MAJALAH ILMIAH PAWIYATAN 114
PROSES DAN DAMPAK URBANISASI
Yohanes SuharsoFakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, IKIP Veteran Semarang
Email : [email protected]
Abstrak
Urbanisasi merupakan suatu proses pindahnya penduduk desa kekota dalam rangka untuk mengubah nasib dari tidak baik menjadi baik, tidak maju menjadi maju, tidak berpengalaman menjadi berpengalaman, tidak berwawasan luas menjadi berwawasan luas. Dengan keadaan itu maka namanya urbanesasi tidak akan dapat di berhentikan karena akan membatasi hak asasi manusia untuk hidup lebih baik dan maju, kreatif dan tanggung jawab. Pindahnya penduduk desa kota memang membawa dampak baik di kota maupun di desa yang ditinggal, untuk kota misalnya perubahan demografis, poltik, ekonomi, budaya,sosial, tetapi untuk desa dampaknya, kurangnya tenaga pertanian, kerawanan didesa, terjadinya alih fungsi tanah pertanian, desa akan selalu tertinggal. Pembangunan kota akan terbantu dengan adanya Urbanisasi kalau orang yang datang kekota punya skill (keahlian), keahlian ini tidak banyak membebani kota karena oaring yang datang kekota akan memanfaatkan sarana dan prasarana, memanfaatkan kondisi yang ada di kota dengan cepat. Dampak Urbanesasi untuk Negara maju perubahan fisik kota berkembang dengan pemukiman elite di pinggiran kota yang di tunjang kemajuan teknologi. Untuk Negara berkembang secara fisik kota akan tumbuh menjadi besar dan luas dengan tingkat teknologi dan kualitas kehidupan kota yang kurang memadai.
Kata Kunci : urbanisasi, penduduk I. Latar Belakang
Membicarakan kota dan pertumbuhannya tidak terlepas dari pembahasan terhadap proses urbanisasi sebagai suatu fenomena global. Terkait dengan pertumbuhan perkotaan yang sangat pesat, yang menjadi tantangan adalah Implikasi pertumbuhan perkotaan, pada pertumbuahan kota akan terkait adanya aspek-aspek antara lain, morfologi, jumlah penduduk, hukum, ekonomi, social ( Hoekueld Geografi) sedang menurut pendapat Anas Rapoport yang mengutif Jorge E Hardoy untuk merumuskan kota adalah:
1. Ukuran dan jumlah Penduduk 2. Bersifat permanen
3. Kepadatan minimum terhadap massa dan tempat 4. Struktur dan tata ruang
5. Tempat masyarakat yang tinggal dan bekerja 6. Fungsi perkotaan minimum yang terperinci 7. Kelembagaan yang sama
8. Heterogenitas dan perbedaan 9. Pusat ekonomi
MAJALAH ILMIAH PAWIYATAN 115
Berdasarkan hal tersebut di atas maka kota adalah tempat dengan konsentrasi penduduk lebih padat dari wilayah sekitarnya karena terjadi pemusatan kegiatan fungsional yang berkaitan dengan kegiatan atau aktivitas penduduknya.
Apabila di telusuri bersama bahwa urbanisasi merupakan suatu proses menjadi kota, karena suatu wilayah bisa menjadi kota di dukung salah satunya adalah jumlah penduduk. Kota adalah suatu tipe pemikiman yang secara nasional kepadatan penduduknya tinggi, struktur mata pencahariannya non agraris, tata guna lahannya bervariasi, dan gedung-gedungnya di bangun rapat.
Dengan melihat latar belakang tersebut di atas maka De Bruijne menyampaikan definisi urbanisasi sebagai berikut:
1. Pertumbuhan % penduduk yang bertempat tinggal di perkotaan, baik secara mondial, nasional, regional.
2. Berpindahnyapenduduk dari pedesaan ke kota-kota
3. Bertambahnya penduduk bermata pencaharian non agraris di pedesaan. 4. Tumbuhnya suatu pemukiman menjadi kota
5. Mekas atau meluasnya struktur artefaktial morfologis suatu kota di kawasan sekitarnya 6. Meluasnya pengaruh suasana ekonomi kota ke pedesaan
7. Meluasnya pengaruh suasana sosial, psikulasi, dan cultural kota ke pedesaan
Proses memadatnya penduduk diikuti dengan proses meluasnya pembagiankerja,meningkatnya spesialisasi makin mudahnya menggunakan tenaga non insani, makin cepatnya revolusi ilmiah dan teknologi, serta turunya biaya umum. Selain itu padatnya jumlah penduduk akan memperbesar golongan penduduk yang mendapat layanan umum. Pembangunan ekonomi akan selalu terkait dengan adanya urbanisasi, yaitu pembangunan ekonomi dapat mempercepat proses urbanisasi dan sebaliknya adanya urbanisasi akan mendorong cepat pembangunan ekonomi.
II. Permasalahan
Apakah benar bahwa urbanisasi akan membawa dampak terhadap pertumbuhan kota.
III. Pembahasan
Pembangunan ekonomi dan pembangunan sosial mempengaruhi munculnya urbanisasi. Pembangunan ekonomi akan di ikuti perombakan dalam corak kegiatan ekonomi, makin maju suatu perekonomian makin penting peranan kegiatan industri dan perdagangan serta mempengaruhi perubahan tata kehidupan masyarakat kota dalam bidang pemukiman, hukum, politik, keamanan dan segi sosial.
Proses berpindahnya penduduk dari desa kekota akan di ikuti adanya pengembangan fisik kota termasuk adanya perubahan fungsi yang ada di kota, selain hal
MAJALAH ILMIAH PAWIYATAN 116
tersebut akan terjadi meluasnya pembagian kerja, meningkatnya spesialisasi sistem kerja, makin mudahnya penggunaan tenaga non insani, makin cepatnya perubahan penggunaan teknologi, makin berkuran jarak, waktu dan ruang serta memperbesar golongan penduduk yang mendapat pelayanan umum.
Pertumbuhan kota di tandai dengan adanya perubahan atau pergeseran kondisi ekonomi yang ada di perkotaan atau dengan kata lain struktur ekonomi primer berubah menjadi sektor sekunder dan sektor industri mengarah menjadi sektor tersier. Pembangunan ekonomi dapat mempercepat proses urbanisasi dan sebaliknya proses urbanisasi dapat pula mempercepat proses pembangunan ekonomi ( Sukirno 1983 ). Sesuai dengan hal tersebut maka urbanisasi akan menciptakan perkembangan kota dan selanjutnya terdapatnya kota-kota besar akan menyebabkan proses pembangunan ekonomi dan transportasi sosial budaya dari desa yang masuk kekota akan mengalami perubahan karena situasi dan kondisi tempat kota.
Nia K. Pontoh dan Iwan Kustiawan (2009,95), secara historis, kota memegang beberapa peranan penting dalam kehidupan politk, sosial, dan ekonomi suatu negara. Oleh sebab itu terjadinya urbanisasi karena adanya perubahan fungsi yang ada di perkotaan. Ada faktor yang lain yaitu faktor sosial, misal ingin bertempat di daerah yang lebih ramai dan menarik, banyak tempat hiburan, mudah mendapatkan tempat-tempat pendidikan, mudah mendapatkan tempat-tempat-tempat-tempat untuk memenuhi kebutuhan setiap hari.
Faktor yang bersifat ekonomi merupakan penyebab terpenting dan timbulnya urbanisasi dan perkembangan kota, pembangunan ekonomi akan dapat mempengaruhi pembangunan yang lain terutama dapat di lihatdengan mudah adalah pembangunan infrastruktur misal pembangunan gedung, jalan, jembatan serta pembangunan suprastruktur misal peningkatan SDM Pembangunan ekonomi apabila berjalan konsisiten dan rutin maka akan menjadi ekonomi yang besar dan pada waktu yang akan datang menjadi tolak ukur majunya suatu pemerintahan.Pembangunan atau pertumbuhan ekonomi dikota juga membutuhkan tenaga manusia dan oleh sebab itulah tidak dapat di tolak atau di hentikan adanya urbanisasi. Pembangunan ekonomi juga membutuhkan tenaga terampil, tempat (lahan), kestabilan pemerintah, kestabilan atau kejelasan hukum dan politik, keamanan dan masih banyak lagi. Kesemuanya ini adalah membutuhkan tenaga atau pemikiran manusia yang handal ( profesional ).
1. Implikasi yang menimbulkan implikasi terhadap perkembangan kota (Sukirno, 1985 ). a. Kemajuan teknologi memungkinkan sektor pertanian menaikkan produktifitasnya
dan mengurangi jumlah tenaga pertanian. Kondisi ini akan banyak yang menganggur, misalnya membacak tanah dahulu membutuhkan binatang sudah di gantikan traktor, alat tersebut hasil lebih baik dan lebih cepat selesai, tenaga
MAJALAH ILMIAH PAWIYATAN 117
manusianya tidak banyak di butuhkan, termasuk menanam padi dan memanen padi juga merubah gabah jadi beras semuanya semuanya sudah memakai mesin. b. Kemajuan teknologi menyebabkan kegiatan sektor industri bertambah dan
berkembang jenis serta mutunya, hal ini akan membawa dampak terhadap kondisi kota akan berubah atau tumbuh dengan cepat strategis.
Pertumbuhan ekonomi yang cepat ini akan mempengaruhi sektor yan lain misal tenaga kerja : bertambahnya jenis kegiatan ekonomi dan perdagangan akan membutuhkan banyaknya tenaga manusia sehingga kalau dikota tidak mencukupi tenaga yang di butuhkan maka akan mencari tenaga dari luar kota masuk ke kota menjadi tenaga kerja tetap, kontrak, musiman, kesemuanya akan menambah jumlah penduduk kota jadi bertambah besar.
Pertumbuhan penduduk kota di butuhkan maupuntidak di kota kesemuanya akan menjadi beban kota, terutama kepadatan kota, keamanan, pendidikan, kebersihan, persediaan lahan, masalah politik, lunturnya peradapan pranata social masyarakat atau perubahan karakter masyarakat yang pindah dari desa ke kota.
Munculnya transformasi global yang ada sekarang ini akan cenderung adanya perubahan wajah kota dan lingkungan.
a. Tranformasi dari desa ke kota, pindahnya penduduk merupakan satu mekanisme untuk menjadi agar kepadatan penduduk tidak melebihi daya dukungnya. Keadaan yang menimbulkan adanya manusia berkeinginan hidup yang nyaman dan berkecukupan akan kebutuhannya, terutama kebutuhan setiap harinya.
Urbanisasi terjadi karena dorongan dari desa misalnya faktor keamanan, ekonomi, sosial, lingkungan, pemerintahan dan lain-lain kesemuanya ini di kota tersedia. b. Kota-kota besar, kota raya dan kota mega akan lebih banyak terdapat di
negara-negara selatan ketimbah utara. Unyuk negara-negara selatan pada umumnya banyak negara berkembang sehingga segala sesuatunya belum terpenuhi secara maksimal. Agar kebutuhan secara maksimal di butuhkan daya dukung yang besar dan lengkap termasuk tenaga manusia yang handal dan terampil. Kebutuhan tenaga ini akan ada kemungkinan mendatangkan dari luar daerah sekitarnya atau kalau perlu dari luar negeri, sehingga yang katagoti berkembangkan segera berubah menjadi negara maju.
c. Penduduk mulai bergerak dari sektor formal pindah ke sektor non formal, misalnya ke jasa perdagangan sektor formal, misalnya perusahaan besar dan perusahaan swasta. Sektor informal perusahaan mikro atau perumahan rakyat.
2. Asal – usul kota tradisional ( Zahnd, 1999 )
a. Pendekatan teknologi dalam kota, berpindahnya penduduk desa pindah ke kota di sebabkan adanya revolusi pertanian, misalnya populasi yang bertambah,
MAJALAH ILMIAH PAWIYATAN 118
organisasi masyarakat yang makin komplek, lingkungan sebagai sumber produksi pertanian, teknoloi yang meluas.
b. Pendekatan ekonomi dalam kota : faktor ekonomi yang mengubah pemukiman desa menjadi kota, sehingga faktor perdagangan menjadi kriteria yang paling utama dalam perubahan pemukiman perdesaan menjadi perkotaan, hal tersebut yaitu lokasi serta hubungan dengan lingkungan menjadi faktor paling strategis dalam perkembangan kota.
c. Pendekatan idiologi dalam kota : faktor utama yang menyebabkan pemukiman perdesaan menjadi perkotaan adalah budaya yang di ekpresikan secara religius simbulik.
Ketiga pendekatan teori mengenai asal-usul kota serta proses perkembangan kota tradisional tersebut, jelas bahwa dinamika dalam kota tradisional rumit. Walaupun masih banyak keterbatasan segala sesuatunya baik fisis maupun non fisis.
3. Kota Modern
Kota di anggap modern di pengaruhi oleh banyak faktor yang tidak lagi di pengaruhi oleh batasan tertentu,termasuk di dalamnya adalah ketidak terbatasnya komunikasi dan pengaruh pada masyarakat secara tradisional secara individu misalnya ide-ide baru, ketidak terbatasan teknologi, penggunaan bahan menyebabkan perbedaan bentuk kota, ketidak terbatasan mobilitas yang mengarah pada perluasan serta kepadatan kota yang berkembang begitu cepat. Dengan demikian dominasi yang ada di kota lebih rumit di banding kota tradisional. Dengan demikian kota modern mengalami dua kecendurungan pada masa kini yang akibatnya berbeda dengan yang lain, yaitu reduksisme dan individualisme artinya perancangan di kurangi sejauh mungkin karena kompleksitas di anggap kurang sehat, dalam hal ini pembangunan kawasan kota di laksanakan dengan hanya menggunakan sedikit parameter, serta masalah kota dan kehidupan kota hanya di lihat dalam beberapa aspek yang sangat minim.
4. Perubahan dari kota kecil ke kota besar atau kota tradisional dengan kota modern ( Zahnd 1999 ).
a. Kota tradisional, mempunyai tradisi kebersamaan yang di lintasi budaya tradisional setempat. Dalam hal ini di pengaruhi faktor yang membatasi, yaitu keamanan, persatuan, keterbatasan teknologi, keterbatasan mobilitas, struktur sosial yang kaku, perkembangan lambat. Berdasarkan hal tersebut maka dapat di sampaikan 3 teori.
5. Proses Urbanesasi
Proses urbanesasi secara konseptual dapat di tinjau berdasarkan aspek demografi, ekonomi dan fisik ( Nia K. Pontoh, 2008 )
MAJALAH ILMIAH PAWIYATAN 119
a. Ditinjau dari aspek Demografi
Urbanesasi akan memunculkan pertambahan penduduk secara alami yaitu besarnya tingkat pertambahan penduduk karena besarnya penduduk juga di ikuti kelahiran yang tinggi juga, hal di pengaruhi adanya harapan hidup yang besar bagi anak yang lahir di tambah tingkat kesehatan masyarakat yang baik.
Pertumbuhan penduduk karena migrasi dari desa ke kota. Migrasi dari desa ke kotabanyak hal penyebabnya misalnya, mudahnya cari kerja di kota, kota tersedia akan kebutuhan hidup, Kota di lihat sepintas adalah menjanjikan untuk hidup lebih enak dan menyenangkan dan masih banyak lagi dan semuanya itu akan berpengaruh terhadap jumlah penduduk dan lapangan kerja, tempat tinggal, tempat-tempat pelayanan social, dan pelayanan ekonomi. Kondisi migrasi ini kalau tidak segera di buat solusi atau kebijakan dari pemerintah tidak menutup kemungkinan akan terjadi pertambahan penduduk kota yang besar, serta akan terjadi kemunculan masalah sosial, keamanan, kesehatan, sanitasi, pemukiman liar atau tak teratur, dan timbul banjir di lingkungan masyarakat kota.
Perpindahan penduduk dari desa ke kota juga memunculkan kota-kota baru karena adanya peluasan kota besar.
Dengan bertambahnya penduduk kota terus membesar maka akan muncul adanya, pembagian kerja, meningkatnya spesialisasi, makin mudah menggunakan tenaga non insani, maka cepatnya ilmu pengetahuan dan teknologi di kota, berkurangnya jarak tempuh kota yang satu dengan kota yang lain karena baiknya sarana dan pra sarana transportasi.
b. Faktor-faktor Urbanesasi
Faktor-faktor yang mendorong urbanesasi atau arus pindahnya penduduk desa ke kota ( Hauser 1985 )
1. Tingkat pendapatan perorangan meningkat
2. Pertambahan pendapatan cenderung di belanjakan barang-barang non pertanian
3. Produksi dan konsumsi lebih di berdayakan di perkotaan selain hal tersebut diatas ada faktor lain yang mempengaruhi laju urbanesasi.
- Perubahan teknologi lebih diberdayakan di perkotaan - Hasil produksi secara makro di export lewat kota - Pertambahan alami banyak muncul di desa
- Hak pemilikan lahan di kota dan daya serap kembang di kota lebih menguntungkan.
- Layanan pemerintahan dikota lebih berat, tetapi relatif lebih lancar - Ada suatu teori untuk mengurangi penduduk desa di lakukan urbanesasi.
MAJALAH ILMIAH PAWIYATAN 120
Ada teori lain yang di sampaikan Charles Whyne Hammond 1979. faktor pendorong urbanesasi adalah
- Kemajuan di bidang pertanian ini membutuhkan pasr dan konsumsi yang lebih besar, yang ada di kota
- Industrialisasi, butuh pasar, tenaga kerja, teknologi, tenaga skil, transportasi, bahan mentah yang mudah di kota
- Potensi pasar, pasar yang lengkap atau dan dapat menyediakan kebutuhan masyarakat dengan mudah adanya di kota.
- Peningkatan pelayanan, untuk pendidikan, kesehatan pemerintah dan lain-lain yang ada di kota.
- Kemajuan transportasi, dengan banyaknya penduduk dan untuk mobilitasnya di butuhkan sarana dan prasarana transpotasi yang memadai
- Kemajuan pendidikan, kesehatan, ini banyak di temui di daerah perkotaan. c. Ditinjau dari aspek Ekonomi atau pembangunan ekonomi
Aspek pembangunan ekonomi dalam hal ini tidak bisa lepas dengan peranan urbanesasi, pembangunan ekonomi yang cepat akan punya daya tarik pada masuknya penduduk, perlu menjadi pemikiran bahwa urbanesasi juga suatu aspek percepatan pembangunan, pendidikan, pembangunan pisik kota.
Urbanisasi akan menciptakan perkembangan kota dan selanjutnya terdapatnya kota-kota besar akan menyebabkan proses pembangunan ekonomi dan transformasi sosial berjalan dengan lebih dinamis. Mengenai pengaruh pembangunan ekonomi terhadap urbanisasi ini terdapat cukup bukti-bukti yang menunjukkan bahwa pembangunan ekonomi akan mempercepat proses urbanisasi. Akibat bila tingkat pembangunan suatu Negara bertambah tinggi maka proporsi penduduk yang berada di kawasan perkotaan juga menjadi bertambah besar. Apabila dibandingkan tingkat urbanisasi dengan tingkat pembangunan di berbagai Negara maka akan jelas terlihat bahwa di antara kedua hal tersebut terdapat korelasi yang cukup tinggi. Ditinjau secara historis, kota memegang beberapa peranan penting dalam kehidupan politik social, dan ekonomi suatu Negara. Oleh karena itu, penyebab terjadinya urbanisasi yang bertambah cepat dan bertambah pentingnya peranan kawasan perkotaan dalam suatu perekonomian yang lebih berkembang sangat kompleks.Faktor-faktor sosial seperti (1).Keinginan untuk tinggal di daerah yang lebih ramai, (2).Keinginan untuk memperoleh fasilitas sosial yang baik.Misalnya untuk (1).Memperoleh lebih banyak hiburan, untuk (2).Kepentingan pendidikan anak-anak dan untuk (3).Dapat berbelanja dengan lebih mudah dan (4).Mendapatkan lingkungan yang setaraf memegang peranan yang cukup penting menyebabkan bertambah tingginya proporsi penduduk yang
MAJALAH ILMIAH PAWIYATAN 121
berada di kawasan perkotaan apabila tingkat pembangunan ekonomi bertambah maju.
Menurut Sukirno (1985), dibandingkan dengan berbagai faktor lainnya, faktor yang bersifat ekonomi merupakan penyebab terpenting dari timbulnya urbanisasi dan perkembangan kota. Pembangunan ekonomi akan diikuti oleh perombakan dalam corak kegiatan ekonomi : makin maju suatu perekonomian, makin penting peranan kegiatan industry dan perdagangan. Perkembangan tersebut selanjutnya akan menghasilkan spesialisasi dalm perekonomian tersebut. Dalam suatu masyarakat yang tradisional, unit-unit kegiatan ekonomi mempunyai skala yang sangat terbatas dan sebagian besar merupakan unit yang cukup sendiri, yaitu memproduksi sendiri keperluannya. Dengan adanya pembangunan ekonomi, sedikit demi sedikit unit-unit kegiatan ekonomi yang bersifat cukup sendiri tersebut akan hilang dan unit-unit kegiatan ekonomi skala operasinya akan menjadi bertambah besar akan memproduksi barang-barang untuk keperluan pasar.
Penjelasan berikut mengenai kaitan urbanisasi dan pembangunan atau perkembangan ekonomi menyangkuat sumber-sumber pembangunan atau pengembangan ekonomi.Pembangunan bersumber dari beberapa faktor, di antaranya yang terpenting adalah pembentukan modal, perkembangan penduduk, dan perkembangan teknologi. Sejarah pembangunan di Negara maju menunjukkan bahwa perkembangan teknologi sangat besar sekali peranannya dalam pembangunan ekonomi dan faktor tersebut dianggap lebih penting artinya dari perkembangan penduduk dan pembentukan modal. Implikasi dari keadaan ini diantaranya adalah kemajuan dalam teknologi sangat besar sekali pengaruhnya terhadap corak penyebaran kegiatan ekonomi di antara perdesaan dan perkotaan: kemajuan teknologi menyebabkan kegiatan ekonomi lebih banyak dilakukan di perkotaan.
d. Faktor urbanesasi ( Khairuddin 1992) - Terbatasnya lapangan kerja pedesaan
- Kemiskinan di desa karena bertambahnya penduduk
- Sarana dan prasarana transportasi di desa kurang memadai - Upah buruh di kota tinggi
- Kemajuan dalam pemahaman tentang situasi kota
- Adat istiadat desa kadang menjadi beban masyarakat desa, rasa gengsi generasi muda, majunya pertanian.
e. Faktor penarik.
- Kesmpatan kerja yang lebih luas dan bervariasi di kota - Tingkat upah yang lebih tinggi
MAJALAH ILMIAH PAWIYATAN 122
- Lebih banyak kesempatan untuk maju (diferensiansi pekerjaan dan pendidikan dalam segala bidang
- Tersedianya barang-barang kebutuhan yang lebih lengkap
- Terdapatnya berbagai kesempatan untuk rekreasi dan pemanfaatan waktu luang, seperti bioskop, taman-taman hiburan dsb.
- Bagi orang-orang atau kelompok tertentu di kota member kesempatan untuk menghindarkan diri dari kontrol sosial yang ketat.
6. Dampak Urbanesasi Dampak secara Umum: - Perubahan demografi - Perubahan politik - Perubahan budaya - Perubahan ekonomi - Perubahan sosial
- Perubahan teknologi di kota dan desa - Perubahan sumber daya lingkungan - Tumbuhnya pemersatu bangsa - Berkurangnya tenag pertanian - Kerawan yang ada di desa - Masuknya budaya kota ke desa
- Alih fungsi tanah di pedesaan dan kota - Lunturnya sifat gotong royong di desa - Pembangunan desa tertinggal.
Philip M. Hauser dan Robert W. Gardner ( 1985) membedakan pertumbuhan perkotaan dengan urbanisasi. Secara esensial, urbanisasi adalah suatu proses perubahan proporsi penduduk yang berdiam di kawasan perkotaan. Dengan pengertian tersebut maka urbanisasi baru dapat terjadi apabila laju pertumbuhan
penduduk perkotaan lebih besardaripada laju pertumbuhan penduduk perdesaan.
Dengan kata lain bila laju pertumbuhan keduanya sama, urbanisasi dapat dikatakan tidak terjadi. Meskipun demikian, tidak berarti pertumbuhan masing-masing kota tidak berlangsung, karena pertumbuhan kota sendiri berlangsung karena du hal : (1) Pertumbuhan alami, sebagai selisih kelahiran dan kematian: (2) Reklasifikasi dan migrasi.
Urbanisasi di Negara maju sering digambarkan sebagai latar belakang dan akibat daya produksi yang meningkat dan tingkat hidup yang lebih tinggi. Proses memadatnya penduduk diikuti dengan (1) Proses meluasnya pembagian kerja, (2) Meningkatnya spesialisasi, (3) Makin mudahnya menggunakan pembangkit tenaga
MAJALAH ILMIAH PAWIYATAN 123
noninsani, (4) Makin cepatnya revolusi ilmiah dan teknologi, serta (5) Menurunya biaya layanan umum. Selain itu, (6) Berkurangnya jarak waktu dan ruang serta, (7) Memperbesar golongan penduduk yang mendapat layanan umum.
Di Negara maju, urbanisasi pada dasarnya merupakan fungsi dari pertumbuhan ekonomi. Makin tinggi pertumbuhan ekonomi suatu Negara atau suatu wilayah, makin tinggi derajat urbanisasinya(lever of urbanisasi)
Hal ini telah dibuktikan dengan data-data empiric yang menunjukkan korelasi antara pertumbuhan ekonomi (dan juga pendapatan per kapita penduduknya ) dengan derajat urbanisasi yang dicapai. Tak dapat dipungkiri bahwa kawasan perkotaan mempunyai peranan yang sangat besar terhadap ekonomi wilayah/Negara, yang digerakkan oleh kegiatan ekonomi di kawasan perkotaan (industry, perdagangan, dan jasa). Pertumbuhan kota ditandai dengan adanya perubahan/pergeseran struktur ekonomi dengan seckor primer (pertanian) berubah menjadi sektor sekunder (industri) dan sektor industri mengarah menjadi sektor tersier (jasa).
Dalam konteks itulah sangat mudah dipahami bahwa urbanisasi di Negara-negara maju juga berkorelasi dengan industrialisasi, karena pertumbuhan ekonomi yang tinggi jika ditelusuri secara sektoral sesungguhnya bersumber dari pertumbuhan industri yang pesat dan dominan. Di Negara maju, urbanisasi merupakan proses yang terus-menerus dan tidak dapat ditahan.
Jika di telusuri dalam berbagai kepustakaan sudah sejak lama ahli ekonomi dan ahli ilmu sosial lainnya mengadakan analisa mengenai hubungan antara urbanisasi dengan pembangunan ekonomi, yang dapat dibedakan dalam dua aspek. (1) Aspek yang pertama membahas tentang peranan dari urbanisasi terhadap pembangunan ekonomi dan aspek yang, (2) Menganalisa pula mengenai pengaruh dari pembangunan ekonomi terhadap urbanisasi. Kedua jenis analisa tersebut menunjukkan bahwa diantara urbanisasi dan pembangunan ekonomi terdapat kaitan atau hubungan sebab akibat yang timbal balik sifatnya pembangunan ekonomi dapat mempercepat proses urbanisasi dan sebaliknya proses urbanisasi dapat pula mempercepat proses pembangunan ekonomi ( Sukirno, 1985 ).
7. Dampak Urbanisasi yang lain
Perbedaan dalam latar belakang urbanisasi di negara berkembang dan negara maju mengakibatkan jenis masalah yang dihadapi kedua negara berbeda, begitu pula dengan jenis kebijaksanaan dan program yang disusun untuk memecahkan masalah tersebut. Selain itu, perbedaan dalam kekuatan pendorong dan situasi yang mempengaruhi urbanisasi di negara berkembang dan negara maju menghasilkan perbedaan dalam akibat yang ditimbulkan urbanisasi. Perbadaan ini akan dibahas dalam kerangka berbagai sudut pandang kawasan kota berikut ini (Hauser, 1985;52).
MAJALAH ILMIAH PAWIYATAN 124 HASIL Perubahan demografi Sistem Respon perkotaan kebijakan Perubahan politik perencanaan Guna lahan
Perubahan budaya Konflik
Lingkunagan Masalah politik
PERUBAHAN EKONOMI
URBANISASI terbangun dan sosial yang
lansekap kota terdefinisi
Perubahan sosial
Ekologi Perubahan tehnologi
sosial
Sumber daya lingkungan
Urbanisme Faktor pemersatu lokal
dan sejarah
Sumber :Knox,Paul L, 1994
Gambar 3.4 Proses Urbanisasi
Dampak urbanisasi di negara maju berbeda bila dibandingkan dengan negara berkembang. Bedanya adalah dinegara berkembang secara fisik kota akan tumbuh menjadi besar dan luas dengan tingkat teknologi dan kualitas kehidupan kota yang kurang memadai, misalnya pemukiman miskin (squatter), sarana-prasarana yan kurang memadai. Sebaliknya di negara maju perubahan fisik kota berkembang dengan pemukiman elite di pinggiran kota yang ditunjang dengan teknologi maj. Meskipun di beberapa negara sedang berkembang di Asia Tenggara namapak adanya korelasi antara perkembangan ekonomidan tingkat urbanisasi, tapi Gunner Myrdal (1968) menunjukan bahwa urbanisasi merupakan aspek belaka dari kemiskinan. Urbanisasi lebih merupakan akibat dari reaksi terhadap kurangnya perkembangan ekonomi daripada akibat kenaikan pedapatan per kapita. Dari penelitian yang dilakukannya, secara umum yang mendorong penduduk pedesaan pindah ke kota adalah kemiskinan, kerusakan lingkungan, dan gangguan keamanan.
Di antara hal-hal penting yang ditemukan mengenai perbedaan pertumbuhan kota dan urbanisasi di negara maju serta negara berkembang adalah di negara berkembang pertambahan penduduk secara alami lebih memainkan peranan penting dalam pertumbuhan kota. Meski arus penduduk dari desa ke kota juga menjadi masalah bagi pemerintah di negara berkembang. Hal yamg lebih penting dari perpindahan penduduk adalah lebih besarnya jumlah kelahiran atas angka kematian, yang harus menjadi perhatian penuh dalam usaha mengurangi laju pertumbuhan kota.
MAJALAH ILMIAH PAWIYATAN 125
Oleh karena itu, perencanaan kota pada tingkat pemerintahan apapun, baik nasional, regional maupun lokal, harus mencakup kebijaksanaan penduduk sebagai unsur yang tidak terpisahkan dari adanya kebijaksanaan sosial dalam hubungannya dengan urbanisasi.
IV. KESIMPULAN
Urbanisasi dalam pengertian umum pindahnya penduduk dari desa ke cepatkota. Pindahnya penduduk desa ke kota akan membawa pengaruh baik di kota maupun di desa. Pengaruh untuk desa dan kota dapat ditinjau dari demografi, ekonomi, sosial, politik, fisik, keamanan, baik positif maupun neganif. Dalam segi positif apabila urbanisasi ditangani oleh pemerintah dengan baik ini merupakan sumber daya yang dapat mempengaruhi pembangunan di kota lebih baik dan lebih lebih cepat, tapi apabila tidak ditangani dengan baik akan menjadi beban kota baik fisik, sosial, ekonomi.
Sedangkan daerah yang ditinggalkan terutama di desa akan muncul hal-hal baru misalnya kurangnya tenaga pertanian, desa sulit mengejar pembangunan perkotaan, SDM didesa yang produktif lama –kelamaan akan hilang, sifat gotong-royong sebagai budaya nenek moyang akan hilang, budaya kota akan masuk desa tidak terkontrol
Pembangunan dapat berjalan membutuhkan tenaga manusia yang mampu dan mau bekerja keras, bekerja terkoordinasi, bekerja dengan kreatifitas dalam rangka berhasinya pembangunan yang direncanakan bersama.
DAFTAR PUSTAKA
Black, Tim,1995, Urban Policy in Practice, London, Rout ledge
Hadi Sabari Yunus 1978, Konsep Perkembangan dan Pengembangan daerah
Perkotaan, Yogyakarta, Fakultas Geografi UGM
Hudson, FRGS, 1974. A Geography of Settlements, London, Mc Donald and Evans LTD Northan, RM,1975, Urban Geography, New York, John Wiley & Sons Inc
Hauser, Philip.et.Al (ed) 1985, Penduduk dan masa depan Perkotaan, Yayasan Obor Indonesia, Jakarta
Yunus, Hadi Sabar, 2005, Manajemen Kota, Perspektif Spasial. Yogyakarta, Pustaka Pelajar.
Nygroho, Iwan dan Dahari Rochmin,2004, Pembangunan Wilayah Perspektif Ekonomi