• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN

1.1 LATAR BELAKANG PERUSAHAAN

Kerja praktik dilaksanakan di PT. Furin Jaya Co. LTD. Perusahaan ini bergerak dalam bidang manufaktur yang memproduksi semua tipe kabel baik kabel telanjangang maupun kabel berisolasi. Mitsuba cable adalah merek kabel yang di produksi.

1.1.1 Sejarah Perusahaan

Perusahaan ini mulai memproduksi kabel-kabel listrik sejak tahun 1965, selama priode kabel N.G.A. (kabel dengan isolasi yang terbuat dari karet), dan sudah berpengalaman selama 27 tahun yang menjadi salah satu plopor berdirinya pabrik kabel di Indonesia. Dalam perkembangan selanjutnya kabel-kabel yang diproduksi oleh PT. Furin Jaya telah menarik minat dan perhatian khalayak, sesuai dengan meningkatnya permintaan-permintaan baik kabel-kabel telepon atau kabel-kabel listrik. Semakin majunya perkembangan zaman dewasa ini, PT. Furin Jaya telah mengembangkan pabrik dengan berbagai fasilitas-fasilitas yang modern untuk menunjang pengawasan mutu (Quality control). Di tahun 1991, perusahaan ini juga ikut berpartisipasi didalam EQUIP (Export Quality Upgrading & Inprovement Program), yang disponsori oleh Bank Dunia

(2)

CERLAB (Center Inter Laboratoires D’etudes Etae Realisation) oleh Mr. Louis Boude. dewasa ini, perusahaan telah melengkapi sarana-sarana untuk mengimbangi proses produksi dan permintaan-permintaan yang semakin meningkat. Jenis-jenis kabel yang di produksi:

Kabe listrik & kawat 1. Kawat telanjang

2. Kabel tegangan rendah (dengan PVC sebagai pembungkus) 3. Kabel berisolasi XLPE

Kabel telepon

1. Kabel telepon berisolasi PVC, yang cocok untuk digunakan di instalasi dalam rumah.

Standar perusahaan listrik negara (SPLN) yang sesuai dengan standar industri Indonesia (SII) yang saat ini digunakan sebagai standar dan pedoman oleh pabrik-pabrik kabel yang ada di Indonesia, termasuk pabrik PT. Furin Jaya.

Dengan perkembangan dewasa ini, perusahaan ini juga mengembangkan wawasannya untuk kabel-kabel listrik yang berkiblat pada standar-standar Internasional diantaranya standar dari Jerman, Jepang, Inggris dan Amerika.

1.1.2 Lokasi Perusahaan

PT. Furin Jaya Co.LTD beralamat di Jl. Raya Tangerang Serang Km. 17,5. Desa Telaga, Kecamatan Cikupa Tangerang-Banten.

(3)

Gambar 1.1 Denah Lokasi Perusahaan

1.2 BIDANG USAHA PERUSAHAAN

Perusahaan ini memproduksi semua tipe kabel baik kabel telanjang maupun kabel berisolasi. Isolasi ini dibuat dari bahan thermopastik. Jenis-jenis produk yang dihasilkan:

1. Hantaran tembaga telanjang

Spesifikasi ini meliputi hantaran tembaga telanjang (BBC-H dan BBC-1/2 H), untuk saluran arus tegangan rendah dan tegangan tinggi, ditegangkan pada kolator isolator-isolator diantara tiang-tiang khusus untuk ini. Penghantarnya terdiri dari kawat padat atau kawat-kawat yang di pilih dari tembaga polos yang dipijarkan.

(4)

Standar produksinya adalah:

 Jenis keras: SPLN 41-51981 dan SII 1135-84

 Jenis setengah keras: SPLN 41-41981 dan SII 1136-84 2. Kabel NYA 1000 volt

Spesifikasi ini meliputi kawat-kawat berisolasi PVC untuk tengangan kerja sampai 100 volt (pada suatu instalasi arus searah yang dihubungkan dengan baik ke tanah maka tegangan kerja yang diperkenankan adalah sampai 750 volt terhadap tanah). Kawat berisolasi ini dimaksudkan untuk dipergunakan dalam ruang yang kering dan untuk instalasi tetap dalam pipa. Penghantarnya terdiri dari kawat padat atau kawat-kawat dipilih dari tembaga polos yang dipijarkan.

Standar produksinya adalah:

 SII 0208 dan SPLN 42-1 1991 3. Kabel NYM 500 volt

Spesifikasi ini meliputi kabel berisolasi dan berselubung PVC yang tidak berperisai untuk tegangan kerja sampai dengan 500 volt, untuk instalasi bisa di dalam gedung, tetapi tidak dibawah tanah. Penghantarnya terdiri penghantar padat bulat atau penghantar dipilih bulat dan tembaga polos yang dipijarkan.

Standar produksinya adalah:

 SII 0209-78 dan SPLN 42-21981 4. Kabel NYY 0.6/1 kV

Spesifikasi ini untuk kabel tanah berisolasi dan berselubung PVC yang tidak berprinsip, tegangan kerja 0,6/1 kV untuk instalasi biasa di dalam dan di luar gedung serta dalam tanah bila diberi pelindung yang cukup. Penghantarnya terdiri dari kawat padat atau kawat-kawat dipilih dari tembaga polos yang dipijarkan atau alumunium.

(5)

Standar produksinya adalah:

 SII 0210-78 dan SPLN 43-1 1981 serta IEC 502 5. Kabel NYAF 1000 volt

Spesifikasi ini meliputi kawat-kawat fleksibel berisolasi PVC untuk tegangan kerja sampai dengan 1000 volt. Kawat-kawat fleksibel berisolasi ini dimaksudkan sebagai pengganti NYA untuk dipergunakan dalam ruangan kering untuk instalasi tetap dalam pipa dan sebagai kawat-kawat hubung dalam lemari distribusi. Penghantarnya terdiri kawat-kawat tembaga halus polos yang dipijarkan dan dipintal bulat.

Standar produksinya adalah:

 SII 2258-87 dan SPLN 42-3 1991 serta IEC 502 6. Kabel NYMHY 500 volt

Spesifikasi ini berlaku untuk kabel fleksibel berisolasi dengan 300/500 volt. Penghantarnya terdiri dari kawat-kawat dipintal bulat dari tembaga polos yang di pijarkan. Kabel ini dimaksudkan untuk digunakan dalam ruang kering untuk alat yang dapat dipindah-pindahkan, dengan tekanan mekanis sedang. Misal: mesin cuci, lemari es dan lain-lain.

Standar produksinya adalah:

 SII 2256-87 dan SPLN 42-6 1991 7. Contoh kabel NYY tipe 0,6/1 kV

Spesifikasi ini dimaksudkan untuk kabel kontrol yang penggunaannya pada lokasi kering atau lembab. Penghantarnya terdiri dari kawat padat kawat-kawat dipilin dari tembaga polos yang dipijarkan.

Standar produksinya adalah:  IEC 502

(6)

Spesifikasi ini berlaku untuk kabel fleksibel dan kabel kontrol, berisolasi dan berselubung PVC tanpa perisai. Penghantarnya terdiri dari kawat-kawat yang dipintal dari tembaga polos yang dipijarkan. Dapat digunakan di dalam dan di luar gedung atau di dalam tanah, jika diberi pelindung yang cukup.

Standar produksinya adalah:  SPLN 43-7

9. Twisted kabel NF2X 0,6/1 kV

Spesifikasi ini berlaku untuk kabel pilin udara berisolasi XLPE atau PVC, dengan netral bukan sebagai penggantung untuk tegangan nominal 0,6/1 kV, penghantar tembaga dipilih bulat berkawat banyak.

Standar produksinya adalah:  SPLN 42-10:1986 1.3 STRUKTUR ORGANISASI

PT. FURIN JAYA Electric Wire & Cable Industry

(7)

Tabel 1.3 Devinisi dan tugas bagian PT. Furin Jaya Co.LTD ( Sumber : PT. Furin Jaya Co.LTD )

JABATAN KETERANGAN

DIREKTUR  Memberi komitmen kepada personal perusahaan untuk menjalankan tugas-tugasnya sesuai dengan job masing-masing. Bahwa tanggung jawab dan wewenang sudah harus ditetapkan dan dikomunikasikan di perusahaan.

 Memberikan contoh kepada personal perusahaan untuk bekerja seefisien dan seefektif mungkin, demi kelangsungan perusahaan.

 Memberi tugas dan petunjuk kepada wakil manajemen mutu untuk melaksanakan/ menerapkan sistem manajemen mutu di perusahaan. Dan untuk memastikan proses yang di perlukan ditetapkan, diimplementasikan dan dipelihara.

 Memberikan/ menyediakan sarana dan prasarana yang memadai, untuk menjalankan tugas secara berkesinambungan. Dan memastikan bahwa proses komunikasi yang sesuai sudah ditetapkan dalam perusahaan, sudah terjadi kemungkinan yang efektif.  Mengadakan rapat-rapat dengan pada manajer

bagian untuk menerima laporan-laporan dari pada masing-masing bagian. Dan selanjutnya

(8)

memberikan jalan keluar dan arahan. Demi masa depan perusahaan.

WAKIL MANAJEMEN MUTU

 Memastikan bahwa proses yang diperlukan untuk sistem manajemen mutu sudah ditetapkan, diimplementasikan dan diplihara.

 Melaporkan kepada direktur tentang kerja sistem manajemen mutunya dan kebutuhan apapun untuk perbaikan.

 Memastikan kesadaran tentang persyaratan pelanggal/ customer kepada seluruh karyawan perusahaan.

 Menjadi penghubung dengan pihak luar yang berkaitan dengan sistem manajemen mutu. Wewenang :

 Mengkordinir pelaksanaan audit internal diseluruh aktivitas yang ada di perusahaan.

 Melaksanakan rapat-rapat dengan staff lainnya, jika terdapat kekeliruan dalam penerapan sistem manajemen mutu di perusahaan.

 Mengontrol seluruh aktivitas baik pengisian laporan, penyimpanan dokumen yang akan dilakukan oleh foreman masing-masing bagian.

(9)

perusahaan, agar berjalan sesuai dengan tanggung jawab sebagai kepala pabrik/ Factory Manager. Serta menjalin hubungan baik terhadap lingkungan di sekitar pabrik.

 Mengkordinir tugas-tugas yang sedang atau yang akan dilaksanakan oleh manager-manager dibawahnya. Agar sistem manajeman mutu dapat berjalan sesuai yang ada pada sistem manajemen mutu (SNI ISO 9001.2008). Untuk dapat dilaksanakan dan diimplementasikan.

 Memberikan petunjuk kepada manager-manager untuk menjalankan tugas seefektif dan seeffisien mungkin.

 Mengadakan meeting secara rutin dengan manejer dibawahnya untuk mengevaluasi kinerja masing-masing bagian.

 Melaporkan kepada direktur, semua aktivitas yang ada di pabrik/ perusahaan.

 Berkewajiban mengatur dan memelihara kebersihan di dalam pabrik maupun di luar pabrik.

 Mengkordinir satpam, demi keamanan di lingkungan pabrik serta peralatan yang terdapat di pabrik.

(10)

WARE HOUSE MANAGER

 Mengkoordinir pelaksanaan permintaan dan penyerahan barang produksi serta dokumennya untuk di simpan/ diarsip.

 Memonitor atau mengatur pengambilan barang untuk keperluan produk dan perlengkapannya. Serta bertanggung jawab atas keluar masuk barang (Stock Gudang).

 Membuat atau memberikan laporan stock barang jadi minimal 1 (satu) bulan sekali kepada factory manager, dan dengan tembusan ke gudang Jakarta agar dapat dimonitor akan stok barang yang ada.

 Mengatur penimpanan dan perlindungan, baik barang jadi maupun bahan baku. serta menyiapkan pengiriman barang (kabel) ke pelanggan/ customer.

 Memonitor keluar masuk barang maupun spart part dari gudang, dan melaporkan kepada factory manager.

 Melaporkan kepada marketing bila ada pengambilan/ penukaran barang/ kabel dari pelanggan/ customer.

MAINTENANCE MANAGER

 Rencana dan perbaikan mesin-mesin.  Pendapatan dan perawatan rutin mesin.  Pengaturan penggunaan power listrik.

(11)

PERSONNEL MANAGER  Administrasi Personalia dan training. Salary Accounting.

 Hubungan perburuhan.

PRODUCT MANAGER  Organisasi dan aktifitas produksi.  Training dan teknik produksi.

MARKETING MANAGER  Memberi penaawaran harga dan menerima order/ kontrak kepada pelanggan/ customer.

 Memberikan informasi yang sejelas-jelasnya kepada pelanggan/ customer tentang harga dan karakteristik/ spesifikasi kabel/ barang yang ditawarkan oleh pihak marketing.

 Bertanggung jawab atas administrasi penjualan, penawaran harga invoice, surat jalan, surat penagihan dan lain-lain terhadap pelanggan/ customer.

 Menyerahkan surat jalan untuk pengiriman barang/ kabel kepada kepala gudang dan tembusannya disampaikan kepada manager warehouse dan factory manager.

 Melakukan rutin visit kepelanggan/ customer serta distributor untuk mengevaluasi masalah yang menyangkut penjualan, perubahan harga, spesifikasi/ quality barang/ kabel, pengiriman, pesanan khusus, persiapan dipasaran dan lain-lain.

(12)

 Mendapatkan feed-back dari pelanggan/ customer atau distributor mengenai pelayanan penjualan dan menyiapkan langkah dan melakukan perbaikan yang segera dilakukan, untuk selanjutnya melaksanakan meeting dengan maneger-manager terkait, agar mendapat jalan keluar yang terbaik untuk langkah berikutnya.

 Melaporkan masalah mutu kepada manager QC bila ada komplain dari pelanggan/ customer.

 Menyerahkan surat penagihan untuk barang/ kabel yang sudah dikirim kepada finance manager, agar segera dilakukan penagihan.

PURCHASING MANAGER  Bertanggung jawab mengenai penanganan pemesanan/ order bahan baku dan keperluan lainnya dari dept-dept akan kebutuhan demi lancarnya proses yang dilaksanakan di perusahaan/ pabrik.

 Memastikan bahan baku atau spart yang dikirim memenuhi standar yang di minta/ order.

 Mengevaluasi harga bahan baku, spart part dengan mengimbangi dengan kurs rupiah pada saat pemesanan/ order dan harga pokok maksimum dari harga pejualan.

(13)

 Melaporkan kepada marketing bila ada kenaikan bahan baku dan harga pokok telah melampaui harga pokok maksimum.

 Menangani pengembaliaan/ penukaran bahan baku atau spare part bila tidak sesuai standar yang di beli/ order.

QUALITY CONTROL DEPARTEMENT

 Membuat rencana produksi untuk setiap jenis kabel dengan spesifikasinya.

 Mengawasi jalannya proses produksi.

 Mengevaluasi mutu hasil produksi dan laboratorium.

FOREMAN  Bertanggung jawab dengan hasil produksi yang dikerjakan oleh anak buahnya atau operator, apakah sudah sesuai dengan intruksis kerja Lot on atau tidak.

 Memastikan atau memeriksa pekerjaan yang akan dikerjakan oleh anak buah atau operator yang ditugaskan apakah sudah sesuai dengan jenis dan produksinya, hingga mesin sudah stabil running.

 Memastikan bahan baku yang akan dipergunakan untuk produksi sudah sesuai dengan speck atau standar dan juga sudah sesuai dengan Lot No atau intruksi kerja.

(14)

 Melaporkan kepada manager produksi, semua aktivitas dan hasil produksi yang sudah diselesaikan untuk diketahui.

 Berkewajiban untuk mengatur anak buahnya atau operator agar selalu memelihara kebersihan di lingkungan mesinnya masing-masing.

 Dapat memerintahkan atau mengontrol aktivitas anak buahnya baik dalam pengisian laporan agar dapat terlengkapi, dan berhak untuk menegur bila melakukan kelalayan dalam melaksanakan pekerjaan atau tugas yang diberikan serta dapat memberikan peringatan.

 Melaksanakan atau mengadakan pelatihan-pelatihan terhadap anak buah bila dirasa kurang dalam menunjang aktivitas kerja baik secara lisan dilapangan atau secara tertulis di ruang rapat.

1.4 Visi dan Misi

Visi

Menjadi perusahaan produsen kabel di Indonesia yang senantiasa berupaya meningkatkan standar mutu, Profesionalisme dan memenuhi harapan konsumen dan masyarakat pada umumnya.

(15)

Misi

Memberikan dan membuat secara konsisten produk kabel listrik yang berkualitas tinggi sesuai setandar yang berlaku serta mengutamakan pelayanan sesuai dengan harapan konsumen.

Gambar

Gambar 1.1 Denah Lokasi Perusahaan
Gambar 1.2  Management Strukture PT. Furin Jaya Co.LTD
Tabel 1.3  Devinisi dan tugas bagian PT. Furin Jaya Co.LTD  ( Sumber : PT. Furin Jaya Co.LTD )

Referensi

Dokumen terkait

Sedangkan yang dimaksud dengan struktur fungsional merupakan struktur organisasi yang pembagian tugasnya berdasarkan fungsi masing-masing bagian yang dipimpin oleh seorang

Penelitian dilakukan untuk mengetahui besar arus bocor, tegangan gagal, dan ketahanan dielektrik pada ketiga jenis polimer plastik Polietilen (PE), Polivinil Klorid (PVC),

Hal ini yang mendasari Astrido Daihatsu Kebon Jeruk untuk terus melakukan perbaikan-perbaikan yang meningkatkan pelayanan kepada konsumen untuk mencapai tujuan perusahaan dalam

Line Maintenance (Mechanical) bertanggung jawab terhadap semua kegiatan yang berhubungan dengan perbaikan dan perawatan mesin produksi serta pekerjaan yang sesuai

Roda Prima Lancar (RPL) terdiri dari beberapa Divisi diantaranya adalah Stamping Department, Machining Department, Welding Department, Heavy Equipment Deprtment, Screw

Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia Minyak dan Gas bumi Cepu merupakan intansi pemerintah yang bergerak dibidang pengembangan sumber daya manusia dan pengolahan minyak dan

Jepang berusaha agar minyak dapat mengalir secepatnya, maka pada tahun 1944 jepang membangun kembali daerah Kawengan, Ledok, Nglobo dan Semanggi.. Jepang menyadari

Tahun 1962, Sub Depot ini ditingkatkan menjadi Lembaga Persiapan Industri Penerbangan (LAPIP) yang kemudian berubah menjadi Komando Pelaksanaan Industri Pesawat Terbang