PERENCANAAN LAPANGAN TERBANG PERENCANAAN LAPANGAN TERBANG
TEORI PENDAHULUAN TEORI PENDAHULUAN I. PENDAHULUAN
I. PENDAHULUAN
Rancangan sebuah lapangan terbang adalah
Rancangan sebuah lapangan terbang adalah suatu proses suatu proses yang rumit yang rumit dan saling dan saling kait- kait-mengkait, sehingga analisa suatu kegiatan tanpa memperhatikan pengaruhnya kepada kegiatan mengkait, sehingga analisa suatu kegiatan tanpa memperhatikan pengaruhnya kepada kegiatan yang lain bukan
yang lain bukan merupakan pemecahan yang memuaskan.merupakan pemecahan yang memuaskan.
Sebuah lapangan terbang meliputi kegiatan yang sangat luas, yang mempunyai Sebuah lapangan terbang meliputi kegiatan yang sangat luas, yang mempunyai kebutuhan yang
kebutuhan yang berbeda, seperti berbeda, seperti misalnya kegiatan misalnya kegiatan keamanan membatasi keamanan membatasi sedikit sedikit mungkinmungkin hubu
hubungan ngan (pin(pintu-ptu-pintuintu) ) antarantara a land land side side dan dan air air sideside. . SedaSedangkan ngkan kegiakegiatan tan pelapelayanayanann membutuhkan sebanyak
membutuhkan sebanyak mungkin pintu mungkin pintu terbuka dari terbuka dari land land side side ke ke air air side side agar agar pelayananpelayanan berjalan lancar.
berjalan lancar.
Rancangan induk
Rancangan induk adalah kadalah konsep onsep pengembangan lapangan pengembangan lapangan terbang ultimate, terbang ultimate, tujuantujuan rancangan
rancangan induk induk adalah adalah untuk untuk memberikan memberikan pedoman pedoman dalam dalam pengembangapengembangan n di di kemudian kemudian harihari yang memadai bagi operasi penerbangan yang selaras dengan lingkungan dan pengembangan yang memadai bagi operasi penerbangan yang selaras dengan lingkungan dan pengembangan masyarakat serta modal
masyarakat serta modal transportasi yang lain.transportasi yang lain.
Dengan kata lain, rancangan induk memberikan pedoman untuk : Dengan kata lain, rancangan induk memberikan pedoman untuk : a.
a. PengembangaPengembangan asilitas isik sebuah lapn asilitas isik sebuah lapangan terbangangan terbang.. b.
b. !!ata guna tanah dan ata guna tanah dan pengembanganpengembangannya di dalam dan nya di dalam dan di sekitar lapangan terbang.di sekitar lapangan terbang. c.
c. "enentukan pengaruh lingkungan "enentukan pengaruh lingkungan dari pembangunan lapangan dari pembangunan lapangan terbang dan terbang dan operasinya.operasinya. d.
d. Pembangunan Pembangunan untuk pembuatuntuk pembuatan jalan masuk.an jalan masuk. e.
e. PembPembanguangunan nan kegikegiatan atan ekonekonomi omi dan dan kegikegiatan atan lainlainnya nya yang yang mengmenghasilhasilkan kan uang uang bagibagi pelabuhan udara yang bisa dikerjakan.
pelabuhan udara yang bisa dikerjakan. . Pembagian
. Pembagian ase dan ase dan kegiatan prioritas yang kegiatan prioritas yang bisa dilaksanakan sesuai bisa dilaksanakan sesuai rancangan rancangan induk.induk.
#alaupun rancangan induk lapangan terbang mempunyai isi yang berbeda untuk setiap #alaupun rancangan induk lapangan terbang mempunyai isi yang berbeda untuk setiap lokasi dan berbeda untuk setiap perencana, namun paling kurang harus mengandung :
lokasi dan berbeda untuk setiap perencana, namun paling kurang harus mengandung :
a.
a. Ramalan keRamalan kebutuhan atabutuhan atau permintau permintaan.an. b.
b. $lter$lternatinati pemepemecahan cahan persopersoalan alan dari dari kebutkebutuhan uhan yang yang diradiramalkmalkan an secarsecara a memadmemadai ai dandan memuaskan.
memuaskan. c.
d.
d. Pengaruh lingkungan Pengaruh lingkungan dan dan alternati mengatasinyaalternati mengatasinya
II
II.. MEMERERENCANCANANAKAN KAN ARARAH, AH, PPANJANJANANG dG dan an LELEBAR BAR RURUNWNWAAYY
&onigurasi bandar udara
&onigurasi bandar udara dideinisikan sebagai dideinisikan sebagai jumlah dan jumlah dan orientasi landasan orientasi landasan pacupacu (Runway)(Runway) dan letak daerah terminal relati terhadap run'ay. umlah landasan pacu tergantung pada %olume lalu dan letak daerah terminal relati terhadap run'ay. umlah landasan pacu tergantung pada %olume lalu lintas
lintas dan dan orientasi orientasi tergantung tergantung pada pada arah arah angin angin dan dan kadang-kadang kadang-kadang pada pada luas luas daerah daerah yang yang tersedia tersedia untukuntuk pengembangan bandar udara.
pengembangan bandar udara. Secara umum, landasan pacu
Secara umum, landasan pacu (runway)(runway) dan landasan hubung dan landasan hubung (taxiway)(taxiway) harus diatur untuk harus diatur untuk
•
• "emberikan pemisahan yang secukupnya dalam pola lalu lintas udara."emberikan pemisahan yang secukupnya dalam pola lalu lintas udara. •
• "emberikan keterlambatan "emberikan keterlambatan dan gangguan dan gangguan sekecil mungkin sekecil mungkin dalam operasi dalam operasi pendaratan, gerakanpendaratan, gerakan
landasan hubung dan lepas landas. landasan hubung dan lepas landas.
•
• "emberikan jarak landasan hubung yang sependek mungkin dari daerah"emberikan jarak landasan hubung yang sependek mungkin dari daerah •
• terminal menuju ujung landasan pacu.terminal menuju ujung landasan pacu. •
• "emberikan jumlah landasan hubung yang cukup sehingga pesa'at yang "emberikan jumlah landasan hubung yang cukup sehingga pesa'at yang •
• mendarat dapat meninggalkan landasan pacu secepat mungkin dan mengikutimendarat dapat meninggalkan landasan pacu secepat mungkin dan mengikuti •
• rute yang paling pendek ke arah terminal.rute yang paling pendek ke arah terminal. (Sumber : Robert oronje, *+)
(Sumber : Robert oronje, *+)
1.1
1.1 AnaAnalislisa Ana Angingin A.
A. Analisa AngiAnalisa Angin dan An dan Aa! R"n#a$a! R"n#a$
$nalisa angin adalah dasar dari perencanaan lapangan terbang sebagai pedoman pokok. $nalisa angin adalah dasar dari perencanaan lapangan terbang sebagai pedoman pokok. Pada umumnya,
Pada umumnya, Run Way (R/W)Run Way (R/W) dibuat sedapat mungkin harus searah dengan arah angin yang dibuat sedapat mungkin harus searah dengan arah angin yang dominan (Pre%alling #ind), agar gerakan pesa'at pada saat take o dan landing dapat bergerak dominan (Pre%alling #ind), agar gerakan pesa'at pada saat take o dan landing dapat bergerak bebas dan aman, sejauh komponen angin samping
bebas dan aman, sejauh komponen angin samping (Cross Wind)(Cross Wind) yang tegak yang tegak lurus arah bergeraknyalurus arah bergeraknya pesa
pesa'at. 'at. "aksi"aksimummum Cross Wind Cross Wind yang diijinkan tidak hanya tergantung pada ukuran pesa'at, tapi yang diijinkan tidak hanya tergantung pada ukuran pesa'at, tapi juga pada ko
juga pada konigurasi sayap dnigurasi sayap dan kondisi perkean kondisi perkerasan landasan.rasan landasan. $rah
$rah run'run'ay ay dapadapat t diteditentukantukan n secarsecara a gragrais, is, data data angiangin n untuk untuk segasegala la kondkondisiisi penglihatan adalah sebagaimana data yang diberikan, kemudian data tersebut diplot ke dalam penglihatan adalah sebagaimana data yang diberikan, kemudian data tersebut diplot ke dalam diagram
diagram wind rosewind rose (ma'ar angin). (ma'ar angin).
Persentase angin yang bersesuaian dengan arah dan rentang kecepatan yang Persentase angin yang bersesuaian dengan arah dan rentang kecepatan yang diberikan ditandai dalam sektor yang sesuai dengan ma'ar angin dengan menggunakan skala diberikan ditandai dalam sektor yang sesuai dengan ma'ar angin dengan menggunakan skala koordinat kutub untuk arah dan besar angin.
d.
d. Pengaruh lingkungan Pengaruh lingkungan dan dan alternati mengatasinyaalternati mengatasinya
II
II.. MEMERERENCANCANANAKAN KAN ARARAH, AH, PPANJANJANANG dG dan an LELEBAR BAR RURUNWNWAAYY
&onigurasi bandar udara
&onigurasi bandar udara dideinisikan sebagai dideinisikan sebagai jumlah dan jumlah dan orientasi landasan orientasi landasan pacupacu (Runway)(Runway) dan letak daerah terminal relati terhadap run'ay. umlah landasan pacu tergantung pada %olume lalu dan letak daerah terminal relati terhadap run'ay. umlah landasan pacu tergantung pada %olume lalu lintas
lintas dan dan orientasi orientasi tergantung tergantung pada pada arah arah angin angin dan dan kadang-kadang kadang-kadang pada pada luas luas daerah daerah yang yang tersedia tersedia untukuntuk pengembangan bandar udara.
pengembangan bandar udara. Secara umum, landasan pacu
Secara umum, landasan pacu (runway)(runway) dan landasan hubung dan landasan hubung (taxiway)(taxiway) harus diatur untuk harus diatur untuk
•
• "emberikan pemisahan yang secukupnya dalam pola lalu lintas udara."emberikan pemisahan yang secukupnya dalam pola lalu lintas udara. •
• "emberikan keterlambatan "emberikan keterlambatan dan gangguan dan gangguan sekecil mungkin sekecil mungkin dalam operasi dalam operasi pendaratan, gerakanpendaratan, gerakan
landasan hubung dan lepas landas. landasan hubung dan lepas landas.
•
• "emberikan jarak landasan hubung yang sependek mungkin dari daerah"emberikan jarak landasan hubung yang sependek mungkin dari daerah •
• terminal menuju ujung landasan pacu.terminal menuju ujung landasan pacu. •
• "emberikan jumlah landasan hubung yang cukup sehingga pesa'at yang "emberikan jumlah landasan hubung yang cukup sehingga pesa'at yang •
• mendarat dapat meninggalkan landasan pacu secepat mungkin dan mengikutimendarat dapat meninggalkan landasan pacu secepat mungkin dan mengikuti •
• rute yang paling pendek ke arah terminal.rute yang paling pendek ke arah terminal. (Sumber : Robert oronje, *+)
(Sumber : Robert oronje, *+)
1.1
1.1 AnaAnalislisa Ana Angingin A.
A. Analisa AngiAnalisa Angin dan An dan Aa! R"n#a$a! R"n#a$
$nalisa angin adalah dasar dari perencanaan lapangan terbang sebagai pedoman pokok. $nalisa angin adalah dasar dari perencanaan lapangan terbang sebagai pedoman pokok. Pada umumnya,
Pada umumnya, Run Way (R/W)Run Way (R/W) dibuat sedapat mungkin harus searah dengan arah angin yang dibuat sedapat mungkin harus searah dengan arah angin yang dominan (Pre%alling #ind), agar gerakan pesa'at pada saat take o dan landing dapat bergerak dominan (Pre%alling #ind), agar gerakan pesa'at pada saat take o dan landing dapat bergerak bebas dan aman, sejauh komponen angin samping
bebas dan aman, sejauh komponen angin samping (Cross Wind)(Cross Wind) yang tegak yang tegak lurus arah bergeraknyalurus arah bergeraknya pesa
pesa'at. 'at. "aksi"aksimummum Cross Wind Cross Wind yang diijinkan tidak hanya tergantung pada ukuran pesa'at, tapi yang diijinkan tidak hanya tergantung pada ukuran pesa'at, tapi juga pada ko
juga pada konigurasi sayap dnigurasi sayap dan kondisi perkean kondisi perkerasan landasan.rasan landasan. $rah
$rah run'run'ay ay dapadapat t diteditentukantukan n secarsecara a gragrais, is, data data angiangin n untuk untuk segasegala la kondkondisiisi penglihatan adalah sebagaimana data yang diberikan, kemudian data tersebut diplot ke dalam penglihatan adalah sebagaimana data yang diberikan, kemudian data tersebut diplot ke dalam diagram
diagram wind rosewind rose (ma'ar angin). (ma'ar angin).
Persentase angin yang bersesuaian dengan arah dan rentang kecepatan yang Persentase angin yang bersesuaian dengan arah dan rentang kecepatan yang diberikan ditandai dalam sektor yang sesuai dengan ma'ar angin dengan menggunakan skala diberikan ditandai dalam sektor yang sesuai dengan ma'ar angin dengan menggunakan skala koordinat kutub untuk arah dan besar angin.
$rah landasan pacu optimum dapat ditentukan dari ma'ar angin dengan $rah landasan pacu optimum dapat ditentukan dari ma'ar angin dengan menggunakan suatu lembar
menggunakan suatu lembar bahan yang bahan yang tembus pandang yang tembus pandang yang padanya telah padanya telah dilukiskan dilukiskan garis sejajar
garis sejajar dan berjarak sama. dan berjarak sama. aris tengah aris tengah menyatakan garis tengah menyatakan garis tengah landasan pacu danlandasan pacu dan jarak
jarak antara antara kedua kedua garis garis yang yang di di tepi, tepi, den den gan gan skala skala adalah adalah * * kali komponen angin sisi yangkali komponen angin sisi yang dii/
dii/inkaninkan. . 0emb0embaran aran tembutembus ps pandaandang ng itu itu diletdiletakkan akkan di di atas atas ma'ar ma'ar angiangin n sedesedemkian mkian ruparupa,, sehingga garis
sehingga garis tengah pada tengah pada lembaran melalui pusat lembaran melalui pusat ma'ar angin. ma'ar angin. Dengan pusat Dengan pusat ma'arma'ar angin sebagai titik
angin sebagai titik pusat, lembaran itu pusat, lembaran itu diputar di diputar di atas ma'ar atas ma'ar angin sampai angin sampai jumlah darijumlah dari persentase yang tercakup di antara garis tepimaksimum, apabila salah satu garis tepi pada persentase yang tercakup di antara garis tepimaksimum, apabila salah satu garis tepi pada lembaran itu
lembaran itu membagi suatu membagi suatu segmen segmen arah angin, bagian arah angin, bagian yang terbagi yang terbagi itu dihitung secaraitu dihitung secara %isual dengan pembulatan +,1.
%isual dengan pembulatan +,1.
0angkah berikutnya adalah membaca arah landasan pacu skala sebelah luar 0angkah berikutnya adalah membaca arah landasan pacu skala sebelah luar ma'ar angin, dimana garis tengah pada lembaran itu memotong skala arah.
ma'ar angin, dimana garis tengah pada lembaran itu memotong skala arah. Sebagai langkah
Sebagai langkah pertama dalam hal ini adalpertama dalam hal ini adalah memplot data kecepatan dan arah anah memplot data kecepatan dan arah angingin ke dalam ma'ar angin yaitu lingkaran yang terdiri dai berbagai sektor arah angin dan kecepatan ke dalam ma'ar angin yaitu lingkaran yang terdiri dai berbagai sektor arah angin dan kecepatan angin.
angin.
Peninjaua
Peninjauan arah angin dilakukan pada 2 (empat) arah n arah angin dilakukan pada 2 (empat) arah yaitu :yaitu : a. $rah a. $rah N – S.N – S. b. $rah b. $rah N E – SW.N E – SW. c. $rah c. $rah W – E.W – E. d. $rah
d. $rah NW – SE.NW – SE.
&emudian masing-masing arah yang ditinjau dijumlahkan, maka jumlah yang &emudian masing-masing arah yang ditinjau dijumlahkan, maka jumlah yang terbesar dijadikan standar untuk menghitung dan menentukan arah landasan pacu
terbesar dijadikan standar untuk menghitung dan menentukan arah landasan pacu (runway).(runway). Dengan demikian
Dengan demikian maka maka diperoleh 'ind diperoleh 'ind rose rose untuk untuk masing-masing arah masing-masing arah tinjauan tinjauan sebagaimanasebagaimana dapat dilihat pada halaman
dapat dilihat pada halaman selanjutnya.selanjutnya.
B.
B. P%s$aa&an 'P%s$aa&an 'AA dan AA dan ICAOICAO Persy
Persyarataaratann FAA (Federal Aviation Administration)FAA (Federal Aviation Administration) un untutukk Cross Wind Cross Wind semua lapangan semua lapangan terbang
terbang (kecuali (kecuali utility) utility) :: o
o Runway Runway haruharus s mengmengarah sedemiarah sedemilkialkian n sehisehingga pesa'angga pesa'att take o take o dan ladan landinding padng pada 341a 341 dari 'aktu dan
dari 'aktu dan Cross Wind.Cross Wind. o
o Cross Wind Cross Wind tidak melebihi knots (4 mph), untuk utility tidak melebihi knots (4 mph), untuk utility Cross Wind Cross Wind diperkecil menjadi diperkecil menjadi ,4 mph.
Persyaratan !CA" (!nternational Civil Aviation "r#ani$ation) :
Pesa'at dapat take o dan landing pada sebuah lapangan terbang, minimal 34 1 dari 'aktu dan komponen Cross Wind.
5erikut ini adalah klasiikasi panjang landasan pacu (ARF% / Aero&lane Reeren'e Field %en#t) !CA"
o Cross Wind *+ knots (6 km7jam) $8R0 9 4++ m atau lebih
o Cross Wind knots (*2 km7jam) $8R0 9 *++ s.d 233
o Cross Wind + knots (3 km7jam) $8R0 9 *++ m
Da&a '%("%nsi Angin )
;ntuk perhitungan persentase angin sebagai berikut : <ontoh :
<$0" 9 6+
"aka 9 (6+7*2+) = ++ 1 9 2*.*>2 1
&ecepatan -? knots arah N
"aka 9 (6+7*2+) = ++ 1 9 *.? 1
&ecepatan -? knots arah NE
"aka 9 (6+7*2+) = ++ 1 9 *.? 1
&ecepatan -? knots arah E
P%s%n&as% K%("a&an Angin )
Konfigurasi Run Way R!W" (persentase wind converge)
"enurut !CA" dan FAA*
penentuan arah
run'ay harus dibuat berdasarkan arah yang memberikan wind 'overa#e yang sedemikian rupa, sehingga pesa'at dapat take o dan landin# minimal 34 1, berlaku bagi seluruh kondisi cuaca.
Dalam perencanaan ini, persentase "a=imum adalah pada arah NE – SW *#$% & 22$%"
sebesar 9 ++.-1
AER"+R",E REFERENCE C"+E dari !CA" (dilampirkan ). (Sumber : 8reddy ansen, 6->)
Jenis pesawat = DC 9-30
Kode angka huruf = 4C
ARFL = !34 "
Jarak ter#uar roda pendaratan = $ "
%ingspan = &'( "
"aksi"u" per"issi)#e *rosswind
*o"ponent = 0 knots
Le)ar +a#ur kontro# angin = , *ross wind 0.
= 40 knots
Jenis pesawat = A/R 4-00
Kode angka huruf = C
ARFL = !0!0 "
Jarak ter#uar roda pendaratan = 4 "
%ingspan = 4'$ "
"aksi"u" per"issi)#e *rosswind
*o"ponent = !0 knots
Le)ar +a#ur kontro# angin = ! , *ross wind 0.
= 0 knots
Jenis pesawat = 131-400
Kode angka huruf = 4 C
ARFL = 9( "
Jarak ter#uar roda pendaratan = ('"
%ingspan = &'9 "
"aksi"u" per"issi)#e *rosswind
*o"ponent = 0 knots
Le)ar +a#ur kontro# angin = , *ross wind 0.
= 40 knots
Dari beberapa data pesa'at rencana diatas, dipilih ARF% terbesar yang akan menjadi dasar dari perencanaan Runway . "aka dapat dipilih pesa'at rencananya adalah Pesa'at B. 737 – 400, dengan data karakteristik pesa'at sebagai berikut :
Da&a P%sa#a& R%nana - enis Pesa'at
- &ode $ngka - $ R 8 0
- arak !erluar Roda Pendaratan - #ing Span
- @ilai "aksimum Permissible <ross #ind <omponen
- 0ebar alur &ontrol $ngin
' 131 400 2< *.*34 m 4.* m *>.3 m *+ ¬s * = *+ ¬s 9 2+ knots
III. M%%nana(an R"n#a$ *R2W3, Ta4i#a$ *T2W3 dan E4i& Wa$ a3. Pan5ang R"n#a$
Panjang run'ay (R/W) biasanya ditentukan berdasarkan pesa'at rencana terbesar yang akan beoperasi pada airport yang bersangkutan. Dalam perencanaan ini, diambil pesa'at rencana B. 737 – 400 dengan kode 2< dan ARF% 9 66+7 8
Elevasi : 46 m
Slope : 0,2%
!emperature (!)
T1 %'" 18.2 20.2 1.! 1".! 21.! 20.1
T2 %'" 16.! 18.! 21.2 20.2 2!.2 21.2
&etiga data di atas dipakai untuk mengkoreksi panjang run'ay : /3. K0%(si &%!ada9 %l%:asi
Setiap kenaikan ++ m (+++ t) dari permukaan laut rata-rata, ARF% bertambah 6 1
0 9 0o ( A +.+6 !00 E
)
Dimana : 0 9 Panjang run'ay terkoreksi 0o 9 $R80 B 9 Ble%asi 2!1".6!! !00 46 0 0 1 22"# 1 1
=
+
⋅
⋅
=
L , L3. K0%(si &%!ada9 &%89%a&"%
! 9 !emperatur rata-rata dari temperature harian rata-rata tiap bulan !* 9 !emperatur rata-rata dari temperature harian maksimum tiap bulan
&et : ! 9 !emperatur rata-* dari temperature harian rata-* dalam bulan terpanas.
!* 9 !emperatur harian maksimum dalam bulan terpanas
C T
=
+
+
+
+
+
=
1".400°
6 1 . 20 ! . 21 ! . 1" ! . 1 2 . 20 2 . 18 1 C T=
+
+
+
+
+
=
20.06°
6 2 . 21 2 . 2! 2 . 20 2 . 21 ! . 18 ! . 16 2$aa C T T T T eff
=
+
−
=
+
−
=
1".622°
! 400 . 1" 06 . 20 400 . 1" ! 1 2 1Panjang run'ay harus dikoreksi terhadap termperatur sebesar 1 untuk setiap kenaikan C<, sedangkan untuk setiap kenaikan +++ m diatas permukaan laut, temperature turun ?,4 C< .
0* 9 0 ( A +,+ ( !re !o)
Dimana : 0* 9 Panjang R7# setelah dikoreksi
!o 9 !emperatur standar sebesar 43 C8 9 4 C<
!+ 9 (4 C< +.++?4 B) "aka :
(
)
(
)
(
)
m L , , L 24!!.8 46 006# 0 1# 622 . 1" 01 0 1 2!1".6!! 2 2=
⋅
−
−
⋅
+
=
%3. K0%(si &%!ada9 ;l09%5ila AR'L lebih besar dari 3++ m, panjang run'ay bertambah dengan koreksi slope sebesar ,+ 1 setiap kemiringan 1
0 9 0*(A +,+ = S 7 1) E S 9 Slope m L % % , , L 2482.46! 1 2 0 1 0 1 24!!.8 ! !
=
+
⋅
⋅
=
"aka panjang R"n#a$ direncanakan 0 9 *2>*.2? m F 6<=- 8
Dari perhitungan panjang landasan pacu yang dibutuhkan oleh pesa'at rencana B. 737 – 400adalah 09 6<=->3. L%/a R"n#a$ *R2W3 Ta()* #+ R*f*r*n,* 'o-* C5D6 786 R C5D6 L6//6R A C D 6 F ! !& " !& " 3 " - - - 3 " 3 " 30 " - - -3 30 " 30 " 30 " 4( " -
-4 - - 4( " 4( " 4( " $0 "
Ta()* $+ Trans.*rs* S)o/*
C5D6 L6//6R A C D 6 F
:L526 A;<.
!( !( !( !(
Sumber:Merancang, Merencana Lapangan Terbang (Ir. H. Basuki) (hal.182)
$en&r&t '*, le+ar - direncanaan +erdasaran ode anga /&r& dari pesawatpesawat ang aan dilaani ole/ lapangan ter+ang. 3e+ar - paling &rang d&a ali landasan &nt& eamananna ( safety area), tetapi mensaratan le+ar minim&m 1#0 m ( #00 t ). 3e+ar pererasan str&t&ral - /ar&s ses&ai dengan 5enis pesawat. alam t&gas ini, pesawat rencana ang dig&naan adala/ 7*E'9 ! 400 dengan ode /&r& 4. engan mengg&naan ta+el Widths and Shoulders” (dilampiran) dari '* &nt& ode 4, diperole/ :
1. 3e+ar pererasan str&t&ral ; 4# m(1#0t)
2. 3e+ar +a/& landasan ; .# m
4('00 " $0'00 "
1'(" 1'("
4. =ar&s isediaan +a/& dengan emiringan ; 2.# %
rea eamanan landasan (Ranway Safety Area) termas& didalamna pererasan str&t&ral, +a/& landasan serta area +e+as /am+atan, rata dan pengaliran airna ter5amin. rea ini /ar&s mamp& dilewati peralatanperalatan pemadam e+aaran, mo+ilmo+il ambulane, tr&tr& penap& landasan
(swee!er), dalam eadaan di+&t&/an mamp& di+e+ani pesawat ang el&ar dari pererasan str&t&ral .
"last #ad , s&at& area ang direncanaan &nt& mencega/ erosi pada perm&aan ang +er+atasan dengan &5&ng landasan. rea ini selal& menerima $et
blast ang +er&lang. rea ini +isa dengan pererasan ata& ditanami r&mp&t. >engalaman men&n5&an +a/wa pan5ang blast !ad &nt& pesawatpesawat transport se+aina 60 m. <ec&ali &nt& pesawat +er+adan le+ar, pan5ang ang di+&t&an ole/ blast !ad se+aina 120 m.
>erl&asan area eamanan (Safety Area) di+&at apa+ila perl&.?&ranna tida tent& tergant&ng e+&t&/an loal.
6. Ta4i#a$ *T2W3
8ungsi utama ta=i'ay adalah sebagai jalan keluar masuk pesa'at dari landas pacu ke terminal dan sebaliknya atau dari landas pacu ke hangar pemeliharaan.
!a=i'ay diatur sedemikian hingga pesa'at yang baru saja mendarat tidak mengganggu pesa'at lain yang siap menuju landasan pacu.
Rutenya dipilih jarak terpendek dari bangunan terminal menuju ujung landasan yang dipakai untuk areal lepas landas.
Dibanyak lapangan terbang, ta=i'ay membuat sudut siku-siku dengan landasan, maka pesa'at yang akan mendarat harus diperlambat sampai kecepatan yang sangat rendah sebelum belok ke ta=i'ay.
&arena kecepatan pesa'at saat di ta=i'ay tidak sebesar saat dilandasan pacu, maka persyaratan mengenai kemiringan memanjang, kur%a %ertical dan jarak pandang tidak seketat pada landasan. Gleh sebab itu, lebar ta=i'ay masih tetap bergantung dari ukuran lebar pesa'at.
a. Lebar Taxiway
H<$G telah menetapkan bah'a lebar ta=i'ay dan lebar total ta=i'ay (lebar perkerasan dan bahu landasan). Dalam data tugas didapat pesa'at rencana BOENG 3 & #00 dengan kode huru <.
Ta(*) 1 L*(ar Tai4ay
'o-* L*55*r Tai4ay Wi-56
A ,& m
" ',& m
with a wheel base less than 18 m;
18 m if the taxiway is intended tp be used by aeroplane with a wheel base equal to or greater than 18 m;
'* m if the ta+iway is intended t! be used by aero!lane with an outer main ear wheel s!an of less than - m.
/0 m if the ta+iway is intended t! be used by aero!lane with an outer main ear wheel s!an e1ual to or reater than - m.
E /0 m
2 /& m
Su7(*r + ICAO, Aerodromes 1 Internasional !tandar " #e$ommended %ra$ti$es, &rd 'dition, 1(((
Ta(*) 2 *rsyara5an 9i)*5 Tai4ay arak bebas minimum sisi terluar roda utama dengan perkerasan !a=i'ay
&ode uru !a=i'ay
B dan D C 5 $ 2,4 m a. W!%%l /as% ? 1= 8 ) -,@ 8 /. W!%%l /as% 1= ) <,7 8 *,*4 m ,4 m
Su7(*r + 9 :ans*n 6a) 1; <*)*ng=a/ Ku)ia6 La/angan T*r(ang>"
o Dari table *, untuk kode huru < diperoleh : jarak bebas minimum dari sisi terluar roda utama dengan perkerasan ta=i'ay m.
o Dari table , untuk kode huru < dipeoleh :
0ebar ta=i'ay (!7#) 9 > m (64 t) 0ebar total !a=i'ay 9 *4 m (24 t)
b. Kemiringan (Slope) dan Jarak Pandang (Sigh !i"an#e)
Ta(*) 3 K*7iringan -an :ara= an-ang
?*s,ri/5ion 'o-* L*55*r
E ? ' B A
3a+4 Lonitudinal slo!e % 3a+4 Rate of lonitudinal slo!e
hane 3in4 Siht distane
3a+4 Trans5erse slo!e % 3a+4 trans5erse slo!e of the raded area '4&% '% !er 0 m 0 from 0 m abo5e '4&% '4&% '% !er 0 m 0 from 0 m abo5e '4&% 1)5* 1* per &+ m &++ from & m aboe 1)5* '4&% '% !er /& m / from / m abo5e /% '4&% '% !er /& m '& from '4& m abo5e /%
i) u!ward (%) ii) downard (%) /4& & /4& & -)5 5 0 & 0 &
Su7(*r+ 9 :ans*n@ 200 >*)*ng=a/ Ku)ia6 La/angan T*r(ang>@ 6a) 18"
Persyaratan yang dikeluarkan oleh H<$G untuk ta=i'ay dengan kode huru < (table 2-3) adalah :
&emiringan memanjang maksimum 9 ,4 1
Perubahan kemiringan memanjang ma= 9 1 per + m
arak pandang minimum 9 ++ m dari m diatas &emiringan trans%ersal ma=. dari ta=i'ay 9 ,4 1
&emiringan trans%ersal ma=. dari bagian yang diratakan pada strip ta=i'ay :
- "iring ke atas 9 *,4 1 - "iring ke ba'ah 9 4 1
#. Jari$%ari Taxiway (T&W)
apat dicari dengan 2 cara, ait& cara analitis (dengan r&m&s) dan ta+le 410 +&& La/angan T*r(ang@ r Basu=i(hal4'-&)
1. $engg&naan &m&s (nalitis)
) 12# ( 2 +f 6 R
=
ata& s T +W R−
=
) 2 -( !88 . 0 2imana : @ ; <ecepatan pesawat saat memas&i ta+iway
; <ooisien gesean antara +an pesawat dengan perm&aan pererasan
s ; Aara antara titi tenga/ roda pendaratan &tama dengan tepi pererasan
s ; B w/eel trac C < (am+il 2.#) D ; 3e+ar ta+iway
; /eel +ase (5ara roda depan dengan roda pendaratan)&tama alammeng/it&ng 5ari5ari ta+iway diam+il 5enis pesawat rencana ait& 7*E'9 !400 diperole/ :
3e+ar w/eel trac ; #.2! m 3e+ar w/ell +ase ; 14.2 m
3e+ar ta+iway (D-) ; 18 m S ; B #.2! C2.#
; #.11# m
$aa 5ari5ari ta+iway () ;
11# . # ) 2 -18 ( 2 . 14 !88 . 0 2
−
+ ; 20.!4 m F 20 m5erdasarkan kecepatan pesa'at rencana &ita ambil I 9 + C. 5erdasarkan table 2, didapat jarak antara sumbu !7# dan sumbu landasan *K0d% <C3 dan landasan instrumental 9 1= 8.
Ta(*) # Tai4ay ini7u7 S*/ara5ion ?is5an,*
'o-* L*55* r
?is5an,* (*54**n 5ai4ay s*n5*r )in* An- run4ay ,*n5*r )in* 7*5*r"
Tai4ay '5r&)in* 5o 5ai4ay ,5r&)in* 7*5*r" Tai4ay o56*r 56*n air,raf5 s5an-5ai)in*@ ,5r&)in* 5o o(C*,5 7*5*r" Air,raf5 s5an-5ai)in* ,5r&)in* 5o o(C*,5 7*5*r" ns5ru7*n5 Run4ays 'o-* Nu7(*r Non&ns5ru7*n5 Run4ays 'o-* Nu7(*r 1 2 3 4 1 2 ! 4 (1) (2) (!) (4) (#) (6) () (8) (") (10) (11) (12) 82,#0 82,#0 !,# 0 !,#0 2!,# 16,2# 12,00 7 8,00 8,00 42,0 0 42,00 !!,#0 21,#0 16,#0 ' 1D8@00 "!,00 44,00 26,00 24,#0 16,00 16,00 101,0 0 101,00 66,#0 40,#0 !6,00 E 182,#0 10,#0 80,00 4,#0 42,#0 1"0,00 11#,00 ",#0 #,#0 #0,#0 Su7(*r + ICAO, Aerodromes 1 Internasional !tandar " #e$ommended %ra$ti$es, &rd 'dition, 1(((
A. E4i& Ta4i#a$
8ungsi e=it ta=i'ay adalah menekan sekecil mungkin 'aktu penggunaan landasan oleh pesa'at yang mendarat. B=it ta=i'ay dapat ditempatkan dengan membuat sudut siku-siku terhadap landasan atau kalau terpaksa sudut yang lain yang juga bisa. B=it ta=i'ay yang mempunyai sudut +C disebut J &ecepatan !inggi J atau cepat keluar sebagai tanda bah'a ta=i'ay tersebut direncanakan penggunaannya bagi pesa'at yang harus cepat keluar. $pabila lalu lintas rencana pada jam-jam puncak kurang dari *? gerakan (mendarat atau lepas landas), maka e=it ta=i'ay menyudut siku cukup memadai. 0okasi e=it ta=i'ay ditentukan oleh titik sentuh pesa'at 'aktu mendarat pada landasan dan kelakuan pesa'at 'aktu mendarat. ;ntuk menentukan jarak lokasi
e=it ta=i'ay dari J !hreshold J, dihitung dengan rumus : arak dari !hreshold kelokasi e=it ta=i'ay 9 jarak touch do'n A D. 7eri&t ini ta+el ang dig&naan &nt& per/it&ngan E+it ta+iway7
Ta(*) $ Air,raf5!Ei5 Tai4ay ?*sign Grou/s
?*sign Grou/ A//roa, S/**-Tou,6 ?o4n S/*-) a Air,raf5 Ty/*
Rig65 Ang)* ig6
S/**-S/**- L0 S/**- L0
7
'
3ess t/an "1 <nots (16" m-/) 7etween "1 nots (16" m-/) and 120 nots (222 m-/)
B*54**n 121 =no5s 22#=7!6" an-1#0 =no5s 2$; =7!6"
7etween 141nots (261m-/) and 16# nots (!06 m-/) See +) " nots (180 m-/) 120 =no5s 222 =7!6" 140 nots (2#" m-/) onvair 240, c!, = onvair 600, 6, oer 28, @isco&nt 800,=S48 series 2
Air(us A&300310@ B&0& 320#20@ B&2@ B&3@B&$@ B&D@ BA'&111@ ?'&; 74, $11, 10,3 1011,ir+&s !40, D?1#4,'l 62$, 8(61G6!), 70200 !2 m-/ 32 =7!6 !2 m-/ 1106 m 1D88 7 21#1 m "! m-/ ;3 =7!6 "! m-/ 8"0 m 1#0 7 1"40 m
a) ircrat are ass&med to ta&c/down at an average o 1.! times t/e stall speed in t/e landing conig&ration at an average gross landing weig/t o a+o&t 8#% o t/e maim&m. D/is represents a to&c/down speed o "2% o t/e average approac/ speed &sed or gro&ping t/e aircrat.
+) D/e average to&c/ down speed o t/e gro&p is determined w/en t/e tpe o aircrat epected to &se t/e airport are nown. Su7(*r+ 9 :ans*n@ 200 > *)*ng=a/ Ku)ia6 La/angan T*r(ang>@ 6a) 2D"
B. L%&a( %4i& &a4i#a$
8ungsi exit taxiway atau biasa disebut turn o adalah menekan sekecil mungkin 'aktu penggunaan landasan oleh pesa'at yang mendarat.
Exit taxiway dapat ditempatkan dengan membuat sudut siku-siku terhadap landasan atau sudut lain terhadap landas pacu. $pabila sudut ini besarnya +C, exit taxiway ini di sebut exit taxiway kecepatan tinggi (i# s&eed exit ) di rancang untuk pesa'at yang harus cepat keluar meninggalkan landasan.
;ntuk menentukan lokasi exit taxiway yang harus diperhatikan adalah sebagai berikut: . &ecepatan 'aktu tou'down (menyentuh landasan)
*. &ecepatan a'al sampai titik $ (gambar *.>) -. arak dari tresold sampai ke tou'down
2. arak dari tou'down sampai titik $ (gambar *.>)
Air,raf5 Tou,6-o4n oin5
ircrat Do&c/down point
1 Ei5 Tai4ay
Tou,6-o4n S/**- S1"
Eit taiwa
Ga8/a -. L0(asi E4i& Ta4i#a$ ;ntuk menentukan exit taxiway digunakan rumus sebagai berikut:
?is5an,* 5o Ei5 5ai4ay F Tou,6-o4n ?is5an,* ?
Dalam menentukan exit taxiway di gunakan data-data sebagai berikut: Pesa'at rencana BOENG 3 & #00, dengan desi#n #rou& C.
imana : ;Aara dari Touh own e titi
a S S ) 2 ) 2 ( ) 1 ( 2
−
2=
S1; <ecepatanTouh own (m-det) 180 m-5am (#0m-det) &nt& pesawat gro&p 7
222 m-5am (61,6m-det) &nt& pesawat gro&p
2#" m-5am (1."4m-det) &nt& pesawat gro&p
S2; <ecepatanawal etia meninggalan landasan (m-det)
- ?nt& ig/t ngle Eit taiwa ; !2 m-5am (8.8" m-det) - ?nt& apid Eit taiwa ; "6 m-5am (26.6 m-det) a ; >erlam+atan (m-det2) ; 1.# m-det2
alam t&gas ini dieta/&i pesawat rencana :7 !400 dan perencanaan loasi ait& Riht Anle E+it Ta+iway, se/ingga didapat :
ni5ia) Ei5 S/**- S2 L0 F :ara= Tou,6-o4n 300 7"
Run4ay ? F :ara= Tou,6-o4n =* 5i5i= A
L1 F Kor*=si 5*r6a-a/ E)*.asi
• esign gro&p ;
• <ecepatan Touh own (S1) ; 222 m - 5am ; 61.6 m-det • <ec. wal saat meninggalan 3andasan(S2) ; 8.8" m-det
• >erlam+atan (a) ; 1,# m-sH
ari 5ara Touh down ang ses&ai, maa didapat 5ara dari Threshold sampai etiti awal &rva E+it Ta+iway (&nt& design gro&p ).
3*; Aara Touh down dari - C a S S ) 2 ) 2 ( ) 1 ( 2
−
2=
) # . 1 ( 2 ) 8" . 8 ( ) 61.6 ( 2 2=
) ; 1241 m?nt& ode B, 5ara Touh down ; !#0 m dan &nt& ode ' ?, 5ara Touh down ; 4#0 m.
3* ; Aara Touh down dari - C
; 4#0 C 1241 m ; 16"1 m
Aara ini di/it&ng +erdasaran ondisi Standard Sea Le5el4 Dapi 5ara ang didapatan ini /ar&s ditam+a/ ! % per !00 m setiap enaian dari perm&aan la&t, dan seitar 1 % setiap #,6 I (10I ) dan di&&r dari 1#I ; #" I.
.ore/si terhadap eleasi
Setiap enaian !00 m dari m&a la&t 5ara /ar&s ditam+a/ ! %, maa :
31 ; 3*J 1 C (0.0! !00 E )K ; 16"1 J 1C (0,0! !00 46 )K ; 1D88Dm
.ore/si terhadap temperatur
Setiap enaian #,6 I dari ondisi standar (1# I ; #" I) 5ara +ertam+a/ 1 % maa 32 ; 31
−
+
6 , # 1# 01 . 0 1 8 eff T
°
−
°
+
6 , # 1# 622 . 1" 01 . 0 1 ;1D88D ; 10&8)(&5 m$aa istance Do Eit Daiwa ; 10&8)(&5 m 10&( m
-. H0lding Ba$
Pada lapangan terbang yang mempunyai lalu lintas padat perlu dibangun olding 5ay. Dengan disediakannya olding 5ay maka pesa'at dari apron dapat menuju ke landasan dengan cepat dan memungkinkan sebuah pesa'at lain untuk menyalip masuk ujung landasan tanpa harus menunggu pesa'at didepannya yang sedang menyelesaikan persiapan teknis. &euntungan-keuntungan olding 5ay antara lain :
. &eberangkatan pesa'at tertentu yang harus ditunda karena sesuatu hal, padahal pesa'at tersebut sudah masuk ta=i'ay menjelang sampai ujung landasan tidak menyebabkan tertundanya pesa'at lain yang ada dibelakangnya. Pesa'at dibelakangnya bisa mele'ati pesa'at didepannya diholding bay. Penundaan pesa'at depan misalnya untuk penambahan payload yang sangat penting pada saat sebelum lepas landas, penggantian peralatan rusak yang diketahui sesaat sebelum tinggal landas.
*. Pemeriksaan altimeter (alat pengukur tinggi) sebelum terbang dan memprogram alat bantu na%igasi udara apabila tidak bisa dilakukan apron.
. Pemanasan mesin sesaat sebelum lepas landas.
olding 5ay bisa juga digunakan sebagai titik pemeriksaan $erodrome untuk KGR (Kery Gmny igh), karena untuk pemeriksaan itu pesa'at harus berhenti untuk menerima sinyal dengan benar. ;kuran olding 5ay tergantung pada :
. umlah dan posisi pesa'at yang akan dilayani ditentukan oleh rekuensi pemakaiannya. *. !ipe-tipe pesa'at yang akan dilayani.
. <ara-cara 7 perilaku pesa'at masuk dan meninggalkan olding 5ay.
Ditentukan pula bah'a kebebasan antara pesa'at yang sedang diparkir dengan pesa'at yang mele'atinya, yaitu ujung sayap pesa'at, tidak boleh kurang dari 4 m, apabila pesa'at yang bergerak adalah tipe turbo jet, dan + m apabila pesa'at yang bergerak adalah tipe propeller.
olding 5ay harus ditempatkan di luar area kritis yaitu sekitar instalasi H0S (Hnstrument 0anding System) agar terhindar dari gangguan pada peralatan 5antu pendaratan. $gar tercapai operasi penerbangan yang aman dan selamat dilapangan terbang, diperlukan jarak minimum dari sumbu landasan ke holding bay atau posisi ta=i holding, tidak boleh kurang dari persyaratan yang diberikan pada table 2 *.
I.
PERENCANAAN TERMINAL AREA
Peren#anaan 'pron
$pron merupakan bagian lapangan terbang yang disediakan untuk memuat, dan menurunkan penumpang dan barang dari pesa'at, pengisian bahan bakar parkir pesa'at dan pengecekan alat mesin yang seperlunya untuk pengoperasian selanjutnya.
Dimensi apron dipengaruhi oleh :
umlah gate position &onigurasi parkir pesa'at <ara pesa'at masuk dan keluar
&arakteristik pesa'at terbang, termasuk pada saat naik (take o) dan turun (landing).
ae Po"iion
Dalam menentukan gate position yang diperlukan, dipengaruhi oleh :
&apasitas run'ay per jam
enis pesa'at dan prosentasi jenis pesa'at tersebut
0amanya penggunaan gate position oleh pesa'at (gate occupancy time) Prosestasi pesa'at yang tiba dan berangkat
umlah gate position ditentukan dengan rumus :
9
9 : 6+t
Dimana : K 9 Kolume rata rata
t 9 Rata rata gate occupancy time (per jam) ; 9 ;tili/ation actor (actor pemakaian)
;ntuk penggunaan secara bersama oleh semua pesa'at, berlaku ; dengan nilai dari +,? +,> (dipakai +,?). ;ntuk roda pada gate occupancy time (t) pada setiap kelas pesa'at dibagi per jam (tiap ?+ menit).
- Pesa'at kelas $ 9 ?+ menit - Pesa'at kelas 5 9 24 menit - Pesa'at kelas < 9 + menit - Pesa'at kelas D L B 9 *+ menit
?nt& apasitas runway per 5am (@) di+agi 2 per 5&mla/ setiap 5enis pesawat ang dilaani.
Ses&ai data t&gas ini, 5enis pesawat ang dilaani adala/ :
>esawat " L!0 : ! ?nit >esawat 7 !400 : 2 ?nit >esawat D 42200 : 2 ?nit a. >esawat " L!0 (elas ) 91 ; 6 , 0 ) 60 !0 ( ) 2 ! ( + ; 1.2# F 1 +. >esawat 7 !400 (elas ) 92 ; 6 , 0 ) 60 !0 ( ) 2 2 ( + ; 0.8! F 1 c. >esawat D 42200 (elas ) 9! ; 6 , 0 ) 60 !0 ( ) 2 2 ( + ; 0.8! F 1
A&mla/ gate position &nt& sem&a 5enis pesawat ang aan dilaani adala/ : ; 91 C 92 C 9!
; 1 C 1 C 1 ; ! &nit
Trning *adi" (r)
Turnin radius &nt& masingmasing pesawat di/it&ng dengan mengg&naan r&m&s :
imana, 2ordward roll (pada eadaan standar) ; !,048 m (10 t) a. >esawat " L!0 i : wins!an ; 28.# m wheel tra; ; 6 m $aa : Turnin Radius (r) ; B (28.#C 6) C !.048
r = > , wingspan ? wheel track . ? fordward roll
; 20.2"8 m 3&as ate ; M r 2 ; M 20.2"82 ; 12"4.4 m2 +. >esawat 7 ! 400 i : wins!an ; 28."m wheel tra; ; #.2! m $aa : Turnin Radius (r) ; B (28."C #.2!) C !.048 ; 20.11! m 3&as ate ; M r 2 ; M 20.6"82 ; 120." m2 c. >esawat D 42200 i : wins!an ; 24.6 m wheel tra; ; 4 m $aa : Turnin Radius (r) ; B (24.6 C 4) C !.048 ; 1.!48 m 3&as ate ; M r 2 ; M 1.!482 ; "4#.# m2 La" 'pron Panjang apron :
Panjang apron dihitung dengan menggunakan rumus : P G . W *G13 6P/
Dimana : P 9 Panjang apron 9 ate position # 9 #ingspan
Pb 9 Panjang badan pesa'at
< 9 'ing tip clearance --- menurut H<$G (table. ?)
Ta/%l . Wing Ti9 Cl%a%n% $ang Disaan(an ICAO C0d% L%&&% Aia>& Wing ;9an
$ 5 < D B ;p to but including 4 m(23 t) 4 m (23 t) ;p to but including *2 m (63 t) *2 m (63 t) ;p to but including ? m(> t) ?m (> t) ;p to but including 4* m(6 t) 4*m (6t) ;p to but including ?+ m(36 t) ,+ m (+ t) ,+ m (+ t) 2,4 m (4 t) 6,4 m (*4 t) 6,4 m (*4 t)
adi, akan dibangun apron dengan luas total, yakni : • >esawat " L !0 (ode ) i : 9 ; 1 ; 4.# m ; 28.# >+ ; !6.! m $aa : >1 ; 9. C(91).C2.>+ ; 1 28.# C (11) 4.# C 2 !6.! ; 101.24 m • >esawat 7 ! 400 (ode ) i : 9 ; 1 ; 4.# m ; 28." >+ ; !6.4# m $aa : >1; 9. C(91).C2.>+ ; 1 28." C (11) 4.# C 2 !6.4# ; 101.8 m • >esawat D 42200 (ode ) i : 9 ; 1 ; 4.# m ; 24.6 >+ ; 22.6 m $aa : >1; 9. C(91).C2.>+ ; 1 24.6 C (11) 4.# C 2 22.6 ; 4.44 m
Aadi, pan5ang apron total (> total) adala/ : > total ; >1 C >2 C >!
; 101.24 m C 101.8 m C 4.44m
; 2.48 m
0ebar $pron
0ebar apron dihitung dengan menggunakan rumus : 0 9 *. P b A . c
0ebar apron dihitung berdasarkan pesa'at rencana yaitu B 3 & #00 Dengan Pb 9 ?.24 dan < 9 6,4E sehingga :
0 9 * = ?.24 A = 6,4 9 34.2 m
L"as &0&0al A90n 9 34.2M*66.2> 9 *?26.43* m*
9 *?26* m*
Peren#anaan +anggar
=angar direncanaan &nt& 2 pesawat. alam /al ini direncanaan +erdasaran &&ran pesawat rencana ait& 7 !400. 3&as /angar di/it&ng dengan r&m&s :
3 ; 2 (28." !6.4#)
; 2106.81 m2
3 ;210 m2
&ang gera dan peralatan reparasi diam+il !00 mH, Se/ingga total l&as /angar adala/ :
3 total ; 210 C !00 ; 240 m2
Pa""anger Terminal
3&as passenger terminal diper/it&ngan ter/adap r&ang gera dan sir&lasi dari pen&mpang, ait& : &nt& pesawat dengan 5enis masingmasing dapat diperiraan 5&mla/ pen&mpang per pesawat dalam 1 5am.
Aenis >esawat A&mla/ >aload A&mla/ >en&mpang >esawat "!0
! 11# ; ! 11# ; !4#
>esawat D 42200 2 #0 ; 2 #0 ; 100
>esawat 7!400
2 188 ; 2 188 ; !6
L = , wingspan , 2an+ang )adan pesawat.
Dotal pen&mpang ; !4# orang C 100 orang C !6 orang ; 821 orang
s&msi : Aia tiap pen&mpang mem+awa 3 orang pengantar dengan ruang g*ra= 5ia/ /*nu7/ang #72
$aa, l&as passenger terminal adala/ :
(
)
[
821< ! 821]
4 1!1!6 m2L =
⋅
⋅
=
$aa direncanaan 2uas passenger terminal 1&1&3 m
-Terminal ,ilding
>erencanaan terminal +&ilding diper/it&ngan +erdasaran pen&mpang pada 5am si+&. >esawat ang aan dilaani +&a/ - 5am. ?nt& pesawat >esawat 7.!400 mer&paan pesawat ter+esar dalam perencanaan memp&nai apasitas pen&mpang masim&m
(paload ma) adala/ 188 orang dengan load actor ; #%
Aadi 5&mla/ pen&mpang pada 5am si+& ; N188N#% ; "8 orang.
9ed&ng terminal &ngsina adala/ se+agai tempat &nt& mem+erian pelaanan +agi pen&mpang ma&p&n +arang ang aan ti+a dan ang aan +erangat. *le/ se+a+ it& perl&
disediaan r&ang pem+erangatan, r&ang ti+a, r&ang tiet, dan lainlain. ?nt& melengapi ged&ng terminal perl& disediaan asilitas ang melip&ti:
2. asilitas pen&mpang antara lain: r&ang t&ngg&, aetaria, pertooan, toilet, tempat i+ada/, r&ang istira/at, telpon &m&m, r&ang pertolongan pertama, serta r&ang inormasi.
!. asilitas p er&sa/aan pener+angan a ntara l ain: r &ang antor p er&sa/aan pener+angan, loet he; in, asilitas penanganan +agasi, serta asilitas
Deleom&niasi.
4. asilitas &nt& antor pemerinta/an: antor pengamat c&aca ($eteorologi dan 9eoisia), antor Deleom&niasi, antor ese/atan, dan antor eamanan.
?nt& men5amin dan mem+erian enamanan epada pen&mpang serta epada pen5emp&t dan pengantar, +iasana ged&ng terminal di+atasi ole/ d&a wilaa/ ait&:
1. ilaa/ &tama adala/ wilaa/ dimana para calon pen&mpang masi/ mem+a&r dengan para pengantar ata& pen5emp&t.
2. ilaa/ steril adala/ wilaa/ ang /ana di/&s&san +agi calon pen&mpang serta pet&gas airline ma&p&n eamanan.
?nt& menent&an l&as ged&ng terminal 2AA mem+&at actor pengali &nt& masing masing e+&t&/an r&angan, agar dapat menamp&ng ar&s pen&mpang dan +arang +erdasaran ramalanramalan ang s&da/ ada.
Ta(*) 9a=5or *nga)i K*(u5u6an Ruang G*-ung T*r7ina)
9asi)i5as Ruangan K*(u5u6an ruangan 100 7
2
un5u= s*5ia/ 100 /*nu7/ang /a-a Ca7 si(u=
Diet-c/ec in
>engam+ilan +arang
&ang t&ngg& pen&mpang &ang t&ngg& peng&n5&ng 7ea c&ai
'migrasi estoran
*perasi airline
Dotal r&ang domesti Dotal r&ang international
1,0 1,0 2,0 2,# !,0 1,0 2,0 #,0 2#,0 !0,0
Su7(*r + R oronC*ff@ 1;; <)anning an- ?*sign Air/or5>@ 6a) 2$8"
. >erencanaan 9&dang
9&dang +er&ngsi se+agai tempat penamp&ngan +arang dan pos paet ang aan diirim ma&p&n ang ti+a. ?nt& perencanaan g&dang dipaai standar ang diel&aran >A>A ait& 0,0" m2-ton-ta/&n &nt& pergeraan +arang espor dan 0,1 m2-ton-ta/&n &nt&
+arang impor. ?nt& meng/it&ng l&as g&dang diam+il anga 0,1 m2-ton-ta/&n diali
dengan pos paet C +arang.
alam merencanaan l&as parir endaraan pen&mpang terle+i/ da/&l& di/it&ng +esarna 5&mla/ pen&mpang pada 5am si+&, dan diperiraan &nt& 2 pen&mpang
mengg&naan sat& endaraan.
atarata l&as parir &nt& sat& endaraan adala/ le+ar 2,6 m dan pan5ang #,# m dimana onig&rasi parir dapat dili/at pada gam+ar +eri&t ini:
Su7(*r+ *ru Basu=i@ 1;8# < *ran,ang -an *r*n,ana=an La/angan T*r(ang>@ 6a) 122"
Parking area
$da beberapa cara untuk menentukan luas parking area, 'alaupun kadang-kadang cara tersebut tidak dapat dilakukan karena ada perbatasan.
<ara-cara tersebut antara lain :
. "endapatkan proyeksi harian penumpang yang masuk (datang) dan keluar (berangkat) lapangan terbang. umlah ini dikon%ersikan kejumlah kendaraan untuk menentukan akumulasi puncak dari jumlah kendaraan.
*. "enghubungkan akumulasi maksimum jumlah kendaraan dengan jam-jam sibuk jumlah penumpang pada tahun yang diketahui. &oreksi ini dipergunakan untuk memproyeksikan permintaan kendaraan pada jam-jam sibuk dimasa depan.
Ba&asan dai (%d"a aa ini adala! ) karakteristik siat kendaraan sulit untuk menentukan tingkat estimasi kendaran dan lain-lain. Rata-rata luas ruang parkir untuk mobil adalah lebar *,? m dan panjang 4,4 m(Sumber : J"erancang, "erencana 0apangan !erbangN oleh Hr..5asuki, hal >-*) Dalam tugas ini telah dihitung :
- 5anyaknya penumpang pada jam sibuk 9 3>6 orang - 5anyaknya pengantar ( pengantar 7 penumpang) 9 *3? orang
- !otal 9 32> orang
$sumsi : !iap mobil memuat 2 orang
Sehingga jumlah mobil : 3.>>+ 7 2 9 3>6 kendaraan
$sumsi : umlah mobil pengantar 9 jumlah mobil penjemput adi, jumlah mobil keseluruhan : = 3>6 9 *3? kendaraan
Diketahui bah'a ukuran pemakaian ruang parkir yang normal untuk buah mobil termasuk bagian samping adalah : *,? = 4,4 9 2, m*
adi, luas areal parkir yang direncanakan adalah : 9 2, = *3? 9 2*2*. m*
Ruang gerak sirkulasi dari pada mobil sama dengan luas areal parkir mobil. adi, total luas areal parkir adalah :
PERENCANAAN PERKERA;AN ;TRUKTURAL
Perkerasan adalah struktur yang terdiri dari beberapa lapisan dengan kekerasan dan daya dukung yang berlainan. Perkerasan berungsi sebagai tumpuan rata-rata pesa'at. Permukaan yang rata menghasilkan jalan pesa'at yang comort, maka harus dijamin bah'a tiap-tiap lapisan dari atas keba'ah cukup kekerasan dan ketebalannya sehingga tidak mengalami JDHS!RBSN (perubahan bentuk perkerasan karena tidak mampu menahan beban yang diberikan di atasnya).
Perkerasan leksibel adalah perkerasan yang dibuat dari campuran aspal dan agregat digelar di atas permukaan material granular mutu tinggi. Perkerasan leksibel terdiri dari lapisan surase course, base course dan subbase course. "asing-masing bisa terdiri dari satu atau lebih lapisan. Semuanya digelar diatas tanah asli yang dipadatkan (subgrade) yang bisa terletak diatas tanah timbunan atau asli.
Perkerasan kaku (rigid) adalah perkerasan yang dibuat dari slab-slab beton,digelar di atas granular atau subbase course yang telah dipadatkan dan ditunjang oleh lapisan tanah asli dipadatkan (subgrade), yang pada kondisi-kondisi tertentu kadang-kadang subbase tidak diperlukan.
A. P%%nanaan P%(%asan ;&"(&"al >l%(si/%l R"n#a$ dan Ta4i#a$ Dari data yang ada :
- !ipe pesa'at rencana : BF-F<@@ - "a=imum !ake G #eight ("!G#) : ?>.+2+ &g
- Roda Pendaratan : Dual #heel ear (D)
- $nnual Departure : - <5R Sub 5ase : ** 1 - <5R Sub rade !itik * 2 4 ? <5R 6 ? 6 3 + *
enis Pesa'at $nnual Departure D< 3 - + ?+++
$!R 2* - *++ ?+++ 566 - 2++ 4.+++
P%!i&"ngan Nilai CBR - <ara analitis umlah titik 9 ? O 9 Oi7n 9 (6 A ? A 6 A 3 A + A *) 7 ? 9 >.4
!itik (n) <5R (Oi) (Oi O)*
6 *.*4 * ? ?.*4 6 *.*4 2 3 +.*4 4 + .4 ? * .4 umlah ?
Simpangan 5aku : Sd 9 1 n ) O Oi ( 2 9 # 16 9 .63 @ilai <5R batas ba'ah @ilai <5R batas atas O sd 9 >.4 .63 O sd 9 >.4 A .63
.F1 [email protected]+
;ntuk conidance kumulati 341 didapat nilai <5R Subgrade diantara .F1 dan [email protected]+ . adi <5R rencana diambil =.7 karena berada di antara batas ba'ah dan batas atas.
MP%!i&"ngan T%/al P%(%asan
Dik : <5R Sub rade : >.4 1 <5R Sub 5ase : ** 1 Pesa'at yang dilayani :
enis Pesa'at $nnual Departure
D< 3 - + ?+++
$!R 2* - *++ ?+++
M%n%n&"(an 9%sa#a& %nana
. Dari table . pada buku J"erancang, "erencana 0apangan !erbangN diperoleh "!G# dari masing-masing pesa'at yang dilayani dalam satuan kg. @ilai ini dikon%ersi ke satuan lbs (9+,242 kg).
*. Dari table -* pada buku yang sama diperoleh konigurasi roda pendaratan pada masing-masing pesa'at, dimana jenis roda pendaratan akan menentukan jenis graik yang akan dipakai untuk menentukan tebal perkerasan sementara.
. $nnual Departure dari tiap pesa'at diperoleh dari data tugas.
2. !ebal perkerasan total sementara di peroleh dari graik-graik yang dilampirkan, berdasarkan jenis pesa'at, tipe roda, annual departure dan <5R ( digunakan <5R Sub rade 9 >.4 1).
Pesa'at "!G# (&g) !ipe roda pendaratan $nnual Departure
!ebal total perkerasan sementara
D< 3 -+ 42,>>4 D# ?+++ *4N
$!R 2* - *++ ?.6++ S# ?+++ 2N
P%sa#a& DC + -@
2$
P%sa#a& B.F-F-<@@
/a)e# Faktor Kon@ersi
&arena tebal total perkerasan sementara terbesar adalah *>N dari pesa'at, maka yang dipakai sebagai pesa'at rencana untuk menentukan tebal perkerasan adalah pesa'at B.F-F<@@ (dengan tipe roda pendaratan D#).
M%ng!i&"ng E("i:al%n& Ann"al D%9a&"% &%!ada9 9%sa#a& %nana . itung R*
R* 9 8actor kon%ersi ke D# = $nnual departure pesa'at. 8actor kon%ersi dari S# ke D# 9 +,>
*. itung #* (&g)
#* 9 n
1
= +,34 = "!G# tiap pesa'at n 9 jumlah roda masing-masing pesa'at . itung # (&g)
# 9 n 1
= +,34 = "!G# pesa'at rencana n 9 jumlah roda pesa'at rencana
9 ? buah
2. itung R dengan rumus 9 0og R 9 0og R* ( 1 2 w w ) 2 1 R 9 + 2 1 ) 1 2 ( 2 log W W R
Pesa'at
Pesa'at umlahumlah Roda Roda $nnual $nnual Departure Departure ""!!GG## RR** ##** ## RR D< D< 3 3 - - ++ ?? ??++++++ 4422..>>>>44 ??++++++ >>??33++..**44 ++66 **44++33..6644 $!R 2* - *++ $!R 2* - *++ ?+++?+++ ?.6++?.6++ 22>>++++ 44**>>>>.. ++66 >>..66++ 566 - 2++ 566 - 2++ ?? 44..++++++ ??>>..++22++ ??++++++ ++66 ++66 ??++++++ B&;HK$0B@! $@@;$0 DBP$R!;RB (R) B&;HK$0B@! $@@;$0 DBP$R!;RB (R) 9 >>3.22?9 >>3.22? 9 >>32 9 >>32
adi Bui%alent $nnual Departure yang akan digunakan dalam menghitung tebal perkerasan adalah adi Bui%alent $nnual Departure yang akan digunakan dalam menghitung tebal perkerasan adalah ==+<
==+<
M%ng!i&"ng &%/al 9%(%asan d%ngan 9%sa#a& %nana4 M%ng!i&"ng &%/al 9%(%asan d%ngan 9%sa#a& %nana4
>esawat
>esawat rencana rencana ; ; 7.!4007.!400
3T8W
3T8W ;;?>.+2+ &g?>.+2+ &g
nnnn&&aal l ;; >>32>>32 Sub
Sub base base oarse oarse C"RC"R ; 22 %; 22 % Sub
Sub rade rade C"RC"R ; ; 8.# 8.# %%
S&+ 9rade 7 8.#%
S&+ 9rade 7 8.#% (7 rencana(7 rencana +atas
Kur.a *r=*rasan 9)*i()* Hn5u= ?a*ra6 Kri5is@ *sa4a5 R*n,ana B 3� Kur.a *r=*rasan 9)*i()* Hn5u= ?a*ra6 Kri5is@ *sa4a5 R*n,ana B 3�
?ua) W6**) G*ar" ?*ngan Su(gra-*
?ua) W6**) G*ar" ?*ngan Su(gra-* 8$ I 'BR An5ara8$ I 'BR An5ara
2ang/ah %erh
2ang/ah %erhitungan4itungan4 a.
a. ari &ari &rva perrva pereraerasan lesan lei+li+le &nt& pese &nt& pesawaawat t renrencancana 7.!a 7.! 400 deng 400 denganan 3T8W 3T8W ;
;?>.+2+ &g?>.+2+ &g C"R Sub rade
C"R Sub rade ; ; 8.# 8.# %% E1ui5alent
E1ui5alent e!arturee!arture ;;>>32>>32 idapat te+al pererasan 28 inc/ idapat te+al pererasan 28 inc/ +.
+. DeDe+al+al sub base sub base dari &rva ang sama &nt&dari &rva ang sama &nt& C"RC"R 22 % didapat: 22 % didapat: De+al
De+al ; ; 1! 1! inc/inc/ Aadi
Aadi te+alte+al surfae < base surfae < base (28 L 1!) ; 1# inc/ (28 L 1!) ; 1# inc/ c.
c. SurfaeSurfae &nt& daera/ ritis 4 inc/&nt& daera/ ritis 4 inc/ Aadi
Aadi te+al te+al s&+s&+ base oarsebase oarse ; 1# L 4 ; 11 inc/ ; 1# L 4 ; 11 inc/
<esimp&lan: <esimp&lan:
!urfa$e $oa
!urfa$e $oarse rse in$h in$h 1+ $m 1+ $m 1! 1!
28 28
6ase $oar
6ase $oarsese 15 in$h 15 in$h &8 $m &8 $m !ub base $
!ub base $oarse oarse 11 11 in$h in$h -8 $m -8 $m 7
7ebal ebal total total &+ &+ in$h in$h 03 03 $m$m
?i '6*= -*ngan Kur.a T*(a) ini7u7
?i '6*= -*ngan Kur.a T*(a) ini7u7 6ase Coar 6ase Coarsese
ice dengan mengg&naan &rva te+al minim&m +ase coarse ; 12 inc/, maa ice dengan mengg&naan &rva te+al minim&m +ase coarse ; 12 inc/, maa te+al +ase coarse ; 1# inc/ s&da/ memen&/i sarat.
te+al +ase coarse ; 1# inc/ s&da/ memen&/i sarat.
ari /asil per/it&ngan terse+&t diam+il esimp&lan se+agai +eri&t: ari /asil per/it&ngan terse+&t diam+il esimp&lan se+agai +eri&t:
12 12
<esimp&lan:
!urfa$e $oarse in$h 1+ $m 6ase $oarse 15 in$h &8 $m !ub base $oarse 11 in$h -8 $m 7ebal total &+ in$h 03 $m
Ga7(ar )a/isan /*r=*rasan f)*i()*+
?a*ra6 Kri5is+
Surfa,* 10 cm
Su( (as* ,oars* 'BR 22 I
Su( gra-* 'BR 8$ I
?a*ra6 Non Kri5is+ ?a*ra6 Transisi!/inggir+
Surfa,* " cm
Bas* ,oars* !4 cm
Bas* ,oars*
Su( (as* ,oars* Su( (as* ,oars*
'BR 22 I 'BR 22I
.et 4 ntu/ daerah non /ritis /etebalan 7 diredu/si +,(7 sedang/an untu/ daerah transisi diredu/si +,0 7)
Ga7(ar *na7/ang Kri5is@ Non Kri5is -an -a*ra6 Transisi!inggir
Bas* ,oars* !8 cm 28 cm surfa,* 6 cm 2 cm 2# cm 20 cm
B. P%%nanaan P%(%asan Ka(" Un&"( A90n
Perencanaan perkerasan kaku untuk apron dihitung berdasarkan metoda P<$. $da * metode yang dibuat oleh P<$ untuk menghitung tebal perkerasan untuk apron, yaitu:
- metode yang didasarkan pada Jactor keamananN - metode yang didasarkan pada Jkonsep kelelahanN
Dalam tugas ini hanya akan dihitung tebal perkerasan berdasarkan actor keamanan. 8aktor keamanan adalah perbandingan J"odulus o RaptureN beton umur 3+ hari dengan #orking Stress.
Rumusnya : 8& 9
stress Wor;in
3R"0
;ntuk menentukan 'orking stress dibutuhkan ramalan lalu lintas yang akan datang, yakni menyangkut jenis pesa'at, "!G#-nya dan roda-roda pendaratan yang sepadan.
Dalam tugas ini dianjurkan untuk menggunakan angka keamanan * (lihat buku J"erancang, "erencana 0apangan !erbangN hal ?). Dalam menentukan perkerasan rigid, dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut :
. !entukan k Subgrade atau bila tersedia subbase, harga k subbase. *. itung lalu lintas pesa'at dimasa yang akan datang dan
pembebanannya sehingga bisa dipilih angka keamanan yang sesuai.
. !entukan 'orking stress bagi tiap-tiap jenis pesa'at, yaitu membagi modulus o rapture beton umur 3+ hari dengan angka keamanan yang telah ditentukan.
2. itung tebal perkerasan dengan memasukkan harga-harga parameter diatas ke dalam graik yang sesuai dengan tipe roda pendaratan.
4. ;langi langkah-langkah diatas untuk jenis-jenis pesa'at yang berbeda.
?. Pilih tebal perkerasan untuk kondisi yang paling kritis
Data-data yang ada
kapasitas pesa'at per jam adalah 6 buah, dengan lama operasi landasan ( = *2 jam) #in Rose yang diperoleh untuk harga @B S# memberi harga prosentase 'ind
co%erage maksimum yakni 33,?1
NTEROLAS 6000 88"4 1#000 2# 28 x=
[
(
8894 −6000 15000−6000×(
28−25)
)
+25]
=26∈¿ "aterial yang akan dipakai untuk subbase adalah 5atu pecah.
Direncanakan
0andasan dioperasikan selama = *2 jam
Dalam = *2 jam landasan bisa beroperasi : *2 = 33,? 19 *,3 jam $nnual Departure,misalnya untuk tahun 9 *,3 = 6 = ?4
9 ?+3 buah7tahun 9 ?6 buah7hari
Didapat dari pengolahan data bah'a bahan subgrade mempunyai nilai <5R >.4 1, dapat dikategorikan sebagai material lumayan baik. arga k ("odulus o Subgrade Reaction) untuk 0umayan baik adalah *++-*4+ Psi.
Nilai M0d"l"s 0> ;"/gad% R%a&i0n *(3
Ba!an s"/ gad% Haga ( MN28 ! Pi *l/s2in ! 3 Sangat jelek L"8a$an /ai( Sangat baik 2+ 44 ?> Q >* 4+ 6@@ 67@ Q ++
;"8/%) *H. Bas"(i, 1+=<. M%anang, M%%nana La9angan T%/ang, !al -<1
P%!i&"ngan &%/al 9la& /%&0n 8%&0d% P-' "enghitung "R 3+
"enghitung "R 3+ digunakan perencanaan beton dengan umur 3+ hari, namun jika tidak mempunyai beton umur 3+ hari maka bisa dipakai beton umur *> hari dengan persentase +1.
,R k
,
f
×
Dimana: k 9 &onstanta yang harganya >, 3.*, +
,
f
9 &uat tekan beton (lbs7in 2
Data-data:
Digunakan beton mutu & ++.
σ bk 9 ++ kg7cm 2 9 + "pa c 9 ++
×
2,** lbs7in 2 9 2*??,3 lbs7in 2 arga k diambil + (maksimal)
Sehinnga : "R 9 k , f
×
9 + " , 4266×
9 ?4,*4 lbs7in 2 "R 3+ 9 +1×
?4,*4 lbs7in 2 9 6>,4?4 lbs7in 2"enghitung Workin# Sterss
Workin# Stress 9 2 #!6# , 18 "0
=
2? 3R 9 43,*?> Psi Diketahui: CR Su0 #arde 9 >.4 1 k su0 #rade 9 *++ PciDengan menggunakan gambar 2.> didapat harga k 9 *++ Pci
Direncanakan Su0 0ase terdiri dari agregat batu pecah dengan tebal 4 cm
"enghitung tebal perkerasan Ri#id - Pesa'at Rencana: D< 3 +
Workin# Stress 9 43,*?> Psi "!G# 9 *+.>3* lbs
k 9 *++ Pci
Dengan menggunakan gambar kur%a perkerasan rigid untuk tipe roda +ual weel #ear didapat tebal perkerasan rigid untuk pesa'at rencana D< 3-+9 .> inch .
5erikut ini Perhitungan tebal perkerasan dengan jenis pesa'at $!R 2*-*++ Workin# Stress 9 43,*?> Psi
"!G# 9 ?.6>2 lbs
k 9 *++ Pci
Dengan menggunakan gambar &ur%a perkerasan rigid untuk tipe roda +ual weel #ear didapat tebal perkerasan rigid untuk pesa'at $!R 2*-*++ 9 6 inch .
5erikut ini Perhitungan tebal perkerasan dengan jenis pesa'at 566-2++ Workin# Stress 9 43,*?> Psi
"!G# 9 4+.++* lbs
k 9 *++ Pci
Dengan menggunakan gambar &ur%a perkerasan rigid untuk tipe roda +ual Weel #ear didapat tebal perkerasan rigid untuk pesa'at D< + + 9 inch .
Ga8/a (":a 9%(%asan igid "n&"( &i9% 0da !al andem gear 9%sa#a& %nana DC = -11.8
Ga8/a (":a 9%(%asan igid "n&"( &i9% 0da Single Wheel gear 9%sa#a& %nana ATR <6 6@@
Ga8/a (":a 9%(%asan igid "n&"( &i9% 0da !al wheel gear 9%sa#a& %nana BF-F<@@ C. P%!i&"ngan P%n"langan *P%8/%sian3
Dari hasil perhitungan tebal rigid perkerasan berdasarkan parameter-parameter diatas di dapat tebal perkerasan yang paling kritis yaitu 9 .+* cm (Pesa'at 5.66-2++)
Dengan demikian untuk perkerasan Rigid pada apron memiliki ketebalan rencan yaitu sebesar umlah besi yang diperlukan untuk penulangan pada perkerasan rigid ditentukan dengan rumus : $s 9 fs L+@ L , ! (imperial unit) $s 9 fs LA@ L 64 . 0 (metric unit)
Dimana : $s : luas penampang melintang setiap lebar7panjang slab (cm) 0 : panjang7lebar slab (cm)
: tebal slab (m), tebal perkerasan rigid yang paling kritis 8s : tegangan tarik baja (kg7cm*)
Dari data : - mutu baja : ; * - s : *++ 2 m ; - : N 9 .+* cm
- 0 : Direncankan Slab beton ukuran *4 m*, jadi 09 4m (4++ cm)
o !ulangan melintang : $s 9 !200 02 . !! #00 #00 64 . 0 + + 9 *.>4 cm*
o !ulangan minimum : $min 9 +,+41 = penampang melintang ( = 0) 9 +,+41 = .+* = 4++