STUDI KOMPARATIF PEMBOBOTAN KATA
UNTUK TEMU KEMBALI INFORMASI
DOKUMEN BAHASA INDONESIA
HAFIZHIA DHIKRUL ANUGRAH
DEPARTEMEN ILMU KOMPUTER
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2013
STUDI KOMPARATIF PEMBOBOTAN KATA
UNTUK TEMU KEMBALI INFORMASI
DOKUMEN BAHASA INDONESIA
HAFIZHIA DHIKRUL ANUGRAH
Skripsi
sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Komputer pada
Departemen Ilmu Komputer
DEPARTEMEN ILMU KOMPUTER
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2013
One of the classical models of Information Retrieval (IR) systems is the vector space model. Vector in this model represents the weight of terms contained in the documents and queries. A term can be a word, a phrase, or a unit in a document describing the context of the document. Since each term has a different level of importance in the document, weighting is needed. The commonly used weighting method is TF-IDF (Term Frequency Inverse Document Frequency). Previous research indicates that the distribution of term weighting follow the Poisson distribution, hence a method called RIDF (Residual Inverse Document Frequency) was developed. Other weighting methods by considering the query is called Query Term weighting. Both of the latter methods has not been implemented for documents in Indonesian. This research implements the methods TF-IDF, RIDF and Query Term Weighting on search engine for documents in Indonesian. The result of this research is a search engine with an average precision of 63,9%.
Menyetujui: Pembimbing
Ir. Julio Adisantoso, M.Kom NIP. 19620714 198601 1 002
Mengetahui:
Ketua Departemen Ilmu Komputer
Dr. Ir. Agus Buono, M.Si, M.Kom NIP. 19660702 199302 1 001
Manajemen Pembelajaran Pemrograman dapat diselesaikan. Shalawat dan salam penulis sampaikan kepada Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wassalam beserta keluarga, sahabat dan para pengikutnya yang selalu berpegang teguh kepada Al-Quran dan As-Sunnah.
Penulis menyadari bahwa tugas akhir ini tidak akan terselesaikan tanpa bantuan dari berbagai pihak. Pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada:
1 Ayahanda Yoyo Suwaryo, Ibunda Dedeh Sulastri, serta adik-adik Nuri Dinaliya, Khalifatul Ardy, dan Mohammad Shabry Syukur atas doa, nasihat, semangat, dukungan, dan kasih sayang yang luar biasa kepada penulis.
2 Bapak Ir. Julio Adisantoso, M.Kom selaku dosen pembimbing tugas akhir yang memberikan bimbingan, ide, dukungan, semangat serta kesabaran dalam pengerjaan tugas akhir ini.
3 Bapak Ahmad Ridha, S.Kom, MS dan Bapak Sony H. Wijaya, S.Kom, M.Kom selaku dosen penguji yang telah memberi masukan dan saran pada tugas akhir penulis.
4 Ilman, Ryantie, Tiara, Putra, Pradit, Nanda, Dipo, Dayat, Dani, Catur, dan rekan-rekan seperjuangan di Ilmu Komputer IPB angkatan 45 atas segala kebersamaan, bantuan, dukungan, serta kenangan bagi penulis selama menjalani masa studi. Semoga kita berjumpa kembali kelak sebagai orang-orang sukses.
5 Rekan-rekan satu bimbingan, Rizky Utama Pramudia, Fania Rahmanawati Karimah, Putri Dewi Purnama Sari, Nofel Saputra, Meriska Defriani, Susi Handayani, Meri Marlina, Anita, dan khususnya Alfa Nugraha Pradana yang selalu memberi semangat, bantuan, dan kesetiaannya dalam menemani penulis selama studi di IPB.
6 Para sahabat dan rekan-rekan lainnya, Gina, Mike, Mey, Wuri, Eka, Winda, Encang, Ucha, Ina, Isti, Ojan, Dinie, Aul, Zuma, Depe, Imel, Tika, Ruri, Dila, Aini, Norma, Eja, dan Brud yang telah memberikan bantuan, dukungan, dan semangat dalam mengerjakan skripsi ini.
7 Para peserta seminar yang telah hadir dan memberikan pertanyaan maupun masukan kepada penulis mengenai skripsi ini.
Penulisan tugas akhir ini masih terdapat banyak kekurangan dan kelemahan dalam berbagai hal karena keterbatasan kemampuan penulis. Penulis menerima adanya masukan berupa saran atau kritik yang bersifat membangun. Semoga penelitian ini memberikan manfaat dalam proses perkuliahan baik sekarang maupun di masa mendatang.
Bogor, April 2013
penulis lulus dari Sekolah Menengah Atas Negeri 47 Jakarta dan diterima di Program Studi Ilmu Komputer Institut Pertanian Bogor melalui jalur Undangan Seleksi Masuk IPB (USMI). Setelah menyelesaikan Tingkat Persiapan Bersama di IPB pada tahun 2009, penulis diterima sebagai mahasiswa Departemen Ilmu Komputer, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Penulis pernah melaksanakan kegiatan Praktik Kerja Lapangan di Pengembangan dan Pemeliharaan Aplikasi (PPA) Bidang Moneter – Bank Indonesia.
DAFTAR ISI
Halaman
DAFTAR TABEL ...viii
DAFTAR GAMBAR ...viii
DAFTAR LAMPIRAN ...viii
PENDAHULUAN ... 1 Latar Belakang ... 1 Tujuan ... 1 Ruang Lingkup ... 1 METODE PENELITIAN ... 1 Koleksi Dokumen... 1 Praproses Dokumen ... 1 Pembobotan TF-IDF ... 2 Pembobotan TF-RIDF ... 2
Pembobotan Query Term Weighting (TF-F1) ... 2
Pemrosesan Kueri... 2
Pemeringkatan Dokumen ... 2
Evaluasi Sistem ... 3
Lingkungan Implementasi ... 3
HASIL DAN PEMBAHASAN... 3
Dokumen Pengujian ... 3
Pemrosesan dokumen ... 4
Pengujian Kinerja Sistem ... 4
SIMPULAN DAN SARAN ... 7
Simpulan ... 7
Saran ... 7
DAFTAR PUSTAKA ... 7
DAFTAR TABEL
Halaman
1 Relevant dan retrieved documents ... 3
2 Deskripsi Dokumen Uji Pertanian (.txt) ... 3
3 Perbandingan 30 kueri pada sistem ... 6
DAFTAR GAMBAR
Halaman 1 Tahapan pembangunan sistem. ... 12 Contoh dokumen pengujian. ... 3
3 Perbandingan asumsi r/R pada pembobotan TF-F1. ... 4
4 Perbandingan pembobotan untuk pembobotan TF-IDF, TF-RIDF, dan TF-F1. ... 5
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman 1 Daftar kueri uji dan dokumen yang relevan ... 92 Contoh dokumen koleksi pengujian ... 15
3 Daftar stopword ... 16
4 Daftar AVP pada pengujian pembobotan TF-IDF ... 20
5 Daftar AVP pada pengujian pembobotan TF-RIDF ... 22
6 Daftar AVP pada pengujian pembobotan TF-F1dengan asumsi 0,5 ... 24
7 Daftar AVP pada pengujian pembobotan TF-F1 dengan asumsi 0,3 ... 26
8 Daftar AVP pada pengujian pembobotan TF-F1 dengan asumsi 0,1 ... 28
9 Antarmuka halaman utama sistem komparatif pembobotan kata ... 30
10 Antarmuka hasil pencarian ... 30
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Seiring dengan perkembangan informasi, masalah telah bergeser dari cara mengakses informasi menjadi memilih informasi yang berguna. Pemilihan atau penemuan kembali informasi ini tidak mungkin dilakukan secara manual karena kumpulan informasi yang sangat besar dan terus bertambah besar. Sistem temu kembali informasi (information retrieval system) merupakan sistem yang digunakan
untuk menemukan informasi yang relevan dengan kebutuhan pengguna secara otomatis berdasarkan query yang diberikan (Mandala dan Setiawan 2002).
Salah satu model sistem temu kembali informasi klasik adalah model ruang vektor (Mandala dan Setiawan, 2002). Vektor dalam model ini merepresentasikan bobot term yang terdapat pada dokumen dan query. Term dapat berupa kata, frasa, atau unit dalam suatu dokumen yang menggambaran konteks dari dokumen tersebut. Karena tiap term memiliki tingkat kepentingan yang berbeda dalam dokumen, maka diperlukan bobot. Metode pembobotan yang umum digunakan ialah TF-IDF (Term Frequency Inverse Document
Frequency).
Pembobotan melibatkan tiga komponen yaitu pembobotan lokal, global, dan normalisasi (Manning et al. 2008). Pembobotan lokal menentukan posisi kata dalam suatu dokumen sedangkan pembobotan global mengitung posisi kata dalam koleksi. Normalisasi mengubah panjang vektor menjadi vektor satuan.
Dalam pembobotan global (IDF), asumsi yang digunakan adalah jika suatu kata mucul hanya dalam beberapa koleksi maka kata itu semakin penting digunakan sebagai penciri. Xia dan Chai (2011) mengungkapkan bahwa sebuah term harus diberi pembobotan yang berbeda. Nanas et al. (2004) menyatakan bahwa pembobotan kata dengan menggunakan log dalam formula IDF menyebar menurut sebaran Poisson sehingga dikembangkan metode
Residual Inverse Document Frequency (RIDF).
Metode pembobotan global lainnya dengan memperhatikan query disebut Query Term
Weighting (F1). Kedua metode terakhir belum
pernah diimplementasikan dalam sistem Temu Kembali Informasi dokumen berbahasa Indonesia. Oleh karena itu, penelitian ini mengimplementasikan metode Residual Inverse
Document Frequency (TF-RIDF) dan Query
Term Weighting (TF-F1) pada mesin pencari
dokumen bahasa Indonesia.
Tujuan
Penelitian ini bertujuan membandingkan metode pembobotan kata TF-IDF, TF-RIDF dan TF-F1 dalam temu kembali informasi dokumen bahasa Indonesia.
Ruang Lingkup
Dokumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah dokumen berbahasa Indonesia dan tidak memperhatikan adanya kesalahan ketik.
METODE PENELITIAN
Penelitian akan dilakukan dalam beberapa tahap yakni: praproses dokumen, pemrosesan kueri, pemeringkatan dokumen, dan evaluasi hasil temu-kembali informasi. Tahapan-tahapan tersebut dapat dilihat pada Gambar1.Koleksi Dokumen
Dokumen yang digunakan sebagai dokumen pengujian adalah korpus yang tersedia di lab Temu Kembali Informasi hasil penelitian Adisantoso & Ridha (2004). Dokumen tersebut merupakan dokumen pertanian yang berjumlah 1000 dokumen dan kueri uji berjumlah 30 kueri dengan daftar dokumen yang relevan (Lampiran 1).
Praproses Dokumen
Tahapan penelitian dimulai dengan melakukan indexing terhadap dokumen di dalam sebuah korpus. Terdapat tiga tahapan praproses yang digunakan pada penelitian, yaitu:
1 Tokenisasi, adalah suatu proses pemisahan (parsing) kalimat ke dalam unit-unit yang lebih kecil yang disebut token. Hal ini dilakukan dengan cara menghapus semua karakter dalam tanda Gambar 1 Tahapan pembangunan sistem.
baca yang terdapat pada dokumen dan mengubah kata menjadi lowercase. 2 Pembuangan stopword. Stopword adalah
kata-kata umum yang biasanya muncul dalam jumlah yang besar dan dianggap tidak memiliki makna (Manning et al. 2008).
3 Pembobotan menggunakan metode TF-IDF, TF-RTF-IDF, dan TF-F1.
Pembobotan TF-IDF
Diketahui tft,d adalah frekuensi kemunculan suatu term t pada dokumen d dan dft adalah banyaknya dokumen di dalam korpus yang mengandung kata tertentu (Manning et al. 2008). Pembobotan TF-IDF memberikan bobot pada term t dalam dokumen d dengan nilai:
dengan
, dan N adalah jumlah dokumen dalam koleksi.
Pembobotan TF-RIDF
Nanas et al. (2004) mengungkapkan RIDF merupakan variasi dari IDF yang memberikan bobot untuk term berdasarkan selisih logaritme terhadap IDF sebelumnya. RIDF memakai model Poisson:
( )
dengan Y = 0,1,2,3, …, dan adalah nilai tengah sebaran Poisson.
Peluang banyaknya peubah acak Y dalam periode waktu t diberikan oleh :
( )
………. (1) dengan ⁄ dengan adalah frekuensi kumulatif kata t dalam koleksi. Persamaan (1) digunakan untuk menghitung peluang peubah acak Y. Dengan demikian nilai RIDF kata t adalah
( ) ( ( )) Pembobotan Query Term Weighting (TF-F1)
Robertson dan Sparck (1976) mengusulkan perhitungan F1 sebagai solusi untuk penyusunan kemungkinan pembobotan dalam mencari term, yaitu
⁄
⁄
dengan r adalah jumlah dokumen yang ditentukan pengguna yang berisi istilah, R adalah jumlah dokumen yang ditentukan pengguna, n adalah jumlah dokumen dalam koleksi yang mengandung istilah, dan N adalah
jumlah dokumen dalam koleksi. Karena r dan R tidak diketahui berapa jumlah dokumen yang ditentukan oleh pengguna sehingga pada penelitian ini r/R diuji dengan tiga nilai asumsi yaitu 0.1, 0.3, dan 0.5.
Pemrosesan Kueri
Pemrosesan kueri meliputi tokenisasi, pembuangan stopword, dan proses penghitungan pembobotan. Kueri yang dimasukkan akan dilakukan indexing kueri yang dilakukan secara online sehingga diperoleh
array kueri yang dapat digunakan dalam proses
perhitungan ukuran kesamaan.
Pemeringkatan Dokumen
Hasil pembobotan yang diperoleh pada pengindeksan korpus secara offline dengan pengindeksan kueri secara online kemudian diperiksa kesamaan dokumen menggunakan ukuran kemiripan kosinus (Cosine Similarity).
Ukuran kesamaan kosinus (cosine
similarity) adalah sebuah model matematika
yang digunakan untuk menghitung kesamaan antara kueri dan dokumen (Manning et al. 2008). Dokumen dan kueri dengan kata penciri digambarkan sebagai model vektor sehingga dapat dihitung kesamaannya (Salton 1989). Misalkan
Q
(
w
q1,
w
q2,
,
w
qt)
adalah vektor kueri danD
i
(
w
i1,
w
i2,
,
w
it)
adalah vektor dokumen dengan wqj dan wijsebagai bobot istilah t dalam kueri Q dan dokumen Di. Koefisien kesamaan antara kueri
dan dokumen dapat diperoleh dengan rumus
inner product:
( , i)= ∑ w j .wij =1
Namun demikian, dokumen yang lebih panjang dengan lebih banyak kata penciri memiliki kemungkinan nilai kemiripan yang lebih besar dengan kueri tertentu dibandingkan dokumen-dokumen yang lebih pendek sehingga vektor dokumen perlu dinormalisasi. Ukuran kesamaan antara kueri Q dan dokumen Di menjadi: ( , i)= ∑ w j .wij √∑ w j 2 √∑ wij 2….…(2) Formula (2) ini merepresentasikan sudut kosinus antara vektor kueri dan vektor dokumen sebagai vektor-vektor dalam ruang t dimensi, dengan t sebagai jumlah istilah unik dalam sistem (Salton 1989). Dilihat dari hasil kemiripan cosine, semakin tinggi nilai
<DOC>
<DOCNO>balaipenelitian000000-001</DOCNO>
<TITLE>PRODUKTIVITAS SOM JAWA (Tal nu pan cula u Gaer n.)…
</TITLE>
<AUTHOR>Ireng Darwati Ireng Darwati, Mono Rahardjo, dan Rosita SMD </AUTHOR>
<TEXT>
<P>Som Jawa merupakan tanaman yang menghasilkan umbi. Untuk….</P>
</TEXT> pembobotannya menunjukkan bahwa dokumen
tersebut memiliki tingkat kemiripan yang besar dari kueri yang diinputkan.
Evaluasi Sistem
Dua ukuran utama keefektifan penemu kembalian yang telah digunakan sejak lama adalah recall dan precision (Salton 1989).
Recall adalah perbandingan jumlah materi
relevan yang ditemukembalikan terhadap jumlah materi yang relevan, sedangkan
precision adalah perbandingan jumlah materi
relevan yang ditemukembalikan terhadap jumlah materi yang ditemukembalikan.
Tabel 1 Relevant dan retrieved documents
Berdasarkan Tabel 1, recall (R) dan
precision (P) dapat dinyatakan sebagai persamaan
= t
t dan = t
t n….…(3) Average precision (AVP) dihitung berdasarkan 11 standard recall levels, yaitu 0%, 10%, 20%, 30%, 40%, 50%, 60%, 70%, 80%, 90%, 100% dengan menggunakan interpolasi maksimum (Baeza-Yates & Ribeiro-Neto 1999).
Lingkungan Implementasi
Lingkungan implementasi yang digunakan adalah sebagai berikut:
Perangkat lunak:
• Microsoft Windows 7 Professional sebagai sistem operasi
• PHP sebagai bahasa pemrograman • Netbeans IDE 7.0 sebagai IDE untuk
pembangunan sistem
• Xampp Server Apache version 2.5.8 sebagai server web
• Notepad++
• Microsoft Office 2010 sebagai aplikasi yang digunakan untuk melakukan perhitungan dalam evaluasi
Perangkat Keras:
• Processor Intel Core 2 Duo 2.53 GHz
• RAM 4 GB • Harddisk 320 GB
HASIL DAN PEMBAHASAN
Dokumen Pengujian
Penelitian ini menggunakan 1000 dokumen pertanian yang berasal dari Laboratorium Temu Kembali Departemen Ilmu Komputer IPB. Deskripsi dokumen uji yang digunakan dapat dilihat pada Tabel 2.
Tabel 2 Deskripsi Dokumen Uji Pertanian (.txt)
Koleksi ini dibuat sesuai struktur tag XML pada masing-masing dokumen. Contoh dokumen pengujian yang digunakan dapat dilihat pada Lampiran 2.
Tag XML yang digunakan dalam koleksi
dokumen pertanian adalah
<DOC></DOC> mewakili keseluruhan dokumen. Di dalamnya terdapat tag lain yang mendeskripsikan isi dokumen secara lebih jelas.
<DOCNO></DOCNO> mewakili ID dokumen. ID yang dipakai merupakan kombinasi nama sumber berita, tanggal berita, dan urutan berita pada tanggal yang sama.
<TITLE></TITLE> mewakili judul dokumen.
<AUTHOR></AUTHOR> menunjukkan penulis dari berita tersebut.
<TEXT></TEXT> mewakili isi dokumen. Jumlah kueri uji yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah 30 kueri uji dokumen pertanian yang berasal dari Laboratorium Temu Kembali (Lampiran 1).
Relevant Non Relevant
Retrieved true positive (tp) false positive (fp) Non
retrieved
false negative
(fn) true negative (tn)
Dokumen Bytes
Ukuran rata-rata dokumen 4139 Ukuran seluruh dokumen 4050443 Ukuran dokumen terbesar 52759 Ukuran dokumen terkecil 444
0 0.1 0.2 0.3 0.4 0.5 0.6 0.7 0.8 0.9 1 0 0.1 0.2 0.3 0.4 0.5 0.6 0.7 0.8 0.9 1 P rec is io n Recall Tf-F1 0.5 Tf-F1 0.1 Tf-F1 0.3 Pemrosesan dokumen
Pemrosesan dokumen dilakukan melalui beberapa tahapan yaitu: tokenisasi, pembuangan
stopword, dan pembobotan. Tahap tokenisasi
dilakukan dengan pembacaan karakter per karakter. Tujuannya untuk membedakan karakter-karakter yang bersifat separator. Separator yang dihilangkan yaitu: karakter pemisah indeks istilah (whitespace), karakter angka, titik, koma, dan karakter lainnya yang dianggap kurang representasif dalam mencirikan suatu dokumen.
Tahap pembuangan stopword dilakukan setelah hasil tokenisasi dokumen didapatkan. Hasil tokenisasi dibandingkan dengan
stopword. Jika token berada di dalam stopword,
token tersebut harus dihilangkan. Pembuangan juga dilakukan untuk token yang terdiri atas dua kata karena token tersebut kurang representatif dalam mencirikan suatu dokumen. Daftar
stopword yang digunakan dalam penelitian ini
diperoleh dari Herdi (2010) dan dicantumkan pada Lampiran 3. Hasil dari tahap ini akan digunakan sebagai input pada tahap selanjutnya yaitu pembobotan.
Tahap pembobotan dilakukan secara offline dengan menggunakan TF-IDF, TF-RIDF, dan TF-FI. Untuk semua term pada masing-masing dokumen dihitung bobotnya untuk kemudian digunakan dalam proses temu kembali informasi. Hasil pembobotan tersebut disimpan ke dalam file teks sehingga dapat digunakan pada proses temu kembali.
Pengujian Kinerja Sistem
Proses evaluasi dalam penelitian ini dilakukan pada koleksi dokumen pertanian. Proses evaluasi pada koleksi dokumen pertanian menggunakan 30 kueri uji yang terdapat pada Laboratorium Information Retrieval.
Pencarian dengan kueri uji ini dilakukan dengan melakukan pengukuran recall-precision dari sistem. Perhitungan recall dan precision menggunakan persamaan (3). Hasil dari evaluasi recall precision masing-masing kueri diinterpolasi maksimum untuk mencari nilai
average precision (AVP) dan digambarkan
dalam bentuk grafik serta tabel (Gambar 3 dan 4).
Pada tahap evaluasi penelitian ini, dilakukan beberapa perbandingan hasil temu kembali pada kueri uji berdasarkan metode pembobotan TF-IDF, TF-RIDF dan TF-F1. Kueri yang digunakan untuk evaluasi memiliki panjang dua sampai empat kata. Jumlah kueri yang memunyai panjang kueri dua kata sebanyak 17 kueri, untuk panjang kueri tiga kata sebanyak 9 kueri, dan untuk panjang kueri empat kata sebanyak 4 kueri. Tabel 3 merupakan hasil perbandingan dari 30 kueri yang dimasukkan ke sistem komparatif pembobotan kata.
Pada pembobotan TF-FI diggunakan tiga asumsi untuk r/R yaitu 0.1, 0.3, dan 0.5. Nilai AVP TF-F1 dengan asumsi 0.5 memiliki nilai akurasi paling besar dibandingkan yang lainnya, yaitu 63.9% sehingga penelitian ini menggunakan asumsi 0.5 pada pembobotan TF-F1. Perbandingan nilai AVP dengan asumsi 0.1, 0.3, dan 0.5 pada pembobotan TF-F1 dapat dilihat pada Gambar 3.
Dibandingkan dengan metode pembobotan lainnya, nilai AVP TF-F1 paling besar. Perbandingan nilai AVP dari pembobotan TF-IDF, TF-RIDF dan TF-F1 dapat dilihat pada Gambar 4. Pada Lampiran 4, 5, 6, 7, dan 8 dapat dilihat nilai AVP pada masing-masing kueri pada pengujian pembobotan IDF, TF-RIDF, TF-F1 dengan asumsi 0.1, 0.3, dan 0.5.
0 0.1 0.2 0.3 0.4 0.5 0.6 0.7 0.8 0.9 1 0 0.1 0.2 0.3 0.4 0.5 0.6 0.7 0.8 0.9 1 P rec is io n Recall TfIdf TfRidf Tf-F1
Tabel 3 Perbandingan 30 kueri pada sistem
Kueri TF-IDF TF-RIDF TF-F1
0,1 TF-F1 0,3 TF-F1 0,5 Bencana Kekeringan 0.822 0.877 0.780 0.838 0.879
Dukungan Pemerintah Pada Pertanian 0.250 0.215 0. 514 0.468 0.469
Flu Burung 0.938 0.938 0.923 0.925 0.936
Gabah Kering Giling 0.549 0.572 0.557 0.613 0.593
Gagal Panen 0.515 0.632 0.879 0.770 0.758
Impor Beras Indonesia 0.742 0.901 0.903 0.889 0.903
Industri Gula 0.672 0.754 0.717 0.712 0.733
Institut Pertanian Bogor 0.635 0.580 0.655 0.691 0.698
Kelangkaan Pupuk 0.815 0.854 0.871 0.869 0.838
Kelompok Masyarakat Tani 0.398 0.398 0.540 0.543 0.540
Laboratorium Pertanian 0.550 0.240 0.671 0.649 0.642
Musim Panen 0.473 0.604 0.523 0.523 0.587
Pembangunan Untuk Sektor Pertanian 0.482 0.637 0.602 0.597 0.602 Penerapan Bioteknologi Di Indonesia 0.275 0.500 0.563 0.552 0.541 Penerapan Teknologi Pertanian 0.496 0.412 0.483 0.653 0.692
Penyakit Hewan Ternak 0.333 0.373 0.511 0.419 0.422
Penyuluhan Pertanian 0.539 0.286 0.765 0.789 0.778
Perdagangan Hasil Pertanian 0.195 0.303 0.214 0.214 0.214
Sistem Pertanian Organik 0.681 0.737 0.686 0.729 0.745
Petani Tebu 0.431 0.412 0.717 0.698 0.690
Peternak Ayam 0.896 0.921 0.923 0.923 0.925
Produk Usaha Peternakan Rakyat 0.314 0.497 0.370 0.370 0.439
Pupuk Organik 0.383 0.509 0.458 0.496 0.483 Riset Pertanian 0.322 0.318 0.659 0.646 0.659 Swasembada Pangan 0.369 0.353 0.703 0.734 0.607 Tadah Hujan 0.450 0.442 0.852 0.572 0.527 Tanaman Obat 0.527 0.723 0.747 0.726 0.747 Tanaman Pangan 0.270 0.281 0.274 0.274 0.274
Upaya Peningkatan Pendapatan Petani 0.198 0.218 0.382 0.405 0.382
Harga Komoditas Pertanian 0.785 0.671 0.382 0.595 0.864
Berdasarkan Tabel 3, panjang kueri dua kata mempunyai hasil yang paling optimal untuk menaikkan temu kembali, karena semakin panjang kueri yang diberikan maka dokumen yang di-retrieve semakin tidak relevan. Sistem pembobotan berdasarkan pembobotan TF-F1 memiliki hasil yang lebih baik dari TF-IDF dan TF-RIDF. Namun, terdapat beberapa kueri dari sistem TF-IDF dan TF-RIDF yang memiliki nilai yang lebih baik dari TF-F1. Sebagai contoh kueri tersebut adalah ‘flu burung’.
Hal tersebut disebabkan oleh jumlah kata pada gugus jawaban dari kueri sedikit. Jumlah kata yang sedikit berakibat pada sedikitnya jumlah paragraf pada dokumen dan mengakibatkan kata penciri pada dokumen tidak tersebar. Pada penelitian ini, penciri yang tidak tersebar menyebabkan penciri dokumen mendapatkan bobot yang kecil dan kinerja sistem menurun. Antarmuka sistem komparatif pembobotan kata ini dapat dilihat pada Lampiran 9, 10, dan 11.
SIMPULAN DAN SARAN
Simpulan
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa sistem komparatif pembobotan kata berhasil menerapkan metode pembobotan IDF, TF-RIDF, dan TF-F1. Nilai AVP dari hasil pembobotan TF-F1 lebih besar dibandingkan pembobotan TF-IDF dan TF-RIDF untuk 1000 dokumen pertanian, yaitu 63.9% untuk TF-F1, 54.2% untuk TF-RIDF, dan 51% untuk TF-IDF.
Saran
Beberapa hal yang perlu dikembangkan dalam penelitian ini:
1 Perlu menggunakan metode pembobotan yang lebih beragam untuk melihat berbagai perbandingan dari metode pembobotan pada sistem temu kembali informasi.
2 Perlu adanya pemilihan fitur sehingga hanya token tertentu yang dipilih untuk proses perhitungan.
DAFTAR PUSTAKA
Adisantoso J, Ridha A. 2004. Corpus Dokumen Teks Bahasa Indonesia untuk Pengujian Efektifitas Temu Kembali Informasi. Laporan Akhir Hibah Penelitian SP4, Departemen Ilmu Komputer FMIPA IPB, Bogor.
Baeza-Yates R, Ribeiro-Neto B. 1999. Modern
Information Retrieval. Harlow (UK): Addison Wesley.
Herdi H. 2010. Pembobotan dalam proses pengindeksan dokumen bahasa Indonesia menggunakan framework Indri [Skripsi]. Bogor: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Institut Pertanian Bogor. Mandala R, Setiawan H. 2002. Peningkatan Performansi Sistem Temu Kembali Informasi dengan Perluasan Query secara Otomatis. Bandung, Indonesia: Institut Teknologi Bandung.
Manning CD, Raghavan P, Schutze H. 2008.
Introduction to Information Retrieval.
Cambridge: Cambridge University Press. Nanas N, Uren V, Roeck AD. 2004. A
Comparative Study of Term Weighting Methods for Information Filtering. Milton
Keynes (UK): The Open University Knowledge Media Institute Milton Keynes. Robertson SE, Sparck JK. 1976. Relevance
weighting of search term. Journal of the
American Society for Information Science
27:129-146.
Salton G. 1989. Automatic Text Processing: The
Transformation, Analysis, and Retrieval of Information by Computer. Boston:
Addison-Wesley.
Xia T, Chai Y. 2011. An Improvement to TF-IDF: Term Distribution based Term Weight Algorithm. Journal of Software 6(3):413-420.
Lampiran 1 Daftar kueri uji dan dokumen yang relevan
Kueri Gugus Jawaban
Bencana kekeringan
gatra070203, gatra161002, gatra210704, gatra301002, indosiar010903, indosiar170603, indosiar220503, indosiar260803-003, indosiar310504, kompas210504, kompas250803, mediaindonesia050604-001, mediaindonesia110703, mediaindonesia160603, mediaindonesia240503, mediaindonesia260803, mediaindonesia270803, mediaindonesia310503, pikiranrakyat020704, republika030903-001, republika030903-002, republika070604-001, republika090804-01, republika120804-01, republika120804-04, republika130804-02, republika200603, republika210704-004, republika250604, republika270503, republika270704-002, situshijau181103-001, suarakarya000000-002-01, suarakarya000000-021, suaramerdeka130602, suaramerdeka190903, suarapembaruan150903, suarapembaruan180303, suarapembaruan260703-002.
Dukungan pemerintah pada pertanian
indosiar070504, jurnal000000-026, kompas030401, kompas050303, kompas060503, kompas071100, kompas150201, kompas200802, kompas300402, mediaindonesia130204, mediaindonesia220303, pembaruan110903, poskota040804, republika100903, republika180303, republika210902, republika230903, republika251102-001, republika251102-002, republika300604-001, situshijau150504-002, situshijau190303-002, situshijau200103-002, situshijau201003-001, situshijau281003-002, suarakarya000000-028, suaramerdeka130902, wartapenelitian000000-002, wartapenelitian000000-007. Flu burung gatra220604, gatra270104-001, gatra270104-002, gatra300104, indosiar020304,
indosiar240204, mediaindonesia090204, mediaindonesia140704, mediaindonesia200204, republika090604, republika120704-005, republika190504-001, republika190604-005, republika210504-001, republika290704-002, situshijau280404-004, suarakarya000000-001, suarakarya000000-008, suarakarya000000-014, suaramerdeka160204, suaramerdeka200104.
Gabah kering giling
indosiar180603, indosiar240703, indosiar300304, kompas 170402, kompas030502-001, kompas160704, kompas170903, mediaindonesia250304, pikiranrakyat300604, republika040303, republika060804-003, republika100704-003, republika100804, republika120804-01, republika180504-002, republika210704-001, republika230704-001, republika231202-001, republika231202-002, republika290604-003, republika290604-007, situshijau281003-004, suarakarya000000-007, suaramerdeka090104.
Gagal panen gatra070203, gatra190802, gatra190902-02, gatra301002, indosiar010504, indosiar031203, indosiar040903, indosiar050704-002, indosiar070504, indosiar130504, indosiar140204, indosiar160304, indosiar170603, indosiar180304, indosiar240703, indosiar260803-001, indosiar260803-003, kompas030704, kompas031003, kompas170504, mediaindonesia030603, mediaindonesia050604-001, mediaindonesia110703, mediaindonesia140203, mediaindonesia160603, mediaindonesia240503, mediaindonesia310503, republika030903-002, republika060804-001, republika080703, republika090804-01, republika120804-04, republika130704-001, republika130804-02, republika200603, republika230704-005, republika260604-003, situshijau091203-002, situshijau100603-003, situshijau110303-002, situshijau280404-002, suarakarya000000-002-02, suarakarya000000-011, suaramerdeka120104, suaramerdeka130602, suarapembaruan120104, suarapembaruan260703-001, suarapembaruan260703-002.
Lanjutan
Kueri Gugus Jawaban
Impor beras Indonesia
gatra180103, gatra220802, indosiar180603, indosiar180703, indosiar200304, indosiar300703-002, kompas 170402, kompas 170402, kompas050602, kompas101002, kompas101004, kompas160704, kompas180504, kompas270401, kompas270502-002, kompas310702, mediaindonesia050104, mediaindonesia060803, mediaindonesia100203, mediaindonesia131003, mediaindonesia160603, mediaindonesia250304, republika020604-001, republika060804-001, republika090902, republika100703, republika100704-003, republika180504-002, republika210704-001, republika230704-001, republika231202-001, republika231202-002, republika240604-001, republika300704-002, situshijau281003-004, suarakarya000000-007, suarakarya000000-023, suaramerdeka120104, suaramerdeka130104, suaramerdeka170602-001, suaramerdeka270601, suarapembaruan100903, suarapembaruan110903
Industri gula gatra200103, kompas031003, kompas250901, mediaindonesia120604-002, pikiranrakyat300704-002, republika010704-003, republika020804, republika090902, republika100902, republika220604-002, republika280704-002, republika301002, situshijau210103-001, suarakarya000000-001-01, suarakarya000000-007, suarakarya000000-028, suaramerdeka130902, suarapembaruan100903, suarapembaruan220403
Institut pertanian bogor
gatra020804, gatra180304, gatra180702, gatra220704, gatra290903, gatra300404, kompas100399, kompas111099, kompas121099, kompas150304-001, kompas200704, kompas200799, kompas230704, mediaindonesia080704, mediaindonesia090704, mediaindonesia101003, mediaindonesia290903-002, republika010704-001, republika061003, republika070604-002, republika100604-002, republika100704-002, republika110604-002, republika140704-002, republika160604-002, republika170604-001, republika180303, republika180604, republika190604-001, republika190604-002, republika211002, republika220604-001, republika230704-08, situshijau070503, situshijau101103-004, situshijau281003-003, suarakarya000000-005, suarakarya000000-010, suarapembaruan150903, suarapembaruan260703-001
Kelangkaan pupuk
indosiar010704, indosiar060204, indosiar190504-001, indosiar200104, indosiar260504, indosiar290604, kompas210504, kompas300502-001, pikiranrakyat010504-003, republika050604, republika160604-001, suarakarya000000-001-02, suarakarya000000-002, suarakarya000000-006, suarakarya000000-026, suarakarya000000-029, suarakarya000000-030, suarakarya000000-032, suarakarya000000-038, suaramerdeka161101
Kelompok masyarakat tani
bitraindonesia000000-001, indosiar021203-002, jurnal000000-017, kompas180502, kompas211103, kompas250901, kompas260304, kompas260902, kompas270203-002, kompas270502-002, kompas300502-001, replubika110804, republika030304, republika110604-004, republika131203-001, republika140703, republika151202, republika180303, republika270704-001, republika280703, republika300704-001, situshijau070503, situshijau120303-003, situshijau130303-001, situshijau190303-002, situshijau200103-002, situshijau281003-004, suarakarya000000-001-02, suarakarya000000-037, suaramerdeka260902, suarapembaruan090202, suarapembaruan130103
Laboratorium pertanian
balaipenelitian000000-010, gatra100203, indobic130504-002, indosiar010704, jurnal000000-027, kompas220801, kompas241203, kompas300502-002, mediaindonesia290903-002, republika050804-007, republika120704-005, republika230704-004, republika300604-002, situshijau040603, situshijau051103-02, situshijau100603-001, situshijau140503-001-01, situshijau150403-002, situshijau180603-003, suarakarya000000-003, suaramerdeka031101
Lanjutan
Kueri Gugus Jawaban
Musim panen gatra190902-02, gatra230103-001, gatra240203, indosiar010504, indosiar021203-002, indosiar060204, indosiar071103, indosiar110304, indosiar240604, indosiar300304, kompas030502-001, kompas041103, kompas220901-001, kompas240103, kompas300502-001, mediaindonesia131203-001, mediaindonesia230604, pikiranrakyat240404, pikiranrakyat300604, poskota261202, 001, republika060804-003, republika100704-003, republika151202, republika171102, republika240604-005, republika290604-007, republika300704-002, situshijau000000-001, situshijau040603, situshijau080503-004, situshijau250403-004, situshijau270503-002, situshijau280404-002, suarakarya000000-007, suarakarya000000-023, suarakarya000000-028, suaramerdeka120104, suaramerdeka290901, suarapembaruan031002
Pembangunan untuk sektor pertanian
gatra180304, jurnal000000-002, kompas020803, kompas031003, kompas060203, kompas060503, kompas100399, kompas101004, kompas110201, kompas111099, kompas121099, kompas150304-002, kompas190802, kompas191099, kompas200799, kompas210502, kompas220901-002, kompas230603, kompas240803, kompas260203, kompas270204, kompas280602, kompas290404, mediaindonesia050604-002, mediaindonesia060903, mediaindonesia090903, mediaindonesia160903, pembaruan110903, poskota110703, republika060903, republika070104, republika080703, republika100804, republika100903, republika101203, republika110604-002, republika131203-001, republika150604-003, republika150903, republika190803, republika251002-003, republika290704-003, republika300604-001, situshijau091203-002, situshijau280203, suarapembaruan140303
Penerapan bioteknologi di indonesia
jurnal000000-018, kompas121099, puslitbang000000-001, republika220604-003, republika290704-002, situshijau000000-002, situshijau030603-001, situshijau040603, situshijau050703-001, situshijau070103-001, situshijau070103-002, situshijau070103-003, situshijau100603-002, situshijau100603-003, situshijau110303-002, situshijau130103-001, situshijau130503-001, situshijau130503-002, situshijau140103-002, situshijau140103-003, situshijau140503-001-01, situshijau140903-001, situshijau150403-001, situshijau150403-002, situshijau160103, situshijau180603-003, situshijau180803-003, situshijau200103-001, situshijau210103-003, situshijau210503-001, situshijau270303-004, situshijau270503-002, situshijau270703-005, situshijau300403, situshijau310303, situshijau310303-No, suarakarya000000-001-02, suarakarya000000-014, suarapembaruan020603, suarapembaruan020603-No, suarapembaruan151102, wartapenelitian000000-009 harga komoditas pertanian indosiar071103,indosiar180603,indosiar221003,indosiar240604,indosiar300304 ,jurnal000000-022,jurnal000000-027,kompas 170402,kompas030502-001,kompas030502-002,kompas080702,kompas100399,kompas101004, kompas111099,kompas140802,kompas160304,kompas170104,kompas171002, kompas180502,kompas180504,kompas230603,kompas250901,kompas270203-001,kompas270401,kompas270502-001,kompas280602,kompas311203, mediaindonesia060803,mediaindonesia310503,pikiranrakyat240404, pikiranrakyat300604,poskota000000-002,poskota000000-003,republika030804-002,republika060503,republika060804-001,republika060804-003, republika061102,republika090902,republika140704-004,situshijau050703-002, situshijau070503,situshijau130203-002,situshijau240203-002,situshijau280203, situshijau280404-001,situshijau280404-002,situshijau280404-003, suarakarya000000-002-02,suarakarya000000-021,suaramerdeka170602-001, suaramerdeka290802,suaramerdeka311003,suarapembaruan100903, suarapembaruan220403,trubus000004,wartapenelitian000000-002
Kueri Gugus Jawaban Penerapan teknologi
pertanian
indosiar250204-001, 001, 011, jurnal000000-013, jurnal000000-017, jurnal000000-024, kompas121099, kompas251003, kompas290402, mediaindonesia170403, republika050903, republika131203-001, republika140604-001, republika180504-001, republika201102, republika220604-003, republika230704-08, republika260803, situshijau030603-001, situshijau080103, situshijau100603-003, situshijau140103-002, situshijau140903-001, situshijau140903-003, situshijau180603-003, situshijau180803-002, situshijau181103-002, situshijau270303-004, situshijau270503-002, situshijau270703-005, situshijau281003-003, situshijau290503-003, suarakarya000000-034, suarapembaruan020603-No, suarapembaruan060602, suarapembaruan160702, wartapenelitian000000-003, wartapenelitian000000-007, wartapenelitian000000-009
Penyakit hewan ternak gatra270104-002, gatra270104-003, gatra300104, mediaindonesia090204, republika150103, republika160704-003, republika260704-004, republika300604-002, suarakarya000000-004, suarakarya000000-008, suarakarya000000-014, suarakarya000000-017, suaramerdeka260302-01 Penyuluhan pertanian bitraindonesia000000-001, gatra190902-02, indosiar310504,
jurnal000000-005, jurnal000000-014, kompas050802, kompas130699, kompas170104, kompas200503-002, mediaindonesia160603, poskota110703, republika030903-002, republika050804-001, republika061003, republika171003, republika180303, republika200203, republika210504-001, republika220604-003, republika260604-003, republika300604-003, situshijau201003-002, situshijau230103-001, situshijau270703-001, suaramerdeka271102, wartapenelitian000000-002, wartapenelitian000000-007
Perdagangan hasil pertanian
gatra011102, indosiar070204, indosiar201103, jurnal000000-002, jurnal000000-027, kompas031003, kompas041102, kompas101002, kompas140802, kompas160304, kompas270401, kompas270502-001, kompas271103, kompas311203, mediaindonesia030104, mediaindonesia101003, mediaindonesia150903, mediaindonesia170303, republika020604-001, republika041102, republika281202, situshijau130303-001, situshijau191103, situshijau240203-002, suarakarya000000-013, suaramerdeka120104, suaramerdeka270601, suarapembaruan080903-001, suarapembaruan080903-002, wartapenelitian000000-006
Sistem pertanian organik indosiar250204-002, jurnal000000-017, kompas010499, kompas030502-002, kompas050802, kompas081203, kompas181099, kompas221001, kompas241203, kompas260304, kompas270502-002, kompas300502-001, republika131203-001, republika150303, republika180303, situshijau070503, situshijau091203-001, situshijau091203-004, situshijau290503-003, suarakarya000000-001-02, suarapembaruan000000-002, suarapembaruan090202, suarapembaruan110702-01, suarapembaruan160702
Petani tebu indosiar190504-002, indosiar290604, kompas031003, kompas250901, kompas310702, republika010704-003, republika020804, republika100902, republika140704-004, republika150604-002, republika200704-001, republika220604-002, republika280704-002, republika310704-001, situshijau280203, suarakarya000000-007, suarakarya000000-028, suaramerdeka130902, suarapembaruan100903, suarapembaruan220403
Lanjutan
Kueri Gugus Jawaban
Peternak ayam gatra270104-001, gatra270104-002, gatra300104, indosiar020304, indosiar161203, indosiar240204, jurnal000000-009, kompas051103, kompas120101, mediaindonesia090204, republika061003, republika100604-002, republika190504-001, republika210504-001, situshijau280404-004, suarakarya000000-001, suarakarya000000-008, suarakarya000000-014, suarakarya000000-017, suarapembaruan220802 Produk usaha peternakan
rakyat
jurnal000000-003, kompas120101, kompas150201, mediaindonesia010304, mediaindonesia090204, republika100604-002, republika150303, republika170704-007, republika210504-001, republika220704-003, republika260604-001, republika290704-002, republika300604-002, situshijau190303-001, suarakarya000000-001, suarakarya000000-008, suarakarya000000-013, suarakarya000000-014, suarapembaruan151102
Pupuk organik balaipenelitian000000-001, kompas270502-002, kompas280502, kompas300502-001, republika050804-007, republika190104, republika201102, republika270604, situshijau091203-004, situshijau140103-001, suarakarya000000-001-02, suarakarya000000-037, suaramerdeka031101, suaramerdeka170602-002, suarapembaruan090202,
suarapembaruan130103, suarapembaruan160702,
suarapembaruan220802, wartapenelitian000000-002, wartapenelitian000000-008
Riset pertanian balaipenelitian000000-012, gatra270104-002, indobic130504-001, 008, 015, 018, jurnal000000-019, jurnal000000-026, kompas010499, kompas170104, kompas221003, kompas230603, mediaindonesia131003, puslitbang000000-001, republika030903-002, republika070604-002, republika100704-002, republika140104, republika170604-001, republika190604-001, republika190604-002, republika210704-001, republika210704-003, republika220604-003, republika241203, republika260803, republika280703, republika300604-003, situshijau040603, situshijau070503, situshijau080503-001, situshijau091203-003, situshijau101103-004, situshijau130103-001, situshijau130503-002, situshijau140103-002, situshijau140903-001, situshijau140903-003, situshijau150403-002, situshijau180803-002, situshijau181103-002, situshijau200103-001, situshijau200103-001-No, situshijau201003-002, situshijau210103-003, situshijau210503-001, situshijau250203, situshijau270303-004, situshijau290503-001, situshijau300403, situshijau310303, suarakarya000000-001-02, suarakarya000000-010, suarakarya000000-019, suarakarya000000-027, suarakarya000000-034, suarakarya000000-037, suaramerdeka270601, suarapembaruan000000-002, suarapembaruan020603, suarapembaruan060602, suarapembaruan110702, suarapembaruan110702-01,
suarapembaruan151102, suarapembaruan160702,
suarapembaruan241003, suarapembaruan290802-001, wartapenelitian000000-007, wartapenelitian000000-009
Lanjutan
Kueri Gugus Jawaban
Swasembada pangan indosiar021203-002, kompas060503, kompas100901, kompas110201, kompas150304-002, kompas170104, kompas230603, kompas230899, kompas270203-001, kompas270401, kompas270502-002, mediaindonesia160603, republika030304, republika060503, republika061003, republika080703, republika100704-005, republika220604-003, republika220604-003, republika230902-001, republika230902-002, republika231202-001, republika231202-002, 001-02, 002-02, suarakarya000000-016, suarakarya000000-021, suaramerdeka170602-001, suarapembaruan110903, suarapembaruan221102
Tadah hujan gatra210704, gatra301002, indosiar260803-001, indosiar310504, jurnal000000-001, kompas270502-002, mediaindonesia160603, mediaindonesia310503, republika090804-01, republika210704-004, republika230704-005, republika240604-005, republika290604-007, suarakarya000000-001-02, suarakarya000000-030, suaramerdeka130602, suarapembaruan260703-002, wartapenelitian000000-004
Tanaman obat balaipenelitian000000-008, balaipenelitian000000-009, indobic120504, indosiar010704, indosiar260803-002, republika020604-003, republika030804-002, republika270604, republika290604-001, situshijau030203-001, situshijau041203, situshijau060503, situshijau070103-004, situshijau070103-005, situshijau100603-002, situshijau101103-003, situshijau120303-004, situshijau130103-002, situshijau130503-001, situshijau140103-003, situshijau140903-004, situshijau180203-001, situshijau180203-002, situshijau201003-002, situshijau270303-001, situshijau270303-003, situshijau270503-002, situshijau270703-002, situshijau290503-001
Tanaman pangan bitraindonesia000000-001, indosiar021203-001, indosiar030304, indosiar050704-002, indosiar130104, indosiar130504, indosiar160304, indosiar180304, indosiar310504, kompas020603, kompas120102, kompas120702, kompas171002, kompas180701, kompas240302, kompas260203, kompas311203, mediaindonesia030104, mediaindonesia160603, mediaindonesia170303, mediaindonesia220303, republika030304, republika050903, republika080604-004, republika150903, republika200603, republika220604-003, republika230704-006, republika241203, republika260604-001, republika271003, situshijau070103-003, situshijau140903-001, situshijau181103-001, situshijau290403-002, suarakarya000000-001-02, suarakarya000000-011, suarakarya000000-013, suarakarya000000-031, suaramerdeka160703, suaramerdeka250302, suarapembaruan151102, suarapembaruan260703-002
Upaya peningkatan pendapatan petani
indosiar150104-001, jurnal000000-017, kompas030502-001, kompas031003, kompas100399, kompas170903, kompas200802, kompas210502, kompas260702, kompas270203-001, kompas300402, kompas300502-002, pembaruan110903, poskota110703, republika030804-002, republika030903-001, republika060804-001, republika060804-003, republika230404, republika231202-001, republika231202-002, republika240604-005, republika241203, republika281202, republika300704-002, situshijau140503-001, situshijau180803-002, situshijau181103-002, situshijau200103-001, situshijau280203, suaramerdeka120104, suaramerdeka170602-001, suarapembaruan060602, suarapembaruan290802-001, wartapenelitian000000-005
Lampiran 2 Contoh dokumen koleksi pengujian <DOC>
<DOCNO>balaipenelitian000000-004</DOCNO>
<TITLE>PENGARUH JARAK TANAM TERHADAP JUMLAH MATA TUNAS PADA BEBERAPA KLON KAPUK </TITLE>
<AUTHOR>MOCH. SAHID, BUADI, dan O.M.Y. FACHRUDIN </AUTHOR> <TEXT>
RINGKASAN
Percobaan dilakukan di Kebun Percobaan Muktiharjo, Pati dari bulan Desember 1991 sampai dengan Desember 1993. Perlakuan disusun secara faktorial dalam rancangan petak terbagi dengan tiga ulangan. Petak utama adalah dua macam jarak tanam kapuk masing-masing 2 m x 1 m dan 2 m x 2 m. Anak petak terdiri dari delapan macam klon sebagai sumber mata tunas yaitu : MH I, MH II, Togo B, (Lanang 36 x Siam) x Congo, (Congo 2 x Lanang), (SS 29 x Congo), (Jepara x Congo 2), dan (P. Gudang x Lanang x Congo). Ukuran petak 20 m x 4 m. Lubang tanam berukuran 0.6 m x 0.6 m x 0.6 m ditanami satu tanaman. Pupuk kandang dicampur dengan tanah digunakan sebagai penimbunan pada saat tanam. Bahan tanaman berupa bibit stum okulasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jumlah mata tunas aktif dengan jarak tanam 2 m x 1 m lebih banyak dibanding 2 m x 2 m, masing-masing 147 625 dan 79 661 mata tunas per hektar, sedang diameter entresnya pada jarak tersebut masing-masing 34.47 mm dan 42.53 mm. Jumlah mata tunas aktif tertinggi dihasilkan oleh klon (SS 29 x Congo), yaitu 123 959.33 tunas per hektar dan 33.33 tunas per tanaman.
Kata kunci : Ceiba pentandra, jarak tanam, klon, mata tunas, produksi </TEXT>
Lampiran 3 Daftar stopword
Acapkali apalagi begini berikut bukankah
Ada apalah beginilah berikutnya bukanlah
Adakah apanya begitu berjumlah bukannya
Adakan apapun begitulah berkat buktikan
Adalah arti begitupula berkenaan cara
Adanya artian begitupun berkesan cerita
Adapun artinya belakang berkesempatan ceritanya
Aduh asalan belakangan berkesimpulan contoh
Agak asalkan belum berlalu contohkan
Agaknya asumsi belumlah berlalunya contohnya
Agar asumsinya benar berlama cukup
Aja atas benarkah berlangsung Cuma
Akalan atasnya benarnya bermula daerah
Akan atau berada bersama dahulu
Akankah ataukah berakhir bersamaan dalam
Akhir ataupun berakhirnya bertepatan dan
Akhirnya awal berakibat beruntun dapat
Akibat bagai berakibatkan berupa dapatkah
Akibatkan bagaikan beralasan besarnya dapatkan
Akibatnya bagaimana beralih beserta dapatlah
Aku bagaimanakah beralihnya besok dari
Ala bagaimanapun beranggapan besoknya darinya
Alangkah bagi berapa betapa daripada
Alasan baginya berapanya biar dekat
Alasannya bagus berapapun biarlah dekatnya
Alih bagusnya berarti biasa demi
Alihkan bahkan berasumsi biasanya demikian
Amat bahwa berbagai bicarakan demikianlah
amatlah baik berbagi bicaranya dengan
ambil baiknya berbanding bila dengannya
anda balik berbeda bilamana depan
andai banding berdampak bilang depannya
anggap bandingkan berdasarkan bisa di
anggapan banyak berhadapan bisakah dia
antar banyaknya berharap bisanya dialah
antara barangkali berhubung boleh dialami
antaranya baru berhubungan boro dialihkan
apa bawah beri buat diambil
apabila bawahnya berikan buatnya diambilkan
Lanjutan
dianggap dimulailah haruslah kapan lakukan
diantara dimulainya harusnya karena lalu
diantaranya dimungkinkan hendak karenanya lalui
diapakan dipaparkan hendaklah kata lama
dibagi dipersilahkan hendaknya katakan lanjut
dibagikan disaat hingga katakanlah lantaran
dibeberapa disebabkan how katanya lantas
diberbagai disejumlah ialah kau lebih
diberi diseluruh ingin kayak lepas
diberikan disertai ini kayaknya lewat
diberinya disertakan inilah ke lokasi
dibiarkan disimpulkan inipun kebanyakan maka
dibiasakan disitulah itu kebetulan makin
dibilang ditanggapi itulah kebiasaan mampu
dicontoh ditanya itupun kecil mampukah
dicontohkan ditanyakan iya kecuali mampunya
dicontohkannya dituturkan jadi kemana mana
didapat diucapkan jadikan kemanakah manakala
didapati dkk jadilah kembali manalagi
didapatkan dll jadinya kemudian manapun
didapatnya dsb jangan kemungkinan masa
didasarkan dua jarang kemungkinannya masih
digolongkan dulu jauh kenapa masihkah
digunakan dulunya jelaskan kenapakah masing
diharapkan empat jika kepada masuk
dijadikan enggak jikalau kepadanya masyarakat
dijadikannya engkau juga kepala mau
dikarenakan esok jumlah ketika maupun
dikasih gimana jumlahnya ketimbang melainkan
dikata habis justru khususnya melakukan
dikatakan habisan juta kini melalui
dikatakannya habiskan kabupaten kita melihat
dikategorikan habisnya kadang kondisi memang
dikembangkan hal kalau kurang memaparkan
diketahui hampir kalaupun lagi membagi
diketahuinya hanya kali lagian membagikan
dilaksanakan hanyalah kalian lagipula memberi
dilakukan hari kami lain memberikan
dimana harus kamu lainnya memberinya
Lanjutan
membolehkan menuju paparan sambil segera
membuat menunjukkan paparkan sambutannya sehabis
memeperoleh menurut paparnya sampai seharusnya
memiliki menurutnya para sana seharusnyalah
meminta menuturkan pasti sang sehingga
memperbolehkannya menyatakan pastilah sangat sehubungan
mempersilahkan menyebabkan pastinya sangatlah sejak
mempunyai menyebutkan pelak satunya sejauhmana
memungkinkan menyia pelbagai saya sejumlah
menanggapi mereka pemaparan sayangnya sekalian
menanggapinya merupakan pembagian seakan sekaligus
menanyakan meski pembagiannnya seandainya sekalipun
mencapai meskipun pendapat seantero sekarang
mencontohkan mesti pengalihan sebab sekata
mendapat mestinya pengambil sebabkan sekedar
mendapati misal pengambilan sebabnya sekeliling
mendapatkan misalkan pengandaian sebagai seketika
mendapatkannya misalnya per sebagaimana sekian
menerus mudah peralihan sebagainya sekitar
mengada mula percuma sebagian selagi
mengaku mulai peri sebaik selain
mengalami mulainya perihal sebaiknya selalu
mengalihkan mulanya perlahan sebaliknya selama
mengambil muncul perlu sebanyak selanjutnya
mengambilnya mungkin pernah sebelum selesai
menganggap mungkinkah persen sebelumnya selesaikah
menganggapnya namun pertamanya sebenarnya seluruh
mengapa nanti pinggir seberapa seluruhnya
mengatakan negara pula seberat semakin
mengembangkan nilai pulalah sebesar semampunya
mengenai nyaris pun sebetulnya semenjak
menggunakan nyiakan rata sebuah sementara
mengungkapkan oleh relevankah secara semestinya
meningkat orang rendah sedalam semisal
meningkatkan pada saat sedang semoga
menjadi padahal saatnya sedangkan semua
menjadikan padanannya saatnyalah sedapat semuanya
menjadikannya paling saja sedemikian semula
menjelang panjangnya salah sedikit seolah
Lanjutan
seorangpun sia tergolong untuk
sepadan sialnya terhadap usah
sepanjang siap terjadi usahlah
sepasang siapa terjadilah usai
sepele siapakah terjadinya usianya
sependapat siapapun terkadang waktu
seperti silahkan terkait waktulah
sepertinya singkatnya terkecuali waktunya
seputar sini terlalu walau
seraya sinilah terlebih walaupun
serba situ termasuk warga
serentak sosok ternyata yaitu
sering sosoknya tersebut yakni
seringkali suatu tertentu yang
seringkalinya sudah terus
seringlah sulit tetap
seringnya sungguh tetapi
serta sungguhpun tiap
sertanya supaya tiba
sesaat tak tidak
sesama tambahnya tidaklah
sesamamu tanggapan tidaknya
sesedikit tanggapannya tiga
seseorang tanggapnya tinggi
sesuai tanpa tutur
sesuatu tapi tuturnya
sesuatunya tatkala ucap
sesudah telah ucapan
sesudahnya tempat ucapannya
sesukanya tengah ucapkan
sesungguhnya tentang ucapnya
setelah tentu ujar
setelahnya tentunya ujarnya
seterusnya tepatnya umpamanya
setiap terbagi umum
setidak terbalik umumnya
setidaknya terbiasa ungkap
seusai terbilang ungkapan
sewaktu terdapat ungkapkan
Lampiran 4 Daftar AVP pada pengujian pembobotan TF-IDF
Kueri Nilai precision pada eleven standard recall
0 0.1 0.2 0.3 0.4 0.5 0.6 0.7 0.8 0.9 1
Bencana kekeringan 1.000 1.000 0.900 0.900 0.900 0.880 0.800 0.750 0.733 0.590 0.587
Dukungan pemerintah pada pertanian 1.000 0.300 0.300 0.234 0.178 0.174 0.165 0.141 0.130 0.092 0.041
Flu burung 1.000 1.000 1.000 0.941 0.941 0.941 0.941 0.941 0.900 0.870 0.840
Gabah kering giling 1.000 0.833 0.833 0.667 0.480 0.438 0.383 0.383 0.370 0.361 0.293
Gagal panen 1.000 0.750 0.750 0.625 0.588 0.458 0.439 0.327 0.247 0.241 0.241
Impor beras indonesia 1.000 1.000 1.000 1.000 0.950 0.821 0.675 0.640 0.500 0.345 0.226
Industri gula 1.000 1.000 0.800 0.800 0.800 0.769 0.750 0.700 0.500 0.176 0.093
Institut pertanian bogor 1.000 0.833 0.692 0.682 0.630 0.605 0.605 0.588 0.559 0.480 0.310
Kelangkaan pupuk 1.000 1.000 1.000 0.909 0.909 0.846 0.813 0.714 0.708 0.692 0.377
Kelompok masyarakat tani 0.800 0.800 0.533 0.524 0.333 0.283 0.266 0.258 0.257 0.186 0.140
Laboratorium pertanian 1.000 0.800 0.714 0.692 0.692 0.632 0.517 0.517 0.266 0.145 0.072
Musim panen 0.818 0.818 0.818 0.520 0.475 0.412 0.325 0.305 0.267 0.248 0.196
Pembangunan untuk sektor pertanian 1.000 0.700 0.600 0.600 0.524 0.464 0.382 0.363 0.285 0.231 0.159 Penerapan bioteknologi di indonesia 1.000 0.833 0.450 0.200 0.135 0.090 0.085 0.058 0.058 0.058 0.058 Penerapan teknologi pertanian 1.000 1.000 0.727 0.706 0.615 0.500 0.471 0.226 0.123 0.048 0.043
Penyakit hewan ternak 0.500 0.500 0.400 0.400 0.389 0.389 0.346 0.212 0.212 0.156 0.155
Penyuluhan pertanian 1.000 1.000 1.000 0.667 0.667 0.560 0.425 0.352 0.180 0.042 0.038
Perdagangan hasil pertanian 0.400 0.286 0.286 0.268 0.232 0.180 0.156 0.111 0.100 0.082 0.048 Sistem pertanian organik 1.000 1.000 0.737 0.737 0.737 0.737 0.714 0.680 0.606 0.512 0.036
Petani tebu 1.000 1.000 0.556 0.476 0.476 0.333 0.238 0.238 0.193 0.151 0.084
Peternak ayam 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 0.867 0.842 0.842 0.818 0.488
Produk usaha peternak rakyat 1.000 1.000 0.500 0.273 0.143 0.113 0.113 0.096 0.090 0.062 0.060
Lanjutan Riset pertanian 1.000 0.778 0.609 0.356 0.255 0.131 0.099 0.094 0.079 0.074 0.074 Swasembada pangan 0.500 0.500 0.500 0.400 0.400 0.400 0.400 0.400 0.242 0.220 0.094 Tadah hujan 0.667 0.667 0.667 0.438 0.417 0.417 0.406 0.406 0.385 0.293 0.184 Tanaman obat 1.000 1.000 1.000 0.818 0.75 0.441 0.254 0.152 0.134 0.134 0.109 Tanaman pangan 1.000 0.296 0.278 0.277 0.234 0.163 0.163 0.162 0.136 0.136 0.121
Upaya peningkatan pendapatan petani 0.500 0.500 0.188 0.169 0.163 0.141 0.117 0.112 0.109 0.106 0.076 Harga komoditas pertanian 1.000 1.000 0.889 0.889 0.889 0.889 0.864 0.851 0.708 0.464 0.197
Lampiran 5 Daftar AVP pada pengujian pembobotan TF-RIDF
Kueri Nilai precision pada eleven standard recall
0 0.1 0.2 0.3 0.4 0.5 0.6 0.7 0.8 0.9 1
Bencana kekeringan 1.000 0.900 0.900 0.900 0.900 0.880 0.833 0.833 0.833 0.833 0.833
Dukungan pemerintah pada pertanian 0.217 0.217 0.214 0.214 0.214 0.214 0.214 0.214 0.214 0.214 0.214
Flu burung 1.000 1.000 1.000 0.941 0.941 0.941 0.941 0.941 0.900 0.870 0.840
Gabah kering giling 1.000 1.000 0.714 0.615 0.476 0.414 0.414 0.414 0.414 0.414 0.414
Gagal panen 0.750 0.750 0.714 0.593 0.593 0.593 0.593 0.593 0.593 0.593 0.593
Impor beras indonesia 1.000 1.000 1.000 1.000 0.957 0.957 0.800 0.800 0.800 0.800 0.800
Industri gula 1.000 1.000 1.000 0.818 0.818 0.769 0.750 0.583 0.517 0.517 0.517
Institut pertanian bogor 1.000 1.000 0.692 0.462 0.462 0.462 0.462 0.462 0.462 0.462 0.462
Kelangkaan pupuk 1.000 1.000 1.000 0.909 0.909 0.846 0.765 0.762 0.762 0.720 0.720
Kelompok masyarakat tani 0.800 0.800 0.563 0.524 0.400 0.400 0.400 0.400 0.400 0.400 0.400
Laboratorium pertanian 0.333 0.231 0.231 0.231 0.231 0.231 0.231 0.231 0.231 0.231 0.231
Musim panen 0.818 0.818 0.818 0.565 0.517 0.517 0.517 0.517 0.517 0.517 0.517
Pembangunan untuk sektor pertanian 1.000 0.833 0.591 0.583 0.571 0.571 0.571 0.571 0.571 0.571 0.571 Penerapan bioteknologi di indonesia 1.000 1.000 0.389 0.389 0.389 0.389 0.389 0.389 0.389 0.389 0.389 Penerapan teknologi pertanian 1.000 0.353 0.353 0.353 0.353 0.353 0.353 0.353 0.353 0.353 0.353
Penyakit hewan ternak 0.500 0.500 0.400 0.400 0.368 0.368 0.320 0.310 0.310 0.310 0.310
Penyuluhan pertanian 1.000 0.214 0.214 0.214 0.214 0.214 0.214 0.214 0.214 0.214 0.214
Perdagangan hasil pertanian 0.667 0.267 0.267 0.267 0.267 0.267 0.267 0.267 0.267 0.267 0.267 Sistem pertanian organik 1.000 0.818 0.818 0.818 0.722 0.722 0.652 0.640 0.640 0.640 0.640
Petani tebu 1.000 1.000 0.455 0.259 0.259 0.259 0.259 0.259 0.259 0.259 0.259
Peternak ayam 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 0.867 0.842 0.842 0.792 0.792
Produk usaha peternakan rakyat 1.000 1.000 0.800 0.333 0.333 0.333 0.333 0.333 0.333 0.333 0.333
Lanjutan Riset pertanian 1.000 0.250 0.250 0.250 0.250 0.250 0.250 0.250 0.250 0.250 0.250 Swasembada pangan 0.417 0.417 0.381 0.333 0.333 0.333 0.333 0.333 0.333 0.333 0.333 Tadah hujan 0.667 0.667 0.429 0.429 0.417 0.417 0.367 0.367 0.367 0.367 0.367 Tanaman obat 1.000 1.000 1.000 0.818 0.591 0.591 0.591 0.591 0.591 0.591 0.591 Tanaman pangan 0.375 0.313 0.267 0.267 0.267 0.267 0.267 0.267 0.267 0.267 0.267
Upaya peningkatan pendapatan petani 0.235 0.235 0.214 0.214 0.214 0.214 0.214 0.214 0.214 0.214 0.214 Harga komoditas pertanian 1.000 0.923 0.923 0.567 0.567 0.567 0.567 0.567 0.567 0.567 0.567
Lampiran 6 Daftar AVP pada pengujian pembobotan TF-F1dengan asumsi 0,5
Kueri Nilai precision pada eleven standard recall
0 0.1 0.2 0.3 0.4 0.5 0.6 0.7 0.8 0.9 1
Bencana kekeringan 1.000 1.000 0.905 0.905 0.905 0.846 0.821 0.821 0.821 0.821 0.821
Dukungan pemerintah pada pertanian 1.000 0.500 0.455 0.455 0.393 0.393 0.393 0.393 0.393 0.393 0.393
Flu burung 1.000 1.000 1.000 0.938 0.938 0.938 0.938 0.938 0.900 0.870 0.840
Gabah kering giling 1.000 0.833 0.833 0.667 0.500 0.448 0.448 0.448 0.448 0.448 0.448
Gagal panen 1.000 1.000 0.786 0.708 0.692 0.692 0.692 0.692 0.692 0.692 0.692
Impor beras indonesia 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 0.821 0.821 0.821 0.821 0.821 0.821
Industri gula 1.000 1.000 0.800 0.800 0.800 0.733 0.667 0.667 0.533 0.533 0.533
Institut pertanian bogor 1.000 1.000 0.722 0.722 0.630 0.600 0.600 0.600 0.600 0.600 0.600
Kelangkaan pupuk 1.000 1.000 1.000 0.900 0.900 0.857 0.824 0.714 0.696 0.692 0.633
Kelompok masyarakat tani 0.800 0.800 0.500 0.480 0.480 0.480 0.480 0.480 0.480 0.480 0.480
Laboratorium pertanian 1.000 0.75 0.700 0.700 0.643 0.611 0.591 0.517 0.517 0.517 0.517
Musim panen 0.800 0.800 0.667 0.565 0.517 0.517 0.517 0.517 0.517 0.517 0.517
Pembangunan untuk sektor pertanian 1.000 0.727 0.625 0.538 0.533 0.533 0.533 0.533 0.533 0.533 0.533 Penerapan bioteknologi di indonesia 1.000 0.833 0.529 0.448 0.448 0.448 0.448 0.448 0.448 0.448 0.448 Penerapan teknologi pertanian 1.000 1.000 0.700 0.700 0.615 0.600 0.600 0.600 0.600 0.600 0.600
Penyakit hewan ternak 0.667 0.667 0.400 0.400 0.389 0.389 0.346 0.346 0.346 0.346 0.346
Penyuluhan pertanian 1.000 1.000 0.889 0.818 0.75 0.739 0.739 0.655 0.655 0.655 0.655
Perdagangan hasil pertanian 0.214 0.214 0.214 0.214 0.214 0.214 0.214 0.214 0.214 0.214 0.214
Sistem pertanian organik 1.000 1.000 0.737 0.737 0.737 0.737 0.714 0.633 0.633 0.633 0.633
Petani tebu 1.000 0.800 0.667 0.667 0.667 0.667 0.667 0.630 0.630 0.600 0.600
Peternak ayam 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 0.867 0.85 0.85 0.818 0.792
Produk usaha peternakan rakyat 1.000 0.667 0.500 0.333 0.333 0.333 0.333 0.333 0.333 0.333 0.333
Lanjutan Riset pertanian 1.000 0.750 0.640 0.607 0.607 0.607 0.607 0.607 0.607 0.607 0.607 Swasembada pangan 1.000 0.667 0.571 0.571 0.560 0.552 0.552 0.552 0.552 0.552 0.552 Tadah hujan 0.800 0.800 0.800 0.471 0.471 0.435 0.423 0.400 0.400 0.400 0.400 Tanaman obat 1.000 1.000 1.000 1.000 0.857 0.600 0.552 0.552 0.552 0.552 0.552 Tanaman pangan 0.286 0.278 0.273 0.273 0.273 0.273 0.273 0.273 0.273 0.273 0.273
Upaya peningkatan pendapatan petani 1.000 0.714 0.276 0.276 0.276 0.276 0.276 0.276 0.276 0.276 0.276 Harga komoditas pertanian 1.000 1.000 0.833 0.833 0.833 0.833 0.833 0.833 0.833 0.833 0.833
Lampiran 7 Daftar AVP pada pengujian pembobotan TF-F1 dengan asumsi 0,3
Kueri Nilai precision pada eleven standard recall
0 0.1 0.2 0.3 0.4 0.5 0.6 0.7 0.8 0.9 1
Bencana kekeringan 1.000 1.000 0.905 0.905 0.905 0.833 0.733 0.733 0.733 0.733 0.733
Dukungan pemerintah pada pertanian 1.000 0.571 0.429 0.400 0.393 0.393 0.393 0.393 0.393 0.393 0.393
Flu burung 1.000 1.000 0.933 0.933 0.933 0.933 0.933 0.900 0.900 0.870 0.840
Gabah kering giling 1.000 0.833 0.833 0.667 0.524 0.481 0.481 0.481 0.481 0.481 0.481
Gagal panen 1.000 1.000 1.000 0.800 0.667 0.667 0.667 0.667 0.667 0.667 0.667
Impor beras indonesia 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 0.815 0.815 0.815 0.815 0.815 0.815
Industri gula 1.000 0.833 0.833 0.800 0.800 0.733 0.650 0.577 0.533 0.533 0.533
Institut pertanian bogor 1.000 0.833 0.706 0.684 0.654 0.621 0.621 0.621 0.621 0.621 0.621
Kelangkaan pupuk 1.000 1.000 1.000 1.000 0.917 0.917 0.824 0.789 0.704 0.704 0.704
Kelompok masyarakat tani 0.800 0.800 0.538 0.480 0.480 0.480 0.480 0.480 0.480 0.480 0.480
Laboratorium pertanian 1.000 0.750 0.700 0.700 0.667 0.591 0.591 0.536 0.536 0.536 0.536
Musim panen 0.600 0.600 0.529 0.520 0.500 0.500 0.500 0.500 0.500 0.500 0.500
Pembangunan untuk sektor pertanian 1.000 0.700 0.579 0.536 0.536 0.536 0.536 0.536 0.536 0.536 0.536 Penerapan bioteknologi di indonesia 1.000 0.833 0.529 0.464 0.464 0.464 0.464 0.464 0.464 0.464 0.464 Penerapan teknologi pertanian 1.000 1.000 0.609 0.609 0.567 0.567 0.567 0.567 0.567 0.567 0.567
Penyakit hewan ternak 0.500 0.500 0.500 0.500 0.412 0.412 0.400 0.346 0.346 0.346 0.346
Penyuluhan pertanian 1.000 1.000 0.889 0.786 0.786 0.750 0.750 0.679 0.679 0.679 0.679
Perdagangan hasil pertanian 0.214 0.214 0.214 0.214 0.214 0.214 0.214 0.214 0.214 0.214 0.214 Sistem pertanian organik 1.000 0.737 0.737 0.737 0.737 0.737 0.714 0.655 0.655 0.655 0.655
Petani tebu 1.000 0.800 0.667 0.667 0.667 0.667 0.667 0.654 0.654 0.621 0.621
Peternak ayam 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 0.867 0.850 0.850 0.792 0.792
Produk usaha peternakan rakyat 1.000 0.400 0.400 0.400 0.267 0.267 0.267 0.267 0.267 0.267 0.267
Lanjutan Riset pertanian 1.000 0.750 0.667 0.586 0.586 0.586 0.586 0.586 0.586 0.586 0.586 Swasembada pangan 1.000 0.750 0.750 0.750 0.750 0.727 0.679 0.667 0.667 0.667 0.667 Tadah hujan 0.833 0.833 0.833 0.545 0.533 0.476 0.458 0.444 0.444 0.444 0.444 Tanaman obat 1.000 1.000 1.000 0.909 0.857 0.536 0.536 0.536 0.536 0.536 0.536 Tanaman pangan 0.286 0.278 0.273 0.273 0.273 0.273 0.273 0.273 0.273 0.273 0.273
Upaya peningkatan pendapatan petani 1.000 0.833 0.292 0.292 0.292 0.292 0.292 0.292 0.292 0.292 0.292 Harga komoditas pertanian 1.000 0.875 0.52 0.519 0.519 0.519 0.519 0.519 0.519 0.519 0.519