berikutnya adalah untuk pengelolaan jaringan komunikasi BMKG dan yang ketiga adalah untuk pengelolaan layanan informasi iklim terapan.

Mohon maaf ini juga cukup besar pengembangan dan pengelolaan UPT BMKG di daerah kami lakukan penghematan, tetapi poinnya terutama adalah untuk kegiatan yang sifatnya tidak mempengaruhi capaian dari lembaga.

Nah meskipun kami melakukan refocusing, slide Nomor 13 kami menunjukkan bahwa justru perlu atau sedang dilakukan penguatan dan penyesuaian aspirasi. Jadi pemanfaatan refocusing Tahun Anggaran 2021 ini yang kami terutama untuk penguatan kegiatan kemasyarakatan, terutama dalam bentuk Sekolah Lapang Iklim, Sekolah Lapang Cuaca Nelayan dan Sekolah Lapang Geofisika. Nah ini sesuai dengan masukan Komisi V DPR RI pada RDP tanggal 9 Februari Tahun 2021.

Ya betul, ya betul sekali banyak memberikan masukan kepada kami, kami turut apa ya berduka cita untuk hal tersebut. Terima kasih Bapak.

Kemudian mohon izin kami menyampaikan bagaimana penguatan yang kami lakukan meskipun terjadi pengurangan anggaran, dari slide berikutnya, dari slide berikutnya kami menunjukkan grafik yang berwarna merah sejak tahun 2015 sampai tahun 2021 jumlah peserta sekolah lapang ini khususnya Sekolah Lapang Iklim ataupun Sekolah Lapang Cuaca Nelayan dan Sekolah Lapang Gempa, grafik merahnya terus meningkat, meskipun diagram batangnya anggarannya khususnya untuk anggaran oh di sini anggaran tidak terlihat. Jadi lokasinya juga meningkat, meskipun anggarannya ada pemotongan di akhir-akhir tahun ini, beberapa tahun terakhir.

Nah kemudian slide Nomor 15, kami menunjukkan program Sekolah Lapang Iklim ada yang berwarna merah. Ini kami tambahkan khusus untuk apa menyesuaikan dengan aspirasi dari RDP tanggal 9 Februari. Jadi cukup banyak yang berwarna merah, ini lokasi yang kami tambahkan untuk SLI totalnya 46 lokasi yang dianggarkan, tetapi kami menargetkan dengan kerja sama dengan berbagai pihak dari 46 lokasi untuk SLI ini bisa menjadi 60 lokasi. Biasanya kami menggunakan kerja sama, nah artinya ini ada tambahan warna merah ini yang sudah masuk di 46 lokasi.

Kemudian juga slide Nomor 17 kami tunjukkan, mohon izin untuk Sekolah Lapang Iklim itu demikian. Kemudian untuk Sekolah Lapang Gempa,

(9)

kami menunjukkan di slide Nomor 18. Di situ juga kami tambahkan beberapa lokasi sesuai masukan dalam RDP 9 Februari, ada beberapa lokasi, di Nias, Tapanuli Tengah, Jambi.

Kemudian juga Sekolah Lapang Cuaca Nelayan itu di slide Nomor 19, ya sebarannya. Jadi setiap sekolah lapang kami menunjukkan peta sebarannya. Kemudian tentang lokasi ini banyak sekali kami tambahkan sesuai dengan masukan yaitu di slide Nomor 20. Slide Nomor 20, jadi ini nampaknya lebih banyak tambahannya dari pada apa program aslinya. Namun kami sangat berterima kasih karena memang benar-benar lokasi-lokasi tambahan ini perlu untuk dilakukan sesuai dengan kebutuhan untuk penguatan keselamatan masyarakat nelayan. Jadi ini kita lihat lokasi-lokasinya cukup banyak yang warna merah. Nah baik, Ibu dan Bapak yang kami hormati. Itulah tadi yang terkait dengan refocusing.

Dan mohon izin yang terakhir kami akan menyampaikan terkait dengan cuaca ekstrem dan pengaruh perubahan iklim, nah serta bagaimana upaya mitigasi yang kami lakukan. Jadi di slide Nomor 24, slide Nomor 24 di sini kami menunjukkan bahwa kunci utama untuk dapat melakukan prediksi anomali iklim yang berdampak pada cuaca ekstrim, kami sangat membutuhkan data suhu muka air laut dan data inilah saat ini dapat kami peroleh melalui satelit dan analisisnya harus dilakukan paling tidak mencapai 2 bulan berturut-turut agar dapat diketahui tren prediksi anomali iklim global tersebut beserta dampaknya ke Indonesia.

Nah saat ini kondisinya saat ini suhu muka air laut di wilayah Samudera Hindia masih didominasi anomali positif dan meluruh menuju normal hingga September 2021. Nah yang perlu diwaspadai suhu muka laut yang demikian memiliki implikasi pada sifat musim kemarau 2021 tidak terlampau kering, namun saat ini kami menunggu data hingga April-Mei untuk memastikan apakah anomali La Nina akan terjadi lagi. Jadi sedang kami kumpulkan informasi tersebut, memang secara ilmiah membutuhkan waktu sampai berlalunya bulan April untuk memastikan apakah La Nina terjadi lagi.

Nah kemudian mohon izin kami melompat di slide Nomor 27. Musim kemarau awal musim kemarau 2021 di sebagian besar daerah diperkirakan pada bulan Mei dan Juni. Kemudian sifat musim kemarau tersebut di sebagian besar daerah diperkirakan di atas normal, ya di atas Normal 34,8%. Kemudian kondisinya normal musim kemaraunya normal 53% dan di bawah normal adalah 12%. Maksudnya di atas normal itu adalah lebih kering dari pada biasanya.

Kemudian puncak musim kemarau 2021 di sebagian besar daerah diperkirakan pada bulan Agustus 2021. Ini penting untuk antisipasi kebakaran lahan dan hutan, meskipun saat ini sudah terjadi di wilayah Kalimantan Barat ataupun di Riau yang mengalami musim kemarau dua kali.

Kemudian perlu kami sampaikan tentang peringatan dini kebakaran hutan dan lahan berbasis hotspot pada periode April-September. Ini di slide Nomor 29 bahwa potensi karhutla kategori menengah hingga tinggi diprediksi

(10)

berpeluang terjadi pada bulan Mei sampai dengan Juli di wilayah Riau, Jambi, Sumatera Selatan, sebagian Nusa Tenggara Barat dan sebagian Kalimantan Barat dan Kalimantan Tengah. Nah ini untuk Karhutla.

Kemudian potensi Karhutla kategori menengah hingga tinggi diprediksi berpeluang juga terjadi pada bulan Agustus hingga September, yaitu jadi tadi Mei-Juli, selanjutnya masih berlangsung Agustus-September. Wilayahnya kurang lebih sama, namun ada sedikit perbedaan terutama di wilayah Papua. Di sini Papua mulai mengalami diprediksi berpotensi mengalami Karhutla di bulan Agustus hingga September.

Nah kemudian mohon izin untuk prakiraan sepekan ke depan, potensi lebat masih terjadi di wilayah Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Sumatera Selatan, Lampung, Jawa Tengah dan Barat, kemudian Kalimantan Barat, Tengah, Timur dan Utara, juga di Sulawesi Tengah dan utara, kemudian di Maluku, Papua dan Papua Barat.

Mohon izin kami melompat terutama ke terkait dengan penerbangan masih perlu kewaspadaan, tertera di dalam peta tersebut. Jadi masih ada potensi awan cumulonimbus yang mengganggu penerbangan ada di beberapa wilayah yang tertera di dalam peta, terutama yang warnanya biru tua, biru tua itu perlu kewaspadaan itu.

Kemudian slide Nomor 32 tentang gelombang tinggi, ini juga perlu kewaspadaan, masih di akhir bulan Maret ini terutama di dalam peta yang warnanya merah orange. Kalau ungu ini relatif aman, tetapi yang memerlukan kewaspadaan adalah mulai orange ke arah merah yaitu di perairan sebelah barat Sumatera yaitu di Samudra Hindia dan perairan sebelah Selatan Jawa hingga Nusa Tenggara, serta di Laut Natuna. Ini selalu di wilayah-wilayah tersebut dan di Samudra Pasifik, tapi ini cukup jauh yang Samudra Pasifik ini tidak terlalu apa dekat dengan wilayah Indonesia.

Nah jadi itu sekilas tentang apa yang kami lakukan untuk monitoring dan prediksi cuaca ekstrim, namun ada hal penting yang mohon izin kami perlu sampaikan, kondisi cuaca ekstrem tersebut sebetulnya sangat erat kaitannya dengan perubahan iklim global. Jadi tugas BMKG sesuai dengan Undang-undang memonitor perubahan iklim global. Sejak tahun 2004 kami memonitor bahwa perubahan iklim global tersebut sangat dikontrol oleh adanya gas rumah kaca atau CO2 dan beberapa gas rumah kaca lainnya.

Dari grafik ini terlihat peningkatan gas rumah kaca sangat signifikan dari 372 di tahun 2004, saat ini sudah dalam PPM saat ini sudah mencapai 407-408 PPM. Jadi peningkatannya yang sangat signifikan di Indonesia, meskipun masih di bawah rata-rata global yaitu 400 sekitar 413 rata-rata global.

Nah yang mohon kami mohon dukungan yaitu dari hasil analisis BMKG tentang proyeksi perubahan iklim ini, terlihat bahwa hampir di seluruh pulau di Indonesia apabila gas rumah kaca tersebut tidak dikendalikan, terutama akibat dari fosil fuel atau transportasi, industri yang menggunakan apa bahan bakar fosil, ini tanpa pengendalian atau hanya seperti saat ini, maka dari grafik ini

(11)

menunjukkan hampir di seluruh pulau di Indonesia sampai abad akhir abad 2021 kenaikan suhu dapat mencapai hampir 4 derajat celcius. Nah padahal peringatan dunia tidak boleh melampaui 2 derajat celsius dan itulah yang mengakibatkan sering terjadinya cuaca ekstrim karena suhunya semakin panas dan cuaca ekstrim ini apabila gas-gas rumah kaca dapat dikendalikan, maka grafiknya menjadi biru. Grafik biru ini adalah kenaikan suhu berkisar kurang dari 2 derajat celsius masih 1 koma. Jadi inilah mohon dukungan Bapak Ibu Komisi V untuk adanya program yang sistemik untuk mengerem kenaikan suhu dengan mengendalikan gas rumah kaca tersebut.

Nah kemudian dampak dari perubahan iklim dan kondisi ekstrim tersebut, juga kami memprediksi bahwa es di Gunung Jayawijaya di Puncak Jayawijaya ini tahun 2025 akan habis. Saat ini jadi saat penelitian tersebut atau saat ini di tahun 2021 penyusutan ketebalan es di Puncak Jayawijaya telah mencapai 23,46 Meter. Nah ini padahal tahun 2010 ketebalannya 31,49 Meter, sampai saat ini sudah susut 23,46 Meter. Berarti ini tersisa tinggal 7 Meter dan diprediksi tahun 2025 kalau kita tidak melakukan tindakan akan habis semua.

Dan slide Nomor 40, kami menunjukkan bahwa terutama di daerah khusus Ibu Kota kenaikan suhu selama tahun dari tahun 1985 mohon maaf ini tahun 1885 sampai sampai tahun ini sampai sekitar tahun 2016, itu ternyata di Jakarta telah mengalami kenaikan suhu 1,4 derajat celcius, hanya khusus untuk Jakarta, padahal aturan dunia ini tidak boleh lebih dari 2 derajat celcius. Jadi ini sudah sudah mendekati ke arah sana.

Nah sebetulnya data-data berikutnya slide 42 menunjukkan bagaimana kejadian ekstrim ini semakin sering, slide Nomor 42, grafik biru dan merah menunjukkan hujan ekstrim yang puncaknya itu terulang 50 tahun sekali dengan selang 50 tahun, tetapi dalam kotak kuning selama 30 tahun terakhir kejadian ekstrim meloncat itu terjadi hampir setiap 5 tahun.

Nah poinnya ini semua adalah kesimpulannya di slide Nomor 44, kesimpulannya adalah dampak perubahan iklim pada hujan di tengah atau akhir abad 2021 saat musim kemarau total curah hujan cenderung berkurang. Dalam gambar ini mayoritas di warna kecoklatan. Kemudian saat musim hujan di banyak daerah curah hujan lebat yang lebih dari 50 Mili Meter dalam satu hari cenderung bertambah. Jadi dampak dari perubahan iklim ini kesimpulannya adalah jumlah kejadian ekstrim akan semakin sering semakin meluas dan durasinya semakin panjang, bahkan intensitasnya semakin melompat. Saat ini intensitas tertinggi sudah 377 Mili Meter, ini lompatan dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.

Nah untuk itu, kami mohon dapat menyampaikan bahwa apabila tidak dilakukan desain ulang dalam pengendalian tata air atau infrastruktur mengelola tata air, maka kejadian banjir itu akan menjadi kejadian yang normal, karena desain-desain infrastruktur saat ini berdasarkan kondisi fenomena iklim di tahun 1970 dan diperbarui di tahun 2020 yang ternyata sudah jauh terlampaui kondisinya, sehingga perlu ada redesign ulang.

(12)

Kemudian BMKG juga apa mendukung untuk upaya adaptasi terhadap perubahan iklim tersebut yaitu selain merekomendasikan desain ulang infrastruktur sumber daya air berdasarkan skenario perubahan iklim dan proyeksi ketahanan air, juga melakukan aksi pengendalian pengurangan emisi gas rumah kaca, antara lain dengan menggalakkan penghijauan secara lebih masif, penerapan renewable energy dan green transportation, green infrastructure dan green economy, serta melakukan edukasi, literasi dan advokasi untuk masyarakat waspada cuaca, peduli iklim dan menjaga kelestarian lingkungan.

Dan slide terakhir bagaimana mitigasi itu dilakukan. Oh mohon maaf ini jadi langsung ke penutup ya. Sebetulnya kami ada satu slide barangkali sudah disiapkan, menunjukkan sesuai arahan Komisi V, mohon izin tadi di bagian awal Bapak Pimpinan menyampaikan langkah apa yang disiapkan BMKG untuk mengantisipasi tersebut.

Yang pertama adalah merapatkan jaringan observasi laut dan pantai. Jadi jaringan observasi ini sedang kami upayakan untuk dirapatkan melalui project strengthening II, juga kami melakukan ekspedisi di samudera setiap tahun yaitu dengan Indonesia Prima itu ekspedisi di Samudera Hindia dan juga kami akan memulai apa ekspedisi di perairan Indonesia karena data-data observasi laut ini sangat penting dalam menguatkan prediksi dan analisis.

Kemudian yang kedua adalah penguatan terhadap metode analisis dan modeling. Kami bekerjasama dengan pihak-pihak negara yang sudah lebih maju, namun modeling di Indonesia ini unik dan kami bekerja sama dengan perguruan tinggi di Indonesia ataupun lembaga riset di Indonesia agar modeling kita ini benar-benar sesuai dengan negara benua maritim.

Dan yang ketiga kami melakukan pengembangan SDM untuk menguatkan daya analitisnya. Dan yang terakhir juga lebih menguatkan literasi kepada publik, terutama melalui Sekolah Lapang Iklim, serta sosialisasi diseminasi dan advokasi.

Demikian dan penutupnya saya rasa sudah kami tuliskan bahwa ada 22 rekomendasi yang telah tuntas dan sebetulnya 4 rekomendasi dalam proses dan pemotongan tersebut tidak mengganggu program untuk masyarakat dan kondisi cuaca ekstrim kami antisipasi dengan melakukan beberapa langkah-langkah yang telah kami sebutkan. Mohon maaf apabila ada hal yang masih kurang, mohon arahan lanjut.

Wabillaahittaufik Walhidayah,

Wassalaamu'alaikum Warrahmatullaahi Wabarakatuh. KETUA RAPAT:

Wa'alaikumsalam Warramatullaahi Wabarakatuh. Terima kasih Ibu Kepala BMKG.

(13)

Selanjutnya kami persilakan kepada Kepala BNPP (BASARNAS) untuk menyampaikan paparan dan penjelasannya.

Kami persilakan Pak.

KEPALA BNPP/BASARNAS (MARSEKAL MUDA TNI HENRI ALFIANDI): Terima kasih.

Yang terhormat Ketua Komisi V DPR RI, selaku Pimpinan Rapat, Yang saya hormati para Wakil Ketua, para Anggota Komisi V DPR RI, Yang saya hormati Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika, Serta hadirin yang berbahagia.

Assalaamu'alaikum Warrahmatullaahi Wabarakatuh, Shaloom,

Om Swastiastu, Namo buddhaya, Salam kebajikan.

Puji syukur kami panjatkan kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala karena atas karunia dan Ridho-Nya kita dapat mengikuti Rapat Dengar Pendapat dengan di tengah pandemi Covid-19. Selanjutnya kami ucapkan terima kasih atas kesempatan yang diberikan kepada BNPP atau BASARNAS untuk menyampaikan penjelasan tentang Hasil Pemeriksaan BPK RI Semester Pertama Tahun 2020, Refocusing Program atau Kegiatan Tahun Anggaran 2021, serta Prediksi Cuaca Ekstrim dan Skema Rencana Penanganan Pencarian dan Pertolongan.

Bapak Ketua, para Wakil Ketua dan para Anggota Komisi V yang saya hormati. Berdasarkan Laporan Hasil Pemeriksaan BPK RI Nomor 82A HP XIV 05 2020, tanggal 20 Mei 2020, Laporan Keuangan BASARNAS Tahun Anggaran 2019 memperoleh opini Wajar Tanpa Pengecualian atau WTP.

Hasil pemantauan Tindak Lanjut Pemeriksaan BPK RI Semester I 2020 terdapat 100 temuan dengan 265 rekomendasi yang merupakan akumulasi rekomendasi sejak tahun 2011. Dari 265 rekomendasi tersebut telah tuntas ditindaklanjuti sebanyak 245 rekomendasi. 1 rekomendasi dengan nilai nihil tidak dapat ditindaklanjuti berdasarkan alasan yang sah dan 19 rekomendasi dengan nilai Rp3,76 miliar masih dalam proses tindak lanjut.

19 rekomendasi BPK RI yang masih dalam proses tindak lanjut tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut. Yang pertama, temuan tahun 2011, aset tetap tanah pada BASARNAS belum didukung bukti kepemilikan yang sah. BPK RI merekomendasikan kepada BASARNAS agar menginstruksikan para pejabat terkait untuk segera menyelesaikan seluruh bukti kepemilikan atau sertifikat di satuan kerjanya. Rekomendasi tersebut telah ditindaklanjuti dengan penyelesaian bukti kepemilikan atau sertifikat tanah seluruh Kantor Pencarian dan Pertolongan, kecuali Kantor Pusat yang masih dalam proses.

(14)

Kedua, temuan tahun 2012 Penatausahaan Penerimaan Negara Bukan Pajak dan Piutang Bukan Pajak pada Kantor Pusat BASARNAS belum tertib. BPK RI merekomendasikan kepada Biro Umum Kantor Pusat BASARNAS agar mengenakan sewa atas pemakaian aset BASARNAS yang tidak termasuk dalam lingkup kontrak atau perjanjian sewa kepada pihak tenant dan rekomendasi telah ditindaklanjuti oleh Kepala Biro Umum BASARNAS dengan mengirim surat ke tenant pengguna ruangan dan memperoleh jawaban bahwa kegiatan tenant tersebut telah ditutup pada tahun 2014, sehingga tidak dapat dikenakan biaya sewa. Dari laporan Tim Verifikasi rekomendasi tersebut tidak dapat ditindaklanjuti karena tidak diketahui batas pemakaian aset tersebut.

Ketiga, temuan tahun 2016 gedung dan bangunan ada 36 Satker sebagian belum memiliki izin mendirikan bangunan. BPK RI merekomendasikan kepada BASARNAS agar menginstruksikan Sekretaris Utama BASARNAS untuk memerintahkan kuasa pengguna barang atau PKB masing-masing Satker agar mengurus dokumen IMB dan...(rekaman suara kurang jelas) bangunan yang berada dalam penguasaannya. Rekomendasi telah ditindaklanjuti dengan penertiban 208 IMB dari 312 MB, sedangkan 104 IMB masih dalam proses.

Empat, temuan tahun 2017 BASARNAS belum melakukan penganggaran atas Penerimaan Bukan Pajak atau PNBP. BPK RI merekomendasikan Kepala BASARNAS agar menginstruksikan Sekretaris Utama BASARNAS untuk menganggarkan PNBP. Rekomendasi telah ditindaklanjuti Sekretaris Utama dengan mengirimkan surat Nomor B 2607 KU 0101 VII BSN 2020, tanggal 29 Juli 2020, hal Pemutakhiran Data PNBP Tahun 2020 ke Direktur PNBP Kementerian Keuangan untuk mengusulkan PNBP BASARNAS. Kementerian Keuangan telah membalas surat tersebut dengan menentukan nilai PNBP sebesar Rp1,08 miliar. PNBP tersebut telah dimasukkan pada DIPA Tahun Anggaran 2022.

Nomor lima, temuan tahun 2019. Standar biaya terkait operasi SAR belum disusun dan ditetapkan secara memadai. BPK RI merekomendasikan untuk meninjau kembali substansi pemberlakuan Peraturan Kepala BASARNAS Nomor PK 6 Tahun 2016, tanggal 20 Juni 2016 tentang Pembiayaan Pelaksanaan Operasi Pencarian dan Pertolongan, khususnya pada Pasal 9 Ayat (1) yang ditetapkan tanpa persetujuan Menteri Keuangan selaku pengelola anggaran dan pengajuan usulan tersebut standar biaya terkait operasi SAR kepada Menteri Keuangan dengan mempertimbangkan kekhususan satuan biaya dimiliki oleh BASARNAS dan tingkat kesulitan keterjangkauan lokasi pelaksanaan operasi.

Rekomendasi telah ditindaklanjuti Direktur Operasi dengan mengirimkan Surat Edaran ke Satker tentang tidak berlakunya lagi PK Nomor 6 Tahun 2016 dan Sekretaris Utama telah mengirimkan surat Nomor B 4160 PR 0104 XI BSN 2020, tanggal 20 November 2020, hal Masukan dan Saran Dalam Rangka Pengisian SBM 2022 kepada Direktur Jenderal Anggaran Kementerian Keuangan DJA Kemenkeu, saat ini pembahasan standar biaya dimaksud masih dalam proses.

(15)

(b) pengelolaan belanja barang dan Kantor Pusat BASARNAS dan Kantor Pencarian Pertolongan Palu belum memadai. BPK RI merekomendasikan untuk:

1. Menerbitkan Peraturan tentang Tata Cara Pemberian Lembur di Lingkungan Satker BASARNAS;

2. Tidak memberlakukan substansi PK Nomor 6 Tahun 2016 tentang Pembiayaan Pelaksanaan Operasi Pencarian dan Pertolongan tanggal 20 Juni 2016 dalam Aktivitas Siaga dan Operasi;

3. Merumuskan standar operasional agar pelaksanaan pengelolaan barang dan jasa sesuai dengan ketentuan tentang pengadaan barang jasa pemerintah;

4. Menyusun sistem pengawasan dan pengendalian agar proses penyelesaian tagihan atas beban APBN dilaksanakan sesuai dengan peraturan perundang-undangan;

5. Mengajukan tunggakan belanja perawatan sarana SAR kepada DJA Kemenkeu dengan melampirkan surat pernyataan Kuasa Pengguna Anggaran KPA hasil verifikasi Inspektorat BASARNAS dan atau hasil verifikasi BPKP atas setiap tagihan yang disampaikan oleh penyedia; 6. Berkoordinasi dengan KPA dalam pengajuan tagihan oleh penyedia dari

pekerjaan belanja perawatan SAR dan lebih cermat dalam mengendalikan pelaksanaan realisasi belanja perawatan saran SAR; 7. Menambahkan SOP tentang kegiatan pemeliharaan berkala helikopter.

Rekomendasi telah ditindaklanjuti sebagai berikut:

1. Direktur Kesiapsiagaan telah mengirim surat kepada seluruh Satker tentang Pelaksanaan Siaga Pencarian dan Pertolongan beserta lampiran Tata Cara Pemberian Uang Lembur di Tingkat Satker;

2. Direktur Operasi telah mengirimkan Surat Edaran ke Satker tentang tidak berlakunya lagi PK Nomor 6 2016;

3. Kepala Biro Umum telah membuat SOP tentang: a. Pencairan uang lembur;

b. Pembayaran pengadaan barang dan jasa di bawah dan di atas 50 juta;

c. Kontrak tahun jamak.

4. Kepala Biro Umum sedang melaksanakan penyusunan SOP Sistem Pengendalian dan Pengawasan;

5. Sekretaris Utama telah mengirimkan surat Nomor B 2007 90 KU 0101 VIII BSN 2020, tanggal 20 Agustus 2020, hal Permohonan Review Tunggakan ke BPKP. BPKP masih melaksanakan review;

6. Sekretaris Utama selaku KPA telah mengirimkan surat kepada Direktur Sarana Prasarana untuk mengajukan tunggakan belanja perawatan sarana SAR ke Direktorat Jenderal Anggaran Kemenkeu berdasarkan hasil review BPKP. Saat ini BPKP masih melaksanakan review;

7. Direktur Sarana Prasarana telah menyusun SOP kegiatan pemeliharaan berkala helikopter.

(c) Penatausahaan dan perencanaan pengadaan aset tetap peralatan dan mesin Kantor Pusat BASARNAS tidak memadai. BPK RI merekomendasikan untuk:

(16)

1. Menyusun perjanjian kerja sama tentang penggunaan sementara 1 unit helikopter milik BASARNAS yang ditandatangani oleh Kabasarnas dan Menteri Pertahanan;

2. Menarik penggunaan kendaraan roda 4 dari 27 Pejabat Eselon 3 pemegang kendaraan yang bukan merupakan Kepala Kantor menjadi kendaraan operasional Kantor Pusat di bawah kendali Biro Umum. 3. Menetapkan SOP Pengelolaan Kendaraan Dinas Operasi jabatan.

Rekomendasi telah ditindaklanjuti sebagai berikut:

1. Kepala BASARNAS telah mengirimkan surat dengan Nomor B 4091 KS 0203 XI BSN 2020, tanggal 17 November 2020, hal Penandatanganan Perjanjian Pinjam Pakai kepada Menteri Pertahanan. Surat Perjanjian Pinjam Pakai telah ditandatangai kedua belah pihak tanggal 20 November 2020 antara Menteri Pertahanan dan Kepala BASARNAS. 2. Kepala Biro Umum selaku Kuasa Pengguna Barang telah melaksanakan

penarikan kendaraan dinas operasional dan mengeluarkan Surat Keputusan tentang Penggunaan Penanggungjawab Kendaraan Dinas Operasional di Lingkungan Kantor Pusat BASARNAS.

3. Kepala Biro Umum telah membuat SOP tentang Pengelolaan Kendaraan Dinas Operasi Jabatan.

(d) Pengelolaan Belanja Barang dan Kantor Pusat BASARNAS dan Kantor SAR Palu, Kantor SAR Makassar, Kantor SAR Banten, tidak sesuai ketentuan. BPK RI mereka merekomendasikan Pejabat Pembuat Komitmen PPK Direktorat Kesiapsiagaan menagih dan menyetorkan kelebihan pembayaran honor siaga ke kas negara sebesar Rp580.000.000,-.

Rekomendasi telah ditindaklanjuti Sekretaris Utama dengan mengirim surat kepada Direktur Kesiapsiagaan selaku PPK untuk menagih dan menyetorkan kelebihan pembayaran honor siaga ke kas Negara. Selanjutnya Direktur Kesiapsiagaan telah menyetorkan kelebihan pembayaran honor siaga sebesar Rp580.000.000,- ke kas negara dan bukti setor telah diserahkan ke BPK RI.

(e) Pengadaan Belanja Modal pada Dirsarpras Kantor Pusat BASARNAS tidak sesuai ketentuan. BPK RI telah merekomendasikan untuk memerintahkan Direktur Sarana Prasarana selaku PPK untuk:

1. Memerintahkan penyediaan...(rekaman suara kurang jelas) PT KAS untuk segera memenuhi item barang yang barang tidak sesuai standar sebesar Rp445.000.000,- atau Rp375.000.000,- tambah Rp69.000.000,- dari item tersebut.

2. Prestasi pekerjaan yang dipersyaratkan dalam kontrak senilai Rp5,36 miliar atau Rp4,86 miliar plus Rp500 juta atas pekerjaan lambung kapal atau helideck dan familiarisasi Dynamic position zero…(rekaman suara kurang jelas). Rekomendasi telah ditindaklanjuti sebagai berikut: 1) Direktur Sarana Prasarana selaku PPK telah mengirimkan surat

kepada PT KAS selaku penyedia barang, penyedia untuk memenuhi kekurangan barang dan PT KAS telah memenuhi kekurangan barang pada KN SAR Wisnu dan Kamajaya.

(17)

2) Direktur Sarana Prasarana selaku PPK telah mengirimkan surat ke PT KAS selaku penyedia untuk memenuhi prestasi pekerjaan yang dipersyaratkan dalam kontrak. PPK dan penyedia telah melaksanakan uji coba pendaratan helikopter di KN SAR Wisnu. Selain oleh BPK RI, BASARNAS juga diaudit oleh ICAO dalam pemenuhan ICAO Asia Pacific SAR Performance Indicator dengan nilai 95 dari total 100. Kementerian PAN-RB dalam evaluasi pelayanan publik lingkung kementerian lembaga tahun 2020 dengan menilai 4,29.

Ketua dan Wakil Ketua dan para Anggota Komisi V yang saya hormati.

Pada bagian kedua paparan ini kami akan sampaikan Refocusing Anggaran BASARNAS Tahun 2021. Sesuai Surat Menteri Keuangan RI Nomor S-30MK 02 2021, tanggal 12 Januari 2021, BASARNAS mendapatkan pemotongan anggaran sebesar Rp102,28 miliar, sehingga Pagu BASARNAS setelah pemotongan tersebut adalah sebesar Rp2,16 triliun yang terdiri dari program dukungan manajemen yang mengalami pemotongan anggaran sebesar Rp9,81 miliar sehingga menjadi Rp849,75 miliar setelah pemotongan dan program pencarian pertolongan kecelakaan di dan bencana yang mengalami potongan sebesar Rp92,46 miliar sehingga menjadi Rp1,31 triliun setelah pemotongan.

Kegiatan BASARNAS yang mengalami refocusing anggaran antara lain sebagai berikut:

- Kegiatan perjalanan dinas, belanja barang, barang modal dan belanja jasa profesi sebesar Rp19,04 miliar.

- Pengadaan 10 unit Rigid Inflatable Boat atau RIB kelas 1 sebesar Rp50 juta,-.

- Pengadaan survival kit sebesar Rp336 juta,-. - Pemeliharaan helikopter sebesar Rp25 miliar.

- Jambore Potensi SAR Tingkat Regional Korwil II sebesar Rp1,9 miliar. - SAR Challange sebesar Rp2 miliar.

- Pemeliharaan LUT dan MCC sebesar Rp4 miliar.

Rincian kegiatan yang mengalami pemotongan adalah sebagian ditampilkan pada slide yang terpampang.

Bapak Ketua, para Wakil Ketua dan para Anggota Komisi V yang saya hormati. Selanjutnya akan kami sampaikan Skema Rencana Pencarian dan Pertolongan Dalam Mengantisipasi Cuaca Ekstrim. BASARNAS akan menyediakan personil dan peralatan yang diperlukan jika terjadi cuaca ekstrim yang mengakibatkan kecelakaan, musibah atau bencana.

Dalam upaya antisipasi menghadapi cuaca ekstrim, BASARNAS menyusun skema perencanaan penanganan pencarian dan pertolongan dan menyiapkan rencana kontingensi di seluruh Kantor SAR dengan menyediakan Petugas SAR yang berjumlah kurang lebih 3.800 personil dan didukung kurang

(18)

lebih 11.000 potensi SAR. Jumlah sarana dan peralatan sebagaimana yang ditampilkan dalam slide.

Ketua, para Wakil Ketua dan Anggota Komisi V yang saya hormati.

Demikian penjelasan yang dapat kami sampaikan mengenai tindak lanjut Hasil Pemeriksaan BPK RI Semester I Tahun 2020, Refocusing Program Kegiatan Tahun 2021 serta Prediksi Cuaca Ekstrem dan Skema Rencana Penanganan Pencarian dan Pertolongan.

Kami ucapkan terima kasih atas perhatian dan dukungan Pimpinan dan seluruh Anggota Komisi V DPR RI kepada BASARNAS selama ini. Semoga Tuhan Yang Maha Esa selalu menganugerahkan kesehatan dan perlindungan kepada kita semua, Aamiin. Sekian.

Shaloom,

Om Santi Santi Santi om, Namo buddhaya,

Salam kebajikan,

Wassalaamu'alaikum Warrahmatullaahi Wabarakatuh.

KETUA KOMISI V DPR RI (LASARUS, S.Sos., M.Si./F-PDIP): Wa'alaikumsalam Warrahmatullaahi Wabarakatuh.

Baik, Bapak Ibu sekalian demikian paparan dari BMKG dan BASARNAS. Untuk tidak memperpanjang waktu, saya persilakan untuk pendalaman.

Pak Bob silakan.

F-PDIP (BOB ANDIKA MAMANA SITEPU, S.H.): Terima kasih, Pimpinan.

Yang saya hormati Ketua Komisi beserta Wakil Ketua Komisi beserta seluruh Anggota Komisi V,

Yang saya hormati Kepala BMKG beserta Kepala BASARNAS dan seluruh jajaran yang hadir pada siang hari ini.

Saya pertama-tama mengapresiasi kepada Kepala BMKG dan Kepala BASARNAS beserta seluruh jajarannya yang telah mendapat WTP, walaupun WTP ini sebenarnya ya sebenarnya ini laporan keuangan jika laporan keuangan dianggap terbebas dari kesalahan penyajian informasi secara material dan disajikan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum. Inilah dasarnya Bapak-bapak dan Ibu-ibu sekalian mendapat opini WTP.

Saya langsung saja langsung ke BMKG. Masih ada saya lihat dari Laporan LHP BPK masih terdapat beberapa temuan-temuan, seperti aset, kelebihan bayar dan realisasi belanja modal yang tidak dipungut pajaknya. Jadi

(19)

saya berharap supaya yang seperti Ibu sampaikan tadi supaya tuntas, saya berharap supaya Ibu juga membuat instruksi yang jelas kepada Deputi Bu Deputi dan beserta jajaran Ibu supaya laporan LHP BPK ini dapat rekomendasi dapat Ibu laksanakan sesuai dengan yang telah direkomendasikan oleh BPK. Mungkin itu yang BMKG.

Untuk BASARNAS, karena Kepala BASARNAS ini masih baru ya mungkin harus lebih mendalami, tapi saya lihat tadi masih banyak 19 rekomendasi Pak yang harus Bapak, tugas Bapak berat untuk lebih kerja lebih keras beserta jajaran Bapak supaya agar rekomendasi ini dapat cepat terselesaikan. Saya lihat juga tadi masih ada juga temuan-temuan aset dan standar biaya operasi. Kita mendorong Bapak sebagai Kepala BASARNAS baru supaya agak lebih cepat untuk dapat menjalankan apa yang telah direkomendasikan BPK. Karena Bapak masih baru tapi Bapak saya yakin Bapak dengan dari Angkatan Udara dapat lebih paham untuk mengatur struktur-struktur dan lebih cepat bekerja dengan sigap.

Mungkin ini saja yang bisa saya sampaikan. Selamat sekali lagi kepada BMKG dan BASARNAS telah mendapat opini WTP ini dan terima kasih kepada Pimpinan yang telah memberikan kesempatan.

KETUA RAPAT:

Terima kasih Pak Bob.

Selanjutnya kami persilakan ke Pak Tamanuri dari Fraksi Nasdem. Silakan Pak.

F-P.NASDEM (Drs.H. TAMANURI, M.M.):

Assalaamu'alaikum Warrahmatullaahi Wabarakatuh. Yang saya hormati Bapak Ketua Komisi V, Pak Pimpinan, Yang saya hormati Rekan-rekan Anggota Dewan,

Yang terhormat Ibu Kepala eh Kepala apa Ketua ya? Kepala ya. Kepala BMKG, Yang saya hormati Bapak Kepala BNPP dan para Eselon I dan II yang saya hormati.

Kalau melihat penyajian yang disampaikan oleh Ibu Kepala BMKG sedemikian rupa, sehingga menunjukkan suatu peningkatan-peningkatan di sana sini, akan tetapi walaupun demikian masih tersisa 4 rekomendasi yang belum bisa dilaksanakan, antara lain ini akibat dari pada sewa tanah. Kita mengharapkan bahwa dari penghematan sebanyak Rp181 miliar ini sebenarnya masih ada lagi peluang-peluang untuk penghematan ini. Contoh saja sekarang ini mengenai pembelian kendaraan dinas. Pembelian kendaraan dinas ini sebetulnya lebih efisien apabila diadakan secara sewa. Jadi cukup yang punya kendaraan dinas itu adalah Kepala bersama Deputi, nah Deputi-deputi, sedangkan yang lain di bawah itu cukup kita sewa saja. Jadi ini lebih efisien dan tidak ada biaya pemeliharaan segala macam-segala macam.

(20)

Jadi oleh karena itu untuk masa-masa yang akan datang kita harapkan bahwa penghematan ini lebih kita tekan lagi supaya pekerjaan yang atau tugas-tugas yang Ibu emban dapat mencapai hasil maksimal, karena apa, karena tugas Ibu ini berat sekali. Ibu yang bisa memperkirakan masalah cuaca, sehingga banyak dampaknya ke bawah baik di udara mengenai kapal terbang mungkin, di bawah mengenai panen-panen dan segala banjir, nah kemudian laut juga gelombangnya.

Jadi Oleh karena itu kalau pekerjaan ini tidak tidak hati-hati, maka dampaknya banyak. Dosa Bu, kalau ada kapal orangnya tenggelam di situ Ibu tanggung dosa itu kalau nggak ada berita, kenapa jadi begini karena angin kencang atau segala macam atau ombak yang tinggi. Nah oleh karena itu ini dunia akhirat ini tugas Ibu ini. Di dunia Ibu kena damprat orang, di akhirat kena dosa. Nah oleh karena itu tolong itu supaya pekerjaan ini bisa dilaksanakan dengan maksimal, walaupun kondisi sekarang ini adanya refocusing segala macam.

Kemudian saya berterima kasih atas usulan dulu yang saya sampaikan minta supaya namanya sekolah lapang, ini sekarang sudah diberikan satu tempat di Lampung Timur untuk diadakan sekolah lapangan. Kemudian juga di luar Dapil saya Tanggamus dan Bandar Lampung, tapi saya juga sudah merasa terbantu dengan ditaruhnya lokasi salah satu lokasi yaitu Sekolah Lapang Lampung Timur yang menyerap para nelayan-nelayan yang ada di situ. Mudah-mudahan ini bisa ada manfaatnya.

Kemudian untuk BASARNAS, ada 7 temuan, ada 38 rekomendasi. Kemudian ada di sini yang saya agak terbesit sekali ada temuan tahun 2011 aset tanah pada BASARNAS belum cukup bukti kepemilikan, wah ini berat Pak. 2011 Pak, jangan ke lagi 2011, 2019 yang telah lalu saja ini untuk tanah ini bisa diserobot orang. Karena kita tidak ada bukti-bukti kepemilikan, apalagi ini 2011. Ini tugas berat Bapak untuk dapat menyelesaikan ini, karena mungkin di lapangan kita sudah nggak tahu apakah itu sudah dibangun orang apa-dibangun orang apa sehingga kalaupun nanti bisa kita selesaikan tapi sudah mengalami suatu proses. Nah oleh karena itu ini adalah tugas pertama Bapak yang harus diselesaikan karena ini sudah jauh sekali. Sekarang sudah 2021 berarti sudah 10 tahun itu belum beres. Ini apa kerjaan yang lalu-lalu ini? Kalau dia masih 2011, 2014-2015 oke-lah, ini sudah 10 tahun tidak selesai. Itu di lapangan yakin saja Pak, tanah-tanah ini sudah ditempati oleh orang-orang baik dia bagaimanapun bentuknya.

Kemudian kita sebagai contoh, kita Pemerintah adalah sebagai contoh dalam mendirikan suatu aturan-aturan. Di sini kita sendiri ada 36 Satker yang belum memiliki izin bangunan. Nah waduh ini berat juga ini. Bangun kita terus tapi izin bangunannya belum dilaksanakan. Nah oleh karena itu juga kami himbau supaya secepatnya diselesaikan. Saya rasa inilah yang saya bisa sampaikan, tapi yang sudah jelas saya mengucapkan apresiasi kepada Ibu dan Bapak dengan predikat WTP.

(21)

Wassalaamu'alaikum Warrahmatullaahi Wabarakatuh. KETUA RAPAT:

Wa'alaikumsalam Warrahmatullaahi Wabarakatuh.

Selanjutnya kami persilakan ke Adinda Irwan Peko, Fraksi Partai Demokrat.

F-PD (Dr.H. IRWAN, S.IP., M.P.):

Terima kasih Pimpinan. Terima kasih Ketua Komisi V DPR RI serta Rekan-rekan Anggota Komisi V yang saya banggakan.

Yang saya hormati Kepala BMKG beserta Kepala BASARNAS, serta seluruh jajaran BMKG dan BASARNAS yang hadir pada rapat hari ini.

Untuk BMKG mungkin apresiasi ya Bu atas WTP, tentu terus harus tingkatkan pencapaiannya dengan adanya WTP ini bukan justru lengah karena sama-sama kita ketahui bahwa WTP ini juga tentu bicara mengenai apa namanya laporan keterbukaan dari pada akuntabel sebuah kementerian atau lembaga tentu perlu juga kemudian diperkuat lagi dengan apa namanya kerja-kerja birokrasi sampai dengan ke level terendah.

Kemudian terhadap hasil pemeriksaan posisi Semester I Tahun 2020, ada 27 rekomendasi senilai Rp10,9M yang sekarang masih memerlukan proses. Kemudian diantaranya masih ada tahun 2015 dan 2016. Nah ini temuan seperti apakah ini Bu kok belum selesai ada yang tahun 2015-2016 belum selesai? Apa kendalanya ya kok lama sekali dan unit-unit kerja apa di BMKG yang ada temuan-temuan seperti ini?

Kemudian yang terakhir untuk BMKG, terima kasih Bu ya untuk sekolah iklim di Samarinda, kemudian ada Sekolah Lapang Cuaca Nelayan di lokasinya di Kutai Timur, tentu ini sangat baik untuk memberikan pemahaman ya informasi cuaca dan iklim untuk kegiatan perikanan, terutama nelayan-nelayan yang ada di Kaltim. Sekali lagi kami sampaikan terima kasih.

Kemudian untuk BASARNAS, sama kami dari Poksi Partai Demokrat memberikan apresiasi terhadap pencapaian WTP. Yang kedua juga apa ini langkah strategis BASARNAS untuk mencegah temuan berulang ya dari BPK? Apalagi ada juga temuan yang sudah mangkrak ya cukup lama tapi belum ada penyelesaian.

Saya ada tiga catatan ini ada temuan pertama temuan BPK yang Semester I 2020 ini ada 100 temuan, kemudian 265 rekomendasi, tentu langkah-langkah penyelesaiannya bagaimana? Kemudian dari 19 rekomendasi senilai ada senilai Rp3 triliun ya yang masih proses tindak lanjut, nanti tolong dijelaskan mengapa itu bisa sebesar itu? Kemudian masih ada temuan sejak tahun 2011 dan 2012 yang belum selesai ya penyelesaiannya juga. Ini nanti

(22)

tolong dijawab terkait langkah-langkah strategis BASARNAS untuk mencegah yang temuan-temuan berulang dan temuan yang sudah lama belum selesai ini.

Kemudian yang terakhir mungkin terima kasih ya Pak untuk pelatihan potensi SAR di Kaltim, tentu ini sangat penting bagaimana kemudian melibatkan aktif ya apa namanya stakeholder berbagai organisasi masyarakat di Kaltim, sehingga nanti juga ikut ya berkontribusi mendukung kerja-kerja kawan-kawan BASARNAS dalam pencarian dan penyelamatan ya terhadap kejadian-kejadian bencana.

Mungkin itu Pimpinan catatan dari kami. Pada prinsipnya kami mengapresiasi kerja mitra-mitra Komisi V BMKG dan BASARNAS dan kami akan terus mendorong ya bagaimana kemudian efektivitas dan peningkatan kinerja dari mitra-mitra Komisi V. Demikian.

Assalaamu'alaikum Warrahmatullaahi Wabarakatuh. KETUA RAPAT:

Wa'alaikumsalam Warrahmatullaahi Wabarakatuh.

Selanjutnya kami persilakan kepada Bapak Hamka B. Kady. F-PG (Drs. HAMKA B. KADY, M.S.):

Bismillaahirrahmaanirrahiim,

Assalaamu'alaikum Warrahmatullaahi Wabarakatuh.

Pimpinan dan seluruh Anggota yang saya hormati dan saya banggakan, Kepala BASARNAS dan Sestama BASARNAS yang saya hormati, sebelah kanan Pak BASARNAS,

Ibu Ketua BMKG dan Sestama BMKG.

Pertama, tentu semua kinerja diukur oleh keberhasilan Bapak dan Ibu sekalian atas pencapaian WTP, baik dari BMKG maupun dari BASARNAS. Saya kira itu adalah suatu penilaian kinerja dari Bapak dan Ibu sekalian, tapi namun demikian tidaklah berarti bahwa hasil yang kita raih ini seperti penghargaan seperti itu tidak berarti tidak ada hal-hal yang menyimpang di dalam mungkin memerlukan penyesuaian-penyesuaian lagi.

Sebelum saya masuk ke teknisnya, saya ingin menyampaikan dulu bahwa di dalam scope pemeriksaan BPK, ada dua bagian besar. Yang pertama sistem pengendalian intern dan yang kedua adalah kepatuhan terhadap perundang-undangan. Itu bagian besar dari pada scope pemeriksaan dari pada BPK.

Bapak dan Ibu sekalian yang saya hormati.

Tanpa mengurangi rasa hormat saya kepada BMKG dulu, saya belum bisa menerima kalimat tuntas di sini karena berdasarkan lembaran kerja dari

(23)

BPK yang saya terima langsung sampai per Desember 2020 belum sesuai dengan rekomendasi yang diberikan, kecuali kalau 20 Desember, 1 Januari 3 bulan terakhir sudah dituntaskan ya saya bisa paham, tapi saya teliti lebih jauh lagi tindak lanjut yang dikatakan tuntas misalnya penagihan hanya Ibu dan Sestama membuat surat penagihan sudah dianggap tuntas. Bagi BPK belum tuntas Ibu minta maaf, sehingga catatan yang ada di pengendalian intern di sini bahwa sampai tanggal 20 Desember per Desember 2020 sorry itu belum sesuai dengan rekomendasi, ini fakta. Jadi minta maaf saya tidak setuju dengan kata-kata tuntas. Upaya untuk melakukan rekomendasi itu sudah ada ya, itu yang ingin saya sampaikan. Karena Ibu diperintahkan menagih kelebihan misalnya nanti dikatakan tuntas kalau tagihan itu sudah masuk ke kas negara. Ada yang sudah masuk pasti ya.

Jadi scope pengendalian intern di BMKG itu masih tersisa di sini pengendalian intern, contoh persediaan misalnya. Dalam catatan BPK di sini belum sampai 2020 kemarin belum selesai Bu. Selanjutnya dalam scope pemeriksaan kepatuhan terhadap perundang-undangan semua belum selesai sampai Desember 2020.

Jadi saya minta maaf sekali lagi Ibu, kata-kata tuntas itu menurut saya mungkin ada yang sebagian mungkin ada yang tidak, sebab kalimat yang disampaikan oleh BPK di sini bahwa status rekomendasi itu belum sesuai per Desember 2020. Ini kertas kerjanya BPK.

Jadi Ibu yang saya berharap bahwa benar-benar misalnya kelebihan pembayaran belanja barang di semua sektor ini ada Pak di semua Deputi semua ada. Jadi tolong dituntaskan Bu ya. Saya baru menganggap tuntas kalau beres semuanya. Kalau misalnya yang lama-lama itu memang tidak tuntas kita anggap tidak tuntaslah, minta Pemerintah diputihkan misalnya seperti itu ya.

Untuk BASARNAS 2011 ya kita minta clear list-lah. Ini tadi penilaian mengenai hal-hal yang saya sampaikan tadi ini menjadi perhatian tersendiri kepada Bapak dan Ibu sekalian ya. Kegiatan Deputi Meteorologi masih ada juga semuanya, semua Deputi masih ada semua sisa-sisa pekerjaan yang harus dituntaskan Bu, ini kertas kerja BPK yang saya terima ya.

Jadi minta tolong barangkali hal-hal yang disampaikan itu tolong dituntaskan yang mana yang bisa saya terima, apakah penjelasan Ibu dengan buku ini atau keterangan dari BPK sampai 30 Desember 2020 ya Bu ya. Saya selalu...(rekaman suara kurang jelas) sudah ada upaya, ya upaya-upaya kita untuk melaksanakan rekomendasi-rekomendasi karena itu adalah catatan yang harus dilaksanakan.

Secara umum ya tidak usah saya detailkan satu-satu Bu, pasti Ibu sudah tahu dan saya angkanya pun saya sudah hafal. Oleh karena itu harapan saya kepada BMKG supaya lebih percepat apa temuan-temuan BPK atau rekomendasi itu dapat ditindaklanjuti dengan tuntas benar ya. Sekali lagi saya garisbawahi bukan berarti bahwa menyurat kepada Angkasa Pura menagih itu sudah tuntas, tidak tuntas. Salah satu pendapatan PNBP kan di situ ya Bu ya,

(24)

nggak usah saya detailkanlah ya, itu secara umum saya sampaikan datanya semua ada sama saya.

Saya kira mengenai refocusing ya saya kira kita tahu semuanya bahwa terjadi pengurangan ya Alhamdulillah masih bisa ada juga yang tersisa, mudah-mudahan bisa dilakukan dengan baik atau dimanfaatkan dengan baik.

Saya, Ibu saya terkesan sekali tadi malam beberapa saat yang lalu itu melihat ini di luar dari pada pengawasan intern, tsunami eh apa namanya di Jepang kemarin beberapa waktu yang lalu ya menyimpang sedikit dari sini. Saya baca berita keberhasilan deteksi tsunami dini itu luar biasa di Jepang, satu jam setelah itu baru di apa bahwa tsunami selesai. Artinya apa, di sana sudah mungkin deteksi dininya yang sudah bagus barangkali, karena teus-teus juga ini masih ada masih ada tunggakan ini saya lihat tadi di catatan-catatan saya. Saya kira itu Bu Kepala BMKG ya, tidak usah saya detailkan dan saya sudah tahu semuanya, nanti secara teknis ktia selesaikan secara baik, yang jelas tolong dipelihara apa namanya predikat Wajar Tanpa Pengecualian. Saya kira itu untuk BMKG.

Kemudian ke BASARNAS. Saya kira sama Pak, jadi catatan-catatan dari ini masih memerlukan penyelesaian secara tuntas, tapi ada poin yang saya baca di dalam Hasil Pemeriksaan BPK, ada yang menggelitik saya di situ ada tagihan biaya pemeliharaan tahun 2018 ya 19 tidak bisa terbayarkan. Apa yang ingin saya sampaikan di sini adalah itulah entry point nanti di dalam kita menyusun anggaran bahwa tidak semudah itu mengurangi anggaran biaya pemeliharaan. Bayangkan sudah waktunya harus dipelihara lantas tidak ada duit dipotong lagi itu yang masalah. Rekomendasi dari BPK ini memberikan kesempatan kepada Pak Sestama untuk mengajukan permintaan pembayaran atas utang biaya pemeliharaan itu, itu rekomendasi BPK.

Yang ingin saya sampaikan di sini adalah di dalam penyusunan anggaran, InshaAllah anggaran ini akan dipercepat penyusunannya, tadi saya rapat tadi di Badan Anggaran, dari sinilah nanti kita bisa berjuang Pak, Pak BASARNAS, semua biaya pemeliharaan itu adalah biaya yang fix tidak boleh ditahan dan tidak boleh dipotong, itu pastinya seperti itu, karena fakta pemeriksaannya Pak begitu, tidak bisa. Nanti saya akan debat dengan Dirjen Anggaran. Biaya pemeliharaan itu kalau misalnya sudah dianggarkan tahun 2019 jangan dipotong-potong, itu kalau dipotong berarti masalah itu loh.

Oleh karena itu saya kira ke depan BASARNAS saya minta sampai 2024 Pak, saya minta ada planing-nya itu berapa per tahunnya itu biaya pemeliharaannya berapa sesuai pertambahan asetnya nanti? Kemudian tahun 2000 sampai 2024 nanti aset apa namanya kebutuhan-kebutuhan itu yang segera mendesak itu pertahun itu baru kita lihat gitu, supaya kita bisa menganggarkan secara bertahap untuk itu. Ini yang saya tergelitik saja tadi karena satu hal yang merupakan suatu entry point di dalam kita melakukan koreksi-koreksi di dalam penganggaran dari Departemen Keuangan.

Terima kasih karena temuan itu atas rekomendasi BPK, tetapi hampir semua apa yang Bapak sampaikan mungkin sudah ada yang selesai, tetapi

(25)

sama halnya tadi dengan BMKG sampai per 2020 Desember, itu masih belum sesuai dengan rekomendasi yang diharapkan oleh BPK.

Saya kira itu saja Pimpinan yang bisa saya sampaikan karena detailnya pasti kita sudah tahu semua, kita tidak usah berdebat di sini karena datanya sisa ditindaklanjuti dengan tuntas Bu Kepala BMKG. Tuntas yang benar-benar tuntas.

Terima kasih. Lebih dan kurangnya saya mohon maaf. Wassalaamu'alaikum Warrahmatullaahi Wabarakatuh. KETUA RAPAT:

Wa'alaikumsalam Warrahmatullaahi Wabarakatuh. Terima kasih Pak Hamka.

Bapak Ibu, beliau ini perpustakaan Komisi V datanya lengkap. Jadi nanti kalau Ibu dan Bapak memberikan penjelasan, ya sebaiknya bisa lebih detail bahasa tuntas tadi mungkin bisa di-update apa yang sudah dilakukan oleh BMKG dan BASARNAS per tanggal hari ini Pak, jadi bisa memberikan penjelasan yang lebih rinci ke Pak Hamka nantinya.

Selanjutnya kami persilakan ke Pak Sudewo. Pak Sudewo tadi tidak, Pak Bakri juga tidak ada. Kita beralih ke Anggota yang hadir secara virtual, saya persilakan untuk yang pertama ke Pak Sukamto. Oke silakan Pak, belum kedengaran. Oke.

F-PKB (H. SUKAMTO, S.H.):

Assalaamu'alaikum Warrahmatullaahi Wabarakatuh. KETUA RAPAT:

Wa'alaikumsalam.

F-PKB (H. SUKAMTO, S.H.): Pimpinan yang terhormat,

Bapak Ibu Anggota Dewan Komisi V yang saya hormati,

Bapak-bapak dari BMKG maupun dari BASARNAS yang sangat saya hormati. Saya singkat saja Pak karena virtual saya berikan suatu apresiasilah kepada BMKG bahwa BMKG mengalami suatu peningkatan yang pesat bahwa kenapa demikian? Karena pada tahun 2019 ada temuan 1, 2016 1, 2019 4, 2020 10, ini namanya ada peningkatan ya tapi peningkatan tidak baik, mestinya dengan adanya tahun ini ada sekian, tahun besok misalnya akan lebih baik dari pada tahun ini. Kami membandingkan dengan Menteri PUPR yang anggaran cukup tinggi sekian tahun berturut-turut WTP. Ini hendaknya perlu dicontoh,

(26)

salah satu Menteri yang terbaik, ini saya kira yang lain-lainnya supaya mengikutilah. Sayang sekali kalau tahun 2015 temuan 1, 2020 menjadi 10 apalagi yang menjadi rekomendasinya cukup banyak ini semakin banyak ini kami sayangkan, apalagi di dalam situasi pandemi seperti ini.

Saya hanya berharap sajalah kepada semua Bapak-bapak yang sebagai pemegang anggaran, upayakanlah prilaku yang terbaik, saya kira ini tahun ini ada temuan sekian, hendaknya temuan ini menjadi pelajaran tahun yang akan datang. Jangan semakin rekomendasi tahun ini sekian tapi kemudian tahun mendatang akan lebih banyak, ini namanya benar-benar tidak memperhatikan. Karena semua pedoman bagaimana tata cara pengelolaan uang, pengelolaan uang sudah diatur sedemikian rupa. Kami sebagai mitra dari Komisi V ini sangat menyayangkan kalau kami melihat dari hasil laporannya baik dari BMKG maupun dari BASARNAS cukup banyak temuan-temuannya hendaknya ini menjadi suatu perhatian dan ke depan akan lebih baik.

Begitu saja Pimpinan, terima kasih.

Wassalaamu'alaikum Warrahmatullaahi Wabarakatuh. KETUA RAPAT:

Terima kasih Pak Sukamto.

Kalau nilai lebih tinggi Pak 10 itu lebih bagus lebih sempurna dibanding 1.

Selanjutnya saya persilakan yang terakhir Pak Willem Wandik, Kakak. Kakak, suaranya Kakak.

F-PD (WILLEM WANDIK, S.Sos.): Terima kasih.

Pak Ketua dan juga Bapak Ibu Anggota Komisi V yang hadir secara fisik maupun yang virtual pada Raker, Rapat Kerja hari ini yang kami hormati dan kami banggakan.

Dari kami langsung saja ada beberapa catatan yang ingin kami sampaikan pada hari ini. Pertama terkait BMKG itu hasil pemeriksaan BPK semester pertama tahun 2020, pertama temuan pemeriksaan sampai dengan semester I Tahun 2020 seperti yang dipaparkan tadi sebanyak 4 LHP dengan 190 tenant senilai Rp157.302.601.274.000,- sedangkan rekomendasi terdiri atas 395 rekomendasi senilai Rp136.685.966.785.000,-. Nah di sini kenapa masih ada temuan pemeriksaan tahun 2015? Terkait apa temuannya? Apa permasalahan yang berat sehingga sulit diselesaikan oleh BMKG?

KETUA RAPAT:

(27)

F-PD (WILLEM WANDIK, S.Sos.): Iya, iya oke.

Yang berikut, status 27 rekomendasi senilai Rp10.958.574.042.000,- di mana sebanyak 22 rekomendasi telah ditindaklanjuti atau senilai Rp764.993.832.000,- dan dalam proses...(rekaman suara kurang jelas) 5 rekomendasi namun nilainya masih cukup besar yaitu Rp10.193.685.210.000,-. Nah di sini kejadian aset tetap sebanyak atau barang milik negara itu berupa 93 unit rumah yang dikuasai oleh pensiunan dan pihak ketiga senilai 9 10,16 miliar di BMKG ini dengan kasus seperti ini sering terjadi di sejumlah kementerian dan lembaga lain, karena itu harus segera diselesaikan agar tidak berlarut yang nantinya dapat merugikan negara.

Yang berikut kami berharap semoga BMKG tahun 2020 tetap mempertahankan predikat WTP untuk 5 tahun periode pertama Presiden ke-7 R.I. Bapak Haji Ir. H. Joko Widodo di tahun 2015 sampai 2019 kemarin.

Yang kedua, terkait refocusing dan penajaman program tahun anggaran 2021. Pagu awal DIPA BMKG Tahun 2021 sebesar Tiga Triliun Dua Ratus Tujuh Puluh Empat dilakukan refocusing atau penghematan sebesar 181 miliar, sehingga anggaran BMKG Tahun Anggaran 2021 sebesar Tiga Triliun Sembilan Puluh Dua. Dan yang kedua kita berharap progress penyerapan anggaran BMKG pada akhir tahun 2021 nanti dapat di, semoga dapat di atas 95% atau mendekati 100%.

Dan analisis...(rekaman suara kurang jelas) perubahan iklim terhadap kejadian cuaca ekstrim, di mana seperti yang dikatakan tadi oleh Ibu Kepala BMKG di mana adanya penyusutan Gunung Es di Tanah Papua di Puncak Jaya, di mana sejak periode lalu 2020 Februari lalu tahun 2021 ini telah mencapai 23,26 mili. Mungkin yang perlu diperhatikan disampaikan oleh BMKG apa dampak penyusutan es ini terhadap dampak iklim dan cuaca bagi warga kawasan pengunungan Puncak di Tanah Papua pada umumnya serta memberikan edukasi kepada warga di sekitar.

Dan yang berikut BASARNAS, hasil pemeriksaan BPK semester pertama tahun 2020 kemarin, di mana temuan pemeriksaan sampai dengan Semester I Tahun 2020 sebanyak 100 temuan dengan 265 rekomendasi, hasil tindak lanjut rekomendasi tersebut antara lain 245 rekomendasi telah ditindaklanjuti sesuai dengan rekomendasi BPK RI dan 1 rekomendasi...(rekaman suara kurang jelas) tidak dapat ditindaklanjuti dengan alasan yang sah dan kemudian 17 rekomendasi masih dalam proses tindak lanjut di mana nilainya masih cukup besar yaitu Rp.3.798.370.400.000,-.

Dan yang kedua, kenapa masih ada temuan pemeriksaan tahun 2011 dan 2012? Nah ini terkait apa temuannya dan apa ada kesulitan sehingga selama sehingga begitu lama diselesaikan oleh BASARNAS? Yang ketiga, semoga BASARNAS tahun 2020 tetap mendapatkan predikat WTP seperti tahun sebelumnya.

(28)

Yang berikut...(rekaman suara kurang jelas) ya. Yang berikut terkait refocusing, Pagu awal DIPA BASARNAS 2021 sebesar Dua Triliun Dua Ratus Sembilan Puluh Tujuh dilakukan refocusing sehingga menjadi 102 miliar sehingga anggaran BASARNAS Tahun Anggaran 2021 sebesar Rp2,195 triliun.

Yang berikut kami berharap penyerapan anggaran BASARNAS pada akhir tahun 2021 nanti dapat di atas 95% atau mendekati 100%.

Pak Ketua dan juga Bapak Ibu Anggota Komisi V.

Sebagai penutup kami juga memberikan apresiasi dan ucapan terima kasih kepada BMKG serta seluruh jajarannya, BASARNAS dan seluruh jajarannya yang terbukti dapat diandalkan dalam mendukung atas setiap kejadian bencana dan cuaca ekstrim di seluruh wilayah nusantara ini dan dapat diikuti dengan baik.

Sekian, terima kasih. KETUA RAPAT:

Terima kasih Kakak.

Sayangnya Kakak tidak lihat kita. Tersinggung kita ini Kakak. Terima kasih. Yang itu terakhir tadi dari Anggota.

Selanjutnya ke meja Pimpinan mungkin kami persilakan ke Pak Syarif dulu, Pak Lasarus mungkin belakangan Pak.

Silakan Pak.

WAKIL KETUA KOMISI V DPR RI (H. SYARIF ABDULLAH ALKADRIE, S.H., M.H.):

Assalaamu'alaikum Warrahmatullaahi Wabarakatuh, Selamat sore dan salam sejahtera bagi kita semua. Yang saya hormati Ketua Komisi dan Wakil Ketua, Teman-teman Anggota Komisi V,

Yang saya hormati Kepala BNPP (BASARNAS), Kepala BMKG dan beserta seluruh jajaran.

Mungkin yang pertama, rapat dengan BASARNAS ya atau...(rekaman suara kurang jelas) baru saya yang pertama setelah dilantik, ya Pak selamat Pak. Pertama berkaitan dengan BASARNAS, saya kira ini juga laporan dari BPK hasil evaluasi BPK pemeriksaan BPK WTP. Ya cuma memang yang menjadi perhatian selalu semuanya saya kira termasuk BMKG, termasuk semuanya berkaitan dengan masalah internal ini ya, saya lihat persoalannya sama-sama saja itu ya. Mungkin ini perlu menjadi evaluasi sehingga di

Referensi

Dokumen terkait

Bahwa klien berkeinginan agar Barberpop ini memiliki identitas maupun karakter khusus, serta memiliki pelayanan yang bagus dan beda dari Barbershop, Store, dan Coffee

Pada sistem independent demand inventory, maka model yang tepat adalah pengisian kembali persediaan disesuaikan dengan jumlah yang dibutuhkan atau merupakan penggantian

Pada peta jarak dari garis pantai, kelas yang sangat rentan itu mempunyai jarak dari garis pantai yang sangat dekat yaitu kurang dari 500 meter, itu

Pemilihan jenis ikan merupakan langkah pertama yang sangat penting dalam menentukan keberhasilan usaha budidaya perikanan.Proses penentuan jenis ikan ini dapat dilakukan

3.2 Activity Diagram Konfigurasi IP 41 3.3 Activity Diagram Konfigurasi Alokasi Cache 41 3.4 Activity Diagram Konfigurasi Proses Pemblokiran 42 3.5 Activity Diagram

Ketua, ini pelecehan. Kita harus sepakat saja, kita mau lanjutkan atau tidak? Kalau tidak, kita harus ambil tindakan politik, dari awal Bapak menjawab semua

Kami masukkan juga masalah karhutla ini karena memang ke depan kita akan menghadapi musim kering yang panjang sehingga tentunya masalah karhutla ini betul-betul

Bapak ini kan karena baru sebentar, nanti Bapak sudah 6 (enam) bulan Bapak stress ini teman-teman ini gila saja nggak Pak kenapa dia disuruh kerja duitnya nggak ada