• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS OPTIMALISASI WAKTU DAN BIAYA PEMBANGUNAN RUMAH TYPE 36 PLUS (Studi Kasus : Proyek Perumahan Griya Mahoni)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "ANALISIS OPTIMALISASI WAKTU DAN BIAYA PEMBANGUNAN RUMAH TYPE 36 PLUS (Studi Kasus : Proyek Perumahan Griya Mahoni)"

Copied!
106
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS OPTIMALISASI WAKTU DAN BIAYA

PEMBANGUNAN RUMAH TYPE 36 PLUS

(Studi Kasus : Proyek Perumahan Griya Mahoni)

Suatu Tugas Akhir

Untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat-syarat Yang Diperlukan untuk Memperoleh

Ijazah Sarjana Teknik

Disusun oleh;

Dhinda Alfiandi

N I M : 08C10203094

Bidang : Manajemen Rekayasa Konstruksi Jurusan : Teknik Sipil

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS TEUKU UMAR

ALUE PEUNYARENG – MEULABOH

(2)

i

LEMBAR PENGESAHAN

ANALISIS OPTIMALISASI WAKTU DAN BIAYA PEMBANGUNAN RUMAH TYPE 36 PLUS (Studi Kasus Proyek Perumahan Griya Mahoni)

Oleh

Nama Mahasiswa : Dhinda Alfiandi Nomor Induk Mahasiswa : 08C10203094

Bidang : Manajemen Rekayasa Kontruksi

Jurusan : Teknik Sipil

Alue Peunyareng, 17 Februari 2016 Disetujui Oleh,

Pembimbing I

Astiah Amir, S.T.,M.T. NIDN. 0123037304

Pembimbing II

Inseun Yuri Salena, B.Sc.,M.Sc. NIDN. 0013088503

Mengetahui : Dekan Fakultas Teknik Universitas Teuku Umar

Dr. Ir. H. Komala Pontas NIP. 195805261987021001

Mengetahui : Ketua Jurusan Teknik Sipil

Astiah Amir, S.T.,M.T. NIDN. 0123037304

(3)

ii

LEMBAR PENGESAHAN

ANALISIS OPTIMALISASI WAKTU DAN BIAYA PEMBANGUNAN RUMAH TYPE 36 PLUS (Studi Kasus Proyek Perumahan Griya Mahoni)

Oleh

Nama Mahasiswa : Dhinda Alfiandi Nomor Induk Mahasiswa : 08C10203094

Bidang : Manajemen Rekayasa Kontruksi

Jurusan : Teknik Sipil

Alue Peunyareng, 17 Februari 2016 Disetujui Oleh, Penguji I H. Zakia, S.T., M.T. NIDN. 0108117104 Penguji II Andi Yusra, S.T., M.T. NIDN. 0123117302 Mengetahui : Dekan Fakultas Teknik Universitas Teuku Umar

Dr. Ir. H. Komala Pontas NIP. 195805261987021001

Mengetahui : Ketua Jurusan Teknik Sipil

Astiah Amir, S.T.,M.T. NIDN. 0123037304

(4)

iii

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum wr, wb

Puji dan Syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini, selanjutnya sholawat dan salam kepada junjungan kita Nabi Besar Muhammad SAW yang telah menunjukkan jalan kebenaran kepada kita semua.

Tugas akhir yang berjudul “Analisis Optimalisasi Waktu dan Biaya Pembangunan Rumah Type 36 plus (Studi Kasus Perumahan Griya Mahoni)” ini ditulis dalam rangka melengkapi salah satu persyaratan untuk memperoleh gelar sarjana (S1) Program Studi Teknik Sipil Universitas Teuku Umar.

Dalam pelaksanaan tugas akhir ini penulis telah memperoleh banyak bantuan dan bimbingan yang sangat bermanfaat dari berbagai pihak. Untuk itu penulis menyampaikan terima kasih setulus-tulusnya kepada:

1. Bapak Dr. Ir. H. Komala Pontas selaku Dekan Fakultas Teknik Universitas Teuku Umar - Meulaboh;

2. Ibu Astiah Amir, S.T., M.T. selaku Ketua Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik sekaligus pembimbing I yang telah meluangkan waktu untuk memberikan masukan dan serta perbaikan tugas akhir ini hingga tugas akhir ini selesai;

3. Ibu Inseun Yuri Salena, B.Sc.,M.Sc. selaku Dosen Pembimbing II yang telah banyak meluangkan waktu dalam memberikan pengarahan, masukan dan saran tugas akhir ini selesai;

4. Ibu Meidia Refiyanni, S.T.,M.T. selaku Dosen Penasehat Akademik yang telah meluangkan waktu memberikan masukan dan saran;

5. Bapak H. Zakia, S.T.,M.T. selaku penguji I yang telah memberikan pengarahan, kritik serta saran-saran guna perbaikan tugas akhir ini menjadi lebih baik;

(5)

iv

6. Bapak Andi Yusra, S.T., M.T. selaku penguji II yang telah memberikan pengarahan, kritik serta saran-saran guna perbaikan tugas akhir ini menjadi lebih baik;

7. Seluruh jajaran Dosen Fakultas Teknik, khususnya Dosen Teknik Sipil Universitas Teuku Umar yang telah banyak memberikan bekal berupa ilmu dan pengalamannya kepada penulis sejak awal perkuliahan sampai penulis dapat menyelesaikan tugas akhir ini;

8. Seluruh Staf Fakultas Teknik Universitas Teuku Umar yang telah membantu dalam proses administrasi;

9. Ibunda dan Ayahanda tercinta serta kakak-adik tersayang yang selalu berdoa dan memberikan dukungan moril maupun materil untuk keberhasilan penulis. 10. Para sahabat, rekan-rekan seangkatan 2008, adik-adik dan senior- senior,

serta semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, terima kasih atas bantuannya sehingga penulis bisa menyelesaikan penyusunan Tugas Akhir ini.

Demikian yang dapat penulis sampaikan, dengan harapan semoga Tugas Akhir ini dapat bermanfaat khususnya bagi penulis sendiri dan umumnya bagi pembaca sekalian. Semoga Allah SWT memberikan balasan yang setimpal atas budi baik dan jasa-jasanya yang telah banyak membantu penulis. Amin Ya Rabbal’Alamin.

Wassalamualaikum, wr, wb

Penulis

Dhinda Alfiandi NIM : 08C10203094

(6)

v

ANALISIS OPTIMALISASI WAKTU DAN BIAYA PEMBANGUNAN RUMAH TYPE 36 PLUS (Studi Kasus Proyek Perumahan Griya Mahoni)

Oleh Dhinda Alfiandi

08C10203094 Dosen Pembimbing : 1. Astiah Amir, S.T.,M.T.

2. Inseun Yuri Salena, B.Sc.,M.Sc.

ABSTRAK

Proses perencanaan dan pengendalian merupakan kegiatan penting dari suatu proyek. Pelaksanaan suatu proyek dapat berhasil apabila sumber daya yang ada, digunakan secara efektif dan efisien. Terbatasnya sumber daya yang tersedia akan menyebabkan keterlambatan pada durasi proyek. Durasi kegiatan suatu proyek berkaitan erat dengan pembiayaan. Mempersingkat durasi proyek terhadap durasi normalnya memerlukan peningkatan sumber daya seperti tenaga kerja, alat dan lain sebagainya yang beresiko terjadinya penambahan biaya langsung. Optimalisasi perlu dilakukan untuk memperpendek durasi proyek dengan pengeluaran biaya seminimal mungkin. Adapun alternatif percepatan yang dilakukan yaitu dengan penambahan jam kerja (lembur) selama 2 jam pada aktivitas yang berada di lintasan kritis tanpa adanya penambahan tenaga kerja, alat, dan lain sebagainya. Penggunaan program Primavera P6 Pro R8.4 dapat mempermudah dalam proses perencanaan, penjadwalan, pengendalian dan monitoring. Hasil keluaran dari program ini yaitu berupa Layout Gantt Chart, Kurva S, Tabel dan Profil Sumber Daya dan lain sebagainya yang dapat digunakan dalam pengontrolan proyek. Dari hasil analisis dan perhitungan dengan menggunaan program Primavera P6 Pro R8.4 pada proyek pembangunan rumah type 36 plus di Perumahan Griya Mahoni, pada tahap kondisi normal; waktu pelaksanaan proyek selama 119 hari dengan biaya total sebesar Rp 191.132.593,91. Hasil percepatan umur proyek (optimalisasi) dengan penambahan jam kerja (lembur) 1 jam adalah Rp. 183.692.593,91 dengan durasi 107 hari kerja. Total biaya proyek dengan penambahan jam kerja (lembur) 2 jam adalah Rp. 178.112.593,91 dengan durasi 98 hari kerja. Sedangkan total biaya proyek dengan penambahan jam kerja (lembur) 3 jam adalah Rp. 173.772.593,91 dengan durasi 91 hari kerja. Berdasarkan hasil perhitungan tersebut dapat diketahui efisiensi waktu dan biaya optimum pada proyek pembangunan rumah rumah tipe 36 plus adalah dengan penambahan jam kerja (lembur) 3 jam yaitu selama 91 hari atau 24% dari durasi normal dengan biaya total proyek Rp. 173.772.593,91.

(7)

vi DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN FAKULTAS... i

LEMBAR PENGESAHAN JURUSAN ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

ABSTRAK ... v

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR GAMBAR ... ix

DAFTAR TABEL ... xi

DAFTAR LAMPIRAN GAMBAR ... xii

DAFTAR LAMPIRAN TABEL ... xiii

BAB I PENDAHULUAN ... 1 1.1 Latar Belakang ... 1 1.2 Rumusan Masalah ... 2 1.3 Tujuan Penelitian ... 3 1.4 Batasan Masalah ... 3 1.5 Manfaat Penelitian ... 4

1.6 Rencana Hasil Penelitian ... 4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 6

2.1 Proyek ... 9

2.2 Perencanaan Proyek ... 11

2.3 Pengendalian ... 13

2.4 Analisis Optimalisasi ... 13

2.5 Analisa Waktu ... 14

2.6 Identifikasi Jalur Kritis ... 15

2.7 Analisa Biaya ... 17

2.7.1 Biaya langsung (direct cost) ... 17

(8)

vii

2.8 Hubungan Biaya – Waktu Pelaksanaan ... 19

2.9 Aplikasi Penggunaan Program Primavera ... 23

2.9.1 Tahapan pada proyek konstruksi yang digunakan pada aplikasi primavera ... 24

2.9.2 Istilah-istilah pada program primavera ... 25

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 27

3.1 Lokasi Penelitian ... 27

3.2 Metode Penelitian ... 27

3.3 Jenis dan Metode Pengumpulan Data ... 28

3.3.1 Jenis data ... 28

3.3.2 Metode pengumpulan data ... 28

3.4 Analisa Data ... 29

3.4.1 Menyusun rencana jadwal dan biaya proyek (baseline) ... 29

3.4.2 Menemukan lintasan kritis ... 45

3.4.3 Mempersingkat kurun waktu ... 45

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ... 47

4.1 Biaya Proyek ... 47

4.2 Analisis Data ... 50

4.2.1 Hubungan ketergantungan antar kegiatan ... 50

4.2.2 Menemukan lintasan kritis ... 51

4.2.3 Menentukan normal cost ... 53

4.2.4 Perhitungan produktivitas harian normal ... 55

4.2.5 Mempersingkat kurun waktu penyelesaian proyek .. 55

4.2.6 Produktivitas harian setelah percepatan ... 57

4.2.7 Perhitungan crash duration dan crash cost ... 57

4.2.8 Perhitungan cost slope ... 58

(9)

viii

4.4 Perencanaan Waktu dan Biaya Proyek Menggunakan

Program Primavera P6 Pro R8.4 ... 60

4.4.1 Aktivitas (Activities) ... 60

4.4.2 Durasi (Duration) ... 61

4.4.3 Tanggal Mulai (Start) ... 61

4.4.4 Hubungan aktivitas pekerjaan (Relationship) ... 61

4.4.5 Nilai aktivitas (Resources) ... 62

4.4.6 Hasil perencanaan waktu dan biaya proyek menggunakan program Primavera P6 Pro R8.4 ... 63

4.5 Perbandingan Hasil Perencanaan Waktu dan Biaya Proyek ... 64

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 67

5.1 Kesimpulan ... 67

5.2 Saran ... 68

(10)

ix

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Hubungan Triple Constraint ... 11

Gambar 2.2 Grafik hubungan waktu dengan biaya total, biaya langsung, biaya tak langsung, dan biaya optimal ... 20

Gambar 2.3 Grafik hubungan waktu-biaya normal dan dipersingkat untuk satu kegiatan ... 21

Gambar 3.1 Select or Create Alias ... 30

Gambar 3.2 Configure P6 Profesional Standalone Connection ... 30

Gambar 3.3 Enter the admin username and password for the database ... 31

Gambar 3.4 Enter the database file name to be added with this connection ... 31

Gambar 3.5 Lokasi Penyimpanan Database ... 32

Gambar 3.6 Connection Successful ... 32

Gambar 3.7 Admin Preferences ... 33

Gambar 3.8 Currencies ... 34

Gambar 3.9 User Preferences ... 34

Gambar 3.10 Create a New Project Wizart ... 35

Gambar 3.11 Project Name ... 35

Gambar 3.12 Project Start and End Dates ... 36

Gambar 3.13 Kotak daftar untuk menentukan tanggal ... 36

Gambar 3.14 Responsible Manager ... 37

Gambar 3.15 Assignment Rate Type ... 37

Gambar 3.16 Congratulation ... 38

Gambar 3.17 Calendars ... 38

Gambar 3.18 Work Breakdown Structure (WBS) ... 39

Gambar 3.19 Activity Name ... 40

Gambar 3.20 Work Breakdown Structure (WBS) ... 40

Gambar 3.21 Activity Type ... 41

(11)

x

Gambar 3.23 Duration Type ... 42

Gambar 3.24 Activity units and Duration ... 42

Gambar 3.25 Dependent Activities ... 43

Gambar 3.26 Predecessor Activity ... 43

Gambar 3.27 Successor Activities ... 44

Gambar 3.28 More Details ... 44

Gambar 3.29 Congratulations ... 45

Gambar 4.1 Gantt chart hubungan aktivitas pekerjaan ... 61

Gambar 4.2 Grafik hubungan waktu lembur terhadap biaya dan waktu optimal ... 66

(12)

xi

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 Biaya Langsung ... 48

Tabel 4.2 Biaya Tidak Langsung ... 49

Tabel 4.3 Hubungan Ketergantungan Antar Kegiatan ... 50

Tabel 4.4 Pekerjaan Kritis. ... 52

Tabel 4.5 Daftar Upah Tenaga Kerja ... 56

Tabel 4.6 Work Activities ... 60

Tabel 4.7 Resources ... 63

Tabel 4.8 Rekapitulasi biaya dan waktu untuk masing-masing waktu lembur ... 65

(13)

xii

DAFTAR LAMPIRAN GAMBAR

Gambar A.1.1 Peta Provinsi Aceh ... 71

Gambar A.3.1 Bagan Alir Penelitian ... 72

Gambar A.3.2 Peta Lokasi Proyek ... 73

Gambar A.4.1 Denah Rumah Type 36 Plus ... 74

Gambar A.4.2 Tampak Depan dan Tampak Samping Kiri Rumah Type 36 Plus ... 75

Gambar A.4.3 Tampak Samping Kanan dan Tampak Belakang Rumah Type 36 Plus ... 76

Gambar A.4.4 Potongan A-A dan Potongan B-B Rumah Type 36 Plus ... 77

Gambar A.4.5 Potongan C-C Rumah Type 36 Plus ... 78

Gambar A.4.6 Time Schedule Rumah Type 36 Plus ... 79

Gambar A.4.7 Gantt Chart Activities Before Optimized ... 80

Gambar A.4.8 Gantt Chart Activities After Optimized 1 ... 81

Gambar A.4.9 Gantt Chart Activities After Optimized 2 ... 82

Gambar A.4.10 Gantt Chart Activities After Optimized 3 ... 83

(14)

xiii

DAFTAR LAMPIRAN TABEL

Tabel B.4.1 Rekapitulasi Rencana Anggaran Biaya ... 85

Tabel B.4.2 Rencana Anggaran Biaya (RAB) ... 86

Tabel B.4.3 Daftar Harga Satuan Upah dan Bahan ... 88

Tabel B.4.4 Activities Before Optimized ... 94

Tabel B.4.5 Activities After Optimized 1 ... 95

Tabel B.4.6 Activities After Optimized 2 ... 96

(15)

1 BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Berkembangnya pembangunan properti di Indonesia, serta semakin kompetitifnya persaingan. Maka, faktor waktu menjadi sangat penting disamping faktor biaya dalam penyelesaian sebuah proyek. Makin cepat proses penyelesaian ini maka biaya overhead proyek dapat dihemat serta proses pemasaran perumahan tersebut dapat dipercepat. Untuk itu diperlukan cara agar penyelesaian struktur rumah dapat dikerjakan dengan cepat. Karena, untuk memenuhi kebutuhan rumah haruslah cepat dan dapat segera digunakan oleh masyarakat.

Pekerjaan yang memiliki aktifitas dengan tingkat kuantitas dan tingkat variasi yang banyak seperti proyek pembangunan perumahan akan memiliki tingkat kerumitan yang tinggi. Hal ini memerlukan proses manajemen yang benar–benar matang dan terarah dengan jelas. Fungsi manajemen seperti perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan pengendalian akan selalu terintraksi setiap waktu dalam setiap aktifitas dalam pekerjaan itu. Untuk mencapai hasil yang diinginkan pihak manajemen harus benar–benar dapat mengintegrasikan berbagai macam variabel pekerjaan menyangkut sumber daya yang terbatas seperti waktu, biaya, tenaga kerja, fasilitas kerja dan lain–lain guna mencapai tujuan yang ditetapkan pihak pemberi tanggung jawab.

Beberapa pengembang (developer) sering mengalami pekerjaan proyek pembangunan perumahan-perumahan. Mengingat proyek perumahan ini selalu ada dan sesuai dengan pertumbuhan jumlah penduduk maka proyek pembangunan perumahan ini akan sering dilakukan dan menjadi proyek yang rutin sehingga proyek ini akan selalu berulang. Untuk itu pengusaha akan berfikir bagaimana caranya melaksanakan proyek dengan kurun waktu yang relatif singkat dan mengoptimalkan biaya.

(16)

2

Pelaksanaan suatu proyek dapat berhasil apabila sumber daya yang ada digunakan secara efektif dan efisien. Terbatasnya sumber daya yang tersedia akan menyebabkan keterlambatan pada durasi proyek. Hal itu menuntut kita untuk menggunakan metode yang tepat dalam mengoptimalkan sumber daya yang ada serta fasilitas yang tersedia seperti alat bantu program Primavera P6 Pro R8.4 sehingga proyek dapat diselesaikan tepat waktu, tepat mutu, tepat biaya.

Program Primavera P6 Pro R8.4 adalah program untuk perencanaan dan pengawasan proyek tingkat tinggi. Memberikan perencanaan proyek, sumber daya, daftar kontrol biaya proyek secara luas. Keunggulan utama dari program ini yaitu pada saat tahap pengontrolan, karena dapat memberikan analisa yang lebih akurat dan dapat bekerja secara multi project, jadi dapat dilakukan tracking resource/cost melalui sekumpulan project.

Selain itu, hal yang paling mendasar pada program ini yaitu sudah centralized, database, dapat memakai Oracle, SQL Server, dan lain-lain. Oleh karena itu Primavera memiliki skalabilitas yang tinggi, mudah kolaborasi, bisa melakukan konsolidasi beberapa project dengan pool resources, WBS nya lebih flexible dan bisa langsung membuat kurva S, kolaborasi dengan beberapa work group di lokasi berbeda juga mudah, melakukan revisi lebih terkontrol, dan laporannya lebih komprehensif, dalam format web atau reporting tools lainnya.

1.2 Rumusan Masalah

Agar penelitian mempunyai suatu kejelasan dalam pengerjaannya, maka rumusan masalah yang dapat disimpulkan dari latar belakang adalah:

1. Berapakah lama waktu dan biaya optimum yang diperlukan untuk menyelesaikan rumah tipe 36 plus dengan perhitungan manual?

2. Berapa lama waktu dan waktu dan biaya optimum yang diperlukan untuk menyelesaikan rumah tipe 36 plus dengan menggunakan program Primavera P6 Pro R8.4?

(17)

3 1.3 Tujuan Penelitian

Sesuai dengan permasalahan yang disampaikan, maka tujuan dilakukan penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui lama waktu dan biaya optimal untuk menyelesaikan rumah tipe 36 plus dengan perhitungan manual.

2. Untuk mengetahui dan menganalisis waktu dan biaya optimum untuk menyelesaikan rumah tipe 36 plus dengan menggunakan program Primavera P6 Pro R8.4.

1.4 Batasan Masalah

Agar penelitian ini lebih mengarah pada latar belakang dan pemasalahan yang telah dirumuskan dan tidak menyimpang dari topik yang akan dibahas. maka diperlukan batasan-batasan masalah guna membatasi ruang lingkup penelitian, sebagai berikut:

1. Segala aktifitas pekerjaan yang digunakan sebagai obyek pembahasan dalam Tugas Akhir ini berdasarkan RAB proyek yang diperoleh dari Perumahan Griya Mahoni di Ranto Panyang Timur yakni PT. Rafa Graha Mandiri.

2. Harga satuan diasumsikan tidak mengalami perubahan.

3. Analisis dikerjakan secara manual dan menggunakan Program Primavera P6 Pro R8.4 yaitu dengan cara menambah jam kerja (lembur) tanpa disertai penambahan tenaga kerja.

4. Percepatan dilakukan dengan penambahan jumlah jam kerja (lembur). 5. Tidak meninjau kenaikan biaya satuan pekerjaan dan bahan proyek, baik

biaya langsung, maupun biaya tak langsung akibat inflasi, kebijakan pemerintah, bencana alam, dan faktor-faktor lain yang secara langsung maupun tidak langsung mengakibatkan kenaikan biaya.

(18)

4

6. Dalam menganalisa dengan pertukaran waktu dan biaya, jumlah sumber daya yang tersedia tidak merupakan kendala.

7. Kompleksnya jadwal proyek yang ditinjau dan sangat banyaknya aktifitas-aktifitas yang terkait, maka dalam proposal tugas akhir ini ditekankan pada pelaksanaan pembangunan rumah tipe 36 plus sedangkan kegiatan perizinan proyek dan lain-lain tidak dibahas.

8. Kasus proyek pembangunan yang akan direncanakan ini dibuat berdasarkan proyek yang sedang dikerjakan di Perumahan Griya Mahoni.

1.5 Manfaat Penelitian

Manfaat yang dapat diperoleh dari penelitian ini adalah:

1. Menambah pengetahuan penggunaan program Primavera P6 Pro R8.4 untuk analisis optimalisasi waktu dan biaya.

2. Memperdalam pengetahuan dalam ilmu manajemen.

3. Menyelesaikan proyek tepat waktu sehingga penggunaan anggaran menjadi efisien dan tidak terjadi pemborosan.

4. Mengetahui kegiatan mana yang harus diprioritaskan untuk diselesaikan agar jadwal terpenuhi.

5. Memberikan penekanan bahwa perencanaan durasi dan biaya proyek dapat dioptimalkan.

6. Digunakan sebagai salah satu bahan bacaaan/referensi.

1.6 Hasil Penelitian

Dari hasil analisis dan peritungan manual dan dari penggunaan program Primavera P6 Pro R8.4 pada proyek Perumahan Griya Mahoni Type 36 plus, pada tahap kondisi normal; waktu pelaksanaan proyek selama 119 hari dengan biaya total sebesar Rp 191.132.593,91. Sedangkan hasil percepatan umur proyek (optimalisasi) dengan penambahan jam kerja (lembur) selama 2 jam pada aktivitas

(19)

5

kritis, terjadi pengurangan waktu sebanyak 21 hari, sehingga diperoleh waktu pelaksanaan menjadi 98 hari dengan biaya total menjadi Rp 178.112.593,91. Dari hasil penelitian menunjukkan pekerjaan percepatan yang normalnya 119 hari menjadi 98 hari atau terjadi percepatan sebesar 25%.

(20)

6 BAB II

TINJAUAN KEPUSTAKAAN

Analisis optimasi diartikan sebagai suatu proses penguraian durasi proyek untuk mendapatkan percepatan durasi yang paling baik (optimal) dengan menggunakan berbagai alternatif ditinjau dari segi biaya. Proses memperpendek waktu kegiatan dalam jaringan kerja untuk mengurangi waktu pada jalur kritis, sehingga waktu penyelesaian total dapat dikurangi disebut sebagai crashing proyek (Heizer, 2005).

Pembangunan suatu proyek, dalam hal ini adalah perumahan Griya Mahoni, mempunyai perencanaan yang matang. Suatu proyek dapat selesai:

1. Lebih cepat dari rencana semula 2. Sesuai dengan rencana semula 3. Lebih lambat dari rencana semula.

Pada prinsipnya, apapun yang terjadi pengelola selalu menginginkan pengeluaran biaya tetap minimum dengan tetap menjaga kualitas dari proyek. Hal ini dicapai apabila rencana dan pengendalian waktu-biaya proyek dikendalikan secara teratur.

Ada banyak faktor yang mempengaruhi durasi pekerjaan yang dilakukan. Faktor-faktor yang mempengaruhi:

- Kuantitas - Peralatan - Material - Waktu - Biaya - Metode Pelaksanaan

- Sumber Tenaga Kerja (SDM)

Biaya (cost) merupakan salah satu aspek yang penting dalam manajemen, dimana biaya yang mungkin timbul harus dikendalikan seminimum mungkin

(21)

7

(Natan ,1986). Pengendalian biaya harus memperhatikan faktor waktu, karena terdapat hubungan yang erat antara waktu penyelesaian proyek dengan biaya-biaya proyek yang bersangkutan atau aktivitas pendukungnya.

Usaha untuk membuat perkiraan jadwal proyek yang paling ekonomis dalam pekerjaan konstruksi tidak akan dapat berhasil tanpa perencanaan dan penjadwalan waktu yang baik. Salah satu metode yang handal guna memenuhi kebutuhan tersebut adalah metode jaringan kerja. Selain lebih dikenal secara luas metode ini juga mempunyai keunggulan-keunggulan antara lain yaitu mudah dipahami fleksibel dan dapat memberikan info yang jelas mengenai keterkaitan antar kegiatan dan tahap waktu kegiatan berlangsung.

Sebelum membuat perkiraan jadwal proyek, menurut Shtub et al (1994), ada beberapa pertanyaan yang dapat membantu, yaitu:

a. Jika setiap aktivitas tidak mengikuti rencana, kapan waktu penyempurnaannya?

b. Kegiatan kritis mana yang dapat menjamin kesempurnaan waktu proyek? c. Kegiatan mana yang dapat ditunda dan berapa biayanya?

d. Kapan waktu dimulai dan berakhirnya suatu kegiatan?

e. Apakah mungkin mengeluarkan biaya lebih untuk mempercepat waktu beberapa aktivitas?

Kareth (2012), melakukan penelitian tentang analisis optimalisasi waktu dan biaya pada proyek perumahan Puri Kelapa Gading dengan program Primavera 6.0. Penelitian tersebut bertujuan untuk mengetahui waktu dan biaya optimal pada proyek tersebut. Penelitian tersebut berkesimpulan bahwa pada pelaksanaan suatu proyek konstruksi perlu dilakukan perencanaan dan pengendalian yang tepat sehingga dapat mempercepat waktu pelaksanaan proyek dengan penambahan biaya seminim mungkin. Setiap pekerjaan dapat dimonitoring dengan baik dengan menggunakan program Primavera 6.0, karena telah terorganisir dan dapat selesai sesuai dengan jadwal yang sudah direncanakan.

Chusairi (2015), melakukan penelitian tentang Studi Optimasi Waktu dan Biaya dengan Metode Time Cost Trade Off pada Proyek Pembangunan Gedung Tipe B SMPN Baru Siwalankerto dengan tujuan untuk mengetahui waktu dan

(22)

8

biaya optimum yang dibutuhkan untuk menyelesaikan proyek Pembangunan Gedung Tipe B SMPN Baru Siwalankerto dengan menggunakan metode time cost trade off . Berdasarkan hasil penelitian tersebut disimpulkan: (1) Hasil analisis time cost trade off (TCTO) dengan alternatif percepatan penambahan jam kerja, maka diperoleh durasi optimum proyek 291 hari dengan biaya optimum sebesar Rp 5.789.862.276,72. (2) Selisih antara durasi normal (315 hari) dengan durasi optimum proyek (291 hari) adalah 24 hari, sedangkan selisih antara biaya normal (Rp 5.803.059.342,48) dengan biaya optimum proyek (Rp 5.789.862.276,72) adalah sebesar Rp 13.197.065,76. (3) Penurunan biaya tidak langsung (turun Rp 22.548.800,00) yang lebih besar daripada kenaikan biaya langsung (naik Rp 9.351.734,24) menyebabkan biaya optimum proyek lebih kecil daripada biaya normal proyek.

Parwiro, et al, (2014), melakukan penelitian tentang Optimasi Biaya dan Waktu dalam Penyusunan Jadwal Pelaksanaan Proyek (Studi Kasus Proyek Pembangunan Gedung Pusat Kegiatan Mahasiswa Universitas Diponegoro Semarang) Tujuan penelitian ini adalah mengoptimasi penjadwalan proyek dengan mempercepat waktu pelaksanaan dengan biaya percepatan yang minimum untuk menentukan waktu dan biaya total yang optimal dengan menggunakan metode Critical Path Method (CPM). Dalam penelitian tersebut disimpulkan bahwa berdasarkan hasil optimasi biaya percepatan, biaya normal dan biaya overhead maka diperoleh waktu penyelesaian proyek yang optimal adalah 133 hari dengan biaya total Rp. 6.252.074.822,-. waktu pelaksanaan proyek 2 hari lebih cepat dari waktu normal 135 hari atau 1,48% dan efisiensi biaya yang diperoleh sebesar Rp. 3.188.339,- dari biaya normal Rp. 6.255.263.161.25 atau 0,051%. Sedangkan kegiatan yang mengalami percepatan yaitu pekerjaan saniter.

(23)

9

No. Nama/tahun Judul Metode Tools Hasil Saran

1 Kareth/ 2012 Analisis Optimalisasi Waktu dan Biaya pada Proyek Perumahan Puri Kelapa Gading dengan program Primavera 6.0. Studi Literatur dan Studi Lapangan Program Primavera 6.0 Mengetahui waktu dan biaya optimal 2 Chusairi/ 2015 Optimasi Waktu dan Biaya dengan Metode Time Cost Trade Off Time Cost Trade Off Optimasi waktu dan biaya Mengetahui waktu dan biaya optimum yang dibutuhkan untuk menyelesaik an proyek Optimasi waktu dan biaya proyek dengan metode TCTO ini diharapkan dapat memberi hasil yang lebih optimal terkait waktu dan biaya pelaksanaan proyek. 3 Parwiro et al/ 2014 Optimasi Biaya dan Waktu dalam Penyusunan Jadwal Pelaksanaan Proyek Critical Path Method (CPM) Optimasi waktu dan biaya Menentukan waktu dan biaya total yang optimal dengan metode Critical Path Method (CPM) 2.1 Proyek

Proyek dapat didefinisikan sebagai suatu rangkaian kegiatan yang hanya terjadi sekali, dimana pelaksanaannya sejak awal sampai akhir dibatasi oleh kurun waktu tertentu (Tampubolon, 2004).

(24)

10

Ada beberapa hal yang perlu diketahui tentang definisi dari proyek, antara lain adalah:

a) Ciri-ciri pokok proyek:

 Memiliki tujuan khusus, produk akhir atau hasil kerja akhir.

 Jumlah biaya, sasaran jadwal serta kriteria mutu dalam proses mencapai tujuan diatas telah ditentukan.

 Bersifat sementara, dalam arti umurnya dibatasi oleh selesainya tugas. Titik awal dan akhir ditentukan dengan jelas.

 Non-rutin, tidak berulang-ulang. Jenis dan intensitas kegiatan berubah sepanjang proyek berlangsung.

b) Sifat proyek

 Unik, proyek satu dengan lainnya tidak pernah sama.

 Dinamis, dalam penggunaan sumber daya & multi disiplin keilmuan. c) Perbedaan antara kegiatan proyek dan kegiatan operasional

 Kegiatan proyek - Bercorak dinamis.

- Siklus proyek relatif pendek.

- Intensitas kegiatan didalam periode proyek berubah-ubah (naik-turun).

- Kegiatan harus diselesaikan berdasarkan anggaran dan jadwal yang telah ditentukan.

- Terdiri dari berbagai macam-macam kegiatan yang memerlukan berbagai disiplin ilmu.

- Keperluan sumberdaya berubah, baik macam maupun volumenya.  Kegiatan operasional

- Berulang-ulang, rutin.

- Berlangsung dalam jangka panjang. - Intensitas kegiatan relatif sama.

- Batas anggaran dan jadwal tidak setajam dalam proyek. - Macam kegiatan tidak terlalu banyak.

(25)

11 d) Sasaran proyek dan Triangle Constraints

Dalam proses mencapai tujuan, proyek dibatasi oleh target biaya, jadwal serta mutu yang telah ditetapkan. Ketiga hal tersebut sering disebut triple constraint.

Hubungan Triple Constraint dapat dilihat pada gambar berikut.

Gambar 2.1 Sumber

: Hubungan Triple Constraint : Soeharto, 2001

Ketiga batasan tersebut, bersifat tarik menarik. Artinya, jika ingin meningkatkan kinerja produk yang telah disepakati dalam kontrak, maka umumnya harus diikuti dengan meningkatkan mutu. Hal ini selanjutnya berakibat pada naiknya biaya sehingga melebihi anggaran. Sebaliknya, bila ingin menekan biaya, maka biasanya harus berkompromi dengan mutu dan jadwal (Soeharto, 2001).

2.2 Perencanaan Proyek

Perencanaan adalah suatu proses yang mencoba meletakkan dasar tujuan dan sasaran termasuk menyiapkan segala sumber daya untuk mencapainya. Perencanaan memberikan pegangan bagi pelaksanaan mengenai alokasi sumber

Biaya (Anggaran) Jadwal (waktu) Mutu (Kinerja)

(26)

12

daya untuk melaksanakan kegiatan (Soeharto, 1997). Secara garis besar, perencanaan berfungsi untuk meletakkan dasar sasaran proyek, yaitu penjadwalan, anggaran dan mutu.

Pengertian di atas menekankan bahwa perencanaan merupakan suatu proses, ini berarti perencanaan tersebut mengalami tahap-tahap pengerjaan tertentu Tahap-tahap pekerjaan itu yang disebut proses. Dalam menyusun suatu perencanaan yang lengkap minimal meliputi:

a. Menentukan tujuan.

Tujuan dimaksudkan sebagai pedoman yang memberikan arah gerak dari kegiatan yang akan dilakukan.

b. Menentukan sasaran.

Sasaran adalah titik-titik tertentu yang perlu dicapai untuk mewujudkan suatu tujuan yang lelah ditetapkan sebelumnya

c. Mengkaji posisi awal terhadap tujuan.

Untuk mengetahui sejauh mana kesiapan dan posisi maka perlu diadakan kajian terhadap posisi dan situasi awal terhadap tujuan dan sasaran yang hendak dicapai

d. Memilih alternatif.

Selalu tersedia beberapa alternatif yang dapat dipergunakan untuk mewujudkan tujuan dan sasaran. Karenanya memilih alternatif yang paling sesuai untuk suatu kegiatan yang hendak dilakukan memerlukan kejelian dan pengkajian perlu dilakukan agar alternatif yang dipilih tidak merugikan kelak.

e. Menyusun rangkaian langkah untuk mencapai tujuan

Proses ini terdiri dari penetapan langkah terbaik yang mungkin dapat dilaksanakan setelah memperhatikan berbagai batasan.

Tahapan perencanaan di atas merupakan suatu rangkaian proses yang dilakukan sesuai urutannya. Dari proses tersebut perencanaan disusun dan selanjutnya dilakukan penjadwalan.

(27)

13 2.3 Pengendalian

Soeharto (1997), pengendalian adalah usaha yang sistematis untuk menentukan standar yang sesuai dengan sasaran perencanaan, merancang sistem informasi, membandingkan pelaksanaan dengan standar, menganalisis kemungkinan adanya penyimpangan antara pelaksanaan dan standar, kemudian mengambil tindakan pembetulan yang diperlukan agar sumber daya digunakan secara efektif dan efisien dalam rangka mencapai sasaran.

Berdasarkan pengertian yang diberikan oleh Soeharto (1997), maka proses pengendalian proyek dapat diuraikan menjadi langkah-langkah sebagai berikut:

a. Menentukan sasaran. b. Definisi lingkup kerja.

c. Menentukan standar dan kriteria sebagai patokan dalam rangka mencapai sasaran.

d. Merancang/menyusun sistem informasi, pemantauan, dan pelaporan hasil pelaksanaan pekerjaan.

e. Mengkaji dan menganalisis hasil pekerjaan terhadap standar, kriteria, dan sasaran yang telah ditentukan.

f. Mengadakan tindakan pembetulan.

Fungsi utama pengendalian adalah memantau dan mengkaji (bila perlu mengadakan koreksi) agar langkah-langkah kegiatan terbimbing ke arah tujuan yang telah ditetapkan. Pengendalian memantau apakah hasil kegiatan yang telah dilaksanakan sesuai dengan patokan yang telah digariskan dan memastikan penggunaan sumber daya yang efektif dan efisien.

2.4 Analisis Optimalisasi

Dalam penelitian ini, analisis optimasi diartikan sebagai suatu proses penguraian durasi proyek untuk mendapatkan percepatan durasi yang paling baik (optimal) dengan menggunakan berbagai alternatif ditinjau dari segi biaya. Proses

(28)

14

memperpendek waktu kegiatan dalam jaringan kerja untuk mengurangi waktu pada jalur kritis, sehingga waktu penyelesaian total dapat dikurangi disebut sebagai crashing proyek (Heizer dan Render, 2005).

2.5 Analisa Waktu

Supaya suatu proyek dapat berjalan dengan lancar serta efektif, maka perlu dilakukan pengaturan waktu atau penjadwalan dari kegiatan-kegiatan yang terlibat di dalamnya.

Sehubungan dengan itu maka pihak pelaksana dari suatu proyek biasanya membuat suatu jadwal waktu kegiatan (Time Schedule).

Jadwal kegiatan adalah urutan-urutan kerja yang berisi antara lain: - Jenis pekerjaan yang akan dilaksanakan.

- Waktu dimana suatu pekerjaan dimulai dan diakhiri. - Urutan dari pekerjaan.

Pimpinan proyek dapat mengetahui dengan jelas rencana kerja yang akan dilaksanakan dengan adanya jadwal waktu ini, sehingga kelangsungan atau kontinuitas proyek dapat dipelihara. Hal ini memudahkan pimpinan proyek untuk mengkoordinasikan unit-unit pekerjaan sehingga diperoleh efisiensi kerja yang tinggi (Soeharto, 1995).

Tujuan dari pembuatan jadwal waktu ini, antara lain untuk:

- Dipakai sebagai pedoman pelaksanaan guna memudahkan pekerjaan agar dapat berjalan lancar dan mencapai sasaran yang telah digariskan.

- Memperkirakan alokasi sumber daya yang harus disediakan setiap kali diperlukan, agar proyek dapat berjalan lancar dan efektif.

- Mengontrol kemajuan pekerjaan, sehingga bila ada keterlambatan di dalam pelaksanaan pekerjaan dapat diketahui untuk mengambil tindakan penanggulangan.

- Menentukan lamanya target waktu yang diminta oleh pemilik agar dapat terpenuhi.

(29)

15

- Mengetahui urutan dari masing-masing pekerjaan. - Sebagai alat pengendali proyek.

2.6 Identifikasi Jalur Kritis

Danyati (2010), dengan adanya parameter yang bertambah banyak, perhitungan untuk mengidentifikasi kegiatan dan jalur kritis akan lebih kompleks karena semakin banyak faktor yang perlu diperhatikan. Untuk maksud tersebut, dikerjakan analisis serupa dengan metode Activity On Arrow (AOA) atau CPM, dengan memperhatikan konstrain yang terkait.

a. Hitungan Maju

Berlaku dan ditujukan untuk hal-hal sebagai berikut :

• Menghasilkan ES,EF dan kurun waktu penyelesaian proyek. • Diambil angka ES terbesar bila lebih satu kegiatan bergabung.

• Notasi (i) bagi kegiatan terdahulu (predecessor) dan (j) kegiatan yang sedang ditinjau.

• Waktu awal dianggap nol (0).

Waktu mulai paling awal dari kegiatan yang sedang ditinjau ES (j) adalah sama dengan angka terbesar dari jumlah angka kegiatan terdahulu ES (i) atau EF(i) ditambah konstrain yang bersangkutan. Karena terdapat empat konstrain, maka bila ditulis dengan rumus menjadi :

ES (j) = pilih angka ES(i)+SS(i-j) atau terbesar dari ES(i) + SF(i-j)-D(j) atau

EF(i) + FS(i-j) atau EF(i)+FF(i-j) – D(j)

Angka waktu selesai paling awal kegiatan yang sedang ditinjau EF(j), adalah sama dengan angka waktu mulai paling awal kegiatan tersebut ES (j), ditambah kurun waktu kegiatan yang bersangkutan D (j).

(30)

16 b. Hitungan Mundur

Berlaku dan ditujukan untuk hal-hal sebagai berikut : • Menentukan LS,LF dan kurun waktu float.

• Bila lebih dari satu kegiatan bergabung diambil angka LS terkecil.

• Notasi (i) bagi kegiatan yang sedang ditinjau sedangkan (j) adalah kegiatan berikutnya.

LF (i) = pilih angka LF(j)+FF(i-j) atau terkecil dari LS(i) + FS(i-j) atau

LF(i) + SF(i-j) + D(i) atau LS(j)+SS(i-j) + D(j)

Hitung LF (i), waktu selesai paling akhir kegiatan (i) yang sedang ditinjau, yang merupakan angka terkecil dari jumlah kegiatan LS dan LF ditambah konstrain yang bersangkutan.

Waktu mulai paling akhir kegiatan yang sedang ditinjau LS (i), adalah sama dengan waktu selesai paling akhir kegiatan tersebut LF (i), dikurangi kurun waktu kegiatan yang bersangkutan D ( i).

LS(i) = LF(i) – D(i)

c. Jalur dan Kegiatan Kritis

Jalur dan kegiatan kritis PDM mempunyai sifat sama seperti CPM atau Activity On Arrow (AOA), yaitu :

• Waktu mulai paling awal dan akhir harus sama (ES = LS) • Waktu selesai paling awal dan akhir harus sama (EF = LF)

• Kurun waktu kegiatan adalah sama dengan perbedaan waktu selesai paling akhir dengan waktu mulai paling awal (LF– ES = D)

• Bila hanya sebagian dari kegiatan bersifat kritis, maka kegiatan tersebut secara utuh dianggap kritis.

(31)

17 2.7 Analisa Biaya

Soeharto (2001), di dalam pembangunan suatu proyek, variabel biaya (cost) merupakan suatu peranan yang sangat penting dalam manajemen konstruksi, dimana biaya harus dikendalikan semaksimal mungkin dalam waktu yang telah ditentukan. Pengendalian waktu harus memperhatikan faktor biaya, karena terdapat hubungan yang erat antara waktu penyelesaian proyek dengan biaya-biaya proyek yang bersangkutan atau aktifitas pendukungnya.

Ada beberapa jenis biaya yang berhubungan dengan pembiayaan suatu proyek konstruksi, yaitu:

1. Biaya Langsung (Direct Cost)

2. Biaya Tidak Langsung (Indirect Cost)

Inti dari analisa biaya secara detail adalah yang didasarkan pada penentuan jumlah material, tenaga kerja, peralatan, dan jasa subkontraktor yang merupakan bagian terbesar dari biaya total proyek yaitu berkisar antara 85% yang terdiri dari biaya peralatan sebesar 20-25%, material curah 20-25%, biaya konstruksi di lapangan yaitu tenaga kerja, material, jasa subkontraktor 45-50%. Maka dari itu besarnya biaya tak langsung dapat disimpulkan sebesar 100% - 85% = 15% dari total biaya yang dikeluarkan (Ritz, 1994).

2.7.1 Biaya langsung (Direct cost)

Biaya langsung (direct cost) adalah biaya yang diperlukan langsung untuk mendapatkan sumber daya yang akan dipergunakan untuk penyelesaian proyek. Unsur-unsur yang termasuk dalam biaya langsung adalah (Soeharto, 2001):

a. Biaya material

Biaya material adalah biaya pembelian material untuk mewujudkan proyek itu termasuk biaya transportasi, biaya penyimpanan serta kerugian akibat kehilangan atau kerusakan material. Harga material didapat dari survey di pasaran atau berpedoman dari indeks biaya yang dikeluarkan secara berkala oleh Departemen Pekerjaan Umum sebagai pedoman sederhana.

(32)

18 b. Biaya upah

Dalam pelaksanaan pekerjaan konstruksi, biaya upah dibedakan atas: - Upah harian

Besar upah yang dibayarkan persatuan waktu, misalnya harian tergantung pada jenis keahlian pekerja, lokasi pekerjaan, jenis pekerjaan dan sebagainya.

- Upah borongan

Besar upah ini tergantung atas kesepakatan bersama antara kontraktor dengan pekerja atas suatu jenis item pekerjaan.

- Upah berdasarkan produktivitas

Besar jenis upah ini tergantung atas banyak pekerjaan yang dapat diselesaikan oleh pekerja dalam satu satuan waktu tertentu.

c. Biaya peralatan

Unsur-unsur biaya yang terdapat pada biaya peralatan adalah modal, biaya sewa, biaya operasi, biaya pemeliharaan, biaya operator, biaya mobilisasi, biaya demobilisasi dan lainnya yang menyangkut biaya peralatan.

d. Biaya sub-kontraktor

Biaya ini diperlukan bila ada bagian pekerjaan diserahkan/dikerjakan oleh sub-kontraktor. Sub-kontraktor ini bertanggung jawab dan dibayar oleh kontraktor utama.

2.7.2 Biaya tidak langsung (Indirect cost)

Biaya tidak langsung (indirect cost) ialah biaya yang diperlukan pada suatu proyek yang tidak dapat dihubungkan/terpisah dengan aktifitas tertentu pada proyek tersebut dan pada beberapa kasus tidak dapat dihubungkan pada proyek-proyek tertentu. Biaya tidak langsung dapat dibagi menjadi 2 jenis, yaitu (Soeharto, 2001):

1. Biaya pengeluaran umum (general overhead)

Biaya pengeluaran umum (general overhead) adalah biaya yang dibutuhkan dalam suatu proyek, tetapi tidak dapat dihubungkan secara langsung pada kegiatan proyek tertentu. Contoh dari general overhead

(33)

19

ialah : biaya operasional kantor seperti utilitas, sewa, akuntan, pembelian dan penggajian pegawai.

2. Biaya pengeluaran proyek (project overhead)

Biaya pengeluaran proyek (job or project overhead) adalah biaya yang diperlukan pada suatu proyek tetapi tidak dapat dihubungkan secara langsung pada suatu aktifitas tetentu. Misalnya supervisi lapangan (site supervisi), utilitas lapangan (site utility), asuransi proyek (proyek insurance) dan biaya penjadwalan (scheduling cost). Biaya tidak langsung cenderung meningkat bila durasi/waktu pelaksanaan proyek meningkat juga. Sebagai contoh kantor lapangan (site office), kantor lapangan biasanya disewa bulanan. Biaya dari sewa kantor dan biaya tidak langsung yang lain akan meningkat sesuai dengan berapa waktu pelaksanaan proyek tersebut.

2.8 Hubungan Biaya – Waktu Pelaksanaan

Biaya total proyek adalah penjumlahan dari biaya langsung dan biaya tak langsung yang digunakan selama pelaksanaan proyek. Besarnya biaya ini sangat tergantung oleh lamanya waktu (durasi) penyelesaian proyek, kedua-duanya berubah sesuai dengan waktu dan kemajuan proyek. Meskipun tidak dapat diperhitungkan dengan rumus tertentu, tapi pada umumnya makin lama proyek berjalan makin tinggi komulatif biaya tak langsung yang diperlukan (Soeharto, 1997). Pada Gambar 2.2 ditunjukkan hubungan biaya langsung, biaya tak langsung dan biaya total dalam suatu grafik dan terlihat bahwa biaya optimum didapat dengan mencari total biaya proyek yang terkecil.

(34)

20 Gambar 2.2

Sumber

: Grafik hubungan waktu dengan biaya total, biaya langsung, biaya tak langsung dan biaya optimal.

: Soeharto, 1997

Hubungan semacam ini disebabkan karena setiap percepatan durasi proyek membutuhkan tambahan biaya langsung yang digunakan untuk menambah tingkat produktivitas kerja, menambah peralatan, mengganti metode kerja dan lain-lain. Antara waktu penyelesaian proyek normal dan dipercepat mengakibatkan perubahan terhadap biaya total proyek.

Untuk menganalisis lebih lanjut hubungan antara biaya dengan waktu suatu kegiatan, dipakai beberapa istilah yaitu:

a. Kurun waktu normal/Normal Duration (ND) yaitu jangka waktu yang diperlukan untuk melakukan kegiatan sampai selesai dengan tingkat produktivitas kerja yang normal, diluar pertimbangan kerja lembur dan usaha lainnya seperti : menyewa peralatan yang lebih canggih.

b. Kurun waktu dipersingkat/Crash Duration (CD) yaitu waktu tersingkat untuk menyelesaikan suatu kegiatan secara teknis masih mungkin, seperti dilakukannya upaya penambahan sumber daya dengan penambahan jam kerja (lembur), pembagian giliran kerja (shift), penambahan tenaga kerja dan penambahan peralatan atau merubah metode kerja.

c. Biaya normal/Normal Cost (NC) yaitu biaya langsung yang diperlukan untuk menyelesaikan kegiatan dengan kurun waktu normal.

(35)

21

d. Biaya untuk waktu dipersingkat/Crash Cost (CC) yaitu jumlah biaya langsung untuk menyelesaikan pekerjaan dengan kurun waktu tersingkat.

Gambar 2.3 Sumber

: Grafik hubungan waktu-biaya normal dan dipersingkat untuk satu Kegiatan

: Soeharto, 1997

Gambar 2.3 menunjukkan hubungan antara durasi-biaya, pada titik A memberikan informasi tentang biaya yang dibutuhkan dalam kondisi minimum, tetapi durasinya maksimum (waktu paling lambat). Pada keadaan titik A disebut dengan biaya normal (nc) dan waktu normal (nd). Pada titik B memberikan informasi bahwa pada titik tersebut durasi dalam kondisi minimum (waktu paling cepat) sedangkan biaya yang dibutuhkan pada kondisi maksimum. Pada keadaan demikian titik B disebut waktu dipersingkat (crash duration) dan biaya waktu dipersingkat (crash cost). Garis penghubung antara titik-titik ini dihubungkan oleh garis-garis dan dalam keadaan normal berupa kurva-biaya dari suatu kegiatan yang dihubungkan oleh segmen-segmen garis yang dapat berfungsi untuk menganalisis kegiatan apa yang masih layak untuk diadakan crashing. Cara yang digunakan adalah meninjau cost slope (kemiringan biaya) dari masing-masing segment garis yang dapat memberikan identifikasi mengenai pengaruh biaya terhadap pengurangan waktu penyelesaian suatu proyek (Soeharto, 1997).

(36)

22 Rumus :

- Produktivitas harian = Durasi normalvolume ... (2.1)

- Produktivitas tiap jam =volume harian8 Jam ... (2.2)

- Crash duration = prod.harian setelah 𝑐𝑟𝑎𝑠ℎvolume ... (2.3)

- Normal cost pekerja perjam

= harga per satuan pek. x prod. tiap jam ... (2.4) - Normal cost pekerja perhari

= 8 jam x normal cost tiap jam ... (2.5)

- Normal cost

= normal duration x normal cost pekerja perhari ... (2.6) - Crash cost pekerja

= normal cost pekerja perhari + biaya lembur perhari ... (2.7) - Crash cost = crash duration x crash cost pekerja perhari ... (2.8)

Keterangan: - Normal Duration

Normal duration adalah waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan suatu aktifitas atau kegiatan dengan sumber daya normal yang ada tanpa adanya biaya tambahan lain dalam sebuah proyek.

- Crash Duration

Crash duration adalah waktu yang akan dibutuhkan suatu proyek dalam usahanya mempersingkat waktu yang durasinya lebih pendek dari normal duration.

(37)

23 - Normal Cost

Biaya yang dikeluarkan dengan penyelesaian proyek dalam waktu normal. Perkiraan biaya ini adalah pada saat perencanaan dan penjadwalan bersamaan dengan penentuan waktu.

- Crash Cost

Biaya yang dikeluarkan dengan penyelesaian proyek dalam jangka waktu sebesar durasi crash-nya. Biaya setelah di crashing akan lebih besar dari biaya normal.

- Cost Slope

perbandingan antara pertambahan biaya dengan percepatan waktu penyelesaian proyek.

2.9 Aplikasi Penggunaan Program Primavera

Pengelolaan proyek konstruksi bukan sebuah pekerjaan yang mudah. Ada banyak hal yang harus dikerjakan mulai dari perencanaan, pelaksanaan, pengawasan, dan pengendalian proyek agar sesuai dengan tujuan awal. Proyek konstruksi dapat dikelola dengan baik dan mudah dengan bantuan aplikasi Primavera Project Management (Anonim, 2009). Pada kesempatan ini penulis menggunakan aplikasi Primavera P6 Pro R8.4 dengan fitur dan fasilitas yang lebih handal.

Primavera P6 Pro R8.4 akan mempermudah mengerjakan proyek konstruksi mulai dari merancang proyek, membangun jaringan, dan mengelola data secara mudah dan cepat. Program ini mempunyai beberapa keunggulan, diantaranya dapat menyimpan informasi proyek (Resource & Cost) dalam satu database, dan memisahkan data dalam bentuk yang berbeda, dengan informasi yang lengkap dan ditampilkan dalam satu grafik.

Dengan keunggulan tersebut maka pengelolaan proyek konstruksi dengan menggunakan Primavera dapat membantu para manajer proyek didalam Work Breakdown Structure (WBS), mengumpulkan data-data proyek untuk kemudian

(38)

24

dilakukan pengimputan resource yang dibutuhkan (labour, material, equipment, subcont, volume, dan harga satuan), melakukan monitoring aktivitas pekerjaan, menampilkan informasi aktual tentang aktivitas proyek melalui tampilan kurva S, melakukan pengendalian hasil pekerjaan sesuai dengan yang telah disepakati, serta membuat hasil laporan pengendalian tersebut.

2.9.1 Tahapan pada proyek konstruksi yang digunakan pada aplikasi primavera

Ada beberapa tahapan persiapan dalam perencanaan proyek konstruksi yang dapat dilakukan dengan menggunakan program Primavera P6 Pro R8.4. berikut adalah tahapan-tahapan tersebut (Anonim, 2009):

1. Perencanaan Proyek. Perencanaan proyek dapat dijadikan sebuah baseline atau kerangka proyek dan data-data yang tersimpan merupakan suatu target sebagai laporan perencanaan proyek yang meliputi:

- Penetapan tanggal dimulainya proyek - Penetapan tanggal berakhirnya proyek - Penyusunan jenis-jenis pekerjaan yang ada - Penentuan waktu yang dibutuhkan

- Penetapan hubungan antar pekerjaan - Pembuatan perencanaan sumber daya - Estimasi biaya yang diperlukan.

2. Pengawasan proyek. Penanggung jawab proyek akan mengendalikan jalannya proyek dengan menjalankan fungsi aktualisasi atau tracking. 3. Laporan Proyek. Mendapatkan output yang menunjukkan posisi proyek

pada saat laporan dibuat yang meliputi:

- Pembuatan output file yang sesuai dengan kebutuhan

- Pembuatan filter untuk melakukan seleksi dari setiap informasi yang akan ditampilkan pada sebuah laporan

(39)

25 2.9.2 Istilah-istilah pada program primavera

1. Gantt Table

Gantt Table adalah sekumpulan garis yang menunjukkan awal pekerjaan dan akhir pekerjaan yang direncanakan untuk item-item pekerjaan didalam suatu proyek konstruksi.

2. Form Aktivitas

Form Aktivitas adalah beberapa kolom yang menampilkan nama-nama pekerjaan serta durasi dan bobot pekerjaannya.

3. Predecessor

Predecessor merupakan hubungan keterkaitan antara satu pekerjaan dengan pekerjaan lain. Dalam Primavera dapat dimaksudkan dengan Relationship. Primavera mengenal 4 macam hubungan antar pekerjaan, yaitu (Anonim, 2009):

1) FS (Finish to Start)

Suatu pekerjaan baru boleh dimulai jika pekerjaan yang lain selesai.

2) FF (Finish to Finish)

Suatu pekerjaan harus selesai bersamaan dengan selesainya pekerjaan yang lain.

3) SS (Start to Start)

(40)

26 4) SF (Start to Finish)

Suatu pekerjaan baru boleh diakhiri jika pekerjaan lain dimulai.

4. Resources

Sumber daya, baik sumber daya manusia maupun material dalam Primavera disebut dengan resources.

5. Work Breakdown Schedule (WBS)

Work Breakdown Schedule (WBS) digunakan untuk mengorganisasikan pekerjaan proyek dan membagi pekerjaan-pekerjaan tersebut kedalam sub-sub pekerjaan yang dikelompokkan kedalam pekerjaan dan hubungan antara pekerjaan induk dan sub pekerjaan.

(41)

27 BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

Pada bab ini membahas tentang lokasi penelitian, metode penelitian, metode pengambilan data dan analisa data. Bagan alir penelitian dapat dilihat pada lampiran Gambar A.3.1 Halaman 68.

3.1 Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada proyek Perumahan Griya Mahoni di Gampong Ranto Panyang Timur Kecamatan Meureubo, Kabupaten Aceh Barat fasilitas PT. Rafa Graha Mandiri, seperti yang tampak pada lampiran A.3.2 Halaman 71.

3.2 Metode Penelitian

Ada dua metode yang digunakan pada proses penelitian ini. Kedua metode tersebut yaitu studi literatur dan studi lapangan. Pada saat proses penelitian, kedua metode yang digunakan saling mendukung agar tercapai tujuan akhir penulisan. Penelitian ini juga ditunjang dengan penggunaan aplikasi komputer yaitu Primavera P6 Pro R8.4.

Studi literatur dilakukan dengan cara membaca literatur yang berhubungan dengan penulisan tugas dan juga untuk mendalami kegunaan program yang akan dipakai. Sedangkan studi lapangan dilakukan dengan cara mengumpulkan data dan informasi untuk proses perencanaan.

(42)

28 3.3 Jenis dan Metode Pengumpulan Data

Agar diperoleh hasil yang sesuai dengan yang diharapkan, maka sebelum melakukan penelitian kita harus mengetahui jenis-jenis data yang dibutuhkan dan harus dilaksanakan secara sistematis dengan urutan yang jelas dan teratur.

3.3.1 Jenis data

Data-data yang dibutuhkan dalam proses penjadwalan yaitu jenis kegiatan proyek, waktu dimulainya kegiatan, durasi kegiatan, volume pekerjaan, biaya tiap kegiatan, tenaga kerja, hubungan antar kegiatan. Data tersebut diperoleh langsung dari lokasi proyek. Setelah semua data telah didapat proses pengolahan dilakukan dengan menggunakan program Primavera P6 Pro R8.4.

3.3.2 Metode pengumpulan data

Pengumpulan data atau informasi dari suatu pelaksanaan konstruksi sangat bermanfaat untuk evaluasi optimasi durasi dan biaya secara keseluruhan. Data yang diperlukan adalah:

1. Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang diperoleh secara tidak langsung. Data Data ini diambil dari data-data laporan perkembangan atau progres pekerjaan suatu proyek. Data rencana Proyek Perumahan Griya Mahoni secara umum adalah sebagai berikut::

- Rencana Anggaran Biaya (RAB)

- Rencana daftar harga satuan bahan, alat dan upah tenaga kerja - Time schedule atau kurva S

2. Literatur

Studi literatur adalah cara yang dipakai untuk menghimpun data-data atau sumber-sumber yang berhubungan dengan topik yang diangkat dalam suatu penelitian. Studi literatur bisa didapat dari berbagai sumber, jurnal, buku dokumentasi, internet dan pustaka. Literatur yang dimaksud, yaitu mengumpulkan, mengidentifikasikan, serta mengelola data tertulis dari

(43)

29

sistem kerja yang digunakan. Data ini sebagai input dalam proses studi banding untuk penelitian yang sedang dilakukan

3.4 Analisa Data

Analisis data dilakukan dengan menginputkan data yang terkait kedalam program Primavera P6 Pro R8.4. Program ini akan melakukan kalkulasi secara otomatis sesuai dengan rumus-rumus kalkulasi yang telah dibuat oleh program ini. Dalam penyusunan jaringan kerja dengan menggunakan program Primavera P6 Pro R8.4, terdapat empat hubungan ketergantungan antara kegiatan satu dengan lainnya yang disebut sebagai konstrain. Satu konstrain hanya menghubungkan dua node, karena setiap node memiliki dua ujung yaitu ujung awal dan ujung akhir. Keempat konstrain itu adalah konstrain dari awal ke awal (SS), awal ke akhir (SF), akhir ke akhir (FF), dan akhir ke awal (FS).

3.4.1 Menyusun rencana jadwal dan biaya proyek (baseline)

Langkah-langkah yang dilakukan untuk menyusun rencana jadwal dan biaya proyek pada Primavera P6 Pro R8.4 sebagai berikut:

1. Membuka aplikasi Primavera P6 Pro R8.4

Klik tombol Start > All Program > Oracle-Primavera > P6 Profesional R8.4 2. Membuat Database Baru

Klik Ikon pada kotak dialog Database > Klik tombol Add > selanjutnya akan ditampilkan Select or Create Alias seperti yang terlihat pada Gambar 3.1, pada kotak dialog Database alias ketikkan nama project yang inginkan dan pada kotak dialog Driver type pilih P6 Pro Standalone (SQLite) kemudian klik Next.

(44)

30

Selanjutnya akan ditampilkan Configure P6 Profesional Standalone Connection klik Add a New Standalone Database and Connection seperti yang terlihat pada Gambar 3.2. kemudian klik Next.

Selanjutnya akan ditampilkan Enter the admin username and password for the database seperti yang terlihat pada Gambar 3.3. isikan Login Name

Gambar 3.1 : Select or Create Alias

Gambar 3.2 : Configure P6 Profesional Standalone Connection

(45)

31

dengan nama yang diinginkan dan password yang diinginkan. Kemudian klik Next.

Selanjutnya akan ditampilkan Enter the database file name to be added with this connection seperti yang terlihat pada Gambar 3.4. kemudian klik ikon dan akan ditampilkan seperti gambar 3.5. pilih lokasi untuk penyimpanan data dan buat nama untuk Database kemudian klik Save. Hilangkan cheklist untuk Load Sample Data, kemudian klik Next.

Gambar 3.4 : Enter the database file name to be added with this connection

Gambar 3.3 : Enter the admin username and password for the database

(46)

32

Selanjutnya akan ditampilkan Connection Successful seperti yang terlihat pada Gambar 3.6. kemudian klik Finish.

Selanjutnya pilih Database yang sudah dibuat tadi, klik select lalu isikan Login Name dan Password yang sudah dibuat tadi. Kemudian klik Ok.

Gambar 3.6 : Connection Successful

(47)

33 3. Mengatur Admin Preferences

Klik menu Admin > Admin Preferences seperti yang terlihat pada Gambar 3.7. Pada tab General > Activity Duration > Default Duration ketikkan angka 1. Kemudian klik Close.

Selanjutnya untuk mengatur mata uang Indonesia klik menu Admin > Currencies seperti yang terlihat pada Gambar 3.8. klik Add > pada tab General kolom Currency ID ketik IDR > pada kolom Currency Name Ketik Indonesia > pada kolom Currency Symbol ketik Rp > pada Exchange Rate ketik 1. Pada tab Appearance kolom Decimal symbol klik (,) > pada kolom Digit grouping symbol klik (.). Kemudian klik Close.

(48)

34 4. Mengatur User Preferences

Selanjutnya menu Edit > User Preferences seperti yang terlihat pada gambar 3.9. Klik tab Time units > Units Format > Unit of Time ganti hour menjadi day > Duration Format > Unit of Time ganti hour menjadi day. Klik tab Currency > Currency Options > klik ikon pilih IDR > Select. Klik tab Assistance > Startup Window > checklist show the welcome dialog at startup. Kemudian klik Close.

Gambar 3.8 : Currencies

(49)

35 5. Membuat File Project Baru

Klik menu File > New. Selanjutnya akan ditampilkan Create a New Project Wizart seperti yang terlihat pada Gambar 3.10. Pada kotak dialog Enterprise Project Structure (EPS), klik ikon pada kelompok select EPS, pilih Enterprise. Kemudian klik Next.

Selanjutnya akan ditampilkan Project Name seperti yang terlihat pada Gambar 3.11, tentukan kode identitas proyek pada kotak masukan Project ID, tentukan nama proyek pada kotak masukan Project Name. Klik tombol Next.

Gambar 3.10 : Create a New Project Wizart

(50)

36

Selanjutnya akan ditampilkan Project Start and End Dates seperti yang terlihat pada Gambar 3.12. Klik ikon pada kelompok Planned Start untuk menentukan tanggal dimulainya proyek. Klik ikon pada kelompok Must Finish by untuk menentukan tanggal berakhirnya proyek. Menentukan tanggal pada kotak daftar seperti yang terlihat pada Gambar 3.13. klik Select untuk menentukan tanggal yang telah dipilih. Klik tombol Next.

Selanjutnya akan ditampilkan Responsible Manager seperti yang terlihat pada gambar 3.14. klik ikon pada kelompok Responsible Manager untuk menentukan seseorang yang diberi tanggung jawab untuk mengepalai sebuah

Gambar 3.12 : Project Start and End Dates

(51)

37

proyek. Tentukan pilihan pada kotak daftar seperti yang terlihat pada Gambar 3.14. Tutup kotak dialog seperti yang terlihat pada Gambar 3.14. Tutup kotak dialog setelah menentukan Responsible Manager . Klik tombol Next.

Selanjutnya akan ditampilkan Assignment Rate Type seperti yang tertlihat pada Gambar 3.15. Klik ikon pada kelompok Rate Type untuk menentukan sistem satuan yang akan digunakan pada proyek. Klik tombol Next.

Gambar 3.14 : Responsible Manager

(52)

38

Kemudian akan ditampilkan akhir dari wizart yaitu konfirmasi Congratulation seperti yang telihat pada Gambar 3.16. bagian akhir ini memberitahukan bahwa project baru telah dibuat. Klik tombol Finish.

6. Membuat Schedule Data Pekerjaan

Klik menu Enterprise > klik Calendars seperti yang terlihat pada Gambar 3.17. Checklist pada kotak 7 Day Workweek. Kemudian klik Close.

Gambar 3.16 : Congratulation

(53)

39 7. Membuat Work Breakdown Structure (WBS)

Klik menu Project > WBS. Klik ikon selanjutnya akan ditampilkan hubungan sub pekerjaan seperti yang terlihat pada Gambar 3.18. tentukan kode WBS pada kotak masukan kolom WBS Code, tentukan nama sub pekerjaan pada kolom WBS Name. Kemudian ulangi langkah tersebut untuk semua sub pekerjaan.

8. Membuat Aktifitas Pekerjaan

Klik menu Project > Activities. Klik ikon selanjutnya akan ditampilkan Activity Name seperti yang terlihat pada Gambar 3.19. tentukan kode Activity pada kotak masukan Activity ID, tentukan nama aktifitas pekerjaan pada kotak masukan Activity Name. Kemudian klik Next.

(54)

40

Selanjutnya akan ditampilkan Work Breakdown Structure seperti yang terlihat pada Gambar 3.20. Klik ikon pilih hubungan perkerjaan tersebut, klik select. Kemudian klik Next.

Selanjutnya akan ditampilkan Activity Type seperti yang terlihat pada Gambar 3.21. Klik pada ikon untuk memilih Activity Type yang sesuai dengan pekerjaan tersebut. Kemudian klik Next.

Gambar 3.19 : Activity Name

(55)

41

Selanjutnya akan ditampilkan Assign Resources seperti yang terlihat pada Gambar 3.22. Klik pada tombol Assign untuk menentukan penggunaan sumber daya tenaga kerja pada pekerjaan tersebut. Kemudian klik Next.

Selanjutnya akan ditampilkan Duration Type seperti yang terlihat pada Gambar 3.23. Klik pada ikon untuk menentukan tipe durasi dan unitnya. Kemudian klik Next.

Gambar 3.21 : Activity Type

(56)

42

Selanjutnya akan ditampilkan Activity units and Duration seperti yang terlihat pada Gambar 4.24. Tentukan durasi untuk pekerjaan tersebut. Kemudian klik Next.

Selanjutnya akan ditampilkan Dependent Activities seperti yang terlihat pada Gambar 3.25. Pada tampilan ini klik Yes, I would like to configure relationships now untuk membuat hubungan pekerjaan ini dengan pekerjaan yang lainnya. Kemudian klik Next.

Gambar 3.23 : Duration Type

(57)

43

Selanjutnya akan ditampilkan Predecessor Activity seperti yang terlihat pada Gambar 3.26. Klik tombol Assign kemudian tentukan perkerjaan yang sebelumnya serta relationships typenya apakan FF, FS, SF atau SS. Kemudian klik Next.

Selanjutnya akan ditampilkan Successor Activities seperti yang terlihat pada Gambar 3.27. Klik tombol Assign kemudian tentukan perkerjaan yang

Gambar 3.25 : Dependent Activities

(58)

44

sesudah pekerjaan tersebut serta relationships typenya apakan FF, FS, SF atau SS. Kemudian klik Next.

Selanjutnya akan ditampilkan More Details seperti yang terlihat pada Gambar 3.28. Pada tahap ini klik No, Thanks. Kemudian klik Next.

Gambar 3.27 : Successor Activities

(59)

45

Selanjutnya akan ditampilkan Congratulations seperti yang terlihat pada Gambar 3.29. Kemudian klik Finish.

Ulangi langkah-langkah pengisian aktifitas pekerjaan untuk semua pekerjaan yang tersisa sesuai dengan Rencana Anggaran Biaya.

3.4.2 Menemukan lintasan kritis

Setelah membuat hubungan keterkaitan antara satu pekerjaan dengan pekerjaan lain dan menginputkan durasi normal serta biaya normal setiap pekerjaan ke program Primavera P6 Pro R8.4, maka dengan otomatis dapat diketahui float dan lintasan kritis, serta tanggal penyelesaian proyek.

3.4.3 Mempersingkat kurun waktu

Dalam mempercepat penyelesaian suatu proyek dengan melakukan kompresi durasi aktivitas, harus tetap diupayakan agar penambahan dari segi biaya seminimal mungkin. Pengendalian biaya yang dilakukan adalah biaya langsung, karena biaya inilah yang akan bertambah apabila dilakukan pengurangan durasi. Kompresi ini dilakukan pada aktivitas-aktivitas yang berada pada lintasan kritis dan mempunyai cost slope terendah. Menyusun kembali

(60)

46

jaringan kerja, mengulangi langkah kedua, dimana langkah kedua akan berhenti bila terjadi penambahan lintasan kritis dan bila terdapat lebih dari satu lintasan kritis, maka langkah kedua dilakukan secara serentak pada semua lintasan kritis dan perhitungan cost slope dijumlahkan. Lalu langkah dihentikan bila terdapat salah satu lintasan kritis dimana aktivitas-aktivitas nya telah jenuh seluruhnya (tidak mungkin dikompres lagi) sehingga pengendalian biaya telah optimum. Kemudian dirinci juga prosedur mempersingkat waktu dengan uraian sebagai berikut:

- Menghitung waktu penyelesaian proyek.

- Menentukan biaya normal masing-masing kegiatan. - Menentukan biaya dipercepat masing-masing kegiatan. - Menghitung cost slope masing-masing komponen kegiatan.

- Mempersingkat kurun waktu kegiatan, dimulai dari kegiatan kritis yang mempunyai cost slope terendah.

- Bila dalam proses mempercepat waktu proyek terbentuk jalur kritis baru, maka mempercepat kegiatan-kegiatan kritis yang mempunyai kombinasi slope biaya terendah.

- Meneruskan mempersingkat waktu kegiatan sampai titik proyek dipersingkat.

- Buat tabulasi biaya versus waktu, gambarkan dalam grafik dan hubungan titik normal (biaya dan waktu normal), titik yang terbentuk tiap kali mepersingkat kegiatan.

- Jumlahkan biaya langsung dan biaya tak langsung untuk mencari biaya total sebelum kurun waktu yang diinginkan.

- Periksa pada grafik biaya total untuk mencapai waktu optimum yaitu kurun waktu penyelesaian proyek dengan biaya terendah (Soeharto, 1997).

Gambar

Gambar 2.1   Sumber
Gambar 2.3   Sumber
Gambar 3.2 : Configure P6 Profesional Standalone  Connection
Gambar 3.4 : Enter the database file name to be added  with this connection
+7

Referensi

Dokumen terkait

Penjadwalan awal yang disetujui pada proyek Pembangunan Gedung Perpustakaan Umum Kabupaten Pamekasan adalah 180 hari dengan biaya sebersar Rp.2.530.600.000,00, setelah

Proyek pembangunan gedung tersebut mempunyai luas tanah sebesar 3240 m2 dengan ukuran panjang 60 m dan lebar 54 m yang terdiri dari tiga lantai Dari perhitungan biaya yang

Berdasarkan perbandingan waktu dan biaya maka pada proyek pembangunan gedung ruang kuliah Universitas Trunojoyo Madura, untuk pekerjaan agar cepat selesai sebaiknya

Dari data analisis akan dapat diketahui waktu yang optimal dan besarnya nilai biaya yang terjadi dalam kegiatan proyek rehabilitasi pembangunan gedung MTsN Paron

Berdasarkan metode tersebut hasil yang didapatkan yaitu waktu penyelesaian normal proyek selama 146 hari dengan total biaya sebesar Rp.593.940.489,00 setelah

EVALUASI KELAYAKAN INVESTASI PEMBANGUNAN PERUMAHAN (Studi Kasus Proyek Perumahan Griya Gondangdia di Kulon Progo), Andy Maulana Arman, NPM 15.02.16214, tahun 2019,

Tesis ini dengan judul “Rencana Kerja Ulang Proyek Pembangunan Gedung dan Optimalisasi” (Studi Kasus Pelaksanaan Proyek Pembangunan Asrama Baru Lantai 5 Kantor LPPKS Indonesia).

"Analisis Biaya Dan Jadwal Proyek Pembangunan Gedung Dinas Kesehatan Kabupaten Trenggalek Dengan Metode Earned Value", Jurnal Manajemen Teknologi & Teknik Sipil, 2020 Publication