8 BAB II
KAJIAN TEORI
2.1. Mengenal Bilangan
2.1.1. Pengertian Mengenal Bilangan
Menurut Yuliani Nurani Sujiono (2010) kemampuan Kognitif adalah menunjukkan peningkatan minat dalam angka-angka sederhana dan kuantitas kegiatan ( seperti menghitung, mengukur, meneliti, kurang-lebih, dan besar-kecil). Menurut Sujiono (Yuliani Nurani Sujiono (2010) menguraikan kecerdasan logika matematika pada anak : (1) menyelesaikan puzzle, permainan ular tangga, domino, dan lain-lain; permainan ini akan membantu anak dalam latihan mengasah kemampuan memecahkan berbagai maslah dengan menggunakan logika; (2) mengenal bentuk goemetri; (3) mengenal bilangan melalui sajak berirama; (4) eksplorasi pikiran melalui diskusi dan olah piker ringan, dengan obrolan ringan, misalnya mengaitkan pola hubungan sebab-akibat atau perbandingan, bermain tebak-tebakan angka, dan sebagainya.
Depdiknas (2007) konsep angka atau konsep bilangan adalah pemahaman dan pengertian tentang sesuatu dengan menggunakan benda dan peristiwa kongkrit seperti pengenalan warna, bentuk, dan menghitung bilangan.
9 Kompetensi mengenal konsep bilangan, lambang bilangan sebagai berikut: membilang banyak benda 1 sampai 10, membilang atau menyebut urutan bilangan 1 sampai 10, membilang dengan menunjuk benda (mengenal konsep bilangan pada benda- benda) sampai 10, membuat urutan bilangan 1 sampai 10 dengan benda, menunjuk lambang bilangan, meniru lambang bilangan, menghubungkan atau memasangkan lambang bilangan dengan benda benda sampai 10.
Dari pendapat di atas peneliti berpendapat bahwa kemampuan anak mengenal bilangan berada pada tahap mengurutkan urutan bilangan
dari 1-10, membilang satu sampai sepuluh,
menghubungkan/memasangkan lambang bilangan dengan benda- benda hingga 10, mencocokkan bilangan dengan lambang bilangan, dan mengetahui banyak sedikitnya bilangan. Untuk menanamkan pengertian 3 diberikan contoh 3 buah mangga tiga mangga sama dengan 3 mangga teori belajar matematika menurut J.S Bruner ( Lisnawaty Simanjuntak dkk 2010). Menurut Diah Hartanti (1994) menjelaskan pengenalan konsep bilangan pada anak dapat dilakukan dengan beberapa cara:
a) Anak mengenal konsep bilangan melalui pengamatan Bilangan: Mengucapkan satu, dua, tiga, empat,lima,..., sepuluh sesuai kemampuan siswa.
b) Menghitung sampai sepuluh untuk mengingat urutannya membilang /menyebutkan dengan menunjuk pada himpunan benda yang sesuai
10 seperti satu kepala, satu hidung, dua mata, dua telinga, lima jari. c) Menghitung sejumlah benda dan mencocokkannya dengan benda-
benda lain.
3. Indikator Mengenal Bilangan Bagi Anak
Berdasarkan Permendiknas No 58 tahun 2009 ada beberapa indikator perkembangan kemampuan anak usia 4-5 tahun dalam mengenal konsep bilangan:
1) Mengetahui konsep banyak dan sedikit
2) Membilang banyak benda satu sampai sepuluh 3) Mengenal konsep bilangan
4) Mengenal lambang bilangan 5) Menyebutkan lambang bilangan
6) Mencocokkan bilangan dengan lambang bilangan
Berdasarkan kurikulum tahun 2010, indikator/ standar kompetensi mengenal konsep bilangan di TK dan RA sebagai berikut:
a) Membilang banyak benda 1 sampai 10
b) Membilang atau menyebut urutan bilangan 1 sampai 10
c) Membilang dengan menunjuk benda (mengenal konsep bilangan pada benda-benda) sampai 10
d) Membuat urutan bilangan 1 sampai 10 dengan benda e) Menunjuk lambang bilangan
11 g) Menghubungkan atau memasangkan lambang bilangan dengan
benda-benda sampai 10 (anak tidak disuruh menulis). 4. Tahap-Tahap Mengenal Bilangan Bagi Anak
Menurut Nurani (Sawerigading Uphe, 2012) Langkah-langkah mengenalkan bilangan pada anak :
1) Memperkenalkan kepada setiap anak berbagai jenis media gambar dengan konsep bilangan
2) Tanyakan pada anak apa konsep bilangan pada media gambar yang sedang di pegang secara bergantian dengan media gambar yang lain, karena media gambar bilangan beraneka bentuk dan wama, guru menanyakan apa bentuknya dan wamanya.
3) Memberikan kesempatan dan dorongan kepada setiap anak mencoba menggunakan media gambar sesuai dengan fantasi dan imajinasi anak.
2.1. Media Gambar
2.2.1. Pengertian Media Gambar
Kata media berasal dari bahasa latin dan merupakan bentuk jamak dari kata medium yang secara harfiah berarti pengantara atau pengantar ( Wina sanjaya, 2008). Menurut Heinich, Molenda, dan Russel (1990) mengungkapkan bahwa Media is a channel of communication. Lesle J. Briggs (1979), menyatakan bahwa media pembelajaran sebagai; the physical means of conveying instructional content book, film,
12 videotapes, etc. lebih jauh Briggs media adalah “ alat bantu untuk memberikan perangsang bagi peserta didik supaya terjadi proses belajar. Menurut Wina sanjaya (2008) Gambar atau foto merupakan salah satu media grafis paling umum yang digunakan dalam proses pembelajaran. Media gambar dapat menumbuhkan minat siswa dan memperjelas hubungan antara isi materi pembelajaran dengan dunia nyata. Untuk memperoleh kemanfaatan yang sebesar-besamya dalam penggunaan media gambar dalam pembelajaran ini, maka ia haruslah dirancang dengan sebaik- baiknya. Berikut jenis media gambar dalam pembelajaran menurut Wina Sanjaya (2008): Gambar/foto. Gambar/ foto merupakan media yang paling umum digunakan dalam proses pembelajaran.
2.2.2. Fungsi Media Gambar Dalam Pembelajaran
Menurut Wina Sanjaya (2008) manfaat media pembelajaran sebagai berikut:
a) Menangkap suatu objek atau peristiwa-peristiwa tertentu
Peristiwa-peristiwa penting atau objek yang langka dapat diabadikan dengan foto.
b) Memanipulasi keadaan, peristiwa, atau objek tertentu
Melalui media pembelajaran, guru dapat menyajikan bahan pelajaran yang bersifat abstrak menjadi konkrit sehingga mudah dipahami dan dapat menghilangkan verbalisme.
13 c) Menambah gairah dan motivasi belajar siswa
Penggunaan media dapat menambah motivasi belajar siswa sehingga perhatian siswa terhadap materi pembelajaran dapat lebih meningkat. d) Media pembelajaran memiliki nilai praktis sebagai berikut: media
dapat mengatasi pengalaman yang dimiliki siswa, media dapat mengatasi ruang kelas, media dapat memungkinkan terjadinya interaksi langsung anatara peserta didik dengan lingkungan, media dapat menghasilkan keragaman pengamatan, media dapat menanamkan konsep dasar benar, nyata, dan tepat, media dapat membangkitkan motivasi peserta didik untuk belajar dengan baik, media dapat membangkitkan keinginan dan minat baru, media dapat mengontrol kecepatan belajar siswa, dan media dapat memberikan pengalaman yang menyeluruh dari hal-hal yang konkret sampai yang abstrak.
2.2.2. Tahap-Tahap Menggunakan Media Gambar
Menurut Wina Sanjaya (2008) beberapa prinsip yang perlu diperhatikan dalam menggunakan media pembelajaran:
a) Media yang akan digunakan oleh guru harus sesuai dan diarahkan untuk mencapai tujuan pembelajaran.
b) Media yang digunakan harus sesuai dengan teori pembelajaran. c) Media pembelajaran harus sesuai dengan minat, kebutuhan dan
14 d) Media yang akan digunakan harus memerhatikan efektivitas dan
efisien.
e) Media yang digunakan harus sesuai dengan kemampuan guru dalam mengoperasikannya.
2.2.3. Memilih Gambar yang Baik Dalam Pembelajaran
Menurut Donny Michael (2013) dalam pemilihan gambar yang baik untuk kegiatan pengajaran terdapat beberapa kriteria yang perlu diperhatikan antara lain:
1. Keaslian gambar. Gambar menunjukkan situasi yang sebenamya, seperti melihat keadaan atau benda yang sesungguhnya. Kekeliruan dalam hal ini akan memberikan pengaruh yang tak diharapkan gambar yang palsu dikatakan asli.
2. Kesederhanaan. Gambar itu sederhana dalam wama, menimbulkan kesan tertentu, mempunyai nilai estetis secara mumi dan mengandung nilai praktis. Jangan sampai peserta didik menjadi bingung dan tidak tertarik pada gambar.
3. Bentuk item. Hendaknya sipengamat dapat memperoleh tanggapan yang tetap tentang obyek-obyek dalam gambar. Perbuatan. Gambar hendaknya hal sedang melakukan perbuatan. Siswa akan lebih tertarik dan akan lebih memahami gambar-gambar yang sedang bergerak.
15 fotografinya rendah, yang dikerjakan secara tidak profesional seperti terlalu terang atau gelap. Gambar yang bagus belum tentu menarik dan efektif bagi pengajaran. Artistik Segi artistik pada umumnya dapat mempengaruhi nilai gambar. Penggunaan gambar tentu saja disesuaikan dengan tujuan yang hendak dieapai. Kriteria-kriteria memilih gambar seperti yang telah dikemukakan di atas juga berfungsi untuk menilai apakah suatu gambar efektif atau tidak untuk digunakan dalam pengajaran. Gambar yang tidak memenuhi kriteria tidak dapat digunakan sebagai media dalam mengajar.
2.2.4. Menggunakan Gambar Dalam Kelas
Menurut Donny Michael (2013) penggunaan gambar secara efektif disesuaikan dengan tingkatan anak, baik dalam hal besarnya gambar, detail, warna dan latar belakang untuk penafsiran. Dijadikan alat untuk pengalaman kreatif, memperkaya fakta, dan memperbaiki kekurang jelasan. Akan tetapi gambar juga menjadi tidak efektif, apabila terlalu sering digunakan dalam waktu yang tidak lama. Gambar sebaiknya disusun menurut urutan tertentu dan dihubungkan dengan masalah yang luas.
Gambar dapat digunakan untuk suatu tujuan tertentu seperti pengajaran yang dapat memberikan pengalaman dasar. Mempelajari gambar sendiri dalam kegiatan pengajaran dapat dilakukan cara, menulis pertanyaan tentang gambar, menulis cerita, mencari gambar-gambar
16 yang sama, dan menggunakan gambar untuk mendemonstrasikan suatu obyek. Pengajaran dalam kelas dengan gambar sedapat mungkin penyajiannya efektif.
Gambar-gambar yang digunakan merupakan gambar yang terpilih, besar, dapat dilihat oleh semua peserta didik, bisa ditempel, digantung atau diproyeksikan. Display gambar-gambar dapat ditempel pada papan buletin, menjadikan ruangan menarik, memotivasi siswa, meningkatkan minat, perhatian, dan menambah pengetahuan siswa. 2.2.5. Kelebihan Penggunaan Media Gambar
Menurut Wina Sanjaya (2008) kelebihan menggunakan media gambar adalah :
a) Sifatnya konkrit.
b) Lebih realistis dibandingkan dengan media verbal.
c) Dapat memperjelas suatu masalah dalam bidang apa saja. d) Baik untuk usia muda maupun tua.
e) Murah harganya dan tidak memerlukan peralatan khusus dalam penyampaiannya.
2.2.6. Kelemahan Penggunaan Media Gambar
Menurut Wina Sanjaya (2008), kelemahan media gambar gambar adalah :
1. Gambar atau foto hanya menekankan presepsi indra mata. 2. Ukuran sangat terbatas untuk kelompok besar
17 2.2. Hasil Penelitian yang Relevan
Hasil penelitian Fortanata Linda Dewi dkk, (2014) yang berjudul peningkatan kemampuan mengenal konsep bilangan 1- 10 melalui permainan ular tangga anak usia 4-5 tahun di TK Dharma Wanita kecamatan Menukung kabupaten Melawi, Menemukan hasil siklus ke 2 pertemuan ke 2 sebesar 85.71% dari jumlah anak yang sudah mengenal konsep bilangan.
Hasil penelitian Nurtini (2013) yang berjudul Peningkatan kemampuan mengenal angka dengan mengggunakan media kartu angka pada anak usia dini di PAUD Cahaya Hati Serange menemukan hasil dari 27 anak yang ada di PAUD Cahaya Hati Serange 25 anak sudah mengenal angka/bilangan atau 93% dan hanya 2 anak yang mulai berkembang atau mengenal angka/bilangan sebanyak 7%.
Hasil penelitian Siti Rohmah (2013) yang berjudul Upaya Meningkatkan Kemampuan Mengenal Angka 1-20 Melalui Media Gambar Pada Siswa Kelompok B Bustanul Athfal Aisyiyah Gondowangi 2 Sawangan Magelang Tahun Pelajaran 2013/2014 menemukan hasil bahwa pembelajaran dengan media gambar dapat membantu meningkatkan kemampuan mengenal angka 1-20 pada siswa kelompok B di BA Aisyiyah Gondowangi 2 Sawangan Magelang. Penggunaan Media Gambar , dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam pemahaman materi ajar, yaitu tentang konsep dan cara membilang angka 1-20, dan siswa menjadi lebih antusias untuk belajar.
18 2.3. Kerangka Berpikir
Untuk meningkatkan kemampuan anak mengenal konsep bilangan maka berbagai macam metode yang digunakan supaya efektif namun peneliti menggunakan media gambar dalam penelitian ini. Melalui media gambar diharapkan kemampuan matematika anak meningkat sesuai yang diharapkan, karena dengan media gambar seorang guru bisa memanfaatkannya dengan baik alhasil pembelajaran akan berhasil terutama konsep matematika anak (mengenal konsep bilangan 1-10). Menurut Wina sanjaya (2008) penggunaan media pembelajaran/gambar Memanipulasi keadaan, peristiwa, atau objek tertentu, melalui media pembelajaran guru dapat menyajikan bahan pelajaran yang bersifat abstrak menjadi konkrit sehingga mudah dipahami dan dapat menghilangkan verbalisme, menambah gairah dan motivasi belajar siswa.
19 Penggunaan media dapat menambah motivasi belajar siswa sehingga perhatian siswa terhadap materi pembelajaran dapat lebih meningkat.
Bagan 2.1 Kerangka Berpikir pada Penelitian Tindakan Kelas.
2.5. Hipotesis Tindakan
Berdasarkan kerangka berpikir di atas, hipotesis tindakan dirumuskan menjadi : Media gambar dapat meningkatkan kemampuan mengenal konsep bilangan 1-10 anak usia dini khususnya di Kelompok A TK Kristen 03 Eben Haezer Salatiga. Kondisi awal KBM : Sedikit menggunakan gambar Tindakan Anak didik: kemampuan anak mengenal bilanganpun masih belum terstimulasi sepenuhnya KBM: Menggunakan
media gambar sesuai tema sebagai bahan ajar kepada anak didik kelompok A TK KRISTEN 03 EBEN HAEZER menurut kreasi peneliti. Hasil: kemampuan anak mengenal bilangan mengalami perubahan atau meningkat