• Tidak ada hasil yang ditemukan

koordinasi rele OCR dan GFR

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "koordinasi rele OCR dan GFR"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

KOORDINASI RELE ARUS LEBIH DAN

KOORDINASI RELE ARUS LEBIH DAN RELE GANGGUAN TANAH MENGGUNAKANRELE GANGGUAN TANAH MENGGUNAKAN PROGRAM BERBASIS

PROGRAM BERBASISELEL ECTRIC TRANSIENT AECTRIC TRANSIENT A ND ANND AN ALAL YSYSII S S PROPROGRAM GRAM  (ETAP) PADA GARDU (ETAP) PADA GARDU INDUK BUNGARANDI PT. PLN (PERSERO) UPT PALEMBANG

INDUK BUNGARANDI PT. PLN (PERSERO) UPT PALEMBANG Oleh

Oleh Yogi Sanzarian Yogi Sanzarian

Jurusan Teknik Elektro Program Study Teknik Listrik Politeknik Negeri Sri

Jurusan Teknik Elektro Program Study Teknik Listrik Politeknik Negeri Sri wijayawijaya Jl. Srijaya Negara Bukit Besar Palembang

Jl. Srijaya Negara Bukit Besar Palembang

Telp. (0711) 35341 / 082307400094, Fax. (0711) 355918 Telp. (0711) 35341 / 082307400094, Fax. (0711) 355918 E-Mail : sanzarianyogi@yahoo.com E-Mail : sanzarianyogi@yahoo.com Abstrak Abstrak

Dalam sistem kelistrikkan selalu digunakan sistem pengaman untuk mengantisipasi keadaan yang tidak Dalam sistem kelistrikkan selalu digunakan sistem pengaman untuk mengantisipasi keadaan yang tidak diinginkan apabila terjadi gangguan pada sistem. Sistem pengaman ini diperlukan untuk memisahkan bagian diinginkan apabila terjadi gangguan pada sistem. Sistem pengaman ini diperlukan untuk memisahkan bagian yang mengalami gangguan dengan yang tidak mengalami gangguan sehingga sistem dapat beroperasi normal. yang mengalami gangguan dengan yang tidak mengalami gangguan sehingga sistem dapat beroperasi normal. Rele arus lebih dan rele gangguan tanah bekerja dengan memonitor besaran arus yang terdapat pada pengantar, Rele arus lebih dan rele gangguan tanah bekerja dengan memonitor besaran arus yang terdapat pada pengantar, apabila besaran arus tersebut melebihi batas penyetelan rele maka rele akan bekerja dengan memerintahkan apabila besaran arus tersebut melebihi batas penyetelan rele maka rele akan bekerja dengan memerintahkan Circuit Breaker (CB) untuk memutuskan penyaluran listrik. Salah satu penyebab terjadinya kenaikan arus listrik Circuit Breaker (CB) untuk memutuskan penyaluran listrik. Salah satu penyebab terjadinya kenaikan arus listrik adalah gangguan hubung singkat yang membuat arus yang mengalir pada penghantar melebihi nilai maksimum adalah gangguan hubung singkat yang membuat arus yang mengalir pada penghantar melebihi nilai maksimum dari penghantar atau peralatan-peralatan listrik lainya. Untuk itu penulis membahas bagaimana cara penyetelan dari penghantar atau peralatan-peralatan listrik lainya. Untuk itu penulis membahas bagaimana cara penyetelan arus dan waktu pada rele arus lebih dan rele gangguan tanah dan juga akan membuat simulasi koordinasi rele arus dan waktu pada rele arus lebih dan rele gangguan tanah dan juga akan membuat simulasi koordinasi rele arus lebih dan rele gangguan tanah pada program ETAP 12.6.0, program ini berfungsi untuk merancang suatu arus lebih dan rele gangguan tanah pada program ETAP 12.6.0, program ini berfungsi untuk merancang suatu sistem kelistrikkan yang nilai dari setiap komponen yang digunakan harus dimasukkan terlebih dahulu sesuai sistem kelistrikkan yang nilai dari setiap komponen yang digunakan harus dimasukkan terlebih dahulu sesuai dengan hasil perhitungan,hasil perhitungan yang diperoleh untuk setting arus dan waktu

dengan hasil perhitungan,hasil perhitungan yang diperoleh untuk setting arus dan waktu Incoming PenyulangIncoming Penyulang I = 433 A, tms = 0,2 SI, I

I = 433 A, tms = 0,2 SI, Ioo= 86,6 A, tms= 86,6 A, tmsoo = 0,17 SI. Penyulang Tembesu I = 300 A, tms = 0,074 SI, I = 0,17 SI. Penyulang Tembesu I = 300 A, tms = 0,074 SI, Ioo= 30 A,= 30 A, tms

tmsoo  = 0,155 SI. Penyulang Cendana I = 300 A, tms = 0,055 SI, I  = 0,155 SI. Penyulang Cendana I = 300 A, tms = 0,055 SI, I oo = 30 A, tms= 30 A, tmsoo  = 0,146 SI. Kemudian  = 0,146 SI. Kemudian disimulasikan apakah nilai penyetelan yang telah dimasukkan pada komponen sesuai dengan prosedur disimulasikan apakah nilai penyetelan yang telah dimasukkan pada komponen sesuai dengan prosedur koordinasi rele tersebut.

koordinasi rele tersebut. Kata kunci :

Kata kunci : Rele proteksi, rele ARele proteksi, rele Arus Lebih, rele Gangguan rus Lebih, rele Gangguan tanah, penyetelan arus dan wtanah, penyetelan arus dan waktu rele , simulasiaktu rele , simulasi  pada program ETAP 12.6.0

 pada program ETAP 12.6.0

Abstrac Abstrac  In electrical system

 In electrical system there are always there are always a protection system a protection system to anticipate unexpected to anticipate unexpected circumstances whencircumstances when  fault

 fault is is occured occured in in a a system. system. This This protection protection systems systems are are necessary necessary to to separate separate a a trouble trouble part part with with a a normalnormal  part to

 part to make sure that make sure that the system can the system can operate as normally.Over current operate as normally.Over current relay and relay and ground fault relay ground fault relay are worksare works by monitoring the amount of current that is contained in the conductor, when the amount of current is exceeds by monitoring the amount of current that is contained in the conductor, when the amount of current is exceeds the adjusment of relay, and then relay will work

the adjusment of relay, and then relay will work to instructs Circuit Breaker to to instructs Circuit Breaker to break distribution system. One ofbreak distribution system. One of the trouble that cause an increases in electric current is short circuit fault that makes a current which flow on a the trouble that cause an increases in electric current is short circuit fault that makes a current which flow on a conductor is exceeds maxim

conductor is exceeds maximum value of the conductor or um value of the conductor or electrical equipments. electrical equipments. So that, the author is discussSo that, the author is discuss how to setting of current and timing adjustment in over current relay and ground fault relay and also to make a how to setting of current and timing adjustment in over current relay and ground fault relay and also to make a  simulation of coordination over current relay and ground fault relay on ETAP 12.6.0

 simulation of coordination over current relay and ground fault relay on ETAP 12.6.0 program. This program isprogram. This program is  purpose

 purpose to to design design an an electrical electrical system system which which the the value value of of the the components components are are have have to to inserted inserted in in accordanceaccordance with the results of the calculation, the calculation results are obtained for setting the current and timing of with the results of the calculation, the calculation results are obtained for setting the current and timing of  Incoming Feeder I

 Incoming Feeder I = 433 = 433 A, tms = A, tms = 0,2 SI, 0,2 SI, I I oo= 86,6 A, tms= 86,6 A, tmsoo = 0,17 SI. Tembesu Feeder I = 300 A, tms = 0,074 = 0,17 SI. Tembesu Feeder I = 300 A, tms = 0,074 SI, I 

SI, I oo= 30 A, tms= 30 A, tmsoo = 0,155 SI. Cendana Feeder I = 300 A, tms = 0,055 SI, I  = 0,155 SI. Cendana Feeder I = 300 A, tms = 0,055 SI, I oo= 30 A, tms= 30 A, tmsoo = 0,146 SI. and then = 0,146 SI. and then  simulated,

 simulated, is is the the setting setting values values that that has has been been inserted inserted on on the the components components is is suitable suitable with with a a procedure procedure in in thatthat relay coordination.

relay coordination.  Keywords :

 Keywords : Over current relay, ground fault relay, setting of current and timing relay, simulation on softwareOver current relay, ground fault relay, setting of current and timing relay, simulation on software  ETAP 12.6.0

 ETAP 12.6.0 ..

(2)

1.

1. PENDAHULUANPENDAHULUAN

Dalam operasi pelayanan penyediaan energi Dalam operasi pelayanan penyediaan energi listrik khususnya di GI Bungaran, sistem tenaga listrik khususnya di GI Bungaran, sistem tenaga listrik dapat mengalami berbagai macam gangguan, listrik dapat mengalami berbagai macam gangguan, misal gangguan dari hubung singkat yang akan misal gangguan dari hubung singkat yang akan mengakibatkan terhentinya penyaluran energi mengakibatkan terhentinya penyaluran energi listrik ke konsumen. Akibat lain dari gangguan listrik ke konsumen. Akibat lain dari gangguan tersebut adalah dapat merusak peralatan-peralatan tersebut adalah dapat merusak peralatan-peralatan dalam sistem tenaga listrik dan dapat juga meluas dalam sistem tenaga listrik dan dapat juga meluas ke sistem yang lain. Untuk itu dalam hal mencegah ke sistem yang lain. Untuk itu dalam hal mencegah terjadinya kerusakan dalam jaringan, maka terjadinya kerusakan dalam jaringan, maka dipasang suatu pengman yang berupa sistem dipasang suatu pengman yang berupa sistem  proteksi.

 proteksi. Sistem Sistem proteksi proteksi sendiri sendiri terdiri terdiri daridari  beberapa

 beberapa peralatan peralatan yang yang saling saling berhubungan berhubungan dandan saling bekerjasama dalam hal pengamanan pada saling bekerjasama dalam hal pengamanan pada  jaringan listrik.

 jaringan listrik.

Tugas dasar sistem proteksi adalah untuk Tugas dasar sistem proteksi adalah untuk memonitor komponen pada sistem yang mengalami memonitor komponen pada sistem yang mengalami gangguan dan dimungkinkan hanya untuk gangguan dan dimungkinkan hanya untuk memutuskan komponen ini agar pendistribusian memutuskan komponen ini agar pendistribusian energi listrik tetap terjaga. Untuk itu sistem energi listrik tetap terjaga. Untuk itu sistem  proteksi

 proteksi harus harus bekerja bekerja secara secara cepat cepat dan dan selektifselektif dalam mengamankan peralatan-peralatan listrik dalam mengamankan peralatan-peralatan listrik yang sedang mengalami gangguan-gangguan arus yang sedang mengalami gangguan-gangguan arus lebih dan arus hubung singkat fasa ke fasa maupun lebih dan arus hubung singkat fasa ke fasa maupun hubung singkat fasa ke tanah dengan pemasangan hubung singkat fasa ke tanah dengan pemasangan rele arus lebih (

rele arus lebih (Over Current RelayOver Current Relay) dan rele) dan rele gangguan tanah (

gangguan tanah (Ground Fault RelayGround Fault Relay) pada) pada masing-masing penyulang di GI Bungaran.

masing-masing penyulang di GI Bungaran.

Dalam laporan ini penulis akan membuat Dalam laporan ini penulis akan membuat simulasi koordinasi rele arus lebih (

simulasi koordinasi rele arus lebih (Over CurrentOver Current  Relay

 Relay) dan rele gangguan tanah () dan rele gangguan tanah (Gound FaultGound Fault  Relay

 Relay) di GI Bungaran dengan menggunakan) di GI Bungaran dengan menggunakan  program

 program simulator. simulator. Adapun Adapun simulator simulator tersebuttersebut adalah software ETAP 12.6.0, software ini adalah software ETAP 12.6.0, software ini  berfungsi

 berfungsi untuk untuk merancang merancang suatu suatu jaringan jaringan yangyang nilai-nilai setting harus dimasukkan terlebih dahulu nilai-nilai setting harus dimasukkan terlebih dahulu sesuai dengan keadaan sebenarnya kemudian sesuai dengan keadaan sebenarnya kemudian disimulasikan apakah masukan nilai setting yang disimulasikan apakah masukan nilai setting yang sudah dimasukkan itu sesuai dengan prosedur. sudah dimasukkan itu sesuai dengan prosedur. Untuk masuk ke tahap simulasi penulis terlebih Untuk masuk ke tahap simulasi penulis terlebih dahulu menganalisa penyetelan nilai arus dan dahulu menganalisa penyetelan nilai arus dan waktu terhadap rele tersebut dimasing-masing waktu terhadap rele tersebut dimasing-masing  penyulang

 penyulang melalui melalui hasil hasil perhitungan perhitungan manual,manual, kemudian data dari hasil perhitungan manual kemudian data dari hasil perhitungan manual tersebut akan dimasukkan ke input data OCR dan tersebut akan dimasukkan ke input data OCR dan GFR pada simulator. Dari hasil simulasi akan dapat GFR pada simulator. Dari hasil simulasi akan dapat dilihat seberapa efektif program ETAP 12.6.0 dilihat seberapa efektif program ETAP 12.6.0 untuk melihat koordinasi kerja rele arus lebih dan untuk melihat koordinasi kerja rele arus lebih dan rele gangguan tanah bila terjadi gangguan pada GI rele gangguan tanah bila terjadi gangguan pada GI Bungaran.

Bungaran. 1.1.

1.1. Pembagian Daerah ProteksiPembagian Daerah Proteksi

Suatu sistem tenaga listrik dibagi ke dalam Suatu sistem tenaga listrik dibagi ke dalam seksi-seksi yang dibatasi oleh PMT. Tiap seksi seksi-seksi yang dibatasi oleh PMT. Tiap seksi memiliki rele pengaman dan memiliki daerah memiliki rele pengaman dan memiliki daerah

 pengamanan

 pengamanan (( Zone  Zone of of ProtectionProtection). Bila terjadi). Bila terjadi gangguan, maka rele akan bekerja mendeteksi gangguan, maka rele akan bekerja mendeteksi gangguan dan PMT akan

gangguan dan PMT akan triptrip. Gambar 1.1 berikut. Gambar 1.1 berikut ini menunjukkan konsep dasar pembagian daerah ini menunjukkan konsep dasar pembagian daerah  proteksi.

 proteksi.

Gambar

Gambar 1.1 1.1 Pembagian Pembagian daerah daerah Proteksi Proteksi padapada sistem tenaga

sistem tenaga

Pada gambar 1.1 dapat dilihat bahwa daerah Pada gambar 1.1 dapat dilihat bahwa daerah  proteksi pada sistem tenaga listrik dibuat

 proteksi pada sistem tenaga listrik dibuat bertingkatbertingkat dimulai dari Pembangkit, Gardu Induk, Saluran dimulai dari Pembangkit, Gardu Induk, Saluran Distribusi Primer hingga ke beban. Garis putus Distribusi Primer hingga ke beban. Garis putus  putus menunjukkan pembagian sistem tenaga listrik  putus menunjukkan pembagian sistem tenaga listrik ke dalam beberapa daerah proteksi. Masing-masing ke dalam beberapa daerah proteksi. Masing-masing daerah memiliki satu atau beberapa komponen daerah memiliki satu atau beberapa komponen sistem daya disamping dua unit pemutus rangkaian. sistem daya disamping dua unit pemutus rangkaian. Setiap pemutus dimasukkan ke dalam dua daerah Setiap pemutus dimasukkan ke dalam dua daerah  proteksi

 proteksi berdekatan. berdekatan. Batas Batas setiap setiap daerahdaerah menunjukkan bagian sistem yang bertanggung menunjukkan bagian sistem yang bertanggung  jawab

 jawab untuk untuk memisahkan memisahkan gangguan gangguan yang yang terjaditerjadi  pada daerah

 pada daerah tersebut dengan tersebut dengan sistem laisistem lainnya. Aspeknnya. Aspek  penting

 penting lain lain yang yang harus harus diperhatikan diperhatikan dalamdalam  pembagian

 pembagian daerah daerah proteksi proteksi adalah adalah bahwa bahwa daerahdaerah yang saling berdekatan harus saling tumpang tindih yang saling berdekatan harus saling tumpang tindih ((overlapoverlap), hal ini dimaksudkan agar tidak ada), hal ini dimaksudkan agar tidak ada sistem yang dibiarkan tanpa perlindungan. sistem yang dibiarkan tanpa perlindungan. Pembagian daerah ini bertujuan agar daerah yang Pembagian daerah ini bertujuan agar daerah yang tidak mengalami gangguan dapat tetap beroperasi tidak mengalami gangguan dapat tetap beroperasi dengan baik sehingga dapat mengurangi daerah dengan baik sehingga dapat mengurangi daerah terjadinya pemadaman.

terjadinya pemadaman. 1.2.

1.2. Arus Hubung SingkatArus Hubung Singkat

Dalam perhitungan arus hubung singkat harus Dalam perhitungan arus hubung singkat harus terlebih dahulu mengetahui nilai impedansi total terlebih dahulu mengetahui nilai impedansi total  pada

 pada sistem sistem / / jaringan jaringan tersebut. tersebut. Beberapa Beberapa tahapantahapan yang harus dilakukan untuk menentukan impedansi yang harus dilakukan untuk menentukan impedansi gangguan antara lain :

gangguan antara lain : 1.

1. Menghitung impedansi sumberMenghitung impedansi sumber

 Perhitungan Impedansi sumber urutan nolPerhitungan Impedansi sumber urutan nol

dihitung dengan menggunakan rumus sebagai dihitung dengan menggunakan rumus sebagai  berikut :  berikut : Z Z11 = =





22 2 2





...(1)...(1) 

 Jika nilai impedansi sumber sudah diketahuiJika nilai impedansi sumber sudah diketahui

dalam satuan ohm ( Ω ), maka impedansi dalam satuan ohm ( Ω ), maka impedansi sumber dalam satuan per unit dapat dihitung sumber dalam satuan per unit dapat dihitung dengan menentukan base sumber terlebih dengan menentukan base sumber terlebih dahulu. Atau dapat dihitung dengan dahulu. Atau dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut :

menggunakan rumus sebagai berikut :



22

=

=





22 2 2





1122

 

11 ...(2) ...(2) 2.

2. Menghitung impedansi pada transformatorMenghitung impedansi pada transformator tenaga di gardu induk

(3)

 Nilai

 Nilai impedansi impedansi pada pada transformator transformator dapatdapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai dihitung dengan menggunakan rumus sebagai  berikut :  berikut : Z Z1T1T = Z = Z2T2T = j = j



















 

 

%%...(3)...(3) 3.

3. Menghitung reaktansi pada transformatorMenghitung reaktansi pada transformator tenaga di gardu induk

tenaga di gardu induk

-- Perhitungan reaktansi trafo urutan positif danPerhitungan reaktansi trafo urutan positif dan negatif, dihitung dengan menggunakan rumus: negatif, dihitung dengan menggunakan rumus:

X

X1T1T = X = X2T2T



=

=









22...(4)...(4) X

X1T1T = Impedansi trafo % x Z = Impedansi trafo % x ZTT

1.3.

1.3. Impedansi Penyulang (Impedansi Penyulang (feeder feeder  ) )

Impedansi penyulang tergantung pada luas Impedansi penyulang tergantung pada luas  penampang kabel yang digunakan, panjang saluran,  penampang kabel yang digunakan, panjang saluran, dan bahan yang digunakan ( lihat pada lampiran dan bahan yang digunakan ( lihat pada lampiran untuk nilai impedansi dengan jenis penghantar untuk nilai impedansi dengan jenis penghantar yang berbeda ).

yang berbeda ).

Impedansi urutan positif dan negatif pada Impedansi urutan positif dan negatif pada  penyulang dalam study hubung singkat

 penyulang dalam study hubung singkat mempunyaimempunyai nilai yang sama besar Z

nilai yang sama besar Z1L1L = Z = Z2L2L..

-- Secara umum impedansi penyulang dapatSecara umum impedansi penyulang dapat dihitung menggunakan rumus :

dihitung menggunakan rumus : Z

ZLL = panjang saluran (L) x Z per km...(5) = panjang saluran (L) x Z per km...(5) -- Perhitungan impedansi penyulang urutanPerhitungan impedansi penyulang urutan

 positif

 positif dan dan negatif negatif dapat dapat dihitungdihitung menggunakan rumus :

menggunakan rumus : Z

Z1L1L = Z = Z2L2L = lokasi (%) x L x Z = lokasi (%) x L x Z11 per Km...(6) per Km...(6) -- Perhitungan impedansi penyulang urutan nolPerhitungan impedansi penyulang urutan nol

dapat dihitung menggunakan rumus : dapat dihitung menggunakan rumus : Z

Z0L0L = Z = Z2L2L = lokasi (%) x L x Z = lokasi (%) x L x Z00 per Km...(7) per Km...(7) Jika nilai impedansi sumber, impedansi Jika nilai impedansi sumber, impedansi transformator, dan impedansi penyulang telah transformator, dan impedansi penyulang telah didapat, maka setiap nilai impedansi urutan didapat, maka setiap nilai impedansi urutan dijumlahkan untuk mendapatkan impedansi dijumlahkan untuk mendapatkan impedansi ekivalen urutan.

ekivalen urutan. Z

Z1eq1eq = Z = Z2eq2eq = Z = Z1S1S+ Z+ Z1T1T+ Z+ Z1L1L...(8)...(8) Sedangkan untuk impedansi ekivalen urutan Sedangkan untuk impedansi ekivalen urutan nol perlu dipertimbangkan besarnya tahanan nol perlu dipertimbangkan besarnya tahanan  pentanahan ( Rn ), sehingga didapat :

 pentanahan ( Rn ), sehingga didapat : Z

Z0eq0eq = Z = Z0S0S+ Z+ Z0T0T+3Rn+ Z+3Rn+ Z0L0L...(9)...(9)

1.4.

1.4. Rele Arus Lebih dan Rele GangguanRele Arus Lebih dan Rele Gangguan Tanah

Tanah

Rele dengan karakteristik waktu terbalik Rele dengan karakteristik waktu terbalik adalah jika jangka waktu mulainya rele pick up adalah jika jangka waktu mulainya rele pick up sampai selesainya kerja rele diperpanjang dengan sampai selesainya kerja rele diperpanjang dengan  besar

 besar rele rele yang yang besarnya besarnya berbanding berbanding terbalikterbalik dengan arus yang menggerakkannya.

dengan arus yang menggerakkannya.

Jenis karakteristik inverse rele dengan waktu Jenis karakteristik inverse rele dengan waktu terbalik dapat dibedakan menjadi :

terbalik dapat dibedakan menjadi :

a.

a. Berbanding terbalikBerbanding terbalik (Inverse(Inverse))

b.

b. Sangat berbanding terbalik (Sangat berbanding terbalik (Very InverseVery Inverse))

c.

c. Sangat berbanding terbalik sekali (Sangat berbanding terbalik sekali ( Extremely Extremely  Inverse  Inverse)) I (A) I (A) t (s) t (s) aa  b  b cc Gambar

Gambar 1.2 1.2 Karakteristik Karakteristik Rele Rele Inverse Inverse TimeTime

1.5.

1.5. Perhitungan Arus Hubung Singkat 1 fasa,Perhitungan Arus Hubung Singkat 1 fasa, 2 fasa dan 3 fasa

2 fasa dan 3 fasa

Perhitungan arus hubung singkat 3 fasa Perhitungan arus hubung singkat 3 fasa dan 2 fasa digunakan untuk keperluan penyetelan dan 2 fasa digunakan untuk keperluan penyetelan rele arus lebih. Rumus yang digunakan dalam rele arus lebih. Rumus yang digunakan dalam  perhitungan

 perhitungan arus arus gangguan gangguan hubung hubung singkat singkat 3 3 fasafasa dan 2 fasa pada j

dan 2 fasa pada j aringan tegangan menengah secaraaringan tegangan menengah secara umum adalah sebagai berikut :

umum adalah sebagai berikut : 1. 1.



  

11

 

 

=

=

 

 

33

 



11





++



22





++



00





...(10)...(10) 2. 2.



  

22

 

 

=

=





11





++



22





...(11)...(11) 3. 3.



  

33

 

 

=

=

  



 

33



11





...(12)...(12) Dimana : Dimana :

IIf1fasaf1fasa = Besar arus gangguan 1 fasa ( Ampere )= Besar arus gangguan 1 fasa ( Ampere ) IIf2fasaf2fasa = Besar arus gangguan 2 fasa ( Ampere )= Besar arus gangguan 2 fasa ( Ampere ) IIf3fasaf3fasa = Besar arus gangguan 3 fasa ( Ampere )= Besar arus gangguan 3 fasa ( Ampere ) E

E = = Besar Besar tegangan tegangan ( ( Volt Volt )) Z

Z1eq1eq ZZ2eq2eq = = Impedansi Impedansi ekivalen ekivalen urutan urutan Positif Positif dandan  Negatif ( ohm )

 Negatif ( ohm ) Z

Z0eq0eq = = Impedansi Impedansi ekivalen ekivalen urutan urutan Nol Nol ( ( ohm ohm ))

1.6.

1.6. Perhitungan tms OCRPerhitungan tms OCR a.

a. Perhitungan tms Rele Arus Lebih (OCR)Perhitungan tms Rele Arus Lebih (OCR) Sisi

SisiII ncoming ncoming FF eeeededer r 

Untuk setting OCR sisi

Untuk setting OCR sisi incomingincoming diambil arusdiambil arus gangguan hubung singkat 2 fasa dan 3 fasa. Dan gangguan hubung singkat 2 fasa dan 3 fasa. Dan  persamaan I

 persamaan Isetset Perimer sebagai berkut : Perimer sebagai berkut : IIset(primer)set(primer) = = 1 1 x x IInn Trafo Trafo

IIset(sekunder)set(sekunder) = I = Iset(primer)set(primer) x 1/rasio CT x 1/rasio CT

Setting waktu relay standard Invers dihitung Setting waktu relay standard Invers dihitung dengan menggunakan rumus kurva waktu Vs arus, dengan menggunakan rumus kurva waktu Vs arus, yang dalam hal ini akan digunakan standard Britis yang dalam hal ini akan digunakan standard Britis maka : maka :





=

=

 

 { {



  





0,02 0,02

−−

 1} 1} 0,14 0,14 ...(13)...(13)



=

=



 

 0,14 0,14



  





0,020,02

−−

 1 1

...

...(14)

...(14) b.

b. Perhitungan tms Rele Arus Lebih (OCR)Perhitungan tms Rele Arus Lebih (OCR) Sisi Penyulang

Sisi Penyulang

Untuk setting OCR sisi Penyulang

Untuk setting OCR sisi Penyulang diambildiambil arus gangguan hubung singkat 2 fasa dan 3 fasa. arus gangguan hubung singkat 2 fasa dan 3 fasa. Dan persamaan I

(4)

IIset(primer)set(primer) = 1 = 1 x x IInn CT CT

IIset(sekunder)set(sekunder) = I = Iset(primer)set(primer) x 1/rasio CT x 1/rasio CT

Setting waktu relay standard Invers dihitung Setting waktu relay standard Invers dihitung dengan menggunakan rumus kurva waktu Vs arus, dengan menggunakan rumus kurva waktu Vs arus, yang dalam hal ini akan digunakan standard Britis yang dalam hal ini akan digunakan standard Britis maka : maka :





=

=

 

 { {



  





0,02 0,02

−−

 1} 1} 0,14 0,14 ...(15)...(15)



=

=



 

 0,14 0,14



  





0,020,02

−−

 1 1

...

...

...(16)...(16) 1.7. 1.7. Perhitungan tms GFRPerhitungan tms GFR a.

a. Perhitungan tms Rele Gangguan TanahPerhitungan tms Rele Gangguan Tanah (GFR) Sisi

(GFR) SisiII ncoming ncoming FF eeeededer r 

Untuk setting GFR sisi

Untuk setting GFR sisi incomingincoming diambil arusdiambil arus gangguan hubung singkat 1 fasa ke tanah. Dan gangguan hubung singkat 1 fasa ke tanah. Dan  persamaan I

 persamaan Isetset Perimer sebagai berkut : Perimer sebagai berkut :

IIset(primer)set(primer) = 20% = 20% x x IInn Trafo Trafo

IIset(sekunder)set(sekunder) = I = Iset(primer)set(primer) x 1/rasio CT x 1/rasio CT

Setting waktu relay standard Invers dihitung Setting waktu relay standard Invers dihitung dengan menggunakan rumus kurva waktu Vs arus, dengan menggunakan rumus kurva waktu Vs arus, yang dalam hal ini akan digunakan standard Britis yang dalam hal ini akan digunakan standard Britis maka : maka :





=

=

 

 { {



  





0,02 0,02

−−

 1} 1} 0,14 0,14 ...(17)...(17)



=

=



 

 0,14 0,14



  





0,020,02

−−

 1 1

...

...

...(18)...(18) b.

b. Perhitungan tms Rele Gangguan TanahPerhitungan tms Rele Gangguan Tanah (GFR) Sisi Penyulang

(GFR) Sisi Penyulang

Untuk setting OCR sisi Penyulang

Untuk setting OCR sisi Penyulang diambildiambil arus gangguan hubung singkat 1 fasa ke tanah. Dan arus gangguan hubung singkat 1 fasa ke tanah. Dan  persamaan I

 persamaan Isetset Perimer sebagai berkut : Perimer sebagai berkut :

IIset(primer)set(primer) = 10% = 10% x x IInn NGR NGR

IIset(sekunder)set(sekunder) = I = Iset(primer)set(primer) x 1/rasio CT x 1/rasio CT

Setting waktu relay standard Invers dihitung Setting waktu relay standard Invers dihitung dengan menggunakan rumus kurva waktu Vs arus, dengan menggunakan rumus kurva waktu Vs arus, yang dalam hal ini akan digunakan standard Britis yang dalam hal ini akan digunakan standard Britis maka : maka :





=

=

 

 { {



  





0,02 0,02

−−

 1} 1} 0,14 0,14 ...(19)...(19)



=

=



 

 0,14 0,14



  





0,020,02

−−

 1 1

...

...

...(20)...(20) 1.8.

1.8. Memulai Program ETAP 12.6.0Memulai Program ETAP 12.6.0

Untuk memulai ETAP dapat dilakukan Untuk memulai ETAP dapat dilakukan dengan cara berikut :

dengan cara berikut :

Pilih Program ETAP 12.6.0 yang terdapat pada Pilih Program ETAP 12.6.0 yang terdapat pada tampilan

tampilan Desktop Desktop

Gambar 1.3 Tampilan awal program ETAP 12.6.0 Gambar 1.3 Tampilan awal program ETAP 12.6.0

Kemudian Klik

Kemudian Klik File File > > New Project  New Project , maka, maka akan muncul :

akan muncul :

Gambar

Gambar 1.4 1.4 Tampilan Tampilan perintah perintah untuk untuk memulaimemulai  program ETAP 12.6.0

 program ETAP 12.6.0

Isi

Isi Nama Nama project, project, lalu lalu klikklik OK.OK.  maka  maka selanjutnya akan tampil seperti gambar dibawah ini selanjutnya akan tampil seperti gambar dibawah ini ::

Gambar

Gambar 1.5 1.5 Tampilan Tampilan menu menu utama utama programprogram ETAP 12.6.0

(5)

Gambar dibawah ini merupakan

Gambar dibawah ini merupakan screen screen  shoot 

 shoot  dari dariSingle LineSingle Line Diagram : Diagram :

Gambar

Gambar 1.6 1.6 Contoh program ETAP 12.6.0 yangContoh program ETAP 12.6.0 yang telah dirancang

telah dirancang 1.9.

1.9. Kesederhanaan Dalam DataKesederhanaan Dalam Data Entry Entry 

ETAP melacak data yang rinci untuk ETAP melacak data yang rinci untuk masing-masing peralatan listrik.

masing peralatan listrik.  Editor Editor data dapatdata dapat mempercepat proses entri data dengan meminta mempercepat proses entri data dengan meminta data minimum untuk studi tertentu. Untuk data minimum untuk studi tertentu. Untuk mencapai ini, telah terstrukur

mencapai ini, telah terstrukur editor propertyeditor property

dengan cara yang paling logis untuk memasukkan dengan cara yang paling logis untuk memasukkan data untuk berbagai jenis analisa atau disain.

data untuk berbagai jenis analisa atau disain.

Gambar

Gambar 1.7 1.7 Memasukkan Memasukkan data data pada pada programprogram ETAP 12.6.0

ETAP 12.6.0 2.

2. METODELOGI PENELITIANMETODELOGI PENELITIAN 2.1

2.1 Metode Pengambilan DataMetode Pengambilan Data

Metode pengambilan data dilaku kan dengan Metode pengambilan data dilaku kan dengan observasi langsung ke PT. PLN (Persero). observasi langsung ke PT. PLN (Persero). Terhadap data yang diperoleh dilakuakn Terhadap data yang diperoleh dilakuakn  pengolahan, perhitungan

 pengolahan, perhitungan untuk untuk mendapatkan nilaimendapatkan nilai impedansi saluran dan arus hubung singkat 1 phasa impedansi saluran dan arus hubung singkat 1 phasa ke tanah, 2 fasa dan 3 fasa, untuk keperluan ke tanah, 2 fasa dan 3 fasa, untuk keperluan koordinasi rele proteksinya tidak hanya pada titik koordinasi rele proteksinya tidak hanya pada titik gangguan tetapi juga pada konstribusi arus dari gangguan tetapi juga pada konstribusi arus dari sumber yang mengalir ke titik gangguan. Data-data sumber yang mengalir ke titik gangguan. Data-data yang didapat berdasarkan peralatan-peralatan yang yang didapat berdasarkan peralatan-peralatan yang  berada

 berada pada pada wilayah wilayah kerja kerja Gardu Gardu Induk Induk BungaranBungaran dan penyulang.

dan penyulang. 2.2

2.2 Prosedur PerhitunganProsedur Perhitungan

Untuk mendapatkan hasil perhitungan arus Untuk mendapatkan hasil perhitungan arus setting dan waktu setting rele arus lebih, rele setting dan waktu setting rele arus lebih, rele gangguan tanah dan besarnya arus gangguan gangguan tanah dan besarnya arus gangguan hubung singkat yang diinginkan, maka penulis hubung singkat yang diinginkan, maka penulis membagi menjadi beberapa tahap prosedur membagi menjadi beberapa tahap prosedur

 perhitungan

 perhitungan yang yang dilakukan dilakukan secara secara bertahap bertahap dandan dijabarkan sebagai berikut :

dijabarkan sebagai berikut : Tahap

Tahap 1 : 1 : Menghitung Menghitung impedansi impedansi sumber,sumber, impedansi transformator menghitung impedansi transformator menghitung reaktansi transformator, menghitung reaktansi transformator, menghitung impedansi penyulang, impedansi impedansi penyulang, impedansi ekivalen dengan menggunakan ekivalen dengan menggunakan  persamaan 2.10,

 persamaan 2.10, 2.11, 2.11, 2.12, 2.13, 2.12, 2.13, 2.14,2.14, 2.15, 2.16, 2.17 dan 2.18.

2.15, 2.16, 2.17 dan 2.18. Tahap

Tahap 2 2 :: Menghitung arus gangguan hubungMenghitung arus gangguan hubung singkat 3 fasa, 2 fasa dan 1 fasa ke singkat 3 fasa, 2 fasa dan 1 fasa ke tanah dengan menggunakan persamaan tanah dengan menggunakan persamaan 2.1, 2.2, 2.5.

2.1, 2.2, 2.5. Tahap

Tahap 3 3 : : Menghitung Menghitung arus arus setting setting dan dan waktuwaktu setting pada incoming 20 kV, setting pada incoming 20 kV,  penyulang

 penyulang tembesu tembesu dan dan penyulangpenyulang cendana dengan menggunakan cendana dengan menggunakan  persamaan

 persamaan tabel tabel kaidah kaidah setting setting OCROCR dan GFR tabel 2.1 dan 2.2.

dan GFR tabel 2.1 dan 2.2. Tahap

Tahap 4 4 :: Menghitung waktu kerja rele arus lebihMenghitung waktu kerja rele arus lebih dan rele gangguan tanah terhadap dan rele gangguan tanah terhadap gangguan hubung singkat 3 fasa, 2 fasa gangguan hubung singkat 3 fasa, 2 fasa dan 1 fasa ke tanah dengan dan 1 fasa ke tanah dengan menggunakan persamaan 2.4.

menggunakan persamaan 2.4. Tahap

Tahap 5 :5 : MembuaMembuat t pembpembahasan ahasan dari hasildari hasil  perhitungan yang telah dilakuk

 perhitungan yang telah dilakukan.an. Adapun jalannya dilakukan menurut diagram alir Adapun jalannya dilakukan menurut diagram alir dibawah ini :

dibawah ini :

Membuat single line diagram Membuat single line diagram Trafo 15 MVA GI Bungaran pada Trafo 15 MVA GI Bungaran pada  program ETAP.

 program ETAP.

Input : Input : Data sumber daya (Grid), data Data sumber daya (Grid), data transformator, dan data beban transformator, dan data beban

MULAI MULAI

Melakukan perhitungan manual Melakukan perhitungan manual setting rele arus lebih dan rele setting rele arus lebih dan rele gangguan tanah gangguan tanah Setting rele Setting rele dihasilkan ? dihasilkan ? Run Run Program Program Input : Input : Data setting rele

Data setting rele dari perhitungandari perhitungan manual, dan Data setting rele manual, dan Data setting rele dari PT.PLN (Persero) dari PT.PLN (Persero)

Koordinasi rele arus lebih dan rele Koordinasi rele arus lebih dan rele gangguan tanah dari gangguan tanah dari perhitunganperhitungan manual dan data dari PT. PLN manual dan data dari PT. PLN (Persero) (Persero) SELESAI SELESAI Ya Ya Tidak  Tidak  Ya Ya Tidak  Tidak 

Gambar 2.1 Diagram Alir

(6)

3.

3. PEMBAHASANPEMBAHASAN

Dalam mengkoordinasikan kerja rele proteksi Dalam mengkoordinasikan kerja rele proteksi  pada

 pada transformator transformator III III 15 15 MVA MVA GI GI BungaranBungaran dengan karakteristik waktu kerja OCR dan GFR dengan karakteristik waktu kerja OCR dan GFR diperlukan perhitungan arus hubung singkat serta diperlukan perhitungan arus hubung singkat serta koordinasi rele, maka diperlukan data-data dari koordinasi rele, maka diperlukan data-data dari sumber, trafo tegangan dan data

sumber, trafo tegangan dan data penyulang, sebagaipenyulang, sebagai  berikut :

 berikut :

3.1

3.1 PerhitunganPerhitungan a.

a. Data SumberData Sumber

Trafo III 15 MVA GI Bungaran dengan data Trafo III 15 MVA GI Bungaran dengan data sebagai berikut :

sebagai berikut : Tegangan

Tegangan = = 20 20 000 000 VoltVolt MVA

MVAscsc3fasa 3fasa = = 425,42 425,42 MVAMVA MVA

MVAscsc1fasa 1fasa = = 141,976 141,976 MVAMVA

b.

b. Data Trafo III 15 MVA GI Bungaran :Data Trafo III 15 MVA GI Bungaran :

Merk

Merk = = UNINDOUNINDO Kapasitas

Kapasitas = = 15 15 MVAMVA Tegangan

Tegangan = = 150 150 / / 20 20 kVkV Inominal

Inominal 20 20 kV kV = = 433,5 433,5 AA Impedansi

Impedansi Trafo Trafo = = 9,61 9,61 %%  NGR (20 kV)  NGR (20 kV) = = 40 40 ΩΩ Ratio Ratio CT CT = = 600 600 / / 5 5 AA Fuse Fuse STARLITE STARLITE 100 KVA 100 KVA 20/0.4 kV 20/0.4 kV 300/5 A 300/5 A VCB VCB 630 A/25 kA 630 A/25 kA PS. GI PS. GI T

Teemmbbeessuu CCeennddaannaa BUS 20 KV BUS 20 KV 20 20 3 3 0.1 0.1 3 3 0.1 0.1 3 3 kVkV VCB VCB 1250 A/25 kA 1250 A/25 kA 300-1200/5 A 300-1200/5 A R  R  OCR & GFR  OCR & GFR  300/5 A 300/5 A VCB VCB 630 A/25 kA 630 A/25 kA R  R  OCR & GFR  OCR & GFR  R  R   NGR 40 Ohm  NGR 40 Ohm 300A 300A 150 150 –  – 300/5A300/5A Trafo Daya Trafo Daya UNINDO 15 MVA UNINDO 15 MVA 3 70/20 kV-ONAN 3 70/20 kV-ONAN YNyn0-lmp.9,61% YNyn0-lmp.9,61% 10 kA 10 kA GCB SF6 MG GCB SF6 MG 1250 A/20 kA 1250 A/20 kA 630 A 630 A KERAMASAN 2 KERAMASAN 2 R  R  OCR & GFR  OCR & GFR  BUS 70 KV BUS 70 KV Gambar 3.1

Gambar 3.1 Single LineSingle Line Trafo III 15 MVA Gardu Trafo III 15 MVA Gardu Induk Bungaran

Induk Bungaran

Tabel 3.1 Data Sumber Tabel 3.1 Data Sumber

Sumber Sumber MVA Hubung Singkat

MVA Hubung Singkat 3

3 fasa fasa 425,42 425,42 MVAMVA 1

1 fasa fasa 141,976141,976 MVAMVA Tegangan

Tegangan 20 20 kVkV Impedansi

Impedansi 0 0 + + j0,94 j0,94 OhmOhm Tabel 3.2 Data Transformator

Tabel 3.2 Data Transformator Trafo Tenaga Trafo Tenaga Kapasitas

Kapasitas 15 15 MVAMVA Tegangan

Tegangan 20 20 kVkV Ratio

Ratio CT CT 20kv 20kv 600 600 / / 5 5 AA Impedansi

Impedansi Z1 Z1 0 0 + + j j 0,0961 0,0961 ohmohm Impedansi

Impedansi Z0 Z0 120 120 + + j j 0,961 0,961 ohmohm  NGR 20 kV

 NGR 20 kV 40 40 ohmohm In

In 20 20 kV kV 433,5 433,5 AA Tabel 3.3 Data Penyulang Tembesu

Tabel 3.3 Data Penyulang Tembesu  Nama

 Nama TembesuTembesu Arus Beban Arus Beban Maks Maks 51 51 AA Jenis Jenis Penghantar

Penghantar AAACAAAC Panjang

Panjang 9,535 9,535 KmKm Pen

Penampampang ang 150 150 mmmm Impedansi : Impedansi : (SPLN 64 : 1985)(SPLN 64 : 1985) Z1 Z1 0.2162 0.2162 + + j j 0.33050.3305 OhmOhm Z2 Z2 0.2162 0.2162 + + j j 0.33050.3305 ohmohm Z0 Z0 0.3631 0.3631 + + j j 1.61801.6180 ohmohm Jenis Jenis Penghantar Penghantar SKTMSKTM Panjang Panjang 0,052 0,052 KmKm Penampang Penampang 240 240 mmmm22 Impedansi : Impedansi : (SPLN 64 : 1985)(SPLN 64 : 1985) Z1 Z1 0,125 0,125 + + j j 0,097 0,097 OhmOhm Z2 Z2 0,125 0,125 + + j j 0,097 0,097 OhmOhm Z0 Z0 0,275 0,275 + + j j 0,282 0,282 OhmOhm Z1eq

Z1eq 2,0665 2,0665 + + 6,655 6,655 OhmOhm Z2eq

Z2eq 2,0665 2,0665 + + 6,655 6,655 OhmOhm Z0eq

Z0eq 123,477 123,477 + + j41,045 j41,045 OhmOhm Ratio

Ratio CT CT 300 300 / / 5 5 AA *pada 100% panjang penyulang

*pada 100% panjang penyulang Tabel 3.4 Data Penyulang Cendana Tabel 3.4 Data Penyulang Cendana

 Nama

 Nama CendanaCendana Arus Beban Arus Beban Maks Maks 230 230 AA Jenis Jenis Penghantar

Penghantar AAACAAAC Panjang

Panjang 18,117 18,117 KmKm Pen

Penampampang ang 150 150 mmmm Impedansi : Impedansi : (SPLN 64 : 1985)(SPLN 64 : 1985) Z1 Z1 0.2162 0.2162 + + j j 0.33050.3305 OhmOhm Z2 Z2 0.2162 0.2162 + + j j 0.33050.3305 ohmohm Z0 Z0 0.3631 0.3631 + + j j 1.61801.6180 ohmohm Jenis SKTM Jenis SKTM

(7)

Penghantar Penghantar Panjang Panjang 3,282 3,282 KmKm Penampang Penampang 240 240 mmmm22 Impedansi : Impedansi : (SPLN 64 : 1985)(SPLN 64 : 1985) Z1 Z1 0,125 0,125 + + j j 0,097 0,097 OhmOhm Z2 Z2 0,125 0,125 + + j j 0,097 0,097 OhmOhm Z0 Z0 0,275 0,275 + + j j 0,282 0,282 OhmOhm Z1eq

Z1eq 4,33 4,33 + + 9,81 9,81 OhmOhm Z2eq

Z2eq 4,33 4,33 + + 9,81 9,81 OhmOhm Z0eq

Z0eq 127,5 127,5 + + j55,835 j55,835 OhmOhm Ratio

Ratio CT CT 300 300 / / 5 5 AA *pada 100% panjang penyulang

*pada 100% panjang penyulang Tabel 3.5 Arus Hubung Singkat Tabel 3.5 Arus Hubung Singkat a.

a. Arus Hubung Singkat 1 fasaArus Hubung Singkat 1 fasa Lokasi

Lokasi Gangguan Gangguan

Arus Hubung Singkat 1 fasa Arus Hubung Singkat 1 fasa

Tembesu

Tembesu CendanaCendana 25 25 % % 270,95 270,95 263,33263,33 50 50 % % 263,68 263,68 248,92248,92 75 75 % % 256,92 256,92 235,16235,16 100 100 % % 249,26 249,26 222,27222,27  b.

 b. Arus Hubung Singkat 2 fasaArus Hubung Singkat 2 fasa Lokasi

Lokasi Gangguan Gangguan

Arus Hubung Singkat 1 fasa Arus Hubung Singkat 1 fasa

Tembesu

Tembesu CendanaCendana 25 25 % % 2314,8 2314,8 1926,21926,2 50 50 % % 1930,5 1930,5 1428,921428,92 75 75 % % 1648,26 1648,26 1129,911129,91 100 100 % % 1435 1435 932,836932,836 c.

c. Arus Hubung Singkat 3 fasaArus Hubung Singkat 3 fasa Lokasi

Lokasi Gangguan Gangguan

Arus Hubung Singkat 1 fasa Arus Hubung Singkat 1 fasa

Tembesu

Tembesu CendanaCendana 25 25 % % 2676,2 2676,2 2226,872226,87 50 50 % % 2231,85 2231,85 1651,971651,97 75 75 % % 1905,55 1905,55 1306,331306,33 100 100 % % 1659 1659 1078,451078,45 Gambar

Gambar 3.2 3.2 Grafik Arus Grafik Arus Hubung Hubung singkatsingkat Penyulang Tembesu

Penyulang Tembesu

Gambar

Gambar 3.3 3.3 Grafik Grafik Arus Arus Hubung Hubung singkatsingkat Penyulang Cendana

Penyulang Cendana Tabel 3.6 Setting OCR dan GFR Tabel 3.6 Setting OCR dan GFR a.

a. Penyulang TembesuPenyulang Tembesu

Penyulang Tembesu Penyulang Tembesu

Inverse Inverse

II>> 300 300 A A IIo>o> 30 30 AA tms

tms 0,095 0,095 SI SI tms tms 0,16 0,16 SISI tt>> 0,297 0,297 dt dt tto>o> 0,497 0,497 dtdt b.

b. Penyulang TembesuPenyulang Tembesu

Penyulang Cendana Penyulang Cendana

Inverse Inverse

II>> 300 300 A A IIo>o> 30 30 AA tms 0,087

tms 0,087 SI SI tms tms 0,158 0,158 SISI tt>> 0,297 0,297 dt dt tto>o> 0,498 0,498 dtdt c.

c. II ncoming Fncoming F eeeedederr

Penyulang Tembesu Penyulang Tembesu

Inverse Inverse

II>> 433 433 A A IIo>o> 86,6 86,6 AA tms

tms 0,2 0,2 SI SI tms tms 0,17 0,17 SISI tt>> 0,58 0,58 dt dt tto>o> 1 1 dtdt

3.2

3.2 Simulasi Pada Program ETAP 12.6.0Simulasi Pada Program ETAP 12.6.0 3.3.1

3.3.1 Pengoperasian simulasi dalam keadaanPengoperasian simulasi dalam keadaan normal atau tidak ada gangguan

normal atau tidak ada gangguan 1.

1. Simulasi dengan menggunakan data OCRSimulasi dengan menggunakan data OCR dan GFR dari PT. PLN

dan GFR dari PT. PLN

Gambar 3.4 Pengoperasian simulasi dalam keadaan Gambar 3.4 Pengoperasian simulasi dalam keadaan normal atau tidak ada gangguan normal atau tidak ada gangguan menggunakan data OCR dari PT. PLN menggunakan data OCR dari PT. PLN

0 0 500 500 1000 1000 1500 1500 2000 2000 2500 2500 3000 3000 2 255%% 5500%% 7755%% 110000%% Arus Arus Gangguan Gangguan 1 fasa 1 fasa Arus Arus Gangguan Gangguan 2 fasa 2 fasa Arus Arus Gangguan Gangguan 3 fasa 3 fasa

Grafik Arus Gangguan Penyulang Grafik Arus Gangguan Penyulang

Tembesu Tembesu    A    A  r  r   u   u   s   s    G    G  a  a   n   n   g   g   g   g   u   u   a   a   n   n    H    H  u  u    b    b  u  u   n   n   g   g    S    S    i    i  n  n  g  g    k    k  a  a    t    t    (    (    A    A    )    ) Panj

Panjangang SalurSaluranan

0 0 500 500 1000 1000 1500 1500 2000 2000 2500 2500 2 255%% 5500%% 7755%% 110000%% Arus Arus Gangguan Gangguan 1 fasa 1 fasa Arus Arus Gangguan Gangguan 2 fasa 2 fasa Arus Arus Gangguan Gangguan 3 fasa 3 fasa

Grafik Arus Gangguan Penyulang Grafik Arus Gangguan Penyulang

Cendana Cendana    A    A  r  r   u   u   s   s    G    G  a  a   n   n   g   g   g   g   u   u   a   a   n   n    H    H  u  u    b    b  u  u   n   n   g   g    S    S    i    i  n  n  g  g    k    k  a  a    t    t    (    (    A    A    )    ) Panj

(8)

Gambar

Gambar 3.5 3.5 Pengoperasian Pengoperasian simulasi simulasi dalamdalam keadaan normal atau tidak ada keadaan normal atau tidak ada gangguan menggunakan data GFR gangguan menggunakan data GFR dari PT. PLN

dari PT. PLN 2.

2. Simulasi dengan menggunakan data OCRSimulasi dengan menggunakan data OCR dan GFR dari perhitungan manual

dan GFR dari perhitungan manual

Gambar

Gambar 3.6 3.6 pengoperasian pengoperasian simulasi simulasi dalamdalam keadaan normal atau tidak ada keadaan normal atau tidak ada gangguan menggunakan data OCR gangguan menggunakan data OCR dari perhitungan manual

dari perhitungan manual

Gambar

Gambar 3.7 3.7 pengoperasian pengoperasian simulasi simulasi dalamdalam keadaan normal atau tidak ada keadaan normal atau tidak ada gangguan menggunakan data GFR gangguan menggunakan data GFR dari perhitungan manual

dari perhitungan manual

Tabel 3.7 Hasil pengoperasian simulasi saat tidak Tabel 3.7 Hasil pengoperasian simulasi saat tidak terjadi gangguan menggunakan setting terjadi gangguan menggunakan setting rele OCR dari PT. PLN

rele OCR dari PT. PLN Lokasi

Lokasi ArusArus (A) (A) Tegangan Tegangan (kV) (kV) OCROCR Incoming Incoming Penyulang Penyulang 279,7 279,7 19,89519,895 Tidak Tidak Bekerja Bekerja Penyulang Penyulang Tembesu Tembesu 50,8 50,8 19,89519,895 Tidak Tidak Bekerja Bekerja Penyulang Penyulang Cendana Cendana 228,9 228,9 19,89519,895 Tidak Tidak Bekerja Bekerja

Tabel 3.8 Hasil pengoperasian simulasi saat tidak Tabel 3.8 Hasil pengoperasian simulasi saat tidak terjadi gangguan menggunakan setting terjadi gangguan menggunakan setting rele GFR dari PT. PLN

rele GFR dari PT. PLN Lokasi

Lokasi ArusArus (A) (A) Tegangan Tegangan (kV) (kV) GFRGFR Incoming Incoming Penyulang Penyulang 279,7 279,7 11,48611,486 Tidak Tidak Bekerja Bekerja Penyulang Penyulang Tembesu Tembesu 50,8 50,8 11,48611,486 Tidak Tidak Bekerja Bekerja Penyulang Penyulang Cendana Cendana 228,9 228,9 11,48611,486 Tidak Tidak Bekerja Bekerja Tabel 3.9 Hasil pengoperasian simulasi saat tidak Tabel 3.9 Hasil pengoperasian simulasi saat tidak terjadi gangguan menggunakan setting terjadi gangguan menggunakan setting rele OCR dari Perhitungan Manual rele OCR dari Perhitungan Manual Lokasi

Lokasi ArusArus (A) (A) Tegangan Tegangan (kV) (kV) OCROCR Incoming Incoming Penyulang Penyulang 279,7 279,7 19,89519,895 Tidak Tidak Bekerja Bekerja Penyulang Penyulang Tembesu Tembesu 50,8 50,8 19,89519,895 Tidak Tidak Bekerja Bekerja Penyulang Penyulang Cendana Cendana 228,9 228,9 19,89519,895 Tidak Tidak Bekerja Bekerja Tabel 3.10 Hasil pengoperasian simulasi saat tidak Tabel 3.10 Hasil pengoperasian simulasi saat tidak terjadi gangguan menggunakan setting terjadi gangguan menggunakan setting rele GFR dari Perhitungan Manual rele GFR dari Perhitungan Manual Lokasi

Lokasi ArusArus (A) (A) Tegangan Tegangan (kV) (kV) GFRGFR Incoming Incoming Penyulang Penyulang 279,7 279,7 11,48611,486 Tidak Tidak Bekerja Bekerja Penyulang Penyulang Tembesu Tembesu 50,8 50,8 11,48611,486 Tidak Tidak Bekerja Bekerja Penyulang Penyulang Cendana Cendana 228,9 228,9 11,48611,486 Tidak Tidak Bekerja Bekerja 3.3.2

3.3.2 Pengoperasian simulasi dalam keadaanPengoperasian simulasi dalam keadaan abnormal atau terjadi gangguan

abnormal atau terjadi gangguan 1.

1. MemilihMemilih Start MStart M ode Sode Study Case tudy Case  (pilih (pilihMM odeode fault

fault typtype e  3 fasa) 3 fasa)

Gambar

Gambar 3.8 Memilih 3.8 Memilih jenis jenis gangguan gangguan untukuntuk simulasi di ETAP

(9)

2.

2. Simulasi dengan menggunakan data OCRSimulasi dengan menggunakan data OCR dari PT. PLN

dari PT. PLN

Gambar

Gambar 3.9 3.9 pengoperasian pengoperasian simulasi simulasi dalamdalam keadaan abnormal atau terjadi keadaan abnormal atau terjadi gangguan menggunakan data dari gangguan menggunakan data dari PT. PLN

PT. PLN

3.

3. Simulasi dengan menggunakan data OCRSimulasi dengan menggunakan data OCR dari perhitungan manual

dari perhitungan manual

Gambar

Gambar 3.10 3.10 pengoperasian pengoperasian simulasi simulasi dalamdalam keadaan abnormal atau terjadi keadaan abnormal atau terjadi gangguan menggunakan data dari gangguan menggunakan data dari  perhitungan manual

 perhitungan manual

4.

4. MemilihMemilih Start MStart M ode Sode Study Case tudy Case  (pilih (pilihMM odeode fault

fault typtype e  1 fasa) 1 fasa)

Gambar

Gambar 3.11 3.11 Memilih Memilih jenis jenis gangguan gangguan untukuntuk simulasi di ETAP

simulasi di ETAP

5.

5. Simulasi dengan menggunakan data GFRSimulasi dengan menggunakan data GFR dari PT. PLN

dari PT. PLN

Gambar

Gambar 3.12 3.12 pengoperasian pengoperasian simulasi simulasi dalamdalam keadaan abnormal atau terjadi keadaan abnormal atau terjadi gangguan menggunakan data dari gangguan menggunakan data dari PT. PLN

PT. PLN

6.

6. Simulasi dengan menggunakan data GFRSimulasi dengan menggunakan data GFR dari perhitungan manual

dari perhitungan manual

Gambar

Gambar 3.13 3.13 pengoperasian pengoperasian simulasi simulasi dalamdalam keadaan abnormal atau terjadi keadaan abnormal atau terjadi gangguan menggunakan data dari gangguan menggunakan data dari  perhitungan manual

 perhitungan manual

Tabel 3.11 Hasil pengoperasian simulasi saat Tabel 3.11 Hasil pengoperasian simulasi saat terjadi gangguan menggunakan terjadi gangguan menggunakan setting rele OCR dari PT. PLN

setting rele OCR dari PT. PLN Lokasi

Lokasi ArusArus (A) (A) Tegangan Tegangan (kV) (kV) OCROCR Incoming Incoming Penyulang

Penyulang 3300 3300 0 0 BekerjaBekerja Penyulang

Penyulang Tembesu

Tembesu 3300 3300 0 0 BekerjaBekerja Penyulang Penyulang Cendana Cendana 228,9 228,9 00 Tidak Tidak Bekerja Bekerja Tabel

Tabel 3.12 3.12 Hasil pengoperasian simulasi saatHasil pengoperasian simulasi saat terjadi

terjadi gangguan gangguan menggunakanmenggunakan setting rele GFR dari PT. PLN

setting rele GFR dari PT. PLN Lokasi

Lokasi ArusArus (A) (A) Tegangan Tegangan (kV) (kV) GFRGFR Incoming Incoming Penyulang

Penyulang 287 287 19,42 19,42 BekerjaBekerja Penyulang

Penyulang Tembesu

Tembesu 287 287 19,42 19,42 BekerjaBekerja Penyulang Penyulang Cendana Cendana 228,9 228,9 19,4219,42 Tidak Tidak Bekerja Bekerja

(10)

Tabel

Tabel 3.13 3.13 Hasil pengoperasian simulasi saatHasil pengoperasian simulasi saat

terjadi gangguan menggunakan

terjadi gangguan menggunakan

setting rele OCR dari Perhitungan setting rele OCR dari Perhitungan Manual

Manual Lokasi

Lokasi ArusArus

(A) (A) Tegangan Tegangan (kV) (kV) OCROCR Incoming Incoming Penyulang

Penyulang 3300 3300 0 0 BekerjaBekerja

Penyulang Penyulang Tembesu

Tembesu 3300 3300 0 0 BekerjaBekerja

Penyulang Penyulang Cendana Cendana 228,9 228,9 00 Tidak Tidak Bekerja Bekerja Tabel

Tabel 3.14 3.14 Hasil pengoperasian simulasi saatHasil pengoperasian simulasi saat

terjadi gangguan menggunakan

terjadi gangguan menggunakan

setting rele GFR dari Perhitungan setting rele GFR dari Perhitungan Lokasi

Lokasi ArusArus

(A) (A) Tegangan Tegangan (kV) (kV) GFRGFR Incoming Incoming Penyulang

Penyulang 287 287 19,42 19,42 BekerjaBekerja Penyulang

Penyulang Tembesu

Tembesu 287 287 19,42 19,42 BekerjaBekerja Penyulang Penyulang Cendana Cendana 228,9 228,9 19,4219,42 Tidak Tidak Bekerja Bekerja

Gambar

Gambar 3.14

3.14 Grafik ke

Grafik kerja rele arus lebih

rja rele arus lebih pada

pada

simulasi ETAP

simulasi ETAP

Gambar

Gambar 4.20 4.20 Grafik Grafik kerja kerja rele rele gangguan gangguan tanahtanah  pada simulasi ETAP

 pada simulasi ETAP

Berdasarkan hasil dari perhitungan

Berdasarkan hasil dari perhitungan  setting  setting 

arus dan waktu Rele dengan cara manual dan data arus dan waktu Rele dengan cara manual dan data yang di ambil dari PLN. Pada perhitungan manual yang di ambil dari PLN. Pada perhitungan manual untuk rele OCR didapat

untuk rele OCR didapat setting  setting   arus nya sebesar  arus nya sebesar 433 A (

433 A (incoming feeder incoming feeder ) dan 300 A (untuk masing-) dan 300 A (untuk

masing-masing penyulang), pada

masing penyulang), pada  setting  setting   tms = 0,2 SI  tms = 0,2 SI (untuk hubung singkat 3 fasa), tms = 0,193 SI (untuk hubung singkat 3 fasa), tms = 0,193 SI (untuk hubung singkat 2 fasa) dan untuk rele GFR (untuk hubung singkat 2 fasa) dan untuk rele GFR didapat setting arus nya sebesar 86,6 A (

didapat setting arus nya sebesar 86,6 A (incomingincoming  feeder 

 feeder ) dan 30 A (untuk masing-masing penyulang)) dan 30 A (untuk masing-masing penyulang)

 setting 

 setting   tms = 0,17 SI. Sedangkan dari data yang  tms = 0,17 SI. Sedangkan dari data yang diambik di PLN untuk rele OCR didapat

diambik di PLN untuk rele OCR didapat  setting  setting 

arus nya sebesar 432 A (incoming feeder) dan 300 arus nya sebesar 432 A (incoming feeder) dan 300 A (untuk masing-masing penyulang), pada

A (untuk masing-masing penyulang), pada setting  setting 

tms =

tms = 0,2 SI 0,2 SI dan untuk dan untuk rele GFR rele GFR didapatdidapat setting  setting 

arus nya sebesar 120 A (

arus nya sebesar 120 A (incoming feeder incoming feeder ) dan 30 A) dan 30 A (untuk masing-masing penyulang)

(untuk masing-masing penyulang) setting  setting  tms = 0,2 tms = 0,2 SI.

SI.

Terdapat sedikit perbedaan antara hasil Terdapat sedikit perbedaan antara hasil  perhitungan

 perhitungan manual manual dan dan data data dari dari PLN, PLN, hal hal iniini dikarenakan perubahan pada suhu penghantar yang dikarenakan perubahan pada suhu penghantar yang mengakibatkan impedansi urutan positif, negatif mengakibatkan impedansi urutan positif, negatif dan urutan nol berubah nilainya, dan juga dapat dan urutan nol berubah nilainya, dan juga dapat merubah besar arus hubung singkat yang terjadi merubah besar arus hubung singkat yang terjadi  pada

 pada penyulang penyulang maupun maupun padapada incoming feeder incoming feeder 

karena untuk mencari besar arus hubung singkat karena untuk mencari besar arus hubung singkat harus menggunakan impedansi ekivalen penyulang harus menggunakan impedansi ekivalen penyulang maupun transformator. Arus hubung singkat sangat maupun transformator. Arus hubung singkat sangat  penting

 penting dalam dalam menentukanmenentukan setting  setting   arus dan waktu  arus dan waktu rele OCR dan GFR.

rele OCR dan GFR.

Berdasarkan hasil pengoperasian simulasi Berdasarkan hasil pengoperasian simulasi koordinasi rele arus lebih dan rele gangguan tanah koordinasi rele arus lebih dan rele gangguan tanah di GI Bungaran dalam keadaan normal, besar arus di GI Bungaran dalam keadaan normal, besar arus  pada

 pada masing-masing masing-masing penyulang penyulang tidak tidak melebihimelebihi  batas

 batas arus arus maksimum maksimum dan dan tidak tidak melebihi melebihi batasbatas setting rele, baik itu setting rele dari PLN maupun setting rele, baik itu setting rele dari PLN maupun setting rele dari hasil perhitungan manual. Dan setting rele dari hasil perhitungan manual. Dan dapat dilihat juga semua CB pada saat rangkaian dapat dilihat juga semua CB pada saat rangkaian dioperasikan tidak terjadi pemutusan / pelepasan dioperasikan tidak terjadi pemutusan / pelepasan  beban.

 beban. Maka Maka dari dari itu itu dapat dapat dikatakan dikatakan bahwa bahwa relerele arus lebih dan rele gangguan tanah pada saat tidak arus lebih dan rele gangguan tanah pada saat tidak terjadi gangguan atau dalam keadaan normal, rele terjadi gangguan atau dalam keadaan normal, rele arus lebih dan rele gangguan tanah tidak bekerja. arus lebih dan rele gangguan tanah tidak bekerja.

Berdasarkan hasil pengoperasian simulasi Berdasarkan hasil pengoperasian simulasi koordinasi rele arus lebih dan rele gangguan tanah koordinasi rele arus lebih dan rele gangguan tanah di GI Bungaran dalam keadaan abnormal / terjadi di GI Bungaran dalam keadaan abnormal / terjadi gangguan tepatnya pada penyulang Tembesu, besar gangguan tepatnya pada penyulang Tembesu, besar arus yang mengalir pada penyulang Tembesu yaitu arus yang mengalir pada penyulang Tembesu yaitu sebesat 3,3 kA (3300 A) untuk OCR dan 287 A sebesat 3,3 kA (3300 A) untuk OCR dan 287 A untuk GFR. Dapat di lihat bahwa arus tersebut untuk GFR. Dapat di lihat bahwa arus tersebut melebihi batas arus setting rele arus lebih dan rele melebihi batas arus setting rele arus lebih dan rele gangguan tanah dari setting rele PLN dan juga gangguan tanah dari setting rele PLN dan juga setting rele dari hasil perhitungan manual. setting rele dari hasil perhitungan manual. Sehingga mengakibatkan rele arus lebih dan rele Sehingga mengakibatkan rele arus lebih dan rele gangguan tanah bekerja /

gangguan tanah bekerja / triptrip..

Rele arus lebih dan rele gangguan tanah Rele arus lebih dan rele gangguan tanah yang bekerja pada saat terjadi gangguan di yang bekerja pada saat terjadi gangguan di  penyulang

 penyulang Tembesu Tembesu yaitu yaitu terlihat terlihat pada pada CB CB Py.Py. Tembesu yang mengalami pemutusan /

Tembesu yang mengalami pemutusan / triptrip,, kemudian disusul oleh CB Incoming mengalami kemudian disusul oleh CB Incoming mengalami  pemutusan

 pemutusan // triptrip. Hal itu menunjukkan bahwa. Hal itu menunjukkan bahwa Relay 2 (Rele Py. Tembesu) adalah rele yang Relay 2 (Rele Py. Tembesu) adalah rele yang  pertama

 pertama kali kali bekerja bekerja memerintahkan memerintahkan CB CB Py.Py. Tembesu untuk memutuskan jaringan /

(11)

ditandai adanya tanda silang di CB Py. Tembesu ditandai adanya tanda silang di CB Py. Tembesu  pada

 pada program program ETAP. ETAP. Kemudian Kemudian disusul disusul Relay Relay 11 (Rele Incoming) bekerja dan memerintahkan CB (Rele Incoming) bekerja dan memerintahkan CB Incoming untuk memutuskan jaringan /

Incoming untuk memutuskan jaringan / triptrip yangyang  juga

 juga ditandai ditandai dengan dengan tanda tanda silang silang pada pada CBCB Incoming yang dapat dilihat pada program ETAP. Incoming yang dapat dilihat pada program ETAP.

4.

4. KESIMPULANKESIMPULAN

Berdasarakan hasil simulasi koordinasi rele Berdasarakan hasil simulasi koordinasi rele arus lebih dan dan rele gangguan tanah yang telah arus lebih dan dan rele gangguan tanah yang telah dilakukan pada penyulang Tembesu, dapat dilakukan pada penyulang Tembesu, dapat disimpulkan bahwa :

disimpulkan bahwa : 1.

1. Penyetelan arus dan waktu kerja rele arusPenyetelan arus dan waktu kerja rele arus lebih (OCR) bergantung dengan besar arus lebih (OCR) bergantung dengan besar arus nominal trafo dan arus hubung singkat yang nominal trafo dan arus hubung singkat yang terjadi pada jaringan. Maka dari itu hal terjadi pada jaringan. Maka dari itu hal  pertama

 pertama yang yang harus harus dilakukan dilakukan dalamdalam  penyetelan

 penyetelan rele rele arus arus lebih lebih ialah ialah mencarimencari seberapa besar gangguan 3 fasa dan 2 fasa seberapa besar gangguan 3 fasa dan 2 fasa yang akan terjadi pada jaringan bila suatu yang akan terjadi pada jaringan bila suatu waktu akan terjadi gangguan pada jaringan waktu akan terjadi gangguan pada jaringan tersebut.

tersebut. 2.

2. Penyetelan arus dan waktu rele gangguanPenyetelan arus dan waktu rele gangguan tanah (GFR) bergantung dengan besar arus tanah (GFR) bergantung dengan besar arus nominal trafo dan NGR serta besar arus nominal trafo dan NGR serta besar arus hubung singkat yang terjadi pada jaringan. hubung singkat yang terjadi pada jaringan. Maka dari itu hal pertama yang harus Maka dari itu hal pertama yang harus dilakukan dalam penyetelan rele gangguan dilakukan dalam penyetelan rele gangguan tanah ialah mencari seberapa besar gangguan tanah ialah mencari seberapa besar gangguan 1 fasa ke tanah yang akan terjadi pada 1 fasa ke tanah yang akan terjadi pada  jaringan

 jaringan bila bila suatu suatu waktu waktu akan akan terjaditerjadi gangguan pada jaringan tersebut.

gangguan pada jaringan tersebut. 3.

3. Koordinasi rele arus lebih dan rele gangguanKoordinasi rele arus lebih dan rele gangguan tanah pada GI Bungaran, baik menggunakan tanah pada GI Bungaran, baik menggunakan data setting arus dan waktu rele dari PLN data setting arus dan waktu rele dari PLN maupun data setting arus dan waktu rele dari maupun data setting arus dan waktu rele dari  perhitungan

 perhitungan manual, manual, didapatkan didapatkan hasil hasil kerjakerja rele yang sama-sama selektif, karena rele rele yang sama-sama selektif, karena rele yang pertama bekerja pada saat terjadi yang pertama bekerja pada saat terjadi gangguan di penyulang Tembesu adalah rele gangguan di penyulang Tembesu adalah rele yang paling dekat dengan titik gangguan. yang paling dekat dengan titik gangguan. 4.

4. Penggunaan program ETAP untuk melihatPenggunaan program ETAP untuk melihat koordinasi kerja rele dapat terlihat dengan koordinasi kerja rele dapat terlihat dengan  baik

 baik dan dan dengan dengan menggunakan menggunakan programprogram ETAP kita dapat mengetahui apakah rele ETAP kita dapat mengetahui apakah rele yangyang telah di setting bekerja dengan baik atau tidak telah di setting bekerja dengan baik atau tidak  bekerja sama sekali.

 bekerja sama sekali.

5.

5. SARANSARAN

Menggunakan program ETAP sangatlah Menggunakan program ETAP sangatlah membantu dalam simulasi di bidang kelistrikan membantu dalam simulasi di bidang kelistrikan dalam hal ini koordinasi rele OCR dan GFR, tetapi dalam hal ini koordinasi rele OCR dan GFR, tetapi untuk mendapatkan nilai yang akurat dalam untuk mendapatkan nilai yang akurat dalam melakukan penginputan data pada rele, haruslah melakukan penginputan data pada rele, haruslah memiliki manual book dari type rele itu sendiri dan memiliki manual book dari type rele itu sendiri dan  buku pedoman penyetelan rele khususnya

 buku pedoman penyetelan rele khususnya dari bukudari buku diklat yang sudah memenuhi standard PLN.

diklat yang sudah memenuhi standard PLN.

Dalam pembuatan simulasi pada program Dalam pembuatan simulasi pada program ETAP, sebaiknya membuat

ETAP, sebaiknya membuat  single  single line line diagramdiagram

yang lengkap agar dapat melihat koordinasi rele yang lengkap agar dapat melihat koordinasi rele  pada saat terjadi gangguan di lokasi gangguan  pada saat terjadi gangguan di lokasi gangguan yangyang  berbeda-beda.

 berbeda-beda.

6.

6. DAFTAR PUSTAKADAFTAR PUSTAKA

[1] [1]

Alawiy,

Alawiy, Muhammad Muhammad Taqiyyuddin. Taqiyyuddin. 2006.2006.

 Proteksi

 Proteksi Sistem Sistem Tenaga Tenaga Listrik Listrik . Malang.. Malang. Fakultas Teknik Elektro Universitas Fakultas Teknik Elektro Universitas Islam. Diakses Maret 2015.

Islam. Diakses Maret 2015.

{2} {2}   Ayubi.2009.(http://elektroayubi.blogspot.com   Ayubi.2009.(http://elektroayubi.blogspot.com /2009/02/perhitungan-impedansi-dan-reaktansi.html). Diakses Maret 2015. reaktansi.html). Diakses Maret 2015.

[3] [3] http://etappowerstation.wordpress.com/. http://etappowerstation.wordpress.com/. Diakses Maret 2015. Diakses Maret 2015. [4] [4] http://Jendeladenngabei.blogspot.com/2013/1 http://Jendeladenngabei.blogspot.com/2013/1 1/belajar-software-etap-proteksisetting. 1/belajar-software-etap-proteksisetting. html|?m=1.

html|?m=1. Diakses Maret 2015 Diakses Maret 2015

[5] [5]   Plizar.2011.(http://electricallearning19.blogsp   Plizar.2011.(http://electricallearning19.blogsp ot.com/2011/03/pengertiandansetting ot.com/2011/03/pengertiandansetting -relay-gangguan.html). Diakses Maret relay-gangguan.html). Diakses Maret 2015.

2015.

{6} {6}

  Sarimun, Wahyudi. 2011

  Sarimun, Wahyudi. 2011  Buku  Buku SakuSaku  Pelayanan

 Pelayanan Teknik Teknik Edisi Edisi KeduaKedua. Depok :. Depok : Garamod.

Garamod.

[7] [7]

Samaulah, Hazairin. 2004. “

Samaulah, Hazairin. 2004. “ Dasar-dasar Dasar-dasar Sistem Proteksi Tenaga Listrik  Sistem Proteksi Tenaga Listrik ”.”.

Palembang. Unsri. Palembang. Unsri.

[8] [8]

Sitompul, Carlos R. 2013. “

Sitompul, Carlos R. 2013. “ Modul  Modul PraktumPraktum Sistem Proteksi

Sistem Proteksi”. Politeknik Negeri”. Politeknik Negeri

Sriwijaya. Sriwijaya.

[9] [9]

  Susanto, Budi. 2009. (https://budi5an.   Susanto, Budi. 2009. (https://budi5an. Wordpress .com/2009/07/07/rele-arus-Wordpress .com/2009/07/07/rele-arus-leb ih-over-current-relay-ocr/. Diakses leb ih-over-current-relay-ocr/. Diakses Maret 2015.

Maret 2015.

[11] [11]

  PT. PLN (Persero).2011.

  PT. PLN (Persero).2011.  Buku  Buku PetunjukPetunjuk  Proteksi dan Transformator 

 Proteksi dan Transformator ..

[12] [12]

PT.

Gambar

Gambar 1.2  1.2  Karakteristik  Karakteristik Rele  Rele Inverse  Inverse  Time Time 1.5.
Gambar 1.3 Tampilan awal program ETAP 12.6.0Gambar 1.3 Tampilan awal program ETAP 12.6.0
Gambar 3.1 Single Line Single Line Trafo III 15 MVA Gardu  Trafo III 15 MVA Gardu Induk Bungaran
Gambar 3.2  3.2  Grafik  Arus  Grafik  Arus  Hubung  Hubung  singkat singkat Penyulang Tembesu

Referensi

Dokumen terkait

- Bahwa pada awalnya saksi korban ANITA SUPSIANI Alias NITA yang masih berumur 12 tahun bersama dengan terdakwa BUDI DAROKO bersama dengan NURHIDAYATTULLAH Alias

Transaksi jual beli mata uang pada prinsipnya boleh dilakukan dengan syarat : (1) tidak untuk spekulasi (untung-untungan); (2) ada kebutuhan transaksi atau untuk

Dari hal yang telah diuraikan tersebut, diperlukan sebuah alat untuk memotong pipa diameter besar, dengan bentuk potongan lurus maupun bersudut untuk beveling

Retribusi penggantian biaya cetak kartu tanda penduduk (KTP), kartu keluarga dan akta catatan sipil yang selanjutnya disebut retribusi adalah setiap pembayaran atas penggantian

Sajogyo (1983) mengklasifikasikan peran perempuan sebagai pengambil keputusan di dalam rumah tangga dalam empat aspek yaitu: Pertama, Keputusan di bidang produksi adalah

Data tersebut menunjukkan bahwa terus terjadi penuruan terhadap jumlah konsumen yang memberikan rekomendasi yang baik (4 bintang) terhadap online shop NWE Label, artinya

Ini menunjukkan bahwa adanya hubungan searah antara variabel Kompetensi (X) dengan Kinerja Karyawan (Y) yang di moderasi oleh variabel Motivasi (Z) pada

Pengamatan di sini menggunakan lembar observasi yang termasuk dalam jenis sistem pengamatan dengan membatasi pada sejumlah variabel, yaitu aspek afektifnya/keaktifan