• Tidak ada hasil yang ditemukan

Ansen Lapter Fix

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Ansen Lapter Fix"

Copied!
77
0
0

Teks penuh

(1)

PERENCANAAN LAPANGAN TERBANG PERENCANAAN LAPANGAN TERBANG

TEORI PENDAHULUAN TEORI PENDAHULUAN I. PENDAHULUAN

I. PENDAHULUAN

Rancangan sebuah lapangan terbang adalah

Rancangan sebuah lapangan terbang adalah suatu proses suatu proses yang rumit yang rumit dan saling dan saling kait- kait-mengkait, sehingga analisa suatu kegiatan tanpa memperhatikan pengaruhnya kepada kegiatan mengkait, sehingga analisa suatu kegiatan tanpa memperhatikan pengaruhnya kepada kegiatan yang lain bukan

yang lain bukan merupakan pemecahan yang memuaskan.merupakan pemecahan yang memuaskan.

Sebuah lapangan terbang meliputi kegiatan yang sangat luas, yang mempunyai Sebuah lapangan terbang meliputi kegiatan yang sangat luas, yang mempunyai kebutuhan yang

kebutuhan yang berbeda, seperti berbeda, seperti misalnya kegiatan misalnya kegiatan keamanan membatasi keamanan membatasi sedikit sedikit mungkinmungkin hubu

hubungan ngan (pin(pintu-ptu-pintuintu) ) antarantara a land land side side dan dan air air sideside. . SedaSedangkan ngkan kegiakegiatan tan pelapelayanayanann membutuhkan sebanyak

membutuhkan sebanyak mungkin pintu mungkin pintu terbuka dari terbuka dari land land side side ke ke air air side side agar agar pelayananpelayanan berjalan lancar.

berjalan lancar.

Rancangan induk

Rancangan induk adalah kadalah konsep onsep pengembangan lapangan pengembangan lapangan terbang ultimate, terbang ultimate, tujuantujuan rancangan

rancangan induk induk adalah adalah untuk untuk memberikan memberikan pedoman pedoman dalam dalam pengembangapengembangan n di di kemudian kemudian harihari yang memadai bagi operasi penerbangan yang selaras dengan lingkungan dan pengembangan yang memadai bagi operasi penerbangan yang selaras dengan lingkungan dan pengembangan masyarakat serta modal

masyarakat serta modal transportasi yang lain.transportasi yang lain.

Dengan kata lain, rancangan induk memberikan pedoman untuk : Dengan kata lain, rancangan induk memberikan pedoman untuk : a.

a. PengembangaPengembangan asilitas isik sebuah lapn asilitas isik sebuah lapangan terbangangan terbang.. b.

b. !!ata guna tanah dan ata guna tanah dan pengembanganpengembangannya di dalam dan nya di dalam dan di sekitar lapangan terbang.di sekitar lapangan terbang. c.

c. "enentukan pengaruh lingkungan "enentukan pengaruh lingkungan dari pembangunan lapangan dari pembangunan lapangan terbang dan terbang dan operasinya.operasinya. d.

d. Pembangunan Pembangunan untuk pembuatuntuk pembuatan jalan masuk.an jalan masuk. e.

e. PembPembanguangunan nan kegikegiatan atan ekonekonomi omi dan dan kegikegiatan atan lainlainnya nya yang yang mengmenghasilhasilkan kan uang uang bagibagi pelabuhan udara yang bisa dikerjakan.

pelabuhan udara yang bisa dikerjakan. . Pembagian

. Pembagian ase dan ase dan kegiatan prioritas yang kegiatan prioritas yang bisa dilaksanakan sesuai bisa dilaksanakan sesuai rancangan rancangan induk.induk.

#alaupun rancangan induk lapangan terbang mempunyai isi yang berbeda untuk setiap #alaupun rancangan induk lapangan terbang mempunyai isi yang berbeda untuk setiap lokasi dan berbeda untuk setiap perencana, namun paling kurang harus mengandung :

lokasi dan berbeda untuk setiap perencana, namun paling kurang harus mengandung :

a.

a. Ramalan keRamalan kebutuhan atabutuhan atau permintau permintaan.an. b.

b. $lter$lternatinati  pemepemecahan cahan persopersoalan alan dari dari kebutkebutuhan uhan yang yang diradiramalkmalkan an secarsecara a memadmemadai ai dandan memuaskan.

memuaskan. c.

(2)

d.

d. Pengaruh lingkungan Pengaruh lingkungan dan dan alternati mengatasinyaalternati mengatasinya

II

II.. MEMERERENCANCANANAKAN KAN ARARAH, AH, PPANJANJANANG dG dan an LELEBAR BAR RURUNWNWAAYY

&onigurasi bandar udara

&onigurasi bandar udara dideinisikan sebagai dideinisikan sebagai jumlah dan jumlah dan orientasi landasan orientasi landasan pacupacu (Runway)(Runway) dan letak daerah terminal relati terhadap run'ay. umlah landasan pacu tergantung pada %olume lalu dan letak daerah terminal relati terhadap run'ay. umlah landasan pacu tergantung pada %olume lalu lintas

lintas dan dan orientasi orientasi tergantung tergantung pada pada arah arah angin angin dan dan kadang-kadang kadang-kadang pada pada luas luas daerah daerah yang yang tersedia tersedia untukuntuk pengembangan bandar udara.

pengembangan bandar udara. Secara umum, landasan pacu

Secara umum, landasan pacu (runway)(runway)  dan landasan hubung  dan landasan hubung (taxiway)(taxiway)  harus diatur untuk  harus diatur untuk

• "emberikan pemisahan yang secukupnya dalam pola lalu lintas udara."emberikan pemisahan yang secukupnya dalam pola lalu lintas udara. •

• "emberikan keterlambatan "emberikan keterlambatan dan gangguan dan gangguan sekecil mungkin sekecil mungkin dalam operasi dalam operasi pendaratan, gerakanpendaratan, gerakan

landasan hubung dan lepas landas. landasan hubung dan lepas landas.

• "emberikan jarak landasan hubung yang sependek mungkin dari daerah"emberikan jarak landasan hubung yang sependek mungkin dari daerah •

• terminal menuju ujung landasan pacu.terminal menuju ujung landasan pacu. •

•   "emberikan jumlah landasan hubung yang cukup sehingga pesa'at yang  "emberikan jumlah landasan hubung yang cukup sehingga pesa'at yang •

• mendarat dapat meninggalkan landasan pacu secepat mungkin dan mengikutimendarat dapat meninggalkan landasan pacu secepat mungkin dan mengikuti •

• rute yang paling pendek ke arah terminal.rute yang paling pendek ke arah terminal. (Sumber : Robert oronje, *+)

(Sumber : Robert oronje, *+)

1.1

1.1 AnaAnalislisa Ana Angingin A.

A. Analisa AngiAnalisa Angin dan An dan Aa! R"n#a$a! R"n#a$

$nalisa angin adalah dasar dari perencanaan lapangan terbang sebagai pedoman pokok. $nalisa angin adalah dasar dari perencanaan lapangan terbang sebagai pedoman pokok. Pada umumnya,

Pada umumnya, Run Way (R/W)Run Way (R/W) dibuat sedapat mungkin harus searah dengan arah angin yang dibuat sedapat mungkin harus searah dengan arah angin yang dominan (Pre%alling #ind), agar gerakan pesa'at pada saat take o dan landing dapat bergerak dominan (Pre%alling #ind), agar gerakan pesa'at pada saat take o dan landing dapat bergerak bebas dan aman, sejauh komponen angin samping

bebas dan aman, sejauh komponen angin samping (Cross Wind)(Cross Wind) yang tegak  yang tegak lurus arah bergeraknyalurus arah bergeraknya pesa

pesa'at. 'at. "aksi"aksimummum Cross Wind Cross Wind  yang diijinkan tidak hanya tergantung pada ukuran pesa'at, tapi yang diijinkan tidak hanya tergantung pada ukuran pesa'at, tapi  juga pada ko

 juga pada konigurasi sayap dnigurasi sayap dan kondisi perkean kondisi perkerasan landasan.rasan landasan. $rah

$rah run'run'ay ay dapadapat t diteditentukantukan n secarsecara a gragrais, is, data data angiangin n untuk untuk segasegala la kondkondisiisi penglihatan adalah sebagaimana data yang diberikan, kemudian data tersebut diplot ke dalam penglihatan adalah sebagaimana data yang diberikan, kemudian data tersebut diplot ke dalam diagram

diagram wind rosewind rose (ma'ar angin). (ma'ar angin).

Persentase angin yang bersesuaian dengan arah dan rentang kecepatan yang Persentase angin yang bersesuaian dengan arah dan rentang kecepatan yang diberikan ditandai dalam sektor yang sesuai dengan ma'ar angin dengan menggunakan skala diberikan ditandai dalam sektor yang sesuai dengan ma'ar angin dengan menggunakan skala koordinat kutub untuk arah dan besar angin.

(3)

d.

d. Pengaruh lingkungan Pengaruh lingkungan dan dan alternati mengatasinyaalternati mengatasinya

II

II.. MEMERERENCANCANANAKAN KAN ARARAH, AH, PPANJANJANANG dG dan an LELEBAR BAR RURUNWNWAAYY

&onigurasi bandar udara

&onigurasi bandar udara dideinisikan sebagai dideinisikan sebagai jumlah dan jumlah dan orientasi landasan orientasi landasan pacupacu (Runway)(Runway) dan letak daerah terminal relati terhadap run'ay. umlah landasan pacu tergantung pada %olume lalu dan letak daerah terminal relati terhadap run'ay. umlah landasan pacu tergantung pada %olume lalu lintas

lintas dan dan orientasi orientasi tergantung tergantung pada pada arah arah angin angin dan dan kadang-kadang kadang-kadang pada pada luas luas daerah daerah yang yang tersedia tersedia untukuntuk pengembangan bandar udara.

pengembangan bandar udara. Secara umum, landasan pacu

Secara umum, landasan pacu (runway)(runway)  dan landasan hubung  dan landasan hubung (taxiway)(taxiway)  harus diatur untuk  harus diatur untuk

• "emberikan pemisahan yang secukupnya dalam pola lalu lintas udara."emberikan pemisahan yang secukupnya dalam pola lalu lintas udara. •

• "emberikan keterlambatan "emberikan keterlambatan dan gangguan dan gangguan sekecil mungkin sekecil mungkin dalam operasi dalam operasi pendaratan, gerakanpendaratan, gerakan

landasan hubung dan lepas landas. landasan hubung dan lepas landas.

• "emberikan jarak landasan hubung yang sependek mungkin dari daerah"emberikan jarak landasan hubung yang sependek mungkin dari daerah •

• terminal menuju ujung landasan pacu.terminal menuju ujung landasan pacu. •

•   "emberikan jumlah landasan hubung yang cukup sehingga pesa'at yang  "emberikan jumlah landasan hubung yang cukup sehingga pesa'at yang •

• mendarat dapat meninggalkan landasan pacu secepat mungkin dan mengikutimendarat dapat meninggalkan landasan pacu secepat mungkin dan mengikuti •

• rute yang paling pendek ke arah terminal.rute yang paling pendek ke arah terminal. (Sumber : Robert oronje, *+)

(Sumber : Robert oronje, *+)

1.1

1.1 AnaAnalislisa Ana Angingin A.

A. Analisa AngiAnalisa Angin dan An dan Aa! R"n#a$a! R"n#a$

$nalisa angin adalah dasar dari perencanaan lapangan terbang sebagai pedoman pokok. $nalisa angin adalah dasar dari perencanaan lapangan terbang sebagai pedoman pokok. Pada umumnya,

Pada umumnya, Run Way (R/W)Run Way (R/W) dibuat sedapat mungkin harus searah dengan arah angin yang dibuat sedapat mungkin harus searah dengan arah angin yang dominan (Pre%alling #ind), agar gerakan pesa'at pada saat take o dan landing dapat bergerak dominan (Pre%alling #ind), agar gerakan pesa'at pada saat take o dan landing dapat bergerak bebas dan aman, sejauh komponen angin samping

bebas dan aman, sejauh komponen angin samping (Cross Wind)(Cross Wind) yang tegak  yang tegak lurus arah bergeraknyalurus arah bergeraknya pesa

pesa'at. 'at. "aksi"aksimummum Cross Wind Cross Wind  yang diijinkan tidak hanya tergantung pada ukuran pesa'at, tapi yang diijinkan tidak hanya tergantung pada ukuran pesa'at, tapi  juga pada ko

 juga pada konigurasi sayap dnigurasi sayap dan kondisi perkean kondisi perkerasan landasan.rasan landasan. $rah

$rah run'run'ay ay dapadapat t diteditentukantukan n secarsecara a gragrais, is, data data angiangin n untuk untuk segasegala la kondkondisiisi penglihatan adalah sebagaimana data yang diberikan, kemudian data tersebut diplot ke dalam penglihatan adalah sebagaimana data yang diberikan, kemudian data tersebut diplot ke dalam diagram

diagram wind rosewind rose (ma'ar angin). (ma'ar angin).

Persentase angin yang bersesuaian dengan arah dan rentang kecepatan yang Persentase angin yang bersesuaian dengan arah dan rentang kecepatan yang diberikan ditandai dalam sektor yang sesuai dengan ma'ar angin dengan menggunakan skala diberikan ditandai dalam sektor yang sesuai dengan ma'ar angin dengan menggunakan skala koordinat kutub untuk arah dan besar angin.

(4)

$rah landasan pacu optimum dapat ditentukan dari ma'ar angin dengan $rah landasan pacu optimum dapat ditentukan dari ma'ar angin dengan menggunakan suatu lembar

menggunakan suatu lembar bahan yang bahan yang tembus pandang yang tembus pandang yang padanya telah padanya telah dilukiskan dilukiskan  garis sejajar

garis sejajar dan berjarak sama. dan berjarak sama. aris tengah aris tengah menyatakan garis tengah menyatakan garis tengah landasan pacu danlandasan pacu dan  jarak

 jarak antara antara kedua kedua garis garis yang yang di di tepi, tepi, den den gan gan skala skala adalah adalah * * kali komponen angin sisi yangkali komponen angin sisi yang dii/

dii/inkaninkan. . 0emb0embaran aran tembutembus ps pandaandang ng itu itu diletdiletakkan akkan di di atas atas ma'ar ma'ar angiangin n sedesedemkian mkian ruparupa,, sehingga garis

sehingga garis tengah pada tengah pada lembaran melalui pusat lembaran melalui pusat ma'ar angin. ma'ar angin. Dengan pusat Dengan pusat ma'arma'ar angin sebagai titik

angin sebagai titik pusat, lembaran itu pusat, lembaran itu diputar di diputar di atas ma'ar atas ma'ar angin sampai angin sampai jumlah darijumlah dari persentase yang tercakup di antara garis tepimaksimum, apabila salah satu garis tepi pada persentase yang tercakup di antara garis tepimaksimum, apabila salah satu garis tepi pada lembaran itu

lembaran itu membagi suatu membagi suatu segmen segmen arah angin, bagian arah angin, bagian yang terbagi yang terbagi itu dihitung secaraitu dihitung secara %isual dengan pembulatan +,1.

%isual dengan pembulatan +,1.

0angkah berikutnya adalah membaca arah landasan pacu skala sebelah luar 0angkah berikutnya adalah membaca arah landasan pacu skala sebelah luar ma'ar angin, dimana garis tengah pada lembaran itu memotong skala arah.

ma'ar angin, dimana garis tengah pada lembaran itu memotong skala arah. Sebagai langkah

Sebagai langkah pertama dalam hal ini adalpertama dalam hal ini adalah memplot data kecepatan dan arah anah memplot data kecepatan dan arah angingin ke dalam ma'ar angin yaitu lingkaran yang terdiri dai berbagai sektor arah angin dan kecepatan ke dalam ma'ar angin yaitu lingkaran yang terdiri dai berbagai sektor arah angin dan kecepatan angin.

angin.

Peninjaua

Peninjauan arah angin dilakukan pada 2 (empat) arah n arah angin dilakukan pada 2 (empat) arah yaitu :yaitu : a. $rah a. $rah N – S.N – S. b. $rah b. $rah N E – SW.N E – SW. c. $rah c. $rah W – E.W – E. d. $rah

d. $rah NW – SE.NW – SE.

&emudian masing-masing arah yang ditinjau dijumlahkan, maka jumlah yang &emudian masing-masing arah yang ditinjau dijumlahkan, maka jumlah yang terbesar dijadikan standar untuk menghitung dan menentukan arah landasan pacu

terbesar dijadikan standar untuk menghitung dan menentukan arah landasan pacu (runway).(runway). Dengan demikian

Dengan demikian maka maka diperoleh 'ind diperoleh 'ind rose rose untuk untuk masing-masing arah masing-masing arah tinjauan tinjauan sebagaimanasebagaimana dapat dilihat pada halaman

dapat dilihat pada halaman selanjutnya.selanjutnya.

B.

B. P%s$aa&an 'P%s$aa&an 'AA dan AA dan ICAOICAO Persy

Persyarataaratann FAA (Federal Aviation Administration)FAA (Federal Aviation Administration)   un  untutukk Cross Wind Cross Wind   semua lapangan  semua lapangan terbang

terbang (kecuali (kecuali utility) utility) :: o

o Runway Runway  haruharus s mengmengarah sedemiarah sedemilkialkian n sehisehingga pesa'angga pesa'att take o take o  dan ladan landinding padng pada 341a 341 dari 'aktu dan

dari 'aktu dan Cross Wind.Cross Wind. o

o Cross Wind Cross Wind  tidak melebihi  knots (4 mph), untuk utility tidak melebihi  knots (4 mph), untuk utility Cross Wind Cross Wind  diperkecil menjadi diperkecil menjadi ,4 mph.

(5)

Persyaratan !CA" (!nternational Civil Aviation "r#ani$ation)  :

Pesa'at dapat take o dan landing pada sebuah lapangan terbang, minimal 34 1 dari  'aktu dan komponen Cross Wind.

5erikut ini adalah klasiikasi panjang landasan pacu (ARF% / Aero&lane Reeren'e Field  %en#t) !CA" 

o Cross Wind *+ knots (6 km7jam) $8R0 9 4++ m atau lebih

o Cross Wind   knots (*2 km7jam) $8R0 9 *++ s.d 233

o Cross Wind  + knots (3 km7jam) $8R0 9  *++ m

Da&a '%("%nsi Angin )

;ntuk perhitungan persentase angin sebagai berikut : <ontoh :

<$0" 9 6+

"aka 9 (6+7*2+) = ++ 1 9 2*.*>2 1

  &ecepatan -? knots arah N

"aka 9 (6+7*2+) = ++ 1 9 *.? 1

  &ecepatan -? knots arah NE 

"aka 9 (6+7*2+) = ++ 1 9 *.? 1

&ecepatan -? knots arah E 

(6)

P%s%n&as% K%("a&an Angin )

Konfigurasi Run Way R!W" (persentase wind converge)

(7)

"enurut !CA" dan FAA*

penentuan arah

run'ay harus dibuat berdasarkan arah yang memberikan wind 'overa#e  yang sedemikian rupa, sehingga pesa'at dapat take o  dan landin# minimal 34 1, berlaku bagi seluruh kondisi cuaca.

Dalam perencanaan ini, persentase "a=imum adalah pada arah NE – SW *#$% & 22$%"

sebesar 9 ++.-1

(8)

 AER"+R",E REFERENCE C"+E   dari !CA" (dilampirkan ). (Sumber : 8reddy ansen, 6->)

 Jenis pesawat = DC 9-30

Kode angka huruf = 4C

ARFL = !34 "

 Jarak ter#uar roda pendaratan = $ "

%ingspan = &'( "

"aksi"u" per"issi)#e *rosswind

*o"ponent = 0 knots

Le)ar +a#ur kontro# angin =  , *ross wind 0.

= 40 knots

 Jenis pesawat = A/R 4-00

Kode angka huruf = C

ARFL = !0!0 "

 Jarak ter#uar roda pendaratan = 4 "

%ingspan = 4'$ "

"aksi"u" per"issi)#e *rosswind

*o"ponent = !0 knots

Le)ar +a#ur kontro# angin = ! , *ross wind 0.

= 0 knots

 Jenis pesawat = 131-400

Kode angka huruf = 4 C

ARFL = 9( "

 Jarak ter#uar roda pendaratan = ('"

%ingspan = &'9 "

"aksi"u" per"issi)#e *rosswind

*o"ponent = 0 knots

Le)ar +a#ur kontro# angin =  , *ross wind 0.

= 40 knots

(9)

Dari beberapa data pesa'at rencana diatas, dipilih  ARF% terbesar yang akan menjadi dasar dari perencanaan Runway . "aka dapat dipilih pesa'at rencananya adalah Pesa'at B. 737 – 400, dengan data karakteristik pesa'at sebagai berikut :

Da&a P%sa#a& R%nana  - enis Pesa'at

- &ode $ngka - $ R 8 0

- arak !erluar Roda Pendaratan - #ing Span

- @ilai "aksimum Permissible <ross #ind <omponen

- 0ebar alur &ontrol $ngin

' 131  400 2< *.*34 m 4.* m *>.3 m *+ &nots * = *+ &nots 9 2+ knots

(10)

III. M%%nana(an R"n#a$ *R2W3, Ta4i#a$ *T2W3 dan E4i& Wa$ a3. Pan5ang R"n#a$

Panjang run'ay (R/W) biasanya ditentukan berdasarkan pesa'at rencana terbesar yang akan beoperasi pada airport yang bersangkutan. Dalam perencanaan ini, diambil pesa'at rencana B. 737 – 400 dengan kode 2< dan ARF% 9 66+7 8

Elevasi : 46 m

Slope : 0,2%

!emperature (!)

T1 %'" 18.2 20.2 1.! 1".! 21.! 20.1

T2 %'" 16.! 18.! 21.2 20.2 2!.2 21.2

&etiga data di atas dipakai untuk mengkoreksi panjang run'ay : /3. K0%(si &%!ada9 %l%:asi

 Setiap kenaikan ++ m (+++ t) dari permukaan laut rata-rata,  ARF% bertambah 6 1

0 9 0o ( A +.+6 !00  E 

)

Dimana : 0 9 Panjang run'ay terkoreksi 0o 9 $R80 B 9 Ble%asi 2!1".6!! !00 46 0 0 1 22"# 1 1

=

 

 

 

 

 

+

=

 L  ,  L

3. K0%(si &%!ada9 &%89%a&"%

! 9 !emperatur rata-rata dari temperature harian rata-rata tiap bulan !* 9 !emperatur rata-rata dari temperature harian maksimum tiap bulan

&et : ! 9 !emperatur rata-* dari temperature harian rata-* dalam bulan terpanas.

!* 9 !emperatur harian maksimum dalam bulan terpanas

C  T 

=

+

+

+

+

+

=

1".400

°

6 1 . 20 ! . 21 ! . 1" ! . 1 2 . 20 2 . 18 1 C  T 

=

+

+

+

 

+

+

=

20.06

°

6 2 . 21 2 . 2! 2 . 20 2 . 21 ! . 18 ! . 16 2

(11)

$aa C  T  T  T  T eff  

=

+

=

 

+

=

1".622

°

! 400 . 1" 06 . 20 400 . 1" ! 1 2 1

Panjang run'ay harus dikoreksi terhadap termperatur sebesar  1 untuk setiap kenaikan  C<, sedangkan untuk setiap kenaikan +++ m diatas permukaan laut, temperature turun ?,4 C< .

0* 9 0 (  A +,+ ( !re  !o)

Dimana : 0* 9 Panjang R7# setelah dikoreksi

!o 9 !emperatur standar sebesar 43 C8 9 4 C<

!+ 9 (4 C<  +.++?4 B) "aka :

(

)

(

)

(

)

 m  L  ,  ,  L 24!!.8 46 006# 0 1# 622 . 1" 01 0 1 2!1".6!! 2 2

=

+

=

%3. K0%(si &%!ada9 ;l09%

5ila AR'L lebih besar dari 3++ m, panjang run'ay bertambah dengan koreksi slope sebesar ,+ 1 setiap kemiringan  1

0 9 0*(A +,+ = S 7 1) E S 9 Slope m  L % %  ,  ,  L 2482.46! 1 2 0 1 0 1 24!!.8 ! !

=

 

 

 

 

 

+

=

"aka panjang R"n#a$ direncanakan 0 9 *2>*.2? m F 6<=- 8

Dari perhitungan panjang landasan pacu yang dibutuhkan oleh pesa'at rencana B. 737 – 400adalah 09 6<=->3. L%/a R"n#a$ *R2W3 Ta()* #+ R*f*r*n,* 'o-* C5D6 786 R C5D6 L6//6R A  C D 6 F ! !& " !& " 3 " - - - 3 " 3 " 30 " - - -3 30 " 30 " 30 " 4( " -

(12)

-4 - - 4( " 4( " 4( " $0 "

Ta()* $+ Trans.*rs* S)o/*

C5D6 L6//6R A  C D 6 F

:L526 A;<.

  !( !( !( !(

Sumber:Merancang, Merencana Lapangan Terbang (Ir. H. Basuki) (hal.182) 

$en&r&t '*, le+ar - direncanaan +erdasaran ode anga /&r& dari  pesawatpesawat ang aan dilaani ole/ lapangan ter+ang. 3e+ar - paling &rang d&a ali landasan &nt& eamananna ( safety area), tetapi  mensaratan le+ar minim&m 1#0 m ( #00 t ). 3e+ar pererasan str&t&ral - /ar&s ses&ai dengan 5enis pesawat. alam t&gas ini, pesawat rencana ang dig&naan adala/ 7*E'9 ! 400 dengan ode /&r& 4. engan mengg&naan ta+el  Widths and Shoulders” (dilampiran) dari '* &nt& ode 4, diperole/ :

1. 3e+ar pererasan str&t&ral ; 4# m(1#0t)

2. 3e+ar +a/& landasan ; .# m

(13)

4('00 " $0'00 "

1'(" 1'("

4. =ar&s isediaan +a/& dengan emiringan ; 2.# %

rea eamanan landasan (Ranway Safety Area) termas& didalamna  pererasan str&t&ral, +a/& landasan serta area +e+as /am+atan, rata dan  pengaliran airna ter5amin. rea ini /ar&s mamp& dilewati peralatanperalatan  pemadam e+aaran, mo+ilmo+il ambulane, tr&tr& penap& landasan

(14)

(swee!er), dalam eadaan di+&t&/an mamp& di+e+ani pesawat ang el&ar dari  pererasan str&t&ral .

 "last #ad , s&at& area ang direncanaan &nt& mencega/ erosi pada  perm&aan ang +er+atasan dengan &5&ng landasan. rea ini selal& menerima  $et 

blast  ang +er&lang. rea ini +isa dengan pererasan ata& ditanami r&mp&t. >engalaman men&n5&an +a/wa pan5ang blast !ad  &nt& pesawatpesawat transport se+aina 60 m. <ec&ali &nt& pesawat +er+adan le+ar, pan5ang ang di+&t&an ole/ blast !ad  se+aina 120 m.

>erl&asan area eamanan (Safety Area) di+&at apa+ila perl&.?&ranna tida tent& tergant&ng e+&t&/an loal.

6. Ta4i#a$ *T2W3

8ungsi utama ta=i'ay adalah sebagai jalan keluar masuk pesa'at dari landas pacu ke terminal dan sebaliknya atau dari landas pacu ke hangar pemeliharaan.

!a=i'ay diatur sedemikian hingga pesa'at yang baru saja mendarat tidak mengganggu pesa'at lain yang siap menuju landasan pacu.

Rutenya dipilih jarak terpendek dari bangunan terminal menuju ujung landasan yang dipakai untuk areal lepas landas.

Dibanyak lapangan terbang, ta=i'ay membuat sudut siku-siku dengan landasan, maka pesa'at yang akan mendarat harus diperlambat sampai kecepatan yang sangat rendah sebelum belok ke ta=i'ay.

&arena kecepatan pesa'at saat di ta=i'ay tidak sebesar saat dilandasan pacu, maka persyaratan mengenai kemiringan memanjang, kur%a %ertical dan jarak pandang tidak seketat pada landasan. Gleh sebab itu, lebar ta=i'ay masih tetap bergantung dari ukuran lebar pesa'at.

a. Lebar Taxiway 

H<$G telah menetapkan bah'a lebar ta=i'ay dan lebar total ta=i'ay (lebar perkerasan dan bahu landasan). Dalam data tugas didapat pesa'at rencana BOENG 3 & #00 dengan kode huru <.

Ta(*) 1 L*(ar Tai4ay

'o-* L*55*r Tai4ay Wi-56

 A ,& m

 " ',& m

(15)

with a wheel base less than 18 m;

18 m if the taxiway is intended tp be used by aeroplane with a wheel base equal to or greater than 18 m;

 

'* m if the ta+iway is intended t! be used by aero!lane with an outer main ear wheel s!an of less than - m.

/0 m if the ta+iway is intended t! be used by aero!lane with an outer main ear wheel s!an e1ual to or reater than - m.

 E /0 m

 2 /& m

Su7(*r + ICAO, Aerodromes 1 Internasional !tandar " #e$ommended %ra$ti$es, &rd  'dition, 1(((

Ta(*) 2 *rsyara5an 9i)*5 Tai4ay arak bebas minimum sisi terluar roda utama dengan perkerasan !a=i'ay

&ode uru !a=i'ay

B dan D C 5 $ 2,4 m a. W!%%l /as% ? 1= 8 ) -,@ 8 /. W!%%l /as%  1= ) <,7 8 *,*4 m ,4 m

Su7(*r + 9 :ans*n 6a) 1; <*)*ng=a/ Ku)ia6 La/angan T*r(ang>"

o Dari table *, untuk kode huru < diperoleh : jarak bebas minimum dari sisi terluar roda utama dengan perkerasan ta=i'ay  m.

o Dari table , untuk kode huru < dipeoleh :

0ebar ta=i'ay (!7#) 9 > m (64 t)0ebar total !a=i'ay 9 *4 m (24 t)

b. Kemiringan (Slope) dan Jarak Pandang (Sigh !i"an#e)

Ta(*) 3 K*7iringan -an :ara= an-ang

?*s,ri/5ion 'o-* L*55*r

E ? ' B A

 3a+4 Lonitudinal   slo!e %  3a+4 Rate of  lonitudinal slo!e

hane  3in4 Siht distane

 3a+4 Trans5erse  slo!e %  3a+4 trans5erse  slo!e of the  raded area '4&% '% !er 0 m 0 from 0 m abo5e '4&% '4&% '% !er 0 m 0 from 0 m abo5e '4&% 1)5* 1* per &+ m &++ from & m aboe 1)5* '4&% '% !er /& m / from / m abo5e /% '4&% '% !er /& m '& from '4& m abo5e /%

(16)

i) u!ward (%) ii) downard (%) /4& & /4& & -)5 5 0 & 0 &

Su7(*r+ 9 :ans*n@ 200 >*)*ng=a/ Ku)ia6 La/angan T*r(ang>@ 6a) 18"

Persyaratan yang dikeluarkan oleh H<$G untuk ta=i'ay dengan kode huru < (table 2-3) adalah :

&emiringan memanjang maksimum 9 ,4 1

Perubahan kemiringan memanjang ma= 9  1 per + m

arak pandang minimum 9 ++ m dari  m diatas&emiringan trans%ersal ma=. dari ta=i'ay 9 ,4 1

&emiringan trans%ersal ma=. dari bagian yang diratakan pada strip ta=i'ay :

- "iring ke atas 9 *,4 1 - "iring ke ba'ah 9 4 1

#. Jari$%ari Taxiway (T&W)

apat dicari dengan 2 cara, ait& cara analitis (dengan r&m&s) dan ta+le 410  +&& La/angan T*r(ang@ r  Basu=i(hal4'-&)

1. $engg&naan &m&s (nalitis)

) 12# ( 2  +f   6   R

 =

ata&  s T   +W   R

=

) 2 -( !88 . 0 2

imana : @ ; <ecepatan pesawat saat memas&i ta+iway

 ; <ooisien gesean antara +an pesawat dengan  perm&aan pererasan

s ; Aara antara titi tenga/ roda pendaratan &tama dengan tepi pererasan

s ; B w/eel trac C < (am+il 2.#) D ; 3e+ar ta+iway

 ; /eel +ase (5ara roda depan dengan roda pendaratan)&tama alammeng/it&ng 5ari5ari ta+iway diam+il 5enis pesawat rencana ait& 7*E'9 !400 diperole/ :

3e+ar w/eel trac ; #.2! m 3e+ar w/ell +ase ; 14.2 m

(17)

3e+ar ta+iway (D-) ; 18 m S ; B  #.2! C2.#

; #.11# m

$aa 5ari5ari ta+iway () ;

11# . # ) 2 -18 ( 2 . 14 !88 . 0 2

 +   ; 20.!4 m F 20 m

5erdasarkan kecepatan pesa'at rencana &ita ambil I 9 + C. 5erdasarkan table 2, didapat  jarak antara sumbu !7# dan sumbu landasan *K0d% <C3 dan landasan instrumental 9 1= 8.

Ta(*) # Tai4ay ini7u7 S*/ara5ion ?is5an,*

'o-* L*55* r

?is5an,* (*54**n 5ai4ay s*n5*r )in* An- run4ay ,*n5*r )in* 7*5*r"

Tai4ay '5r&)in* 5o 5ai4ay ,5r&)in* 7*5*r" Tai4ay o56*r 56*n air,raf5 s5an-5ai)in*@ ,5r&)in* 5o o(C*,5 7*5*r" Air,raf5 s5an-5ai)in* ,5r&)in* 5o o(C*,5 7*5*r" ns5ru7*n5 Run4ays 'o-* Nu7(*r Non&ns5ru7*n5 Run4ays 'o-* Nu7(*r 1 2 3 4 1 2 ! 4 (1) (2) (!) (4) (#) (6) () (8) (") (10) (11) (12)  82,#0 82,#0   !,# 0 !,#0   2!,# 16,2# 12,00 7 8,00 8,00   42,0 0 42,00   !!,#0 21,#0 16,#0 '   1D8@00    "!,00  44,00 26,00 24,#0    16,00 16,00   101,0 0 101,00 66,#0 40,#0 !6,00 E    182,#0    10,#0 80,00 4,#0 42,#0     1"0,00    11#,00 ",#0 #,#0 #0,#0 Su7(*r + ICAO, Aerodromes 1 Internasional !tandar " #e$ommended %ra$ti$es, &rd  'dition, 1(((

A. E4i& Ta4i#a$

8ungsi e=it ta=i'ay adalah menekan sekecil mungkin 'aktu penggunaan landasan oleh pesa'at yang mendarat. B=it ta=i'ay dapat ditempatkan dengan membuat sudut siku-siku terhadap landasan atau kalau terpaksa sudut yang lain yang juga bisa. B=it ta=i'ay yang mempunyai sudut +C disebut J &ecepatan !inggi J atau cepat keluar sebagai tanda bah'a ta=i'ay tersebut direncanakan penggunaannya bagi pesa'at yang harus cepat keluar. $pabila lalu lintas rencana pada jam-jam puncak kurang dari *? gerakan (mendarat atau lepas landas), maka e=it ta=i'ay menyudut siku cukup memadai. 0okasi e=it ta=i'ay ditentukan oleh titik sentuh pesa'at 'aktu mendarat pada landasan dan kelakuan pesa'at 'aktu mendarat. ;ntuk menentukan jarak lokasi

(18)

e=it ta=i'ay dari J !hreshold J, dihitung dengan rumus : arak dari !hreshold kelokasi e=it ta=i'ay 9  jarak touch do'n A D. 7eri&t ini ta+el ang dig&naan &nt& per/it&ngan  E+it ta+iway7

Ta(*) $ Air,raf5!Ei5 Tai4ay ?*sign Grou/s

?*sign Grou/ A//roa, S/**-Tou,6 ?o4n S/*-) a Air,raf5 Ty/*

Rig65 Ang)* ig6

S/**-S/**- L0 S/**- L0

 7

'

3ess t/an "1 <nots (16" m-/) 7etween "1 nots (16" m-/) and 120 nots (222 m-/)

B*54**n 121 =no5s 22#=7!6" an-1#0 =no5s 2$; =7!6"

7etween 141nots (261m-/) and 16# nots (!06 m-/) See +) " nots (180 m-/) 120 =no5s 222 =7!6" 140 nots (2#" m-/) onvair 240, c!, = onvair 600, 6, oer 28, @isco&nt 800,=S48 series 2

Air(us A&300310@ B&0& 320#20@ B&2@ B&3@B&$@ B&D@ BA'&111@ ?'&; 74, $11, 10,3 1011,ir+&s !40, D?1#4,'l 62$, 8(61G6!), 70200 !2 m-/ 32 =7!6 !2 m-/ 1106 m 1D88 7 21#1 m "! m-/ ;3 =7!6 "! m-/ 8"0 m 1#0 7 1"40 m

a) ircrat are ass&med to ta&c/down at an average o 1.! times t/e stall speed in t/e landing conig&ration at an average gross landing weig/t o a+o&t 8#% o t/e maim&m. D/is represents a to&c/down speed o "2% o t/e average approac/ speed &sed or  gro&ping t/e aircrat.

 +) D/e average to&c/ down speed o t/e gro&p is determined w/en t/e tpe o aircrat epected to &se t/e airport are nown. Su7(*r+ 9 :ans*n@ 200 > *)*ng=a/ Ku)ia6 La/angan T*r(ang>@ 6a) 2D"

B. L%&a( %4i& &a4i#a$

8ungsi exit taxiway  atau biasa disebut turn o  adalah menekan sekecil mungkin 'aktu penggunaan landasan oleh pesa'at yang mendarat.

Exit taxiway  dapat ditempatkan dengan membuat sudut siku-siku terhadap landasan atau sudut lain terhadap landas pacu. $pabila sudut ini besarnya +C, exit taxiway  ini di sebut exit taxiway  kecepatan tinggi (i# s&eed exit ) di rancang untuk pesa'at yang harus cepat keluar meninggalkan landasan.

;ntuk menentukan lokasi exit taxiway  yang harus diperhatikan adalah sebagai berikut: . &ecepatan 'aktu tou'down (menyentuh landasan)

*. &ecepatan a'al sampai titik $ (gambar *.>) -. arak dari tresold  sampai ke tou'down

2. arak dari tou'down sampai titik $ (gambar *.>)

Air,raf5 Tou,6-o4n oin5

ircrat Do&c/down point

1 Ei5 Tai4ay

Tou,6-o4n S/**- S1"

Eit taiwa

(19)

Ga8/a -. L0(asi E4i& Ta4i#a$ ;ntuk menentukan exit taxiway  digunakan rumus sebagai berikut:

?is5an,* 5o Ei5 5ai4ay F Tou,6-o4n ?is5an,*  ?

Dalam menentukan exit taxiway  di gunakan data-data sebagai berikut: Pesa'at rencana BOENG 3 & #00, dengan desi#n #rou& C.

imana :  ;Aara dari Touh own e titi 

a S  S   ) 2 ) 2 ( ) 1 ( 2

2

=

S1; <ecepatanTouh own (m-det) 

180 m-5am (#0m-det) &nt& pesawat gro&p 7

222 m-5am (61,6m-det) &nt& pesawat gro&p 

2#" m-5am (1."4m-det) &nt& pesawat gro&p 

S2; <ecepatanawal etia meninggalan landasan (m-det)

- ?nt& ig/t ngle Eit taiwa ; !2 m-5am (8.8" m-det) - ?nt& apid Eit taiwa ; "6 m-5am (26.6 m-det) a ; >erlam+atan (m-det2) ; 1.# m-det2

alam t&gas ini dieta/&i pesawat rencana :7 !400 dan perencanaan loasi ait&  Riht Anle E+it Ta+iway, se/ingga didapat :

ni5ia) Ei5 S/**- S2 L0 F :ara= Tou,6-o4n 300 7"

Run4ay  ? F :ara= Tou,6-o4n =* 5i5i= A

L1 F Kor*=si 5*r6a-a/ E)*.asi

(20)

• esign gro&p ; 

• <ecepatan Touh own (S1) ; 222 m - 5am ; 61.6 m-det • <ec. wal saat meninggalan 3andasan(S2) ; 8.8" m-det

• >erlam+atan (a) ; 1,# m-sH

ari 5ara Touh down ang ses&ai, maa didapat 5ara dari Threshold   sampai etiti awal &rva E+it Ta+iway (&nt& design gro&p  ).

3*; Aara Touh down dari - C  a S  S   ) 2 ) 2 ( ) 1 ( 2

2

=

) # . 1 ( 2 ) 8" . 8 (  ) 61.6 ( 2 2

=

 ) ; 1241 m

?nt& ode B, 5ara Touh down  ; !#0 m dan &nt& ode '  ?, 5ara  Touh down ; 4#0 m.

3* ; Aara Touh down dari - C

; 4#0 C 1241 m ; 16"1 m

Aara ini di/it&ng +erdasaran ondisi Standard Sea Le5el4 Dapi 5ara ang didapatan ini /ar&s ditam+a/ ! % per !00 m setiap enaian dari perm&aan la&t, dan seitar 1 % setiap #,6 I (10I ) dan di&&r dari 1#I ; #" I.

 .ore/si terhadap eleasi

Setiap enaian !00 m dari m&a la&t 5ara /ar&s ditam+a/ ! %, maa :

31 ; 3*J 1 C (0.0!  !00  E  )K ; 16"1 J 1C (0,0!  !00 46 )K ; 1D88Dm

(21)

 .ore/si terhadap temperatur 

Setiap enaian #,6 I dari ondisi standar (1# I ; #" I) 5ara +ertam+a/ 1 % maa 32 ; 31

 

 

 

 

 

 

+

6 , # 1# 01 . 0 1 8 eff   T 

 

 

 

 

 

°

°

+

6 , # 1# 622 . 1" 01 . 0 1 ;1D88D ; 10&8)(&5 m

$aa istance Do Eit Daiwa ; 10&8)(&5 m 10&( m

-. H0lding Ba$

Pada lapangan terbang yang mempunyai lalu lintas padat perlu dibangun olding 5ay. Dengan disediakannya olding 5ay maka pesa'at dari apron dapat menuju ke landasan dengan cepat dan memungkinkan sebuah pesa'at lain untuk menyalip masuk ujung landasan tanpa harus menunggu pesa'at didepannya yang sedang menyelesaikan persiapan teknis. &euntungan-keuntungan olding 5ay antara lain :

(22)

. &eberangkatan pesa'at tertentu yang harus ditunda karena sesuatu hal, padahal pesa'at tersebut sudah masuk ta=i'ay menjelang sampai ujung landasan tidak menyebabkan tertundanya pesa'at lain yang ada dibelakangnya. Pesa'at dibelakangnya bisa mele'ati pesa'at didepannya diholding bay. Penundaan pesa'at depan misalnya untuk penambahan payload yang sangat penting pada saat sebelum lepas landas, penggantian peralatan rusak yang diketahui sesaat sebelum tinggal landas.

*. Pemeriksaan altimeter (alat pengukur tinggi) sebelum terbang dan memprogram alat bantu na%igasi udara apabila tidak bisa dilakukan apron.

. Pemanasan mesin sesaat sebelum lepas landas.

olding 5ay bisa juga digunakan sebagai titik pemeriksaan $erodrome untuk KGR (Kery Gmny igh), karena untuk pemeriksaan itu pesa'at harus berhenti untuk menerima sinyal dengan benar. ;kuran olding 5ay tergantung pada :

. umlah dan posisi pesa'at yang akan dilayani ditentukan oleh rekuensi pemakaiannya. *. !ipe-tipe pesa'at yang akan dilayani.

. <ara-cara 7 perilaku pesa'at masuk dan meninggalkan olding 5ay.

Ditentukan pula bah'a kebebasan antara pesa'at yang sedang diparkir dengan pesa'at yang mele'atinya, yaitu ujung sayap pesa'at, tidak boleh kurang dari 4 m, apabila pesa'at yang bergerak adalah tipe turbo jet, dan + m apabila pesa'at yang bergerak adalah tipe propeller.

olding 5ay harus ditempatkan di luar area kritis yaitu sekitar instalasi H0S (Hnstrument 0anding System) agar terhindar dari gangguan pada peralatan 5antu pendaratan. $gar tercapai operasi penerbangan yang aman dan selamat dilapangan terbang, diperlukan jarak minimum dari sumbu landasan ke holding bay atau posisi ta=i holding, tidak boleh kurang dari persyaratan yang diberikan pada table 2  *.

(23)

I.

PERENCANAAN TERMINAL AREA

Peren#anaan 'pron

$pron merupakan bagian lapangan terbang yang disediakan untuk memuat, dan menurunkan penumpang dan barang dari pesa'at, pengisian bahan bakar parkir pesa'at dan pengecekan alat mesin yang seperlunya untuk pengoperasian selanjutnya.

Dimensi apron dipengaruhi oleh :

 umlah gate position &onigurasi parkir pesa'at <ara pesa'at masuk dan keluar

 &arakteristik pesa'at terbang, termasuk pada saat naik (take o) dan turun (landing).

ae Po"iion

Dalam menentukan gate position yang diperlukan, dipengaruhi oleh :

 &apasitas run'ay per jam

 enis pesa'at dan prosentasi jenis pesa'at tersebut

 0amanya penggunaan gate position oleh pesa'at (gate occupancy time) Prosestasi pesa'at yang tiba dan berangkat

umlah gate position ditentukan dengan rumus :

9

 9 :  6+t 

Dimana : K 9 Kolume rata  rata

t 9 Rata  rata gate occupancy time (per jam) ; 9 ;tili/ation actor (actor pemakaian)

;ntuk penggunaan secara bersama oleh semua pesa'at, berlaku ; dengan nilai dari +,?  +,> (dipakai +,?). ;ntuk roda pada gate occupancy time (t) pada setiap kelas pesa'at dibagi per jam (tiap ?+ menit).

- Pesa'at kelas $ 9 ?+ menit - Pesa'at kelas 5 9 24 menit - Pesa'at kelas < 9 + menit - Pesa'at kelas D L B 9 *+ menit

(24)

?nt& apasitas runway  per 5am (@) di+agi 2 per 5&mla/ setiap 5enis pesawat ang dilaani.

Ses&ai data t&gas ini, 5enis pesawat ang dilaani adala/ :

>esawat " L!0 : ! ?nit>esawat 7 !400 : 2 ?nit>esawat D 42200 : 2 ?nit a. >esawat " L!0 (elas )  91 ; 6 , 0 ) 60 !0 ( ) 2 ! ( +  ; 1.2# F 1  +. >esawat 7 !400 (elas )  92 ; 6 , 0 ) 60 !0 ( ) 2 2 ( +  ; 0.8! F 1 c. >esawat D 42200 (elas ) 9! ; 6 , 0 ) 60 !0 ( ) 2 2 ( +  ; 0.8! F 1

A&mla/ gate position &nt& sem&a 5enis pesawat ang aan dilaani adala/ : ; 91 C 92 C 9!

; 1 C 1 C 1 ; ! &nit

Trning *adi" (r)

Turnin radius &nt& masingmasing pesawat di/it&ng dengan mengg&naan r&m&s :

imana, 2ordward roll  (pada eadaan standar) ; !,048 m (10 t) a. >esawat " L!0 i :  wins!an ; 28.# m  wheel tra;  ; 6 m $aa : Turnin Radius (r) ; B  (28.#C 6) C !.048

r = > , wingspan ? wheel track . ? fordward roll

(25)

; 20.2"8 m 3&as ate ; M  r  2 ; M  20.2"82 ; 12"4.4 m2  +. >esawat 7 !  400 i :  wins!an ; 28."m  wheel tra;  ; #.2! m $aa : Turnin Radius (r) ; B  (28."C #.2!) C !.048 ; 20.11! m  3&as ate ; M  r  2 ; M  20.6"82 ; 120." m2 c. >esawat D 42200 i :  wins!an ; 24.6 m  wheel tra; ; 4 m $aa : Turnin Radius (r) ; B  (24.6 C 4) C !.048 ; 1.!48 m 3&as ate ; M  r  2 ; M  1.!482 ; "4#.# m2 La" 'pron  Panjang apron :

Panjang apron dihitung dengan menggunakan rumus : P  G . W  *G13   6P/

(26)

Dimana : P 9 Panjang apron  9 ate position # 9 #ingspan

Pb 9 Panjang badan pesa'at

< 9 'ing tip clearance --- menurut H<$G (table. ?)

Ta/%l . Wing Ti9 Cl%a%n% $ang Disaan(an ICAO C0d% L%&&% Aia>& Wing ;9an

$ 5 < D B ;p to but including 4 m(23 t) 4 m (23 t) ;p to but including *2 m (63 t) *2 m (63 t) ;p to but including ? m(> t) ?m (> t) ;p to but including 4* m(6 t) 4*m (6t) ;p to but including ?+ m(36 t) ,+ m (+ t) ,+ m (+ t) 2,4 m (4 t) 6,4 m (*4 t) 6,4 m (*4 t)

(27)

adi, akan dibangun apron dengan luas total, yakni : • >esawat  " L !0 (ode ) i : 9 ; 1  ; 4.# m  ; 28.# >+ ; !6.! m $aa : >1 ; 9. C(91).C2.>+ ; 1  28.# C (11)  4.# C 2  !6.! ; 101.24 m • >esawat 7 !  400 (ode ) i : 9 ; 1  ; 4.# m  ; 28." >+ ; !6.4# m $aa : >1; 9. C(91).C2.>+ ; 1  28." C (11)  4.# C 2  !6.4# ; 101.8 m • >esawat D 42200 (ode ) i : 9 ; 1  ; 4.# m  ; 24.6 >+ ; 22.6 m $aa : >1; 9. C(91).C2.>+ ; 1  24.6 C (11)  4.# C 2  22.6 ; 4.44 m

Aadi, pan5ang apron total (> total) adala/ : > total ; >1 C >2 C >!

; 101.24 m C 101.8 m C 4.44m

; 2.48 m

0ebar $pron

0ebar apron dihitung dengan menggunakan rumus : 0 9 *. P b A . c

0ebar apron dihitung berdasarkan pesa'at rencana yaitu B 3 & #00 Dengan Pb 9 ?.24 dan < 9 6,4E sehingga :

(28)

0 9 * = ?.24 A  = 6,4 9 34.2 m

L"as &0&0al A90n 9 34.2M*66.2> 9 *?26.43* m*

9 *?26* m*

Peren#anaan +anggar 

=angar direncanaan &nt& 2 pesawat. alam /al ini direncanaan +erdasaran &&ran pesawat rencana ait& 7 !400. 3&as /angar di/it&ng dengan r&m&s :

3 ; 2  (28."  !6.4#)

; 2106.81 m2

3 ;210 m2

&ang gera dan peralatan reparasi diam+il !00 mH, Se/ingga total l&as /angar adala/ :

3 total ; 210 C !00  ; 240 m2

Pa""anger Terminal

3&as passenger terminal diper/it&ngan ter/adap r&ang gera dan sir&lasi dari  pen&mpang, ait& : &nt& pesawat dengan 5enis masingmasing dapat diperiraan 5&mla/  pen&mpang per pesawat dalam 1 5am.

Aenis >esawat A&mla/ >aload A&mla/ >en&mpang >esawat  "!0

! 11# ; !  11# ; !4#

>esawat D 42200 2 #0 ; 2  #0 ; 100

>esawat 7!400

2 188 ; 2  188 ; !6

L =  , wingspan , 2an+ang )adan pesawat.

(29)

Dotal pen&mpang ; !4# orang C 100 orang C !6 orang ; 821 orang

s&msi : Aia tiap pen&mpang mem+awa 3 orang pengantar dengan ruang g*ra= 5ia/ /*nu7/ang #72

$aa, l&as passenger terminal adala/ :

(

)

[

821< ! 821

]

4 1!1!6 m2

 L =

=

$aa direncanaan 2uas passenger terminal 1&1&3 m

-Terminal ,ilding

>erencanaan terminal +&ilding diper/it&ngan +erdasaran pen&mpang pada 5am si+&. >esawat ang aan dilaani  +&a/ - 5am. ?nt& pesawat >esawat 7.!400 mer&paan  pesawat ter+esar dalam perencanaan memp&nai apasitas pen&mpang masim&m

(paload ma) adala/ 188 orang dengan load actor ; #%

Aadi 5&mla/ pen&mpang pada 5am si+& ; N188N#% ; "8 orang.

9ed&ng terminal &ngsina adala/ se+agai tempat &nt& mem+erian pelaanan +agi  pen&mpang ma&p&n +arang ang aan ti+a dan ang aan +erangat. *le/ se+a+ it& perl&

disediaan r&ang pem+erangatan, r&ang ti+a, r&ang tiet, dan lainlain. ?nt& melengapi ged&ng terminal perl& disediaan asilitas ang melip&ti:

2. asilitas pen&mpang antara lain: r&ang t&ngg&, aetaria, pertooan, toilet, tempat i+ada/, r&ang istira/at, telpon &m&m, r&ang pertolongan pertama, serta r&ang inormasi.

!. asilitas p er&sa/aan pener+angan a ntara l ain: r &ang antor p er&sa/aan  pener+angan, loet he; in, asilitas penanganan +agasi, serta asilitas

Deleom&niasi.

4. asilitas &nt& antor pemerinta/an: antor pengamat c&aca ($eteorologi dan 9eoisia), antor Deleom&niasi, antor ese/atan, dan antor eamanan.

?nt& men5amin dan mem+erian enamanan epada pen&mpang serta epada  pen5emp&t dan pengantar, +iasana ged&ng terminal di+atasi ole/ d&a wilaa/ ait&:

1. ilaa/ &tama adala/ wilaa/ dimana para calon pen&mpang masi/ mem+a&r dengan  para pengantar ata& pen5emp&t.

(30)

2. ilaa/ steril adala/ wilaa/ ang /ana di/&s&san +agi calon pen&mpang serta  pet&gas airline ma&p&n eamanan.

?nt& menent&an l&as ged&ng terminal  2AA mem+&at actor pengali &nt& masing masing e+&t&/an r&angan, agar dapat menamp&ng ar&s pen&mpang dan +arang  +erdasaran ramalanramalan ang s&da/ ada.

Ta(*) 9a=5or *nga)i K*(u5u6an Ruang G*-ung T*r7ina)

9asi)i5as Ruangan K*(u5u6an ruangan 100 7

2

un5u= s*5ia/ 100 /*nu7/ang /a-a Ca7 si(u= 

Diet-c/ec in

>engam+ilan +arang

&ang t&ngg& pen&mpang &ang t&ngg& peng&n5&ng 7ea c&ai

'migrasi estoran

*perasi airline

Dotal r&ang domesti  Dotal r&ang international

1,0 1,0 2,0 2,# !,0 1,0 2,0 #,0 2#,0 !0,0

Su7(*r + R oronC*ff@ 1;; <)anning an- ?*sign Air/or5>@ 6a) 2$8"

. >erencanaan 9&dang

9&dang +er&ngsi se+agai tempat penamp&ngan +arang dan pos paet ang aan diirim ma&p&n ang ti+a. ?nt& perencanaan g&dang dipaai standar ang diel&aran  >A>A ait& 0,0" m2-ton-ta/&n &nt& pergeraan +arang espor dan 0,1 m2-ton-ta/&n &nt& 

 +arang impor. ?nt& meng/it&ng l&as g&dang diam+il anga 0,1 m2-ton-ta/&n diali

dengan pos paet C +arang.

(31)

alam merencanaan l&as parir endaraan pen&mpang terle+i/ da/&l& di/it&ng  +esarna 5&mla/ pen&mpang pada 5am si+&, dan diperiraan &nt& 2 pen&mpang

mengg&naan sat& endaraan.

atarata l&as parir &nt& sat& endaraan adala/ le+ar 2,6 m dan pan5ang #,# m dimana onig&rasi parir dapat dili/at pada gam+ar +eri&t ini:

Su7(*r+ *ru Basu=i@ 1;8# < *ran,ang -an *r*n,ana=an La/angan T*r(ang>@ 6a) 122"

(32)

Parking area

$da beberapa cara untuk menentukan luas parking area, 'alaupun kadang-kadang cara tersebut tidak dapat dilakukan karena ada perbatasan.

<ara-cara tersebut antara lain :

. "endapatkan proyeksi harian penumpang yang masuk (datang) dan keluar (berangkat) lapangan terbang. umlah ini dikon%ersikan kejumlah kendaraan untuk menentukan akumulasi puncak dari jumlah kendaraan.

*. "enghubungkan akumulasi maksimum jumlah kendaraan dengan jam-jam sibuk jumlah penumpang pada tahun yang diketahui. &oreksi ini dipergunakan untuk memproyeksikan permintaan kendaraan pada jam-jam sibuk dimasa depan.

Ba&asan dai (%d"a aa ini adala! ) karakteristik siat kendaraan sulit untuk menentukan tingkat estimasi kendaran dan lain-lain. Rata-rata luas ruang parkir untuk  mobil adalah lebar *,? m dan panjang 4,4 m(Sumber : J"erancang, "erencana 0apangan !erbangN oleh Hr..5asuki, hal >-*) Dalam tugas ini telah dihitung :

- 5anyaknya penumpang pada jam sibuk 9 3>6 orang - 5anyaknya pengantar ( pengantar 7 penumpang) 9 *3? orang

- !otal 9 32> orang

$sumsi : !iap mobil memuat 2 orang

Sehingga jumlah mobil : 3.>>+ 7 2 9 3>6 kendaraan

$sumsi : umlah mobil pengantar 9 jumlah mobil penjemput adi, jumlah mobil keseluruhan :  = 3>6 9 *3? kendaraan

Diketahui bah'a ukuran pemakaian ruang parkir yang normal untuk  buah mobil termasuk bagian samping adalah : *,? = 4,4 9 2, m*

adi, luas areal parkir yang direncanakan adalah : 9 2, = *3? 9 2*2*. m*

Ruang gerak sirkulasi dari pada mobil sama dengan luas areal parkir mobil. adi, total luas areal parkir adalah :

(33)

PERENCANAAN PERKERA;AN ;TRUKTURAL

Perkerasan adalah struktur yang terdiri dari beberapa lapisan dengan kekerasan dan daya dukung yang berlainan. Perkerasan berungsi sebagai tumpuan rata-rata pesa'at. Permukaan yang rata menghasilkan jalan pesa'at yang comort, maka harus dijamin bah'a tiap-tiap lapisan dari atas keba'ah cukup kekerasan dan ketebalannya sehingga tidak mengalami JDHS!RBSN (perubahan bentuk perkerasan karena tidak mampu menahan beban yang diberikan di atasnya).

Perkerasan leksibel adalah perkerasan yang dibuat dari campuran aspal dan agregat digelar di atas permukaan material granular mutu tinggi. Perkerasan leksibel terdiri dari lapisan surase course, base course dan subbase course. "asing-masing bisa terdiri dari satu atau lebih lapisan. Semuanya digelar diatas tanah asli yang dipadatkan (subgrade) yang bisa terletak diatas tanah timbunan atau asli.

Perkerasan kaku (rigid) adalah perkerasan yang dibuat dari slab-slab beton,digelar di atas granular atau subbase course yang telah dipadatkan dan ditunjang oleh lapisan tanah asli dipadatkan (subgrade), yang pada kondisi-kondisi tertentu kadang-kadang subbase tidak diperlukan.

A. P%%nanaan P%(%asan ;&"(&"al >l%(si/%l R"n#a$ dan Ta4i#a$ Dari data yang ada :

- !ipe pesa'at rencana : BF-F<@@ - "a=imum !ake G #eight ("!G#) : ?>.+2+ &g

- Roda Pendaratan : Dual #heel ear (D)

- $nnual Departure : - <5R Sub 5ase : ** 1 - <5R Sub rade !itik  *  2 4 ? <5R 6 ? 6 3 + *

enis Pesa'at $nnual Departure D< 3 - + ?+++

$!R 2* - *++ ?+++ 566 - 2++ 4.+++

(34)

 P%!i&"ngan Nilai CBR - <ara analitis umlah titik 9 ? O 9 Oi7n 9 (6 A ? A 6 A 3 A + A *) 7 ? 9 >.4

!itik (n) <5R (Oi) (Oi  O)*

 6 *.*4 * ? ?.*4  6 *.*4 2 3 +.*4 4 + .4 ? * .4 umlah ?

(35)

Simpangan 5aku : Sd 9 1 n ) O Oi ( 2  9 # 16  9 .63 @ilai <5R batas ba'ah @ilai <5R batas atas O  sd 9 >.4  .63 O  sd 9 >.4 A .63

.F1 [email protected]+

;ntuk conidance kumulati 341 didapat nilai <5R Subgrade diantara .F1 dan [email protected]+ . adi <5R rencana diambil =.7  karena berada di antara batas ba'ah dan batas atas.

MP%!i&"ngan T%/al P%(%asan

Dik : <5R Sub rade : >.4 1 <5R Sub 5ase : ** 1 Pesa'at yang dilayani :

enis Pesa'at $nnual Departure

D< 3 - + ?+++

$!R 2* - *++ ?+++

(36)

 M%n%n&"(an 9%sa#a& %nana 

. Dari table . pada buku J"erancang, "erencana 0apangan !erbangN diperoleh "!G# dari masing-masing pesa'at yang dilayani dalam satuan kg. @ilai ini dikon%ersi ke satuan lbs (9+,242 kg).

*. Dari table -* pada buku yang sama diperoleh konigurasi roda pendaratan pada masing-masing pesa'at, dimana jenis roda pendaratan akan menentukan jenis graik yang akan dipakai untuk menentukan tebal perkerasan sementara.

. $nnual Departure dari tiap pesa'at diperoleh dari data tugas.

2. !ebal perkerasan total sementara di peroleh dari graik-graik yang dilampirkan, berdasarkan  jenis pesa'at, tipe roda, annual departure dan <5R ( digunakan <5R Sub rade 9 >.4 1).

Pesa'at "!G# (&g) !ipe roda pendaratan $nnual Departure

!ebal total perkerasan sementara

D< 3 -+ 42,>>4 D# ?+++ *4N

$!R 2* - *++ ?.6++ S# ?+++ 2N

(37)
(38)

P%sa#a& DC +  -@

2$

(39)
(40)

P%sa#a& B.F-F-<@@

 /a)e# Faktor Kon@ersi

(41)

&arena tebal total perkerasan sementara terbesar adalah *>N dari pesa'at, maka yang dipakai sebagai pesa'at rencana untuk menentukan tebal perkerasan adalah pesa'at B.F-F<@@ (dengan tipe roda pendaratan D#).

 M%ng!i&"ng E("i:al%n& Ann"al D%9a&"% &%!ada9 9%sa#a& %nana  . itung R*

R* 9 8actor kon%ersi ke D# = $nnual departure pesa'at. 8actor kon%ersi dari S# ke D# 9 +,>

*. itung #* (&g)

#* 9 n

1

 = +,34 = "!G# tiap pesa'at n 9 jumlah roda masing-masing pesa'at . itung # (&g)

# 9 n 1

 = +,34 = "!G# pesa'at rencana n 9 jumlah roda pesa'at rencana

9 ? buah

2. itung R dengan rumus 9 0og R 9 0og R* ( 1 2 w w ) 2 1 R 9 + 2 1 ) 1 2 ( 2 log W  W   R

(42)

Pesa'at

Pesa'at umlahumlah Roda Roda $nnual $nnual Departure Departure ""!!GG## RR** ##** ## RR D< D< 3 3 - - ++ ?? ??++++++ 4422..>>>>44 ??++++++ >>??33++..**44 ++66 **44++33..6644 $!R 2* - *++ $!R 2* - *++  ?+++?+++ ?.6++?.6++ 22>>++++ 44**>>>>.. ++66 >>..66++ 566 - 2++ 566 - 2++ ?? 44..++++++ ??>>..++22++ ??++++++ ++66 ++66 ??++++++ B&;HK$0B@! $@@;$0 DBP$R!;RB (R) B&;HK$0B@! $@@;$0 DBP$R!;RB (R) 9 >>3.22?9 >>3.22? 9 >>32 9 >>32

adi Bui%alent $nnual Departure yang akan digunakan dalam menghitung tebal perkerasan adalah adi Bui%alent $nnual Departure yang akan digunakan dalam menghitung tebal perkerasan adalah ==+<

==+<

 M%ng!i&"ng &%/al 9%(%asan d%ngan 9%sa#a& %nana4  M%ng!i&"ng &%/al 9%(%asan d%ngan 9%sa#a& %nana4

>esawat

>esawat rencana rencana ; ; 7.!4007.!400

  3T8W

  3T8W ;;?>.+2+ &g?>.+2+ &g 

nnnn&&aal l ;; >>32>>32 Sub

Sub base base oarse oarse C"RC"R ; 22 %; 22 % Sub

Sub rade rade C"RC"R ; ; 8.# 8.# %%

S&+ 9rade 7 8.#%

S&+ 9rade 7 8.#% (7 rencana(7 rencana  +atas 

(43)

Kur.a *r=*rasan 9)*i()* Hn5u= ?a*ra6 Kri5is@ *sa4a5 R*n,ana B 3&#00 Kur.a *r=*rasan 9)*i()* Hn5u= ?a*ra6 Kri5is@ *sa4a5 R*n,ana B 3&#00

?ua) W6**) G*ar" ?*ngan Su(gra-*

?ua) W6**) G*ar" ?*ngan Su(gra-* 8$ I 'BR An5ara8$ I 'BR An5ara

 2ang/ah %erh

 2ang/ah %erhitungan4itungan4 a.

a. ari &ari &rva perrva pereraerasan lesan lei+li+le &nt& pese &nt& pesawaawat t renrencancana 7.!a 7.! 400 deng 400 denganan  3T8W  3T8W  ;

;?>.+2+ &g?>.+2+ &g C"R Sub rade

C"R Sub rade ; ; 8.# 8.# %% E1ui5alent

E1ui5alent e!arturee!arture ;;>>32>>32 idapat te+al pererasan 28 inc/ idapat te+al pererasan 28 inc/  +.

 +. DeDe+al+al sub base sub base dari &rva ang sama &nt&dari &rva ang sama &nt& C"RC"R 22 % didapat: 22 % didapat: De+al

De+al ; ; 1! 1! inc/inc/ Aadi

Aadi te+alte+al surfae < base surfae < base (28 L 1!) ; 1# inc/ (28 L 1!) ; 1# inc/ c.

c. SurfaeSurfae &nt& daera/ ritis 4 inc/&nt& daera/ ritis 4 inc/ Aadi

Aadi te+al te+al s&+s&+ base oarsebase oarse ; 1# L 4 ; 11 inc/ ; 1# L 4 ; 11 inc/

<esimp&lan: <esimp&lan:

 !urfa$e $oa

 !urfa$e $oarse rse   in$h   in$h  1+ $m 1+ $m 1! 1!

28 28

(44)

 6ase $oar

 6ase $oarsese  15 in$h  15 in$h  &8 $m &8 $m  !ub base $

 !ub base $oarse oarse  11  11 in$h in$h  -8 $m -8 $m 7

7ebal ebal total total   &+ &+ in$h in$h   03 03 $m$m

?i '6*= -*ngan Kur.a T*(a) ini7u7

?i '6*= -*ngan Kur.a T*(a) ini7u7 6ase Coar 6ase Coarsese

ice dengan mengg&naan &rva te+al minim&m +ase coarse ; 12 inc/, maa ice dengan mengg&naan &rva te+al minim&m +ase coarse ; 12 inc/, maa te+al +ase coarse ; 1# inc/ s&da/ memen&/i sarat.

te+al +ase coarse ; 1# inc/ s&da/ memen&/i sarat.

ari /asil per/it&ngan terse+&t diam+il esimp&lan se+agai +eri&t: ari /asil per/it&ngan terse+&t diam+il esimp&lan se+agai +eri&t:

12 12

(45)

<esimp&lan:

 !urfa$e $oarse   in$h  1+ $m  6ase $oarse  15 in$h  &8 $m  !ub base $oarse  11 in$h  -8 $m 7ebal total  &+ in$h  03 $m

Ga7(ar )a/isan /*r=*rasan f)*i()*+

?a*ra6 Kri5is+

Surfa,* 10 cm

Su( (as* ,oars* 'BR 22 I

Su( gra-* 'BR 8$ I

?a*ra6 Non Kri5is+ ?a*ra6 Transisi!/inggir+

Surfa,* " cm

Bas* ,oars* !4 cm

Bas* ,oars*

Su( (as* ,oars* Su( (as* ,oars*

'BR 22 I 'BR 22I

 .et 4 ntu/ daerah non /ritis /etebalan 7 diredu/si +,(7 sedang/an untu/ daerah transisi diredu/si +,0 7)

Ga7(ar *na7/ang Kri5is@ Non Kri5is -an -a*ra6 Transisi!inggir

Bas* ,oars* !8 cm 28 cm surfa,* 6 cm 2 cm 2# cm 20 cm

(46)

B. P%%nanaan P%(%asan Ka(" Un&"( A90n

Perencanaan perkerasan kaku untuk apron dihitung berdasarkan metoda P<$. $da * metode yang dibuat oleh P<$ untuk menghitung tebal perkerasan untuk apron, yaitu:

- metode yang didasarkan pada Jactor keamananN - metode yang didasarkan pada Jkonsep kelelahanN

Dalam tugas ini hanya akan dihitung tebal perkerasan berdasarkan actor keamanan. 8aktor keamanan adalah perbandingan J"odulus o RaptureN beton umur 3+ hari dengan #orking Stress.

Rumusnya : 8& 9

 stress Wor;in 

 3R"0

;ntuk menentukan 'orking stress dibutuhkan ramalan lalu lintas yang akan datang, yakni menyangkut jenis pesa'at, "!G#-nya dan roda-roda pendaratan yang sepadan.

Dalam tugas ini dianjurkan untuk menggunakan angka keamanan * (lihat buku J"erancang, "erencana 0apangan !erbangN hal ?). Dalam menentukan perkerasan rigid, dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut :

. !entukan k Subgrade atau bila tersedia subbase, harga k subbase. *. itung lalu lintas pesa'at dimasa yang akan datang dan

pembebanannya sehingga bisa dipilih angka keamanan yang sesuai.

. !entukan 'orking stress bagi tiap-tiap jenis pesa'at, yaitu membagi modulus o rapture beton umur 3+ hari dengan angka keamanan yang telah ditentukan.

2. itung tebal perkerasan dengan memasukkan harga-harga parameter diatas ke dalam graik yang sesuai dengan tipe roda pendaratan.

4. ;langi langkah-langkah diatas untuk jenis-jenis pesa'at yang berbeda.

?. Pilih tebal perkerasan untuk kondisi yang paling kritis

Data-data yang ada

 kapasitas pesa'at per jam adalah 6 buah, dengan lama operasi landasan ( = *2 jam)  #in Rose yang diperoleh untuk harga @B  S# memberi harga prosentase 'ind

co%erage maksimum yakni 33,?1

(47)

NTEROLAS  6000 88"4 1#000 2#  28  x=

[

(

  8894 −6000 15000−6000×

(

28−25

)

)

+25

]

=26∈¿

 "aterial yang akan dipakai untuk subbase adalah 5atu pecah.

Direncanakan

 0andasan dioperasikan selama  = *2 jam

 Dalam  = *2 jam landasan bisa beroperasi : *2 = 33,? 19 *,3 jam  $nnual Departure,misalnya untuk  tahun 9 *,3 = 6 = ?4

9 ?+3 buah7tahun 9 ?6 buah7hari

Didapat dari pengolahan data bah'a bahan subgrade mempunyai nilai <5R >.4 1, dapat dikategorikan sebagai material lumayan baik. arga k ("odulus o Subgrade Reaction) untuk 0umayan baik adalah *++-*4+ Psi.

Nilai M0d"l"s 0> ;"/gad% R%a&i0n *(3

Ba!an s"/ gad% Haga ( MN28 ! Pi *l/s2in ! 3 Sangat jelek L"8a$an /ai( Sangat baik  2+ 44  ?> Q >*  4+ 6@@  67@ Q ++

;"8/%) *H. Bas"(i, 1+=<. M%anang, M%%nana La9angan T%/ang, !al -<1

P%!i&"ngan &%/al 9la& /%&0n 8%&0d% P-' "enghitung "R 3+

"enghitung "R 3+ digunakan perencanaan beton dengan umur 3+ hari, namun jika tidak mempunyai beton umur 3+ hari maka bisa dipakai beton umur *> hari dengan persentase +1.

,R  k 

,

 f

×

Dimana: k 9 &onstanta yang harganya >, 3.*, +

,

 f

9 &uat tekan beton (lbs7in 2

(48)

Data-data:

Digunakan beton mutu & ++.

σ    bk 9 ++ kg7cm 2 9 + "pa c 9 ++

×

2,** lbs7in 2  9 2*??,3 lbs7in 2

arga k diambil + (maksimal)

Sehinnga : "R 9 k ,  f

×

 9 + " , 4266

×

 9 ?4,*4 lbs7in 2 "R 3+ 9 +1

×

 ?4,*4 lbs7in 2 9 6>,4?4 lbs7in 2

"enghitung Workin# Sterss

Workin# Stress 9 2 #!6# , 18 "0

=

 2?   3R 9 43,*?> Psi Diketahui: CR Su0 #arde 9 >.4 1 k su0 #rade 9 *++ Pci

Dengan menggunakan gambar 2.> didapat harga k 9 *++ Pci

Direncanakan Su0 0ase terdiri dari agregat batu pecah dengan tebal 4 cm

"enghitung tebal perkerasan Ri#id - Pesa'at Rencana: D< 3  +

 Workin# Stress 9 43,*?> Psi  "!G# 9 *+.>3* lbs

 k 9 *++ Pci

Dengan menggunakan gambar kur%a perkerasan rigid untuk tipe roda +ual weel #ear  didapat tebal perkerasan rigid untuk pesa'at rencana D< 3-+9 .> inch .

(49)

5erikut ini Perhitungan tebal perkerasan dengan jenis pesa'at $!R 2*-*++  Workin# Stress 9 43,*?> Psi

 "!G# 9 ?.6>2 lbs

 k 9 *++ Pci

Dengan menggunakan gambar &ur%a perkerasan rigid untuk tipe roda +ual weel #ear  didapat tebal perkerasan rigid untuk pesa'at $!R 2*-*++ 9 6 inch .

5erikut ini Perhitungan tebal perkerasan dengan jenis pesa'at 566-2++  Workin# Stress 9 43,*?> Psi

 "!G# 9 4+.++* lbs

 k 9 *++ Pci

Dengan menggunakan gambar &ur%a perkerasan rigid untuk tipe roda +ual Weel #ear  didapat tebal perkerasan rigid untuk pesa'at D< +  + 9  inch .

(50)

Ga8/a (":a 9%(%asan igid "n&"( &i9% 0da !al andem gear  9%sa#a& %nana DC =  -11.8

(51)
(52)

Ga8/a (":a 9%(%asan igid "n&"( &i9% 0da Single Wheel gear  9%sa#a& %nana ATR <6 6@@

(53)

Ga8/a (":a 9%(%asan igid "n&"( &i9% 0da !al wheel gear  9%sa#a& %nana BF-F<@@ C. P%!i&"ngan P%n"langan *P%8/%sian3

Dari hasil perhitungan tebal rigid perkerasan berdasarkan parameter-parameter diatas di dapat tebal perkerasan yang paling kritis yaitu  9 .+* cm (Pesa'at 5.66-2++)

Dengan demikian untuk perkerasan Rigid pada apron memiliki ketebalan rencan yaitu sebesar  umlah besi yang diperlukan untuk penulangan pada perkerasan rigid ditentukan dengan rumus : $s 9  fs  L+@   L  , ! (imperial unit) $s 9  fs  LA@   L 64 . 0 (metric unit)

Dimana : $s : luas penampang melintang setiap lebar7panjang slab (cm) 0 : panjang7lebar slab (cm)

 : tebal slab (m), tebal perkerasan rigid yang paling kritis 8s : tegangan tarik baja (kg7cm*)

Dari data : - mutu baja : ;  * - s : *++ 2 m ;  -  : N 9 .+* cm

- 0 : Direncankan Slab beton ukuran *4 m*, jadi 09 4m (4++ cm)

o !ulangan melintang : $s 9 !200 02 . !! #00 #00 64 . 0  +  +  9 *.>4 cm*

o !ulangan minimum : $min 9 +,+41 = penampang melintang ( = 0) 9 +,+41 = .+* = 4++

Referensi

Dokumen terkait

Metode penelitian yang dilakukan adalah (1) Proses isolasi trimiristin di dalam kloroform dengan metode maserasi dengan variasi waktu 1 hari, 2 hari, 3 hari, 4 hari,

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui: (1) Jumlah saluran pemasaran CV Jembar Rahayu di Desa Sukamantri Kecamatan Ciawi Kabupaten Tasikmalaya; (2) Jaringan pemasaran

TSA ing Nglambangan nduweni daya tarik kang mligi tumrap masyarakat, kayata: (1) TSA dianakake seatun pisan yaiku ing sasi Sura, tiba ing dina Jemuah Legi,

Akar penyebab waste yang terjadi pada produk genteng royal produk paving kotak antara lain: tidak adanya ketersediaan sepatu boot di perusahaan dan untuk alat pelindung

Grafik di atas menunjukkan bahwa responden dengan perlakuan infra red dengan penambahan mobilisasi saraf menunjukkan hasil bahwa pada fase baseline 1 (hari ke-1 sampai

 Mounter yang berkecepatan rendah (Low speed) untuk Memasangkan komponen yang berukuran lebih besar atau memiliki kaki (terminal) yang banyak.. seperti Integrated Circuit (IC)

Pendidikan IPS yang berwajah multikultural dan demokrasi harus dilakukan secara komprehensif, dimulai dari design perencanaan dan melalui proses penyisipan,

Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah diatas maka yang menjadi tujuan penelitian ini adalah untuk mengembangkan bahan ajar fisika kuantum berbasis masalah