Laporan Kasus Hemiplegia

(1)

BAB I BAB I

PENDAHULUAN PENDAHULUAN

Stroke menimbulkan permasalahan yang komplek baik dari segi kesehatan, ekonomi Stroke menimbulkan permasalahan yang komplek baik dari segi kesehatan, ekonomi maupun sosial. Stroke merupakan penyakit yang menyerang orang yang berusia 40 tahun maupun sosial. Stroke merupakan penyakit yang menyerang orang yang berusia 40 tahun keatas, namun saat ini stroke bukan saja menyerang orang yang sudah tua, tetpai juga keatas, namun saat ini stroke bukan saja menyerang orang yang sudah tua, tetpai juga menyerang orang pada usia lebih muda. Dari

menyerang orang pada usia lebih muda. Dari tahun ketahun jumlah orang yang terkena stroketahun ketahun jumlah orang yang terkena stroke terus mengalami peningkatan (Yastroki, 2008).

terus mengalami peningkatan (Yastroki, 2008).

Rendahnya kesadaran akan faktor risiko stroke, kurang dikenalinya gejala stroke, Rendahnya kesadaran akan faktor risiko stroke, kurang dikenalinya gejala stroke, belum optimaln

belum optimalnya pelaya pelayanan stroke yanan stroke dan dan ketaatan ketaatan terhadap terhadap program teprogram terapi rapi untuk pencegahanuntuk pencegahan stroke ulang yang rendah merupakan permasalahan yang muncul pada pelayanan stroke di stroke ulang yang rendah merupakan permasalahan yang muncul pada pelayanan stroke di Indonesia. Keempat hal tersebut berkontribusi terhadap peningkatan kejadian stroke baru, Indonesia. Keempat hal tersebut berkontribusi terhadap peningkatan kejadian stroke baru, tingginya angka kematian akibat stroke, dan tingginya kejadian stroke ulang di Indonesia tingginya angka kematian akibat stroke, dan tingginya kejadian stroke ulang di Indonesia (Kementerian Kesehatan Republik

(Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, 2008).Indonesia, 2008).

Penderita stroke yang mengalami imobilisasi perlu diposisikan dan direposisikan Penderita stroke yang mengalami imobilisasi perlu diposisikan dan direposisikan dengan benar di tempat tidur karena dapat mencegah dekubitus, kontraktur sendi dan nyeri dengan benar di tempat tidur karena dapat mencegah dekubitus, kontraktur sendi dan nyeri bahu.

bahu. Pada Pada penderitas penderitas stroke stroke dekubitus dekubitus dapat dapat terjadi terjadi karena karena berkurangnya berkurangnya sensasi sensasi dandan mobilitas. Ikontinensia, malnutrisi, dan dehidrasi dapat meningkatkan resiko timbulnya mobilitas. Ikontinensia, malnutrisi, dan dehidrasi dapat meningkatkan resiko timbulnya dekubitus dan juga dapat menghambat proses penyembuhannya. Bagian bagian tubuh yang dekubitus dan juga dapat menghambat proses penyembuhannya. Bagian bagian tubuh yang oaling banyak beresiko adalah punggung bawah (sacrum), pantat, paha, tumit, siku, bahu dan oaling banyak beresiko adalah punggung bawah (sacrum), pantat, paha, tumit, siku, bahu dan scapula. Pada penderita stroke sring tidak dapat melaporkan keberadaan adanya masalah scapula. Pada penderita stroke sring tidak dapat melaporkan keberadaan adanya masalah komunikasi atau mereka tidak menyadarinya (Feigin, 2006).

komunikasi atau mereka tidak menyadarinya (Feigin, 2006).

Salah satu pelayanan profesisional untuk penderita stroke yaitu fisioterapi yang Salah satu pelayanan profesisional untuk penderita stroke yaitu fisioterapi yang berperan

berperan untuk untuk mengembalikan mengembalikan fungsi fungsi tubuh tubuh seoptimal seoptimal mungkin mungkin dan dan sedini sedini mungkin mungkin untukuntuk mencegah komplikasi pada fungsi paru akibat tirah baring yang lama, menghambat mencegah komplikasi pada fungsi paru akibat tirah baring yang lama, menghambat spastisitas, pola sinergis ketika ada peningkatan tonus, mengurangi oedema pada anggota spastisitas, pola sinergis ketika ada peningkatan tonus, mengurangi oedema pada anggota gerak atas dan bawah sisi

gerak atas dan bawah sisi sakit, merangsang timbulnya tonus kearah normal, membentuk polasakit, merangsang timbulnya tonus kearah normal, membentuk pola gerak dan koordinasi gerak normal serta peningkatan kemampuan aktivitas fungsional ( gerak dan koordinasi gerak normal serta peningkatan kemampuan aktivitas fungsional ( Setiawan, 2008).

(2)

Trusted by over 1 million members

Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions!

Start Free Trial

Cancel Anytime.

(3)

Cancel Anytime. BAB II BAB II TINJAUAN PUSTAKA TINJAUAN PUSTAKA A.

A. Anatomi dan fisiologi otakAnatomi dan fisiologi otak

Sistem saraf merupakan salah satu sistem dalam tubuh yang dapat berfungsi sebagai Sistem saraf merupakan salah satu sistem dalam tubuh yang dapat berfungsi sebagai media komunikasi antar sel maupun organ dan dapat berfungsi sebagai pengendali berbagai media komunikasi antar sel maupun organ dan dapat berfungsi sebagai pengendali berbagai sistem organ lain yang berjalan relatif cepat dibandingkan dengan sistem humoral, karena sistem organ lain yang berjalan relatif cepat dibandingkan dengan sistem humoral, karena komunikasi berjalan melalui proses penghantaran impuls listrik disepanjang saraf. komunikasi berjalan melalui proses penghantaran impuls listrik disepanjang saraf. Berdasarkan struktur dan fungsinya, sistem saraf secara garis besar dapat dibagi dalam sistem Berdasarkan struktur dan fungsinya, sistem saraf secara garis besar dapat dibagi dalam sistem saraf pusat (SSP) yang terdiri dari otak dan medula spinalis

saraf pusat (SSP) yang terdiri dari otak dan medula spinalis dan sistem saraf tepi (SST).dan sistem saraf tepi (SST).

Didalam sistem saraf pusat terjadi berbagai proses analisis informasi yang masuk serta proses Didalam sistem saraf pusat terjadi berbagai proses analisis informasi yang masuk serta proses sintesis dan mengintegrasikannya (Singgih, 2003).

sintesis dan mengintegrasikannya (Singgih, 2003).

Otak merupakan bagian sistem saraf pusat dimana dalam pembagiannya digolongkan Otak merupakan bagian sistem saraf pusat dimana dalam pembagiannya digolongkan menjadi korteks serebri, ganglia basalis, thalamus dan hypothalamus, mesenchepalon, batang menjadi korteks serebri, ganglia basalis, thalamus dan hypothalamus, mesenchepalon, batang otak, dan serebelum. Bagian ini dilindungi oleh tiga selaput pelindung (meningens) yaitu otak, dan serebelum. Bagian ini dilindungi oleh tiga selaput pelindung (meningens) yaitu duramater, arachnoidea, piamater dan

duramater, arachnoidea, piamater dan dilindungi oleh tulang tengkorak (Chusid, 1993).dilindungi oleh tulang tengkorak (Chusid, 1993).

Otak terdiri dari neuron

Otak terdiri dari neuron – – neuron, sel glia, cairan serebrospinalis, dan pembuluh darah. neuron, sel glia, cairan serebrospinalis, dan pembuluh darah. Semua orang memiliki jumlah neuron yang sama yaitu sekitar 100 miliar tetapi jumlah Semua orang memiliki jumlah neuron yang sama yaitu sekitar 100 miliar tetapi jumlah koneksi diantara berbagai neuron tersebut berbeda

koneksi diantara berbagai neuron tersebut berbeda – – beda. Orang dewasa yang beda. Orang dewasa yang mengkonsumsi sekitar 20% oksigen dan 50% glukosa di dalam darah arterinya hanya mengkonsumsi sekitar 20% oksigen dan 50% glukosa di dalam darah arterinya hanya membentuk sekitar 2% atau 1,4 kg koneksi neuron dari berat tubuh total (Feigin, 2006).

membentuk sekitar 2% atau 1,4 kg koneksi neuron dari berat tubuh total (Feigin, 2006).

a.

a. Kortek serebriKortek serebri

Cortex cerebri

Cortex cerebri merupakan bagian terluar darimerupakan bagian terluar dari hemispherium cerebrihemispherium cerebri. Pada permukaan. Pada permukaan cortex cerebri

cortex cerebri terdapat alur terdapat alur – – alur atau paritalur atau parit – – parit, parit, yang yang dikenal dikenal dengandengan sulcus sulcus. Sedangkan. Sedangkan bagian yang terletak diantara alur

bagian yang terletak diantara alur – – alur atau paritalur atau parit – – parit ini dinamakan gyrus. Sulcus parit ini dinamakan gyrus. Sulcus dandan gyrus gyrus ini membagi otak menjadi

ini membagi otak menjadi lobus-lobuslobus-lobus yang namanya sesuai dengan nama tulang tengkorakyang namanya sesuai dengan nama tulang tengkorak yang menutupinya. (Chusid,1993).

(4)

Cancel Anytime.

(5)

Cancel Anytime.

1.

1. Lobus Lobus frontalisfrontalis : area 4 merupakan daerah motorik yang utama. Terletak disebelah: area 4 merupakan daerah motorik yang utama. Terletak disebelah anterior sulkus

anterior sulkus sentralis sentralis. Lesi daerah ini akan menghasilkan. Lesi daerah ini akan menghasilkan parese parese atauatau paralysis paralysis flaccid

flaccid kontralateralkontralateral pada pada kelompok kelompok otot otot yang yang sesuai. sesuai. Area Area 6 6 merupakan merupakan bagianbagian sirkuit

sirkuit traktus extrapiramidalistraktus extrapiramidalis. Spasitas lebih sering terjadi jika area 6 mengalami. Spasitas lebih sering terjadi jika area 6 mengalami ablatio

ablatio. Area 8 berhubungan dengan pergerakan mata dan perubahan pupil. Area 9,. Area 8 berhubungan dengan pergerakan mata dan perubahan pupil. Area 9, 10, 11, 12 adalah daerah

10, 11, 12 adalah daerah asosiasi frontalisasosiasi frontalis..

2.

2. Lobus Lobus parietalisparietalis : area 3, 1, dan 2 merupakan daerah: area 3, 1, dan 2 merupakan daerah sensorik sensorik postsentralispostsentralis yangyang utama. Area 5 dan 7 adalah daerah

utama. Area 5 dan 7 adalah daerah asosiasi sensorik asosiasi sensorik ..

3.

3. Lobus Lobus temporalistemporalis : Area 41 adalah daerah: Area 41 adalah daerah auditoriusauditorius primer primer . Area 42 merupakan. Area 42 merupakan kortek auditorius

kortek auditorius sekunder atausekunder atau asosiasi.asosiasi. Area 38, 40, 20, 21, dan 22 adalah daerahArea 38, 40, 20, 21, dan 22 adalah daerah asosiasi,

asosiasi, disini terjadi pemrosesan bentuk-bentuk masukan sensorik yang lebihdisini terjadi pemrosesan bentuk-bentuk masukan sensorik yang lebih elemental.

elemental.

4.

4. Lobus occipitalis Lobus occipitalis : Area 17 yaitu: Area 17 yaitu kortek striatakortek striata,, kortek visualkortek visual yang utama, Area 18 danyang utama, Area 18 dan 19 merupakan daerah

(6)

Cancel Anytime.

(7)

Cancel Anytime.

Gambar 2.1 Area-area Cortex cerebri menurut Brodman (Chusid, Gambar 2.1 Area-area Cortex cerebri menurut Brodman (Chusid,

1993). 1993).

Keterangan gambar 2.1 Keterangan gambar 2.1

Area 1 : daerah sensoris postsentralis yang utama Area 1 : daerah sensoris postsentralis yang utama Area 2 : daerah sensoris postsentralis yang utama Area 2 : daerah sensoris postsentralis yang utama Area 3 : daerah sensoris postsentralis yang utama Area 3 : daerah sensoris postsentralis yang utama

(8)

Cancel Anytime.

(9)

Cancel Anytime.

Area 7 : daerah asosiasi sensorik Area 7 : daerah asosiasi sensorik

Area 8 : berhubungan dengan gerakan mata dan pupil Area 8 : berhubungan dengan gerakan mata dan pupil Area 9 : daerah asosiasi frontalis

Area 9 : daerah asosiasi frontalis Area 10 : daerah asosiasi frontalis Area 10 : daerah asosiasi frontalis Area 11 : daerah asosiasi frontalis Area 11 : daerah asosiasi frontalis Area 12 : daerah asosiasi frontalis Area 12 : daerah asosiasi frontalis Area 17 : korteks visual yang utama Area 17 : korteks visual yang utama Area 18 : asosiasi visual

Area 18 : asosiasi visual Area 19 : asosiasi visual Area 19 : asosiasi visual

Area 20 : daerah asosiasi (lobus temporalis) Area 20 : daerah asosiasi (lobus temporalis) Area 21 : daerah asosiasi (lobus temporalis) Area 21 : daerah asosiasi (lobus temporalis) Area 22 : daerah asosiasi (lobus temporalis) Area 22 : daerah asosiasi (lobus temporalis) Area 38 : daerah asosiasi (lobus temporalis) Area 38 : daerah asosiasi (lobus temporalis) Area 40 : daerah asosiasi (lobus temporalis) Area 40 : daerah asosiasi (lobus temporalis) Area 41 : daerah auditorius primer

Area 41 : daerah auditorius primer Area 42 : daerah auditorius sekunder Area 42 : daerah auditorius sekunder

b.

b. Traktus piramidalisTraktus piramidalis

Traktus piramidalis disebut juga sebagai traktus kortikospinalis, serabut traktus Traktus piramidalis disebut juga sebagai traktus kortikospinalis, serabut traktus piramidalis muncul

piramidalis muncul sebagai sel-ssebagai sel-sel betz el betz yang terletak yang terletak dilapisan kelima dilapisan kelima kortek serebri. kortek serebri. SekitarSekitar sepertiga serabut ini berasal dari kortek motorik primer (area 4), sepertiga dari kortek motorik sepertiga serabut ini berasal dari kortek motorik primer (area 4), sepertiga dari kortek motorik sekunder (area 6), dan sepertiga dari lobus parieta

sekunder (area 6), dan sepertiga dari lobus parieta lis (area 3, area 1, dan lis (area 3, area 1, dan area 2) (Snell, 2007).area 2) (Snell, 2007). Serabut traktus piramidalis akan meninggalkan kortek motorik menuju korona radiata Serabut traktus piramidalis akan meninggalkan kortek motorik menuju korona radiata substansia alba serebrum kearah ekstremitas posterior kapsula interna masuk ke

substansia alba serebrum kearah ekstremitas posterior kapsula interna masuk ke diesefalondiesefalon didi teruskan ke

teruskan ke mesencephalon, pons varollimesencephalon, pons varolli sampai medulla oblongata. Pada ujung akhir sampai medulla oblongata. Pada ujung akhir medulla oblongata, 80-85% serabut-serabut ini akan menyeberang kesisi yang berlawanan medulla oblongata, 80-85% serabut-serabut ini akan menyeberang kesisi yang berlawanan menuju ke anterior horn cell (AHC) dari medulla spinalis yang kemudian menjadi traktus menuju ke anterior horn cell (AHC) dari medulla spinalis yang kemudian menjadi traktus kortikospinalis lateralis, Tempat menyilang ini dinamakan

kortikospinalis lateralis, Tempat menyilang ini dinamakan decussatiodecussatio pyramidium pyramidium (Sistem(Sistem Piramidal). Sedangkan yang 20% bagian serabut yang tidak menyilang, akan langsung Piramidal). Sedangkan yang 20% bagian serabut yang tidak menyilang, akan langsung

(10)

Cancel Anytime.

(11)

Cancel Anytime.

Lintasan piramidal ini akan memberikan pengaruh berupa eksitasi terhadap serabut Lintasan piramidal ini akan memberikan pengaruh berupa eksitasi terhadap serabut ekstrafusal yang berfungsi dalam gerak volunter. Sehingga bila terjadi gangguan pada ekstrafusal yang berfungsi dalam gerak volunter. Sehingga bila terjadi gangguan pada lintasan piramidal ini maka akan terjadi gangguan gerak volunter pada otot rangka bagian lintasan piramidal ini maka akan terjadi gangguan gerak volunter pada otot rangka bagian kontralateral (Chusid, 1993). Lihat Gambar 2.2

kontralateral (Chusid, 1993). Lihat Gambar 2.2

Gambar 2.2 Perjalanan traktus pyramidalis (Duus, 1996) Gambar 2.2 Perjalanan traktus pyramidalis (Duus, 1996)

Keterangan gambar 2.2 Keterangan gambar 2.2 1. Talamus 1. Talamus 2. Traktus kortikopontis 2. Traktus kortikopontis

(12)

Cancel Anytime.

(13)

Cancel Anytime.

5. Medulla oblongata 5. Medulla oblongata

6. Traktus kortikospinalis lateral (menyilang) 6. Traktus kortikospinalis lateral (menyilang) 7. Lempeng akhir motorik

7. Lempeng akhir motorik

8. Traktus kortikospinalis anterior (langsung) 8. Traktus kortikospinalis anterior (langsung) 9. Dekusasio pyramidalis

9. Dekusasio pyramidalis 10. Pyramida

10. Pyramida

11. Traktus kortikospinalis (pyramidalis) 11. Traktus kortikospinalis (pyramidalis) 12. Traktus kortikonuklearis

12. Traktus kortikonuklearis 13. Traktus kortikomesensefalitis 13. Traktus kortikomesensefalitis 14. Kaput nukleus kaudatus

14. Kaput nukleus kaudatus 15. Kapsula interna

15. Kapsula interna 16. Nukleus lentikularis 16. Nukleus lentikularis 17. Kauda nukleus kaudatus 17. Kauda nukleus kaudatus

c.

c. Traktus ekstrapiramidalisTraktus ekstrapiramidalis

Sistem

Sistem ekstrapiramidalisekstrapiramidalis tersusun atastersusun atas corpus striatum, globus pallidus, thalamus,corpus striatum, globus pallidus, thalamus, substantia

substantia nigra, nigra, formatio formatio lentikularis, lentikularis, cerebellumcerebellum dandan cortex motorik. Traktuscortex motorik. Traktus ekstrapiramidalis

ekstrapiramidalis merupakan suatu mekanisme yang tersusun dari jalur - jalur merupakan suatu mekanisme yang tersusun dari jalur - jalur daridari cortexcortex motorik

motorik menujumenuju Anterior Anterior Horn Horn CellCell (AHC)(AHC).. Fungsi utama dariFungsi utama dari sistemsistem ekstrapiramidalisekstrapiramidalis berhubungan dengan

berhubungan dengan gerakan gerakan yang berkaitan, yang berkaitan, pengaturanpengaturan sikap tubuh, dan integrasisikap tubuh, dan integrasi otonomotonom.. Lesi pada setiap tingkat dalam sistem

Lesi pada setiap tingkat dalam sistem ekstrapiramidalis ekstrapiramidalis dapat mengaburkan ataudapat mengaburkan atau menghilangkan gerakan dibawah sadar

menghilangkan gerakan dibawah sadar dan menggantikannya dengan gerakan dibawah sadardan menggantikannya dengan gerakan dibawah sadar dan menggantikannya

(14)

Cancel Anytime.

(15)

Cancel Anytime.

movement

movement ) dan timbulnya spastisitas dianggap menunjukkan gangguan pada lintasan) dan timbulnya spastisitas dianggap menunjukkan gangguan pada lintasan ekstrapiramidal (Chusid, 1993). Lihat Gambar 2.3

ekstrapiramidal (Chusid, 1993). Lihat Gambar 2.3

Gambar 2.3 Perjalanan traktus extrapiramidalis (Duus, 1996) Gambar 2.3 Perjalanan traktus extrapiramidalis (Duus, 1996)

Keterangan Gambar 2.3 Keterangan Gambar 2.3 1. Traktus frontopontin 1. Traktus frontopontin

(16)

Cancel Anytime.

(17)

Cancel Anytime.

11. Traktus retikulospinalis 11. Traktus retikulospinalis 12. Traktus tektospinalis 12. Traktus tektospinalis

13. Traktus kortikospinalis anterior 13. Traktus kortikospinalis anterior 14. Traktus kortikospinalis lateral 14. Traktus kortikospinalis lateral 15. Traktus vestibulospinalis 15. Traktus vestibulospinalis 16. Traktus rubrospinalis 16. Traktus rubrospinalis

17. Nukleus lateral nervus vestibularis 17. Nukleus lateral nervus vestibularis 18. Formasio retikularis

18. Formasio retikularis

19. Dari cerebellum (nukleus fastigialis) 19. Dari cerebellum (nukleus fastigialis) 20. Nuklei pontis 20. Nuklei pontis 21. Nukleus lentikularis 21. Nukleus lentikularis 22. Traktus oksipitomesensefalik 22. Traktus oksipitomesensefalik 23. Traktus parietotemporopontin 23. Traktus parietotemporopontin d.

d. Vaskularisasi otakVaskularisasi otak

Otak merupakan organ terpenting dalam tubuh, yang membutuhkan suplai darah yang Otak merupakan organ terpenting dalam tubuh, yang membutuhkan suplai darah yang memadai untuk nutrisi dan pembuangan sisa-sisa metabolisme. Otak juga membutuhkan memadai untuk nutrisi dan pembuangan sisa-sisa metabolisme. Otak juga membutuhkan banyak oksigen.

banyak oksigen. Menurut Menurut penelitian penelitian kebutuhan fital kebutuhan fital jaringan otak jaringan otak akan akan oksigen dicoksigen dicerminkanerminkan dengan melakukan percobaan dengan menggunakan kucing. Para peneliti menemukan lesi dengan melakukan percobaan dengan menggunakan kucing. Para peneliti menemukan lesi permanen

permanen yang yang berat berat didalam didalam kortek kortek kucing kucing setelah setelah sirkulasi sirkulasi darah darah otaknya otaknya di di hentikanhentikan selama 3 menit.

(18)

Cancel Anytime.

(19)

Cancel Anytime.

membentuk sirkulus ini (Snell, 2007). Vaskularisasi susunan saraf pusat sangat berkaitan membentuk sirkulus ini (Snell, 2007). Vaskularisasi susunan saraf pusat sangat berkaitan dengan tingkat

dengan tingkat

kegiatam metabolisme pada bagian tertentu dan ini berkaitan dengan banyak sedikitnya kegiatam metabolisme pada bagian tertentu dan ini berkaitan dengan banyak sedikitnya dendrit dan sinaps di daerah tersebut (Sidharta, 1995).

dendrit dan sinaps di daerah tersebut (Sidharta, 1995).

Menurut Chusid (1993), pokok anastomose pembuluh darah arteri yang penting didalam Menurut Chusid (1993), pokok anastomose pembuluh darah arteri yang penting didalam jaringan

jaringan otak otak adalahadalah circulus willisicirculus willisi. Darah mencapai. Darah mencapai circuluscirculus willisi internawillisi interna dandan arteriarteri vertebralis

vertebralis. Sebagian anastomose terjadi diantara cabang-cabang arteriole di. Sebagian anastomose terjadi diantara cabang-cabang arteriole di circulus willisicirculus willisi pada

pada substantia alba subscortex. substantia alba subscortex.

Arteria carotis

Arteria carotis internainterna berakhir pada berakhir pada arteri cerebri anteriorarteri cerebri anterior dandan arteri cerebri mediaarteri cerebri media.. Di dekat akhir

Di dekat akhir arteri carotis internaarteri carotis interna dari pembuluhdari pembuluh arteri comunicans posteriorarteri comunicans posterior yang bersatuyang bersatu kearah caudal dengan

kearah caudal dengan arteri cerebri posterior arteri cerebri posterior .. Arteri Arteri cerebri cerebri anterioranterior saling berhubungansaling berhubungan melalui

melalui arteri comunicans anterior arteri comunicans anterior .. Arteri Arteri basilarisbasilaris dibentuk dari persambungan antaradibentuk dari persambungan antara arteri-arteri vertebralis

arteri-arteri vertebralis. Pemberian. Pemberian darah ke certex terutama melalui cabang-cabang kortikaldarah ke certex terutama melalui cabang-cabang kortikal dari

dari arteri cerebri anterior, arteri cerebri media dan arteri cerebri posterior arteri cerebri anterior, arteri cerebri media dan arteri cerebri posterior , yang mencapai, yang mencapai cortex

cortex di dalam piamater.di dalam piamater.

Faktor yang memp

Faktor yang mempengaruhi aliran darah di oengaruhi aliran darah di otak, diantaranya adalah tak, diantaranya adalah ::

1.

1. Keadaan arteri, dapat menyempit karena tersumbat oleh thrombus dan embolusKeadaan arteri, dapat menyempit karena tersumbat oleh thrombus dan embolus 2.

2. Keadaan darah, dapat mempengaruhi aliran darah dan suplai oksigenKeadaan darah, dapat mempengaruhi aliran darah dan suplai oksigen 3.

3. Keadaan jantung, bila ada kelainan dapat mengakibatkan iskemia di otakKeadaan jantung, bila ada kelainan dapat mengakibatkan iskemia di otak (Lumbantobing, 2004).

(20)

Cancel Anytime.

(21)

Cancel Anytime.

Gambar 2.4

Gambar 2.4 Circulus WillisiCirculus Willisi (Chusid, 1993)(Chusid, 1993)

1. Anterior communicating artery 1. Anterior communicating artery 2. Middle cerebral artery

2. Middle cerebral artery 3. Lenticulostriate artery 3. Lenticulostriate artery

4. Posterior cofmmunicating artery 4. Posterior cofmmunicating artery 5. Basilar artery

5. Basilar artery 6. Pontine artery 6. Pontine artery

7. Internal auditory artery 7. Internal auditory artery

8. Posterior inferior cerebellar artery 8. Posterior inferior cerebellar artery 9. Verteral artery

(22)

Cancel Anytime.

(23)

Cancel Anytime.

B.

B. StrokeStroke

1.

1. DefinisiDefinisi

Stroke adalah cedera vaskuler akut pada otak. Ini berarti bahwa stroke adalah suatu Stroke adalah cedera vaskuler akut pada otak. Ini berarti bahwa stroke adalah suatu cedera mendadak dan berat pada pembuluh-pembuluh darah otak. Cedera dapat disebabkan cedera mendadak dan berat pada pembuluh-pembuluh darah otak. Cedera dapat disebabkan oleh sumbatan bekuan darah, penyempitan pembuluh darah, sumbatan dan penyempitan, atau oleh sumbatan bekuan darah, penyempitan pembuluh darah, sumbatan dan penyempitan, atau pecahnya pembuluh darah. Semua ini menyebabkan kurangnya pasokan darah yang memadai pecahnya pembuluh darah. Semua ini menyebabkan kurangnya pasokan darah yang memadai

(Feigin, 2006). (Feigin, 2006).

Stroke Non haemoragik atau iskemik, yaitu suatu gangguan fungsional otak akibat Stroke Non haemoragik atau iskemik, yaitu suatu gangguan fungsional otak akibat gangguan aliran darah ke otak karena adanya bekuan darah yang telah menyumbat aliran gangguan aliran darah ke otak karena adanya bekuan darah yang telah menyumbat aliran darah (Yastoki, 2007). Pada stroke non haemoragik aliran darah ke sebagian jaringan otak darah (Yastoki, 2007). Pada stroke non haemoragik aliran darah ke sebagian jaringan otak berkurang

berkurang atau atau berhenti. berhenti. Hal Hal ini ini biasa biasa disebabkan disebabkan oleh oleh sumbatan sumbatan thrombus, thrombus, embolus embolus atauatau kelainan jantung yang mengakibatkan curah jantung berkurang atau oleh tekanan perfusi kelainan jantung yang mengakibatkan curah jantung berkurang atau oleh tekanan perfusi yang menurun (

yang menurun (Lumbantobing,20Lumbantobing,2004).04).

Sedangkan menurut Feigin, (2006) stroke haemoragik disebabkan oleh perdarahan Sedangkan menurut Feigin, (2006) stroke haemoragik disebabkan oleh perdarahan kedalam jaringan otak (disebut haemoragia intraserebrum atau hematom intraserebrum) atau kedalam jaringan otak (disebut haemoragia intraserebrum atau hematom intraserebrum) atau

(24)

Cancel Anytime.

(25)

Cancel Anytime.

2.

2. EtiologiEtiologi

Berdasarkan etiologi Hinton (1995) membagi stroke menjadi dua : Berdasarkan etiologi Hinton (1995) membagi stroke menjadi dua :

1.

1. Stroke hemoragik yaitu suatu gangguan fungsi saraf yang disebabkan kerusakanStroke hemoragik yaitu suatu gangguan fungsi saraf yang disebabkan kerusakan pembuluh darah otak sehingg

pembuluh darah otak sehingga menyebabkan pendarahan pada area tersebut.a menyebabkan pendarahan pada area tersebut. 2.

2. Stroke nonhemoragik, yaitu gangguan fungsi saraf yang disebabkan oleh tersumbatnyaStroke nonhemoragik, yaitu gangguan fungsi saraf yang disebabkan oleh tersumbatnya pembuluh

pembuluh darah darah otak otak sehingga sehingga distribusi distribusi oksigen oksigen dan dan nutrien nutrien ke ke area area yang yang mendapatmendapat suplai terganggu.

suplai terganggu.

Berdasarkan perjalanan klinisnya stroke non haemoragik dibagi menjadi 4, yaitu: Berdasarkan perjalanan klinisnya stroke non haemoragik dibagi menjadi 4, yaitu:

1.

1. TIA (TIA (transient ischemik attack)transient ischemik attack) merupakan serangan stroke sementara yangmerupakan serangan stroke sementara yang berlangsung kurang dari 24 jam

berlangsung kurang dari 24 jam 2.

2. RIND (RIND (reversible ischemic neurologic deficit)reversible ischemic neurologic deficit) merupakan gejala neurologis yang akanmerupakan gejala neurologis yang akan menghilang antara > 24 jam sampai dengan 21 hari

menghilang antara > 24 jam sampai dengan 21 hari 3.

3. progressing stroke progressing stroke atauatau stroke in evolution stroke in evolution merupakan kelainan atau defisit neurologismerupakan kelainan atau defisit neurologis yang berlangsung secara bertahap dari yang ringan sampai menjadi berat

yang berlangsung secara bertahap dari yang ringan sampai menjadi berat 4.

(26)

Cancel Anytime.

(27)

Cancel Anytime.

b.

b. Penyakit jantungPenyakit jantung

Emboli yang terbentuk dijantung akibat adanya kelainan pada arteri jantung trutama Emboli yang terbentuk dijantung akibat adanya kelainan pada arteri jantung trutama arteria coronaria dapat terlepas dan dapat mengalir ke otak sehingga dapat menyumbat arteria coronaria dapat terlepas dan dapat mengalir ke otak sehingga dapat menyumbat arteri di otak dan dapat mencetuskan stroke ische

arteri di otak dan dapat mencetuskan stroke ischemia (Feigin, 2006).mia (Feigin, 2006).

c.

c. Diabetes mellitusDiabetes mellitus

Diabetes mellitus dapat menimbulkan perubahan pada system vaskuler (pembuluh darah Diabetes mellitus dapat menimbulkan perubahan pada system vaskuler (pembuluh darah dan jantung) serta memicu terjadinya aterosklerosis (Feigin, 2006).

dan jantung) serta memicu terjadinya aterosklerosis (Feigin, 2006).

d.

d. MerokokMerokok

Asap rokok yang mengandung nikotin yang memacu pengeluaran zat-zat seperti Asap rokok yang mengandung nikotin yang memacu pengeluaran zat-zat seperti adrenalin dapat merangsang denyut jantung dan tekanan darah. Kandungan adrenalin dapat merangsang denyut jantung dan tekanan darah. Kandungan carbonmonoksida

carbonmonoksida dalam rokok memiliki kemampuan jauh lebih kuat daripada sel darahdalam rokok memiliki kemampuan jauh lebih kuat daripada sel darah merah (hemoglobin) untuk menarik atau menyerap oksigen sehingga kapasitas darah merah (hemoglobin) untuk menarik atau menyerap oksigen sehingga kapasitas darah yang mengangkut oksigen ke jaringan lain terutama jantung menjadi berkurang. Hal ini yang mengangkut oksigen ke jaringan lain terutama jantung menjadi berkurang. Hal ini

(28)

Cancel Anytime.

(29)

Cancel Anytime.

Disfungsi motorik paling umum adalah

Disfungsi motorik paling umum adalah hemiplegiahemiplegia (paralisis pada salah satu sisi)(paralisis pada salah satu sisi) dan

dan hemiparesishemiparesis (kelemahan salah satu sisi) dan disfagia(kelemahan salah satu sisi) dan disfagia 2.

2. Kehilangan komunikasiKehilangan komunikasi

Disfungsi bahasa dan komunikasi adalah

Disfungsi bahasa dan komunikasi adalah disatriadisatria (kesulitan (kesulitan berbicara)berbicara) atau

atau afasiaafasia (kehilangan berbicara).(kehilangan berbicara). 3.

3. Gangguan persepsiGangguan persepsi

Meliputi disfungsi persepsi visual

Meliputi disfungsi persepsi visual humanus, heminapsiahumanus, heminapsia atau kehilangan penglihatan periferatau kehilangan penglihatan perifer dan diplopia, gangguan hubungan visual, spesial dan kehilangan sensori.

dan diplopia, gangguan hubungan visual, spesial dan kehilangan sensori. 4.

4. Kerusakan fungsi kognitifKerusakan fungsi kognitif parestesia parestesia (terjadi pada sisi yang berlawanan).(terjadi pada sisi yang berlawanan). 5.

5. Disfungsi kandung kemih meliputi:Disfungsi kandung kemih meliputi: inkontinensiaurinarius transier, inkontinensia urinariusinkontinensiaurinarius transier, inkontinensia urinarius peristen

peristen atau retensi urin (mungkin simtomatik dari kerusakan otak bilateral),atau retensi urin (mungkin simtomatik dari kerusakan otak bilateral), Inkontinensia Inkontinensia urinarius

urinarius dandan defekasidefekasiyang berlanjut (dapat mencerminkan kerusakan neurologi ekstensif).yang berlanjut (dapat mencerminkan kerusakan neurologi ekstensif).

Tanda dan gejala yang muncul sangat tergantung dengan daerah otak yang terkena: Tanda dan gejala yang muncul sangat tergantung dengan daerah otak yang terkena:

1.

1. Pengaruh terhadap status mental: tidak sadar, konfus, lupa tubuh sebelahPengaruh terhadap status mental: tidak sadar, konfus, lupa tubuh sebelah 2.

2. Pengaruh secara fisik: paralise, disfagia, gangguan sentuhan dan sensasi, gangguanPengaruh secara fisik: paralise, disfagia, gangguan sentuhan dan sensasi, gangguan penglihatan

penglihatan 3.

(30)

Cancel Anytime.

(31)

Cancel Anytime.

4.

4. Proses Patologi Gangguan Gerak dan Fungsi akibat stroke ischemicProses Patologi Gangguan Gerak dan Fungsi akibat stroke ischemic Infark

Infark ischemic ischemic cerebricerebri sangat sangat erat erat hubungannyahubungannya dengan

dengan aterosklerosisaterosklerosis dandan arteriosklerosis. arteriosklerosis. AterosklerosisAterosklerosis dapat dapat menimbulkanmenimbulkan bermacam-macam manifestasi klinis dengan cara:

bermacam-macam manifestasi klinis dengan cara:

1.

1. Menyempitkan lumen pembuluh darah dan mengakibatkan insufisiensi aliranMenyempitkan lumen pembuluh darah dan mengakibatkan insufisiensi aliran darah.

darah. 2.

2. Oklusi mendadak pembuluh darah karena terjadinya thrombus dan perdarahanOklusi mendadak pembuluh darah karena terjadinya thrombus dan perdarahan aterm.

aterm. 3.

3. Dapat terbentuk thrombus yang kemudian terlepas sebagai emboli.Dapat terbentuk thrombus yang kemudian terlepas sebagai emboli. 4.

4. Menyebabkan aneurisma yaitu lemahnya dinding pembuluh darah atau menjadiMenyebabkan aneurisma yaitu lemahnya dinding pembuluh darah atau menjadi lebih tipis sehingga dapat dengan mudah robek.

lebih tipis sehingga dapat dengan mudah robek.

Faktor yang mempengaruhi aliran darah ke otak: Faktor yang mempengaruhi aliran darah ke otak:

1.

1. Keadaan pembuluh darah.Keadaan pembuluh darah. 2.

2. Keadan darah :Keadan darah : viskositasviskositas darah meningkat,darah meningkat, hematokrithematokrit meningkat, aliran darah kemeningkat, aliran darah ke otak menjadi lebih lambat, anemia berat, oksigenasi ke otak menjadi menurun. otak menjadi lebih lambat, anemia berat, oksigenasi ke otak menjadi menurun. 3.

3. Tekanan darah sistemik memegang peranan perfusi otak.Tekanan darah sistemik memegang peranan perfusi otak. OtoregulasiOtoregulasi otak yaituotak yaitu kemampuan intrinsik pembuluh darah otak untuk mengatur agar pembuluh darah kemampuan intrinsik pembuluh darah otak untuk mengatur agar pembuluh darah

(32)

Cancel Anytime.

(33)

Cancel Anytime.

dapat anoksia lebih dari 10 menit. Anoksia serebral dapat terjadi oleh karena gangguan dapat anoksia lebih dari 10 menit. Anoksia serebral dapat terjadi oleh karena gangguan yang bervariasi, salah satunya

(34)

Cancel Anytime.

(35)

Cancel Anytime.

(36)

Cancel Anytime.

(37)

Cancel Anytime.

C.

C. PendekataPendekatan n intervensi fisioterapiintervensi fisioterapi 1.

1. IRR (Infra red radiating)IRR (Infra red radiating)

Tujuan : untuk melancarkan sirkulasi darah Tujuan : untuk melancarkan sirkulasi darah Dosis

Dosis Frekuensi

Frekuensi : : 3x 3x semingguseminggu Intensitas

Intensitas : : 40-50 40-50 cm cm (dengan (dengan IRR IRR 2 2 lampu)lampu) Tekhnik

Tekhnik : : non non lominouslominous Time

Time : : 10 10 menitmenit

2.

2. PNFPNF

Tujuan : meningkatkan kekuatan otot dan meningkatkan ADL Tujuan : meningkatkan kekuatan otot dan meningkatkan ADL Dosis

Dosis Frekuensi

(38)

Cancel Anytime.

(39)

Cancel Anytime.

5.

5. Terapi ManipulasiTerapi Manipulasi Tujuan :

Tujuan : Untuk melepaskan Untuk melepaskan Perlengketan dan Perlengketan dan meningkatkan ROMmeningkatkan ROM Dosis

Dosis Frekuensi

Intensitas : : Sesuai Sesuai toleransi toleransi pasienpasien Tekhnik

Tekhnik : : Traksi- Traksi- translasi translasi shouldershoulder Time

Time : : 8x 8x pengulanganpengulangan

6.

6. Streching pasifStreching pasif

Tujuan : Mencegah kontraktur Tujuan : Mencegah kontraktur Dosis

Dosis Frekuensi

(40)

Cancel Anytime.

(41)

Cancel Anytime.

Cancel Anytime. BAB III BAB III PROSES FISIOTERAPI PROSES FISIOTERAPI a.

a. Identitas umum pasienIdentitas umum pasien Diagnosa

Diagnosa ICF ICF : : Gangguan Gangguan motor motor function function akibat akibat Hemiplegia Hemiplegia Sinistra Sinistra et et causacausa Stroke NHS

Stroke NHS No. Register

No. Register : 00-82-44-40: 00-82-44-40 Nama

Nama : Ny. E: Ny. E Umur

Umur : : 30 30 tahuntahun Jenis

Jenis kelamin kelamin : : WanitaWanita Ruangan

Ruangan : : Bangsal Bangsal neurologineurologi Pekerjaan

Pekerjaan : : HonorerHonorer Alamat

(42)

Cancel Anytime.

(43)

Cancel Anytime.

Pemeriksaan Vital sign : Pemeriksaan Vital sign : BP BP : : 140/100 140/100 mmHgmmHg HR HR : : 100x/menit100x/menit RR RR : : 20x/menit20x/menit T T : : 36,536,5 ooCC

(44)

Cancel Anytime.

(45)

Cancel Anytime.

Verbal (respon verbal) : Verbal (respon verbal) :

(5) : orientasi baik (5) : orientasi baik

(4) : bingung, berbicara mengacau ( sering bertanya berulang-ulang ) disorientasi tempat (4) : bingung, berbicara mengacau ( sering bertanya berulang-ulang ) disorientasi tempat dan waktu.

dan waktu.

(3) : kata-kata saja (berbicara tidak jelas, tapi kata-kata masih jelas, namun tidak dalam (3) : kata-kata saja (berbicara tidak jelas, tapi kata-kata masih jelas, namun tidak dalam

(46)

Cancel Anytime.

(47)

Cancel Anytime.

Palmar

Palmar fleksi fleksi 4 4 11 4. 4. MCP, MCP, PIP,PIP, DIP DIP Fleksi Fleksi 4 4 11 Ekstensi Ekstensi 4 4 11 5.

5. Hip Hip Fleksi Fleksi 4 4 11

Ekstensi

Ekstensi 4 4 11

Abduksi

(48)

Cancel Anytime.