• Tidak ada hasil yang ditemukan

SISTEM INFORMASI JUMLAH ANGKATAN KERJA MENGGUNAKAN VISUAL BASIC PADA BADAN PUSAT STATISTIK (BPS) KABUPATEN LANGKAT

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "SISTEM INFORMASI JUMLAH ANGKATAN KERJA MENGGUNAKAN VISUAL BASIC PADA BADAN PUSAT STATISTIK (BPS) KABUPATEN LANGKAT"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

Program Studi : Teknik Informatika, STMIK Kaputama Binjai

13

SISTEM INFORMASI JUMLAH ANGKATAN KERJA MENGGUNAKAN

VISUAL BASIC PADA BADAN PUSAT STATISTIK (BPS)

KABUPATEN LANGKAT

Drs. Hermansyah Sembiring, M.Kom.1, Nurhayati, S.Kom., M.Kom 2 Program Studi Teknik Informatika, STMIK Kaputama

Jln.Veteran No.4A-9A, Binjai, Indonesia

Abstraksi

Penelitian ini untuk menyelesaikan permasalahan jumlah angkatan kerja pada Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Langkat. Selama ini jumlah angkatan kerja masih sulit diketahui jumlah yang telah memiliki pekerjaan atau belum dalam hal untuk menentukannya masih belum ada kepastian dalam informasi dikarenakan belum adanya yang memberikan informasi yang akurat, sehingga perusahaan berdampak dalam masalah jumlah angkatan kerja yang ada diberbagai desa.

Untuk mendukung sistem informasi ini penulis melakukan studi kepustakaan dengan cara membaca dan mempelajari dari berbagai buku juga bersumber literatur yang berkaitan dalam sistem dan studi lapangan dengan cara melakukan konsultasi kepada pihak yang berkompeten diperusahaan serta melakukan survei ke perusahaan.

Software yang dirancang ini menghasilkan suatu sistem yang dapat menyelesaikan cara menentukan jumlah angkatan kerja disetiap desa yang selama ini tidak dapat diketahui, sehingga mempengaruhi perusahaan dalam mengembangkan program-program pemerintah.

Dari penelitian ini dapat ditarik kesimpulan bahwa dengan sistem yang dirancang ini dapat membantu masalah jumlah angkatan kerja serta dapat membantu Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Langkat untuk memberikan informasiyang akurat sehingga meningkatkan pemerataan jumlah angkatan kerja untuk ikut dalam program-program pemerintah lainnya. Walaupun sistem ini sudah mampu menyelesaikan masalah, namun masih kurang sempurna karena sistem ini belum didukung secara on-line ataupun mobile, karena banyak peluang kerja yang dapat dirasakan angkatan kerja namun belum memberikan ke berbagai desa ataupun lokasi lainnya yang tidak dapat dilakukan masyarakat karena keterbatasan waktu ataupun jarak lokasi ke Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Langka yang merupakan pusat memberkan informasi tentang jumlah angkaan kerja.

Kata Kunci : Angkatan Kerja, Jumlah Tenaga Kerja, Pekerjaan

1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Badan Pusat Statistik Kabupaten Langkat adalah Lembaga Pemerintah Non-Departemen yang bertanggung jawab dalam melakukan survey jumlah penduduk, survey jumlah angkatan kerja dan lain sebagainya, dan merupakan salah satu lembaga yang sangat membutuhkan layanan informasi yang tepat dan akurat, dan perlu untuk

membuat sistem informasi untuk

perhitungan survey yang telah dilakukan oleh Badan Pusat Statistik Kabupaten Langkat, apalagi jika dikaitkan dengan kondisi geografis Kabupaten Langkat yang terkenal dengan luasnya. Hal ini diperlukan untuk mengakuratkan keberadaan data masyarakat yang dirasakan oleh pihak manajemen semakin perlu dalam rangka pengambilan keputusan yang berkaitan dengan sumber daya manusia.

Proses pengolahan data yang

dilakukan oleh Badan Pusat Statistik (BPS)

Kabupaten Langkat memang telah

menggunakan komputer, namun sistem yang

digunakan belum berbasis database,

sehingga sangat besar kemungkinan terjadi kesalahan dalam memproses data serta pencarian data sulit di lakukan dan memakan waktu yang lama.

2. LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian Sistem

Menurut Menurut Al Bahra (2005, h. 3) menjelaskan bahwa: “Sistem adalah kumpulan dari komponen atau

elemen-elemen atau subsistem-subsistem”.

Sedangkan menurut Jogiyanto (2005, h. 2)

menjelaskan bahwa: “Sistem adalah

sekumpulan dari elemen-elemen yang

berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu.”

(2)

Program Studi : Teknik Informatika, STMIK Kaputama Binjai

14

Informasi menurut Al Bahra (2005, h. 8) menjelaskan bahwa: “Informasi adalah data yang telah diolah menjadi bentuk yang lebih berarti dan berguna bagi penerimanya untuk mengambil keputusan masa kini maupun akan datang”. Sedangkan menurut Jogiyanto (2005, h. 8) menjelaskan bahwa: ”Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya.”

2.3 Pengertian Sistem Informasi

Menurut Kenneth C. Laudon dan

Jane P. Laudon (2005, h. 10)

mengemukakan bahwa ”Data adalah

sekumpulan baris fakta yang mewakili peristiwa yang terjadi pada organisasi atau pada lingkungan fisik sebelum diolah kedalam format yang bisa dimengerti dan digunakan orang”. Data dapat berupa

catatan-catatan kertas, buku atau sebagai file

yang tersimpan dalam basis data.

2.4 Pengertian Data

Pengertian Data dalam Edhy Sutanta, (2004;5) mendefenisikan “Data adalah sebagai bahan keterangn tentang kejadian nyat atau fakta-fatkat yang dirumuskan dalam sekelompok lambang tertentu yang tidak acak yang menunjukan jumlah, tindakan, atau hal”. Data dapat perupa catatan-catatan dalam kertas, buku, atau tersimpan sebagai file dalam basis data.

2.5 Pengertian Basis Data

Basis data (database) menurut Edhy

Sutanta, (2004;18) dapat dipahami sebagai

“suatu kumpulan data terhubung

(interrelated data) yang disimpan secara bersama-sama pada suatu media”, tanpa suatu kerangkapan data (kalaupun ada maka kerangkapan data tersebut harus seminimal

mungkin dan terkontrol (controlled

redudncy), data di disimpan dengan cara-cara tertentu, sehingga mudah untuk digunakan/atau ditampilkan kembali; dapat digunakan oleh satu atau lebih program apliksi secara optimal.

2.6 Pengertian Relasional Database

Menurut Stephem dan Plews dalam Janner dan Paryudi (2006;1) menyatakan bahwa “ Basis data adalah mekanisme yang digunakan untuk menyimpan informasi atau data”.

2.7 Kamus Data

Menurut Al-Bahra bin Ladjamudin (2005, h. 70). “Kamus Data sering disebut

juga dengan sistem data dictionary adalah

katalog fakta tentang data dan

kebutuhan-kebutuhan informasi dari suatu sistem informasi”. Dengan menggunakan kamus data, analisis sistem dapat mendefinisikan data yang mengalir di sistem dengan lengkap.

2.8 Hirarki Data

Menurut Edhy Sutanta (2004:24), Berdasarkan tingkat kompleksitas nilai data, tingkatan data dapat disusun kedalam sebuah hirarki, mulai dari yang paling sederhana hingga yang paling komplek.

1. basis data, merupakan sekumpulan dari bermacam-macam tipe record yang memiliki hubungan antar record.

2. berkas/file, merupakan sekumpulan rekaman data yang berkaitan denngan suatu objek.

3. record , merupakan sekumpulan

field/atribut/data item yang saling

berhubungan terhadap obyek tertentu. 4. field/atribut/data item, merupakan unit

terkecil yang disebut data,yang tidak dapat dipecah lagi menjadi unit lain yang bermakna.

5. byte, merupakan sekumpulan bit yang

secara konvensional terdiri atas

kombinasi delapan bit yang menyatakan sebuah karakter dalam memori (1 byte= 1 karakter)

6. bit, adalah sistem binner yang terdiri atas dua macam nilai, yaitu 0 dan 1.

2.9 Diagram Konteks

Defenisi diagram konteks menurut Jogiyanto (2005, h. 59) “Diagram konteks adalah diagram arus data yang berfungsi untuk menggambarkan yang dirancang suatu objek, diagram konteks ini menggambarkan secara global atau menyeluruh dari suatu sistem informasi keterkaitan aliran-aliran data antara sistem dengan bagian-bagian luar”.

Diagram konteks berisi gambaran umum (secara garis besar) sistem yang akan dibuat. Secara kalimat, dapat dikatakan bahwa diagram konteks ini berisi siapa saja yang memberi data (dan data apa saja) ke sistem, serta kepada siapa saja informasi (dan informasi apa saja) yang harus dihasilkan sistem.

2.10 Data Flow Diagram

Menurut Al-Bahra bin Ladjamudin (2005, h. 68). “Arus data merupakan tempat mengalirnya informasi dan digambarkan

dengan garis yang menghubungkan

komponen dari sistem”. Arus data

ditunjukkan dengan arah panah dan garis diberi nama atas arus data yang mengalir.

(3)

Program Studi : Teknik Informatika, STMIK Kaputama Binjai

15

Arus data ini mengalir di antara proses, data store dan menunjukkan arus data dari data yang berupa masukan untuk sistem atau hasil proses sistem.

2.11 Pengertian Flowchart

Pengertian flowchart menurut http:

//ericute.files.wordpress.com/ 2009/10/

pert-1-algol.pdf Adalah “Bagan-bagan yang

mempunyai arus yang menggambarkan

langkah-langkah penyelesaian suatu

masalah”. Flowchart merupakan cara

penyajian dari suatu algoritma

3. Kegiatan Operasional

3.1 Prosedur Sistem Berjalan

Berikut ini penulis akan menjelaskan mengenai prosedur sistem berjalan pada sistem informasi jumlah angkatan kerja pada Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Langkat dapat dilihat seperti table III.1.

Tabel III.1 Diagram Alir sistem berjalan

Kecamatan Petugas BPS

3.2 Permasalahan

Dari uraian di atas, maka penulis dapat mengambil kesimpulan bahwa proses pengolahan data yang dilakukan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Langkat memang telah menggunakan komputer,

namun sistem yang digunakan belum

berbasis database, sehingga ada beberapa

masalah yang di miliki oleh Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Langkat antara lain :

1. Pengolahan data angkatan kerja belum

berbasis database, sehingga

mengakibatkan penulisan data yang berulang-ulang yang mengakibatkan data tidak efisien.

2. Diperlukannya fasilitas penyimpanan

yang besar dalam penyimpanan data.

3. Pencarian data membutuhkan waktu

yang relatif lama.

4. Kurang efisiennya laporan setiap

bulannya kepada pimpinan.

3.3 Alternatif Pemecahan Masalah

Untuk mengatasi semua

permasalahan tersebut di atas, maka penulis memberi alternatif jalan keluarnya sebagai berikut :

1. Sebaiknya dibuat sistem yang berbasis

database agar dapat mengurangi penulisan data berulang dan akan mengurangi fasilitas penyimpanan data yang besar.

2. Sebaiknya dibuat sistem yang berbasis

database agar dapat mempercepat pencarian data yang sangat banyak dan dapat mengefisienkan laporan setiap bulannya kepada pimpinan.

4. RANCANGAN SISTEM USULAN 4.1 Prosedur Sistem Usulan

1. Proses input data propinsi.

Langkah pertama yang harus

dilakukan untuk input data adalah

input data propinsi, dimana pada proses ini adalah untuk penentuan kode propinsi agar tidak terjadi penyimpanan data berulang.

2. Proses input data kabupaten / kota.

Kemudian langkah selanjutnya

adalah input data Kabupaten dimana

pada proses ini merupakan penentuan

kode kabupaten dan penentuan

provinsi.

3. Proses input data kecamatan.

Langkah selanjutnya adalah proses

input kecamatan dimana pada proses ini akan ditentukan kode kecamatan

dan penentuan kabupaten yang

berhubungan dengan kecamatan

tersebut.

4. Proses input data desa / kelurahan

Kemudian proses input data desa,

dimana pada proses input data desa

START

Data Penduduk Data Penduduk Menerima data penduduk Sortasi berdasarkan kecamatan Verifikasi data Verifikasi data belum lengkap Data Penduduk kecamatan Input data penduduk Data Penduduk per kecamatan Membuat laporan 1. Laporan data penduduk 2. Laporan jumlah angkatan kerja

Laporan data penduduk dan jumlah angkatan kerja Kabupaten Langkat END Data penduduk sudah lengkap Kelengkapan data T Y

(4)

Program Studi : Teknik Informatika, STMIK Kaputama Binjai

16

ini akan ditentukan kode desa dan

penentuan kecamatan yang

berhubungan dengan desa yang

di-inputkan.

5. Proses input data penduduk

Hal yang paling penting dalam sistem informasi jumlah angkatan kerja ini

adalah proses input data penduduk,

dimana pada proses ini merupakan penentuan id penduduk, nama, usia,

pekerjaan serta lain sebagainya

sehingga akan menghasilkan laporan-laporan yang dibutuhkan dalam sistem informasi jumlah angkatan kerja pada Badan Pusat Statistik Kabupaten Langkat.

6. Proses pembuatan laporan

Langkah terakhir yang dilakukan adalah membuat laporan, dalam proses pembuatan laporan ini akan dilakukan pembuatan laporan jumlah

penduduk perkecamatan, laporan

jumlah penduduk perdesa, laporan jumlah angkatan kerja perkecamatan dan laporan jumlah angkatan kerja perdesa pada Badan Pusat Statistik Kabupaten Langkat.

4.2 Diagram Alir Data Sistem Usulan

Dalam sistem usulan yang akan dibuat ini, penulis akan menjabarkan sistem yang akan dirancang dalam bentuk diagram alir data sistem usulan seperti yang dijabarkan dibawah ini :

b

Kecamatan Admin BPS Langkat

Start

Data Penduduk Data Penduduk

File Penduduk

1. Laporan Data penduduk perkecamatan. 2. Laporan Data Penduduk Perdesa. 3. Laporan Jumlah Angkatan Kerja.

1. Laporan Data penduduk perkecamatan. 2. Laporan Data Penduduk Perdesa. 3. Laporan Jumlah Angkatan Kerja. Database

Input data penduduk

Pembuatan laporan

Gambar IV.1 Diagram Alir Sistem Usulan 4.3 Rancangan Diagram Konteks

Diagram Konteks sistem yang

diusulkan pada Badan Pusata Statistik Kabupaten Langkat : FUNGSIONAL KEPALA BPS KABUPATEN LANGKAT SISTEM INFORMASI JUMLAH ANGKATAN KERJA KABUPATEN LANGKAT ADMIN Data propinsi Data kabupaten Data kecamatan Data desa Data penduduk Data propinsi Data kabupaten Data kecamatan Data desa Data penduduk Data propinsi Data kabupaten Data kecamatan Data desa Data penduduk

Laporan data propinsi Laporan data kabupaten Laporan data kecamatan Laporan data desa Laporan data penduduk Laporan Jumlah angkatan kerja

Gambar IV.2 Diagram Konteks Sistem Usulan 4.3 Data Flow Diagram Level 0

(5)

Program Studi : Teknik Informatika, STMIK Kaputama Binjai

17

1.0 Validasi data FUNGSIONAL

File data Propinsi, Kabupaten, Kecamatan, desa dan penduduk 2.0 Input data Propinsi, Kabupaten, Kecamatan, desa dan penduduk DATA ADMIN Data Propinsi, Kabupaten, Kecamatan, desa dan penduduk KEPALA BPS KABUPATEN LANGKAT

Laporan data propinsi Laporan data kabupaten Laporan data kecamatan Laporan data desa Laporan data penduduk Laporan Jumlah angkatan kerja Data Propinsi, Kabupaten,

Kecamatan, desa dan penduduk

Gambar IV.3 DFD Level 1 Sistem yang diusulkan

4.4 Rancangan Kamus Data

1. Data Provinsi Tabel_data_provinsi : @kd_prof + nm_prof 2. Data Kabupaten Tabel_data_kabupaten : @kd_kab + nm_kab 3. Data Kecamatan Tabel_data_kecamatan : @kd_kec + nm_kec 4. Data Desa Tabel_data_desa : @kd_desa + nm_desa 5. Data Keluarga Tabel_data_keluarga : @no_kk+ nm_kk+ dsn + @kd_desa + @kd_kec + @kd_kab + @kd_prof + kd_pos + telp.

6. Data Anggota Keluarga

Tabel_anggota_keluarga : @no_kk + @nik + nm_angg _kel + tpt_lahir + tgl_lahir + jenkel + umur +nm_aya h + nm_ibu + no_akta_ kel + gol_dar + sts_kwn + no_akta_ kwn + tgl_kwn + pend_ak hir + pekerjaa n + hub_kel.

4.5 Rancangan Relationship Database

Gambar IV.4 Relasional Database Sistem Usulan

(6)

Program Studi : Teknik Informatika, STMIK Kaputama Binjai

18

Gambar IV.5 Form Input Data Anggota

Keluarga

4.7 Output Jumlah Angkatan Kerja

Gambar IV.6 Laporan Jumlah Angkatan Kerja

5. KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

1.Dengan sistem yang

terkomputerisasi maka akan

mempermudah dalam melakukan perhitungan jumlah angkatan kerja.

2.Dengan sistem yang

terkomputerisasi maka tingkat

kesalahan menjadi semakin kecil dibanding sebelumnya.

3.Dengan sistem yang

terkomputerisasi maka pengolahan data angkatan kerja lebih efektif dan

efisien serta memiliki tingkat

keakuratan yang tinggi.

5.2 Saran

1. Program yang telah dibuat

hendaknya dapat dikembangkan sesuai dengan kebutuhan yang

semakin meningkat, sehingga

pengguna komputer dapat

memperingan pekerjaan yang ada

pada Badan Pusat Statistik

Kabupaten Langkat.

2. Semoga Sistem Informasi Jumlah

Angkatan Kerja yang telah disusun oleh penulis ini dapat bermanfaat bagi pengguna nantinya.

3. Semoga Sistem Informasi Jumlah

Angkatan Kerja yang telah disusun oleh penulis ini dapat digunakan dengan sebaik-baiknya.

DAFTAR PUSTAKA

[1].David Ciang, (2004), “Cara Mudah

Pemrograman Database Delphi 7

Menggunakan Class Generator”, Elex Media Jakarta.

[2].Edhy Sutanta, (2004), ”Sistem Basis Data”, Graha Ilmu, Yogyakarta.

[3].Ema Utami, (2005),”Konsep Dasar

Pengolahan Pemrograman Database

dengan SQL Server, Ms.Access & Ms.Visual Basic, Andi, Yogyakarta. [4].Hanif Alfatta, (2007), “Analisis dan

Perancangan Sistem Informasi”, Andi, Yogyakarta.

[5].Jogianto Hartono, (2001),”Pengenalan Komputer”, Andi, Yogyakarta.

[6].Janner dan Paryudi, (2006),

”Perancangan Basis Data” Andi,

Yogyakarta.

[7].Kursini, (2007), ”Strategi Perancangan dan Pengelolaan Basis Data”, Andi, Yogyakarta.

(7)

Program Studi : Teknik Informatika, STMIK Kaputama Binjai

19

[8].KH. Ali Yafie, (1994), ”Asuransi Dalam Pandangan Syariat Islam, Menggagas Fiqih Sosial.

[9].Mc .Leod, Jr dan George Schell, (2004), ”Sistem Informasi Manajemen”, Andi, Yogyakarta.

[10].Tata Sutabri, (2004), ”Sistem Informasi Manajemen”, Andi, Yogyakarta. [11].http://syahnanweb.blogspot.com/2008/0

4/landasan -teori-sistem-informasi.html [12].http://ericute.files.wordpress.com/2009/

10/pert-1-algol.pdf

Gambar

Tabel III.1 Diagram Alir sistem berjalan Kecamatan  Petugas  BPS
Diagram  Konteks  sistem  yang  diusulkan  pada  Badan  Pusata  Statistik  Kabupaten Langkat :  FUNGSIONAL KEPALA BPS  KABUPATEN LANGKATSISTEM INFORMASI JUMLAH ANGKATAN KERJA KABUPATEN LANGKAT ADMINData propinsiData kabupatenData kecamatanData desaData pen
Gambar IV.4 Relasional Database Sistem  Usulan
Gambar IV.5 Form Input Data Anggota  Keluarga

Referensi

Dokumen terkait

Hasil dari penelitian ini adalah: terdapat Pengaruh yang positif dan signifikan antara gaya kepemimpinan terhadap motivasi kerja karyawan Badan Pusat Statistik

TAPM yang berjudul Pengaruh Kompetensi, Kecerdasan Emosional Dan Motivasi Terhadap Kinerja Kepala Seksi Pada Badan Pusat Statistik BPS Kabupaten/Kota Se Sumatera Utara adalah

Kesimpulan dari penelitian skripsi yang berjudul “Aplikasi Sistem Monitoring Kinerja Petugas Lapangan Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Makassar Berbasis Android”

Hasil dari penelitian ini adalah: terdapat Pengaruh yang positif dan signifikan antara gaya kepemimpinan terhadap motivasi kerja karyawan Badan Pusat Statistik

Rencana Strategis Badan Pusat Statistik Kabupaten Deli Serdang (Renstra BPS Kabupaten Deli Serdang) Tahun 2015 – 2019 adalah panduan pelaksanaan tugas pokok dan fungsi

Badan pusat statistik BPS di daerah tidak luput dari kebutuhan akan penggunaan sistem komputer dalam mendukung kegiatan operasionalnya, hampir semua kegiatan di kantor Badan Pusat

Target yang diharapkan dari pekerjaan yang telah dilakukan selama Kerja Praktek di Kantor Badan Pusat Statistik Kabupaten Bengkalis adalah dapat mengetahui Mencatat surat masuk,

LAPORAN KERJA PRAKTEK RANCANGAN BUKU AGENDA SURAT KELUAR MASUK BPS DAN PENOMORAN SURAT PERINTAH PERJALANAN DINAS SPPD BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN BENGKALIS WAN NURAFIKA